SlideShare a Scribd company logo
1 of 124
Download to read offline
RANGKUMAN MATERI ESENSIAL BIDANG STUDI: Akidah Akhlak / Qur’an Hadist / Fiqih / PAI
No CPBS CMPK
Materi/Topi
k
Sub Materi/
Sub
Indikator ESENSIAL
NAMA MODUL/
HALAMAN
RANGKUMAN MATERI ESENSIAL
1 Mampu
melaksanakan
tugas
keprofesian
sebagai
pendidik yang
memesona,
yang dilandasi
sikap cinta
tanah air,
berwibawa,
tegas, disiplin,
penuh
panggilan jiwa,
samapta,
disertai dengan
jiwa
kesepenuhhatia
n, dan
kemurahhatian.
Membiasaka
n sikap cinta
tanah air
sebagai
pendidik
yang
memesona
dalam
mendidik,
mengajar,
membimbing,
mengarahkan
, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi
peserta didik.
Sikap Cinta
Tanah Air
Sikap
nasionalisme.
1. Menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan
penghargaan yang
tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial,
budaya, ekonomi, dan
politik bangsanya
dalam mendidik,
mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi peserta
didik.
MODUL
PROFESI KB
1HAL 9-11
Konsep
 Profesi,
 Profesional,
 Profesionalisme,
 Profesionalitas
2 2. Mempertahankan
persatuan, kesatuan,
serta kepentingan dan
keselamatan bangsa
dan Negara sebagai
kepentingan bersama
di atas kepentingan
pribadi dan golongan
dalam mendidik,
mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi peserta
MODUL PROFESI
KB 1 HAL 11-14
Syarat dan urgensi Profesi
 Dalam UU Nomor 20 Tahun
2003 tentang SISDIKNAS Pasal
39 (ayat 2) jabatan guru
dinyatakan sebagai jabatan
profesional
 Dalam UU Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen
pasal 7 ayat 1, prinsip
profesional guru
 UU Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen
menempatkan kedudukan guru
didik. sebagai tenaga profesional
sangat urgen
3 Sikap
patriotisme.
3. Menjunjung tinggi
keunggulan bangsa
Indonesia dalam
mendidik, mengajar,
membimbing,
mengarahkan, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi peserta
didik.
MODUL PROFESI
KB 2 HAL 23-24
Profil guru Abad 21
 berperilaku profesional dalam
mengemban tugas dan
menjalankan profesi maka
terdapat lima faktor yang harus
senantiasa dipelihara
 seorang guru terkelompok ke
dalam guru yang profesional
4 4. Mengembangkan sikap
rela berkorban untuk
kepentingan Negara
dan bangsa dalam
mendidik, mengajar,
membimbing,
mengarahkan, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi peserta
didik.
MODUL
PROFESI KB 2
HAL 25-26
Karakteristik guru abad 21
 big data
 fenomena disrupsi
 keterampilan penting abad 21
yang sangat relevan menjadi
orientasi pembelajaran di
Indonesia
5 Sikap
menghargai,
perbedaan.
5. Menciptakan persamaan
derajad, persamaan
hak dan kewajiban
asasi setiap manusia,
tanpa membedabedakan
suku, keturrunan, agama,
kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan
sosial, dan warna kulit
dalam mendidik,
mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi peserta
didik.
MODUL
PROFESI KB 2
HAL 26-
 Pemahaman lintas budaya,
Peserta didik harus memiliki
sikap toleransi dan mengakui
eksistensi dan keunikan dari
setiap suku dan daerah yang
ada di Indonesia.
6 Sikap
mengutamakan
kepentingan
bersama.
6. Mengkarakteristikkan
keputusan yang
diambil harus dapat
dipertanggungjawabka
n secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa,
menjunjung tinggi
harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai
kebenaran dan
keadilan
mengutamakan
persatuan dan
kesatuan demi
kepentingan bersama
dalam mendidik,
mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi peserta
didik.
MODUL
PROFESI KB 2
HAL 32 -33
Kompetensi Kepribadian:
 Kepribadian yang mantap dan
stabil
 Kepribadian yang dewasa
 Kepribadian yang arif
 Akhlak mulia dan dapat
menjadi teladan
 Kepribadian yang berwibawa
Kompetensi Sosial
 Menerapkan prinsip
persaudaraan sejati dan
semangat kebersamaan
(UU No. 14 Tahun 2005
tentang guru dan dosen)
7 Sikap
mempertahanka
n
kekayaan alam
Indonesia.
7. Mempertahankan
kekayaan alam
Indonesia dalam
mendidik, mengajar,
membimbing,
mengarahkan, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi peserta
didik.
MODUL
PROFESI KB 2
HAL 29-31
 Kompetensi guru Abad21
(Pedagogik/Pengetahuan,Keterampila
n, dan Nilai-nilai dasar yang
direfleksikan dalam kebiasaan berfikir
dan bertindak )
8 Mengapresiasi
kekayaan
budaya bangsa
lain sehingga
memperkuat jati
diri bangsa
Indonesia.
8. Mengapresiasi
kekayaan budaya
bangsa lain sehingga
memperkuat jati diri
bangsa Indonesia dalam
mendidik, mengajar,
membimbing,
MODUL
PROFESI KB 2
HAL 33-34
 Kompetensi Profesional (
Memiliki Substansi Keilmuan
yang terkait bidang
studi,Menguasai Stukturdan
Metode Keilmuan)
 Kompetensi sosial (
Menggunakan Teknologi
mengarahkan, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi peserta
didik.
Komunikasi dan Informasi
secara Fungsional )
9 Membiasaka
n sikap
berwibawa,
tegas,
disiplin,
penuh
panggilan
jiwa, samapta
sebagai
pendidik
yang
memesona
dalam
mendidik,
mengajar,
membimbing,
mengarahkan
, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi
peserta didik.
Sikap
berwibawa,
tegas, disiplin,
penuh
panggilan jiwa,
dan samapta.
Sikap
berwibawa.
9. Menunjukkan
keberanian dalam
membela kebenaran
dan keadilan pada
proses
mendidik,mengajar,
membimbing,
mengarahkan,melatih,
menilai dan
mengevaluasi peserta
didik.
MODUL PROFESI
KB 2 hal 33-35
 Kepibadian Yang berwibawa
dengan indikator esensial :
Memiliki perilaku yang
berpengaruh positif Terhadap
Siswa dan Memiliki perilaku
yang disegani
 Kompetensi Profesional (
Memiliki Substansi Keilmuan
yang terkait bidang
studi,Menguasai Stukturdan
Metode Keilmuan)
10 10. Mengembangkan
pribadi yang taat
serta menghormati
hukum dan aturan
pada proses mendidik,
mengajar,
membimbing,
mengarahkan, melatih,
menilai dan
mengevaluasi peserta
didik.
MODUL
PENGEMBANGA
N PROFESI GURU
KB 2 HAL 34-35
Bertindak sesuai dengan norma
hukum; dan memiliki konsistensi
dalam
bertindak sesuai dengan norma
yang berlaku dalam kehidupan.
• Kode etik guru
• Ikrar guru indonesia
No CPBS CMPK Materi/Topik
Sub Materi/
Sub
Indikator ESENSIAL
NAMA MODUL/
HALAMAN
RANGKUMAN MATERI
ESENSIAL
11 Sikap tegas. 1. Mengatakan benar
atau salah sesuai
dengan yang
sebenarnya dalam
mendidik,mengajar,
membimbing,
mengarahkan,melatih,
menilai dan
mengevaluasi peserta
didik.
MODUL
PENGEMBANGAN
PROFESI GURU
KB 2 HAL 31
Kepribadian yang
dewasa, dengan
indikator esensial:
menampilkan
kemandirian dalam
bertindak sebagai
pendidik dan memiliki
etos kerja yang tinggi.
12 2. Menampilkan perilaku
yang bijaksana
meskipun dalam
situasi yang sulit pada
proses
mendidik,mengajar,
membimbing,
mengarahkan,melatih,
menilai dan
mengevaluasi peserta
didik.
MODUL
PENGEMBANGAN
PROFESI GURU
KB 2 HAL 31
Kepribadian yang arif,
dengan indikator
esensial: menampilkan
tindakan
yang didasarkan pada
kemanfaatan siswa,
sekolah, dan masyarakat
serta menunjukkan
keterbukaan dalam
berpikir dan bertindak.
13 Sikap disiplin. 3. Memberikan
penghargaan atau
hukuman kepada
peserta didik sesuai
tata tertib sekolah
dalam mendidik,
mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi peserta
didik.
MODUL
PENGEMBANGAN
PROFESI GURU
KB 2 HAL 31
Kepribadian yang
berwibawa, dengan
indikator esensial:
memiliki perilaku yang
berpengaruh positif
terhadap siswa dan
memiliki perilaku yang
disegani
14 Sikap penuh 4. Menampilkan sikap MODUL Karakter ideal serta
panggilan jiwa. senang dan nyaman
dalam mendidik,
mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi peserta
didik.
PENGEMBANGAN
PROFESI GURU
KB 2 HAL 28
perilaku profesional
tersebut tidak mungkin
dapat
dicapai apabila di dalam
menjalankan profesinya
sang guru tidak
didasarkan pada
panggilan jiwa, sepenuh
hati, dan ikhlas
15 Sikap samapta. 5. Menunjukkan sikap
kesiapsiagaan dalam
proses mendidik,
mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi peserta
didik.
MODUL
PENGEMBANGAN
PROFESI GURU
KB 2 HAL 23
profesional dalam
mengemban tugas dan
menjalankan profesi
terdapat lima faktor yang
harus senantiasa
dipelihara
16 Membiasakan
sikap
kesepenuhhatian
dan
kemurahhatian
sebagai pendidik
yang memesona
dalam mendidik,
mengajar,
membimbing,
mengarahkan,
melatih, menilai,
dan
mengevaluasi
peserta didik.
Membiasakan
sikap
kesepenuhhatian
dan
kemurahhatian
sebagai pendidik
yang memesona
dalam mendidik,
mengajar,
membimbing,
mengarahkan,
melatih, menilai,
dan
mengevaluasi
peserta didik.
Sikap
kesepenuhhatian.
6. Menampilkan
tanggapan
sebagaimana yang
dihayati peserta didik
dalam mendidik,
mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi peserta
didik.
MODUL
PENGEMBANGAN
PROFESI GURU
KB 2 HAL 31
Pemahaman,
penghayatan dan
penampilan nilai-nilai
yang seyogyanya
dimiliki guru
17 7. Merancang berbagai
usaha untuk
menuntaskan
pekerjaan dalam
MODUL
PENGEMBANGAN
PROFESI GURU
KB 2 HAL 33
Faktor yang paling
esensial dalam proses
pendidikan adalah
manusia yang ditugasi
mendidik, mengajar,
membimbing,
mengarahkan, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi peserta
didik
dengan pekerjaan untuk
menghasilkan perubahan
yang telah direncanakan
pada anak
didik
18 Sikap
kemurahhatian.
8. Menunjukkan
kepedulian yang tinggi
terhadap kebutuhan
peserta didik dalam
mendidik, mengajar,
membimbing,
mengarahkan, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi peserta
didik.
MODUL
PENGEMBANGAN
PROFESI GURU
KB 2 HAL 31
Kepribadian yang arif,
dengan indikator
esensial: menampilkan
tindakan yang
didasarkan pada
kemanfaatan siswa,
sekolah, dan masyarakat
serta menunjukkan
keterbukaan dalam
berpikir dan bertindak
19 9. Mendeteksi situasi
yang membutuhkan
bantuan dalam
mendidik, mengajar,
membimbing,
mengarahkan, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi peserta
didik.
MODUL
PENGEMBANGAN
PROFESI GURU
KB 2 HALAMAN
23
Karena terbiasa bekerja
cepat dan teratur, Anda
sering memiliki sisa
waktu setelah mengajar.
Anda melihat ada teman
yang sedang kerepotan
mengerjakan sesuatu yang
harus segera
diselesaikannya. Tindakan
yang mencerminkan diri
Anda adalah...
A. Kalau diminta untuk
membantu, maka
saya tidak bersedia
karena khawatir
salah
B. Mengerjakan
kewajiban Anda yang
lain agar tidak
diminta membantu
menyelesaikan
pekerjaannya
C. Meminta teman itu
untuk istirahat, dan
menggantikan dia
untuk menyelesaikan
pekerjaannya
D. Memahami kesulitan
teman itu, dan siap
membantu ketika
teman itu meminta
bantuan saya
E. Segera menawarkan
bantuan untuk
menyelesaikan
pekerjaan itu karena
ia memang perlu
bantuan
Jawaban : D
20 10. Mendemonstrasikan
sikap tanggung jawab
pribadi terhadap
situasi yang
membutuhkan
bantuan dalam
mendidik, mengajar,
membimbing,
mengarahkan, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi peserta
didik.
MODUL
PENGEMBANGAN
PROFESI GURU
Ketika Anda tahu ada
siswa berbeda agama
tidak dapat mengikuti
pelajaran tambahan yang
dianggap sangat penting
karena menyiapkan
kegiatan ritual
keagamaannya, maka
yang sebaiknya anda
lakukan adalah?
A. Tetap meminta siswa
tersebutmengikuti
pelajaran tambahan
B. Memberi nasehat
kepada siswa
tersebut untuk
mengganti jadwal
ritual keagamaannya
C. Menyerahkan
keputusan kepada
siswa
D. Memberikan nasehat
kepada siswa
pelajaran tambahan
itu penting dan
menyerahkan
keputusannya kepada
siswa tersebut
apakah akan
mengikuti atau tidak
E. Membolehkan siswa
tersebut
tidakmengikuti
pelajaran tambahan
dan memberikan
kesempatan untuk
bertanya atau
mengikuti jadwal
kelas yang lain.
Jawaban : E
NO MATERI SUB MATERI INDIKATOR HALAMAN RINGKASAN MATERI
21 ZAKAT (Zakat Profesi) Konsep
zakat
profesi
Disajikan narasi
tentang penghasilan
seseorang yang
bekerja di sebuah
perusahaan BUMN
dalam setiap bulan,
mahasiswa dapat
menentukan Konsep
zakat profesi
MODUL FIQIH
KB 1
HALAMAN 15-
21
ZAKAT HASIL JASA (PROFESI)
Terhadap hukum zakat profesi, terdapat perbedaan pendapat
diantara ulama. Hal ini antara lain dikarenakan dasar hukum
tentang zakat yang dikeluarkan dari hasil usaha tersebut masih
bersifat zhan (dugaan). Gagasan zakat profesi dipelopori oleh Yusuf
Qardhawi dalam kitabnya Fiqh Az Zakah, yang cetakan pertamanya
terbit tahun 1969. Namun tampaknya Yusuf Qardhawi dalam hal
ini mendapat pengaruh dari dua ulama lainnya, yaitu Abdul
Wahhab Khallaf dan Abu Zahrah. Dalil ayat al-Qur’an yang
dijadikan dasar bagi kewajiban zakat profesi yaitu QS. al-Baqarah.
267. Pekerjaan yang termasuk profesi bersifat umum, tidak terbatas
oleh keahlian yang diperoleh dari pendidikan; namun juga mencakup
semua jenis pekerjaan yang baik. Hal ini dipahami dari ayat : Artinya:
“Nafkahkanlah dari hasil usahamu yang baik.” (QS. al-Baqarah: 267).
Dengan demikian, zakat profesi merupakan zakat wajib yang
harus dikeluarkan umat islam, apabila sudah memenuhi syarat
untuk menjadi muzakki. Indikator pengeluaran zakat profesi
merupakan penghasilan yang diperoleh. Semakin besar
penghasilan, maka semakin besar juga zakat yang harus dikeluarkan.
Karena itu, ulama menetapkan nishab zakat prof disetarakan
dengan zakat emas, yakni minimal memiliki harta yang setara
dengan harga 85% gram emas. Adapun syarat-syarat lain yang
harus dipenuhi adalah 1) harta kepemilikan penuh, yakni harta
profesi benar-benar milik sendiri; 2) penghasilan sudah memenuhi
kebutuhan pokok; dan 3)telah mencapai nishab; berdasarkan fatwa
MUI minimal setara dengan 85 gram emas; sedangkan pendapat Abu
Zahra, minimal setara dengan 930 liter atau 653 kg hasil panen.
Sedangkan jumhur ulama yang dikutip oleh Sulaiman Rasyid
menetapkan nishabnya adalah setara dengan 93, 6 gram Emas.
Sedang syarat 4) , bebas dari hutang; yakni muzakki benar-benar
bebas dari hutang. Contoh Kasus: Andi adalah seorang eksekutif
muda di sebuah perusahaan IT. Penghasilannya tiap bulan pada
tahun 2021 sebagai berikut,
a. Gaji Pokok Rp. 15.000.000
b. Bonus dan InsentifRp. 12.500.000
c. Honor dari yang lain Rp. 7.500.000
Pengeluaran setiap bulan:
a. Keperluan keluarga Rp. 5.000.000
b. Dan lain-lain Rp. 10.000.000
Kalkulasi Penerimaan Rp. 25.000.000
Pengeluaran Rp. 15.000.000
Sisa Rp. 10.000.000
Jika sisa di atas dikalikan setahun, maka berjumlah Rp.
120.000.000. Jumlah tersebut telah memenuhi nisab emas, yakni
85 gram emas yang pada tahun 2021 seharga Rp 79.738.415,-.
Dengan demikian, maka Pak Andi diwajibkan mengeluarkan zakat
dengan perhitungan 2,5 % x Rp. 120.000.000 = Rp. 3.000. 000.
Bila Pak Andi mengeluarkannya secara ta’jil atau didahulukan,
maka Pak Andi dapat mengeluarkannya secara bulanan, hingga
beliau hanya membayar Rp. 250.000 setiap bulannya.
22 ZAKAT ( Zakat
Produktif)
Konsep
zakat
produktif
Diberikan deskripsi
contoh pemberian
zakat kepada
mustahiq, mahasiswa
dapat menentukan
Konsep zakat
produktif
MODUL FIQIH
KB 1 HAL 21-
28
ZAKAT PRODUKTIF
Ide untuk mengembangkan zakat sebagai modal usaha muncul
ketika fokus perhatian dilakukan secara seksama bahwa para fuqara
dan masakin tidak semuanya orang-orang yang memiliki
keterbatasan kekuatan fisik. Di antara mereka terdapat banyak yang
memiliki kesehatan fisik dan keahlian yang dapat dikembangkan, tapi
mereka tidak memiliki modal. Sehingga keluar ide untuk
memberikan zakat kepada mereka untuk bisa dijadikan sebagai
modal usaha yang dapat meningkatkan status ekonominya dan
sekaligus mengembangkan keahlian yang mereka miliki. Maka
pihak yang paling berperan dalam zakat produktif ini adalah
kreatifitas mustahiq untuk menjadikan zakat sebagai modal yang
terus dikembangkan.
Mustahiq zakat yang konsumtif, yaitu yang tidak memiliki
kemampuan dan keahlian untuk mengembangkan zakat seperti
orang jompo, anak yatim yang masih kecil, orang dewasa yang
cacat atau sakit berat maka zakat untuk mereka ini hanya untuk
membantu kelangsungan hidup mereka karena mereka lebih banyak
bersifat pasif. Mustahiq zakat yang produktif atau disebut mustahiq
aktif, mereka masih berumur produktif dan memiliki badan yang
sehat, maka selayaknya bagi mereka zakat dapat disalurkan
secara produktif yaitu dengan menjadikan zakat sebagai modal
usaha. Oleh karena itu diperlukan sikap proaktif dari mustahiq
untuk mencurahkan kemampuannya dalam pengembangan modal
dari zakat itu.
Lebih tegasnya zakat produktif adalah zakat yang disalurkan
kepada mustahik dengan cara yang tepat guna, efektif manfaatnya
dengan sistem yang serba guna dan produktif, sesuai dengan
pesan syariat dan peran serta fungsi sosial ekonomis dari zakat.
23 PERNIKAHAN Kedudukan
hukum
pernikahan,
tujuan
pernikahan
dan konsep
monogami.
Disajikan deskripsi
konseptual tentang
nikah dalam Islam
menurut pandangan
para ulama fikih,
mahasiswa dapat
menyimpulkan nikah
dalam Islam
MODUL FIQIH
KB 2 HAL 33-
39
Syariat Pernikahan
Kedudukan nikah dalam Islam merupakan syariat yang
terkandung didalamnya nilai-nilai ibadah. Kelayakan manusia
untuk menerima syariat tersebut paling tidak diperkuat oleh tiga
argumen. Pertama, manusia adalah makhluk berakal dan dengan
akalnya tersebut manusia mampu menerima dan menjalankan
syariat dengan baik. Di antara syariat tersebut adalah pernikahan,
yang pengertiannya menurut ulama Syafi’iyah (Akad (perjanjian)
yang mengandung kebolehan hubungan kelamin dengan sebab lafaz
nikah atau tajwiz). Kedua, manusia diciptakan oleh Allah
berpasangan, yaitu laki-laki dan perempuan. Ketiga, pernikahan
dalam Islam disebut sebagai perilaku para Nabi dan
memasukkannya sebagai salah satu fitrah yang dimiliki oleh
manusia. Pada zaman Jahiliyah telah dikenal beberapa praktek
perkawinan yang merupakan warisan turun temurun dari
perkawinan Romawi dan Persia. Pertama, perkawinan pacaran
(khidn), yaitu berupa pergaulan bebas pria dan wanita sebelum
perkawinan yang resmi dilangsungkan yang tujuannya untuk
mengetahui kepribadian masing-masing pasangan. Kedua, nikah
badl, yaitu seorang suami minta kepada laki-laki lain untuk saling
menukar istrinya. Ketiga, nikah istibdha, yaitu seorang suami minta
kepada laki-laki kaya, bangsawan atau orang pandai agar bersedia
mengumpuli istrinya yang dalam keadaan suci sampai ia hamil.
Setelah itu baru si suami mengumpulinya. Keempat, nikah Raht
(urunan), seorang wanita dikumpuli oleh beberapa pria sampai
hamil. Ketika anaknya lahir, lalu wanita itu menunjuk salah satu pria
yang telah mengumpulinya untuk mengakui bayi yang telah
dilahirkannya sebagai anaknya. Nikah ini sama dengan nikah
baghaaya (nikah pelacur).
24 PERNIKAHAN(Poligami) Menganalisis
ketentuan
hukum,
tujuan dan
persyaratan
yang terkait
dengan
masalah
pernikahan,
monogami,
poligami, dan
nikah mut'ah
Disajikan deskripsi
kasus dalam satu
masyarakat tentang
adanya seorang laki- laki
yang beristri lebih dari
satu (poligami),
mahasiswa dapat
menelaah poligami
dalam ajaran Islam
MODUL FIQIH
KB 2 HAL 39-
45
Poligami dalam Ajaran Islam
Poligami yang bermakna pologini (suami beristeri lebih dari satu)
karena selain bisa dibenarkan secara kebahasaan juga istilah
tersebut sudah populer penyebutannya di masyarakat untuk laki-
laki yang beristeri lebih dari satu.
Kebolehan poligami untuk mewujudkan kemashlahatan bagi manusia
agar tidak berlaku zina dan tidak terjatuh ke dalam pintu
kemaksiatan. Dengan kata lain menurut Mahmud Syaltut, bahwa
pada asalnya Islam memerintahkan laki-laki untuk beristeri satu,
boleh beristeri lebih dari satu jika dipandang darurat.
Yusuf Qardhawi menjelaskan kondisi darurat yang dengannya
seorang laki-laki dibolehkan berpoligami adalah sebagai berikut:
pertama, ditemukan seorang suami yang menginginkan keturunan,
akan tetapi ternyata isterinya tidak dapat melahirkan anak
disebabkan karena mandul atau penyakit. Kedua, Di antara suami
ada yang memiliki overseks, akan tetapi isterinya memiliki
kelemahan seks, memiliki penyakit atau masa haidhnya terlalu
panjang sedangkan suaminya tidak sabar menghadapi kelemahan
isterinya tersebut. Ketiga, jumlah wanita lebih banyak dibanding
jumlah laki-laki, khususnya setelah terjadi peperangan. Di situ
terdapat kemaslahatan yang harus didapat oleh sebuah
masyarakat dan para wanita yang tidak menginginkan hidup
tanpa suami dan keinginan hidup tenang, cinta dan terlindungi
serta menikmati sifat keibuan. alasan kebolehan berpoligami bagi
sang suami dikarenakan terdapat kondisi darurat dan syarat
berlaku adil terdapat hikmah di dalamnya. Rasyid Ridha
mengemukakan empat hikmah. 1) Untuk mendapatkan anak bagi
suami yang subur dan isteri yang mandul. 2). Menjaga keutuhan
keluarga tanpa harus mencerai isteri pertama meski ia tidak
berfungsi semestinya sebagai isteri karena cacat fisik dan
sebagainya. 3). Untuk menyelamatkan suami yang hiperseks dari
perbuatan free sex. Tercatat di beberapa negara Barat yang
melarang poligami mengakibatkan merajalelanya praktek prostitusi
dan free sex (kumpul kebo) dan lahirnya anak-zina yang mencapai
jumlah cukup tinggi. 4). Menyelamatkan harkat dan martabat
wanita dari krisis akhlak (melacur), terutama bagi mereka yang
tinggal di negara yang jumlah wanitanya lebih banyak dibanding
laki-laki akibat peperangan.
25 Menganalisis tentang
bank, rente, dan fee
dalam ajaran Islam
Konsep Islam
tentang bank
Disajikan data dan
informasi tentang
industri perbankan di
Indonesia, mahasiswa
dapat menyimpulkan
perbedaan ciri-ciri bank
konvensional dan bank
Islam/bank syari'ah
MODUL FIQIH
KB 3 HAL 54-
57
Ada dua jenis Bank di Indonesia, yaitu bank konvensional dan
bank syariah. Bank Konvensional adalah Bank yang menjalankan
kegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarkan jenisnya
terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat.
Sedangkan Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri
atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Adapun prinsip-prinsip syariah yang dikembangkan dalam rangka
menghindari bunga bank adalah sebagai berikut: Pertama, wadiah
yaitu titipan uang, barang dan surat- surat berharga. Kedua,
mudharabah (kerja sama antara pemilik modal dengan
pelaksana). Dengan mudharabah bank Islam dapat memberikan
tambahan modal kepada pengusaha untuk perusahaannya dengan
perjanjian bagi hasil, baik untung maupun rugi sesuai dengan
perjanjian yang telah ditentukan sebelumnya. Ketiga,
musyarakah/syirkah (persekutuan). Pihak bank dan pengusaha
sama-sama mempunyai andil (saham) pada usaha patungan.
Keempat, murabahah (jual beli barang dengan tambahan harga
atas dasar harga pembelian yang pertama secara jujur). Kelima,
Qard hasan (pinjaman yang baik). Keenam, Ijarah, yaitu akad
sewa-menyewa antara satu atau dua orang, atau antara satu
lembaga dengan lembaga lain berdasarkan prinsip syariah. Ketujuh,
Hiwalah, yaitu akad perpindahan utang dari si A kepada B atau C
yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
26 Menganalisis tentang
bank, rente, dan fee
dalam ajaran Islam
Riba dalam
ajaran Islam
Disajikan deskripsi
konseptual tentang
bunga bank dari
berbagai pendapat para
ahli/ulama fikih,
mahasiswa dapat
menyimpulkan status
hukum bunga bank
dalam ajaran Islam
MODUL FIQIH
KB 3 HAL 57-
69
Rente atau Bunga Bank
Rente adalah istilah yang berasal dari bahasa Belanda yang
berarti bunga. Bunga adalah sejumlah uang yang dibayar atau
tambahan untuk penggunaan modal. Bunga bank juga diartikan
adalah kelebihan jasa yang harus dibayarkan kepada bank dari
pihak peminjam atau pihak yang berhutang. Selain itu, bunga
bank sendiri juga dapat diartikan berupa ketetapan nilai mata uang
oleh bank yang memiliki tempo/tenggang waktu, untuk kemudian
pihak bank memberikan kepada pemiliknya atau menarik dari si
peminjam sejumlah bunga(tambahan) tetap sebesar beberapa
persen, seperti lima atau sepuluh persen. Keharaman rentenir jelas
karena termasuk kategori riba yang diharamkan, di dalamnya
terdapat kelebihan yang merugikan pihak peminjam, sehingga
pihak peminjam merasa teraniaya dan tertindas. Jika kelebihan
dalam batas kewajaran dan tidak merugikan salah satu pihak, maka
tidak dinamakan riba yang diharamkan. mantan syekh dan seorang
mufti Sayyid Thantawi menyatakan bahwa bunga deposito
berjangka di bank yang ditetapkan besar persentasenya terlebih
dahulu itu tidak haram menurut Islam. Fatwa ini sejalan dengan apa
yang ditulis oleh Rasyid Ridha dalam Tafsit al-Manar, “Tidak
termasuk riba seseorang yang memberikan kepada orang lain uang
untuk diinvestasikan sambil menentukan baginya dari hasil usaha
tersebut kadar tertentu. Karena transaksi semacam ini
menguntungkan bagi pemilik dan pengelola modal. Sedangkan
riba yang diharamkan itu merugikan salah satu pihak tanpa
alasan serta menguntungkan pihak lain tanpa usaha.”
27 Menganalisis tentang
bank, rente, dan fee
dalam ajaran Islam
Fee dalam
ajaran Islam
Diberikan narasi
konseptual tentang fee
dari para ahli/ulama
fikih, mahasiswa dapat
menyimpulkan status
hukum memberikan dan
menerima fee dalam
ajaran Isam
MODUL FIQIH
KB 3 HAL 70
Fee artinya pungutan dana yang dibebankan kepada nasabah bank
untuk kepentingan administrasi, seperti keperluan kertas, biaya
operasional, dan lain-lain. Pungutan itu pada hakikatnya bisa
