Analisis kecelakaan dilakukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan sehingga dapat mencegah kecelakaan serupa di masa depan. Laporan kecelakaan disusun untuk dinas tenaga kerja setempat dalam waktu 2x24 jam sejak kecelakaan. Dinas akan menyelidiki dan menganalisis kecelakaan untuk menentukan tindakan perbaikan.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan kesehatan kerja yang mencakup pengertian, dasar hukum, ruang lingkup, pelayanan kesehatan kerja, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang upaya jaminan dan perlindungan kesehatan bagi pekerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Investigasi kecelakaan bertujuan untuk menentukan penyebab kecelakaan dengan cara mengidentifikasi kegagalan manusia, peralatan, atau lingkungan, serta mencari tindakan perbaikan untuk mencegah kecelakaan di masa depan. Metode investigasi meliputi merekam fakta kecelakaan secara detail, mewawancarai saksi, dan menganalisis penyebab langsung dan tidak langsung berdasarkan hasil penyelidikan. Hasil akhir
Uu Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 mengatur syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi untuk mencegah kecelakaan dan bahaya di tempat kerja, termasuk mewajibkan penggunaan alat pelindung diri dan taati petunjuk keselamatan. PT. Perdana Karya berkomitmen tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dengan melaksanakan program K3 yang meliputi kepemimpinan, evaluasi, prosedur,
Analisis kecelakaan dilakukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan sehingga dapat mencegah kecelakaan serupa di masa depan. Laporan kecelakaan disusun untuk dinas tenaga kerja setempat dalam waktu 2x24 jam sejak kecelakaan. Dinas akan menyelidiki dan menganalisis kecelakaan untuk menentukan tindakan perbaikan.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan kesehatan kerja yang mencakup pengertian, dasar hukum, ruang lingkup, pelayanan kesehatan kerja, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang upaya jaminan dan perlindungan kesehatan bagi pekerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Investigasi kecelakaan bertujuan untuk menentukan penyebab kecelakaan dengan cara mengidentifikasi kegagalan manusia, peralatan, atau lingkungan, serta mencari tindakan perbaikan untuk mencegah kecelakaan di masa depan. Metode investigasi meliputi merekam fakta kecelakaan secara detail, mewawancarai saksi, dan menganalisis penyebab langsung dan tidak langsung berdasarkan hasil penyelidikan. Hasil akhir
Uu Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 mengatur syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi untuk mencegah kecelakaan dan bahaya di tempat kerja, termasuk mewajibkan penggunaan alat pelindung diri dan taati petunjuk keselamatan. PT. Perdana Karya berkomitmen tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dengan melaksanakan program K3 yang meliputi kepemimpinan, evaluasi, prosedur,
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), termasuk berbagai bahaya potensial di tempat kerja seperti bahaya mekanik, listrik, kimia, dan psikososial beserta konsekuensinya berupa kecelakaan atau penyakit akibat paparan bahaya tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip K3 seperti mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan ek
Dokumen tersebut merangkum upaya pengendalian risiko yang dilakukan PLN dalam kegiatan pergantian trafo listrik dengan menetapkan bahaya potensial, risiko, dan langkah mitigasi untuk mencapai tingkat risiko rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment and Determine Control) yang merupakan bagian standar OHSAS 18001:2007 untuk memanajemen risiko di tempat kerja dengan mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan menentukan pengendalian. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses HIRADC serta metode identifikasi bahaya dan penilaian risiko seperti checklist, brainstorming, dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis).
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahaya dan penilaian risiko di suatu perusahaan untuk mengendalikan bahaya dari kegiatan operasional dan produksi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi bahaya dan risiko, proses identifikasi bahaya dan penilaian risiko, tanggung jawab bagian-bagian terkait, kategori besar bahaya, dan cara melakukan identifikasi dan penilaian risiko secara sistematis dan terukur.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja, yang mencakup pengertian, tujuan, dan syarat-syarat keselamatan kerja. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai prosedur keselamatan yang perlu diterapkan di tempat kerja seperti pencegahan kecelakaan, panduan saat kebakaran, pengamanan bagi pekerja, dan pencegahan penyakit akibat kerja.
Dokumen tersebut berisi analisis pekerjaan proses spinning yang meliputi delapan tahapan utama yaitu mesin blowing, carding, pre-drawing, lap former, combing, drawing, simplex frame, dan ring spinning. Analisis mengidentifikasi bahaya-bahaya potensial pada setiap tahapan serta langkah-langkah pengendaliannya, seperti menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dan bekerja sesuai standar operasional prosedur.
