SlideShare a Scribd company logo
ANALGESIK
          ANTIINFLAMASI
          ANTIPIRETIK

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
ANALGESIK



         Tanpa menghilangkan kesadaran




ANTIINFLAMASI


              Bukan disebabkan karena
            mikroorganisme (non infeksi)
NYERI
 Sensasi    Melindungi
  lokal                      Peradangan
   hasil                    , kejang otot
            Memberi tanda
stimulasi     bahaya
MEKANISME NYERI
INFLAMASI
                     menetralisir    Mikroba / benda
 Respon protektif                   asing dalam proses
imun non spesifik                     penyembuhan
                    menghancurkan
Gangguan membran karena luka


                                             Phospholipid

                                                      steroid

                                           Arachidonat acid

                      cyclooxigenase                               lipooxigenase

            COX 1                           COX 2
                                                                     leucotrien

                     prostasiklin           prostaglandin          Vasokontriksi dan
 tromboxan
                                                                   bronkokonstriksi
                     Proteksi lambung,       Mediator inflamasi-
vasokonstriksi dan                           nyeri. Menyebabkan
 agregasi platelet      vasodilatasi,
                        antiagregasi           vasodilatasi dan
                                                    edema
PENGGOLONGAN OBAT

       Analgesik Antiinflamasi

SAID                                  Opiat
                   NSAID



        Selektif       Non Selektif
• NSAID
 TAO: enzim siklooksigenase (COX)
  COX berperan dalam sintesis mediator nyeri -
  PG
 MKO: mengeblok pembentukan prostaglandin
  (PG)  menginhibisi enzim COX pada daerah
  yang terluka sehingga mengurangi pembentukan
  mediator nyeri
 ESO :
          Meningkatkan resiko kekambuhan asma
          Pendarahan
          Gangguan ginjal, gangguan lambung
Salisilat : asam asetil salisilat

                       Derivat p-aminofenol : paracetamol
NSAID Non Selektif


                           Indole : indomethacin
  COX Inhibitor



                             Antranilat : asam mefenamat, meclofenamat

                              Derivat asam arilpropionat : ibuprofen, oxaprozin

                            Derivat Pirazolon : fenil butazon, metampiron

                           Derivat asam enolat : gol. Oxicam (meloxicam)

                            Derivat fenil asetat : diklofenak

                     Gol. Lain” : benzidamin, tinorididn
Diaryl-subtiuted furanones: rofecoxib
NSAID Selektif COX
     Inhibitor



                       Diaryl-subtituted pyrazoles: celecoxib


                       Asam asetat indol: etodolac



                       Sulfonanilid: nimesulid
• SAID

    TAO : korteks adrenal mengeluarkan hormon steroid
     ke sirkulasi darah. Hormon Steroid ada 2:
    MKO : menghambat enzim phospholipase A2
     sehingga tidak terbentuk asam arakidonat.
    ESO :
             Moon face, buffalo hump
             Hipertensi
             Osteoporosis
             Peningkatan berat badan
Masa kerja pendek : hidrokortison
SAID




         Masa kerja sedang : methylprednisolon


       Masa kerja panjang : deksamethason, betametason
• OPIAT

   TAO : reseptor opiat di SSP.
          » Reseptor μ: Berperan dalam Analgesia supraspinal, Depresi
            respirasi, Euforia, Ketergantungan
          » Reseptor κ: Berperan dalam analgesia spinal, miosis,sedasi
          » Reseptor δ:berperan dalam disforia, halusinasi, stimulasi pusat
            vasomotor
   MKO : reseptor yang memodulasi transmisi nyeri
    menurunkan persepsi nyeri dg cara menyekat nyeri
    pada berbagai tingkat, terutama di otak tengah dan
    medulla spinalis.
   ESO : konstipasi, retensi urin
Agonis Opioid: kodein,
        morfin, fentanil, metadon

