Dokumen tersebut membahas tentang adjustment pada penghapusan (depreciation) aset tetap ketika taksiran umur ekonomis atau nilai residu ternyata tidak tepat. Ada dua metode adjustment yaitu hanya untuk tahun depan atau untuk tahun lalu dan depan. Juga dibahas tentang adjustment ketika terjadi betterment yang menambah nilai atau umur ekonomis aset.
Dokumen tersebut merangkum materi perkuliahan tentang depresiasi dan metode penyusutan yang meliputi:
1. Pengertian depresiasi dan penyebabnya
2. Metode penyusutan seperti garis lurus, unit produksi, jumlah angka tahun, dan tarif tetap atas nilai buku
3. Contoh perhitungan penyusutan menggunakan berbagai metode tersebut
Ayat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasachillastiady
Ayat jurnal penyesuaian (AJP) digunakan untuk menyesuaikan saldo akun agar sesuai dengan keadaan aktual dengan membuat dua jenis AJP, yaitu antisipasi untuk transaksi yang belum dicatat dan transitoris untuk transaksi yang perlu disesuaikan. Contoh AJP antisipasi meliputi beban yang masih harus dibayar, pendapatan yang belum diterima, dan penyusutan, sedangkan contoh AJP transitorisnya adalah beban
Jurnal penyesuaian digunakan untuk menyesuaikan saldo rekening agar mencerminkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode dan mencatat pendapatan serta biaya yang seharusnya diakui pada periode tersebut. Beberapa rekening yang perlu disesuaikan antara lain piutang pendapatan, utang biaya, pendapatan diterima dimuka, biaya dibayar dimuka, kerugian piutang, depresiasi, dan pemakaian perlengkapan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusutan aktiva tetap, termasuk faktor yang menentukan besarnya penyusutan, metode-metode penyusutan, dan rumus-rumus fungsi Excel untuk menghitung penyusutan dengan berbagai metode.
Dokumen tersebut membahas tentang penyesuaian akuntansi pada 30 April 1996 untuk perusahaan reparasi elektronik milik Tono. Terdapat penyesuaian untuk asuransi, depresiasi peralatan, bunga utang, pendapatan diterima dimuka, dan piutang dagang.
Metode perhitungan penyusutan aktiva tetapTri Agustiawan
Dokumen tersebut menjelaskan beberapa metode perhitungan penyusutan aset tetap, yaitu metode garis lurus, jumlah angka tahun, penurunan saldo, dan dana tenggelam. Metode garis lurus menghitung penyusutan yang sama setiap tahun, sedangkan jumlah angka tahun memberikan penyusutan lebih besar pada tahun awal. Penurunan saldo memberikan penyusutan lebih cepat pada tahun aw
Dokumen tersebut merangkum materi perkuliahan tentang depresiasi dan metode penyusutan yang meliputi:
1. Pengertian depresiasi dan penyebabnya
2. Metode penyusutan seperti garis lurus, unit produksi, jumlah angka tahun, dan tarif tetap atas nilai buku
3. Contoh perhitungan penyusutan menggunakan berbagai metode tersebut
Ayat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasachillastiady
Ayat jurnal penyesuaian (AJP) digunakan untuk menyesuaikan saldo akun agar sesuai dengan keadaan aktual dengan membuat dua jenis AJP, yaitu antisipasi untuk transaksi yang belum dicatat dan transitoris untuk transaksi yang perlu disesuaikan. Contoh AJP antisipasi meliputi beban yang masih harus dibayar, pendapatan yang belum diterima, dan penyusutan, sedangkan contoh AJP transitorisnya adalah beban
Jurnal penyesuaian digunakan untuk menyesuaikan saldo rekening agar mencerminkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode dan mencatat pendapatan serta biaya yang seharusnya diakui pada periode tersebut. Beberapa rekening yang perlu disesuaikan antara lain piutang pendapatan, utang biaya, pendapatan diterima dimuka, biaya dibayar dimuka, kerugian piutang, depresiasi, dan pemakaian perlengkapan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusutan aktiva tetap, termasuk faktor yang menentukan besarnya penyusutan, metode-metode penyusutan, dan rumus-rumus fungsi Excel untuk menghitung penyusutan dengan berbagai metode.
Dokumen tersebut membahas tentang penyesuaian akuntansi pada 30 April 1996 untuk perusahaan reparasi elektronik milik Tono. Terdapat penyesuaian untuk asuransi, depresiasi peralatan, bunga utang, pendapatan diterima dimuka, dan piutang dagang.
Metode perhitungan penyusutan aktiva tetapTri Agustiawan
Dokumen tersebut menjelaskan beberapa metode perhitungan penyusutan aset tetap, yaitu metode garis lurus, jumlah angka tahun, penurunan saldo, dan dana tenggelam. Metode garis lurus menghitung penyusutan yang sama setiap tahun, sedangkan jumlah angka tahun memberikan penyusutan lebih besar pada tahun awal. Penurunan saldo memberikan penyusutan lebih cepat pada tahun aw
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...Vadhalna Zulkarnaen
Dokumen tersebut memberikan soal mengenai perhitungan harga perolehan, penyusutan, dan jurnal akuntansi untuk mesin yang dibeli perusahaan dengan berbagai metode penyusutan. Termasuk di dalamnya adalah perhitungan penyusutan sebelum dan sesudah mesin di-turn up untuk memperpanjang umur ekonomisnya.
Pada umumnya ada 2 macam penyebab suatu transaksi memerlukan penyesuaian yaitu :
1. Keadaan dimana suatu transaksi sudah terjadi tetapi informasi tersebut belum dicatat dalam perkiraan yang biasanya disebut ayat antisipasi. Contohnya :
-Beban yang masih harus dibayar. Contohnya, hutang gaji.
-Pendapatan yang seharusnya sudah diterima tetapi belum dicatat oleh perusahaannya. Contohnya, piutang perusahaan.
-Penyusutan aktiva tetap.
2. Keadaan dimana transaksi sudah dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan tetapi saldo perkiraan masih harus disesuaikan agar dapat disajikan dalam jumlah yang benar.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengertian aktiva tetap berwujud, pengelompokan aktiva tetap, prinsip penilaian aktiva tetap, harga perolehan aktiva tetap, dan cara-cara perolehan aktiva tetap seperti pembelian, pertukaran, dan pembelian angsuran.
Dokumen tersebut merangkum tentang ayat jurnal penyesuaian yang dibuat untuk menyesuaikan saldo akun agar menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan, mencakup penjelasan mengenai penyusutan aktiva tetap, beban dibayar dimuka, dan cara membuat jurnal penyesuaian.
