Administrasi pendidikan dan keuangan bertujuan memberikan pengetahuan dan ketrampilan praktis administrasi pendidikan dan keuangan. Ruang lingkup administrasi mencakup manajemen administratif dan operatif serta kegiatan seperti perencanaan, organisasi, pengawasan, dan komunikasi. Kegiatan administrasi di TK meliputi mengatur program pengajaran, kesiswaan, dan pelaporan data siswa.
1. 1
ADMINISTRASI PENDIDIKAN DAN KEUANGAN
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Memberikan pengetahuan, pemahaman dan wawasan kepada siswa/calon guru
PG/TK mengenai administrasi pendidikan dan keuangan, serta memberikan
ketrampilan praktis penyelenggaraan administrasi pendidikan dan keuangan pada
umumnya dan khususnya penyelenggaraan di Taman kanak-kanak.
I. PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Secara sederhana administrasi berasal dari kata latin ad dan ministrare. Ad
mempunyai arti “kepada” dan ministrare berarti melayani, membantu, atau
mengarahkan. Secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi adalah suatu
kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur
kegiatan di dalam mencapai tujuan. Jadi administrasi adalah upaya mencapai
tujuan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan sumber-sumber yang ada
dalam suatu pola kerjasama. Administrasi pendidikan mengandung dua pokok
pikiran yakni administrasi dan pendidikan. Berikut beberapa pengertian
administrasi pendidikan menurut para ahli :
a. Sondang P. Siagian, Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara
dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu, untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
b. The Liang Gie, dalam Pengertian, Kedudukan dan Ilmu Administrasi
mengatakan bahwa : Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan
penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh sekelompok orang
dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
c. Departemen Pendidikan dan kebudayaan RI dalam Kurikulum Usaha-Usaha
Perbaikan dalam Bidang Pendidikan dan Administrasi Pendidikan.
Administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan kegiatan bersama
dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, pembiayaan dan pelaporan
dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik
personel, material maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien.
2. 2
d. Ngalim Purwanto, Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengarahan
dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual dan material yang
bersangkut-paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.
Memperluas pemahaman tentang pengertian administrasi pendidikan berikut ini
dikemukakan beberapa batasan atau definisi :
a. Hadari Nawawi mengatakan administrasi pendidikan adalah rangkaian
kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah
orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang
diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga
pendidikan formal.
b. Engkoswara, Administrasi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penataan
sumber daya yaitu manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk
mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik
bagi manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan pendidikan yang
disepakati. Tujuan administrasi pendidikan adalah tercapainya tujuan
pendidikan secara produktif yaitu efektif dan efisien. Ukuran keberhasilan
administrasi pendidikan adalah produktivitas pendidikan, yang pertama
dilihat pada produk, hasil atau efektifitas dan yang kedua pada proses, suasana
atau efisiensi.
II. DASAR DAN TUJUAN ADMINISTRASI
Beberapa dasar/pedoman dalam penyelenggaraan administrasi agar
administrator dapat mencapai sukses dalam tugasnya antara lain :
a. Prinsip efisiensi.
b. Prinsip pengelolaan.
c. Prinsip pengutamaan tugas.
d. Prinsip kepemimpinan yang efektif.
e. Prinsip kerjasama.
Dalam pendekatan sistem, kegiatan administrasi merupakan salah satu komponen
instrumental penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Karena proses
penyelenggaraan pendidikan di sekolah itu dilakukan dalam kurikulum, maka
prinsip-prinsip yang melandasi kurikulum juga harus menjadi landasan
operasional bagi kegiatan administrasi pendidikan di sekolah. Prinsip-prinsip
tersebut adalah :
1. Prinsip fleksibilitas.
2. Prinsip efisien dan efektifitas.
3. 3
3. Prinsip berorientasi pada tujuan.
4. Prinsip kontinuitas.
5. Prinsip pendidikan seumur hidup.
Tujuan Administrasi adalah :
Sergiovanni dan Carver (1975), menyebutkan ada empat tujuan administrasi,
adalah : efektifitas produksi, efisiensi, kemampuan menyesuaikan diri
(adaptiveness) dan kepuasan kerja. Keempat tujuan tersebut dapat digunakan
sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan suatu penyelenggaraan sekolah.
III. RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Dr. Hadari Nawawi menyatakan, bahwa secara umum ruang lingkup administrasi
berlaku juga di dalam administrasi pendidikan. Ruang lingkup tersebut meliputi
bidang-bidang kegiatan sebagai berikut:
a. Manajemen administratif (administrative management)
Bidang kegiatan ini disebut juga “management of administrative function”, yakni
kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam
organisasi/kelompok kerjasama mengerjakan hal-hal yang tepat sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai. Manajemen Administrasi (adminisitrative
management) yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Perencanaan/Planning.
2. Organisasi/Organization.
3. Bimbingan/pengarahan atau Direction/commanding.
4. Koordinasi/Coordination.
5. Pengawasan/Control.
6. Komunikasi/Communication.
Ad I. Perencanaan/planning :
Adalah aktifitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan
yang tertuju pada tercapainya maksud dan tujuan pendidikan.
Ad 2. Organisasi
Adalah aktifitas menyusun dan membentuk hubungan sedemikian,
sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud
dan tujuan pendidikan. Fungsi organisasi dapat diartikan sebagai :
memberi struktur, menetapkan hubungan antara orang-orang,
kewajiban, hak-hak dan tanggung jawab, atau alat untuk mempersatukan
usaha-usaha guna menyelesaikan pekerjaan.
4. 4
Ad 3. Bimbingan/Pengarahan :
Berarti memelihara, menjaga dan memajukan organisasi melalui setiap
personal, baik secara struktural maupun fungsional, agar setiap
kegiatannya tidak terlepas dari usaha mencapai tujuan.
Bimbingan dapat berbentuk :
a. Memberikan dan menjelaskan perintah.
b. Memberikan petunjuk melaksanakan suatu kegiatan.
c. Memberikan kesempatan meningkatkan pengetahuan ketrampilan/
kecakapan dan keahlian agar lebih efektif dalam melaksanakan
berbagai kegiatan organisasi.
d. Memberikan kesempatan ikut serta menyumbangkan tenaga dan
pikiran untuk memajukan organisasi berdasarkan inisiatif dan
kreativitas masing - masing.
e. Memberikan koreksi agar setiap personal melakukan tugasnya
secara efisien.
Ad 4. Koordinasi :
Adalah aktifitas membawa orang-orang, metode, bahan, buah pikiran,
saran-saran, cita-cita dan alat-alat dalam hubungan kerja yang harmonis,
saling isi mengisi, dan saling menunjang sehingga pekerjaan berlangsung
efektif dan seluruhnya terarah pada pencapaian tujuan yang sama.
Ad 5. Kontrol dan Evaluasi
Adalah aktifitas untuk menentukan sampai dimana hasil dan tujuan
pendidikan telah tercapai, dalam artian kegiatan mengukur tingkat
efektivitas kerja personel dan tingkat efisiensi penggunaan metode dan
alat tertentu dalam usaha mencapai tujuan. Dan ini diperlukan kegiatan
pengamatan. Mengamati tingkat efektivitas maksudnya : menilai
tindakan/kegiatan yang telah dilakukan apakah telah menghasilkan
sesuatu seperti direncanakan atau telah berjalan. Mengamati tingkat
efisiensi kerja maksudnya : menilai tindakan/kegiatan yang telah
dilakukan itu apakah yang terbaik atau paling tepat untuk mencapai
hasil yang sebesar-besarnya dengan resiko yang sekecil-kecilnya.
Ad 6 . Komunikasi :
Adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan
orang-orang dalam struktur organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Azas- azas dari komunikasi :
a. Kejelasan informasi.
