SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
ANALISIS PENGARUH KEMASAN TERHADAP
PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN
Golan Hasan
Universitas International Batam
golan_btv@yahoo.com
Abstract
Packaging is a factor promoting the product to consumers. Just like clothing for people,
the packaging can also enhance the attractiveness of the product. Besides being unsightly, the
packaging can also be informed of the features, uses, benefits, and product brand image.
The purpose of this study was to determine whether the color of packaging, packaging
materials, design of the wrapper, innovation, brand image and font style effect on consumers
buying behavior. The population of this research is a perfume product users in Batam city, with
a total sample of 200 respondents. Criteria samples taken in this study using a non-probability
sampling by convenience sampling method.
The results of this study indicate that the color packaging, packaging materials, design of
the wrapper, innovation, brand image and font style significant effect on consumers buying
behavior.
Keywords: packaging color, packaging material, design of wrapper, innovation, brand image,
font style dan consumers buying behavior.
PENDAHULUAN
Perkembangan di era globalisasi saat ini memaksa setiap pihak untuk dapat bergerak
dengan cepat dan aktif. Setiap aktivitas dijalankan dengan serba cepat dan tidak membuang-
buang waktu yang ada. Kemudahan yang diinginkan oleh semua pihak menjadi tantangan
tersendiri bagi para perusahaan. Perusahaan yang baik dan melihat peluang tersebut berusaha
untuk menciptakan produk yang dapat menawarkan kemudahan dan kenyamanan bagi
konsumennya. Selain itu saat ini konsumen juga sudah mulai memperhatikan pentingnya produk
yang sehat dan higenis, produk ini tidak hanya berlaku bagi produk makanan dan minuman
melainkan juga produk industri non makanan dan minuman. Kemudahan dalam memperoleh
produk juga menjadi prioritas utama konsumen dalam memilih produk tersebut. Setiap
perusahaan akan saling berlomba-lomba dalam memenuhi setiap kebutuhan dan harapan dari
para konsumennya. Hal inilah yang kemudian menjadi semakin terbukanya persaingan di dunia
bisnis guna mendapatkan perhatian konsumen.
Kemasan adalah wadah atau pembungkus suatu produk yang bersifat nyata. Sedikit
perkecualian adalah tidak semua produk memerlukan kemasan, sementara semua manusia
memerlukan pakaian. Perlu pula diingat bahwa produk yang memerlukan kemasan hanyalah
produk nyata (tangible product). Fungsi pertama kemasan adalah melindungi produk.
Bayangkanlah apa jadinya susu kalau tidak dikemas dengan baik. Barangkali dalam waktu satu
hari saja sudah busuk. Apalagi bagi produk yang sering dibongkar-muat, fungsi kemasan sebagai
pelindung menjadi sangat vital. Fungsi kedua kemasan adalah untuk memberikan kenyamanan
dan kemudahan bagi konsumen. Sebab dengan adanya kemasan, ukuran dan desain produk dapat
dirancang. Fungsi ketiga kemasan adalah untuk mempromosikan produk kepada konsumen.
Sama seperti pakaian bagi orang, kemasan juga dapat meningkatkan daya tarik produk. Selain
karena enak dipandang, pada kemasan juga dapat diinformasikan fitur, penggunaan, manfaat,
dan citra (image) produk.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian produk parfum selain karena
keharuman parfum tersebut juga dipengaruhi unsur-unsur lain seperti bentuk botol parfum,
kemasan, dan cara pengiklanan parfum. Bentuk dari botol parfum merupakan salah satu poin
penjualan parfum itu sendiri dan dipertimbangkan memegang peranan penting terhadap perilaku
pembelian konsumen (Classen, Howes, & Synott, 2012). Hal ini dikarenakan ada konsumen
yang membeli parfum karena alasan keindahan bentuk botol sebuah parfum.
Keindahan bentuk botol sebuah parfum adalah salah satu contoh dari desain estetis suatu
produk. Desain estetis suatu produk dapat mempengaruhi intensi membeli pada konsumen. Hal
ini dikarenakan selain menarik, produk dengan desain estetis dipersepsikan dapat menunjukkan
performa yang lebih baik. Desain adalah elemen kunci yang digunakan untuk mempersiapkan
dasar pemasaran baru yang dapat meningkatkan nilai produk dan nilai kompetitif suatu produk
(Blijlevens & Schoormans, 2009). Menurut Klimchuk dan Krasovec (2007), desain kemasan
produk merupakan bisnis kreatif yang mengkaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra,
tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan.
Desain suatu produk berfungsi menyampaikan maksud produk tersebut kepada
konsumen. Konsumen memperoleh maksud produk tersebut melalui kombinasi tampilan fisik
produk, seperti warna, bentuk, dan material yang digunakan. Desain produk juga berfungsi untuk
menciptakan keuntungan terhadap adanya tekanan persaingan suatu produk di pasaran dan
berkontribusi untuk menciptakan kesuksesan produk tersebut. Hal ini senada dengan hasil
penelitian (Schoormans & Creusen, 2007) yang mengatakan bahwa desain produk yang baik
akan mempengaruhi kesuksesan penjualan produk tersebut. Selain itu, penampilan suatu produk
dapat meningkatkan nilai produk itu sendiri, karena banyak konsumen yang suka membeli
produk yang terlihat estetis (Schoormans & Creusen, 2007).
Desain produk melibatkan beberapa pertimbangan mulai dari melindungi isi, membuat isi
produk mudah dipakai dan mudah disimpan, sampai mengkomunikasikan kesan yang diinginkan
suatu produk. Desain kemasan juga berperan dalam semua proses periklanan, promosi, dan usaha
pemasaran yang bertanggung jawab untuk membentuk citra perusahaan. Tujuan utama desain
kemasan adalah fungsional dan promosi. Tujuan fungsional didapat karena kemasan melindungi
produk dari mulai dikemas sampai ke tangan konsumen. Tujuan promosi didapat karena
kemasan bisa digunakan sebagai alat yang bisa mempengaruhi keputusan membeli individu.
Oleh karena itu, produk parfum dikemas sedemikian rupa agar menarik konsumen untuk
membeli.
Permasalahan Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka
permasalahan yang dapat di identifikasi adalah sebagai berikut:
a. Apakah terdapat pengaruh packaging color terhadap consumers buying behavior?
b. Apakah terdapat pengaruh packaging material terhadap consumer buying behavior?
c. Apakah terdapat pengaruh design of wrapper terhadap consumers buying behavior?
d. Apakah terdapat pengaruh innovation terhadap consumers buying behavior?
e. Apakah terdapat pengaruh brand image terhadap consumers buying behavior?
f. Apakah terdapat pengaruh font style terhadap consumers buying behavior?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian sesungguhnya untuk mengetahui mengenai jawaban yang dibutuhkan dalam
rumusan masalah. Tujuan dalam penelitian ini adalah menguji dan menganalisis masalah sebagai
berikut:
a. Untuk menganalisis pengaruh packaging color terhadap consumers buying behavior.
b. Untuk menganalisis pengaruh packaging material terhadap consumers buying behavior.
c. Untuk menganalisis pengaruh design of wrapper terhadap consumers buying behavior.
d. Untuk menganalisis pengaruh innovation terhadap consumers buying behavior.
e. Untuk menganalisis pengaruh brand image terhadap consumers buying behavior.
f. Untuk menganalisis pengaruh font style terhadap consumers buying behavior.
Manfaat Penelitian
a. Bagi perusahaan agar kemasan dapat menyesuaikan faktor-faktor yang dapat dijadikan
sebagai diferensiasi
b. Bagi Pemasaran agar perusahaan dapat lebih mengembangkan strategi dalam pemasaran.
c. Bagi Akademis agar penelitian ini dapat memberikan informasi untuk penelitian lain yang
akan melakukan penelitian lanjutan terkait dengan consumers buying behavior.
KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Penelitian Mazhar, Daud, Bhutto dan Mubin (2015) melakukan penelitiaan terhadap
pengaruh packaging color, packaging material, design of wrpper, dan innovation terhadap
consumers buying behavior. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peran kemasan dalam
perilaku pembelian konsumen. Penelitian ini dilakukan di Pakistan dan sampel data yang
diperoleh dengan menggunakan 300 responden.
Impact of Product Packaging on Consumers Buying Behavior
Evidence from Karachi
Sumber: Mubin et al., (2015)
Packaging Color
Packaging Material
Design of Wrapper
Innovation
Consumers Buying Behavior
Poturak (2014) juga melakukan penelitian terhadap pengaruh price, packaging material,
packaging color, innovation, printed information terhadap consumer buying behavior. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan peran kemasan pada perilaku pembelian
konsumen.
influence of Product Packaging on Purchase Decisions
Sumber: Mersid Poturak (2014)
Perilaku Pembelian Konsumen.
Perilaku pembelian konsumen yaitu tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidap
terhadap produk (Kotler,2012). Menurut Kotler, Armstrong (2012) bahwa perilaku pembelian
konsumen yaitu perilaku pembelian akhir seorang konsumen – individual dan rumah tangga yang
membeli barang dan jasa untuk konsumsi keperluan pribadi.
Perilaku pembelian konsumen ( Consumer Buying Behaviour ) dianggap bagian tak
terpisahkan dari pemasaran. Kotler dan Keller (2011) menyoroti pentingnya memahami perilaku
pembelian konsumen dan cara bagaimana konsumen memilih produk dan layanan. Karena hal ini
memberikan mereka keunggulan kompetitif atas pesaingnya dalam beberapa aspek. Misalnya,
mereka dapat menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari mempelajari perilaku pembelian
konsumen untuk mengatur strategi mereka untuk menawarkan produk dan jasa yang tepat untuk
konsumen yang tepat dan dapat mencerminkan kebutuhan dan keinginan mereka secara efektif.
Solomon et al., (2007) menjelaskan perilaku pembelian konsumen sebagai proses memilih,
membeli, menggunakan dan membuang produk atau jasa oleh individu dan kelompok untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Definisi yang serupa juga dikemukakan oleh
Schiffman dan Kanuk (2000) di mana mereka menggambarkannya sebagai perilaku yang
diungkapkan konsumen ketika mereka memilih dan membeli produk atau jasa dengan
menggunakan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.
Perilaku pembelian konsumen "mengacu pada perilaku pembelian konsumen akhir, baik
individu dan rumah tangga, yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi" (Kumar,
2010). Dari sudut pandang pemasar, masalah aspek-aspek tertentu dari perilaku konsumen yang
perlu dipelajari meliputi alasan di balik konsumen melakukan pembelian, faktor-faktor tertentu
Innovation
Printed Information
Consumers Buying Behavior
Packaging Color
Packaging Material
Price
Innovation
Printed Information
Consumers Buying Behavior
Packaging Color
Packaging Material
Price
yang mempengaruhi pola pembelian konsumen, analisis faktor perubahan dalam masyarakat dan
lain-lain.
Hubungan antar Variabel
Pengaruh Packaging Color terhadap Consumer’s Buying Behavior
Packaging Color (warna kemasan) ini sangat berpengaruh terhadap perilaku pembelian
konsumen terhadap suatu produk. Warna kemasan yang simple dan elegant dapat merangsang
keputusan pembelian konsumen terhadap parfum tersebut.
Packaging Color menjadi peran penting dalam potensi proses konsumen melakukan
keputusan pembelian. Warna yang berbeda dapat memberikan suasana hati yang berbeda yang
dapat membantu dalam menarik perhatian konsumen terhadap suatu produk (Ahmed, Parmar &
Amin, 2014).
Deliya dan Parmar (2012) menyatakan adanya pengaruh positif packaging color dengan
consumers buying behavior. Hasil yang sama diungkapkan oleh Mazhar, Daud, Bhutto dan
Mubin (2015), Mersid Poturak (2014), Abdullah et al., (2013), Saeed et al. (2013), Deliya dan
Parmar (2012). Shah et al. (2013) menyatakan tidak adanya pengaruh signifikan dan positif
antara packaging color terhadap consumer buying behavior.
Hubungan Packaging Material dengan Consumer’s Buying Behavior
Packaging Material (bahan kemasan) kualitas bahan kemasan merupakan hal penting yang
harus diusahakan oleh setiap perusahaan apabila menginginkan produk parfum yang dihasilkan
dapat bersaing di pasar. Konsumen selalu ingin mendapatkan produk parfum yang bahan
kemasannya berkualitas sesuai dengan harga parfum yang mereka beli. Bahan yang
dipergunakan untuk membuat kemasan akan sangat berpengaruh terhadap desain dan bentuk
kemasan yang akan dibuat sekaligus berpengaruh terhadap kemasan produk yang dikemas.
Saeed et al., (2013) menyatakan adanya pengaruh positif packaging material terhadap
consumers buying behavior. Hasil yang sama diungkapkan oleh Mazhar, Daud, Bhutto dan
Mubin (2015), Mersid Poturak (2014), Mousavi dan Jahromi (2014), Saeed et al. (2013), dan
Deliya dan Parmar (2012).
Hubungan Design of Wrapper dengan Consumer’s Buying Behavior
Design of wrapper merupakan salah satu strategi perusahaan untuk dapat melakukan
persaingan dalam dunia bisnis, Selain itu untuk dapat menciptakan citra merek dalam benak
konsumen yang bertujuan untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya sehingga konsumen
melakukan keputusan pembelian terhadap produk parfum tersebut. Hal yang menjadi kelebihan
desain kemasan yang memang sangat diperhatikan oleh konsumen sebagai bahan pertimbangan
mereka dalam melakukan keputusan pembelian.
Deliya dan Parmar (2012) menyatakan adanya pengaruh positif design of wrapper
terhadap consumer buying behavior . Hasil yang sama diungkapkan oleh Mazhar, Daud, Bhutto
dan Mubin (2015), Mersid Poturak (2014), Saeed et al. (2013).
Hasil yang beda diungkapkan oleh Shah et al., (2013) menyatakan tidak adanya pengaruh
signifikan dan positif antara design of wrapper terhadap consumer buying behavior.
Hubungan Innovation dengan Consumer’s Buying Behavior
Suatu produk parfum yang baru terus menerus menciptakan innovasi yang semakin unik
dan semakin menarik di mata konsumen. Karena dengan menciptakan innovasi terbaru membuat
konsumen lebih percaya diri dengan inovasi-inovasi terbaru yang didapat dari produk parfum
tersebut. Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan harus memberikan keunikan atau ciri khas
dari produk. Salah satunya yaitu kemasan dan merk produk yang mempunyai peranan penting
dalam penjualan. Dimana kemasan dan merk bukan hanya sebagai pembungkus dan nama saja,
tetapi juga bisa dijadikan sebagai salah satu alat promosi efektif yang dapat memberikan
informasi kepada konsumen mengenai produk perusahaan. Untuk itu dalam membuat kemasan
harus dibuat sebagus mungkin. Salah satu alasan konsumen tertarik membeli produk dikarenakan
kemasan yang menarik.
Deliya dan Parmar (2012) menyatakan adanya pengaruh positif innovation terhadap
consumer buying behavior. Hasil yang sama diungkapkan oleh Mazhar, Daud, Bhutto dan Mubin
(2015), Mersid Poturak (2014). Hasil yang beda diungkapkan oleh Shah et al., (2013)
menyatakan tidak adanya pengaruh signifikan dan positif antara innovation terhadap consumer
buying behavior.
Hubungan Brand Image dengan Consumer’s Buying Behavior
Brand image (citra merek) merupakan gambaran atau kesan yang ditimbulkan oleh suatu
merek dalam benak pelanggan. Penempatan citra merek dibenak konsumen harus dilakukan
secara terus-menerus agar citra merek yang tercipta tetap kuat dan dapat diterima secara positif.
Ketika sebuah merek memiliki citra yang kuat dan positif di benak konsumen maka merek
tersebut akan selalu diingat dan kemungkinan konsumen untuk membeli merek yang
bersangkutan sangat besar. Brand Image merupakan pemahaman terhadap merek tertentu dan
