It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
puskesmas santun lansia salah satu inovasi untuk meningkatkan akses pada penduduk lansia dan mendukung SPM Bidang Kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan bagi lansia
puskesmas santun lansia salah satu inovasi untuk meningkatkan akses pada penduduk lansia dan mendukung SPM Bidang Kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan bagi lansia
Berikut adalah presentasi yang saya sampaikan di depan rekan-rekan RSUD Ende mengenai persiapan penyusunan dan implementasi clinical pathway. Sebagian besar presentasi saya susun berdasarkan referensi. Sebagian saya ambil dengan ijin dari presentasi dr. Hawa Mustika, dr. F. R. Herin Anggreni, dan Sekar Chandra Dewi, Apt.
Audit Internal Tata laksana kegiatan pemberian makananMartin45393
Kegiatan ini merupakan salah satu langkah awal untuk lebih mengenal lebih dalam lagi tentang masalah atau problem yang dihadapi oleh Tenaga nakes untuk mengatasi sebuah masalah yang
ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 170...Benny Herlambang
Slide ini berisikan contoh presentasi proposal dengan judul: "ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 17025:2005 DI LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH KOTA TANGERANG TAHUN 2014"
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
3. Peraturan
perundangan terkait
dengan hak dan
kewajiban pasien
• UU No 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan Pasal 4 sd Pasal 8
• UU No 29 tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran Pasal 52
• PMK No 75 tahun 2014
• Kodeki tahun 2012 Penjelasan
Pasal 10
• Lampiran PMK No 46 tahun 2015
tentang Akreditasi FKTP, pada
standar akreditasi Pusk Bab 7:
kewajiban untuk memperhatikan
hak dan kewajiban pasien dalam
pelayanan
10. 2. Penerapan audit klinis untuk
meningkatkan pelayanan pasien dan
outcome klinis
11. Audit klinis
• Clinical audit is a quality
improvement process that
seeks to improve patient
care and outcomes
through systematic review
of care against explicit
criteria and the
implementasion of change
(National Institute for Clinical
Excellence – NHS)
12. Audit Klinis
• A systematic activity that applies knowledge
about good clinical practice to day-to-day
delivery of patient care (Health care quality
quest, 2008)
• Kajian sistematis dengan menerapkan
pengetahuan tentang praktik klinik yang baik
dalam pemberian asuhan pasien sehari-hari
13. Mengapa perlu melakukan audit klinis
?
• To improve and account for quality
– Perbaikan/peningkatan mutu
– Wujud pertanggung jawaban bahwa pelayanan
yang diberikan adalah bermutu
14. Karakteristik audit klinis
Katakteristik Audit klinis berdasar kriteria
Lingkup Mengukur kepatuhan/kesesuaian thd
standar/kriteria/ekspektasi ttg mutu
layanan
Alasan melakukan Menilai apakah praktik klinis yang
dilakukan acceptable yaitu konsisten
dengan “good practice”
Bagaimana mutu diukur Mutu diukur terhadap krtiteria yang
didefinisikan dengan jelas/standar yang
ditetapkan, dan memeriksa variasi thd
kriteria/standar tsb
Luaran audit Konfirmasi bahwa praktik yang baik
dilakukan atau perlu dilakukan
perbaikan/peningkatan/inovasi thd
praktik klinik
15. • Pastikan apa tujuan melakukan
audit:
– Apakah dilakukan dengan tujuan
secara langsung untuk
meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien ?
• Apakah audit dilakukan untuk
memastikan praktik yang dilakukan
sekarang adalah praktik yang baik
dan/atau untuk meningkatkan
praktik yang ada sekarang ?
• Adakah
standar/kriteria/indikator/pengukur
an yang jelas yang ditetapkan untuk
digunakan sebagai acuan ?
Apa yang harus dilakukan
sebelum berniat untuk
melakukan audit
16. • Apakah
standar/kriteria/indikator/
pengukuran tersebut akan
dibandingkan dengan
praktik yang dilakukan
sekarang ?
• Apakah betul-betul (unit
kerja/tim klinis) ingin
melakukan audit klinis
untuk meningkatkan
mutu/keselamatan
pasien?
