Alasan mengapa kita mengukur produktivitas perusahaan adalah : 1.)Mengukur output riil dari suatu organisasi.
Langkah-langkah nilai Rupiah penjualan dari output yang dihasilkan oleh organisasi. Nilai tambah, di sisi lain, menunjukkan kekayaan bersih yang diciptakan oleh organisasi.
Ini adalah perbedaan antara penjualan (apa yang pelanggan bayar kepada organisasi untuk produk atau jasa) dan pembelian (apa yang organisasi bayar kepada pemasok untuk barang dan jasa untuk menghasilkan penjualan).
Nilai tambah tidak termasuk persediaan yang tidak hasilkan dari upaya organisasi. Ini memberikan perspektif customer-centric dan berfokus pada nilai riil yang dibuat oleh organisasi
2) Praktis
Nilai tambah diukur dalam satuan keuangan, yang memungkinkan agregasi output yang berbeda.
3) Sangat mudah untuk menghitung
Nilai tambah dapat dengan mudah diperoleh dari laporan laba rugi organisasi. Tidak perlu untuk membuat sebuah sistem pengumpulan data yang terpisah.
4)Alat Komunikasi dan Motivasi yang efektif
Nilai tambah menyediakan ikatan bersama antara pengusaha dan karyawan untuk mencapai tujuan meningkatkan kue ekonomi bersama oleh kedua belah pihak. Semakin tinggi nilai yang diciptakan oleh upaya kolektif, semakin besar kekayaan didistribusikan kepada mereka yang telah berkontribusi untuk itu.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Agroindustri_Nilai Tambah.pdf
1. A n a F a u z i y a t u n N i s a , S . P . , M . S c .
S e n i n , 1 1 O k t o b e r 2 0 2 1
AGROINDUSTRI: NILAI TAMBAH
PRODUK PERTANIAN
2. NILAI TAMBAH (Produk Pertanian)
Nilai tambah (value added) adalah pertambahan nilai suatu komoditas
karena mengalami proses pengolahan, pengangkutan ataupun
penyimpanan dalam suatu produksi.
Nilai tambah merupakan pertambahan nilai suatu barang (komoditas
pertanian) sebagai hasil pemberian perlakuan (pasca panen), proses, atau
pengubahan bentuk.
Menurut Hayami et all dalam Sudiyono (2004) ada dua cara untuk
menghitung nilai tambah yaitu nilai tambah untuk pengolahan dan nilai
tambah untuk pemasaran.
3. NILAI TAMBAH (Produk Pertanian)
Komoditas Primer
Produk Pasca
Panen & Olahan
Proses Konversi
Rendemen*)
*) Persentase dari produk yang dikehendaki (setelah dipisahkan dari yang
tidak dikehendaki dan adanya susut)
Misal:
Berat komoditas awal :100 kg
Berat setelah perlakuan : 78 kg
Rendemen : 78 % atau faktor konversi 78%
4. Kata Kunci
1) Perlakuan (treatment) Pasca panen atau pengolahan hasil
(sortasi, grading, pengeringan, ekstraksi, dsb)
2) Konversi Rendemen
Contoh:
*Daun Nilam (daun basah) dikeringkan disuling
minyak nilam (A) dimurnikan minyak nilam
(B) ditampung diperdagangkan.
*Buah kelapa sawit CPO minyak goreng
3) Biaya-biaya (perlakuan, konversi, transportasi, bongkar muat,
dll)
NILAI TAMBAH (Produk Pertanian)
5. Perhitungan Nilai Tambah:
Bentuk awal Nilai awal (+) perlakuan (+) Biaya Bentuk baru Nilai baru
(tangible & intangible)
Nilai tambah per unit bahan= (harga x faktor konversi) – biaya perlakuan dll – (harga
bahan)
atau
Nilai tambah per unit produk= (Harga) – biaya perlakuan dll – (nilai awal/faktor konversi)
*) Tangible: aset berwujud yang dapat dimanifestasikan secara fisik dengan menggunakan panca
indera. Contohnya adalah rumah, gedung, peralatan, dan sebagainya.