dikategorikan bunga, tapi apakah keberadaannya bisa dipersamakan
dengan hukum bunga bank. Untuk menjawab masalah ini dapat
dikembalikan kepada pendapat ulama tentang hukum bunga bank
itu sendiri. Bagi kelompok ulama yang mengharamkan bunga bank,
maka mereka pun mengharamkan fee, karena berarti itu kelebihan,
yaitu dengan mengambil manfaat dari sebuah transaksi utang
piutang. Tegasnya, mereka menganggap fee adalah riba, meskipun
fee itu digunakan untuk dana operasional. Sedangkan ulama yang
menghalalkan bunga bank dengan alasan keadaan bank itu
darurat atau alasan lainnya, mereka pun mengatakan bahwa fee
bukan termasuk riba, oleh karena itu hukumnya boleh selain alasan
bahwa tanpa fee, maka bank tidak bisa beroperasi maka
keberadaan sesuatu sebagai alat sama hukumnya dengan
keberadaan asal. Dalam hal ini, hukum fee sama dengan bunga bank,
yaitu boleh.
28 Menganalisis sistem
pemerintahan dalam
Islam
Konsep hak
dan
kewajiban
warga negara
dalam
pemerintahan
Islam/ajaran
Islam
Disajikan narasi
konseptual terkait
dengan hak dan
kewajiban warga
negara/rakyat dalam
pemerintahan
Islam/ajaran Islam,
mahasiswa dapat
membandingkan konsep
antara hak dan
kewajiban warga
negara/rakyat dalam
pemerintahan
Islam/ajaran Islam
MODUL FIQIH
KB 4 HAL 84-
88
Hak dan Kewajiban Rakyat
Dalam sistem pemerintahan Islam, rakyat sebagai kumpulan
manusia yang dipimpin memiliki hak dan kewajiban yang harus
dilaksanakan secara adil. Apa hak dan kewajiban rakyat setelah
melakukan janji setia (baiat)? Berikut ini adalah hak-hak rakyat di
satu sisi, tapi disisi lain merupakan kewajiban pemerintah.
Pertama, hak keselamatan jiwa dan harta. Dalam hal ini pemerintah
berkewajiban untuk melindungi keamanan hidup rakyatnya dan
harta benda yang mereka miliki sehingga mereka bisa hidup dengan
tenang. Kedua, hak untuk memperoleh keadilan hukum dan
pemerataan. Ketiga, Hak untuk menolak kezaliman dan
kesewenang-wenangan. Keempat, hak berkumpul dan menyatakan
pendapat. Kelima, hak untuk bebas beragama. Keenam, hak
mendapatkan bantuan materi bagi rakyat yang lemah
29 Kepemimpinan,
Perkembangan dakwah,
pendidikan dan
kebudayaan pada masa
Abu Bakar, Umar bin
Khattab, Utsman bin
Affan dan Ali bin Abi
Thalib
Dakwah,
pendidikan
dan
kebudayaan
pada masa
Abu Bakar
dan Umar Bin
Khattab
Diberikan data sejarah
dan informasi tentang
perkembangan dakwah
dan pendidikan masa
Abu Bakar dan Umar bin
Khattab, mahasiswa
mampu mengidentifikasi
perkembangan dakwah,
pendidikan dan
kebudayaan pada masa
Abu Bakar dan Umar bin
Khattab
MODUL SKI KB
1 HAL 5-22
Metode Dakwah pada Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq
Metode Dakwah Bil-Lisan, Metode Dakwah Bil-Tadwin
(Pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an pada masa pemerintahan Abu
Bakar Ash- Shiddiq merupakan strategi dakwah), Metode Dakwah
Bil-Yad(memerangi mereka yang tidak mau menunaikan zakat),
Metode Dakwah Bil-Hal, Metode Uswatun Hasanah.
Pendidikan pada Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq
Pada masa Abu Bakar Ash-Shiddiq lembaga pendidikan kuttab
mencapai tingkat kemajuan yang berarti. Kemajuan lembaga
kuttab ini terjadi ketika masyarakat Muslim telah menaklukan
beberapa daerah dan menjalin kontak dengan bangsa- bangsa
yang telah maju. Ketika peserta didik selesai mengikuti pendidikan di
kuttab mereka melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi yakni di masjid. Di masjid ini ada dua tingkat, yakni
tingkat menengah dan tingkat tinggi. Yang membedakan di antara
pendidikan itu adalah kualitas gurunya.
30 Kepemimpinan,
Perkembangan dakwah,
pendidikan dan
kebudayaan pada masa
Abu Bakar, Umar bin
Khattab, Utsman bin
Affan dan Ali bin Abi
Thalib
Islam pada
masa Abu
Bakar dan
Umar bin
Khattab
Diberikan data dan
informasi sejarah
tentang perkembangan
dakwah dan perluasan
wilayah Islampada masa
Abu Bakar dan Umar bin
Khattab, mahasiswa
dapat mendeteksi
perkembangan dakwah
dan perluasan wilayah
pada masa Abu Bakar
dan Umar bin Khattab
tersebut
MODUL SKI KB
1 HAL 5-24
Kontribusi Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam Peradaban Islam
a. Memberangkatkan Pasukan Usamah bin Zaid ke Kawasan Syam
b. Mengembalikan Kaum Muslimin pada Ajaran Islam yang Benar
dan Memberantas Para Nabi Palsu
c. Mengumpulkan Al-Qur’an dalam Satu Mushaf
d. Mengirim Pasukan ke Irak dan Syam.
Umar ibn Khattab.
Di zaman Umar bin Khattab, gelombang ekspansi (perluasan
daerah kekuasaan) pertama terjadi di ibu kota Syiria, Damaskus
yang jatuh tahun 635 M. Setahun kemudian, setelah tentara
Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk, seluruh daerah Syiria jatuh
ke bawah kekuasaan Islam. Dengan memakai Syiria sebagai
basis, ekspansi diteruskan ke Mesir di bawah pimpinan Amru bin
`Ash dan ke Irak di bawah pimpinan Sa`ad bin Abi Waqqash.
Iskandaria, ibu kota Mesir ditaklukkan tahun 641 M. Dengan
demikian, Mesir jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Al- Qadisiyah,
sebuah kota dekat Hirah di Irak juga ditaklukkan tahun 637 M. Dari
sana serangan dilanjutkan ke ibu kota Persia, al-Madain yang jatuh
pada tahun itu juga. Pada tahun 641 M, Mosul pun dapat dikuasai.
No CPBS CMPK Materi/Topik
Sub Materi/
Sub
Indikator ESENSIAL
NAMA MODUL/
HALAMAN
RANGKUMAN MATERI ESENSIAL
31 2.5.1.6 Islam
pada masa
Usman bin
Affan dan Ali
bin Abi Thalib
21. Diberikan
informasi tentang
perkembangan
dakwah dan
perluasan wilayah
Islam pada masa
Usman bin Affan dan
Ali bin Abi Thalib,
mahasiswa mampu
mengidentifikasi
perluasan dakwah
dan wilayah pada
masa Usman bin
Affan dan Ali bin Abi
Thalib
Modul SKI KB 1
PERKEMBANGAN
KEBUDAYAAN
ISLAM PADA
MASA
KHULAFAUR
RASYIDIN Hal 28
Utsman bin Affan melaksanakan politik
ekspansi untuk menaklukkan daerah-
daerah seperti; Azerbaijan, Ar-Ray,
Alexandria, Tunisia, Tabaristan,
dan Cyprus adalah wilayah yang sangat
kaya akan sumber daya alamnya,
dan hasil bumi yang sangat melimpah.
Wilayah yang ditaklukkan Islam
pada masa khalifah Utsman bin Affan
bukan hanya ke tujuh wilayah
tersebut. Masih ada wilayah-wilayah yang
menjadi taklukkan Islam diantaranya :
Armenia, Tripoli, An-Nubah, Kufah, Fars,
dan Kerman. Pada masa pemerintahan
khalifah Utsman bin Affan wilayah
taklukkan Islam semakin bertambah luas
dan semakin bertambah banyak.
32 2.6 Menganalisis
kepemimpinan,
perkembangan
dakwah,
pendidikan dan
kebudayaan pada
masa Bani
Umayyah dan Bani
Abbasiyyah
2.6.1
Kepemimpinan,
dakwah,
pendidikan dan
kebudayaan pada
masa Dinasti
Umayyah
2.6.1.1.
Kepemimpinan
Dinasti
Umayyah
22. Disajikan data
dan informasi
sejarah terkait
dengan kondisi sosial
umat Islam pada
masa kepemimpinan
Dinasti Umayyah,
mahasiswa mampu
membedakan kondisi
sosial
kemasyarakatan
tersebut dengan
kondisi sosial
kemasyarakatan
pada masa
Khulafaurrasyidin
Modul SKI kb 2
PERKEMBANGAN
KEBUDAYAAN
ISLAM
PADA MASA BANI
UMAYYAH DAN
BANI ABBASIYAH
Hal 50-65
1. Pada pemerintahan khulafaurrasyidin
pemilihan dan pergantian khalifah
dilakukan secara demokratis
sedangkan pada masa pemerintahan
dinasti umayyah pemilihan dan
pergantian khalifah dilakukan secara
turun temurun atau diwariskan
2. Pada masa bani umayyah, dibangun
jalan raya, pabrik, gedung, dan panti
asuhan untuk orang cacat. Selain itu,
salah satu bentuk pertumbuhan
kebudayaan pada masa Bani Umayyah
adalah perkembangan di bidang
arsitektur, ditandai dengan
dibangunnya masjid-masjid yang
memenuhi kota
3. Pada masa kepemimpinannya,
Khulafaur Rasyidin memberi kontribusi
besar dalam peradaban Islam. Para
khalifah yang berkuasa selalu
menerapkan nilai-nilai ajaran Islam
dalam kepemimpinannya dan mereka
dikenal mempunyai perilaku terpuji
yang patut diteladani umatnya.
Berikut ini beberapa ilmu pengetahuan
yang berkembang pada masa
Kekhalifahan Bani Umayyah.
a. Ilmu Agama. Salah satu ilmu agama
yang berkembang adalah ilmu hadis, yang
ditandai dengan kodifikasi dan
pembukuan hadis.
b. Ilmu Bahasa.
c. Ilmu filsafat.
d. Ilmu Kedokteran.
e. Ilmu Kimia.
f. Ilmu Fisika.
g. Ilmu Astronomi.
h. Ilmu Sejarah.
Sedangkan pada masa khulafaurrasyidin
Pada masa-masa Khulafaur Rasyidin
sebenarnya telah ada tingkat pengajaran,
hampir seperti masa sekarang, tingkat
pertama ialah kuttab, tempat anak-anak
belajar menulis dan membaca/menghafal
al- Qur‟an serta belajar pokok-pokok
Agama Islam
33 2.6 Menganalisis
kepemimpinan,
perkembangan
dakwah,
pendidikan dan
kebudayaan pada
masaBani
2.6.1
Kepemimpinan,
dakwah,
pendidikan dan
kebudayaan
pada masa
Dinasti Umayyah
2.6.1.2.
Dakwah,
pendidikan
dan
kebudayaan
padamasa
Dinasti
23. Diberikan data
dan informasi
sejarah tentang
perkembangan
dakwah, pendidikan
dan kebudayaan
pada masa Dinasti
Modul SKI KB 2.
PERKEMBANGAN
KEBUDAYAAN
ISLAM PADA
MASA BANI
UMAYYAH DAN
BANI ABBASIYAH
Mendeteksi perkembangan dakwah
pendidikan dan kebudayaan pada masa
dinasti Umayyah.
-dinasti umayyah menjalankan roda
pemerintahan kuran lebih 90 tahun
dengan pusat pemerintahan di Damaskus.
Pendiriya yaitu Muawiyah bin abu sufyan.
Umayyah dan
BaniAbbasiyyah
Umayyah Umayyah,
mahasiswa dapat
mendeteksi
perkembangan
dakwah pendidikan
dan kebudayaan
pada masa Dinasti
Umayyah
H. 51 -Sistem pemerintahan bany umayyah
yaitu dengan menggunakan Monarki atau
kerajaan
-perkembangan ilmu pengetahuan di
damaskus: hadits, tafsir, kalam, qiraat,
nahwu, tarikh dan geografi, seni dan
bahasa
-perkembangan ilmu pengetahuan di
andalusia : filsafat(ibnu bajjah, ibnu
rusyd, kedokteran (abu qosim az
zahrawi), astronomi, matematika, sejarah
dan geografi, bahasa dan satra(ibnu malik
pengarag alfiyah)
34 2.6.2
Pembahasan
kepemimpinan,
dakwah,
pendidikan dan
kebudayaan
pada masa
Dinasti
Abbasiyyah
2.6.2.1.
Dakwah,
pendidikan
dan
kebudayaan
padamasa
Dinasti
Abbasiyyah
25. Diberikan data
dan informasi
sejarah tentang
perkembangan
dakwah dan
pendidikan masa
Dinasti Abbasiyyah,
mahasiswa dapat
membandingkan
perkembangan
dakwah, pendidikan
dan kebudayaan
antara masa Dinasti
Abbasiyah dengan
Dinasti Umayyah
Modul SKI KB 2.
PERKEMBANGAN
KEBUDAYAAN
ISLAM PADA
MASA BANI
UMAYYAH DAN
BANI ABBASIYAH
H. 56-59
Membandingkan perkembangan dakwah,
pendidikan dan kebudayaan antara
dinasty umayyah dan dinasti abbasiyah.
-pada masa umayyah berkembang pesat
di tiga bidang yaitu diniyah, tarikh dan
filsafat, peyebaran agama juga meluas,
ilmu-ilmu pengetahuan juga berkembang
-perkembanhgan ilmu pengetahuan
umayyah adalah ilmu hadits, tafsir, kalam,
qiraat, nahwu, tarikh dan geografi, seni
dan bahasa
-bany abbasiyah eksis selam 505 tahun
dengan 37 khalifaf yang mapu
menciptakan peradaban yang menjadi
kiblat dunia pada saat itu dan peradaban
dikenang sepanjang masa
-perkembangan ilmu pengetahuan nya
terdiri dari ilmu tafsir, hadis, kalam, fiqih,
tasawuf, filsafat, kedokteran, kimia,
astronomi, matematika
35 2.6.2.3. Islam
padamasa
27. Diberikan
informasi tentang
Modul SKI KB 2.
PERKEMBANGAN
Mendeteksi perkembangan dakwah dan
perluasan wilayah islam pada masa
Dinasti
Abbasiyyah
perkembangan
dakwah dan
perluasan wilayah
Islam pada masa
Dinasti Abbasiyah,
mahasiswa dapat
mendeteksi
perkembangan
dakwah dan
perluasan wilayah
Islam pada masa
Dinasti Abbasiyah
KEBUDAYAAN
ISLAM PADA
MASA BANI
UMAYYAH DAN
BANI ABBASIYAH
H. 65
dinasti abbasiyah.
-situasi belajar yang kondusif dan fasilitas
belajar disediakan oleh pemerintah
-berkembangnya ilmu tafsir, hadis, kalam,
fiqih, tasawuf, filsafat, kedokteran, kimia,
astronomi, matematika
-wilayah perluasan islam meliputi daerah
timur tengah, afrika utara dan spanyol
-kuffah, basrah, hijaz, yaman, najd, iraj ,
bahrain, kabul kurasan, mesir, sudan,
libya, andalusia
36 2.7. Menganalisis
sejarah masuk
dan
perkembangannya
Islam diNusantara
serta strategi
dakwah yang
dilakukan para
wali songo
2.7.1. Sejarah
masuk dan
perkembanannya
Islam di
Nusantara,
perkembangan
Islam dan
strategi dakwah
wali songo
2.7.1.1. Islam
diNusantara
28. Disajikan data
dan informasi
sejarah masuknya
Islam di Nusantara,
mahasiswa mampu
mengidentifikasikan
dengan tepat jalur
masuknya Islam di
wilayah Nusantara
Modul SKI Kb 3.
Perkembangan
Islam Di
Indonesia H. 91
Jalur masuknya islam di wilayah
nusantara
-teori gujarat (india) islam masuk ke
nusantara bukan langsung dari arab
melainkan melalui india pada abad ke 13
- teori persia menyatakan islam datang
bukan dari arab atau india melainkan dari
persia
- teori makkah menyatakan islam masuk
dari timur tengah
-teori cina menjelaskan bahwa etnis
muslim cina berperan dalam proeses
penyebaran islam di nusantara
- masuknya islam melalui berbagai cara
perdagangan, perkawinan, pendidikan,
tasawuf, kesenian dan politik
37 2.7.1.3.
Dakwah
Islam di
Nusantara
30. Disajikan data
dan informasi
sejarah terkait
dengan
perkembangan
dakwah Islam di
Nusantara sebelum
Indonesia merdeka,
Modul SKI Kb 3.
Perkembangan
Islam Di
Indonesia H. 97-
99
mengidentifikasi corak strategi dakwah
islam di nusantara
- perdagangan jalur kegiatanpelayaran
anatar dunia atau negara yang ramai
membuat perdagangan semakin ramai di
abad ke 7 terutama di indonesia dan
merupakan tahap awal islam masuk ke
nusantara seperti pedangan dari timur
mahasiswa dapat
mengidentifikasi
corak strategi
dakwah Islam di
Nusantara
tengah dan india (perdagangan)
-para pedagang muslim yang datang ke
indonesia banyak yang menetap dan
akhirnya banyak yang menikah dengan
wanita pribumi (pernikahan)
-pendidikan oleh para kyai yang ada
dipesantren juga merupakan strategi
dakwah(pendididikan)
-tasawuf berperan dalam penyebaran
islam karena lebih mudah dalam
memahami islam dan
memeluknya(tasawuf)
-banyak dilakukan penyebaran isalm di
nussantara dengan melalui media
kesenian karena lebih ramah dan
gampang dalam membaur di masyarakat
untuk mengajak memeluk agama
islam(kesenian)
-dengan melibatkan raja orang yang
berpengaruh maka dengan politik juga
sebagai media dalam penyebaran agama
islam(politik)
38 2.7.1.4
Dakwah Islam
Walisongo
31. Disajikan data
dan informasi
sejarah terkait
dengan gerakan
dakwah walisongo,
mahasiswa dapat
mengidentifikasi
corak strategi
dakwah Walisongo
diNusantara
Modul SKI Kb 3.
Perkembangan
Islam Di
Indonesia H. 98
Mengidentifikasi corak strategi dakwah
walisongo di nusantara.
-maulana malik ibrahim berdakwah
dengan posisi menjadi tabib, berdagang
membuka warung
-sunan giri disebut paus dari timur
-sunan kalijaga dengan seni yang
dipahami oleh orang jawa nuansa hindu
budha
-sunan bonang dengan ilmu kebathinan
-sunan ampel dengan ajaran mo limo
-sunan kudus sangat toleran dengan
budaya setempat
-sunan muria sebagai ahli pemecah
masalah
-sunan gunung jati yang memimpin
kerajaan
-sunan drajat dengan suluk
39 2.8. Menganalisis
sejarah masuk
dan
perkembangannya
Islam diDunia
2.8.1
Perkembangan
Islam di Afrika,
Amerika, Eropa,
dan Australia
2.8.1.1. Islam
diAfrika
32. Disajikan data
dan informasi
sejarah masuknya
Islam, strategi
dakwah dan
perkembangan
Islam di Afrika,
mahasiswa mampu
menelaah sejarah
masuknyaIslam,
strategi dakwah dan
perkembangan
Islam di Afrika
Modul SKI Kb 4.
Perkembangan
Islam Di Dunia H.
130
Menelaah sejarah masuknya islam,
strategi dakwah dan perkembangan islam
di Afrika
-islam masuk ke afrika dengan jalur
perdagangan
-masuk afrika selatan dengan dimulai
pertemuan budak secara sembunyi
-pada masa khalifah umar bin khattab
-menyampaikan surat dakwah, menyeru
untuk masuk islam
-strategi dakwah pada tahun ke 5
kenabian rasul memerintahkan beberapa
sahabat hijrah ke habasyah untuk
menyebarkan agama islam
-salah satu kota di afrika selatan yang
memiliki komunitas muslim terbesar
adalah cape town
40 2.8.1.2. Islam
diAmerika
33. Disajikan data
dan informasi
sejarah masuknya
Islam, strategi
dakwah dan
perkembangan
Islam di Amerika,
mahasiswa mampu
menelaah sejarah
masuknya Islam,
strategi dakwah dan
perkembangan
Islam di Amerika
Modul SKI Kb 4.
Perkembangan
Islam Di Dunia H.
135
Menelaah sejarah masuknya islam,
strategi dakwah dan perkembangan islam
di amerika.
- perkembangan islam di amerika ada dua
faktor pertama imperium persia kedua
imperium roma
-penemu portugis dan spanyol adalah
pelaut muslim andalusia yaitu morisco
-orang arab pertama ke amerika adalah
keturunan wahab
-banyak imigran muslim yang menetap di
amerika
-orang muslim kulit hitam membuat
kekuatan black moslem di cicago
-berdiri pusat study islam di north
califprnia
No Materi Sub Materi Indikator Ringkasan Materi
41 Perkembangan Islam
di Afrika, Amerika,
Eropa, dan Australia
(Modul SKI)
Islam di Eropa
(Modul SKI Hal. 143
KB 4)
Disajikan data dan
informasi sejarah
masuknya Islam, strategi
dakwah dan
perkembangan Islam di
Eropa, mahasiswa mampu
menelaah sejarah
masuknya Islam, strategi
dakwah dan
perkembangan Islam di
Eropa
Sejarah Masuknya Islam di Eropa
Perkembangan Islam di Eropa bermula dari penaklukan Semenanjung Andalusia
(sekarang Spanyol) di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad pada tahun 93 H atau 711
M. Penaklukan ini terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik
pada masa Dinasti Umayyah. pemerintahan Islam di Eropa mulai berpusat di
Semenanjung Iberia, Andalusia mulai tahun 711 M hingga tahun 1492 M. Pada
beberapa abad berikutnya, Andalusia kemudian berubah menjadi provinsi yang
dibagi-bagi ke dalam sejumlah bagian minor. Salah satunya yang paling dikenal
adalah Emirat Granada. Sayangnya, Emirat Granada ini menjadi satu-satunya
wilayah pemerintahan muslim di sana. Hingga harus runtuh akibat jajahan Kerajaan
Castile. Penyebaran imigran Muslim di Eropa sekarang mencerminkan wilayah
pengaruh penjajah masa lalu. Kebanyakan imigran yang menetap di Prancis adalah
Maroko, Aljazair, dan sejumlah Muslim Afrika Selatan Sahara. Mereka semua
dulunya dijajah Prancis. Inggris banyak ditempati imigran dari anak benua India,
Malaysia, dan sejumlah orang Yaman, Somalia dan Afrika Utara.
Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Eropa Berdasarkan data sejarah,
Islam memasuki benua Eropa melalui empat periode, yaitu: 1. Periode kekhalifahan
Islam di Spanyol (Andalusia) selama ±8 abad dan pemerintahan umat Islam di
beberapa pulau. 2. Adanya penyebaran tentara Mongol pada abad ke-13. Di antara
penguasa Mongol yakni Dinasti Khan yang beragama Islam. 3. Periode ekspansi
kekhalifahan Turki Usmani sekitar abad ke-14 dan ke-15 ke wilayah Balkan dan
Eropa Tengah. Bahkan di Albania umat Islam merupakan penduduk mayoritas. 4.
Periode kaum imigran Muslim memasuki benua Eropa setelah perang dunia ke-2,
terutama ke negara-negara industri, seperti: Prancis, Jerman, Inggris, Belanda, dan
Belgia. Sedangkan perkembangan Islam di Eropa tiap negara berbeda-beda, baik
karena penganut agama setempat yang kuat, kondisi masyarakat setempat, hingga
sifat dan pemikiran masyarakat setempat. Ada beberapa negara yang berkembang
dengan keislamannya, diantaranya Belanda, Inggris, Perancis dan Juga Jerman.
42 Islam di Australia
(Modul SKI Hal. 148
KB 4)
Disajikan data dan
informasi sejarah
masuknya Islam, strategi
dakwah dan
perkembangan Islam di
Australia, mahasiswa
Sejarah Masuknya Islam di Australia
Islam pertama kali dibawa oleh para pelaut dari Makassar ke Australia.
Pelautpelaut Makassar adalah yang pertama kali melakukan kontak dengan bangsa
asli Australia yaitu Aborigin. Para pelaut dari Makassar itu datang untuk mencari
teripang di pantai utara Australia, salah satunya di daerah Arnhemland. Mereka
datang pada bulan Desember dan menetap beberapa lama di Australia untuk
mampu menelaah sejarah
masuknya Islam, strategi
dakwah dan
perkembangan Islam di
Australia
membeli teripang dari penduduk asli. Interaksi antara pelaut Makassar dan para
warga aborigin pun tak bisa dihindarkan. Setelah itu, pengaruh Islam juga datang ke
Australia dengan dibawa oleh para penunggang unta yang datang dari Pakistan dan
Afghanistan sekitar tahun 1870-1920. Para penunggang unta yang berjumlah lebih
dari 2.000 orang itu datang untuk bekerja di proyek pembangunan jalur kereta
yang tengah dikerjakan pemerintah Inggris. Kala itu unta dianggap sebagai hewan
yang sangat berguna untuk dijadikan alat angkut material. Para penunggang onta
yang dalam sejarah Australia disebut dengan kata 'Camellers' berada cukup lama di
daratan Australia. Sehingga, sedikit banyak mereka juga membawa pengaruh
spiritual. Bahkan, masjid pertama di Australia didirikan pada masa itu. Setelah itu,
masuk ke tahun 1900an, Australia mulai didatangi buruh migran dari berbagai
negara di timur tengah dan Afrika. Para imigran itu kebanyakan berasal dari Turki,
Albania, Bosnia, Libanon dan beberapa negara lain di Afrika.
Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Australia
 Pelaut-pelaut Makassar adalah yang pertama kali melakukan kontak dengan
bangsa asli Australia yaitu Aborigin. Mereka mendarat di Australia bagian utara
sekitar tahun 1700 an. Kala itu mereka datang dengan sangat sopan dan
meminta izin kepada penduduk asli.
 Setelah itu, pengaruh Islam juga datang ke Australia dengan dibawa oleh para
penunggang unta yang datang dari Pakistan dan Afghanistan sekitar tahun
1870-1920. Para penunggang unta yang berjumlah lebih dari 2.000 orang itu
datang untuk bekerja di proyek pembangunan jalur kereta yang tengah
dikerjakan pemerintah Inggris. Waktu itu unta dianggap sebagai hewan untuk
dijadikan alat angkut material.
 Setelah itu, masuk ke tahun 1900an, Australia mulai didatangi buruh migran
dari berbagai negara di timur tengah dan Afrika. Para imigran itu kebanyakan
berasal dari Turki, Albania, Bosnia, Libanon dan beberapa negara lain di Afrika.
Jumlah imigran yang terus bertambah seiring berjalannya waktu membawa
pengaruh Islam di Australia. Hingga saat ini, Islam merupakan agama yang
perkembangannya cukup pesat di Australia. Jumlah pemeluk agama Islam terus
bertambah dan jumlah masjid dan sekolah Islam pun terus meningkat.
43. Kekuatan jiwa yang
membentuk akhlak
alkarimah
(Modul Akidah
Akhlak)
Konsep akhlak al-
karimah (Modul
Akidah Akhlak Hal.
36 KB 1)
Disajikan kasus perilaku
Akhlak Al-Karimah,
Peserta didik mampu
menilai hakikat Akhlak Al-
Karimah
Definisi Akhlak al-Karimah
Menurut bahasa kata Akhlak dalam bahasa Arab merupakan jama’ dari Khuluqun
yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, sopan santun atau tabiat. Kata
tersebut mengandung segi persesuaian dengan perkataan khalqun berarti kejadian,
yang juga erat hubungannya dengan khalik yang berarti pencipta, demikian pula
/makhluqun yang berarti yang diciptakan. Perumusan pengertian akhlak timbul
sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan
makhluk (Mushtofa, Akhlak Tasawuf, 2008: 11).
Akhlak menurut para ahli adalah sebagai berikut :
Ibn Miskawih
“Akhlak adalah kondisi jiwa yang mendorong tindakan-tindakan tanpa perlu
berpikir dan pertimbangan lagi”. (Ibn Miskawaih, Thadzib al-Akhlaq,1985; 25).
Al-Ghazali
“Akhlak ialah gambaran keadaan jiwa berupa sifat-sifat yang sudah mendarah
daging yang mendorong dilakukannya perbuatan perbuatan dengan mudah tanpa
berfikir panjang” (Al-Ghazali, Ihya Ulum adDin/Rubuu’ al-Muhlikat, 2005; 890).
Prof. Dr. Ahmad Amin
dalam bukunya Kitab alAkhlaq, menegaskan bahwa pada dasarnya akhlak adalah
kehendak yang dibiasakan, bukan perbuatan yang tidak ada kehendaknya. Seperti
bernafas.
Dalil Akhlak al-Karimah
Salah satu tugas Rasulullah diutus ke dunia adalah untuk memperbaiki akhlak dan
mengajarkan akhlak yang baik kepada seluruh manusia. Hal ini tertuang dalam
hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad, nomor hadis 381 sebagai berikut:
Dari Abu Hurairah Berkata: Rasulullah saw. Bersabda: “Sesungguhnya aku
(Rasulullah saw.) diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad
2/381) Hadis ini bisa dijadikan dasar bahwa jika ingin menjalankan hidup seperti
yang Rasulullah ajarkan adalah dengan memperbaiki akhlak atau selalu
memastikan akhlak yang dimiliki adalah akhlak yang baik.
Ayat dalam Al-Qur’an yang menggambarkan Akhlak Rasulullah SAW tercatat dalam
Q.S Al-Ahzab ayat : 21
Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang
banyak mengingat Allah. (Q.S. al-Ahzab [33]: 21).
Ayat ini menggambarkan secara umum dalam diri Rasulullah terdapat Akhlak yang
baik, dan dalam hadis sebelumnya menunjukkan bahwa akhlak Rasulullah adalah
AlQur’an. Artinya, Al-Qur’an dan Rasulullah tidak bisa dipisahkan dan saling
menguatkan.
Ciri-ciri dan Contoh Akhlak al-Karimah
Ditinjau dari objeknya, penerapan akhlak berwujud sebagai pengaturan sebuah
hubungan. Dalam mengatur hubungan ini, akhlak dibagi menjadi beberapa
hubungan.
Adapun ciri-ciri dari akhlak ini adalah sebagai berikut :
1. Akhlak Manusia terhadap Dirinya
2. Akhlak Manusia terhadap Allah
3. Akhlak Manusia terhadap Sesama Manusia
4. Akhlak Manusia terhadap Makhluk Lain
Hikmah Mempelajari Akhlak al-Karimah
Di antara hikmahnya adalah seluruh manusia bisa belajar bahwa hubungan baik
perlu dibangun dan dijalin dengan kemuliaan agar tercipta suasana masyarakat