           Agonis Campuran: pentazosin,
OPIAT




              nabulfin, buprenorfin

           Antagonis Opioid: naltrekson,
                nalokson, nalorfin

            Peptida Opioid: dinorfin,
             enkefalin, β-endorfin
MEKANISME AKSI
     ANALGESIK-ANTIINFLAMASI
    Saat dikonsumsi, obat analgesik ini bekerja di pusat pengatur
suhu yang terletak pada batang otak. Selain itu mampu
melebarkan pembuluh darah kulit dan memicu produksi keringat
sehingga semakin banyak panas yang dibuang. Selain bekerja pada
susunan syaraf pusat, analgesik dapat mencegah pembentukan
prostaglandin, yakni zat yang menimbulkan rasa nyeri dan
peningkatan suhu tubuh.
ANTIPIRETIK


               Pada umumnya (sekitar 90%) analgesik
               mempunyai efek antipiretik

Menguntungkan
  Karena dengan demam berarti pertumbuhan bakteri terhambat. Selain
  itu aktivitas fagositosis bakal meningkat pula.

Merugikan
  Karena tiap suhu tubuh meningkat 1o C saja, konsumsi oksigen akan
  meningkat dan berarti kebutuhan kalori meningkat sebanyak 13 %.
  Selain itu katabolisme alias pemecahan otot juga meningkat.
MEKANISME DEMAM
  Masuknya
Mikroorganisme



Keluarnya leukosit,
makrofag, limfosit

                      Keluar Asam        PEG2
                      Arakhidonat
Keluarnya Pirogen
 endogen (IL-1)



                                              Termostat
 Merangsang sel-sel     Bantuan enzim       Hipotalamus
endotel hipotalamus     fosfolipase A2    menaikkan ambang
                                             suhu tubuh
Proses peradangan diawali dengan masuknya Mikroorganisme (MO) kedalam tubuh.
Mikroorganisme yang masuk memiliki suatu zat toksin tertentu (pirogen eksogen).
Dengan masuknya MO tersebut, tubuh akan berusaha melawan dan mencegahnya dengan
memerintahkan leukosit, makrofag, dan limfosit untuk memakannya (fagositosit). Dengan
adanya proses fagositosit ini, pertahanan tubuh mengeluarkan pirogen endogen. Pirogen
endogen yang keluar akan merangsang sel-sel endotel hipotalamus untuk mengeluarkan
asam arakhidonat. Asam arakhidonat yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan memacu
pengeluaran prostaglandin. Pengeluaran prostagland memacu hipotalamus meningkatkan
titik patokan suhu tubuh (di atas suhu normal). Adanya peningkatan titik patokan ini
dikarenakan termostat tubuh (hipotalamus) merasa bahwa suhu tubuh sekarang dibawah
batas normal. Akibatnya terjadilah respon dingin/ menggigil. Adanya proses mengigil (
pergerakan otot rangka) ini ditujukan untuk menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak.
Dan terjadilah demam. (Fisiologi Sheerwood)
MEKANISME ANTIPIRETIK
                                  Peradangan

                                Pirogen Endogen

                                Arachidonat acid


               cyclooxigenase

       COX 1                       COX 2


               prostasiklin        prostaglandin
tromboxan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim (Editor: Sulistia Gan Gunawan). 2007. Farmakologi
  dan Terapi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Cosman, Felicia. 2009. Osteoporosis. Yogyakarta: B-First.
Goodman & Gilman’s. 2001. The Pharmacological Basis of
   Therapeutics.
Stringer, Janet. 2008. Konsep Dasar Farmakologi. Jakarta:
    ECG.
Habib. Analgetik Antipiretik. www.habib.blog.ugm.ac.id.
    Diakses pada 22      November 2012.
Krisnamurti, Deni. Memilih Analgetik Antiinflamasi.
    www.denikrisna.wordpress.com. Diakses pada 23 November
    2012.

