Akuntansi adalah bahasa bisnis karena akuntansi dipakai dalam mendeskripsikan segala kegiatan usaha dan alat untuk mengkomunikasikan informasi keuangan tentang sebuah perusahaan. Akuntansi berbeda dengan tata buku. Akuntansi jauh lebih luas cakupannya dari tata buku.
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
Analisa Bisnis Akuntansi
1. Analisa Proses Bisnis Berbasis Akuntansi
ANALISA PROSES BISNIS BERBASIS AKUNTANSI
Abas Sunarya *
ABSTRAK
Akuntansi merupakan proses mengidentifikasikan, mengukur dan
melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi
tersebut. Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menghasilkan
informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai
aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan.
Akuntansi tidak sama dengan pembukuan. Pembukuan adalah aktivitas
pencatatan data ssuatu perusahaan dengan suatu cara tertentu. Seorang
pemegang pembukuan mungkin bertanggung jawab terhadap seluruh catatan
usaha suatu perusahaan, tetapi mungkin juga hanya bertanggung jawab pada
suatu bagian kecil tertentu, seperti catatan penjualan kepada pelanggan
perusahaan saja. Sebagian besar pekerjaan pembukuan adalah pekerjaan
klerikal, dan kalaupun terjadi peningkatan biasanya akan dibantu dengan
bantuan komputer.
A. PENDAHULUAN
Akuntansi terutama mementingkan aktivitasnya pada desain sistem
pencatatan, mempesiapkan laporan keuangan berdasarkan data yang ada, dan
menginterpretasikan laporan tersebut. Akuntan seringkali memeriksa pekerjaan
para pemegang pembukuan. Di perusahaan besar akuntan memiliki tanggung
jawab dan otorisasi yang lebih besar dibandingkan dengan pemegang
pembukuan. Memang pekerjaan akuntansi pada tahap awal juga mencakup
pembukuan. Tetapi pada tahap berikutnya seorang akuntan harus memiliki
pengetahuan yang lebih banyak, pemahaman konsep yang lebih baik, dan
kemampuan analitis yang lebih tinggi dibandingkan seorang pemegang
pembukuan.
Akuntansi adalah bahasa bisnis karena akuntansi dipakai dalam
mendeskripsikan segala kegiatan usaha dan alat untuk mengkomunikasikan
informasi keuangan tentang sebuah perusahaan. Akuntansi berbeda dengan
tata buku. Akuntansi jauh lebih luas cakupannya dari tata buku. Tata buku
merupakan fungsi pencatatan dari proses akuntansi yang hanya mencatat
transaksi-transaksi baik manual atau komputer sedangkan akuntansi
melibatkan analisis transaksi dan kejadian ekonomi, memutuskan bagaimana
melaporkan dalam laporan keuangan dan menafsirkan hasilnya. Akuntansi juga
melibatkan perancangan dan penerapan sistem akuntansi untuk menghasilkan
laporan-laporan dalam mengendalikan kegiatan organisasi.
ANIMASI Volume.2 No.02 September - 2012 ISSN: 2089-0184
65
2. Analisa Proses Bisnis Berbasis Akuntansi
Gambar-1. Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pemakai Informasi Akuntansi
Para pembuat keputusan membutuhkan informasi. Semakin besar
keputusan, semakin besar pula kebutuhannya akan informasi yang relevan.
Pada umumnya, pemakai laporan keuangan dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan yaitu pemakai internal dan pemakai eksternal. Jenis informasi untuk
kedua golongan pemakai ini sudah tentu berbeda. Laporan keuangan internal
dipakai oleh kalangan yang langsung mengarahkan kegiatan-kegiatan harian
perusahaan (manajemen), dan tipe akuntansi yang menyediakan data bagi
kalangan manajemen adalah akuntansi manajemen. Akuntansi manajemen
terfokus pada penyediaan informasi untuk perencanaan, penerapan rencana,
pengendalian biaya. Laporan keuangan eksternal digunakan oleh orang-orang
dan organisasi yang mempunyai kepentingan ekonomi dalam perusahaan,
namun bukan merupakan bagian dari manajemen perusahaan. Tipe akuntansi
yang menyediakan data bagi pihak luar disebut akuntansi keuangan.
1.a. Pemakai Internal
Laporan keuangan oleh manajemen digunakan sebagai alat untuk
mempertanggung jawabkan pengelolaan kepada pemilik. Manajemen memakai
informasi akuntansi untuk menetapkan sasaran-sasaran organisasinya,
mengevaluasi kemajuan terhadap sasaran tersebut, dan mengambil tindakan
korektif manakala dibutuhkan. Manajemen membuat keputusan-keputusan
yang secara langsung akan mempengaruhi operasi perusahaan. Para pemakai
internal dapat meminta informasi apapun yang mereka butuhkan, untuk
membuat keputusan-keputusan atas operasi internal perusahaan. Sebagai
misal, meminta laporan pembelian fasilitas mesin baru, penambahan lini produk
baru, laporan-laporan kinerja divisi perusahaan.
