SlideShare a Scribd company logo
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR
HONDA BEAT 110cc
( Studi kasus di Kelurahan Penggilingan )
Analysis Of Decisive Factors In Buying A
Honda Beat 110cc Motorcycle
( The Case Studies In The Village Penggilingan Jakarta Timur)
Oleh :
FINA KURNIAWATI
2008410015
SRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Manajemen pada Universitas Darma Persada
PROGRAM SARJANA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
JAKARTA
2015
i
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Fina Kurniawati
NIM : 2008410015
Jurusan : Manajemen/ Manajemen Pemasaran
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul Analisis Faktor
yang Menjadi Keputusan Konsumen dalam Membeli Sepeda Motor Honda
Beat 110cc ( Studi Kasus: di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur) yang
dibimbing oleh Bapak Sukardi, SE,MM adalah benar hasil karya sendiri dan
bukan merupakan jiplakan maupun mencopy sebagian hasil orang lain.
Apabila kemudian hari ternyata diketemukan ketidak sesuaian dengan
persyaratan ini, maka saya bersedia mempertanggung jawabkan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya Jakarta pada
tanggal 07Agustus 2015.
Yang menyatakan
Fina Kurniawati
ii
Analisis Faktor yang Menjadi Keputusan Konsumen dalam
Membeli Sepeda Motor Honda Beat 110cc
( Studi Kasus: di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur)
Analysis Of Decisive Factors In Buying A
Honda Beat 110cc Motorcycle
( The Case Studies In The Village Penggilingan Jakarta Timur)
Oleh :
FINA KURNIAWATI
2008410015
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada
Universitas Darma Persada
Telah disetujui oleh Tim Penguji pada tanggal
Seperti tertera dibawah ini
Jakarta, 04 September 2015
( Sukardi SE, MM )
Pembimbing I
Mengetahui,
( Sukardi SE, MM ) ( Ellena Nurfazria Handayani, SE,MM )
Dekan Ka. Jurusan
iii
Analisis Faktor yang Menjadi Keputusan Konsumen dalam
Membeli Sepeda Motor Honda Beat 110cc
( Studi Kasus: di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur)
Analysis Of Decisive Factors In Buying A
Honda Beat 110cc Motorcycle
( The Case Studies In The Village Penggilingan Jakarta Timur)
Oleh :
FINA KURNIAWATI
2008410015
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Manajemen pada Universitas Darma Persada
Telah disetujui oleh Tim Penguji
Pada tanggal Seperti tertera dibawah ini
Jakarta, 04 September 2015
( Sukardi,SE, MM ) ( Dr. Firsan Nova )
Pembimbing I Penguji I
( Drs. Fauzi Baisyir, MM ) ( Sukardi, SE, MM )
Penguji II Penguji III
( Sukardi SE, MM ) ( Ellena Nurfazria Handayani, SE,MM )
Dekan Ka. Jurusa
iv
ABSTRAK
FINA KURNIAWATI, NIM: 2008410015, Judul penelitian: ANALISIS
FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM
MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc, DI KELURAHAN
PENGGILINGAN, di bawah bimbingan Bapak Sukardi, SE, MM.
Jumlah Halaman : XV + 155 Halaman, Tahun 2015
Kata Kunci : Keputusan Konsumen
Penelitian ini diajukan untuk menganalisis faktor yang menjadi keputusan
konsumen dalam membeli sepeda motor Honda Beat 110cc di Kelurahan
Penggilingan.
Dalam penelitian ini menggunakan metode statistik multivariat untuk mengolah
sekian banyak variabel secara bersama-sama untuk menjawab persoalan yang
kompleks. Alat yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan Analisis
Faktor, olah data menggunakan SPSS versi 17.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, setelah dilakukan perhitungan pada
data kuesioner kemudian dilakukan analisa dengan menggunakan pendekatan
analisis faktor. Dari 20 variabel yang diteliti dengan proses factoring, 20 variabel
tersebut bisa direduksi menjadi hanya 4 faktor. Penamaan pada ke 4 faktor
tersebut tergantung pada nama-nama variabel yang menjadi satu kelompok, yang
kemudian akan diketahui faktor yang menjadi keputusan konsumen dalam
membeli sepeda motor honda beat 110cc di kelurahan penggilingan yaitu; faktor
loyalitas pembeli, faktor pengaruh keluarga, faktor ekonomi, faktor kualitas.
Jakarta, 07-08-2015
Fina Kurniawati
v
ABSTRACK
FINA KURNIAWATI, NIM: 2008410015, Title of research : ANALYSIS OF
DECISIVE FACTORS IN BUYING A HONDA BEAT 110cc Motorcycle, IN
THE VILLAGE PENGGILINGAN, under the guidance of Bapak Sukardi, SE,
MM.
Number Of Pages : XV + 155 Page, 2015
Keywords : Consumer Decision
This study proposed to analyze of decisive factors in buying a honda beat 110cc
motorcycle in the village Penggilingan.
In studies this using multivariate statistical methods to process the many
variables together to address complex issues. The we used to analyze the data
was the factor analysis, if the data using SPSS version 17.
The results showed that, after calculation on questionnaire data then
analyzed using factor analysis approach. Of the 20 variables studied by the
factoring process, 20 of these variables can be reduced to only 4 factors. Naming
to 4 of these factors depend on the name of the variable name into one group,
which then will be known the factors in buying a honda beat 110cc motorcycle in
the village Penggilingan: buyer loyality factor, the influence of family factors,
economic factors, the quality factor.
Jakarta, 07-08-2015
Fina Kurniawati
vi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,
karena atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Darma
Persada Jakarta.
Dalam memenuhi tugas salah satu persyaratan oleh Fakultas Ekonomi
Universitas Darma Persada maka penulis menyusun dan memilih judul :
“ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN
DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc DI
KELURAHAN PENGGILINGAN”
Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Penulis hanya bisa mendoakan, Allah yang akan membalasnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dekan, Fakultas Ekonomi Universitas Dharma Persada dan Selaku Dosen
Pembimbing I, Bapak Sukardi, SE, MM. yang senantiasa memberikan
bimbingan, bantuan, pengarahan, kritik, saran, serta nasehat yang berharga
kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
2. Wadek, Fakultas Ekonomi Universitas Dharma Persada DR. Firsan Nova
3. Ketua Jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Dharma Persada Ibu Ellena
Nurfazria, SE, MM
vii
4. Bapak-bapak dan ibu-ibu Dosen Universitas Darma Persada, yang selama ini
telah memberikan ilmunya kepada penulis serta seluruh Staf dan Karyawan
Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada, Mbak Puji, Mas
Maryadi, Mas Jumali, yang telah banyak membantu mempermudah penulis
dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Darma Persada.
5. Kedua orang tuaku, Ibu dan Bapak yang terkasih dan tersayang, yang selalu
memberikan dukungan, do’a dan semangat yang sangat besar sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
6. Kedua kakak serta adikku, Hendra Ayi Sonica. SE, Rima May Sholihah. SE,
dan Ria Yuli Setyawati.
7. Keponakanku tercinta, Khansa Adha Alifah, Ava Rizky Fitrulloh dan Shafa
Ummu Dzulaekha yang selalu memberikan semangat setiap harinya kepada
penulis.
8. Untuk Mbah Putri & alm. Mbah kung yang selalu mendoakanku, semua
keluarga besar yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih
untuk doa dan dukungannya yang sangat besar yang diberikan kepada
penulis.
9. Untuk orang yang spesial untukku Erik yang selalu memberikan semangat
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
10. Teman-teman seperjuangan mahasiswa, Ayu, Ferdi, Putri, dan Tyas semua
angkatan di Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada. Yang telah
memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.
11. Untuk sahabat-sahabat saya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,
terima kasih banyak atas dukungannya.
viii
12. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menjelaskan skripsi
ini.
Penulis hanya dapat berdoa Allah yang akan membalas kebaikan bapak
/ ibu, orang tuaku, saudaraku dan teman-teman sekalian.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak sekali kekurangan dalam
menyelesaikan skripsi ini baik dalam pengungkapan, penyajian, dan
pemilihan kata-kata maupun pembahasan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis
mengharapkan saran, dan kritik dari semua pihak untuk perbaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga penelitian ini dapat diterima dan
bermanfaat bagi semua pihak yang mengembangkan ilmu ekonomi,
khususnya dalam bidang Manajemen Pemasaran.
Jakarta,Agustus 2015
Fina Kurniawati
ix
DAFTAR ISI
JUDUL SKRIPSI ......................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................viii
DAFTAR TABEL......................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah 5
1.3 Tujuan dan kegunaan Penelitian.............................................................5
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................6
BAB II LATAR BELAKANG MASALAH..............................................7
1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran.........................................................7
2.2 Marketing Mix.......................................................................................8
2.2.1 Produk 9
2.2.2 Harga 12
2.2.3 Saluran Distribusi 13
2.2.4 Promosi 13
2.3 Merek 16
2.3.1 Makna Merek ........................................................................................17
2.3.2 Peran Merek 17
2.3.3 Tujuan Pemberian Merek 19
2.3.4 Tujuan Penggunaan Merek ....................................................................20
x
2.3.5 Syarat – Syarat Memilih Unsur Merek 21
2.4 Perilaku Konsumen................................................................................23
2.4.1 Keputusan Pembelian ............................................................................23
2.4.2 Proses Keputusan Pembelian .................................................................25
2.4.3 Faktor-faktor Keputusan Pembelian.......................................................27
2.4.4 Kerangka Berpikir Penelitian.................................................................32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................34
3.1 Lokasi Penelitian ...................................................................................34
3.2 Jenis Data ..............................................................................................34
3.3 Populasi dan Sampel..............................................................................35
3.4 Teknik Pengambilan Sampel..................................................................37
3.5 Analisis Data .........................................................................................40
3.6 Definisi Variabel Operasional...................................................44
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 46
4.1 Gambaran Umum PT Astra Honda Motor 46
4.2 Gambaran Umum Responden ................................................................49
4.3 Deskripsi Variabel.................................................................................55
4.4 Uji Hasil Validitas dan Reliabilitas .............................................................61
4.5 KMO dan Bartlett’s Test..............................................................................83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................110
5.1 Kesimpulan ...........................................................................................110
5.2 Saran .....................................................................................................111
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................112
LAMPIRAN................................................................................................114
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 10 Motor Matic Terlaris Di Indonesia 3 Bulan Petama
Tahun 2013 3
Tabel 3.1 Skala Likert 38
Tabel 3.2 Variabel Operasional 44
Tabel 4.1 Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin 49
Tabel 4.2 Jumlah Responden Menurut Umur 50
Tabel 4.3 Jumlah RespondenMenurut Pekerjaan 52
Tabel 4.4 Jumlah Responden Menurut Pendapatan 53
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Produk 55
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai harga 57
Tabel 4.7 Tanggapan Respon Mengenai Tempat 58
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Promotion 59
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai merek 60
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Semua Variabel 62
Tabel 4.11 Uji Reliabilitas 63
Tabel 4.12 Variabel Kenyaman Produk 64
Tabel 4.13 Variabel BBM Irit 65
Tabel 4.14 Variabel Fitur Yang Khusus 66
Tabel 4.15 Variabel Penampilan Produk 67
Tabel 4.16 Variabel Persepsi Harga 68
Tabel 4.17 Variabel Harga Tejangkau 69
xii
Tabel 4.18 Variabel Mudah Didapat dan Dibeli 70
Tabel 4.19 Variabel Kemudahan Suku Cadang 71
Tabel 4.20 Variabel Frekuensi Munculnya Iklan 72
Tabel 4.21 Variabel Penjual Yang Ramah dan Komunikatif 73
Tabel 4.22 Variabel Merek Yang Berkualitas 74
Tabel 4.23 Variabel Logo Yang Ditimbulkan 75
Tabel 4.24 Variabel Tempat Tinggal Yang Makin Berkembang 76
Tabel 4.25 Variabel Rasa Soladiritas 77
Tabel 4.26 Variabel Pengaruh Keluarga dan Teman 78
Tabel 4.27 Variabel Sesuai Kebutuhan Akan Transportasi 79
Tabel 4.28 Variabel Kondisi Ekonomi 80
Tabel 4.29 Variabel Gaya Hidup 81
Tabel 4.30 Variabel Dapat Diterima Disegala Usia 82
Tabel 4.31 Variabel Mengetahui Kelebihan Sepeda Motor 83
Tabel 4.32 Hasil KMO and Bartlett's Test 83
Tabel 4.33 Angka Kaiser-Mayer-Olkin (KMO) 84
Tabel 4.34 Communalities 85
Tabel 4.35 Total Variance Explained 89
Tabel 4.36 Component Matrix 93
Tabel 4.37 Rotated Component Matrix Uji Varimax 94
Tabel 4.38 Faktor-Faktor Uji Varimax 95
Tabel 4.39 Component Transformation Matrix Uji Varimax 97
Tabel 4.40 Rotated Component Matrix Uji Quartimax 99
Tabel 4.41 Faktor-Faktor Uji Quartimax 100
xiii
Tabel 4.42 Component Transformation Matrix Uji Quartimax 102
Tabel 4.43 Rotated Component Matrix Uji Equomax 104
Tabel 4.44 Faktor-Faktor Uji Equomax 105
Tabel 4.45 Component Transformation Matrix Uji Equomax 106
xiv
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Hal
Gambar 2.1 Model perilaku konsumen 23
Gambar 2.2 Model Proses Pembelian Lima Tahap 25
Gambar 2.3 Faktor-faktor dari Keputusan Pembelian 27
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir Penelitian 32
Gambar 4.1 Grafik Jenis Kelamin 49
Gambar 4.2 Grafik Umur 51
Gambar 4.3 Grafik Pekerjaan 52
Gambar 4.4 Grafik Pendapatan..................................................................54
Gambar 4.5 Scree Plot 92
Gambar 4.6 Component Plot in Rotated Space Uji Varimax Method .......98
Gambar 4.7 Component Plot in Rotated Space Uji Quartimax Method 103
Gambar 4.8 Component Plot in Rotated Space Uji Equamax Method 107
xv
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner 114
Lampiran 2 Biodata Responden 118
Lampiran 3 Tabulasi Data 120
Lampiran 4 Uji Validitas 123
Lampiran 5 Uji Reliability 126
Lampiran 6 Analisis Faktor SPSS 128
Lampiran 7 Uji Varimax 137
Lampiran 8 Uji Quartimax 142
Lampiran 9 Uji Equamax 148
Lampiran 10 Lembar Konsultasi Bimbingan 154
Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup 155
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada zaman modern seperti sekarang ini, Sepeda motor menjadi
modal transportasi yang paling favorit digunakan oleh masyarakat dewasa
ini. Terpilihnya sepeda motor sebagai sarana transportasi yang paling favorit
disebabkan karena keunggulan sepeda motor itu sendiri dalam hal biaya
perawatan, biaya bahan bakar, efektivitas waktu perjalanan, kenyamanan
serta kemampuannya untuk menerobos kemacetan yang terjadi di jalan raya.
Buruknya pelayanan transportasi umum pun ikut mempengaruhi tingginya
minat masyarakat untuk memilih sepeda motor sebagai sarana transportasi
mereka yang utama. Pasar bebas yang diterapkan oleh sistem perdagangan
negara juga ikut berpengaruh terhadap meningkatnya minat memilih sepeda
motor. Masyarakat pun dibuat semakin mudah untuk membeli sepeda motor
dengan menggunakan sistem angsuran atau kredit dengan uang muka yang
ringan.
Keputusan pembelian konsumen tersebut adalah tindakan yang
dilakukan konsumen untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan dan
kebutuhan itu dapat berasal dari pribadi konsumen sendiri dan atau dari
2
lingkungan sekitar konsumen tersebut. Kebutuhan itu dapat berupa
kebutuhan keseharian ( keluarga ), kebutuhan ekonomi, status sosial dan
kebutuhan lainnya. Sebelum melakukan keputusan pembelian, konsumen
akan dihadapkan dengan berbagai macam pilihan produk yang ditawarkan
produsen.
Berbagai macam pilihan produk yang ditawarkan produsen,
memberikan kesempatan bagi konsumen untuk melakukan konsumsi dengan
berbagai pilihan merek lainnya. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat
menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan
dan memenangi persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat
tercapai, seperti mengembangkan produk berkualitas, menetapkan harga,
serta mempromosikan produk secara efektif.
Di Indonesia semakin banyak pilihan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan-perusahaan otomotif, baik yang telah lama dikenal maupun yang
baru. Masing-masing perusahaan berusaha mendiferensiasikan produknya
supaya mempunyai keunikan dan karakteristik yang unik, sehingga dapat
menimbulkan daya tarik dan minat konsumen untuk melakukan pembelian.
Maka dalam persaingan seperti sekarang ini, perusahaan pun dituntut
untuk meningkatnya minat masyarakat terhadap sepeda motor serta
menawarkan produk yang berkualitas dan mempunyai nilai lebih, sehingga
tampak berbeda dengan produk pesaing. Di samping kualitas produk,
tinjauan terhadap harga juga semakin penting, karena setiap harga yang
ditetapkan perusahaan akan mengakibatkan tingkat permintaan terhadap
3
produk berbeda. Kemudian mempromosikan produk melalui iklan di
berbagai media massa.
Perusahaan juga harus mampu mengenal apa yang menjadi kebutuhan
dan harapan konsumen saat ini maupun yang akan datang. Konsumen
sebagai individu dalam mendapatkan atau membeli barang telah melalui
proses-proses atau tahapan-tahapan terlebih dahulu seperti mendapat
informasi baik melalui iklan atau referensi dari orang lain kemudian
membandingkan produk satu dengan produk lain sampai akhirnya pada
keputusan membeli produk itu.
Pada penelitian ini produk yang dijadikan objek penelitian adalah
scooter matic Honda Beat 110cc.
Berikut data AISI sepeda motor matic terlaris periode Januari-Mei
2013 sebagai berikut :
Tabel 1
10 Motor Matic Terlaris Di Indonesia 3 Bulan Petama Tahun 2013
Sumber http://motor.otomotifnet.com// 10 Besar Matik Terlaris
Merek Per unit
NO 2013
1 Honda Beat FI 453.822
2 Honda Vario Techno 125 276.482
3 Yamaha Mio J 122.476
4 Yamaha Soul GT 108.731
5 Honda Vario CW 70.643
6 Yamaha Mio GT 64.780
7 Honda Scoopy FI 41.501
8 Yamaha Xeon 34.598
9 Honda Spacy 27.680
10 Suzuki Nex 17.312
4
Seperti tabel diatas banyak merek sepeda motor yang diproduksi di
Indonesia dan dalam tabel ini menunjukkan bahwa Honda Beat menduduki
urutan pertama dalam kategori sepeda motor matic terlaris di Indonesia
yang menandakan Honda Beat banyak disukai oleh masyarakat serta
kualitas Honda beat yang disukai dan dapat dipercaya oleh masyarakat
Indonesia.
Untuk memperkuat market share dipasar motor matic, pada tahun
2008, PT. Astra Honda Motor meluncurkan motor matic yaitu Honda Beat
yang sebelumnya sudah keluar honda Vario. Dengan inovasi dan teknologi
yang telah diperbaharui untuk produk motor ini pihak Honda antusias untuk
meluncurkan produk yang diperkirakan akan laris dalam pasar penjualan
sepeda motor matic.
Dengan mengandalkan slogannya “ motor matic gaul dan trendi ”
Honda Beat diharapkan mampu memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluarga tanpa melupakan unsur ekonomis yang sudah menjadi strategi
sepeda motor Honda. Sepeda motor Honda Beat masih menjadi primadona
baru dalam industri sepeda motor di Indonesia dengan market share yang
sangat mengejutkan. Walaupun bukan motor khusus wanita pertama di
Indonesia dan juga bukan hanya membidik motor khusus untuk perempuan
tetapi, juga dapat membuat banyak lelaki jatuh cinta pada motor ini. Honda
Beat juga mampu menyaingi produk sepeda motor saingannya.
5
Berdasarkan data diatas maka peneliti tertarik untuk mengajukan
penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
sepeda motor Honda Beat 110cc dengan judul sebagai berikut :
” Analisis Faktor Yang Menjadi Keputusan Konsumen Dalam
Membeli Sepeda Motor Honda Beat 110cc ”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan diatas
maka perumusan masalah yang akan dikemukakan dalam penelitian
ini adalah : Faktor apa sajakah yang menjadi pertimbangan konsumen
dalam membeli sepeda motor Honda Beat 110cc ?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini dan berdasarkan latar
belakang dan rumusan masalah yang sudah dipaparkan di atas, secara
umum penelitian ini bermaksud untuk mengetahui faktor yang
menjadi keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor Honda
Beat 110cc.
6
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan di atas, diharapkan penelitian ini dapat
memberikan satu kegunaan yang nantinya menjadi bahan informasi
atau sebagai referensi pihak lain, yaitu sebagai berikut:
1.4.1 Di harapkan hasil penelitian ini menjadi salah satu referensi
penelitian, memberikan informasi tambahan dan sebagai bahan
perbandingan peneliti lain.
1.4.2 Memberikan kontribusi bagi perusahaan untuk menciptakan
strategi pemasaran yang memenuhi keinginan dan kebutuhan
konsumen.
1.4.3 Dengan adanya penelitian ini konsumen diharapkan akan
mendapat informasi lebih terkait produk yang mereka beli.
Berdasarkan atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, maka peneliti bermaksud meneliti tentang analisis
faktor yang menjadi keputusan pembelian motor Honda Beat 110cc di
Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur dari bulan akhir Mei hingga
awal Juli 2014.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel ( dalam Siswanto,
2005 : 2 ) memberi batasan manajemen sebagai seni dan ilmu dalam
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan
pengendalian terhadap orang serta mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
Pengertian Pemasaran menurut Kotler dan Keller dalam Asosiasi
Pemasaran Amerika ( 2007 : 6 ) mengatakan: “pemasaran adalah satu fungsi
organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan,
dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan
pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik
sahamnya.
Menurut Hasan ( 2013 : 1 ) mengatakan:“ Pemasaran adalah sebuah
konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan
berkelanjutan bagi stake holder ( pelanggan, karyawan dan pemegang
saham).” Sebagai ilmu pemasaran merupakan ilmu pengetahuan yang
objektif yang diperoleh dengan penggunaan instrument-instrumen tertentu
untuk mengukur kinerja dari aktivitas bisnis dalam membentuk,
8
mengembangkan, mengarahkan pertukaran yang saling menguntungkan
dalam jangka panjang antara produsen dan konsumen atau pemakai.
Selanjutnya menurut Kotler dan Armstrong ( 2008 : 6 ) yaitu:
Pemasaran merupakan proses dimana perusahaan menciptakan nilai
bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan
dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan.
Sehingga dari uraian diatas, manajemen pemasaran dapat diartikan
sebagai berikut: yaitu proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan
menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan
dengan cara yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.
2.2 Bauran Pemasaran/Marketing Mix
Menurut Kotler dan Keller ( 2007 : 23 ) mengatakan:
“ bauran pemasaran adalah sebagai seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya”.
Sedangkan menurut Alma ( 2007 : 205 ) mengatakan:
“ marketing Mix merupakan strategi mencampur kegiatan-kegiatan
marketing, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil
paling memuaskan”. Ada empat komponen yang tercangkup dalam kegiatan
9
marketing mix ini yang terkenal dengan sebutan 4P, yaitu: product, price,
place, dan promotion.
2.2.1 Product ( Produk )
Pengertian produk menurut Abdullah dan Tantri ( 2012 : 153 )
adalah :
“segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan
yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk juga
mencangkup lebih dari sekedar barang berwujud ( dapat dideteksi
panca indra ).
Sedangkan menurut Hasan ( 2013 : 494 )”
“produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk
memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen. Produk berupa
barang, ide, jasa, kegiatan, tempat, pengalaman, peristiwa, atau
informasi”.
1) Kualitas Produk
Menurut Kotler dan Armstrong, ( 2008 : 273 ) bahwa :
“berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu
diperhatikan adalah kualitas produk. Kualitas adalah sebagai
karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang
dinyatakan atau yang tersirat.”
10
Menurut Kotler dan Armstrong ( 2008 : 272 ) arti dari
kualitas produk adalah:
“salah satu sarana positioning utama pemasar.
Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau
jasa; oleh karena itu, kualitas berhungungan erat dengan nilai
dan kepuasan pelanggan. Dalam arti yang lebih sempit, kualitas
bisa didefinisikan sebagai ” bebas dari kerusakan.”
Selanjutnya menurut Wijaya ( 2011 : 11 ) menyebutkan bahwa:
“Secara operasional, produk berkualitas adalah produk
yang memenuhi harapan pelanggan. Produk harus memiliki
tingkat kualitas tertentu karena produk dibuat untuk memenuhi
selera konsumen atau memuaskan pemakainya.”
2) Dimensi Kualitas Produk
Menurut Wijaya ( 2011 : 13 ) bahwa:
“barang atau jasa yang berkualitas harus mampu
memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan. Ekspektasi
pelanggan dapat dijelaskan melalui atribut -atribut kualitas atau
hal – hal yang sering disebut dimensi kualitas”.
Menurut Tjiptono ( 2008 : 67 - 68 ) :
11
“kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk
yang menghasilkan manfaat ( benefit ) bagi pelanggan. Kualitas
suatu produk baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui
dimensi - dimensinya”
Dimensi kualitas produk adalah
(1) Performance ( kinerja produk ), berhubungan dengan
karakteristik operasi dasar dari sebuah produk.
(2) Durability ( daya tahan produk ), yang berarti berapa lama
atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum
produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi
pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar
pula daya produk.
(3) Conformance to specifications ( kesesuaian produk dengan
spesifikasi ), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar
dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari
konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
(4) Features ( fitur/keunikan produk ), adalah karakteristik
produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi
produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap
produk.
(5) Reliability ( reliabilitas/kehandalan produk ), adalah
probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan
atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil
12
kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut
dapat diandalkan.
(6) Aesthetics ( estetika / keindahan produk ), berhubungan
dengan bagaimana penampilan wujud produk.
(7) Perceived quality ( kesan kualitas/yang dirasakan ), sering
dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang
dilakukan secara tidak langsung karena terdapat
kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau
kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan.
(8) Serviceability ( Kemudahan Perawatan dan Perbaikan
Produk ), meliputi kecepatan dan kemudahan untuk
direparasi, serta kompetensi dan keramah tamahan staf
layanan.
2.2.2 Price ( Harga )
Harga memainkan bagian yang sangat penting dalam bauran
pemasaran. Harga juga memberikan persepsi mengenai kualitas.
Keputusan – keputusan penetapan harga mempunyai dampak pada
seluruh bagian saluran pemasok
Menurut Ali Hasan ( 2013 : 521 ) mendefinisikan bahwa:
“Harga adalah segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan
oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan
13
sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan dari suatu
produk.”
Selanjutnya Menurut Kotler dan Armstrong ( 2008 : 345 )
mendefinisikan bahwa:
“Harga adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau
jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan
oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau
menggunakan suatu produk atau jasa.”
Sepanjang sejarahnya, harga telah menjadi faktor utama yang
mempengaruhi pilihan para pembeli. Dalam beberapa decade
terakhir, beberapa faktor diluar harga menjadi semakin penting.
Namun harga tetap menjadi salah satu elemen yang paling penting
dalam menentukan pangsa pasar dan keuntungan suatu perusahaan.
Harga satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan, semua elemennya melambangkan biaya.
Harga juga merupakan satu dari elemen pemasaran yang paling
fleksibel. Tidak seperti fitur produk dan komitmen penyalur, harga
dapat berubah dengan cepat. Pada saat bersamaan, penetapan harga
adalah permasalahan nomer satu yang dihadapi banyak eksekutif
pemasaran, dan banyak perusahaan tidak menangani penanganan
harga dengan baik.
2.2.3 Place ( Saluran Distribusi )
14
Banyak produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran
untuk mengirimkan produk-produknya ke pasar. Perantara
pemasaran merupakan suatu saluran pemasaran ( juga biasa disebut
sebagai saluran perdagangan atau saluran distribusi ).
Menurut ( Abdullah dan Thantri 2012 : 207 ) Saluran distribusi
dapat dilihat sebagai sekumpulan organisasi yang saling tergantung
satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah
produk atau pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi.
Menurut Kotler dan Amstrong ( 2008 : 63 ), meliputi kegiatan
perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran.
2.2.4 Promotion ( Promosi )
Dalam memasarkan suatu barang / produk yang dihasilkan
suatu perusahaan, tidak selalu langsung dikenal oleh konsumennya.
Oleh sebab itu perusahaan perlu melakukan promosi untuk
memperkenalkan akan suatu produk.
Menurut Alma ( 2007 : 179 ) mendefinisikan bahwa: “Promosi
adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan
meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa. Dengan
tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan
meyakinkan calon konsumen”.
Menurut Hasan ( 2013 : 603 ) mendefinisikan bahwa:
“Promosi merupakan fungsi pemasaran yang fokus untuk
15
mengomunikasikan program-program pemasaran secara persuasif
kepada target pelanggan atau calon pelanggan untuk mendorong
terciptanya transaksi – pertukaran antara perusahaan dan pelanggan”.
Kegiatan promosi yang ideal adalah mengintegrasikan semua
elemen promosi untuk menciptakan dialog interaktif ( conversation )
secara konsisten antara perusahaan dan pelanggan untuk mencapai
beberapa tujuan secara maksimal.
1) Elemen – elemen promosi
Menurut Alma ( 2007 - 181 ) yaitu:
(1) Advertising ( Periklanan ) : menyampaikan pesan-pesan
penjualan yang diarahkan kepada masyarakat melalui cara
cara yang persuasif yang bertujuan menjual barang, jasa
atau ide.
(2) Sales Promotion ( Promosi Penjualan ) : merupakan
keinginan menawarkan insentif dalam periode tertentu
untuk mendorong keinginan calon konsumen, para penjual
atau perantara.
(3) Public Relation ( Hubungan Masyarakat ) : menciptakan
“good relation” dengan public, agar masyarakat memilih
image yang baik terhadap perusahaan. Melalui public
16
relation dapat membentuk pandangan baik, mencegah
berita-berita tak baik dari masyarakat.
(4) Personal Saling ( Penjualan Personal ) : merupakan cara
yang unik, tidak mudah untuk diulang, dapat menciptakan
ide yang berlainan antara penjual dan pembeli. Cara ini
adalah satu-satunya cara dari penjual yang dapat
menggugah hati dengan segera, dan pada tempat dan waktu
itu juga diharapkan konsumen dapat mengambil keputusan
untuk membeli.
2.3 Merek
Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan dalam Kotler
dan Keller ( 2009 : 258 ), brand adalah :
“Nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu
penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para
pesaing.”,istilah,ta
Menurut Kotler dan Armstrong ( 2008 : 281 ) merek adalah: aset kuat
yang harus dikembangkan dan dikelola secara seksama. Merek juga lebih dari
sekedar nama dan lambang. Merek adalah elemen kunci dalam hubungan
perusahaan dengan konsumen. Merek mempresentasikan persepsi dan
17
perasaan konsumen atau sebuah produk dan kinerjanya sehingga semua hal
tentang arti produk atau jasa kepada konsumen.
Menurut Hasan ( 2013 : 203 ), Merek adalah kontrak tak tertulis tentang
nilai intristrik dan keunggulan produk dengan pemakainya.
2.3.1 Makna Merek
Menurut Hasan ( 2013 : 205 ) sebuah brand yang baik adalah
mampu membedakan diri dari pesaing, dalam 6 makna :
1) Merek sebagai atribut ˗˗ Merek mengingatkan pada atribut
tertentu.
Contoh : Honda Beat 110cc menunjukkan atribut seperti, tahan
lama, kokoh/kuat, kecepatan yang tinggi dan menarik.
2) Merek sebagai manfaat – atribut diubah menjadi manfaat
emosional, sosial dan fungsional, pelanggan bukan membeli
atribut – mereka membeli manfaat.
3) Merek sebagai nilai – merek menyatakan sesuatu tentang nilai
perusahaan ( pembeda dari pesaing ).
4) Merek sebagai budaya ( brand culture ) ˗˗ merek merupakan
pencerminan dari himpunan simbol, nilai dan perilaku perusahaan
tertentu.
5) Merek sebagai Kepribadian ˗˗ Merek juga mencerminkan
kepribadian tertentu
18
6) Merek sebagai pemakai ˗˗ merek memberi kesan mengenai jenis
konsumen yang membeli atau menggunakan produk.
2.3.2 Peran Merek
Peran merek menurut Kotler & Keller ( 2007 : 259 – 260 )
“mengidentifikasi sumber atau pembuat produk dan memungkinkan
konsumen. Para konsumen bisa individual atau organisasi, untuk
menuntut tanggung jawab atas kinerjanya kepada pabrik atau
distributor tertentu. Konsumen dapat mengevaluasi produk yang sama
secara berbeda tergantung pada bagaimana pemerekan produk
tersebut”
Merek juga melakukan fungsi yang berharga bagi perusahaan.
Pertama, merek menyederhanakan penanganan atau penelusuran
produk. Kedua, merek membantu mengatur catatan persediaan dan
catatan akuntansi. Ketiga, merek juga menawarkan perlindungan
hukum kepada perusahaan untuk fitur – fitur atau aspek unik produk.
Nama merek dapat dilindungi melalui nama dagang
terdaftar;sedangkan proses manufaktur dapat dilindungi melalui hak
paten. Kemasan dapat dilindungi melalui hak cipta dan rancangan hak
milik. Hak milik intelektual memastikan bahwa perusahaan dapat
berinvestasi dengan aman dalam merek tersebut dan mendapatkan
keuntungan dari sebuah aset yang berharga.
Merek menandakan tingkat kualitas tertentu sehingga pembeli
yang puas dapat dengan mudah memilih produk kembali. Meskipun
19
pesaing dapat meniru proses manufaktur dan desain produk, pesaing
tidak dapat dengan mudah menyesuaikan kesan yang tertinggal lama
di pemasaran. Artinya, penetapan merek dapat menjadi alat yang
berguna untuk mengamankan keunggulan kompetitif.
Bagi perusahaan/produsen, merek mempresentasikan bagian
properti hukum yang sangat berharga dan dapat mempengaruhi
prilaku konsumen, dapat dibeli dan dijual. Merek dapat pula
memberikan keamanan pendapatan masa depan yang langgeng bagi
pemiliknya. Perusahaan membayar berkali – kali lipat lebih besar dari
pada penghasilan untuk merek dalam merger atau akuisisi. Perusahaan
juga sering membiarkan tingginya harga berdasarkan tambahan laba
yang dapat ditarik atau didapat dari merek, dan juga kesulitan dan
pengeluaran yang sangat besar untuk menciptakan merek yang sama
dari nol.
2.3.3 Tujuan Pemberian Merek
Menurut Alma ( 2007 : 149 ) tujuan pemberian merek adalah:
1) Pengusaha menjamin konsumen bahwa barang yang dibeli
sungguh berasal dari perusahaannya. Tujuannya untuk
meyakinkan pihak konsumen membeli suatu barang dari merek
dan perusahaan yang dikehendakinya, yang cocok dengan
seleranya, keinginannya dan juga kemampuannya.
20
2) Perusahaan menjamin mutu barang. Adanya merek tertentu
perusahaan menjamin mutu bahwa barang yang dikeluarkannya
berkualitas baik Selain ada merek pada barang, merek juga
disebutkan memberikan peringatan. Peringatan tersebut seperti
apabila dalam jenis ini tidak ada tanda tangan ini maka itu adalah
palsu dan lain-lain.
3) Pengusaha memberi nama pada merek barangnya supaya mudah
diingat dan mudah disebut sehingga konsumen dapat
menyebutkan mereknya saja.
4) Meningkatkan ekuitas merek, yang memungkinkan memperoleh
margin lebih tinggi dan memberi kemudahan dalam
mempertahankan kesetiaan konsumen.
5) Memberi motivasi pada saluran distribusi, karena barang dengan
merek terkenal akan cepat laku, dan mudah disalurkan. Selain itu
juga mudah penanganannya.”
2.3.4 Tujuan Penggunaan Merek
Menurut Hasan ( 2013 : 202 – 203 ) tujuan penggunaan merek
yaitu :
1) Sebagai identitas, yang bermanfaat sebagai pengendali pasar
dalam diferensiasi produk dengan produk pesaing yang
memudahkan konsumen untuk mengenalinya saat melakukan
pembelian ulang.
2) Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk.
21
3) Alat pembina citra, yang memberikan keyakinan jaminan
kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen.
4) Alat pengendalian pasar
5) Menciptakan keuntungan kompetitif, jika merek yang memiliki
ekuitas yang tinggi akan menghasilkan keuntungan sebagai
berikut yaitu:
(1) Dapat memberikan pertahanan terhadap persaingan harga
yang kompetitif.
(2) Perusahaan akan lebih mudah meluncurkan perluasan merek
karena produk memiliki kredibilitas yang tinggi.
(3) Mampu bertahan pada harga yang lebih tinggi dari pesaing
karena konsumen memiliki keyakinan terhadap kualitas
produk.
(4) Pelanggan sangat mengharapkan merek yang mereka maksud
sehingga posisi tawar menawar produsen dengan distributor –
pengecer lebih kuat.
(5) Karena tingkat kesadaran dan kesetiaan konsumen terhadap
merek sangat tinggi maka perusahaan dapat menikmati biaya
pemasaran yang lebih rendah.
2.3.5 Syarat - Syarat Memilih Unsur Merek
Menurut Alma ( 2007 : 150 ) menyatakan bahwa: “dapat kita
pahami bahwa bagaimanapun kecilnya merek yang telah kita pilih
mempunyai pengaruh terhadap kelancaran penjualan. Sehingga untuk
22
setiap perusahaan hendaknya dapat menetapkan merek atau cap yang
dapat menimbulkan kesan yang positif”
Menurut Kotler dan Keller ( 2007 : 341 ) unsur merek adalah
alat yang memberi merek dagang yang berfungsi
mengidentifikasi dan membedakan merek.
Alma ( 2007 : 150 ), mendefinisikan syarat-syarat yang harus
diperhatikan dalam memilih merek :
1) Mudah diingat
Memilih merek atau cap sebaiknya mudah diingat, baik kata-
katanya maupun gambarnya atau kombinasi sebab dengan
demikian langganan atau calon langganan mudah mengingatnya.
2) Menimbulkan kesan positif
Dalam memberikan merek harus dapat diusahakan yang dapat
menimbulkan kesan positif terhadap barang atau jasa yang
dihasilkan, jangan kesan yang negatif.
3) Tepat untuk promosi
Selain kedua syarat di atas, maka untuk merek atau cap tersebut
sebaiknya dipilihkan yang bilamana dipakai untuk promosi sangat
baik. Merek - merek cap yang mudah diingat dan dapat
menimbulkan kesan positif sudah barang tentu akan baik bilamana
dipakai untuk promosi. Akan tetapi untuk promosi tersebut nama
23
yang indah dan menarik serta gambar - gambar yang bagus juga
memegang peranan penting. Jadi disini untuk promosi selain
mudah diingat dan menimbulkan kesan positif usahakan agar
merek tersebut enak diucapkan dan baik untuk dipandang.
2.4 Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen, seperti didefinisikan oleh Hasan ( 2013 : 161 )
adalah proses dan kegiatan seseorang yang terlibat dalam mencari, memilih,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan atau mengelola ( diproses )
produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Sedangkan menurut Kotler dan Keller ( 2009 : 166 ) : perilaku
konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi
memilih, membeli, menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide atau
pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
2.4.1 Keputusan Pembelian
Bagi konsumen pembeli bukanlah hanya merupakan satu
tindakan saja, melainkan terdiri dari beberapa tindakan antara lain
meliputi keputusan tentang jenis produk, bentuk, merek, jumlah,
penjual dan waktu serta cara pembayarannya.
Menurut Kotler ( 2007 : 223 ) mengatakan “ keputusan
pembelian yaitu beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen
sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk”.
24
Perilaku pembelian tidak pernah sederhana, tetapi
memahaminya merupakan tugas yang sangat penting bagi manajemen
pemasaran. Perilaku pembelian konsumen mengacu pada perilaku
pembelian konsumen akhir perorangan dan rumah tangga yang
membeli barang atau jasa konsumen pribadi.
Menurut Kotler Armstrong ( 2008 : 158 ) menyatakan:
“Konsumen diseluruh dunia mempunyai usia, pendapatan, tingkat
pendidikan, dan selera yang sangat beragam, mereka juga membeli
berbagai barang dan jasa. Bagaimana konsumen yang beraneka ragam
ini berhubungan satu sama lain dengan elemen lain di dunia sekitar
mereka yang mempengaruhi pilihan mereka diantara berbagai produk,
jasa, dan perusahaan”.
Konsumen membuat banyak keputusan pembelian setiap hari.
Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan pembelian
konsumen secara sangat rinci untuk menjawab pertanyaan tentang apa
yang dibeli konsumen, di mana mereka membeli, dan mengapa
mereka membeli
Pemasaran dan rangsangan lain
Pemasaran rangsangan lain
Produk Ekonomi
Harga Teknologi
Tempat Politik
Promosi Budaya
Kotak hitam
pembeli
Karakteristik
pembeli
Proses keputusan
pembeli
Respons pembeli
Pilihan pembeli
Pilihan merek
Pilihan penyalur
Waktu pembelian
Jumlah pembelian
25
Gambar 2.1. Model perilaku konsumen
Sumber Kotler dan Armstrong ( 2008 : 158 )
Model perilaku pembelian berupa rangsangan-tanggapan yang
diperlihatkan pada gambar 2.1. Gambar ini memperlihatkan bahwa
pemasaran dan rangsangan lain memasukin ”kotak hitam” konsumen
dan menghasilkan respons tertentu. Pemasar harus menemukan apa
yang ada di dalam kotak hitam pembeli.
Rangsangan pemasaran terdiri dari Empat P, product ( produk ),
price ( harga ), place ( tempat ), dan promotion ( promosi ).
Rangsangan lain meliputi kekuatan dan faktor utama dalam
lingkungan pembeli: ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Semua
ini memasuki kotak hitam pembeli, di mana masukan ini diubah
menjadi sekumpulan respons pembeli yang dapat diobservasi: pilihan
produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, dan jumlah
pembelian.
2.4.2 Proses Keputusan Pembelian
Jelaslah bahwa proses pembelian dimulai jauh sebelum
pembelian sesungguhnya dan berlanjut dalam waktu yang lama
setelah pembelian.
26
Gambar dibawah ini memperlihatkan bahwa konsumen
melewati seluruh lima tahap itu untuk semua pembelian yang
dilakukannya. Tetapi dalam pembelian yang lebih rutin, konsumen
sering menghilangkan atau membalik urutan beberapa tahap ini.
Meskipun semikian, kita menggunakan model dalam gambar 2.3
karena gambar itu memperlihatkan pertimbangan yang timbul ketika
seorang konsumen menghadapi situasi pembelian yang baru dan
kompleks
Menurut Kotler dan Armstrong ( 2008, : 179 ) proses keputusan
pembelian adalah sebagai berikut :
Gambar 2.2. Model Proses Pembelian Lima Tahap
Sumber : Abdullah dan Tantri ( 2012 : 129 )
1) Pengenalan kebutuhan: adalah tahapan pertama proses keputusan
pembeli, dimana konsumen menyadari suatu masalah atau
kebutuhan.
2) Pencarian informasi: adalah tahap proses keputusan pembeli,
dimana konsumen ingin mencari informasi lebih banyak.
Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber.
Sumber ini meliputi:
Pengenalan
kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku
purnabeli
27
(1) Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, dan rekan
kerja/kenalan
(2) Sumber komersial: iklan, wiraniaga, dan situs Web
(3) Sumber publik: media massa, organisasi penilaian
konsumen dan pencarian internet
(4) Sumber pengalaman: pemeriksaan dan pemakaian produk
3) Evaluasi alternatif: adalah tahap proses keputusan pembeli,
dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi
merek alternatif dalam sekelompok pilihan.
4) Keputusan pembelian: dalam tahap evaluasi, konsumen
menentukan peringkat merek dan membentuk niat pembelian.
Pada umumnya, keputusan pembelian konsumen adalah membeli
merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara
niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah
sikap orang lain dan faktor kedua adalah faktor situasional yang
tidak diharapkan. Konsumen mungkin membentuk niat pembelian
berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan, harga dan manfaat
produk yang diharapkan.
5) Perilaku pasca pembelian: tahap proses keputusan pembelian
dimana konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah
pembelian, berdasarkan kepuasan mereka atau ketidak puasan
mereka.
2.4.3 Faktor-faktor dari Keputusan Pembelian
28
Ada empat karakteristik yang dapat mempengaruhi perilaku
keputusan pembelian konsumen menurut Menurut Kotler dan
Armstrong ( 2008 – 159 - 176 ), karakteristik tersebut adalah:
Gambar 2.3 Faktor-faktor dari Keputusan Pembelian
Sumber Kotler dan Armstrong ( 2008 – 159 – 176 )
1) Faktor budaya: faktor budaya mempunyai pengaruh yang sangat
luas dan mendalam pada perilaku konsumen. Pemasar harus
memahami peran yang dimainkan oleh :
(1) Budaya merupakan kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan,
dan perilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari
keluarga dan institusi penting lainnya. Setiap kelompok atau
masyarakat mempunyai budaya, dan pengaruh budaya pada
Budaya
Budaya
Subbudaya
Kelas sosial
Sosial
Kelompok acuan
Keluarga
Peran dan status
Pribadi
Unsur dan tahap
siklus hidup
Pekerjaan kondisi
ekonomi gaya hidup
kepribadian dan
konsep diri
Psikologis
Motivasi
Persepsi
Pengetahuan
keyakinan dan
sikap
Pembeli
29
perilaku pembelian bisa sangat bervariasi dari satu Negara ke
Negara lain. Para pelaku bisnis harus selalu berusaha
menemukan perubahan budaya untuk menemukan produk
baru yang mungkin diinginkan orang.
(2) Subbudaya
Subbudaya merupakan kelompok masyarakat yang berbagi
sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup dan situasi yang
umum. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar yang
penting, dan pemasar sering merancang produk dan program
pemasaran yang dibuat untuk kebutuhan mereka.
(3) Kelas Sosial
Kelas sosial dapat didefinisikan sebagai pembagian yang
relatif permanen dan berjenjang dalam masyarakat di mana
anggotanya berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.
Kelas sosial tidak ditentukan oleh satu faktor seperti
pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan,
pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lain.
(4) Faktor Sosial
Kelompok adalah dua atau lebih orang yang berinteraksi
untuk mencapai tujuan pribadi atau tujuan bersama.
(5) Keluarga
30
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara ekstensif.
Anggota keluarga bisa sangat mempengaruhi perilaku
pembeli.
(6) Peran dan status
Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dilakukan
seseorang sesuai dengan orang-orang di sekitarnya.
Masing-masing peran membawa status yang mencerminkan
nilai umum yang diberikan kepadanya oleh masyarakat.
(7) Faktor Pribadi
1) Usia dan Tahap Siklus Hidup
Selera kendaraan, selera makanan, pakaian, perabot, dan
rekreasi sering berhubungan dengan usia. Pembelian juga
dibentuk oleh tahap siklus hidup keluarga tahap-tahap yang
dilalui keluarga ketika mereka menjadi matang dengan
berjalannya waktu.
2) Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang
mereka beli.
3) Situasi Ekonomi
31
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan
produk. Jika indikator ekonomi menunjukkan resesi,
pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk
merancang ulang, mereposisi, dan menetapkan harga
kembali untuk produk mereka secara seksama.
4) Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang
diekspresikan dalam kegiatan, minat, dan pendapatannya.
5) Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian merupakan karakteristik psikologi unik
seseorang yang menyebabkan respons yang relatif konsisten
dan bertahan lama terhadap lingkungan orang itu sendiri.
Kepribadian setiap orang yang berbeda-beda mempengaruhi
perilaku pembeliannya.
(8) Faktor Psikologis
1) Motivasi
Motivasi berasal dari kata ‘motif’ ( atau dorongan ) yaitu
kebutuhan dengan tekanan kuat yang mendorong seseorang
untuk mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut.
2) Persepsi
32
Persepsi yaitu proses dimana orang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran
dunia yang berarti.
3) Pembelajaran
Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam perilaku
seseorang yang timbul dari pengalaman.
4) Keyakinan dan Sikap
“Keyakinan merupakan pikiran deskriptif yang dimiliki
seseorang tentang sesuatu. Keyakinan bisa didasarkan pada
pengetahuan nyata, pendapat, atau iman dan bisa membawa
muatan emosi maupun tidak. Sedangkan sikap merupakan
evaluasi, perasaan, dan tendensi yang relatif konsisten dari
seseorang terhadap sebuah objek atau ide. Sikap
menempatkan orang ke dalam suatu kerangka pikiran untuk
menyukai atau tidak menyukai sesuatu, untuk bergerak
menuju atau meninggalkan sesuatu”
2.5 Kerangka Berpikir Penelitian
Setiap perusahaan akan berusaha untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan pelanggannya sebagai tujuan pemasarannya. Sehingga produk
yang diproduksi perusahaan laku dipasaran dan tujuan perusahaan dapat
33
tercapai. Banyak faktor-faktor yang harus diperhatikan perusahaan untuk
meningkatkan penjualan.
Dalam penelitian ini penulis mengambil sebuah masalah tentang
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor
Honda Beat 110cc di Kelurahan Penggilingan. Dimana kerangka berpikir
penelitian yang diajukan oleh penulis fungsinya untuk menggambarkan
proses keterkaitan antar variabel yang digunakan dalam penelitian yang
digambarkan sebagai berikut:
Apakah faktor-faktor yang menjadi keputusan konsumen dalam membeli Sepeda Motor
Honda Beat 110cc
X1. Kenyamanan produk
X2. Penggunaan BBM yang irit
X3. Fitur yang khusus
X4. Penampilan produk
X5. Persepsi harga
X6. Harga terjangkau
X7. Ketersediaan barang yang mudah didapat dan dibeli
X8. Kemudahan suku cadang
X9. Frekuensi munculnya iklan
X10. Penjual yang ramah dan komunikatif
X11. Merek yang berkualitas
X12. Logo yang ditimbulkan
X13. Tempat tinggal yang makin berkembang
X14. Rasa solidaritas
X15. Pengaruh keluarga dan teman
X16. Sesuai dengan kebutuhan
X17. Kondisi ekonomi
X18. Gaya hidup
X19. Dapat diterima disegala usia
X20. Mengetahui kelebihan sepeda motor Honda Beat
Analisis faktor-faktor yang Menjadi Keputusan Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor
Honda Beat 110cc di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur
34
Gambar 2.4 Kerangka berpikir penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur.
Penelitian ini dilakukan dari bulan mei diharapkan selesai pada bulan agustus
2015.
3.2 Jenis Data yang Digunakan
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data
Berdasarkan cara pengumpulannya, adalah data primer dan sekunder.
3.2.1 Data primer
Analisis Faktor SPSS 17.00
Kesimpulan
35
Data Primer menurut Misbahanuddin ( 2013 : 21 ) merupakan
data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh
orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang
memerlukan. Data ini disebut juga data asli atau data baru. Data
primer dalam penelitian ini adalah data yang didapat melalui
wawancara kepada informan dan kuesioner yang dibagikan kepada
responden di Kelurahan Penggilingan mengenai kondisi responden.
Pertanyaan yang diajukan mengenai keputusan pembelian motor
Honda Beat 110cc kepada semua orang yang membeli sepeda motor
Honda Beat 110cc.
3.2.2 Data Sekunder
Data Sekunder menurut Misbahanuddin ( 2013 : 21 ) merupakan
data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan
penelitian dari sumber – sumber yang telah ada. Data ini biasanya
diperoleh dari perpustakan atau dari laporan – laporan penelitian
terdahulu.
Data sekunder dalam penelitian ini yaini profil Honda Beat
110cc yang diperoleh dari internet sebagai pendukung dan
berhubungan dengan objek penelitian tentang keputusan pembelian.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
36
Menurut Sugiono ( 2011 : 80 ) “populasi merupakan
wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi sasaran adalah semua konsumen yang membeli
sepeda motor Honda di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur
dalam waktu 3 bulan terakhir .
3.3.2 Sampel
Pengertian sampel menurut Sugiyono ( 2011 : 81 ) adalah
“bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Sampel penelitian ini diambil dari populasi sasaran yang
ditetapkan adalah semua yang membeli sepeda motor Honda Beat
110cc beberapa orang di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur
dalam waktu 3 bulan terakhir”.
Karena jumlah populasi dalam penelitian ini belum
diketahui, maka sampel diambil dengan menggunakan rumus
pendugaan proporsi. Adapun rumusnya sebagai berikut
n=
ɑ
p(	1	―	 	)
n = Ukuran sampel yang digunakan
p = Estimasi tentang Proporsi Populasi
37
Z = Nilai Z yang sesuai dengan interval keyakinan
e = Kesalahan ( error ) maksimum yang dijalankan
n=
/
	(	1 − 	)
n=
.
.
	