17. Aspect of the structure, processes, and outcomes of care
are selected and systematically evaluate against explicit criteria
19. • Where indicated, changes
are implemented at an
individual, team, or
service level and further
monitoring is used to
confirm improvement in
health care delivery
20. Pertanyaan-pertanyaan yang perlu
dijawab sebelum menyusun program
audit klinis
What: apa yang akan diaudit Subjek/topik audit
Why: mengapa perlu dilakukan
audit pada topik tersebut
Tujuan audit
Who: siapa yang terdampak
dengan dilaksanakannya audit tsb
Stakeholders: praktisi klinis yang
terlibat atau terdampak oleh
kegiatan audit
Who: siapa yang akan diaudit Populasi/sampel
When: kapan audit akan dilakukan Periode waktu audit
How: bagaimana audit akan
dilakukan
Strategi/cara pengumpulan data
24. Langkah-langkah audit klinik
(Ogilvie, G., Walsh, A., Rice, S: The Problem-based Medical Audit Program: Influence on
Family Practice Residents’ Knowledge and skills: Fam Med 1998:30(6):417-20)
• 1. Memilih topik audit
• 2. Menetapkan standar/kriteria audit
• 3. Menyusun lembar kerja dan instrumen audit
• 4. Melaksanakan audit
• 5. Membandingkan kinerja dengan target
standar/kriteria, cari peluang perbaikan, lakukan
paparan hasil audit
• 6. Implementasi perubahan
• 7. Kembali ke langkah 1
25. Persiapan audit klinis
• Melibatkan pasien dan pihak-pihak yang terkait dengan proses
pelayanan pasien
• Pemilihan judul (topik audit)
• Menetapkan tujuan audit klinis
• Dukungan untuk dilaksanakan audit:
– Kebijakan dan prosedur audit klinis
– Pembentukan tim audit klinis
– Pembiayaan
– Waktu
• Menyiapkan tenaga yang kompeten untuk melakukan audit
26. Pemilihan topik
• Kembangkan ide-ide (misal dg
curah pendapat) untuk
mengiventarisasi topik-topik
apa saja yang akan diaudit)
• Lakukan pemilihan topik yang
prioritas
– 3 H + 1 P
– Adanya komplain atau klaim
– Adanya insiden keselamatan
pasien
– Adanya inefisiensi dalam
pelayanan
27. Matriks untuk prioritas
Usulan topik Kriteria untuk memprioritaskan Hasil
perkal
ian
Peringkat
Frekuensi Risiko Besarnya masalah
28. Hal-hal yang dapat diaudit
1. Dasar
- Justifikasi diagnosis
2. Pengelolaan yang perlu
- Justifikasi
pembedahan
- Justifikasi tindakan
khusus
- Justifikasi
pemondokan
3. Hasil perawatan
- Status keluar rawat
inap
- Lama rawat inap
- Kematian
4. Komplikasi-
komplikasi
5. Lain-lain
30. Tujuan audit
• Suatu pernyataan apa yang praktisi klinis ingin
capai dengan dilakukannya audit klinis
• KATA KERJA + Fokus mutu yang akan diukur +
Subjek
• Menurunkan kejadian ido pada pasien pasca
tindakan bedah minor di puskesmas
• Menurunkan lama waktu perawatan pasien febris
di puskesmas
• Menurunkan angka kematian pasien persalinan di
puskesmas
33. Subjek yang akan diaudit
• Populasi pasien yang akan diaudit, misalnya:
– Semua pasien rawat inap
– Pasien dengan diagnosis typhoid
– Pasien suspek covid 19 yang diisolasi di rumah
• Apakah seluruh populasi ataukah akan dilakukan sampel
• Jika dilakukan sampel:
– Random sample
– Non random:
• Purposive sample
• Accidental sample
– Jumlah sampel: penghitungan sampel (dapat gunakan sample
size calculator)
34. Menetapkan kriteria audit klinis
• Sesuatu yang digunakan untuk mengkaji kualitas pelayanan
yang disediakan (oleh individu, tim, unit kerja, organisasi)
– Pernyataan yang menetapkan apa yang diukur
– Representasi dari elemen pelayanan yang dapat diukur secara
objektif
– Tingkat kinerja yang digunakan sebagai acuan (level of
performance)
35. Kriteria
• Struktur : ketersediaan sumber daya
• Proses : kesesuaian terhadap panduan praktik klinis
• Outcome : outcome klinis
36. Menetapkan standar/kriteria untuk
pengukuran
• Referensi
• Bukti-bukti klinis (clinical evidence)
• Standar/guideline yang ditetapkan (profesi,
peraturan perundangan, panduan dari sumber
yang dapat dipertanggung jawabkan,
ketentuan/protokol yang ditetapkan oleh
pemerintah)
37. Mengukur tingkat kinerja
(measuring level of performance)
• Merencanakan pengumpulan data:
– Menetapkan waktu pengumpulan data
– Menyusun instrumen pengumpulan data
– Menetapkan sumber data
– Menetapkan jumlah sampel
– Menetapkan cara pengumpulan data: retrospektif atau konkuren ?