More Related Content

What's hot

Dermatitis
DermatitisDermatitis
Dermatitis
Feronitha Thoro
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
Rizkythia_Andhara
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitViodeta Viodeta
 
Konversi dosis
Konversi dosisKonversi dosis
Konversi dosis
Taofik Rusdiana
 
Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)
Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)
Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)
Edhy Riawan
 
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihRahayu Wahyu Ningsih
 
Kasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IKasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi I
Oppy Utriyani
 
(3) obat obat kolinergik
(3) obat obat kolinergik(3) obat obat kolinergik
(3) obat obat kolinergik
N. Hikmah Alinda
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
marwahhh
 
Farmakologi
Farmakologi Farmakologi
Farmakologi
Dokter Tekno
 
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
Jonathan London
 
Farmakoterapi Antinyeri dan Antipiretik
Farmakoterapi Antinyeri dan AntipiretikFarmakoterapi Antinyeri dan Antipiretik
Farmakoterapi Antinyeri dan Antipiretik
Fadhol Romdhoni
 
BCS kelas 1
BCS kelas 1BCS kelas 1
BCS kelas 1
Apriska Noviarni
 

What's hot (20)

SWAMEDIKASI
SWAMEDIKASISWAMEDIKASI
SWAMEDIKASI
 
Dermatitis
DermatitisDermatitis
Dermatitis
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Konversi dosis
Konversi dosisKonversi dosis
Konversi dosis
 
Sepsis
SepsisSepsis
Sepsis
 
Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)
Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)
Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)
 
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
 
Kasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IKasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi I
 
(3) obat obat kolinergik
(3) obat obat kolinergik(3) obat obat kolinergik
(3) obat obat kolinergik
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Distribusi dan ikatan protein
Distribusi dan ikatan proteinDistribusi dan ikatan protein
Distribusi dan ikatan protein
 
Rhinitis alergi
Rhinitis alergi Rhinitis alergi
Rhinitis alergi
 
Farmakologi
Farmakologi Farmakologi
Farmakologi
 
Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeriMekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
 
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
 
Farmakoterapi Antinyeri dan Antipiretik
Farmakoterapi Antinyeri dan AntipiretikFarmakoterapi Antinyeri dan Antipiretik
Farmakoterapi Antinyeri dan Antipiretik
 
Pjk
PjkPjk
Pjk
 
BCS kelas 1
BCS kelas 1BCS kelas 1
BCS kelas 1
 

Viewers also liked

Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiNunung Ayu Novi
 
Analgetik & antipiretik
Analgetik & antipiretikAnalgetik & antipiretik
Analgetik & antipiretikLini Amalia
 
Powerpoint kimia farmasi tentang analgetika
Powerpoint kimia farmasi tentang analgetikaPowerpoint kimia farmasi tentang analgetika
Powerpoint kimia farmasi tentang analgetikaShinta D'farmasist
 
Anti inflamasi
Anti inflamasiAnti inflamasi
Anti inflamasi
olivialionab
 
Sistem imun xi ipa 2014
Sistem imun xi ipa 2014Sistem imun xi ipa 2014
Sistem imun xi ipa 2014
Hanik Robiah
 
ANTIPIRETIK
ANTIPIRETIKANTIPIRETIK
ANTIPIRETIK
Muhammad Nasrullah
 
INFLAMASI
INFLAMASIINFLAMASI
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)Welly Andrei
 
Askep pada pasien nyeri
Askep pada pasien nyeriAskep pada pasien nyeri
Askep pada pasien nyeri
aryana_imam
 
Analgetik – narkotik
Analgetik – narkotikAnalgetik – narkotik
Analgetik – narkotik
Sovian Pekei
 
Analisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obatAnalisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obat
Illank YaHya
 
Presentasi persentase penggunaan obat & abhp
Presentasi persentase penggunaan obat & abhpPresentasi persentase penggunaan obat & abhp
Presentasi persentase penggunaan obat & abhpSisca Yoliza
 
Konsep farmako perawat
Konsep farmako perawat Konsep farmako perawat
Konsep farmako perawat
Dedi Kun
 

Viewers also liked (20)

Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesi
 
Analgetik & antipiretik
Analgetik & antipiretikAnalgetik & antipiretik
Analgetik & antipiretik
 
