SlideShare a Scribd company logo
Adjustment pada Penghapusan 
Kadang-kadang setelah penghapusan berjalan beberapa tahun, besamya beban 
penghapusan yang telah ditetapkan dan diperhitungkan sejak semula itu dirasakan tidak sesuai lagi 
jika dilanjutkan untuk tahuntahun berikutnya. Hal ini antara lain disebabkan karena dirasakan 
taksiran umur ekonomis atau nilai residu ternyata keliru. Atau mungkin terhadap Fixed Assets yang 
bersangkutan telah diadakan betterment, replacement, addition yang mengakibatkan berubahnya 
nilai reproduksinya. Untuk itu semua, diperlukan penyesuaian kembali (adjustment) terhadap 
penetapan jumlah beban penghapusan bagi Fixed Assets yang bersangkutan. 
1. Adjustment bilamana taksiran umur ekonomis tidak tepat 
Apabila ternyata pada suatu ketika dirasakan bahwa taksiran umur ekonomis dari 
sesuatu Fixed Assets tidak tepat, maka perlu diadakan penyesuaian terhadap penetapan jumlah 
beban penghapusannya. Untuk itu dikenal 2 (dua) metode adjustment, yaitu: 
a. Metode yang hanya mengadakan adjustment pada penghapusan untuk tahun-tahun 
yang akan datang (berikutnya), tanpa mengadakan adjustment 
pada penghapusan yang telah terlanjur diadakan pada tahun-tahun sebelum 
diketahui atau dirasakan adanya ketidaktepatan taksiran umur ekonomis tersebut. 
b. Metode yang mengadakan adjustment bail ( pada penghapusan untuk tahun-tahun 
yang akan datang, maupun pada penghapusan yang telah terlanjur diadakan pada tahun-tahun 
sebelum diketahui atau dirasakan adanya ketidaktepatan taksiran umur ekonomis 
tersebut. 
Sebagai ilustrasi, dapat diberikan beberapa contoh sebagai berikut: Misalkan perusahaan 
mempunyai sebuah mesin yang dibeli pada tanggal 1 Januari 1995 dengan harga 
pembelian sebesar Rp 185.000.000,00. Pada waktu itu diperkirakan umur 
ekonomisnya selama 12 tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 5.000.000,00 sehingga 
besarnya penghapusan berdasarkan metode garis lurus, ditetapkan sebesar = (Rp 
185.000.000,00 -Rp 5.000.000,00) : 12 = Rp 15.000.000,00 setiap tahun. Pada tanggal 1 
Januari 2004, setelah penghapusan dijalankan sebanyak 9 (sembilan) kali, dirasakan 
bahwa taksiran umur ekonomis selama 12 tahun tersebut tidak tepat. Taksiran yang lebih tepat 
seharusnya adalah selama 15 tahun. 
Dari data tersebut, dapat diadakan adjustment sebagai berikut : 
(a) Metode pertama : 
Menurut metode ini, adjustment pada penghapusan hanya dilakukan untuk 
tahun-tahun yang akan datang saja, yakni untuk tahun 2004 dan seterusnya. 
Sedangkan penghapusan yang telah terlanjur dilakukan sejak tahun 1995 sampai 
dengan tahun 2003 tidak diadakan sesuatu penyesuaian. Dengan demikian dapat 
dibuat perhitungan penghapusan sebagai berikut: 
Harga pembelian mesin Rp …………… 
Nilai residu …………….. 
Nilai reproduksi Rp ……………..
Penghapusan sejak tahun 1995 s.d. 2003 : 
.. X Rp …….. Rp ……………… 
Sisa nilai reproduksi Rp ……………… 
Oleh karena sisa umur ekonomis mesin tersebut masih sebesar 15 tahun — 9 
tahun = 6 tahun, maka besarnya penghapusan untuk tahun 2004 sampai 
dengan tahun 2009 adalah Rp 45.000.000,00: 6 = Rp 7.500.000,00 setiap 
tahunnya. 
(b) Metode kedua: 
Menurut metode ini, adjustment diadakan terhadap penghapusan pada 
tahun-tahun yang akan datang, yakni untuk tahun 2004 dan seterusnya, maupun 
terhadap penghapusan yang terlanjur dilakukan sejak tahun 1995 sampai dengan 
tahun 2003. Untuk itu dapat dibuat perhitungan sebagai berikut: 
Dengan taksiran umur ekonomis yang tidak tepat (12 tahun) ditetapkan besarnya 
penghapusan sebesar (Rp 185.000.000,00 — Rp 5.000.000,00) : 12 = Rp 
15.000.000,00 setiap tahun. Sedangkan dengan taksiran umur ekonomis 
yang lebih tepat (15 tahun) besarnya penghapusan tersebut adalah 
(Rp 1 8 5 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0 — Rp 5 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0 ) : 1 5 = Rp 
12.000.000,00 setiap tahun. 
Penghapusan yang terlanjur dilakukan sejak th. ‘95 – th. ‘03 
= …… x Rp …………….. = Rp ……………… 
Penghapusan yang seharusnya dilakukan sejak th ‘95 - th ‘03 
= …… x Rp …………… = Rp ………………. 
Overstatement of Depreciation = Rp ……………… 
Dari perhitungan tersebut nampak bahwa selama sembilan tahun telah 
diadakan penghapusan yang terlalu tinggi (overstatement) sebanyak Rp 
27.000.000,00. Oleh sebab itu untuk membetulkannya diperlukan adjustment, 
dengan jurnal: 
Dr. 
Cr 
Dengan disusun dan dibukukannya jurnal adjustment tersebut, maka jumlah 
yang tercatat dalam perkiraan Allowance for Depr e c i a t ion of Ma chine ry 
yang s emul a s ebe s a r Rp 135.000.000,00 telah diturunkan menjadi 
sebesar Rp 108.000.000,00 sebagaimana yang seharusnya. 
Sedangkan penghapusan untuk tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 yang 
akan datang, dapat diperhitungkan sebagai berikut: 
H a r g a p e m b e l i a n m e s i n R p ……………. . 
Nilai residu Rp …………………... 
Nilai reproduksi Rp 
Penghapusan sejak th ‘95 — th 03 Rp ……………………..
Sisa nilai reproduksi Rp ……………………… 
Oleh karena sisa umur ekonomis mesin tersebut masih sebesar 15 tahun — 9 tahun = 6 
tahun, maka besarnya penghapusan untuk tahun 1974 sampai dengan tahun 1979 
adalah Rp 7.200.000,00 : 6 = Rp 1.200.000,00 setiap tahunnya 
(2) Misalkan perusahaan mempunyai sebuah mesin yang dibeli pada tanggal 1 Januari 1985 
dengan harga pembelian sebesar Rp 17.400.000,00. Pada waktu itu 
diperkirakan umur ekonomisnya selama 14 tahun, dengan nilai residu sebesar 
Rp 600.000,00 sehingga besarnya penghapusan berdasarkan metode garis lurus, 
ditetapkan sebesar = 
(Rp 17.400.000,00 — Rp 600.000,00) : 14 = Rp 1,200.000,00 setiap tahun. Pada tanggal 
1 Januari 1994 setelah penghapusan dijalankan sebanyak 9 (sembilan) kali, dirasakan 
bahwa taksiran umur ekonomis selama 14 tahun tersebut tidak tepat. Taksiran yang lebih tepat 
seharusnya adalah selama 12 tahun. 
Dari data tersebut, dapat diadakan adjustment sebagai berikut: 
(a) Metode pertama: 
Menurut metode ini, adjustment pada penghapusan hanya dilakukan untuk tahun-tahun 
yang akan datang saja, yakni untuk tahun 2004 dan seterusnya. Sedangkan penghapusan 
yang telah terlanjur dilakukan sejak tahun 1995 sampai dengan tahun 2003 tidak diadakan 
sesuatu penyesuaian. Dengan demikian dapat dibuat perhitungan penghapusan sebagai 
berikut: 
Harga pembelian mesin = Rp ...................... 
Nilai residu Rp ................................. 
Nilai reproduksi Rp 
Penghapusan sejak th 95 – th 03 : 
= .. x Rp ..................... = Rp ..................... 
Sisa nilai reproduksi Rp 
Sisa umur ekonomis = ……. tahun 
Depresiasi th 04 dan 06 masing masing = ………………………………………. 
(a) Metode kedua: 
Menurut metode ini, adjustment diadakan terhadap penghapusan pada tahun-tahun 
yang akan datang, yakni untuk tahun 1994 dan seterusnya, maupun terhadap penghapusan 
yang terlanjur dilakukan sejak tahun 1985 sampai dengan tahun 1993. Untuk itu dapat dibuat 
perhitungan sebagai berikut: 
Dengan taksiran umur ekonomis yang tidak tepat (14 tahun) ditetapkan besarnya 
penghapusan sebesar (Rp 174.000.000,00 - Rp 6.000.000,00) : 14 = Rp 12.000.000,00 
setiap tahun. Sedangkan dengan taksiran umur ekonomis yang lebih tepat (12 tahun) 
bes a rnya penghapusan t e r sebut adal ah (Rp 174.000.000,00 - Rp 6.000.000,00) : 
12 = Rp14.000.000,00 setiap tahun. 
Penghapusan yang terlanjur dilakukan 
sejak th ‘95 — th “93 = .... x Rp .............................= Rp .................... 
Penghapusan yang seharusnya dilakukan 
sejak th ‘95 — th ‘03 = . .... x Rp ............................ = Rp ..................... 
Understatement of Depreciation Rp
Dari perhitungan tersebut nampak bahwa selama sembilantahun telah diadakan 
penghapusan yang terlalu rendah (understatement) sebanyak Rp 1.800.000,00. Oleh 
sebab itu untuk membetulkannya diperlukan adjustment, dengan jumal: 
Dr 
Cr. 
Dengan disusun dan dibukukannya jurnal adjustment tersebut, maka jumlah yang 
tercatat dalam perkiraan Allowance f o r De p r e c i a t i o n o f Ma c h i n e r y y a n g 
s emu l a sebesar Rp 108.000.000,00 telah dinaikkan menjadi sebesar Rp 
126.000.000,00 sebagaimana yang seharusnya. 
Sedangkan penghapusan untuk tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 yang akan 
datang, dapat diperhitungkan sebagai berikut: 
H a r g a p e m b e l i a n m e s i n R p 
Nilai residu 
Nilai reproduksi 
Penghapusan sejak tahun 1985 — tahun 1993 
Sisa nilai reproduksi 
Sisa umur ekonomis = ……. ……………………....tahun 
Depresiasi th 04 dan 06 masing masing = ………………………………………. 
2. Adjustment bilamana terjadi betterment 
Sebagai telah diutarakan di muka, terdapat 2 (dua) macam betterment yang 
