SlideShare a Scribd company logo
CASE STUDY ANALYSIS

ADIDAS 2008

HAS CORPORATE RESTRUCTURING
INCREASED SHAREHOLDER VALUE?
STRATEGIC MANAGEMENT IN BUSINESS

GROUP MEMBER:
CARTER BING
MARIA ELISHA
HAMDI
NIKKO

CLASS MB1
YOUNG PROFESSIONAL - BUSINESS MANAGEMENT

2012
Has Corporate Restructuring Increased Shareholder Value?
Diawali oleh sejarah perusahaan…
Berawal dari dua Dassler bersaudara yang bergabung membuat perusahaan sepatu
olahraga bernama “Gebruder Dassler Schuhfabrik” (Dassler Brothers Shoe Factory) pada
tahun 1924. Adolph “Adi” Dassler dan Rudolph “Rudi” Dassler, membuat begitu banyak
inovasi untuk desain sepatu atletik, yang hingga kini telah menjadi fitur standar dalam
sepatu atletik.
Tidak kalah menarik, mereka juga berinovasi dalam strategi pemasaran dengan
memberikan sepatu mereka untuk dipakai oleh para atlit Jerman dalam Olympic Games.
Pada tahun 1937, perusahaan ini telah membuat 30 jenis sepatu untuk para atlit di 11
bidang olahraga. Diferensiasi pada produk yang mereka desain adalah adanya dua strip
(garis) pada setiap sisi sepatu, sebagai penanda brand mereka.
Sampai pada Perang Dunia II, dimana produksi sepatu olahraga
dihentikan dan beralih memproduksi sepatu boot untuk angkatan
bersenjata Nazi Germany. Rudi ditunjuk menjadi angkatan bersenjata
Jerman dan ditangkap selama beberapa waktu. Pada tahun 1947,
setelah Rudi dilepaskan dan pulang, Dassler bersaudara kembali memproduksi sepatu
atlit. Namun pada tahun 1948, perseteruan pahit diantara kedua bersaudara tersebut
menyebabkan perusahaan bubar. Rudi pindah dan mendirikan perusahaan
sepatunya sendiri, Puma fabrik Rudoph Dassler, sedangkan Adi,
mengubah nama perusahaannya menjadi “Adidas”. Persaingan
antara keduanya sangat ketat dan aura permusuhan sangat kental.
Dengan nama baru ini, diferensiasi desain tidak lagi dua strip namun tiga strip, yang
mana oleh Adi didaftarkan sebagai trademark pada tahun 1949. Inovasi Adi Dassler juga
terus
berlanjut.
Inovasi-inovasi
The Innovation continues...
tersebut membawa Adidas menjadi
•1949 - Molded Rubber Cleats
salah satu brand terfavorit diantara
•1952 - Track Shoes with Screw-in Spikes
para pengguna sepatu atletik, dengan
•1954 - Screw-in studs concept for soccer
75% atlit pengguna pada kompetisi
shoes
Olympic Games tahun 1960.
Tidak puas dengan hanya berinovasi, perusahaan juga mulai memproduksi bola sepak
dan pakaian atlit, dengan logo Adidas “three-lobed trefoil”. Kedua produk tersebut
menjadi produk populer dikalangan remaja pada tahun 1970-an. Didukung pula dengan
munculnya jogging sebagai aktivitas rekreasi yang semakin popular, Adidas menjadi
merk terkemuka dari mereka yang menjadi penggemar jogging di U.S.
Sepeninggal Adi pada tahun 1978 - yang digantikan oleh putranya, Horst Dassler market share semakin menurun oleh pesaing barunya, Nike. Melihat Adidas
dan Puma saling fokus pada perusahaan lawan masing-masing, Nike
melaju ke depan lawannya dengan meluncurkan model baru dengan
berbagai warna pilihan, ditambah adanya kontrak dari tokoh olahraga
terkenal sebagai endorsement, salah satunya ialah Michael Jordan.
Meninggalnya Hoest Dassler yang tidak diduga-duga pada tahun 1987, mengakibatkan
Nike menjadi pemimpin pasar sepatu atletik di U.S., dengan penjualan per tahun
melebihi $1 milyar. Sementara Nike melejit ke atas, tidak begitu dengan Adidas, tanpa
adanya inovasi, kualitas, dan arah yang jelas, perusahaan semakin memburuk, hingga
pada tahun 1990, Adidas menempati posisi ke-8 di pasar sepatu atletik U.S. dan hanya
memiliki 2% dari market share.
Setelah Hoest Dassler meninggal, terjadi beberapa perubahan dalam manajemen dan
kepemimpinan - saham mayoritas di perusahaan diakuisisi oleh sekelompok investor
yang dipimpin oleh Marketing Executive dari Perancis, Robert Louis-Dreyfus. Ia
mengubah perusahaan secara drastis dengan memotong biaya, meningkatkan style,
meluncurkan model baru, dan melakukan kontrak dengan
atlit-atlit popular seperti Kobe Bryant, Anna Kournikova, dan
David Beckham sebagai endorsement.
Pada akhir 1994, Adidas telah meningkatkan penjualan
sebesar 75% dari tahun sebelumnya dan menjadi penjual
sepatu atlit ketiga terbesar di U.S., hanya tertinggal oleh Nike
dan Reebok.
Adidas berakuisisi dengan Salomon SA…
Walaupun menempati urutan ketiga terbesar di U.S., namun hasil penjualan sangatsangat jauh dari pesaingnya, Nike. Penjualan Nike di tahun 1997 sebesar $9.2 milyar,
tiga kali lebih besar daripada penjualan Adidas. Mencoba meningkatkan penjualannya
dan bersaing dengan Nike, Adidas melakukan merger sebesar €1.5 milyar dengan
Salomon SA, pabrik peralatan olahraga dari Perancis. Dengan merger ini, Adidas
melakukan diversifikasi dari hanya sepatu dan pakaian, bertambah dengan peralatan
ski, klub golf, komponen sepeda, dan pakaian olahraga musim dingin.

Ski equipment
Bicycle components

Footwear + apparel

Golf equipment

Snowboard apparel
Skateboard apparel

Akuisisi ini membuahkan hasil dengan meningkatnya posisi Adidas menjadi nomor dua
terbesar dalam industri peralatan olahraga dengan jumlah penjualan meningkat
mencapai €5.1 milyar di tahun 1998. Walaupun begitu, saham Adidas jatuh setelah
akuisisi diberitakan. Investor merasa bahwa Adidas tidak piawai dalam bidang
pembuatan peralatan olahraga, dan akuisisi ini justru akan memberikan kesulitan bagi
Adidas. Terbukti, pada awal 9 bulan pembukuan tahun 1998, Adidas-Salomon mengalami
kerugian sebesar $164 juta.
Dengan saham yang semakin anjlok pada tahun 1999, Louis Dreyfus akhirnya
mengundurkan diri dari Adidas-Salomon pada tahun 2000, dan digantikan oleh Herbert
Hainer, pimpinan pemasaran untuk kawasan Eropa dan Asia. Dibawah kepemimpinannya, perusahaan memotong biaya, memperkenalkan produk pakaian dan sepatu baru,
meningkatkan iklan perusahaan, menandatangani kontrak dengan beberapa atlit
tambahan untuk endorsement, dan membuka ritel-ritel baru sebagai perpanjangan dari
toko perusahaan.
Adidas’s Broad Restructuring Plan…
Merger antara Adidas dengan Salomo AS terbukti tidak dapat meningkatkan penjualan
perusahaan dan harga saham semakin menurun. Sehingga pada tahun 2005 dan 2006,
Adidas mengambil dua langkah besar dalam akuisisinya dengan perusahaan lain.

