Dokumen tersebut membahas beberapa teknik analisis strategi perusahaan seperti analisis SWOT, BCG matrix, pengendalian strategi melalui pengendalian operasi dan pelaporan kinerja, produksi just in time, serta penilaian kesehatan bank menggunakan metode CAMEL.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang strategi operasi perusahaan dan bagaimana strategi operasi dapat membantu perusahaan bersaing di pasar.
2. Dijelaskan definisi strategi operasi, model strategi operasi, dan empat komponen utama strategi operasi menurut para ahli.
3. Dibahas pula hubungan antara strategi operasi dengan strategi bisnis dan perusahaan serta analisis lingkungan internal dan eksternal.
Analisis SWOT dan SPACE Matrix digunakan untuk mengevaluasi posisi PT Amerta Indah Otsuka. Berdasarkan analisis tersebut, perusahaan memiliki kekuatan seperti kondisi keuangan yang baik dan kapasitas produksi besar, namun juga menghadapi tantangan seperti kompetisi yang ketat dan konsumen yang semakin selektif. Strategi agresif seperti pengembangan pasar dan produk disarankan untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan yang ada."
Dokumen tersebut membahas berbagai matrik dan analisis yang dapat digunakan dalam merumuskan strategi bisnis, seperti matrik SWOT, BCG, internal-eksternal, dan GE untuk menganalisis faktor internal dan eksternal serta menentukan strategi utama.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang strategi operasi perusahaan dan bagaimana strategi operasi dapat membantu perusahaan bersaing di pasar.
2. Dijelaskan definisi strategi operasi, model strategi operasi, dan empat komponen utama strategi operasi menurut para ahli.
3. Dibahas pula hubungan antara strategi operasi dengan strategi bisnis dan perusahaan serta analisis lingkungan internal dan eksternal.
Analisis SWOT dan SPACE Matrix digunakan untuk mengevaluasi posisi PT Amerta Indah Otsuka. Berdasarkan analisis tersebut, perusahaan memiliki kekuatan seperti kondisi keuangan yang baik dan kapasitas produksi besar, namun juga menghadapi tantangan seperti kompetisi yang ketat dan konsumen yang semakin selektif. Strategi agresif seperti pengembangan pasar dan produk disarankan untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan yang ada."
Dokumen tersebut membahas berbagai matrik dan analisis yang dapat digunakan dalam merumuskan strategi bisnis, seperti matrik SWOT, BCG, internal-eksternal, dan GE untuk menganalisis faktor internal dan eksternal serta menentukan strategi utama.
Dokumen tersebut merangkum tentang strategi operasi untuk barang dan jasa. Ia menjelaskan pengertian strategi operasi dan manajemen operasi serta perbedaan strategi yang diterapkan untuk perusahaan barang dan jasa. Dokumen ini juga membahas model strategi operasi dan beberapa faktor pentingnya strategi operasi bagi suatu organisasi.
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...maya indrawati
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan dan matriks yang digunakan dalam merumuskan strategi multibisnis perusahaan, termasuk pendekatan portofolio, matriks BCG, SPACE, internal-eksternal, dan grand strategy matrix.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis dan pemilihan strategi perusahaan. Terdapat beberapa tahapan dalam proses ini, yaitu menetapkan tujuan jangka panjang, menyusun alternatif strategi, memilih strategi yang akan diterapkan, dan menetapkan strategi alternatif terbaik untuk mencapai tujuan perusahaan. Beberapa alat analisis strategi seperti matriks SWOT dan SPACE juga dijelaskan untuk membantu memilih strategi yang tepat
Dokumen tersebut membahas tiga hal utama: 1) Tiga area perencanaan strategis pemasaran yaitu bisnis perusahaan, menentukan strategi, dan tingkatan organisasi. 2) Proses perencanaan strategis, implementasi, dan pengendalian pemasaran pada berbagai tingkatan organisasi. 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi perusahaan dan daya tarik pasar dalam merencanakan portofolio bisnis.
1. Dokumen ini membahas analisis varian untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan membandingkan hasil aktual dan rencana.
