Dokumen tersebut membahas berbagai aspek penelitian mulai dari studi kepustakaan, kerangka teori, kerangka konseptual, perumusan hipotesis, jenis-jenis penelitian, dan rancangan penelitian. Secara garis besar dokumen tersebut memberikan panduan umum tentang tahapan-tahapan penelitian.
Cara Menyusun Tinjauan Pustaka dan Jenis serta Rancangan Penelitian Kebidanan
1. Oleh : Putri Gabrillia (EBR0180051)
Prodi : D3 Kebidanan
2. A. Studi Kepustakaan
B. Jenis Pustaka
C. Etika Pengutipan & Penulisan
D. Kerangka Teori
E. Kerangka Konseptual
F. Perumusan Hipotesis
G. Jenis-Jenis Hipotesis
H. Jenis – Jenis Penelitian
I. Rancangan Penelitian Non-Eksperimental
J. Rancangan Penelitian Eksperimental
Pertemuan 3
Pertemuan 4
Pertemuan 3
Pertemuan 4
3.
4. A. Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan adalah segala usaha yang
dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun
informasi yang relevan dengan topik atau
masalah yang akan atau sedang diteliti.
Pengertian :
• Menemukan suatu masalah untuk diteliti
• Mencari informasi yang relevan dengan
masalah yang akan diteliti
• Mengkaji beberapa teori dasar yang relevan
dengan masalah yang akan diteliti
• Menggali teori-teori yang relevan dengan
permasalahan penelitian dan
• Melakukan komparasi-komparasi dan
menemukan konsep-konsep yang relevan
dengan pokok masalah yang dibahas dalam
penelitian
Tujuan :
5. • Jurnal penelitian
• Buku
• Surat kabar dan majalah
• internet
• Mendaftar semua variabel yang perlu
diteliti
• Mencari setiap variable pada “subject
encylopedia”
• Memilih deskripsi bahan-bahan yang
diperlukan dari sumber-sumber yang
tersedia
Untuk melakukan pencarian informasi
diperlukan langkah-langkah berikut ini :
6. B. Jenis Pustaka
1. Pustaka Primer
Adalah literature yang memuat hasil
pemikiran dari penulisnya,laporan penelitian
dan informasi baru .
Contoh : artikel hasil penelitian dengan
berbagai rancangan penelitian
2. Pustaka sekunder
Yang berasal dari berbagai jenis pustaka primer yang
dianalisis ulang lebih dalam.
Contoh : Kajian sistematik dan meta analisa
3. Pustaka Tersier
Merupakan penggabungan dari pustaka primer dan sekunder . Pustaka
tersier ini sudah melalui proses berkali-kali ,sehingga dapat dinyatakan
sebagai jenis pustaka yang akurat dan reliabel.
Contoh : kamus,panduan dll
7. C. Etika Pengutipan & Penulisan
Sesuai dengan Pasal 14 UU No.19 Tahun 2002 C
“ Tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta apabila pengambilan berita aktual baik
seluruhnya maupun sebagian dari kantor berita,Lembaga Penyiaran ,atau surat kabar atau
sumber sejenis lain,dengan ketentuan sumbernya harus disebutkan secara lengkap.”
Cara mengutip tulisan dari buku ,majalah,surat kabar atau media
cetak sebagai berikut :
8. Kutipan dari buku Kutipan dari majalah Etika pengutipan di
Internet
Nama pengarang dengan
nama belakang terlebih
dahulu jika terdapat gelar
letakan paling belakang .
Jika gelar lebih dari satu
pisahkan dengan tanda (,) ,
judul lengkap dengan huruf
italic atau underline,nama
kota , nama penerbit,tahun
terbit. Jika kutipan lebih
dari satu urutkan sesuai
alfabet.
Contoh :
Aksin,M,Merancang Audio
Mobil HiFi Stereo
System,Semarang: Effhar
2002.
Nama majalah,kata atau
serangkaian huruf yang
khas ,nomor edisi lengkap
dengan tahun terbit,nama
kota diterbitkan majalah
tersebut,nama penerbit
(jika ada).
Contoh :
Bobo,Majalah Mingguan
Anak-
Anak,No.51/1998,Jakarta.
FTP : sertakan nama
pengarang dengan nama
belakang terlebih
dahulu,judul
lengkap,tanggal
dokumen,protokol yang
digunakan berikut
alamatnya,tanggal akses.