5. 5
b. Kesesuaian.
c. Kecukupan.
d. Waktu.
e. Penyebaran.
f. Keseragaman.
g. Interest.
b. Manajemen operatif (Operative management)
Bidang kegiatan ini disebut juga “management of operative function” yakni
kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar dalam
mengerjakan pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-masing setiap orang
melaksanakan dengan tepat dan benar. Manajemen Operatif (Operative
Management) meliputi kegiatan :
A. Tata usaha.
B. Perbekalan.
C. Kepegawaian.
D. Keuangan.
E. Hubungan masyarakat.
IV. KEGIATAN ADMINISTRASI
Yang dimaksud dengan kegiatan administrasi adalah langkah-langkah tindakan
yang dilakukan dan diselenggarakan oleh Administrator dalam kegiatan
administrasi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan-
kegiatan administrasi yang dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan TK
sebagai berikut :
1. Kegiatan Mengatur Program Pengajaran,
Program pengajaran adalah keseluruhan proses penyelenggaraan kegiatan
pengajaran yang terlaksana secara berhasil guna dan berdaya guna dengan
rincian :
a Sebelum dan awal tahun ajaran baru,
Menetapkan rencana pendidikan pengajaran untuk tahun ajaran yang
akan berjalan.
Membuat daftar kelompok A yang pindah ke kelompok B.
Mengatur kelompok sesuai dengan anak yang diterima.
6. 6
b Kegiatan harian, meliputi :
Memeriksa Satuan Kegiatan Harian (SKH) yang dibuat.
Melaksanakan supervisi kelas.
Mengawasi dan memecahkan masalah yang terjadi di TK setiap hari.
c Kegiatan Mingguan,
Upacara Bendera, upacara biasanya dilaksanakan pada hari Senin,
karena itu dilaksanakan lebih awal dari hari-hari yang lain. Dalam
upacara Bendera ini Kepala TK bertindak sebagai inspektur upacara.
Menyelesaikan kasus kejadian minggu lalu termasuk anak didik, guru,
maupun tenaga tata usaha, yang tidak hadir di TK.
Memeriksa guru membuat Satuan Kegiatan Mingguan (SKM).
Kepala TK membantu dan memeriksa SKM yang dibuat oleh setiap guru.
d Kegiatan bulanan dan Semester.
Membuat laporan bulanan, kepala TK membuat laporan bulanan tentang
keadaan anak didik, guru, petugas tata usaha, data pengangkatan, masa
kerja, keadaan gedung dan lain-lain.
Menyusun program semester, program semester adalah pembuatan
materi untuk kegiatan belajar dalam satu semester, supaya kegiatan
belajar dapat mencapai hasil yang diharapkan, maka sasaran dalam satu
semester, materi yang ada dalam satu semester dibuat waktu
pembobotan masing-masing materi.
Pembagian Kartu Laporan Pribadi (KLP) yang dilaksanakan setiap
semester.
e Kegiatan menjelang akhir tahun ajaran.
Melaksanakan evaluasi pelaksanaan KBM tahun ajaran yang
bersangkutan.
Membuat laporan akhir tahun ajaran.
Pemeriksaan KLP yang dibuat guru dan menanda tangani
Sebelum permulaan tahun ajaran baru, kepala TK bersama-sama guru
menyusun program tahunan berdasarkan kalender pendidikan, serta
pembagian tugas mengajar dilaksanakan secara musyawarah.
2. Kegiatan Mengatur Kesiswaan
Bidang kesiswaan di TK mencakup kegiatan pencatatan tentang anak didik di TK
sejak anak masuk, bahkan sejak anak tersebut mendaftarkan diri sampai
7. 7
meninggalkan TK yang meliputi pencatatan data dan pelaporan dengan rincian
sebagai berikut :
a Awal tahun ajaran,
Pada awal tahun ajaran kegiatan pencatatan dinilai dari kegiatan kepala TK
membentuk panitia penerimaan murid baru.
b Selama tahun ajaran,
Selama tahun ajaran perlu dipersiapkan dan dikerjakan adalah :
Pengisian buku Induk.