2. Terdapat varian pendapatan, biaya, dan laba yang dihitung untuk setiap bagian perusahaan.
3. Analisis varian memberikan informasi mengenai penyebab perbedaan antara rencana dan kinerja aktual untuk memfasilitasi pengambilan keputusan manajemen.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan strategis pemasaran untuk keunggulan bersaing. Terdapat penjelasan mengenai analisis SWOT, tujuan pemasaran, matriks strategi SWOT, pilihan strategi Ansoff, segmen pasar sasaran, dan unsur-unsur pemasaran (4P). Ringkasannya adalah dokumen tersebut memberikan panduan lengkap mengenai perencanaan strategi pemasaran untuk mencapai keunggulan bersaing.
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...Nurrul Tiara Dinni
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas model Porter's Five Forces dan matriks BCG yang digunakan untuk menganalisis industri dan portofolio produk perusahaan. Model Porter menganalisis lima faktor yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, sementara matriks BCG membantu perusahaan mengalokasikan sumber daya berdasarkan tingkat pertumbuhan dan pangsa pasar produknya.
Analisis SWOT digunakan oleh percetakan Graphindo Berkah Utama untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bisnisnya. Perusahaan ini memiliki lokasi yang strategis namun harga produknya lebih mahal dan kurang tenaga terampil. Peluangnya adalah menurunnya biaya produksi tetapi ancamannya adalah persaingan yang ketat. Untuk menangani hal ini, perusahaan perlu menyesuaikan harga, memper
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Unit Bisnis,Universitas Mercubuana,20...Intan Wachyuni
Dokumen tersebut membahas tentang strategi unit bisnis, khususnya strategi bersaing generik dari Michael Porter yang terdiri dari biaya rendah, diferensiasi, dan fokus. Dokumen juga menjelaskan implementasi strategi unit bisnis Indomie, termasuk visi, misi, analisis internal, tujuan jangka panjang, dan strategi yang digunakan untuk bersaing di industri mie instan.
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...triwahyunugroho3
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters five competitiveness force model, & bcg matrix, universitas mercu buana, 2019
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...Rudy Harland
Evaluasi menunjukkan bahwa strategi saluran distribusi Nimco Indonesia telah berjalan efektif. Perusahaan berhasil membangun 160 titik distribusi berkat pengalaman, kinerja saluran distribusi yang tinggi, serta loyalitas distributor. Akan tetapi, perlu perbaikan pada sumber dana terbatas, tempo pembayaran distributor, dan variasi produk agar terus bersaing di masa depan."
Dokumen tersebut merangkum tentang strategi operasi untuk barang dan jasa. Ia menjelaskan pengertian strategi operasi dan manajemen operasi serta perbedaan strategi yang diterapkan untuk perusahaan barang dan jasa. Dokumen ini juga membahas model strategi operasi dan beberapa faktor pentingnya strategi operasi bagi suatu organisasi.
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...maya indrawati
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan dan matriks yang digunakan dalam merumuskan strategi multibisnis perusahaan, termasuk pendekatan portofolio, matriks BCG, SPACE, internal-eksternal, dan grand strategy matrix.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis dan pemilihan strategi perusahaan. Terdapat beberapa tahapan dalam proses ini, yaitu menetapkan tujuan jangka panjang, menyusun alternatif strategi, memilih strategi yang akan diterapkan, dan menetapkan strategi alternatif terbaik untuk mencapai tujuan perusahaan. Beberapa alat analisis strategi seperti matriks SWOT dan SPACE juga dijelaskan untuk membantu memilih strategi yang tepat
Dokumen tersebut membahas tiga hal utama: 1) Tiga area perencanaan strategis pemasaran yaitu bisnis perusahaan, menentukan strategi, dan tingkatan organisasi. 2) Proses perencanaan strategis, implementasi, dan pengendalian pemasaran pada berbagai tingkatan organisasi. 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi perusahaan dan daya tarik pasar dalam merencanakan portofolio bisnis.
1. Dokumen ini membahas analisis varian untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan membandingkan hasil aktual dan rencana.
2. Terdapat varian pendapatan, biaya, dan laba yang dihitung untuk setiap bagian perusahaan.
3. Analisis varian memberikan informasi mengenai penyebab perbedaan antara rencana dan kinerja aktual untuk memfasilitasi pengambilan keputusan manajemen.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan strategis pemasaran untuk keunggulan bersaing. Terdapat penjelasan mengenai analisis SWOT, tujuan pemasaran, matriks strategi SWOT, pilihan strategi Ansoff, segmen pasar sasaran, dan unsur-unsur pemasaran (4P). Ringkasannya adalah dokumen tersebut memberikan panduan lengkap mengenai perencanaan strategi pemasaran untuk mencapai keunggulan bersaing.