Manajer produksi adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
keseluruhan proses menghasilkan produk di dalam suatu perusahaan. Sebagai
pihak internal perusahaan yang bertanggung jawab terhadap proses produksi,
manajer produksi memerlukan informasi berkaitan dengan keseluruhan biaya
maupun rincian biaya yang diperlukan untuk menghasilkan produk perusahaan.
ANIMASI Volume.2 No.02 September - 2012 ISSN: 2089-0184
Aktivitas-aktivitas
bisnis
Para pengambil
keputusan
Pengukuran:
Dilakukan dengan
mencatat data
berbagai kegiatan
bisnis
Pemrosesan:
Dilakukan dengan
Menyimpan dan
Menyiapkan data
Berbagai kegiatan bisnis
Komunikasi:
Dilakukan dengan
Pembuatan laporan
keuangan
Akuntansi
Data Informasi
66
3. Analisa Proses Bisnis Berbasis Akuntansi
Manajer pemasaran adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
keseluruhan proses pemasaran produk perusahaan, mulai dari promosi,
distribusi sampai dengan pelayanan perna-jual. Sebagai pihak internal
perusahaan yang bertanggung jawab terhadap pemasaran produk perusahaan,
manajer pemasaran memerlukan data biaya produksi dari setiap produknya
guna menentukan harga jual produk tersebut, dan perincian dari biaya
pemasaran untuk mencari alternatif biaya pemasaran yang paling efisien bagi
perusahaan tanpa mengabaikan efektivitas pemasarannya.
1.b. Pemakai Eksternal
a. Pemilik perusahaan/ owner: menilai prestasi manajemen, mengetahui
hasil dividen yang akan diterima, menilai posisi keuangan dan
pertumbuhannya, mengetahui nilai saham dan laba perlembar saham,
dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan di masa datang, dasar untuk
mempertimbangkan menambah atau mengurangi investasi.
b. Investor: menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan, menilai
kemungkinan menanamkan dana dalam perusahaan atau menarik investasi
dari perusahaan, memprediksi kondisi perusahaan di masa datang.
Sebagai pihak yang menanamkan uangnya di dalam perusahaan, calon
investor harus memiliki keyakinan bahwa perusahaan tersebut dapat
memberikan penghasilan yang memadai dalam jangka panjang. Informasi
yang diperlukan investor mencakup: (a) laba usaha yang diperoleh dalam
beberapa tahun terakhir, (b) pertumbuhan kekayaan perusahaan.
c. Kreditor: Bank dan rekanan membutuhkan informasi akuntansi untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi pembayaran-
pembayaran yang dijadwalkan sebelum memberikan pinjaman beserta
bunganya. Karena itu informasi yang diperlukan mencakup: (a) besarnya
kekayaan perusahaan, (b) kemampuan menghasilkan laba usaha, (c)
perbandingan hutang dengan total kekayaan perusahaan.
d. Pemerintah: berkepentingan dengan informasi akuntansi untuk tujuan
pengenaan pajak dan pembuatan peraturan dan juga bisa menjadi bahan
penyusunan data dan statistik. Sebagai pihak yang akan memungut pajak
penghasilan kepada perusahaan, maka informasi utama yang diperlukan
pemerintah mencakup: (a) laba usaha yang diperoleh, (b) beban yang
dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan.
e. Pemasok (supplier): adalah orang atau perusahaan yang menjual
berbagai barang kepada perusahaan, mulai dari peralatan kantor, mesin,
kendaraan sampai dengan bahan baku usaha. Sebagai pihak yang menjual
barang kepada perusahaan secara kredit, pemasok harus memiliki
keyakinan bahwa kredit yang diberikannya kepada perusahaan akan dapat
dibayar sesuai dengan kesepakatan. Informasi yang diperlukan mencakup
(a) besarnya kekayaan perusahaan, (b) kemampuan menghasilkan laba
usaha, (c) perbandingan hutang dengan total kekayaan perusahaan.
f. Karyawan: untuk mengetahui stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Hal
ini berhubungan dengan permintaan gaji dan upah serta bonus mereka.
ANIMASI Volume.2 No.02 September - 2012 ISSN: 2089-0184
67
4. Analisa Proses Bisnis Berbasis Akuntansi
Gambar-2 Keluaran Siklus Akuntansi
C. HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
Permintaan terhadap jasa akuntansi akan meningkat seiring dengan
kenaikan dalam jumlah, ukuran dan kompleksitas bisnis atau usaha. Disamping
itu adanya undang-undang dan peraturan-peraturan baru juga dapat
meningkatkan pemintaan akan jasa akuntansi. Berbagai jenis profesi akuntansi
diuraikan berikut ini:
a. Akuntan Manajemen/ Swasta (Private Accountants): adalah akuntan
yang bekerja dalam perusahaan bisnis, nirlaba, pada berbagai posisi
seperti kepala bagian akuntansi (controler), direktur keuangan, auditor
internal. Tugas akuntan manajemen meliputi merancang sistem akuntansi,
menyusun laporan keuangan untuk pihak luar dan pemakai internal,
mengkoordinasi penyusunan anggaran dan melakukan audit internal untuk
kepentingan manajemen.
b. Akuntan Publik (Public Accountants): adalah akuntan independen yang
bersama-sama stafnya memberikan jasanya dalam memeriksa dan menilai
kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan dengan memperoleh
imbalan pembayaran tertentu.
c. Akuntan Pemerintah (Government Accountants): adalah akuntan yang
bekerja pada badan-badan pemerintah, seperti Departemen Keuangan,
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Direktoral Pajak,
Bea Cukai, Inspektorat Jenderal.
d. Akuntan Pendidik: adalah akuntan yang bertugas sebagai staf pengajar
pada universitas. Di samping memberi kuliah dalam berbagai mata kuliah
akuntansi, akuntan pendidik juga melakukan penelitian di bidang akuntansi.