yang tentram dan saling menghargai. Sebagai pendidik perlu menjadikan materi ini
sebagai modal, baik untuk diri sendiri maupun untuk peserta didik. Pelajaran
penting ini bisa sebagai bahan memuliakan diri sendiri, Allah, sesama manusia dan
makhluk lain. Serta sebagai bahan mengajak orang lain berakhlak yang mulia. Selain
dari padahal ini ada beberapa hikmah yang bisa kita petik dari mempelajari Akhlak
al-Karimah, diantaranya :
a. Mengetahui perilaku mana yang termasuk dalam perilaku terpuji atausebaliknya.
b. Mengetahui manfaat dari perilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari
c. Termotivasi untuk senantiasa berperilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari
d. Terhindar dari perilaku buruk
e. Menjadi pribadi yang mulia dan dipandang baik di kalangan masyarakat.
f. Mendapatkan pahala dari Allah SWT.
44 Potensi jiwa:
quwwah al-Ilmi dan
quwwah alghadhab
(Modul Akidah
Akhlak)
Konsep jiwa
quwwah alghadhab
(Modul Akidah
Akhlak Hal. 44 KB1)
Diberikan narasi/ilustrasi
tentang Potensi Quwwah
alGhadhab, Peserta Didik
mampu menyimpulkan
kedua potensi jiwa ini
untuk pondasi Akhlak
Karimah.
Quwwah al-Ghadhab
Merupakan dorongan manusia untuk menolak yang tidak disenangi dan
mendapatkan kenikmatan yang bersifat abstrak dan batin. Dimana ia bisa
menghasilkan sifat utama yang dapat menjadi sumber akhlak yang mulia serta
menumbuhkan kebaikan-kebaikan yakni sifat syaja’ah (keberanian) (Al-Ghazali,
Ihya Ulum ad-Din/Rubuu’ al-Muhlikat, 2005; 936).
Syaja’ah menurut al-Ghazali dalam kitab Mizan al-Amal meliputi banyak sifat
turunannya, diantara lain Al-Karam (kebaikan budi), An-Najdah (membantu,
menolong), Kibr an-Nafs (berjiwa besar), Al-Ihtimal (ketahanan dalam bekerja), Al
Hilm (santun), dan Al-Wiqar (tenang).
Quwwah al-Ghadhab yang diturunkan dalam bentuk saja’ah akan membentuk jiwa
seseorang menjadi berani dan kuat, tentu ini akan membuatnya tidak lemah dan
tidak mudah bersedih. Hal ini adalah yang seharusnya dimiliki seorang muslim
sebagaimana surah Ali Imran ayat 139 sebagai berikut:
Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu
paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman. (Q.S. Ali Imran [3]: 139).
Quwwah al-Ghadhab yang diturunkan dalam bentuk saja’ah akan membentuk jiwa
seseorang menjadi berani dan kuat. pada sifat berani menyampaikan atau
melaporkan kecurangan yang dilakukan orang lain dalam rangka memperbaiki
tatanan kehidupan.
Berani melawan penindasan yang dilakukan dalam rangka menguatkan diri dan
lingkungan. Jika diajarkan kepada peserta didik, mereka berani bertindak yang
benar di tengah-tengah peserta didik lain yang melakukan pelanggaran.
Di antara hikmahnya adalah Islam bisa sampai pada kita melalui keberanian umat
Islam terdahulu mendakwahkan Agama Islam. Sebagai pendidik perlu menjadikan
materi ini sebagai modal, baik untuk diri sendiri maupun untuk peserta didik.
Pelajaran penting ini bisa sebagai bahan memuliakan diri sendiri, Allah, sesama
manusia dan makhluk lain. Serta sebagai bahan mengajak orang lain mempelajari
sumber terbentuknya akhlak, yaitu Quwwah al-Ghadhab.
45. Amal shalih dan amal
baik dalam Islam
serta
implementasinya
dalam kehidupan
sosial kemasyarakat
dan kebangsaan
(Modul Akidah
Akhlak)
Iman dan amal
shalih dalam Islam
(Modul Akidah
Akhlak Hal. 49 KB 1)
Disajikan narasi tentang
kisah perilaku seseorang
yang senantiasa
mengerjakan amal shalih,
mahasiswa dapat
menentukan keberadaan
iman kepada Allah sebagai
fondasi amal shaleh dalam
impolementasinya di
kehidupan sosial
kemasyarakatan
Amal Shalih sebagai Implementasi Akhlak al-Karimah kepada Allah Swt.
Manusia diciptakan oleh Allah Swt. tujuannya adalah supaya beribadah hanya
kepadaNya. Sebagaimana dinyataka dalam Al-Qur’an surah adz-Dzariyat :56 :
“Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu”.
Pengertian Amal Shaleh
Menurut bahasa “Amal Saleh”, berarti perbutan yang baik, bermanfaat,selamat,
ataucocok. Sedang menurut istilah terdapat beberapa definisi. Menurut Zamahsyari’
amal saleh diartikan sebagai semua perbuatan yang sesuai dengan ajaran Al-Qur’an
dan Sunnah Nabi saw. maka amal saleh dapat didefinisikan dengan semua
perbuatan yang dilakukan hamba kepada Allah Swt. sebagai bentuk pengabdiannya
yang didasari dengan iman. Didasari dengan iman artinya disyaratkan dengan
keyakinan dan pengetahuan yang benar.
Sabar dalam Beramal Saleh
Sebenarnya kata sabar berasal dari bahasa Arab, yaitu sabara-yashbiru-shabran
yang artinya menahan. Kata lainnya adalah alhabs yang artinya menahan atau
memenjarakan. Maksudnya adalah menahan hatinya dari keinginan atau nafsunya.
Sedangkan menurut istilah sabar didefinisikan oleh para ulama, antara lain:
a. Sabar adalah sikap tegar dalam menghadapai ketentuan dari Allah. Orang yang
sabar menerima segala musibah dari Allah dengan lapang dada;
b. Sabar adalah keteguhan hati yang mendorong akal pikiran dan agama dalam
menghadapi dorongan-dorongan nafsu syahwat;
c. Sabar adalah tabah hati tanpa mengeluh dalam menghadapi godaan dan
rintangan dalam jangka waktu tertentu, dalam rangka mencapai tujuan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Sabar itu merupakan kemampuan menahan atau
mengatur diri, untuk dapat tetap taat terhadap aturan-aturan yang benar
berdasarkan syariat dalam menjalankan perintah Allah Swt., menjauhi larangan-
Nya dan menerima cobaan, pada waktu tertentu mulai dari awal sampai selesai.
Syukur atas Nikmat Allah
Sebenarnya kata syukur berasal dari bahasa Arab yakni dalam bentuk mashdar dari
kata kerja syakara–yasykuru–syukran–wa syukuran–wa syukranan. Secara bahasa
berarti pujian atas kebaikan dan penuhnya sesuatu. Syukur juga berarti
menampakkan sesuatu ke permukaan. Dalam hal ini menampakkan sesuatu ke
permukaan, yakni menampakkan nikmat Allah.
Sedangkan menurut istilah syukur adalah pengakuan terhadap nikmat yang
dikaruniakan Allah yang disertai dengan kedudukan kepada-Nya dan
mempergunakan nikmattersebut sesuai dengan tuntunan dan kehendak-Nya.
Rida atas Ketetapan Allah
Menurut bahasa kata ( ‫الرضا‬rida) berasal dari bahasa Arab yang berarti senang,
suka, rela. Ia merupakan lawan dari kata ( ‫السخط‬al-sukht) yang berarti kemarahan,
kemurkaan, rasa tidak suka.
Menurut istilah para ulama rida didefinisikan oleh Al-Barkawi berpendapat bahwa
rida adalah jiwa yang bersih terhadap apa-apa yang menimpanya dan apa-apa yang
hilang, tanpa perubahan; Rida itu merupakan kondisi kejiwaan atau sikap mental
yang senantiasa menerima dengan lapang dada atas segala keputusan Allah Swt.
yang terkait dengan diri seoranghamba, baik berupa karunia yang baik berupa
nikmat maupun yang buruk berupa bala’. Ia akan senantiasa merasa senang dalam
setiap situasi yang meliputinya.
Hikmah Mempelajari Amal Saleh
Di antara hikmahnya adalah seluruh umat muslim dapat terus berbuat yang baik,
kebaikannya diniatkan sebagai amal saleh yang juga sebagai bekal di kehidupan
berikutnya.
46. Tawakkal dalam
Islam (Modul Akidah
Akhlak Hal. 55 KB 1)
Disajikan narasi tentang
kisah perilaku seseorang
yang senantiasa
mengerjakan amal shalih,
mahasiswa dapat
menentukan keberadaan
tawakkal kepada Allah
sebagai fondasi amal
shaleh dalam
impolementasinya di
Tawakkal
Menurut bahasa kata tawakkal diambil dari Bahasa Arab tawakkal dari akar kata
Wakala yang berarti lemah. Adapun tawakkul berarti menyerahkan atau
mewakilkan.
Secara istilah tawakkal telah didefinisikan oleh ulama, Ibnu Qayyim alJauziyyah
menjelaskan bahwaTawakkal merupakan amalan dan penghambaan hati dengan
menyandarkan segala sesuatunya hanya kepada Allah Swt semata, percaya
terhadapNya, berlindung hanya kepada-Nya dan ridha atas sesuatu yang menimpa
dirinya, berdasarkan keyakinan bahwa Allah akan memberikan segala ‘kecukupan’
bagi dirinya, dengan tetap berikhtiar semaksimal mungkin untuk dapat
kehidupan sosial
kemasyarakatan.
memperolehnya.
Dalil tentang tawakal tercantum dalam Q.S Ali ‘Imran ayat 159 :
Maka sebab rahmat dari Allah, Engkau bersikap lemah lembut kepada mereka.
Seandainya Engkau bersikap kasar lagi keras hati, niscaya mereka akan pergi dari
sekelilingmu. Sebab itu maafkan mereka, mintakan ampunan baginya dan ajaklah
bermusyawarah mereka dalam urusan itu (menentukan strategi perang). Lalu
apabila
Engkau telah memiliki tekad yang bulat, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal (Q.S. Ali Imran [3]:
159).
Memohon pertolongan dan Bertawakal tidaklah berarti meninggalkan upaya,
bertawakal mengharuskan seseorang meyakini bahwa Allah yang mewujudkan
segala sesuatu, sebagaimana ia harus menjadikan kehendak dan tindakannya
sejalan dengan kehendak dan ketentuan Allah Swt. Seorang muslim dituntut untuk
berusaha tetapi di saat yang sama ia dituntut pula berserah diri kepada Allah Swt.,
ia dituntut melaksanakan kewajibannya, kemudian menanti hasilnya sebagaimana
kehendak dan ketentuan Allah.
Selalu bersyukur jika mendapatkan nikmat dari Allah swt, dan bersabar apabila
mendapatkan musibah. Selalu berdoa dan menyerahkan diri atas apa yang kita
usahakan sebelumnya. Selalu berprasangka baik terhadap Allah SWT atas kejadian
atau apa yang kita terima.
Di antara hikmah adanya tawakal ini adalah orang beriman akan lebih ringan dalam
menjalankan aktivitas kehidupan, karena sudah meyakini bahwa hasilnya adalah
segala kebaikan dari Allah. Sebagai pendidik perlu menjadikan materi ini sebagai
modal, baikuntuk diri sendiri maupun untuk peserta didik. Pelajaran penting ini
bisa sebagai bahan memuliakan diri sendiri, Allah, sesama manusia dan makhluk
lain. Serta sebagai bahan mengajak orang lain mempasrahkan segala urusannya
kepada Allah.
47. Akhlak al-karimah
terhadap diri sendiri
(Modul Akidah
Akhlak)
Konsep al-haya'
(malu) sebagai
bentuk
akhlak al-karimah
(Modul Akidah
Akhlak Hal. 105 KB
4)
Disajikan teks hadis
tentang al-haya' (malu),
mahasiswa dapat dapat
mengidentifikasi manfaat
perilaku al-haya' (malu)
dalam kaitannya dengan
dengan pembentukan
akhlak pribadi.
Pengertian al-Haya' (Malu)
Menurut bahasa malu berarti merasa sangat tidak enak hati seperti hina atau segan
melakukan sesuatu karena ada rasa hormat, agak takut, kepada pihak lain.
Sedang menurut istilah adalah sifat yang mendorong seseorang merasa tidak enak
apabila meninggalkan kewajiban-kewajiaban sebagai hamba Allah Swt. dan
meninggalkan larangan-larangan-Nya.
Malu adalah sifat atau perasaan yang membentengi seseorang dari melakukan yang
rendah atau kurang sopan. Ajaran Islam mengajarkan pemeluknya memiliki sifat
malu karena dapat menyebabkan akhlak seseorang menjadi tinggi. Orang yang
tidak memiliki sifat malu, akhlaknya akan rendah dan tidak mampu mengendalikan
hawa nafsu.
Dalil tentang al-Haya'
Salah satu landasan sifat malu ini adalah merasa melihat Allah atau merasa dilihat
Allah. Sebagaimana konsep ihsan yang dijelaskan oleh Rasulullah sebagai berikut:
Kamu mengabdi (melakukan segala sesuatu perbuatan) kepada Allah Swt.
seakanakan melihat kamu melihatnya, lalu jika kamu tidak bisa melihat-Nya, maka
sesungguhnya Dia melihatmu. (HR. Muslim)
Ada tiga macam malu yang perlu melekat pada seseorang, yaitu:
1). Malu kepada diri
2).Malu kepada manusia.
3). Malu kepada Allah.
Di antara hikmah mempelajari materi ini adalah agar menyadari bahwa memiliki
rasa malu adalah bagian dari keimanan. Sebagai pendidik perlu menjadikan materi
ini sebagai modal, baik untuk diri sendiri maupun untuk peserta didik. Pelajaran
penting ini
bisa sebagai bahan memuliakan diri sendiri, Allah, sesama manusia dan makhluk
lain. Serta sebagai bahan mengajak orang lain agar bisa merasa malu dan merasa
dilihat Allah.
48. Konsep al-khauf
sebagai bentuk
akhlak alkarimah
(Modul Akidah
Akhlak Hal. 108 KB
4)
Disajikan teks hadis
tentang al-khauf,
mahasiswa dapat dapat
mengidentifikasi manfaat
perilaku al-khauf dalam
kaitannya dengan dengan
pembentukan akhlak
pribadi
Pengertian al-Khauf (Takut)
Secara bahasa, khauf adalah lawan kata al-amnu. Al-Amnu adalah rasa aman, dan
khauf adalah rasa takut. Khauf adalah perasaan takut terhadap siksa dan keadaan
yang tidak mengenakkan karena kemaksiatan dan dosa yang telah diperbuat.
Sedangkan raja’ adalah perasaan penuh harap akan surga dan berbagai kenikmatan
lainnya, sebagai buah dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Bagi seorang
muslim, kedua rasa ini mutlak dihadirkan. Karena akan mengantarkan pada satu
keadaan spiritual yang mendukung kualitas keberagamaan seorang muslim.
Kita harus mempunyai sifat khauf, alasannya: supaya ada proteksi diri. Terutama
dari perbuatan kemaksiatan atau dosa; dan agar tidak ujub atau berbangga diri dan
sombong.
Manusia juga perlu memiliki sifat raja’, agar tetap bersemangat dalam ketaatan.
Sebab berbuat baik itu berat dan setan senantiasa akan mencegahnya dengan
berbagai cara. Allah Swt. berfirman: Artinya: Kemudian pasti aku akan datangi
mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engka tidak
akan mendapatka mereka banyak bersyukur. (Al- ‘Araf/7: 17).
Imam al-Ghazali berkata, “Kesedihan itu dapat mencega manusia dari makan. Khauf
dapat mencegah orang berbuat dosa. Sedang raja’ bisa menguatkan keinginan untuk
melakukan ketaatan. Ingat mati dapat menjadikan orang bersikap zuhud dan tidak
mengambil kelebihan harta duniawi yang tidak perlu”.
Di antara hikmah mempelajari materi ini adalah agar menyadari bahwa setiap
manusia membutuhkan pertolongan Allah. Sebagai pendidik perlu menjadikan
materi ini sebagai modal, baik untuk diri sendiri maupun untuk peserta didik.
Pelajaran penting ini bisa sebagai bahan memuliakan diri sendiri, Allah, sesama
manusia dan makhluk lain. Serta sebagai bahan mengajak orang lain selalu takut
kepada Allah.
NO CPBS CMPK Materi/Topik Sub Materi/ Sub
Topik
Indikator Nama Modul/
Halaman
Rangkuman Materi Esensial
49 2.12 Menganalisis
manfaatakhlak al-
karimah kepada
diri sendiri dan
orang lain
2.12.1 Akhlak
al-karimah
terhadap orang
lain
2.12.1.1. Konsep ar-
rahiim (kasih sayang)
sebagai akhlak al-
karimah
44. Disajikan kisah
tentang seseorang
yang selalu berbuat
baik kepada orang
lain melalui pikiran,
perbuatan dan
hartanya, mahasiswa
dapat membuktikan
sikap dan perilaku
kasih sayang kepada
orang lain memberi
manfaatbesar pada
diri sendiri.
Akidah Akhlaq
KB 4: Akhlak
Terhadap Diri
Sendiri Dan Orang
Lain
Halaman 111
Sebagai contoh adalah saudara menyayangi
peserta didik Saudara sebagai anak didik
yang membutuhkan perhatian dan
bimbingan terbaik, dengan harapan Allah
meridai. Kasih sayang yang dimaksud
bukan kasih sayang terhadap lawan jenis
dengan diselimuti hawa nafsu. Hal ini
adalah perbuatan keliru karena tidak
didasari prinsip penghambaan diri kepada
Allah.
50 2.12.1.2. Pemaaf
sebagai akhlak al-
karimah terhadap
orang lain
45. Disajikan kisah
tentang seseorang
yang selalu
mendahulukan dan
memberimaaf kepada
orang lain ketika
terjadi kesalahan,
mahasiswa dapat
membuktikan sikap
dan prilaku memberi
maaf kepada orang
lain menimbulkan
manfaat besarpada
diri sendiri.
Akidah Akhlaq
KB 4: Akhlak
Terhadap Diri
Sendiri Dan Orang
Lain
Halaman 113
Sebagai contoh pada kehidupan sehari-hari
saudara, bisa mengumpamakan dengan
hubungan guru dan peserta didik. Mungkin
saudara pernah dimarahi oleh guru saudara
di masa lalu, marahnya guru itu tidak akan
terlupakan, namun sudah saudara relakan
sebagai kejadian yang sudah terjadi, dan
saudara tidak lagi marah atau dendam
dengan guru saudara. Begitu pula dengan
perlakuan orang tua saudara di masa lalu,
mungkin ada hal yang membuat saudara
marah kepada mereka, kejadiannya tidak
terlupakan, namun saudara rela dengan
kejadian itu dan tidak ada lagi marah
apalagi dendam kepada orang tua saudara
51 2.13 Menganalisis
makna dan
kandungan al-
Asmā al-Husnā
2.13.1 Al-
Asmā al-Husnā
yaitu: al-
Rahmān dan
2.13.1.1. Konsep al-
Rahmān dalamAl-
Asmā al-Husnā
46. Disajikan
deskripsi dan ilustrasi
tentang sifat Al-
Rahman bagi Allah
Akidah Akhlaq
KB 1: Kasih
Sayang Dan
Muhammad Quraish Shihab menguatkan
pendapat yang menyatakan “baik al-
Rahmān maupun al-Rahīm terambil dari
akar kata Rahmat”. Dalam salah satu hadis
yaitu: al-Rahmān
dan al-Mālik
dalam lingkup
akidah Islam.
al- Mālik Swt. yangmerupakan
salah satu Al- Asmā
al-Husnā, mahasiswa
mampu menunjukkan
adanyasifat tersebut
dalam kehidupan
manusia di dunia dan
di akhirat
Kekuasaan Allah
Halaman 6-7
qudsi dinyatakan bahwa Allah berfirman:
“Aku adalah al-Rahmān, Aku menciptakan
rahīm, kuambilkan untuknya nama yang
berakar dari nama-Ku. Siapa yang
menyambungnya (silaturrahim) akan Ku-
sambung (rahmat-Ku) untuknya dan siapa
yang memutuskannya Kuputuskan (rahmat-
Ku baginya)”. (HR. Abudaud dan At
Tirmizi melalui Abdurrahman bin ‘Áuf).
Quraish menguatkan pendapatnya dengan
merujuk pendapat pakar Bahasa, Ibnu Faris
(w. 395 H) “semua kata yang terdiri dari
huruf-huruf Ra’ Ha’ dan Mim,
mengandung makna “kelemahlembutan,
kasih sayang dan kehalusan”
52 2.13.1.2. Konsep al-
Mālik dalam Al-
Asmā al-Husnā
47. Disajikan
deskripsi dan ilustrasi
tentang sifat al-
Mālik bagi Allah
Swt. yang merupakan
salah satu Al- Asmā
al-Husnā, mahasiswa
mampu menunjukkan
adanyasifat tersebut
dalam kehidupan
manusia di dunia dan
di akhirat
Akidah Akhlaq
KB 1: Kasih
Sayang Dan
Kekuasaan Allah
Halaman 10
Dari makna yang berbentuk kata kerja
adalah malaka – yamliku – mulkan, artinya
menguasai. Dari sini diperoleh kata malik
yang artinya “raja” dan mulk yang artinya
“kekuasaan”. Imam Al-Ghazali
menjelaskan arti "Malik" adalah “yang
butuh kepada-Nya, baik pada zat-Nya,
sifat-Nya, wujud-Nya dan kesinambungan
eksistensinya”. Bahkan wujud segala
sesuatu, bersumber dari-Nya, maka segala
sesuatu menjadi milik- Nya dan
membutuhkan-Nya. Demikianlah raja yang
mutlak. Di sini terlihat perbedaan antara
"Malik" yang berarti "Raja" dan "Mālik"
yang berarti "pemilik". Seseorang pemilik
belum tentu menjadi raja, sebaliknya
kepemilikan seorang raja melebihi
kepemilikan selain raja. Oleh karenanya,
Allah adalah raja sekaligus pemilik.
Kepemilikan Allah berbeda dengan
kepemilikan makhluk/manusia. Allah Swt.
berwenang penuh untuk melakukan apa
saja terhadap yang dimiliki-Nya.
53 2.14 Menganalisis
makna akidah
Islam terkait
dengan: 1)
mukjizat; 2)
karomah; 3) dan
sihir dengan
berbagai aspek
danruang
lingkupnya dalam
akidah Islam.
2.14.1 Makna
dan ruang
lingkup
mukjizat,
karomahdan
sihir
2.14.1.2. Karomah
dalam tinjauan akidah
Islam
49. Dikisahkan
tentang perilaku
seorang wali dalam
realitas
kehidupannya,
mahasiswa dapat
mengkritisiadanya
karomah pada diri
seorang wali
tersebut sebagai
bentuk kemulyaan
seseorang.
Akidah Akhlaq
KB 1: Kasih
Sayang Dan
Kekuasaan Allah
Halaman 23-24
Karamah ibunda Nabi Musa a.s. yang
muncul ketika mengandung, ini karena
keyakinannya, dan Allah pun
mengembalikan Nabi Musa a.s. padanya.
Kejadian yang dialami seorang ahli ilmu
pada masa Nabi Sulaiman a.s.. Ketika
Nabi Sulaiman a.s. sedang duduk dengan
para tentaranya yang terdiri atas manusia,
hewan, dan jin, beliau meminta kepada
mereka mendatangkan singgasana Ratu
Bilqis. Ada seorang yang berilmu
bernama Ashif bin Barkhaya berkata
kepada Nabi Sulaiman a.s. dan
menyanggupi permintaannya.
Kejadian yang dialami Maryam binti
Imran, Nabi Zakaria a.s. menemukan
makanan setiap hadir di mihrab Maryam
binti Imran.
Kisah pemuda Ashabul Kahfi, peristiwa
ini terjadi sesudah zaman Nabi Isa a.s..
Raja mereka tidak sepaham bahkan
sangat benci sekali dengan apa yang
mereka yakini. Mereka pun keluar
menjauhi kerajaan dan masuk kedalam
gua lalu tertidur di dalamnya selama 309
tahun.
54 2.14.1.3. Sihir dalam
tinjauanakidah Islam
50. Disajikan kisah
tentang satu peristiwa
yang terjadi dalam
kehidupan manusia
yang begitu
fenomenal sehingga
membuat manusia
Akidah Akhlaq
KB 1: Kasih
Sayang Dan
Kekuasaan Allah
Halaman 27
Sihir adalah suatu perbuatan yang dapat
mendekatkan diri kepada syaitan dengan
bantuannya. Jin tidak akan membantu dan
tidak juga mengabdi kepada seorang
penyihir kecuali harus memberikan
imbalan. Setiap kali seorang penyihir
meningkatkan kekufuran, maka syaitan
terkaget-kaget,
mahasiswa dapat
menyimpulkan
bahayasihir bagi
manusia bila
mempercayainya.
akan lebih taat kepadanya dan lebih cepat
melaksanakan perintahnya. Dan jika tukang
sihir tidak sungguh-sungguh melaksanakan
berbagai kekufuran yang diperintahkan
syaitan, maka syaitan akan menolak
mengabdi kepadanya serta menentang.
Oleh sebab itu jika manusia mempercayai
sihir maka akan membuat seseorang
menjadi kufur.
55 2.15. Menganalisis
konsephari akhir
sebagai rukun
iman dalam ajaran
Islam
2.15.1 Hari
akhir dan
tempat
kehidupan
manusiadi hari
akhir dalam
ajaran Islam
2.15.1.1. Kiamat
sughra dalam ajaran
Islam
51. Diilustrasikan
tentang terjadinya
berbagai musibah
yang dihadapi
manusia, mahasiswa
dapat
mengidentifikasi ciri-
ciri terjadinya kiamat
sughra sebagai
bagian dari
datangnya hari akhir
Akidah Akhlaq
KB 3: Hari Akhir,
Qadha Dan Qadar
Halaman 65-72
Tanda-tanda Kiamat Sugra yaitu:
1. Diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam
2. Wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam
3. Penaklukan Baitul Maqdis
4. Wabah Tha’un ‘Amwas
5. Berlimpahan Harta dan Tidak
Memungut Sedekah
6. Munculnya Beragam Fitnah
7. Fenomena Mengaku “Nabi”
8. Tersebarnya Stabilitas Keamanan
9. Fenomena Api Hijaz
10. Hilangnya Amanat
11. Diangkatnya Ilmu dan Fenomena
Kebodohan
12. Banyaknya Pasukan dan Pendukung
Kezhaliman
13. Merebaknya Perzinaan
14. Riba Merajalela
15. Fenomena al-Ma’aazif (alat-alat musik)
dan Menganggapnya Halal
16. Maraknya Minuman Keras (Khamer)
dan Menganggapnya Halal
17. (Berlomba-lomba) Menghiasi Masjid
dan Berbangga-bangga dengannya.
56 2.15.1.2. Kiamat
kubra dalam ajaran
Islam
52. Diilustrasikan
tentang terjadinya
berbagai musibah
yang dihadapi
manusia, mahasiswa
dapat
mengidentifikasi ciri-
ciri terjadinya kiamat
kubra sebagaibagian
dari datangnya hari
akhir
Akidah Akhlaq
KB 3: Hari Akhir,
Qadha Dan Qadar
Halaman 78-80
Tanda-tanda Kiamat Kubra, yaitu:
1. Terbitnya matahari dari arah barat
2. Munculnya Kabut (Dukhan)
3. Munculnya binatang yang dapat
berbicara dengan manusia (Dabbah)
4. Munculnya al-Masih Dajjal
5. Keluarnya Ya’juj Ma’juj
6. Keluarnya api yang muncul dari Yaman
yang menggiring manusia ke tempat
berkumpul (Padang Mahsyar)
7. Munculnya Isa bin Maryam
8. Adanya tiga gerhana, di timur
9. Gerhana di barat
10.Gerhana di jazirah Arab
2.16. Menganalisis
konsep qadha dan
qadar serta
kebebasan
manusia sebagai
makhluk Allah.
2.16.1 Konsep
dasar qadha
dan qadar
dalam tinjauan
ilmu kalam
2.16.1.1. Takdir
mubram dalam kajian
ilmu kalam
54. Disajikan narasi
tentangqadha dan
qadar, mahasiswa
mampu
menyimpulkan
makna takdir
mubram dalam
kehidupan manusia
sebagai makhluk
Allah.
Akidah Akhlaq
KB 3: Akhir,
Qadha Dan Qadar
Halaman 92
Takdir Mubram ialah ketentuan Allah yang
pasti terjadi dan tidak dapat berubah.
Ketentuan ini hanya ada pada Ilmu Allah,
tidak ada siapapun yang mengetahuinya
selain Allah sendiri, seperti ketentuan mati
dalam keadaan kufur (asy-Syaqāwah), dan
mati dalam keadaan beriman (as-Sa’ādah),
ketentuan dalam dua hal ini tidak berubah.
Seorang yang telah ditentukan oleh Allah
baginya mati dalam keadaan beriman maka
itulah yang akan terjadi baginya, tidak akan
pernah berubah. Sebaliknya, seorang yang
telah ditentukan oleh Allah baginya mati
dalam keadaan kufur maka pasti itulah pula
yang akan terjadi pada dirinya, tidak ada
siapapun, dan tidak ada perbuatan apapun
yang dapat merubahnya.
58 2.16.1.2. Takdir
mu'allaq dalam kajian
ilmu kalam
55. Disajikan narasi
tentangqadha dan
qadar, mahasiswa
Akidah Akhlaq
KB 3: Akhir,
Takdir Mu’allaq yaitu ketentuan Allah yang
berada pada lambaran-lembaran para
Malaikat, yang telah mereka kutip dari al-
mampu
menyimpulkan
makna takdir
mu'allaq dalam
kehidupan manusia
sebagai makhluk
Allah.
Qadha Dan Qadar
Halaman 92
Lauh al-Mahfuzh, seperti si fulan apa bila
ia berdoa maka ia akan berumur seratus
tahun, atau akan mendapat rizki yang luas,
atau akan mendapatkan kesehatan, dan
seterusnya. Namun, misalkan si fulan ini
tidak mau berdoa, atau tidak mau
bersilaturrahim, maka umurnya hanya enam
puluh tahun, ia tidak akan mendapatkan
rizki yang luas, dan tidak akan
mendapatkan kesehatan. Inilah yang
dimaksud dengan Qadlâ Mu’allaq atau
Qadar Mu’allaq, yaitu ketentuan-ketentuan
Allah yang berada pada lebaran-lembaran
para Malaikat.
59 2.16.2
Kebebasan
manusiadan
taqdir Allah
2.16.2.1. Konsep
kebebasan manusia
dalam konteks taqdir
Allah
56. Disajikan narasi
tentang qadha dan
qadar, mahasiswa
mampu
menyimpulkan
makna kebebasan
manusia sebagai
makhluk Allah dalam
kontek taqdir Allah.
Akidah Akhlaq
KB 3: Akhir,
Qadha Dan Qadar
Halaman 95-97
Konsep Kebebasan Manusia dalam
Konteks Takdir Allah
 Kemauan Manusia dalam Konteks
Takdir Allah
Menurut Syekh Zarruq :
1. ada kemauan yang tinggal kemauan
tanpa upaya dan tanpa hasil. Kemauan