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...Nurrul Tiara Dinni
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas model Porter's Five Forces dan matriks BCG yang digunakan untuk menganalisis industri dan portofolio produk perusahaan. Model Porter menganalisis lima faktor yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, sementara matriks BCG membantu perusahaan mengalokasikan sumber daya berdasarkan tingkat pertumbuhan dan pangsa pasar produknya.
Analisis SWOT digunakan oleh percetakan Graphindo Berkah Utama untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bisnisnya. Perusahaan ini memiliki lokasi yang strategis namun harga produknya lebih mahal dan kurang tenaga terampil. Peluangnya adalah menurunnya biaya produksi tetapi ancamannya adalah persaingan yang ketat. Untuk menangani hal ini, perusahaan perlu menyesuaikan harga, memper
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Unit Bisnis,Universitas Mercubuana,20...Intan Wachyuni
Dokumen tersebut membahas tentang strategi unit bisnis, khususnya strategi bersaing generik dari Michael Porter yang terdiri dari biaya rendah, diferensiasi, dan fokus. Dokumen juga menjelaskan implementasi strategi unit bisnis Indomie, termasuk visi, misi, analisis internal, tujuan jangka panjang, dan strategi yang digunakan untuk bersaing di industri mie instan.
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...triwahyunugroho3
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters five competitiveness force model, & bcg matrix, universitas mercu buana, 2019
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...Rudy Harland
Evaluasi menunjukkan bahwa strategi saluran distribusi Nimco Indonesia telah berjalan efektif. Perusahaan berhasil membangun 160 titik distribusi berkat pengalaman, kinerja saluran distribusi yang tinggi, serta loyalitas distributor. Akan tetapi, perlu perbaikan pada sumber dana terbatas, tempo pembayaran distributor, dan variasi produk agar terus bersaing di masa depan."
Dokumen ini membahas tentang sistem balanced scorecard yang merupakan alat pengukur kinerja perusahaan yang komprehensif dan jangka panjang. Sistem ini menggunakan empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Dokumen ini juga menjelaskan tolak ukur yang digunakan pada masing-masing perspektif tersebut.
Balance Scorecard (BSC); Fungsi BSC & BSC Perspectives _ Training "FINANCE F...Kanaidi ken
Balanced Scorecard (BSC) adalah sistem pengukuran kinerja yang menilai kinerja perusahaan dari empat perspektif, yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. BSC bertujuan untuk menerjemahkan strategi perusahaan menjadi tujuan dan ukuran kinerja yang dapat diukur. BSC menilai kinerja perusahaan secara seimbang antara aspek finansial dan non-finansial.
Metode six sigma menggunakan pendekatan DMAIC untuk meningkatkan proses produksi dengan fokus pada kepuasan pelanggan. Langkah-langkahnya meliputi mendefinisikan masalah, mengukur kinerja saat ini, menganalisis penyebab, melakukan perbaikan, dan mengendalikan hasil perbaikan. Tujuannya adalah menghasilkan produk yang memenuhi harapan pelanggan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen biaya strategis. Terdapat 3 tema kunci yaitu analisis rantai nilai, analisis posisi strategis, dan analisis penggerak biaya. Analisis rantai nilai digunakan untuk memahami keunggulan kompetitif perusahaan, meningkatkan nilai pelanggan, dan mengurangi biaya. Analisis penggerak biaya digunakan untuk memahami biaya yang paling berpengaruh pada setiap aktivitas. Manajemen
1. Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai pengukuran kinerja PT Telkomsel Tbk dengan menggunakan metode Balance Scorecard dan Analytical Hierarchy Process (AHP).
2. Telkomsel mengidentifikasi empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran & pertumbuhan untuk mengukur kinerja perusahaan.
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan properti KPI yang terkait dengan masing-masing perspe
Mengelola kualitas merupakan hal penting bagi suatu organisasi untuk mempertahankan reputasi dan kepuasan pelanggan. Dokumen ini membahas tentang definisi kualitas, tujuan pengelolaan kualitas, pengaruh kualitas terhadap biaya dan reputasi perusahaan, serta standar kualitas internasional seperti ISO 9000 dan ISO 14000. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip Total Quality Management (TQM) seperti perbaikan berkelanjutan, Six
Dokumen tersebut membahas tentang kinerja organisasi dari berbagai perspektif seperti finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran & pertumbuhan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai ukuran dan tujuan untuk mengukur kinerja organisasi dari keempat perspektif tersebut.
Dokumen tersebut merupakan laporan kinerja penjualan triwulan I dari Baron Ruswandi, agen asuransi PT. X Cabang Jakarta Timur, yang mencakup indikator kinerja penjualan polis asuransi jiwa berkala, sekaligus, total premi, dan jumlah polis untuk masing-masing produk asuransi jiwa berkala dan sekaligus beserta target yang ditetapkan perusahaan.
1. MATERI TAMBAHAN
MANAJEMEN STRATEGI Angkatan 19 SIB 3
By : Dra. Peni Sawitri, MM
Analisis Matrix SWOT
Salah satu model perencanaan strategis adalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses,
Opportunities dan Threats).
S dan W mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dalam
hal ini berkaitan dengan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pemberian motivasi dan pengendalian). S dan W juga mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan pada fungsi bisnis yaitu : merancang pemasaran dan produk; produksi dan
penawaran; sumber daya manusia; dan keuangan.
O dan T merupakan analisis eksternal – berupa peluang dan ancaman yang
meliputi aspek : sosial, teknologi, ekonomi, politik, hukum, lingkungan, demografi dan
pesaing.
Dalam analisis matrix SWOT diterapkan sistem “skoring” untuk unsur-unsur
yang dianggap penting. Makna pemberian persentase skor dapat terlihat pada tabel
berikut.
Skor SWOT Makna
%
90 – 100 Tertinggi untuk SWOT
80 – 89 Sangat tinggi atau jelas SWOT
70 – 79 Tinggi SWOT
60 – 69 Unsur penting SWOT
50 – 59 Parsial SWOT
40 – 49 Salah satu atau dua wilayah saja SWOT
30 – 39 Kecil sekali SWOT
20 – 29 Hampir tidak ada SWOT
0 – 19 Tidak ada SWOT
“Bobot” menunjukkan kepentingan relatif dari sub-elemen dalam komponen SWOT pada
setiap perusahaan dari waktu ke waktu. Untuk perusahaan baru, aspek S dan W –nya
tentu berbeda dengan perusahaan yang sudah berdiri, khususnya di aspek kinerja. Di sini
analisis harus mencatat berbagai macam perbedaan yang ada pada laporan tersebut.
Analisis BCG
Teknik analisis ini berwujud matriks yang mencerminkan kajian “heterogen
product”. Pada matriks ini diketengahkan berbagai “keputusan diagnostik” yang
mengisyaratkan bahwa suatu perusahaan bisa mengalokasikan sumberdayanya pada
berbagai produk dan atau jasa yang produktif .
2. Asumsi dasar yang melingkupi analisis BCG :
• Pangsa pasar suatu produk atau jasa relatif besar dan sedang menanjak secara pesat,
umumnya cenderung menghasilkan profitabilitas yang tinggi dan berada pada tingkat
persaingan yang stabil.
• Sebaliknya bila suatu produk perusahaan mengalami pertumbuhan pasar yang
lamban, upaya peningkatan pangsa pasarnya memerlukan biaya besar. Dalam kondisi
ini BCG menganjurkan agar dana tunai yang didistribusikan untuk kegiatan usaha
disesuaikan dengan pengembangan pangsa pasarnya.
• Setiap perusahaan akan mengambil opsi strategi pertumbuhan pangsa pasar bila
memiliki keunggulan daya saing dan mempunyai uang cukup untuk pengembangan
itu.
Penjelasan Ilustrasi Matriks BCG :
• Bintang menggambarkan kondisi perusahaan yang pasarnya melesat, di samping itu
pangsa pasarnya juga besar, sehingga perusahaan mudah memperoleh dana tunai.
Keadaan ini memudahkan perusahaan melakukan investasi-investasi baru. Jadi
perusahaan yang berada pada posisi bintang mempunyai kemungkinan terbaik untuk
mengembangkan investasinya.