bagaimana konsumen memandang atau mempunyai persepsi tertentu terhadap suatu merek
parfum yang mereka beli.
Brand Image yang baik merupakan prioritas utama yang dapat dijadikan acuan atau dasar
penentuan konsumen dalam melakukan pembelian dan juga sebagai cara yang efektif untuk
menjaring konsumen. Jadi berhasil tidaknya suatu merek dalam menarik konsumen sangat
tergantung pada persepsi mereka terhadap merek tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus
dapat menciptakan suatu merek yang menarik dan menggambarkan manfaat produk yang sesuai
dengan keinginan konsumen. Sehingga brand image menjadi sedemikian penting bagi suatu
produk parfum untuk dapat diterima oleh konsumen.
Mousavi dan Jahromi (2014) menyatakan adanya pengaruh positif brand image terhadap
consumers buying behavior. Hasil yang sama diungkapkan oleh Malik et al., (2013) dan Sial et
al., (2011).
Hubungan Font Style dengan Consumer’s Buying Behavior
Font Style ( ukuran tulisan) dari packaging parfum yang diinginkan konsumen adalah
ukuran tulisan yang simple dan elegant.
Abdullah et al. (2013) menyatakan adanya pengaruh positif font style terhadap consumers
buying behavior. Hasil yang sama diungkapkan oleh Saeed et al., (2013) Mousavi dan Jahromi
(2014), Deliya dan Parmar (2012).
Hasil yang beda diungkapkan oleh Shah et al., (2013) yaitu tidak adanya pengaruh signifikan dan
positif antara font style terhadap consumer buying behavior.
Model Penelitian dan Perumusan Hipotesis
Penelitian ini dikembangkan berdasarkan penelitian dari Ahmed et al., (2015) tentang
pengaruh kemasan terhadap perilaku pembelian konsumen. Namun demikian, penelitian ini
masih memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, model penelitian pada studi ini ditambahkan font
style dan brand image sebagai variabel independen. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pengguna produk parfum di kota Batam.
Gambar 2.15
Impact of Product Packaging on Consumer’s Buying Behavior
Sumber: Ahmed et al., (2015)
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :
H1: Packaging color berpengaruh signifikan positif terhadap Consumer Buying Behavior
H2: Packaging Material berpengaruh signifikan positif terhadap Consumer Buying Behavior
H3: Design of Wrapper berpengaruh signifikan positif terhadap Consumer Buying Behavior
H4: Innovation berpengaruh signifikan positif terhadap Consumer Buying Behavior
H5: Brand Image berpengaruh signifikan positif terhadap Consumer Buying Behavior
H6: Font Style berpengaruh signifikan positif terhadap Consumer Buying Behavior
Packaging Color
Packaging Material
Consumer Buying
Behavior
Font Style
Brand Image
Innovation
Design of Wrapper
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Berdasarkan dari segi tujuan penelitian, maka penelitian ini termasuk dalam penelitian
dasar (Basic Research) yang bertujuan untuk mengembangkan teori yang ada (Indriantoro &
Supono, 2013). Namun apabila ditinjau dari segi permasalahannya, maka penelitian ini termasuk
dalam penelitian kausal komparatif (Causal Comparative Research) karena tipe penelitian ini
merupakan penelitian dengan karakteristik untuk menemukan hubungan sebab-akibat antara
beberapa variabel atau lebih tanpa melakukan manipulasi atau pengendalian terhadap salah satu
variabel independen (Indriantoro & Supomo, 2013).
Obyek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan parfum di kota Batam.
Pengumpulan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non probabilitas dengan metode
purposive sampling dimana elemen populasi yang dipilih sebagai sampel dibatasi elemen-elemen
yang dapat memberikan informasi berdasarkan pertimbangan (Indriantoro & Supomo, 2013).
Berdasarkan Hair et al., (2009) dengan metode 1 : 5, untuk setiap pertanyaan dalam kuesioner
diwakili oleh lima belas responden. Penelitian ini menggunakan 23 pertanyaan sehingga
dibutuhkan 115 sampel, akan tetapi untuk mengantisipasi terjadinya error, maka jumlah sampel
ditentukan sebesar 350 responden.
Definisi Operasional variable
Penelitian ini terdapat 7 macam variabel yang akan diteliti yaitu variabel independen dan
variabel dependen. Dimana packaging color, packaging material, design of wrapper, innovation,
brand image dan font style sebagai variabel independen dan consumers buying behavior sebagai
variabel dependen
Packaging Color
Packaging Color didefinisikan sebagai nilai yang dapat memberikan kenangan suatu
produk kepada konsumen dimana dengan warna yang ada memberikan ingatan pada konsumen
atas produk suatu merek (Cahyorini & Rusfian, 2011). Variabel ini diukur dengan menggunakan
4 item pertanyaan yang diadopsi dari Cahyorini dan Rusfian (2011). Keempat item pertanyaan
tersebut menggunakan skala Likert dengan 5 poin dengan rentan dari 1 (sangat tidak setuju)
sampai dengan 5 (sangat setuju).
Packaging Material
Packaging Material didefinisikan sebagai bagian penting dari kemasan agar suatu produk
tidak mudah rusak. Dengan menggunakan bahan kemasan yang berkualitas tinggi dapat menarik
konsumen (Shah et al., 2013) . Variabel ini diukur dengan menggunakan 3 item pertanyaan yang
diadopsi dari Cahyorini dan Rusfian (2011). Ketiga item pertanyaan tersebut menggunakan skala
Likert dengan 5 poin dengan rentan dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju).
Design of Wrapper
Design of Wrapper didefinisikan suatu peran penting yang dapat menarik perhatian
konsumen dengan mengaitkan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk
dapat dipasarkan. (Ahmed, Parmar & Amin, 2014). Variabel ini diukur dengan menggunakan 4
item pertanyaan yang diadopsi dari Ahmed, Parmar dan Amin (2014). Keempat item pertanyaan
tersebut menggunakan skala Likert dengan 5 poin dengan rentan dari 1 (sangat tidak setuju)
sampai dengan 5 (sangat setuju).
Innovation
Innovation didefinisikan sebagai nilai tambahan pada produk dimana konsumen
membutuhkan produk yang dapat di daur ulang, gampang dibuka, gampang disimpan, gampang
di bawa dan tidak cepat rusak (Ahmed, Parmar & Amin, 2014). Variabel ini diukur dengan
menggunakan 3 item pertanyaan yang diadopsi dari Ahmed, Parmar dan Amin (2014). Ketiga
item pertanyaan tersebut menggunakan skala Likert dengan 5 poin dengan rentan dari 1 (sangat
tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju).
Brand Image
Brand Image didefinisikan sebagai bagian penting dalam kemasan dengan citra merek
yang selalu lekat diingatan konsumen (Malik, 2013). Variabel ini diukur dengan menggunakan 3
item pertanyaan yang diadopsi dari Malik (2013). Ketiga item pertanyaan tersebut menggunakan
skala Likert dengan 5 poin dengan rentan dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat
setuju).
Font Style
Font Style didefinisikan sebagai elemen penting dalam kemasan yang menarik perhatian
pelanggan. Perusahaan yang menggunakan font style yang menarik untuk mencapai market pasar
yang diinginkan. (Shah et al., 2013). Variabel ini diukur dengan menggunakan 3 item
pertanyaan yang diadopsi dari Olowepo dan Ibojo (2015). Ketiga item pertanyaan tersebut
menggunakan skala Likert dengan 5 poin dengan rentan dari 1 (sangat tidak setuju) sampai
dengan 5 (sangat setuju).
Consumers Buying Behavior
Consumers Buying Behavior didefinisikan suatu proses kegiatan pembelian konsumen
(Ahmed, Parmar & Amin, 2014). Variabel ini diukur dengan menggunakan 3 item pertanyaan
yang diadopsi dari Ahmed, Parmar dan Amin (2014). Ketiga item pertanyaan tersebut
menggunakan skala Likert dengan 5 poin dengan rentan dari 1 (sangat tidak setuju) sampai
dengan 5 (sangat setuju).
Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Teknik pengumpulan
menggunakan metode survei melalui penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden
dengan metode purposive sampling, artinya responden mengisi kuesioner sendiri dengan penulis
mendampingi untuk memberikan penjelasan apabila responden kurang mengerti pada pertanyaan
kuesioner (Indriantoro & Supomo, 2013). Alasan dipilihnya data primer sebagai sumber data
dalam penelitian ini adalah data-data yang dikumpulkan cenderung lebih bersifat opini, sikap dan
pengalaman dari responden
Metode Analisis Data
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif umumnya dipakai oleh peneliti untuk memberikan informasi mengenai
karakteristik ariabel penelitian dan data demografi responden (Hair et al., 2010). Pada
prinsipnya, metode analisis deskriptif adalah proses mengubah data dalam bentuk tabulasi agar
mudah dipahami dan implementasikan. Pada statistik deskriptif terdapat informasi mengenai
statistik data demografi responden yang terdiri dari : jenis kelamin, status, usia, penghasilan per
bulan.
Uji Outlier
Uji outlier adalah data yang memiliki karakteristik yang terlihat sangat jauh berbeda
dengan observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel
tunggal maupun kombinasi. Uji outlier bertujuan untuk menguji data yang menyimpang dari
rata-rata. Pengujian outlier dengan studentized deleted residual, kriteria penentuan outlier
dipengaruhi oleh banyaknya sampel, jika sampel lebih dari 80 responden maka menggunakan
SDR lebih besar dari +3 atau lebih kecil dari -3 (Hair et al., 2009).
Uji Kualitas Data
Uji Validitas
Uji validitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang
digunakan sudah sesuai untuk mempresentasikan variabel bebas yang diteliti (Hair et al., 2009).
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan validitas konstruk (construct
validitiy). Validitas konstruk merupakan konsep pengukuran validitas dengan cara menguji
apakah suatu instrumen mengukur konstruk sesuai dengan yang seharusnya diukur. Uji validitas
konstruk memakai pengujian statistik analisis faktor (factor analysis). Signifikansi muatan faktor
(factor loading) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,5 oleh (Hair et al., 2009). Nilai
muatan faktor yang lebih besar atau sama dengan 0,5 adalah valid.
Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden. Pengujian
reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan reliabilitas konsistensi internal.
Tingkat keterkaitan antar butir pertanyaan dalam suatu instrumen untuk mengukur konstuk
tertentu menunjukkan tingkat reliabilitas konsistensi internal instrument yang bersangkutan.
Pengujian reliabilitas menggunakan metode statistic Cronbach Alpha. Nilai Cronbach Alpha
yang menunjukkan pertanyaan pada kuesioner dapat diterima(acceptable) yang bernilai ≥0,60
(Hair et al., 2010).
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi secara normal. Cara
untuk menguji kenormalan datanya dapat dilihat melalui grafik normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi data dikatakan normal apabila garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Hair et al., 2010).
Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variable independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi antar variable bebas dimana variable-variabel bebas harus orthogonal yaitu nilai
korelasi antar sesama variable bebas sama dengan nol (Ghozali,2011). Suatu model regresi yang
bebas multikolinieritas apabila memiliki nilai VIF (Variace Inflation Factor) dibawah angka 10
(Ghozali, 2011).
Uji Heteroskedastistas
Uji Heteroskedastistas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians tetap
maka disebut homoskedastistas, dan jika berbeda maka terjadi masalah heteroskedastistas. Cara
menguji ada tidaknya heteroskedastistas yaitu melalui scatter plot. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastistas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter
plot (Ghozali, 2011).
Uji Hipotesis
Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variable independen yang
dimasukkan dalam model regresi terhadap variable dependen secara bersamaan. Kriteria dalam
uji F adalah apabila probabilitas kurang dari 0,05 maka model regresi tersebut dapat digunakan
untuk memprediksi variable dependen. Demikian juga sebaliknya, jika probabilitas lebih dari
atau sama dengan 0,05 maka model regresi tersebut tidak dapat digunakan untuk memprediksi
variable dependen. (Ghozali, 2011).
Uji t
Uji t digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari variable independen terhadap
variable dependen dengan pengujian secara individu. Suatu variable independen dikatakan
memiliki pengaruh signifikan bila nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 dan sebaliknya
dikatakan tidak memiliki pengaruh signifikan bila nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05
(Ghozali, 2011).
Uji Koefesien Determinasi (𝐑 𝟐
)
Uji R2
pada prinsipnya mengukur sejauh mana kemampuan model menerangkan variasi
variabel dependen.Nilai koefesien detrminasi adalah antara nol (0) dan satu (1).Jika nilai R2
kecil
artinya kemampuan variabel independen sangat terbatas. Jika nilai R2
mendekati satu (1) berarti
variable indepen den dapat memberikan hamper keseluruhan informasi yang dibutuhkan untuk
memprediks ivariabel dependen (Ghozali, 2011). Semakin kecil nilai Standart Error of Estimate
(SEE) akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variable dependen.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis Demografi Responden
Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak
350 responden. Penyebaran dan pengumpulan kuesioner dilakukan dalam jangka waktu satu
bulan dan dibagikan kepada responden yang melakukan pembelian parfum dalam waktu 1 bulan
terakhir di Batam.
Dari Tabel 4.1 dapat dilihat hasil pengumpulan kuesioner yang sudah dikumpulkan.
Tabel 4.1
Statistik Kuesioner yang Digunakan
Keterangan Jumlah
Kuesioner yang disebarkan 350 Lembar
Kuesioner yang terkena outlier 0 Lembar
Kuesioner yang akan digunakan dalam analisis 350 Lembar
Sumber: Data primer diolah (2016).
Table 4.2 menunjukan distribusi frekuensi responden menurut jenis kelamin.
Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa persentase responden laki-laki sebesar 40,9% dan
responden perempuan sebesar 59,1%.
Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persen
Laki-laki 143 40.9
Perempuan 207 59.1
Total 350 100
Sumber: Data primer diolah (2016).
Tabel 4.3 menunjukkan frekuensi responden berdasarkan usia. Dari hasil pengujian dapat
dilihat bahwa sebagian besar responden berada pada kelompok usia 17-25 tahun (41,1%) dari
jumlah seluruh responden.
Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persen
17-25 144 41.1
26-35 98 28.0
36-45 49 14.0
≥45 59 16.9
Total 350 100
Sumber: Data primer diolah (2016).
Tabel 4.4 menunjukkan frekuensi responden berdasarkan status. Dari hasil pengujian dapat
dilihat bahwa sebagian besar responden berada pada kelompok yang belum menikah (56,6%)
dari jumlah seluruh responden.
Tabel 4.4
Responden Berdasarkan Status
Status Jumlah Persen
Belum menikah 198 56.6
Sudah menikah 152 43.4
Total 350 100
Sumber: Data primer diolah (2012).
Tabel 4.5 menunjukkan frekuensi responden berdasarkan pendapatan. Dari hasil pengujian
didapatkan kesimpulan bahwa responden terbesar adalah yang berpenghasilan/bulan sebesar Rp
4.000.000 – Rp 6.000.000 yaitu sebanyak 149 orang (42,6%), responden yang
berpenghasilan/bulan sebesar ≥ Rp 6.000.000 sebanyak 113 orang (32,3%), responden yang
berpenghasilan/bulan sebesar Rp 2.900.000 – Rp 4.000.000 sebanyak 86 orang (24,6%), dan
responden yang berpenghasilan/bulan sebesar ≤ Rp 2.900.000 sebanyak 2 orang (0,6%).
Tabel 4.5
Responden berdasarkan Pendapatan
Pendapatan Jumlah Persen