Dokumen tersebut membahas tentang hirarki pengendalian bahaya yang terdiri dari lima tingkatan yaitu eliminasi, substitusi, engineering control, administratif control, dan alat pelindung diri. Jenis-jenis bahaya yang dijelaskan meliputi bahaya biologi, kimia, fisik/mekanik, dan psikososial.
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAJohan19931106
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam pelatihan jaringan komputer dan LAN. Terdapat penjelasan mengenai pengertian K3, dasar hukum, tujuan, bahaya, pengendalian resiko, insiden, penyebab kecelakaan kerja, dan pencegahan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko K3, meliputi definisi risiko dan manajemen risikonya, tahapan-tahapan manajemen risiko K3, dan metode identifikasi serta penilaian risiko. Ditekankan pentingnya komitmen manajemen dan keterlibatan seluruh pihak dalam mengelola risiko K3 secara terstruktur dan komprehensif.
Betapa pentingnya K3 disetiap industri/perusahan. Disini saya sebagai bagian Trainer dari Pihak HRD melakukan pembekalan terhadap karyawan baru untuk mengidentifikasi masalah tentang keselamatan kerja. If you want visit my profile click => www.facebook.com/justdoedge . instagram.com/dikriprnm . Lot's of good let's see.
Dokumen tersebut merupakan presentasi tentang Pengantar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lepas Pantai yang membahas tentang pengenalan pembicara, pengantar tentang eksplorasi dan produksi migas, proses-prosesnya, keselamatan dan kesehatan kerja serta persiapan bekerja di lepas pantai.
Dokumen tersebut membahas proses investigasi kecelakaan kerja di industri pertambangan, migas, dan panas bumi. Proses investigasi meliputi pengumpulan bukti di lokasi kecelakaan, wawancara saksi, analisis penyebab, dan penyusunan laporan beserta rekomendasi perbaikan. Tujuan investigasi adalah mengetahui secara pasti penyebab insiden dan mencegah terulangnya kejadian serupa.
Dokumen tersebut membahas tentang statistik kecelakaan dan pelaporannya. Terdapat beberapa istilah penting seperti hari kerja aman, lost time, hari hilang, tingkat kekerapan, tingkat keparahan, dan indeks cidera berat yang digunakan untuk mengukur dan menganalisis kecelakaan. Pelaporan kecelakaan diperlukan untuk menilai tingkat keselamatan kerja, menganalisis faktor penyebab, dan menargetkan upaya pencegahannya.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), termasuk berbagai bahaya potensial di tempat kerja seperti bahaya mekanik, listrik, kimia, dan psikososial beserta konsekuensinya berupa kecelakaan atau penyakit akibat paparan bahaya tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip K3 seperti mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan ek
Dokumen tersebut merangkum upaya pengendalian risiko yang dilakukan PLN dalam kegiatan pergantian trafo listrik dengan menetapkan bahaya potensial, risiko, dan langkah mitigasi untuk mencapai tingkat risiko rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment and Determine Control) yang merupakan bagian standar OHSAS 18001:2007 untuk memanajemen risiko di tempat kerja dengan mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan menentukan pengendalian. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses HIRADC serta metode identifikasi bahaya dan penilaian risiko seperti checklist, brainstorming, dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis).
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahaya dan penilaian risiko di suatu perusahaan untuk mengendalikan bahaya dari kegiatan operasional dan produksi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi bahaya dan risiko, proses identifikasi bahaya dan penilaian risiko, tanggung jawab bagian-bagian terkait, kategori besar bahaya, dan cara melakukan identifikasi dan penilaian risiko secara sistematis dan terukur.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja, yang mencakup pengertian, tujuan, dan syarat-syarat keselamatan kerja. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai prosedur keselamatan yang perlu diterapkan di tempat kerja seperti pencegahan kecelakaan, panduan saat kebakaran, pengamanan bagi pekerja, dan pencegahan penyakit akibat kerja.
Dokumen tersebut berisi analisis pekerjaan proses spinning yang meliputi delapan tahapan utama yaitu mesin blowing, carding, pre-drawing, lap former, combing, drawing, simplex frame, dan ring spinning. Analisis mengidentifikasi bahaya-bahaya potensial pada setiap tahapan serta langkah-langkah pengendaliannya, seperti menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dan bekerja sesuai standar operasional prosedur.
Dokumen tersebut membahas tentang hirarki pengendalian bahaya yang terdiri dari lima tingkatan yaitu eliminasi, substitusi, engineering control, administratif control, dan alat pelindung diri. Jenis-jenis bahaya yang dijelaskan meliputi bahaya biologi, kimia, fisik/mekanik, dan psikososial.
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAJohan19931106
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam pelatihan jaringan komputer dan LAN. Terdapat penjelasan mengenai pengertian K3, dasar hukum, tujuan, bahaya, pengendalian resiko, insiden, penyebab kecelakaan kerja, dan pencegahan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko K3, meliputi definisi risiko dan manajemen risikonya, tahapan-tahapan manajemen risiko K3, dan metode identifikasi serta penilaian risiko. Ditekankan pentingnya komitmen manajemen dan keterlibatan seluruh pihak dalam mengelola risiko K3 secara terstruktur dan komprehensif.
Betapa pentingnya K3 disetiap industri/perusahan. Disini saya sebagai bagian Trainer dari Pihak HRD melakukan pembekalan terhadap karyawan baru untuk mengidentifikasi masalah tentang keselamatan kerja. If you want visit my profile click => www.facebook.com/justdoedge . instagram.com/dikriprnm . Lot's of good let's see.
Dokumen tersebut merupakan presentasi tentang Pengantar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lepas Pantai yang membahas tentang pengenalan pembicara, pengantar tentang eksplorasi dan produksi migas, proses-prosesnya, keselamatan dan kesehatan kerja serta persiapan bekerja di lepas pantai.
Dokumen tersebut membahas proses investigasi kecelakaan kerja di industri pertambangan, migas, dan panas bumi. Proses investigasi meliputi pengumpulan bukti di lokasi kecelakaan, wawancara saksi, analisis penyebab, dan penyusunan laporan beserta rekomendasi perbaikan. Tujuan investigasi adalah mengetahui secara pasti penyebab insiden dan mencegah terulangnya kejadian serupa.
Dokumen tersebut membahas tentang statistik kecelakaan dan pelaporannya. Terdapat beberapa istilah penting seperti hari kerja aman, lost time, hari hilang, tingkat kekerapan, tingkat keparahan, dan indeks cidera berat yang digunakan untuk mengukur dan menganalisis kecelakaan. Pelaporan kecelakaan diperlukan untuk menilai tingkat keselamatan kerja, menganalisis faktor penyebab, dan menargetkan upaya pencegahannya.
Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011Sariana Csg
Ringkasan:
Dokumen tersebut membahas tentang analisis teori kecelakaan terhadap jatuhnya pesawat Cassa 212 milik maskapai Nusantara Buana Air pada tanggal 29 September 2011. Dibahas mengenai kronologi kecelakaan, korban, kondisi korban, penyebab kecelakaan, serta hubungannya dengan teori kecelakaan. Pesawat jatuh di lereng Gunung Hulu Sikelan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dengan 18 korban
Dokumen tersebut membahas tentang panduan praktis ILO mengenai pencegahan kecelakaan industri besar. Panduan ini memberikan pedoman untuk pengaturan, hukum, dan sistem teknis dalam mengendalikan instalasi berisiko tinggi agar dapat melindungi pekerja, masyarakat, dan lingkungan serta mencegah terjadinya kecelakaan besar.
"[Ringkuman] Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep-konsep dasar kebakaran dan pemadaman kebakaran. Beberapa diantaranya adalah definisi api, oksidasi, pembakaran, kebakaran, alat pemadam kebakaran, dan kelas kebakaran beserta sistem pemadaman yang sesuai."
Modul ini membahas tentang investigasi kecelakaan sebagai alat bantu penyelidikan kecelakaan dengan tujuan memahami proses investigasi, mengenali kasus yang perlu diselidiki, dan teknik wawancara saksi. Proses investigasi meliputi pengumpulan informasi dari saksi, analisis penyebab, dan rekomendasi tindak lanjut.