dapat dilakukan terhadap sesuatu Fixed Assets yang telah dimiliki, yang masing-masing 
berbeda pula cara pembukuannya. 
Kedua macam betterment beserta cara pembukuannya tersebut ialah: 
a. Betterment yang tidak menambah umur ekonomis umur ekonomis dari Fixed 
Assets yang bersangkutan, namun lebih banyak mengakibatkan bertambahnya 
nilai dari Fixed Assets tersebut. Oleh karena bersifat menambah nilainya, maka 
jumlah betterment yang dilakukan dibukukan ke dalam perkiraan Fixed Assets 
yang bersangkutan. 
Contoh a : Perusahaan mempunyai sebuah kendaraan pengangkut yang 
dibeli pada tanggal 1 Januari 2002 dengan harga pembelian sebesar Rp 
65.000.000,00. Pada waktu itu diperkirakan umur ekonomisnya selama 5 (lima) 
tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 15.000.000,00 sehingga besarnya 
penghapusan be rda s a rkan me tode ga r i s lurus , di t e t apkan s ebes a r 
(Rp 65.000.000,00 — Rp 15.000.000,00) : 5 = Rp 10.000.000,00 setiap tahun. 
Pada tanggal 1 Januari 2005, setelah penghapusan dijalankan sebanyak 3 
(tiga) kali, terhadap kendaraan tersebut diadakan betterment sebesar Rp
8.000.000,00. Betterment ini tidak mengakibatkan perubahan pada umur 
ekonomis kendaraan yang bersangkutan, maupun nilai residunya. 
Jurnal betterment yang dibuat : 
Dr. 
Cr. 
Dengan disusun dan dibukukannya jurnal betterment tersebut, maka jumlah yang 
tercatat dalam perkiraan Delivery Equipment yang semula sebesar Rp 
65.000.000,00 telah bertambah menjadi sebesar Rp 73.000.000,00. Dengan 
demikian perlu pula diadakan penyesuaian (adjustment) terhadap 
penghapusan (depreciation) untuk tahun 2005 dan tahun 2006. Besarnya 
penghapusan tersebut dapat diperhitungkan sebagai berikut 
Harga pembelian kendaraan Rp ....................... 
Jumlah betterment Rp ............................... 
Nilai kendaraan Rp ....................................... 
Nilai residu Rp ....................................... 
Nilai reproduksi Rp 
Penghapusan th ‘02 s.d. th ‘04: 
… X ( ……………. - ………………) Rp ……………………. 
…… 
Sisa Nilai reproduksi Rp 
Sisa umur ekonomis = ……. tahun 
Depresiasi th 05 dan 06 masing masing = ………………………………………. 
b. Betterment yang lebih banyak bersifat menambah (memperpanjang) umur 
ekonomis dari Fixed Assets yang bersangkutan, daripada menambah nilainya. 
Oleh karena mengakibatkan bertambahnya umur ekonomis, maka bettement 
semacam ini dianggap mengurangi jumlah cadangan penghapusan dari Fixed Assets 
tersebut, sehingga dibukukan ke dalam perkiraan Allowance for Depreciation. 
Contoh b : Perusahaan mempunyai sebuah kendaraan pengangkut yang 
dibeli pada tanggal 1 Januari 2002 dengan harga pembelian sebesar Rp 
65.000.000,00. Pada waktu itu diperkirakan umur ekonomisnya selama 5 (lima) 
tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 15.000.000,00 sehingga besarnya 
penghapusan berdasarkan metode garis lurus, ditetapkan sebesar (Rp 
65.000.000,00 — Rp 15.000.000,00) : 5 = Rp 10.000.000,00 setiap tahun. 
Pada tanggal 1 Januari 2005, setelah penghapusan dijalankan sebanyak 3 (tiga) kali, 
terhadap kendaraan tersebut diadakan betterment sebesar Rp 8.000.000,00. Betterment 
ini mengakibatkan bertambahnya umur ekonomis kendaraan yang bersangkutan, dari 5 
tahun menjadi 7 tahun. 
Jurnal yang dibuat: 
Dr 
Cr
Dengan disusun dan dibukukannya jurnal betterment tersebut, maka jumlah yang tercatat dalam 
perkiraan Allowance for Depreciation of Delivery Equipment yang semula besar 3 x Rp 
10.000.000,00 = Rp 30.000.000,00 telah berkurang dengan Rp 8.000.000,00 menjadi sebesar 
Rp 22.000.000,00. Dengan demikian perlu pula diadakan penyesuaian (adjustment) terhadap 
penghapusan (depreciation) untuk tahun 2005 dan seterusnya. Besarnya penghapusan 
tersebut dapat diperhitungkan sebagai berikut: 
Harga pembelian kendaraan Rp ....................... 
Nilai residu Rp ............................... 
Nilai reproduksi Rp ..................................... 
Penghapusan th 02 — th 05 setelah 
jurnal betterment Rp ......................................... 
Sisa nilai reproduksi Rp ......................................... 
Sisa umur ekonomis ......... tahun 
Depresiasi th 05, 06, 07 dan 08 masing masing = ……………………………… 
3. Adjustment bilamana terjadi replacement 
Apabila pada suatu ketika diadakan replacement (penggantian) sebagian dari 
sesuatu Fixed Assets yang telah dimiliki, dan diganti dengan bagian yang 
lebih barn, maka berarti bahwa nilai dari Fixed Assets itu beserta jumlah 
cadangan penghapusannya berkurang sebesar bagian yang diganti, untuk 
kemudian bertambah dengan nilai bagian yang lebih barn sebagai penggantinya 
Jadi misalnya perusahaan mempunyai sebuah mesin yang dibeli pada tanggal 1 
Januari 1995 dengan harga pembelian sebesar Rp 196.000.000,00. Pada waktu itu 
ditaksir umur ekonomisnya selama 12 tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 16.000.000,00 
sehingga besarnya penghapusan berdasarkan metode garis lurus, ditetapkan s e b e s a r (Rp 
1 9 6 . 0 0 0 .0 0 0 , 0 0 — Rp 1 6 . 0 0 0 .0 0 0 , 0 0 ) : 1 2 = Rp 1.500.000,00 setiap tahun. 
Pada tanggal 1 Januari 2004, setelah penghapusan dijalankan sebanyak 9 (sembilan) 
kali, diadakan replacement terhadap 25% dari mesin yang bersangkutan. Bagian yang lama 
dari mesin tersebut ditukarkan dengan bagian yang lebih baru yang harganya Rp 
16.500.00,00 dan untuk itu perusahaan harus menambah pembayaran tunai sebesar Rp 
3.000.000,00. 
Dari data dan transaksi ini dapat dibuat perhitungan replacement yang dilakukan tersebut, 
sebagai berikut: 
Nilai bagian yang diganti = ....................................... = Rp .................. 
Nilai cadangan penghapusan bagian yang diganti = 
............................................................................................. = Rp ..................... 
Nilai buku bagian yang diganti Rp .................... 
Tambahan pembayaran tunai replacement Rp …………….. 
Nilai yang ditukarkan Rp ………
Harga bagian mesin yang baru Rp ……………. 
Laba / Rugi replacement Rp 
Jurnal untuk mencatat Replacement : 
Dr. 
Dr. 
Dr. 
Cr. 
Cr. 
Dengan disusun dan dibukukannya jurnal replacement tersebut, maka telah terjadi 
perubahan nilai Fixed Assets beserta jumlah cadangan penghapusan sehingga 
memerlukan penyesuaian (adjustment) terhadap penghapusan untuk tahun 2004 
sampai dengan tahun 2006. Besarnya penghapusan tersebut dapat diperhitungkan sebagai berikut: 
Nilai mesin = Rp ....................... — Rp ....................... 
+ Rp .......................... = Rp 
Nilai residu mesin Rp ................................. 
Nilai reproduksi Rp 
Cadangan penghapusan = ...... X .... X Rp ....................... = Rp ............................. 
Sisa nilai reproduksi Rp 
Sisa umur ekonomis ......... tahun 
Depresiasi th 04 s.d. th 02 masing masing = ……………………………… 
4. Adjustment bilamana terjadi addition 
Apabila pada suatu ketika diadakan addition (penambahan) terhadap sesuatu Fixed 
Assets yang telah dimiliki, maka berarti nilai dari Fixed Assets yang bersangkutan menjadi 
bertambah. Dengan demikian diperlukan pula penyesuaian (adjustment) terhadap beban 
penghapusan yang ditetapkan. 
Jadi misalnya perusahaan mempunyai sebuah gedung (bangunan) yang dibeli pada tanggal 
1 Januari 1992 dengan harga pembelian sebesar Rp 98.000.000,00. Pada waktu itu ditaksir 
umur ekonomisnya selama 20 tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 14.000.000,00 
sehingga besarnya penghapusan berdasarkan metode garis lurus, ditetapkan sebesar = (Rp 
98.000.000,00 Rp 14.000.000,00) : 20 = Rp 4.200.000,00 setiap tahun. 
Pada tanggal 1 Januari 2004, setelah penghapusan dijalankan sebanyak 12 (dua belas) 
kali, dibuat suatu bangunan tambahan pada gedung tersebut guna memenuhi kekurangan 
ruangan untuk usaha perusahaan, dengan biaya sebesar Rp 6.400.000,00. 
Jumal yang dibuat: 
Dr. 
Cr. 
Dengan disusun dan dibukukannya jurnal addition tersebut, maka terjadi perubahan nilai 
yang tercatat dalam perkiraan Buildings,. sehingga memerlukan penyesuaian (adjustment) 
terhadap beban penghapusan untuk tahun 1994 dan tahun-tahun berikutnya. Besarnya beban 
penghapusan tersebut dapat diperhitungkan sebagai berikut: 
Harga pembelian gedung Rp ............................... 
Jumlah addition Rp ...................................
Nilai Gedung Rp 
Nilai residu Rp …………………….. 
Nilai reproduksi 
Penghapusan th 1992 s.d. th 2003 = 
....... x Rp .................................. Rp ................................. 
Sisa nilai reproduksi Rp 
Sisa umur ekonomis ..................... th 
Depresiasi th 04 dan seterusnya masing masing = ……………………………… 