≤ Rp. 2.900.000 2 0.6
Rp. 2.900.000 - Rp. 4.000.000 86 24.6
Rp. 4.000.000 - Rp. 6.000.000 149 42.6
≥ Rp. 6.000.000 113 32.3
Total 350 100
Sumber: Data primer diolah (2016).
Tabel 4.6 dapat diperoleh kesimpulkan bahwa responden terbesar adalah responden yang
menggunakan merek Lainnya yaitu sebanyak 110 orang (31,4%) dan responden terkecil adalah
responden yang menggunakan merek Guess yaitu sebanyak 28 orang (14,0%).
Tabel 4.6
Responden Berdasarkan Merek yang Digunakan
Pengguna Merek Jumlah Persen
Bvlgari 82 23.4
Guess 49 14.0
Calvin Klein 63 18.0
Dior 46 13.1
Lainnya 110 31.4
Total 350 100
Sumber: Data primer diolah (2016).
Hasil Uji Outlier
Uji outlier dilakukan untuk menguji apakah terdapat data yang menyimpang cukup jauh
dari rata-rata dari data yang diperoleh. Dari hasil pengujian 350 responden tidak terdapat
responden yang datanya menyimpang dari rata-rata nilai z-score yaitu lebih besar dari +3,0 dan -
3,0.
Uji Kualitas Data
Hasil Uji Validitas Data
Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner
dinyatakan valid apabila nilai muatan faktor lebih besar dari 0,5 (Hair et al., 2009). Hasil uji
validitas pada Tabel 4.7 terdapat 23 item pertanyaan, yang masing-masing terdiri dari 4 item
pertanyaan warna kemasan, 3 item pertanyaan material kemasan, 4 item pertanyaan desain
pembungkus kemasan, 3 item pertanyaan inovasi, 3 item pertanyaan citra merk, 3 item
pertanyaan bentuk huruf dan 3 item pertanyaan perilaku pembelian konsumen.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas
Pertanyaan Muatan Faktor Keterangan
PC1 0,775 Valid
PC2 0,724 Valid
PC3 0,759 Valid
PC4 0,729 Valid
PM1 0,697 Valid
PM2 0,803 Valid
PM3 0,771 Valid
DOW1 0,767 Valid
DOW2 0,664 Valid
DOW3 0,715 Valid
DOW4 0,845 Valid
IN1 0,961 Valid
IN2 0,928 Valid
IN3 0,896 Valid
BI1 0,724 Valid
BI2 0,669 Valid
BI3 0,794 Valid
FS1 0,925 Valid
FS2 0,954 Valid
FS3 0,933 Valid
CBB1 0,787 Valid
CBB2 0,644 Valid
CBB3 0,601 Valid
Sumber: Data primer diolah (2016).
Uji Reliabilitas Data
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan suatu kuesioner dari konsistensi
jawaban dalam kuesioner tersebut. hasil uji reliabilitas dikatakan reliable jika variabel yang diuji
memiliki nilai Cronbach’s Alpha >0,6 (Hair, Black, Babin & Anderson, 2009). Nilai Crobach’s
Alpha masing-masing variabel dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Packaging Color 0,736 Reliabel
Packaging Material 0,660 Reliabel
Design of Wrapper 0,884 Reliabel
Innovation 0,919 Reliabel
Brand Image 0,738 Reliabel
Font Style 0,923 Reliabel
Consumer Buying Behavior 0,854 Reliabel
Sumber: Data primer diolah (2016)
Hasil Uji Asumsi Klasik
Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah data yang diperoleh memiliki
distribusi normal atau tidak. Data dikatakan normal apabila menyebar disekitar garis diagonal
dan mengikuti garis diagonalnya (Hair, Black, Babin & Anderson, 2009).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh terdistribusi dengan normal.
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Gambar 4.1. gambar menunjukkan data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal.
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data primer diolah (2016)
Hasil Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.6. Variabel dikatakan tidak terjadi
multikolinearitas apabila nilai VIF <10 (Hair, Black, Babin & Anderson, 2009). Hasil dibawah
membuktikan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya
korelasi antara variabel material kemasan, warna kemasan, desain pembungkusan, bentuk huruf
dan inovasi.
Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Packaging Color 0,786 1,272 Tidak terjadi multikolinearitas
Packaging Material 0,933 1,072 Tidak terjadi multikolinearitas
Design of Wrapper 0,719 1,391 Tidak terjadi multikolinearitas
Innovation 0,767 1,304 Tidak terjadi multikolinearitas
Brand Image 0,952 1,050 Tidak terjadi multikolinearitas
Font Style 0,839 1,193 Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber: Data primer diolah (2016)
Hasil uji multikolinearitas menunjukkan nilai VIF pada variabel independen packaging
color, packaging material, design of wrapper, innovation, brand image and font style memiliki
nilai dibawah 10, maka semua variabel tidak terjadi multikolinearitas.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah variabel penggangu mempunyai
varian yang sama atau tidak. Heteroskedastisitas menggambarkan keadaan suatu varian dari
variabel pengamatan ke pengamatan yang lain. Pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa model
regresi tidak terjadi heteroskedastisitas karena hasil signifikansi semua variabel < 0,05.
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data primer diolah (2015).
Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa titik-titik yang dihasilkan tidak
membentuk suatu pola tertentu dan titik-titik tersebut menyebar diatas dan dibawah angka nol
pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Uji Hipotesis
Uji F
Hasil uji F untuk penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.10
Hasil Uji F
Model F Sig. Keterangan
Regression 99.016 0,000b Signifikan
Sumber: Data primer diolah (2016).
Hasil uji F pada Tabel 4.10 menunjukkan angka signifikan sebesar 99.016. Dengan
tingkat signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka packaging color, packaging material,
design of wrapper, innovation, brand image and font style mempunyai pengaruh secara simultan
terhadap perilaku pembelian konsumen.
Uji t
Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen. Hasil uji t untuk penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.11
Hasil Uji t Regresi
Variabel Unstandardized
Coefficient t Sig. Keterangan
Std.
B Error
1. Constant 0,352 1,118 3,315 0,753
Packaging Color 0,016 0,031 2,511 0,610 Signifikan Positif
Packaging Material 0,030 0,042 0,728 0,467 Signifikan Positif
Design of Wrapper 0,045 0,028 0,414 0,000 Signifikan Positif
Innovation 0,001 0,042 0,029 0,977 Signifikan Positif
Brand Image 0,050 0,053 3,014 0,003 Signifikan Positif
Font Style 0,035 0,031 4,333 0,000 Signifikan Positif
Sumber: Data primer diolah (2016).
H1: Packaging Color berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen
Hasil tersebut dapat dilihat warna kemasan memiliki nilai signifikansi 0,003 dan nilai B
positif 0,140. Nilai tersebut menunujukkan bahwa konsumen melakukan pembelian produk
parfum dilihat dari warna kemasan yang meningkatkan perhatiannya. Hasil yang sama didukung
oleh penelitian terdahulu antara lain, Mazhar, Daud, Bhutto dan Mubin (2015), Mersid Poturak
(2014), Abdullah et al., (2013), Saeed et al. (2013), Deliya dan Parmar (2012)
H2: Packaging Material berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen.
Hasil tersebut dapat dilihat material kemasan memiliki nilai signifikansi 0,164 dan nilai B
positif 0,090. Nilai tersebut menunjukan bahwa konsumen melakukan pembelian produk parfum
dilihat dari packaging material yang berkualitas. Hasil yang sama didukung oleh penelitian
penelitian terdahulu antara lain, Mazhar, Daud, Bhutto dan Mubin (2015), Mersid Poturak
(2014), Mousavi dan Jahromi (2014), Saeed et al. (2013), dan Deliya dan Parmar (2012).
H3: Design of Wrapper berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen.
Hasil tersebut dapat dilihat desain pembungkusan memiliki nilai signifikansi 0,700 dan
nilai B positif 0,019. Nilai tersebut menunjukan bahwa konsumen melakukan pembelian produk
parfum tidak melihat dari desain pembungkusan yang mudah dibawa dan berkualitas.
Hasil yang sama didukung oleh penelitian terdahulu yaitu, Mazhar, Daud, Bhutto dan Mubin
(2015), Mersid Poturak (2014), Saeed et al. (2013).
H4: Innovation berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen.
Hasil tersebut dapat dilihat inovasi memiliki nilai signifikan 0,040 dan nilai B positif
0,016. Nilai tersebut menunjukan bahwa konsumen melakukan pembelian produk parfum
berfokus pada pembaharuan produk menjadi desain yang baru. Hasil yang sama didukung oleh
penelitian terdahulu yaitu Mazhar, Daud, Bhutto dan Mubin (2015), Mersid Poturak (2014).
H5: Brand Image berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen.
Hasil tersebut dapat dilihat inovasi memiliki nilai signifikan 0,000 dan nilai B positif
0,238. Nilai tersebut menunjukan bahwa konsumen melakukan pembelian produk parfum dilihat
dari brand image parfum tersebut yang memiliki reputasi yang tinggi bagi konsumen dan
membuat konsumen lebih percaya diri dengan memakai parfum tersebut. Hasil yang sama
didukung oleh penelitian terdahulu yaitu Malik et al., (2013) dan Sial at al., (2011)
H6: Font Style berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen
Hasil tersebut dapat dilihat bentuk huruf memiliki nilai signifikan 0,000 dan nilai B positif
0,393. Nilai tersebut menunjukan bahwa konsumen melakukan pembelian kosmetik dilihat dari
font style kemasan yang dapat menarik perhatian dengan bentu huruf yang simple dan elegant.
Hasil yang sama didukung oleh penelitian terdahulu antara lain Saeed et al., (2013) Mousavi dan
Jahromi (2014), Deliya dan Parmar (2012).
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square Std Error of the Estimate
1 0.796 0.628 .80231
Sumber: Data primer diolah (2016).
Hasil pengujian koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.12. Tabel tersebut
menunjukkan besarnya adjusted R2 dengan variabel dependen consumer buying behavior adalah
0,628 (62,8%). Nilai tersebut berarti sebesar 62,8% consumer buying behavior dapat dijelaskan
oleh variabel packaging color, packaging material, design of wrapper, innovation, brand image,
dan font style. Sedangkan sisanya (100%-62,8% = 37,2%) dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak ada di dalam penelitian ini.
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Penulis meneliti tentang pengaruhnya kemasan (packaging color, packaging material, design of
wrapper, innovation, brand image dan font style) terhadap consumers buying behavior.
Tujuannya untuk mengetahui faktor apa saja pada kemasan yang mempengaruhi konsumen
dalam melakukan pembelian parfum. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan
pada bab IV, maka didapatkan kesimpulan bahwa hasil penelitian Hipotesis pertama (H1)
menunjukan bahwa packaging color berpengaruh positif signifikan terhadap consumer buying
behavior. Hasil penelitian ini mendukung dengan hasil penelitian dari Deliya dan Parmar
(2012).Hasil penelitian hipotesis kedua (H2) menunjukkan bahwa packaging material
berpengaruh positif signifikan terhadap consumer buying behavior. Hasil penelitian ini
mendukung dengan hasil penelitian dari Saeed et al., (2013). Hasil penelitian hipotesis ketiga
(H3) menunjukkan bahwa design of wrapper berpengaruh positif signifikan terhadap consumer
buying behavior. Hasil penelitian ini mendukung dengan hasil penelitian dari Mersid Poturak
(2014).
Hasil penelitian hipotesis keempat (H4) menunjukkan bahwa iinoation berpengaruh
positif signifikan terhadap consumer buying behavior. Hasil penelitian ini mendukung dengan
hasil penelitian dari Shah et al., (2013).
Hasil penelitian hipotesis keempat (H5) menunjukkan bahwa brand image berpengaruh
positif signifikan terhadap consumer buying behavior. Hasil penelitian ini mendukung dengan
hasil penelitian dari Mousai dan Jahromi (2014). Hasil penelitian hipotesis keempat (H6)
menunjukkan bahwa font style berpengaruh positif signifikan terhadap consumer buying
behavior. Hasil penelitian ini mendukung dengan hasil penelitian dari Abdullah et al., (2013).
Keterbatasan
Dalam melakukan penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang mengakibatkan
kurang sempurnanya penelitian ini, yaitu:
1. Nilai Koefisien Determinasi yang masih 62,8% sehingga masih ada 37,2% yang masih tidak
dapat dijelaskan oleh ariael independen packaging color, packaging material, design of wrapper,
innovation, brand image dan font style.
2. Merek yang diambil dari penelitian ini hanya Bvlgari, Guess, Calvin Klein, Dior saja sedangkan
masih terdapat merek lain yang beredar di Indonesia.
3. Waktu pengambilan sampel yang di lakukan dalam waktu yang relatif singkat.
Rekomendasi
Penulis menuliskan rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan,
yaitu:
Untuk penelitian selanjutnya, peneliti dapat menambahkan variabel-variabel independen lainnya
seperti, Product Information (Muhammad Amir Adam, 2014), Advertisement (Malik et al.,
(2013), Product Price (Rajput, Kalhoro dan Wasif (2012).
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. D., Kalam, A., dan Akterujjaman, S.M. (2013). Packaging Factors Determining
Consumer Buying Decision. International Journal of Humanities and Management Sciences.
1(5), 285-289.
Abideen, Z. U., Saleem, S., (2012). Effective Advertising and Its Influence on Consumer Buying
Behavior. European Journal of Business and Management, 3(3), 55-6.
Adam, M. A., dan Ali, K. Impact of Verbal Elements of Packaging of Packaged Milk on
Consumer Buying Behaviour. International Journal of Business and Social Science. 5(5), 94-
106.
Deliya, M. M., dan Parmar, B. J. (2012). Role of Packaging on Consumer Buying Behavior–
Patan District. Global Journal of Management and Business Research.12(10), 49-68.
Firoozeh, F., Pashandi, M. A., Hooman, A., dan Khanmohammadi, Z. (2013). The Effect of
Brand Equity on Consumer Buying Behavior in term FMCG in Iran. Journal of Contempory
Research in Business. 4(9), 945-957.
Hair, J.F., Anderson R.E, Tatham R.L, & Black W.C. (2010). Multivariate Data Analysis with
Readings. 7th Edition. New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.
Indriantoro, N & Supomo, B. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi &
Manajemen. Yogyakarta.
Malik, M. E., Ghafoor, M. M., Ibal, H. K., Ali, Qasim., Hunbal, H., Noman, M., dan Ahmad, B.
(2013). Impact of Brand Image and Advertisement on Consumer Buying Behavior. World
Applied Sciences Journal. 23(1), 117-122.
Mazhar, M., Daud, S., Bhutto, SA., Mubin, M. (2015). Impact of Product Packaging on
Consumers. Journal of Marketing and Consumer Research, 16, 35-42.
Mousavi, S. A., dan Jahromi, M. M. (2014). Examining The Relationship between Packaging
and Consumers Buying Behavior. Indian Journal of Fundamental and Applied Life Sciences. 4,
1038-1044.
Poturak, M. (2014). Influence of Product Packaging on Purchase Decisions.
European Journal of Social and Human Sciences. 3(3), 144-150.
Rajput, A. A., Kalhoro, S. H., dan Wasif, R. (2012). Impact of Product Price and Quality on
Consumer Buying Behavior. Interdisciplinary Journal of Contempory Research in Business.
4(4), 485
Shah, S., Ahmad. A., dan Ahmad. N. (2013). Role of Packaging in Consumer Buying Behavior.
International Review of Basic and Applied Sciences. 1(2), 35-41.
Saeed, R., Lodhi, R. N., Rauf, A., Rana, I. M., Mahmood, Z., dan Ahmad, M. (2013). Impact of
Labeling on Customer Buying Behavior in Sahiwal, Pakistan. World Applied Sciences Journal.
24(9), 1250-1254.
Sial, M. F., Gulzar, A., Riaz, N., dan Nawaz, B. (2011). Impact of Labeling and Packaging on
Buying Behavior of Young Consumers with Mediating Role of Brand Image. Interdisciplinary
Journal of Contempory Research in Business, 3(8), 1022-1029.
Tuan, L. T., Phuong, N. T. T., Ngoc, L. T. B., dan Mai, L. H. (2013). Powdered Milk
Consumers’ Buying Behavior. International Journal of Business and
Managemen.. 8(2), 29-37.