seperti ini kerap kali kita dapati melekat
pada banyak orang di sekitar kita
terutama pada kebaikan sehingga kita
sering mendengar orang mengatakan,
‘Saya sebenarnya ingin sekali
menghadiri majelis taklim, menuntut
ilmu,’ tanpa ada upaya riil.
2. kemauan kuat yang diiringi usaha nyata
dengan atau tanpa hasil. Ini kita
temukan pada pegawai kantoran, petani,
nelayan, pengusaha, dan seterusnya.
3. kemauan kuat tanpa upaya, tetapi
membawa hasil. Kemauan seperti ini
jarang kita temukan karena kemauan
seperti ini hanya dimiliki oleh para
rasul, wali Allah, dan para wali setan
seperti penyihir dan lain sebagainya.
Kemauan keras dibagi menjadi 2 yaitu:
a. kemauan untuk tujuan baik
(kemauan mulia) seperti mencari
rida Allah, kemakrifatan, dan
seterusnya.
b. kemauan untuk tujuan buruk
(kemauan tercela) seperti
kesenangan duniawi dan seterusnya.
 Hukum Kausalitas dalam Konteks
Takdir Allah
Dalam hukum kausalitas, ada sesuatu yang
dinamakan “sebab” dan ada yang
dinamakan “akibat”. Misalnya, obat
sebagai sebab bagi akibat sembuh, api
sebagai sebab bagi akibat kebakaran,
makan sebagai sebab bagi akibat kenyang,
dan lain-lain. Akidah Ahlussunnah
menetapkan bahwa sebab-sebab dan
akibatakibat tersebut tidak berlaku dengan
sendirinya. Artinya, setiap sebab sama
sekali tidak menciptakan akibatnya masing-
masing. Tapi keduanya, baik sebab maupun
akibat, adalah ciptaan Allah dan dengan
ketentuan Allah. Dengan demikian, obat
dapat menyembuhkan sakit karena
kehendak Allah, api dapat membakar
karena kehendak Allah, dan demikian
seterusnya. Segala akibat jika tidak
dikehendaki oleh Allah akan kejadiannya
maka itu semua tidak akan pernah terjadi.
NO CMPK Materi/Topik Sub Materi/
Sub Topik
Indikator NAMA MODUL/
HALAMAN
RANGKUMAN MATERI ESENSIAL
57 2.16.
Menganalisis
konsep qadha
dan qadar serta
kebebasan
manusia sebagai
makhluk Allah.
2.16.1 Konsep dasar
qadhadan qadar
dalam tinjauan ilmu
kalam
2.16.1.1.
Takdir
mubram
dalam kajian
ilmu kalam
54. Disajikan narasi
tentangqadha dan
qadar, mahasiswa
mampu
menyimpulkan makna
takdir mubram dalam
kehidupan manusia
sebagai makhluk
Allah.
KEGIATAN
BELAJAR 3 AL-
QUR’AN HADIST
: HARI AKHIR,
QADHA DAN
QADAR
HAL 92
Takdir Mubram, ialah ketentuan Allah yang pasti
terjadi dan tidak dapat berubah. Ketentuan ini hanya
ada pada Ilmu Allah, tidak ada siapapun yang
mengetahuinya selain Allah sendiri, seperti ketentuan
mati dalam keadaan kufur (asy-Syaqāwah), dan mati
dalam keadaan beriman (as-Sa’ādah), ketentuan
dalam dua hal ini tidak berubah
58 2.16.1.2.
Takdir
mu'allaq
dalam kajian
ilmu kalam
55. Disajikan narasi
tentangqadha dan
qadar, mahasiswa
mampu
menyimpulkan makna
takdir mu'allaq dalam
kehidupan manusia
sebagai makhluk
Allah.
KEGIATAN
BELAJAR 3 AL-
QUR’AN HADIST
: HARI AKHIR,
QADHA DAN
QADAR
HAL 92
Takdir Mu’allaq, yaitu ketentuan Allah yang berada
pada lambaran-lembaran para Malaikat, yang telah
mereka kutip dari al-Lauh al-Mahfuzh, seperti si fulan
apa bila ia berdoa maka ia akan berumur seratus
tahun, atau akan mendapat rizki yang luas, atau akan
mendapatkan kesehatan, dan seterusnya. Namun,
misalkan si fulan ini tidak mau berdoa, atau tidak mau
bersilaturrahim, maka umurnya hanya enam puluh
tahun, ia tidak akan mendapatkan rizki yang luas, dan
tidak akan mendapatkan kesehatan. Inilah yang
dimaksud dengan Qadlâ Mu’allaq atau Qadar Mu’allaq,
yaitu ketentuan-ketentuan Allah yang berada pada
lebaranlembaran para Malaikat
59 2.16.2 Kebebasan
manusiadan taqdir
Allah
2.16.2.1.
Konsep
kebebasan
manusiadalam
konteks taqdir
Allah
56. Disajikan narasi
tentang qadha dan
qadar, mahasiswa
mampu
menyimpulkan makna
kebebasan manusia
sebagai makhluk Allah
dalamkontek taqdir
Allah.
KEGIATAN
BELAJAR 3 AL-
QUR’AN HADIST
: HARI AKHIR,
QADHA DAN
QADAR
HAL 97
Dalam hukum kausalitas, ada sesuatu yang dinamakan
“sebab” dan ada yang dinamakan “akibat”. Misalnya,
obat sebagai sebab bagi akibat sembuh, api sebagai
sebab bagi akibat kebakaran, makan sebagai sebab
bagi akibat kenyang, dan lain-lain. Akidah
Ahlussunnah menetapkan bahwa sebab-sebab dan
akibatakibat tersebut tidak berlaku dengan
sendirinya. Artinya, setiap sebab sama sekali tidak
menciptakan akibatnya masing-masing. Tapi
keduanya, baik sebab maupun akibat, adalah ciptaan
Allah dan dengan ketentuan Allah. Dengan demikian,
obat dapat menyembuhkan sakit karena kehendak
Allah, api dapat membakar karena kehendak Allah,
dan demikian seterusnya. Segala akibat jika tidak
dikehendaki oleh Allah akan kejadiannya maka itu
semua tidak akan pernah terjadi
60 2.17
Menganalisis
konseptafsir
dan takwil
dalam kajian
ilmu tafsir
2.17.1 Konsep
tafsir, dantakwil
dalam ilmu tafsir-
ulumul qur'an
2.17.1.2.
Konsep
takwil
58. Disajikan
deskripsi konseptual
terkait dengan
pengertian takwil,
mahasiswa dapat
menentukan satu
definisi yang tepat
sebagaimana yang
dikemukakan para
ahlitafsir
KEGIATAN
BELAJAR 1 AL-
QUR’AN HADIST
:AL-QUR’AN
DAN METODE
MEMAHAMINYA
HAL 15
Takwil menurut bahasa berasal dari kata awwala-
yuauwilu-ta’wil yang memiliki makna al-ruju’ atau al-
’aud yang berarti kembali. Memperhatikan
penggunaan kata takwil di dalam Alquran, maka
secara terminologi al-Jurjani dalam kitab al
Ta’rifatnya memberikan definisi takwil sebagai
Mengalihkan lafaz dari maknanya yang tampak
kepada makna tersembunyi yang dikandung olehnya
selama makna yang dimaksud tersebut dipandang
sesuai dengan Alquran dan al-sunnah
61 2.18
Menganalisis
konsepdan
ciri-ciri ayat-
ayat
muhkamat
dan ayat-ayat
mutasyabihat
2.18.1 Ayat-ayat
muhkamatdan
mutasyabihat
2.18.1.1. Ayat
ayat
muhkamat
59. Disajikan
beberapa ayatal-
quran, mahasiswa
dapat menentukan
satu diantara ayat-
ayat al-quran yang
termasuk ayat
muhkamat disertai
alasannya.
KEGIATAN
BELAJAR 1 AL-
QUR’AN HADIST
:AL-QUR’AN
DAN METODE
MEMAHAMINYA
HAL 7
Menurut Manna’ Al-Qaththan, secara terminologi
muhkam adalah ayat yang mudah diketahui
maksudnya, mengandung satu makna dan dapat
diketahui secara langsung tanpa memerlukan
keterangan lain. (Al-Qaththan, 1995: 207). Jadi,
ayat-ayat muhkamat adalah ayat-ayat yang
mengandung makna yang kokoh, jelas dan fasih.
jelas dan mono tafsir. Pengertian muhkam ini
menjadi sifat Al-Qur’an yang disebutkan dalam
surat Hud ayat 1
ٰ
‫ر‬ۤ‫ل‬‫ا‬
ٰ
ٰٰ
ٰ
‫ب‬‫ت‬ ِ‫ك‬
ٰ
ٰ
ْ
‫ت‬ َ‫م‬ ِ
‫ك‬
ْ
‫ح‬
ُ
‫ا‬
ٰ
ٰ
‫ه‬
ُ
‫ت‬‫ي‬‫ا‬
ٰ
ٰ
‫م‬
ُ
‫ث‬
ٰ
ٰ
ْ
‫ت‬
َ
‫ل‬ ِ
‫ص‬
ُ
‫ف‬
ٰ
ْٰ
‫ن‬ ِ‫م‬
ٰ
ٰ
ْ
‫ن‬
ُ
‫د‬‫ل‬
ٰ
ٰ
‫م‬ْ‫ي‬ ِ
‫ك‬
َ
‫ح‬
ٰ
ٰ
‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬
َ
‫خ‬
ٰ
Artinya: “Alif Lam Ra. (Inilah) Kitab yang ayat-
ayatnya disusun dengan rapi kemudian dijelaskan
secara terperinci, yang diturunkan dari sisi Tuhan
yang Maha Bijaksana dan Maha Tahu.
62 2.19.
Menganalisis
konseptafsir bi
al ma’tsur dan
tafsir bi al ra’yi
2.19.1 Konsep tafsir
bi al- ma'tsur dan
tafsir bi al-ra'yi
2.19.1.2.
Tafsir bial-
ra'yi
62. Disajikan satu
ayat al- quran
dengan tafsirnya,
mahasiswa mampu
menyimpulkan
bahwa ayat al-quran
dan tafsirnya itu
merupakan bentuk
dari penafsiran
secara bi al-ra'yi
KEGIATAN
BELAJAR 2 AL-
QUR’AN HADIST
:AL-QUR’AN
DAN METODE
MEMAHAMINYA
HAL 31
Tafsir bi al-Ra'yi atau tafsir bi al-Dirayah Al-Ra’y
berarti pikiran atau nalar, karena itu tafsir bi al-ra'yi
adalah penafsiran seorang mufassir yang diperoleh
melalui hasil penalarannya atau ijtihadnya, di mana
penalaran sebagai sumber utamanya. Seorang
mufassir di sini tentu saja adalah orang yang
kompeten keilmuannya dan telah dianggap telah
memenuhi persyaratan sebagai mufassir.
Contoh yang tampak dari tafsir dengan pendekatan
bi al-ra’y adalah penafsiran al-Zamakhsyari dalam
kitab tafsir al-Kasysyaf pada saat menjelaskan
basmalah pada Surat al Fatihah sebagai berikut:
ٰ
‫ٰالر‬ِ
‫ه‬
‫ٰاّٰلل‬ ِ
‫م‬ ْ
‫س‬ِ‫ب‬
ِٰ
‫م‬ْ‫ي‬ ِ
‫ح‬‫ٰالر‬ ِ
‫ن‬‫م‬
ْ
‫ح‬
ٰ
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang.” Setelah menjelaskan
silang pendapat antara penduduk Madinah, Basrah
dan Syam dengan penduduk Makkah dan Kufah
beserta para ahli fikihnya masing-masing tentang
basmalah termasuk bagian dari 34 surat al-Fatihah
atau tidak sehingga berimplikasi terhadap cara
membacanya ketika salat secara lantang atau pelan,
al-Zamakhsyari kemudian menjelaskan urgensi dari
adanya basmalah pada surat pembuka Al-Qur’an ini.
Ia berpendapat bahwa basmalah pada awal surah
pembuka merupakan bentuk mengawali aktivitas
membaca, sama halnya dengan orang yang hendak
berperjalanan memulai aktivitasnya dengan
melafalkan basmalah dan penyembelih memulai
penyembelihan dengan melafalkan basmalah.
63 2.20
Menganalisis
konseptentang
tafsir tahlili
dan tafsir
2.20.1 Konsep tafsir
tahlili dan tafsir
maudhu'I beserta
contoh
2.20.1.1.
Konseptafsir
tahlili dan
tafsir
maudhu'i
63. Disajikan teks
tafsir ayat al-quran,
mahasiswa dapat
membedakan antara
tafsir ayat al-quran
KEGIATAN
BELAJAR 2 AL-
QUR’AN HADIST
:AL-QUR’AN
DAN METODE
Metode Tahlili (Analitis) Metode tahlili adalah suatu
metode dalam menjelaskan ayat Al-Qur’an dengan
cara menguraikan ayat demi ayat, surat demi surat,
sesuai tata urutan dalam mushaf, dengan penjelasan
yang cukup terperinci sesuai dengan kecenderungan
maudhu’i dengan menggunakan
metode tahlili dan
metode maudhu'I
secaratepat
MEMAHAMINYA
HAL 42
masing-masing mufassir terhadap aspek-aspek yang
ingin disampaikan. Misalnya, menjelaskan ayat
disertai aspek qira’at, asbab al-nuzul, munasabah,
balaghah, hukum dan lain sebagainya.
Metode Maudhu’i (Tematik) Metode terakhir yang
lazim digunakan dalam menafsirkan AlQur’an adalah
metode maudhu’I atau metode tematik. Metode ini
berupaya menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an dengan
mengambil suatu tema tertentu. Kelebihan metode ini
mampu menjawab kebutuhan zaman yang ditujukan
untuk menyelesaikan suatu permasalahan, praktis
dan sistematis serta dapat menghemat waktu,
dinamis sesuai dengan kebutuhannya, serta
memberikan pemahaman Al-Qur’an tentang satu
tema menjadi utuh. Namun kekurangannya bisa jadi
dalam proses inventarisasi ayat-ayat setema tidak
tercakup seluruhnya, atau keliru dalam
mengategorikan yang akhirnya membatasi
pemahaman ayat.
64 2.20.1.2.
Kitabtafsir
maudlu'i
64. Disajikan data
tentang ragam kitab
tafsir al-quran,
mahasiswa mampu
mengidentifikasi 3
jenis kitabtafsir
maudhui disertai
disertai alasannya.
KEGIATAN
BELAJAR 2 AL-
QUR’AN HADIST
:AL-QUR’AN
DAN METODE
MEMAHAMINYA
HAL 42
karya Abbas Mahmud al-Aqqad yang berjudul al-Insan
fi alQur’an dan al-Mar’ah fi al-Qur’an; dan karya Abu
al-A’la Al-Maududi berjudul al-Riba fi al-Qur’an; karya
al-Jashshash, berjudul Tafsir Ahkam alQur`an dan
karya yang cukup populer dari Abu Abdullah
Muhammad bin Ahmad al-Anshary al-Qurtuby yang
berjudul al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an.
65 2.21
Menganalisis
konsep Ikhlas
dan toleransi
dalam Islam dan
implementasinya
dalam
kehidupan sosial
2.21.2 Konsep
toleransidalam Islam
dan implementasinya
2.21.2.1.
Tindakan
toleransi yang
benar dan
yang tidak
benar
66. Dideskripsikan
contoh- contoh
interaksi muslim
dengan non muslim
dalam kehidupan
sosial di satu daerah,
mahasiswa dapat
menilai
tindakan/perbuatan
yang tidak tepat
dikatagorikan sebagai
wujuddari toleransi
KEGIATAN
BELAJAR 4 PAI
KONTEMPORER
: MODERASI
BERAGAMA
HAL 77
Bentuk-bentuk Toleransi dalam Islam Ada beberapa
bentuk toleransi dalam Islam, di antaranya: 1) Islam
mengajarkan menolong siapa pun, baik orang miskin
maupun orang yang sakit, muslim atau non-muslim,
bahkan terhadap binatang sekalipun. Dari Abu
Hurairah, Nabi Saw bersabda:
Dalam setiap hati yang basah( makhluk hidup yang
diberi makan minum) ada pahalanya” (HR. Bukhari
dan Muslim). Lihatlah Islam mengajarkan peduli
sesama. 2) Tetap menjalin hubungan kerabat pada
orang tua atau saudara non muslim. Allah Swt telah
berfirman dalam Q.S. Luqman [31]: 15
ٰ‫ا‬
َ
‫ل‬
َ
‫ٰف‬‫م‬
ْ
‫ل‬ ِ‫ٰع‬ٖ‫ه‬ِ‫ٰب‬
َ
‫ك‬
َ
‫ٰل‬ َ
‫س‬
ْ
‫ي‬
َ
‫اٰل‬ َ‫ٰم‬ ْ
‫ي‬ِ‫ٰب‬
َ
‫ك‬ ِ
‫ر‬
ْ
‫ش‬
ُ
‫ٰت‬
ْ
‫ن‬
َ
‫ىٰا‬
ٰٓ
‫ل‬
َ
‫ٰع‬
َ
‫ك‬‫د‬
َ
‫اه‬
َ
‫ٰج‬
ْ
‫ن‬ ِ‫ا‬ َ‫و‬
ٰ َ
‫اب‬
َ
‫ن‬
َ
‫ٰا‬ ْ
‫ن‬ َ‫ٰم‬
َ
‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬ َ
‫ٰس‬ ْ
‫ع‬ِ‫ب‬‫ات‬‫ۖو‬
ٰ‫ا‬
ً
‫ف‬ ْ‫و‬ ُ
‫ر‬
ْ
‫ع‬ َ‫اٰم‬
َ
‫ي‬
ْ
‫ن‬
ُّ
‫ىٰالد‬ِ‫اٰف‬
َ
‫م‬ ُ‫ه‬ْ‫ب‬ ِ
‫اح‬
َ
‫ص‬ َ‫اٰو‬
َ
‫م‬ ُ‫ه‬
ْ
‫ع‬ ِ
‫ط‬
ُ
‫ت‬
ْٰ‫م‬
ُ
‫ت‬
ْ
‫ن‬
ُ
‫اٰك‬
َ
‫م‬ِ‫ٰب‬ْ‫م‬
ُ
‫ك‬
ُ
‫ئ‬ِ‫ب‬
َ
‫ن‬
ُ
‫ا‬
َ
‫ٰف‬ْ‫م‬
ُ
‫ك‬
ُ
‫ع‬ ِ
‫ج‬ ْ
‫ر‬ َ‫ٰم‬‫ي‬
َ
‫ل‬ ِ‫ٰا‬‫م‬
ُ
‫ٰث‬َّۚ‫ي‬
َ
‫ل‬ ِ‫ا‬
ٰ
ٰ
َ
‫ن‬ ْ‫و‬
ُ
‫ل‬ َ‫م‬
ْ
‫ع‬
َ
‫ت‬
ٰ
Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu
mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di
dunia dengan baik. (Q.S. Luqman [31]: 15).
66 2.22.
Menganalisis
kualitas hadis
berdasarkan
kategori hadis
shahih dan dan
hadis dla'if
2.22.1 Hadis
shahih danhadiis
dlaif
2.22.1.1. Hadis
shahih
berdasarkan
ilmu hadis
67. Disajikan deskripsi
yangterkait dengan 5
syarat hadissahih,
mahasiswa mampu
mengkritisi makna
kata "tsiqah" sebagai
satu syarat keshahihan
hadis berdasarkan
KEGIATAN
BELAJAR 3 AL-
QUR’QN HADIST
: KRITERIA
KESAHIHAN
HADIS
HAL 49
sebuah hadits dinilai shahih jika memenuhi lima
kriteria berikut, yaitu: a. Sanadnya bersambung
(ittishal al-sanad) b. Moralitas para perawinya baik
(’adalah al-ruwwat) c. Intelektualitas para perawinya
mumpuni (dhabt al-ruwwat) d. Tidak janggal (’adam
al-syudzudz) e. Tidak cacat (’adam al-’illah)
Tsiqah (bahasa Arab: ‫)الثقة‬ adalah sebuah istilah
dalam Ilmu Rijal yang menunjukkan terpercayanya
ilmu hadis seorang perawi. Sebagian pakar Rijal
mengartikannya dengan seorang perawi yang
bermazhab Imamiyah, adil dan "dhabith", yakni
punya kemampuan dalam mencatat/menghafal
riwayat. Kata "Tsiqah" berfungsi untuk mengetahui
dan membedakan para perawi yang dapat
dipercaya dari para perawi pendusta dan pemalsu
hadis. Kata Tsiqah dalam perkataan Empat Belas
Maksum dan para ahli hadis yang semasa dengan
imam-imam Syiah digunakan untuk
memperkenalkan para perawi yang dapat
dipercaya.
67 2.23
Menganalisis
kedudukan dan
keutamaan
kandungan
hadis-hadis
tentang
mencari ilmu
dalam ajaran
Islam
2.23.1 Hadis-Hadis
tentanghukum
mencari Ilmu dan
keutamaan orang
berilmu/ulama dan
pencariilmu
2.23.1.1. Hadis
riwayat Ibn
Majah tentang
mencari Ilmu
dan
keutamaan
orang
berilmu/ulama
danpencari
ilmu
69. Disajikan satu
hadis yang
diriwayatkan oleh
Ibnu Majah yang
berstatus sebagai
hadis dhaif,
mahaisiswa mampu
mengkritisi alasan
hadis tersebut tetap
dijadikan dasar
hukum dalam mencari
ilmu.
KEGIATAN
BELAJAR 3 AL-
QUR’QN HADIST
: KRITERIA
KESAHIHAN
HADIS
HAL 61
Selanjutnya, sebagai praktik analisis, mari kita telaah
hadis tentang kewajiban mencari ilmu. Di antara hadis
yang sangat populer tentang kewajiban mencari ilmu
adalah riwayat Ibn Majah sebagai berikut:
Artinya: “Rasulullah saw bersabda: mencari ilmu itu
wajib atas setiap orang Muslim” (HR. Ibn Majah, 220)
Hadis yang diriwayatkan pertama kali oleh Anas bin
Malik salah seorang sahabat terdekat Rasulullah ini
dapat dijumpai di banyak kitab hadis, antara lain di
Sunan Ibn Majah yang merupakan salah satu di antara
enam kitab Hadis (al-Kutub al-Sittah) yang mu’tabar
yakni diakui dan dijadikan referensi. Selain Anas bin
Malik, sahabat Rasulullah yang juga meriwayatkan
hadis ini adalah Abu Said al-Khudri sebagaimana
disebutkan dalam kitab Musnad al-Syihab karya
Muhammad Ibn Salamah Ibn Ja’far. Karena banyaknya
kitab yang mencantumkan hadis ini, maka hadis
inipun sangat sering dikutip dalam karya-karya
ilmiah, buku-buku maupun tulisan populer serta
kerap juga diungkap dalam seminar dan ceramah-
ceramah. Namun demikian, Ibn Majah sendiri
menganggap hadis ini termasuk hadis daif. Kelemahan
hadis ini terletak pada seorang rawinya yang ada pada
rangkaian sanad yaitu Hafash bin Sulaiman yang
dinilai tidak tsiqah oleh Yahya bin Ma’in dan
dikatakan matruk oleh Ahmad bin Hanbal dan al-
Bukhari. Namun demikian, hadis serupa diriwayatkan
pula melalui jalur Ibn Mas’ud yang diriwayatkan oleh
al-Thabrani nomor 12682 dan jalur Abu Sa’id yang
diriwayatkan oleh al-Baihaqi nomor 1759.
Keberadaan jalur lain dapat menguatkan jalur hadis
yang ada.
Meskipun hadis di atas daif dari sisi perawi, akan
tetapi kandungan matannya sejalan dengan ajaran Al-
Qur’an yang memerintahkan kaum Muslimin menggali
pengetahuan, antara lain surat al-Taubah ayat 122
dan surat al-‘Alaq ayat 1-5. Sehingga, secara matan
hadis ini dapat diterima.
68 2.23.1.2. Hadis
riwayat Abu
Dawudtentang
mencari Ilmu
dan
keutamaan
orang
berilmu/ulama
dan pencari
ilmu
70. Disajikan satu
hadis yang
diriwayatkan Abu
Dawud tentang
keutamaan orang
berilmu/ulama dan
pencari ilmu,
mahasiswa dapat
mengidentifikasi
keutamaan ulama dan
pencari ilmu yang
terdapat dalam
kandungan hadis
tersebut.
KEGIATAN
BELAJAR 3 AL-
QUR’QN HADIST
: KRITERIA
KESAHIHAN
HADIS
HAL 63
Kelemahan hadis ini terletak pada seorang rawinya
yang ada pada rangkaian sanad yaitu Hafash bin
Sulaiman yang dinilai tidak tsiqah oleh Yahya bin
Ma’in dan dikatakan matruk oleh Ahmad bin Hanbal
dan al-Bukhari. Namun demikian, hadis serupa
diriwayatkan pula melalui jalur Ibn Mas’ud yang
diriwayatkan oleh al-Thabrani nomor 12682 dan jalur
Abu Sa’id yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi nomor
1759. Keberadaan jalur lain dapat menguatkan jalur
hadis yang ada.
Meskipun hadis di atas daif dari sisi perawi, akan
tetapi kandungan matannya sejalan dengan ajaran Al-
Qur’an yang memerintahkan kaum Muslimin menggali
pengetahuan, antara lain surat al-Taubah ayat 122
dan surat al-‘Alaq ayat 1-5. Sehingga, secara matan
hadis ini dapat diterima.
69 2.24
Menganalisis
status,
kandungan dan
fungsi hadis
tentang
menanggung
beban/biaya
hidup anak
yatim terhadap
ayat alquran
yang terkait
dengan anak
yatim.
2.24.1 Hukum
menanggung
beban/biayahidup
anak yatim
2.24.1.1.
Konsep Islam
menanggung
beban/biaya
hidupanak
yatim
71. Disajikan salah
satu hadistentang
menanggung
beban/biaya hidup
anak yatim, mahasiswa
mampu menentukan
kedudukan hukum
dalam menanggung
beban/biaya hidup
anak yatim.
KEGIATAN
BELAJAR 4:
KEDUDUKAN
HADIS DAN
FUNGSINYA
TERHADAP AL-
QUR’AN
HAL 82
Anak yatim mendapatkan perhatian khusus dalam
syariat Islam. Dalam banyak landasan normatif Al-
Qur’an dan hadis masalah sosial anak yatim ini
dibahas. Di antara hadis yang menyoal ini adalah
riwayat al-Bukhari nomor 2560 berikut :
Artinya: Rasulullah saw bersabda: “Jauhilah tujuh dosa
besar yang membinasakan”. Para sahabat bertanya
“Apa dosa-dosa itu”? Rasulullah menjawab: “Syirik,
sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali
dengan alasan yang benar, memakan riba, memakan
harta anak yatim, lari dari medan perang, dan
menuduh zina terhadap orang-orang perempuan yang
menjaga kehormatannya”. (HR. Bukhari, 2560) Hadis
ini berfungsi ta’kid/taqrir karena menegaskan dan
menguatkan ketentuan syariat yang terdapat dalam
Al-Qur’an surat al-An’am ayat 152 berikut:
ٰ
َ
‫غ‬
ُ
‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ىٰي‬
‫ه‬
‫ت‬
َ
‫ٰح‬ ُ
‫ن‬ َ
‫س‬
ْ
‫ح‬
َ
‫ٰا‬ َ
‫ي‬ ِ
‫ٰه‬ ْ‫ي‬ ِ
‫ت‬‫ال‬ِ‫اٰب‬‫ل‬ ِ‫ٰا‬ ِ
‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ت‬
َ
‫ي‬
ْ
‫ٰال‬
َ
‫ال‬ َ‫اٰم‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬ َ
‫ر‬
ْ
‫ق‬
َ
‫اٰت‬
َ
‫ل‬ َ‫و‬
ٰ‫ا‬‫ل‬ ِ‫اٰا‬ ً
‫س‬
ْ
‫ف‬
َ
‫ٰن‬
ُ
‫ف‬ِ‫ل‬
َ
‫ك‬
ُ
‫اٰن‬
َ
‫ٰل‬َّۚ ِ
‫ط‬ ْ
‫س‬ ِ
‫ق‬
ْ
‫ال‬ِ‫ٰب‬
َ
‫ان‬
َ
‫ز‬ْ‫ي‬ ِ
‫م‬
ْ
‫ال‬ َ‫ٰو‬
َ
‫ل‬ْ‫ي‬
َ
‫ك‬
ْ
‫واٰال‬
ُ
‫ف‬ ْ‫و‬
َ
‫ا‬ َ‫َّۚو‬
ٰ‫ه‬‫د‬
ُ
‫ش‬
َ
‫ا‬
‫ا‬
َ
‫ٰك‬ ْ‫و‬
َ
‫ل‬ َ‫اٰو‬ ْ‫و‬
ُ
‫ل‬ ِ
‫د‬
ْ
‫اع‬
َ
‫ٰف‬ْ‫م‬
ُ
‫ت‬
ْ
‫ل‬
ُ
‫اٰق‬
َ
‫ذ‬ ِ‫ا‬ َ‫ٰو‬َّۚ‫ا‬ َ‫ه‬
َ
‫ع‬ ْ
‫س‬ ُ‫و‬
ٰ‫ا‬ ْ‫و‬
ُ
‫ف‬ ْ‫و‬
َ
‫ٰا‬ِ
‫ه‬
‫ٰاّٰلل‬ ِ
‫د‬ ْ‫ه‬
َ
‫ع‬ِ‫ب‬ َ‫ٰو‬
َّۚ‫ى‬‫ب‬ ْ
‫ر‬
ُ
‫اٰق‬
َ
‫ٰذ‬
َ
‫ن‬
ٰ
َ
‫ن‬ ْ‫و‬ ُ
‫ر‬‫ك‬
َ
‫ذ‬
َ
‫ٰت‬ْ‫م‬
ُ
‫ك‬‫ل‬
َ
‫ع‬
َ
‫ٰل‬ٖ‫ه‬ِ‫ٰب‬ْ‫م‬
ُ
‫ىك‬
‫ه‬
‫ص‬ َ‫ٰو‬ْ‫م‬
ُ
‫ك‬ِ‫ل‬‫ذ‬
ٰ
Artinya: “Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim
kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat),
hingga sampai ia dewasa.” Terkait harta anak yatim,
syariat jelas melarang untuk menguasai dan
menzaliminya. Sebaliknya anak yatim harus diasuh
dan disantuni. Bagi orang yang berlaku demikian akan
mendapatkan kenikmatan di akhirat kelak seperti
gambaran hadis berikut :
Artinya: “Dari Sahl bin Sa’ad, Rasulullah saw bersabda:
Saya dan orang yang menanggung hidup anak yatim
akan berada di surga seperti ini –Rasulullah bersabda
demikian dengan sambil merekatkan jari telunjuk dan
jari tengahnya.” (HR Bukhari dan al-Tirmidzi)
Berkenaan dengan ini, al-Ahwadzi dalam menjelaskan
bahwa maksud dari kata “Kafil al-Yatim” adalah orang
mengurus keperluan anak yatim dan yang
mendidiknya. Dalam hadis di atas, Rasulullah
memberikan dorongan agar kita mau menjamin dalam
arti yang tidak hanya membesarkan secara fisik, tetapi
mencakup berbagai hal yakni memelihara, membiayai
kebutuhannya, mendidiknya, dan mengatur
kemaslahatannya. Orang yang mau berbuat demikian
dijanjikan akan masuk surga berdampingan dengan
Rasul.
70 2.24.2 Fungsi hadis
tentang
menanggung
beban/biaya hidup
anak yatim
terhadap ayat al-
quran tentang anak
yatim
2.24.2.1.
Ta'akidulkitab
pada hadis
terhadap ayat
al- quran
72. Disajikan narasi
konseptual terkait
dengan fungsi-fungsi
hadis terhadapal-
qur'an menurut para
ahli/ulama hadis,
mahasiswadapat
mengkritisi makna
ta'kid al-kitab dalam
kajian ulumul hadis
KEGIATAN
BELAJAR 4:
KEDUDUKAN
HADIS DAN
FUNGSINYA
TERHADAP AL-
QUR’AN
HAL 75
Secara umum hadis (sunnah) merupakan penjelas
(bayân) terhadap makna Al-Qur’an yang umum,
global dan mutlak. Sebagaimana firman Allah Swt
dalam surat al-Nahl ayat 44:
ٰ‫ا‬ َ‫ٰم‬ ِ
‫اس‬‫لن‬ِ‫ل‬ٰ
َ
‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬
ُ
‫ت‬ِ‫ل‬ٰ َ
‫ر‬
ْ
‫ك‬ ِ
‫ٰالذ‬
َ
‫ك‬ْ‫ي‬
َ
‫ل‬ ِ‫ٰٓا‬‫ا‬
َ
‫ن‬
ْ
‫ل‬ َ‫ز‬
ْ
‫ن‬
َ
‫ا‬ َ‫ٰو‬ ِ
‫ر‬ُ‫ب‬ ُّ
‫الز‬ َ‫ٰو‬ ِ
‫ت‬‫ن‬ِ‫ي‬
َ
‫ب‬
ْ
‫ال‬ِ‫ب‬
ٰ
َ
‫ل‬ ِ
‫ز‬
ُ
‫ن‬
ٰ
َ
‫ن‬ ْ‫و‬ ُ
‫ر‬‫ك‬
َ
‫ف‬
َ
‫ت‬َ‫ٰي‬ْ‫م‬ ُ‫ه‬‫ل‬
َ
‫ع‬
َ
‫ل‬ َ‫ٰو‬ْ‫م‬ ِ
‫ه‬ْ‫ي‬
َ
‫ل‬ ِ‫ا‬
ٰ
Artinya: “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an,
agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa
yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya
mereka memikirkan”. Berdasarkan ayat di atas jelas
bahwa Rasulullah ditugaskan untuk memberikan
penjelasan atas kalam Allah. Imam Ahmad
menandaskan bahwa seseorang tidak akan dapat
memahami Al-Qur’an secara keseluruhan tanpa
melalui hadis. Imam al-Syathibi mengungkapkan hal
sama, bahwa kita tidak akan bisa mengambil dan
menentukan hukum dari Al-Qur’an secara langsung
tanpa penjelasan hadis (Fikri, 2015: 180). Dengan
demikian, jelaslah bahwa kehadiran hadis sangat
penting dalam syariat Islam.
Imam Malik berpendapat bahwa hadis memiliki lima
fungsi terhadap AlQur’an yakni bayan taqrir, bayan
tawdhih, bayan tafshil, bayan tabsith dan bayan
tasyri’. Imam berpandangan bahwa fungsi hadis
terdiri dari empat, yaitu bayan tafshil, bayan
takhshish, bayan ta’yin, ˆdan bayan tasyri’. Sementara
menurut Ibn alQayyim fungsi hadis ada lima, yakni
bayan ta’kid, bayan tafsir, bayan tasyri’, bayan takhsis
dan bayan taqyid.
No CPBS CMPK Materi/Topik Sub Materi/ Sub Indikator ESENSIAL
NAMA MODUL/
HALAMAN
RANGKUMAN MATERI
ESENSIAL
71 3. Mampu
merumuskan
indikator capaian
pembelajaran berpikir
tingkat tinggi yang
harus dimiliki peserta
didik mencakup
sikap,
pengetahuan, dan
keterampilan secara
utuh (kritis, kreatif,
komunikatif, dan
kolaboratif) yang
berorientasi masa
depan (adaptif dan
fleksibel) dalam
pembelajaran
Pendidikan Agama
Islam
3.1 Merumuskan
Indikator
Pencapaian
Kompetensi yang
bermuatan unsur
4 C (Creative,
Critis, Comunikatif
dan Colaboratif).
3.1.1 Analisis
KI KD dan
perumusan IPK
dalam K13
3.1.1.1. Analisis
KI
KD berdasarkan
kurikulum 2013
dan K 13 yang
revisi
73. Disajikan
deskripsi kompetensi,
mahasiswa dapat
menganalisis
rumusan KI KD
dalam kaitan
dengan penyusunan
IPK
Modul
LOKAKARYA
Perangkat dan
media
pembelajaran
Hal. 30
Analisis SKL, KI, dan KD
adalah kegiatan
menguraikan keterkaitan
SKL, KI, dan KD atas
berbagai bagiannya,
menelaah bagian itu
sendiri serta hubungan
antar-bagian untuk
memperoleh berbagai
informasi pedagogis yang
berguna untuk membuat
perencanaan
pembelajaran yang benar.
Analisis dilakukan melalui
dua tahapan, yakni
menganalisis kesesuaian
antara KI-Pengetahuan
dengan KI-Keterampilan
dan menganalisis KD-3
Pengetahuan dan KD-4
Keterampilan.
72 3.1.1.2.
Penyusunan IPK
berdasarkan K13
dan K 13 yang
revisi yang
bermuatan 4 C
74. Disajikan contoh
IPK, mahasiswa
dapat menentukan
kriteria IPK yang
bermuatan tuntutan
pembelajaran abad
21 serta penguatan
pendidikan
karakter
Modul
LOKAKARYA
Perangkat dan
media
pembelajaran
Hal. 35
a. Perumusan IPK
Kurikulum 2013
berorientasi Abad 21
Dalam merumuskan
indikator, yang harus
diperhatikan diantaranya:
1) Indikator dirumuskan
dari KD.
2) Menggunakan kata
kerja operasional (KKO)
yang dapat diukur.
3) Indikator dirumuskan
dalam kalimat yang
simpel, jelas dan mudah
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf
Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf

More Related Content

What's hot

Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptPeranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptZOLKEPLEBINIBRAHIMIP1
 
pengembangan kurikulum pendidikan islam
pengembangan kurikulum pendidikan islampengembangan kurikulum pendidikan islam
pengembangan kurikulum pendidikan islamEneng Susanti
 
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.Edi B Mulyana
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Dewi Kurnia
 
Surat Yunus Tentang Toleransi
Surat Yunus Tentang ToleransiSurat Yunus Tentang Toleransi
Surat Yunus Tentang Toleransisamiul12
 
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihanHubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihanandriandika
 
KB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAI
KB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAIKB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAI
KB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAIIstna Zakia Iriana
 
56583907 tugasan-3-isu-guru-ponteng
56583907 tugasan-3-isu-guru-ponteng56583907 tugasan-3-isu-guru-ponteng
56583907 tugasan-3-isu-guru-pontengNorshaidi Mohd Nor
 
Pengembangan kisi kisi dan indikator soal
Pengembangan kisi kisi dan indikator soalPengembangan kisi kisi dan indikator soal
Pengembangan kisi kisi dan indikator soalSuaidin -Dompu
 
Proposal PTK Metode Demonstrasi
Proposal PTK Metode DemonstrasiProposal PTK Metode Demonstrasi
Proposal PTK Metode DemonstrasiSutardiIbnuMustofa
 
Konsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewell
Konsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewellKonsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewell
Konsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewellAi Li
 
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...SaftuniSaf
 
Model pembelajaran teori belajar behavioristik
Model pembelajaran teori belajar behavioristikModel pembelajaran teori belajar behavioristik
Model pembelajaran teori belajar behavioristikHalimatus Sa'diyah
 
المنهج والخبرة
المنهج والخبرةالمنهج والخبرة
المنهج والخبرةOmer Bushara
 
Makalah keterampilan bertanya
Makalah keterampilan bertanyaMakalah keterampilan bertanya
Makalah keterampilan bertanyaAbdul Rosid
 
Falsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab
Falsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa ArabFalsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab
Falsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa Arabhibatullah92
 
Model pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaModel pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaPrincess Indry
 

What's hot (20)

Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptPeranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
 
pengembangan kurikulum pendidikan islam
pengembangan kurikulum pendidikan islampengembangan kurikulum pendidikan islam
pengembangan kurikulum pendidikan islam
 
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
 
Surat Yunus Tentang Toleransi
Surat Yunus Tentang ToleransiSurat Yunus Tentang Toleransi
Surat Yunus Tentang Toleransi
 
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihanHubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
 
KB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAI
KB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAIKB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAI
KB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAI
 
56583907 tugasan-3-isu-guru-ponteng
56583907 tugasan-3-isu-guru-ponteng56583907 tugasan-3-isu-guru-ponteng
56583907 tugasan-3-isu-guru-ponteng
 
Pengembangan kisi kisi dan indikator soal
Pengembangan kisi kisi dan indikator soalPengembangan kisi kisi dan indikator soal
Pengembangan kisi kisi dan indikator soal
 
Proposal PTK Metode Demonstrasi
Proposal PTK Metode DemonstrasiProposal PTK Metode Demonstrasi
Proposal PTK Metode Demonstrasi
 
Konsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewell
Konsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewellKonsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewell
Konsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewell
 
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
 
Model pembelajaran teori belajar behavioristik
Model pembelajaran teori belajar behavioristikModel pembelajaran teori belajar behavioristik
Model pembelajaran teori belajar behavioristik
 
المنهج والخبرة
المنهج والخبرةالمنهج والخبرة
المنهج والخبرة
 
Hubungan guru murid
Hubungan guru  muridHubungan guru  murid
Hubungan guru murid
 
Makalah keterampilan bertanya
Makalah keterampilan bertanyaMakalah keterampilan bertanya
Makalah keterampilan bertanya
 
Falsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab
Falsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa ArabFalsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab
Falsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab
 
KURIKULUM AL FARABI
KURIKULUM AL FARABIKURIKULUM AL FARABI
KURIKULUM AL FARABI
 
Model pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaModel pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-taba
 
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSPPEDOMAN PENYUSUNAN KTSP
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP
 

Similar to Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf

KISI KISI SOAL PPG PPKN.pdf
KISI KISI SOAL PPG PPKN.pdfKISI KISI SOAL PPG PPKN.pdf
KISI KISI SOAL PPG PPKN.pdfrohimanmarzuki1
 
027KD0000-Guru Kelas SD.pdf
027KD0000-Guru Kelas SD.pdf027KD0000-Guru Kelas SD.pdf
027KD0000-Guru Kelas SD.pdfAhmadUsup1
 
184GZ0000-Fisika (Pendidikan Fisika).pdf
184GZ0000-Fisika (Pendidikan Fisika).pdf184GZ0000-Fisika (Pendidikan Fisika).pdf
184GZ0000-Fisika (Pendidikan Fisika).pdfbayupranata11
 
Kompetensi Guru.ppt menjelaskan tentang kpmpetensi guru
Kompetensi Guru.ppt menjelaskan tentang kpmpetensi guruKompetensi Guru.ppt menjelaskan tentang kpmpetensi guru
Kompetensi Guru.ppt menjelaskan tentang kpmpetensi guruAfiatmanMarsoli
 
pendidikan karakter di sekolah
pendidikan karakter di sekolahpendidikan karakter di sekolah
pendidikan karakter di sekolahemri ardi
 
ETIKA PROFESI KEGURUAN baru LANGLANGBUANA.ppt
ETIKA PROFESI KEGURUAN baru LANGLANGBUANA.pptETIKA PROFESI KEGURUAN baru LANGLANGBUANA.ppt
ETIKA PROFESI KEGURUAN baru LANGLANGBUANA.pptEuisEkaPramiarsih1
 
ETIKA+PROFESI+KEGURUAN+baru.ppt
ETIKA+PROFESI+KEGURUAN+baru.pptETIKA+PROFESI+KEGURUAN+baru.ppt
ETIKA+PROFESI+KEGURUAN+baru.pptCemara6
 
Guru Kelas TK .pdf
Guru Kelas TK .pdfGuru Kelas TK .pdf
Guru Kelas TK .pdfasriahriah
 
kisi-kisi UP PPG IPA.PDF
kisi-kisi UP PPG IPA.PDFkisi-kisi UP PPG IPA.PDF
kisi-kisi UP PPG IPA.PDFTirtoSuci
 
Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan .pdf
Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan .pdfPendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan .pdf
Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan .pdfjefriagung3
 
1. Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.pdf
1. Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.pdf1. Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.pdf
1. Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.pdfFebriYantiSinaga8
 
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER (SELASA, 29 AGUSTUS 2023).pptx
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER (SELASA, 29 AGUSTUS 2023).pptxKONSEP PENDIDIKAN KARAKTER (SELASA, 29 AGUSTUS 2023).pptx
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER (SELASA, 29 AGUSTUS 2023).pptxekopujianto21
 
Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014
Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014
Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014Kemdikbud
 

Similar to Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf (20)

KISI KISI SOAL PPG PPKN.pdf
KISI KISI SOAL PPG PPKN.pdfKISI KISI SOAL PPG PPKN.pdf
KISI KISI SOAL PPG PPKN.pdf
 
027KD0000-Guru Kelas SD.pdf
027KD0000-Guru Kelas SD.pdf027KD0000-Guru Kelas SD.pdf
027KD0000-Guru Kelas SD.pdf
 
184GZ0000-Fisika (Pendidikan Fisika).pdf
184GZ0000-Fisika (Pendidikan Fisika).pdf184GZ0000-Fisika (Pendidikan Fisika).pdf
184GZ0000-Fisika (Pendidikan Fisika).pdf
 
Kompetensi Guru.ppt menjelaskan tentang kpmpetensi guru
Kompetensi Guru.ppt menjelaskan tentang kpmpetensi guruKompetensi Guru.ppt menjelaskan tentang kpmpetensi guru
Kompetensi Guru.ppt menjelaskan tentang kpmpetensi guru
 
KISI-KISI - Fiqih.pdf
KISI-KISI - Fiqih.pdfKISI-KISI - Fiqih.pdf
KISI-KISI - Fiqih.pdf
 
pendidikan karakter di sekolah
pendidikan karakter di sekolahpendidikan karakter di sekolah
pendidikan karakter di sekolah
 
ETIKA PROFESI KEGURUAN baru LANGLANGBUANA.ppt
ETIKA PROFESI KEGURUAN baru LANGLANGBUANA.pptETIKA PROFESI KEGURUAN baru LANGLANGBUANA.ppt
ETIKA PROFESI KEGURUAN baru LANGLANGBUANA.ppt
 
Biologi .pdf
Biologi .pdfBiologi .pdf
Biologi .pdf
 
Makalah karakter
Makalah karakterMakalah karakter
Makalah karakter
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
ETIKA+PROFESI+KEGURUAN+baru.ppt
ETIKA+PROFESI+KEGURUAN+baru.pptETIKA+PROFESI+KEGURUAN+baru.ppt
ETIKA+PROFESI+KEGURUAN+baru.ppt
 
Guru Kelas SD .pdf
Guru Kelas SD .pdfGuru Kelas SD .pdf
Guru Kelas SD .pdf
 
Guru Kelas TK .pdf
Guru Kelas TK .pdfGuru Kelas TK .pdf
Guru Kelas TK .pdf
 
kisi-kisi UP PPG IPA.PDF
kisi-kisi UP PPG IPA.PDFkisi-kisi UP PPG IPA.PDF
kisi-kisi UP PPG IPA.PDF
 
Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan .pdf
Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan .pdfPendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan .pdf
Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan .pdf
 
Makalah karakter
Makalah karakterMakalah karakter
Makalah karakter
 
1. Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.pdf
1. Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.pdf1. Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.pdf
1. Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.pdf
 
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER (SELASA, 29 AGUSTUS 2023).pptx
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER (SELASA, 29 AGUSTUS 2023).pptxKONSEP PENDIDIKAN KARAKTER (SELASA, 29 AGUSTUS 2023).pptx
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER (SELASA, 29 AGUSTUS 2023).pptx
 
Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014
Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014
Pembelajaran di smk pesantren 29 maret 2014
 
Fisika .pdf
Fisika .pdfFisika .pdf
Fisika .pdf
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 