YEAR
2005

Mengurangi Unit Bisnis Salomon
Oktober 2005, perusahaan melepas seluruh
merk dari peralatan olahraga musim dingin dan
Mavic kepada Amer Sports
Corporation, sehingga dari akuisisi 1998
sebelumnya hanya tersisa TaylorMade Golf.
Adidas mengubah nama perusahaannya
menjadi adidas AG.

Akuisisi Reebok International Ltd.
Agustus 2006, adidas mengakuisisi Reebok
International Ltd. sebesar €3,1 milyar.
Restrukturisasi ini akan membuat fokus perusahaan
kembali ke lini bisnis utamanya yakni sepatu dan
pakaian. Dengan akuisisi ini, penjualan perusahaan
terus meningkat dan pada tahun 2006 penjualan
mencapai €10,1 milyar.

YEAR
2006

Strategi akuisisi ini telah mendorong adidas dan Reebok, masing-masing
memposisikan brand mereka.
"Technologically superior
shoe designed for serious
athlete"
"Leisure shoe that would sell
at middle price points"

BRANDS’
POSITION
Walaupun penjualan setelah akuisisi Reebok meningkat, namun banyak pihak yang
meragukan kemampuan duo ini untuk mengalahkan Nike sebagai perusahaan “sporting
goods” terbesar di dunia.
Strategi di tahun 2008…
Pada tahun 2008, bisnis adidas terbagi menjadi 3 merk utama: adidas, Reebok, dan
TaylorMade Golf. Strategi ke depannya adalah menciptakan produk inovasi dan
diferensiasi bagi masing-masing segmen, memperluas ruang controlled retail dan
mencapai efisiensi dalam proses dan aktifitas supply chain secara keseluruhan.
Inovasi-Differensasi

Controlled Retail Space

•Menciptakan citra
tersendiri untuk adidas
dengan menampilkan
atlit yang berkompetisi di
pertandingan musim
dingin, atletik, sepakbola, basket, tenis, dan
golf
•Bekerjasama dengan
acara-acara olahraga
besar di seluruh dunia
•Melengkapi ritel-ritelnya
dengan layanan
konsumen yang
unggul, seperti on- time
deliveries.

•pemahaman fitur produk
•POS experience
•mono-branded retail
stores
•lokasi "shop-in-shop"
•toko factory outlet
•toko pakaian tim di
stadion ato arena

Efisiensi dalam supply
chain
•95% produksi outsource
•World Class Supply Chain
(koordinasi, kecepatan, d
an low cost)
•pengurangan jumlah
supplier memudahkan
kontrol terhadap
pemesanan
•mempercepat putaran
waktu dari desain produk
ke pasar

Sales

Adidas Footwear & Apparel …..

 Kategori
 Sport Performance: running, soccer, basketball,
general traning
 Sport Style: athletic apparel

Sport
Style
20%
Sport
Perfor
mance
80%

 Inovasi
 AdiSTAR cushion system for running shoes
 TECHFIT athletic apparel design, yang berguna untuk meningkatkan
aliran darah selama beraktifitas
Adidas Footwear & Apparel …..

 Dukungan dan sponsor:
 Para atlit secara pribadi: Kevin Garnett, Dwight Howard, Tracy McGrady,
David Beckham, Lionel Messi, dll.
 Liga: liga dan klub sepakbola, dll
 Menjadi sponsor resmi dari German national women’s team dan tim liga
sepakbola UEFA.
 Partner resmi Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.
 Sport Style Group
 Marjin laba tinggi karena biaya R&D tidak besar
 Terbagi 2 segmen: adidas Originals dan Y-3
adidas Originals untuk para hip-hop, surfer/skater, termasuk warm-up
suit, T-shirt dan versi terbaru dari classic adidas court shoes.
adidas Y-3 koleksi busana siap pakai, dikembangkan dalam kolaborasi
dengan desainer Yohji Yamamoto.

Reebok …..

 Reebok International brand:
 Reebok athletic footwear & apparel
 Rbk & CCM hockey skates, uniforms, and gear
 Rockport men’s shoes
 Greg Norman golf apparel
 Keempatnya diakuisisi oleh adidas pada tahun 2006, namun setelah proses
akuisisi selesai, adidas melepas Greg Norman.
 Memiliki pengikut setia di kalangan perempuan yang ikut serta dalam
latihan fitnes, berjalan-jalan, dan aerobik.
 Dukungan dan Sponsor:
 Atlit pria: Peyton & Eli Manning, Allen Iverson, Yao Ming, David Ortiz,
Vince Young.
 Official outfitter untuk Liga Sepakbola Nasional, apparel partner dengan
Major League Baseball
Reebok …..

 Reebok CCM Hockey States
 Rekanan dengan National Hockey League, the American Hockey League,
the Canadian Hockey League
 CCM memposisikan diri sebagai premium skate brand dan Rbk
memposisikan diri sebagai general hockey equipment & apparel brand.
 Rockport
 Meningkatkan penjualan di luar Amerika Utara, seperti Asia, Eropa, dan
Amerika Latin.
 Memperluas jaringan distribusi dan retail bagi Reebok, termasuk
mendistribusikan keluar Amerika, seperti Russia dan China.

TaylorMade-adidas Golf …..

 Pada tahun 2000-2007, industri perlengkapan golf mengalami penurunan,
yang disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
 Berkurangnya pemain golf di U.S. dari tahun 1998 sampai 2007
 Adanya aturan dari pemerintah (USGA) dan (R&A) yang membatasi
inovasi teknologi dalam peralatan golf yang dipercaya dapat mengancam
permainan tersebut.
 Inovasi:
 (2008) r7 driver
 Dukungan dan sponsor:
 Kontrak dengan PGA Tour dan tur profesional lainnya (70 pemain golf)
 Kontrak dukungan dari pemain golf terkenal seperti: Sergio Garcia,
Natalie Gulbis, Paula Creamer, dan Retief Goosen.
 Kompensasi bagi staff tur untuk menggunakan bola golf TaylorMade, TP
Red atau TP Black selama turnamen.
 Kontrak terbatas dengan 40 pemain golf lainnya.
 Meningkatkan penjualan produk di Asia.

Berlanjut ke 2009…
Melihat kemajuan di tahun 2008, dengan penjualan meningkat sebesar 12%,
diperkirakan bahwa strategi diatas telah membawa peningkatan finansial yang cukup
berarti bagi adidas AG. Dengan peningkatan penjualan yang cukup tinggi di China,
membawa China menjadi pasar terbesar kedua bagi perusahaan setelah Eropa.
Adidas AG melakukan satu akuisisi lagi dengan Ashworth Inc, untuk mendukung
TaylorMade Golf dalam mengembangkan produk pakaian golf mereka.
Sebagian besar peningkatan memang terjadi apabila dibandingkan
dengan sebelum dilakukannya akuisisi dengan Reebok International
Ltd., namun satu yang perlu diperhatikan dan dicermati adalah
turunnya market share Adidas di Amerika Utara dalam pasar
sepatu atletik, oleh Nike.

“Our goal as a Group is to lead the sporting goods industry with brands built upon a
passion for sports and a sporting lifestyle. To anticipate and respond to our customers'
needs, we continuously strive to create a culture of innovation. By harnessing this culture,
we push the boundaries of products, services and processes to strengthen our
competitiveness and maximize the Group’s operational and financial performance. This,
in turn, will drive long-term value creation for our shareholders.”