0.5(	1	―	0.5	)
= 96.04 97 orang pembulatan 100 responden
Berdasarkan rumus di atas menggunakan interval keyakinan 95 % dan e
= 10 % dan diperoleh responden sejumlah 97 dibulatkan 100 orang
responden.
3.4 Teknik Pengambilan Sampel
Sedangkan dalam teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
penulis menggunakan teknik non probality sampling.
Menurut Sugiyono ( 2011 : 84 ) “ non probality sampling yaitu teknik
pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Metode pengambilan sampel dengan cara purposive sampling.
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan berdasarkan
pertimbangan tertentu”.
38
Pertimbangannya adalah konsumen yang membeli sepeda motor
Honda Beat 110cc di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur.
3.4.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang
dilakukan didalam penelitian ini adalah dengan cara survei secara
individu menggunakan kueisioner. Metode non probability ini tidak
semua orang mempunyai kesempatan untuk menjadi responden,
kuesioner dibagikan hanya kepada konsumen yang memenuhi
persyaratan sebagai sumber data, yaitu konsumen membeli sepeda
motor Honda Beat 110cc di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur
sebanyak 100 responden. Menurut Sugiyono (2011:142)
“ kuesioner ( angket ) merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner
dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat
diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui
pos, atau internet‘.
Pengukuran variabel dilakukan dengan skala likert yang
menggunakan metode scoring metode ini dilakukan sebagai usaha
untuk memudahkan pengukuran. Menurut Sugiyono (2011:93):
39
“ skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dalam skala likert, responden diminta menunjukkan tingkat
kesetujuan atau ketidak setujuannya terhadap serangkaian
pertanyaan yang terdapat serangkaian pernyataan yang terdapat
dalam kuisioner yang sudah terstruktur dan sistematis”.
Tabel 3.1
Skala Likert
Bobot Katagori
1
2
3
4
5
Sangat tidak setuju ( STS )
Tidak Setuju ( TS )
Ragu – ragu ( R )
Setuju ( S )
Sangat Setuju ( SS )
Sumber Sugiyono ( 2011 : 93 )
Angka 1 menunjukkan bahwa responden tidak mendukung
terhadap pertanyaan yang diberikan, sedangkan angka 5 menunjukkan
bahwa responden mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan.
3.4.2 Uji Keabsahan Data
a. Uji Validitas
Menurut Misbahuddin ( 2012 : 303 ) uji validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu
instrumen sahih atau valid, berarti memiliki validitas tinggi,
40
demikian pula sebaliknya. Sebuah instrumen dikatakan sahih
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau mengungkap
data dari variabel yang diteliti secara tepat.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Misbahuddin ( 2012 : 298 ) reliabilitas adalah
tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen.
Jadi, reabilitas menunjukkan apakah instrumen tersebut secara
konsisten memberikan hasil ukuran yang sama tentang sesuatu
yang diukur pada waktu yang berlainan. Contoh tes intelegensi
atau tes kepribadian yang dapat memberikan hasil yang sama
apabila diulang, maka dikatakan memiliki keandalan yang tinggi
atau dapat dipercaya.
3.5 Analisis Data
3.5.1 Analisis Faktor
Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor Honda Beat
110cc, maka penulis menggunakan analisis Faktor.
Singgih ( 2010 : 7 ), menyatakan bahwa “Pengertian Analisis
Multivariat adalah analisis multi variabel dalam satu atau lebih
hubungan. Analisis ini berhubungan dengan semua teknik statistik
41
yang secara simultan menganalisis sejumlah pengukuran pada
individu atau obek”.
Supranto ( 2010 : 114 ), menyatakan bahwa “analisis faktor
merupakan nama umum yang menunjukkan suatu kelas prosedur,
utamanya dipergunakan untuk mereduksi data atau meringkas dari
variabel yang banyak diubah menjadi sedikit variabel, misalnya dari
15 variabel yang lama diubah menjadi 4 atau 5 variabel yang disebut
analisis faktor dan masih memuat sebagian besar informasi
terkandung dalam variabel asli ( original variable ). Metode ini adalah
suatu metode statistik multivariat”.
Dasar model analisis faktor dapat dijabarkan ke dalam bentuk model
persamaan adalah sebagai berikut :
Sumber Supranto (2010:116)
Xi = Variabel ke i yang dibakukan ( rata – ratanya nol, standar
deviasinya satu ).
Bij = Koifisien regresi parsial yang dibakukan untuk variabel i pada
common factor ke j.
Fj = Common factor ke j.
Vi = Koifisien regresi yang dibakukan untuk variabel ke i pada faktor
yang unik ke i ( unique factor ).
μi = Faktor unik variabel ke i
m = Banyaknya common factor
Xi = Bi1 F1 + Bi2F2 + Bi3 + ...... + Bij Fj + ...... + B im F m+ V iμi
42
3.5.2 Tujuan Analisis Faktor
Pada dasarnya tujuan analisis faktor menurut Singgih ( 2010 : 58
) adalah :
1) Data summarization ( Rangkuman data ), yakni mengidentifikasi
adanya hubungan antar variabel dengan melakukan uji korelasi.
2) Data reduction ( Redukasi data ), yakni setelah melakukan korelasi
dilakukan proses membuat sebuah variabel set baru yang
dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah variabel tertentu
3.5.3 Proses Dasar Analisis Faktor
Selanjutnya menurut Singgih ( 2010 : 59 ) proses utama analisis
faktor meliputi hal – hal berikut :
1) Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis.
2) Menguji variabel – variabel yang telah ditentukan dengan metode
Barlett’s of sphericity serta pengukuran MSA ( Measure of
sampling adequacy )
3) Setelah jumlah variabel yang memenuhi syarat didapat, kegiatan
berlanjut ke proses inti pada analisis faktor yakni factoring ;
proses ini akan mengekstrak satu atau lebih faktor dari variabel –
variabel yang telah lolos uji variabel sebelumnya.
3.5.4 Tahap – Tahap Analisis Faktor
Tahapan dalam analisis faktor ada 4 yaitu menilai variabel yang
layak adalah sebagai berikut :
43
1) Menilai variabel yang layak
Tahap pertama dalam analisis faktor adalah menilai variabel apa
saja yang dianggap layak atau untuk dimasukan dalam proses
analisis selanjutnya.
2) Proses factoring dan rotasi
Pada tahap awal analisis faktor dilakukan penyaringan terhadap
sejumlah variabel hingga didapat variabel – variabel yang
memenuhi syarat untuk dianalisis selanjutnya dilakukan proses inti
analisis faktor yang melakukan ekstraksi terhadap sekumpulan
variabel yang ada sehingga terbentuk satu atau lebih faktor.
3) Validasi faktor
Untuk mengetahui apakah hasil analisis faktor tersebut bisa
digeneralisasikan pada populasi
4) Membuat faktor scores
Untuk membuat satu atau beberapa variabel yang lebih sedikit dan
berfungsi untuk menggantikan variabel asli yang sudah ada.
Tolak ukur yang dapat menunjukkan bahwa metode analisis
faktor tersebut layak digunakan digunakan ialah dengan
menghitung:
(1) Bertujuan untuk mengetahui apakah semua data yang telah
diambil telah cukup difaktorkan. Apabila nilai KMO lebih
besar dari 0,5 maka terima Ho sehingga dapat disimpulkan
44
jumlah telah cukup difaktorkan, dan apabila nilai kurang dari
0,5 maka terima Hi karena jumlah data tidak cukup untuk
difaktorkan.
(2) Uji Barlett
Digunakan untuk menguji hipotesis bahwa matriks korelasi
dalam analisis faktor tersebut menunjukkan angka yang besar
sementara signifikasinya kecil maka penggunaan metode
analisis faktor dapat digunakan.
3.6 Definisi Variabel Operasional
Tabel 3.2
Variabel Operasional
No Variabel Indikator Skala
X1 Kenyamanan produk Sepeda motor Honda Beat 110cc nyaman
saat dikendarai Ordinal
X2 Penggunaan BBM yang
irit
Sepeda motor Honda Beat 110cc irit BBM Ordinal
X3 Fitur yang khusus Sepeda motor merek Honda Beat 110cc
memiliki fitur yang khusus misalnya:
(lampu yang terang, pengamanan kunci,
warna yang berfariasi,felg yang variatif)
Ordinal
45
X4 Penampilan produk Body sepeda motor Honda Beat 110cc
kokoh/kuat dan menarik
Ordinal
X5 Persepsi harga Harga sepeda motor Honda Beat 110cc yang
tinggi mencerminkan kualitas, performa dan
reputasi merek yang handal
Ordinal
X6 Harga terjangkau Sepeda motor Honda Beat 110cc memiliki
harga yang relatif terjangkau
Ordinal
X7 Mudah didapat dan
dibeli
Sepeda motor Honda Beat 110cc mudah
didapatdan dibeli disemua dealer Honda
yang telah banyak berdiri diberbagai tempat Ordinal
X8 Kemudahan suku
cadang
Suku cadang sepeda motor Honda terutama
Honda Beat 110cc murah, kualitasnya
terjamin dan mudah didapat
Ordinal
X9 Frekuensi munculnya
iklan
Iklan sepeda motor Honda Beat110cc yang
ditampilkan di media masa dan elektronik (
TV ) sangat menarik
Ordinal
X10 penjual yang ramah dan
komunikatif
SPG sepeda motor Honda sangat ramah dan
sangat komunikatif terhadap konsumen Ordinal
X11 Merek yang berkualitas Simbol atau logo sepeda motor Honda Beat
110cc bagus, sehingga logonya menjadi
identitas pembeda dengan merek lain Ordinal
X12 Logo yang ditimbulkan Simbol atau logo sepeda motor Honda Beat
110cc bagus, sehingga logonya menjadi
identitas pembeda dengan merek lain Ordinal
X13 Tempat tinggal yang
makin berkembang
Karena tempat tinggal yang semakin
berkembang dan moderen, sehingga
mendorong saya untuk membeli sepeda
motor Honda beat 110cc
Ordinal
X14 Rasa solidaritas Sepeda motor Honda Beat 110cc dapat
meningkatkan rasa soladiritas terhadap
teman-teman dan lingkungan
Ordinal
X15 Pengaruh keluarga dan
teman
Adanya informasi yang bernilai positif dari
teman tentang Honda Beat 110cc serta
mendapat dukungan dari keluarga saya
Ordinal
X16 Sesuai dengan
kebutuhan
Sepeda motor Honda Beat 110cc sesuai
dengan kebutuhan saya akan transportasi Ordinal
X17 Kondisi ekonomi Dalam membeli sepeda motor Honda Beat
110cc sesuai dengan keuangan pribadi saya Ordinal
46
X18 Gaya hidup Sepeda motor Honda beat karena sesuai
dengan gaya hidup sekarang
Ordinal
X19 Dapat diterima disegala
usia
Sepeda motor Honda Beat 110cc karena
dapat diterima disegala usia
Ordinal
X20 Mengetahui kelebihan
sepeda motor Honda
Beat 110cc
Saat membeli Honda Beat 110cc saya
mengetahui kelebihan sepeda motor Honda
Beat 110cc
Ordinal
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran umum PT Astra Honda Motor
4.1.1 Sejarah PT Astra Honda Motor
47
PT Astra Honda Motor ( AHM ) merupakan pelopor industri
sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan
nama awal PT Federal Motor. Saat itu, PT Federal Motor hanya
merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk
CKD ( completely knock down ).
Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda
adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc.
Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500
unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus
berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan
menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia.
Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif
mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen
sepeda motor Honda tahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa
anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal ( 1974 ) yang
memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda
seperti rangka, roda, knalpot dan sebagainya, PT Showa
Manufacturing Indonesia ( 1979 ) yang khusus memproduksi
peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing ( 1984 ) yang
memproduksi mesin sepeda motor serta PT Federal Izumi Mfg.
( 1990 ) yang khusus memproduksi piston.
48
Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta
tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi
kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun
2001 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger
menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi
kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International
Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.
Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 4 fasilitas pabrik
perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga
berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di
Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. Pabrik ke 3 berlokasi di kawasan
MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 4 berlokasi di
Karawang. Pabrik ke 4 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan
terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2014.
Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat
ini memiliki kapasitas produksi 5.3 juta unit sepeda motor per-
tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang
terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT
Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 40 juta pada
tahun 2013. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang
berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk
tingkat ASEAN.
49
Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda
motor Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.800
showroom penjualan, 3.600 layanan service atau bengkel AHASS
( Astra Honda Authorized Service Station ), serta 7.550 gerai suku
cadang, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda
di seluruh Indonesia. Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu
industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor
saja saat ini berjumlah sekitar 20.000 orang, ditambah ratusan
vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya
ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa.
Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberikan
kesempatan kerja kepada sekitar setengah juta orang. PT Astra
Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi
roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan
harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
4.2 Gambaran Umum Responden
4.2.1 Responden Menurut Jenis Kelamin
50
Perbedaan jenis kelamin dapat menjadi pembeda bagi
seseorang dalam melakukan pembelian scooter matic Honda Beat,
karena pada umumnya seseorang memilih scooter matic Honda Beat
yang sesuai dengan gaya hidup mereka. Dengan cukup banyaknya
konsumen berminat untuk memiliki scooter matic Honda Beat ini,
maka jenis kelamin responden memungkinkan untuk memiliki
perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Komposisi responden
menurut jenis kelamin disajikan pada Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1
Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki- laki 37 37%
Perempuan 63 63%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data yang Diolah Penulis, 2014
Gambar 4.1. Grafik Jenis Kelamin
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden
37%
63%
Jenis Kelamin
Laki- laki Perempuan
51
terbanyak adalah perempuan yaitu 63 orang (63%) sedangkan laki-
laki hanya 37 orang (37%). Hal ini menunjukkan bahwa perempuan
menunjukkan sebagai konsumen yang lebih potensial dalam
pembelian scooter matic Honda Beat dibanding laki-laki, karena
perempuan lebih memilih sepeda motor matic dibandingkan laki-laki.
4.2.2 Responden Menurut Umur
Perbedaan kondisi individu seperti umur seringkali dapat
memberikan perbedaan perilaku membeli seseorang. Ini dilakukan
untuk mengetahui kelompok umur yang lebih potensial dalam
pembelian scooter matic Honda Beat. Tabulasi umur responden dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.2
Jumlah Responden Menurut Umur
Umur Jumlah Persentase
17 – 20 tahun 32 32%
21 – 25 tahun 44 44%
26 – 30 tahun 14 14%
> 30 tahun 10 10%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
52
Gambar 4.2. Grafik Umur
Sumber: Hasil Kuesioner ( Data Diolah Penulis),2014
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa untuk umur
responden yang terbanyak adalah yang berumur antara 21 – 25 tahun
sebanyak 44 orang ( 44% ), diikuti dengan usia responden 17 – 20
tahun sebanyak 32 orang ( 32% ). Hal ini menunjukkan kelompok
umur 21 – 25 tahun merupakan konsumen potensial dalam
pembelian scooter matic Honda Beat, karena biasanya pada umur 21 –
25 tahun seseorang membutuhkan sepeda motor untuk penunjang
aktifitasnya seperti kuliah dan pekerjaan.
32%
44%
14%
10%
Responden Menurut Umur
17 – 20 tahun 21 – 25 tahun 26 – 30 tahun > 30 tahun
53
4.2.3 Responden Menurut Pekerjaan
Pekerjaan juga akan menunjukkan status sosial yang akan
mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan. Komposisi
responden menurut jenis pekerjaan yang ditekuninya disajikan pada
Tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3
Jumlah Responden Menurut Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase
Pegawai Swasta 34 34%
Pelajar/ Mahasiswa 21 21%
Pegawai Negeri Sipil 8 8%
Wiraswasta 17 17%
Ibu Rumah Tangga 20 20%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data yang diolah, 2014
Gambar 4.3 Grafik Pekerjaan
Sumber: Hasil Kuesioner ( Data Diolah Penulis),2014
34%
21%8%
17%
20%
Jumlah Responden Menurut
Pekerjaan
Pegawai Swasta Pelajar/ Mahasiswa Pegawai Negeri Sipil
Wiraswasta Ibu Rumah Tangga
54
Tabel 4.3 menunjukkan data bahwa jumlah responden yang
terbanyak adalah dari kelompok responden dengan pekerjaan
Pegawai Swasta yaitu sebanyak 34 orang atau 34% dari jumlah
responden, diikuti oleh responden dengan pekerjaan Pelajar/
Mahasiswa yaitu sebanyak 21 orang atau 21% responden. Data di atas
menunjukkan Pegawai Swasta lebih banyak membeli scooter matic
Honda Beat, karena selain sebagai sarana penunjang aktifitas untuk
pekerjaan.
4.2.4 Responden Menurut income
Besarnya pendapatan merupakan salah satu faktor pendukung
dalam pembelian konsumen terhadap scooter matic Honda Beat ini.
Karena akan mempengaruhi seseorang dalam pengambilan
keputusan. Komposisi responden menurut besarnya income disajikan
pada Tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4.4
Jumlah Responden Menurut Pendapatan
Besarnya income Jumlah Persentase
Rp 500.000 – Rp. 1.000.000 24 24%
Rp 1.100.000 – Rp. 2.000.000 34 34%
Rp 2.100.000 – Rp. 3.000.000 29 29%
Rp. > 3.100.000 13 13%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data yang diolah, 2014
55
Gambar 4.4. Grafik Pendapatan
Sumber: Hasil Kuesioner(Data DiolahPenulis),2014
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian responden
mempunyai pendapatan sebesar Rp 1.100.000 – Rp. 2.000.000 jt/bln
yaitu sebanyak 34 orang atau 34%, diikuti oleh responden yang
yaitu sebanyak 29 orang mempunyai pendapatan Rp 2.100.000 – Rp.
3.000.000 jt/bln atau 29%. Banyaknya responden yang mempunyai
pendapatan sebesar Rp 1.100.000 – Rp. 2.000.000 jt/bln karena,
kebanyakan para pembeli merupakan karyawan swasta di daerah
penggilingan.
24%
34%
29%
13%
Jumlah Responden Menurut
Pendapatan
Rp 500.000 – Rp. 1.000.000 Rp 1.100.000 – Rp. 2.000.000
Rp 2.100.000 – Rp. 3.000.000 Rp. > 3.100.000
56
4.3 Deskripsi Variabel
4.3.1 Deskripsi Variabel produk
Menurut Kotler dan Armstrong, ( 2008 : 273 ) bahwa :
“berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan
adalah kualitas produk. Kualitas adalah sebagai karakteristik produk
atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau yang tersirat.”
Hasil tanggapan terhadap advertising dapat dijelaskan pada
tabel 4.5 berikut ini :
Tabel 4.5
Tanggapan Responden Mengenai Produk
No Indikator Skor Jml
skor
Rata-
rataSS S R TS STS
1 Sepeda motor Honda Beat 110cc nyaman saat dikendarai 26 62 8 2 2 408 4,08
2 Sepeda motor Honda Beat 110cc irit BBM 40 41 13 3 3 412 4,12
3 Sepeda motor merek Honda Beat 110cc memiliki fitur yang
khusus misalnya: ( lampu yang terang, pengamanan kunci,
warna yang berfariasi, felg yang variatif )
24 52 20 0 4 392 3,92
4 Body sepeda motor Honda Beat 110cc kokoh/kuat dan
menarik
36 46 13 2 3 410 4,10
Jumlah 1622 16,22
Rata-rata 405,5 4,05
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.5
menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan
tanggapan yang tinggi terhadap produk Honda Beat, artinya
responden menilai bahwa responden menyukai produk Honda Beat.
57
Kebanyakan responden melihat produk Honda Beat merupakan
sepeda motor yang irit dan memiliki body yang kokoh dan menarik.
Selain itu juga sebagian responden menganggap bahwa sepeda motor
Honda Beat merupakan sepeda motor yang nyaman dikendarai dan
Sepeda motor merek Honda Beat 110cc memiliki fitur yang khusus
misalnya: ( lampu yang terang, pengamanan kunci, warna yang
berfariasi ,felg yang variatif ) sehingga dari beberapa variabel produk
diatas dinyatakan bahwa sebagian besar responden menganggap
bahwa produk Honda beat sangat menarik minat mereka untuk
membelinya.
4.3.2 Deskripsi Variabel harga
Selanjutnya Menurut Kotler dan Armstrong ( 2008 : 345 )
mendefinisikan bahwa: “ Harga adalah jumlah yang ditagihkan atas
suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah semua
nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan
dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Hasil
tanggapan terhadap advertising dapat dijelaskan pada tabel 4.6
berikut ini :
58
Tabel 4.6
Tanggapan Responden Mengenai harga
No Indikator Skor Jml
skor
Rata-
rataSS S R TS ST
S1 Harga sepeda motor Honda Beat 110cc
yang tinggi mencerminkan kualitas,
performa dan reputasi merek yang handal
25 55 16 2 2 399 3,99
2 Sepeda motor Honda Beat 110cc
memiliki harga yang relatif terjangkau
19 54 21 3 3 383 3,83
Jumlah 782 7,82
Rata-rata 391 3,91
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.6
menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan
tanggapan yang tinggi terhadap harga Honda Beat, artinya
responden menilai bahwa responden mengganggap harga Honda
Beat 110cc yang tinggi mencerminkan kualitas, performa dan reputasi
merek yang handal. Sedangkan sebagian responden lainnya
menganggap bahwa harga Honda beat Sepeda motor Honda Beat
110cc memiliki harga yang relatif terjangkau.
4.3.3 Deskripsi Variabel Tempat
Menurut ( Abdullah dan Thantri 2012 : 207 ) Saluran distribusi
dapat dilihat sebagai sekumpulan orgnaisasi yang saling tergantung
satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah
produk atau pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Hasil
tanggapan terhadap advertising dapat dijelaskan pada tabel 4.7
berikut ini :
59
Tabel 4.7
Tanggapan Responden Mengenai Tempat
No Indikator Skor Jml
skor
Rata-
rataSS S R TS STS
1 Sepeda motor Honda Beat 110cc mudah didapat
dan dibeli disemua dealer Honda yang telah banyak
berdiri diberbagai tempat
20 57 14 5 4 384 3,84
2 Suku cadang sepeda motor Honda terutama
Honda Beat 110cc murah, kualitasnya terjamin
dan mudah didapat
34 47 24 4 1 439 4,39
Jumlah 823 8,23
Rata-rata 411,5 4,11
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.7
menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan
tanggapan terhadap tempat penjualan Honda Beat. Berdasarkan
pada hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan bahwa sepeda
motor Honda Beat 110cc mudah didapat dan dibeli disemua dealer
Honda yang telah banyak berdiri diberbagai tempat. Selain itu juga
sebagian responden yang lain juga menyatakan bahwa suku cadang
sepeda motor Honda terutama Honda Beat 110cc murah,
kualitasnya terjamin dan mudah didapat.
4.3.4 Deskripsi Variabel Promotion
Menurut Alma ( 2007 : 179 ) mendefinisikan bahwa: “Promosi
adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan
calon konsumen mengenai barang dan jasa. Dengan tujuan untuk
60
memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan
calon konsumen”. Hasil tanggapan terhadap advertising dapat
dijelaskan pada tabel 4.8 berikut ini :
Tabel 4.8
Tanggapan Responden Mengenai Promotion
No Indikator Skor Jml
skor
Rata-
rataSS S R TS STS
1 Iklan sepeda motor Honda Beat 110cc
yang ditampilkan di media masa dan
elektronik (TV) sangat menarik
27 44 22 4 3 388 3,88
2 SPG sepeda motor Honda sangat
ramah dan sangat komunikatif
terhadap konsumen
21 51 34 2 2 417 4,17
Jumlah 805 8,05
Rata-rata 402,5 4,02
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.8
menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan
tanggapan terhadap Promotion penjualan Honda Beat. Berdasarkan
pada hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan bahwa Iklan
sepeda motor Honda Beat 110cc yang ditampilkan di media masa
dan elektronik ( TV ) sangat menarik. Selain itu juga sebagian
responden yang lain juga menyatakan bahwa SPG sepeda motor
Honda sangat ramah dan sangat komunikatif terhadap konsumen.
4.3.5 Deskripsi Variabel Merek
Menurut Kotler dan Armstrong ( 2008 : 281 ) merek adalah: aset
kuat yang harus dikembangkan dan dikelola secara seksama. Merek
61
juga lebih dari sekedar nama dan lambang. Merek adalah elemen
kunci dalam hubungan perusahaan dengan konsumen. Merek
mepresentasikan persepsi dan perasaan konsumen atau sebuah produk
dan kinerjanya sehingga semua hal tentang arti produk atau jasa
kepada konsumen. Hasil tanggapan terhadap advertising dapat
dijelaskan pada tabel 4.9 berikut ini :
Tabel 4.9
Tanggapan Responden Mengenai Merek
No Indikator Skor Jml
skor
Rata-
rata
SS S R TS ST
S1 Simbol atau logo sepeda motor Honda Beat
110cc bagus, sehingga logonya menjadi
identitas pembeda dengan merek lain
21 54 21 2 2 390 3,90
2 Simbol atau logo sepeda motor Honda
Beat 110cc bagus, sehingga logonya
menjadi identitas pembeda dengan merek
lain
17 45 7 23 8 340 3,40
3 Karena tempat tinggal yang semakin
berkembang dan moderen, sehingga
mendorong saya untuk membeli sepeda
motor Honda beat 110cc
28 27 30 11 4 364 3,64
4 Sepeda motor Honda Beat 110cc
dapatmeningkatkan rasa soladiritas
terhadap teman-teman dan lingkungan
18 40 25 10 7 352 3,52
5 Adanya informasi yang bernilai positif dari
teman tentang Honda Beat 110cc serta
mendapat dukungan dari keluarga saya
25 37 25 10 3 371 3,71
6 Sepeda motor Honda Beat 110cc sesuai
dengan kebutuhan saya akan transportasi
29 44 21 4 2 394 3,94
Jumlah 2211 22,11
Rata-rata 368,
5
3,68
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
62
Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.9
menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan
tanggapan terhadap merek Honda Beat. Berdasarkan pada hasil
analisis pada tabel diatas menunjukkan Simbol atau logo sepeda
motor Honda Beat 110cc bagus, sehingga logonya menjadi
identitas pembeda dengan merek lain, Simbol atau logo sepeda
motor Honda Beat 110cc bagus, sehingga logonya menjadi
identitas pembeda dengan merek lain, Karena tempat tinggal yang
semakin berkembang dan modern, sehingga mendorong saya untuk
membeli sepeda motor Honda beat 110cc, Sepeda motor Honda
Beat 110cc dapat meningkatkan rasa solidaritas terhadap teman-
teman dan lingkungan, Adanya informasi yang bernilai positif dari
teman tentang Honda Beat 110cc serta mendapat dukungan dari
keluarga saya, dan Sepeda motor Honda Beat 110cc sesuai dengan
kebutuhan saya akan transportasi.
4.4 Uji Hasil Validitas dan Reliabilitas
Untuk menguji konsistensi instrumen apakah valid atau tidak disetiap
pertanyaan yang mewakili variabel yang digunakan, maka dilakukan uji
validitas dan reliabilitas terhadap masing-masing item yang mewakili variabel
Produk, Harga, Tempat, Promosi, Merek, dan Perilaku konsumen.
63
4.4.1 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Pembahasan dan hasil pengujian validitas terdapat 20 variabel
yang diambil pada analisis ini. Sebelum menganalisa data lebih lanjut
lagi dengan menggunakan pendekatan analisis faktor, terlebih dahulu
ke 20 variabel ini akan dilakukan pengujian validitas.
1) Hasil uji validitas
Hasil pengujian validitas tersebut dapat dilihat tabel:
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Semua Variabel
No Variable Nilai
Validitas
Nilai
Kritis
Hasil
1. Kenyamanan produk 0.861 0,30 Valid
2. Penggunaan BBM yang irit 0.884 0,30 Valid
3. Fitur yang khusus 0.779 0,30 Valid
4. Penampilan produk 0.893 0,30 Valid
5. Persepsi harga 0.884 0,30 Valid
6. Harga terjangkau 0.900 0,30 Valid
7. Mudah didapat dan dibeli 0.903 0,30 Valid
8. Kemudahan suku cadang 0.890 0,30 Valid
9. Frekuensi munculnya iklan 0.910 0,30 Valid
10. penjual yang ramah dan komunikatif 0.880 0,30 Valid
11. Merek yang berkualitas 0.592 0,30 Valid
12. Logo yang ditimbulkan 0.868 0,30 Valid
13. Tempat tinggal yang makin berkembang 0.934 0,30 Valid
14. Rasa solidaritas 0.913 0,30 Valid
15. Pengaruh keluarga dan teman 0.870 0,30 Valid
16. Sesuai dengan kebutuhan 0.909 0,30 Valid
17. Kondisi ekonomi 0.874 0,30 Valid
18. Gaya hidup 0.864 0,30 Valid
19. Dapatditerima disegala usia 0.770 0,30 Valid
20. Mengetahui kelebihan sepeda motor 0.878 0,30 Valid
64
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Dari hasil pengujian validitas pada tabel 4.10 diatas, dapat
diketahui bahwa ternyata ada 20 variabel dari setiap item
pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah valid karena
memiliki nilai korelasi yang lebih besar dari pada nilai kritisnya,
yaitu 0,30.
2) Uji Reliabilitas
Sementara nilai alpha yang didapatkan dari uji reliabilitas di
tabel 4.11,semua faktor berada diatas 0.700, , hal ini berarti nilai
reabilitas tinggi karena lebih dari 0,5 sehingga semua pertanyaan
tersebut sudah dapat dikatakan reliable dan dapat diuji kembali.
Tabel 4.11.
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.887 20
Sumber : Data primer yang diolah peneliti dari SPSS 17.0 for windows
65
4.4.2 Pembahasan dan Analisis Variabel
1) Kenyamanan Produk
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai
kenyamanan produk yang juga merupakan variabel produk.
Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi
(Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat
Setuju).
Tabel 4.12
Variabel Kenyamanan Produk
1
Nilai Jumlah Persentase
5 26 26%
4 62 62%
3 8 8%
2 2 2%
1 2 2%
TOTAL 100 100%
Sumber: Data Diolah Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 26 responden
atau 26% menyatakan sangat setuju, 62 responden atau 62%
menyatakan setuju, 8 responden atau 8% menyatakan ragu - ragu,
66
2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 2 responden atau
2% menyatakan sangat tidak setuju.
2) Penggunaan BBM yang Irit
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai
BBM irit yang juga merupakan variabel produk. Responden
diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat
Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ).
Tabel 4.13
Variabel BBM Irit
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 42 responden
atau 42% menyatakan sangat setuju, 41 responden atau 41%
menyatakan setuju, 13 responden atau 13% menyatakan ragu-ragu, 4
responden atau 4% menyatakan tidak setuju, 0 responden atau 0%
menyatakan sangat tidak setuju.
2
Nilai Jumlah Persentase
5 42 42%
4 41 41%
3 13 13%
2 4 4%
1 0 0%
TOTAL 100 100%
67
3) Fitur yang Khusus
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai fitur
khusus yang juga merupakan variabel produk. Responden diminta
untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak
Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ).
Tabel 4.14
Variabel Fitur Khusus
3
Nilai Jumlah Persentase
5 24 24%
4 53 53%
3 19 19%
2 0 0%
1 4 4%
TOTAL 100 100%
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 24 responden
atau 24% menyatakan sangat setuju, 53 responden atau 53%
menyatakan setuju, 19 responden atau 19% menyatakan ragu-ragu, 0
responden atau 0% menyatakan tidak setuju, 4 responden atau 4%
menyatakan sangat tidak setuju.
4) Penampilan Produk
68
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai
penampilan produk yang juga merupakan variabel produk.
Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi (
Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ).
Tabel 4.15
Variabel Penampilan Produk
4
Nilai Jumlah Persentase
5 36 36%
4 46 46%
3 13 13%
2 2 2%
1 3 3%
TOTAL 100 100%
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 36 responden
atau 36% menyatakan sangat setuju, 46 responden atau 46%
menyatakan setuju, 13 responden atau 13% menyatakan ragu-ragu, 2
responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 3 responden atau 3%
menyatakan sangat tidak setuju.
5) Persepsi Harga
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai
persepsi harga yang juga merupakan variabel harga. Responden
diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak
69
Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ).
Tabel 4.16
Variabel Persepsi Harga
5
Nilai Jumlah Persentase
5 25 25%
4 56 56%
3 15 15%
2 2 2%
1 2 2%
TOTAL 100 100%
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 25 responden
atau 25% menyatakan sangat setuju, 56 responden atau 56%
menyatakan setuju, 15 responden atau 15% menyatakan ragu-ragu, 2
responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 2 responden atau 2%
menyatakan sangat tidak setuju.
6) Harga Terjangkau
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai harga
terjangkau yang juga merupakan variabel harga. Responden diminta
untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak
Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ).
70
Tabel 4.17
Variabel Harga Terjangkau
6
Nilai Jumlah Persentase
5 19 19%
4 54 54%
3 21 21%
2 3 3%
1 3 3%
TOTAL 100 100%
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 19 responden
atau 19% menyatakan sangat setuju, 54 responden atau 54%
menyatakan setuju, 21 responden atau 21% menyatakan ragu-ragu, 3
responden atau 3% menyatakan tidak setuju, 3 responden atau 3%
menyatakan sangat tidak setuju.
7) Mudah didapat dan Dibeli
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai mudah
didapat dan dibeli yang juga merupakan variabel tempat. Responden
diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak
Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ).
71
Tabel 4.18
Variabel Mudah Didapat dan Dibeli
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 23 responden
atau 23% menyatakan sangat setuju, 57 responden atau 57%
menyatakan setuju, 14 responden atau 14% menyatakan ragu-ragu, 2
responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 4 responden atau 4%
menyatakan sangat tidak setuju.
8) Kemudahan Suku Cadang
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai
kemudahan suku cadang yang juga merupakan variabel tempat.
Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi (
Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ).
7
Nilai Jumlah Persentase
5 23 23%
4 57 57%
3 14 14%
2 2 2%
1 4 4%
TOTAL 100 100%
72
Tabel 4.19
Variabel Kemuudahan Suku Cadang
8
Nilai Jumlah Persentase
5 24 24%
4 47 47%
3 24 24%
2 4 4%
1 1 1%
TOTAL 100 100%
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 24 responden
atau 24% menyatakan sangat setuju, 47 responden atau 47%
menyatakan setuju, 24 responden atau 24% menyatakan ragu-ragu, 4
responden atau 4% menyatakan tidak setuju. 1 responden atau 1%
menyatakan sangat tidak setuju.
9) Frekuensi Munculnya Iklan
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai iklan
yang juga merupakan variabel promosi. Responden diminta untuk
memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak Setuju/Tidak
Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ).
73
Tabel 4.20
Variabel Frekuensi Munculnya Iklan
9
Nilai Jumlah Persentase
5 27 27%
4 44 44%
3 22 22%
2 4 4%
1 3 3%
TOTAL 100 100%
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 27 responden
atau 27% menyatakan sangat setuju, 44 responden atau 44%
menyatakan setuju, 22 responden atau 22% menyatakan ragu-ragu, 4
responden atau 4% menyatakan tidak setuju. 3 responden atau 3%
menyatakan sangat tidak setuju.
10) Penjual yang Ramah dan Komunikatif
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai penjual
yang ramah dan komunikatif yang juga merupakan variabel promosi.
Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi (
74
Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ).
Tabel 4.21
Variabel Penjual Yang Ramah dan Komunikatif
10
Nilai Jumlah Persentase
5 21 21%
4 52 52%
3 23 23%
2 2 2%
1 2 2%
TOTAL 100 100%
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 21 responden
atau 21% menyatakan sangat setuju, 52 responden atau 52%
menyatakan setuju, 23 responden atau 23% menyatakan ragu-ragu, 2
responden atau 2% menyatakan tidak setuju. 2 responden atau 2%
menyatakan sangat tidak setuju.
11) Merek yang Berkualitas
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai merek
berkualitas yang juga merupakan variabel merek. Responden diminta
untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak
75
Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ).
Tabel 4.22
Variabel Merek yang Berkualitas
11
Nilai Jumlah Persentase
5 21 21%
4 54 54%
3 21 21%
2 2 2%
1 2 2%
TOTAL 100 100%
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 21 responden
atau 21% menyatakan sangat setuju, 54 responden atau 54%
menyatakan setuju, 21 responden atau 21% menyatakan ragu-ragu, 2
responden atau 2% menyatakan tidak setuju. 2 responden atau 2%
menyatakan sangat tidak setuju.
12) Logo yang Ditimbulkan
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai logo
yang ditimbulkan yang juga merupakan variabel merek. Responden
76
diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi (Sangat Tidak
Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju).
Tabel 4.23
Variabel Logo Yang Ditimbulkan
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 17 responden
atau 17% menyatakan sangat setuju, 45 responden atau 45%
menyatakan setuju, 23 responden atau 23% menyatakan ragu-ragu, 7
responden atau 7% menyatakan tidak setuju. 8 responden atau 8%
menyatakan sangat tidak setuju.
13) Tempat Tinggal yang Makin berkembang
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai tempat
tinggal makin berkembang yang juga merupakan variabel merek.
12
Nilai Jumlah Persentase
5 17 17%
4 45 45%
3 23 23%
2 7 7%
1 8 8%
TOTAL 100 100%
77
Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi (
Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ).
Tabel 4.24
Variabel Merek yang Berkualitas
13
Nilai Jumlah Persentase
5 28 28%
4 27 27%
3 30 30%
2 11 11%
1 4 4%
TOTAL 100 100%
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 28 responden
atau 28% menyatakan sangat setuju, 27 responden atau 27%
menyatakan setuju, 30 responden atau 30% menyatakan ragu-ragu,
11 responden atau 11% menyatakan tidak setuju. 4 responden atau
4% menyatakan sangat tidak setuju.
14) Rasa Solidaritas
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai rasa
solidaritas yang juga merupakan variabel merek. Responden diminta
78
untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak
Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ).
Tabel 4.25
Variabel Rasa Solidaritas
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 18 responden
atau 18% menyatakan sangat setuju, 40 responden atau 40%
menyatakan setuju, 25 responden atau 25% menyatakan ragu-ragu,
10 responden atau 10% menyatakan tidak setuju. 7 responden atau
7% menyatakan sangat tidak setuju.
15) Pengaruh Keluarga dan teman
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai
pengaruh keluarga dan teman yang juga merupakan variabel merek.
14
Nilai Jumlah Persentase
5 18 18%
4 40 40%
3 25 25%
2 10 10%
1 7 7%
TOTAL 100 100%
79
Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi (
Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ).
Tabel 4.26
Variabel Pengaruh Keluarga dan Teman
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 25 responden
atau 25% menyatakan sangat setuju, 38 responden atau 38%
menyatakan setuju, 24 responden atau 24% menyatakan ragu-ragu,
10 responden atau 10% menyatakan tidak setuju. 3 responden atau
3% menyatakan sangat tidak setuju.
16) Sesuai Dengan Kebutuhan Akan Transportasi
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai
kebutuhan Akan Transportasi yang juga merupakan variabel merek.
15
Nilai Jumlah Persentase
5 25 25%
4 38 38%
3 24 24%
2 10 10%
1 3 3%
TOTAL 100 100%
80
Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi (
Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ),
Tabel 4.27
Variabel Kebutuhan Akan Transportasi
16
Nilai Jumlah Persentase
5 29 29%
4 36 36%
3 22 22%
2 11 11%
1 2 2%
TOTAL 100 100%
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 29 responden
atau 29% menyatakan sangat setuju, 36 responden atau 36%
menyatakan setuju, 22 responden atau 22% menyatakan ragu-ragu,
11 responden atau 11% menyatakan tidak setuju. 2 responden atau
2% menyatakan sangat tidak setuju.
17) Kondisi Ekonomi
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai kondisi
ekonomi yang juga merupakan variabel perilaku konsumen.
81
Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi (
Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju )
Tabel 4.28
Variabel Kondisi ekonomi
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 19 responden
atau 19% menyatakan sangat setuju, 58 responden atau 58%
menyatakan setuju, 16 responden atau 16% menyatakan ragu-ragu, 4
responden atau 4% menyatakan tidak setuju. 4 responden atau 4%
menyatakan sangat tidak setuju.
18) Gaya Hidup
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai gaya
hidup yang juga merupakan variabel perilaku konsumen. Responden
17
Nilai Jumlah Persentase
5 19 19%
4 59 58%
3 16 16%
2 4 4%
1 4 4%
TOTAL 102 100%
82
diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi (Sangat Tidak
Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju)
Tabel 4.29
Variabel Gaya Hidup
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 23 responden
atau 23% menyatakan sangat setuju, 54 responden atau 54%
menyatakan setuju, 18 responden atau 18% menyatakan ragu - ragu,
2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju. 3 responden atau 3%
menyatakan sangat tidak setuju.
19) Dapat diterima disegala Usia
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai dapat
18
Nilai Jumlah Persentase
5 23 23%
4 54 54%
3 18 18%
2 2 2%
1 3 3%
TOTAL 100 100%
83
diterima disegala usia yang juga merupakan variabel perilaku
konsumen. Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat
persepsi ( Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat
Setuju ).
Tabel 4.30
Variabel Dapat Diterima Disegala Usia
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 24 responden
atau 24% menyatakan sangat setuju, 53 responden atau 53%
menyatakan setuju, 17 responden atau 17% menyatakan ragu - ragu,
5 responden atau 5% menyatakan tidak setuju. 1 responden atau 1%
menyatakan sangat tidak setuju.
20) Mengetahui Kelebihan Sepeda Motor
19
Nilai Jumlah Persentase
5 24 24%
4 53 53%
3 17 17%
2 5 5%
1 1 1%
TOTAL 100 100%
84
Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai
mengetahui kelebihan sepeda motor yang juga merupakan variabel
perilaku konsumen. Responden diminta untuk memilih berdasarkan
tingkat persepsi ( Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-
ragu/Setuju/Sangat Setuju ).
Tabel 4.31
Variabel Mengetahui Kelebihan Sepeda Motor
Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 27 responden
atau 27% menyatakan sangat setuju, 50 responden atau 50%
menyatakan setuju, 16 responden atau 16% menyatakan ragu-ragu, 4
responden atau 4% menyatakan tidak setuju. 3 responden atau 3%
menyatakan sangat tidak setuju.
4.5 KMO dan Bartlett’s Test
Sehingga analisis selanjutnya sudah bisa dilakukan. Pada reduksi data
20
Nilai Jumlah Persentase
5 27 27%
4 50 50%
3 16 16%
2 4 4%
1 3 3%
TOTAL 100 100%
85
yang ketiga diperoleh nilai KMO-MSA dan Bartlett’s Test seperti yang ada
di Tabel 4.32.
Tabel 4.32
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
.807
Bartlett's Test of
Sphericity
Approx. Chi-Square 1.602E3
Df 190
Sig. .000
Sumber : Data primer yang diolah peneliti dari SPSS 17.0 for windows
Tabel diatas menunjukkan bahwa, KaiserMayer Olkin dan Barlett's Test
adalah sebesar 0,807 dengan signifikansi sebesar 0,00. Karena angka KMO
tersebut sudah diatas 0,5 dan signifikasi jauh dibawah ( 0,000,0,05) maka
variabel dan sampel yang sudah bisa dianalisa dengan menggunakan analisis
faktor.
Hipotesis untuk signifikasi H0= sampel atau variabel sudah memadai
untuk dianalisis lebih lanjut. H1= sampel atau variabel sudah dianalisis lebih
lanjut. Mengingat hasil KMO dan Barlett's test angka measure of sampling
adequancy ( MSA berkisar 0 sampai 1 ).
Dengan kriteria, jika angka MSA = 1 maka variabel tersebut sudah pasti
dapat dianalisis tanpa kesalahan oleh variabel lain. Jika angka MSA > 0,5
maka variabel tersebut bisa diprediksi dan bisa dianalisis dan tidak bisa
dianalisis lebih lanjut, sehingga harus dikeluarkan dari variabel lainnya (
Santoso, 2010 : 66 )
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc

More Related Content

What's hot

Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Power point smk penjualan usaha kue
Power point smk penjualan usaha kuePower point smk penjualan usaha kue
Power point smk penjualan usaha kue
Jack Mclean
 
Makalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramMakalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang Garam
Yesica Adicondro
 
Presentasi proposal-tesis yeni
Presentasi proposal-tesis yeniPresentasi proposal-tesis yeni
Presentasi proposal-tesis yeni
yeni_yuliani
 
Orientasi dan Penempatan
Orientasi dan PenempatanOrientasi dan Penempatan
Orientasi dan Penempatan
Widia Ratnasari Samosir
 
Ujian Tugas Akhir (Sidang Skripsi)
Ujian Tugas Akhir (Sidang Skripsi)Ujian Tugas Akhir (Sidang Skripsi)
Ujian Tugas Akhir (Sidang Skripsi)
ocktav andrian
 
Bab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifBab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifRoyadi Nusa
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantarVio Robin
 
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Muhammad Zona Gufiralla
 
Model Evaluasi pelatihan
Model Evaluasi pelatihanModel Evaluasi pelatihan
Model Evaluasi pelatihan
Yuda Mahendra Asmara
 
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjahubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
Sulistia Rini
 
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOODKELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
ariqswg
 
Analisis pt. astra internasional mb 38-01
Analisis pt. astra internasional mb 38-01Analisis pt. astra internasional mb 38-01
Analisis pt. astra internasional mb 38-01
Tazkia Karin
 
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui surat
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui suratKomunikasi bisnis : komunikasi melalui surat
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui surat
Yudha Kusuma
 
Proposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swotProposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swot
Fidayatul Kasanah
 
Pembelanjaan resiko
Pembelanjaan resikoPembelanjaan resiko
Pembelanjaan resiko
hasril ariel
 
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnisHak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnisDini Rahmi Hasibuan
 
Strategi Inovasi
Strategi InovasiStrategi Inovasi
Strategi Inovasi
Yodhia Antariksa
 
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
(ppt) company profile PT ULTRAJAYAPutri Sanuria
 

What's hot (20)

Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
 
Power point smk penjualan usaha kue
Power point smk penjualan usaha kuePower point smk penjualan usaha kue
Power point smk penjualan usaha kue
 
Makalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramMakalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang Garam
 
Presentasi proposal-tesis yeni
Presentasi proposal-tesis yeniPresentasi proposal-tesis yeni
Presentasi proposal-tesis yeni
 
Orientasi dan Penempatan
Orientasi dan PenempatanOrientasi dan Penempatan
Orientasi dan Penempatan
 
Ujian Tugas Akhir (Sidang Skripsi)
Ujian Tugas Akhir (Sidang Skripsi)Ujian Tugas Akhir (Sidang Skripsi)
Ujian Tugas Akhir (Sidang Skripsi)
 
Bab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifBab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatif
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
 
Model Evaluasi pelatihan
Model Evaluasi pelatihanModel Evaluasi pelatihan
Model Evaluasi pelatihan
 
Laporan hasil analisis
Laporan hasil analisisLaporan hasil analisis
Laporan hasil analisis
 
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerjahubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja
 
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOODKELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
KELOMPOK 3 PT GARUDA FOOD
 
Analisis pt. astra internasional mb 38-01
Analisis pt. astra internasional mb 38-01Analisis pt. astra internasional mb 38-01
Analisis pt. astra internasional mb 38-01
 
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui surat
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui suratKomunikasi bisnis : komunikasi melalui surat
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui surat
 
Proposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swotProposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swot
 
Pembelanjaan resiko
Pembelanjaan resikoPembelanjaan resiko
Pembelanjaan resiko
 
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnisHak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
 
Strategi Inovasi
Strategi InovasiStrategi Inovasi
Strategi Inovasi
 
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
 

Viewers also liked

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS
ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPASANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS
ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS
Uofa_Unsada
 
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
Uofa_Unsada
 
Konsumen sebagai pembeli
Konsumen sebagai pembeliKonsumen sebagai pembeli
Konsumen sebagai pembeli
andinaprincess
 
Tugas kuliah analisis perspektif prilaku konsumen
Tugas kuliah  analisis perspektif prilaku konsumenTugas kuliah  analisis perspektif prilaku konsumen
Tugas kuliah analisis perspektif prilaku konsumen
Muhammad Tohir
 
Contoh kuesioner riset perilaku konsumen
Contoh kuesioner riset perilaku konsumenContoh kuesioner riset perilaku konsumen
Contoh kuesioner riset perilaku konsumenIkhsan Bz
 
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian suatu produk
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian suatu produkFaktor-faktor yang mempengaruhi pembelian suatu produk
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian suatu produkTia Darmayanti
 
Contoh Skripsi: Ekonomi managemen
Contoh Skripsi: Ekonomi managemenContoh Skripsi: Ekonomi managemen
Contoh Skripsi: Ekonomi managemen
Konsultan Tesis
 
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
Uofa_Unsada
 
ANALISIS SIA CV DAFAKO MOTOR
ANALISIS SIA  CV DAFAKO MOTORANALISIS SIA  CV DAFAKO MOTOR
ANALISIS SIA CV DAFAKO MOTOR
Yunita Tri Andra Yani
 
Mahindra stallio 110cc
Mahindra stallio 110ccMahindra stallio 110cc
Mahindra stallio 110cc
bikeadvice
 
Skripsi sosiology belum valid
Skripsi sosiology belum validSkripsi sosiology belum valid
Skripsi sosiology belum validDhe Dhe Sulistio
 
Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_3
Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_3Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_3
Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_3
Willy Nur Wahyudi
 
TIK BAB 5 DAN 6
TIK BAB 5 DAN 6TIK BAB 5 DAN 6
TIK BAB 5 DAN 6
sabillagiska
 
Analisis Pengaruh Kemasan Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
Analisis Pengaruh Kemasan Terhadap Perilaku Pembelian KonsumenAnalisis Pengaruh Kemasan Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
Analisis Pengaruh Kemasan Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
Universitas Intersional Batam
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian suatu produk
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian suatu produkFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian suatu produk
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian suatu produkheribertusdwi
 
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumenPembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumenReni Kurniati
 
Ly fairuzah aisyah fsh
Ly fairuzah aisyah fshLy fairuzah aisyah fsh
Ly fairuzah aisyah fsh
Toni Arifin
 