Anti Inflamasi
Anti Inflamasi Anti Inflamasi
Anti Inflamasi
 
Analgetika kebidanan
Analgetika kebidananAnalgetika kebidanan
Analgetika kebidanan
 
Antiinflamasi
AntiinflamasiAntiinflamasi
Antiinflamasi
 
Powerpoint kimia farmasi tentang analgetika
Powerpoint kimia farmasi tentang analgetikaPowerpoint kimia farmasi tentang analgetika
Powerpoint kimia farmasi tentang analgetika
 
Anti inflamasi
Anti inflamasiAnti inflamasi
Anti inflamasi
 
Sistem imun xi ipa 2014
Sistem imun xi ipa 2014Sistem imun xi ipa 2014
Sistem imun xi ipa 2014
 
ANTIPIRETIK
ANTIPIRETIKANTIPIRETIK
ANTIPIRETIK
 
Analgetika
AnalgetikaAnalgetika
Analgetika
 
INFLAMASI
INFLAMASIINFLAMASI
INFLAMASI
 
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
 
Patofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetik
Patofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetikPatofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetik
Patofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetik
 
Analgesik nonopioid
Analgesik nonopioidAnalgesik nonopioid
Analgesik nonopioid
 
Askep pada pasien nyeri
Askep pada pasien nyeriAskep pada pasien nyeri
Askep pada pasien nyeri
 
Analgetik – narkotik
Analgetik – narkotikAnalgetik – narkotik
Analgetik – narkotik
 
Analisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obatAnalisis dan sistem persediaan obat
Analisis dan sistem persediaan obat
 
Presentasi persentase penggunaan obat & abhp
Presentasi persentase penggunaan obat & abhpPresentasi persentase penggunaan obat & abhp
Presentasi persentase penggunaan obat & abhp
 
Konsep farmako perawat
Konsep farmako perawat Konsep farmako perawat
Konsep farmako perawat
 
Farmakologi sam toww
Farmakologi sam towwFarmakologi sam toww
Farmakologi sam toww
 

Similar to Analgesik antiinflamasi antipiretik

Antiinflamasi pada Oftalmologi
Antiinflamasi pada OftalmologiAntiinflamasi pada Oftalmologi
Antiinflamasi pada OftalmologiAditiaFitri
 
Hormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalinHormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalin
Rolly Scavengers
 
Obat sistem respirasi
Obat sistem respirasiObat sistem respirasi
Obat sistem respirasi
Fina Ratih Wiraputri
 
Slide Antiinflamasi.pptx
Slide Antiinflamasi.pptxSlide Antiinflamasi.pptx
Slide Antiinflamasi.pptx
JesikaAja2
 
Obat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptx
Obat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptxObat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptx
Obat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptx
Fadhol Romdhoni
 
GANGGUAN SARAF AUTONOM.ppt
GANGGUAN SARAF AUTONOM.pptGANGGUAN SARAF AUTONOM.ppt
GANGGUAN SARAF AUTONOM.ppt
AgusMahendra13
 
AINS.pptx
AINS.pptxAINS.pptx
AINS.pptx
APRIL765663
 
423261779-Analgetik-Pres.pptx
423261779-Analgetik-Pres.pptx423261779-Analgetik-Pres.pptx
423261779-Analgetik-Pres.pptx
DarmapoeteraMaulana
 
TABEL OBAT LASA.docx
TABEL OBAT LASA.docxTABEL OBAT LASA.docx
TABEL OBAT LASA.docx
firnaulfiatuzzulfa
 
Obat Sistem Pernafasan & Persyarafan.pdf
Obat Sistem Pernafasan & Persyarafan.pdfObat Sistem Pernafasan & Persyarafan.pdf
Obat Sistem Pernafasan & Persyarafan.pdf
sonyaawitan
 
NSAIDs (Mefenamic Acid/Asam Mefenamat)
NSAIDs (Mefenamic Acid/Asam Mefenamat)NSAIDs (Mefenamic Acid/Asam Mefenamat)
NSAIDs (Mefenamic Acid/Asam Mefenamat)
Raditiya Yoharni
 
Obat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonomObat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonom
Fina Ratih Wiraputri
 
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANALGETIK DIKLOFENAK, PARACETAMOL, DAN.pptx
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANALGETIK DIKLOFENAK, PARACETAMOL, DAN.pptxPERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANALGETIK DIKLOFENAK, PARACETAMOL, DAN.pptx
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANALGETIK DIKLOFENAK, PARACETAMOL, DAN.pptx
rewindoimanuel111
 
Adiponektin
AdiponektinAdiponektin
Adiponektin
Okta Erisha
 
Laporan praktikum farmakologi VI Writhing Reflex
Laporan praktikum farmakologi VI Writhing ReflexLaporan praktikum farmakologi VI Writhing Reflex
Laporan praktikum farmakologi VI Writhing Reflex
Siska Hermawati
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
ArwinAr
 
ASMA PPT DISEASE LUNGS HUMAN BODY MEDICINE
ASMA PPT DISEASE LUNGS HUMAN BODY MEDICINEASMA PPT DISEASE LUNGS HUMAN BODY MEDICINE
ASMA PPT DISEASE LUNGS HUMAN BODY MEDICINE
bali59
 
6. farmakologi ASMA.pptx
6. farmakologi ASMA.pptx6. farmakologi ASMA.pptx
6. farmakologi ASMA.pptx
hanik mariana
 
neuropati diabetik ku.ppt
neuropati diabetik ku.pptneuropati diabetik ku.ppt
neuropati diabetik ku.ppt
AriandindiAriandi
 

Similar to Analgesik antiinflamasi antipiretik (20)

Antiinflamasi pada Oftalmologi
Antiinflamasi pada OftalmologiAntiinflamasi pada Oftalmologi
Antiinflamasi pada Oftalmologi
 
Antiinflamasi
AntiinflamasiAntiinflamasi
Antiinflamasi
 
Hormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalinHormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalin
 
Obat sistem respirasi
Obat sistem respirasiObat sistem respirasi
Obat sistem respirasi
 
Slide Antiinflamasi.pptx
Slide Antiinflamasi.pptxSlide Antiinflamasi.pptx
Slide Antiinflamasi.pptx
 
Obat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptx
Obat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptxObat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptx
Obat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptx
 
GANGGUAN SARAF AUTONOM.ppt
GANGGUAN SARAF AUTONOM.pptGANGGUAN SARAF AUTONOM.ppt
GANGGUAN SARAF AUTONOM.ppt
 
AINS.pptx
AINS.pptxAINS.pptx
AINS.pptx
 
423261779-Analgetik-Pres.pptx
423261779-Analgetik-Pres.pptx423261779-Analgetik-Pres.pptx
423261779-Analgetik-Pres.pptx
 
TABEL OBAT LASA.docx
TABEL OBAT LASA.docxTABEL OBAT LASA.docx
TABEL OBAT LASA.docx
 
Obat Sistem Pernafasan & Persyarafan.pdf
Obat Sistem Pernafasan & Persyarafan.pdfObat Sistem Pernafasan & Persyarafan.pdf
Obat Sistem Pernafasan & Persyarafan.pdf
 
NSAIDs (Mefenamic Acid/Asam Mefenamat)
NSAIDs (Mefenamic Acid/Asam Mefenamat)NSAIDs (Mefenamic Acid/Asam Mefenamat)
NSAIDs (Mefenamic Acid/Asam Mefenamat)
 
Obat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonomObat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonom
 
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANALGETIK DIKLOFENAK, PARACETAMOL, DAN.pptx
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANALGETIK DIKLOFENAK, PARACETAMOL, DAN.pptxPERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANALGETIK DIKLOFENAK, PARACETAMOL, DAN.pptx
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANALGETIK DIKLOFENAK, PARACETAMOL, DAN.pptx
 