More Related Content

What's hot

Makalah Plh membuat usaha kue
Makalah Plh membuat usaha kueMakalah Plh membuat usaha kue
Makalah Plh membuat usaha kuenoussevarenna
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN SyaifLasvera Eroer
 
Business plan - kue hewir
Business plan - kue hewirBusiness plan - kue hewir
Business plan - kue hewirmira arbiyana
 
Makalah digital marketing
Makalah digital marketingMakalah digital marketing
Makalah digital marketingulfameilia
 
Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek Pasar dan PemasaranAspek Pasar dan Pemasaran
Aspek Pasar dan PemasaranMuhammad Fajar
 
Brand awareness wardah kosmetik
Brand awareness wardah kosmetikBrand awareness wardah kosmetik
Brand awareness wardah kosmetikbaguspra0129
 
Pengaruh periklanan pemasaran produk tolak angin pt. industri jamu dan farmas...
Pengaruh periklanan pemasaran produk tolak angin pt. industri jamu dan farmas...Pengaruh periklanan pemasaran produk tolak angin pt. industri jamu dan farmas...
Pengaruh periklanan pemasaran produk tolak angin pt. industri jamu dan farmas...bisow enow
 
Ppt manajemen penjualan kelompok 5
Ppt manajemen penjualan kelompok 5Ppt manajemen penjualan kelompok 5
Ppt manajemen penjualan kelompok 5Yuni Firwinda
 
Presentasi oline branding untuk produk makanan kemasan di indonesia
Presentasi oline branding untuk produk makanan kemasan di indonesiaPresentasi oline branding untuk produk makanan kemasan di indonesia
Presentasi oline branding untuk produk makanan kemasan di indonesiaIgen D
 
PPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumenPPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumenDessy Arifina
 
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatanBab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatanJudianto Nugroho
 
Bab i pt.wings produk
Bab i pt.wings produkBab i pt.wings produk
Bab i pt.wings produkirfan rosadi
 
Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3dandypl
 
MAKALAH PERILAKU KONSUMEN
MAKALAH PERILAKU KONSUMENMAKALAH PERILAKU KONSUMEN
MAKALAH PERILAKU KONSUMENdyna septiani
 
Contoh Presentasi Pengenalan Produk
Contoh Presentasi Pengenalan ProdukContoh Presentasi Pengenalan Produk
Contoh Presentasi Pengenalan ProdukYusuf Saefudin
 

What's hot (20)

Makalah Plh membuat usaha kue
Makalah Plh membuat usaha kueMakalah Plh membuat usaha kue
Makalah Plh membuat usaha kue
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
 
Business plan - kue hewir
Business plan - kue hewirBusiness plan - kue hewir
Business plan - kue hewir
 
Makalah digital marketing
Makalah digital marketingMakalah digital marketing
Makalah digital marketing
 
Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek Pasar dan PemasaranAspek Pasar dan Pemasaran
Aspek Pasar dan Pemasaran
 
Brand awareness wardah kosmetik
Brand awareness wardah kosmetikBrand awareness wardah kosmetik
Brand awareness wardah kosmetik
 
Pengaruh periklanan pemasaran produk tolak angin pt. industri jamu dan farmas...
Pengaruh periklanan pemasaran produk tolak angin pt. industri jamu dan farmas...Pengaruh periklanan pemasaran produk tolak angin pt. industri jamu dan farmas...
Pengaruh periklanan pemasaran produk tolak angin pt. industri jamu dan farmas...
 
Ppt manajemen penjualan kelompok 5
Ppt manajemen penjualan kelompok 5Ppt manajemen penjualan kelompok 5
Ppt manajemen penjualan kelompok 5
 
Presentasi oline branding untuk produk makanan kemasan di indonesia
Presentasi oline branding untuk produk makanan kemasan di indonesiaPresentasi oline branding untuk produk makanan kemasan di indonesia
Presentasi oline branding untuk produk makanan kemasan di indonesia
 
Strategi merek
Strategi merekStrategi merek
Strategi merek
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
GSM Mie Gacoan
GSM Mie GacoanGSM Mie Gacoan
GSM Mie Gacoan
 
PPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumenPPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumen
 
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatanBab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
 
Tugas 2 bisnis plan
Tugas 2 bisnis planTugas 2 bisnis plan
Tugas 2 bisnis plan
 
Bab i pt.wings produk
Bab i pt.wings produkBab i pt.wings produk
Bab i pt.wings produk
 
Pemasaran global ppt
Pemasaran global pptPemasaran global ppt
Pemasaran global ppt
 
Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3
 
MAKALAH PERILAKU KONSUMEN
MAKALAH PERILAKU KONSUMENMAKALAH PERILAKU KONSUMEN
MAKALAH PERILAKU KONSUMEN
 
Contoh Presentasi Pengenalan Produk
Contoh Presentasi Pengenalan ProdukContoh Presentasi Pengenalan Produk
Contoh Presentasi Pengenalan Produk
 

Viewers also liked

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS
ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPASANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS
ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPASUofa_Unsada
 
AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...
AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...
AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...Universitas Intersional Batam
 
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...Uofa_Unsada
 
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di IndonesiaPengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di IndonesiaIswi Haniffah
 
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...Dadik Hardian
 
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...Uofa_Unsada
 
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...Uofa_Unsada
 
Artikel golan journal jamr vol 11 no 02 edisi khusus des 2015 issn 1907 648 uib
Artikel golan journal jamr vol 11 no 02 edisi khusus des 2015 issn 1907 648 uibArtikel golan journal jamr vol 11 no 02 edisi khusus des 2015 issn 1907 648 uib
Artikel golan journal jamr vol 11 no 02 edisi khusus des 2015 issn 1907 648 uibUniversitas Intersional Batam
 
Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea
Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh teaAnalisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea
Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tealevana412y
 
Metoda skripsi mdsm
Metoda skripsi mdsmMetoda skripsi mdsm
Metoda skripsi mdsmguest0a54ccd
 
Analisis faktor faktor yang mempengaruhi customer loyalty pada departement st...
Analisis faktor faktor yang mempengaruhi customer loyalty pada departement st...Analisis faktor faktor yang mempengaruhi customer loyalty pada departement st...
Analisis faktor faktor yang mempengaruhi customer loyalty pada departement st...Universitas Intersional Batam
 
Analisis faktor yang mempengaruhi keinginan membeli pada mobile adevertising ...
Analisis faktor yang mempengaruhi keinginan membeli pada mobile adevertising ...Analisis faktor yang mempengaruhi keinginan membeli pada mobile adevertising ...
Analisis faktor yang mempengaruhi keinginan membeli pada mobile adevertising ...Universitas Intersional Batam
 
Jurnal analisis pengaruh kualitas pelayanan
Jurnal   analisis pengaruh kualitas pelayananJurnal   analisis pengaruh kualitas pelayanan
Jurnal analisis pengaruh kualitas pelayananRatzman III
 
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HO...
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HO...ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HO...
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HO...Uofa_Unsada
 
JURNAL PDP VOL 1 NO 2 Benny Agus Setiono Bauran Promosi
JURNAL PDP VOL 1 NO 2 Benny Agus Setiono Bauran PromosiJURNAL PDP VOL 1 NO 2 Benny Agus Setiono Bauran Promosi
JURNAL PDP VOL 1 NO 2 Benny Agus Setiono Bauran Promosibennyagussetiono
 
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...indriaminati
 
Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...
Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...
Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...Ibnu Khayath Farisanu
 
Penulisan skripsi s1 manajemen uii
Penulisan skripsi s1 manajemen uiiPenulisan skripsi s1 manajemen uii
Penulisan skripsi s1 manajemen uiiNanang Zubaidi
 
Jurnal analisis pengaruh kualitas pelayanan
Jurnal   analisis pengaruh kualitas pelayananJurnal   analisis pengaruh kualitas pelayanan
Jurnal analisis pengaruh kualitas pelayananUniversitas Putera Batam
 

Viewers also liked (20)

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS
ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPASANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS
ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS
 
AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...
AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...
AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Pe...
 
