SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Analgetik, Antipiretik, AINS, dan Obat
gangguan pada sendi
Kelompok
5
1. Annisa Haryati
2. Mesri Winda
3. Veni Azima Rahayu
4. Merie Santia
5. Tiara Rani
6. Fx. Wendy
7. Agustin mayang putri
8. Rahmayanti kamilyah
ANALGETIK
 Analgetik atau analgesik, adalah obat yang digunakan
untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit atau
obat-obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran dan akhirnya akan memberikan rasa
nyaman pada orang yang menderita.
 Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan
motorik yang tidak menyenangkan, berhubungan
dengan adanya potensi kerusakan jaringan atau kondisi
yang menggambarkan kerusakan tersebut.
 Adapun jenis nyeri beserta terapinya, yaitu:
1. Nyeri ringan
Pada nyeri ringan dapat digunakan analgetik perifer
seperti parasetamol, asetosal dan glafenin.
2. Nyeri yang disertai pembengkakan
Pada nyeri ini dapat digunakan analgetik antiradang
seperti aminofenazon dan NSAID (ibu profen,
mefenaminat, dll)
3. Nyeri hebat
Pada nyeri ini dapat digunakan analgetik sentral
berupa morfin, atropine, butilskopolamin (bustopan),
camylofen ( ascavan).
4. Nyeri hebat menahun
Pada nyeri ini dapat digunakan analgetik berupa
fentanil, dekstromoramida, dan benzitramida.
Golongan Obat Analgetik
 Analgesik narkotika
Analgesik narkotika merupakan kelompok
obat yang memiliki sifat-sifat seperti opium atau
morfin. Golongan obat ini digunakan untuk
meredakan atau menghilangkan rasa nyeri
seperti pada fractura dan kanker.
Contoh zat Analgetik Narkotika yaitu morfin,
kodein, fentanil, netadon, tramadol, lokson,
kanabis, dan pentazosin.
 Obat Analgetik Non-narkotik
Analgetika perifer (non-narkotik), yang
terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik
dan tidak bekerja sentral. Penggunaan Obat
Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik
Perifer ini cenderung mampu menghilangkan
atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh
pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan
hingga efek
Contoh obat Analgetik Non-Narkotik yaitu
Aminofenazon, asam salisilat, fenilbtazon,
glafenin, dan paracetamol.
Mekanisme Kerja Obat Analgetik
Kalor/listrik
Kerusakan
jaringan
Melepas zat
mediator nyeri
Merangsang
reseptor nyeri
Masuk ke ssp
melalui saraf
sensor
Ke talamus
melalui
susunan
sumsung
tulang
belakang
Kepusat nyeri
dalam otak
Efek Farmakodinamik Obat Analgetik
 Sebagai analgesic, obat mirip aspirin hanya
efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah
sampai sedang misalnya sakit kepala, mialgia,
antralgia dan nyeri lain yang berasal dari
integument, terutama terhadap nyeri yang
berkaitan dengan inflamasi.
ANTIPIRETIK
 Obat antipiretik adalah obat untuk menurunkan
panas. Hanya menurunkan temperatur tubuh
saat panas tidak berefektif pada orang normal.
 Demam adalah tingkat suhu yg lebih tinggi;
gejala penyerta infeksi; reaksi tangkis bagi
tubuh terhadap infeksi. Reseptor suhu & pusat
termoregulasi terletak di hipotalamus.
 Contoh Obat Antipiretik, yaitu parasetamol,
panadol, paracetol, paraco, praxion, primadol,
santol, zacoldin, poldan mig, acetaminophen,
asetosal atau asam salisilat, salisilamida.
Golongan Obat Antipiretik
1. Benorylate
Benorylate adalah kombinasi dari parasetamol dan
ester aspirin. Untuk pengobatan demam pada anak
obat ini bekerja lebih baik dibanding dengan
parasetamol dan aspirin dalam penggunaan yang
terpisah.
2. Fentanyl
Fentanyl bekerja di dalam sistem syaraf pusat untuk
menghilangkan rasa sakit.
3. Piralozon
Di pasaran piralozon terdapat dalam antalgin,
neuralgin, dan novalgin. Obat ini amat manjur
sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri.
Mekanisme kerja obat antipiretik
Secara umum, Mekanisme obat nya bekerja
dengan cara menghambat produksi
prostaglandin di hipotalamus anterior (yang