1. Kode Etik Akuntan
Setiap orang yang bekerja dengan cara memberikan jasa dari
pengetahuan dan keahliannya pada pihak lain, seharusnya memiliki rasa
tanggung jawab pada pihak-pihak yang dipengaruhi oleh jasanya itu. Para
akuntan di Indonesia bernaung di bawah organisasi profesi yang di beri nama
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Sebagai organisasi profesi, IAI harus
ANIMASI Volume.2 No.02 September - 2012 ISSN: 2089-0184
Keluaran Siklus Akuntansi
Laporan keuangan untuk
pemakai eksternal.
Contoh: laporan R/L, Neraca,
arus kas, perubahan modal,
Laporan keuangan fiskal yang
Diminta oleh dinas pajak.
Siklus
Akuntansi
Pelaporan Eksternal
(Akuntansi keuangan)
Laporan keuangan umum untuk
pemakai internal:
manajemen perusahaan
Contoh: anggaran, analisis
biaya, dan laporan kinerja
Pelaporan Internal
(Akuntansi manajemen)
68
5. Analisa Proses Bisnis Berbasis Akuntansi
mempunyai kode etik. Kode Etik Akuntan Indonesia adalah pedoman bagi para
anggota Ikatan Akuntan Indonesia untuk bertugas secara bertanggung jawab
dan objektif. Kode Etik Akuntan Indonesia berisi berbagai pernyataan spesifik
tentang etika profesi akuntan. Di samping itu organisasi ini juga diharapkan
secara berkelanjutan memantau kode etik oleh para anggotanya.
Etik meliputi sifat-sifat manusia yang ideal atau disiplin atas diri sendiri
melebihi persyaratan atau kewajiban menurut Undang-Undang. Bagi para
akuntan, kode etik merupakan prinsip moral yang mengatur hubungan antara:
(a) akuntan dengan pelanggannya, (b) sesama rekan akuntan, (c) akuntan
dengan masyarakat.
Kepercayaan masyarakat, pemerintah dan dunia usaha atas laporan-
laporan akuntan yang digunakan mengambil keputusan tidak hanya ditentukan
oleh keahliannya, tetapi juga independensinya serta integritas moral para
akuntan. Apabila seorang akuntan melakukan suatu tindakan yang tidak terpuji,
bisa saja menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat pada profesi akuntan dan
merendahkan martabat akuntan pada umumnya.
2. Bidang-Bidang Akuntansi
Seiring dengan perkembangan akuntansi dan lingkungannya terdapat
beberapa bidang khusus akuntansi. Dua bidang utama adalah akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen. Bidang-bidang yang lain meliputi
akuntansi biaya, akuntansi perpajakan, akuntansi pemerintahan, akuntansi
internasional, sistem informasi akuntansi, audit laporan keuangan, akuntansi
lingkungan.
a. Akuntansi Keuangan. Bidang ini berhubungan dengan pelaporan
keuangan yang terutama ditujukan kepada pihak eksternal perusahaan
seperti pemegang saham, calon investor, kreditor, pemerintah. Informasi ini
juga digunakan oleh pimpinan terttinggi perusahaan sebagai pihak yang
bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan. Bidang akuntansi
keuangan harus mengikuti prinsip akuntansi yang berlaku umum atau
standar akuntansi keuangan dalam menyusun laporan keuangan.
b. Akuntansi Manajemen. Bidang akuntansi yang berhubungan dengan
pelaporan keuangan untuk pemakai internal atau pimpinan perusahaan/
manajemen. Manajemen merupakan pihak yang mempunyai banyak
kepentingan dengan Sistem Akuntansi perusahaan dan informasi dan
informasi akuntansi yang dihasilkannya, disamping juga sebagai pihak yang
diberi tanggung jawab oleh pemegang saham. Akuntansi manajemen tidak
terikat dengan penggunaan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau
Standar Akuntansi Keuangan. Jadi, laporan-laporan akuntansi manajemen
dapat berbeda sekali dalam bentuk dan isinya.
c. Akuntansi biaya. Bidang akuntansi dengan fungsi utama sebagai alat
pengendalian biaya di dalam proses produksi yang dilakukan perusahaan.