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikFransiska Puteri
Dokumen tersebut membahas tentang analisis biaya penerapan alat dan mesin, termasuk biaya tetap, biaya tidak tetap, dan beberapa metode penyusutan seperti garis lurus, saldo menurun, dan jumlah angka tahun.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan penyusutan aset tetap menggunakan beberapa metode penyusutan seperti metode garis lurus, jumlah angka tahun, tarif tetap atas nilai buku, satuan produksi, dan jam kerja. Metode-metode tersebut dijelaskan beserta contoh perhitungannya.
Para una fundamentación a los aspectos teóricos que serán tratados en la conferencia, puede consultarse el texto adjunto: Hargreaves, A. Replantear el cambio educativo. Buenos Aires: Amorrortu Editores, 1997. En el marco de este evento se realizará el lanzamiento del libro: Memorias de la Escuela Pública.
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...Vadhalna Zulkarnaen
Dokumen tersebut memberikan soal mengenai perhitungan harga perolehan, penyusutan, dan jurnal akuntansi untuk mesin yang dibeli perusahaan dengan berbagai metode penyusutan. Termasuk di dalamnya adalah perhitungan penyusutan sebelum dan sesudah mesin di-turn up untuk memperpanjang umur ekonomisnya.
Pada umumnya ada 2 macam penyebab suatu transaksi memerlukan penyesuaian yaitu :
1. Keadaan dimana suatu transaksi sudah terjadi tetapi informasi tersebut belum dicatat dalam perkiraan yang biasanya disebut ayat antisipasi. Contohnya :
-Beban yang masih harus dibayar. Contohnya, hutang gaji.
-Pendapatan yang seharusnya sudah diterima tetapi belum dicatat oleh perusahaannya. Contohnya, piutang perusahaan.
-Penyusutan aktiva tetap.
2. Keadaan dimana transaksi sudah dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan tetapi saldo perkiraan masih harus disesuaikan agar dapat disajikan dalam jumlah yang benar.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengertian aktiva tetap berwujud, pengelompokan aktiva tetap, prinsip penilaian aktiva tetap, harga perolehan aktiva tetap, dan cara-cara perolehan aktiva tetap seperti pembelian, pertukaran, dan pembelian angsuran.
Dokumen tersebut merangkum tentang ayat jurnal penyesuaian yang dibuat untuk menyesuaikan saldo akun agar menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan, mencakup penjelasan mengenai penyusutan aktiva tetap, beban dibayar dimuka, dan cara membuat jurnal penyesuaian.
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikFransiska Puteri
Dokumen tersebut membahas tentang analisis biaya penerapan alat dan mesin, termasuk biaya tetap, biaya tidak tetap, dan beberapa metode penyusutan seperti garis lurus, saldo menurun, dan jumlah angka tahun.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan penyusutan aset tetap menggunakan beberapa metode penyusutan seperti metode garis lurus, jumlah angka tahun, tarif tetap atas nilai buku, satuan produksi, dan jam kerja. Metode-metode tersebut dijelaskan beserta contoh perhitungannya.
Para una fundamentación a los aspectos teóricos que serán tratados en la conferencia, puede consultarse el texto adjunto: Hargreaves, A. Replantear el cambio educativo. Buenos Aires: Amorrortu Editores, 1997. En el marco de este evento se realizará el lanzamiento del libro: Memorias de la Escuela Pública.
In this paper, Space Time Block Code (STBC), Spatial Multiplexing (SM) and hybrid model with OFDM
are designed for Rayleigh fading channel. Combination of SM and STBC forms hybrid MIMO model. The
performances of the above mentioned models with different modulations such as Quadrature Phase Shift
Keying (QPSK) and Quadrature Amplitude Modulation (QAM) with multiple antennas are measured with
respect to BER. In this paper, it is shown that Hybrid MIMO provides low BER. Thus, in wireless
communication, hybrid model improves the data rate and link reliability.
Este documento informa a los nuevos estudiantes matriculados en el semestre 2014-1 sobre el inicio de las actividades académicas el 3 de febrero en la sede "CASA OLANO" ubicada en Medellín. Se asignan las aulas y horarios para cada curso e incluye mapas con las rutas de acceso. También se dan recomendaciones sobre el uso adecuado de la sede y el registro de equipos.
Tulisan ini membahas strategi kekayaan menurut Robert Kiyosaki dan bagaimana penulis menerapkannya dalam bisnisnya. Penulis memiliki beberapa waralaba dan properti sewa untuk mendapatkan penghasilan aktif dan pasif. Ia membandingkan memiliki usaha sendiri dengan waralaba dari sudut pandang pengelolaan waktu dan resiko, di mana waralaba dapat memberikan penghasilan pasif dengan waktu yang lebih sedikit. Penulis juga memb
El loco cara de moco vive al revés: duerme de día y limpia de noche, planta animales en macetas y fríe flores. Hace todo lo contrario de lo normal y tiene mascotas de especies diferentes en jaulas inadecuadas. A pesar de su comportamiento extraño, es muy feliz.
Investigating the Benefits of Using Information Systems in Saudi Arabia Const...IJERA Editor
This document discusses the benefits of using information systems (IS) to manage construction projects in Saudi Arabia. It begins by defining key terms like information communication technology (ICT), information technology (IT), and IS. It then highlights some of the complexities of managing construction projects in Saudi Arabia. The document outlines examples of how IS has been used successfully in other countries to enhance project management. It argues that IS offers more flexibility and intelligence than traditional ICT alone. The expected benefits of developing an in-house IS for Saudi Arabian construction projects include improved customization, analysis, reporting, knowledge sharing, security and use of artificial intelligence. Finally, it proposes a model for an IS with components like a database, software interface, reporting tools
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang ekologi daerah pinggiran kota, termasuk proses suksesi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. (2) Dokumen juga membahas konsep kota berkelanjutan yang mencakup pelestarian ruang alami dan penyediaan ruang buatan untuk mendukung fungsi ekologi. (3) Untuk mendukung fungsi ekologi yang berkelanjutan, d
Study and Analysis Capacity of MIMO Systems for AWGN Channel Model ScenariosIJERA Editor
Future wireless communication systems can utilize the spatial properties of the wireless channel to enhance the spectral efficiency and therefore increases its channel capacity. This can be designed by deploying multiple antennas at both the transmitter side and receiver side. The basic measure of performance is the capacity of a channel; the maximum rate of communication for which arbitrarily small error probability can be achieved. The AWGN (additive white Gaussian noise) channel introduces the notion of capacity through a heuristic argument. The AWGN channel is then used as a basic building block to check the capacity of wireless fading channels in contrast to the AWGN channel. There is no single definition of capacity for fading channels that is applicable in all situations. Several notions of capacity are developed, and together they form a systematic study of performance limits of fading channels. The various capacity measures allow us to observe clearly the various types of resources available in fading channels: degrees of freedom, power and diversity. The MIMO systems capacity can be enhanced linearly with large the number of antennas. This paper elaborates the study of MIMO system capacity using the AWGN Channel Model, Channel Capacity, Channel Fast Fading, Spatial Autocorrelation and Power delay profile for various channel environments.