Pencatatan kehadiran anak yang dapat diperlihatkan meliputi,
i. Buku Absensi Anak
ii. Papan Absensi Anak
iii. Rekapitulasi Absen Anak dalam sebulan.
Penilaian perkembangan anak didik,
Setiap guru wajib melaksanakan penilaian terhadap perkembangan anak
secara berkala dan berkelanjutan. Data tentang perkembangan anak TK
dapat dilihat pada : Kartu Laporan Pribadi (KLP) dan Rekapitulasi
perkembangan anak.
Mutasi,
Mutasi anak atau perpindahan antar TK harus dicatat secara tertib. Untuk
keperluan tersebut disediakan format mutasi. Orang tua anak didik yang
memindahkan anaknya, maka terlebih dulu harus mengajukan
permohonan pindah TK.
c Akhir tahun ajaran,
Kegiatan penting yang dikerjakan pada akhir tahun ajaran, perpindahan
kelompok dari kelompok A ke B atau anak yang telah menyelesaikan
pendidikan di TK. Anak-anak yang telah mencapai usia SD, maka pada akhir
tahun ajaran kepala TK mengeluarkan surat keterangan bahwa anak yang
bersangkutan telah menyelesaikan pendidikan di TK.
d Pelaporan,
Administrasi kesiswaan selain sebagai pencatatan data di TK juga mempunyai
fungsi pelaporan di setiap unit kerja pengelola pendidikan. Data/informasi
tentang anak sangat diperlukan bagi perencanaan pendidikan, mulai dari unit
kerja yang paling rendah sampai dengan nasional. Laporan data/informasi
tentang anak TK dilaporkan ke Organisasi/Yayasan penyelenggara dan Diknas
setempat antara lain :
8. 8
i. Penerimaan keuangan.
ii. Pengelolaan keuangan.
iii. Pertanggung jawaban.
3. Kegiatan Mengatur Kepegawaian
Administrasi kepegawaian di TK merupakan penata usahaan pegawai dalam
lingkungan TK. Tujuannya adalah meningkatkan tenaga yang ada di TK agar
berdaya guna, berhasil guna dan tepat guna untuk menciptakan dan memelihara
serta mengembangkan suasana kerja yang menyenangkan. Kegiatan administrasi
kepegawaian atau kegiatan mengatur kepegawaian ini antara lain meliputi :
Menginventarisasi pegawai.
Mengusulkan formasi guru dan merencanakan.
Mengusulkan pengangkatan, kenaikan pangkat, perpindahan, dan pensiun
guru.
Mengatur kesejahteraan sosial personil TK.
Mengatur pembagian tugas bila ada guru yang berhalangan (sakit, cuti, izin,
dan lain-lain).
4. Kegiatan Mengatur Perlengkapan/Barang
Kepala TK sebagai pengelola Taman Kanak-kanak harus mampu melaksanakan
fungsi sebagai administrator yaitu, mencatat secara rapi dan teratur, dapat
mengetahui keadaan perlengkapan dalam waktu singkat, dan mengkaitkan
kebutuhan barang yang diperlukan dengan program pengajaran dan proses
belajar mengajar juga sebagai pedoman untuk menyusun perencanaan kebutuhan
sarana/prasarana. Kegiatan yang berkaitan dengan administrasi
perlengkapan/barang di TK antara lain meliputi :
Mengatur buku pedoman TK.
Mengatur perpustakaan guru dan anak TK.
Mengatur alat-alat pelajaran/alat peraga yang diperlukan.
Mengatur pemeliharaaan kebersihan gedung dan keindahan halaman.
Pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan perlengkapan TK.
Mengatur inventaris tanah, gedung dan perlengkapan TK.
5. Kegiatan Mengatur Keuangan
Penerimaan dan pengeluaran keuangan TK dipertanggung jawabkan menurut
sumbernya, yang bersumber dari pemerintah dipertanggung jawabkan kepada
pemerintah, yang bersumber dari masyarakat dipertanggung jawabkan kepada
Yayasan penyelenggara serta dilaporkan kepada Pemerintah.