Kegiatan utama dari bidang ini adalah menyediakan data biaya aktual dan
biaya perencanaan untuk suatu perusahaan.
d. Auditing. Bidang akuntansi yang fungsi utamanya adalah untuk
menjalankan pemeriksaan atas laporan keuangan yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan. Jika pemeriksaan dilakukan oleh staf perusahaan itu
sendiri, maka orang itu disebut sebagai internal auditor. Dan hasil
pemeriksaan itu digunakan untuk kepentingan internal perusahaan. Jika
ANIMASI Volume.2 No.02 September - 2012 ISSN: 2089-0184
69
6. Analisa Proses Bisnis Berbasis Akuntansi
pemeriksaan laporan keuangan tersebut dilakukan oleh pihak diluar
perusahaan, maka orang itu disebut sebagai independent auditor atau
akuntan publik.
e. Akuntansi pajak. Bidang akuntansi yang fungsi utamanya adalah untuk
mempersiapkan data tentang segala sesuatu yang terkait dengan
kewajiban dan hak perpajakan dari setiap transaksi yang dilakukan
perusahaan. Lingkup kerja di dalam bidang ini mencakup aktivitas
perhitungan pajak yang harus dibayar dari setiap transaksi yang dilakukan
perusahaan, sampai dengan perhitungan pengembalian pajak yang
menjadi hak perusahaan.
f. Sistem akuntansi. Bidang akuntansi yang terfokus pada aktivitas
mendesain dan mengimplementasikan prosedur dan pengamanan data
keuangan perusahaan. Tujuan utama dari setiap aktivitas bidang ini adalah
untuk mengamankan harta yang dimiliki perusahaan.
g. Akuntansi anggaran. Bidang akuntansi yang memfokuskan diri pada
pembuatan rencana kerja perusahaan di masa mendatang, dengan
menggunakan data aktual dari masa lalu. Di samping menyusun rencana
kerja, bidang ini juga bertugas mengendalikan rencana kerja tersebut,
sehingga menjamin agar aktivitas operasi harian perusahaan sesuai
dengan rencana yang telah dibuat.
h. Akuntansi internasional. Bidang akuntansi yang memfokuskan diri pada
persoalan-persoalan akuntansi yang terkait dengan transaksi internasional
(melintasi batas negara) yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
multinasional. Mencakup bidang ini adalah seluruh upaya untuk memahami
hukum dan aturan perpajakan dari setiap negara di mana perusahaan
multinasional beroperasi.
i. Akuntansi sektor publik. Bidang akuntansi yang mengkhususkan diri
pada pencatatan dan pelaporan transaksi dari organisasi nonprofit lainnya.
Hal ini diperlukan karena organisasi nonprofit adalah organisasi yang
didirikan dengan tujuan bukan untuk menghasilkan laba usaha,
sebagaimana perusahaan komersil lainnya. Seperti pemerintahan, rumah
sakit, yayasan sosial, panti jompo dan sebagainya.
3. Perusahaan dan Organisasi Bisnis
3.a. Jenis-Jenis Perusahaan
Terdapat tiga jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan
laba, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa.
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengubah input dasar
menjadi produk yang dijual kepada masing-masing pelanggan. Contoh
perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi mobil, truk,
komputer, pesawat terbang, minuman, televisi dan sepatu. Perusahaan dagang
adalah perusahaan yang menjual produk ke pelanggan. Mereka tidak
memproduksi barangnya sendiri, tetapi membelinya dari perusahaan lain.
Contoh perusahaan dagang adalah perusahaan yang menjual barang dagang,
barang mainan, barang-barang elektronik, pakaian, buku-buku, pengecer kaset
video. Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menghasilkan jasa dan bukan
barang untuk pelanggan. Contoh perusahaan jasa adalah perusahaan yang
bergerak dalam jasa transportasi, hiburan, hotel dan penginapan, keuangan
dan telekomunikasi.
ANIMASI Volume.2 No.02 September - 2012 ISSN: 2089-0184
70
7. Analisa Proses Bisnis Berbasis Akuntansi
3.b. Jenis-Jenis Organisasi Bisnis
a. Perusahaan perorangan (Sole Proprietorship): memiliki pemilik
tunggal, yang disebut pemilik perusahaan perorangan yang seringkali
merupakan manajernya. Dari sudut pandang akuntansi, etiap perusahaan
perorangan terpisah dari pemiliknya. Dari sudut pandang hukum, usaha
dan pemiliknya tidaklah dianggap sebagai entitas terpisah, sehingga pemilik
usaha bertanggung jawab secara pribadi atas utang-utang usahanya.
b. Persekutuan (Partnership): perusahaan yang dimiliki oleh dua
atau lebih individu sebagai pemilik bersama. Masing-masing pemilik adalah
sekutu. Akuntansi memperlakukan firma sebagai suatu entitas yang
terpisah dari para pemiliknya.
c. Perseroan terbatas (Corporate): merupakan badan usaha yang
dimiliki oleh para pemegang saham. Pemegang saham tidak bertanggung
jawab secara pribadi atas kewajiban-kewajiban perseroan terbatas.