5. Adjustment bilamana terjadi revaluation 
Dimaksudkan dengan revaluation ialah penilaian kembali harga Plant and Equipment 
yang tercatat dalam pembukuan perusahaan, karena dirasakan tidak sesuai lagi dengan keadaan 
harga-harga yang berlaku. Hal ini disebabkan karena nilai yang tercatat dalam perkiraan Plant 
and Equipment tersebut adalah nilai historis, .sehingga dengan perkembangan waktu dari tahun 
ke tahun dan perkembangan moneter nasional atau internasional, mengakibatkan tidak sesuainya 
lagi antara catatan historis tersebut dengan harga-harga yang sedang berlaku. Dengan 
demikian revaluation berarti mengubah nilai historis yang tercatat dalam perkiraan Plant and 
Equipment yang bersangkutan, menjadi nilai pasar (at market) pada saat revaluation itu 
dilakukan. Penilaian kembali seperti ini dapat ditujukan pada harga pembelian Fixed Assets 
maupun pada jumlah cadangan penghapusannya. Kadangkadang revaluation disertai pula dengan 
peninjauan kembali taksiran umur ekonomisnya, apakah masih sesuai ataukah perlu juga 
diadakan perubahan. 
Sehubungan dengan arah dan pola perkembangan harga dari waktu ke waktu, dikenal 
ada 2 (dua) macam revaluation, ialah: 
(1) Devaluation, ialah penilaian kembali Plant and Equipment yang menghasilkan nilai yang 
lebih rendah dari nilai historis yang tercatat. Ini berarti terjadi penurunan nilai Fixed 
Assets yang bersangkutan. Penurunan nilai ini dianggap sebagai kerugian perusahaan, 
dan dibukukan dalam perkiraan Loss on Revaluation (Rugi revaluasi). 
Sebagai ilustrasi, misalnya pada suatu ketika perusahaan mengadakan devaluasi 
terhadap nilai gedung beserta cadangan penghapusannya, dengan keadaan sebelum dan 
sesudah devaluasi sebagai berikut: 
sebelum sesudah 
Harga pembelian Rp 70.000.000,00 Rp 50.000.000,00 
Cadangan penghapusan Rp 15.000.000,00 Rp 9.000.000,00 
Sisa nilai reproduksi Rp 55.000.000,00 Rp 41.000.000,00 
Dari data tersebut nampak bahwa nilai gedung yang mula-mula tercatat dalam perkiraan 
Buildings sebesar Rp 70.000.000,00 diturunkan menjadi sebesar Rp 50.000.000,00 sehingga harus 
dikreditkan dalam perkiraan itu sebesar Rp 20.000.000,00. Sedangkan nilai cadangan 
penghapusan gedung yang mula-mula tercatat dalam perkiraan Allowance for Depreciation of
Buildings sebesar Rp 15.000.000,00 diturunkan menjadi sebesar Rp 9.000.000,00 sehingga 
harus didebitkan dalam perkiraan itu sebesar Rp 6.000.000,00. Dengan demikian 
jurnal yang dibuat adalah: 
Dr. 
Dr. 
Cr. 
Bilamana digambarkan, maka perkiraan Buildings dan perkiraan Allowance for 
Depreciation of Buildings akan terlihat sebagai berikut: 
Buildings 
tanggal keterangan jumlah tanggal keterangan jumlah 
Jan. 1 Neraca — devaluation 
Allowance for Depreciation of Buildings 
tanggal keterangan jumlah tanggal keterangan jumlah 
— devaluation Jan. I Neraca 
Oleh karena devaluasi mengakibatkan perubahan terhadap nilai Fixed Assets dan 
terhadap nilai cadangan penghapusannya, 
maka perlu diadakan pula penyesuaian (adjustment) terhadap beban penghapusan untuk tahun-tahun 
berikutnya. Jadi misalnya diketahui bahwa sisa umur ekonomis gedung tersebut sesudah 
diadakan devaluasi masih sebesar 10 tahun, maka beban penghapusan untuk tahun-tahun 
berikutnya adalah Rp 41.000.000,00 : 10 = Rp 4.100.000,00 setiap tahunnya 
2) Appraisal, ialah penilaian kembali Plant and Equipment yang menghasilkan nilai yang 
lebih tinggi dari nilai historis yang tercatat. Ini berarti terjadi kenaikan nilai Fixed Assets yang 
bersangkutan. Kenaikan nilai semacam ini tidak boleh dianggap sebagai suatu keuntungan 
(profit), melainkan hams dianggap sebagai tambahan Owner's Equity (Modal Sendiri) yang 
dicatat dalam perkiraan Appraisal Capital. 
Sebagai ilustrasi, misalkan perusahaan mempunyai sebuah gedung yang dibeli 
pada tanggal 1 Januari 1982 dengan harga pembelian sebesar Rp 80.000.000,00. Pada 
waktu itu ditaksir umur ekonomisnya selama 20 tahun, dengan nilai residu 
sebesar Rp 10.000.000,00 sehingga besarnya beban penghapusan berdasarkan 
metode garis lurus, ditetapkan sebesar (Rp 80.000.000,00 — Rp 
10.000.000,00) : 20 = Rp 3.500.000,00 setiap tahun. 
Pada tanggal 1 Januari 1994, setelah penghapusan dijalankan sebanyak 12 kali, diadakan 
revaluasi terhadap nilai gedung beserta cadangan penghapusannya, dengan keadaan sebelum 
dan sesuah revaluasi sebagai berikut: 
Harga pembelian Rp 80.000.000,00 Rp 110.000.000,00 
Nilai residu Rp 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00 
Nilai reproduksi Rp 70.000.000,00 Rp 100.000.000,00 
Cadangan penghapusan sejak 
tahun 1982 — tahun 1993 Rp 42.000.000,00 Rp 60.000.000,00
Sisa nilai reproduksi Rp 28.000.000,00 Rp 40.000.000,00 
Dr 
Cr 
Cr 
Bilamana digambarkan, maka perkiraan Buildings, perkiraan Allowance for Depreciation of 
Buildings dan perkiraan Appraisal Capital akan terlihat sebagai berikut: 
Buildings 
tanggal keterangan jumlah tanggal keterangan jumlah 
Jan. 1 
Neraca 
Jan. 1 
revaluation 
Allowance for Depreciation of Buildings 
tanggal keterangan jumlah tanggal keterangan jumlah 
Jan. 1 
Jan 1 
Neraca 
revaluation 
Appraisal Capital 
tanggal keterangan jumlah tanggal keterangan jumlah 
Jan. 1 revaluation 
Dari data di muka dapat diketahui bahwa besarnya beban penghapusan sebelum revaluasi 
adalah sebesar Rp 3.500.000,00 setiap tahun. Sedangkan sesudah revaluasi, dengan sisa umur 
ekonomis selama 20 tahun — 12 tahun = 8 tahun, beban penghapusan tersebut adalah Rp 
40.000.000,00: 8 = Rp 5.000.000,00 setiap tahunnya. Ini berarti terdapat kenaikan jumlah 
penghapusan sebesar Rp 1.500.000,00 setiap tahunnya. Jumlah kenaikan penghapusan tersebut 
tidak dicatat sebagai kerugian dalam perkiraan Depreciation of Buildings, melainkan dianggap 
mengurangi nilai Appraisal Capital dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena nilai Ap-praisal 
Capital sebesar Rp 12.000.000,00 itu terjadi karena perusahaan memiliki gedung 
yang mengalami kenaikan nilai pasarnya. Oleh sebab itu, dengan semakin turunnya nilai 
gedung sebagai akibat depresiasi, maka nilai Appraisal Capital tersebut akan ikut menurun juga. 
Dengan demikian apabila nilai gedung tersebut menjadi habis karena telah habis umur 
ekonomisnya atau karena gedung tersebut dijual, maka nilai Appraisal Capital yang 
bersangkutan ikut habis pula. Jadi pada tanggal 31 Desember 1994 perusahaan akan menyusun 
jurnal adjustment tentang depresiasi sebagai berikut: 
Sesudah penyusunan dan pembukuan jurnal adjustment tersebut, bilamana digambarkan, 
perkiraan Buildings, perkiraan Allowance for Depreciation of Buildings dan perkiraan Appraisal 
Capital, akan terlihat sebagai berikut: 
Dr 
Dr 
Cr
Apabila misalnya pada tanggal 1 Januari 1995 gedung tersebut dijual dengan 
harga Rp 42.000.000,00 maka dapat dibuat perhitungan penjualan sebagai 
berikut: 
Nilai Buildings Rp 100.000.000 
Allowance for Depreciation Rp 57.883.333 
Appraisal Capital Rp . . 3.500.000 ................. Rp .. . 61.383.333 
Harga pokok (netto) Buildings Rp ..38.616.667. 
Uang kas 84.000.000 . 
lanNilai pertukaran 122.616.667 
Mesin Baru Rp . . 108.000.000 
Rugi pertukaran Rp ....14.616.667 
Jurnal yang dibuat. 
Dr 
Dr 
Dr 
Cr 
Cr 
Sesudah penyusunan dan pembukuan jurnal penjualan tersebut, bilamana digambarkan, 
maka perkiraan Buildings, perkiraan Allowance for Depreciation of Buildings dan perkiraan 
Appraisal Capital, akan terlihat sebagai berikut 
SOAL 
Pada tanggal 1 April 2000 dibeli sebuah mesin dengan harga faktur Rp 60.000.000,00, 
Biaya pengangkutannya Rp 3.000.000,00 dan biaya pemasangan serta percobaan Rp 
13.000.000,00. Pembayaran dilakukan sebagai berikut : 
- Sebuah cek atas Bank BNI ’46 sebesar 46.000.000,00 
- Sebuah mobil yang harga perolehannya Rp 24.000.000,00 dan akumulasi penyusutannya 
Rp 10.000.000,00 
- 100 lembar common stock yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan nilai nominal @ Rp 
100.000,00 kurs 96% 
- Sisanya uang tunai Rp 2.400.000,00
Adapun taksiran umur ekonomisnya 12 tahun dengan nilai residu Rp 24.000.000,00. 
Penyusutan berdasarkan metode garis lurus. 
Diminta : 
1. Journal tanggal 1 April 2000 
2. Journal tanggal 31 Desember 2000 
3. Journaltanggal 1 Januari 2007, apabila terhadap mesin ini diadakan penilaian kembali 
( Revaluation ) dengan nilai Rp 100.000.000,00 sedangkan umur ekonomis dan nilai 
residu tetap 
4. Journal tanggal 2010 apabila mesin tersebut ditukar tambah ( trade in ) dengan mesin 
yang baru dan untuk itu perusahaan menambahnya dengan uang tunai Rp 84.000.000,00 
sedangkan harga pasar waktu itu mesin tersebut Rp 108.000.000,00