ANALISA SWOT…
1. Strenghts
 Adidas memiliki brand recognition dan brand equity yang sangat baik secara
mendunia.
 Memiliki jaringan luas yang terdiri dari 1.003 retailers. 288 factory outlets dan
142 concept stores di Amerika Serikat.
 Adidas mengakuisisi Reebok seharga € 3.1 billion dan Taylor Made Golf yang
akhirnya menaikan total keuntungan serta memperluas market share dari Adidas.
 Tetap mampu terus menghasilkan satu produk andalan per tahun, untuk menjaga
tingkat eksklusifitas produk Adidas.
 Melakukan promosi yang intensif, dengan secara berkala menjadi sponsor pada
acara-acara olahraga.
 Mengakomodir 2 segmen pasar (menengah dan atas) dengan merek Reebok dan
Adidas.
 Membuat segmen baru dengan produk streetwear, yang diperuntukkan bagi
konsumen yang sporty namun bukan seorang atlit yang mana menyumbang 20%
dari keseluruhan profit dari Adidas.
 Berkembang pesat, hingga 50% per tahun di pasar eropa timur dan asia.
 Memiliki efisiensi yang baik dengan menerapkan outsourcing yang berpusat di
Asia.
 Memiliki endorser yang baik dalam setiap
cabang olahraga (Anna Kournikova, Alen
Iverson, David Beckham, Kevin Garnet,
Lionel Messi, Natalie Gulbis,Sergio Garcia,
dan Yao Ming)
2. Weakness
 Atas dampak banyaknya akuisisi, terjadi kesulitan integrasi manajemen
perusahaan.
 Mengalami tingkat kerugian yang sangat besar atas divestasi dari Salomon SA.
3. Opportunity
 Akuisisi Reebok membuka chance untuk masuk lebih dalam pada pasar sepatu
untuk wanita.
 Semakin banyak event olahraga membuat semakin banyaknya atlit yang dapat
didorong (endorsement) untuk menggunakan produk Adidas, selain masyarakat
umum –non atlit- yang menyukai olahraga juga semakin banyak (increase in
market demand).
 Adanya kerjasama antara penyedia teknologi seperti Apple dengan Nike (lifestyle
fitness), membuka peluang untuk inovasi baru terhadap produk dari Adidas untuk
lebih berkembang dan menguatkan positioning –Adidas : "Technologically superior
shoe designed for serious athlete"
4. Threats
 Mendapat perlawanan ketat dari Nike dalam bidang footwear
 Proses akuisisi Adidas dan Reebok yang belum sempurna.
 Turunnya peminat dan popularitas dari olahraga Golf di Amerika
 Peraturan baru untuk membatasi inovasi teknologi dalam olahraga Golf oleh
United States Golf Association (USGA)
 Munculnya new entrants yang berpotensi untuk meng-erode brand Adidas.

ANALISA FIVE PORTERs…
1. Potential Entrants : MODERATE to HIGH
Persaingan dalam industri ini menjadi semakin ketat, salah satunya
dikarenakan banyaknya manufaktur lain yang merambah jenis produk sepatu baru,
yang akhirnya menjadi persaingan seluruh lini, selain itu, munculnya negara China
sebagai emerging economic & manufacture yang dapat memproduksi barang yang
murah dan mirip dengan produk Adidas yang sedang trend menjadi tantangan
sendiri.
Industri sportwears menjadi lebih mudah karena hampir semua proses dalam
pembuatannya dilakukan oleh pihak ketiga atau outsources. Dalam hal ini, new
entrants dapat dengan mudah mencari pabrik yang kompeten yang dapat membuat
produk yang setara kualitasnya dengan produk ternama dengan desain yang
mungkin lebih inovatif. Selain itu, outsource memberikan kemudahan kepada new
entrants karena mereka tidak perlu modal yang besar untuk membangun pabrik
karena proses manufaktur sudah dilakukan oleh pihak ketiga.
2. Buyers : HIGH
Dikarenakan jumlah volume dan jenis model sepatu yang semakin banyak
membuat konsumen memiliki banyak sekali pilihan produk yang hadir di depan
mereka, ini membuat konsumen lebih mudah untuk berganti merk, selain itu
perbedaan kualitas sepatu yang satu dengan yang lain semakin sulit dibedakan.
Namun ada peluang baru dimana naiknya jumlah kaum hawa yang membeli produk
sepatu ini.
3. Substitutes : MODERATE
Jika dilihat dari sisi kebutuhan para atlit, maka tidak ada produk substitusi
lainnya (footwear yang mereka gunakan adalah khusus untuk atlit, no substitute),
namun ketika dilihat dari sudut pandang non-atlit atau sebagai fashion trend,
muncul substitusi seperti sandal dan aksesoris lain semacamnya.
4. Suppliers : LOW
Adidas dan Reebok sebagai merk global tentu saja memiliki daya tawar yang
sangat baik kepada pihak supplier, dimana mereka memproduksi sepatu dalam
jumlah yang amat besar dan ini berarti ada tingkat economic of scale yang baik pula.
Selain itu, persaingan antara manufaktur sendiri –sebagai pihak outsource- dalam
mengefisiensikan cost-nya menjadikan bargaining power mereka rendah.
5. Competitive Rivalry : HIGH
Nike sebagai pemimpin pasar merupakan saingan terdekat dan terkuat dari
Adidas, dimana persaingan dalam penjualan produk diantara dua manufaktur
raksasa dunia ini sangatlah ketat, jadi hal ini tidak bisa dilihat dari jumlah pesaing,
namun dari seberapa intensnya persaingan yang muncul. Selain itu Adidas juga
menghadapi tekanan yang sama besarnya dari pesaing kecil lainnya dalam jumlah
banyak.
Menyimpulkan analisa Five Porters diatas, persaingan di industri cenderung tinggi,
sehingga para pemain di industri ini harus memiliki strategi yang tepat untuk
mempertahankan pangsa pasar atau justru menambah pangsa pasar. Salah satu yang
dilakukan adidas untuk menambah pangsa pasarnya dan meningkatkan nilai sahamnya,
adalah dengan melakukan akuisisi. Akuisisi harus memperhatikan apakah akuisisi
tersebut mengarah pada strategic fit atau tidak, jika tidak, sebaiknya akusisi tidak
dilakukan. Caranya adalah dengan melakukan three test analsis oleh Michael Porter.