4. Konsep dan Prinsip Akuntansi
Prinsip akuntansi yang berlaku umum (Generally Accepted Accounting
Principles/ GAPP) adalah prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang digunakan
oleh para akuntan dalam menyusun laporan keuangan. Di Indonesia disebut
dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). GAAP/ SAK diperlukan para
pemakai laporan untuk membandingkan keadaan keuangan perusahaan dan
hasil operasi antara perusahaan dengan perusahaan lainnya. Badan yang
berwenang untuk menyusun GAAP di Amerika Serikat adalah Financial
Accounting Standars Board (FASB) atau di Indonesia adalah komite SAK dari
Ikatan Akuntan Indonesia.
a. Konsep kesatuan usaha (Business entity concept): mengasumsikan
bahwa suatu bisnis/ perusahaan sebagai satu kesatuan usaha harus
dipisahkan dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan bisnis/
perusahaan tersebut.
b. Prinsip biaya atau harga perolehan (Cost principle): menentukan jumlah
yang seharusnya dimasukkan dalam catatan akuntansi untuk pembelian
barang dan jasa (biaya historis). Harga perolehan meliputi harga beli
ditambah dengan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan
pembelian, sampai barang dan jasa itu siap untuk dipakai atau dijual.
c. Prinsip keandalan (objektivitas): informasi akuntansi didasarkan pada
data paling andal yang tersedia. Data yang andal adalah data yang dapat
dibuktikan. Data tersebut dapat dibenarkan oleh pengamat independent
manapun.
d. Konsep kelangsungan usaha (going concern): mengasumsikan bahwa
suatu entitas akan tetap beroperasi selama jangka waktu di masa depan
yang diharapkan.
e. Konsep unit moneter yang stabil (monetary unit): akuntan hanya
mencatat kegiatan-kegiatan usaha yang dapat diukur dengan istilah-istilah
moneter (rupiah, dollar, dan lainnya). Hanya data yang dapat dinyatakan
dalam uang saja yang boleh dimasukkan dalam catatan akuntansi dari
entitas ekonomi.
5. Transaksi Bisnis Dan Persamaan Akuntansi
5.a. Pengertian Aset, Kewajiban dan Ekuitas
ANIMASI Volume.2 No.02 September - 2012 ISSN: 2089-0184
71
8. Analisa Proses Bisnis Berbasis Akuntansi
Transaksi perusahaan adalah suatu peristiwa ekonomi yang secara
langsung mengubah posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Tidak
semua peristiwa ekonomi yang mempengaruhi kesatuan usaha dicatat dalam
suatu sistem akuntansi. Banyak kejadian yang mempengaruhi perusahaan,
seperti pemilu dan booming ekonomi. Akuntan tidak mencatat pengaruh
kejadian tersebut karena tidak dapat diukur secara andal. Aset (assets) adalah
kekayaan atau sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan yang
diharapkan memberi manfaat di masa yang akan datang. Kas, persediaan
barang dagang, mebel, tanah adalah merupakan contoh dari asset.
Kewajiban (liabilities) adalah hak atau klaim dari para kreditur atas
kekayaan perusahaan. Hutang adalah kewajiban untuk membayar kepada
pihak lain sejumlah uang, barang atau jasa di masa mendatang akibat transaksi
di masa lalu. Hutang di neraca menunjukkan bahwa sebagaian dari harta
kekayaan yang dimiliki perusahaan berasal dari pinjaman kepada pihak lain di
masa lalu. Ekuitas (Owner’s equity) yang disebut juga modal adalah hak atau
klaim dari para pemilik atas kekayaan perusahaan. Ekuitas merupakan jumlah
aktiva suatu entitas yang tersisa setelah dikurangi kewajibannya.
5.b. Persamaan Akuntansi
Hubungan antara kekayaan dan hak atau klaim atas kekayaan tersebut
dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan yang disebut persamaan akuntansi
(accounting equation) yang dirumuskan sebagai berikut:
Asset = Kewajiban + Ekuitas
Ekuitas seringkali disebut sebagai aset bersih. Klaim pemilik atas asset/
kekayaan perusahaan adalah residu atau sisa yang ditunjukkan dengan cara
menulis persamaan akuntansi sebagai berikut:
Asset - Kewajiban = Ekuitas
Tujuan perusahaan adalah meningkatkan asset dan ekuitas melalui
pendapatan, yaitu jumlah yang diperoleh dengan menyerahkan barang dan jasa
kepada para pelanggan. Pendapatan akan selalu menambah ekuitas
perusahaan karena pendapatan menambah asset tetapi tidak menambah
kewajiban. Investasi pemilik juga menambah ekuitas perusahaan. Sebaliknya,
juga terdapat jenis transaksi yang mengurangi ekuitas seperti pengambilan
pemilik atau prive sebagai lawan dari investasi pemilik, dan beban-beban.
Beban-beban merupakan penurunan dalam ekuitas yang terjadi sehubungan
dengan kegiatan menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan. Beban
mencakup biaya sewa kantor, gaji karyawan, beban iklan, pembayaran utilitas,
bunga pinjaman, asuransi, pajak bumi dan bangunan, pemakaian perlengkapan
kantor.