More Related Content

What's hot

Depresiasi Aset Tetap-SR
Depresiasi Aset Tetap-SRDepresiasi Aset Tetap-SR
Depresiasi Aset Tetap-SR
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Vadhalna Zulkarnaen
 
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasaJurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
Jogo Hera
 
Jurnal penyesuaian perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian perusahaan jasaJurnal penyesuaian perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian perusahaan jasa
Piet_Fitriady
 
Materi ayat jurnal penyesuaian
Materi ayat jurnal penyesuaianMateri ayat jurnal penyesuaian
Materi ayat jurnal penyesuaian
Dede Azis Nagara
 
Adam bab 4
Adam bab 4Adam bab 4
Jurnal penyesuaian
Jurnal penyesuaian Jurnal penyesuaian
Jurnal penyesuaian
yenZ_canZ
 
Aktiva tetap berwujud
Aktiva tetap berwujudAktiva tetap berwujud
Aktiva tetap berwujud
Universitas Pendidikan Indonesia
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutanmsahuleka
 
Microsoft Word Depres
Microsoft Word   DepresMicrosoft Word   Depres
Microsoft Word Depreschillastiady
 
Ayat Jurnal Penyesuaian -
Ayat Jurnal Penyesuaian - Ayat Jurnal Penyesuaian -
Ayat Jurnal Penyesuaian -
Muhamad Taufik
 
Akuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET TetapAkuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET Tetap
Sunarwan Se
 
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
Fransiska Puteri
 
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
Domi DomDom
 
Penyusutan aktiva tetap
Penyusutan aktiva tetapPenyusutan aktiva tetap
Penyusutan aktiva tetap
Kasmadi Rais
 

What's hot (17)

Depresiasi Aset Tetap-SR
Depresiasi Aset Tetap-SRDepresiasi Aset Tetap-SR
Depresiasi Aset Tetap-SR
 
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
 
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasaJurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
 
Jurnal penyesuaian perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian perusahaan jasaJurnal penyesuaian perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian perusahaan jasa
 
Materi ayat jurnal penyesuaian
Materi ayat jurnal penyesuaianMateri ayat jurnal penyesuaian
Materi ayat jurnal penyesuaian
 
Adam bab 4
Adam bab 4Adam bab 4
Adam bab 4
 
Jurnal penyesuaian
Jurnal penyesuaian Jurnal penyesuaian
Jurnal penyesuaian
 
Aktiva tetap berwujud
Aktiva tetap berwujudAktiva tetap berwujud
Aktiva tetap berwujud
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutan
 
Microsoft Word Depres
Microsoft Word   DepresMicrosoft Word   Depres
Microsoft Word Depres
 
Ayat Jurnal Penyesuaian -
Ayat Jurnal Penyesuaian - Ayat Jurnal Penyesuaian -
Ayat Jurnal Penyesuaian -
 
Akuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET TetapAkuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET Tetap
 
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
 
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUDPerolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
@kusmayadi_AKTIVA TETAP BERWUJUD Perolehan, Penggunaan Dan Pemberhentian
 
Transfortasia
TransfortasiaTransfortasia
Transfortasia
 
Penyusutan aktiva tetap
Penyusutan aktiva tetapPenyusutan aktiva tetap
Penyusutan aktiva tetap
 
Cashflow
CashflowCashflow
Cashflow
 

Viewers also liked

Replantear el cambio educativo
Replantear el cambio educativoReplantear el cambio educativo
Replantear el cambio educativo
Facultad de Educación
 
งานนำเสนอ1
งานนำเสนอ1งานนำเสนอ1
งานนำเสนอ1
Suthisa Sa
 
Cadeira Executiva Java - vermelha poliéster
Cadeira Executiva Java - vermelha poliésterCadeira Executiva Java - vermelha poliéster
Cadeira Executiva Java - vermelha poliésterIndústria das Cadeiras
 
Cadeira Caixa Sombrero - preta j serrano
Cadeira Caixa Sombrero - preta j serranoCadeira Caixa Sombrero - preta j serrano
Cadeira Caixa Sombrero - preta j serranoIndústria das Cadeiras
 
Performance of spatial multiplexing,
Performance of spatial multiplexing,Performance of spatial multiplexing,
Performance of spatial multiplexing,
ijmnct
 
Transport
TransportTransport
Transport
tetianka24
 
Circular informativa estudiantes nuevos 2014 1
Circular informativa estudiantes nuevos 2014 1Circular informativa estudiantes nuevos 2014 1
Circular informativa estudiantes nuevos 2014 1
Facultad de Educación
 
Wealth Strategy ala Kiyosaki
Wealth Strategy ala KiyosakiWealth Strategy ala Kiyosaki
Wealth Strategy ala Kiyosaki
Eko Mardianto
 
Epic research daily derivative report 14th november 2014
Epic research daily derivative report 14th november 2014Epic research daily derivative report 14th november 2014
Epic research daily derivative report 14th november 2014
Epic Research Limited
 
Un mundo de locos
Un mundo de locosUn mundo de locos
Un mundo de locos
evareduello
 
Investigating the Benefits of Using Information Systems in Saudi Arabia Const...
Investigating the Benefits of Using Information Systems in Saudi Arabia Const...Investigating the Benefits of Using Information Systems in Saudi Arabia Const...
Investigating the Benefits of Using Information Systems in Saudi Arabia Const...
IJERA Editor
 
Bonifiche semplificate aree civili 2014
Bonifiche semplificate aree civili 2014Bonifiche semplificate aree civili 2014
Bonifiche semplificate aree civili 2014Marco Grondacci
 
Ekologi batas kota
Ekologi batas kotaEkologi batas kota
Ekologi batas kota
Selamet Yasin
 
Study and Analysis Capacity of MIMO Systems for AWGN Channel Model Scenarios
Study and Analysis Capacity of MIMO Systems for AWGN Channel Model ScenariosStudy and Analysis Capacity of MIMO Systems for AWGN Channel Model Scenarios
Study and Analysis Capacity of MIMO Systems for AWGN Channel Model Scenarios
IJERA Editor
 
Manual de Estilo de Acens Technologies - Febrero 2011
Manual de Estilo de Acens Technologies - Febrero 2011Manual de Estilo de Acens Technologies - Febrero 2011
Manual de Estilo de Acens Technologies - Febrero 2011
Acens
 
50320140502001
5032014050200150320140502001
50320140502001
IAEME Publication
 
Ujian kopetensi ict
Ujian kopetensi ictUjian kopetensi ict
Ujian kopetensi ict
kurdasang
 

Viewers also liked (20)

Replantear el cambio educativo
Replantear el cambio educativoReplantear el cambio educativo
Replantear el cambio educativo
 
งานนำเสนอ1
งานนำเสนอ1งานนำเสนอ1
งานนำเสนอ1
 
Cadeira Executiva Java - vermelha poliéster
Cadeira Executiva Java - vermelha poliésterCadeira Executiva Java - vermelha poliéster
Cadeira Executiva Java - vermelha poliéster
 
Cadeira Tulipa Disco - vermelha velotec
Cadeira Tulipa Disco - vermelha velotecCadeira Tulipa Disco - vermelha velotec
Cadeira Tulipa Disco - vermelha velotec
 
Cadeira Caixa Sombrero - preta j serrano
Cadeira Caixa Sombrero - preta j serranoCadeira Caixa Sombrero - preta j serrano
Cadeira Caixa Sombrero - preta j serrano
 
Performance of spatial multiplexing,
Performance of spatial multiplexing,Performance of spatial multiplexing,
Performance of spatial multiplexing,
 
Transport
TransportTransport
Transport
 
Circular informativa estudiantes nuevos 2014 1
Circular informativa estudiantes nuevos 2014 1Circular informativa estudiantes nuevos 2014 1
Circular informativa estudiantes nuevos 2014 1
 
Wealth Strategy ala Kiyosaki
Wealth Strategy ala KiyosakiWealth Strategy ala Kiyosaki
Wealth Strategy ala Kiyosaki
 
Epic research daily derivative report 14th november 2014
Epic research daily derivative report 14th november 2014Epic research daily derivative report 14th november 2014
Epic research daily derivative report 14th november 2014
 
Un mundo de locos
Un mundo de locosUn mundo de locos
Un mundo de locos
 
Investigating the Benefits of Using Information Systems in Saudi Arabia Const...
Investigating the Benefits of Using Information Systems in Saudi Arabia Const...Investigating the Benefits of Using Information Systems in Saudi Arabia Const...
Investigating the Benefits of Using Information Systems in Saudi Arabia Const...
 