Sistem hidran kebakaran terdiri atas persediaan air, pompa, pipa dan komponen untuk menyalurkan air tekanan tinggi guna pemadaman kebakaran. Ada tiga jenis sistem berdasarkan lokasi, yaitu gedung, halaman, dan kota. Sistem gedung memiliki tiga kelas slang berbeda ukuran untuk petugas terlatih dan penghuni. Persyaratan teknis meliputi debit air minimum, tekanan, panjang slang, dan perlengkapan seperti sambun
Guru Darmawati melaporkan masalah 17 pelajar tingkatan 5 MPV dan 4 pelajar tingkatan 4 Ekonomi gagal mata pelajaran Bahasa Melayu. Sebab utamanya ialah mereka tidak dapat mengenal pasti kata kunci soalan dan format rumusan yang tidak lengkap. Beliau merancang intervensi untuk mengajar pelajar mengenal pasti kata kunci dan menulis isi tersurat berdasarkan kata kunci selama 2 minggu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Fault Tree Analysis (FTA) adalah teknik untuk mengidentifikasi risiko yang berperan dalam kegagalan suatu sistem dengan menganalisis penyebab-penyebab kegagalan secara hierarkis dari atas ke bawah mulai dari kejadian puncak hingga akar penyebabnya. FTA digunakan untuk menentukan penyebab kemungkinan terjadinya kegagalan, menemukan tahap
1. Dokumen tersebut membahas tentang siklus hidup pengembangan sistem yang terdiri dari beberapa prinsip dan fase, mulai dari perencanaan, analisis, desain, implementasi, hingga dukungan.
2. Beberapa prinsip pengembangan sistem yang dikemukakan antara lain melibatkan pemilik dan pengguna, pendekatan pemecahan masalah, tetapkan fase dan aktivitas, serta standar dan evaluasi berkelanjutan.
3. Fase-
Dokumen ini membahas proses Root Cause Analysis (RCA) untuk menganalisis penyebab insiden medis. RCA melibatkan pembentukan tim untuk mempelajari insiden, menganalisis penyebab akar masalah, menyusun rencana tindakan, dan melaporkan hasil analisis. Tujuannya adalah mengidentifikasi penyebab sistemik agar dapat dicegah kembali.
1. Beberapa alat manajemen risiko yang disebutkan dalam dokumen tersebut adalah severity assessment, root cause analysis, failure mode and effect analysis, dan risk register.
2. Proses manajemen risiko mencakup identifikasi, analisis, evaluasi, dan pengendalian risiko untuk meminimalkan dampak negatifnya.
3. Analisis risiko dilakukan untuk menilai keparahan dan kemungkinan terjadinya suatu risiko sehingga dapat ditentukan tindakan yang tepat untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang analisis modus dan efek kegagalan (Failure Mode and Effect Analysis/FMEA) sebagai salah satu alat manajemen risiko yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada suatu proses sebelum terjadinya insiden atau kecelakaan, dengan melakukan langkah-langkah seperti mengidentifikasi modus kegagalan, menentukan prioritas, menganalisis penyebab, dan meredesain proses."
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Audit sistem informasi bertujuan untuk mengevaluasi keamanan aset, integritas data, efektivitas sistem, dan efisiensi sumber daya melalui pengumpulan bukti dan pengujian kendali, transaksi, dan keseluruhan hasil sistem informasi. Audit dilakukan secara bertahap mulai dari perencanaan, pemeriksaan lapangan, pelaporan, hingga tindak lanjut.
Sistem Informasi (SI) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari manusia, perangkat keras, piranti lunak, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mentransformasi dan mendistribusikan informasi di dalam suatu organisasi
Studi kelayakan merupakan langkah awal dalam proses rekayasa persyaratan yang meliputi penelitian kelayakan suatu sistem dari segi teknis, operasional, dan ekonomi untuk menentukan apakah sistem layak dikembangkan dengan mempertimbangkan manfaatnya bagi organisasi dan kemampuan organisasi untuk merealisasikannya. Proses ini dimulai dengan mengumpulkan informasi dari berbagai divisi terkait, menganalisis masal
Audit sumber daya manusia membutuhkan pendekatan yang holistik, strategis, dan berbasis proses bisnis serta kompetensi untuk mengevaluasi fungsi perencanaan, rekrutmen, dan seleksi secara efektif. Instrumen utama audit mencakup analisis dokumen, wawancara, dan survei. Kompetensi auditor dan dukungan manajemen kunci untuk keberhasilan pelaksanaan audit.
HFMEA atau FMEA di Puskesmas merupakan salah satu alat manajemen risiko yang cukup lengkap dan mudah digunakan, termasuk untuk mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien di fasiltas layanan kesehatan.