6. Pencatatan Transaksi Dengan Persamaan Akuntansi
Catatan akuntansi didasarkan pada transaksi sebenarnya. Transaksi
adalah setiap kejadian yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan dan
dapat dicatat secara andal. Semua transaksi perusahaan dapat dinyatakan
dalam bentuk perubahan-perubahan dalam ketiga unsur dalam persamaan
akuntansi. Setiap transaksi bisnis yang terjadi dalam perusahaan akan dapat
mempengaruhi unsur-unsur persamaan akuntansi tanpa mengganggu
keseimbangan yang ada dari persamaan akuntansi tersebut. Berikut ini adalah
contoh transaksi perusahaan jasa dalam kaitannya dengan pencatatan
transaksi perusahaan dengan persamaan akuntansi. Nona Dhea mendirikan
ANIMASI Volume.2 No.02 September - 2012 ISSN: 2089-0184
72
9. Analisa Proses Bisnis Berbasis Akuntansi
perusahaan salon kecantikan pada bulan Januari 2008 dalam bentuk usaha
perseorangan yang diberi nama Salon Dhea. Transaksi dan pengaruh dari
transaksi atas persamaan akuntansi yang terjadi selama bulan pertama dari
usaha Salon Dhea diuraikan berikut ini:
a. Nona Dhea menyetor modalnya sebesar Rp.7.500.000. Pengaruh
transaksi ini adalah menambah asset perusahaan dalam bentuk “Kas” pada
sisi kiri sebesar Rp.7.500.000. Pada sisi kanan ekuitas bertambah dengan
jumlah yang sama dalam bentuk “Modal Nona Dhea”.
ASET = EKUITAS
Kas = Modal Nona Dhea
7.500.000 7.500.0
b. Salon Dhea membeli sebidang tanah untuk digunakan sebagai
pembangunan gedung kantor di masa yang akan datang sebesar
Rp.5.000.000 tunai. Pembelian sebidang tanah menambah komposisi asset
tetapi tidak menambah total asset. Persamaan akuntansinya adalah:
ASET = EKUITAS
Kas + Tanah = Modal Nona Dhea
7.500.000 7.500.000
2) (5.000.000) 5.000.000
2.500.000 5.000.000 7.500.0
c. Salon Dhea membeli secara kredit perlengkapan sebesar Rp.675.000.
Perlengkapan yang akan digunakan dalam usaha salon termasuk sebagai
unsur dari biaya di bayar dimuka dan kewajiban yang timbul disebut dengan
hutang dagang. Pengaruhnya adalah adanya penambahan Aset dan
kewajiban masing-masing Rp.675.000.
NO. Kas +
Perlengkapa
n
+ Tanah =
Utang
Dagang
+
Modal
Dhea
Saldo 2.500.000 + - + 5.000.000 = - + 7.500.000
3) 675.000
67
5.000
Saldo
2.500.00
0 + 675.000 +
5.000.00
0 = 675.000 + 7.500.0
d. Nona Dhea memperoleh pendapatan jasa dengan memberikan jasa
salon kepada pelanggannya sebesar Rp.3.750.000. pengaruh dari transaksi
ini adalah bertambahnya aset dalam bentuk kas dan ekuitas dalam jumlah
yang sama.
NO. Kas +
Perlengkapa
n
+ Tanah =
Utang
Dagang
+
Modal
Dhea
Saldo 2.500.000 + 675.000
+
5.000.000 = 675.000 + 7.500.000
4) 3.750.00 3.750.000
Saldo 6.250.000 + 675.000
+
5.000.000 = 675.000 + 11.250.0
ANIMASI Volume.2 No.02 September - 2012 ISSN: 2089-0184
73
10. Analisa Proses Bisnis Berbasis Akuntansi
e. Nona Dhea membayar beban-beban sebagai berikut: gaji karyawan
Rp.1.062.500, sewa kantor Rp.400.000, listrik dan telepon Rp.225.000, dan
rupa-rupa Rp.137.500. Pengaruh transaksi ini atas persamaan akuntansi
adalah:
No. Kas + Perlengkapan + Tanah =
Utang
dagang
+
Modal
dhea
Saldo 6.250.000 + 675.000 + 5.000.000 = 675.000 + 11.250.000
(1.062.500)
(400.000)
(225.000)
5) (1.825.000) (137.500)
Saldo 4.425.000 + 675.000 + 5.000.000 = 675.000 + 9.425.0
f. Salon Nona Dhea membayar hutang dagang sebesar Rp.475.000.
Pengaruh terhadap persamaan akuntansi adalah:
NO. Kas +
Perlengkapa
n
+ Tanah =
Utang
Dagang
+
Modal
Dhea
Saldo 4.425.000
+
675.000
+
5.000.000
=
675.000 + 9.425.000
6) (475.000) (475.000)
Saldo
3.950.00
0
+
675.000
+
5.000.000
=
200.000 + 9.425.0
g. Jumlah perlengkapan yang masih ada adalah Rp.275.000. Perlengkapan
yang dipakai selama bulan itu adalah Rp.400.000 harus diperlakukan
sebagai beban. Penurunan jumlah perlengkapan digambarkan sebagai
berikut:
NO. Kas +
Perlengkapa
n
+ Tanah =
Utang
Dagang
+
Modal
Dhea
Saldo 3.950.000
+
675.000
+
5.000.000 = 200.000 + 9.425.000
7) (400.000) (400.000)
Saldo 3.950.000
+
275.000
+
5.000.000 = 200.000 + 9.25.0
h. Nona Dhea mengambil uang Rp.1.000.000 dari perusahaan untuk
keperluan pribadinya. Transaksi ini mengakibatkan penurunan dalam kas
dan modal Nona Dhea (ekuitas). Bagi perusahaan pengambilan uang ini
bukan merupakan beban dan biasanya disebut prive.