THREE TEST FOR DIVERSIFICATION
Jadi, apa penyebab utama dari kerugian yang dialami oleh Adidas?
Penyebab utama kerugian dari yang dialami oleh Adidas dikarenakan kegagalan ketika
perusahaan mengakuisisi Solomon SA. Dengan menggunakan tools: three test for
diversification, dapat diungkap beberapa hal sebagai penyebab kegagalan tersebut:
 The industry attractiveness test
Pada saat adidas mengakuisisi Salomon SA, industri winter sports sedang mengalami
penurunan dan biaya yang dikeluarkan adidas untuk mengakuisisi Salomon SA
cukup besar. Ukuran bisnis dan kinerja Salomon dirasa oleh investor tidak sebanding
dengan biaya akuisisi yang harus dikeluarkan adidas, sehingga investor merasa
enggan berinvestasi. Akibatnya harga saham adidas menjadi turun.
 The cost-of-entry test
Biaya akuisisi yang tinggi tersebut berdampak pada turunnya profit perusahaan
sehingga tingkat ROI (Return on Investment) menjadi rendah, terutama karena
pendapatan setelah dilakukannya akuisisi tidak mengalami peningkatan yang
siginifikan.
 The better-off-test
Bisnis Salomon memiliki nature yang berbeda dengan Adidas. Adidas memfokuskan
produk sepatu dan pakaiannya dalam hal inovasi, desain, dan membangun brand
image produk mereka serta memasarkannya. Namun tidak begitu dengan Salomon,
yang mana memproduksi perlengkapan olahraga, seperti ski, golf, sepeda, dan
olahraga musim dingin. Akibatnya, diversifikasi ini tidak memberikan peluang bagi
perusahaan untuk melakukan strategic fit. Penggabungan ini tidak lebih
menguntungkan kedua-belah pihak.
Terlebih lagi, Adidas tidak memiliki keahlian dan pengalaman dalam menangani
industri winter sport, sehingga adidas tidak dapat meningkatkan atau memperbaiki
core business dari Salomon.

Analisa Perkembangan Finansial…
Akuisisi yang dilakukan oleh adidas untuk bergabung dengan Salomon AS
bertujuan untuk mengalahkan Nike dalam industri perlengkapan olahraga (sporting
goods) dan menjadi yang teratas. Tahun 1997, pendapatan Nike mencapai $9.2 milyar,
angka yang cukup besar bagi adidas untuk mengejar ketinggalan, dimana pada tahun
yang sama pendapatan adidas sepertiga dari Nike. Terlebih lagi, setelah kemunculannya
di tahun 1972, Nike berkembang begitu cepat melampaui para pesaing di industrinya.
Dengan tujuan itulah, tahun
1998, adidas mengakuisisi Salomon SA.
Namun perkembangan finansial di tahun
1998 sampai 2004 tidak mengalami
peningkatan yang siginifikan untuk
mengejar sang pemimpin industri. Harga
saham adidas AG pun tidak meningkat
terutama pada sampai pada tahun 2002,
cenderung menurun, dan berada di bawah
harga saham DAX.
12,000
10,000

856

8,000

2,473

6,000
4,000
2,000

263
487

327
587

441
703

545
714

707
684

637
658

633
653

804
Taylor Madeadidas Golf

2,333

Salomon

709

5,861
5,105 4,950 5,174
4,316 4,427 4,672 4,825

Reebok

6,626 7,133

Adidas

0
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

1999
Adidas
Reebok
Salomon
TaylorMade

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2,57%
20,53%
24,33%

5,53%
19,76%
34,86%

3,27%
1,56%
23,58%

5,80%
-4,20%
29,72%

-3,04%
-3,80%
-9,90%

4,53%
-0,76%
-0,63%

13,28%
12,01%

13,05%
20,73%

7,65%
-5,66%
-6,07%

Melihat kondisi itu, pada tahun 2005 adidas memutuskan untuk melepaskan bisnis unit
Salomon, kecuali TaylorMade Golf. Akuisisi kedua dilakukan dengan menggandeng
Reebok International Ltd. Akuisisi kedua ini merupakan perubahan besar untuk adidas
AG, pendapatan adidas sendiri meningkat cukup tinggi, didukung dengan pendapatan
dari Reebok dan TaylorMade Golf dari akuisisi sebelumnya. Pada 6 bulan pertama di
2008. Pendapatan perusahaan tumbuh sebesar 12% (adidas 16%, TaylorMade Golf 16%,
dan Reebok -2%). Harga saham juga melonjak cukup signifikan hingga tahun 2008 dan
cukup tinggi melampaui harga saham DAX.

Jadi, apakah restrukturisasi perusahaan dapat meningkatkan nilai shareholder?
POTENSI BAGI PENINGKATAN DAN KEUNTUNGAN YANG
TINGGI DENGAN MENGAKUISISI REEBOK
Pendapatan penjualan meningkat
Kinerja keuangan membaik
Nilai saham terus meningkat dan berada di atas nilai saham DAX
Jaringan distribusi makin meluas dan makin kuat (merambah ke
benua lain)
 Peningkatan inovasi produk
 Menambah dan memperluas target market, khususnya untuk
perempuan
 Meningkatkan dan mempertajam brand positioning bagi masingmasing unit bisnis




Mengapa Salomon gagal dan Reebok berhasil?
Akuisisi yang dilakukan oleh adidas dengan Salomon memang mengalami kegagalan,
karena sejumlah hal yang telah diungkap sebelumnya. Namun berbeda dengan Reebok,
akuisisi Reebok membawa peningkatan pendapatan, terlebih lagi peningkatan nilai saham
yang cukup signifikan. Penyebab keberhasilan tersebut, dapat dikatakan seperti berikut:
“Reebok memiliki core bisnis yang sama dengan adidas, sehingga adidas sebagai
parent company dapat melakukan perbaikan terhadap kinerja yang kurang baik
dari Reebok dan sebaliknya reebok dapat bersinergi dengan adidas untuk
mendapatkan economic of scale misalnya dengan menurunkan cost setelah terjadi
akusisi.”

The Inner and Outer 4Ps
Four Inner P
Product
Core:
Basketball
Golf
Football
Running
Training
Tennis
Women
Outdoor
Others:
Bodycare
Eyewear
Watches

Place

Price

Premium:
Adidas Sports Performance
Taylor's Made Golf
Equipment

Implementing World
Class SCM by
outsource 95% of its
production phase

Mid Range:
Reebok
Adidas Sports Style

Penetrate to US and
emerging markets

Promotion

Mass media

Television and
Internet
Sponsorship of
sport event

Inner 4Ps ini akan lebih kuat apabila didukung oleh Outer 4Ps, sebagai berikut:
Four Outer P
People
Understand of product's
feature
Rewarding point of sales
experience
Work Environment :
stimulates innovation
team spirit
strong leadership
employee
engagement

Partnership
Major sporting
events

Notable
athletes
partnership

Process
Innovation of product per
year in every business unit
Following a distinctive but
coordinated channel
approach.
Shared information of
supply chain nodes.
Shorten creation and
product lead times

Physical Evidence

Store:
1.003 retailers
288 factory outlets
142 concept stores
COMPETITIVE STRATEGY…

Jadi, mengapa diferensiasi?
 Adidas memiliki kaitan yang erat
dengan
olahraga
sepakbola,
olahraga ini membutuhkan inovasi
yang terus menerus untuk dapat
meningkatnya performa dari atlit
sepakbola.
 Nike
sebagai
market
leader
mengutamakan style dan teknologi
merupakan produk dengan harga
premium. Artinya, dalam industry
sportswear, differensiasi adalah hal
yang penting dilakukan untuk masuk ke dalam pasar karena perkembangan teknologi
yang sangat pesat dan kebutuhan model yang cepat lifecycle-nya.
 Emerging market yang mempunyai sales growth yang besar menjadi opportunites bagi
adidas untuk penetrasi pasar. Dengan mengutamakan prinsip think globally, act
locally, adidas dapat melakukan differensiasi untuk lebih mendekatkan adidas ke
konsumen local.
 Nike telah menjadi market leader sportswear di U.S. dalam jangka waktu yang lama
sehingga brand equity akan produk Nike di sana sudah terbentuk dengan baik. Adidas
harus hadir dengan strategi differensiasi yang lebih baik melalui inovasi dan
perbaikan style yang dimiliki oleh mereka untuk meng-“erosi” Nike secara perlahan
hingga dapat mengambil lebih banyak pangsa pasar di U.S.
Dengan strategi diferensiasi ini, adidas diharapkan terus melebarkan sayapnya keluar,
serta memenangkan pangsa pasar dunia, terutama di US dan emerging market seperti
Russia dan China.
----FIN----