Bab 5. perhatian dan pemahaman
Bab 5. perhatian dan pemahamanBab 5. perhatian dan pemahaman
Bab 5. perhatian dan pemahaman
Judianto Nugroho
 
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
RatnaVidyawati
 
Pak masri-Penerapan System Online Payment Point (SOPP)
Pak masri-Penerapan System Online Payment Point (SOPP) Pak masri-Penerapan System Online Payment Point (SOPP)
Pak masri-Penerapan System Online Payment Point (SOPP)
Masriermawijya
 

Viewers also liked (20)

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS
ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPASANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS
ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS
 
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
 
Konsumen sebagai pembeli
Konsumen sebagai pembeliKonsumen sebagai pembeli
Konsumen sebagai pembeli
 
Tugas kuliah analisis perspektif prilaku konsumen
Tugas kuliah  analisis perspektif prilaku konsumenTugas kuliah  analisis perspektif prilaku konsumen
Tugas kuliah analisis perspektif prilaku konsumen
 
Contoh kuesioner riset perilaku konsumen
Contoh kuesioner riset perilaku konsumenContoh kuesioner riset perilaku konsumen
Contoh kuesioner riset perilaku konsumen
 
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian suatu produk
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian suatu produkFaktor-faktor yang mempengaruhi pembelian suatu produk
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian suatu produk
 
Contoh Skripsi: Ekonomi managemen
Contoh Skripsi: Ekonomi managemenContoh Skripsi: Ekonomi managemen
Contoh Skripsi: Ekonomi managemen
 
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
 
ANALISIS SIA CV DAFAKO MOTOR
ANALISIS SIA  CV DAFAKO MOTORANALISIS SIA  CV DAFAKO MOTOR
ANALISIS SIA CV DAFAKO MOTOR
 
Mahindra stallio 110cc
Mahindra stallio 110ccMahindra stallio 110cc
Mahindra stallio 110cc
 
Skripsi sosiology belum valid
Skripsi sosiology belum validSkripsi sosiology belum valid
Skripsi sosiology belum valid
 
Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_3
Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_3Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_3
Konsep dasar akuntansi_dan_pelaporan_keuangan_jilid_3
 
TIK BAB 5 DAN 6
TIK BAB 5 DAN 6TIK BAB 5 DAN 6
TIK BAB 5 DAN 6
 
Analisis Pengaruh Kemasan Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
Analisis Pengaruh Kemasan Terhadap Perilaku Pembelian KonsumenAnalisis Pengaruh Kemasan Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
Analisis Pengaruh Kemasan Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian suatu produk
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian suatu produkFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian suatu produk
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian suatu produk
 
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumenPembentukan dan pengubahan sikap konsumen
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumen
 
Ly fairuzah aisyah fsh
Ly fairuzah aisyah fshLy fairuzah aisyah fsh
Ly fairuzah aisyah fsh
 
Bab 5. perhatian dan pemahaman
Bab 5. perhatian dan pemahamanBab 5. perhatian dan pemahaman
Bab 5. perhatian dan pemahaman
 
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
 
Pak masri-Penerapan System Online Payment Point (SOPP)
Pak masri-Penerapan System Online Payment Point (SOPP) Pak masri-Penerapan System Online Payment Point (SOPP)
Pak masri-Penerapan System Online Payment Point (SOPP)
 

Similar to ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc

Skripsi: Ekonomi managemen
Skripsi: Ekonomi managemen Skripsi: Ekonomi managemen
Skripsi: Ekonomi managemen
Konsultan Tesis
 
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP LOYALITAS ...
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP LOYALITAS ...PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP LOYALITAS ...
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP LOYALITAS ...
Uofa_Unsada
 
ANALIS PERSEPSI KUALITAS MEREK DAN LOYALITAS MEREK PADA MINYAK KAYU PUTIH CAP...
ANALIS PERSEPSI KUALITAS MEREK DAN LOYALITAS MEREK PADA MINYAK KAYU PUTIH CAP...ANALIS PERSEPSI KUALITAS MEREK DAN LOYALITAS MEREK PADA MINYAK KAYU PUTIH CAP...
ANALIS PERSEPSI KUALITAS MEREK DAN LOYALITAS MEREK PADA MINYAK KAYU PUTIH CAP...
Uofa_Unsada
 
ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) INBOX DAN DAHSYAT BERDASARKAN PER...
ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) INBOX DAN DAHSYAT BERDASARKAN PER...ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) INBOX DAN DAHSYAT BERDASARKAN PER...
ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) INBOX DAN DAHSYAT BERDASARKAN PER...
Uofa_Unsada
 
Nandi eko putra_06952025
Nandi eko putra_06952025Nandi eko putra_06952025
Nandi eko putra_06952025dikaanurah
 
PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICA...
PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICA...PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICA...
PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICA...
Uofa_Unsada
 
Penerapan sistem-akuntansi-penjualan-kredit
Penerapan sistem-akuntansi-penjualan-kreditPenerapan sistem-akuntansi-penjualan-kredit
Penerapan sistem-akuntansi-penjualan-kredit
junaidin karim
 
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MESIN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) M...
ANALISIS  PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MESIN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) M...ANALISIS  PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MESIN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) M...
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MESIN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) M...
Uofa_Unsada
 
Skripsi cahyaningrum bali
Skripsi cahyaningrum baliSkripsi cahyaningrum bali
Skripsi cahyaningrum bali
Muhammad Love Kian
 
Skripsi cahyaningrum
Skripsi cahyaningrumSkripsi cahyaningrum
Skripsi cahyaningrum
Muhammad Love Kian
 
FUNGSI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG TERHADAP CASH FLOW PERUSAHAAN MAN...
FUNGSI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG TERHADAP CASH FLOW PERUSAHAAN MAN...FUNGSI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG TERHADAP CASH FLOW PERUSAHAAN MAN...
FUNGSI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG TERHADAP CASH FLOW PERUSAHAAN MAN...
Uofa_Unsada
 
ssdsd
ssdsdssdsd
ANALISIS PERILAKU USER DAN EX USER PADA PRODUK GULA PASIR GULAKU
ANALISIS PERILAKU USER DAN EX USER PADA PRODUK GULA PASIR GULAKUANALISIS PERILAKU USER DAN EX USER PADA PRODUK GULA PASIR GULAKU
ANALISIS PERILAKU USER DAN EX USER PADA PRODUK GULA PASIR GULAKU
Uofa_Unsada
 
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'SPELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'SAngga Adi
 
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...
Uofa_Unsada
 
sistem informasi pembelian suku cadang kendaraan bermotor
sistem informasi pembelian suku cadang kendaraan bermotorsistem informasi pembelian suku cadang kendaraan bermotor
sistem informasi pembelian suku cadang kendaraan bermotor
Khansa Aqila
 
Apsi 1
Apsi 1Apsi 1
Faktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan silo
Faktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan siloFaktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan silo
Faktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan silo
Pascasarjana POLITEKNIK NEGERI JEMBER
 

Similar to ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc (20)

Skripsi: Ekonomi managemen
Skripsi: Ekonomi managemen Skripsi: Ekonomi managemen
Skripsi: Ekonomi managemen
 
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP LOYALITAS ...
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP LOYALITAS ...PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP LOYALITAS ...
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP LOYALITAS ...
 
ANALIS PERSEPSI KUALITAS MEREK DAN LOYALITAS MEREK PADA MINYAK KAYU PUTIH CAP...
ANALIS PERSEPSI KUALITAS MEREK DAN LOYALITAS MEREK PADA MINYAK KAYU PUTIH CAP...ANALIS PERSEPSI KUALITAS MEREK DAN LOYALITAS MEREK PADA MINYAK KAYU PUTIH CAP...
ANALIS PERSEPSI KUALITAS MEREK DAN LOYALITAS MEREK PADA MINYAK KAYU PUTIH CAP...
 
Cover
CoverCover
Cover
 
ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) INBOX DAN DAHSYAT BERDASARKAN PER...
ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) INBOX DAN DAHSYAT BERDASARKAN PER...ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) INBOX DAN DAHSYAT BERDASARKAN PER...
ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) INBOX DAN DAHSYAT BERDASARKAN PER...
 
Nandi eko putra_06952025
Nandi eko putra_06952025Nandi eko putra_06952025
Nandi eko putra_06952025
 
PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICA...
PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICA...PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICA...
PERSEPSI MASYARAKAT BERDASARKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEREK (BRAND COMMUNICA...
 
Penerapan sistem-akuntansi-penjualan-kredit
Penerapan sistem-akuntansi-penjualan-kreditPenerapan sistem-akuntansi-penjualan-kredit
Penerapan sistem-akuntansi-penjualan-kredit
 
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MESIN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) M...
ANALISIS  PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MESIN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) M...ANALISIS  PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MESIN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) M...
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MESIN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) M...
 
Skripsi cahyaningrum bali
Skripsi cahyaningrum baliSkripsi cahyaningrum bali
Skripsi cahyaningrum bali
 
Skripsi cahyaningrum
Skripsi cahyaningrumSkripsi cahyaningrum
Skripsi cahyaningrum
 
FUNGSI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG TERHADAP CASH FLOW PERUSAHAAN MAN...
FUNGSI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG TERHADAP CASH FLOW PERUSAHAAN MAN...FUNGSI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG TERHADAP CASH FLOW PERUSAHAAN MAN...
FUNGSI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG TERHADAP CASH FLOW PERUSAHAAN MAN...
 
ssdsd
ssdsdssdsd
ssdsd
 
ANALISIS PERILAKU USER DAN EX USER PADA PRODUK GULA PASIR GULAKU
ANALISIS PERILAKU USER DAN EX USER PADA PRODUK GULA PASIR GULAKUANALISIS PERILAKU USER DAN EX USER PADA PRODUK GULA PASIR GULAKU
ANALISIS PERILAKU USER DAN EX USER PADA PRODUK GULA PASIR GULAKU
 
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'SPELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
 
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...
 
sistem informasi pembelian suku cadang kendaraan bermotor
sistem informasi pembelian suku cadang kendaraan bermotorsistem informasi pembelian suku cadang kendaraan bermotor
sistem informasi pembelian suku cadang kendaraan bermotor
 
Apsi 1
Apsi 1Apsi 1
Apsi 1
 
Faktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan silo
Faktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan siloFaktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan silo
Faktor faktor yang mempengaruhi produksi kopi agribisnis di kecamatan silo
 
Tugas akhir ok
Tugas  akhir okTugas  akhir ok
Tugas akhir ok
 

More from Uofa_Unsada

OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAMOTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
Uofa_Unsada
 
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
Uofa_Unsada
 
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013
Uofa_Unsada
 
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
Uofa_Unsada
 
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
Uofa_Unsada
 
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
Uofa_Unsada
 
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
Uofa_Unsada
 
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
Uofa_Unsada
 
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
Uofa_Unsada
 
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
Uofa_Unsada
 
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
Uofa_Unsada
 
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEBANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
Uofa_Unsada
 
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
Uofa_Unsada
 
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
Uofa_Unsada
 
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
Uofa_Unsada
 
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARAANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
Uofa_Unsada
 
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHzPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
Uofa_Unsada
 
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Uofa_Unsada
 
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
Uofa_Unsada
 
Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...
Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...
Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...
Uofa_Unsada
 

More from Uofa_Unsada (20)

OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAMOTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
 
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
PENERAPAN NOTIFIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PENYEBARAN INFORMASI DAN KOMUNIKA...
 
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG PENGISIAN DATA BORANG 3A BAN-PT 2013
 
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
APLIKASI ORASI SUCI DAN NOVENA KATOLIK BERBASIS ANDROID Diajukan untuk memenu...
 
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
IMPLEMENTASI SINKRONISASI DATABASE MENGGUNAKAN SQL DAN VALIDASI DATA BERDASAR...
 
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
OPTIMASI PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI...
 
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
MEMBANGUN APLIKASI PERPUSTAKAAN ONLINE BERBASIS DESKTOP DAN MOBILE ANDROID ST...
 
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
 
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEB STU...
 
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO DAN ...
 
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
 
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEBANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
ANALISA MONITORING KESEHATAN KARYAWAN BERBASIS WEB
 
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
PERANCANGAN SISTEM MONITORING SUHU MENGGUNAKAN RASPBERRY PI BERBASIS WEB DAN ...
 
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
 
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
 
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARAANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA RING 1 DI ARNET JATINEGARA
 
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHzPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
 
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
 
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BUJUR SANGKAR DENGAN FREKUENSI KERJA 2.6 ...
 
Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...
Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...
Aplikasi Layanan Informasi Pada Karyawan Berbasis PHP dan SMS Gateway di PT. ...
 

Recently uploaded

Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
MiliaSumendap
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
deamardiana1
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
WagKuza
 
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada PuskesmasContoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
puskesmaswarsa50
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
MRoyanzainuddin9A
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
MhdFadliansyah1
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
idoer11
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
mtsarridho
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
afaturooo
 

Recently uploaded (15)

Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
 
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada PuskesmasContoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
 

ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc

  • 1. ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc ( Studi kasus di Kelurahan Penggilingan ) Analysis Of Decisive Factors In Buying A Honda Beat 110cc Motorcycle ( The Case Studies In The Village Penggilingan Jakarta Timur) Oleh : FINA KURNIAWATI 2008410015 SRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Universitas Darma Persada PROGRAM SARJANA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2015
  • 2. i LEMBAR PERNYATAAN Yang bertandatangan dibawah ini: Nama : Fina Kurniawati NIM : 2008410015 Jurusan : Manajemen/ Manajemen Pemasaran Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul Analisis Faktor yang Menjadi Keputusan Konsumen dalam Membeli Sepeda Motor Honda Beat 110cc ( Studi Kasus: di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur) yang dibimbing oleh Bapak Sukardi, SE,MM adalah benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan maupun mencopy sebagian hasil orang lain. Apabila kemudian hari ternyata diketemukan ketidak sesuaian dengan persyaratan ini, maka saya bersedia mempertanggung jawabkan. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya Jakarta pada tanggal 07Agustus 2015. Yang menyatakan Fina Kurniawati
  • 3. ii Analisis Faktor yang Menjadi Keputusan Konsumen dalam Membeli Sepeda Motor Honda Beat 110cc ( Studi Kasus: di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur) Analysis Of Decisive Factors In Buying A Honda Beat 110cc Motorcycle ( The Case Studies In The Village Penggilingan Jakarta Timur) Oleh : FINA KURNIAWATI 2008410015 SKRIPSI Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Universitas Darma Persada Telah disetujui oleh Tim Penguji pada tanggal Seperti tertera dibawah ini Jakarta, 04 September 2015 ( Sukardi SE, MM ) Pembimbing I Mengetahui, ( Sukardi SE, MM ) ( Ellena Nurfazria Handayani, SE,MM ) Dekan Ka. Jurusan
  • 4. iii Analisis Faktor yang Menjadi Keputusan Konsumen dalam Membeli Sepeda Motor Honda Beat 110cc ( Studi Kasus: di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur) Analysis Of Decisive Factors In Buying A Honda Beat 110cc Motorcycle ( The Case Studies In The Village Penggilingan Jakarta Timur) Oleh : FINA KURNIAWATI 2008410015 SKRIPSI Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Universitas Darma Persada Telah disetujui oleh Tim Penguji Pada tanggal Seperti tertera dibawah ini Jakarta, 04 September 2015 ( Sukardi,SE, MM ) ( Dr. Firsan Nova ) Pembimbing I Penguji I ( Drs. Fauzi Baisyir, MM ) ( Sukardi, SE, MM ) Penguji II Penguji III ( Sukardi SE, MM ) ( Ellena Nurfazria Handayani, SE,MM ) Dekan Ka. Jurusa
  • 5. iv ABSTRAK FINA KURNIAWATI, NIM: 2008410015, Judul penelitian: ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc, DI KELURAHAN PENGGILINGAN, di bawah bimbingan Bapak Sukardi, SE, MM. Jumlah Halaman : XV + 155 Halaman, Tahun 2015 Kata Kunci : Keputusan Konsumen Penelitian ini diajukan untuk menganalisis faktor yang menjadi keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor Honda Beat 110cc di Kelurahan Penggilingan. Dalam penelitian ini menggunakan metode statistik multivariat untuk mengolah sekian banyak variabel secara bersama-sama untuk menjawab persoalan yang kompleks. Alat yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan Analisis Faktor, olah data menggunakan SPSS versi 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, setelah dilakukan perhitungan pada data kuesioner kemudian dilakukan analisa dengan menggunakan pendekatan analisis faktor. Dari 20 variabel yang diteliti dengan proses factoring, 20 variabel tersebut bisa direduksi menjadi hanya 4 faktor. Penamaan pada ke 4 faktor tersebut tergantung pada nama-nama variabel yang menjadi satu kelompok, yang kemudian akan diketahui faktor yang menjadi keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor honda beat 110cc di kelurahan penggilingan yaitu; faktor loyalitas pembeli, faktor pengaruh keluarga, faktor ekonomi, faktor kualitas. Jakarta, 07-08-2015 Fina Kurniawati
  • 6. v ABSTRACK FINA KURNIAWATI, NIM: 2008410015, Title of research : ANALYSIS OF DECISIVE FACTORS IN BUYING A HONDA BEAT 110cc Motorcycle, IN THE VILLAGE PENGGILINGAN, under the guidance of Bapak Sukardi, SE, MM. Number Of Pages : XV + 155 Page, 2015 Keywords : Consumer Decision This study proposed to analyze of decisive factors in buying a honda beat 110cc motorcycle in the village Penggilingan. In studies this using multivariate statistical methods to process the many variables together to address complex issues. The we used to analyze the data was the factor analysis, if the data using SPSS version 17. The results showed that, after calculation on questionnaire data then analyzed using factor analysis approach. Of the 20 variables studied by the factoring process, 20 of these variables can be reduced to only 4 factors. Naming to 4 of these factors depend on the name of the variable name into one group, which then will be known the factors in buying a honda beat 110cc motorcycle in the village Penggilingan: buyer loyality factor, the influence of family factors, economic factors, the quality factor. Jakarta, 07-08-2015 Fina Kurniawati
  • 7. vi KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Darma Persada Jakarta. Dalam memenuhi tugas salah satu persyaratan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada maka penulis menyusun dan memilih judul : “ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT 110cc DI KELURAHAN PENGGILINGAN” Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis hanya bisa mendoakan, Allah yang akan membalasnya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dekan, Fakultas Ekonomi Universitas Dharma Persada dan Selaku Dosen Pembimbing I, Bapak Sukardi, SE, MM. yang senantiasa memberikan bimbingan, bantuan, pengarahan, kritik, saran, serta nasehat yang berharga kepada penulis dalam menyusun skripsi ini. 2. Wadek, Fakultas Ekonomi Universitas Dharma Persada DR. Firsan Nova 3. Ketua Jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Dharma Persada Ibu Ellena Nurfazria, SE, MM
  • 8. vii 4. Bapak-bapak dan ibu-ibu Dosen Universitas Darma Persada, yang selama ini telah memberikan ilmunya kepada penulis serta seluruh Staf dan Karyawan Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada, Mbak Puji, Mas Maryadi, Mas Jumali, yang telah banyak membantu mempermudah penulis dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Darma Persada. 5. Kedua orang tuaku, Ibu dan Bapak yang terkasih dan tersayang, yang selalu memberikan dukungan, do’a dan semangat yang sangat besar sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 6. Kedua kakak serta adikku, Hendra Ayi Sonica. SE, Rima May Sholihah. SE, dan Ria Yuli Setyawati. 7. Keponakanku tercinta, Khansa Adha Alifah, Ava Rizky Fitrulloh dan Shafa Ummu Dzulaekha yang selalu memberikan semangat setiap harinya kepada penulis. 8. Untuk Mbah Putri & alm. Mbah kung yang selalu mendoakanku, semua keluarga besar yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih untuk doa dan dukungannya yang sangat besar yang diberikan kepada penulis. 9. Untuk orang yang spesial untukku Erik yang selalu memberikan semangat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik 10. Teman-teman seperjuangan mahasiswa, Ayu, Ferdi, Putri, dan Tyas semua angkatan di Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada. Yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis. 11. Untuk sahabat-sahabat saya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas dukungannya.
  • 9. viii 12. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menjelaskan skripsi ini. Penulis hanya dapat berdoa Allah yang akan membalas kebaikan bapak / ibu, orang tuaku, saudaraku dan teman-teman sekalian. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak sekali kekurangan dalam menyelesaikan skripsi ini baik dalam pengungkapan, penyajian, dan pemilihan kata-kata maupun pembahasan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis mengharapkan saran, dan kritik dari semua pihak untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga penelitian ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak yang mengembangkan ilmu ekonomi, khususnya dalam bidang Manajemen Pemasaran. Jakarta,Agustus 2015 Fina Kurniawati
  • 10. ix DAFTAR ISI JUDUL SKRIPSI ......................................................................................i DAFTAR ISI..............................................................................................viii DAFTAR TABEL......................................................................................xii DAFTAR GAMBAR .................................................................................xiv BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1 1.1 Latar Belakang ......................................................................................1 1.2 Perumusan Masalah 5 1.3 Tujuan dan kegunaan Penelitian.............................................................5 1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................6 BAB II LATAR BELAKANG MASALAH..............................................7 1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran.........................................................7 2.2 Marketing Mix.......................................................................................8 2.2.1 Produk 9 2.2.2 Harga 12 2.2.3 Saluran Distribusi 13 2.2.4 Promosi 13 2.3 Merek 16 2.3.1 Makna Merek ........................................................................................17 2.3.2 Peran Merek 17 2.3.3 Tujuan Pemberian Merek 19 2.3.4 Tujuan Penggunaan Merek ....................................................................20
  • 11. x 2.3.5 Syarat – Syarat Memilih Unsur Merek 21 2.4 Perilaku Konsumen................................................................................23 2.4.1 Keputusan Pembelian ............................................................................23 2.4.2 Proses Keputusan Pembelian .................................................................25 2.4.3 Faktor-faktor Keputusan Pembelian.......................................................27 2.4.4 Kerangka Berpikir Penelitian.................................................................32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................34 3.1 Lokasi Penelitian ...................................................................................34 3.2 Jenis Data ..............................................................................................34 3.3 Populasi dan Sampel..............................................................................35 3.4 Teknik Pengambilan Sampel..................................................................37 3.5 Analisis Data .........................................................................................40 3.6 Definisi Variabel Operasional...................................................44 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 46 4.1 Gambaran Umum PT Astra Honda Motor 46 4.2 Gambaran Umum Responden ................................................................49 4.3 Deskripsi Variabel.................................................................................55 4.4 Uji Hasil Validitas dan Reliabilitas .............................................................61 4.5 KMO dan Bartlett’s Test..............................................................................83 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................110 5.1 Kesimpulan ...........................................................................................110 5.2 Saran .....................................................................................................111 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................112 LAMPIRAN................................................................................................114
  • 12. xi DAFTAR TABEL Tabel 1.1 10 Motor Matic Terlaris Di Indonesia 3 Bulan Petama Tahun 2013 3 Tabel 3.1 Skala Likert 38 Tabel 3.2 Variabel Operasional 44 Tabel 4.1 Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin 49 Tabel 4.2 Jumlah Responden Menurut Umur 50 Tabel 4.3 Jumlah RespondenMenurut Pekerjaan 52 Tabel 4.4 Jumlah Responden Menurut Pendapatan 53 Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Produk 55 Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai harga 57 Tabel 4.7 Tanggapan Respon Mengenai Tempat 58 Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Promotion 59 Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai merek 60 Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Semua Variabel 62 Tabel 4.11 Uji Reliabilitas 63 Tabel 4.12 Variabel Kenyaman Produk 64 Tabel 4.13 Variabel BBM Irit 65 Tabel 4.14 Variabel Fitur Yang Khusus 66 Tabel 4.15 Variabel Penampilan Produk 67 Tabel 4.16 Variabel Persepsi Harga 68 Tabel 4.17 Variabel Harga Tejangkau 69
  • 13. xii Tabel 4.18 Variabel Mudah Didapat dan Dibeli 70 Tabel 4.19 Variabel Kemudahan Suku Cadang 71 Tabel 4.20 Variabel Frekuensi Munculnya Iklan 72 Tabel 4.21 Variabel Penjual Yang Ramah dan Komunikatif 73 Tabel 4.22 Variabel Merek Yang Berkualitas 74 Tabel 4.23 Variabel Logo Yang Ditimbulkan 75 Tabel 4.24 Variabel Tempat Tinggal Yang Makin Berkembang 76 Tabel 4.25 Variabel Rasa Soladiritas 77 Tabel 4.26 Variabel Pengaruh Keluarga dan Teman 78 Tabel 4.27 Variabel Sesuai Kebutuhan Akan Transportasi 79 Tabel 4.28 Variabel Kondisi Ekonomi 80 Tabel 4.29 Variabel Gaya Hidup 81 Tabel 4.30 Variabel Dapat Diterima Disegala Usia 82 Tabel 4.31 Variabel Mengetahui Kelebihan Sepeda Motor 83 Tabel 4.32 Hasil KMO and Bartlett's Test 83 Tabel 4.33 Angka Kaiser-Mayer-Olkin (KMO) 84 Tabel 4.34 Communalities 85 Tabel 4.35 Total Variance Explained 89 Tabel 4.36 Component Matrix 93 Tabel 4.37 Rotated Component Matrix Uji Varimax 94 Tabel 4.38 Faktor-Faktor Uji Varimax 95 Tabel 4.39 Component Transformation Matrix Uji Varimax 97 Tabel 4.40 Rotated Component Matrix Uji Quartimax 99 Tabel 4.41 Faktor-Faktor Uji Quartimax 100
  • 14. xiii Tabel 4.42 Component Transformation Matrix Uji Quartimax 102 Tabel 4.43 Rotated Component Matrix Uji Equomax 104 Tabel 4.44 Faktor-Faktor Uji Equomax 105 Tabel 4.45 Component Transformation Matrix Uji Equomax 106
  • 15. xiv DAFTAR GAMBAR No. Gambar Hal Gambar 2.1 Model perilaku konsumen 23 Gambar 2.2 Model Proses Pembelian Lima Tahap 25 Gambar 2.3 Faktor-faktor dari Keputusan Pembelian 27 Gambar 2.4 Kerangka Berpikir Penelitian 32 Gambar 4.1 Grafik Jenis Kelamin 49 Gambar 4.2 Grafik Umur 51 Gambar 4.3 Grafik Pekerjaan 52 Gambar 4.4 Grafik Pendapatan..................................................................54 Gambar 4.5 Scree Plot 92 Gambar 4.6 Component Plot in Rotated Space Uji Varimax Method .......98 Gambar 4.7 Component Plot in Rotated Space Uji Quartimax Method 103 Gambar 4.8 Component Plot in Rotated Space Uji Equamax Method 107
  • 16. xv LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner 114 Lampiran 2 Biodata Responden 118 Lampiran 3 Tabulasi Data 120 Lampiran 4 Uji Validitas 123 Lampiran 5 Uji Reliability 126 Lampiran 6 Analisis Faktor SPSS 128 Lampiran 7 Uji Varimax 137 Lampiran 8 Uji Quartimax 142 Lampiran 9 Uji Equamax 148 Lampiran 10 Lembar Konsultasi Bimbingan 154 Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup 155
  • 17. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern seperti sekarang ini, Sepeda motor menjadi modal transportasi yang paling favorit digunakan oleh masyarakat dewasa ini. Terpilihnya sepeda motor sebagai sarana transportasi yang paling favorit disebabkan karena keunggulan sepeda motor itu sendiri dalam hal biaya perawatan, biaya bahan bakar, efektivitas waktu perjalanan, kenyamanan serta kemampuannya untuk menerobos kemacetan yang terjadi di jalan raya. Buruknya pelayanan transportasi umum pun ikut mempengaruhi tingginya minat masyarakat untuk memilih sepeda motor sebagai sarana transportasi mereka yang utama. Pasar bebas yang diterapkan oleh sistem perdagangan negara juga ikut berpengaruh terhadap meningkatnya minat memilih sepeda motor. Masyarakat pun dibuat semakin mudah untuk membeli sepeda motor dengan menggunakan sistem angsuran atau kredit dengan uang muka yang ringan. Keputusan pembelian konsumen tersebut adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan dan kebutuhan itu dapat berasal dari pribadi konsumen sendiri dan atau dari
  • 18. 2 lingkungan sekitar konsumen tersebut. Kebutuhan itu dapat berupa kebutuhan keseharian ( keluarga ), kebutuhan ekonomi, status sosial dan kebutuhan lainnya. Sebelum melakukan keputusan pembelian, konsumen akan dihadapkan dengan berbagai macam pilihan produk yang ditawarkan produsen. Berbagai macam pilihan produk yang ditawarkan produsen, memberikan kesempatan bagi konsumen untuk melakukan konsumsi dengan berbagai pilihan merek lainnya. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai, seperti mengembangkan produk berkualitas, menetapkan harga, serta mempromosikan produk secara efektif. Di Indonesia semakin banyak pilihan produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan otomotif, baik yang telah lama dikenal maupun yang baru. Masing-masing perusahaan berusaha mendiferensiasikan produknya supaya mempunyai keunikan dan karakteristik yang unik, sehingga dapat menimbulkan daya tarik dan minat konsumen untuk melakukan pembelian. Maka dalam persaingan seperti sekarang ini, perusahaan pun dituntut untuk meningkatnya minat masyarakat terhadap sepeda motor serta menawarkan produk yang berkualitas dan mempunyai nilai lebih, sehingga tampak berbeda dengan produk pesaing. Di samping kualitas produk, tinjauan terhadap harga juga semakin penting, karena setiap harga yang ditetapkan perusahaan akan mengakibatkan tingkat permintaan terhadap
  • 19. 3 produk berbeda. Kemudian mempromosikan produk melalui iklan di berbagai media massa. Perusahaan juga harus mampu mengenal apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun yang akan datang. Konsumen sebagai individu dalam mendapatkan atau membeli barang telah melalui proses-proses atau tahapan-tahapan terlebih dahulu seperti mendapat informasi baik melalui iklan atau referensi dari orang lain kemudian membandingkan produk satu dengan produk lain sampai akhirnya pada keputusan membeli produk itu. Pada penelitian ini produk yang dijadikan objek penelitian adalah scooter matic Honda Beat 110cc. Berikut data AISI sepeda motor matic terlaris periode Januari-Mei 2013 sebagai berikut : Tabel 1 10 Motor Matic Terlaris Di Indonesia 3 Bulan Petama Tahun 2013 Sumber http://motor.otomotifnet.com// 10 Besar Matik Terlaris Merek Per unit NO 2013 1 Honda Beat FI 453.822 2 Honda Vario Techno 125 276.482 3 Yamaha Mio J 122.476 4 Yamaha Soul GT 108.731 5 Honda Vario CW 70.643 6 Yamaha Mio GT 64.780 7 Honda Scoopy FI 41.501 8 Yamaha Xeon 34.598 9 Honda Spacy 27.680 10 Suzuki Nex 17.312
  • 20. 4 Seperti tabel diatas banyak merek sepeda motor yang diproduksi di Indonesia dan dalam tabel ini menunjukkan bahwa Honda Beat menduduki urutan pertama dalam kategori sepeda motor matic terlaris di Indonesia yang menandakan Honda Beat banyak disukai oleh masyarakat serta kualitas Honda beat yang disukai dan dapat dipercaya oleh masyarakat Indonesia. Untuk memperkuat market share dipasar motor matic, pada tahun 2008, PT. Astra Honda Motor meluncurkan motor matic yaitu Honda Beat yang sebelumnya sudah keluar honda Vario. Dengan inovasi dan teknologi yang telah diperbaharui untuk produk motor ini pihak Honda antusias untuk meluncurkan produk yang diperkirakan akan laris dalam pasar penjualan sepeda motor matic. Dengan mengandalkan slogannya “ motor matic gaul dan trendi ” Honda Beat diharapkan mampu memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga tanpa melupakan unsur ekonomis yang sudah menjadi strategi sepeda motor Honda. Sepeda motor Honda Beat masih menjadi primadona baru dalam industri sepeda motor di Indonesia dengan market share yang sangat mengejutkan. Walaupun bukan motor khusus wanita pertama di Indonesia dan juga bukan hanya membidik motor khusus untuk perempuan tetapi, juga dapat membuat banyak lelaki jatuh cinta pada motor ini. Honda Beat juga mampu menyaingi produk sepeda motor saingannya.
  • 21. 5 Berdasarkan data diatas maka peneliti tertarik untuk mengajukan penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat 110cc dengan judul sebagai berikut : ” Analisis Faktor Yang Menjadi Keputusan Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Honda Beat 110cc ”. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan diatas maka perumusan masalah yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah : Faktor apa sajakah yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli sepeda motor Honda Beat 110cc ? 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini dan berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang sudah dipaparkan di atas, secara umum penelitian ini bermaksud untuk mengetahui faktor yang menjadi keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor Honda Beat 110cc.
  • 22. 6 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan di atas, diharapkan penelitian ini dapat memberikan satu kegunaan yang nantinya menjadi bahan informasi atau sebagai referensi pihak lain, yaitu sebagai berikut: 1.4.1 Di harapkan hasil penelitian ini menjadi salah satu referensi penelitian, memberikan informasi tambahan dan sebagai bahan perbandingan peneliti lain. 1.4.2 Memberikan kontribusi bagi perusahaan untuk menciptakan strategi pemasaran yang memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. 1.4.3 Dengan adanya penelitian ini konsumen diharapkan akan mendapat informasi lebih terkait produk yang mereka beli. Berdasarkan atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka peneliti bermaksud meneliti tentang analisis faktor yang menjadi keputusan pembelian motor Honda Beat 110cc di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur dari bulan akhir Mei hingga awal Juli 2014.
  • 23. 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel ( dalam Siswanto, 2005 : 2 ) memberi batasan manajemen sebagai seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang serta mekanisme kerja untuk mencapai tujuan. Pengertian Pemasaran menurut Kotler dan Keller dalam Asosiasi Pemasaran Amerika ( 2007 : 6 ) mengatakan: “pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Menurut Hasan ( 2013 : 1 ) mengatakan:“ Pemasaran adalah sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stake holder ( pelanggan, karyawan dan pemegang saham).” Sebagai ilmu pemasaran merupakan ilmu pengetahuan yang objektif yang diperoleh dengan penggunaan instrument-instrumen tertentu untuk mengukur kinerja dari aktivitas bisnis dalam membentuk,
  • 24. 8 mengembangkan, mengarahkan pertukaran yang saling menguntungkan dalam jangka panjang antara produsen dan konsumen atau pemakai. Selanjutnya menurut Kotler dan Armstrong ( 2008 : 6 ) yaitu: Pemasaran merupakan proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan. Sehingga dari uraian diatas, manajemen pemasaran dapat diartikan sebagai berikut: yaitu proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. 2.2 Bauran Pemasaran/Marketing Mix Menurut Kotler dan Keller ( 2007 : 23 ) mengatakan: “ bauran pemasaran adalah sebagai seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya”. Sedangkan menurut Alma ( 2007 : 205 ) mengatakan: “ marketing Mix merupakan strategi mencampur kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil paling memuaskan”. Ada empat komponen yang tercangkup dalam kegiatan
  • 25. 9 marketing mix ini yang terkenal dengan sebutan 4P, yaitu: product, price, place, dan promotion. 2.2.1 Product ( Produk ) Pengertian produk menurut Abdullah dan Tantri ( 2012 : 153 ) adalah : “segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk juga mencangkup lebih dari sekedar barang berwujud ( dapat dideteksi panca indra ). Sedangkan menurut Hasan ( 2013 : 494 )” “produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen. Produk berupa barang, ide, jasa, kegiatan, tempat, pengalaman, peristiwa, atau informasi”. 1) Kualitas Produk Menurut Kotler dan Armstrong, ( 2008 : 273 ) bahwa : “berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan adalah kualitas produk. Kualitas adalah sebagai karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau yang tersirat.”
  • 26. 10 Menurut Kotler dan Armstrong ( 2008 : 272 ) arti dari kualitas produk adalah: “salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa; oleh karena itu, kualitas berhungungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Dalam arti yang lebih sempit, kualitas bisa didefinisikan sebagai ” bebas dari kerusakan.” Selanjutnya menurut Wijaya ( 2011 : 11 ) menyebutkan bahwa: “Secara operasional, produk berkualitas adalah produk yang memenuhi harapan pelanggan. Produk harus memiliki tingkat kualitas tertentu karena produk dibuat untuk memenuhi selera konsumen atau memuaskan pemakainya.” 2) Dimensi Kualitas Produk Menurut Wijaya ( 2011 : 13 ) bahwa: “barang atau jasa yang berkualitas harus mampu memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan. Ekspektasi pelanggan dapat dijelaskan melalui atribut -atribut kualitas atau hal – hal yang sering disebut dimensi kualitas”. Menurut Tjiptono ( 2008 : 67 - 68 ) :
  • 27. 11 “kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat ( benefit ) bagi pelanggan. Kualitas suatu produk baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui dimensi - dimensinya” Dimensi kualitas produk adalah (1) Performance ( kinerja produk ), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk. (2) Durability ( daya tahan produk ), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya produk. (3) Conformance to specifications ( kesesuaian produk dengan spesifikasi ), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk. (4) Features ( fitur/keunikan produk ), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk. (5) Reliability ( reliabilitas/kehandalan produk ), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil
  • 28. 12 kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan. (6) Aesthetics ( estetika / keindahan produk ), berhubungan dengan bagaimana penampilan wujud produk. (7) Perceived quality ( kesan kualitas/yang dirasakan ), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. (8) Serviceability ( Kemudahan Perawatan dan Perbaikan Produk ), meliputi kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta kompetensi dan keramah tamahan staf layanan. 2.2.2 Price ( Harga ) Harga memainkan bagian yang sangat penting dalam bauran pemasaran. Harga juga memberikan persepsi mengenai kualitas. Keputusan – keputusan penetapan harga mempunyai dampak pada seluruh bagian saluran pemasok Menurut Ali Hasan ( 2013 : 521 ) mendefinisikan bahwa: “Harga adalah segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan
  • 29. 13 sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan dari suatu produk.” Selanjutnya Menurut Kotler dan Armstrong ( 2008 : 345 ) mendefinisikan bahwa: “Harga adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.” Sepanjang sejarahnya, harga telah menjadi faktor utama yang mempengaruhi pilihan para pembeli. Dalam beberapa decade terakhir, beberapa faktor diluar harga menjadi semakin penting. Namun harga tetap menjadi salah satu elemen yang paling penting dalam menentukan pangsa pasar dan keuntungan suatu perusahaan. Harga satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, semua elemennya melambangkan biaya. Harga juga merupakan satu dari elemen pemasaran yang paling fleksibel. Tidak seperti fitur produk dan komitmen penyalur, harga dapat berubah dengan cepat. Pada saat bersamaan, penetapan harga adalah permasalahan nomer satu yang dihadapi banyak eksekutif pemasaran, dan banyak perusahaan tidak menangani penanganan harga dengan baik. 2.2.3 Place ( Saluran Distribusi )
  • 30. 14 Banyak produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk mengirimkan produk-produknya ke pasar. Perantara pemasaran merupakan suatu saluran pemasaran ( juga biasa disebut sebagai saluran perdagangan atau saluran distribusi ). Menurut ( Abdullah dan Thantri 2012 : 207 ) Saluran distribusi dapat dilihat sebagai sekumpulan organisasi yang saling tergantung satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk atau pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Menurut Kotler dan Amstrong ( 2008 : 63 ), meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. 2.2.4 Promotion ( Promosi ) Dalam memasarkan suatu barang / produk yang dihasilkan suatu perusahaan, tidak selalu langsung dikenal oleh konsumennya. Oleh sebab itu perusahaan perlu melakukan promosi untuk memperkenalkan akan suatu produk. Menurut Alma ( 2007 : 179 ) mendefinisikan bahwa: “Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa. Dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen”. Menurut Hasan ( 2013 : 603 ) mendefinisikan bahwa: “Promosi merupakan fungsi pemasaran yang fokus untuk
  • 31. 15 mengomunikasikan program-program pemasaran secara persuasif kepada target pelanggan atau calon pelanggan untuk mendorong terciptanya transaksi – pertukaran antara perusahaan dan pelanggan”. Kegiatan promosi yang ideal adalah mengintegrasikan semua elemen promosi untuk menciptakan dialog interaktif ( conversation ) secara konsisten antara perusahaan dan pelanggan untuk mencapai beberapa tujuan secara maksimal. 1) Elemen – elemen promosi Menurut Alma ( 2007 - 181 ) yaitu: (1) Advertising ( Periklanan ) : menyampaikan pesan-pesan penjualan yang diarahkan kepada masyarakat melalui cara cara yang persuasif yang bertujuan menjual barang, jasa atau ide. (2) Sales Promotion ( Promosi Penjualan ) : merupakan keinginan menawarkan insentif dalam periode tertentu untuk mendorong keinginan calon konsumen, para penjual atau perantara. (3) Public Relation ( Hubungan Masyarakat ) : menciptakan “good relation” dengan public, agar masyarakat memilih image yang baik terhadap perusahaan. Melalui public
  • 32. 16 relation dapat membentuk pandangan baik, mencegah berita-berita tak baik dari masyarakat. (4) Personal Saling ( Penjualan Personal ) : merupakan cara yang unik, tidak mudah untuk diulang, dapat menciptakan ide yang berlainan antara penjual dan pembeli. Cara ini adalah satu-satunya cara dari penjual yang dapat menggugah hati dengan segera, dan pada tempat dan waktu itu juga diharapkan konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli. 2.3 Merek Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan dalam Kotler dan Keller ( 2009 : 258 ), brand adalah : “Nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para pesaing.”,istilah,ta Menurut Kotler dan Armstrong ( 2008 : 281 ) merek adalah: aset kuat yang harus dikembangkan dan dikelola secara seksama. Merek juga lebih dari sekedar nama dan lambang. Merek adalah elemen kunci dalam hubungan perusahaan dengan konsumen. Merek mempresentasikan persepsi dan
  • 33. 17 perasaan konsumen atau sebuah produk dan kinerjanya sehingga semua hal tentang arti produk atau jasa kepada konsumen. Menurut Hasan ( 2013 : 203 ), Merek adalah kontrak tak tertulis tentang nilai intristrik dan keunggulan produk dengan pemakainya. 2.3.1 Makna Merek Menurut Hasan ( 2013 : 205 ) sebuah brand yang baik adalah mampu membedakan diri dari pesaing, dalam 6 makna : 1) Merek sebagai atribut ˗˗ Merek mengingatkan pada atribut tertentu. Contoh : Honda Beat 110cc menunjukkan atribut seperti, tahan lama, kokoh/kuat, kecepatan yang tinggi dan menarik. 2) Merek sebagai manfaat – atribut diubah menjadi manfaat emosional, sosial dan fungsional, pelanggan bukan membeli atribut – mereka membeli manfaat. 3) Merek sebagai nilai – merek menyatakan sesuatu tentang nilai perusahaan ( pembeda dari pesaing ). 4) Merek sebagai budaya ( brand culture ) ˗˗ merek merupakan pencerminan dari himpunan simbol, nilai dan perilaku perusahaan tertentu. 5) Merek sebagai Kepribadian ˗˗ Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu
  • 34. 18 6) Merek sebagai pemakai ˗˗ merek memberi kesan mengenai jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk. 2.3.2 Peran Merek Peran merek menurut Kotler & Keller ( 2007 : 259 – 260 ) “mengidentifikasi sumber atau pembuat produk dan memungkinkan konsumen. Para konsumen bisa individual atau organisasi, untuk menuntut tanggung jawab atas kinerjanya kepada pabrik atau distributor tertentu. Konsumen dapat mengevaluasi produk yang sama secara berbeda tergantung pada bagaimana pemerekan produk tersebut” Merek juga melakukan fungsi yang berharga bagi perusahaan. Pertama, merek menyederhanakan penanganan atau penelusuran produk. Kedua, merek membantu mengatur catatan persediaan dan catatan akuntansi. Ketiga, merek juga menawarkan perlindungan hukum kepada perusahaan untuk fitur – fitur atau aspek unik produk. Nama merek dapat dilindungi melalui nama dagang terdaftar;sedangkan proses manufaktur dapat dilindungi melalui hak paten. Kemasan dapat dilindungi melalui hak cipta dan rancangan hak milik. Hak milik intelektual memastikan bahwa perusahaan dapat berinvestasi dengan aman dalam merek tersebut dan mendapatkan keuntungan dari sebuah aset yang berharga. Merek menandakan tingkat kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas dapat dengan mudah memilih produk kembali. Meskipun
  • 35. 19 pesaing dapat meniru proses manufaktur dan desain produk, pesaing tidak dapat dengan mudah menyesuaikan kesan yang tertinggal lama di pemasaran. Artinya, penetapan merek dapat menjadi alat yang berguna untuk mengamankan keunggulan kompetitif. Bagi perusahaan/produsen, merek mempresentasikan bagian properti hukum yang sangat berharga dan dapat mempengaruhi prilaku konsumen, dapat dibeli dan dijual. Merek dapat pula memberikan keamanan pendapatan masa depan yang langgeng bagi pemiliknya. Perusahaan membayar berkali – kali lipat lebih besar dari pada penghasilan untuk merek dalam merger atau akuisisi. Perusahaan juga sering membiarkan tingginya harga berdasarkan tambahan laba yang dapat ditarik atau didapat dari merek, dan juga kesulitan dan pengeluaran yang sangat besar untuk menciptakan merek yang sama dari nol. 2.3.3 Tujuan Pemberian Merek Menurut Alma ( 2007 : 149 ) tujuan pemberian merek adalah: 1) Pengusaha menjamin konsumen bahwa barang yang dibeli sungguh berasal dari perusahaannya. Tujuannya untuk meyakinkan pihak konsumen membeli suatu barang dari merek dan perusahaan yang dikehendakinya, yang cocok dengan seleranya, keinginannya dan juga kemampuannya.
  • 36. 20 2) Perusahaan menjamin mutu barang. Adanya merek tertentu perusahaan menjamin mutu bahwa barang yang dikeluarkannya berkualitas baik Selain ada merek pada barang, merek juga disebutkan memberikan peringatan. Peringatan tersebut seperti apabila dalam jenis ini tidak ada tanda tangan ini maka itu adalah palsu dan lain-lain. 3) Pengusaha memberi nama pada merek barangnya supaya mudah diingat dan mudah disebut sehingga konsumen dapat menyebutkan mereknya saja. 4) Meningkatkan ekuitas merek, yang memungkinkan memperoleh margin lebih tinggi dan memberi kemudahan dalam mempertahankan kesetiaan konsumen. 5) Memberi motivasi pada saluran distribusi, karena barang dengan merek terkenal akan cepat laku, dan mudah disalurkan. Selain itu juga mudah penanganannya.” 2.3.4 Tujuan Penggunaan Merek Menurut Hasan ( 2013 : 202 – 203 ) tujuan penggunaan merek yaitu : 1) Sebagai identitas, yang bermanfaat sebagai pengendali pasar dalam diferensiasi produk dengan produk pesaing yang memudahkan konsumen untuk mengenalinya saat melakukan pembelian ulang. 2) Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk.
  • 37. 21 3) Alat pembina citra, yang memberikan keyakinan jaminan kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen. 4) Alat pengendalian pasar 5) Menciptakan keuntungan kompetitif, jika merek yang memiliki ekuitas yang tinggi akan menghasilkan keuntungan sebagai berikut yaitu: (1) Dapat memberikan pertahanan terhadap persaingan harga yang kompetitif. (2) Perusahaan akan lebih mudah meluncurkan perluasan merek karena produk memiliki kredibilitas yang tinggi. (3) Mampu bertahan pada harga yang lebih tinggi dari pesaing karena konsumen memiliki keyakinan terhadap kualitas produk. (4) Pelanggan sangat mengharapkan merek yang mereka maksud sehingga posisi tawar menawar produsen dengan distributor – pengecer lebih kuat. (5) Karena tingkat kesadaran dan kesetiaan konsumen terhadap merek sangat tinggi maka perusahaan dapat menikmati biaya pemasaran yang lebih rendah. 2.3.5 Syarat - Syarat Memilih Unsur Merek Menurut Alma ( 2007 : 150 ) menyatakan bahwa: “dapat kita pahami bahwa bagaimanapun kecilnya merek yang telah kita pilih mempunyai pengaruh terhadap kelancaran penjualan. Sehingga untuk
  • 38. 22 setiap perusahaan hendaknya dapat menetapkan merek atau cap yang dapat menimbulkan kesan yang positif” Menurut Kotler dan Keller ( 2007 : 341 ) unsur merek adalah alat yang memberi merek dagang yang berfungsi mengidentifikasi dan membedakan merek. Alma ( 2007 : 150 ), mendefinisikan syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam memilih merek : 1) Mudah diingat Memilih merek atau cap sebaiknya mudah diingat, baik kata- katanya maupun gambarnya atau kombinasi sebab dengan demikian langganan atau calon langganan mudah mengingatnya. 2) Menimbulkan kesan positif Dalam memberikan merek harus dapat diusahakan yang dapat menimbulkan kesan positif terhadap barang atau jasa yang dihasilkan, jangan kesan yang negatif. 3) Tepat untuk promosi Selain kedua syarat di atas, maka untuk merek atau cap tersebut sebaiknya dipilihkan yang bilamana dipakai untuk promosi sangat baik. Merek - merek cap yang mudah diingat dan dapat menimbulkan kesan positif sudah barang tentu akan baik bilamana dipakai untuk promosi. Akan tetapi untuk promosi tersebut nama
  • 39. 23 yang indah dan menarik serta gambar - gambar yang bagus juga memegang peranan penting. Jadi disini untuk promosi selain mudah diingat dan menimbulkan kesan positif usahakan agar merek tersebut enak diucapkan dan baik untuk dipandang. 2.4 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen, seperti didefinisikan oleh Hasan ( 2013 : 161 ) adalah proses dan kegiatan seseorang yang terlibat dalam mencari, memilih, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan atau mengelola ( diproses ) produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Sedangkan menurut Kotler dan Keller ( 2009 : 166 ) : perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. 2.4.1 Keputusan Pembelian Bagi konsumen pembeli bukanlah hanya merupakan satu tindakan saja, melainkan terdiri dari beberapa tindakan antara lain meliputi keputusan tentang jenis produk, bentuk, merek, jumlah, penjual dan waktu serta cara pembayarannya. Menurut Kotler ( 2007 : 223 ) mengatakan “ keputusan pembelian yaitu beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk”.
  • 40. 24 Perilaku pembelian tidak pernah sederhana, tetapi memahaminya merupakan tugas yang sangat penting bagi manajemen pemasaran. Perilaku pembelian konsumen mengacu pada perilaku pembelian konsumen akhir perorangan dan rumah tangga yang membeli barang atau jasa konsumen pribadi. Menurut Kotler Armstrong ( 2008 : 158 ) menyatakan: “Konsumen diseluruh dunia mempunyai usia, pendapatan, tingkat pendidikan, dan selera yang sangat beragam, mereka juga membeli berbagai barang dan jasa. Bagaimana konsumen yang beraneka ragam ini berhubungan satu sama lain dengan elemen lain di dunia sekitar mereka yang mempengaruhi pilihan mereka diantara berbagai produk, jasa, dan perusahaan”. Konsumen membuat banyak keputusan pembelian setiap hari. Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan pembelian konsumen secara sangat rinci untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang dibeli konsumen, di mana mereka membeli, dan mengapa mereka membeli Pemasaran dan rangsangan lain Pemasaran rangsangan lain Produk Ekonomi Harga Teknologi Tempat Politik Promosi Budaya Kotak hitam pembeli Karakteristik pembeli Proses keputusan pembeli Respons pembeli Pilihan pembeli Pilihan merek Pilihan penyalur Waktu pembelian Jumlah pembelian
  • 41. 25 Gambar 2.1. Model perilaku konsumen Sumber Kotler dan Armstrong ( 2008 : 158 ) Model perilaku pembelian berupa rangsangan-tanggapan yang diperlihatkan pada gambar 2.1. Gambar ini memperlihatkan bahwa pemasaran dan rangsangan lain memasukin ”kotak hitam” konsumen dan menghasilkan respons tertentu. Pemasar harus menemukan apa yang ada di dalam kotak hitam pembeli. Rangsangan pemasaran terdiri dari Empat P, product ( produk ), price ( harga ), place ( tempat ), dan promotion ( promosi ). Rangsangan lain meliputi kekuatan dan faktor utama dalam lingkungan pembeli: ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Semua ini memasuki kotak hitam pembeli, di mana masukan ini diubah menjadi sekumpulan respons pembeli yang dapat diobservasi: pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, dan jumlah pembelian. 2.4.2 Proses Keputusan Pembelian Jelaslah bahwa proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian sesungguhnya dan berlanjut dalam waktu yang lama setelah pembelian.
  • 42. 26 Gambar dibawah ini memperlihatkan bahwa konsumen melewati seluruh lima tahap itu untuk semua pembelian yang dilakukannya. Tetapi dalam pembelian yang lebih rutin, konsumen sering menghilangkan atau membalik urutan beberapa tahap ini. Meskipun semikian, kita menggunakan model dalam gambar 2.3 karena gambar itu memperlihatkan pertimbangan yang timbul ketika seorang konsumen menghadapi situasi pembelian yang baru dan kompleks Menurut Kotler dan Armstrong ( 2008, : 179 ) proses keputusan pembelian adalah sebagai berikut : Gambar 2.2. Model Proses Pembelian Lima Tahap Sumber : Abdullah dan Tantri ( 2012 : 129 ) 1) Pengenalan kebutuhan: adalah tahapan pertama proses keputusan pembeli, dimana konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan. 2) Pencarian informasi: adalah tahap proses keputusan pembeli, dimana konsumen ingin mencari informasi lebih banyak. Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber. Sumber ini meliputi: Pengenalan kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku purnabeli
  • 43. 27 (1) Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja/kenalan (2) Sumber komersial: iklan, wiraniaga, dan situs Web (3) Sumber publik: media massa, organisasi penilaian konsumen dan pencarian internet (4) Sumber pengalaman: pemeriksaan dan pemakaian produk 3) Evaluasi alternatif: adalah tahap proses keputusan pembeli, dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam sekelompok pilihan. 4) Keputusan pembelian: dalam tahap evaluasi, konsumen menentukan peringkat merek dan membentuk niat pembelian. Pada umumnya, keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan. Konsumen mungkin membentuk niat pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan, harga dan manfaat produk yang diharapkan. 5) Perilaku pasca pembelian: tahap proses keputusan pembelian dimana konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian, berdasarkan kepuasan mereka atau ketidak puasan mereka. 2.4.3 Faktor-faktor dari Keputusan Pembelian
  • 44. 28 Ada empat karakteristik yang dapat mempengaruhi perilaku keputusan pembelian konsumen menurut Menurut Kotler dan Armstrong ( 2008 – 159 - 176 ), karakteristik tersebut adalah: Gambar 2.3 Faktor-faktor dari Keputusan Pembelian Sumber Kotler dan Armstrong ( 2008 – 159 – 176 ) 1) Faktor budaya: faktor budaya mempunyai pengaruh yang sangat luas dan mendalam pada perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh : (1) Budaya merupakan kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya. Setiap kelompok atau masyarakat mempunyai budaya, dan pengaruh budaya pada Budaya Budaya Subbudaya Kelas sosial Sosial Kelompok acuan Keluarga Peran dan status Pribadi Unsur dan tahap siklus hidup Pekerjaan kondisi ekonomi gaya hidup kepribadian dan konsep diri Psikologis Motivasi Persepsi Pengetahuan keyakinan dan sikap Pembeli
  • 45. 29 perilaku pembelian bisa sangat bervariasi dari satu Negara ke Negara lain. Para pelaku bisnis harus selalu berusaha menemukan perubahan budaya untuk menemukan produk baru yang mungkin diinginkan orang. (2) Subbudaya Subbudaya merupakan kelompok masyarakat yang berbagi sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup dan situasi yang umum. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar yang penting, dan pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang dibuat untuk kebutuhan mereka. (3) Kelas Sosial Kelas sosial dapat didefinisikan sebagai pembagian yang relatif permanen dan berjenjang dalam masyarakat di mana anggotanya berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Kelas sosial tidak ditentukan oleh satu faktor seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lain. (4) Faktor Sosial Kelompok adalah dua atau lebih orang yang berinteraksi untuk mencapai tujuan pribadi atau tujuan bersama. (5) Keluarga
  • 46. 30 Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara ekstensif. Anggota keluarga bisa sangat mempengaruhi perilaku pembeli. (6) Peran dan status Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dilakukan seseorang sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Masing-masing peran membawa status yang mencerminkan nilai umum yang diberikan kepadanya oleh masyarakat. (7) Faktor Pribadi 1) Usia dan Tahap Siklus Hidup Selera kendaraan, selera makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi sering berhubungan dengan usia. Pembelian juga dibentuk oleh tahap siklus hidup keluarga tahap-tahap yang dilalui keluarga ketika mereka menjadi matang dengan berjalannya waktu. 2) Pekerjaan Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang mereka beli. 3) Situasi Ekonomi
  • 47. 31 Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Jika indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, mereposisi, dan menetapkan harga kembali untuk produk mereka secara seksama. 4) Gaya Hidup Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam kegiatan, minat, dan pendapatannya. 5) Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian merupakan karakteristik psikologi unik seseorang yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan orang itu sendiri. Kepribadian setiap orang yang berbeda-beda mempengaruhi perilaku pembeliannya. (8) Faktor Psikologis 1) Motivasi Motivasi berasal dari kata ‘motif’ ( atau dorongan ) yaitu kebutuhan dengan tekanan kuat yang mendorong seseorang untuk mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut. 2) Persepsi
  • 48. 32 Persepsi yaitu proses dimana orang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti. 3) Pembelajaran Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. 4) Keyakinan dan Sikap “Keyakinan merupakan pikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Keyakinan bisa didasarkan pada pengetahuan nyata, pendapat, atau iman dan bisa membawa muatan emosi maupun tidak. Sedangkan sikap merupakan evaluasi, perasaan, dan tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide. Sikap menempatkan orang ke dalam suatu kerangka pikiran untuk menyukai atau tidak menyukai sesuatu, untuk bergerak menuju atau meninggalkan sesuatu” 2.5 Kerangka Berpikir Penelitian Setiap perusahaan akan berusaha untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggannya sebagai tujuan pemasarannya. Sehingga produk yang diproduksi perusahaan laku dipasaran dan tujuan perusahaan dapat
  • 49. 33 tercapai. Banyak faktor-faktor yang harus diperhatikan perusahaan untuk meningkatkan penjualan. Dalam penelitian ini penulis mengambil sebuah masalah tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat 110cc di Kelurahan Penggilingan. Dimana kerangka berpikir penelitian yang diajukan oleh penulis fungsinya untuk menggambarkan proses keterkaitan antar variabel yang digunakan dalam penelitian yang digambarkan sebagai berikut: Apakah faktor-faktor yang menjadi keputusan konsumen dalam membeli Sepeda Motor Honda Beat 110cc X1. Kenyamanan produk X2. Penggunaan BBM yang irit X3. Fitur yang khusus X4. Penampilan produk X5. Persepsi harga X6. Harga terjangkau X7. Ketersediaan barang yang mudah didapat dan dibeli X8. Kemudahan suku cadang X9. Frekuensi munculnya iklan X10. Penjual yang ramah dan komunikatif X11. Merek yang berkualitas X12. Logo yang ditimbulkan X13. Tempat tinggal yang makin berkembang X14. Rasa solidaritas X15. Pengaruh keluarga dan teman X16. Sesuai dengan kebutuhan X17. Kondisi ekonomi X18. Gaya hidup X19. Dapat diterima disegala usia X20. Mengetahui kelebihan sepeda motor Honda Beat Analisis faktor-faktor yang Menjadi Keputusan Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Honda Beat 110cc di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur
  • 50. 34 Gambar 2.4 Kerangka berpikir penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur. Penelitian ini dilakukan dari bulan mei diharapkan selesai pada bulan agustus 2015. 3.2 Jenis Data yang Digunakan Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data Berdasarkan cara pengumpulannya, adalah data primer dan sekunder. 3.2.1 Data primer Analisis Faktor SPSS 17.00 Kesimpulan
  • 51. 35 Data Primer menurut Misbahanuddin ( 2013 : 21 ) merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukan. Data ini disebut juga data asli atau data baru. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang didapat melalui wawancara kepada informan dan kuesioner yang dibagikan kepada responden di Kelurahan Penggilingan mengenai kondisi responden. Pertanyaan yang diajukan mengenai keputusan pembelian motor Honda Beat 110cc kepada semua orang yang membeli sepeda motor Honda Beat 110cc. 3.2.2 Data Sekunder Data Sekunder menurut Misbahanuddin ( 2013 : 21 ) merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber – sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakan atau dari laporan – laporan penelitian terdahulu. Data sekunder dalam penelitian ini yaini profil Honda Beat 110cc yang diperoleh dari internet sebagai pendukung dan berhubungan dengan objek penelitian tentang keputusan pembelian. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
  • 52. 36 Menurut Sugiono ( 2011 : 80 ) “populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi sasaran adalah semua konsumen yang membeli sepeda motor Honda di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur dalam waktu 3 bulan terakhir . 3.3.2 Sampel Pengertian sampel menurut Sugiyono ( 2011 : 81 ) adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel penelitian ini diambil dari populasi sasaran yang ditetapkan adalah semua yang membeli sepeda motor Honda Beat 110cc beberapa orang di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur dalam waktu 3 bulan terakhir”. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini belum diketahui, maka sampel diambil dengan menggunakan rumus pendugaan proporsi. Adapun rumusnya sebagai berikut n= ɑ p( 1 ― ) n = Ukuran sampel yang digunakan p = Estimasi tentang Proporsi Populasi
  • 53. 37 Z = Nilai Z yang sesuai dengan interval keyakinan e = Kesalahan ( error ) maksimum yang dijalankan n= / ( 1 − ) n= . . 0.5( 1 ― 0.5 ) = 96.04 97 orang pembulatan 100 responden Berdasarkan rumus di atas menggunakan interval keyakinan 95 % dan e = 10 % dan diperoleh responden sejumlah 97 dibulatkan 100 orang responden. 3.4 Teknik Pengambilan Sampel Sedangkan dalam teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik non probality sampling. Menurut Sugiyono ( 2011 : 84 ) “ non probality sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan berdasarkan pertimbangan tertentu”.
  • 54. 38 Pertimbangannya adalah konsumen yang membeli sepeda motor Honda Beat 110cc di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur. 3.4.1 Metode Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan didalam penelitian ini adalah dengan cara survei secara individu menggunakan kueisioner. Metode non probability ini tidak semua orang mempunyai kesempatan untuk menjadi responden, kuesioner dibagikan hanya kepada konsumen yang memenuhi persyaratan sebagai sumber data, yaitu konsumen membeli sepeda motor Honda Beat 110cc di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur sebanyak 100 responden. Menurut Sugiyono (2011:142) “ kuesioner ( angket ) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet‘. Pengukuran variabel dilakukan dengan skala likert yang menggunakan metode scoring metode ini dilakukan sebagai usaha untuk memudahkan pengukuran. Menurut Sugiyono (2011:93):
  • 55. 39 “ skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala likert, responden diminta menunjukkan tingkat kesetujuan atau ketidak setujuannya terhadap serangkaian pertanyaan yang terdapat serangkaian pernyataan yang terdapat dalam kuisioner yang sudah terstruktur dan sistematis”. Tabel 3.1 Skala Likert Bobot Katagori 1 2 3 4 5 Sangat tidak setuju ( STS ) Tidak Setuju ( TS ) Ragu – ragu ( R ) Setuju ( S ) Sangat Setuju ( SS ) Sumber Sugiyono ( 2011 : 93 ) Angka 1 menunjukkan bahwa responden tidak mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan, sedangkan angka 5 menunjukkan bahwa responden mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan. 3.4.2 Uji Keabsahan Data a. Uji Validitas Menurut Misbahuddin ( 2012 : 303 ) uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen sahih atau valid, berarti memiliki validitas tinggi,
  • 56. 40 demikian pula sebaliknya. Sebuah instrumen dikatakan sahih apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. b. Uji Reliabilitas Menurut Misbahuddin ( 2012 : 298 ) reliabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen. Jadi, reabilitas menunjukkan apakah instrumen tersebut secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama tentang sesuatu yang diukur pada waktu yang berlainan. Contoh tes intelegensi atau tes kepribadian yang dapat memberikan hasil yang sama apabila diulang, maka dikatakan memiliki keandalan yang tinggi atau dapat dipercaya. 3.5 Analisis Data 3.5.1 Analisis Faktor Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor Honda Beat 110cc, maka penulis menggunakan analisis Faktor. Singgih ( 2010 : 7 ), menyatakan bahwa “Pengertian Analisis Multivariat adalah analisis multi variabel dalam satu atau lebih hubungan. Analisis ini berhubungan dengan semua teknik statistik
  • 57. 41 yang secara simultan menganalisis sejumlah pengukuran pada individu atau obek”. Supranto ( 2010 : 114 ), menyatakan bahwa “analisis faktor merupakan nama umum yang menunjukkan suatu kelas prosedur, utamanya dipergunakan untuk mereduksi data atau meringkas dari variabel yang banyak diubah menjadi sedikit variabel, misalnya dari 15 variabel yang lama diubah menjadi 4 atau 5 variabel yang disebut analisis faktor dan masih memuat sebagian besar informasi terkandung dalam variabel asli ( original variable ). Metode ini adalah suatu metode statistik multivariat”. Dasar model analisis faktor dapat dijabarkan ke dalam bentuk model persamaan adalah sebagai berikut : Sumber Supranto (2010:116) Xi = Variabel ke i yang dibakukan ( rata – ratanya nol, standar deviasinya satu ). Bij = Koifisien regresi parsial yang dibakukan untuk variabel i pada common factor ke j. Fj = Common factor ke j. Vi = Koifisien regresi yang dibakukan untuk variabel ke i pada faktor yang unik ke i ( unique factor ). μi = Faktor unik variabel ke i m = Banyaknya common factor Xi = Bi1 F1 + Bi2F2 + Bi3 + ...... + Bij Fj + ...... + B im F m+ V iμi
  • 58. 42 3.5.2 Tujuan Analisis Faktor Pada dasarnya tujuan analisis faktor menurut Singgih ( 2010 : 58 ) adalah : 1) Data summarization ( Rangkuman data ), yakni mengidentifikasi adanya hubungan antar variabel dengan melakukan uji korelasi. 2) Data reduction ( Redukasi data ), yakni setelah melakukan korelasi dilakukan proses membuat sebuah variabel set baru yang dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah variabel tertentu 3.5.3 Proses Dasar Analisis Faktor Selanjutnya menurut Singgih ( 2010 : 59 ) proses utama analisis faktor meliputi hal – hal berikut : 1) Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis. 2) Menguji variabel – variabel yang telah ditentukan dengan metode Barlett’s of sphericity serta pengukuran MSA ( Measure of sampling adequacy ) 3) Setelah jumlah variabel yang memenuhi syarat didapat, kegiatan berlanjut ke proses inti pada analisis faktor yakni factoring ; proses ini akan mengekstrak satu atau lebih faktor dari variabel – variabel yang telah lolos uji variabel sebelumnya. 3.5.4 Tahap – Tahap Analisis Faktor Tahapan dalam analisis faktor ada 4 yaitu menilai variabel yang layak adalah sebagai berikut :
  • 59. 43 1) Menilai variabel yang layak Tahap pertama dalam analisis faktor adalah menilai variabel apa saja yang dianggap layak atau untuk dimasukan dalam proses analisis selanjutnya. 2) Proses factoring dan rotasi Pada tahap awal analisis faktor dilakukan penyaringan terhadap sejumlah variabel hingga didapat variabel – variabel yang memenuhi syarat untuk dianalisis selanjutnya dilakukan proses inti analisis faktor yang melakukan ekstraksi terhadap sekumpulan variabel yang ada sehingga terbentuk satu atau lebih faktor. 3) Validasi faktor Untuk mengetahui apakah hasil analisis faktor tersebut bisa digeneralisasikan pada populasi 4) Membuat faktor scores Untuk membuat satu atau beberapa variabel yang lebih sedikit dan berfungsi untuk menggantikan variabel asli yang sudah ada. Tolak ukur yang dapat menunjukkan bahwa metode analisis faktor tersebut layak digunakan digunakan ialah dengan menghitung: (1) Bertujuan untuk mengetahui apakah semua data yang telah diambil telah cukup difaktorkan. Apabila nilai KMO lebih besar dari 0,5 maka terima Ho sehingga dapat disimpulkan
  • 60. 44 jumlah telah cukup difaktorkan, dan apabila nilai kurang dari 0,5 maka terima Hi karena jumlah data tidak cukup untuk difaktorkan. (2) Uji Barlett Digunakan untuk menguji hipotesis bahwa matriks korelasi dalam analisis faktor tersebut menunjukkan angka yang besar sementara signifikasinya kecil maka penggunaan metode analisis faktor dapat digunakan. 3.6 Definisi Variabel Operasional Tabel 3.2 Variabel Operasional No Variabel Indikator Skala X1 Kenyamanan produk Sepeda motor Honda Beat 110cc nyaman saat dikendarai Ordinal X2 Penggunaan BBM yang irit Sepeda motor Honda Beat 110cc irit BBM Ordinal X3 Fitur yang khusus Sepeda motor merek Honda Beat 110cc memiliki fitur yang khusus misalnya: (lampu yang terang, pengamanan kunci, warna yang berfariasi,felg yang variatif) Ordinal
  • 61. 45 X4 Penampilan produk Body sepeda motor Honda Beat 110cc kokoh/kuat dan menarik Ordinal X5 Persepsi harga Harga sepeda motor Honda Beat 110cc yang tinggi mencerminkan kualitas, performa dan reputasi merek yang handal Ordinal X6 Harga terjangkau Sepeda motor Honda Beat 110cc memiliki harga yang relatif terjangkau Ordinal X7 Mudah didapat dan dibeli Sepeda motor Honda Beat 110cc mudah didapatdan dibeli disemua dealer Honda yang telah banyak berdiri diberbagai tempat Ordinal X8 Kemudahan suku cadang Suku cadang sepeda motor Honda terutama Honda Beat 110cc murah, kualitasnya terjamin dan mudah didapat Ordinal X9 Frekuensi munculnya iklan Iklan sepeda motor Honda Beat110cc yang ditampilkan di media masa dan elektronik ( TV ) sangat menarik Ordinal X10 penjual yang ramah dan komunikatif SPG sepeda motor Honda sangat ramah dan sangat komunikatif terhadap konsumen Ordinal X11 Merek yang berkualitas Simbol atau logo sepeda motor Honda Beat 110cc bagus, sehingga logonya menjadi identitas pembeda dengan merek lain Ordinal X12 Logo yang ditimbulkan Simbol atau logo sepeda motor Honda Beat 110cc bagus, sehingga logonya menjadi identitas pembeda dengan merek lain Ordinal X13 Tempat tinggal yang makin berkembang Karena tempat tinggal yang semakin berkembang dan moderen, sehingga mendorong saya untuk membeli sepeda motor Honda beat 110cc Ordinal X14 Rasa solidaritas Sepeda motor Honda Beat 110cc dapat meningkatkan rasa soladiritas terhadap teman-teman dan lingkungan Ordinal X15 Pengaruh keluarga dan teman Adanya informasi yang bernilai positif dari teman tentang Honda Beat 110cc serta mendapat dukungan dari keluarga saya Ordinal X16 Sesuai dengan kebutuhan Sepeda motor Honda Beat 110cc sesuai dengan kebutuhan saya akan transportasi Ordinal X17 Kondisi ekonomi Dalam membeli sepeda motor Honda Beat 110cc sesuai dengan keuangan pribadi saya Ordinal
  • 62. 46 X18 Gaya hidup Sepeda motor Honda beat karena sesuai dengan gaya hidup sekarang Ordinal X19 Dapat diterima disegala usia Sepeda motor Honda Beat 110cc karena dapat diterima disegala usia Ordinal X20 Mengetahui kelebihan sepeda motor Honda Beat 110cc Saat membeli Honda Beat 110cc saya mengetahui kelebihan sepeda motor Honda Beat 110cc Ordinal BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum PT Astra Honda Motor 4.1.1 Sejarah PT Astra Honda Motor
  • 63. 47 PT Astra Honda Motor ( AHM ) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD ( completely knock down ). Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia. Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Honda tahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal ( 1974 ) yang memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia ( 1979 ) yang khusus memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing ( 1984 ) yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT Federal Izumi Mfg. ( 1990 ) yang khusus memproduksi piston.