NO. Kas +
Perlengkapa
n
+ Tanah =
Utang
Dagang
+
Modal
Dhea
Saldo 3.950.000
+
275.000
+
5.000.000 = 200.000
+
9.025.000
ANIMASI Volume.2 No.02 September - 2012 ISSN: 2089-0184
74
11. Analisa Proses Bisnis Berbasis Akuntansi
8) (1.000.000) (1.000.000)
Saldo 2.950.000
+
275.000
+
5.000.000 = 200.000
+
8.025.000
Ringkasan pengaruh transaksi atas persamaan akuntansi
SALON DHEA
Asset = Kewajiban + Ekuitas
NO. Kas + Perleng
- kapan
+ Tanah =
Utang
Dagang
+ Modal Dhea
Jenis
Transaksi
1) 7.500.000 - - - 7.500.000
Investasi
Nona Dhea
Saldo 7.500.000 + + = + 7.500.000
2) (5.000.000) 5.000.000
Saldo 2.500.000 + - + 5.000.000 = - + 7.500.000
3) 675.000 675.000
Saldo 2.500.000 + 675.000 + 5.000.000 = 675.000 + 7.500.000
4) 3.750.000 3.750.000
Pendapata
n Jasa
Saldo 6.250.000 + 675.000 + 5.000.000 = 675.000 + 11.250.000
(1.062.500) Beban Gaji
(400.000)
Beban
Sewa
(225.000)
Beban
Listrik
5) (1.825.000) (137.500)
Beban
Rupa-Rupa
Saldo 4.425.000 + 675.000 + 5.000.000 = 675.000 + 9.425.000
6) (475.000) (475.000)
Bayar
Hutang
Saldo 3.950.000 + 675.000 + 5.000.000 = 200.000 + 9.425.000
7)
(400.00
0) (400.000)
Beban
Perlengkap
an
Saldo 3.950.000 + 275.000 + 5.000.000 = 200.000 + 9.025.000
8) (1.000.000) (1.000.000) Prive
Saldo 2.950.000 + 275.000 + 5.000.000 = 200.000 + 8.025.000
H. KESIMPULAN
Dari analisis transaksi di atas, dapat disusun laporan keuangan (financial
statement). Dalam menyusun laporan keuangan harus diidentifikasikan dengan
jelas nama perusahaan, judul laporan dan tanggal atau periode waktunya.
Laporan keuangan pokok untuk bentuk usaha perseorangan terdiri atas :
1. Laporan laba rugi (income statement)
Merupakan ikhtisar dari pendapatan (revenue) dan beban-beban (expenses)
untuk suatu periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun
berdasarkan konsep penandingan atau pengaitan (matching concept).
ANIMASI Volume.2 No.02 September - 2012 ISSN: 2089-0184
75
12. Analisa Proses Bisnis Berbasis Akuntansi
Laporan ini menunjukkan hasil usaha atau kinerja perusahaan pada kurun
waktu tertentu. Laba bersih diperoleh jika pendapatan yang diperoleh lebih
besar dari beban yang terjadi, dan sebaliknya apabila beban melebihi
pendapatan disebut rugi bersih. Pendapatan adalah kenaikan kekayaan
perusahaan akibat penjualan produk perusahaan dalam rangka
menjalankan kegiatan usaha normal. Beban usaha adalah pengorbanan
ekonomi yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh barang dan jasa
yang digunakan di dalam usaha normal perusahaan dan bermanfaat pada
suatu periode tertentu.
Di dalam prusahaan dagang, penjualan dikurangi dengan harga pokok
penjualan akan menghasilkan laba kotor. Laba kotor dikurangi dengan
beban usaha akan menghasilkan laba usaha atau laba bersih. Laba bersih
untuk periode tertentu mempunyai pengaruh yaitu meningkatkan ekuitas
pemilik, dan sebaliknya, apabila terjadi rugi bersih akan menurunkan ekuitas
pemilik.
2. Laporan perubahan ekuitas (statement of owner’s equity)
Merupakan ikhtisar dari perubahan-perubahan dalam ekuitas atau modal
yang terjadi selama periode waktu tertentu. Laporan ini dipersiapkan setelah
laporan laba rugi, karena laporan laba rugi bersih periode berjalan harus
dilaporkan dalam laporan ini. Laporan ekuitas disiapkan sebelum membuat
laporan neraca, karena jumlah ekuitas pemilik pada akhir periode harus
dilaporkan di neraca. Ada beberapa transaksi yang mempengaruhi ekuitas
pemilik yaitu investasi pemilik, pendapatan yang diperoleh dan beban yang
terjadi, dan juga penarikan yang dilakukan oleh pemilik. Modal adalah harta
kekayaan yang ditanamkan oleh pemilik perusahaan ke dalam perusahaan
yang dimilikinya, yang dapat berupa uang tunai, kendaraan, bangunan,
mesin, tanah. Prive adalah pengambilan uang perusahaan untuk
kepentingan pribadi pemilik perusahaan.