**)Intangible: aset yang tidak berwujud namun memberikan manfaat seperti kekayaan berwujud.
Contohnya adalah hak paten, merk, hak usaha waralaba, dan sebagainya.
NILAI TAMBAH (Produk Pertanian)
6. **Persentase nilai tambah per unit produk= (nilai tambah/nilai awal bahan) x 100%
Nilai baru = Harga produk per unit x faktor konversi
Nilai awal = Jumlah kebutuhan bahan awal x harga bahan awal
Biaya perlakuan = sewa, tenaga kerja, bahan tambahan, energi, penyusutan alat dan
mesin, dll
NILAI TAMBAH (Produk Pertanian)
15. PERAN NILAI TAMBAH DALAM BISNIS
• Bisnis secara umum menghasilkan barang dan jasa dengan
menambahkan nilai pada input. Mereka memprosesnya menjadi
output yang bernilai lebih tinggi.
• Semakin tinggi nilai tambah yang tercipta, semakin berharga
produk.
• Contoh: perusahaan furniture
Perusahaan membeli kayu dari penebang dan mengkonversinya
menjadi berbagai perabotan rumah tangga. Untuk melakukannya,
mereka membutuhkan kayu sebagai bahan baku. Selain itu, mereka
membutuhkan tenaga kerja, mesin dan peralatan untuk memproduksi
furniture. Input-input tersebut kita kenal dengan sumber daya bisnis
atau faktor produksi.
16. • Dengan menambah nilai, bisnis bisa membebankan harga lebih tinggi ke pelanggan
daripada biaya yang mereka habiskan untuk membayar pemasok.
• Semakin tinggi nilai tambah yang mereka ciptakan, semakin besar keuntungan yang
mereka peroleh.
1) Nilai tambah
penting untuk meraih
keuntungan
• Menawarkan nilai tambah saja tidak cukup untuk mengamankan keuntungan jangka
panjang. Sebuah perusahaan harus bersaing dengan pesaing lainnya dalam
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
• Untuk mengesinambungkan keuntungan, perusahaan harus menawarkan nilai yang
lebih baik daripada pesaing.
2) Nilai tambah
berkontribusi untuk
menciptakan
diferensiasi
• Ketika pelanggan puas dengan nilai yang ditambahkan oleh perusahaan, mereka
akan terus membeli. Mereka kemungkinan juga bersedia merekomendasikan produk
ke kerabat atau orang sekitar mereka.
• Mempertahankan kepuasan dengan menawarkan nilai yang unggul menjadi jalan
untuk membangun hubungan kuat yang menguntungkan dengan pelanggan dalam
jangka panjang
3) Nilai tambah
dapat membangun
loyalitas pelanggan
MENGAPA NILAI TAMBAH PENTING BAGI BISNIS?
17. PERBEDAAN NILAI TAMBAH DENGAN LABA
• Nilai tambah berbeda dari laba. Nilai tambah hanya memperhitungkan biaya
langsung untuk memproduksi output seperti bahan baku dan tenaga kerja
langsung. Sedangkan, untuk menghitung laba, kita mungkin memperhitungkan
biaya tidak langsung seperti biaya administrasi, umum dan pemasaran.
• Perbedaan lainnya dari kedua konsep adalah tentang penjualan. Ketika kita
berbicara tentang nilai tambah, kita hanya mempertimbangkan harga output
dengan biaya untuk memproduksinya, terlepas apakah perusahaan
menghasilkan penjualan ataukah tidak.
• Sebaliknya, laba adalah fungsi dari penjualan. Perusahaan bisa memperoleh
untung jika menambahkan nilai dan bisa menjual produk. Tidak ada penjualan,
tidak ada laba. Dan untuk memasarkan produk, mereka harus bersaing dengan
perusahaan lain di pasar.
19. Pengayaan 2
• Silakan cari 1 jurnal/hasil penelitian tentang analisis
“nilai tambah” produk pertanian (Agribisnis)
• Identifikasi jurnal tersebut, dan bahas dengan
bahasa anda sendiri (apa yang saudara pahami
dari jurnal tersebut 5W 1H)
• Upload di E-Learning sebelum UAS