More Related Content

What's hot

Marketing Management Course Assignment ~ Brand In the Hand ADIDAS
Marketing Management Course Assignment ~  Brand In the Hand  ADIDASMarketing Management Course Assignment ~  Brand In the Hand  ADIDAS
Marketing Management Course Assignment ~ Brand In the Hand ADIDAS
Ira Kristina Lumban Tobing
 
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
Kanaidi ken
 
Marketing management bab 2 mengembangkan strategi dan rencana pemasaran
Marketing management bab 2 mengembangkan strategi dan rencana pemasaranMarketing management bab 2 mengembangkan strategi dan rencana pemasaran
Marketing management bab 2 mengembangkan strategi dan rencana pemasaran
Magda June Mondow
 
Perkembangan strategi msdm
Perkembangan strategi msdmPerkembangan strategi msdm
Perkembangan strategi msdm
Daniel SLSA CLA
 
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAnalisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Albert Winadi, CISA
 
Corporate Strategy
Corporate StrategyCorporate Strategy
Corporate Strategy
Roesdaniel Ibrahim, ST. CHt.
 
Visi dan misi astra honda
Visi dan misi astra hondaVisi dan misi astra honda
Visi dan misi astra hondaAmrin Sanada
 
Strategi dalam proses manajemen strategik
Strategi dalam proses manajemen strategikStrategi dalam proses manajemen strategik
Strategi dalam proses manajemen strategik
Izul chumzq
 
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia TbkLaporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
TIUPH2013
 
Bisnis Internasional, 3, Anissa Nur Safitri, Hapzi Ali, Kekuatan Sosiokultura...
Bisnis Internasional, 3, Anissa Nur Safitri, Hapzi Ali, Kekuatan Sosiokultura...Bisnis Internasional, 3, Anissa Nur Safitri, Hapzi Ali, Kekuatan Sosiokultura...
Bisnis Internasional, 3, Anissa Nur Safitri, Hapzi Ali, Kekuatan Sosiokultura...
AnissaNurSafitri
 
Bab 10 membentuk positioning merek
Bab 10 membentuk positioning merekBab 10 membentuk positioning merek
Bab 10 membentuk positioning merek
Judianto Nugroho
 
Etika dalam bisnis internasional
Etika dalam bisnis internasionalEtika dalam bisnis internasional
Etika dalam bisnis internasional
Yesica Adicondro
 
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutanetika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
Santi Duwi Putri Nugroho
 
9.keadilan dalam organisasi
9.keadilan dalam organisasi9.keadilan dalam organisasi
9.keadilan dalam organisasi
Tesya Suha Berra
 
Contoh Job Analysis
Contoh Job AnalysisContoh Job Analysis
Contoh Job Analysis
Trisnadi Wijaya
 
Strategi Operasi
Strategi OperasiStrategi Operasi
Strategi Operasi
Yesica Adicondro
 
Ecommerce03 business model
Ecommerce03 business modelEcommerce03 business model
Ecommerce03 business model
Arif Rahman
 
Model Indeks Tunggal
Model Indeks TunggalModel Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
Trisnadi Wijaya
 
Segmenting, tergeting dan positioning 2011
Segmenting, tergeting dan positioning 2011Segmenting, tergeting dan positioning 2011
Segmenting, tergeting dan positioning 2011
Andi Nur Bau Massepe (Hasanuddin University)
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Yesica Adicondro
 

What's hot (20)

Marketing Management Course Assignment ~ Brand In the Hand ADIDAS
Marketing Management Course Assignment ~  Brand In the Hand  ADIDASMarketing Management Course Assignment ~  Brand In the Hand  ADIDAS
Marketing Management Course Assignment ~ Brand In the Hand ADIDAS
 
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
 
Marketing management bab 2 mengembangkan strategi dan rencana pemasaran
Marketing management bab 2 mengembangkan strategi dan rencana pemasaranMarketing management bab 2 mengembangkan strategi dan rencana pemasaran
Marketing management bab 2 mengembangkan strategi dan rencana pemasaran
 
Perkembangan strategi msdm
Perkembangan strategi msdmPerkembangan strategi msdm
Perkembangan strategi msdm
 
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAnalisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
 
Corporate Strategy
Corporate StrategyCorporate Strategy
Corporate Strategy
 
Visi dan misi astra honda
Visi dan misi astra hondaVisi dan misi astra honda
Visi dan misi astra honda
 
Strategi dalam proses manajemen strategik
Strategi dalam proses manajemen strategikStrategi dalam proses manajemen strategik
Strategi dalam proses manajemen strategik
 
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia TbkLaporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
 
Bisnis Internasional, 3, Anissa Nur Safitri, Hapzi Ali, Kekuatan Sosiokultura...
Bisnis Internasional, 3, Anissa Nur Safitri, Hapzi Ali, Kekuatan Sosiokultura...Bisnis Internasional, 3, Anissa Nur Safitri, Hapzi Ali, Kekuatan Sosiokultura...
Bisnis Internasional, 3, Anissa Nur Safitri, Hapzi Ali, Kekuatan Sosiokultura...
 
Bab 10 membentuk positioning merek
Bab 10 membentuk positioning merekBab 10 membentuk positioning merek
Bab 10 membentuk positioning merek
 
Etika dalam bisnis internasional
Etika dalam bisnis internasionalEtika dalam bisnis internasional
Etika dalam bisnis internasional
 
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutanetika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
 
9.keadilan dalam organisasi
9.keadilan dalam organisasi9.keadilan dalam organisasi
9.keadilan dalam organisasi
 
Contoh Job Analysis
Contoh Job AnalysisContoh Job Analysis
Contoh Job Analysis
 
Strategi Operasi
Strategi OperasiStrategi Operasi
Strategi Operasi
 
Ecommerce03 business model
Ecommerce03 business modelEcommerce03 business model
Ecommerce03 business model
 
Model Indeks Tunggal
Model Indeks TunggalModel Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
 
Segmenting, tergeting dan positioning 2011
Segmenting, tergeting dan positioning 2011Segmenting, tergeting dan positioning 2011
Segmenting, tergeting dan positioning 2011
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
 

Similar to Adidas in 2008 - Case Study

Presentasi adidas dan reebok .pptx [repaired]
Presentasi adidas dan reebok .pptx [repaired]Presentasi adidas dan reebok .pptx [repaired]
Presentasi adidas dan reebok .pptx [repaired]
Belinda Isamar
 
Jurnal strategi pesasaran sepatu adidas vs nike
Jurnal strategi pesasaran sepatu adidas vs nikeJurnal strategi pesasaran sepatu adidas vs nike
Jurnal strategi pesasaran sepatu adidas vs nikeOperator Warnet Vast Raha
 
Sejarah Sepatu Adidas dan 3 Stripes | Kisah Inspirasi dan Motivasi
Sejarah Sepatu Adidas dan 3 Stripes | Kisah Inspirasi dan MotivasiSejarah Sepatu Adidas dan 3 Stripes | Kisah Inspirasi dan Motivasi
Sejarah Sepatu Adidas dan 3 Stripes | Kisah Inspirasi dan Motivasimangoleh
 
Studi Kasus Nike.docx
Studi Kasus Nike.docxStudi Kasus Nike.docx
Studi Kasus Nike.docx
dwijunianto8
 
Tugas
Tugas Tugas
Tugas
roland ahmad
 
Presentasi Study Case Pasca Trisakti Manajemen Pemasaran : NIKE
Presentasi Study Case Pasca Trisakti Manajemen Pemasaran : NIKEPresentasi Study Case Pasca Trisakti Manajemen Pemasaran : NIKE
Presentasi Study Case Pasca Trisakti Manajemen Pemasaran : NIKE
Roesdaniel Ibrahim, ST. CHt.
 