3. Neraca (balance sheet)
Merupakan suatu daftar yang menunjukkan posisi keuangan (aset,
kewajiban, ekuitas) pada tanggal tertentu, biasanya pada penutupan hari
terakhir dari suatu bulan atau tahun tertentu. Ada dua bentuk neraca yaitu
bentuk akun (account form) dan bentuk laporan (report form). Bentuk akun
menggambarkan format dasar dari persamaan akuntansi, dimana aktiva
ditempatkan di sebelah kiri dan kewajiban serta ekuitas pemilik di sebelah
kanan. Bentuk laporan menempatkan kewajiban dan ekuitas pemilik
dibawah aktiva.
Bagian aktiva dalam neraca biasanya disusun berdasarkan urutan cepat
lambatnya aktiva tersebut dikonversikan menjadi kas atau digunakan dalam
operasi. Kas berada di urutan pertama, diikuti oleh piutang, perlengkapan,
asuransi dibayar dimuka, dan aktiva lainnya. Kemudian, disajikan aktiva
yang sifatnya tetap atau permanent seperti tanah, bangunan, mobil,
peralatan.
4. Laporan arus kas (statement of cash flows)
ikhtisar dari penerimaan dan pengeluaran kas pada periode waktu tertentu,
misalnya sebulan atau setahun. Laporan arus kas terdiri atas tiga bagian
yaitu (1) arus kas dari aktivitas operasi, (2) arus kas dari aktivitas investasi,
(3) arus kas dari aktivitas pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi
ANIMASI Volume.2 No.02 September - 2012 ISSN: 2089-0184
76
13. Analisa Proses Bisnis Berbasis Akuntansi
melaporkan ikhtisar penerimaan dan pembayaran kas yang menyangkut
operasi perusahaan. Arus kas dari aktivitas investasi melaporkan transaksi
kas untuk pembelian atau penjualan aktiva tetap atau permanen. Arus kas
dari aktivitas pendanaan melaporkan transaksi kas yang berhubungan
dengan investasi pemilik, peminjaman dana dan pengambilan uang oleh
pemilik.
Berikut ini adalah laporan keuangan dari Salon Dhea berdasarkan
transaksi di atas.
1. Laporan Laba-Rugi
Salon Dhea- Laporan Laba-Rugi
Untuk Bulan Yang Berakhir 31-01-2008
Pendapatan
Penghasilan Jasa 3.750.000
Beban-Beban:
Beban Sewa (400.000)
Beban Perlengkapan (400.000)
Beban Gaji (1.062.500)
Beban Listrik, Telp (225.000)
Beban Rupa-Rupa (137.500)
Jumlah Beban (2.225.000)
Laba Bersih 1.525.000
2. Laporan Perubahan Ekuitas
Salon Dhea- Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk Bulan Yang Berakhir 31-01-2008
Modal Nona Dhea, 01-April -
Tambah:
Investasi 7.500.000
Laba Bersih 1.525.000 9.025.000
Kurang: Prive 1.000.000
Modal Nona Dhea, 30-April 8.025.000
3. Neraca
Salon Dhea- Neraca
31-Jan-08
Asset: Kewajiban:
Kas 2.950.000 Hutang Dagang 200.000
Perlengkapan 275.000 -
Tanah 5.000.000 Ekuitas Pemilik:
Modal Butet Evans 8.025.000
Jumlah Asset 8.225.000
Kewajiban &
Ekuitas pemilik 8.225.000
4. Laporan Arus Kas
Salon Dhea- Laporan Arus Kas
Untuk Bulan Yang Berakhir 31-01-2008
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi:
Penerimaan Kas Dari Pelanggan 3.750.000
Pembayaran Kas Untuk Kreditor dan Karyawan (2.300.000)
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi 1.450.000
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi:
ANIMASI Volume.2 No.02 September - 2012 ISSN: 2089-0184
77
14. Analisa Proses Bisnis Berbasis Akuntansi
Tanah (5.000.000)
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan:
Investasi Pemilik 7.500.000
Pengambilan Oleh Pemilik (1.000.000)
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan 6.500.000
Kenaikan Bersih Dalam Kas 2.950.000
Saldo Kas 1 Januari 2008 -
Saldo Kas 31 Januari 2008 2.950.000
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki, Intermediate Accounting, Edisi Delapan. Yogyakarta: BPFE,
2004.
Firdaus, Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi, Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2008.
Horngern, Harrison, Bamber, Akuntansi, Edisi Keenam. Jilid 1. Jakarta: Indeks,
2006.
Jusup, Haryono, Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Keenam, Jilid 2. Jogyakarta:
STIE YKPN, 2003
Muhammad, Khaerul, Akuntansi Keuangan Menengah 1, Edisi Kedua. Jakarta:
Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2005.
Rudianto, Pengantar Akuntansi. Jakarta: Erlangga, 2008.
Simamora, Hendry. Akuntansi: Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jilid 1.
Jakarta: Salemba Empat, 2000.
Soemarso. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Kelima, Jilid 1. Jakarta: Salemba
Empat, 2004
Warren, Reeve and Fess, Pengantar Akuntansi, edisi 21. Jilid 1. Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2008.
SEKILAS TENTANG PENULIS
* Drs. Po Abas Sunarya, M. Si– Dosen AMIK Raharja Informatika, Tangerang
ANIMASI Volume.2 No.02 September - 2012 ISSN: 2089-0184
78