Bonifiche semplificate aree civili 2014
Bonifiche semplificate aree civili 2014Bonifiche semplificate aree civili 2014
Bonifiche semplificate aree civili 2014
 
Ekologi batas kota
Ekologi batas kotaEkologi batas kota
Ekologi batas kota
 
Acheivements
AcheivementsAcheivements
Acheivements
 
Study and Analysis Capacity of MIMO Systems for AWGN Channel Model Scenarios
Study and Analysis Capacity of MIMO Systems for AWGN Channel Model ScenariosStudy and Analysis Capacity of MIMO Systems for AWGN Channel Model Scenarios
Study and Analysis Capacity of MIMO Systems for AWGN Channel Model Scenarios
 
Autotrofii
AutotrofiiAutotrofii
Autotrofii
 
Manual de Estilo de Acens Technologies - Febrero 2011
Manual de Estilo de Acens Technologies - Febrero 2011Manual de Estilo de Acens Technologies - Febrero 2011
Manual de Estilo de Acens Technologies - Febrero 2011
 
50320140502001
5032014050200150320140502001
50320140502001
 
Ujian kopetensi ict
Ujian kopetensi ictUjian kopetensi ict
Ujian kopetensi ict
 

Similar to Adjustment pada penghapusan. jobsheet

Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
Kelinci Coklat
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modal
Iffa Tabahati
 
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalManajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalLia Ivvana
 
Microsoft Word Depres
Microsoft Word   DepresMicrosoft Word   Depres
Microsoft Word Depres
chillastiady
 
Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1
Dodi Suryadi
 
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
jampang1
 
Presentasi kel 8
Presentasi kel 8Presentasi kel 8
Presentasi kel 8
Dian Komala Dewi
 
Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03
AlviyantiNawangsari
 
Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03
RifkyYudhaMahendra
 
Pertemuan 7 capital budgeting 2 arus kas
Pertemuan 7 capital budgeting 2 arus kasPertemuan 7 capital budgeting 2 arus kas
Pertemuan 7 capital budgeting 2 arus kas
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
BAB 4 Matkeu_Anuitas Umum.pdf
BAB 4 Matkeu_Anuitas Umum.pdfBAB 4 Matkeu_Anuitas Umum.pdf
BAB 4 Matkeu_Anuitas Umum.pdf
FitrahRamadhaniR
 
Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modal
Anis Fithriyani
 
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi ModalBab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Persediaan dan penyusutan -- Accounting Tax
Persediaan dan penyusutan -- Accounting TaxPersediaan dan penyusutan -- Accounting Tax
Persediaan dan penyusutan -- Accounting Tax
Fajri A
 
Bab 7 analisis investasi bagian 2
Bab 7 analisis investasi bagian 2Bab 7 analisis investasi bagian 2
Bab 7 analisis investasi bagian 2
Dodi Suryadi
 
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptxmemahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
DenzbaguseNugroho
 
pengantar akuntansi 1
pengantar akuntansi 1 pengantar akuntansi 1
pengantar akuntansi 1
arifahnr
 
4a-Penyusutan dan Amortisasi.pptx
4a-Penyusutan dan Amortisasi.pptx4a-Penyusutan dan Amortisasi.pptx
4a-Penyusutan dan Amortisasi.pptx
FirmanHidayat77
 
Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptx
Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptxKebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptx
Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptx
IvonneTanudjaja
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
Khusnun Khofifah
 

Similar to Adjustment pada penghapusan. jobsheet (20)

Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modal
 
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalManajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
 
Microsoft Word Depres
Microsoft Word   DepresMicrosoft Word   Depres
Microsoft Word Depres
 
Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1
 
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
 
Presentasi kel 8
Presentasi kel 8Presentasi kel 8
Presentasi kel 8
 
Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03
 
Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03
 
Pertemuan 7 capital budgeting 2 arus kas
Pertemuan 7 capital budgeting 2 arus kasPertemuan 7 capital budgeting 2 arus kas
Pertemuan 7 capital budgeting 2 arus kas
 
BAB 4 Matkeu_Anuitas Umum.pdf
BAB 4 Matkeu_Anuitas Umum.pdfBAB 4 Matkeu_Anuitas Umum.pdf
BAB 4 Matkeu_Anuitas Umum.pdf
 
Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modal
 
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi ModalBab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
 
Persediaan dan penyusutan -- Accounting Tax
Persediaan dan penyusutan -- Accounting TaxPersediaan dan penyusutan -- Accounting Tax
Persediaan dan penyusutan -- Accounting Tax
 
Bab 7 analisis investasi bagian 2
Bab 7 analisis investasi bagian 2Bab 7 analisis investasi bagian 2
Bab 7 analisis investasi bagian 2
 
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptxmemahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
 
pengantar akuntansi 1
pengantar akuntansi 1 pengantar akuntansi 1
pengantar akuntansi 1
 
4a-Penyusutan dan Amortisasi.pptx
4a-Penyusutan dan Amortisasi.pptx4a-Penyusutan dan Amortisasi.pptx
4a-Penyusutan dan Amortisasi.pptx
 
Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptx
Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptxKebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptx
Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptx
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
 

More from Shafira Nurul Firdausta

Makalah turki
Makalah turkiMakalah turki
Tata cara revisi anggaran tahun 2013 copy
Tata cara revisi anggaran tahun 2013   copyTata cara revisi anggaran tahun 2013   copy
Tata cara revisi anggaran tahun 2013 copyShafira Nurul Firdausta
 
Biografi calon menteri kabinet jokowi 2014
Biografi calon menteri kabinet jokowi 2014Biografi calon menteri kabinet jokowi 2014
Biografi calon menteri kabinet jokowi 2014
Shafira Nurul Firdausta
 
Ekonomi Publik
Ekonomi PublikEkonomi Publik
Ekonomi Publik
Shafira Nurul Firdausta
 
Dokumentasi sistem informasi akuntansi
Dokumentasi sistem informasi akuntansiDokumentasi sistem informasi akuntansi
Dokumentasi sistem informasi akuntansi
Shafira Nurul Firdausta
 
04.isi
04.isi04.isi
Modul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuanganModul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuangan
Shafira Nurul Firdausta
 
Investmen in stock jobsheet
Investmen in stock jobsheetInvestmen in stock jobsheet
Investmen in stock jobsheet
Shafira Nurul Firdausta
 

More from Shafira Nurul Firdausta (17)

Makalah turki
Makalah turkiMakalah turki
Makalah turki
 
Tata cara revisi anggaran tahun 2013 copy
Tata cara revisi anggaran tahun 2013   copyTata cara revisi anggaran tahun 2013   copy
Tata cara revisi anggaran tahun 2013 copy
 
Manpem
ManpemManpem
Manpem
 
Yang baru
Yang baruYang baru
Yang baru
 
Biografi calon menteri kabinet jokowi 2014
Biografi calon menteri kabinet jokowi 2014Biografi calon menteri kabinet jokowi 2014
Biografi calon menteri kabinet jokowi 2014
 
Ekonomi Publik
Ekonomi PublikEkonomi Publik
Ekonomi Publik
 
Dokumentasi sistem informasi akuntansi
Dokumentasi sistem informasi akuntansiDokumentasi sistem informasi akuntansi
Dokumentasi sistem informasi akuntansi
 
04.isi
04.isi04.isi
04.isi
 
Dokumentasi sistem informasi akuntansi
Dokumentasi sistem informasi akuntansiDokumentasi sistem informasi akuntansi
Dokumentasi sistem informasi akuntansi
 
Pajak pph pasal 22
Pajak pph pasal 22Pajak pph pasal 22
Pajak pph pasal 22
 
Contoh kasus pph pasal 22
Contoh kasus pph pasal 22Contoh kasus pph pasal 22
Contoh kasus pph pasal 22
 
Temporary investment
Temporary investmentTemporary investment
Temporary investment
 
Soal latihan aktiva tetap lanjutan
Soal latihan aktiva tetap lanjutanSoal latihan aktiva tetap lanjutan
Soal latihan aktiva tetap lanjutan
 
Modul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuanganModul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuangan
 
Investmen in stock jobsheet
Investmen in stock jobsheetInvestmen in stock jobsheet
Investmen in stock jobsheet
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
PENGANTAR MANAJEMEN - PERBEDAAN BUDAYA
PENGANTAR MANAJEMEN - PERBEDAAN BUDAYAPENGANTAR MANAJEMEN - PERBEDAAN BUDAYA
PENGANTAR MANAJEMEN - PERBEDAAN BUDAYA
 