9. 9
Kegiatan administrasi keuangan TK meliputi :
Mengatur penerimaan keuangan.
Mengelola dan mengatur pengeluaran.
Mempertanggung jawabkan keuangan sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku.
Adapun pembukuan di Tadika Puri sebagai contoh adalah sebagai berikut :
a. Sistem Pembukuan :
Kas besar :
Perkiraan ini untuk mencatat segala penerimaan maupun pengeluaraan kas
besar dengan menghitung saldo setiap hari.
Kas kecil :
Perkiraan ini untuk mencatat segala pengeluaran maupun penerimaan kas
kecil.
b. Prosedur Pembukuaan :
1. Untuk siswa / orang tua murid
TRANSAKSI
KUITANSI PUTIH
KARTU PEMBAYARAN
UANG SEKOLAH
10. 10
2. Untuk Laporan ke Pusat
3. Untuk Arsip Cabang
TRANSAKSI
KUITANSI
MERAH
PERINCIAN PENERIMAAN
PEMBAYARAN SEKOLAH
REKAPITULASI
KAS BESAR
TRANSAKSI
Penerimaan
Kuitansi Kuning
Buku Harian
Kas Besar
Buku Kas Besar
Penerimaan Uang Sekolah
11. 11
PROSEDUR PENCATATAN PEMBUKUAN
KAS KECIL
TRANSAKSI
VOUCHER :
1. CASH VOUCHER
2. CASH RECEIPT VOUCHER
Buku Besar “ Kas “
( Buku Harian Kas Kecil )
Buku Besar “ Pembantu “
(Masing – masing rekening )
Rekapitulasi Kas Kecil
12. 12
6. Kegiatan Mengatur Hubungan TK dengan Masyarakat
TK adalah bagian masyarakat yang berada dan berkedudukan di tengah-tengah
lingkungan masyarakat. TK merupakan tempat pembinaan dan pengembangan
pengetahuan serta kebudayaan yang sesuai dan dikehendaki oleh masyarakat
dimana TK berada. Sebaiknya masyarakat diharapkan membantu dan bekerja
sama dengan TK. Hubungan TK dan masyarakat perlu dibina dan dikembangkan
secara terus menerus meliputi hubungan TK dengan antara lain :
Orang tua/wali anak didik.
Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman kanak-kanak Indonesia
(GOPTKI).
Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI).
Instansi terkait.
V. KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN
1. Menurut cara memperolehnya kepemimpinan dibagi dua, yaitu :
a. Emerging leadership, yakni kepemimpinan yang diperoleh dari orang-orang
yang dipimpinnya / anak buahnya.
b. Official leadership, yakni kepemimpinan yang diperoleh dari atasannya atau
kepemimpinan formal.
2. Menurut cara pengambilan keputusan kepemimpinan dibagi menjadi tiga,
a. Kepemimpinan otoriter.
b. Kepemimpinan laizes faire.
c. Kepemimpinan demokratis.
Fungsi dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah sebagai Administrator Pendidikan :
1. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab,
Kepala sekolah merupakan personel yang paling bertanggungjawab terhadap
seluruh kegiatan-kegiatan sekolah. Kegiatan-kegiatan sekolah yang menjadi
tanggungjawab kepala sekolah adalah :
a. Kegiatan mengatur proses belajar mengajar,
b. Kegiatan mengatur kesiswaan,
c. Kegiatan mengatur personalia,
d. Kegiatan mengatur peralatan pengajaran,
e. Kegiatan mengatur dan memelihara gedung dan perlengkapan sekolah,
f. Kegiatan mengatur keuangan,
g. Kegiatan mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat.