Contoh : Johnson-Eilola,
Johndan., “Little
Machines:Rearticulating
Hypertext User.” 3
Des,1994,ftp://ftp.daedalu
s.com/pub/CCCC95/johnso
n-eilola, (14 agustus 1996)
Next .....
9. KODE ETIK PENULISAN
1. Harus menjaga kebenaran dan hakiki tulisan,sehingga tidak
menyesatkan orang lain
2. Mengupayakan tulisan yang disajikan tepat,singkat dan jelas.
3. Penulis harus jujur terhadap hasil penelitian,tidak boleh menutupi
kelemahan dan melebih-lebihkan hasil penelitiannya
4. Penulis berkewajiban menjunjung tinggi hak,pendapat ataupun temuan
orang lain sehingga menjauhi perbuatan tercela seperti mencuri ide atau
plagiat
5. Harus mneyebutkan sumbernya
10. D. Kerangka Teori
Apa itu
kerangka
teori????
Kerangka Teori adalah garis besar atau rancangan
seperangkat konsep sistematis yang saling berhubungan
dan berakitan erat yang membentuk pandangan tentang
suatu masalah yang menjadi pegangan pokok peneliti
untuk memprediksi jawaban atau permasalahan
penelitian
1. Memperjelas dan membatasi permasalahan yang diteliti
2. Memandu peneliti untuk memilih metode yang sesuai
dengan permasalahan dan tujuan penelitian
3. Memandu peneliti untuk menjawab rumusan masalah
yang dinyatakan dalam bentuk hipotesis penelitian
4. Memandu peneliti untuk menyusun instrumen
penelitian yang akan digunakan untuk pengumpulan
data
5. Memandu peneliti untuk analisa data guna menjawab
rumusan masalah dan menguji hipotesis,dll.
Apa Fungsi dari Kerangka Teori??
11. Kerangka Teori Berperan
sebagai berikut ...
1. Mendefiniskan orientasi
utama ilm dengan cara
memberika definisi terhdap
jenis-jenis data yang akan
dibuat abstraksinya.
2. Memberikan rencana
konseptual,dengan rencana
mana fenomena-fenomena
yang relevan
disistematiskan,diklasifikasik
an dan dihubung-
hubungkan.
3. Memberi ringkasan terhadap
fakta dalam bentuk
generalisasi empiris dan
sistem generalisasi.
4. Memberikan prediksi
terhadap fakta.
5. Memperjelas celah-celah
dalam pengetahuan kita.
12. Unsur yang terkandung dalam kerangka
teori :
1. Judul teori
2. Penemunya/penggagasnya
3. Konsep-konsep kuncinya
4. Sejarah perkembangannya
secara singkat
5. Bagaimana aplikasi nya dengan
contoh-contoh secara nyata
sesuai dengan objek
a. Definisi suatu variabel
penelitian yg dikaji
b. Konsep-konsep penting yang
perlu dikaji dari suatu variabel
c. Faktor-faktor yang
mempengaruhi variabel yang
diteliti
d. Temukan kriteria pengukuran
variabel yang dikaji
13. E. Kerangka Konseptual
Merupakan suatu bentuk kerangka berpikir yang dapat digunakan sebagai pendekatan
dalam memecahkan maalah.
Kerangka Konseptual penelitian adalah suatu hubungan ataupun kaitan yang terjadi
anatar konsep yang satu dengan konsep yang lainnya yang berasal dari masalah yang
akan diteliti
14. Dalam pemilihannya kerangka konseptual ini
harus dipilih dengan tepat. Oleh sebab itu
diperlakukanlah suatu landasan . Landasan
terebut ialah sebagai berikut :
1. Berfikir secara induktif,konsep,analis teori,premis yang memiliki hubungan
dengan masalah yang akan diteliti.
2. Berfikir secara induktif. Maksudnya ialah penelusuran dari hasil penelitian
dari orang lain yang telah mendahului namun berkaitan dengan masalah
serta tujuan dari penelitiannya.
3.
Merumuskan masalah serta menentukan tujuan masalah penelitian dengan
menggunakan dasar sintetis dari analisis landasan yang pertama dan kedua
dengan menggunakan cara berfikir yang kreatif dan inovatif.
15. Diatas adalah contoh kerangka konseptual yang menggambarkan tentang hubungan –
hubungan variabel terhadap BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah)
16. Cara membuat
Kerangka Konseptual
Adapun cara yang harus dilakukan dalam
membuat kerangka Konseptual adalah sebagai
berikut :
1. Menyeleksi dan mendefinisikan konsep melalui
logika yang berfikir kemudian mencoba menjelaskan
berdasarkan masalah yang diteliti.
2. Mengembangkan suatu pernyataan yang ssaling berhubungan
3. Kemudian mengembangakan konsep yang ada di dalam gambar maupun kerangka.
17. F. Perumusan Hipotesis
Pengertian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis adalah keterangan sementara dan
hubungan fenomena-fenomena yang kompleks
Dalam merumuskan hipotesis kita dibantu dengan
pendekatan cara berfikir deduksi dan induksi.
Berarti menyimpulkan hubungan yang
tadinya tidak nampak,berdasarkan
geberalisasi yang sudah ada
Proses logika yang berpijak dari
data empirik lewat observasi
menuju kepada suatu teori.
18. Perumusan hipotesis yang baik dan benar harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
1. Harus dinyatakan
dalam bentuk kalimat
pernyataan deklaratif
bukan kalimat
pertanyaan
2. Berisi pernyataan
mengenai hubungan
antar paling sedikit 2
variabel penelitian
3. Harus sesuai dengan
fakta dan dapat
menerangkan fakta
4. Harus dapat diuji
(Testable)
5. Harus sederhana
(spesifik) dan terbatas
19. Contoh
Hipotesis
penelitian
yang
memenuhi
kriteria :
1. Olahraga teratur dengan dosis rendah selama 2 bulan
dapat menurunkan kadar gula darah secara signifikan pada
pasien IDDM
2. Pemberian tambahan susu sebanyak 3 gelas perhari
pada bayi umur 3 bulan meningkatkan berat badan secara
signifikan
20. G. Jenis – Jenis Hipotesis
1.
a. Hipotesis dua-arah dan hipotesis satu-arah
Hipotesis penelitian dapat berupa hipotesis dua-arah dan
dapat pula berupa hipotesis satu-arah. Hipotesis dua-arah
berisi pernyataan mengenai adanya perbedaan atau
adanya hubungan.
Contoh :
Ada perbedaan tingkat peningkatan berat badan bayi
antara bayi yang memperoleh susu tambah 3 gelas dari
ibu yang berperan ganda dan tidak berperan ganda
Hipotesis dua-arah memang kurang spesifik,oleh karena itu
perlu diformulaikan dalam hipotesis satu-arah
Contoh :
Tingkat agressivitas siswa yang bersekolah di sekolah
koedukasi lebih rendah daripada yang bersekolah di
sekolah non-edukasi
21. 2.
a. Hipotesis statistik
Rumusan hipotesis penelitian,pada saatnya akan diuji dengan menggunakan metode
statistik,perlu diterjemahkan dalam bentuk simbolik. Simbol-simbol yang digunakan dalam
rumusan hipotesis statistik adalah simbol-simbol parameter. Parameter adalah besaran-
besaran yang ada pada populasi.
Contoh :
Hipotesis penelitian yang menyatakan adanya perbedaan usia menearche antara siswi
SMU I dan SMU II,mengandung arti bahwa terdapat perbedaan rata-rata usia
menearche antara siswi dan kedua sekolah tersebut.
Dalam statistika , rata-rata berarti mean yang mempunyai simbol N,sedangkan
parameter mean bagi populasi adalah
Oleh karena itu,simbolis hipotesis tsb adalah :
Ha;𝝁 ≠ 𝝁 𝟐 (𝐇𝐢𝐩𝐨𝐭𝐞𝐬𝐢𝐬 𝐝𝐮𝐚 − 𝐚𝐫𝐚𝐡)
Ha: 𝝁1 > 𝝁2 (Hipotesis satu-arah)
𝜇
22. b. Hipotesis nihil
Hipotesis nihil atau hipotesis null hypothesis atau Ho adalah hipotesis yang meniadakan
perbedaan antar kelompok atau meniadakan hubungan sebab akibat antar variabel.
Contoh :
Ha; 𝝁1- 𝝁2 = 0 (hipotesis dua-arah)
Ha; 𝝁1= 𝝁2= 0 (hipotesis satu-arah)
c. Hipotesis mandiri
Hipotesis mandiri lebih ditujukan untuk pengambilan kesimpulan penelitian,apakah
hipotesis yang diuji itu dapat digeneralisasikan atau tidak pada populasi. Jadi bila Ho
diterima dan Ha ditolak , artinya hasil penelitian tersebut dapat digeneralisasikan.
d. Hipotesis asosiasi
Hipotesis ini menggambarkan pola hubungan-hubungan , antar variabel penelitian,yang
secara umum akan menegaskan pola hubungan sebab akibat,simetris dan interaktif.
e. Hipotesis Komparasi
Hipotesis ini lebih dikenal dengan hipotesis perbandingan.
Contoh :
Kelompok sampel yang berkorelasi misalnya saja yang digunakan dalam penelitian
eksperimen (membandingkan nilai pre-test dan post-test dari sampel yang sama)
23.
24. 1. Penelitian Menurut Etika
Terbagi menjadi :
a. Penelitian Terapetik
b. Penelitian Non - Terapetik
c. Penelitian pada subyek khusus
25. 2. Penelitian Menurut
Pendekatan Analitik
A. Penelitian
Kuantitatif
a. Penelitian
deskriptif
b. Penelitian
Inferensial
B. Penelitian Kualitatif
3. Penelitian Menurut Waktu A. Penelitian
Longitudinal
a. Kohort
b. Cross-
sectional
c. Case control
4. Penelitian Menurut
Rancangan
A. Penelitian Hitoris
B. Penelitian
Deskriptif
C. Penelitian
Perkembangan
D. Penelitian Kasus
26. 5. Penelitian Lapangan
A. Penelitian Korelasional
B. Penelitian Kausal-
Komparatif
C. Penelitian
Eksperimental-Sungguhan
D. Penelitian
Eksperimental-Semu
E. Penelitian Tindakan
27. Rancangan Penelitian
Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses
pengumpulan dan analisis data penelitian.
Rancangan penelitian sangat banyak sekali ragamnya. Namun demikian , seacra
umum rancangan penelitian dikelompokkan menjadi 2 .
1. Rancangan Penelitian tanpa perlakuan (Deskriptif) /(non-
Eksperimental)
2. Rancangan Penelitian dengan perlakuan (Eksperimental)
28. `
Rancangan Penelitian Non Eksperimental
(Deskriptif)
Apa yaaa???
Rancangan penelitian deskriptif pada
dasarnya bertujuan untuk memberikan
deskripsi dengan maksud untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Biasanya rancangan penelitian
deskriptif dibagi menjadi 2 yaitu :
Adalah jenis rancangan penelitian yang
bertujuan untuk menemukan sesuatu
yang baru dari hasil eksplorasi yang
mendalam pada obyek tertentu
1. Rancangan Penelitian ekploratori
2. Rancangan Penelitian survei
a. Untuk mencari informasi faktual yang
mendetail yang mencandra gejala yang
ada
b. Untuk mengidentifikasi masalah atau
bentuk mendapatkan justifikasi keadaan
dan praktek-praktek yang sedang
berlangsung
29. Rancangan Penelitian Eksperimen
Semua rancangan percobaan atau eksperimen
mempunyai karakteristik sentral yaitu didasarkan
pada adanya manipulasi variabel bebas dan
mengukur efek pada variabel terikat.
Ada 3 prinsip dalam pelaksanaan rancangan
eksperimen yaitu :
1. replikasi
2. randomisasi
3. Kontrol internal
30. A. Rancangan Eksperimen
Sungguhan
Tujuan nya :
Untuk menyeldiki kemungkinanan saling
hubungan sebab-akibat dengan cara
mengenakan kepada satu atau lebih
kelompok eksperimental satu atau lebih
kondisi perlakuan dan memperbandingkan
hasilnya dengan yang satu atau lebih
kelompok kontrol yang tiak dikenai kondisi
perlakuan.
Rancangan eksperimental
sungguhan yang cukup dikenal
adalah :
• Control group posttest-only
design
• Prest-posttes control group
design
• Solomon four group design
31. B. Rancangan Eksperimental Semu
Tujuannya adalah untuk memperoleh
informasi yang merupakan perkiraan bagi
informasi yang dapat diperoleh dengan
eksperimen yang sebenarnya dalam
keadaan yang tidak memungkinkan untuk
mengontrol dan atau memanipulasikan
semua variabel yang relevan.
Ciri-cirinya ialah sebagai berikut :
1. Manipulasi eskperimen hanya
pada variabel bebas
2. Tidak ada pemilihan secara acak
untuk berkelompok
3. Tidak ada kelompok kontrol