Analisis Kisi-Kisi PAI-Kelas PAI H-Draf.pdf

  • 1. RANGKUMAN MATERI ESENSIAL BIDANG STUDI: Akidah Akhlak / Qur’an Hadist / Fiqih / PAI No CPBS CMPK Materi/Topi k Sub Materi/ Sub Indikator ESENSIAL NAMA MODUL/ HALAMAN RANGKUMAN MATERI ESENSIAL 1 Mampu melaksanakan tugas keprofesian sebagai pendidik yang memesona, yang dilandasi sikap cinta tanah air, berwibawa, tegas, disiplin, penuh panggilan jiwa, samapta, disertai dengan jiwa kesepenuhhatia n, dan kemurahhatian. Membiasaka n sikap cinta tanah air sebagai pendidik yang memesona dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan , melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Sikap Cinta Tanah Air Sikap nasionalisme. 1. Menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. MODUL PROFESI KB 1HAL 9-11 Konsep  Profesi,  Profesional,  Profesionalisme,  Profesionalitas 2 2. Mempertahankan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta MODUL PROFESI KB 1 HAL 11-14 Syarat dan urgensi Profesi  Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS Pasal 39 (ayat 2) jabatan guru dinyatakan sebagai jabatan profesional  Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 7 ayat 1, prinsip profesional guru  UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menempatkan kedudukan guru
  • 2. didik. sebagai tenaga profesional sangat urgen 3 Sikap patriotisme. 3. Menjunjung tinggi keunggulan bangsa Indonesia dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. MODUL PROFESI KB 2 HAL 23-24 Profil guru Abad 21  berperilaku profesional dalam mengemban tugas dan menjalankan profesi maka terdapat lima faktor yang harus senantiasa dipelihara  seorang guru terkelompok ke dalam guru yang profesional 4 4. Mengembangkan sikap rela berkorban untuk kepentingan Negara dan bangsa dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. MODUL PROFESI KB 2 HAL 25-26 Karakteristik guru abad 21  big data  fenomena disrupsi  keterampilan penting abad 21 yang sangat relevan menjadi orientasi pembelajaran di Indonesia 5 Sikap menghargai, perbedaan. 5. Menciptakan persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membedabedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, dan warna kulit dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. MODUL PROFESI KB 2 HAL 26-  Pemahaman lintas budaya, Peserta didik harus memiliki sikap toleransi dan mengakui eksistensi dan keunikan dari setiap suku dan daerah yang ada di Indonesia.
  • 3. 6 Sikap mengutamakan kepentingan bersama. 6. Mengkarakteristikkan keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabka n secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. MODUL PROFESI KB 2 HAL 32 -33 Kompetensi Kepribadian:  Kepribadian yang mantap dan stabil  Kepribadian yang dewasa  Kepribadian yang arif  Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan  Kepribadian yang berwibawa Kompetensi Sosial  Menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan (UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen) 7 Sikap mempertahanka n kekayaan alam Indonesia. 7. Mempertahankan kekayaan alam Indonesia dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. MODUL PROFESI KB 2 HAL 29-31  Kompetensi guru Abad21 (Pedagogik/Pengetahuan,Keterampila n, dan Nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak ) 8 Mengapresiasi kekayaan budaya bangsa lain sehingga memperkuat jati diri bangsa Indonesia. 8. Mengapresiasi kekayaan budaya bangsa lain sehingga memperkuat jati diri bangsa Indonesia dalam mendidik, mengajar, membimbing, MODUL PROFESI KB 2 HAL 33-34  Kompetensi Profesional ( Memiliki Substansi Keilmuan yang terkait bidang studi,Menguasai Stukturdan Metode Keilmuan)  Kompetensi sosial ( Menggunakan Teknologi
  • 4. mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Komunikasi dan Informasi secara Fungsional ) 9 Membiasaka n sikap berwibawa, tegas, disiplin, penuh panggilan jiwa, samapta sebagai pendidik yang memesona dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan , melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Sikap berwibawa, tegas, disiplin, penuh panggilan jiwa, dan samapta. Sikap berwibawa. 9. Menunjukkan keberanian dalam membela kebenaran dan keadilan pada proses mendidik,mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. MODUL PROFESI KB 2 hal 33-35  Kepibadian Yang berwibawa dengan indikator esensial : Memiliki perilaku yang berpengaruh positif Terhadap Siswa dan Memiliki perilaku yang disegani  Kompetensi Profesional ( Memiliki Substansi Keilmuan yang terkait bidang studi,Menguasai Stukturdan Metode Keilmuan) 10 10. Mengembangkan pribadi yang taat serta menghormati hukum dan aturan pada proses mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. MODUL PENGEMBANGA N PROFESI GURU KB 2 HAL 34-35 Bertindak sesuai dengan norma hukum; dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma yang berlaku dalam kehidupan. • Kode etik guru • Ikrar guru indonesia
  • 5. No CPBS CMPK Materi/Topik Sub Materi/ Sub Indikator ESENSIAL NAMA MODUL/ HALAMAN RANGKUMAN MATERI ESENSIAL 11 Sikap tegas. 1. Mengatakan benar atau salah sesuai dengan yang sebenarnya dalam mendidik,mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. MODUL PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 2 HAL 31 Kepribadian yang dewasa, dengan indikator esensial: menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja yang tinggi. 12 2. Menampilkan perilaku yang bijaksana meskipun dalam situasi yang sulit pada proses mendidik,mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. MODUL PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 2 HAL 31 Kepribadian yang arif, dengan indikator esensial: menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan siswa, sekolah, dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak. 13 Sikap disiplin. 3. Memberikan penghargaan atau hukuman kepada peserta didik sesuai tata tertib sekolah dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. MODUL PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 2 HAL 31 Kepribadian yang berwibawa, dengan indikator esensial: memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap siswa dan memiliki perilaku yang disegani 14 Sikap penuh 4. Menampilkan sikap MODUL Karakter ideal serta
  • 6. panggilan jiwa. senang dan nyaman dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 2 HAL 28 perilaku profesional tersebut tidak mungkin dapat dicapai apabila di dalam menjalankan profesinya sang guru tidak didasarkan pada panggilan jiwa, sepenuh hati, dan ikhlas 15 Sikap samapta. 5. Menunjukkan sikap kesiapsiagaan dalam proses mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. MODUL PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 2 HAL 23 profesional dalam mengemban tugas dan menjalankan profesi terdapat lima faktor yang harus senantiasa dipelihara 16 Membiasakan sikap kesepenuhhatian dan kemurahhatian sebagai pendidik yang memesona dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Membiasakan sikap kesepenuhhatian dan kemurahhatian sebagai pendidik yang memesona dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Sikap kesepenuhhatian. 6. Menampilkan tanggapan sebagaimana yang dihayati peserta didik dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. MODUL PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 2 HAL 31 Pemahaman, penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang seyogyanya dimiliki guru 17 7. Merancang berbagai usaha untuk menuntaskan pekerjaan dalam MODUL PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 2 HAL 33 Faktor yang paling esensial dalam proses pendidikan adalah manusia yang ditugasi
  • 7. mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik dengan pekerjaan untuk menghasilkan perubahan yang telah direncanakan pada anak didik 18 Sikap kemurahhatian. 8. Menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap kebutuhan peserta didik dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. MODUL PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 2 HAL 31 Kepribadian yang arif, dengan indikator esensial: menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan siswa, sekolah, dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak 19 9. Mendeteksi situasi yang membutuhkan bantuan dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. MODUL PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 2 HALAMAN 23 Karena terbiasa bekerja cepat dan teratur, Anda sering memiliki sisa waktu setelah mengajar. Anda melihat ada teman yang sedang kerepotan mengerjakan sesuatu yang harus segera diselesaikannya. Tindakan yang mencerminkan diri Anda adalah... A. Kalau diminta untuk membantu, maka saya tidak bersedia karena khawatir salah B. Mengerjakan kewajiban Anda yang lain agar tidak
  • 8. diminta membantu menyelesaikan pekerjaannya C. Meminta teman itu untuk istirahat, dan menggantikan dia untuk menyelesaikan pekerjaannya D. Memahami kesulitan teman itu, dan siap membantu ketika teman itu meminta bantuan saya E. Segera menawarkan bantuan untuk menyelesaikan pekerjaan itu karena ia memang perlu bantuan Jawaban : D 20 10. Mendemonstrasikan sikap tanggung jawab pribadi terhadap situasi yang membutuhkan bantuan dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. MODUL PENGEMBANGAN PROFESI GURU Ketika Anda tahu ada siswa berbeda agama tidak dapat mengikuti pelajaran tambahan yang dianggap sangat penting karena menyiapkan kegiatan ritual keagamaannya, maka yang sebaiknya anda lakukan adalah? A. Tetap meminta siswa tersebutmengikuti pelajaran tambahan B. Memberi nasehat kepada siswa
  • 9. tersebut untuk mengganti jadwal ritual keagamaannya C. Menyerahkan keputusan kepada siswa D. Memberikan nasehat kepada siswa pelajaran tambahan itu penting dan menyerahkan keputusannya kepada siswa tersebut apakah akan mengikuti atau tidak E. Membolehkan siswa tersebut tidakmengikuti pelajaran tambahan dan memberikan kesempatan untuk bertanya atau mengikuti jadwal kelas yang lain. Jawaban : E
  • 10. NO MATERI SUB MATERI INDIKATOR HALAMAN RINGKASAN MATERI 21 ZAKAT (Zakat Profesi) Konsep zakat profesi Disajikan narasi tentang penghasilan seseorang yang bekerja di sebuah perusahaan BUMN dalam setiap bulan, mahasiswa dapat menentukan Konsep zakat profesi MODUL FIQIH KB 1 HALAMAN 15- 21 ZAKAT HASIL JASA (PROFESI) Terhadap hukum zakat profesi, terdapat perbedaan pendapat diantara ulama. Hal ini antara lain dikarenakan dasar hukum tentang zakat yang dikeluarkan dari hasil usaha tersebut masih bersifat zhan (dugaan). Gagasan zakat profesi dipelopori oleh Yusuf Qardhawi dalam kitabnya Fiqh Az Zakah, yang cetakan pertamanya terbit tahun 1969. Namun tampaknya Yusuf Qardhawi dalam hal ini mendapat pengaruh dari dua ulama lainnya, yaitu Abdul Wahhab Khallaf dan Abu Zahrah. Dalil ayat al-Qur’an yang dijadikan dasar bagi kewajiban zakat profesi yaitu QS. al-Baqarah. 267. Pekerjaan yang termasuk profesi bersifat umum, tidak terbatas oleh keahlian yang diperoleh dari pendidikan; namun juga mencakup semua jenis pekerjaan yang baik. Hal ini dipahami dari ayat : Artinya: “Nafkahkanlah dari hasil usahamu yang baik.” (QS. al-Baqarah: 267). Dengan demikian, zakat profesi merupakan zakat wajib yang harus dikeluarkan umat islam, apabila sudah memenuhi syarat untuk menjadi muzakki. Indikator pengeluaran zakat profesi merupakan penghasilan yang diperoleh. Semakin besar penghasilan, maka semakin besar juga zakat yang harus dikeluarkan. Karena itu, ulama menetapkan nishab zakat prof disetarakan dengan zakat emas, yakni minimal memiliki harta yang setara dengan harga 85% gram emas. Adapun syarat-syarat lain yang harus dipenuhi adalah 1) harta kepemilikan penuh, yakni harta profesi benar-benar milik sendiri; 2) penghasilan sudah memenuhi kebutuhan pokok; dan 3)telah mencapai nishab; berdasarkan fatwa MUI minimal setara dengan 85 gram emas; sedangkan pendapat Abu Zahra, minimal setara dengan 930 liter atau 653 kg hasil panen. Sedangkan jumhur ulama yang dikutip oleh Sulaiman Rasyid menetapkan nishabnya adalah setara dengan 93, 6 gram Emas. Sedang syarat 4) , bebas dari hutang; yakni muzakki benar-benar bebas dari hutang. Contoh Kasus: Andi adalah seorang eksekutif muda di sebuah perusahaan IT. Penghasilannya tiap bulan pada tahun 2021 sebagai berikut, a. Gaji Pokok Rp. 15.000.000 b. Bonus dan InsentifRp. 12.500.000
  • 11. c. Honor dari yang lain Rp. 7.500.000 Pengeluaran setiap bulan: a. Keperluan keluarga Rp. 5.000.000 b. Dan lain-lain Rp. 10.000.000 Kalkulasi Penerimaan Rp. 25.000.000 Pengeluaran Rp. 15.000.000 Sisa Rp. 10.000.000 Jika sisa di atas dikalikan setahun, maka berjumlah Rp. 120.000.000. Jumlah tersebut telah memenuhi nisab emas, yakni 85 gram emas yang pada tahun 2021 seharga Rp 79.738.415,-. Dengan demikian, maka Pak Andi diwajibkan mengeluarkan zakat dengan perhitungan 2,5 % x Rp. 120.000.000 = Rp. 3.000. 000. Bila Pak Andi mengeluarkannya secara ta’jil atau didahulukan, maka Pak Andi dapat mengeluarkannya secara bulanan, hingga beliau hanya membayar Rp. 250.000 setiap bulannya. 22 ZAKAT ( Zakat Produktif) Konsep zakat produktif Diberikan deskripsi contoh pemberian zakat kepada mustahiq, mahasiswa dapat menentukan Konsep zakat produktif MODUL FIQIH KB 1 HAL 21- 28 ZAKAT PRODUKTIF Ide untuk mengembangkan zakat sebagai modal usaha muncul ketika fokus perhatian dilakukan secara seksama bahwa para fuqara dan masakin tidak semuanya orang-orang yang memiliki keterbatasan kekuatan fisik. Di antara mereka terdapat banyak yang memiliki kesehatan fisik dan keahlian yang dapat dikembangkan, tapi mereka tidak memiliki modal. Sehingga keluar ide untuk memberikan zakat kepada mereka untuk bisa dijadikan sebagai modal usaha yang dapat meningkatkan status ekonominya dan sekaligus mengembangkan keahlian yang mereka miliki. Maka pihak yang paling berperan dalam zakat produktif ini adalah kreatifitas mustahiq untuk menjadikan zakat sebagai modal yang terus dikembangkan. Mustahiq zakat yang konsumtif, yaitu yang tidak memiliki kemampuan dan keahlian untuk mengembangkan zakat seperti orang jompo, anak yatim yang masih kecil, orang dewasa yang cacat atau sakit berat maka zakat untuk mereka ini hanya untuk membantu kelangsungan hidup mereka karena mereka lebih banyak bersifat pasif. Mustahiq zakat yang produktif atau disebut mustahiq aktif, mereka masih berumur produktif dan memiliki badan yang sehat, maka selayaknya bagi mereka zakat dapat disalurkan
  • 12. secara produktif yaitu dengan menjadikan zakat sebagai modal usaha. Oleh karena itu diperlukan sikap proaktif dari mustahiq untuk mencurahkan kemampuannya dalam pengembangan modal dari zakat itu. Lebih tegasnya zakat produktif adalah zakat yang disalurkan kepada mustahik dengan cara yang tepat guna, efektif manfaatnya dengan sistem yang serba guna dan produktif, sesuai dengan pesan syariat dan peran serta fungsi sosial ekonomis dari zakat. 23 PERNIKAHAN Kedudukan hukum pernikahan, tujuan pernikahan dan konsep monogami. Disajikan deskripsi konseptual tentang nikah dalam Islam menurut pandangan para ulama fikih, mahasiswa dapat menyimpulkan nikah dalam Islam MODUL FIQIH KB 2 HAL 33- 39 Syariat Pernikahan Kedudukan nikah dalam Islam merupakan syariat yang terkandung didalamnya nilai-nilai ibadah. Kelayakan manusia untuk menerima syariat tersebut paling tidak diperkuat oleh tiga argumen. Pertama, manusia adalah makhluk berakal dan dengan akalnya tersebut manusia mampu menerima dan menjalankan syariat dengan baik. Di antara syariat tersebut adalah pernikahan, yang pengertiannya menurut ulama Syafi’iyah (Akad (perjanjian) yang mengandung kebolehan hubungan kelamin dengan sebab lafaz nikah atau tajwiz). Kedua, manusia diciptakan oleh Allah berpasangan, yaitu laki-laki dan perempuan. Ketiga, pernikahan dalam Islam disebut sebagai perilaku para Nabi dan memasukkannya sebagai salah satu fitrah yang dimiliki oleh manusia. Pada zaman Jahiliyah telah dikenal beberapa praktek perkawinan yang merupakan warisan turun temurun dari perkawinan Romawi dan Persia. Pertama, perkawinan pacaran (khidn), yaitu berupa pergaulan bebas pria dan wanita sebelum perkawinan yang resmi dilangsungkan yang tujuannya untuk mengetahui kepribadian masing-masing pasangan. Kedua, nikah badl, yaitu seorang suami minta kepada laki-laki lain untuk saling menukar istrinya. Ketiga, nikah istibdha, yaitu seorang suami minta kepada laki-laki kaya, bangsawan atau orang pandai agar bersedia mengumpuli istrinya yang dalam keadaan suci sampai ia hamil. Setelah itu baru si suami mengumpulinya. Keempat, nikah Raht (urunan), seorang wanita dikumpuli oleh beberapa pria sampai hamil. Ketika anaknya lahir, lalu wanita itu menunjuk salah satu pria yang telah mengumpulinya untuk mengakui bayi yang telah dilahirkannya sebagai anaknya. Nikah ini sama dengan nikah
  • 13. baghaaya (nikah pelacur). 24 PERNIKAHAN(Poligami) Menganalisis ketentuan hukum, tujuan dan persyaratan yang terkait dengan masalah pernikahan, monogami, poligami, dan nikah mut'ah Disajikan deskripsi kasus dalam satu masyarakat tentang adanya seorang laki- laki yang beristri lebih dari satu (poligami), mahasiswa dapat menelaah poligami dalam ajaran Islam MODUL FIQIH KB 2 HAL 39- 45 Poligami dalam Ajaran Islam Poligami yang bermakna pologini (suami beristeri lebih dari satu) karena selain bisa dibenarkan secara kebahasaan juga istilah tersebut sudah populer penyebutannya di masyarakat untuk laki- laki yang beristeri lebih dari satu. Kebolehan poligami untuk mewujudkan kemashlahatan bagi manusia agar tidak berlaku zina dan tidak terjatuh ke dalam pintu kemaksiatan. Dengan kata lain menurut Mahmud Syaltut, bahwa pada asalnya Islam memerintahkan laki-laki untuk beristeri satu, boleh beristeri lebih dari satu jika dipandang darurat. Yusuf Qardhawi menjelaskan kondisi darurat yang dengannya seorang laki-laki dibolehkan berpoligami adalah sebagai berikut: pertama, ditemukan seorang suami yang menginginkan keturunan, akan tetapi ternyata isterinya tidak dapat melahirkan anak disebabkan karena mandul atau penyakit. Kedua, Di antara suami ada yang memiliki overseks, akan tetapi isterinya memiliki kelemahan seks, memiliki penyakit atau masa haidhnya terlalu panjang sedangkan suaminya tidak sabar menghadapi kelemahan isterinya tersebut. Ketiga, jumlah wanita lebih banyak dibanding jumlah laki-laki, khususnya setelah terjadi peperangan. Di situ terdapat kemaslahatan yang harus didapat oleh sebuah masyarakat dan para wanita yang tidak menginginkan hidup tanpa suami dan keinginan hidup tenang, cinta dan terlindungi serta menikmati sifat keibuan. alasan kebolehan berpoligami bagi sang suami dikarenakan terdapat kondisi darurat dan syarat berlaku adil terdapat hikmah di dalamnya. Rasyid Ridha mengemukakan empat hikmah. 1) Untuk mendapatkan anak bagi suami yang subur dan isteri yang mandul. 2). Menjaga keutuhan keluarga tanpa harus mencerai isteri pertama meski ia tidak berfungsi semestinya sebagai isteri karena cacat fisik dan sebagainya. 3). Untuk menyelamatkan suami yang hiperseks dari perbuatan free sex. Tercatat di beberapa negara Barat yang melarang poligami mengakibatkan merajalelanya praktek prostitusi dan free sex (kumpul kebo) dan lahirnya anak-zina yang mencapai jumlah cukup tinggi. 4). Menyelamatkan harkat dan martabat
  • 14. wanita dari krisis akhlak (melacur), terutama bagi mereka yang tinggal di negara yang jumlah wanitanya lebih banyak dibanding laki-laki akibat peperangan. 25 Menganalisis tentang bank, rente, dan fee dalam ajaran Islam Konsep Islam tentang bank Disajikan data dan informasi tentang industri perbankan di Indonesia, mahasiswa dapat menyimpulkan perbedaan ciri-ciri bank konvensional dan bank Islam/bank syari'ah MODUL FIQIH KB 3 HAL 54- 57 Ada dua jenis Bank di Indonesia, yaitu bank konvensional dan bank syariah. Bank Konvensional adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat. Sedangkan Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Adapun prinsip-prinsip syariah yang dikembangkan dalam rangka menghindari bunga bank adalah sebagai berikut: Pertama, wadiah yaitu titipan uang, barang dan surat- surat berharga. Kedua, mudharabah (kerja sama antara pemilik modal dengan pelaksana). Dengan mudharabah bank Islam dapat memberikan tambahan modal kepada pengusaha untuk perusahaannya dengan perjanjian bagi hasil, baik untung maupun rugi sesuai dengan perjanjian yang telah ditentukan sebelumnya. Ketiga, musyarakah/syirkah (persekutuan). Pihak bank dan pengusaha sama-sama mempunyai andil (saham) pada usaha patungan. Keempat, murabahah (jual beli barang dengan tambahan harga atas dasar harga pembelian yang pertama secara jujur). Kelima, Qard hasan (pinjaman yang baik). Keenam, Ijarah, yaitu akad sewa-menyewa antara satu atau dua orang, atau antara satu lembaga dengan lembaga lain berdasarkan prinsip syariah. Ketujuh, Hiwalah, yaitu akad perpindahan utang dari si A kepada B atau C yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. 26 Menganalisis tentang bank, rente, dan fee dalam ajaran Islam Riba dalam ajaran Islam Disajikan deskripsi konseptual tentang bunga bank dari berbagai pendapat para ahli/ulama fikih, mahasiswa dapat menyimpulkan status hukum bunga bank dalam ajaran Islam MODUL FIQIH KB 3 HAL 57- 69 Rente atau Bunga Bank Rente adalah istilah yang berasal dari bahasa Belanda yang berarti bunga. Bunga adalah sejumlah uang yang dibayar atau tambahan untuk penggunaan modal. Bunga bank juga diartikan adalah kelebihan jasa yang harus dibayarkan kepada bank dari pihak peminjam atau pihak yang berhutang. Selain itu, bunga bank sendiri juga dapat diartikan berupa ketetapan nilai mata uang oleh bank yang memiliki tempo/tenggang waktu, untuk kemudian pihak bank memberikan kepada pemiliknya atau menarik dari si
  • 15. peminjam sejumlah bunga(tambahan) tetap sebesar beberapa persen, seperti lima atau sepuluh persen. Keharaman rentenir jelas karena termasuk kategori riba yang diharamkan, di dalamnya terdapat kelebihan yang merugikan pihak peminjam, sehingga pihak peminjam merasa teraniaya dan tertindas. Jika kelebihan dalam batas kewajaran dan tidak merugikan salah satu pihak, maka tidak dinamakan riba yang diharamkan. mantan syekh dan seorang mufti Sayyid Thantawi menyatakan bahwa bunga deposito berjangka di bank yang ditetapkan besar persentasenya terlebih dahulu itu tidak haram menurut Islam. Fatwa ini sejalan dengan apa yang ditulis oleh Rasyid Ridha dalam Tafsit al-Manar, “Tidak termasuk riba seseorang yang memberikan kepada orang lain uang untuk diinvestasikan sambil menentukan baginya dari hasil usaha tersebut kadar tertentu. Karena transaksi semacam ini menguntungkan bagi pemilik dan pengelola modal. Sedangkan riba yang diharamkan itu merugikan salah satu pihak tanpa alasan serta menguntungkan pihak lain tanpa usaha.” 27 Menganalisis tentang bank, rente, dan fee dalam ajaran Islam Fee dalam ajaran Islam Diberikan narasi konseptual tentang fee dari para ahli/ulama fikih, mahasiswa dapat menyimpulkan status hukum memberikan dan menerima fee dalam ajaran Isam MODUL FIQIH KB 3 HAL 70 Fee artinya pungutan dana yang dibebankan kepada nasabah bank untuk kepentingan administrasi, seperti keperluan kertas, biaya operasional, dan lain-lain. Pungutan itu pada hakikatnya bisa dikategorikan bunga, tapi apakah keberadaannya bisa dipersamakan dengan hukum bunga bank. Untuk menjawab masalah ini dapat dikembalikan kepada pendapat ulama tentang hukum bunga bank itu sendiri. Bagi kelompok ulama yang mengharamkan bunga bank, maka mereka pun mengharamkan fee, karena berarti itu kelebihan, yaitu dengan mengambil manfaat dari sebuah transaksi utang piutang. Tegasnya, mereka menganggap fee adalah riba, meskipun fee itu digunakan untuk dana operasional. Sedangkan ulama yang menghalalkan bunga bank dengan alasan keadaan bank itu darurat atau alasan lainnya, mereka pun mengatakan bahwa fee bukan termasuk riba, oleh karena itu hukumnya boleh selain alasan bahwa tanpa fee, maka bank tidak bisa beroperasi maka keberadaan sesuatu sebagai alat sama hukumnya dengan keberadaan asal. Dalam hal ini, hukum fee sama dengan bunga bank, yaitu boleh.
  • 16. 28 Menganalisis sistem pemerintahan dalam Islam Konsep hak dan kewajiban warga negara dalam pemerintahan Islam/ajaran Islam Disajikan narasi konseptual terkait dengan hak dan kewajiban warga negara/rakyat dalam pemerintahan Islam/ajaran Islam, mahasiswa dapat membandingkan konsep antara hak dan kewajiban warga negara/rakyat dalam pemerintahan Islam/ajaran Islam MODUL FIQIH KB 4 HAL 84- 88 Hak dan Kewajiban Rakyat Dalam sistem pemerintahan Islam, rakyat sebagai kumpulan manusia yang dipimpin memiliki hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan secara adil. Apa hak dan kewajiban rakyat setelah melakukan janji setia (baiat)? Berikut ini adalah hak-hak rakyat di satu sisi, tapi disisi lain merupakan kewajiban pemerintah. Pertama, hak keselamatan jiwa dan harta. Dalam hal ini pemerintah berkewajiban untuk melindungi keamanan hidup rakyatnya dan harta benda yang mereka miliki sehingga mereka bisa hidup dengan tenang. Kedua, hak untuk memperoleh keadilan hukum dan pemerataan. Ketiga, Hak untuk menolak kezaliman dan kesewenang-wenangan. Keempat, hak berkumpul dan menyatakan pendapat. Kelima, hak untuk bebas beragama. Keenam, hak mendapatkan bantuan materi bagi rakyat yang lemah 29 Kepemimpinan, Perkembangan dakwah, pendidikan dan kebudayaan pada masa Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib Dakwah, pendidikan dan kebudayaan pada masa Abu Bakar dan Umar Bin Khattab Diberikan data sejarah dan informasi tentang perkembangan dakwah dan pendidikan masa Abu Bakar dan Umar bin Khattab, mahasiswa mampu mengidentifikasi perkembangan dakwah, pendidikan dan kebudayaan pada masa Abu Bakar dan Umar bin Khattab MODUL SKI KB 1 HAL 5-22 Metode Dakwah pada Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq Metode Dakwah Bil-Lisan, Metode Dakwah Bil-Tadwin (Pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an pada masa pemerintahan Abu Bakar Ash- Shiddiq merupakan strategi dakwah), Metode Dakwah Bil-Yad(memerangi mereka yang tidak mau menunaikan zakat), Metode Dakwah Bil-Hal, Metode Uswatun Hasanah. Pendidikan pada Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq Pada masa Abu Bakar Ash-Shiddiq lembaga pendidikan kuttab mencapai tingkat kemajuan yang berarti. Kemajuan lembaga kuttab ini terjadi ketika masyarakat Muslim telah menaklukan beberapa daerah dan menjalin kontak dengan bangsa- bangsa yang telah maju. Ketika peserta didik selesai mengikuti pendidikan di kuttab mereka melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yakni di masjid. Di masjid ini ada dua tingkat, yakni tingkat menengah dan tingkat tinggi. Yang membedakan di antara pendidikan itu adalah kualitas gurunya.
  • 17. 30 Kepemimpinan, Perkembangan dakwah, pendidikan dan kebudayaan pada masa Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib Islam pada masa Abu Bakar dan Umar bin Khattab Diberikan data dan informasi sejarah tentang perkembangan dakwah dan perluasan wilayah Islampada masa Abu Bakar dan Umar bin Khattab, mahasiswa dapat mendeteksi perkembangan dakwah dan perluasan wilayah pada masa Abu Bakar dan Umar bin Khattab tersebut MODUL SKI KB 1 HAL 5-24 Kontribusi Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam Peradaban Islam a. Memberangkatkan Pasukan Usamah bin Zaid ke Kawasan Syam b. Mengembalikan Kaum Muslimin pada Ajaran Islam yang Benar dan Memberantas Para Nabi Palsu c. Mengumpulkan Al-Qur’an dalam Satu Mushaf d. Mengirim Pasukan ke Irak dan Syam. Umar ibn Khattab. Di zaman Umar bin Khattab, gelombang ekspansi (perluasan daerah kekuasaan) pertama terjadi di ibu kota Syiria, Damaskus yang jatuh tahun 635 M. Setahun kemudian, setelah tentara Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk, seluruh daerah Syiria jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Dengan memakai Syiria sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir di bawah pimpinan Amru bin `Ash dan ke Irak di bawah pimpinan Sa`ad bin Abi Waqqash. Iskandaria, ibu kota Mesir ditaklukkan tahun 641 M. Dengan demikian, Mesir jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Al- Qadisiyah, sebuah kota dekat Hirah di Irak juga ditaklukkan tahun 637 M. Dari sana serangan dilanjutkan ke ibu kota Persia, al-Madain yang jatuh pada tahun itu juga. Pada tahun 641 M, Mosul pun dapat dikuasai.
  • 18. No CPBS CMPK Materi/Topik Sub Materi/ Sub Indikator ESENSIAL NAMA MODUL/ HALAMAN RANGKUMAN MATERI ESENSIAL 31 2.5.1.6 Islam pada masa Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib 21. Diberikan informasi tentang perkembangan dakwah dan perluasan wilayah Islam pada masa Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, mahasiswa mampu mengidentifikasi perluasan dakwah dan wilayah pada masa Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib Modul SKI KB 1 PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN Hal 28 Utsman bin Affan melaksanakan politik ekspansi untuk menaklukkan daerah- daerah seperti; Azerbaijan, Ar-Ray, Alexandria, Tunisia, Tabaristan, dan Cyprus adalah wilayah yang sangat kaya akan sumber daya alamnya, dan hasil bumi yang sangat melimpah. Wilayah yang ditaklukkan Islam pada masa khalifah Utsman bin Affan bukan hanya ke tujuh wilayah tersebut. Masih ada wilayah-wilayah yang menjadi taklukkan Islam diantaranya : Armenia, Tripoli, An-Nubah, Kufah, Fars, dan Kerman. Pada masa pemerintahan khalifah Utsman bin Affan wilayah taklukkan Islam semakin bertambah luas dan semakin bertambah banyak. 32 2.6 Menganalisis kepemimpinan, perkembangan dakwah, pendidikan dan kebudayaan pada masa Bani Umayyah dan Bani Abbasiyyah 2.6.1 Kepemimpinan, dakwah, pendidikan dan kebudayaan pada masa Dinasti Umayyah 2.6.1.1. Kepemimpinan Dinasti Umayyah 22. Disajikan data dan informasi sejarah terkait dengan kondisi sosial umat Islam pada masa kepemimpinan Dinasti Umayyah, mahasiswa mampu membedakan kondisi sosial kemasyarakatan tersebut dengan kondisi sosial kemasyarakatan pada masa Khulafaurrasyidin Modul SKI kb 2 PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH DAN BANI ABBASIYAH Hal 50-65 1. Pada pemerintahan khulafaurrasyidin pemilihan dan pergantian khalifah dilakukan secara demokratis sedangkan pada masa pemerintahan dinasti umayyah pemilihan dan pergantian khalifah dilakukan secara turun temurun atau diwariskan 2. Pada masa bani umayyah, dibangun jalan raya, pabrik, gedung, dan panti asuhan untuk orang cacat. Selain itu, salah satu bentuk pertumbuhan kebudayaan pada masa Bani Umayyah adalah perkembangan di bidang arsitektur, ditandai dengan dibangunnya masjid-masjid yang memenuhi kota 3. Pada masa kepemimpinannya,
  • 19. Khulafaur Rasyidin memberi kontribusi besar dalam peradaban Islam. Para khalifah yang berkuasa selalu menerapkan nilai-nilai ajaran Islam dalam kepemimpinannya dan mereka dikenal mempunyai perilaku terpuji yang patut diteladani umatnya. Berikut ini beberapa ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa Kekhalifahan Bani Umayyah. a. Ilmu Agama. Salah satu ilmu agama yang berkembang adalah ilmu hadis, yang ditandai dengan kodifikasi dan pembukuan hadis. b. Ilmu Bahasa. c. Ilmu filsafat. d. Ilmu Kedokteran. e. Ilmu Kimia. f. Ilmu Fisika. g. Ilmu Astronomi. h. Ilmu Sejarah. Sedangkan pada masa khulafaurrasyidin Pada masa-masa Khulafaur Rasyidin sebenarnya telah ada tingkat pengajaran, hampir seperti masa sekarang, tingkat pertama ialah kuttab, tempat anak-anak belajar menulis dan membaca/menghafal al- Qur‟an serta belajar pokok-pokok Agama Islam 33 2.6 Menganalisis kepemimpinan, perkembangan dakwah, pendidikan dan kebudayaan pada masaBani 2.6.1 Kepemimpinan, dakwah, pendidikan dan kebudayaan pada masa Dinasti Umayyah 2.6.1.2. Dakwah, pendidikan dan kebudayaan padamasa Dinasti 23. Diberikan data dan informasi sejarah tentang perkembangan dakwah, pendidikan dan kebudayaan pada masa Dinasti Modul SKI KB 2. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH DAN BANI ABBASIYAH Mendeteksi perkembangan dakwah pendidikan dan kebudayaan pada masa dinasti Umayyah. -dinasti umayyah menjalankan roda pemerintahan kuran lebih 90 tahun dengan pusat pemerintahan di Damaskus. Pendiriya yaitu Muawiyah bin abu sufyan.