meningkat sebagai respon adanya pirogen
endogen).
Efek Farmakodinamik Antipiretik
 Sebagai antipiretik, obat mirip aspirin akan
menurunkan suhu badan hanya pada keadaan
demam. Walaupun kebanyakan obat ini
memperlihatkan efek antipiretik in vitro, tidak
semuanya berguna sebagai antipiretik karena
bersifat toksik bila digunakan secara rutin atau
terlalu lama.
AINS (ANTI INFLAMASI NON
STEROID)
 NSAID (Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs)
atau obat anti inflamasi non steroid (AINS)
adalah suatu kelompok obat yang berfungsi
sebagai anti inflamasi, analgetik dan antipiretik.
 Contoh obatnya antara lain: aspirin,
parasetamol, ibuprofen, ketoprofen, naproksen,
asam mefenamat, piroksikam, diklofenak,
indometasin
Mekanisme kerja AINS
Golongan obat AINS
 Berdasarkan rumus kimia, obat golongan NSAID dapat
dibagi menjadi beberapa golongan, yakni:
1. Golongan asam propionate, seperti ibuprofen,
naproxen, fenoprofen, ketoprofen, flurbiprofen, dan
oxaprozin.
2. Golongan asam asetat, seperti indometasin, sulindac,
etodolac, dan diklofenak.
3. Golongan derifat asam enolic (oxicam), seperti
piroksikam, meloksikam, tenoxicam, droxicam,
lornoxicam, dan isoxicam.
4. Gologan asam fenamic, seperti asam mefenamat,
asam meclofenamic, asam flufenamic, dan tolfenamic.
5. Gologan COX-2 inhibitor (coxib), seperti celecoxib,
rofecoxib (telah ditarik dari pasar), valdexocib (telah
ditarik dari pasar), parecoxib, lumiracoxib, dan
Obat AINS yang Baru
 Meloksikom
Meloksikom tergolong preferential COX-2 inhibitor
cenderung menghambat COX-2 lebih dari COX-1
tetapi penghambatan COX-1 pada dosis terapi tetap
nyata.
 Celecoxib
Celecoxib merupakan suatu anti-inflamasi non streoid,
yang mempunyai aktifitas anti inflamasi, terutama
melalui penghambatan cyclooxygenase-2 (COX-2).
Indikasi celecoxib adalah untuk meringankan gejala
osteoartthritis dan rhematoid arthrtitis pada dewasa
Interaksi Obat Ibu Profen
 Ibuprofen merupakan derivat asam propionat yang
diperkenalkan pertama kali dibanyak negara. Obat ini
bersifat analgesik dengan daya anti-inflamasi yang
tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama dengan
aspirin.
 Absorbsi ibuprofen cepat melalui lambung dan kadar
maksimmum dalam plasma dicapai setelah satu
sampai dua jam. Efek interaksinya misalnya
pengeseran obat warfarin dan oral hypoglikemik
hampir tidak ada.Tetapi pada pemberian bersama
dengan warfarin tetap harus waspada karna adanya
gangguan fungsi trombosit yang memperpanjang
masa pendarahan.
 Pemberian ibuprofen bersama aspirin mengantagonis
Efek Farmakodinamik AINS
 Semua obat NSAID bersifat antipiretik, analgesik, dan
anti-inflamasi. Ada perbedaan aktivitas diantara obat-
obat tersebut, misalnya: parasetamol bersifat
antipiretik dan analgesik tetapi sifat anti-inflamasinya
lemah sekali.
 Sebagai analgesik, obat NSAID hanya efektif
terhadap nyeri dengan intensitas rendah sampai
sedang misalnya sakit kepala, mialgia, artralgia dan
nyeri lain yang berasal dari integument, juga efektif
terhadap nyeri yang berkaitan dengan inflamasi. Efek
analgesiknya jauh lebih lemah daripada efek
analgesik opiat.
Efek Farmakokinetik AINS
 Sebagian besar dari obat ini diserap dengan baik, dan
makanan tidak mempengruhi biovailabilitas mereka
secara substansial. Sebagian besar dari NSAID sangat
di metabolism, beberapa oleh mekanisme fase I dan
fase II dan lainnya hanya oleh glukuronidasi langsung
(fase II). Metabolisme dari seberapa besar NSAID
berlangsung sebagian melalui enzim P450 kelompok
CYP3A dan CYP2P dalam hati.
Efek samping AINS
 Selain menimbulkan efek terapi yang sama, obat
NSAID juga memiliki efek samping serupa,
karena didasari oleh hambatan pada sistem
biosintesis PG. Efek samping yang paling sering
terjadi adalah induksi tukak lambung atau tukak
peptik yang kadang-kadang disertai anemia
sekunder akibat perdarahan saluran cerna.