  • 64. 48 Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2001 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan. Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 4 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. Pabrik ke 3 berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 4 berlokasi di Karawang. Pabrik ke 4 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2014. Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 5.3 juta unit sepeda motor per- tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 40 juta pada tahun 2013. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN.
  • 65. 49 Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.800 showroom penjualan, 3.600 layanan service atau bengkel AHASS ( Astra Honda Authorized Service Station ), serta 7.550 gerai suku cadang, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia. Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 20.000 orang, ditambah ratusan vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberikan kesempatan kerja kepada sekitar setengah juta orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia. 4.2 Gambaran Umum Responden 4.2.1 Responden Menurut Jenis Kelamin
  • 66. 50 Perbedaan jenis kelamin dapat menjadi pembeda bagi seseorang dalam melakukan pembelian scooter matic Honda Beat, karena pada umumnya seseorang memilih scooter matic Honda Beat yang sesuai dengan gaya hidup mereka. Dengan cukup banyaknya konsumen berminat untuk memiliki scooter matic Honda Beat ini, maka jenis kelamin responden memungkinkan untuk memiliki perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Komposisi responden menurut jenis kelamin disajikan pada Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki- laki 37 37% Perempuan 63 63% Jumlah 100 100% Sumber : Data yang Diolah Penulis, 2014 Gambar 4.1. Grafik Jenis Kelamin Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden 37% 63% Jenis Kelamin Laki- laki Perempuan
  • 67. 51 terbanyak adalah perempuan yaitu 63 orang (63%) sedangkan laki- laki hanya 37 orang (37%). Hal ini menunjukkan bahwa perempuan menunjukkan sebagai konsumen yang lebih potensial dalam pembelian scooter matic Honda Beat dibanding laki-laki, karena perempuan lebih memilih sepeda motor matic dibandingkan laki-laki. 4.2.2 Responden Menurut Umur Perbedaan kondisi individu seperti umur seringkali dapat memberikan perbedaan perilaku membeli seseorang. Ini dilakukan untuk mengetahui kelompok umur yang lebih potensial dalam pembelian scooter matic Honda Beat. Tabulasi umur responden dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.2 Jumlah Responden Menurut Umur Umur Jumlah Persentase 17 – 20 tahun 32 32% 21 – 25 tahun 44 44% 26 – 30 tahun 14 14% > 30 tahun 10 10% Jumlah 100 100% Sumber : Data primer yang diolah, 2014
  • 68. 52 Gambar 4.2. Grafik Umur Sumber: Hasil Kuesioner ( Data Diolah Penulis),2014 Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa untuk umur responden yang terbanyak adalah yang berumur antara 21 – 25 tahun sebanyak 44 orang ( 44% ), diikuti dengan usia responden 17 – 20 tahun sebanyak 32 orang ( 32% ). Hal ini menunjukkan kelompok umur 21 – 25 tahun merupakan konsumen potensial dalam pembelian scooter matic Honda Beat, karena biasanya pada umur 21 – 25 tahun seseorang membutuhkan sepeda motor untuk penunjang aktifitasnya seperti kuliah dan pekerjaan. 32% 44% 14% 10% Responden Menurut Umur 17 – 20 tahun 21 – 25 tahun 26 – 30 tahun > 30 tahun
  • 69. 53 4.2.3 Responden Menurut Pekerjaan Pekerjaan juga akan menunjukkan status sosial yang akan mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan. Komposisi responden menurut jenis pekerjaan yang ditekuninya disajikan pada Tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Jumlah Responden Menurut Pekerjaan Pekerjaan Jumlah Persentase Pegawai Swasta 34 34% Pelajar/ Mahasiswa 21 21% Pegawai Negeri Sipil 8 8% Wiraswasta 17 17% Ibu Rumah Tangga 20 20% Jumlah 100 100% Sumber : Data yang diolah, 2014 Gambar 4.3 Grafik Pekerjaan Sumber: Hasil Kuesioner ( Data Diolah Penulis),2014 34% 21%8% 17% 20% Jumlah Responden Menurut Pekerjaan Pegawai Swasta Pelajar/ Mahasiswa Pegawai Negeri Sipil Wiraswasta Ibu Rumah Tangga
  • 70. 54 Tabel 4.3 menunjukkan data bahwa jumlah responden yang terbanyak adalah dari kelompok responden dengan pekerjaan Pegawai Swasta yaitu sebanyak 34 orang atau 34% dari jumlah responden, diikuti oleh responden dengan pekerjaan Pelajar/ Mahasiswa yaitu sebanyak 21 orang atau 21% responden. Data di atas menunjukkan Pegawai Swasta lebih banyak membeli scooter matic Honda Beat, karena selain sebagai sarana penunjang aktifitas untuk pekerjaan. 4.2.4 Responden Menurut income Besarnya pendapatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam pembelian konsumen terhadap scooter matic Honda Beat ini. Karena akan mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan. Komposisi responden menurut besarnya income disajikan pada Tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4.4 Jumlah Responden Menurut Pendapatan Besarnya income Jumlah Persentase Rp 500.000 – Rp. 1.000.000 24 24% Rp 1.100.000 – Rp. 2.000.000 34 34% Rp 2.100.000 – Rp. 3.000.000 29 29% Rp. > 3.100.000 13 13% Jumlah 100 100% Sumber : Data yang diolah, 2014
  • 71. 55 Gambar 4.4. Grafik Pendapatan Sumber: Hasil Kuesioner(Data DiolahPenulis),2014 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian responden mempunyai pendapatan sebesar Rp 1.100.000 – Rp. 2.000.000 jt/bln yaitu sebanyak 34 orang atau 34%, diikuti oleh responden yang yaitu sebanyak 29 orang mempunyai pendapatan Rp 2.100.000 – Rp. 3.000.000 jt/bln atau 29%. Banyaknya responden yang mempunyai pendapatan sebesar Rp 1.100.000 – Rp. 2.000.000 jt/bln karena, kebanyakan para pembeli merupakan karyawan swasta di daerah penggilingan. 24% 34% 29% 13% Jumlah Responden Menurut Pendapatan Rp 500.000 – Rp. 1.000.000 Rp 1.100.000 – Rp. 2.000.000 Rp 2.100.000 – Rp. 3.000.000 Rp. > 3.100.000
  • 72. 56 4.3 Deskripsi Variabel 4.3.1 Deskripsi Variabel produk Menurut Kotler dan Armstrong, ( 2008 : 273 ) bahwa : “berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan adalah kualitas produk. Kualitas adalah sebagai karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau yang tersirat.” Hasil tanggapan terhadap advertising dapat dijelaskan pada tabel 4.5 berikut ini : Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Produk No Indikator Skor Jml skor Rata- rataSS S R TS STS 1 Sepeda motor Honda Beat 110cc nyaman saat dikendarai 26 62 8 2 2 408 4,08 2 Sepeda motor Honda Beat 110cc irit BBM 40 41 13 3 3 412 4,12 3 Sepeda motor merek Honda Beat 110cc memiliki fitur yang khusus misalnya: ( lampu yang terang, pengamanan kunci, warna yang berfariasi, felg yang variatif ) 24 52 20 0 4 392 3,92 4 Body sepeda motor Honda Beat 110cc kokoh/kuat dan menarik 36 46 13 2 3 410 4,10 Jumlah 1622 16,22 Rata-rata 405,5 4,05 Sumber : Data primer yang diolah, 2014 Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan yang tinggi terhadap produk Honda Beat, artinya responden menilai bahwa responden menyukai produk Honda Beat.
  • 73. 57 Kebanyakan responden melihat produk Honda Beat merupakan sepeda motor yang irit dan memiliki body yang kokoh dan menarik. Selain itu juga sebagian responden menganggap bahwa sepeda motor Honda Beat merupakan sepeda motor yang nyaman dikendarai dan Sepeda motor merek Honda Beat 110cc memiliki fitur yang khusus misalnya: ( lampu yang terang, pengamanan kunci, warna yang berfariasi ,felg yang variatif ) sehingga dari beberapa variabel produk diatas dinyatakan bahwa sebagian besar responden menganggap bahwa produk Honda beat sangat menarik minat mereka untuk membelinya. 4.3.2 Deskripsi Variabel harga Selanjutnya Menurut Kotler dan Armstrong ( 2008 : 345 ) mendefinisikan bahwa: “ Harga adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Hasil tanggapan terhadap advertising dapat dijelaskan pada tabel 4.6 berikut ini :
  • 74. 58 Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai harga No Indikator Skor Jml skor Rata- rataSS S R TS ST S1 Harga sepeda motor Honda Beat 110cc yang tinggi mencerminkan kualitas, performa dan reputasi merek yang handal 25 55 16 2 2 399 3,99 2 Sepeda motor Honda Beat 110cc memiliki harga yang relatif terjangkau 19 54 21 3 3 383 3,83 Jumlah 782 7,82 Rata-rata 391 3,91 Sumber : Data primer yang diolah, 2014 Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan yang tinggi terhadap harga Honda Beat, artinya responden menilai bahwa responden mengganggap harga Honda Beat 110cc yang tinggi mencerminkan kualitas, performa dan reputasi merek yang handal. Sedangkan sebagian responden lainnya menganggap bahwa harga Honda beat Sepeda motor Honda Beat 110cc memiliki harga yang relatif terjangkau. 4.3.3 Deskripsi Variabel Tempat Menurut ( Abdullah dan Thantri 2012 : 207 ) Saluran distribusi dapat dilihat sebagai sekumpulan orgnaisasi yang saling tergantung satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk atau pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Hasil tanggapan terhadap advertising dapat dijelaskan pada tabel 4.7 berikut ini :
  • 75. 59 Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Tempat No Indikator Skor Jml skor Rata- rataSS S R TS STS 1 Sepeda motor Honda Beat 110cc mudah didapat dan dibeli disemua dealer Honda yang telah banyak berdiri diberbagai tempat 20 57 14 5 4 384 3,84 2 Suku cadang sepeda motor Honda terutama Honda Beat 110cc murah, kualitasnya terjamin dan mudah didapat 34 47 24 4 1 439 4,39 Jumlah 823 8,23 Rata-rata 411,5 4,11 Sumber : Data primer yang diolah, 2014 Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan terhadap tempat penjualan Honda Beat. Berdasarkan pada hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan bahwa sepeda motor Honda Beat 110cc mudah didapat dan dibeli disemua dealer Honda yang telah banyak berdiri diberbagai tempat. Selain itu juga sebagian responden yang lain juga menyatakan bahwa suku cadang sepeda motor Honda terutama Honda Beat 110cc murah, kualitasnya terjamin dan mudah didapat. 4.3.4 Deskripsi Variabel Promotion Menurut Alma ( 2007 : 179 ) mendefinisikan bahwa: “Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa. Dengan tujuan untuk
  • 76. 60 memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen”. Hasil tanggapan terhadap advertising dapat dijelaskan pada tabel 4.8 berikut ini : Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Promotion No Indikator Skor Jml skor Rata- rataSS S R TS STS 1 Iklan sepeda motor Honda Beat 110cc yang ditampilkan di media masa dan elektronik (TV) sangat menarik 27 44 22 4 3 388 3,88 2 SPG sepeda motor Honda sangat ramah dan sangat komunikatif terhadap konsumen 21 51 34 2 2 417 4,17 Jumlah 805 8,05 Rata-rata 402,5 4,02 Sumber : Data primer yang diolah, 2014 Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan terhadap Promotion penjualan Honda Beat. Berdasarkan pada hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan bahwa Iklan sepeda motor Honda Beat 110cc yang ditampilkan di media masa dan elektronik ( TV ) sangat menarik. Selain itu juga sebagian responden yang lain juga menyatakan bahwa SPG sepeda motor Honda sangat ramah dan sangat komunikatif terhadap konsumen. 4.3.5 Deskripsi Variabel Merek Menurut Kotler dan Armstrong ( 2008 : 281 ) merek adalah: aset kuat yang harus dikembangkan dan dikelola secara seksama. Merek
  • 77. 61 juga lebih dari sekedar nama dan lambang. Merek adalah elemen kunci dalam hubungan perusahaan dengan konsumen. Merek mepresentasikan persepsi dan perasaan konsumen atau sebuah produk dan kinerjanya sehingga semua hal tentang arti produk atau jasa kepada konsumen. Hasil tanggapan terhadap advertising dapat dijelaskan pada tabel 4.9 berikut ini : Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Merek No Indikator Skor Jml skor Rata- rata SS S R TS ST S1 Simbol atau logo sepeda motor Honda Beat 110cc bagus, sehingga logonya menjadi identitas pembeda dengan merek lain 21 54 21 2 2 390 3,90 2 Simbol atau logo sepeda motor Honda Beat 110cc bagus, sehingga logonya menjadi identitas pembeda dengan merek lain 17 45 7 23 8 340 3,40 3 Karena tempat tinggal yang semakin berkembang dan moderen, sehingga mendorong saya untuk membeli sepeda motor Honda beat 110cc 28 27 30 11 4 364 3,64 4 Sepeda motor Honda Beat 110cc dapatmeningkatkan rasa soladiritas terhadap teman-teman dan lingkungan 18 40 25 10 7 352 3,52 5 Adanya informasi yang bernilai positif dari teman tentang Honda Beat 110cc serta mendapat dukungan dari keluarga saya 25 37 25 10 3 371 3,71 6 Sepeda motor Honda Beat 110cc sesuai dengan kebutuhan saya akan transportasi 29 44 21 4 2 394 3,94 Jumlah 2211 22,11 Rata-rata 368, 5 3,68 Sumber : Data primer yang diolah, 2014
  • 78. 62 Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan terhadap merek Honda Beat. Berdasarkan pada hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan Simbol atau logo sepeda motor Honda Beat 110cc bagus, sehingga logonya menjadi identitas pembeda dengan merek lain, Simbol atau logo sepeda motor Honda Beat 110cc bagus, sehingga logonya menjadi identitas pembeda dengan merek lain, Karena tempat tinggal yang semakin berkembang dan modern, sehingga mendorong saya untuk membeli sepeda motor Honda beat 110cc, Sepeda motor Honda Beat 110cc dapat meningkatkan rasa solidaritas terhadap teman- teman dan lingkungan, Adanya informasi yang bernilai positif dari teman tentang Honda Beat 110cc serta mendapat dukungan dari keluarga saya, dan Sepeda motor Honda Beat 110cc sesuai dengan kebutuhan saya akan transportasi. 4.4 Uji Hasil Validitas dan Reliabilitas Untuk menguji konsistensi instrumen apakah valid atau tidak disetiap pertanyaan yang mewakili variabel yang digunakan, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap masing-masing item yang mewakili variabel Produk, Harga, Tempat, Promosi, Merek, dan Perilaku konsumen.
  • 79. 63 4.4.1 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Pembahasan dan hasil pengujian validitas terdapat 20 variabel yang diambil pada analisis ini. Sebelum menganalisa data lebih lanjut lagi dengan menggunakan pendekatan analisis faktor, terlebih dahulu ke 20 variabel ini akan dilakukan pengujian validitas. 1) Hasil uji validitas Hasil pengujian validitas tersebut dapat dilihat tabel: Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Semua Variabel No Variable Nilai Validitas Nilai Kritis Hasil 1. Kenyamanan produk 0.861 0,30 Valid 2. Penggunaan BBM yang irit 0.884 0,30 Valid 3. Fitur yang khusus 0.779 0,30 Valid 4. Penampilan produk 0.893 0,30 Valid 5. Persepsi harga 0.884 0,30 Valid 6. Harga terjangkau 0.900 0,30 Valid 7. Mudah didapat dan dibeli 0.903 0,30 Valid 8. Kemudahan suku cadang 0.890 0,30 Valid 9. Frekuensi munculnya iklan 0.910 0,30 Valid 10. penjual yang ramah dan komunikatif 0.880 0,30 Valid 11. Merek yang berkualitas 0.592 0,30 Valid 12. Logo yang ditimbulkan 0.868 0,30 Valid 13. Tempat tinggal yang makin berkembang 0.934 0,30 Valid 14. Rasa solidaritas 0.913 0,30 Valid 15. Pengaruh keluarga dan teman 0.870 0,30 Valid 16. Sesuai dengan kebutuhan 0.909 0,30 Valid 17. Kondisi ekonomi 0.874 0,30 Valid 18. Gaya hidup 0.864 0,30 Valid 19. Dapatditerima disegala usia 0.770 0,30 Valid 20. Mengetahui kelebihan sepeda motor 0.878 0,30 Valid
  • 80. 64 Sumber : Data primer yang diolah, 2014 Dari hasil pengujian validitas pada tabel 4.10 diatas, dapat diketahui bahwa ternyata ada 20 variabel dari setiap item pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah valid karena memiliki nilai korelasi yang lebih besar dari pada nilai kritisnya, yaitu 0,30. 2) Uji Reliabilitas Sementara nilai alpha yang didapatkan dari uji reliabilitas di tabel 4.11,semua faktor berada diatas 0.700, , hal ini berarti nilai reabilitas tinggi karena lebih dari 0,5 sehingga semua pertanyaan tersebut sudah dapat dikatakan reliable dan dapat diuji kembali. Tabel 4.11. Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .887 20 Sumber : Data primer yang diolah peneliti dari SPSS 17.0 for windows
  • 81. 65 4.4.2 Pembahasan dan Analisis Variabel 1) Kenyamanan Produk Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai kenyamanan produk yang juga merupakan variabel produk. Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi (Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju). Tabel 4.12 Variabel Kenyamanan Produk 1 Nilai Jumlah Persentase 5 26 26% 4 62 62% 3 8 8% 2 2 2% 1 2 2% TOTAL 100 100% Sumber: Data Diolah Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 26 responden atau 26% menyatakan sangat setuju, 62 responden atau 62% menyatakan setuju, 8 responden atau 8% menyatakan ragu - ragu,
  • 82. 66 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 2 responden atau 2% menyatakan sangat tidak setuju. 2) Penggunaan BBM yang Irit Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai BBM irit yang juga merupakan variabel produk. Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ). Tabel 4.13 Variabel BBM Irit Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 42 responden atau 42% menyatakan sangat setuju, 41 responden atau 41% menyatakan setuju, 13 responden atau 13% menyatakan ragu-ragu, 4 responden atau 4% menyatakan tidak setuju, 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju. 2 Nilai Jumlah Persentase 5 42 42% 4 41 41% 3 13 13% 2 4 4% 1 0 0% TOTAL 100 100%
  • 83. 67 3) Fitur yang Khusus Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai fitur khusus yang juga merupakan variabel produk. Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ). Tabel 4.14 Variabel Fitur Khusus 3 Nilai Jumlah Persentase 5 24 24% 4 53 53% 3 19 19% 2 0 0% 1 4 4% TOTAL 100 100% Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 24 responden atau 24% menyatakan sangat setuju, 53 responden atau 53% menyatakan setuju, 19 responden atau 19% menyatakan ragu-ragu, 0 responden atau 0% menyatakan tidak setuju, 4 responden atau 4% menyatakan sangat tidak setuju. 4) Penampilan Produk
  • 84. 68 Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai penampilan produk yang juga merupakan variabel produk. Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ). Tabel 4.15 Variabel Penampilan Produk 4 Nilai Jumlah Persentase 5 36 36% 4 46 46% 3 13 13% 2 2 2% 1 3 3% TOTAL 100 100% Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 36 responden atau 36% menyatakan sangat setuju, 46 responden atau 46% menyatakan setuju, 13 responden atau 13% menyatakan ragu-ragu, 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 3 responden atau 3% menyatakan sangat tidak setuju. 5) Persepsi Harga Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai persepsi harga yang juga merupakan variabel harga. Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak
  • 85. 69 Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ). Tabel 4.16 Variabel Persepsi Harga 5 Nilai Jumlah Persentase 5 25 25% 4 56 56% 3 15 15% 2 2 2% 1 2 2% TOTAL 100 100% Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 25 responden atau 25% menyatakan sangat setuju, 56 responden atau 56% menyatakan setuju, 15 responden atau 15% menyatakan ragu-ragu, 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 2 responden atau 2% menyatakan sangat tidak setuju. 6) Harga Terjangkau Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai harga terjangkau yang juga merupakan variabel harga. Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ).
  • 86. 70 Tabel 4.17 Variabel Harga Terjangkau 6 Nilai Jumlah Persentase 5 19 19% 4 54 54% 3 21 21% 2 3 3% 1 3 3% TOTAL 100 100% Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 19 responden atau 19% menyatakan sangat setuju, 54 responden atau 54% menyatakan setuju, 21 responden atau 21% menyatakan ragu-ragu, 3 responden atau 3% menyatakan tidak setuju, 3 responden atau 3% menyatakan sangat tidak setuju. 7) Mudah didapat dan Dibeli Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai mudah didapat dan dibeli yang juga merupakan variabel tempat. Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ).
  • 87. 71 Tabel 4.18 Variabel Mudah Didapat dan Dibeli Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 23 responden atau 23% menyatakan sangat setuju, 57 responden atau 57% menyatakan setuju, 14 responden atau 14% menyatakan ragu-ragu, 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju, 4 responden atau 4% menyatakan sangat tidak setuju. 8) Kemudahan Suku Cadang Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai kemudahan suku cadang yang juga merupakan variabel tempat. Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ). 7 Nilai Jumlah Persentase 5 23 23% 4 57 57% 3 14 14% 2 2 2% 1 4 4% TOTAL 100 100%
  • 88. 72 Tabel 4.19 Variabel Kemuudahan Suku Cadang 8 Nilai Jumlah Persentase 5 24 24% 4 47 47% 3 24 24% 2 4 4% 1 1 1% TOTAL 100 100% Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 24 responden atau 24% menyatakan sangat setuju, 47 responden atau 47% menyatakan setuju, 24 responden atau 24% menyatakan ragu-ragu, 4 responden atau 4% menyatakan tidak setuju. 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju. 9) Frekuensi Munculnya Iklan Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai iklan yang juga merupakan variabel promosi. Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ).
  • 89. 73 Tabel 4.20 Variabel Frekuensi Munculnya Iklan 9 Nilai Jumlah Persentase 5 27 27% 4 44 44% 3 22 22% 2 4 4% 1 3 3% TOTAL 100 100% Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 27 responden atau 27% menyatakan sangat setuju, 44 responden atau 44% menyatakan setuju, 22 responden atau 22% menyatakan ragu-ragu, 4 responden atau 4% menyatakan tidak setuju. 3 responden atau 3% menyatakan sangat tidak setuju. 10) Penjual yang Ramah dan Komunikatif Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai penjual yang ramah dan komunikatif yang juga merupakan variabel promosi. Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi (
  • 90. 74 Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ). Tabel 4.21 Variabel Penjual Yang Ramah dan Komunikatif 10 Nilai Jumlah Persentase 5 21 21% 4 52 52% 3 23 23% 2 2 2% 1 2 2% TOTAL 100 100% Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 21 responden atau 21% menyatakan sangat setuju, 52 responden atau 52% menyatakan setuju, 23 responden atau 23% menyatakan ragu-ragu, 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju. 2 responden atau 2% menyatakan sangat tidak setuju. 11) Merek yang Berkualitas Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai merek berkualitas yang juga merupakan variabel merek. Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak
  • 91. 75 Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ). Tabel 4.22 Variabel Merek yang Berkualitas 11 Nilai Jumlah Persentase 5 21 21% 4 54 54% 3 21 21% 2 2 2% 1 2 2% TOTAL 100 100% Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 21 responden atau 21% menyatakan sangat setuju, 54 responden atau 54% menyatakan setuju, 21 responden atau 21% menyatakan ragu-ragu, 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju. 2 responden atau 2% menyatakan sangat tidak setuju. 12) Logo yang Ditimbulkan Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai logo yang ditimbulkan yang juga merupakan variabel merek. Responden
  • 92. 76 diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi (Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju). Tabel 4.23 Variabel Logo Yang Ditimbulkan Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 17 responden atau 17% menyatakan sangat setuju, 45 responden atau 45% menyatakan setuju, 23 responden atau 23% menyatakan ragu-ragu, 7 responden atau 7% menyatakan tidak setuju. 8 responden atau 8% menyatakan sangat tidak setuju. 13) Tempat Tinggal yang Makin berkembang Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai tempat tinggal makin berkembang yang juga merupakan variabel merek. 12 Nilai Jumlah Persentase 5 17 17% 4 45 45% 3 23 23% 2 7 7% 1 8 8% TOTAL 100 100%
  • 93. 77 Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ). Tabel 4.24 Variabel Merek yang Berkualitas 13 Nilai Jumlah Persentase 5 28 28% 4 27 27% 3 30 30% 2 11 11% 1 4 4% TOTAL 100 100% Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 28 responden atau 28% menyatakan sangat setuju, 27 responden atau 27% menyatakan setuju, 30 responden atau 30% menyatakan ragu-ragu, 11 responden atau 11% menyatakan tidak setuju. 4 responden atau 4% menyatakan sangat tidak setuju. 14) Rasa Solidaritas Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai rasa solidaritas yang juga merupakan variabel merek. Responden diminta
  • 94. 78 untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ). Tabel 4.25 Variabel Rasa Solidaritas Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 18 responden atau 18% menyatakan sangat setuju, 40 responden atau 40% menyatakan setuju, 25 responden atau 25% menyatakan ragu-ragu, 10 responden atau 10% menyatakan tidak setuju. 7 responden atau 7% menyatakan sangat tidak setuju. 15) Pengaruh Keluarga dan teman Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai pengaruh keluarga dan teman yang juga merupakan variabel merek. 14 Nilai Jumlah Persentase 5 18 18% 4 40 40% 3 25 25% 2 10 10% 1 7 7% TOTAL 100 100%
  • 95. 79 Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ). Tabel 4.26 Variabel Pengaruh Keluarga dan Teman Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 25 responden atau 25% menyatakan sangat setuju, 38 responden atau 38% menyatakan setuju, 24 responden atau 24% menyatakan ragu-ragu, 10 responden atau 10% menyatakan tidak setuju. 3 responden atau 3% menyatakan sangat tidak setuju. 16) Sesuai Dengan Kebutuhan Akan Transportasi Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai kebutuhan Akan Transportasi yang juga merupakan variabel merek. 15 Nilai Jumlah Persentase 5 25 25% 4 38 38% 3 24 24% 2 10 10% 1 3 3% TOTAL 100 100%
  • 96. 80 Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ), Tabel 4.27 Variabel Kebutuhan Akan Transportasi 16 Nilai Jumlah Persentase 5 29 29% 4 36 36% 3 22 22% 2 11 11% 1 2 2% TOTAL 100 100% Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 29 responden atau 29% menyatakan sangat setuju, 36 responden atau 36% menyatakan setuju, 22 responden atau 22% menyatakan ragu-ragu, 11 responden atau 11% menyatakan tidak setuju. 2 responden atau 2% menyatakan sangat tidak setuju. 17) Kondisi Ekonomi Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai kondisi ekonomi yang juga merupakan variabel perilaku konsumen.
  • 97. 81 Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ) Tabel 4.28 Variabel Kondisi ekonomi Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 19 responden atau 19% menyatakan sangat setuju, 58 responden atau 58% menyatakan setuju, 16 responden atau 16% menyatakan ragu-ragu, 4 responden atau 4% menyatakan tidak setuju. 4 responden atau 4% menyatakan sangat tidak setuju. 18) Gaya Hidup Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai gaya hidup yang juga merupakan variabel perilaku konsumen. Responden 17 Nilai Jumlah Persentase 5 19 19% 4 59 58% 3 16 16% 2 4 4% 1 4 4% TOTAL 102 100%
  • 98. 82 diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi (Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju) Tabel 4.29 Variabel Gaya Hidup Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 23 responden atau 23% menyatakan sangat setuju, 54 responden atau 54% menyatakan setuju, 18 responden atau 18% menyatakan ragu - ragu, 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju. 3 responden atau 3% menyatakan sangat tidak setuju. 19) Dapat diterima disegala Usia Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai dapat 18 Nilai Jumlah Persentase 5 23 23% 4 54 54% 3 18 18% 2 2 2% 1 3 3% TOTAL 100 100%
  • 99. 83 diterima disegala usia yang juga merupakan variabel perilaku konsumen. Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu-ragu/Setuju/Sangat Setuju ). Tabel 4.30 Variabel Dapat Diterima Disegala Usia Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 24 responden atau 24% menyatakan sangat setuju, 53 responden atau 53% menyatakan setuju, 17 responden atau 17% menyatakan ragu - ragu, 5 responden atau 5% menyatakan tidak setuju. 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju. 20) Mengetahui Kelebihan Sepeda Motor 19 Nilai Jumlah Persentase 5 24 24% 4 53 53% 3 17 17% 2 5 5% 1 1 1% TOTAL 100 100%
  • 100. 84 Pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai mengetahui kelebihan sepeda motor yang juga merupakan variabel perilaku konsumen. Responden diminta untuk memilih berdasarkan tingkat persepsi ( Sangat Tidak Setuju/Tidak Setuju/Ragu- ragu/Setuju/Sangat Setuju ). Tabel 4.31 Variabel Mengetahui Kelebihan Sepeda Motor Sumber: Data Diolah Oleh Penulis, 2014 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 27 responden atau 27% menyatakan sangat setuju, 50 responden atau 50% menyatakan setuju, 16 responden atau 16% menyatakan ragu-ragu, 4 responden atau 4% menyatakan tidak setuju. 3 responden atau 3% menyatakan sangat tidak setuju. 4.5 KMO dan Bartlett’s Test Sehingga analisis selanjutnya sudah bisa dilakukan. Pada reduksi data 20 Nilai Jumlah Persentase 5 27 27% 4 50 50% 3 16 16% 2 4 4% 1 3 3% TOTAL 100 100%
  • 101. 85 yang ketiga diperoleh nilai KMO-MSA dan Bartlett’s Test seperti yang ada di Tabel 4.32. Tabel 4.32 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .807 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1.602E3 Df 190 Sig. .000 Sumber : Data primer yang diolah peneliti dari SPSS 17.0 for windows Tabel diatas menunjukkan bahwa, KaiserMayer Olkin dan Barlett's Test adalah sebesar 0,807 dengan signifikansi sebesar 0,00. Karena angka KMO tersebut sudah diatas 0,5 dan signifikasi jauh dibawah ( 0,000,0,05) maka variabel dan sampel yang sudah bisa dianalisa dengan menggunakan analisis faktor. Hipotesis untuk signifikasi H0= sampel atau variabel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut. H1= sampel atau variabel sudah dianalisis lebih lanjut. Mengingat hasil KMO dan Barlett's test angka measure of sampling adequancy ( MSA berkisar 0 sampai 1 ). Dengan kriteria, jika angka MSA = 1 maka variabel tersebut sudah pasti dapat dianalisis tanpa kesalahan oleh variabel lain. Jika angka MSA > 0,5 maka variabel tersebut bisa diprediksi dan bisa dianalisis dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut, sehingga harus dikeluarkan dari variabel lainnya ( Santoso, 2010 : 66 )