  • 20. Umayyah dan BaniAbbasiyyah Umayyah Umayyah, mahasiswa dapat mendeteksi perkembangan dakwah pendidikan dan kebudayaan pada masa Dinasti Umayyah H. 51 -Sistem pemerintahan bany umayyah yaitu dengan menggunakan Monarki atau kerajaan -perkembangan ilmu pengetahuan di damaskus: hadits, tafsir, kalam, qiraat, nahwu, tarikh dan geografi, seni dan bahasa -perkembangan ilmu pengetahuan di andalusia : filsafat(ibnu bajjah, ibnu rusyd, kedokteran (abu qosim az zahrawi), astronomi, matematika, sejarah dan geografi, bahasa dan satra(ibnu malik pengarag alfiyah) 34 2.6.2 Pembahasan kepemimpinan, dakwah, pendidikan dan kebudayaan pada masa Dinasti Abbasiyyah 2.6.2.1. Dakwah, pendidikan dan kebudayaan padamasa Dinasti Abbasiyyah 25. Diberikan data dan informasi sejarah tentang perkembangan dakwah dan pendidikan masa Dinasti Abbasiyyah, mahasiswa dapat membandingkan perkembangan dakwah, pendidikan dan kebudayaan antara masa Dinasti Abbasiyah dengan Dinasti Umayyah Modul SKI KB 2. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH DAN BANI ABBASIYAH H. 56-59 Membandingkan perkembangan dakwah, pendidikan dan kebudayaan antara dinasty umayyah dan dinasti abbasiyah. -pada masa umayyah berkembang pesat di tiga bidang yaitu diniyah, tarikh dan filsafat, peyebaran agama juga meluas, ilmu-ilmu pengetahuan juga berkembang -perkembanhgan ilmu pengetahuan umayyah adalah ilmu hadits, tafsir, kalam, qiraat, nahwu, tarikh dan geografi, seni dan bahasa -bany abbasiyah eksis selam 505 tahun dengan 37 khalifaf yang mapu menciptakan peradaban yang menjadi kiblat dunia pada saat itu dan peradaban dikenang sepanjang masa -perkembangan ilmu pengetahuan nya terdiri dari ilmu tafsir, hadis, kalam, fiqih, tasawuf, filsafat, kedokteran, kimia, astronomi, matematika 35 2.6.2.3. Islam padamasa 27. Diberikan informasi tentang Modul SKI KB 2. PERKEMBANGAN Mendeteksi perkembangan dakwah dan perluasan wilayah islam pada masa
  • 21. Dinasti Abbasiyyah perkembangan dakwah dan perluasan wilayah Islam pada masa Dinasti Abbasiyah, mahasiswa dapat mendeteksi perkembangan dakwah dan perluasan wilayah Islam pada masa Dinasti Abbasiyah KEBUDAYAAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH DAN BANI ABBASIYAH H. 65 dinasti abbasiyah. -situasi belajar yang kondusif dan fasilitas belajar disediakan oleh pemerintah -berkembangnya ilmu tafsir, hadis, kalam, fiqih, tasawuf, filsafat, kedokteran, kimia, astronomi, matematika -wilayah perluasan islam meliputi daerah timur tengah, afrika utara dan spanyol -kuffah, basrah, hijaz, yaman, najd, iraj , bahrain, kabul kurasan, mesir, sudan, libya, andalusia 36 2.7. Menganalisis sejarah masuk dan perkembangannya Islam diNusantara serta strategi dakwah yang dilakukan para wali songo 2.7.1. Sejarah masuk dan perkembanannya Islam di Nusantara, perkembangan Islam dan strategi dakwah wali songo 2.7.1.1. Islam diNusantara 28. Disajikan data dan informasi sejarah masuknya Islam di Nusantara, mahasiswa mampu mengidentifikasikan dengan tepat jalur masuknya Islam di wilayah Nusantara Modul SKI Kb 3. Perkembangan Islam Di Indonesia H. 91 Jalur masuknya islam di wilayah nusantara -teori gujarat (india) islam masuk ke nusantara bukan langsung dari arab melainkan melalui india pada abad ke 13 - teori persia menyatakan islam datang bukan dari arab atau india melainkan dari persia - teori makkah menyatakan islam masuk dari timur tengah -teori cina menjelaskan bahwa etnis muslim cina berperan dalam proeses penyebaran islam di nusantara - masuknya islam melalui berbagai cara perdagangan, perkawinan, pendidikan, tasawuf, kesenian dan politik 37 2.7.1.3. Dakwah Islam di Nusantara 30. Disajikan data dan informasi sejarah terkait dengan perkembangan dakwah Islam di Nusantara sebelum Indonesia merdeka, Modul SKI Kb 3. Perkembangan Islam Di Indonesia H. 97- 99 mengidentifikasi corak strategi dakwah islam di nusantara - perdagangan jalur kegiatanpelayaran anatar dunia atau negara yang ramai membuat perdagangan semakin ramai di abad ke 7 terutama di indonesia dan merupakan tahap awal islam masuk ke nusantara seperti pedangan dari timur
  • 22. mahasiswa dapat mengidentifikasi corak strategi dakwah Islam di Nusantara tengah dan india (perdagangan) -para pedagang muslim yang datang ke indonesia banyak yang menetap dan akhirnya banyak yang menikah dengan wanita pribumi (pernikahan) -pendidikan oleh para kyai yang ada dipesantren juga merupakan strategi dakwah(pendididikan) -tasawuf berperan dalam penyebaran islam karena lebih mudah dalam memahami islam dan memeluknya(tasawuf) -banyak dilakukan penyebaran isalm di nussantara dengan melalui media kesenian karena lebih ramah dan gampang dalam membaur di masyarakat untuk mengajak memeluk agama islam(kesenian) -dengan melibatkan raja orang yang berpengaruh maka dengan politik juga sebagai media dalam penyebaran agama islam(politik) 38 2.7.1.4 Dakwah Islam Walisongo 31. Disajikan data dan informasi sejarah terkait dengan gerakan dakwah walisongo, mahasiswa dapat mengidentifikasi corak strategi dakwah Walisongo diNusantara Modul SKI Kb 3. Perkembangan Islam Di Indonesia H. 98 Mengidentifikasi corak strategi dakwah walisongo di nusantara. -maulana malik ibrahim berdakwah dengan posisi menjadi tabib, berdagang membuka warung -sunan giri disebut paus dari timur -sunan kalijaga dengan seni yang dipahami oleh orang jawa nuansa hindu budha -sunan bonang dengan ilmu kebathinan -sunan ampel dengan ajaran mo limo -sunan kudus sangat toleran dengan budaya setempat -sunan muria sebagai ahli pemecah
  • 23. masalah -sunan gunung jati yang memimpin kerajaan -sunan drajat dengan suluk 39 2.8. Menganalisis sejarah masuk dan perkembangannya Islam diDunia 2.8.1 Perkembangan Islam di Afrika, Amerika, Eropa, dan Australia 2.8.1.1. Islam diAfrika 32. Disajikan data dan informasi sejarah masuknya Islam, strategi dakwah dan perkembangan Islam di Afrika, mahasiswa mampu menelaah sejarah masuknyaIslam, strategi dakwah dan perkembangan Islam di Afrika Modul SKI Kb 4. Perkembangan Islam Di Dunia H. 130 Menelaah sejarah masuknya islam, strategi dakwah dan perkembangan islam di Afrika -islam masuk ke afrika dengan jalur perdagangan -masuk afrika selatan dengan dimulai pertemuan budak secara sembunyi -pada masa khalifah umar bin khattab -menyampaikan surat dakwah, menyeru untuk masuk islam -strategi dakwah pada tahun ke 5 kenabian rasul memerintahkan beberapa sahabat hijrah ke habasyah untuk menyebarkan agama islam -salah satu kota di afrika selatan yang memiliki komunitas muslim terbesar adalah cape town 40 2.8.1.2. Islam diAmerika 33. Disajikan data dan informasi sejarah masuknya Islam, strategi dakwah dan perkembangan Islam di Amerika, mahasiswa mampu menelaah sejarah masuknya Islam, strategi dakwah dan perkembangan Islam di Amerika Modul SKI Kb 4. Perkembangan Islam Di Dunia H. 135 Menelaah sejarah masuknya islam, strategi dakwah dan perkembangan islam di amerika. - perkembangan islam di amerika ada dua faktor pertama imperium persia kedua imperium roma -penemu portugis dan spanyol adalah pelaut muslim andalusia yaitu morisco -orang arab pertama ke amerika adalah keturunan wahab -banyak imigran muslim yang menetap di amerika -orang muslim kulit hitam membuat kekuatan black moslem di cicago
  • 24. -berdiri pusat study islam di north califprnia
  • 25. No Materi Sub Materi Indikator Ringkasan Materi 41 Perkembangan Islam di Afrika, Amerika, Eropa, dan Australia (Modul SKI) Islam di Eropa (Modul SKI Hal. 143 KB 4) Disajikan data dan informasi sejarah masuknya Islam, strategi dakwah dan perkembangan Islam di Eropa, mahasiswa mampu menelaah sejarah masuknya Islam, strategi dakwah dan perkembangan Islam di Eropa Sejarah Masuknya Islam di Eropa Perkembangan Islam di Eropa bermula dari penaklukan Semenanjung Andalusia (sekarang Spanyol) di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad pada tahun 93 H atau 711 M. Penaklukan ini terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik pada masa Dinasti Umayyah. pemerintahan Islam di Eropa mulai berpusat di Semenanjung Iberia, Andalusia mulai tahun 711 M hingga tahun 1492 M. Pada beberapa abad berikutnya, Andalusia kemudian berubah menjadi provinsi yang dibagi-bagi ke dalam sejumlah bagian minor. Salah satunya yang paling dikenal adalah Emirat Granada. Sayangnya, Emirat Granada ini menjadi satu-satunya wilayah pemerintahan muslim di sana. Hingga harus runtuh akibat jajahan Kerajaan Castile. Penyebaran imigran Muslim di Eropa sekarang mencerminkan wilayah pengaruh penjajah masa lalu. Kebanyakan imigran yang menetap di Prancis adalah Maroko, Aljazair, dan sejumlah Muslim Afrika Selatan Sahara. Mereka semua dulunya dijajah Prancis. Inggris banyak ditempati imigran dari anak benua India, Malaysia, dan sejumlah orang Yaman, Somalia dan Afrika Utara. Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Eropa Berdasarkan data sejarah, Islam memasuki benua Eropa melalui empat periode, yaitu: 1. Periode kekhalifahan Islam di Spanyol (Andalusia) selama ±8 abad dan pemerintahan umat Islam di beberapa pulau. 2. Adanya penyebaran tentara Mongol pada abad ke-13. Di antara penguasa Mongol yakni Dinasti Khan yang beragama Islam. 3. Periode ekspansi kekhalifahan Turki Usmani sekitar abad ke-14 dan ke-15 ke wilayah Balkan dan Eropa Tengah. Bahkan di Albania umat Islam merupakan penduduk mayoritas. 4. Periode kaum imigran Muslim memasuki benua Eropa setelah perang dunia ke-2, terutama ke negara-negara industri, seperti: Prancis, Jerman, Inggris, Belanda, dan Belgia. Sedangkan perkembangan Islam di Eropa tiap negara berbeda-beda, baik karena penganut agama setempat yang kuat, kondisi masyarakat setempat, hingga sifat dan pemikiran masyarakat setempat. Ada beberapa negara yang berkembang dengan keislamannya, diantaranya Belanda, Inggris, Perancis dan Juga Jerman. 42 Islam di Australia (Modul SKI Hal. 148 KB 4) Disajikan data dan informasi sejarah masuknya Islam, strategi dakwah dan perkembangan Islam di Australia, mahasiswa Sejarah Masuknya Islam di Australia Islam pertama kali dibawa oleh para pelaut dari Makassar ke Australia. Pelautpelaut Makassar adalah yang pertama kali melakukan kontak dengan bangsa asli Australia yaitu Aborigin. Para pelaut dari Makassar itu datang untuk mencari teripang di pantai utara Australia, salah satunya di daerah Arnhemland. Mereka datang pada bulan Desember dan menetap beberapa lama di Australia untuk
  • 26. mampu menelaah sejarah masuknya Islam, strategi dakwah dan perkembangan Islam di Australia membeli teripang dari penduduk asli. Interaksi antara pelaut Makassar dan para warga aborigin pun tak bisa dihindarkan. Setelah itu, pengaruh Islam juga datang ke Australia dengan dibawa oleh para penunggang unta yang datang dari Pakistan dan Afghanistan sekitar tahun 1870-1920. Para penunggang unta yang berjumlah lebih dari 2.000 orang itu datang untuk bekerja di proyek pembangunan jalur kereta yang tengah dikerjakan pemerintah Inggris. Kala itu unta dianggap sebagai hewan yang sangat berguna untuk dijadikan alat angkut material. Para penunggang onta yang dalam sejarah Australia disebut dengan kata 'Camellers' berada cukup lama di daratan Australia. Sehingga, sedikit banyak mereka juga membawa pengaruh spiritual. Bahkan, masjid pertama di Australia didirikan pada masa itu. Setelah itu, masuk ke tahun 1900an, Australia mulai didatangi buruh migran dari berbagai negara di timur tengah dan Afrika. Para imigran itu kebanyakan berasal dari Turki, Albania, Bosnia, Libanon dan beberapa negara lain di Afrika. Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Australia  Pelaut-pelaut Makassar adalah yang pertama kali melakukan kontak dengan bangsa asli Australia yaitu Aborigin. Mereka mendarat di Australia bagian utara sekitar tahun 1700 an. Kala itu mereka datang dengan sangat sopan dan meminta izin kepada penduduk asli.  Setelah itu, pengaruh Islam juga datang ke Australia dengan dibawa oleh para penunggang unta yang datang dari Pakistan dan Afghanistan sekitar tahun 1870-1920. Para penunggang unta yang berjumlah lebih dari 2.000 orang itu datang untuk bekerja di proyek pembangunan jalur kereta yang tengah dikerjakan pemerintah Inggris. Waktu itu unta dianggap sebagai hewan untuk dijadikan alat angkut material.  Setelah itu, masuk ke tahun 1900an, Australia mulai didatangi buruh migran dari berbagai negara di timur tengah dan Afrika. Para imigran itu kebanyakan berasal dari Turki, Albania, Bosnia, Libanon dan beberapa negara lain di Afrika. Jumlah imigran yang terus bertambah seiring berjalannya waktu membawa pengaruh Islam di Australia. Hingga saat ini, Islam merupakan agama yang perkembangannya cukup pesat di Australia. Jumlah pemeluk agama Islam terus bertambah dan jumlah masjid dan sekolah Islam pun terus meningkat. 43. Kekuatan jiwa yang membentuk akhlak alkarimah (Modul Akidah Akhlak) Konsep akhlak al- karimah (Modul Akidah Akhlak Hal. 36 KB 1) Disajikan kasus perilaku Akhlak Al-Karimah, Peserta didik mampu menilai hakikat Akhlak Al- Karimah Definisi Akhlak al-Karimah Menurut bahasa kata Akhlak dalam bahasa Arab merupakan jama’ dari Khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, sopan santun atau tabiat. Kata tersebut mengandung segi persesuaian dengan perkataan khalqun berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan khalik yang berarti pencipta, demikian pula /makhluqun yang berarti yang diciptakan. Perumusan pengertian akhlak timbul
  • 27. sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk (Mushtofa, Akhlak Tasawuf, 2008: 11). Akhlak menurut para ahli adalah sebagai berikut : Ibn Miskawih “Akhlak adalah kondisi jiwa yang mendorong tindakan-tindakan tanpa perlu berpikir dan pertimbangan lagi”. (Ibn Miskawaih, Thadzib al-Akhlaq,1985; 25). Al-Ghazali “Akhlak ialah gambaran keadaan jiwa berupa sifat-sifat yang sudah mendarah daging yang mendorong dilakukannya perbuatan perbuatan dengan mudah tanpa berfikir panjang” (Al-Ghazali, Ihya Ulum adDin/Rubuu’ al-Muhlikat, 2005; 890). Prof. Dr. Ahmad Amin dalam bukunya Kitab alAkhlaq, menegaskan bahwa pada dasarnya akhlak adalah kehendak yang dibiasakan, bukan perbuatan yang tidak ada kehendaknya. Seperti bernafas. Dalil Akhlak al-Karimah Salah satu tugas Rasulullah diutus ke dunia adalah untuk memperbaiki akhlak dan mengajarkan akhlak yang baik kepada seluruh manusia. Hal ini tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad, nomor hadis 381 sebagai berikut: Dari Abu Hurairah Berkata: Rasulullah saw. Bersabda: “Sesungguhnya aku (Rasulullah saw.) diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad 2/381) Hadis ini bisa dijadikan dasar bahwa jika ingin menjalankan hidup seperti yang Rasulullah ajarkan adalah dengan memperbaiki akhlak atau selalu memastikan akhlak yang dimiliki adalah akhlak yang baik. Ayat dalam Al-Qur’an yang menggambarkan Akhlak Rasulullah SAW tercatat dalam Q.S Al-Ahzab ayat : 21 Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. (Q.S. al-Ahzab [33]: 21). Ayat ini menggambarkan secara umum dalam diri Rasulullah terdapat Akhlak yang baik, dan dalam hadis sebelumnya menunjukkan bahwa akhlak Rasulullah adalah AlQur’an. Artinya, Al-Qur’an dan Rasulullah tidak bisa dipisahkan dan saling menguatkan. Ciri-ciri dan Contoh Akhlak al-Karimah Ditinjau dari objeknya, penerapan akhlak berwujud sebagai pengaturan sebuah hubungan. Dalam mengatur hubungan ini, akhlak dibagi menjadi beberapa hubungan. Adapun ciri-ciri dari akhlak ini adalah sebagai berikut :
  • 28. 1. Akhlak Manusia terhadap Dirinya 2. Akhlak Manusia terhadap Allah 3. Akhlak Manusia terhadap Sesama Manusia 4. Akhlak Manusia terhadap Makhluk Lain Hikmah Mempelajari Akhlak al-Karimah Di antara hikmahnya adalah seluruh manusia bisa belajar bahwa hubungan baik perlu dibangun dan dijalin dengan kemuliaan agar tercipta suasana masyarakat yang tentram dan saling menghargai. Sebagai pendidik perlu menjadikan materi ini sebagai modal, baik untuk diri sendiri maupun untuk peserta didik. Pelajaran penting ini bisa sebagai bahan memuliakan diri sendiri, Allah, sesama manusia dan makhluk lain. Serta sebagai bahan mengajak orang lain berakhlak yang mulia. Selain dari padahal ini ada beberapa hikmah yang bisa kita petik dari mempelajari Akhlak al-Karimah, diantaranya : a. Mengetahui perilaku mana yang termasuk dalam perilaku terpuji atausebaliknya. b. Mengetahui manfaat dari perilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari c. Termotivasi untuk senantiasa berperilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari d. Terhindar dari perilaku buruk e. Menjadi pribadi yang mulia dan dipandang baik di kalangan masyarakat. f. Mendapatkan pahala dari Allah SWT. 44 Potensi jiwa: quwwah al-Ilmi dan quwwah alghadhab (Modul Akidah Akhlak) Konsep jiwa quwwah alghadhab (Modul Akidah Akhlak Hal. 44 KB1) Diberikan narasi/ilustrasi tentang Potensi Quwwah alGhadhab, Peserta Didik mampu menyimpulkan kedua potensi jiwa ini untuk pondasi Akhlak Karimah. Quwwah al-Ghadhab Merupakan dorongan manusia untuk menolak yang tidak disenangi dan mendapatkan kenikmatan yang bersifat abstrak dan batin. Dimana ia bisa menghasilkan sifat utama yang dapat menjadi sumber akhlak yang mulia serta menumbuhkan kebaikan-kebaikan yakni sifat syaja’ah (keberanian) (Al-Ghazali, Ihya Ulum ad-Din/Rubuu’ al-Muhlikat, 2005; 936). Syaja’ah menurut al-Ghazali dalam kitab Mizan al-Amal meliputi banyak sifat turunannya, diantara lain Al-Karam (kebaikan budi), An-Najdah (membantu, menolong), Kibr an-Nafs (berjiwa besar), Al-Ihtimal (ketahanan dalam bekerja), Al Hilm (santun), dan Al-Wiqar (tenang). Quwwah al-Ghadhab yang diturunkan dalam bentuk saja’ah akan membentuk jiwa seseorang menjadi berani dan kuat, tentu ini akan membuatnya tidak lemah dan tidak mudah bersedih. Hal ini adalah yang seharusnya dimiliki seorang muslim sebagaimana surah Ali Imran ayat 139 sebagai berikut: Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman. (Q.S. Ali Imran [3]: 139). Quwwah al-Ghadhab yang diturunkan dalam bentuk saja’ah akan membentuk jiwa seseorang menjadi berani dan kuat. pada sifat berani menyampaikan atau
  • 29. melaporkan kecurangan yang dilakukan orang lain dalam rangka memperbaiki tatanan kehidupan. Berani melawan penindasan yang dilakukan dalam rangka menguatkan diri dan lingkungan. Jika diajarkan kepada peserta didik, mereka berani bertindak yang benar di tengah-tengah peserta didik lain yang melakukan pelanggaran. Di antara hikmahnya adalah Islam bisa sampai pada kita melalui keberanian umat Islam terdahulu mendakwahkan Agama Islam. Sebagai pendidik perlu menjadikan materi ini sebagai modal, baik untuk diri sendiri maupun untuk peserta didik. Pelajaran penting ini bisa sebagai bahan memuliakan diri sendiri, Allah, sesama manusia dan makhluk lain. Serta sebagai bahan mengajak orang lain mempelajari sumber terbentuknya akhlak, yaitu Quwwah al-Ghadhab. 45. Amal shalih dan amal baik dalam Islam serta implementasinya dalam kehidupan sosial kemasyarakat dan kebangsaan (Modul Akidah Akhlak) Iman dan amal shalih dalam Islam (Modul Akidah Akhlak Hal. 49 KB 1) Disajikan narasi tentang kisah perilaku seseorang yang senantiasa mengerjakan amal shalih, mahasiswa dapat menentukan keberadaan iman kepada Allah sebagai fondasi amal shaleh dalam impolementasinya di kehidupan sosial kemasyarakatan Amal Shalih sebagai Implementasi Akhlak al-Karimah kepada Allah Swt. Manusia diciptakan oleh Allah Swt. tujuannya adalah supaya beribadah hanya kepadaNya. Sebagaimana dinyataka dalam Al-Qur’an surah adz-Dzariyat :56 : “Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu”. Pengertian Amal Shaleh Menurut bahasa “Amal Saleh”, berarti perbutan yang baik, bermanfaat,selamat, ataucocok. Sedang menurut istilah terdapat beberapa definisi. Menurut Zamahsyari’ amal saleh diartikan sebagai semua perbuatan yang sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Nabi saw. maka amal saleh dapat didefinisikan dengan semua perbuatan yang dilakukan hamba kepada Allah Swt. sebagai bentuk pengabdiannya yang didasari dengan iman. Didasari dengan iman artinya disyaratkan dengan keyakinan dan pengetahuan yang benar. Sabar dalam Beramal Saleh Sebenarnya kata sabar berasal dari bahasa Arab, yaitu sabara-yashbiru-shabran yang artinya menahan. Kata lainnya adalah alhabs yang artinya menahan atau memenjarakan. Maksudnya adalah menahan hatinya dari keinginan atau nafsunya. Sedangkan menurut istilah sabar didefinisikan oleh para ulama, antara lain: a. Sabar adalah sikap tegar dalam menghadapai ketentuan dari Allah. Orang yang sabar menerima segala musibah dari Allah dengan lapang dada; b. Sabar adalah keteguhan hati yang mendorong akal pikiran dan agama dalam menghadapi dorongan-dorongan nafsu syahwat; c. Sabar adalah tabah hati tanpa mengeluh dalam menghadapi godaan dan rintangan dalam jangka waktu tertentu, dalam rangka mencapai tujuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Sabar itu merupakan kemampuan menahan atau mengatur diri, untuk dapat tetap taat terhadap aturan-aturan yang benar berdasarkan syariat dalam menjalankan perintah Allah Swt., menjauhi larangan-
  • 30. Nya dan menerima cobaan, pada waktu tertentu mulai dari awal sampai selesai. Syukur atas Nikmat Allah Sebenarnya kata syukur berasal dari bahasa Arab yakni dalam bentuk mashdar dari kata kerja syakara–yasykuru–syukran–wa syukuran–wa syukranan. Secara bahasa berarti pujian atas kebaikan dan penuhnya sesuatu. Syukur juga berarti menampakkan sesuatu ke permukaan. Dalam hal ini menampakkan sesuatu ke permukaan, yakni menampakkan nikmat Allah. Sedangkan menurut istilah syukur adalah pengakuan terhadap nikmat yang dikaruniakan Allah yang disertai dengan kedudukan kepada-Nya dan mempergunakan nikmattersebut sesuai dengan tuntunan dan kehendak-Nya. Rida atas Ketetapan Allah Menurut bahasa kata ( ‫الرضا‬rida) berasal dari bahasa Arab yang berarti senang, suka, rela. Ia merupakan lawan dari kata ( ‫السخط‬al-sukht) yang berarti kemarahan, kemurkaan, rasa tidak suka. Menurut istilah para ulama rida didefinisikan oleh Al-Barkawi berpendapat bahwa rida adalah jiwa yang bersih terhadap apa-apa yang menimpanya dan apa-apa yang hilang, tanpa perubahan; Rida itu merupakan kondisi kejiwaan atau sikap mental yang senantiasa menerima dengan lapang dada atas segala keputusan Allah Swt. yang terkait dengan diri seoranghamba, baik berupa karunia yang baik berupa nikmat maupun yang buruk berupa bala’. Ia akan senantiasa merasa senang dalam setiap situasi yang meliputinya. Hikmah Mempelajari Amal Saleh Di antara hikmahnya adalah seluruh umat muslim dapat terus berbuat yang baik, kebaikannya diniatkan sebagai amal saleh yang juga sebagai bekal di kehidupan berikutnya. 46. Tawakkal dalam Islam (Modul Akidah Akhlak Hal. 55 KB 1) Disajikan narasi tentang kisah perilaku seseorang yang senantiasa mengerjakan amal shalih, mahasiswa dapat menentukan keberadaan tawakkal kepada Allah sebagai fondasi amal shaleh dalam impolementasinya di Tawakkal Menurut bahasa kata tawakkal diambil dari Bahasa Arab tawakkal dari akar kata Wakala yang berarti lemah. Adapun tawakkul berarti menyerahkan atau mewakilkan. Secara istilah tawakkal telah didefinisikan oleh ulama, Ibnu Qayyim alJauziyyah menjelaskan bahwaTawakkal merupakan amalan dan penghambaan hati dengan menyandarkan segala sesuatunya hanya kepada Allah Swt semata, percaya terhadapNya, berlindung hanya kepada-Nya dan ridha atas sesuatu yang menimpa dirinya, berdasarkan keyakinan bahwa Allah akan memberikan segala ‘kecukupan’ bagi dirinya, dengan tetap berikhtiar semaksimal mungkin untuk dapat
  • 31. kehidupan sosial kemasyarakatan. memperolehnya. Dalil tentang tawakal tercantum dalam Q.S Ali ‘Imran ayat 159 : Maka sebab rahmat dari Allah, Engkau bersikap lemah lembut kepada mereka. Seandainya Engkau bersikap kasar lagi keras hati, niscaya mereka akan pergi dari sekelilingmu. Sebab itu maafkan mereka, mintakan ampunan baginya dan ajaklah bermusyawarah mereka dalam urusan itu (menentukan strategi perang). Lalu apabila Engkau telah memiliki tekad yang bulat, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal (Q.S. Ali Imran [3]: 159). Memohon pertolongan dan Bertawakal tidaklah berarti meninggalkan upaya, bertawakal mengharuskan seseorang meyakini bahwa Allah yang mewujudkan segala sesuatu, sebagaimana ia harus menjadikan kehendak dan tindakannya sejalan dengan kehendak dan ketentuan Allah Swt. Seorang muslim dituntut untuk berusaha tetapi di saat yang sama ia dituntut pula berserah diri kepada Allah Swt., ia dituntut melaksanakan kewajibannya, kemudian menanti hasilnya sebagaimana kehendak dan ketentuan Allah. Selalu bersyukur jika mendapatkan nikmat dari Allah swt, dan bersabar apabila mendapatkan musibah. Selalu berdoa dan menyerahkan diri atas apa yang kita usahakan sebelumnya. Selalu berprasangka baik terhadap Allah SWT atas kejadian atau apa yang kita terima. Di antara hikmah adanya tawakal ini adalah orang beriman akan lebih ringan dalam menjalankan aktivitas kehidupan, karena sudah meyakini bahwa hasilnya adalah segala kebaikan dari Allah. Sebagai pendidik perlu menjadikan materi ini sebagai modal, baikuntuk diri sendiri maupun untuk peserta didik. Pelajaran penting ini bisa sebagai bahan memuliakan diri sendiri, Allah, sesama manusia dan makhluk lain. Serta sebagai bahan mengajak orang lain mempasrahkan segala urusannya kepada Allah.
  • 32. 47. Akhlak al-karimah terhadap diri sendiri (Modul Akidah Akhlak) Konsep al-haya' (malu) sebagai bentuk akhlak al-karimah (Modul Akidah Akhlak Hal. 105 KB 4) Disajikan teks hadis tentang al-haya' (malu), mahasiswa dapat dapat mengidentifikasi manfaat perilaku al-haya' (malu) dalam kaitannya dengan dengan pembentukan akhlak pribadi. Pengertian al-Haya' (Malu) Menurut bahasa malu berarti merasa sangat tidak enak hati seperti hina atau segan melakukan sesuatu karena ada rasa hormat, agak takut, kepada pihak lain. Sedang menurut istilah adalah sifat yang mendorong seseorang merasa tidak enak apabila meninggalkan kewajiban-kewajiaban sebagai hamba Allah Swt. dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Malu adalah sifat atau perasaan yang membentengi seseorang dari melakukan yang rendah atau kurang sopan. Ajaran Islam mengajarkan pemeluknya memiliki sifat malu karena dapat menyebabkan akhlak seseorang menjadi tinggi. Orang yang tidak memiliki sifat malu, akhlaknya akan rendah dan tidak mampu mengendalikan hawa nafsu. Dalil tentang al-Haya' Salah satu landasan sifat malu ini adalah merasa melihat Allah atau merasa dilihat Allah. Sebagaimana konsep ihsan yang dijelaskan oleh Rasulullah sebagai berikut: Kamu mengabdi (melakukan segala sesuatu perbuatan) kepada Allah Swt. seakanakan melihat kamu melihatnya, lalu jika kamu tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu. (HR. Muslim) Ada tiga macam malu yang perlu melekat pada seseorang, yaitu: 1). Malu kepada diri 2).Malu kepada manusia. 3). Malu kepada Allah. Di antara hikmah mempelajari materi ini adalah agar menyadari bahwa memiliki rasa malu adalah bagian dari keimanan. Sebagai pendidik perlu menjadikan materi ini sebagai modal, baik untuk diri sendiri maupun untuk peserta didik. Pelajaran penting ini bisa sebagai bahan memuliakan diri sendiri, Allah, sesama manusia dan makhluk lain. Serta sebagai bahan mengajak orang lain agar bisa merasa malu dan merasa dilihat Allah. 48. Konsep al-khauf sebagai bentuk akhlak alkarimah (Modul Akidah Akhlak Hal. 108 KB 4) Disajikan teks hadis tentang al-khauf, mahasiswa dapat dapat mengidentifikasi manfaat perilaku al-khauf dalam kaitannya dengan dengan pembentukan akhlak pribadi Pengertian al-Khauf (Takut) Secara bahasa, khauf adalah lawan kata al-amnu. Al-Amnu adalah rasa aman, dan khauf adalah rasa takut. Khauf adalah perasaan takut terhadap siksa dan keadaan yang tidak mengenakkan karena kemaksiatan dan dosa yang telah diperbuat. Sedangkan raja’ adalah perasaan penuh harap akan surga dan berbagai kenikmatan lainnya, sebagai buah dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Bagi seorang muslim, kedua rasa ini mutlak dihadirkan. Karena akan mengantarkan pada satu keadaan spiritual yang mendukung kualitas keberagamaan seorang muslim.
  • 33. Kita harus mempunyai sifat khauf, alasannya: supaya ada proteksi diri. Terutama dari perbuatan kemaksiatan atau dosa; dan agar tidak ujub atau berbangga diri dan sombong. Manusia juga perlu memiliki sifat raja’, agar tetap bersemangat dalam ketaatan. Sebab berbuat baik itu berat dan setan senantiasa akan mencegahnya dengan berbagai cara. Allah Swt. berfirman: Artinya: Kemudian pasti aku akan datangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engka tidak akan mendapatka mereka banyak bersyukur. (Al- ‘Araf/7: 17). Imam al-Ghazali berkata, “Kesedihan itu dapat mencega manusia dari makan. Khauf dapat mencegah orang berbuat dosa. Sedang raja’ bisa menguatkan keinginan untuk melakukan ketaatan. Ingat mati dapat menjadikan orang bersikap zuhud dan tidak mengambil kelebihan harta duniawi yang tidak perlu”. Di antara hikmah mempelajari materi ini adalah agar menyadari bahwa setiap manusia membutuhkan pertolongan Allah. Sebagai pendidik perlu menjadikan materi ini sebagai modal, baik untuk diri sendiri maupun untuk peserta didik. Pelajaran penting ini bisa sebagai bahan memuliakan diri sendiri, Allah, sesama manusia dan makhluk lain. Serta sebagai bahan mengajak orang lain selalu takut kepada Allah.
  • 34. NO CPBS CMPK Materi/Topik Sub Materi/ Sub Topik Indikator Nama Modul/ Halaman Rangkuman Materi Esensial 49 2.12 Menganalisis manfaatakhlak al- karimah kepada diri sendiri dan orang lain 2.12.1 Akhlak al-karimah terhadap orang lain 2.12.1.1. Konsep ar- rahiim (kasih sayang) sebagai akhlak al- karimah 44. Disajikan kisah tentang seseorang yang selalu berbuat baik kepada orang lain melalui pikiran, perbuatan dan hartanya, mahasiswa dapat membuktikan sikap dan perilaku kasih sayang kepada orang lain memberi manfaatbesar pada diri sendiri. Akidah Akhlaq KB 4: Akhlak Terhadap Diri Sendiri Dan Orang Lain Halaman 111 Sebagai contoh adalah saudara menyayangi peserta didik Saudara sebagai anak didik yang membutuhkan perhatian dan bimbingan terbaik, dengan harapan Allah meridai. Kasih sayang yang dimaksud bukan kasih sayang terhadap lawan jenis dengan diselimuti hawa nafsu. Hal ini adalah perbuatan keliru karena tidak didasari prinsip penghambaan diri kepada Allah. 50 2.12.1.2. Pemaaf sebagai akhlak al- karimah terhadap orang lain 45. Disajikan kisah tentang seseorang yang selalu mendahulukan dan memberimaaf kepada orang lain ketika terjadi kesalahan, mahasiswa dapat membuktikan sikap dan prilaku memberi maaf kepada orang lain menimbulkan manfaat besarpada diri sendiri. Akidah Akhlaq KB 4: Akhlak Terhadap Diri Sendiri Dan Orang Lain Halaman 113 Sebagai contoh pada kehidupan sehari-hari saudara, bisa mengumpamakan dengan hubungan guru dan peserta didik. Mungkin saudara pernah dimarahi oleh guru saudara di masa lalu, marahnya guru itu tidak akan terlupakan, namun sudah saudara relakan sebagai kejadian yang sudah terjadi, dan saudara tidak lagi marah atau dendam dengan guru saudara. Begitu pula dengan perlakuan orang tua saudara di masa lalu, mungkin ada hal yang membuat saudara marah kepada mereka, kejadiannya tidak terlupakan, namun saudara rela dengan kejadian itu dan tidak ada lagi marah apalagi dendam kepada orang tua saudara 51 2.13 Menganalisis makna dan kandungan al- Asmā al-Husnā 2.13.1 Al- Asmā al-Husnā yaitu: al- Rahmān dan 2.13.1.1. Konsep al- Rahmān dalamAl- Asmā al-Husnā 46. Disajikan deskripsi dan ilustrasi tentang sifat Al- Rahman bagi Allah Akidah Akhlaq KB 1: Kasih Sayang Dan Muhammad Quraish Shihab menguatkan pendapat yang menyatakan “baik al- Rahmān maupun al-Rahīm terambil dari akar kata Rahmat”. Dalam salah satu hadis