13. 13
2. Kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah,
Menurut Aswarni Sudjud, fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah
antara lain :
a. Perumus tujuan kerja dan pembuat kebijaksanaan (policy) sekolah.
b. Pengatur tata kerja (mengorganisasi) sekolah yang mencakup :
Mengatur pembagian tugas dan wewenang,
Mengatur petugas pelaksana,
Menyelenggarakan kegiatan (mengkoordinasi).
3. Kepala sekolah sebagai supervisor meliputi :
a. Mengawasi kelancaran kegiatan belajar mengajar,
b. Mengarahkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,
c. Mengevaluasi (menilai) pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,
d. Membimbing dan meningkatkan kemampuan pelaksana.
VI. PENGERTIAN DAN PRINSIP SUPERVISI PENIDIDIKAN
1. Pengertian Supervisi Pendidikan
a. Menurut Boardman,
Supervisi adalah suatu usaha menstimulir, mengkoordinir dan
membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru sekolah, baik secara
individual maupun secara kolektif, agar lebih dimengerti dan lebih efektif
dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran, sehingga mereka mampu
dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern.
b. Mc.Nerney meninjau supervisi sebagai suatu proses penilaian, mengatakan
: Supervisi adalah prosedur memberi arah serta mengadakan penilaian
secara kritis terhadap proses pengajaran.
2. Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi pada hakekatnya adalah untuk mengetahui situasi, untuk
mengukur tingkat perkembangan kegiatan sekolah dalam usahanya mencapai
tujuan. Atau dengan kata lain tujuan supervisi ialah mengembangkan situasi
belajar dan mengajar menjadi lebih baik.
3. Prinsip-prinsip supervisi pendidikan
Dalam menjalankan tindakan-tindakan supervisi sebaik-baiknya, kepala
sekolah hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
14. 14
a. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif, yaitu yang dibimbing dan
diawasi harus menimbulkan dorongan untuk bekerja.
b. Supervisi didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenarnya
(realistis dan mudah dilaksanakan).
c. Supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada guru-guru/pegawai
sekolah yang disupervisi.
d. Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya.
e. Supervisi harus didasarkan pada hubungan profesional bukan atas dasar
hubungan pribadi.
f. Supervvisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan sikap dan
mungkin prasangka guru-guru/pegawai sekolah.
g. Supervisi tidak bersifat mendesak (otoriter), karena dapat menimbulkan
perasaan gelisah atau antisipasi dari guru/pegawai.
h. Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan pangkat, kedudukan atau
kekuasaan pribadi.
i. Supervisi tidak boleh bersifat mencari kesalahan dan kekurangan (ingat
bahwa supervisi tidak sama dengan inspeksi).
j. Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil dan tidak boleh
lekas merasa kecewa.
k. Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif dan kooperatif.
4. Teknik supervisi pendidikan
Kegiatan-kegiatan apakah yang dapat kita lakukan dalam rangka pemberian
bimbingan sebagai seorang supervisor terhadap anggota stafnya ? Atau
dengan kata lain teknik-teknik apakah yang dapat kita pergunakan dalam
supervisi ? Hal ini tergantung dari beberapa hal, misalnya : jenis masalahnya,
tempat dan waktu, orang yang kita hadapi baik jumlah maupun sifatnya.
Berikut ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk supervisi, yaitu :
1. Program Orientasi (Orientation Program).
2. Kunjungan Kelas (Class Room Visitation).
3. Observasi Kelas.
4. Pelajaran Contoh (Demonstration Teaching).
5. Rapat Guru (Teacher Meeting).
6. Perpustakaan Jabatan (Profesional Library).
7. Saling Mengunjungi (Intervisitation).
15. 15
Sumber :
Diklat PKBTK, 1994, Administrasi TK, Depdikbud, Dirjen Dikdasmen Proyek
Peningkatan Mutu TK, Jakarta.
Ngalim Purwanto, 1993, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Rosda Karya, Bandung.
Hadari Nawari, 1987, Administrasi Pendidikan, Haji Mas Agung, Jakarta.
Sistem Keuangan Tadika Puri.
Dan lain-lain.