Adiponektin
AdiponektinAdiponektin
Adiponektin
 
Laporan praktikum farmakologi VI Writhing Reflex
Laporan praktikum farmakologi VI Writhing ReflexLaporan praktikum farmakologi VI Writhing Reflex
Laporan praktikum farmakologi VI Writhing Reflex
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
 
ASMA PPT DISEASE LUNGS HUMAN BODY MEDICINE
ASMA PPT DISEASE LUNGS HUMAN BODY MEDICINEASMA PPT DISEASE LUNGS HUMAN BODY MEDICINE
ASMA PPT DISEASE LUNGS HUMAN BODY MEDICINE
 
6. farmakologi ASMA.pptx
6. farmakologi ASMA.pptx6. farmakologi ASMA.pptx
6. farmakologi ASMA.pptx
 
neuropati diabetik ku.ppt
neuropati diabetik ku.pptneuropati diabetik ku.ppt
neuropati diabetik ku.ppt
 

Recently uploaded

441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 

Recently uploaded (19)

441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 

Analgesik antiinflamasi antipiretik

  • 1. ANALGESIK ANTIINFLAMASI ANTIPIRETIK FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
  • 2. ANALGESIK Tanpa menghilangkan kesadaran ANTIINFLAMASI Bukan disebabkan karena mikroorganisme (non infeksi)
  • 3. NYERI Sensasi Melindungi lokal Peradangan hasil , kejang otot Memberi tanda stimulasi bahaya
  • 5. INFLAMASI menetralisir Mikroba / benda Respon protektif asing dalam proses imun non spesifik penyembuhan menghancurkan
  • 6. Gangguan membran karena luka Phospholipid steroid Arachidonat acid cyclooxigenase lipooxigenase COX 1 COX 2 leucotrien prostasiklin prostaglandin Vasokontriksi dan tromboxan bronkokonstriksi Proteksi lambung, Mediator inflamasi- vasokonstriksi dan nyeri. Menyebabkan agregasi platelet vasodilatasi, antiagregasi vasodilatasi dan edema
  • 7. PENGGOLONGAN OBAT Analgesik Antiinflamasi SAID Opiat NSAID Selektif Non Selektif
  • 8. • NSAID TAO: enzim siklooksigenase (COX) COX berperan dalam sintesis mediator nyeri - PG MKO: mengeblok pembentukan prostaglandin (PG)  menginhibisi enzim COX pada daerah yang terluka sehingga mengurangi pembentukan mediator nyeri ESO : Meningkatkan resiko kekambuhan asma Pendarahan Gangguan ginjal, gangguan lambung
  • 9. Salisilat : asam asetil salisilat Derivat p-aminofenol : paracetamol NSAID Non Selektif Indole : indomethacin COX Inhibitor Antranilat : asam mefenamat, meclofenamat Derivat asam arilpropionat : ibuprofen, oxaprozin Derivat Pirazolon : fenil butazon, metampiron Derivat asam enolat : gol. Oxicam (meloxicam) Derivat fenil asetat : diklofenak Gol. Lain” : benzidamin, tinorididn
  • 10. Diaryl-subtiuted furanones: rofecoxib NSAID Selektif COX Inhibitor Diaryl-subtituted pyrazoles: celecoxib Asam asetat indol: etodolac Sulfonanilid: nimesulid
  • 11. • SAID TAO : korteks adrenal mengeluarkan hormon steroid ke sirkulasi darah. Hormon Steroid ada 2: MKO : menghambat enzim phospholipase A2 sehingga tidak terbentuk asam arakidonat. ESO : Moon face, buffalo hump Hipertensi Osteoporosis Peningkatan berat badan
  • 12. Masa kerja pendek : hidrokortison SAID Masa kerja sedang : methylprednisolon Masa kerja panjang : deksamethason, betametason
  • 13. • OPIAT TAO : reseptor opiat di SSP. » Reseptor μ: Berperan dalam Analgesia supraspinal, Depresi respirasi, Euforia, Ketergantungan » Reseptor κ: Berperan dalam analgesia spinal, miosis,sedasi » Reseptor δ:berperan dalam disforia, halusinasi, stimulasi pusat vasomotor MKO : reseptor yang memodulasi transmisi nyeri menurunkan persepsi nyeri dg cara menyekat nyeri pada berbagai tingkat, terutama di otak tengah dan medulla spinalis. ESO : konstipasi, retensi urin