  • 35. yaitu: al-Rahmān dan al-Mālik dalam lingkup akidah Islam. al- Mālik Swt. yangmerupakan salah satu Al- Asmā al-Husnā, mahasiswa mampu menunjukkan adanyasifat tersebut dalam kehidupan manusia di dunia dan di akhirat Kekuasaan Allah Halaman 6-7 qudsi dinyatakan bahwa Allah berfirman: “Aku adalah al-Rahmān, Aku menciptakan rahīm, kuambilkan untuknya nama yang berakar dari nama-Ku. Siapa yang menyambungnya (silaturrahim) akan Ku- sambung (rahmat-Ku) untuknya dan siapa yang memutuskannya Kuputuskan (rahmat- Ku baginya)”. (HR. Abudaud dan At Tirmizi melalui Abdurrahman bin ‘Áuf). Quraish menguatkan pendapatnya dengan merujuk pendapat pakar Bahasa, Ibnu Faris (w. 395 H) “semua kata yang terdiri dari huruf-huruf Ra’ Ha’ dan Mim, mengandung makna “kelemahlembutan, kasih sayang dan kehalusan” 52 2.13.1.2. Konsep al- Mālik dalam Al- Asmā al-Husnā 47. Disajikan deskripsi dan ilustrasi tentang sifat al- Mālik bagi Allah Swt. yang merupakan salah satu Al- Asmā al-Husnā, mahasiswa mampu menunjukkan adanyasifat tersebut dalam kehidupan manusia di dunia dan di akhirat Akidah Akhlaq KB 1: Kasih Sayang Dan Kekuasaan Allah Halaman 10 Dari makna yang berbentuk kata kerja adalah malaka – yamliku – mulkan, artinya menguasai. Dari sini diperoleh kata malik yang artinya “raja” dan mulk yang artinya “kekuasaan”. Imam Al-Ghazali menjelaskan arti "Malik" adalah “yang butuh kepada-Nya, baik pada zat-Nya, sifat-Nya, wujud-Nya dan kesinambungan eksistensinya”. Bahkan wujud segala sesuatu, bersumber dari-Nya, maka segala sesuatu menjadi milik- Nya dan membutuhkan-Nya. Demikianlah raja yang mutlak. Di sini terlihat perbedaan antara "Malik" yang berarti "Raja" dan "Mālik" yang berarti "pemilik". Seseorang pemilik belum tentu menjadi raja, sebaliknya kepemilikan seorang raja melebihi kepemilikan selain raja. Oleh karenanya, Allah adalah raja sekaligus pemilik. Kepemilikan Allah berbeda dengan kepemilikan makhluk/manusia. Allah Swt.
  • 36. berwenang penuh untuk melakukan apa saja terhadap yang dimiliki-Nya. 53 2.14 Menganalisis makna akidah Islam terkait dengan: 1) mukjizat; 2) karomah; 3) dan sihir dengan berbagai aspek danruang lingkupnya dalam akidah Islam. 2.14.1 Makna dan ruang lingkup mukjizat, karomahdan sihir 2.14.1.2. Karomah dalam tinjauan akidah Islam 49. Dikisahkan tentang perilaku seorang wali dalam realitas kehidupannya, mahasiswa dapat mengkritisiadanya karomah pada diri seorang wali tersebut sebagai bentuk kemulyaan seseorang. Akidah Akhlaq KB 1: Kasih Sayang Dan Kekuasaan Allah Halaman 23-24 Karamah ibunda Nabi Musa a.s. yang muncul ketika mengandung, ini karena keyakinannya, dan Allah pun mengembalikan Nabi Musa a.s. padanya. Kejadian yang dialami seorang ahli ilmu pada masa Nabi Sulaiman a.s.. Ketika Nabi Sulaiman a.s. sedang duduk dengan para tentaranya yang terdiri atas manusia, hewan, dan jin, beliau meminta kepada mereka mendatangkan singgasana Ratu Bilqis. Ada seorang yang berilmu bernama Ashif bin Barkhaya berkata kepada Nabi Sulaiman a.s. dan menyanggupi permintaannya. Kejadian yang dialami Maryam binti Imran, Nabi Zakaria a.s. menemukan makanan setiap hadir di mihrab Maryam binti Imran. Kisah pemuda Ashabul Kahfi, peristiwa ini terjadi sesudah zaman Nabi Isa a.s.. Raja mereka tidak sepaham bahkan sangat benci sekali dengan apa yang mereka yakini. Mereka pun keluar menjauhi kerajaan dan masuk kedalam gua lalu tertidur di dalamnya selama 309 tahun. 54 2.14.1.3. Sihir dalam tinjauanakidah Islam 50. Disajikan kisah tentang satu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia yang begitu fenomenal sehingga membuat manusia Akidah Akhlaq KB 1: Kasih Sayang Dan Kekuasaan Allah Halaman 27 Sihir adalah suatu perbuatan yang dapat mendekatkan diri kepada syaitan dengan bantuannya. Jin tidak akan membantu dan tidak juga mengabdi kepada seorang penyihir kecuali harus memberikan imbalan. Setiap kali seorang penyihir meningkatkan kekufuran, maka syaitan
  • 37. terkaget-kaget, mahasiswa dapat menyimpulkan bahayasihir bagi manusia bila mempercayainya. akan lebih taat kepadanya dan lebih cepat melaksanakan perintahnya. Dan jika tukang sihir tidak sungguh-sungguh melaksanakan berbagai kekufuran yang diperintahkan syaitan, maka syaitan akan menolak mengabdi kepadanya serta menentang. Oleh sebab itu jika manusia mempercayai sihir maka akan membuat seseorang menjadi kufur. 55 2.15. Menganalisis konsephari akhir sebagai rukun iman dalam ajaran Islam 2.15.1 Hari akhir dan tempat kehidupan manusiadi hari akhir dalam ajaran Islam 2.15.1.1. Kiamat sughra dalam ajaran Islam 51. Diilustrasikan tentang terjadinya berbagai musibah yang dihadapi manusia, mahasiswa dapat mengidentifikasi ciri- ciri terjadinya kiamat sughra sebagai bagian dari datangnya hari akhir Akidah Akhlaq KB 3: Hari Akhir, Qadha Dan Qadar Halaman 65-72 Tanda-tanda Kiamat Sugra yaitu: 1. Diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam 2. Wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam 3. Penaklukan Baitul Maqdis 4. Wabah Tha’un ‘Amwas 5. Berlimpahan Harta dan Tidak Memungut Sedekah 6. Munculnya Beragam Fitnah 7. Fenomena Mengaku “Nabi” 8. Tersebarnya Stabilitas Keamanan 9. Fenomena Api Hijaz 10. Hilangnya Amanat 11. Diangkatnya Ilmu dan Fenomena Kebodohan 12. Banyaknya Pasukan dan Pendukung Kezhaliman 13. Merebaknya Perzinaan 14. Riba Merajalela 15. Fenomena al-Ma’aazif (alat-alat musik) dan Menganggapnya Halal 16. Maraknya Minuman Keras (Khamer) dan Menganggapnya Halal 17. (Berlomba-lomba) Menghiasi Masjid dan Berbangga-bangga dengannya.
  • 38. 56 2.15.1.2. Kiamat kubra dalam ajaran Islam 52. Diilustrasikan tentang terjadinya berbagai musibah yang dihadapi manusia, mahasiswa dapat mengidentifikasi ciri- ciri terjadinya kiamat kubra sebagaibagian dari datangnya hari akhir Akidah Akhlaq KB 3: Hari Akhir, Qadha Dan Qadar Halaman 78-80 Tanda-tanda Kiamat Kubra, yaitu: 1. Terbitnya matahari dari arah barat 2. Munculnya Kabut (Dukhan) 3. Munculnya binatang yang dapat berbicara dengan manusia (Dabbah) 4. Munculnya al-Masih Dajjal 5. Keluarnya Ya’juj Ma’juj 6. Keluarnya api yang muncul dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat berkumpul (Padang Mahsyar) 7. Munculnya Isa bin Maryam 8. Adanya tiga gerhana, di timur 9. Gerhana di barat 10.Gerhana di jazirah Arab 2.16. Menganalisis konsep qadha dan qadar serta kebebasan manusia sebagai makhluk Allah. 2.16.1 Konsep dasar qadha dan qadar dalam tinjauan ilmu kalam 2.16.1.1. Takdir mubram dalam kajian ilmu kalam 54. Disajikan narasi tentangqadha dan qadar, mahasiswa mampu menyimpulkan makna takdir mubram dalam kehidupan manusia sebagai makhluk Allah. Akidah Akhlaq KB 3: Akhir, Qadha Dan Qadar Halaman 92 Takdir Mubram ialah ketentuan Allah yang pasti terjadi dan tidak dapat berubah. Ketentuan ini hanya ada pada Ilmu Allah, tidak ada siapapun yang mengetahuinya selain Allah sendiri, seperti ketentuan mati dalam keadaan kufur (asy-Syaqāwah), dan mati dalam keadaan beriman (as-Sa’ādah), ketentuan dalam dua hal ini tidak berubah. Seorang yang telah ditentukan oleh Allah baginya mati dalam keadaan beriman maka itulah yang akan terjadi baginya, tidak akan pernah berubah. Sebaliknya, seorang yang telah ditentukan oleh Allah baginya mati dalam keadaan kufur maka pasti itulah pula yang akan terjadi pada dirinya, tidak ada siapapun, dan tidak ada perbuatan apapun yang dapat merubahnya. 58 2.16.1.2. Takdir mu'allaq dalam kajian ilmu kalam 55. Disajikan narasi tentangqadha dan qadar, mahasiswa Akidah Akhlaq KB 3: Akhir, Takdir Mu’allaq yaitu ketentuan Allah yang berada pada lambaran-lembaran para Malaikat, yang telah mereka kutip dari al-
  • 39. mampu menyimpulkan makna takdir mu'allaq dalam kehidupan manusia sebagai makhluk Allah. Qadha Dan Qadar Halaman 92 Lauh al-Mahfuzh, seperti si fulan apa bila ia berdoa maka ia akan berumur seratus tahun, atau akan mendapat rizki yang luas, atau akan mendapatkan kesehatan, dan seterusnya. Namun, misalkan si fulan ini tidak mau berdoa, atau tidak mau bersilaturrahim, maka umurnya hanya enam puluh tahun, ia tidak akan mendapatkan rizki yang luas, dan tidak akan mendapatkan kesehatan. Inilah yang dimaksud dengan Qadlâ Mu’allaq atau Qadar Mu’allaq, yaitu ketentuan-ketentuan Allah yang berada pada lebaran-lembaran para Malaikat. 59 2.16.2 Kebebasan manusiadan taqdir Allah 2.16.2.1. Konsep kebebasan manusia dalam konteks taqdir Allah 56. Disajikan narasi tentang qadha dan qadar, mahasiswa mampu menyimpulkan makna kebebasan manusia sebagai makhluk Allah dalam kontek taqdir Allah. Akidah Akhlaq KB 3: Akhir, Qadha Dan Qadar Halaman 95-97 Konsep Kebebasan Manusia dalam Konteks Takdir Allah  Kemauan Manusia dalam Konteks Takdir Allah Menurut Syekh Zarruq : 1. ada kemauan yang tinggal kemauan tanpa upaya dan tanpa hasil. Kemauan seperti ini kerap kali kita dapati melekat pada banyak orang di sekitar kita terutama pada kebaikan sehingga kita sering mendengar orang mengatakan, ‘Saya sebenarnya ingin sekali menghadiri majelis taklim, menuntut ilmu,’ tanpa ada upaya riil. 2. kemauan kuat yang diiringi usaha nyata dengan atau tanpa hasil. Ini kita temukan pada pegawai kantoran, petani, nelayan, pengusaha, dan seterusnya. 3. kemauan kuat tanpa upaya, tetapi membawa hasil. Kemauan seperti ini jarang kita temukan karena kemauan
  • 40. seperti ini hanya dimiliki oleh para rasul, wali Allah, dan para wali setan seperti penyihir dan lain sebagainya. Kemauan keras dibagi menjadi 2 yaitu: a. kemauan untuk tujuan baik (kemauan mulia) seperti mencari rida Allah, kemakrifatan, dan seterusnya. b. kemauan untuk tujuan buruk (kemauan tercela) seperti kesenangan duniawi dan seterusnya.  Hukum Kausalitas dalam Konteks Takdir Allah Dalam hukum kausalitas, ada sesuatu yang dinamakan “sebab” dan ada yang dinamakan “akibat”. Misalnya, obat sebagai sebab bagi akibat sembuh, api sebagai sebab bagi akibat kebakaran, makan sebagai sebab bagi akibat kenyang, dan lain-lain. Akidah Ahlussunnah menetapkan bahwa sebab-sebab dan akibatakibat tersebut tidak berlaku dengan sendirinya. Artinya, setiap sebab sama sekali tidak menciptakan akibatnya masing- masing. Tapi keduanya, baik sebab maupun akibat, adalah ciptaan Allah dan dengan ketentuan Allah. Dengan demikian, obat dapat menyembuhkan sakit karena kehendak Allah, api dapat membakar karena kehendak Allah, dan demikian seterusnya. Segala akibat jika tidak dikehendaki oleh Allah akan kejadiannya maka itu semua tidak akan pernah terjadi.
  • 41. NO CMPK Materi/Topik Sub Materi/ Sub Topik Indikator NAMA MODUL/ HALAMAN RANGKUMAN MATERI ESENSIAL 57 2.16. Menganalisis konsep qadha dan qadar serta kebebasan manusia sebagai makhluk Allah. 2.16.1 Konsep dasar qadhadan qadar dalam tinjauan ilmu kalam 2.16.1.1. Takdir mubram dalam kajian ilmu kalam 54. Disajikan narasi tentangqadha dan qadar, mahasiswa mampu menyimpulkan makna takdir mubram dalam kehidupan manusia sebagai makhluk Allah. KEGIATAN BELAJAR 3 AL- QUR’AN HADIST : HARI AKHIR, QADHA DAN QADAR HAL 92 Takdir Mubram, ialah ketentuan Allah yang pasti terjadi dan tidak dapat berubah. Ketentuan ini hanya ada pada Ilmu Allah, tidak ada siapapun yang mengetahuinya selain Allah sendiri, seperti ketentuan mati dalam keadaan kufur (asy-Syaqāwah), dan mati dalam keadaan beriman (as-Sa’ādah), ketentuan dalam dua hal ini tidak berubah 58 2.16.1.2. Takdir mu'allaq dalam kajian ilmu kalam 55. Disajikan narasi tentangqadha dan qadar, mahasiswa mampu menyimpulkan makna takdir mu'allaq dalam kehidupan manusia sebagai makhluk Allah. KEGIATAN BELAJAR 3 AL- QUR’AN HADIST : HARI AKHIR, QADHA DAN QADAR HAL 92 Takdir Mu’allaq, yaitu ketentuan Allah yang berada pada lambaran-lembaran para Malaikat, yang telah mereka kutip dari al-Lauh al-Mahfuzh, seperti si fulan apa bila ia berdoa maka ia akan berumur seratus tahun, atau akan mendapat rizki yang luas, atau akan mendapatkan kesehatan, dan seterusnya. Namun, misalkan si fulan ini tidak mau berdoa, atau tidak mau bersilaturrahim, maka umurnya hanya enam puluh tahun, ia tidak akan mendapatkan rizki yang luas, dan tidak akan mendapatkan kesehatan. Inilah yang dimaksud dengan Qadlâ Mu’allaq atau Qadar Mu’allaq, yaitu ketentuan-ketentuan Allah yang berada pada lebaranlembaran para Malaikat 59 2.16.2 Kebebasan manusiadan taqdir Allah 2.16.2.1. Konsep kebebasan manusiadalam konteks taqdir Allah 56. Disajikan narasi tentang qadha dan qadar, mahasiswa mampu menyimpulkan makna kebebasan manusia sebagai makhluk Allah dalamkontek taqdir Allah. KEGIATAN BELAJAR 3 AL- QUR’AN HADIST : HARI AKHIR, QADHA DAN QADAR HAL 97 Dalam hukum kausalitas, ada sesuatu yang dinamakan “sebab” dan ada yang dinamakan “akibat”. Misalnya, obat sebagai sebab bagi akibat sembuh, api sebagai sebab bagi akibat kebakaran, makan sebagai sebab bagi akibat kenyang, dan lain-lain. Akidah Ahlussunnah menetapkan bahwa sebab-sebab dan akibatakibat tersebut tidak berlaku dengan sendirinya. Artinya, setiap sebab sama sekali tidak menciptakan akibatnya masing-masing. Tapi keduanya, baik sebab maupun akibat, adalah ciptaan Allah dan dengan ketentuan Allah. Dengan demikian,
  • 42. obat dapat menyembuhkan sakit karena kehendak Allah, api dapat membakar karena kehendak Allah, dan demikian seterusnya. Segala akibat jika tidak dikehendaki oleh Allah akan kejadiannya maka itu semua tidak akan pernah terjadi 60 2.17 Menganalisis konseptafsir dan takwil dalam kajian ilmu tafsir 2.17.1 Konsep tafsir, dantakwil dalam ilmu tafsir- ulumul qur'an 2.17.1.2. Konsep takwil 58. Disajikan deskripsi konseptual terkait dengan pengertian takwil, mahasiswa dapat menentukan satu definisi yang tepat sebagaimana yang dikemukakan para ahlitafsir KEGIATAN BELAJAR 1 AL- QUR’AN HADIST :AL-QUR’AN DAN METODE MEMAHAMINYA HAL 15 Takwil menurut bahasa berasal dari kata awwala- yuauwilu-ta’wil yang memiliki makna al-ruju’ atau al- ’aud yang berarti kembali. Memperhatikan penggunaan kata takwil di dalam Alquran, maka secara terminologi al-Jurjani dalam kitab al Ta’rifatnya memberikan definisi takwil sebagai Mengalihkan lafaz dari maknanya yang tampak kepada makna tersembunyi yang dikandung olehnya selama makna yang dimaksud tersebut dipandang sesuai dengan Alquran dan al-sunnah 61 2.18 Menganalisis konsepdan ciri-ciri ayat- ayat muhkamat dan ayat-ayat mutasyabihat 2.18.1 Ayat-ayat muhkamatdan mutasyabihat 2.18.1.1. Ayat ayat muhkamat 59. Disajikan beberapa ayatal- quran, mahasiswa dapat menentukan satu diantara ayat- ayat al-quran yang termasuk ayat muhkamat disertai alasannya. KEGIATAN BELAJAR 1 AL- QUR’AN HADIST :AL-QUR’AN DAN METODE MEMAHAMINYA HAL 7 Menurut Manna’ Al-Qaththan, secara terminologi muhkam adalah ayat yang mudah diketahui maksudnya, mengandung satu makna dan dapat diketahui secara langsung tanpa memerlukan keterangan lain. (Al-Qaththan, 1995: 207). Jadi, ayat-ayat muhkamat adalah ayat-ayat yang mengandung makna yang kokoh, jelas dan fasih. jelas dan mono tafsir. Pengertian muhkam ini menjadi sifat Al-Qur’an yang disebutkan dalam surat Hud ayat 1 ٰ ‫ر‬ۤ‫ل‬‫ا‬ ٰ ٰٰ ٰ ‫ب‬‫ت‬ ِ‫ك‬ ٰ ٰ ْ ‫ت‬ َ‫م‬ ِ ‫ك‬ ْ ‫ح‬ ُ ‫ا‬ ٰ ٰ ‫ه‬ ُ ‫ت‬‫ي‬‫ا‬ ٰ ٰ ‫م‬ ُ ‫ث‬ ٰ ٰ ْ ‫ت‬ َ ‫ل‬ ِ ‫ص‬ ُ ‫ف‬ ٰ ْٰ ‫ن‬ ِ‫م‬ ٰ ٰ ْ ‫ن‬ ُ ‫د‬‫ل‬ ٰ ٰ ‫م‬ْ‫ي‬ ِ ‫ك‬ َ ‫ح‬ ٰ ٰ ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬ َ ‫خ‬ ٰ Artinya: “Alif Lam Ra. (Inilah) Kitab yang ayat- ayatnya disusun dengan rapi kemudian dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi Tuhan yang Maha Bijaksana dan Maha Tahu.
  • 43. 62 2.19. Menganalisis konseptafsir bi al ma’tsur dan tafsir bi al ra’yi 2.19.1 Konsep tafsir bi al- ma'tsur dan tafsir bi al-ra'yi 2.19.1.2. Tafsir bial- ra'yi 62. Disajikan satu ayat al- quran dengan tafsirnya, mahasiswa mampu menyimpulkan bahwa ayat al-quran dan tafsirnya itu merupakan bentuk dari penafsiran secara bi al-ra'yi KEGIATAN BELAJAR 2 AL- QUR’AN HADIST :AL-QUR’AN DAN METODE MEMAHAMINYA HAL 31 Tafsir bi al-Ra'yi atau tafsir bi al-Dirayah Al-Ra’y berarti pikiran atau nalar, karena itu tafsir bi al-ra'yi adalah penafsiran seorang mufassir yang diperoleh melalui hasil penalarannya atau ijtihadnya, di mana penalaran sebagai sumber utamanya. Seorang mufassir di sini tentu saja adalah orang yang kompeten keilmuannya dan telah dianggap telah memenuhi persyaratan sebagai mufassir. Contoh yang tampak dari tafsir dengan pendekatan bi al-ra’y adalah penafsiran al-Zamakhsyari dalam kitab tafsir al-Kasysyaf pada saat menjelaskan basmalah pada Surat al Fatihah sebagai berikut: ٰ ‫ٰالر‬ِ ‫ه‬ ‫ٰاّٰلل‬ ِ ‫م‬ ْ ‫س‬ِ‫ب‬ ِٰ ‫م‬ْ‫ي‬ ِ ‫ح‬‫ٰالر‬ ِ ‫ن‬‫م‬ ْ ‫ح‬ ٰ Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” Setelah menjelaskan silang pendapat antara penduduk Madinah, Basrah dan Syam dengan penduduk Makkah dan Kufah beserta para ahli fikihnya masing-masing tentang basmalah termasuk bagian dari 34 surat al-Fatihah atau tidak sehingga berimplikasi terhadap cara membacanya ketika salat secara lantang atau pelan, al-Zamakhsyari kemudian menjelaskan urgensi dari adanya basmalah pada surat pembuka Al-Qur’an ini. Ia berpendapat bahwa basmalah pada awal surah pembuka merupakan bentuk mengawali aktivitas membaca, sama halnya dengan orang yang hendak berperjalanan memulai aktivitasnya dengan melafalkan basmalah dan penyembelih memulai penyembelihan dengan melafalkan basmalah. 63 2.20 Menganalisis konseptentang tafsir tahlili dan tafsir 2.20.1 Konsep tafsir tahlili dan tafsir maudhu'I beserta contoh 2.20.1.1. Konseptafsir tahlili dan tafsir maudhu'i 63. Disajikan teks tafsir ayat al-quran, mahasiswa dapat membedakan antara tafsir ayat al-quran KEGIATAN BELAJAR 2 AL- QUR’AN HADIST :AL-QUR’AN DAN METODE Metode Tahlili (Analitis) Metode tahlili adalah suatu metode dalam menjelaskan ayat Al-Qur’an dengan cara menguraikan ayat demi ayat, surat demi surat, sesuai tata urutan dalam mushaf, dengan penjelasan yang cukup terperinci sesuai dengan kecenderungan
  • 44. maudhu’i dengan menggunakan metode tahlili dan metode maudhu'I secaratepat MEMAHAMINYA HAL 42 masing-masing mufassir terhadap aspek-aspek yang ingin disampaikan. Misalnya, menjelaskan ayat disertai aspek qira’at, asbab al-nuzul, munasabah, balaghah, hukum dan lain sebagainya. Metode Maudhu’i (Tematik) Metode terakhir yang lazim digunakan dalam menafsirkan AlQur’an adalah metode maudhu’I atau metode tematik. Metode ini berupaya menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an dengan mengambil suatu tema tertentu. Kelebihan metode ini mampu menjawab kebutuhan zaman yang ditujukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan, praktis dan sistematis serta dapat menghemat waktu, dinamis sesuai dengan kebutuhannya, serta memberikan pemahaman Al-Qur’an tentang satu tema menjadi utuh. Namun kekurangannya bisa jadi dalam proses inventarisasi ayat-ayat setema tidak tercakup seluruhnya, atau keliru dalam mengategorikan yang akhirnya membatasi pemahaman ayat. 64 2.20.1.2. Kitabtafsir maudlu'i 64. Disajikan data tentang ragam kitab tafsir al-quran, mahasiswa mampu mengidentifikasi 3 jenis kitabtafsir maudhui disertai disertai alasannya. KEGIATAN BELAJAR 2 AL- QUR’AN HADIST :AL-QUR’AN DAN METODE MEMAHAMINYA HAL 42 karya Abbas Mahmud al-Aqqad yang berjudul al-Insan fi alQur’an dan al-Mar’ah fi al-Qur’an; dan karya Abu al-A’la Al-Maududi berjudul al-Riba fi al-Qur’an; karya al-Jashshash, berjudul Tafsir Ahkam alQur`an dan karya yang cukup populer dari Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad al-Anshary al-Qurtuby yang berjudul al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an.
  • 45. 65 2.21 Menganalisis konsep Ikhlas dan toleransi dalam Islam dan implementasinya dalam kehidupan sosial 2.21.2 Konsep toleransidalam Islam dan implementasinya 2.21.2.1. Tindakan toleransi yang benar dan yang tidak benar 66. Dideskripsikan contoh- contoh interaksi muslim dengan non muslim dalam kehidupan sosial di satu daerah, mahasiswa dapat menilai tindakan/perbuatan yang tidak tepat dikatagorikan sebagai wujuddari toleransi KEGIATAN BELAJAR 4 PAI KONTEMPORER : MODERASI BERAGAMA HAL 77 Bentuk-bentuk Toleransi dalam Islam Ada beberapa bentuk toleransi dalam Islam, di antaranya: 1) Islam mengajarkan menolong siapa pun, baik orang miskin maupun orang yang sakit, muslim atau non-muslim, bahkan terhadap binatang sekalipun. Dari Abu Hurairah, Nabi Saw bersabda: Dalam setiap hati yang basah( makhluk hidup yang diberi makan minum) ada pahalanya” (HR. Bukhari dan Muslim). Lihatlah Islam mengajarkan peduli sesama. 2) Tetap menjalin hubungan kerabat pada orang tua atau saudara non muslim. Allah Swt telah berfirman dalam Q.S. Luqman [31]: 15 ٰ‫ا‬ َ ‫ل‬ َ ‫ٰف‬‫م‬ ْ ‫ل‬ ِ‫ٰع‬ٖ‫ه‬ِ‫ٰب‬ َ ‫ك‬ َ ‫ٰل‬ َ ‫س‬ ْ ‫ي‬ َ ‫اٰل‬ َ‫ٰم‬ ْ ‫ي‬ِ‫ٰب‬ َ ‫ك‬ ِ ‫ر‬ ْ ‫ش‬ ُ ‫ٰت‬ ْ ‫ن‬ َ ‫ىٰا‬ ٰٓ ‫ل‬ َ ‫ٰع‬ َ ‫ك‬‫د‬ َ ‫اه‬ َ ‫ٰج‬ ْ ‫ن‬ ِ‫ا‬ َ‫و‬ ٰ َ ‫اب‬ َ ‫ن‬ َ ‫ٰا‬ ْ ‫ن‬ َ‫ٰم‬ َ ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬ َ ‫ٰس‬ ْ ‫ع‬ِ‫ب‬‫ات‬‫ۖو‬ ٰ‫ا‬ ً ‫ف‬ ْ‫و‬ ُ ‫ر‬ ْ ‫ع‬ َ‫اٰم‬ َ ‫ي‬ ْ ‫ن‬ ُّ ‫ىٰالد‬ِ‫اٰف‬ َ ‫م‬ ُ‫ه‬ْ‫ب‬ ِ ‫اح‬ َ ‫ص‬ َ‫اٰو‬ َ ‫م‬ ُ‫ه‬ ْ ‫ع‬ ِ ‫ط‬ ُ ‫ت‬ ْٰ‫م‬ ُ ‫ت‬ ْ ‫ن‬ ُ ‫اٰك‬ َ ‫م‬ِ‫ٰب‬ْ‫م‬ ُ ‫ك‬ ُ ‫ئ‬ِ‫ب‬ َ ‫ن‬ ُ ‫ا‬ َ ‫ٰف‬ْ‫م‬ ُ ‫ك‬ ُ ‫ع‬ ِ ‫ج‬ ْ ‫ر‬ َ‫ٰم‬‫ي‬ َ ‫ل‬ ِ‫ٰا‬‫م‬ ُ ‫ٰث‬َّۚ‫ي‬ َ ‫ل‬ ِ‫ا‬ ٰ ٰ َ ‫ن‬ ْ‫و‬ ُ ‫ل‬ َ‫م‬ ْ ‫ع‬ َ ‫ت‬ ٰ Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik. (Q.S. Luqman [31]: 15). 66 2.22. Menganalisis kualitas hadis berdasarkan kategori hadis shahih dan dan hadis dla'if 2.22.1 Hadis shahih danhadiis dlaif 2.22.1.1. Hadis shahih berdasarkan ilmu hadis 67. Disajikan deskripsi yangterkait dengan 5 syarat hadissahih, mahasiswa mampu mengkritisi makna kata "tsiqah" sebagai satu syarat keshahihan hadis berdasarkan KEGIATAN BELAJAR 3 AL- QUR’QN HADIST : KRITERIA KESAHIHAN HADIS HAL 49 sebuah hadits dinilai shahih jika memenuhi lima kriteria berikut, yaitu: a. Sanadnya bersambung (ittishal al-sanad) b. Moralitas para perawinya baik (’adalah al-ruwwat) c. Intelektualitas para perawinya mumpuni (dhabt al-ruwwat) d. Tidak janggal (’adam al-syudzudz) e. Tidak cacat (’adam al-’illah) Tsiqah (bahasa Arab: ‫)الثقة‬ adalah sebuah istilah dalam Ilmu Rijal yang menunjukkan terpercayanya
  • 46. ilmu hadis seorang perawi. Sebagian pakar Rijal mengartikannya dengan seorang perawi yang bermazhab Imamiyah, adil dan "dhabith", yakni punya kemampuan dalam mencatat/menghafal riwayat. Kata "Tsiqah" berfungsi untuk mengetahui dan membedakan para perawi yang dapat dipercaya dari para perawi pendusta dan pemalsu hadis. Kata Tsiqah dalam perkataan Empat Belas Maksum dan para ahli hadis yang semasa dengan imam-imam Syiah digunakan untuk memperkenalkan para perawi yang dapat dipercaya. 67 2.23 Menganalisis kedudukan dan keutamaan kandungan hadis-hadis tentang mencari ilmu dalam ajaran Islam 2.23.1 Hadis-Hadis tentanghukum mencari Ilmu dan keutamaan orang berilmu/ulama dan pencariilmu 2.23.1.1. Hadis riwayat Ibn Majah tentang mencari Ilmu dan keutamaan orang berilmu/ulama danpencari ilmu 69. Disajikan satu hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah yang berstatus sebagai hadis dhaif, mahaisiswa mampu mengkritisi alasan hadis tersebut tetap dijadikan dasar hukum dalam mencari ilmu. KEGIATAN BELAJAR 3 AL- QUR’QN HADIST : KRITERIA KESAHIHAN HADIS HAL 61 Selanjutnya, sebagai praktik analisis, mari kita telaah hadis tentang kewajiban mencari ilmu. Di antara hadis yang sangat populer tentang kewajiban mencari ilmu adalah riwayat Ibn Majah sebagai berikut: Artinya: “Rasulullah saw bersabda: mencari ilmu itu wajib atas setiap orang Muslim” (HR. Ibn Majah, 220) Hadis yang diriwayatkan pertama kali oleh Anas bin Malik salah seorang sahabat terdekat Rasulullah ini dapat dijumpai di banyak kitab hadis, antara lain di Sunan Ibn Majah yang merupakan salah satu di antara enam kitab Hadis (al-Kutub al-Sittah) yang mu’tabar yakni diakui dan dijadikan referensi. Selain Anas bin Malik, sahabat Rasulullah yang juga meriwayatkan hadis ini adalah Abu Said al-Khudri sebagaimana disebutkan dalam kitab Musnad al-Syihab karya Muhammad Ibn Salamah Ibn Ja’far. Karena banyaknya kitab yang mencantumkan hadis ini, maka hadis inipun sangat sering dikutip dalam karya-karya ilmiah, buku-buku maupun tulisan populer serta kerap juga diungkap dalam seminar dan ceramah- ceramah. Namun demikian, Ibn Majah sendiri
  • 47. menganggap hadis ini termasuk hadis daif. Kelemahan hadis ini terletak pada seorang rawinya yang ada pada rangkaian sanad yaitu Hafash bin Sulaiman yang dinilai tidak tsiqah oleh Yahya bin Ma’in dan dikatakan matruk oleh Ahmad bin Hanbal dan al- Bukhari. Namun demikian, hadis serupa diriwayatkan pula melalui jalur Ibn Mas’ud yang diriwayatkan oleh al-Thabrani nomor 12682 dan jalur Abu Sa’id yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi nomor 1759. Keberadaan jalur lain dapat menguatkan jalur hadis yang ada. Meskipun hadis di atas daif dari sisi perawi, akan tetapi kandungan matannya sejalan dengan ajaran Al- Qur’an yang memerintahkan kaum Muslimin menggali pengetahuan, antara lain surat al-Taubah ayat 122 dan surat al-‘Alaq ayat 1-5. Sehingga, secara matan hadis ini dapat diterima. 68 2.23.1.2. Hadis riwayat Abu Dawudtentang mencari Ilmu dan keutamaan orang berilmu/ulama dan pencari ilmu 70. Disajikan satu hadis yang diriwayatkan Abu Dawud tentang keutamaan orang berilmu/ulama dan pencari ilmu, mahasiswa dapat mengidentifikasi keutamaan ulama dan pencari ilmu yang terdapat dalam kandungan hadis tersebut. KEGIATAN BELAJAR 3 AL- QUR’QN HADIST : KRITERIA KESAHIHAN HADIS HAL 63 Kelemahan hadis ini terletak pada seorang rawinya yang ada pada rangkaian sanad yaitu Hafash bin Sulaiman yang dinilai tidak tsiqah oleh Yahya bin Ma’in dan dikatakan matruk oleh Ahmad bin Hanbal dan al-Bukhari. Namun demikian, hadis serupa diriwayatkan pula melalui jalur Ibn Mas’ud yang diriwayatkan oleh al-Thabrani nomor 12682 dan jalur Abu Sa’id yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi nomor 1759. Keberadaan jalur lain dapat menguatkan jalur hadis yang ada. Meskipun hadis di atas daif dari sisi perawi, akan tetapi kandungan matannya sejalan dengan ajaran Al- Qur’an yang memerintahkan kaum Muslimin menggali pengetahuan, antara lain surat al-Taubah ayat 122 dan surat al-‘Alaq ayat 1-5. Sehingga, secara matan hadis ini dapat diterima.
  • 48. 69 2.24 Menganalisis status, kandungan dan fungsi hadis tentang menanggung beban/biaya hidup anak yatim terhadap ayat alquran yang terkait dengan anak yatim. 2.24.1 Hukum menanggung beban/biayahidup anak yatim 2.24.1.1. Konsep Islam menanggung beban/biaya hidupanak yatim 71. Disajikan salah satu hadistentang menanggung beban/biaya hidup anak yatim, mahasiswa mampu menentukan kedudukan hukum dalam menanggung beban/biaya hidup anak yatim. KEGIATAN BELAJAR 4: KEDUDUKAN HADIS DAN FUNGSINYA TERHADAP AL- QUR’AN HAL 82 Anak yatim mendapatkan perhatian khusus dalam syariat Islam. Dalam banyak landasan normatif Al- Qur’an dan hadis masalah sosial anak yatim ini dibahas. Di antara hadis yang menyoal ini adalah riwayat al-Bukhari nomor 2560 berikut : Artinya: Rasulullah saw bersabda: “Jauhilah tujuh dosa besar yang membinasakan”. Para sahabat bertanya “Apa dosa-dosa itu”? Rasulullah menjawab: “Syirik, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh zina terhadap orang-orang perempuan yang menjaga kehormatannya”. (HR. Bukhari, 2560) Hadis ini berfungsi ta’kid/taqrir karena menegaskan dan menguatkan ketentuan syariat yang terdapat dalam Al-Qur’an surat al-An’am ayat 152 berikut: ٰ َ ‫غ‬ ُ ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ىٰي‬ ‫ه‬ ‫ت‬ َ ‫ٰح‬ ُ ‫ن‬ َ ‫س‬ ْ ‫ح‬ َ ‫ٰا‬ َ ‫ي‬ ِ ‫ٰه‬ ْ‫ي‬ ِ ‫ت‬‫ال‬ِ‫اٰب‬‫ل‬ ِ‫ٰا‬ ِ ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ت‬ َ ‫ي‬ ْ ‫ٰال‬ َ ‫ال‬ َ‫اٰم‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬ َ ‫ر‬ ْ ‫ق‬ َ ‫اٰت‬ َ ‫ل‬ َ‫و‬ ٰ‫ا‬‫ل‬ ِ‫اٰا‬ ً ‫س‬ ْ ‫ف‬ َ ‫ٰن‬ ُ ‫ف‬ِ‫ل‬ َ ‫ك‬ ُ ‫اٰن‬ َ ‫ٰل‬َّۚ ِ ‫ط‬ ْ ‫س‬ ِ ‫ق‬ ْ ‫ال‬ِ‫ٰب‬ َ ‫ان‬ َ ‫ز‬ْ‫ي‬ ِ ‫م‬ ْ ‫ال‬ َ‫ٰو‬ َ ‫ل‬ْ‫ي‬ َ ‫ك‬ ْ ‫واٰال‬ ُ ‫ف‬ ْ‫و‬ َ ‫ا‬ َ‫َّۚو‬ ٰ‫ه‬‫د‬ ُ ‫ش‬ َ ‫ا‬ ‫ا‬ َ ‫ٰك‬ ْ‫و‬ َ ‫ل‬ َ‫اٰو‬ ْ‫و‬ ُ ‫ل‬ ِ ‫د‬ ْ ‫اع‬ َ ‫ٰف‬ْ‫م‬ ُ ‫ت‬ ْ ‫ل‬ ُ ‫اٰق‬ َ ‫ذ‬ ِ‫ا‬ َ‫ٰو‬َّۚ‫ا‬ َ‫ه‬ َ ‫ع‬ ْ ‫س‬ ُ‫و‬ ٰ‫ا‬ ْ‫و‬ ُ ‫ف‬ ْ‫و‬ َ ‫ٰا‬ِ ‫ه‬ ‫ٰاّٰلل‬ ِ ‫د‬ ْ‫ه‬ َ ‫ع‬ِ‫ب‬ َ‫ٰو‬ َّۚ‫ى‬‫ب‬ ْ ‫ر‬ ُ ‫اٰق‬ َ ‫ٰذ‬ َ ‫ن‬ ٰ َ ‫ن‬ ْ‫و‬ ُ ‫ر‬‫ك‬ َ ‫ذ‬ َ ‫ٰت‬ْ‫م‬ ُ ‫ك‬‫ل‬ َ ‫ع‬ َ ‫ٰل‬ٖ‫ه‬ِ‫ٰب‬ْ‫م‬ ُ ‫ىك‬ ‫ه‬ ‫ص‬ َ‫ٰو‬ْ‫م‬ ُ ‫ك‬ِ‫ل‬‫ذ‬ ٰ Artinya: “Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat), hingga sampai ia dewasa.” Terkait harta anak yatim, syariat jelas melarang untuk menguasai dan menzaliminya. Sebaliknya anak yatim harus diasuh dan disantuni. Bagi orang yang berlaku demikian akan
  • 49. mendapatkan kenikmatan di akhirat kelak seperti gambaran hadis berikut : Artinya: “Dari Sahl bin Sa’ad, Rasulullah saw bersabda: Saya dan orang yang menanggung hidup anak yatim akan berada di surga seperti ini –Rasulullah bersabda demikian dengan sambil merekatkan jari telunjuk dan jari tengahnya.” (HR Bukhari dan al-Tirmidzi) Berkenaan dengan ini, al-Ahwadzi dalam menjelaskan bahwa maksud dari kata “Kafil al-Yatim” adalah orang mengurus keperluan anak yatim dan yang mendidiknya. Dalam hadis di atas, Rasulullah memberikan dorongan agar kita mau menjamin dalam arti yang tidak hanya membesarkan secara fisik, tetapi mencakup berbagai hal yakni memelihara, membiayai kebutuhannya, mendidiknya, dan mengatur kemaslahatannya. Orang yang mau berbuat demikian dijanjikan akan masuk surga berdampingan dengan Rasul. 70 2.24.2 Fungsi hadis tentang menanggung beban/biaya hidup anak yatim terhadap ayat al- quran tentang anak yatim 2.24.2.1. Ta'akidulkitab pada hadis terhadap ayat al- quran 72. Disajikan narasi konseptual terkait dengan fungsi-fungsi hadis terhadapal- qur'an menurut para ahli/ulama hadis, mahasiswadapat mengkritisi makna ta'kid al-kitab dalam kajian ulumul hadis KEGIATAN BELAJAR 4: KEDUDUKAN HADIS DAN FUNGSINYA TERHADAP AL- QUR’AN HAL 75 Secara umum hadis (sunnah) merupakan penjelas (bayân) terhadap makna Al-Qur’an yang umum, global dan mutlak. Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat al-Nahl ayat 44: ٰ‫ا‬ َ‫ٰم‬ ِ ‫اس‬‫لن‬ِ‫ل‬ٰ َ ‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ ُ ‫ت‬ِ‫ل‬ٰ َ ‫ر‬ ْ ‫ك‬ ِ ‫ٰالذ‬ َ ‫ك‬ْ‫ي‬ َ ‫ل‬ ِ‫ٰٓا‬‫ا‬ َ ‫ن‬ ْ ‫ل‬ َ‫ز‬ ْ ‫ن‬ َ ‫ا‬ َ‫ٰو‬ ِ ‫ر‬ُ‫ب‬ ُّ ‫الز‬ َ‫ٰو‬ ِ ‫ت‬‫ن‬ِ‫ي‬ َ ‫ب‬ ْ ‫ال‬ِ‫ب‬ ٰ َ ‫ل‬ ِ ‫ز‬ ُ ‫ن‬ ٰ َ ‫ن‬ ْ‫و‬ ُ ‫ر‬‫ك‬ َ ‫ف‬ َ ‫ت‬َ‫ٰي‬ْ‫م‬ ُ‫ه‬‫ل‬ َ ‫ع‬ َ ‫ل‬ َ‫ٰو‬ْ‫م‬ ِ ‫ه‬ْ‫ي‬ َ ‫ل‬ ِ‫ا‬ ٰ Artinya: “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”. Berdasarkan ayat di atas jelas bahwa Rasulullah ditugaskan untuk memberikan
  • 50. penjelasan atas kalam Allah. Imam Ahmad menandaskan bahwa seseorang tidak akan dapat memahami Al-Qur’an secara keseluruhan tanpa melalui hadis. Imam al-Syathibi mengungkapkan hal sama, bahwa kita tidak akan bisa mengambil dan menentukan hukum dari Al-Qur’an secara langsung tanpa penjelasan hadis (Fikri, 2015: 180). Dengan demikian, jelaslah bahwa kehadiran hadis sangat penting dalam syariat Islam. Imam Malik berpendapat bahwa hadis memiliki lima fungsi terhadap AlQur’an yakni bayan taqrir, bayan tawdhih, bayan tafshil, bayan tabsith dan bayan tasyri’. Imam berpandangan bahwa fungsi hadis terdiri dari empat, yaitu bayan tafshil, bayan takhshish, bayan ta’yin, ˆdan bayan tasyri’. Sementara menurut Ibn alQayyim fungsi hadis ada lima, yakni bayan ta’kid, bayan tafsir, bayan tasyri’, bayan takhsis dan bayan taqyid.
  • 51. No CPBS CMPK Materi/Topik Sub Materi/ Sub Indikator ESENSIAL NAMA MODUL/ HALAMAN RANGKUMAN MATERI ESENSIAL 71 3. Mampu merumuskan indikator capaian pembelajaran berpikir tingkat tinggi yang harus dimiliki peserta didik mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh (kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) yang berorientasi masa depan (adaptif dan fleksibel) dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam 3.1 Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi yang bermuatan unsur 4 C (Creative, Critis, Comunikatif dan Colaboratif). 3.1.1 Analisis KI KD dan perumusan IPK dalam K13 3.1.1.1. Analisis KI KD berdasarkan kurikulum 2013 dan K 13 yang revisi 73. Disajikan deskripsi kompetensi, mahasiswa dapat menganalisis rumusan KI KD dalam kaitan dengan penyusunan IPK Modul LOKAKARYA Perangkat dan media pembelajaran Hal. 30 Analisis SKL, KI, dan KD adalah kegiatan menguraikan keterkaitan SKL, KI, dan KD atas berbagai bagiannya, menelaah bagian itu sendiri serta hubungan antar-bagian untuk memperoleh berbagai informasi pedagogis yang berguna untuk membuat perencanaan pembelajaran yang benar. Analisis dilakukan melalui dua tahapan, yakni menganalisis kesesuaian antara KI-Pengetahuan dengan KI-Keterampilan dan menganalisis KD-3 Pengetahuan dan KD-4 Keterampilan. 72 3.1.1.2. Penyusunan IPK berdasarkan K13 dan K 13 yang revisi yang bermuatan 4 C 74. Disajikan contoh IPK, mahasiswa dapat menentukan kriteria IPK yang bermuatan tuntutan pembelajaran abad 21 serta penguatan pendidikan karakter Modul LOKAKARYA Perangkat dan media pembelajaran Hal. 35 a. Perumusan IPK Kurikulum 2013 berorientasi Abad 21 Dalam merumuskan indikator, yang harus diperhatikan diantaranya: 1) Indikator dirumuskan dari KD. 2) Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur. 3) Indikator dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah