Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganAnna Lisstya
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar tentang antibiotik, meliputi definisi, penggolongan, dan metode identifikasi antibiotik secara umum dan khusus. Diuraikan pula ciri khas beberapa golongan antibiotik melalui sifat fisik dan reaksi kimia."
Dokumen tersebut merangkum percobaan untuk menentukan efek antidiare dari beberapa obat, yaitu loperamide, rebusan daun jambu biji, dan larutan Na.CMC 1%. Percobaan dilakukan dengan memberikan induksi diare terlebih dahulu menggunakan oleum ricini, kemudian memberikan obat-obatan tersebut untuk mengamati parameter seperti frekuensi defekasi dan konsistensi feses.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi. Metode yang digunakan adalah metode lempeng silinder dan turbidimetri untuk menentukan kadar hambatan minimum (KHM) antibiotik terhadap mikroba patogen. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pengujian potensi antibiotik secara mikrobiologi mulai dari persiapan bahan sampai perhitungan hasil.
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganAnna Lisstya
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar tentang antibiotik, meliputi definisi, penggolongan, dan metode identifikasi antibiotik secara umum dan khusus. Diuraikan pula ciri khas beberapa golongan antibiotik melalui sifat fisik dan reaksi kimia."
Dokumen tersebut merangkum percobaan untuk menentukan efek antidiare dari beberapa obat, yaitu loperamide, rebusan daun jambu biji, dan larutan Na.CMC 1%. Percobaan dilakukan dengan memberikan induksi diare terlebih dahulu menggunakan oleum ricini, kemudian memberikan obat-obatan tersebut untuk mengamati parameter seperti frekuensi defekasi dan konsistensi feses.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi. Metode yang digunakan adalah metode lempeng silinder dan turbidimetri untuk menentukan kadar hambatan minimum (KHM) antibiotik terhadap mikroba patogen. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pengujian potensi antibiotik secara mikrobiologi mulai dari persiapan bahan sampai perhitungan hasil.
Dokumen tersebut membahas tentang pasta sebagai sediaan farmasi semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat untuk pemakaian topikal. Dibahas pula karakteristik, penggolongan, metode pembuatan, contoh formula standar, perbedaan dengan salep, serta keuntungan dan kerugian pasta. Dokumen ini menyimpulkan bahwa kelebihan pasta adalah mengikat cairan luka dan melekat lebih lama pada kulit, sement
Dokumen tersebut membahas percobaan untuk menentukan koefisien partisi beberapa zat kimia seperti asam salisilat, codein HCl, dan asetosal dalam sistem pelarut air dan minyak kelapa. Prosedur percobaan meliputi penimbangan sampel, pelarutan dalam air suling, pemisahan menggunakan corong pisah, dan titrasi larutan hasil dengan NaOH untuk menghitung nilai koefisien partisinya.
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakGina Sakinah
Dokumen tersebut membahas tentang standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak herbal. Standarisasi adalah proses menetapkan standar yang dilakukan secara tertib dengan memperhatikan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan. Standarisasi mencakup parameter kualitas seperti kemurnian, kandungan zat aktif, dan ketiadaan zat berbahaya seperti logam berat dan residu pestisida. Standarisasi bertujuan mempertahankan konsistensi
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
BAB 1 PENDAHULUAN memberikan tujuan percobaan untuk membantu mahasiswa mempelajari prinsip farmakologi secara praktis dan menghargai peran hewan percobaan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang penanganan hewan percobaan seperti mencit dan tikus serta cara-cara pemberian obat secara oral, subkutan, intravena, intramuscular, dan intraperitoneal.
Titrasi nitrimetri menggunakan NaNO2 sebagai titran untuk menitrasi zat yang mengandung gugus amina aromatis atau dapat dihidrolisis menjadi amina aromatis. NaNO2 akan membentuk asam nitrit yang bereaksi dengan sampel membentuk garam diazonium. Titik akhir dapat ditentukan secara visual menggunakan indikator dalam atau luar, atau secara elektrometri menggunakan elektroda. Katalis seperti
Menurut FI edisi III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak.
Menurut FI edisi IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras dan lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Praktikum ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh temperatur terhadap kelarutan asam benzoat dan asam borat. Kelarutan kedua zat diukur pada suhu kamar, 450C, dan 600C. Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan asam benzoat dan asam borat meningkat dengan peningkatan suhu.
Mahasiswa membuat gel Na Diklofenak untuk tujuan praktikum. Gel dibuat dengan bahan Na Diklofenak 1%, CMC Na 6%, dan Nipagin 0,3% dalam air. Gel dievaluasi melalui uji pH, homogenitas, kemampuan proteksi, daya sebar dan lekat. Hasil uji menunjukkan gel bersifat netral, homogen, dan mampu menyebar seiring bertambahnya beban.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pembuatan tablet vitamin C menggunakan metode cetak langsung. Metode ini digunakan karena vitamin C tidak stabil pada pemanasan dan cepat teroksidasi, sehingga tidak cocok dengan metode granulasi basah. Tablet dibuat menggunakan campuran vitamin C, amprotab, pati, avicel, magnesium stearat, dan talk sebagai bahan pengisi. Evaluasi granul dan tablet dilakukan untuk mengetahui sifat alir, organoleptik
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk sediaan farmasi yang umum digunakan beserta keuntungan dan kerugiannya, seperti tablet, kapsul, pil, larutan, salep, krim, gel, pasta, lotion, injeksi, suppositoria, inhaler, serbuk, tetes, emulsi, dan suspensi.
Dokumen tersebut membahas tentang sediaan suspensi, termasuk definisi suspensi, karakteristik fisik yang baik untuk suspensi, tahapan preformulasi, komponen penting dalam formulasi suspensi seperti ukuran partikel, bahan tambahan, dan teori-teori yang mendasari stabilisasi suspensi.
1. Laporan praktikum menguji stabilitas obat parasetamol dengan menentukan orde reaksi penguraian dan energi aktivasi.
2. Hasil menunjukkan reaksi penguraian parasetamol orde satu dengan energi aktivasi 0,433 eV dan waktu kadaluarsa 3 tahun.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang dasar-dasar pembuatan salep. Ada beberapa jenis dasar salep yang dibahas seperti dasar salep hidrokarbon, serap, dan larut air. Juga dijelaskan bahan-bahan yang dapat dimasukkan ke dalam salep seperti zat padat, cairan, dan ekstrak serta cara-cara memprosesnya.
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
Aerosol Farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
Ringkasan:
Teks membahas tentang analisis regresi berganda menggunakan metode ordinary least squares untuk menentukan koefisien regresi. Terdapat contoh penentuan koefisien regresi persamaan permintaan yang dipengaruhi oleh harga dan pendapatan menggunakan data sampel secara simultan.
Dokumen tersebut membahas tentang pasta sebagai sediaan farmasi semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat untuk pemakaian topikal. Dibahas pula karakteristik, penggolongan, metode pembuatan, contoh formula standar, perbedaan dengan salep, serta keuntungan dan kerugian pasta. Dokumen ini menyimpulkan bahwa kelebihan pasta adalah mengikat cairan luka dan melekat lebih lama pada kulit, sement
Dokumen tersebut membahas percobaan untuk menentukan koefisien partisi beberapa zat kimia seperti asam salisilat, codein HCl, dan asetosal dalam sistem pelarut air dan minyak kelapa. Prosedur percobaan meliputi penimbangan sampel, pelarutan dalam air suling, pemisahan menggunakan corong pisah, dan titrasi larutan hasil dengan NaOH untuk menghitung nilai koefisien partisinya.
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakGina Sakinah
Dokumen tersebut membahas tentang standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak herbal. Standarisasi adalah proses menetapkan standar yang dilakukan secara tertib dengan memperhatikan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan. Standarisasi mencakup parameter kualitas seperti kemurnian, kandungan zat aktif, dan ketiadaan zat berbahaya seperti logam berat dan residu pestisida. Standarisasi bertujuan mempertahankan konsistensi
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
BAB 1 PENDAHULUAN memberikan tujuan percobaan untuk membantu mahasiswa mempelajari prinsip farmakologi secara praktis dan menghargai peran hewan percobaan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang penanganan hewan percobaan seperti mencit dan tikus serta cara-cara pemberian obat secara oral, subkutan, intravena, intramuscular, dan intraperitoneal.
Titrasi nitrimetri menggunakan NaNO2 sebagai titran untuk menitrasi zat yang mengandung gugus amina aromatis atau dapat dihidrolisis menjadi amina aromatis. NaNO2 akan membentuk asam nitrit yang bereaksi dengan sampel membentuk garam diazonium. Titik akhir dapat ditentukan secara visual menggunakan indikator dalam atau luar, atau secara elektrometri menggunakan elektroda. Katalis seperti
Menurut FI edisi III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak.
Menurut FI edisi IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras dan lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Praktikum ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh temperatur terhadap kelarutan asam benzoat dan asam borat. Kelarutan kedua zat diukur pada suhu kamar, 450C, dan 600C. Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan asam benzoat dan asam borat meningkat dengan peningkatan suhu.
Mahasiswa membuat gel Na Diklofenak untuk tujuan praktikum. Gel dibuat dengan bahan Na Diklofenak 1%, CMC Na 6%, dan Nipagin 0,3% dalam air. Gel dievaluasi melalui uji pH, homogenitas, kemampuan proteksi, daya sebar dan lekat. Hasil uji menunjukkan gel bersifat netral, homogen, dan mampu menyebar seiring bertambahnya beban.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pembuatan tablet vitamin C menggunakan metode cetak langsung. Metode ini digunakan karena vitamin C tidak stabil pada pemanasan dan cepat teroksidasi, sehingga tidak cocok dengan metode granulasi basah. Tablet dibuat menggunakan campuran vitamin C, amprotab, pati, avicel, magnesium stearat, dan talk sebagai bahan pengisi. Evaluasi granul dan tablet dilakukan untuk mengetahui sifat alir, organoleptik
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk sediaan farmasi yang umum digunakan beserta keuntungan dan kerugiannya, seperti tablet, kapsul, pil, larutan, salep, krim, gel, pasta, lotion, injeksi, suppositoria, inhaler, serbuk, tetes, emulsi, dan suspensi.
Dokumen tersebut membahas tentang sediaan suspensi, termasuk definisi suspensi, karakteristik fisik yang baik untuk suspensi, tahapan preformulasi, komponen penting dalam formulasi suspensi seperti ukuran partikel, bahan tambahan, dan teori-teori yang mendasari stabilisasi suspensi.
1. Laporan praktikum menguji stabilitas obat parasetamol dengan menentukan orde reaksi penguraian dan energi aktivasi.
2. Hasil menunjukkan reaksi penguraian parasetamol orde satu dengan energi aktivasi 0,433 eV dan waktu kadaluarsa 3 tahun.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang dasar-dasar pembuatan salep. Ada beberapa jenis dasar salep yang dibahas seperti dasar salep hidrokarbon, serap, dan larut air. Juga dijelaskan bahan-bahan yang dapat dimasukkan ke dalam salep seperti zat padat, cairan, dan ekstrak serta cara-cara memprosesnya.
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
Aerosol Farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
Ringkasan:
Teks membahas tentang analisis regresi berganda menggunakan metode ordinary least squares untuk menentukan koefisien regresi. Terdapat contoh penentuan koefisien regresi persamaan permintaan yang dipengaruhi oleh harga dan pendapatan menggunakan data sampel secara simultan.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis korelasi dan regresi linear sederhana. Terdapat beberapa poin penting yaitu penjelasan tentang tujuan mempelajari regresi untuk memprediksi hubungan antar variabel, penggunaan diagram scatter plot dan rumus-rumus untuk menentukan persamaan regresi linear.
Teks tersebut membahas tentang statistik pendidikan. Statistik pendidikan adalah ilmu yang mempelajari prinsip, metode, dan prosedur analisis data berupa angka yang digunakan dalam pendidikan. Teks tersebut juga memberikan informasi tentang hasil pencarian untuk istilah "Statistik Pendidikan".
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara inflasi dengan tingkat hunian hotel di beberapa kota, serta hubungan antara volume perdagangan saham dengan jumlah perusahaan sekuritas. Data menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan secara statistik antara kedua variabel tersebut pada taraf nyata 5% dan 1%.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis korelasi, hubungan positif dan negatif antara dua variabel, rumus koefisien korelasi dan determinasi, serta contoh penggunaan analisis korelasi untuk mengukur hubungan antara variabel-variabel seperti inflasi dan suku bunga, produksi dan harga minyak kelapa sawit."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik dan alat optimasi analisis regresi untuk melihat hubungan antara variabel dependen dan independen. Metode ordinary least square (OLS) digunakan untuk memperoleh persamaan regresi sederhana dan berganda dengan meminimalkan kuadrat kesalahan antara data aktual dan perkiraan. Konsep marginalitas dan elastisitas juga dijelaskan untuk menganalisis pengaruh perubahan suatu variabel terhadap variabel lain.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis regresi sederhana dan berganda. Regresi sederhana melibatkan dua variabel sedangkan regresi berganda melibatkan dua variabel atau lebih. Dokumen ini juga menjelaskan cara mengestimasi koefisien regresi, menguji signifikansi model dan koefisien, serta menganalisis residual pada model regresi.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode analisis kurva untuk memodelkan hubungan antara variabel-variabel, seperti regresi kuadrat terkecil linear dan non-linear, regresi polinomial, serta regresi linear dengan dua peubah. Metode-metode tersebut digunakan untuk memperkirakan nilai fungsi di antara titik-titik data yang diketahui.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan posisi titik P berdasarkan kelima titik referensi dengan mengukur jaraknya, kemudian menggunakan metode least square untuk mendapatkan koordinat titik P. Dokumen juga membahas tentang penambahan persamaan normal dan memperlakukan konstrain dalam perhitungan survei.
Metode least square merupakan metode analisis tren linear yang sering digunakan untuk memodelkan data berseri waktu. Metode ini menggunakan persamaan garis linear untuk mewakili hubungan antara variabel tergantung (Y) dan variabel bebas (X). Nilai koefisien persamaan ditentukan dengan mengminimalkan kuadrat kesalahan antara data aktual dan data yang diestimasi. Contoh kasus data genap dan ganjil mendemonstrasikan penerapan metode ini.
Regresi linier adalah metode analisis untuk memprediksi hubungan antara variabel terikat dan bebas dengan menggunakan persamaan garis. Persamaan regresi linier menggunakan koefisien a dan b untuk memodelkan hubungan antara variabel X dan Y, dan dapat digunakan untuk memprediksi nilai Y berdasarkan nilai X. Selisih taksir standar mengukur ketepatan model regresi.
Model analisis jalur digunakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel dan mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis jalur membantu menjelaskan fenomena, memprediksi nilai variabel, mengidentifikasi faktor penentu, dan menguji model konseptual."
Similar to ANALISI REGRESI LINIER UNTUK STABILITAS OBAT (20)
Dokumen tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan yang dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung sifat zat terlarut. Sifat koligatif tersebut meliputi penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Dokumen tersebut juga menjelaskan rumus-rumus dan contoh soal untuk menghitung keempat sifat koligatif ter
Dokumen tersebut membahas sifat-sifat turunan dari serbuk, termasuk porositas, kerapatan partikel sebenarnya dan granul, serta kerapatan bulk. Jenis-jenis porositas dijelaskan seperti porositas antar partikel dan dalam partikel. Beberapa contoh soal juga diberikan untuk mengilustrasikan konsep-konsep tersebut.
This document discusses the calculation of an effervescent formula for vitamin C tablets. It begins by providing the formula for a 1.5g effervescent tablet, which includes 500mg of vitamin C. It then calculates the formula based on the tablet weight, dividing it into inner and outer phases. The weights of the acid and base components are calculated based on their molecular weights and equivalents in the reaction equations provided. Ratios of citric acid, tartaric acid and sodium bicarbonate are determined for an effervescent granule example based on these calculations.
Dokumen ini memberikan informasi mengenai perhitungan kadar kandungan kimia ekstrak, khususnya flavonoid rutin, dari beberapa sampel tanaman menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Dilakukan standarisasi terlebih dahulu untuk membuat kurva kalibrasi rutin sebelum mengukur absorbansi sampel dan menghitung kadar flavonoidnya berdasarkan kurva tersebut. Hasilnya menunjukkan kadar flavon
Dokumen ini memberikan contoh perhitungan formula granulasi basah dan granulasi kering untuk pembuatan tablet. Pada granulasi basah, dijelaskan perhitungan komposisi zat aktif, pembentuk granul, dan fase luar untuk mendapatkan bobot tablet sesuai target. Sedangkan pada granulasi kering, dijelaskan perhitungan komposisi zat aktif, bahan pembentuk granul dan fase luar, serta perhitungan jumlah dan bobot tablet hasil a
The document contains calculations and formulas for determining several parameters of plant extracts, including:
1) Moisture content or drying shrinkage, calculated as the weight difference before and after drying divided by the initial weight.
2) Ash content, calculated as the weight of residue after ignition divided by the initial weight.
3) Acid-insoluble ash content, calculated similarly using the weight of residue after ignition and treatment with acid.
4) Soluble solids content, calculated using weights before and after solvent extraction and evaporation, adjusted for solvent volumes.
The document provides examples of these calculations and the parameters determined for a particular sample.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
ANALISI REGRESI LINIER UNTUK STABILITAS OBAT
1. 1
ANALISIS REGRESI UNTUK STABILTAS OBAT
Antonius Padua Ratu, M.Farm., Apt.
STTIF Bogor 2020
Regresi Linier Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal
antara satu variabel independen (contoh waktu) dengan satu variabel dependen
(contohnya kadar).
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :
Dimana :
Ý = subyek dalam variabel dependen yangdiprediksikan a = harga Y bila X = 0
(harga konstan)
b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel
independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.
X = subyek pada variabel Independen yang mempunyai nilai tertentu
Secara teknis harga b merupakan tangen dari (perbandingan) antara
Harga a dan b dapat dicari dengan rumus berikut :
( )
atau
√[ ] [ ]
n : jumlah data
Y a bX
2. 2
Contoh Tabel 1. Data stabilitas obat untuk Orde 0
(Waktu (Bulan)) (Kadar (mg/cth)
0 500
1 450
2 401
3 357
4 299
Untuk membuat regresi linier orde nol maka perlu tabel dibawah ini
X (Waktu (Bulan)) Y (Kadar (mg/cth) X2
Y2
XY
0 500 0 250000 0
1 450 1 202500 450
2 401 4 160801 802
3 357 9 127449 1071
4 299 16 89401 1196
Xi =10 Yi =2007 Xi
2
= 30 Yi
2
= 830151 XiYi =3519
√[ ] [ ]
√
√
√
Sehingga persamaan Y = 500,4 - 49,5X dengan r2
=0,9984
r2
adalah koefisien yang menyatakan keakuratan hubungan antara X dan Y, makin mendekati
1 maka persamaan garis tersebut semakin mendekati ideal maka semua data X yang
masukkan pada persamaan regresi akan menghasilkan Y yang mendekati Y tabel.