Adjustment pada penghapusan. jobsheet

  • 1. Adjustment pada Penghapusan Kadang-kadang setelah penghapusan berjalan beberapa tahun, besamya beban penghapusan yang telah ditetapkan dan diperhitungkan sejak semula itu dirasakan tidak sesuai lagi jika dilanjutkan untuk tahuntahun berikutnya. Hal ini antara lain disebabkan karena dirasakan taksiran umur ekonomis atau nilai residu ternyata keliru. Atau mungkin terhadap Fixed Assets yang bersangkutan telah diadakan betterment, replacement, addition yang mengakibatkan berubahnya nilai reproduksinya. Untuk itu semua, diperlukan penyesuaian kembali (adjustment) terhadap penetapan jumlah beban penghapusan bagi Fixed Assets yang bersangkutan. 1. Adjustment bilamana taksiran umur ekonomis tidak tepat Apabila ternyata pada suatu ketika dirasakan bahwa taksiran umur ekonomis dari sesuatu Fixed Assets tidak tepat, maka perlu diadakan penyesuaian terhadap penetapan jumlah beban penghapusannya. Untuk itu dikenal 2 (dua) metode adjustment, yaitu: a. Metode yang hanya mengadakan adjustment pada penghapusan untuk tahun-tahun yang akan datang (berikutnya), tanpa mengadakan adjustment pada penghapusan yang telah terlanjur diadakan pada tahun-tahun sebelum diketahui atau dirasakan adanya ketidaktepatan taksiran umur ekonomis tersebut. b. Metode yang mengadakan adjustment bail ( pada penghapusan untuk tahun-tahun yang akan datang, maupun pada penghapusan yang telah terlanjur diadakan pada tahun-tahun sebelum diketahui atau dirasakan adanya ketidaktepatan taksiran umur ekonomis tersebut. Sebagai ilustrasi, dapat diberikan beberapa contoh sebagai berikut: Misalkan perusahaan mempunyai sebuah mesin yang dibeli pada tanggal 1 Januari 1995 dengan harga pembelian sebesar Rp 185.000.000,00. Pada waktu itu diperkirakan umur ekonomisnya selama 12 tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 5.000.000,00 sehingga besarnya penghapusan berdasarkan metode garis lurus, ditetapkan sebesar = (Rp 185.000.000,00 -Rp 5.000.000,00) : 12 = Rp 15.000.000,00 setiap tahun. Pada tanggal 1 Januari 2004, setelah penghapusan dijalankan sebanyak 9 (sembilan) kali, dirasakan bahwa taksiran umur ekonomis selama 12 tahun tersebut tidak tepat. Taksiran yang lebih tepat seharusnya adalah selama 15 tahun. Dari data tersebut, dapat diadakan adjustment sebagai berikut : (a) Metode pertama : Menurut metode ini, adjustment pada penghapusan hanya dilakukan untuk tahun-tahun yang akan datang saja, yakni untuk tahun 2004 dan seterusnya. Sedangkan penghapusan yang telah terlanjur dilakukan sejak tahun 1995 sampai dengan tahun 2003 tidak diadakan sesuatu penyesuaian. Dengan demikian dapat dibuat perhitungan penghapusan sebagai berikut: Harga pembelian mesin Rp …………… Nilai residu …………….. Nilai reproduksi Rp ……………..
  • 2. Penghapusan sejak tahun 1995 s.d. 2003 : .. X Rp …….. Rp ……………… Sisa nilai reproduksi Rp ……………… Oleh karena sisa umur ekonomis mesin tersebut masih sebesar 15 tahun — 9 tahun = 6 tahun, maka besarnya penghapusan untuk tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 adalah Rp 45.000.000,00: 6 = Rp 7.500.000,00 setiap tahunnya. (b) Metode kedua: Menurut metode ini, adjustment diadakan terhadap penghapusan pada tahun-tahun yang akan datang, yakni untuk tahun 2004 dan seterusnya, maupun terhadap penghapusan yang terlanjur dilakukan sejak tahun 1995 sampai dengan tahun 2003. Untuk itu dapat dibuat perhitungan sebagai berikut: Dengan taksiran umur ekonomis yang tidak tepat (12 tahun) ditetapkan besarnya penghapusan sebesar (Rp 185.000.000,00 — Rp 5.000.000,00) : 12 = Rp 15.000.000,00 setiap tahun. Sedangkan dengan taksiran umur ekonomis yang lebih tepat (15 tahun) besarnya penghapusan tersebut adalah (Rp 1 8 5 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0 — Rp 5 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0 ) : 1 5 = Rp 12.000.000,00 setiap tahun. Penghapusan yang terlanjur dilakukan sejak th. ‘95 – th. ‘03 = …… x Rp …………….. = Rp ……………… Penghapusan yang seharusnya dilakukan sejak th ‘95 - th ‘03 = …… x Rp …………… = Rp ………………. Overstatement of Depreciation = Rp ……………… Dari perhitungan tersebut nampak bahwa selama sembilan tahun telah diadakan penghapusan yang terlalu tinggi (overstatement) sebanyak Rp 27.000.000,00. Oleh sebab itu untuk membetulkannya diperlukan adjustment, dengan jurnal: Dr. Cr Dengan disusun dan dibukukannya jurnal adjustment tersebut, maka jumlah yang tercatat dalam perkiraan Allowance for Depr e c i a t ion of Ma chine ry yang s emul a s ebe s a r Rp 135.000.000,00 telah diturunkan menjadi sebesar Rp 108.000.000,00 sebagaimana yang seharusnya. Sedangkan penghapusan untuk tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 yang akan datang, dapat diperhitungkan sebagai berikut: H a r g a p e m b e l i a n m e s i n R p ……………. . Nilai residu Rp …………………... Nilai reproduksi Rp Penghapusan sejak th ‘95 — th 03 Rp ……………………..
  • 3. Sisa nilai reproduksi Rp ……………………… Oleh karena sisa umur ekonomis mesin tersebut masih sebesar 15 tahun — 9 tahun = 6 tahun, maka besarnya penghapusan untuk tahun 1974 sampai dengan tahun 1979 adalah Rp 7.200.000,00 : 6 = Rp 1.200.000,00 setiap tahunnya (2) Misalkan perusahaan mempunyai sebuah mesin yang dibeli pada tanggal 1 Januari 1985 dengan harga pembelian sebesar Rp 17.400.000,00. Pada waktu itu diperkirakan umur ekonomisnya selama 14 tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 600.000,00 sehingga besarnya penghapusan berdasarkan metode garis lurus, ditetapkan sebesar = (Rp 17.400.000,00 — Rp 600.000,00) : 14 = Rp 1,200.000,00 setiap tahun. Pada tanggal 1 Januari 1994 setelah penghapusan dijalankan sebanyak 9 (sembilan) kali, dirasakan bahwa taksiran umur ekonomis selama 14 tahun tersebut tidak tepat. Taksiran yang lebih tepat seharusnya adalah selama 12 tahun. Dari data tersebut, dapat diadakan adjustment sebagai berikut: (a) Metode pertama: Menurut metode ini, adjustment pada penghapusan hanya dilakukan untuk tahun-tahun yang akan datang saja, yakni untuk tahun 2004 dan seterusnya. Sedangkan penghapusan yang telah terlanjur dilakukan sejak tahun 1995 sampai dengan tahun 2003 tidak diadakan sesuatu penyesuaian. Dengan demikian dapat dibuat perhitungan penghapusan sebagai berikut: Harga pembelian mesin = Rp ...................... Nilai residu Rp ................................. Nilai reproduksi Rp Penghapusan sejak th 95 – th 03 : = .. x Rp ..................... = Rp ..................... Sisa nilai reproduksi Rp Sisa umur ekonomis = ……. tahun Depresiasi th 04 dan 06 masing masing = ………………………………………. (a) Metode kedua: Menurut metode ini, adjustment diadakan terhadap penghapusan pada tahun-tahun yang akan datang, yakni untuk tahun 1994 dan seterusnya, maupun terhadap penghapusan yang terlanjur dilakukan sejak tahun 1985 sampai dengan tahun 1993. Untuk itu dapat dibuat perhitungan sebagai berikut: Dengan taksiran umur ekonomis yang tidak tepat (14 tahun) ditetapkan besarnya penghapusan sebesar (Rp 174.000.000,00 - Rp 6.000.000,00) : 14 = Rp 12.000.000,00 setiap tahun. Sedangkan dengan taksiran umur ekonomis yang lebih tepat (12 tahun) bes a rnya penghapusan t e r sebut adal ah (Rp 174.000.000,00 - Rp 6.000.000,00) : 12 = Rp14.000.000,00 setiap tahun. Penghapusan yang terlanjur dilakukan sejak th ‘95 — th “93 = .... x Rp .............................= Rp .................... Penghapusan yang seharusnya dilakukan sejak th ‘95 — th ‘03 = . .... x Rp ............................ = Rp ..................... Understatement of Depreciation Rp