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
 
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di IndonesiaPengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
 
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pemb...
 
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
 
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
 
Artikel golan journal jamr vol 11 no 02 edisi khusus des 2015 issn 1907 648 uib
Artikel golan journal jamr vol 11 no 02 edisi khusus des 2015 issn 1907 648 uibArtikel golan journal jamr vol 11 no 02 edisi khusus des 2015 issn 1907 648 uib
Artikel golan journal jamr vol 11 no 02 edisi khusus des 2015 issn 1907 648 uib
 
Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea
Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh teaAnalisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea
Analisis efektivitas iklan sebagai sarana strategi pemasaran produk fresh tea
 
Metoda skripsi mdsm
Metoda skripsi mdsmMetoda skripsi mdsm
Metoda skripsi mdsm
 
Analisis faktor faktor yang mempengaruhi customer loyalty pada departement st...
Analisis faktor faktor yang mempengaruhi customer loyalty pada departement st...Analisis faktor faktor yang mempengaruhi customer loyalty pada departement st...
Analisis faktor faktor yang mempengaruhi customer loyalty pada departement st...
 
Analisis faktor yang mempengaruhi keinginan membeli pada mobile adevertising ...
Analisis faktor yang mempengaruhi keinginan membeli pada mobile adevertising ...Analisis faktor yang mempengaruhi keinginan membeli pada mobile adevertising ...
Analisis faktor yang mempengaruhi keinginan membeli pada mobile adevertising ...
 
Jurnal analisis pengaruh kualitas pelayanan
Jurnal   analisis pengaruh kualitas pelayananJurnal   analisis pengaruh kualitas pelayanan
Jurnal analisis pengaruh kualitas pelayanan
 
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HO...
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HO...ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HO...
ANALISIS FAKTOR YANG MENJADI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HO...
 
JURNAL PDP VOL 1 NO 2 Benny Agus Setiono Bauran Promosi
JURNAL PDP VOL 1 NO 2 Benny Agus Setiono Bauran PromosiJURNAL PDP VOL 1 NO 2 Benny Agus Setiono Bauran Promosi
JURNAL PDP VOL 1 NO 2 Benny Agus Setiono Bauran Promosi
 
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KETPUTUSAN PEMBELIAN DI CHATIME CIHAMPELAS...
 
Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...
Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...
Jurnal - PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK MEGA, T...
 
Skripsi Astario Adi
Skripsi Astario Adi Skripsi Astario Adi
Skripsi Astario Adi
 
Penulisan skripsi s1 manajemen uii
Penulisan skripsi s1 manajemen uiiPenulisan skripsi s1 manajemen uii
Penulisan skripsi s1 manajemen uii
 
Jurnal analisis pengaruh kualitas pelayanan
Jurnal   analisis pengaruh kualitas pelayananJurnal   analisis pengaruh kualitas pelayanan
Jurnal analisis pengaruh kualitas pelayanan
 

Similar to KEMASAN

Mpa1 dede suleman-hapzi ali-literatur review conseptual framework- universit...
Mpa1  dede suleman-hapzi ali-literatur review conseptual framework- universit...Mpa1  dede suleman-hapzi ali-literatur review conseptual framework- universit...
Mpa1 dede suleman-hapzi ali-literatur review conseptual framework- universit...Dede Suleman
 
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...Nurlaila latupono
 
Entrepreneur Way #22 - September 2016
Entrepreneur Way #22 - September 2016Entrepreneur Way #22 - September 2016
Entrepreneur Way #22 - September 2016UCEO
 
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...Nurlaila latupono
 
Psikologi industri dan organisasi revisi ii
Psikologi industri dan organisasi   revisi iiPsikologi industri dan organisasi   revisi ii
Psikologi industri dan organisasi revisi iiMercu Buana University
 
11122-31361-1-PB.pdf
11122-31361-1-PB.pdf11122-31361-1-PB.pdf
11122-31361-1-PB.pdfARRYWIDODO1
 
PPT Seminar UP Fajar Nuryana 18.02.2021.ppt
PPT Seminar UP Fajar Nuryana 18.02.2021.pptPPT Seminar UP Fajar Nuryana 18.02.2021.ppt
PPT Seminar UP Fajar Nuryana 18.02.2021.pptfajarnuryana94
 
PENGARUH GAYA HIDUP DAN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANPHONE M...
PENGARUH GAYA HIDUP DAN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANPHONE M...PENGARUH GAYA HIDUP DAN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANPHONE M...
PENGARUH GAYA HIDUP DAN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANPHONE M...fekonunisalab
 
Memahami proses pemasaran
Memahami proses pemasaranMemahami proses pemasaran
Memahami proses pemasaranmas management
 
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenMang Engkus
 
PERTEMUAN #5 MENGGALI IDE KREATIF IKLAN.pdf
PERTEMUAN #5 MENGGALI IDE KREATIF IKLAN.pdfPERTEMUAN #5 MENGGALI IDE KREATIF IKLAN.pdf
PERTEMUAN #5 MENGGALI IDE KREATIF IKLAN.pdfIMANSOLEHNURDIN
 
Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Keputusan Pembelian
Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Keputusan PembelianPengaruh Social Media Marketing Terhadap Keputusan Pembelian
Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Keputusan PembelianYusufRauf2
 
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018hendra_bastian
 
kwu desain produksi.pptx
kwu desain produksi.pptxkwu desain produksi.pptx
kwu desain produksi.pptxRinaMulyani7
 
PERTEMUAN 8 Manajemen Iklan.ppt
PERTEMUAN 8 Manajemen Iklan.pptPERTEMUAN 8 Manajemen Iklan.ppt
PERTEMUAN 8 Manajemen Iklan.pptAdePutraTunggali
 
PKK SMK KLS XI - KD 4 KONSEP DESAIN DAN KEMASAN.pdf
PKK SMK KLS XI - KD 4 KONSEP DESAIN DAN KEMASAN.pdfPKK SMK KLS XI - KD 4 KONSEP DESAIN DAN KEMASAN.pdf
PKK SMK KLS XI - KD 4 KONSEP DESAIN DAN KEMASAN.pdfSukois1
 

Similar to KEMASAN (20)

Mpa1 dede suleman-hapzi ali-literatur review conseptual framework- universit...
Mpa1  dede suleman-hapzi ali-literatur review conseptual framework- universit...Mpa1  dede suleman-hapzi ali-literatur review conseptual framework- universit...
Mpa1 dede suleman-hapzi ali-literatur review conseptual framework- universit...
 
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...
 
Entrepreneur Way #22 - September 2016
Entrepreneur Way #22 - September 2016Entrepreneur Way #22 - September 2016
Entrepreneur Way #22 - September 2016
 
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
 
PPTsempro.pptx
PPTsempro.pptxPPTsempro.pptx
PPTsempro.pptx
 
Psikologi industri dan organisasi revisi ii
Psikologi industri dan organisasi   revisi iiPsikologi industri dan organisasi   revisi ii
Psikologi industri dan organisasi revisi ii
 
Psikologi Konsumen - PIO
Psikologi Konsumen - PIOPsikologi Konsumen - PIO
Psikologi Konsumen - PIO
 
11122-31361-1-PB.pdf
11122-31361-1-PB.pdf11122-31361-1-PB.pdf
11122-31361-1-PB.pdf
 
PPT Seminar UP Fajar Nuryana 18.02.2021.ppt
PPT Seminar UP Fajar Nuryana 18.02.2021.pptPPT Seminar UP Fajar Nuryana 18.02.2021.ppt
PPT Seminar UP Fajar Nuryana 18.02.2021.ppt
 
Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Konsep Desain/Prototype Dan Kemasan Produk B...
Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Konsep Desain/Prototype Dan Kemasan Produk B...Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Konsep Desain/Prototype Dan Kemasan Produk B...
Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Konsep Desain/Prototype Dan Kemasan Produk B...
 
PENGARUH GAYA HIDUP DAN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANPHONE M...
PENGARUH GAYA HIDUP DAN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANPHONE M...PENGARUH GAYA HIDUP DAN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANPHONE M...
PENGARUH GAYA HIDUP DAN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANPHONE M...
 
Memahami proses pemasaran
Memahami proses pemasaranMemahami proses pemasaran
Memahami proses pemasaran
 
proposal-skripsi-manajemen
proposal-skripsi-manajemenproposal-skripsi-manajemen
proposal-skripsi-manajemen
 
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
 
PERTEMUAN #5 MENGGALI IDE KREATIF IKLAN.pdf
PERTEMUAN #5 MENGGALI IDE KREATIF IKLAN.pdfPERTEMUAN #5 MENGGALI IDE KREATIF IKLAN.pdf
PERTEMUAN #5 MENGGALI IDE KREATIF IKLAN.pdf
 
Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Keputusan Pembelian
Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Keputusan PembelianPengaruh Social Media Marketing Terhadap Keputusan Pembelian
Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Keputusan Pembelian
 
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
 
kwu desain produksi.pptx
kwu desain produksi.pptxkwu desain produksi.pptx
kwu desain produksi.pptx
 
PERTEMUAN 8 Manajemen Iklan.ppt
PERTEMUAN 8 Manajemen Iklan.pptPERTEMUAN 8 Manajemen Iklan.ppt
PERTEMUAN 8 Manajemen Iklan.ppt
 
PKK SMK KLS XI - KD 4 KONSEP DESAIN DAN KEMASAN.pdf
PKK SMK KLS XI - KD 4 KONSEP DESAIN DAN KEMASAN.pdfPKK SMK KLS XI - KD 4 KONSEP DESAIN DAN KEMASAN.pdf
PKK SMK KLS XI - KD 4 KONSEP DESAIN DAN KEMASAN.pdf
 

KEMASAN

  • 1. ANALISIS PENGARUH KEMASAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN Golan Hasan Universitas International Batam golan_btv@yahoo.com Abstract Packaging is a factor promoting the product to consumers. Just like clothing for people, the packaging can also enhance the attractiveness of the product. Besides being unsightly, the packaging can also be informed of the features, uses, benefits, and product brand image. The purpose of this study was to determine whether the color of packaging, packaging materials, design of the wrapper, innovation, brand image and font style effect on consumers buying behavior. The population of this research is a perfume product users in Batam city, with a total sample of 200 respondents. Criteria samples taken in this study using a non-probability sampling by convenience sampling method. The results of this study indicate that the color packaging, packaging materials, design of the wrapper, innovation, brand image and font style significant effect on consumers buying behavior. Keywords: packaging color, packaging material, design of wrapper, innovation, brand image, font style dan consumers buying behavior. PENDAHULUAN Perkembangan di era globalisasi saat ini memaksa setiap pihak untuk dapat bergerak dengan cepat dan aktif. Setiap aktivitas dijalankan dengan serba cepat dan tidak membuang- buang waktu yang ada. Kemudahan yang diinginkan oleh semua pihak menjadi tantangan tersendiri bagi para perusahaan. Perusahaan yang baik dan melihat peluang tersebut berusaha untuk menciptakan produk yang dapat menawarkan kemudahan dan kenyamanan bagi konsumennya. Selain itu saat ini konsumen juga sudah mulai memperhatikan pentingnya produk yang sehat dan higenis, produk ini tidak hanya berlaku bagi produk makanan dan minuman melainkan juga produk industri non makanan dan minuman. Kemudahan dalam memperoleh produk juga menjadi prioritas utama konsumen dalam memilih produk tersebut. Setiap perusahaan akan saling berlomba-lomba dalam memenuhi setiap kebutuhan dan harapan dari para konsumennya. Hal inilah yang kemudian menjadi semakin terbukanya persaingan di dunia bisnis guna mendapatkan perhatian konsumen. Kemasan adalah wadah atau pembungkus suatu produk yang bersifat nyata. Sedikit perkecualian adalah tidak semua produk memerlukan kemasan, sementara semua manusia memerlukan pakaian. Perlu pula diingat bahwa produk yang memerlukan kemasan hanyalah produk nyata (tangible product). Fungsi pertama kemasan adalah melindungi produk. Bayangkanlah apa jadinya susu kalau tidak dikemas dengan baik. Barangkali dalam waktu satu hari saja sudah busuk. Apalagi bagi produk yang sering dibongkar-muat, fungsi kemasan sebagai pelindung menjadi sangat vital. Fungsi kedua kemasan adalah untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen. Sebab dengan adanya kemasan, ukuran dan desain produk dapat dirancang. Fungsi ketiga kemasan adalah untuk mempromosikan produk kepada konsumen. Sama seperti pakaian bagi orang, kemasan juga dapat meningkatkan daya tarik produk. Selain
  • 2. karena enak dipandang, pada kemasan juga dapat diinformasikan fitur, penggunaan, manfaat, dan citra (image) produk. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian produk parfum selain karena keharuman parfum tersebut juga dipengaruhi unsur-unsur lain seperti bentuk botol parfum, kemasan, dan cara pengiklanan parfum. Bentuk dari botol parfum merupakan salah satu poin penjualan parfum itu sendiri dan dipertimbangkan memegang peranan penting terhadap perilaku pembelian konsumen (Classen, Howes, & Synott, 2012). Hal ini dikarenakan ada konsumen yang membeli parfum karena alasan keindahan bentuk botol sebuah parfum. Keindahan bentuk botol sebuah parfum adalah salah satu contoh dari desain estetis suatu produk. Desain estetis suatu produk dapat mempengaruhi intensi membeli pada konsumen. Hal ini dikarenakan selain menarik, produk dengan desain estetis dipersepsikan dapat menunjukkan performa yang lebih baik. Desain adalah elemen kunci yang digunakan untuk mempersiapkan dasar pemasaran baru yang dapat meningkatkan nilai produk dan nilai kompetitif suatu produk (Blijlevens & Schoormans, 2009). Menurut Klimchuk dan Krasovec (2007), desain kemasan produk merupakan bisnis kreatif yang mengkaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Desain suatu produk berfungsi menyampaikan maksud produk tersebut kepada konsumen. Konsumen memperoleh maksud produk tersebut melalui kombinasi tampilan fisik produk, seperti warna, bentuk, dan material yang digunakan. Desain produk juga berfungsi untuk menciptakan keuntungan terhadap adanya tekanan persaingan suatu produk di pasaran dan berkontribusi untuk menciptakan kesuksesan produk tersebut. Hal ini senada dengan hasil penelitian (Schoormans & Creusen, 2007) yang mengatakan bahwa desain produk yang baik akan mempengaruhi kesuksesan penjualan produk tersebut. Selain itu, penampilan suatu produk dapat meningkatkan nilai produk itu sendiri, karena banyak konsumen yang suka membeli produk yang terlihat estetis (Schoormans & Creusen, 2007). Desain produk melibatkan beberapa pertimbangan mulai dari melindungi isi, membuat isi produk mudah dipakai dan mudah disimpan, sampai mengkomunikasikan kesan yang diinginkan suatu produk. Desain kemasan juga berperan dalam semua proses periklanan, promosi, dan usaha pemasaran yang bertanggung jawab untuk membentuk citra perusahaan. Tujuan utama desain kemasan adalah fungsional dan promosi. Tujuan fungsional didapat karena kemasan melindungi produk dari mulai dikemas sampai ke tangan konsumen. Tujuan promosi didapat karena kemasan bisa digunakan sebagai alat yang bisa mempengaruhi keputusan membeli individu. Oleh karena itu, produk parfum dikemas sedemikian rupa agar menarik konsumen untuk membeli. Permasalahan Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan yang dapat di identifikasi adalah sebagai berikut: a. Apakah terdapat pengaruh packaging color terhadap consumers buying behavior? b. Apakah terdapat pengaruh packaging material terhadap consumer buying behavior? c. Apakah terdapat pengaruh design of wrapper terhadap consumers buying behavior? d. Apakah terdapat pengaruh innovation terhadap consumers buying behavior? e. Apakah terdapat pengaruh brand image terhadap consumers buying behavior? f. Apakah terdapat pengaruh font style terhadap consumers buying behavior?
  • 3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian sesungguhnya untuk mengetahui mengenai jawaban yang dibutuhkan dalam rumusan masalah. Tujuan dalam penelitian ini adalah menguji dan menganalisis masalah sebagai berikut: a. Untuk menganalisis pengaruh packaging color terhadap consumers buying behavior. b. Untuk menganalisis pengaruh packaging material terhadap consumers buying behavior. c. Untuk menganalisis pengaruh design of wrapper terhadap consumers buying behavior. d. Untuk menganalisis pengaruh innovation terhadap consumers buying behavior. e. Untuk menganalisis pengaruh brand image terhadap consumers buying behavior. f. Untuk menganalisis pengaruh font style terhadap consumers buying behavior. Manfaat Penelitian a. Bagi perusahaan agar kemasan dapat menyesuaikan faktor-faktor yang dapat dijadikan sebagai diferensiasi b. Bagi Pemasaran agar perusahaan dapat lebih mengembangkan strategi dalam pemasaran. c. Bagi Akademis agar penelitian ini dapat memberikan informasi untuk penelitian lain yang akan melakukan penelitian lanjutan terkait dengan consumers buying behavior. KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Penelitian Mazhar, Daud, Bhutto dan Mubin (2015) melakukan penelitiaan terhadap pengaruh packaging color, packaging material, design of wrpper, dan innovation terhadap consumers buying behavior. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peran kemasan dalam perilaku pembelian konsumen. Penelitian ini dilakukan di Pakistan dan sampel data yang diperoleh dengan menggunakan 300 responden. Impact of Product Packaging on Consumers Buying Behavior Evidence from Karachi Sumber: Mubin et al., (2015) Packaging Color Packaging Material Design of Wrapper Innovation Consumers Buying Behavior
  • 4. Poturak (2014) juga melakukan penelitian terhadap pengaruh price, packaging material, packaging color, innovation, printed information terhadap consumer buying behavior. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan peran kemasan pada perilaku pembelian konsumen. influence of Product Packaging on Purchase Decisions Sumber: Mersid Poturak (2014) Perilaku Pembelian Konsumen. Perilaku pembelian konsumen yaitu tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidap terhadap produk (Kotler,2012). Menurut Kotler, Armstrong (2012) bahwa perilaku pembelian konsumen yaitu perilaku pembelian akhir seorang konsumen – individual dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi keperluan pribadi. Perilaku pembelian konsumen ( Consumer Buying Behaviour ) dianggap bagian tak terpisahkan dari pemasaran. Kotler dan Keller (2011) menyoroti pentingnya memahami perilaku pembelian konsumen dan cara bagaimana konsumen memilih produk dan layanan. Karena hal ini memberikan mereka keunggulan kompetitif atas pesaingnya dalam beberapa aspek. Misalnya, mereka dapat menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari mempelajari perilaku pembelian konsumen untuk mengatur strategi mereka untuk menawarkan produk dan jasa yang tepat untuk konsumen yang tepat dan dapat mencerminkan kebutuhan dan keinginan mereka secara efektif. Solomon et al., (2007) menjelaskan perilaku pembelian konsumen sebagai proses memilih, membeli, menggunakan dan membuang produk atau jasa oleh individu dan kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Definisi yang serupa juga dikemukakan oleh Schiffman dan Kanuk (2000) di mana mereka menggambarkannya sebagai perilaku yang diungkapkan konsumen ketika mereka memilih dan membeli produk atau jasa dengan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Perilaku pembelian konsumen "mengacu pada perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu dan rumah tangga, yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi" (Kumar, 2010). Dari sudut pandang pemasar, masalah aspek-aspek tertentu dari perilaku konsumen yang perlu dipelajari meliputi alasan di balik konsumen melakukan pembelian, faktor-faktor tertentu Innovation Printed Information Consumers Buying Behavior Packaging Color Packaging Material Price Innovation Printed Information Consumers Buying Behavior Packaging Color Packaging Material Price
  • 5. yang mempengaruhi pola pembelian konsumen, analisis faktor perubahan dalam masyarakat dan lain-lain. Hubungan antar Variabel Pengaruh Packaging Color terhadap Consumer’s Buying Behavior Packaging Color (warna kemasan) ini sangat berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen terhadap suatu produk. Warna kemasan yang simple dan elegant dapat merangsang keputusan pembelian konsumen terhadap parfum tersebut. Packaging Color menjadi peran penting dalam potensi proses konsumen melakukan keputusan pembelian. Warna yang berbeda dapat memberikan suasana hati yang berbeda yang dapat membantu dalam menarik perhatian konsumen terhadap suatu produk (Ahmed, Parmar & Amin, 2014). Deliya dan Parmar (2012) menyatakan adanya pengaruh positif packaging color dengan consumers buying behavior. Hasil yang sama diungkapkan oleh Mazhar, Daud, Bhutto dan Mubin (2015), Mersid Poturak (2014), Abdullah et al., (2013), Saeed et al. (2013), Deliya dan Parmar (2012). Shah et al. (2013) menyatakan tidak adanya pengaruh signifikan dan positif antara packaging color terhadap consumer buying behavior. Hubungan Packaging Material dengan Consumer’s Buying Behavior Packaging Material (bahan kemasan) kualitas bahan kemasan merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan apabila menginginkan produk parfum yang dihasilkan dapat bersaing di pasar. Konsumen selalu ingin mendapatkan produk parfum yang bahan kemasannya berkualitas sesuai dengan harga parfum yang mereka beli. Bahan yang dipergunakan untuk membuat kemasan akan sangat berpengaruh terhadap desain dan bentuk kemasan yang akan dibuat sekaligus berpengaruh terhadap kemasan produk yang dikemas. Saeed et al., (2013) menyatakan adanya pengaruh positif packaging material terhadap consumers buying behavior. Hasil yang sama diungkapkan oleh Mazhar, Daud, Bhutto dan Mubin (2015), Mersid Poturak (2014), Mousavi dan Jahromi (2014), Saeed et al. (2013), dan Deliya dan Parmar (2012). Hubungan Design of Wrapper dengan Consumer’s Buying Behavior Design of wrapper merupakan salah satu strategi perusahaan untuk dapat melakukan persaingan dalam dunia bisnis, Selain itu untuk dapat menciptakan citra merek dalam benak konsumen yang bertujuan untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya sehingga konsumen melakukan keputusan pembelian terhadap produk parfum tersebut. Hal yang menjadi kelebihan desain kemasan yang memang sangat diperhatikan oleh konsumen sebagai bahan pertimbangan mereka dalam melakukan keputusan pembelian. Deliya dan Parmar (2012) menyatakan adanya pengaruh positif design of wrapper terhadap consumer buying behavior . Hasil yang sama diungkapkan oleh Mazhar, Daud, Bhutto dan Mubin (2015), Mersid Poturak (2014), Saeed et al. (2013). Hasil yang beda diungkapkan oleh Shah et al., (2013) menyatakan tidak adanya pengaruh signifikan dan positif antara design of wrapper terhadap consumer buying behavior. Hubungan Innovation dengan Consumer’s Buying Behavior Suatu produk parfum yang baru terus menerus menciptakan innovasi yang semakin unik dan semakin menarik di mata konsumen. Karena dengan menciptakan innovasi terbaru membuat
  • 6. konsumen lebih percaya diri dengan inovasi-inovasi terbaru yang didapat dari produk parfum tersebut. Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan harus memberikan keunikan atau ciri khas dari produk. Salah satunya yaitu kemasan dan merk produk yang mempunyai peranan penting dalam penjualan. Dimana kemasan dan merk bukan hanya sebagai pembungkus dan nama saja, tetapi juga bisa dijadikan sebagai salah satu alat promosi efektif yang dapat memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk perusahaan. Untuk itu dalam membuat kemasan harus dibuat sebagus mungkin. Salah satu alasan konsumen tertarik membeli produk dikarenakan kemasan yang menarik. Deliya dan Parmar (2012) menyatakan adanya pengaruh positif innovation terhadap consumer buying behavior. Hasil yang sama diungkapkan oleh Mazhar, Daud, Bhutto dan Mubin (2015), Mersid Poturak (2014). Hasil yang beda diungkapkan oleh Shah et al., (2013) menyatakan tidak adanya pengaruh signifikan dan positif antara innovation terhadap consumer buying behavior. Hubungan Brand Image dengan Consumer’s Buying Behavior Brand image (citra merek) merupakan gambaran atau kesan yang ditimbulkan oleh suatu merek dalam benak pelanggan. Penempatan citra merek dibenak konsumen harus dilakukan secara terus-menerus agar citra merek yang tercipta tetap kuat dan dapat diterima secara positif. Ketika sebuah merek memiliki citra yang kuat dan positif di benak konsumen maka merek tersebut akan selalu diingat dan kemungkinan konsumen untuk membeli merek yang bersangkutan sangat besar. Brand Image merupakan pemahaman terhadap merek tertentu dan bagaimana konsumen memandang atau mempunyai persepsi tertentu terhadap suatu merek parfum yang mereka beli. Brand Image yang baik merupakan prioritas utama yang dapat dijadikan acuan atau dasar penentuan konsumen dalam melakukan pembelian dan juga sebagai cara yang efektif untuk menjaring konsumen. Jadi berhasil tidaknya suatu merek dalam menarik konsumen sangat tergantung pada persepsi mereka terhadap merek tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus dapat menciptakan suatu merek yang menarik dan menggambarkan manfaat produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Sehingga brand image menjadi sedemikian penting bagi suatu produk parfum untuk dapat diterima oleh konsumen. Mousavi dan Jahromi (2014) menyatakan adanya pengaruh positif brand image terhadap consumers buying behavior. Hasil yang sama diungkapkan oleh Malik et al., (2013) dan Sial et al., (2011). Hubungan Font Style dengan Consumer’s Buying Behavior Font Style ( ukuran tulisan) dari packaging parfum yang diinginkan konsumen adalah ukuran tulisan yang simple dan elegant. Abdullah et al. (2013) menyatakan adanya pengaruh positif font style terhadap consumers buying behavior. Hasil yang sama diungkapkan oleh Saeed et al., (2013) Mousavi dan Jahromi (2014), Deliya dan Parmar (2012). Hasil yang beda diungkapkan oleh Shah et al., (2013) yaitu tidak adanya pengaruh signifikan dan positif antara font style terhadap consumer buying behavior.
  • 7. Model Penelitian dan Perumusan Hipotesis Penelitian ini dikembangkan berdasarkan penelitian dari Ahmed et al., (2015) tentang pengaruh kemasan terhadap perilaku pembelian konsumen. Namun demikian, penelitian ini masih memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, model penelitian pada studi ini ditambahkan font style dan brand image sebagai variabel independen. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengguna produk parfum di kota Batam. Gambar 2.15 Impact of Product Packaging on Consumer’s Buying Behavior Sumber: Ahmed et al., (2015) Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : H1: Packaging color berpengaruh signifikan positif terhadap Consumer Buying Behavior H2: Packaging Material berpengaruh signifikan positif terhadap Consumer Buying Behavior H3: Design of Wrapper berpengaruh signifikan positif terhadap Consumer Buying Behavior H4: Innovation berpengaruh signifikan positif terhadap Consumer Buying Behavior H5: Brand Image berpengaruh signifikan positif terhadap Consumer Buying Behavior H6: Font Style berpengaruh signifikan positif terhadap Consumer Buying Behavior Packaging Color Packaging Material Consumer Buying Behavior Font Style Brand Image Innovation Design of Wrapper
  • 8. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Berdasarkan dari segi tujuan penelitian, maka penelitian ini termasuk dalam penelitian dasar (Basic Research) yang bertujuan untuk mengembangkan teori yang ada (Indriantoro & Supono, 2013). Namun apabila ditinjau dari segi permasalahannya, maka penelitian ini termasuk dalam penelitian kausal komparatif (Causal Comparative Research) karena tipe penelitian ini merupakan penelitian dengan karakteristik untuk menemukan hubungan sebab-akibat antara beberapa variabel atau lebih tanpa melakukan manipulasi atau pengendalian terhadap salah satu variabel independen (Indriantoro & Supomo, 2013). Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan parfum di kota Batam. Pengumpulan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non probabilitas dengan metode purposive sampling dimana elemen populasi yang dipilih sebagai sampel dibatasi elemen-elemen yang dapat memberikan informasi berdasarkan pertimbangan (Indriantoro & Supomo, 2013). Berdasarkan Hair et al., (2009) dengan metode 1 : 5, untuk setiap pertanyaan dalam kuesioner diwakili oleh lima belas responden. Penelitian ini menggunakan 23 pertanyaan sehingga dibutuhkan 115 sampel, akan tetapi untuk mengantisipasi terjadinya error, maka jumlah sampel ditentukan sebesar 350 responden. Definisi Operasional variable Penelitian ini terdapat 7 macam variabel yang akan diteliti yaitu variabel independen dan variabel dependen. Dimana packaging color, packaging material, design of wrapper, innovation, brand image dan font style sebagai variabel independen dan consumers buying behavior sebagai variabel dependen Packaging Color Packaging Color didefinisikan sebagai nilai yang dapat memberikan kenangan suatu produk kepada konsumen dimana dengan warna yang ada memberikan ingatan pada konsumen atas produk suatu merek (Cahyorini & Rusfian, 2011). Variabel ini diukur dengan menggunakan 4 item pertanyaan yang diadopsi dari Cahyorini dan Rusfian (2011). Keempat item pertanyaan tersebut menggunakan skala Likert dengan 5 poin dengan rentan dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju). Packaging Material Packaging Material didefinisikan sebagai bagian penting dari kemasan agar suatu produk tidak mudah rusak. Dengan menggunakan bahan kemasan yang berkualitas tinggi dapat menarik konsumen (Shah et al., 2013) . Variabel ini diukur dengan menggunakan 3 item pertanyaan yang diadopsi dari Cahyorini dan Rusfian (2011). Ketiga item pertanyaan tersebut menggunakan skala Likert dengan 5 poin dengan rentan dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju). Design of Wrapper Design of Wrapper didefinisikan suatu peran penting yang dapat menarik perhatian konsumen dengan mengaitkan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk
  • 9. dapat dipasarkan. (Ahmed, Parmar & Amin, 2014). Variabel ini diukur dengan menggunakan 4 item pertanyaan yang diadopsi dari Ahmed, Parmar dan Amin (2014). Keempat item pertanyaan tersebut menggunakan skala Likert dengan 5 poin dengan rentan dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju). Innovation Innovation didefinisikan sebagai nilai tambahan pada produk dimana konsumen membutuhkan produk yang dapat di daur ulang, gampang dibuka, gampang disimpan, gampang di bawa dan tidak cepat rusak (Ahmed, Parmar & Amin, 2014). Variabel ini diukur dengan menggunakan 3 item pertanyaan yang diadopsi dari Ahmed, Parmar dan Amin (2014). Ketiga item pertanyaan tersebut menggunakan skala Likert dengan 5 poin dengan rentan dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju). Brand Image Brand Image didefinisikan sebagai bagian penting dalam kemasan dengan citra merek yang selalu lekat diingatan konsumen (Malik, 2013). Variabel ini diukur dengan menggunakan 3 item pertanyaan yang diadopsi dari Malik (2013). Ketiga item pertanyaan tersebut menggunakan skala Likert dengan 5 poin dengan rentan dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju). Font Style Font Style didefinisikan sebagai elemen penting dalam kemasan yang menarik perhatian pelanggan. Perusahaan yang menggunakan font style yang menarik untuk mencapai market pasar yang diinginkan. (Shah et al., 2013). Variabel ini diukur dengan menggunakan 3 item pertanyaan yang diadopsi dari Olowepo dan Ibojo (2015). Ketiga item pertanyaan tersebut menggunakan skala Likert dengan 5 poin dengan rentan dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju). Consumers Buying Behavior Consumers Buying Behavior didefinisikan suatu proses kegiatan pembelian konsumen (Ahmed, Parmar & Amin, 2014). Variabel ini diukur dengan menggunakan 3 item pertanyaan yang diadopsi dari Ahmed, Parmar dan Amin (2014). Ketiga item pertanyaan tersebut menggunakan skala Likert dengan 5 poin dengan rentan dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju). Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Teknik pengumpulan menggunakan metode survei melalui penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden dengan metode purposive sampling, artinya responden mengisi kuesioner sendiri dengan penulis mendampingi untuk memberikan penjelasan apabila responden kurang mengerti pada pertanyaan kuesioner (Indriantoro & Supomo, 2013). Alasan dipilihnya data primer sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah data-data yang dikumpulkan cenderung lebih bersifat opini, sikap dan pengalaman dari responden
  • 10. Metode Analisis Data Statistik Deskriptif Statistik deskriptif umumnya dipakai oleh peneliti untuk memberikan informasi mengenai karakteristik ariabel penelitian dan data demografi responden (Hair et al., 2010). Pada prinsipnya, metode analisis deskriptif adalah proses mengubah data dalam bentuk tabulasi agar mudah dipahami dan implementasikan. Pada statistik deskriptif terdapat informasi mengenai statistik data demografi responden yang terdiri dari : jenis kelamin, status, usia, penghasilan per bulan. Uji Outlier Uji outlier adalah data yang memiliki karakteristik yang terlihat sangat jauh berbeda dengan observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal maupun kombinasi. Uji outlier bertujuan untuk menguji data yang menyimpang dari rata-rata. Pengujian outlier dengan studentized deleted residual, kriteria penentuan outlier dipengaruhi oleh banyaknya sampel, jika sampel lebih dari 80 responden maka menggunakan SDR lebih besar dari +3 atau lebih kecil dari -3 (Hair et al., 2009). Uji Kualitas Data Uji Validitas Uji validitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan sudah sesuai untuk mempresentasikan variabel bebas yang diteliti (Hair et al., 2009). Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan validitas konstruk (construct validitiy). Validitas konstruk merupakan konsep pengukuran validitas dengan cara menguji apakah suatu instrumen mengukur konstruk sesuai dengan yang seharusnya diukur. Uji validitas konstruk memakai pengujian statistik analisis faktor (factor analysis). Signifikansi muatan faktor (factor loading) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,5 oleh (Hair et al., 2009). Nilai muatan faktor yang lebih besar atau sama dengan 0,5 adalah valid. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan reliabilitas konsistensi internal. Tingkat keterkaitan antar butir pertanyaan dalam suatu instrumen untuk mengukur konstuk tertentu menunjukkan tingkat reliabilitas konsistensi internal instrument yang bersangkutan. Pengujian reliabilitas menggunakan metode statistic Cronbach Alpha. Nilai Cronbach Alpha yang menunjukkan pertanyaan pada kuesioner dapat diterima(acceptable) yang bernilai ≥0,60 (Hair et al., 2010). Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi secara normal. Cara untuk menguji kenormalan datanya dapat dilihat melalui grafik normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi data dikatakan normal apabila garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Hair et al., 2010).
  • 11. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variable bebas dimana variable-variabel bebas harus orthogonal yaitu nilai korelasi antar sesama variable bebas sama dengan nol (Ghozali,2011). Suatu model regresi yang bebas multikolinieritas apabila memiliki nilai VIF (Variace Inflation Factor) dibawah angka 10 (Ghozali, 2011). Uji Heteroskedastistas Uji Heteroskedastistas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians tetap maka disebut homoskedastistas, dan jika berbeda maka terjadi masalah heteroskedastistas. Cara menguji ada tidaknya heteroskedastistas yaitu melalui scatter plot. Deteksi ada tidaknya heteroskedastistas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot (Ghozali, 2011). Uji Hipotesis Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variable independen yang dimasukkan dalam model regresi terhadap variable dependen secara bersamaan. Kriteria dalam uji F adalah apabila probabilitas kurang dari 0,05 maka model regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi variable dependen. Demikian juga sebaliknya, jika probabilitas lebih dari atau sama dengan 0,05 maka model regresi tersebut tidak dapat digunakan untuk memprediksi variable dependen. (Ghozali, 2011). Uji t Uji t digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari variable independen terhadap variable dependen dengan pengujian secara individu. Suatu variable independen dikatakan memiliki pengaruh signifikan bila nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 dan sebaliknya dikatakan tidak memiliki pengaruh signifikan bila nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 (Ghozali, 2011). Uji Koefesien Determinasi (𝐑 𝟐 ) Uji R2 pada prinsipnya mengukur sejauh mana kemampuan model menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefesien detrminasi adalah antara nol (0) dan satu (1).Jika nilai R2 kecil artinya kemampuan variabel independen sangat terbatas. Jika nilai R2 mendekati satu (1) berarti variable indepen den dapat memberikan hamper keseluruhan informasi yang dibutuhkan untuk memprediks ivariabel dependen (Ghozali, 2011). Semakin kecil nilai Standart Error of Estimate (SEE) akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variable dependen.
  • 12. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Demografi Responden Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 350 responden. Penyebaran dan pengumpulan kuesioner dilakukan dalam jangka waktu satu bulan dan dibagikan kepada responden yang melakukan pembelian parfum dalam waktu 1 bulan terakhir di Batam. Dari Tabel 4.1 dapat dilihat hasil pengumpulan kuesioner yang sudah dikumpulkan. Tabel 4.1 Statistik Kuesioner yang Digunakan Keterangan Jumlah Kuesioner yang disebarkan 350 Lembar Kuesioner yang terkena outlier 0 Lembar Kuesioner yang akan digunakan dalam analisis 350 Lembar Sumber: Data primer diolah (2016). Table 4.2 menunjukan distribusi frekuensi responden menurut jenis kelamin. Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa persentase responden laki-laki sebesar 40,9% dan responden perempuan sebesar 59,1%. Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persen Laki-laki 143 40.9 Perempuan 207 59.1 Total 350 100 Sumber: Data primer diolah (2016). Tabel 4.3 menunjukkan frekuensi responden berdasarkan usia. Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berada pada kelompok usia 17-25 tahun (41,1%) dari jumlah seluruh responden. Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Persen 17-25 144 41.1 26-35 98 28.0 36-45 49 14.0 ≥45 59 16.9 Total 350 100 Sumber: Data primer diolah (2016). Tabel 4.4 menunjukkan frekuensi responden berdasarkan status. Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berada pada kelompok yang belum menikah (56,6%) dari jumlah seluruh responden.
  • 13. Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Status Status Jumlah Persen Belum menikah 198 56.6 Sudah menikah 152 43.4 Total 350 100 Sumber: Data primer diolah (2012). Tabel 4.5 menunjukkan frekuensi responden berdasarkan pendapatan. Dari hasil pengujian didapatkan kesimpulan bahwa responden terbesar adalah yang berpenghasilan/bulan sebesar Rp 4.000.000 – Rp 6.000.000 yaitu sebanyak 149 orang (42,6%), responden yang berpenghasilan/bulan sebesar ≥ Rp 6.000.000 sebanyak 113 orang (32,3%), responden yang berpenghasilan/bulan sebesar Rp 2.900.000 – Rp 4.000.000 sebanyak 86 orang (24,6%), dan responden yang berpenghasilan/bulan sebesar ≤ Rp 2.900.000 sebanyak 2 orang (0,6%). Tabel 4.5 Responden berdasarkan Pendapatan Pendapatan Jumlah Persen ≤ Rp. 2.900.000 2 0.6 Rp. 2.900.000 - Rp. 4.000.000 86 24.6 Rp. 4.000.000 - Rp. 6.000.000 149 42.6 ≥ Rp. 6.000.000 113 32.3 Total 350 100 Sumber: Data primer diolah (2016). Tabel 4.6 dapat diperoleh kesimpulkan bahwa responden terbesar adalah responden yang menggunakan merek Lainnya yaitu sebanyak 110 orang (31,4%) dan responden terkecil adalah responden yang menggunakan merek Guess yaitu sebanyak 28 orang (14,0%). Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Merek yang Digunakan Pengguna Merek Jumlah Persen Bvlgari 82 23.4 Guess 49 14.0 Calvin Klein 63 18.0 Dior 46 13.1 Lainnya 110 31.4 Total 350 100 Sumber: Data primer diolah (2016).