– Menetapkan cara analisis data
• Melaksanakan pengumpulan data
• Melakukan analisis data: kesesuaian/ketidak sesuaian, analisis sebab terjadi ketidak
sesuaian
38. Menentukan unsur-unsur yang akan
diukur (clinical audit measure)
• Clinical audit measure:
– Cara untuk melakukan kuantifikasi mutu pelayanan
pasien
– Kasus, kejadian, situasi atau kondisi yang dapat
menjelaskan bahwa pelayanan yang diberikan
bermutu
– Tingkat capaian yang diinginkan
– Pengukuran dilakukan untuk menunjukkan
akuntabilitas dan untuk peningkatan mutu
• Contoh:
– Ketepatan waktu penanganan kasus emergency di igd
39. Bagaimana menetapkan
standar/target pengukuran
• Standar skrining:
– Always even = 100 %
– Never even = 0 %
• Standar yang dapat diterima (berdasar
literatur atau kejibanding dengan faskes lain)
• Target yang ditetapkan
40. Standar/kriteria dan pengukuran
No Standar/kriteria & unsur
yang diukur atau dinilai
Target Evidens (bukti
evidens
terkini)
Referensi
1 Panduan Praktik Klinis
pemasangan kateter urin
≥ 80 %
2 Pemasangan kateter urin
atas indikasi yang benar
100 %
3 Dipasang tanpa indikasi
yang jelas
0 %
4 Pemasangan menggunakan
tehnik aseptik yang benar
100 %
5 Meatus dibersihkan dengan
normal salin steril dan single
use pelumas steril
100 %
6 …dst
41. Pengecualian thd kriteria/standar
• Pengecualian (exception): alasan klinis yang
dapat diterima sebagai alasan tidak
mematuhi/comply terhadap standar/kriteria
yang ditetapkan
• Pengecualian ini akan mempengaruhi dalam
penghitungan: numerator dan denominator
42. Contoh pengukuran
• Pemeriksaan PCR pada pasien kontak erat
Covid-19 dengan gejala ringan. Target = 0 %
• Kecuali: pasien tersebut adalah petugas
kesehatan yang kontak erat tanpa
menggunakan APD standar
43. Indikator pengukuran
• Numerator: pembilang
• Denominator: penyebut
• Numerator dan denominator harus didefinisikan dengan
jelas agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran
• Contoh:
• Numerator: jumlah rekam medis yang diisi lengkap
• Denominator: jumlah seluruh sampel rekam medis
• Yang dimaksud lengkap adalah :…….?
• Ada tidak pengecualian, pengecualian juga harus
didefinisikan dengan jelas, karena akan mempengaruhi
penghitungan numerator dan denominator
45. NO PPK Kepatuhan LOS
sesuai
PPK
Penggunaa
n Obat
sesuai PPK
Pemeriksaa
n
Penunjang
sesuai PPK
Pemberian
Tindakan
sesuai
PPK
Jan feb mar
1 Febris 4hari
2
3
4
5
46. Pengumpulan data audit
• Harus jelas apa yang akan diukur
• Sumber data
• Siapa Pengumpul data
• Metoda pemilihan kasus
• Form yang digunakan
• Metoda pengumpulan data:
• Waktu pengumpulan data
• Cara koding untuk kerahasiaan
• Cara penilaian (scoring)
47. Sumber data
• Register pasien
• Catatan pemberian obat
• Laporan insiden
• Data base
• Laporan PPI
• Laporan kematian
• Kuesioner kepuasan pasien
• Rekam medis
• Observasi langsung
48. Rencana audit
• Unit kerja/tim :
• Judul audit :
• Tujuan audit :
• Latar belakang:
• Unit kerja yang terlibat:
49. • Isu etik yang perlu diperhatikan:
• Deskripsi populasi:
• Sampel dan tehnik sampling:
• Strategi pengumpulan data:
– Retrospektif ?
– Konkuren ?
– Lainnya……….