  • 4. Dari perhitungan tersebut nampak bahwa selama sembilantahun telah diadakan penghapusan yang terlalu rendah (understatement) sebanyak Rp 1.800.000,00. Oleh sebab itu untuk membetulkannya diperlukan adjustment, dengan jumal: Dr Cr. Dengan disusun dan dibukukannya jurnal adjustment tersebut, maka jumlah yang tercatat dalam perkiraan Allowance f o r De p r e c i a t i o n o f Ma c h i n e r y y a n g s emu l a sebesar Rp 108.000.000,00 telah dinaikkan menjadi sebesar Rp 126.000.000,00 sebagaimana yang seharusnya. Sedangkan penghapusan untuk tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 yang akan datang, dapat diperhitungkan sebagai berikut: H a r g a p e m b e l i a n m e s i n R p Nilai residu Nilai reproduksi Penghapusan sejak tahun 1985 — tahun 1993 Sisa nilai reproduksi Sisa umur ekonomis = ……. ……………………....tahun Depresiasi th 04 dan 06 masing masing = ………………………………………. 2. Adjustment bilamana terjadi betterment Sebagai telah diutarakan di muka, terdapat 2 (dua) macam betterment yang dapat dilakukan terhadap sesuatu Fixed Assets yang telah dimiliki, yang masing-masing berbeda pula cara pembukuannya. Kedua macam betterment beserta cara pembukuannya tersebut ialah: a. Betterment yang tidak menambah umur ekonomis umur ekonomis dari Fixed Assets yang bersangkutan, namun lebih banyak mengakibatkan bertambahnya nilai dari Fixed Assets tersebut. Oleh karena bersifat menambah nilainya, maka jumlah betterment yang dilakukan dibukukan ke dalam perkiraan Fixed Assets yang bersangkutan. Contoh a : Perusahaan mempunyai sebuah kendaraan pengangkut yang dibeli pada tanggal 1 Januari 2002 dengan harga pembelian sebesar Rp 65.000.000,00. Pada waktu itu diperkirakan umur ekonomisnya selama 5 (lima) tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 15.000.000,00 sehingga besarnya penghapusan be rda s a rkan me tode ga r i s lurus , di t e t apkan s ebes a r (Rp 65.000.000,00 — Rp 15.000.000,00) : 5 = Rp 10.000.000,00 setiap tahun. Pada tanggal 1 Januari 2005, setelah penghapusan dijalankan sebanyak 3 (tiga) kali, terhadap kendaraan tersebut diadakan betterment sebesar Rp
  • 5. 8.000.000,00. Betterment ini tidak mengakibatkan perubahan pada umur ekonomis kendaraan yang bersangkutan, maupun nilai residunya. Jurnal betterment yang dibuat : Dr. Cr. Dengan disusun dan dibukukannya jurnal betterment tersebut, maka jumlah yang tercatat dalam perkiraan Delivery Equipment yang semula sebesar Rp 65.000.000,00 telah bertambah menjadi sebesar Rp 73.000.000,00. Dengan demikian perlu pula diadakan penyesuaian (adjustment) terhadap penghapusan (depreciation) untuk tahun 2005 dan tahun 2006. Besarnya penghapusan tersebut dapat diperhitungkan sebagai berikut Harga pembelian kendaraan Rp ....................... Jumlah betterment Rp ............................... Nilai kendaraan Rp ....................................... Nilai residu Rp ....................................... Nilai reproduksi Rp Penghapusan th ‘02 s.d. th ‘04: … X ( ……………. - ………………) Rp ……………………. …… Sisa Nilai reproduksi Rp Sisa umur ekonomis = ……. tahun Depresiasi th 05 dan 06 masing masing = ………………………………………. b. Betterment yang lebih banyak bersifat menambah (memperpanjang) umur ekonomis dari Fixed Assets yang bersangkutan, daripada menambah nilainya. Oleh karena mengakibatkan bertambahnya umur ekonomis, maka bettement semacam ini dianggap mengurangi jumlah cadangan penghapusan dari Fixed Assets tersebut, sehingga dibukukan ke dalam perkiraan Allowance for Depreciation. Contoh b : Perusahaan mempunyai sebuah kendaraan pengangkut yang dibeli pada tanggal 1 Januari 2002 dengan harga pembelian sebesar Rp 65.000.000,00. Pada waktu itu diperkirakan umur ekonomisnya selama 5 (lima) tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 15.000.000,00 sehingga besarnya penghapusan berdasarkan metode garis lurus, ditetapkan sebesar (Rp 65.000.000,00 — Rp 15.000.000,00) : 5 = Rp 10.000.000,00 setiap tahun. Pada tanggal 1 Januari 2005, setelah penghapusan dijalankan sebanyak 3 (tiga) kali, terhadap kendaraan tersebut diadakan betterment sebesar Rp 8.000.000,00. Betterment ini mengakibatkan bertambahnya umur ekonomis kendaraan yang bersangkutan, dari 5 tahun menjadi 7 tahun. Jurnal yang dibuat: Dr Cr
  • 6. Dengan disusun dan dibukukannya jurnal betterment tersebut, maka jumlah yang tercatat dalam perkiraan Allowance for Depreciation of Delivery Equipment yang semula besar 3 x Rp 10.000.000,00 = Rp 30.000.000,00 telah berkurang dengan Rp 8.000.000,00 menjadi sebesar Rp 22.000.000,00. Dengan demikian perlu pula diadakan penyesuaian (adjustment) terhadap penghapusan (depreciation) untuk tahun 2005 dan seterusnya. Besarnya penghapusan tersebut dapat diperhitungkan sebagai berikut: Harga pembelian kendaraan Rp ....................... Nilai residu Rp ............................... Nilai reproduksi Rp ..................................... Penghapusan th 02 — th 05 setelah jurnal betterment Rp ......................................... Sisa nilai reproduksi Rp ......................................... Sisa umur ekonomis ......... tahun Depresiasi th 05, 06, 07 dan 08 masing masing = ……………………………… 3. Adjustment bilamana terjadi replacement Apabila pada suatu ketika diadakan replacement (penggantian) sebagian dari sesuatu Fixed Assets yang telah dimiliki, dan diganti dengan bagian yang lebih barn, maka berarti bahwa nilai dari Fixed Assets itu beserta jumlah cadangan penghapusannya berkurang sebesar bagian yang diganti, untuk kemudian bertambah dengan nilai bagian yang lebih barn sebagai penggantinya Jadi misalnya perusahaan mempunyai sebuah mesin yang dibeli pada tanggal 1 Januari 1995 dengan harga pembelian sebesar Rp 196.000.000,00. Pada waktu itu ditaksir umur ekonomisnya selama 12 tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 16.000.000,00 sehingga besarnya penghapusan berdasarkan metode garis lurus, ditetapkan s e b e s a r (Rp 1 9 6 . 0 0 0 .0 0 0 , 0 0 — Rp 1 6 . 0 0 0 .0 0 0 , 0 0 ) : 1 2 = Rp 1.500.000,00 setiap tahun. Pada tanggal 1 Januari 2004, setelah penghapusan dijalankan sebanyak 9 (sembilan) kali, diadakan replacement terhadap 25% dari mesin yang bersangkutan. Bagian yang lama dari mesin tersebut ditukarkan dengan bagian yang lebih baru yang harganya Rp 16.500.00,00 dan untuk itu perusahaan harus menambah pembayaran tunai sebesar Rp 3.000.000,00. Dari data dan transaksi ini dapat dibuat perhitungan replacement yang dilakukan tersebut, sebagai berikut: Nilai bagian yang diganti = ....................................... = Rp .................. Nilai cadangan penghapusan bagian yang diganti = ............................................................................................. = Rp ..................... Nilai buku bagian yang diganti Rp .................... Tambahan pembayaran tunai replacement Rp …………….. Nilai yang ditukarkan Rp ………
  • 7. Harga bagian mesin yang baru Rp ……………. Laba / Rugi replacement Rp Jurnal untuk mencatat Replacement : Dr. Dr. Dr. Cr. Cr. Dengan disusun dan dibukukannya jurnal replacement tersebut, maka telah terjadi perubahan nilai Fixed Assets beserta jumlah cadangan penghapusan sehingga memerlukan penyesuaian (adjustment) terhadap penghapusan untuk tahun 2004 sampai dengan tahun 2006. Besarnya penghapusan tersebut dapat diperhitungkan sebagai berikut: Nilai mesin = Rp ....................... — Rp ....................... + Rp .......................... = Rp Nilai residu mesin Rp ................................. Nilai reproduksi Rp Cadangan penghapusan = ...... X .... X Rp ....................... = Rp ............................. Sisa nilai reproduksi Rp Sisa umur ekonomis ......... tahun Depresiasi th 04 s.d. th 02 masing masing = ……………………………… 4. Adjustment bilamana terjadi addition Apabila pada suatu ketika diadakan addition (penambahan) terhadap sesuatu Fixed Assets yang telah dimiliki, maka berarti nilai dari Fixed Assets yang bersangkutan menjadi bertambah. Dengan demikian diperlukan pula penyesuaian (adjustment) terhadap beban penghapusan yang ditetapkan. Jadi misalnya perusahaan mempunyai sebuah gedung (bangunan) yang dibeli pada tanggal 1 Januari 1992 dengan harga pembelian sebesar Rp 98.000.000,00. Pada waktu itu ditaksir umur ekonomisnya selama 20 tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 14.000.000,00 sehingga besarnya penghapusan berdasarkan metode garis lurus, ditetapkan sebesar = (Rp 98.000.000,00 Rp 14.000.000,00) : 20 = Rp 4.200.000,00 setiap tahun. Pada tanggal 1 Januari 2004, setelah penghapusan dijalankan sebanyak 12 (dua belas) kali, dibuat suatu bangunan tambahan pada gedung tersebut guna memenuhi kekurangan ruangan untuk usaha perusahaan, dengan biaya sebesar Rp 6.400.000,00. Jumal yang dibuat: Dr. Cr. Dengan disusun dan dibukukannya jurnal addition tersebut, maka terjadi perubahan nilai yang tercatat dalam perkiraan Buildings,. sehingga memerlukan penyesuaian (adjustment) terhadap beban penghapusan untuk tahun 1994 dan tahun-tahun berikutnya. Besarnya beban penghapusan tersebut dapat diperhitungkan sebagai berikut: Harga pembelian gedung Rp ............................... Jumlah addition Rp ...................................