• Sapi perahan menggambarkan perusahaan mengalami pertumbuhan pasar yang
rendah, tetapi mempunyai pangsa pasar tinggi. Kondisi ini masih memungkinkan
rendahnya biaya (economies of scale) dan laba yang tidak maksimal. Implikasinya,
biaya investasi ulang juga rendah bahkan bisa tidak ada. Dengan demikian bisa
dikatakan perusahaan berada pada situasi yang apa adanya (tidak ekspansi).
• Anjing merupakan kondisi perusahaan yang pertumbuhan produk dan pasarnya
rendah dan memiliki pangsa pasar yang juga rendah. Keadaan demikian
mengakibatkan laba perusahaan kecil. Untuk mempertahankan eksistensinya,
perusahaan perlu tambahan dana. Upaya meminimalkan risiko lain dengan cara
perusahaan dilikuidasi.
• Tanda tanya mencerminkan kondisi perusahaan yang pangsa pasar produknya
menanjak pesat tetapi mempunyai pangsa pasar rendah. Keadaan seperti ini sangat
buruk. Kebutuhan dana tunainya tinggi tetapi pendapatannya rendah. Dalam kondisi
pertumbuhan tinggi seperti ini, pangsa pasar akan lebih mudah ditingkatkan jika ada
dana tunai dibandingkan dalam keadaan anjing, karenanya akan dapat berubah
mencapai bintang. Kalau strategi ini dilaksanakan, maka dalam jangka pendek akan
terjadi aliran kas keluar (cash out), dalam rangka pelunasan pangsa pasar.
Harapannya, tentu dikemudian hari terjadi hal yang sebaliknya – aliran kas masuk
(cash in). Jika rekayasa/mengubah usaha seperti itu gagal, sebagian aktivitas
bisnisnya hendaknya ditinggalkan.
Dari apa yang telah dibahas, bisa diketengahkan bahwa analisis BCG bertujuan
mengembangkan keseimbangan antara berbagai portofolio produk. Posisi bintang dan
sapi perahan diharapkan akan mencapai omzet penjualan yang besar. Sedang posisi tanda
tanya relatif hanya sedikit dan posisi anjing sangat sedikit.
3. Evaluasi dan Pengendalian Strategi berupa pengendalian operasi dan pelaporan
kinerja.
Pengendalian strategi dapat dilakukan melalui pengendalian operasi secara
terintegrasi yang menyertakan unsur perbaikan berkelanjutan. Sifat perbaikan secara ber-
kesinambungan ini dalam bahasa manajemen terkini dikenal dengan istilah “continous
improvement” atau dalam bahasa Jepangnya “Kaizen”. Substansi dari falsafah ini bisa
dijelaskan dengan siklus/rantai “Deming”.
Program untuk pengendalian dan peningkatan mutu operasi dapat dilaksanakan
dengan tahapan-tahapan berikut :
1. Menentukan opsi program pengendalian dan perbaikan operasi
2. Menjelaskan mengapa opsi program itu dipilih
3. Mengkaji situasi pemantauan yang kondusif
4. Melaksanakan agregasi data
5. Melakukan analisis data
6. Menentukan rencana perbaikan
7. Melakukan program perbaikan dalam jangka waktu tertentu
8. Mengevaluasi program perbaikan tersebut
9. Melakukan tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan atas standar yang ada.
Tahapan-tahapan pengendalian dan perbaikan mutu operasi ini selaras dengan siklus
Deming yang masing-masing diinisialkan dengan P = plan, D = do, S = study dan A =
action. Secara skematik dapat digambarkan sbb :
Act “A”
Plan Do
Study
“P” “D”
“S”
Yes Standardi
Objectives zation
tercapai
No
Act
Follow Up
Correction
Improvement
4. Implikasi sistem Kaizen ini bisa dijabarkan melalui gambar berikut :
Perbaikan mutu
operasi
Meminimalkan
Biaya
Meningkatkan
Produktivitas
Penetapan harga
yang bersaing
Memperluas
Pasar
Eksis dalam
Usaha
Kembalian Investasi
(ROI)
Yang meningkat
Proses pengendalian dan perbaikan operasi secara terintegrasi ini merupakan bagian dari
jiwa manajemen mutu terpadu (Total Qualitiy Management = TQM). TQM tidak sama
dengan TQC (total quality control) karena TQM mempunyai jangkauan lebih luas. TQC
merupakan program perbaikan mutu yang mengubah jalan pikiran karyawan tentang
mutu dengan menekankan pada performance bebas kesalahan (zero defects). Adapun
pada TQM, eksistensi kualitas dijadikan strategi perusahaan untuk memenangkan
persaingan.