Manual de Estilo de Acens Technologies - Febrero 2011Acens
Este manual presenta las normas gráficas para la aplicación de la nueva identidad corporativa y logotipo de Acens. Explica el uso correcto del logotipo, colores corporativos y tipografía, así como especificaciones técnicas como tamaños mínimos y el área de seguridad.
Color is a widely used visual feature for content-based video retrieval. There are two main methods discussed in the document: block-based and global color feature extraction. The block-based method extracts color histograms from divided blocks of each video frame, while the global method extracts a single color histogram from the entire frame. These color features are then used to measure similarity between videos for retrieval. The document also discusses challenges with high-dimensional color histograms and methods to reduce dimensions like transforms and selecting significant colors. Overall the paper presents color-based video retrieval techniques and evaluates performance of the block-based and global methods.
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
Modul ini membahas tentang amortisasi dan penyusutan. Amortisasi adalah pembayaran utang secara periodik, sedangkan penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan aset tetap sepanjang masa manfaatnya. Modul ini menjelaskan berbagai metode amortisasi dan penyusutan beserta contoh perhitungannya.
Dokumen tersebut membahas tentang keputusan investasi modal perusahaan yang meliputi proses perencanaan, penetapan tujuan, pendanaan, dan kriteria pemilihan aset jangka panjang. Juga dibahas mengenai model-model penilaian investasi seperti nilai sekarang bersih, tingkat pengembalian internal, dan periode pengembalian investasi.
Depresiasi (penyusutan) adalah alokasi harga perolehan aktiva berwujud secara periodik sebagai biaya. Faktor yang mempengaruhi besarnya depresiasi antara lain harga perolehan, nilai sisa, dan taksiran umur ekonomis. Terdapat berbagai metode perhitungan depresiasi seperti garis lurus, jam jasa, hasil produksi, dan saldo menurun. Metode yang paling umum digunakan adalah garis lurus dan saldo menurun
BAB 13 membahas keputusan investasi modal yang terkait dengan proses perencanaan dan penggunaan kriteria untuk memilih aktiva jangka panjang. Ada dua jenis proyek investasi modal, yaitu proyek independen dan proyek saling eksklusif. Bab ini juga membahas berbagai model pengambilan keputusan investasi modal, seperti model diskonto seperti NPV dan IRR serta model nondiskonto seperti periode pengembalian dan tingkat pengembalian akuntansi.
Dokumen tersebut membahas beberapa konsep dasar analisis proyeksi arus kas seperti arus kas proyeksi, laporan keuangan proforma, analisis titik impas, analisis sensitivitas, dan analisis risiko perkiraan. Termasuk contoh perhitungan titik impas, analisis sensitivitas, dan evaluasi proposal penghematan biaya.
Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03AlviyantiNawangsari
Dokumen tersebut membahas tentang bab 13 tentang analisis risiko dan evaluasi proyek pada mata kuliah Manajemen Keuangan. Terdapat penjelasan mengenai pentingnya analisis risiko sebelum menyetujui investasi, serta cara-cara melakukan analisis risiko seperti analisis sensitivitas, skenario, dan simulasi dengan contoh soal ilustrasi.
Analisis penganggaran modal membahas cara mengidentifikasi arus kas yang relevan untuk berbagai jenis proyek investasi, menghitung biaya penyusutan untuk keperluan pajak, dan metode menghitung arus kas operasi. Dokumen ini juga membahas pengaruh inflasi dan berbagai jenis risiko terhadap analisis penganggaran modal.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik penganggaran modal yang meliputi proses perencanaan pengeluaran modal jangka panjang perusahaan, teknik-teknik penilaian proyek modal seperti NPV dan IRR, serta prinsip-prinsip pengambilan keputusan penganggaran modal yang bertujuan memaksimalkan kekayaan pemegang saham.
Persediaan dan penyusutan -- Accounting TaxFajri A
Dokumen tersebut membahas cara menghitung pajak penghasilan badan dan orang pribadi dengan menjelaskan metode penghitungan berdasarkan pencatatan dan pembukuan, serta mendefinisikan tarif-tarif dan fasilitas yang berlaku. Juga dijelaskan metode penyusutan dan amortisasi aset menurut akuntansi komersial dan peraturan perpajakan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusutan, amortisasi, dan persediaan pajak badan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang pengeluaran yang dapat dikapitalisasi dan dibebankan melalui penyusutan atau amortisasi, metode penyusutan dan tarifnya, serta contoh perhitungan penyusutan menurut akuntansi dan pajak.
Kebutuhan Bisnis dan Kasus Bisnis (3of3).pptxIvonneTanudjaja
Dokumen ini membahas tentang penentuan lokasi investasi dan produksi perusahaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode kuantitatif yang dijelaskan adalah Factor Rating Method, Locational Break-Even Analysis, dan Center of Gravity Method. Dokumen ini juga berisi contoh penerapan ketiga metode tersebut dalam menganalisis alternatif lokasi investasi.
Dokumen tersebut membahas kriteria keputusan investasi yang meliputi Net Present Value (NPV), Equivalent Annual Cost (EAC), Profitability Index (PI), Internal Rate of Return (IRR), Modified Internal Rate of Return (MIRR), dan Discounted Payback Period. Beberapa analisis kasus juga diberikan sebagai contoh perhitungan masing-masing kriteria untuk membantu pemahaman pembaca.
Similar to Adjustment pada penghapusan. jobsheet (20)
Makalah ini membahas latar belakang terbentuknya negara Turki, mulai dari migrasi bangsa Turki ke Anatolia pada abad ke-11 hingga pendirian Republik Turki Modern pada 1923 di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Ataturk. Negara Turki terbentuk dari bekas wilayah Kesultanan Utsmaniyah yang runtuh setelah Perang Dunia I.
Biografi calon menteri kabinet Jokowi 2014-2019 yang berisi profil singkat para calon menteri yang akan menjabat di kabinet presiden Joko Widodo periode 2014-2019. Tulisan ini dibuat oleh Shafira Nurul Firdausta untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemerintahan di Politeknik Negeri Bandung.
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi publik dan pembiayaan pembangunan. Secara garis besar dibahas mengenai peran keuangan publik bagi perekonomian suatu negara, penyebab inflasi akibat kenaikan permintaan, dampak pembiayaan dengan pajak atau pinjaman, serta akibat dari tindakan ekspansioner yang tidak diantisipasi secara sempurna.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis dokumentasi sistem informasi seperti data flow diagram, decision table, matrix analysis, flowchart, dan lainnya. Dijelaskan pula unsur-unsur penting dalam membuat data flow diagram seperti context diagram, physical data flow diagram, logical data flow diagram, serta simbol-simbol yang digunakan.
Makalah ini membahas tentang jenis-jenis dokumentasi sistem informasi, khususnya diagram alir data dan bagan alir. Diagram alir data digunakan untuk menggambarkan aliran data secara logika dan fisik dalam sistem, sedangkan bagan alir digunakan untuk menggambarkan tahapan-tahapan proses bisnis. Makalah ini juga menjelaskan unsur-unsut diagram alir data seperti konteks diagram, diagram alir data fisik, dan simbol
Dokumen ini membahas tentang kerangka dasar akuntansi keuangan yang mendasari penyusunan laporan keuangan perusahaan. Kerangka dasar ini terdiri dari konsep-konsep dasar, asumsi-asumsi, tujuan, dan karakteristik kualitatif laporan keuangan yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaporan keuangan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian investasi saham, jenis saham, pembukuan investasi saham, dividen, dan contoh soal jurnal akuntansi investasi saham.
1. Adjustment pada Penghapusan
Kadang-kadang setelah penghapusan berjalan beberapa tahun, besamya beban
penghapusan yang telah ditetapkan dan diperhitungkan sejak semula itu dirasakan tidak sesuai lagi
jika dilanjutkan untuk tahuntahun berikutnya. Hal ini antara lain disebabkan karena dirasakan
taksiran umur ekonomis atau nilai residu ternyata keliru. Atau mungkin terhadap Fixed Assets yang
bersangkutan telah diadakan betterment, replacement, addition yang mengakibatkan berubahnya
nilai reproduksinya. Untuk itu semua, diperlukan penyesuaian kembali (adjustment) terhadap
penetapan jumlah beban penghapusan bagi Fixed Assets yang bersangkutan.
1. Adjustment bilamana taksiran umur ekonomis tidak tepat
Apabila ternyata pada suatu ketika dirasakan bahwa taksiran umur ekonomis dari
sesuatu Fixed Assets tidak tepat, maka perlu diadakan penyesuaian terhadap penetapan jumlah
beban penghapusannya. Untuk itu dikenal 2 (dua) metode adjustment, yaitu:
a. Metode yang hanya mengadakan adjustment pada penghapusan untuk tahun-tahun
yang akan datang (berikutnya), tanpa mengadakan adjustment
pada penghapusan yang telah terlanjur diadakan pada tahun-tahun sebelum
diketahui atau dirasakan adanya ketidaktepatan taksiran umur ekonomis tersebut.
b. Metode yang mengadakan adjustment bail ( pada penghapusan untuk tahun-tahun
yang akan datang, maupun pada penghapusan yang telah terlanjur diadakan pada tahun-tahun
sebelum diketahui atau dirasakan adanya ketidaktepatan taksiran umur ekonomis
tersebut.
Sebagai ilustrasi, dapat diberikan beberapa contoh sebagai berikut: Misalkan perusahaan
mempunyai sebuah mesin yang dibeli pada tanggal 1 Januari 1995 dengan harga
pembelian sebesar Rp 185.000.000,00. Pada waktu itu diperkirakan umur
ekonomisnya selama 12 tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 5.000.000,00 sehingga
besarnya penghapusan berdasarkan metode garis lurus, ditetapkan sebesar = (Rp
185.000.000,00 -Rp 5.000.000,00) : 12 = Rp 15.000.000,00 setiap tahun. Pada tanggal 1
Januari 2004, setelah penghapusan dijalankan sebanyak 9 (sembilan) kali, dirasakan
bahwa taksiran umur ekonomis selama 12 tahun tersebut tidak tepat. Taksiran yang lebih tepat
seharusnya adalah selama 15 tahun.
Dari data tersebut, dapat diadakan adjustment sebagai berikut :
(a) Metode pertama :
Menurut metode ini, adjustment pada penghapusan hanya dilakukan untuk
tahun-tahun yang akan datang saja, yakni untuk tahun 2004 dan seterusnya.
Sedangkan penghapusan yang telah terlanjur dilakukan sejak tahun 1995 sampai
dengan tahun 2003 tidak diadakan sesuatu penyesuaian. Dengan demikian dapat
dibuat perhitungan penghapusan sebagai berikut:
Harga pembelian mesin Rp ……………
Nilai residu ……………..
Nilai reproduksi Rp ……………..
2. Penghapusan sejak tahun 1995 s.d. 2003 :
.. X Rp …….. Rp ………………
Sisa nilai reproduksi Rp ………………
Oleh karena sisa umur ekonomis mesin tersebut masih sebesar 15 tahun — 9
tahun = 6 tahun, maka besarnya penghapusan untuk tahun 2004 sampai
dengan tahun 2009 adalah Rp 45.000.000,00: 6 = Rp 7.500.000,00 setiap
tahunnya.
(b) Metode kedua:
Menurut metode ini, adjustment diadakan terhadap penghapusan pada
tahun-tahun yang akan datang, yakni untuk tahun 2004 dan seterusnya, maupun
terhadap penghapusan yang terlanjur dilakukan sejak tahun 1995 sampai dengan
tahun 2003. Untuk itu dapat dibuat perhitungan sebagai berikut:
Dengan taksiran umur ekonomis yang tidak tepat (12 tahun) ditetapkan besarnya
penghapusan sebesar (Rp 185.000.000,00 — Rp 5.000.000,00) : 12 = Rp
15.000.000,00 setiap tahun. Sedangkan dengan taksiran umur ekonomis
yang lebih tepat (15 tahun) besarnya penghapusan tersebut adalah
(Rp 1 8 5 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0 — Rp 5 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0 ) : 1 5 = Rp
12.000.000,00 setiap tahun.