OBAT GANGGUAN SENDI
 Sendi merupakan suatu engsel yang membuat
anggota tubuh dapat bergerak dengan baik,
juga merupakan suatu penghubung antara ruas
tulang yang satu dengan ruas tulang lainnya,
sehingga kedua tulang tersebut dapat
digerakkan sesuai dengan jenis persendian
yang diperantarainya.
Gangguan Pada Sendi
 Rematik
Rheumatoid arthritis atau kita kenal sebagai penyakit
rematik adalah gangguan sendi yang dicirikan adanya
inflamasi dan merupakan penyakit auto imunitas.
Contoh obatnya adalah Methotroxate, Leflunomide,
Abatacept (orencia), Anakinra, Rituximab.
 Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah gangguan sendi juga, tetapi bukan
gangguan imun. Penyebabnya bisa bermacam-macam,
seringkali bersifat idiopatik, dengan ciri terjadinya
degenerasi tulang rawan. Contoh obatnya adalah
adalah acetaminophen, tramadol, dan pemberian obat
NSAID.
 Gout
Gout atau encok adalah gangguan sendi yang
disebabkan oleh gangguan pada metabolisme purin
sehingga berakibat terganggunya keseimbangan
antara sintesis zat asam urat dengan ekskresinya
melalui ginjal. Pada pasien gout seringkali dijumpai
bahwa kadar asam urat dalam darahnya terlampau
tinggi (hiperurikemia).
Obat gangguan pada Sendi
Ada 2 kelompok obat penyakit sendi, yaitu :
1. Obat yang menghentikan proses inflamasi,
adalah kolkisin, indometazin.
 Kolkisin
` Kolkisin adalah salah satu obat pilihan untuk
mengatasi gout. Kolkisin merupakan terapi
spesifik dan efektif untuk serangan gout akut.
 Indometazin
Indometazin mempunyai daya urikosurik
ringan. Serangan akut bisa diatasi dengan
istirahat dan terapi cepat dengan pemberian
indometazin.
2. Obat yang mempengaruhi kadar asam urat,
kelompok ini masih dibagi jadi dua jenis yaitu :
jenis urikosurik (probenesid dan sulfinpirazon) dan
jenis urikostatik (allopurinol).
 Probenesid dan sulfinpirazon
Obat ini bekerja dengan menghambat reabsorbsi
asam urat di tubuli ginjal. Probenesid mempunyai
toksisitas kecil diberikan dalam dosis 1-3 gram
sehari. Sedangkan sulfinpirazon diberikan dengan
dosis 200-400 mg sehari.
 Allopurinol
Bekerja dengan menghambat enzim xantin
oksidase sehingga mengurangi pembentukan
asam urat. Dosis dimulai dengan 300 mg sehari,
kemudian di sesuaikan dengan kadar asam urat
Contoh obat untuk Gangguan Gout
 Allopurinol
Obat hipourisemik pilihan untuk gout kronik adalah
allopurinol. Selain mengontrol gejala, obat ini juga
melindungi fungsi ginjal. Allopurinol merupakan
produksi asam urat dengan cara menghambat enzim
xantin oksidase.
Interaksi Obat nya : Pemberian allopurinol bersama
dengan azatioprin,merkaptopurin atau siklotosfamid,
dapat meningkatkan efek toksik dari obat tersebut.
Jangan diberikan bersama-sama dengan garam dan
obat diuretik golongan tiazida.
 Sulfinpirazon
Indikasi : profilaksis gout, hiperurisemia
Interaksi :
 Analgetik : asetrosal melawan efek urikosurik
 Antikoagulan: efek antikoagulan nikumalon dan
warfarin ditingkatkan
 Antidiabetika : efek sulfonyurea
ditingkatkan
 Antiepileptika : kadar plasma fenitoin
dinaikkan
 Teofilin : kadar plasma teofilin diturunkan
 Probenesid
Probenesid merupakan agen pemblok tubulus ginjal.
Obat ini secara kompetitif menghambat reabsorbsi
asam urat pada tubulus proksimal sehingga
meningkatkan ekskresi asam urat dan mengurangi
konsentrasi urat serum.
 Interaksi
 Penghambat ACE, mengurangi ekskresi kaptopril
 Analgetik: asetosol melawan efek ekskresi
indometasin, ketoprofen, ketorolak, dan naproksen
tertunda (menaikan kadar plasma).
 Antibakteri: mengurangi ekskresi sefalosporin,
sinoksasin, siprofloksin, dapson, asam nalidiksat,
nitrofulantion, norfloksasin, dan penisilin dilawan oleh
pirazinamid
 Antivirus: menurunkan ekskresi asiklovir, zidovudin,
dan mungkin famsiklovir serta gansiklofir (menaikan
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to AINS.pptx

Similar to AINS.pptx (20)

Farmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem SarafFarmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem Saraf
 
SISTEM SARAF OTONOM.pptx
SISTEM SARAF OTONOM.pptxSISTEM SARAF OTONOM.pptx
SISTEM SARAF OTONOM.pptx
 
materi presentasi KOLOGI serta ANALGETIKa.ppt
materi presentasi KOLOGI serta ANALGETIKa.pptmateri presentasi KOLOGI serta ANALGETIKa.ppt
materi presentasi KOLOGI serta ANALGETIKa.ppt
 
Laporan praktikum farmakologi VI Writhing Reflex
Laporan praktikum farmakologi VI Writhing ReflexLaporan praktikum farmakologi VI Writhing Reflex
Laporan praktikum farmakologi VI Writhing Reflex
 
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasiObat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
 
Penyakit Kausatif dan simptomatik.pptx
Penyakit Kausatif dan simptomatik.pptxPenyakit Kausatif dan simptomatik.pptx
Penyakit Kausatif dan simptomatik.pptx
 
pp pkn
pp pknpp pkn
pp pkn
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Analgesik nonopioid
Analgesik nonopioidAnalgesik nonopioid
Analgesik nonopioid
 
Obat sistem saraf
Obat sistem sarafObat sistem saraf
Obat sistem saraf
 
SIstem Saraf Pusat II
SIstem Saraf Pusat IISIstem Saraf Pusat II
SIstem Saraf Pusat II
 
Powerpoint kimia farmasi tentang analgetika
Powerpoint kimia farmasi tentang analgetikaPowerpoint kimia farmasi tentang analgetika
Powerpoint kimia farmasi tentang analgetika
 
Obat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNA
Obat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNAObat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNA
Obat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNA
 