Catatan: diperlukan diklat khusus untuk melatih kemampuan staf melakukan FMEA.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
3. Root Cause Analysis
• Apakah analisa akar penyebab?
- Menemukan penyebab nyata masalah dan
hubungan dengan gejala-gejala yang ada
• Capaian
- Identifikasi kegagalan
- Analisa kegagalan
- Resolusi kegagalan
4. Tahapan analisa akar penyebab
• Mengumpulkan – tahap I
- Suatu fakta –melakukan investigasi, dan bukan mencari kesalahan
• Pelaksanaan investigasi – tahap II
- Evaluasi objektif terhadap data-data yang terkumpul untuk identifikasi
faktor penyebab apapun yang dapat menjadi pencetus kegagalan
• Resolusi kejadian- tahap III
- Penilaian realistis kelangsungan tindakan perbaikan yang telah
diungkapkan sebelumnya.
- Harus dimonitor secara periodik untuk memeriksa pembuktian
resolusi.
6. Tipe RCA
• RCA berdasarkan keselamatan
• RCA berdasarkan produksi
• RCA berdasarkan proses
• RCA berdasarkan sistem
7. Tipe RCA
• RCA berdasarkan keselamatan
- Investigasi kecelakaan dan keselamatan dan
kesehatan kerja.
- Akar penyebab-penyebab :- tak teridentifikasi risiko,
atau keselamatan mesin tak adekuat, rambu-rambu
keselamatan yang tidak ada.
• RCA berdasarkan produksi RCA
- Quality control pada proses industri.
- Akar penyebab-penyebab:- ketidak serasian,
ketidaksesuaian tahapan dan alur produksi.
8. Tipe RCA
• RCA berdasarkan proses
- Perluasan produksi berdasarkan RCA.
- Termasuk juga urusan perusahaan.
- Akar penyebab-penyebab:- kegagalan kegiatan
individual
• RCA berdasarkan sistem
- Penambahan dari tipe-tipe sebelumnya
- Konsep-konsep baru termasuk :- perubahan
manajemen, sistem pemikiran, dan manajemen
risiko .
- Akar penyebab-penyebab:- kultur organisasi dan
strategi manajemen.
9. Metode analisa akar penyebab
• Analisa perubahan
• Analisa rintangan
• MORT: Management Oversight and Risk Tree:
manajemen kekeliruan dan pohon risiko
• Human Performance Evaluation (HPE); evaluasi
tindakan manusia
11. Fishbone Analysis
• Definisi
- Teknik identifikasi secara grafik dan organisasi banyak
penyebab suatu masalah
• Keuntungannya
- Menolong menemukan masalah utama sebagai akar
penyebab
- Mendidik tim untuk menemukan memahami masalah .
12. Fishbone Analysis
• Komponen :
- Kepala ikan : masalah atau efek
- Cabang horizontal : penyebab-penyebab
- Bagian cabang : alasan
- Non –service categories : machine, Manpower, Method etc.
- Service categories : People, Process, Policies,
Procedures etc.
Problem
Machine
Method
Material
Man Power
Measurement
Management
cause cause
causecause
reason
reason
13. Project Delay
Benchmarking
Control
Resources
Separate Systems
Inventory Update
Every 12 hours
No Clear deadlines
No Clear Understanding
Scope Definition
Separate Systems for Sales &
Supplier
Real time inventory
Wrong Estimates
No backup for Critical Resources
Communication
No Communication plan
Managed Systems
Different Suppliers
Case Study – Fishbone Analysis
Time and Format of
Systems different
Lack of Standards
Inadequate Resources
Inventory
14. Kepner-Tregoe Method
• Dikembangkan tahun 1958
• Berdasarkan kenyataan pendekatan terhadap aturan sistematis yang
mungkin sebagai penyebab dan identifikasi penyebab yang
sesungguhnya.
• Terbagi atas lima tahap:
- Menemukan masalah
- Deskripsikan masalah
- Menetapkan penyebab yang mungkin
- Uji penyebab utama yang mungkin
- Buktikan penyebab yang sesungguhnya
• Kepner-Tregoe merupakan proses yang matang dengan kemampuan
dimiliki.
• Analisa masalah Kepner-Tregoe digunakan oleh NASA dalam hal
masalah pelepasan Apollo XIII.