Penghapusan yang terlanjur dilakukan sejak th. ‘95 – th. ‘03
= …… x Rp …………….. = Rp ………………
Penghapusan yang seharusnya dilakukan sejak th ‘95 - th ‘03
= …… x Rp …………… = Rp ……………….
Overstatement of Depreciation = Rp ………………
Dari perhitungan tersebut nampak bahwa selama sembilan tahun telah
diadakan penghapusan yang terlalu tinggi (overstatement) sebanyak Rp
27.000.000,00. Oleh sebab itu untuk membetulkannya diperlukan adjustment,
dengan jurnal:
Dr.
Cr
Dengan disusun dan dibukukannya jurnal adjustment tersebut, maka jumlah
yang tercatat dalam perkiraan Allowance for Depr e c i a t ion of Ma chine ry
yang s emul a s ebe s a r Rp 135.000.000,00 telah diturunkan menjadi
sebesar Rp 108.000.000,00 sebagaimana yang seharusnya.
Sedangkan penghapusan untuk tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 yang
akan datang, dapat diperhitungkan sebagai berikut:
H a r g a p e m b e l i a n m e s i n R p ……………. .
Nilai residu Rp …………………...
Nilai reproduksi Rp
Penghapusan sejak th ‘95 — th 03 Rp ……………………..
3. Sisa nilai reproduksi Rp ………………………
Oleh karena sisa umur ekonomis mesin tersebut masih sebesar 15 tahun — 9 tahun = 6
tahun, maka besarnya penghapusan untuk tahun 1974 sampai dengan tahun 1979
adalah Rp 7.200.000,00 : 6 = Rp 1.200.000,00 setiap tahunnya
(2) Misalkan perusahaan mempunyai sebuah mesin yang dibeli pada tanggal 1 Januari 1985
dengan harga pembelian sebesar Rp 17.400.000,00. Pada waktu itu
diperkirakan umur ekonomisnya selama 14 tahun, dengan nilai residu sebesar
Rp 600.000,00 sehingga besarnya penghapusan berdasarkan metode garis lurus,
ditetapkan sebesar =
(Rp 17.400.000,00 — Rp 600.000,00) : 14 = Rp 1,200.000,00 setiap tahun. Pada tanggal
1 Januari 1994 setelah penghapusan dijalankan sebanyak 9 (sembilan) kali, dirasakan
bahwa taksiran umur ekonomis selama 14 tahun tersebut tidak tepat. Taksiran yang lebih tepat
seharusnya adalah selama 12 tahun.
Dari data tersebut, dapat diadakan adjustment sebagai berikut:
(a) Metode pertama:
Menurut metode ini, adjustment pada penghapusan hanya dilakukan untuk tahun-tahun
yang akan datang saja, yakni untuk tahun 2004 dan seterusnya. Sedangkan penghapusan
yang telah terlanjur dilakukan sejak tahun 1995 sampai dengan tahun 2003 tidak diadakan
sesuatu penyesuaian. Dengan demikian dapat dibuat perhitungan penghapusan sebagai
berikut:
Harga pembelian mesin = Rp ......................
Nilai residu Rp .................................
Nilai reproduksi Rp
Penghapusan sejak th 95 – th 03 :
= .. x Rp ..................... = Rp .....................
Sisa nilai reproduksi Rp
Sisa umur ekonomis = ……. tahun
Depresiasi th 04 dan 06 masing masing = ……………………………………….
(a) Metode kedua:
Menurut metode ini, adjustment diadakan terhadap penghapusan pada tahun-tahun
yang akan datang, yakni untuk tahun 1994 dan seterusnya, maupun terhadap penghapusan
yang terlanjur dilakukan sejak tahun 1985 sampai dengan tahun 1993. Untuk itu dapat dibuat
perhitungan sebagai berikut:
Dengan taksiran umur ekonomis yang tidak tepat (14 tahun) ditetapkan besarnya
penghapusan sebesar (Rp 174.000.000,00 - Rp 6.000.000,00) : 14 = Rp 12.000.000,00
setiap tahun. Sedangkan dengan taksiran umur ekonomis yang lebih tepat (12 tahun)
bes a rnya penghapusan t e r sebut adal ah (Rp 174.000.000,00 - Rp 6.000.000,00) :
12 = Rp14.000.000,00 setiap tahun.
Penghapusan yang terlanjur dilakukan
sejak th ‘95 — th “93 = .... x Rp .............................= Rp ....................
Penghapusan yang seharusnya dilakukan
sejak th ‘95 — th ‘03 = . .... x Rp ............................ = Rp .....................
Understatement of Depreciation Rp
4. Dari perhitungan tersebut nampak bahwa selama sembilantahun telah diadakan
penghapusan yang terlalu rendah (understatement) sebanyak Rp 1.800.000,00. Oleh
sebab itu untuk membetulkannya diperlukan adjustment, dengan jumal:
Dr
Cr.
Dengan disusun dan dibukukannya jurnal adjustment tersebut, maka jumlah yang
tercatat dalam perkiraan Allowance f o r De p r e c i a t i o n o f Ma c h i n e r y y a n g
s emu l a sebesar Rp 108.000.000,00 telah dinaikkan menjadi sebesar Rp
126.000.000,00 sebagaimana yang seharusnya.
Sedangkan penghapusan untuk tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 yang akan
datang, dapat diperhitungkan sebagai berikut:
H a r g a p e m b e l i a n m e s i n R p
Nilai residu
Nilai reproduksi
Penghapusan sejak tahun 1985 — tahun 1993
Sisa nilai reproduksi
Sisa umur ekonomis = ……. ……………………....tahun
Depresiasi th 04 dan 06 masing masing = ……………………………………….
2. Adjustment bilamana terjadi betterment
Sebagai telah diutarakan di muka, terdapat 2 (dua) macam betterment yang
dapat dilakukan terhadap sesuatu Fixed Assets yang telah dimiliki, yang masing-masing
berbeda pula cara pembukuannya.
Kedua macam betterment beserta cara pembukuannya tersebut ialah:
a. Betterment yang tidak menambah umur ekonomis umur ekonomis dari Fixed
Assets yang bersangkutan, namun lebih banyak mengakibatkan bertambahnya
nilai dari Fixed Assets tersebut. Oleh karena bersifat menambah nilainya, maka
jumlah betterment yang dilakukan dibukukan ke dalam perkiraan Fixed Assets
yang bersangkutan.