Disain produk adidas F50
Disain produk adidas F50Disain produk adidas F50
Disain produk adidas F50Fikri Haiikal
 
Jr’sport (presentation of APTI homework)
Jr’sport (presentation of APTI homework)Jr’sport (presentation of APTI homework)
Jr’sport (presentation of APTI homework)
Agung Ryana XI
 

Similar to Adidas in 2008 - Case Study (9)

Presentasi adidas dan reebok .pptx [repaired]
Presentasi adidas dan reebok .pptx [repaired]Presentasi adidas dan reebok .pptx [repaired]
Presentasi adidas dan reebok .pptx [repaired]
 
Jurnal strategi pesasaran sepatu adidas vs nike
Jurnal strategi pesasaran sepatu adidas vs nikeJurnal strategi pesasaran sepatu adidas vs nike
Jurnal strategi pesasaran sepatu adidas vs nike
 
Sejarah Sepatu Adidas dan 3 Stripes | Kisah Inspirasi dan Motivasi
Sejarah Sepatu Adidas dan 3 Stripes | Kisah Inspirasi dan MotivasiSejarah Sepatu Adidas dan 3 Stripes | Kisah Inspirasi dan Motivasi
Sejarah Sepatu Adidas dan 3 Stripes | Kisah Inspirasi dan Motivasi
 
Studi Kasus Nike.docx
Studi Kasus Nike.docxStudi Kasus Nike.docx
Studi Kasus Nike.docx
 
Tugas
Tugas Tugas
Tugas
 
Adidas ag finish
Adidas ag finishAdidas ag finish
Adidas ag finish
 
Presentasi Study Case Pasca Trisakti Manajemen Pemasaran : NIKE
Presentasi Study Case Pasca Trisakti Manajemen Pemasaran : NIKEPresentasi Study Case Pasca Trisakti Manajemen Pemasaran : NIKE
Presentasi Study Case Pasca Trisakti Manajemen Pemasaran : NIKE
 
Disain produk adidas F50
Disain produk adidas F50Disain produk adidas F50
Disain produk adidas F50
 
Jr’sport (presentation of APTI homework)
Jr’sport (presentation of APTI homework)Jr’sport (presentation of APTI homework)
Jr’sport (presentation of APTI homework)
 

More from Carter Bing Andika

Passion, purpose, value
Passion, purpose, valuePassion, purpose, value
Passion, purpose, value
Carter Bing Andika
 
Hero Supermarket tbk - Financial Case Study
Hero Supermarket tbk - Financial Case StudyHero Supermarket tbk - Financial Case Study
Hero Supermarket tbk - Financial Case Study
Carter Bing Andika
 
Whole Foods market in 2008 - Case Study
Whole Foods market in 2008 - Case StudyWhole Foods market in 2008 - Case Study
Whole Foods market in 2008 - Case Study
Carter Bing Andika
 
Pepsi co. - Case Study
Pepsi co. - Case StudyPepsi co. - Case Study
Pepsi co. - Case Study
Carter Bing Andika
 
Aetra Indonesia - Case Study
Aetra Indonesia - Case StudyAetra Indonesia - Case Study
Aetra Indonesia - Case Study
Carter Bing Andika
 
Teach For Indonesia - Case Study
Teach For Indonesia - Case StudyTeach For Indonesia - Case Study
Teach For Indonesia - Case Study
Carter Bing Andika
 
Bank mandiri - Consumer Banking - Case Study
Bank mandiri - Consumer Banking - Case StudyBank mandiri - Consumer Banking - Case Study
Bank mandiri - Consumer Banking - Case Study
Carter Bing Andika
 
Visionary leadership
Visionary leadershipVisionary leadership
Visionary leadership
Carter Bing Andika
 
Stepps
SteppsStepps
Why we're here
Why we're hereWhy we're here
Why we're here
Carter Bing Andika
 
Success with presentation
Success with presentationSuccess with presentation
Success with presentation
Carter Bing Andika
 
Brand in 20 minutes
Brand in 20 minutesBrand in 20 minutes
Brand in 20 minutes
Carter Bing Andika
 
Are you happy
Are you happyAre you happy
Are you happy
Carter Bing Andika
 
Great by attitude
Great by attitudeGreat by attitude
Great by attitude
Carter Bing Andika
 

More from Carter Bing Andika (14)

Passion, purpose, value
Passion, purpose, valuePassion, purpose, value
Passion, purpose, value
 
Hero Supermarket tbk - Financial Case Study
Hero Supermarket tbk - Financial Case StudyHero Supermarket tbk - Financial Case Study
Hero Supermarket tbk - Financial Case Study
 
Whole Foods market in 2008 - Case Study
Whole Foods market in 2008 - Case StudyWhole Foods market in 2008 - Case Study
Whole Foods market in 2008 - Case Study
 
Pepsi co. - Case Study
Pepsi co. - Case StudyPepsi co. - Case Study
Pepsi co. - Case Study
 
Aetra Indonesia - Case Study
Aetra Indonesia - Case StudyAetra Indonesia - Case Study
Aetra Indonesia - Case Study
 
Teach For Indonesia - Case Study
Teach For Indonesia - Case StudyTeach For Indonesia - Case Study
Teach For Indonesia - Case Study
 
Bank mandiri - Consumer Banking - Case Study
Bank mandiri - Consumer Banking - Case StudyBank mandiri - Consumer Banking - Case Study
Bank mandiri - Consumer Banking - Case Study
 
Visionary leadership
Visionary leadershipVisionary leadership
Visionary leadership
 
Stepps
SteppsStepps
Stepps
 
Why we're here
Why we're hereWhy we're here
Why we're here
 
Success with presentation
Success with presentationSuccess with presentation
Success with presentation
 
Brand in 20 minutes
Brand in 20 minutesBrand in 20 minutes
Brand in 20 minutes
 
Are you happy
Are you happyAre you happy
Are you happy
 
Great by attitude
Great by attitudeGreat by attitude
Great by attitude
 

Recently uploaded

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
annisaqatrunnadam5
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TeukuEriSyahputra
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 

Recently uploaded (20)