7 farmakologi sistem syaraf otonom
7 farmakologi sistem syaraf otonom7 farmakologi sistem syaraf otonom
7 farmakologi sistem syaraf otonom
 
Obat susunan saraf
Obat susunan sarafObat susunan saraf
Obat susunan saraf
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Cover
CoverCover
Cover
 

More from APRIL765663

Obat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptx
Obat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptxObat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptx
Obat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptxAPRIL765663
 
KIMIA_FARMASI.pptx
KIMIA_FARMASI.pptxKIMIA_FARMASI.pptx
KIMIA_FARMASI.pptxAPRIL765663
 
silabus-dan-SAP-KIE-2014.pdf
silabus-dan-SAP-KIE-2014.pdfsilabus-dan-SAP-KIE-2014.pdf
silabus-dan-SAP-KIE-2014.pdfAPRIL765663
 
Suppositoria.pptx
Suppositoria.pptxSuppositoria.pptx
Suppositoria.pptxAPRIL765663
 
Power_point_asam_basa.pptx
Power_point_asam_basa.pptxPower_point_asam_basa.pptx
Power_point_asam_basa.pptxAPRIL765663
 

More from APRIL765663 (6)

Obat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptx
Obat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptxObat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptx
Obat_obat_pada_sistem_saraf_pusat_SSP.pptx
 
KIMIA_FARMASI.pptx
KIMIA_FARMASI.pptxKIMIA_FARMASI.pptx
KIMIA_FARMASI.pptx
 
silabus-dan-SAP-KIE-2014.pdf
silabus-dan-SAP-KIE-2014.pdfsilabus-dan-SAP-KIE-2014.pdf
silabus-dan-SAP-KIE-2014.pdf
 
Suppositoria.pptx
Suppositoria.pptxSuppositoria.pptx
Suppositoria.pptx
 
aerosol
aerosolaerosol
aerosol
 
Power_point_asam_basa.pptx
Power_point_asam_basa.pptxPower_point_asam_basa.pptx
Power_point_asam_basa.pptx
 

Recently uploaded

regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfaguswidiyanto98
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptHenryAdhySantoso
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptchoukocat
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxabdulmujibmgi
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxsariakmida
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxPenyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxnuri729086
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybankcsooyoung073
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaAnnisFathia1
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.pptSuwandiKhowanto1
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANfaisalkurniawan12
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccanangkuniawan
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Nodd Nittong
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)fifinoktaviani
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.pptcels17082019
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 

Recently uploaded (20)

regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxPenyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 