Contoh a : Perusahaan mempunyai sebuah kendaraan pengangkut yang
dibeli pada tanggal 1 Januari 2002 dengan harga pembelian sebesar Rp
65.000.000,00. Pada waktu itu diperkirakan umur ekonomisnya selama 5 (lima)
tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 15.000.000,00 sehingga besarnya
penghapusan be rda s a rkan me tode ga r i s lurus , di t e t apkan s ebes a r
(Rp 65.000.000,00 — Rp 15.000.000,00) : 5 = Rp 10.000.000,00 setiap tahun.
Pada tanggal 1 Januari 2005, setelah penghapusan dijalankan sebanyak 3
(tiga) kali, terhadap kendaraan tersebut diadakan betterment sebesar Rp
5. 8.000.000,00. Betterment ini tidak mengakibatkan perubahan pada umur
ekonomis kendaraan yang bersangkutan, maupun nilai residunya.
Jurnal betterment yang dibuat :
Dr.
Cr.
Dengan disusun dan dibukukannya jurnal betterment tersebut, maka jumlah yang
tercatat dalam perkiraan Delivery Equipment yang semula sebesar Rp
65.000.000,00 telah bertambah menjadi sebesar Rp 73.000.000,00. Dengan
demikian perlu pula diadakan penyesuaian (adjustment) terhadap
penghapusan (depreciation) untuk tahun 2005 dan tahun 2006. Besarnya
penghapusan tersebut dapat diperhitungkan sebagai berikut
Harga pembelian kendaraan Rp .......................
Jumlah betterment Rp ...............................
Nilai kendaraan Rp .......................................
Nilai residu Rp .......................................
Nilai reproduksi Rp
Penghapusan th ‘02 s.d. th ‘04:
… X ( ……………. - ………………) Rp …………………….
……
Sisa Nilai reproduksi Rp
Sisa umur ekonomis = ……. tahun
Depresiasi th 05 dan 06 masing masing = ……………………………………….
b. Betterment yang lebih banyak bersifat menambah (memperpanjang) umur
ekonomis dari Fixed Assets yang bersangkutan, daripada menambah nilainya.
Oleh karena mengakibatkan bertambahnya umur ekonomis, maka bettement
semacam ini dianggap mengurangi jumlah cadangan penghapusan dari Fixed Assets
tersebut, sehingga dibukukan ke dalam perkiraan Allowance for Depreciation.
Contoh b : Perusahaan mempunyai sebuah kendaraan pengangkut yang
dibeli pada tanggal 1 Januari 2002 dengan harga pembelian sebesar Rp
65.000.000,00. Pada waktu itu diperkirakan umur ekonomisnya selama 5 (lima)
tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 15.000.000,00 sehingga besarnya
penghapusan berdasarkan metode garis lurus, ditetapkan sebesar (Rp
65.000.000,00 — Rp 15.000.000,00) : 5 = Rp 10.000.000,00 setiap tahun.
Pada tanggal 1 Januari 2005, setelah penghapusan dijalankan sebanyak 3 (tiga) kali,
terhadap kendaraan tersebut diadakan betterment sebesar Rp 8.000.000,00. Betterment
ini mengakibatkan bertambahnya umur ekonomis kendaraan yang bersangkutan, dari 5
tahun menjadi 7 tahun.
Jurnal yang dibuat:
Dr
Cr
6. Dengan disusun dan dibukukannya jurnal betterment tersebut, maka jumlah yang tercatat dalam
perkiraan Allowance for Depreciation of Delivery Equipment yang semula besar 3 x Rp
10.000.000,00 = Rp 30.000.000,00 telah berkurang dengan Rp 8.000.000,00 menjadi sebesar
Rp 22.000.000,00. Dengan demikian perlu pula diadakan penyesuaian (adjustment) terhadap
penghapusan (depreciation) untuk tahun 2005 dan seterusnya. Besarnya penghapusan
tersebut dapat diperhitungkan sebagai berikut:
Harga pembelian kendaraan Rp .......................
Nilai residu Rp ...............................
Nilai reproduksi Rp .....................................
Penghapusan th 02 — th 05 setelah
jurnal betterment Rp .........................................
Sisa nilai reproduksi Rp .........................................
Sisa umur ekonomis ......... tahun
Depresiasi th 05, 06, 07 dan 08 masing masing = ………………………………
3. Adjustment bilamana terjadi replacement
Apabila pada suatu ketika diadakan replacement (penggantian) sebagian dari
sesuatu Fixed Assets yang telah dimiliki, dan diganti dengan bagian yang
lebih barn, maka berarti bahwa nilai dari Fixed Assets itu beserta jumlah
cadangan penghapusannya berkurang sebesar bagian yang diganti, untuk
kemudian bertambah dengan nilai bagian yang lebih barn sebagai penggantinya
Jadi misalnya perusahaan mempunyai sebuah mesin yang dibeli pada tanggal 1
Januari 1995 dengan harga pembelian sebesar Rp 196.000.000,00. Pada waktu itu
ditaksir umur ekonomisnya selama 12 tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 16.000.000,00
sehingga besarnya penghapusan berdasarkan metode garis lurus, ditetapkan s e b e s a r (Rp
1 9 6 . 0 0 0 .0 0 0 , 0 0 — Rp 1 6 . 0 0 0 .0 0 0 , 0 0 ) : 1 2 = Rp 1.500.000,00 setiap tahun.
Pada tanggal 1 Januari 2004, setelah penghapusan dijalankan sebanyak 9 (sembilan)
kali, diadakan replacement terhadap 25% dari mesin yang bersangkutan. Bagian yang lama
dari mesin tersebut ditukarkan dengan bagian yang lebih baru yang harganya Rp
16.500.00,00 dan untuk itu perusahaan harus menambah pembayaran tunai sebesar Rp
3.000.000,00.
Dari data dan transaksi ini dapat dibuat perhitungan replacement yang dilakukan tersebut,
sebagai berikut:
Nilai bagian yang diganti = ....................................... = Rp ..................
Nilai cadangan penghapusan bagian yang diganti =
............................................................................................. = Rp .....................
Nilai buku bagian yang diganti Rp ....................
Tambahan pembayaran tunai replacement Rp ……………..
Nilai yang ditukarkan Rp ………
7. Harga bagian mesin yang baru Rp …………….
Laba / Rugi replacement Rp
Jurnal untuk mencatat Replacement :
Dr.
Dr.
Dr.
Cr.
Cr.
Dengan disusun dan dibukukannya jurnal replacement tersebut, maka telah terjadi
perubahan nilai Fixed Assets beserta jumlah cadangan penghapusan sehingga
memerlukan penyesuaian (adjustment) terhadap penghapusan untuk tahun 2004
sampai dengan tahun 2006. Besarnya penghapusan tersebut dapat diperhitungkan sebagai berikut:
Nilai mesin = Rp ....................... — Rp .......................