50. • Sumber data:
• Standar, kriteria, pengukuran yang digunakan:
• Instrumen audit (lampirkan form-form yang digunakan untuk
pengumpulan data audit)
• Rencana pelaksanaan audit:
– Mulai : tanggal
– Berakhir: tanggal
– Pengumpulan data selesai paling lambat tanggal
– Analisis data selesai paling lambat tanggal
– Review thd kasus khusus tanggal
– Pengulangan pengumpulan data (jika diperlukan) tanggal
– Rencana tindak lanjut audit diselesaikan tanggal
– Laporan diserahkan tanggal
51. JUDUL AUDIT : TANGGAL:
TUJUAN AUDIT :
KETERANGAN JUDUL AUDIT
Diagnosis pada waktu keluar RS
Persoalan atau kondisi
Prosedur pembedahan
Prosedur khusus
Lain-lain:
CATATAN MEDIK PASIEN KODE INDEKS
TERMASUK
TIDAK TERMASUK
DATA PENGENAL PENDERITA LUAS DAN JANGKA WAKTU
PEMERIKSAAN AUDIT
DATA PENGENAL AUDIT
UMUR
Semua umur
Tak termasuk anak di bawah umur ___
Tak termasuk dewasa di atas umur ___
Hanya antara ____ dan ____ tahun
JENIS KELAMIN
Laki-laki dan perempuan
Hanya laki-laki
Hanya perempuan
Jumlah catatan medik yang dipakai:
6 bln terakhir :
12 bln terkahir :
18 bln terakhir :
24 bln terakhir :
> 24 bln terkahir:
Jumlah dokter yang tanggung
jawabnya berhubungan dengan judul
audit : ___
Jumlah catatan medik yg diperlukan
: ___
Cara seleksi catatan medik:
Semua, periode ______ s/d
______
Dipilih, sbb:
Audit pertama
Audit ulangan
tanggal audit sebelumnya:
Hanya audit medik
Hanya audit keperawatan
Audit gabungan
Laporan kepada:
Unsur Panitia Audit:
Ketua:
Koordinator pelaksana:
Asisten audit:
PERTIMBANGAN KHUSUS, KETERANGAN LAIN YANG PERLU DILAPORKAN MENYETUJUI RINCIAN AUDIT, PEDOMAN-PEDOMAN DAN
PETUNJUK-PETUNJUK AUDIT
Nama & tanda tangan
tanggal
______________________ Ketua Komite Medik _____________
______________________ Ketua Panitia Audit _____________
______________________ Konsultan _____________
______________________ Konsultan
_____________
Contoh FORMULIR RINCIAN AUDIT
By hanevi djasri
52. JUDUL AUDIT : TANGGAL:
TUJUAN AUDIT :
KETERANGAN JUDUL AUDIT
Diagnosis pada waktu keluar RS
Persoalan atau kondisi
Prosedur pembedahan
Prosedur khusus
Lain-lain:
CATATAN MEDIK PASIEN KODE INDEKS
TERMASUK
TIDAK TERMASUK
DATA PENGENAL PENDERITA LUAS DAN JANGKA WAKTU
PEMERIKSAAN AUDIT
DATA PENGENAL AUDIT
UMUR
Semua umur
Tak termasuk anak di bawah umur ___
Tak termasuk dewasa di atas umur ___
Hanya antara ____ dan ____ tahun
JENIS KELAMIN
Laki-laki dan perempuan
Hanya laki-laki
Hanya perempuan
Jumlah catatan medik yang dipakai:
6 bln terakhir :
12 bln terkahir :
18 bln terakhir :
24 bln terakhir :
> 24 bln terkahir:
Jumlah dokter yang tanggung
jawabnya berhubungan dengan judul
audit : ___
Jumlah catatan medik yg diperlukan
: ___
Cara seleksi catatan medik:
Semua, periode ______ s/d
______
Dipilih, sbb:
Audit pertama
Audit ulangan
tanggal audit sebelumnya:
Hanya audit medik
Hanya audit keperawatan
Audit gabungan
Laporan kepada:
Unsur Panitia Audit:
Ketua:
Koordinator pelaksana:
Asisten audit:
PERTIMBANGAN KHUSUS, KETERANGAN LAIN YANG PERLU DILAPORKAN MENYETUJUI RINCIAN AUDIT, PEDOMAN-PEDOMAN DAN
PETUNJUK-PETUNJUK AUDIT
Nama & tanda tangan
tanggal
______________________ Ketua Komite Medik _____________
______________________ Ketua Panitia Audit _____________
______________________ Konsultan _____________
______________________ Konsultan
_____________
Contoh FORMULIR RINCIAN AUDIT
Response time IGD thd kasus true emergency
Memastikan ketepatan waktu penanganan kasus true emergency
x
Indikator klinis utama untuk IGD
Kasus di luar jam kerja
x
x
x
5
180
x 1 Jan
30 Juni 2008
x
x
Death on arrival
Kasus true emergency yang dirujuk dan sudah
diberi pertolongan pertama oleh Rumahsakit lain
54. Contoh form pengumpulan data
Data Pasien Kode 00123
Umur 28 th
Sex L
Tanggal periksa
Unsur yang diukur Target Y T TB
1.