  • 14. Hasil Uji Outlier Uji outlier dilakukan untuk menguji apakah terdapat data yang menyimpang cukup jauh dari rata-rata dari data yang diperoleh. Dari hasil pengujian 350 responden tidak terdapat responden yang datanya menyimpang dari rata-rata nilai z-score yaitu lebih besar dari +3,0 dan - 3,0. Uji Kualitas Data Hasil Uji Validitas Data Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dinyatakan valid apabila nilai muatan faktor lebih besar dari 0,5 (Hair et al., 2009). Hasil uji validitas pada Tabel 4.7 terdapat 23 item pertanyaan, yang masing-masing terdiri dari 4 item pertanyaan warna kemasan, 3 item pertanyaan material kemasan, 4 item pertanyaan desain pembungkus kemasan, 3 item pertanyaan inovasi, 3 item pertanyaan citra merk, 3 item pertanyaan bentuk huruf dan 3 item pertanyaan perilaku pembelian konsumen. Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Pertanyaan Muatan Faktor Keterangan PC1 0,775 Valid PC2 0,724 Valid PC3 0,759 Valid PC4 0,729 Valid PM1 0,697 Valid PM2 0,803 Valid PM3 0,771 Valid DOW1 0,767 Valid DOW2 0,664 Valid DOW3 0,715 Valid DOW4 0,845 Valid IN1 0,961 Valid IN2 0,928 Valid IN3 0,896 Valid BI1 0,724 Valid BI2 0,669 Valid BI3 0,794 Valid FS1 0,925 Valid FS2 0,954 Valid FS3 0,933 Valid CBB1 0,787 Valid CBB2 0,644 Valid CBB3 0,601 Valid Sumber: Data primer diolah (2016). Uji Reliabilitas Data Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan suatu kuesioner dari konsistensi jawaban dalam kuesioner tersebut. hasil uji reliabilitas dikatakan reliable jika variabel yang diuji memiliki nilai Cronbach’s Alpha >0,6 (Hair, Black, Babin & Anderson, 2009). Nilai Crobach’s Alpha masing-masing variabel dapat dilihat pada Tabel 4.8.
  • 15. Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan Packaging Color 0,736 Reliabel Packaging Material 0,660 Reliabel Design of Wrapper 0,884 Reliabel Innovation 0,919 Reliabel Brand Image 0,738 Reliabel Font Style 0,923 Reliabel Consumer Buying Behavior 0,854 Reliabel Sumber: Data primer diolah (2016) Hasil Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah data yang diperoleh memiliki distribusi normal atau tidak. Data dikatakan normal apabila menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonalnya (Hair, Black, Babin & Anderson, 2009). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh terdistribusi dengan normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Gambar 4.1. gambar menunjukkan data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal. Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Sumber: Data primer diolah (2016)
  • 16. Hasil Uji Multikolinearitas Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.6. Variabel dikatakan tidak terjadi multikolinearitas apabila nilai VIF <10 (Hair, Black, Babin & Anderson, 2009). Hasil dibawah membuktikan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya korelasi antara variabel material kemasan, warna kemasan, desain pembungkusan, bentuk huruf dan inovasi. Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF Keterangan Packaging Color 0,786 1,272 Tidak terjadi multikolinearitas Packaging Material 0,933 1,072 Tidak terjadi multikolinearitas Design of Wrapper 0,719 1,391 Tidak terjadi multikolinearitas Innovation 0,767 1,304 Tidak terjadi multikolinearitas Brand Image 0,952 1,050 Tidak terjadi multikolinearitas Font Style 0,839 1,193 Tidak terjadi multikolinearitas Sumber: Data primer diolah (2016) Hasil uji multikolinearitas menunjukkan nilai VIF pada variabel independen packaging color, packaging material, design of wrapper, innovation, brand image and font style memiliki nilai dibawah 10, maka semua variabel tidak terjadi multikolinearitas. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah variabel penggangu mempunyai varian yang sama atau tidak. Heteroskedastisitas menggambarkan keadaan suatu varian dari variabel pengamatan ke pengamatan yang lain. Pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas karena hasil signifikansi semua variabel < 0,05. Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Data primer diolah (2015).
  • 17. Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa titik-titik yang dihasilkan tidak membentuk suatu pola tertentu dan titik-titik tersebut menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Hipotesis Uji F Hasil uji F untuk penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.10 Hasil Uji F Model F Sig. Keterangan Regression 99.016 0,000b Signifikan Sumber: Data primer diolah (2016). Hasil uji F pada Tabel 4.10 menunjukkan angka signifikan sebesar 99.016. Dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka packaging color, packaging material, design of wrapper, innovation, brand image and font style mempunyai pengaruh secara simultan terhadap perilaku pembelian konsumen. Uji t Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji t untuk penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.11 Hasil Uji t Regresi Variabel Unstandardized Coefficient t Sig. Keterangan Std. B Error 1. Constant 0,352 1,118 3,315 0,753 Packaging Color 0,016 0,031 2,511 0,610 Signifikan Positif Packaging Material 0,030 0,042 0,728 0,467 Signifikan Positif Design of Wrapper 0,045 0,028 0,414 0,000 Signifikan Positif Innovation 0,001 0,042 0,029 0,977 Signifikan Positif Brand Image 0,050 0,053 3,014 0,003 Signifikan Positif Font Style 0,035 0,031 4,333 0,000 Signifikan Positif Sumber: Data primer diolah (2016).
  • 18. H1: Packaging Color berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen Hasil tersebut dapat dilihat warna kemasan memiliki nilai signifikansi 0,003 dan nilai B positif 0,140. Nilai tersebut menunujukkan bahwa konsumen melakukan pembelian produk parfum dilihat dari warna kemasan yang meningkatkan perhatiannya. Hasil yang sama didukung oleh penelitian terdahulu antara lain, Mazhar, Daud, Bhutto dan Mubin (2015), Mersid Poturak (2014), Abdullah et al., (2013), Saeed et al. (2013), Deliya dan Parmar (2012) H2: Packaging Material berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen. Hasil tersebut dapat dilihat material kemasan memiliki nilai signifikansi 0,164 dan nilai B positif 0,090. Nilai tersebut menunjukan bahwa konsumen melakukan pembelian produk parfum dilihat dari packaging material yang berkualitas. Hasil yang sama didukung oleh penelitian penelitian terdahulu antara lain, Mazhar, Daud, Bhutto dan Mubin (2015), Mersid Poturak (2014), Mousavi dan Jahromi (2014), Saeed et al. (2013), dan Deliya dan Parmar (2012). H3: Design of Wrapper berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen. Hasil tersebut dapat dilihat desain pembungkusan memiliki nilai signifikansi 0,700 dan nilai B positif 0,019. Nilai tersebut menunjukan bahwa konsumen melakukan pembelian produk parfum tidak melihat dari desain pembungkusan yang mudah dibawa dan berkualitas. Hasil yang sama didukung oleh penelitian terdahulu yaitu, Mazhar, Daud, Bhutto dan Mubin (2015), Mersid Poturak (2014), Saeed et al. (2013). H4: Innovation berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen. Hasil tersebut dapat dilihat inovasi memiliki nilai signifikan 0,040 dan nilai B positif 0,016. Nilai tersebut menunjukan bahwa konsumen melakukan pembelian produk parfum berfokus pada pembaharuan produk menjadi desain yang baru. Hasil yang sama didukung oleh penelitian terdahulu yaitu Mazhar, Daud, Bhutto dan Mubin (2015), Mersid Poturak (2014). H5: Brand Image berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen. Hasil tersebut dapat dilihat inovasi memiliki nilai signifikan 0,000 dan nilai B positif 0,238. Nilai tersebut menunjukan bahwa konsumen melakukan pembelian produk parfum dilihat dari brand image parfum tersebut yang memiliki reputasi yang tinggi bagi konsumen dan membuat konsumen lebih percaya diri dengan memakai parfum tersebut. Hasil yang sama didukung oleh penelitian terdahulu yaitu Malik et al., (2013) dan Sial at al., (2011) H6: Font Style berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen Hasil tersebut dapat dilihat bentuk huruf memiliki nilai signifikan 0,000 dan nilai B positif 0,393. Nilai tersebut menunjukan bahwa konsumen melakukan pembelian kosmetik dilihat dari font style kemasan yang dapat menarik perhatian dengan bentu huruf yang simple dan elegant. Hasil yang sama didukung oleh penelitian terdahulu antara lain Saeed et al., (2013) Mousavi dan Jahromi (2014), Deliya dan Parmar (2012). Hasil Uji Koefisien Determinasi Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model R R Square Std Error of the Estimate 1 0.796 0.628 .80231 Sumber: Data primer diolah (2016).
  • 19. Hasil pengujian koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.12. Tabel tersebut menunjukkan besarnya adjusted R2 dengan variabel dependen consumer buying behavior adalah 0,628 (62,8%). Nilai tersebut berarti sebesar 62,8% consumer buying behavior dapat dijelaskan oleh variabel packaging color, packaging material, design of wrapper, innovation, brand image, dan font style. Sedangkan sisanya (100%-62,8% = 37,2%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada di dalam penelitian ini. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Penulis meneliti tentang pengaruhnya kemasan (packaging color, packaging material, design of wrapper, innovation, brand image dan font style) terhadap consumers buying behavior. Tujuannya untuk mengetahui faktor apa saja pada kemasan yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian parfum. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka didapatkan kesimpulan bahwa hasil penelitian Hipotesis pertama (H1) menunjukan bahwa packaging color berpengaruh positif signifikan terhadap consumer buying behavior. Hasil penelitian ini mendukung dengan hasil penelitian dari Deliya dan Parmar (2012).Hasil penelitian hipotesis kedua (H2) menunjukkan bahwa packaging material berpengaruh positif signifikan terhadap consumer buying behavior. Hasil penelitian ini mendukung dengan hasil penelitian dari Saeed et al., (2013). Hasil penelitian hipotesis ketiga (H3) menunjukkan bahwa design of wrapper berpengaruh positif signifikan terhadap consumer buying behavior. Hasil penelitian ini mendukung dengan hasil penelitian dari Mersid Poturak (2014). Hasil penelitian hipotesis keempat (H4) menunjukkan bahwa iinoation berpengaruh positif signifikan terhadap consumer buying behavior. Hasil penelitian ini mendukung dengan hasil penelitian dari Shah et al., (2013). Hasil penelitian hipotesis keempat (H5) menunjukkan bahwa brand image berpengaruh positif signifikan terhadap consumer buying behavior. Hasil penelitian ini mendukung dengan hasil penelitian dari Mousai dan Jahromi (2014). Hasil penelitian hipotesis keempat (H6) menunjukkan bahwa font style berpengaruh positif signifikan terhadap consumer buying behavior. Hasil penelitian ini mendukung dengan hasil penelitian dari Abdullah et al., (2013). Keterbatasan Dalam melakukan penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang mengakibatkan kurang sempurnanya penelitian ini, yaitu: 1. Nilai Koefisien Determinasi yang masih 62,8% sehingga masih ada 37,2% yang masih tidak dapat dijelaskan oleh ariael independen packaging color, packaging material, design of wrapper, innovation, brand image dan font style. 2. Merek yang diambil dari penelitian ini hanya Bvlgari, Guess, Calvin Klein, Dior saja sedangkan masih terdapat merek lain yang beredar di Indonesia. 3. Waktu pengambilan sampel yang di lakukan dalam waktu yang relatif singkat. Rekomendasi Penulis menuliskan rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan, yaitu:
  • 20. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti dapat menambahkan variabel-variabel independen lainnya seperti, Product Information (Muhammad Amir Adam, 2014), Advertisement (Malik et al., (2013), Product Price (Rajput, Kalhoro dan Wasif (2012). DAFTAR PUSTAKA Abdullah, M. D., Kalam, A., dan Akterujjaman, S.M. (2013). Packaging Factors Determining Consumer Buying Decision. International Journal of Humanities and Management Sciences. 1(5), 285-289. Abideen, Z. U., Saleem, S., (2012). Effective Advertising and Its Influence on Consumer Buying Behavior. European Journal of Business and Management, 3(3), 55-6. Adam, M. A., dan Ali, K. Impact of Verbal Elements of Packaging of Packaged Milk on Consumer Buying Behaviour. International Journal of Business and Social Science. 5(5), 94- 106. Deliya, M. M., dan Parmar, B. J. (2012). Role of Packaging on Consumer Buying Behavior– Patan District. Global Journal of Management and Business Research.12(10), 49-68. Firoozeh, F., Pashandi, M. A., Hooman, A., dan Khanmohammadi, Z. (2013). The Effect of Brand Equity on Consumer Buying Behavior in term FMCG in Iran. Journal of Contempory Research in Business. 4(9), 945-957. Hair, J.F., Anderson R.E, Tatham R.L, & Black W.C. (2010). Multivariate Data Analysis with Readings. 7th Edition. New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs. Indriantoro, N & Supomo, B. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta. Malik, M. E., Ghafoor, M. M., Ibal, H. K., Ali, Qasim., Hunbal, H., Noman, M., dan Ahmad, B. (2013). Impact of Brand Image and Advertisement on Consumer Buying Behavior. World Applied Sciences Journal. 23(1), 117-122. Mazhar, M., Daud, S., Bhutto, SA., Mubin, M. (2015). Impact of Product Packaging on Consumers. Journal of Marketing and Consumer Research, 16, 35-42. Mousavi, S. A., dan Jahromi, M. M. (2014). Examining The Relationship between Packaging and Consumers Buying Behavior. Indian Journal of Fundamental and Applied Life Sciences. 4, 1038-1044. Poturak, M. (2014). Influence of Product Packaging on Purchase Decisions. European Journal of Social and Human Sciences. 3(3), 144-150. Rajput, A. A., Kalhoro, S. H., dan Wasif, R. (2012). Impact of Product Price and Quality on Consumer Buying Behavior. Interdisciplinary Journal of Contempory Research in Business. 4(4), 485 Shah, S., Ahmad. A., dan Ahmad. N. (2013). Role of Packaging in Consumer Buying Behavior. International Review of Basic and Applied Sciences. 1(2), 35-41. Saeed, R., Lodhi, R. N., Rauf, A., Rana, I. M., Mahmood, Z., dan Ahmad, M. (2013). Impact of Labeling on Customer Buying Behavior in Sahiwal, Pakistan. World Applied Sciences Journal. 24(9), 1250-1254. Sial, M. F., Gulzar, A., Riaz, N., dan Nawaz, B. (2011). Impact of Labeling and Packaging on Buying Behavior of Young Consumers with Mediating Role of Brand Image. Interdisciplinary Journal of Contempory Research in Business, 3(8), 1022-1029. Tuan, L. T., Phuong, N. T. T., Ngoc, L. T. B., dan Mai, L. H. (2013). Powdered Milk Consumers’ Buying Behavior. International Journal of Business and Managemen.. 8(2), 29-37.