+ Rp .......................... = Rp
Nilai residu mesin Rp .................................
Nilai reproduksi Rp
Cadangan penghapusan = ...... X .... X Rp ....................... = Rp .............................
Sisa nilai reproduksi Rp
Sisa umur ekonomis ......... tahun
Depresiasi th 04 s.d. th 02 masing masing = ………………………………
4. Adjustment bilamana terjadi addition
Apabila pada suatu ketika diadakan addition (penambahan) terhadap sesuatu Fixed
Assets yang telah dimiliki, maka berarti nilai dari Fixed Assets yang bersangkutan menjadi
bertambah. Dengan demikian diperlukan pula penyesuaian (adjustment) terhadap beban
penghapusan yang ditetapkan.
Jadi misalnya perusahaan mempunyai sebuah gedung (bangunan) yang dibeli pada tanggal
1 Januari 1992 dengan harga pembelian sebesar Rp 98.000.000,00. Pada waktu itu ditaksir
umur ekonomisnya selama 20 tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 14.000.000,00
sehingga besarnya penghapusan berdasarkan metode garis lurus, ditetapkan sebesar = (Rp
98.000.000,00 Rp 14.000.000,00) : 20 = Rp 4.200.000,00 setiap tahun.
Pada tanggal 1 Januari 2004, setelah penghapusan dijalankan sebanyak 12 (dua belas)
kali, dibuat suatu bangunan tambahan pada gedung tersebut guna memenuhi kekurangan
ruangan untuk usaha perusahaan, dengan biaya sebesar Rp 6.400.000,00.
Jumal yang dibuat:
Dr.
Cr.
Dengan disusun dan dibukukannya jurnal addition tersebut, maka terjadi perubahan nilai
yang tercatat dalam perkiraan Buildings,. sehingga memerlukan penyesuaian (adjustment)
terhadap beban penghapusan untuk tahun 1994 dan tahun-tahun berikutnya. Besarnya beban
penghapusan tersebut dapat diperhitungkan sebagai berikut:
Harga pembelian gedung Rp ...............................
Jumlah addition Rp ...................................
8. Nilai Gedung Rp
Nilai residu Rp ……………………..
Nilai reproduksi
Penghapusan th 1992 s.d. th 2003 =
....... x Rp .................................. Rp .................................
Sisa nilai reproduksi Rp
Sisa umur ekonomis ..................... th
Depresiasi th 04 dan seterusnya masing masing = ………………………………
5. Adjustment bilamana terjadi revaluation
Dimaksudkan dengan revaluation ialah penilaian kembali harga Plant and Equipment
yang tercatat dalam pembukuan perusahaan, karena dirasakan tidak sesuai lagi dengan keadaan
harga-harga yang berlaku. Hal ini disebabkan karena nilai yang tercatat dalam perkiraan Plant
and Equipment tersebut adalah nilai historis, .sehingga dengan perkembangan waktu dari tahun
ke tahun dan perkembangan moneter nasional atau internasional, mengakibatkan tidak sesuainya
lagi antara catatan historis tersebut dengan harga-harga yang sedang berlaku. Dengan
demikian revaluation berarti mengubah nilai historis yang tercatat dalam perkiraan Plant and
Equipment yang bersangkutan, menjadi nilai pasar (at market) pada saat revaluation itu
dilakukan. Penilaian kembali seperti ini dapat ditujukan pada harga pembelian Fixed Assets
maupun pada jumlah cadangan penghapusannya. Kadangkadang revaluation disertai pula dengan
peninjauan kembali taksiran umur ekonomisnya, apakah masih sesuai ataukah perlu juga
diadakan perubahan.
Sehubungan dengan arah dan pola perkembangan harga dari waktu ke waktu, dikenal
ada 2 (dua) macam revaluation, ialah:
(1) Devaluation, ialah penilaian kembali Plant and Equipment yang menghasilkan nilai yang
lebih rendah dari nilai historis yang tercatat. Ini berarti terjadi penurunan nilai Fixed
Assets yang bersangkutan. Penurunan nilai ini dianggap sebagai kerugian perusahaan,
dan dibukukan dalam perkiraan Loss on Revaluation (Rugi revaluasi).
Sebagai ilustrasi, misalnya pada suatu ketika perusahaan mengadakan devaluasi
terhadap nilai gedung beserta cadangan penghapusannya, dengan keadaan sebelum dan
sesudah devaluasi sebagai berikut:
sebelum sesudah
Harga pembelian Rp 70.000.000,00 Rp 50.000.000,00
Cadangan penghapusan Rp 15.000.000,00 Rp 9.000.000,00
Sisa nilai reproduksi Rp 55.000.000,00 Rp 41.000.000,00
Dari data tersebut nampak bahwa nilai gedung yang mula-mula tercatat dalam perkiraan
Buildings sebesar Rp 70.000.000,00 diturunkan menjadi sebesar Rp 50.000.000,00 sehingga harus
dikreditkan dalam perkiraan itu sebesar Rp 20.000.000,00. Sedangkan nilai cadangan
penghapusan gedung yang mula-mula tercatat dalam perkiraan Allowance for Depreciation of
9. Buildings sebesar Rp 15.000.000,00 diturunkan menjadi sebesar Rp 9.000.000,00 sehingga
harus didebitkan dalam perkiraan itu sebesar Rp 6.000.000,00. Dengan demikian
jurnal yang dibuat adalah:
Dr.
Dr.
Cr.
Bilamana digambarkan, maka perkiraan Buildings dan perkiraan Allowance for
Depreciation of Buildings akan terlihat sebagai berikut:
Buildings
tanggal keterangan jumlah tanggal keterangan jumlah
Jan. 1 Neraca — devaluation
Allowance for Depreciation of Buildings
tanggal keterangan jumlah tanggal keterangan jumlah
— devaluation Jan. I Neraca
Oleh karena devaluasi mengakibatkan perubahan terhadap nilai Fixed Assets dan
terhadap nilai cadangan penghapusannya,
maka perlu diadakan pula penyesuaian (adjustment) terhadap beban penghapusan untuk tahun-tahun
berikutnya. Jadi misalnya diketahui bahwa sisa umur ekonomis gedung tersebut sesudah
diadakan devaluasi masih sebesar 10 tahun, maka beban penghapusan untuk tahun-tahun
berikutnya adalah Rp 41.000.000,00 : 10 = Rp 4.100.000,00 setiap tahunnya
2) Appraisal, ialah penilaian kembali Plant and Equipment yang menghasilkan nilai yang
lebih tinggi dari nilai historis yang tercatat. Ini berarti terjadi kenaikan nilai Fixed Assets yang
bersangkutan. Kenaikan nilai semacam ini tidak boleh dianggap sebagai suatu keuntungan
(profit), melainkan hams dianggap sebagai tambahan Owner's Equity (Modal Sendiri) yang
dicatat dalam perkiraan Appraisal Capital.