5. Prinsip-prinsip umum TQM :
• Customer focus
• Quality Leadership
• Stakeholder focus
• Integrated Business Strategy
• Teamwork
• Empowerment
Produksi Tepat Waktu (just in time)
Salah satu wujud pemahaman mutu adalah memberikan layanan yang tepat waktu
kepada konsumen. Just in time merupakan falsafah yang diterapkan dengan hanya
memproduksi produk yang diperlukan, pada saat yang dibutuhkan konsumen dan dalam
jumlah sebesar permintaan konsumen, dengan scenario yang paling efisien.
TQM adalah komitmen strategic untuk mengembangkan mutu dengan
menggunakan dan mengkombinasikan metode-metode pengendalian mutu secara statistic
(Statistical quality control procedure) serta merupakan komitmen budaya untuk mencari
peningkatan produktivitas dan meminimalkan biaya. Metode statistic ini mencakup dua
kategori :
1. Acceptance sampling procedure
Yaitu prosedur pengendalian mutu untuk menentukan apakah produk jadi sesuai
dengan desainnya.
2. Process control procedure
Yaitu prosedur pengendalian mutu untuk memantau mutu selama proses produksi atas
produk atau jasa.
Secara skematik system Just in time diilustrasikan sebagai berikut :
6. Strategi Produksi Just in Time
Meminimalkan biaya Meningkatkan tingkat
Perputaran modal
Mengeliminasi Pemborosan
Menciptakan aliran produksi
berkesinambungan
Sistem produksi just in time Sistem unit/pusat
pertanggungjawaban
Metode Produksi Arus informasi
- persediaan rendah Pengawasan via Peralatan
- waktu set up singkat - stock card team work otomatis
- Staf multifungsional - filling
- Siklus waktu singkat
CAMEL
Bank Indonesia berdasarkan SK Direksi BI No. 26/23/Kep/Dir tanggal 29 Mei 1993,
telah mempunyai pedoman untuk menilai sehat tidaknya suatu bank – yaitu dengan
menilai CAMEL-nya (C = capital, A = Asset produktif diklasifikasikan, M =
management, E = earning, L = Liquidity) Hakekatnya menyerupai analisis rasio yang
dikombinasikan dengan system scoring (benchmarking). Khususnya untuk aspek
manajemen, di sini disediakan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab.
Rasio-rasio perhitungan CAMEL adalah :
1. Capital Adequacy Ratio (CAR) = Jumlah modal
(bobot 25%) Jumlah aktiva tertimbang menurut resiko
2. Kualitas aktiva produktif :
a. Aktiva produktif diklasifikasikan (bobot 30%)
Aktiva produktif
b. Cadangan penghapusan aktiva produktif
Aktiva yang diklasifikasikan (bobot 5%)
3. Sejumlah pertanyaan yang menyangkut berbagai aspek manajemen yang masing-
masing ada benchmarkingnya yaitu :
a. Manajemen Permodalan (bobot 2,5%)
b. Manajemen Aktiva (bobot 5%)
c. Manajemen Umum (bobot 12,5%)
7. d. Manajemen Rentabilitas (bobot 2,5%)
e. Manajemen Likuiditas (bobot 2,5%)
4. Rentabilitas :
a. Laba
Volume Usaha (asset) (bobot 5%)
b. Biaya Operasional
Pendapatan Operasional (bobot 5%)
5. Likuiditas :
a. Kewajiban bersih call money
Kas, Giro BI, Surat Berharga (bobot 5%)
b. Kredit yang disalurkan
Dana pihak III + modal inti (bobot 5%)
Hasil diagnosis CAMEL disimpulkan sebagai berikut :
Nilai CAMEL : 80 – 100 = sehat
66 – 80 = cukup sehat
51 – 65 = kurang sehat
0 – 50 = tidak sehat