AINS.pptx

  • 1. Analgetik, Antipiretik, AINS, dan Obat gangguan pada sendi Kelompok 5 1. Annisa Haryati 2. Mesri Winda 3. Veni Azima Rahayu 4. Merie Santia 5. Tiara Rani 6. Fx. Wendy 7. Agustin mayang putri 8. Rahmayanti kamilyah
  • 2. ANALGETIK  Analgetik atau analgesik, adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit atau obat-obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan kesadaran dan akhirnya akan memberikan rasa nyaman pada orang yang menderita.  Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan motorik yang tidak menyenangkan, berhubungan dengan adanya potensi kerusakan jaringan atau kondisi yang menggambarkan kerusakan tersebut.
  • 3.  Adapun jenis nyeri beserta terapinya, yaitu: 1. Nyeri ringan Pada nyeri ringan dapat digunakan analgetik perifer seperti parasetamol, asetosal dan glafenin. 2. Nyeri yang disertai pembengkakan Pada nyeri ini dapat digunakan analgetik antiradang seperti aminofenazon dan NSAID (ibu profen, mefenaminat, dll) 3. Nyeri hebat Pada nyeri ini dapat digunakan analgetik sentral berupa morfin, atropine, butilskopolamin (bustopan), camylofen ( ascavan). 4. Nyeri hebat menahun Pada nyeri ini dapat digunakan analgetik berupa fentanil, dekstromoramida, dan benzitramida.
  • 4. Golongan Obat Analgetik  Analgesik narkotika Analgesik narkotika merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-sifat seperti opium atau morfin. Golongan obat ini digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri seperti pada fractura dan kanker. Contoh zat Analgetik Narkotika yaitu morfin, kodein, fentanil, netadon, tramadol, lokson, kanabis, dan pentazosin.
  • 5.  Obat Analgetik Non-narkotik Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek Contoh obat Analgetik Non-Narkotik yaitu Aminofenazon, asam salisilat, fenilbtazon, glafenin, dan paracetamol.
  • 6. Mekanisme Kerja Obat Analgetik Kalor/listrik Kerusakan jaringan Melepas zat mediator nyeri Merangsang reseptor nyeri Masuk ke ssp melalui saraf sensor Ke talamus melalui susunan sumsung tulang belakang Kepusat nyeri dalam otak
  • 7. Efek Farmakodinamik Obat Analgetik  Sebagai analgesic, obat mirip aspirin hanya efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah sampai sedang misalnya sakit kepala, mialgia, antralgia dan nyeri lain yang berasal dari integument, terutama terhadap nyeri yang berkaitan dengan inflamasi.
  • 8. ANTIPIRETIK  Obat antipiretik adalah obat untuk menurunkan panas. Hanya menurunkan temperatur tubuh saat panas tidak berefektif pada orang normal.  Demam adalah tingkat suhu yg lebih tinggi; gejala penyerta infeksi; reaksi tangkis bagi tubuh terhadap infeksi. Reseptor suhu & pusat termoregulasi terletak di hipotalamus.  Contoh Obat Antipiretik, yaitu parasetamol, panadol, paracetol, paraco, praxion, primadol, santol, zacoldin, poldan mig, acetaminophen, asetosal atau asam salisilat, salisilamida.
  • 9. Golongan Obat Antipiretik 1. Benorylate Benorylate adalah kombinasi dari parasetamol dan ester aspirin. Untuk pengobatan demam pada anak obat ini bekerja lebih baik dibanding dengan parasetamol dan aspirin dalam penggunaan yang terpisah. 2. Fentanyl Fentanyl bekerja di dalam sistem syaraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit. 3. Piralozon Di pasaran piralozon terdapat dalam antalgin, neuralgin, dan novalgin. Obat ini amat manjur sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri.
  • 10. Mekanisme kerja obat antipiretik Secara umum, Mekanisme obat nya bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin di hipotalamus anterior (yang meningkat sebagai respon adanya pirogen endogen).
  • 11. Efek Farmakodinamik Antipiretik  Sebagai antipiretik, obat mirip aspirin akan menurunkan suhu badan hanya pada keadaan demam. Walaupun kebanyakan obat ini memperlihatkan efek antipiretik in vitro, tidak semuanya berguna sebagai antipiretik karena bersifat toksik bila digunakan secara rutin atau terlalu lama.
  • 12. AINS (ANTI INFLAMASI NON STEROID)  NSAID (Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs) atau obat anti inflamasi non steroid (AINS) adalah suatu kelompok obat yang berfungsi sebagai anti inflamasi, analgetik dan antipiretik.  Contoh obatnya antara lain: aspirin, parasetamol, ibuprofen, ketoprofen, naproksen, asam mefenamat, piroksikam, diklofenak, indometasin
  • 14. Golongan obat AINS  Berdasarkan rumus kimia, obat golongan NSAID dapat dibagi menjadi beberapa golongan, yakni: 1. Golongan asam propionate, seperti ibuprofen, naproxen, fenoprofen, ketoprofen, flurbiprofen, dan oxaprozin. 2. Golongan asam asetat, seperti indometasin, sulindac, etodolac, dan diklofenak. 3. Golongan derifat asam enolic (oxicam), seperti piroksikam, meloksikam, tenoxicam, droxicam, lornoxicam, dan isoxicam. 4. Gologan asam fenamic, seperti asam mefenamat, asam meclofenamic, asam flufenamic, dan tolfenamic. 5. Gologan COX-2 inhibitor (coxib), seperti celecoxib, rofecoxib (telah ditarik dari pasar), valdexocib (telah ditarik dari pasar), parecoxib, lumiracoxib, dan
  • 15. Obat AINS yang Baru  Meloksikom Meloksikom tergolong preferential COX-2 inhibitor cenderung menghambat COX-2 lebih dari COX-1 tetapi penghambatan COX-1 pada dosis terapi tetap nyata.  Celecoxib Celecoxib merupakan suatu anti-inflamasi non streoid, yang mempunyai aktifitas anti inflamasi, terutama melalui penghambatan cyclooxygenase-2 (COX-2). Indikasi celecoxib adalah untuk meringankan gejala osteoartthritis dan rhematoid arthrtitis pada dewasa
  • 16. Interaksi Obat Ibu Profen  Ibuprofen merupakan derivat asam propionat yang diperkenalkan pertama kali dibanyak negara. Obat ini bersifat analgesik dengan daya anti-inflamasi yang tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama dengan aspirin.  Absorbsi ibuprofen cepat melalui lambung dan kadar maksimmum dalam plasma dicapai setelah satu sampai dua jam. Efek interaksinya misalnya pengeseran obat warfarin dan oral hypoglikemik hampir tidak ada.Tetapi pada pemberian bersama dengan warfarin tetap harus waspada karna adanya gangguan fungsi trombosit yang memperpanjang masa pendarahan.  Pemberian ibuprofen bersama aspirin mengantagonis
  • 17. Efek Farmakodinamik AINS  Semua obat NSAID bersifat antipiretik, analgesik, dan anti-inflamasi. Ada perbedaan aktivitas diantara obat- obat tersebut, misalnya: parasetamol bersifat antipiretik dan analgesik tetapi sifat anti-inflamasinya lemah sekali.  Sebagai analgesik, obat NSAID hanya efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah sampai sedang misalnya sakit kepala, mialgia, artralgia dan nyeri lain yang berasal dari integument, juga efektif terhadap nyeri yang berkaitan dengan inflamasi. Efek analgesiknya jauh lebih lemah daripada efek analgesik opiat.
  • 18. Efek Farmakokinetik AINS  Sebagian besar dari obat ini diserap dengan baik, dan makanan tidak mempengruhi biovailabilitas mereka secara substansial. Sebagian besar dari NSAID sangat di metabolism, beberapa oleh mekanisme fase I dan fase II dan lainnya hanya oleh glukuronidasi langsung (fase II). Metabolisme dari seberapa besar NSAID berlangsung sebagian melalui enzim P450 kelompok CYP3A dan CYP2P dalam hati.
  • 19. Efek samping AINS  Selain menimbulkan efek terapi yang sama, obat NSAID juga memiliki efek samping serupa, karena didasari oleh hambatan pada sistem biosintesis PG. Efek samping yang paling sering terjadi adalah induksi tukak lambung atau tukak peptik yang kadang-kadang disertai anemia sekunder akibat perdarahan saluran cerna.