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 

Adidas in 2008 - Case Study

  • 1. CASE STUDY ANALYSIS ADIDAS 2008 HAS CORPORATE RESTRUCTURING INCREASED SHAREHOLDER VALUE? STRATEGIC MANAGEMENT IN BUSINESS GROUP MEMBER: CARTER BING MARIA ELISHA HAMDI NIKKO CLASS MB1 YOUNG PROFESSIONAL - BUSINESS MANAGEMENT 2012
  • 2. Has Corporate Restructuring Increased Shareholder Value? Diawali oleh sejarah perusahaan… Berawal dari dua Dassler bersaudara yang bergabung membuat perusahaan sepatu olahraga bernama “Gebruder Dassler Schuhfabrik” (Dassler Brothers Shoe Factory) pada tahun 1924. Adolph “Adi” Dassler dan Rudolph “Rudi” Dassler, membuat begitu banyak inovasi untuk desain sepatu atletik, yang hingga kini telah menjadi fitur standar dalam sepatu atletik. Tidak kalah menarik, mereka juga berinovasi dalam strategi pemasaran dengan memberikan sepatu mereka untuk dipakai oleh para atlit Jerman dalam Olympic Games. Pada tahun 1937, perusahaan ini telah membuat 30 jenis sepatu untuk para atlit di 11 bidang olahraga. Diferensiasi pada produk yang mereka desain adalah adanya dua strip (garis) pada setiap sisi sepatu, sebagai penanda brand mereka. Sampai pada Perang Dunia II, dimana produksi sepatu olahraga dihentikan dan beralih memproduksi sepatu boot untuk angkatan bersenjata Nazi Germany. Rudi ditunjuk menjadi angkatan bersenjata Jerman dan ditangkap selama beberapa waktu. Pada tahun 1947, setelah Rudi dilepaskan dan pulang, Dassler bersaudara kembali memproduksi sepatu atlit. Namun pada tahun 1948, perseteruan pahit diantara kedua bersaudara tersebut menyebabkan perusahaan bubar. Rudi pindah dan mendirikan perusahaan sepatunya sendiri, Puma fabrik Rudoph Dassler, sedangkan Adi, mengubah nama perusahaannya menjadi “Adidas”. Persaingan antara keduanya sangat ketat dan aura permusuhan sangat kental. Dengan nama baru ini, diferensiasi desain tidak lagi dua strip namun tiga strip, yang mana oleh Adi didaftarkan sebagai trademark pada tahun 1949. Inovasi Adi Dassler juga terus berlanjut. Inovasi-inovasi The Innovation continues... tersebut membawa Adidas menjadi •1949 - Molded Rubber Cleats salah satu brand terfavorit diantara •1952 - Track Shoes with Screw-in Spikes para pengguna sepatu atletik, dengan •1954 - Screw-in studs concept for soccer 75% atlit pengguna pada kompetisi shoes Olympic Games tahun 1960. Tidak puas dengan hanya berinovasi, perusahaan juga mulai memproduksi bola sepak dan pakaian atlit, dengan logo Adidas “three-lobed trefoil”. Kedua produk tersebut menjadi produk populer dikalangan remaja pada tahun 1970-an. Didukung pula dengan munculnya jogging sebagai aktivitas rekreasi yang semakin popular, Adidas menjadi merk terkemuka dari mereka yang menjadi penggemar jogging di U.S. Sepeninggal Adi pada tahun 1978 - yang digantikan oleh putranya, Horst Dassler market share semakin menurun oleh pesaing barunya, Nike. Melihat Adidas dan Puma saling fokus pada perusahaan lawan masing-masing, Nike melaju ke depan lawannya dengan meluncurkan model baru dengan berbagai warna pilihan, ditambah adanya kontrak dari tokoh olahraga terkenal sebagai endorsement, salah satunya ialah Michael Jordan.
  • 3. Meninggalnya Hoest Dassler yang tidak diduga-duga pada tahun 1987, mengakibatkan Nike menjadi pemimpin pasar sepatu atletik di U.S., dengan penjualan per tahun melebihi $1 milyar. Sementara Nike melejit ke atas, tidak begitu dengan Adidas, tanpa adanya inovasi, kualitas, dan arah yang jelas, perusahaan semakin memburuk, hingga pada tahun 1990, Adidas menempati posisi ke-8 di pasar sepatu atletik U.S. dan hanya memiliki 2% dari market share. Setelah Hoest Dassler meninggal, terjadi beberapa perubahan dalam manajemen dan kepemimpinan - saham mayoritas di perusahaan diakuisisi oleh sekelompok investor yang dipimpin oleh Marketing Executive dari Perancis, Robert Louis-Dreyfus. Ia mengubah perusahaan secara drastis dengan memotong biaya, meningkatkan style, meluncurkan model baru, dan melakukan kontrak dengan atlit-atlit popular seperti Kobe Bryant, Anna Kournikova, dan David Beckham sebagai endorsement. Pada akhir 1994, Adidas telah meningkatkan penjualan sebesar 75% dari tahun sebelumnya dan menjadi penjual sepatu atlit ketiga terbesar di U.S., hanya tertinggal oleh Nike dan Reebok. Adidas berakuisisi dengan Salomon SA… Walaupun menempati urutan ketiga terbesar di U.S., namun hasil penjualan sangatsangat jauh dari pesaingnya, Nike. Penjualan Nike di tahun 1997 sebesar $9.2 milyar, tiga kali lebih besar daripada penjualan Adidas. Mencoba meningkatkan penjualannya dan bersaing dengan Nike, Adidas melakukan merger sebesar €1.5 milyar dengan Salomon SA, pabrik peralatan olahraga dari Perancis. Dengan merger ini, Adidas melakukan diversifikasi dari hanya sepatu dan pakaian, bertambah dengan peralatan ski, klub golf, komponen sepeda, dan pakaian olahraga musim dingin. Ski equipment Bicycle components Footwear + apparel Golf equipment Snowboard apparel Skateboard apparel Akuisisi ini membuahkan hasil dengan meningkatnya posisi Adidas menjadi nomor dua terbesar dalam industri peralatan olahraga dengan jumlah penjualan meningkat mencapai €5.1 milyar di tahun 1998. Walaupun begitu, saham Adidas jatuh setelah akuisisi diberitakan. Investor merasa bahwa Adidas tidak piawai dalam bidang pembuatan peralatan olahraga, dan akuisisi ini justru akan memberikan kesulitan bagi
  • 4. Adidas. Terbukti, pada awal 9 bulan pembukuan tahun 1998, Adidas-Salomon mengalami kerugian sebesar $164 juta. Dengan saham yang semakin anjlok pada tahun 1999, Louis Dreyfus akhirnya mengundurkan diri dari Adidas-Salomon pada tahun 2000, dan digantikan oleh Herbert Hainer, pimpinan pemasaran untuk kawasan Eropa dan Asia. Dibawah kepemimpinannya, perusahaan memotong biaya, memperkenalkan produk pakaian dan sepatu baru, meningkatkan iklan perusahaan, menandatangani kontrak dengan beberapa atlit tambahan untuk endorsement, dan membuka ritel-ritel baru sebagai perpanjangan dari toko perusahaan. Adidas’s Broad Restructuring Plan… Merger antara Adidas dengan Salomo AS terbukti tidak dapat meningkatkan penjualan perusahaan dan harga saham semakin menurun. Sehingga pada tahun 2005 dan 2006, Adidas mengambil dua langkah besar dalam akuisisinya dengan perusahaan lain. YEAR 2005 Mengurangi Unit Bisnis Salomon Oktober 2005, perusahaan melepas seluruh merk dari peralatan olahraga musim dingin dan Mavic kepada Amer Sports Corporation, sehingga dari akuisisi 1998 sebelumnya hanya tersisa TaylorMade Golf. Adidas mengubah nama perusahaannya menjadi adidas AG. Akuisisi Reebok International Ltd. Agustus 2006, adidas mengakuisisi Reebok International Ltd. sebesar €3,1 milyar. Restrukturisasi ini akan membuat fokus perusahaan kembali ke lini bisnis utamanya yakni sepatu dan pakaian. Dengan akuisisi ini, penjualan perusahaan terus meningkat dan pada tahun 2006 penjualan mencapai €10,1 milyar. YEAR 2006 Strategi akuisisi ini telah mendorong adidas dan Reebok, masing-masing memposisikan brand mereka. "Technologically superior shoe designed for serious athlete" "Leisure shoe that would sell at middle price points" BRANDS’ POSITION
