4. Lanjutan
Sedangkan menurut Mulyadi (2007,p.711) aktivitas
dalam proses pembelian barang adalah:
Permintaan pembelian
Pemilihan pemasok
Penempatan order pembelian
Penerimaan barang, dan
Pencatatan transaksi pembelian
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2009-2-00383-MN%20Bab%202.pdf
5. Motif-motif Pembelian
Motif pembelian primer dan selektif.
Motif pembelian primer = motif yang menimbulkan perilaku pembelian terhadap
kategori-kategori umum (biasa) pada suatu produk
example:membeli televisi dan pakaian
Motif pembelian selektif = motif yang mempengaruhi tantang model dan merek
dari kelas-kelas produk, atau macam penjual yang dipilih untuk suatu pembelian.
Example : Motif ekonomi, status, keamanan, dan persentasi
Resthoe Jeb, Artikel, Motif, Pembelian at 1:02 PM
http://resthoe.blogspot.com/2013/03/motif-pembelian.html
6. Lanjutan
Motif rasional dan emosional.
Motif rasional = motif yang didasarkan pada kenyataan-
kenyataan seperti yang ditunjukkan oleh suatu produk
kepada konsumen
contoh: motif pembelian pada sepeda motor yang hemat
bahan bakar, atau merek tertentu karena kualitasnya sudah
terpercaya
Motif emosional = motif pembelian yang berkaitan dengan
dengan perasaan atau emosi individu
Example : pengungkapan rasa cinta, kebanggaan,
kenyamanan, kesehatan, keamanan dan kepraktisan.
Resthoe Jeb, Artikel, Motif, Pembelian at 1:02 PM
http://resthoe.blogspot.com/2013/03/motif-pembelian.html
7. Winardi (1993: 31) membedakan
motif pembelian atas:
Motif pembelian terhadap produk (product
motives). Motif ini meliputi semua pengaruh dan
alasan yang menyebabkan seseorang membeli
produk tertentu.
Motif pembelian terhadap tempat atau penyalur
yang menjual produk tersebut (patronage
motives). Motif ini merupakan pertimbangan
mengapa seorang konsumen membeli pada
tempat tertentu.
Resthoe Jeb, Artikel, Motif, Pembelian at 1:02 PM
http://resthoe.blogspot.com/2013/03/motif-pembelian.html
8. Menurut Swastha (2000:75), motif pembelian dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa tingkatan yang berbeda di
mana pembeli menyadari akan motif-motif pembeliannya dan
kesediaan mereka untuk memberitahukannya.
Kelompok pembeli yang mengetahui dan bersedia
memberitahukan motif pembelian mereka terhadap produk
tertentu.
Kelompok pembeli yang mengetahui alasan mereka untuk
membeli produk tertentu, tetapi tidak bersedia
memberitahukan. Misalnya:seorang wanita yang membeli
kosmetik tidak bersedia memberitahukan motif
pembeliannya.
Kelompok pembeli yang tidak mengetahui motif pembelian
sesungguhnya terhadap produk tertentu. Biasanya, motif
pembelian mereka sangat sulit diketahui.
Resthoe Jeb, Artikel, Motif, Pembelian at 1:02 PM
http://resthoe.blogspot.com/2013/03/motif-pembelian.html
9. Kebiasaan-kebiasaan Membeli
teori tentang proses motivasi yang mendasari dan
mengarahkan perilaku konsumen dalam melaksanakan
pembelian, sebagai berikut:
Teori Belajar yang mendasarkan pada empat hal, yaitu dorongan
(drive), petunjuk (cue), tanggapan (response), dan penguatan
(reinforcement).
Teori Rangsangan-Tanggapan yang menekankan bahwa apabila
produsen ingin memperoleh tanggapan dari konsumen tentang
penawarannya, produsen tersebut harus mengadakan periklanan
secara terus – menerus.
Teori Kesadaran yang menyatakan bahwa tingkah laku seseorang tidak
hanya ditentukan oleh tanggapan mereka terhadap rangsangan yang
mempengaruhinya, akan tetapi dipengaruhi pula oleh sikap, keyakinan,
pengalaman, dan kesadaran.
Teori Bentuk dan Bidang yang menyatakan bahwa tingkah laku
seseorang merupakan interaksi antara perorangan/individu dengan
lingkungan psikologis.
Teori Psikoanalitis yang menyatakan bahwa tingkah laku seseorang
dipengaruhi oleh keinginan yang terpaksa dan adanya motif
tersembunyi.
http://hidayatullah-humanity.blogspot.com/2010/10/mengenali-
pembelimotif-perilaku.html
10. Tahapan proses pembelian konsumen
terhadap sesuatu barang adalah sebagai
berikut.
Timbulnya kebutuhan terhadap barang dan jasa.
Pencarian informasi terhadap barang dan jasa yang dibeli.
Evaluasi perilaku konsumen.
Keputusan konsumen untuk membeli barang dan jasa.
Perilaku konsumen setelah membeli barang dan jasa.
Melalui proses yang logis, sewaktu-waktu konsumen
akan mengambil suatu keputusan untuk membeli barang
dan jasa yaitu:
Menyadari adanya kebutuhan yang belum terpuaskan,
Beberapa pilihan yang nalar diidentifi kasi dan
dievaluasi,
Keputusan membeli barang dan jasa harus ditentukan.
http://hidayatullah-humanity.blogspot.com/2010/10/mengenali-
pembelimotif-perilaku.html
11. Tempat-tempat Pembelian
Hubungan lokasi terhadap keputusan penjualan dapat di liat dari
uraian dari Ma’ruf (2005 :114) menyatakan bahwa lokasi
memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian,di mana
lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses di
bandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis,
meskipun keduanya menjual produk yang sama.
Sriyadi (2001 : 114 ) menyatakan ada lima faktor mendasar dalam
memilih lokasi yaitu: dekat dengan bahan baku, tersedianya fasilitas
pengangkutan, terjaminnya pelayanan umum, dan kondisi iklim dan
lingkungan yang menyenangkan. Berdasarkan pada pendapat tersebut,
maka dalam kaitanya dengan pemasaran, lokasi yang baik untuk
swalayan antara lain di pusat kota, dekat dengan persimpangan jalan
sehingga mudah di lihat oleh calon konsumen, dekat dengan pasar
sebagai pusat pembelanjaan.
12. Dalam penentuan lokasi atau tempat usaha
harus di ketahui jenis-jenis lokasi sebagai
berikut:
Letak perusahaan berdasarkan alam
Letak perusahaan berdasarkan sejarah
perusahaan
Perusahaan yang di tetapkan pemerintah
Letak perusahaan yang di pengaruhi oleh
faktor ekonomi
13. Menurut manulang (2001) faktor yang
mempengaruhi lokasi usaha antara lain:
Lingkungan masyarakat
Kedekatan dengan pasar atau konsumen
Tenaga kerja
Kedekatan dengan supplier
Kedekatan dengan fasilitas transportasi umum
14. Cara-cara Pembelian
Menurut Mulyadi (2001:5) prosedur adalah: “prosedur adalah
suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa
orang dalam suatu departemen atau lebih, yang di buat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan
yang terjadi berulang-ulang”.
Menurut Cole yang telah di terjemahkan Zaki Baridwan (2002:3)
pada buku yang berjudul Sistem Akuntasi Penyusunan Prosedur
dan Metode, definisi prosedur adalah: “prosedur adalah suatu
ururtan-urutan pekerjaan kerani(clerical), biasanya melibatkan
beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, di susun untuk
menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-
transaksi perusahaan yang sering terjadi”.
15. Kesimpulan Prosedur
prosedur merupakan suatu urutan yang
tersusun yang biasanya melibatkan beberapa
orang dalam suatu bagian departemen atau
lebih, yang di susun untuk menjamin
penanganan secara seragam terhadap
transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi
berulang-ulang.