  • 14. Agonis Opioid: kodein, morfin, fentanil, metadon Agonis Campuran: pentazosin, OPIAT nabulfin, buprenorfin Antagonis Opioid: naltrekson, nalokson, nalorfin Peptida Opioid: dinorfin, enkefalin, β-endorfin
  • 15. MEKANISME AKSI ANALGESIK-ANTIINFLAMASI Saat dikonsumsi, obat analgesik ini bekerja di pusat pengatur suhu yang terletak pada batang otak. Selain itu mampu melebarkan pembuluh darah kulit dan memicu produksi keringat sehingga semakin banyak panas yang dibuang. Selain bekerja pada susunan syaraf pusat, analgesik dapat mencegah pembentukan prostaglandin, yakni zat yang menimbulkan rasa nyeri dan peningkatan suhu tubuh.
  • 16. ANTIPIRETIK Pada umumnya (sekitar 90%) analgesik mempunyai efek antipiretik Menguntungkan Karena dengan demam berarti pertumbuhan bakteri terhambat. Selain itu aktivitas fagositosis bakal meningkat pula. Merugikan Karena tiap suhu tubuh meningkat 1o C saja, konsumsi oksigen akan meningkat dan berarti kebutuhan kalori meningkat sebanyak 13 %. Selain itu katabolisme alias pemecahan otot juga meningkat.
  • 17. MEKANISME DEMAM Masuknya Mikroorganisme Keluarnya leukosit, makrofag, limfosit Keluar Asam PEG2 Arakhidonat Keluarnya Pirogen endogen (IL-1) Termostat Merangsang sel-sel Bantuan enzim Hipotalamus endotel hipotalamus fosfolipase A2 menaikkan ambang suhu tubuh
  • 18. Proses peradangan diawali dengan masuknya Mikroorganisme (MO) kedalam tubuh. Mikroorganisme yang masuk memiliki suatu zat toksin tertentu (pirogen eksogen). Dengan masuknya MO tersebut, tubuh akan berusaha melawan dan mencegahnya dengan memerintahkan leukosit, makrofag, dan limfosit untuk memakannya (fagositosit). Dengan adanya proses fagositosit ini, pertahanan tubuh mengeluarkan pirogen endogen. Pirogen endogen yang keluar akan merangsang sel-sel endotel hipotalamus untuk mengeluarkan asam arakhidonat. Asam arakhidonat yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan memacu pengeluaran prostaglandin. Pengeluaran prostagland memacu hipotalamus meningkatkan titik patokan suhu tubuh (di atas suhu normal). Adanya peningkatan titik patokan ini dikarenakan termostat tubuh (hipotalamus) merasa bahwa suhu tubuh sekarang dibawah batas normal. Akibatnya terjadilah respon dingin/ menggigil. Adanya proses mengigil ( pergerakan otot rangka) ini ditujukan untuk menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak. Dan terjadilah demam. (Fisiologi Sheerwood)
  • 19. MEKANISME ANTIPIRETIK Peradangan Pirogen Endogen Arachidonat acid cyclooxigenase COX 1 COX 2 prostasiklin prostaglandin tromboxan
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Anonim (Editor: Sulistia Gan Gunawan). 2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Universitas Indonesia. Cosman, Felicia. 2009. Osteoporosis. Yogyakarta: B-First. Goodman & Gilman’s. 2001. The Pharmacological Basis of Therapeutics. Stringer, Janet. 2008. Konsep Dasar Farmakologi. Jakarta: ECG. Habib. Analgetik Antipiretik. www.habib.blog.ugm.ac.id. Diakses pada 22 November 2012. Krisnamurti, Deni. Memilih Analgetik Antiinflamasi. www.denikrisna.wordpress.com. Diakses pada 23 November 2012.