Sebagai ilustrasi, misalkan perusahaan mempunyai sebuah gedung yang dibeli
pada tanggal 1 Januari 1982 dengan harga pembelian sebesar Rp 80.000.000,00. Pada
waktu itu ditaksir umur ekonomisnya selama 20 tahun, dengan nilai residu
sebesar Rp 10.000.000,00 sehingga besarnya beban penghapusan berdasarkan
metode garis lurus, ditetapkan sebesar (Rp 80.000.000,00 — Rp
10.000.000,00) : 20 = Rp 3.500.000,00 setiap tahun.
Pada tanggal 1 Januari 1994, setelah penghapusan dijalankan sebanyak 12 kali, diadakan
revaluasi terhadap nilai gedung beserta cadangan penghapusannya, dengan keadaan sebelum
dan sesuah revaluasi sebagai berikut:
Harga pembelian Rp 80.000.000,00 Rp 110.000.000,00
Nilai residu Rp 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00
Nilai reproduksi Rp 70.000.000,00 Rp 100.000.000,00
Cadangan penghapusan sejak
tahun 1982 — tahun 1993 Rp 42.000.000,00 Rp 60.000.000,00
10. Sisa nilai reproduksi Rp 28.000.000,00 Rp 40.000.000,00
Dr
Cr
Cr
Bilamana digambarkan, maka perkiraan Buildings, perkiraan Allowance for Depreciation of
Buildings dan perkiraan Appraisal Capital akan terlihat sebagai berikut:
Buildings
tanggal keterangan jumlah tanggal keterangan jumlah
Jan. 1
Neraca
Jan. 1
revaluation
Allowance for Depreciation of Buildings
tanggal keterangan jumlah tanggal keterangan jumlah
Jan. 1
Jan 1
Neraca
revaluation
Appraisal Capital
tanggal keterangan jumlah tanggal keterangan jumlah
Jan. 1 revaluation
Dari data di muka dapat diketahui bahwa besarnya beban penghapusan sebelum revaluasi
adalah sebesar Rp 3.500.000,00 setiap tahun. Sedangkan sesudah revaluasi, dengan sisa umur
ekonomis selama 20 tahun — 12 tahun = 8 tahun, beban penghapusan tersebut adalah Rp
40.000.000,00: 8 = Rp 5.000.000,00 setiap tahunnya. Ini berarti terdapat kenaikan jumlah
penghapusan sebesar Rp 1.500.000,00 setiap tahunnya. Jumlah kenaikan penghapusan tersebut
tidak dicatat sebagai kerugian dalam perkiraan Depreciation of Buildings, melainkan dianggap
mengurangi nilai Appraisal Capital dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena nilai Ap-praisal
Capital sebesar Rp 12.000.000,00 itu terjadi karena perusahaan memiliki gedung
yang mengalami kenaikan nilai pasarnya. Oleh sebab itu, dengan semakin turunnya nilai
gedung sebagai akibat depresiasi, maka nilai Appraisal Capital tersebut akan ikut menurun juga.
Dengan demikian apabila nilai gedung tersebut menjadi habis karena telah habis umur
ekonomisnya atau karena gedung tersebut dijual, maka nilai Appraisal Capital yang
bersangkutan ikut habis pula. Jadi pada tanggal 31 Desember 1994 perusahaan akan menyusun
jurnal adjustment tentang depresiasi sebagai berikut:
Sesudah penyusunan dan pembukuan jurnal adjustment tersebut, bilamana digambarkan,
perkiraan Buildings, perkiraan Allowance for Depreciation of Buildings dan perkiraan Appraisal
Capital, akan terlihat sebagai berikut:
Dr
Dr
Cr
11. Apabila misalnya pada tanggal 1 Januari 1995 gedung tersebut dijual dengan
harga Rp 42.000.000,00 maka dapat dibuat perhitungan penjualan sebagai
berikut:
Nilai Buildings Rp 100.000.000
Allowance for Depreciation Rp 57.883.333
Appraisal Capital Rp . . 3.500.000 ................. Rp .. . 61.383.333
Harga pokok (netto) Buildings Rp ..38.616.667.
Uang kas 84.000.000 .
lanNilai pertukaran 122.616.667
Mesin Baru Rp . . 108.000.000
Rugi pertukaran Rp ....14.616.667
Jurnal yang dibuat.
Dr
Dr
Dr
Cr
Cr
Sesudah penyusunan dan pembukuan jurnal penjualan tersebut, bilamana digambarkan,
maka perkiraan Buildings, perkiraan Allowance for Depreciation of Buildings dan perkiraan
Appraisal Capital, akan terlihat sebagai berikut
SOAL
Pada tanggal 1 April 2000 dibeli sebuah mesin dengan harga faktur Rp 60.000.000,00,
Biaya pengangkutannya Rp 3.000.000,00 dan biaya pemasangan serta percobaan Rp
13.000.000,00. Pembayaran dilakukan sebagai berikut :
- Sebuah cek atas Bank BNI ’46 sebesar 46.000.000,00
- Sebuah mobil yang harga perolehannya Rp 24.000.000,00 dan akumulasi penyusutannya
Rp 10.000.000,00
- 100 lembar common stock yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan nilai nominal @ Rp
100.000,00 kurs 96%
- Sisanya uang tunai Rp 2.400.000,00
12. Adapun taksiran umur ekonomisnya 12 tahun dengan nilai residu Rp 24.000.000,00.
Penyusutan berdasarkan metode garis lurus.
Diminta :
1. Journal tanggal 1 April 2000
2. Journal tanggal 31 Desember 2000
3. Journaltanggal 1 Januari 2007, apabila terhadap mesin ini diadakan penilaian kembali
( Revaluation ) dengan nilai Rp 100.000.000,00 sedangkan umur ekonomis dan nilai
residu tetap
4. Journal tanggal 2010 apabila mesin tersebut ditukar tambah ( trade in ) dengan mesin
yang baru dan untuk itu perusahaan menambahnya dengan uang tunai Rp 84.000.000,00
sedangkan harga pasar waktu itu mesin tersebut Rp 108.000.000,00