  • 8. Nilai Gedung Rp Nilai residu Rp …………………….. Nilai reproduksi Penghapusan th 1992 s.d. th 2003 = ....... x Rp .................................. Rp ................................. Sisa nilai reproduksi Rp Sisa umur ekonomis ..................... th Depresiasi th 04 dan seterusnya masing masing = ……………………………… 5. Adjustment bilamana terjadi revaluation Dimaksudkan dengan revaluation ialah penilaian kembali harga Plant and Equipment yang tercatat dalam pembukuan perusahaan, karena dirasakan tidak sesuai lagi dengan keadaan harga-harga yang berlaku. Hal ini disebabkan karena nilai yang tercatat dalam perkiraan Plant and Equipment tersebut adalah nilai historis, .sehingga dengan perkembangan waktu dari tahun ke tahun dan perkembangan moneter nasional atau internasional, mengakibatkan tidak sesuainya lagi antara catatan historis tersebut dengan harga-harga yang sedang berlaku. Dengan demikian revaluation berarti mengubah nilai historis yang tercatat dalam perkiraan Plant and Equipment yang bersangkutan, menjadi nilai pasar (at market) pada saat revaluation itu dilakukan. Penilaian kembali seperti ini dapat ditujukan pada harga pembelian Fixed Assets maupun pada jumlah cadangan penghapusannya. Kadangkadang revaluation disertai pula dengan peninjauan kembali taksiran umur ekonomisnya, apakah masih sesuai ataukah perlu juga diadakan perubahan. Sehubungan dengan arah dan pola perkembangan harga dari waktu ke waktu, dikenal ada 2 (dua) macam revaluation, ialah: (1) Devaluation, ialah penilaian kembali Plant and Equipment yang menghasilkan nilai yang lebih rendah dari nilai historis yang tercatat. Ini berarti terjadi penurunan nilai Fixed Assets yang bersangkutan. Penurunan nilai ini dianggap sebagai kerugian perusahaan, dan dibukukan dalam perkiraan Loss on Revaluation (Rugi revaluasi). Sebagai ilustrasi, misalnya pada suatu ketika perusahaan mengadakan devaluasi terhadap nilai gedung beserta cadangan penghapusannya, dengan keadaan sebelum dan sesudah devaluasi sebagai berikut: sebelum sesudah Harga pembelian Rp 70.000.000,00 Rp 50.000.000,00 Cadangan penghapusan Rp 15.000.000,00 Rp 9.000.000,00 Sisa nilai reproduksi Rp 55.000.000,00 Rp 41.000.000,00 Dari data tersebut nampak bahwa nilai gedung yang mula-mula tercatat dalam perkiraan Buildings sebesar Rp 70.000.000,00 diturunkan menjadi sebesar Rp 50.000.000,00 sehingga harus dikreditkan dalam perkiraan itu sebesar Rp 20.000.000,00. Sedangkan nilai cadangan penghapusan gedung yang mula-mula tercatat dalam perkiraan Allowance for Depreciation of
  • 9. Buildings sebesar Rp 15.000.000,00 diturunkan menjadi sebesar Rp 9.000.000,00 sehingga harus didebitkan dalam perkiraan itu sebesar Rp 6.000.000,00. Dengan demikian jurnal yang dibuat adalah: Dr. Dr. Cr. Bilamana digambarkan, maka perkiraan Buildings dan perkiraan Allowance for Depreciation of Buildings akan terlihat sebagai berikut: Buildings tanggal keterangan jumlah tanggal keterangan jumlah Jan. 1 Neraca — devaluation Allowance for Depreciation of Buildings tanggal keterangan jumlah tanggal keterangan jumlah — devaluation Jan. I Neraca Oleh karena devaluasi mengakibatkan perubahan terhadap nilai Fixed Assets dan terhadap nilai cadangan penghapusannya, maka perlu diadakan pula penyesuaian (adjustment) terhadap beban penghapusan untuk tahun-tahun berikutnya. Jadi misalnya diketahui bahwa sisa umur ekonomis gedung tersebut sesudah diadakan devaluasi masih sebesar 10 tahun, maka beban penghapusan untuk tahun-tahun berikutnya adalah Rp 41.000.000,00 : 10 = Rp 4.100.000,00 setiap tahunnya 2) Appraisal, ialah penilaian kembali Plant and Equipment yang menghasilkan nilai yang lebih tinggi dari nilai historis yang tercatat. Ini berarti terjadi kenaikan nilai Fixed Assets yang bersangkutan. Kenaikan nilai semacam ini tidak boleh dianggap sebagai suatu keuntungan (profit), melainkan hams dianggap sebagai tambahan Owner's Equity (Modal Sendiri) yang dicatat dalam perkiraan Appraisal Capital. Sebagai ilustrasi, misalkan perusahaan mempunyai sebuah gedung yang dibeli pada tanggal 1 Januari 1982 dengan harga pembelian sebesar Rp 80.000.000,00. Pada waktu itu ditaksir umur ekonomisnya selama 20 tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 10.000.000,00 sehingga besarnya beban penghapusan berdasarkan metode garis lurus, ditetapkan sebesar (Rp 80.000.000,00 — Rp 10.000.000,00) : 20 = Rp 3.500.000,00 setiap tahun. Pada tanggal 1 Januari 1994, setelah penghapusan dijalankan sebanyak 12 kali, diadakan revaluasi terhadap nilai gedung beserta cadangan penghapusannya, dengan keadaan sebelum dan sesuah revaluasi sebagai berikut: Harga pembelian Rp 80.000.000,00 Rp 110.000.000,00 Nilai residu Rp 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00 Nilai reproduksi Rp 70.000.000,00 Rp 100.000.000,00 Cadangan penghapusan sejak tahun 1982 — tahun 1993 Rp 42.000.000,00 Rp 60.000.000,00
  • 10. Sisa nilai reproduksi Rp 28.000.000,00 Rp 40.000.000,00 Dr Cr Cr Bilamana digambarkan, maka perkiraan Buildings, perkiraan Allowance for Depreciation of Buildings dan perkiraan Appraisal Capital akan terlihat sebagai berikut: Buildings tanggal keterangan jumlah tanggal keterangan jumlah Jan. 1 Neraca Jan. 1 revaluation Allowance for Depreciation of Buildings tanggal keterangan jumlah tanggal keterangan jumlah Jan. 1 Jan 1 Neraca revaluation Appraisal Capital tanggal keterangan jumlah tanggal keterangan jumlah Jan. 1 revaluation Dari data di muka dapat diketahui bahwa besarnya beban penghapusan sebelum revaluasi adalah sebesar Rp 3.500.000,00 setiap tahun. Sedangkan sesudah revaluasi, dengan sisa umur ekonomis selama 20 tahun — 12 tahun = 8 tahun, beban penghapusan tersebut adalah Rp 40.000.000,00: 8 = Rp 5.000.000,00 setiap tahunnya. Ini berarti terdapat kenaikan jumlah penghapusan sebesar Rp 1.500.000,00 setiap tahunnya. Jumlah kenaikan penghapusan tersebut tidak dicatat sebagai kerugian dalam perkiraan Depreciation of Buildings, melainkan dianggap mengurangi nilai Appraisal Capital dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena nilai Ap-praisal Capital sebesar Rp 12.000.000,00 itu terjadi karena perusahaan memiliki gedung yang mengalami kenaikan nilai pasarnya. Oleh sebab itu, dengan semakin turunnya nilai gedung sebagai akibat depresiasi, maka nilai Appraisal Capital tersebut akan ikut menurun juga. Dengan demikian apabila nilai gedung tersebut menjadi habis karena telah habis umur ekonomisnya atau karena gedung tersebut dijual, maka nilai Appraisal Capital yang bersangkutan ikut habis pula. Jadi pada tanggal 31 Desember 1994 perusahaan akan menyusun jurnal adjustment tentang depresiasi sebagai berikut: Sesudah penyusunan dan pembukuan jurnal adjustment tersebut, bilamana digambarkan, perkiraan Buildings, perkiraan Allowance for Depreciation of Buildings dan perkiraan Appraisal Capital, akan terlihat sebagai berikut: Dr Dr Cr
  • 11. Apabila misalnya pada tanggal 1 Januari 1995 gedung tersebut dijual dengan harga Rp 42.000.000,00 maka dapat dibuat perhitungan penjualan sebagai berikut: Nilai Buildings Rp 100.000.000 Allowance for Depreciation Rp 57.883.333 Appraisal Capital Rp . . 3.500.000 ................. Rp .. . 61.383.333 Harga pokok (netto) Buildings Rp ..38.616.667. Uang kas 84.000.000 . lanNilai pertukaran 122.616.667 Mesin Baru Rp . . 108.000.000 Rugi pertukaran Rp ....14.616.667 Jurnal yang dibuat. Dr Dr Dr Cr Cr Sesudah penyusunan dan pembukuan jurnal penjualan tersebut, bilamana digambarkan, maka perkiraan Buildings, perkiraan Allowance for Depreciation of Buildings dan perkiraan Appraisal Capital, akan terlihat sebagai berikut SOAL Pada tanggal 1 April 2000 dibeli sebuah mesin dengan harga faktur Rp 60.000.000,00, Biaya pengangkutannya Rp 3.000.000,00 dan biaya pemasangan serta percobaan Rp 13.000.000,00. Pembayaran dilakukan sebagai berikut : - Sebuah cek atas Bank BNI ’46 sebesar 46.000.000,00 - Sebuah mobil yang harga perolehannya Rp 24.000.000,00 dan akumulasi penyusutannya Rp 10.000.000,00 - 100 lembar common stock yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan nilai nominal @ Rp 100.000,00 kurs 96% - Sisanya uang tunai Rp 2.400.000,00
  • 12. Adapun taksiran umur ekonomisnya 12 tahun dengan nilai residu Rp 24.000.000,00. Penyusutan berdasarkan metode garis lurus. Diminta : 1. Journal tanggal 1 April 2000 2. Journal tanggal 31 Desember 2000 3. Journaltanggal 1 Januari 2007, apabila terhadap mesin ini diadakan penilaian kembali ( Revaluation ) dengan nilai Rp 100.000.000,00 sedangkan umur ekonomis dan nilai residu tetap 4. Journal tanggal 2010 apabila mesin tersebut ditukar tambah ( trade in ) dengan mesin yang baru dan untuk itu perusahaan menambahnya dengan uang tunai Rp 84.000.000,00 sedangkan harga pasar waktu itu mesin tersebut Rp 108.000.000,00