Miasalnya X = 1 maka Y = 500,4 – (49,5) (1) =500,4-49,5 = 450,9 mendekati tabel Y = 450
3. 3
Tabel 2. Data stabilitas obat untuk Orde 1
(Waktu (Bulan)) (Kadar (mg/cth)
0 500
1 450
2 401
3 357
4 299
Untuk membuat regresi linier orde satu maka perlu tabel dibawah ini dengan kadar
dikonversi menjadi ln kadar, ln adalah fungsi logaritma dengan basis bilangan e
X (Waktu (Bulan))
Y (ln Kadar
(mg/cth)
X2
Y2
XY
0 Ln 500 = 6,214608 0 38,62135 0
1 Ln 450 = 6,109248 1 37,32291 6,109248
2 Ln 401 = 5,993961 4 35,92757 11,98792
3 Ln 3567 = 5,877736 9 34,54778 17,63321
4 Ln 299 = 5,700444 16 32,49506 22,80177
Xi =10 Yi =29,896 Xi
2
= 30
Yi
2
=
178,9147
XiYi
=58,53215
√[ ] [ ]
√
√
√
9886
y = -0,126x + 6,2312
r² = 0,9886
4. 4
PENENTUAN ORDE REAKSI
Y = a + b X
Orde 0 At = Ao - ko t
Orde 1 ln Ct = lnC0 - k1 t
Ao dan C0 adakah kadar pada waktu waktu t=0
Dari hasil perhitungan dan data table 1 dan 2 diatas maka diperoleh
Table 3
Orde nol Orde satu
a 500,4 6,2312
b - 49,5 -0,126
r2
0,9984 0,9886
Maka orde reaksi yang dipakai ada orde 0 karena r2
orde 0 sebesar 0,9984 mendekati 1
dibandingkan dengan orde 1 sebesar 0,9886
Y = 500,4 + -49,5 X
Orde 0 At = Ao - ko t
Orde 1 ln Ct = lnC0 - k1 t
Maka -ko = -49,5, ko = 49,5
Jika orde 1 maka gunakan rumus orde 1, orde 0 tidak digunakan
Penentuan waktu paruh (t1/2) dan kadaluarsa (t90)
Tabel 4
Waktu paruh Waktu kadaluarsa
Orde 0
Orde 1
5. 5
Berdasarkan Tabel 3 maka yang digunakan hanya Orde 0
Waktu paruh Waktu kadaluarsa
Orde 0
Orde 1
Jika orde 1 maka gunakan rumus orde 1, orde 0 tidak digunakan
Waktu paruh (t1/2) = 5,05 bulan dan kadaluarsa (t90) = 1,01 bulan
Satuan waktu bulan diperoleh dari data tabel 1
6. 6
PENENTUAN STABILITAS DIPERCEPAT
Tabel 5. Data stabilitas pada orde 1
Waktu
(hari)
Kadar (ppm)
40o
C 50o
C 60o
C
0 6,69 6,69 6,69
5 6,05 5,47 4,95
10 5,47 4,48 3,67
15 4,95 3,67 2,72
20 4,48 3,00 2,01
25 4,06 2,46 1,49
30 3,67 2,01 1,11
Table 6 Data Stablitas dan Ln
Waktu
(hari)
Kadar (ppm) Ln Kadar (ppm)
40o
C 50o
C 60o
C 40o
C 50o
C 60o
C
0 6,69 6,69 6,69 1,90 1,90 1,90
5 6,05 5,47 4,95 1,80 1,70 1,60
10 5,47 4,48 3,67 1,70 1,50 1,30
15 4,95 3,67 2,72 1,60 1,30 1,00
20 4,48 3,00 2,01 1,50 1,10 0,70
25 4,06 2,46 1,49 1,40 0,90 0,40
30 3,67 2,01 1,11 1,30 0,70 0,10
Dibuat ln karena orde 1
7. 7
Tabel 7 Pada Suhu 40o
C
Waktu (hari)
X
Ln Kadar (ppm)
Y
X2
Y2
XY
0 1,90 0 3,61 0
5 1,80 25 3,24 9
10 1,70 100 2,89 17
15 1,60 225 2,56 24
20 1,50 400 2,25 30
25 1,40 625 1,96 35
30 1,30 900 1,69 39
Xi =105 Yi =11,2 Xi
2
= 2275 Yi
2
= 18,2 XiYi = 154
y = -0,02x + 1,9
k1 = 0,02
Tabel 8 Pada Suhu 50o
C
Waktu (hari)
X
Ln Kadar (ppm)
Y
X2
Y2
XY
0 1,9 0 3,61 0
5 1,7 25 2,89 8,5
10 1,5 100 2,25 15
15 1,3 225 1,69 19,5
20 1,1 400 1,21 22
25 0,9 625 0,81 22,5
30 0,7 900 0,49 21
Xi =105 Yi =9,1 Xi
2
= 2275 Yi
2
= 12,95 XiYi = 108,5
y = -0,04x + 1,9
k1 = 0,04
8. 8
Tabel 9 Pada Suhu 60o
C
Waktu (hari)
X
Ln Kadar (ppm)
Y
X2
Y2
XY
0 1,9 0 3,61 0
5 1,6 25 2,56 8
10 1,3 100 1,69 13
15 1 225 1 15
20 0,7 400 0,49 14
25 0,4 625 0,16 10
30 0,1 900 0,01 3
Xi =105 Yi =7 Xi
2
= 2275 Yi
2
= 9,52 XiYi = 63
y = -0,06x + 1,9
k1 = 0,06
dari hasil k1 Tabel 7, 8 dan 9 maka dibuat Tabel 10
Table 10
t (o
C) k1 T (273 + t (0
C)
1000/T sebagai
sumbu X
ln k1 sebagai
sumbu Y
60 0,06 333 3,003003 -2,81341
50 0,04 323 3,095975 -3,21888
40 0,02 313 3,194888 -3,91202
9. 9
Table 11
1000/T (sebagai
sumbu X)
ln k1 (sebagai
sumbu Y)
X2
Y2
XY
3,003003 -2,81341 9,018027 7,915276 -8,44868
3,095975 -3,21888 9,585061 10,36119 -9,96557
3,194888 -3,91202 10,20731 15,3039 -12,4985
9,293866 -9,94431 28,8104 33,58036 -30,9127
Xi =9,293866 Yi =--9,94431 Xi
2
= 28,8104 Yi
2
= 33,58036 XiYi = -30,9127
y = -5,7322x + 14,4433
Jika hendak disimpan pada suhu 20o
C maka pada Tabel 12
Tabel 12
t (o
C) k1 T (273 + t (0
C)
1000/T sebagai
sumbu X
ln k1 sebagai
sumbu Y
60 0,06 333 3,003003 -2,81341
50 0,04 323 3,095975 -3,21888
40 0,02 313 3,194888 -3,91202
20 ? 293 3,412969
? dicari melului
persaman regresi
Tabel 9
y = -5,7322x + 14,4433
Berdasarkan data dan perhitungan Tabel 12, maka dipakai Orde 1 berdasarkan data Tabel 5
12. Reaksi Orde Nol
t (1)
Notasi konsentrasi untuk orde nol adalah A
Waktu paruh adalah waktu dimana konsentrasi menjadi ½ dari konsentrasi
semula, maka (2)
(1) dan (2) digabung
t
t
Waktu kadaluarsa adalah waktu dimana konsentasi 90% (=0,9) dari konsentrasi
semula, maka (3)
(1) dan (3) digabung
t
t
Waktu kadaluarsa orde nol :
13. Reaksi Orde Satu
t (4)
Notasi konsentrasi untuk orde nol adalah C
Waktu paruh adalah waktu dimana konsentrasi menjadi ½ dari konsentrasi
semula maka (5)
(4) dan (5) digabung
t (4)
t
14. Waktu kadaluarsa adalah waktu dimana konsentasi 90% (=0,9) dari konsentrasi
semula, maka maka (6)
(4) dan (6) digabung
t
t