  • 20. OBAT GANGGUAN SENDI  Sendi merupakan suatu engsel yang membuat anggota tubuh dapat bergerak dengan baik, juga merupakan suatu penghubung antara ruas tulang yang satu dengan ruas tulang lainnya, sehingga kedua tulang tersebut dapat digerakkan sesuai dengan jenis persendian yang diperantarainya.
  • 21. Gangguan Pada Sendi  Rematik Rheumatoid arthritis atau kita kenal sebagai penyakit rematik adalah gangguan sendi yang dicirikan adanya inflamasi dan merupakan penyakit auto imunitas. Contoh obatnya adalah Methotroxate, Leflunomide, Abatacept (orencia), Anakinra, Rituximab.  Osteoarthritis Osteoarthritis adalah gangguan sendi juga, tetapi bukan gangguan imun. Penyebabnya bisa bermacam-macam, seringkali bersifat idiopatik, dengan ciri terjadinya degenerasi tulang rawan. Contoh obatnya adalah adalah acetaminophen, tramadol, dan pemberian obat NSAID.
  • 22.  Gout Gout atau encok adalah gangguan sendi yang disebabkan oleh gangguan pada metabolisme purin sehingga berakibat terganggunya keseimbangan antara sintesis zat asam urat dengan ekskresinya melalui ginjal. Pada pasien gout seringkali dijumpai bahwa kadar asam urat dalam darahnya terlampau tinggi (hiperurikemia).
  • 23. Obat gangguan pada Sendi Ada 2 kelompok obat penyakit sendi, yaitu : 1. Obat yang menghentikan proses inflamasi, adalah kolkisin, indometazin.  Kolkisin ` Kolkisin adalah salah satu obat pilihan untuk mengatasi gout. Kolkisin merupakan terapi spesifik dan efektif untuk serangan gout akut.  Indometazin Indometazin mempunyai daya urikosurik ringan. Serangan akut bisa diatasi dengan istirahat dan terapi cepat dengan pemberian indometazin.
  • 24. 2. Obat yang mempengaruhi kadar asam urat, kelompok ini masih dibagi jadi dua jenis yaitu : jenis urikosurik (probenesid dan sulfinpirazon) dan jenis urikostatik (allopurinol).  Probenesid dan sulfinpirazon Obat ini bekerja dengan menghambat reabsorbsi asam urat di tubuli ginjal. Probenesid mempunyai toksisitas kecil diberikan dalam dosis 1-3 gram sehari. Sedangkan sulfinpirazon diberikan dengan dosis 200-400 mg sehari.  Allopurinol Bekerja dengan menghambat enzim xantin oksidase sehingga mengurangi pembentukan asam urat. Dosis dimulai dengan 300 mg sehari, kemudian di sesuaikan dengan kadar asam urat
  • 25. Contoh obat untuk Gangguan Gout  Allopurinol Obat hipourisemik pilihan untuk gout kronik adalah allopurinol. Selain mengontrol gejala, obat ini juga melindungi fungsi ginjal. Allopurinol merupakan produksi asam urat dengan cara menghambat enzim xantin oksidase. Interaksi Obat nya : Pemberian allopurinol bersama dengan azatioprin,merkaptopurin atau siklotosfamid, dapat meningkatkan efek toksik dari obat tersebut. Jangan diberikan bersama-sama dengan garam dan obat diuretik golongan tiazida.
  • 26.  Sulfinpirazon Indikasi : profilaksis gout, hiperurisemia Interaksi :  Analgetik : asetrosal melawan efek urikosurik  Antikoagulan: efek antikoagulan nikumalon dan warfarin ditingkatkan  Antidiabetika : efek sulfonyurea ditingkatkan  Antiepileptika : kadar plasma fenitoin dinaikkan  Teofilin : kadar plasma teofilin diturunkan
  • 27.  Probenesid Probenesid merupakan agen pemblok tubulus ginjal. Obat ini secara kompetitif menghambat reabsorbsi asam urat pada tubulus proksimal sehingga meningkatkan ekskresi asam urat dan mengurangi konsentrasi urat serum.  Interaksi  Penghambat ACE, mengurangi ekskresi kaptopril  Analgetik: asetosol melawan efek ekskresi indometasin, ketoprofen, ketorolak, dan naproksen tertunda (menaikan kadar plasma).  Antibakteri: mengurangi ekskresi sefalosporin, sinoksasin, siprofloksin, dapson, asam nalidiksat, nitrofulantion, norfloksasin, dan penisilin dilawan oleh pirazinamid  Antivirus: menurunkan ekskresi asiklovir, zidovudin, dan mungkin famsiklovir serta gansiklofir (menaikan