2
3
4…dst
Informasi tambahan (jika ada)
Catatan
Pengumpul data:
Tanggal/jam:
Tanda tangan
55. Contoh matriks kompilasi
pengumpulan data audit
Total Temuan
Total kasus yang
diambil:
Nomor pasien 1 2 3 4 ..dst
Umur/jenis
kelamin
S K R Kp Unsur yang
diukur
S/K/R/K
p
S/K/R/K
p
S/K/R/K
p
S/K/R/K
p
Pasang Kateter
sesuai indikasi
Meatus
dibersihkan dg
salin steril
Pemasangan dg
pelumas steril
Total Y Total T Memenuhi
seluruh kriteria
S = Sesuai, K: Pengecualian, R: perlu review, Kp: Komplikasi
57. Tindak lanjut audit
• Berdasarkan hasil analisis temuan audit
• Lakukan PDCA atau
• Lakukan PDSA (jika perlu ujicoba)
58. Merencanakan perubahan/inovasi
• Tetapkan tujuan
• Bagaimana mengukur pencapaian tujuan
• Perubahan apa saja yang perlu dilakukan
• Perencanaan Perubahan
• Laksanakan/ujicoba perubahan
• Lakukan monitoring/evaluasi dan periksa hasilnya
(Check) atau Pelajari (Study) hasil ujicoba
• Laksanakan seterusnya/kembangkan pada skala yang
lebih besar, melalui standarisasi alur/mekanisme kerja,
perbaikan kebijakan, pemanfaatan tehnologi,
perubahan perilaku, dsb
59. Mengupayakan perbaikan
• Perubahan perilaku dalam pelayanan
• Merencanakan perubahan/inovasi
• Melakukan perubahan/inovasi
• Monitoring & evaluasi thd
perubahan/inovasi
61. Ringkasan audit
Unsur yang diukur Target Temuan
Pemeriksaan kondisi pasien
sebelum tindakan
100 % Hanya 3 dari 10 pasien
yang dilakukan
pemeriksaan ulang
sebelum tindakan (30 %)
dst
64. Isi laporan audit
• Judul
• Latar belakang
• Tujuan
• Periode (waktu) dilaksanakan audit
• Strategi pengumpulan dan sumber data:
– Populasi dan sampel
– Metoda pengumpulan data
– Sumber data
• Standar/Kriteria/Pengukuran yang digunakan
• Proses pengumpulan data
• Hasil audit/Temuan audit
• Analisis hasil/temuan audit
• Tindak lanjut yang dilakukan
• Rekomendasi untuk tindak lanjut
65. • Judul : tuliskan topik audit
• Latar belakang:
– Alasan mengapa perlu dilakukan audit
• Tujuan :
– Memastikan (confirmation)
– Meningkatkan (improving)
– Mengubah (to change)
66. • Waktu pelaksanaan audit:
– Dari tgl……sd tgl…….
• Strategi pengumpulan dan sumber data:
– Populasi dan sampel
– Metoda pengumpulan data
– Sumber data
• Standar/kriteria/pengukuran:
– Standar yang digunakan: Panduan praktik klinis
– Kriteria yang digunakan : bagian dari PPK yang menjadi
focus audit
– Pengukuran: unsur yang diukur dan bagaimana
mengukurnya
67. • Proses pengumpulan data:
– Narasikan proses pengumpulan data
• Hasil/Temuan Audit:
– Tuliskan hasil yang diperoleh dan temuan:
• Berapa kasus yang sesuai/tidak sesuai
• Kasus yang dikecualikan, alasannya
• Hasil-hasil pengukuran
• Analisis hasil/temuan:
– Jelaskan analisis yang dilakukan missal dengan fishbone, apa penyebab
ketidak sesuaian, root-cause, dan alternative pemecahannya
• Tindak lanjut perubahan yang dilakukan dan hasilnya
• Rekomendasi:
– Rekomendasi apa yang perlu diberikan untuk sustainabilitas
perubahan yang dilakukan