  • 5. Walaupun penjualan setelah akuisisi Reebok meningkat, namun banyak pihak yang meragukan kemampuan duo ini untuk mengalahkan Nike sebagai perusahaan “sporting goods” terbesar di dunia. Strategi di tahun 2008… Pada tahun 2008, bisnis adidas terbagi menjadi 3 merk utama: adidas, Reebok, dan TaylorMade Golf. Strategi ke depannya adalah menciptakan produk inovasi dan diferensiasi bagi masing-masing segmen, memperluas ruang controlled retail dan mencapai efisiensi dalam proses dan aktifitas supply chain secara keseluruhan. Inovasi-Differensasi Controlled Retail Space •Menciptakan citra tersendiri untuk adidas dengan menampilkan atlit yang berkompetisi di pertandingan musim dingin, atletik, sepakbola, basket, tenis, dan golf •Bekerjasama dengan acara-acara olahraga besar di seluruh dunia •Melengkapi ritel-ritelnya dengan layanan konsumen yang unggul, seperti on- time deliveries. •pemahaman fitur produk •POS experience •mono-branded retail stores •lokasi "shop-in-shop" •toko factory outlet •toko pakaian tim di stadion ato arena Efisiensi dalam supply chain •95% produksi outsource •World Class Supply Chain (koordinasi, kecepatan, d an low cost) •pengurangan jumlah supplier memudahkan kontrol terhadap pemesanan •mempercepat putaran waktu dari desain produk ke pasar Sales Adidas Footwear & Apparel …..  Kategori  Sport Performance: running, soccer, basketball, general traning  Sport Style: athletic apparel Sport Style 20% Sport Perfor mance 80%  Inovasi  AdiSTAR cushion system for running shoes  TECHFIT athletic apparel design, yang berguna untuk meningkatkan aliran darah selama beraktifitas
  • 6. Adidas Footwear & Apparel …..  Dukungan dan sponsor:  Para atlit secara pribadi: Kevin Garnett, Dwight Howard, Tracy McGrady, David Beckham, Lionel Messi, dll.  Liga: liga dan klub sepakbola, dll  Menjadi sponsor resmi dari German national women’s team dan tim liga sepakbola UEFA.  Partner resmi Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.  Sport Style Group  Marjin laba tinggi karena biaya R&D tidak besar  Terbagi 2 segmen: adidas Originals dan Y-3 adidas Originals untuk para hip-hop, surfer/skater, termasuk warm-up suit, T-shirt dan versi terbaru dari classic adidas court shoes. adidas Y-3 koleksi busana siap pakai, dikembangkan dalam kolaborasi dengan desainer Yohji Yamamoto. Reebok …..  Reebok International brand:  Reebok athletic footwear & apparel  Rbk & CCM hockey skates, uniforms, and gear  Rockport men’s shoes  Greg Norman golf apparel  Keempatnya diakuisisi oleh adidas pada tahun 2006, namun setelah proses akuisisi selesai, adidas melepas Greg Norman.  Memiliki pengikut setia di kalangan perempuan yang ikut serta dalam latihan fitnes, berjalan-jalan, dan aerobik.  Dukungan dan Sponsor:  Atlit pria: Peyton & Eli Manning, Allen Iverson, Yao Ming, David Ortiz, Vince Young.  Official outfitter untuk Liga Sepakbola Nasional, apparel partner dengan Major League Baseball
  • 7. Reebok …..  Reebok CCM Hockey States  Rekanan dengan National Hockey League, the American Hockey League, the Canadian Hockey League  CCM memposisikan diri sebagai premium skate brand dan Rbk memposisikan diri sebagai general hockey equipment & apparel brand.  Rockport  Meningkatkan penjualan di luar Amerika Utara, seperti Asia, Eropa, dan Amerika Latin.  Memperluas jaringan distribusi dan retail bagi Reebok, termasuk mendistribusikan keluar Amerika, seperti Russia dan China. TaylorMade-adidas Golf …..  Pada tahun 2000-2007, industri perlengkapan golf mengalami penurunan, yang disebabkan oleh beberapa hal, seperti:  Berkurangnya pemain golf di U.S. dari tahun 1998 sampai 2007  Adanya aturan dari pemerintah (USGA) dan (R&A) yang membatasi inovasi teknologi dalam peralatan golf yang dipercaya dapat mengancam permainan tersebut.  Inovasi:  (2008) r7 driver  Dukungan dan sponsor:  Kontrak dengan PGA Tour dan tur profesional lainnya (70 pemain golf)  Kontrak dukungan dari pemain golf terkenal seperti: Sergio Garcia, Natalie Gulbis, Paula Creamer, dan Retief Goosen.  Kompensasi bagi staff tur untuk menggunakan bola golf TaylorMade, TP Red atau TP Black selama turnamen.  Kontrak terbatas dengan 40 pemain golf lainnya.  Meningkatkan penjualan produk di Asia. Berlanjut ke 2009… Melihat kemajuan di tahun 2008, dengan penjualan meningkat sebesar 12%, diperkirakan bahwa strategi diatas telah membawa peningkatan finansial yang cukup berarti bagi adidas AG. Dengan peningkatan penjualan yang cukup tinggi di China, membawa China menjadi pasar terbesar kedua bagi perusahaan setelah Eropa.
  • 8. Adidas AG melakukan satu akuisisi lagi dengan Ashworth Inc, untuk mendukung TaylorMade Golf dalam mengembangkan produk pakaian golf mereka. Sebagian besar peningkatan memang terjadi apabila dibandingkan dengan sebelum dilakukannya akuisisi dengan Reebok International Ltd., namun satu yang perlu diperhatikan dan dicermati adalah turunnya market share Adidas di Amerika Utara dalam pasar sepatu atletik, oleh Nike. “Our goal as a Group is to lead the sporting goods industry with brands built upon a passion for sports and a sporting lifestyle. To anticipate and respond to our customers' needs, we continuously strive to create a culture of innovation. By harnessing this culture, we push the boundaries of products, services and processes to strengthen our competitiveness and maximize the Group’s operational and financial performance. This, in turn, will drive long-term value creation for our shareholders.” ANALISA SWOT… 1. Strenghts  Adidas memiliki brand recognition dan brand equity yang sangat baik secara mendunia.  Memiliki jaringan luas yang terdiri dari 1.003 retailers. 288 factory outlets dan 142 concept stores di Amerika Serikat.  Adidas mengakuisisi Reebok seharga € 3.1 billion dan Taylor Made Golf yang akhirnya menaikan total keuntungan serta memperluas market share dari Adidas.  Tetap mampu terus menghasilkan satu produk andalan per tahun, untuk menjaga tingkat eksklusifitas produk Adidas.  Melakukan promosi yang intensif, dengan secara berkala menjadi sponsor pada acara-acara olahraga.  Mengakomodir 2 segmen pasar (menengah dan atas) dengan merek Reebok dan Adidas.  Membuat segmen baru dengan produk streetwear, yang diperuntukkan bagi konsumen yang sporty namun bukan seorang atlit yang mana menyumbang 20% dari keseluruhan profit dari Adidas.  Berkembang pesat, hingga 50% per tahun di pasar eropa timur dan asia.  Memiliki efisiensi yang baik dengan menerapkan outsourcing yang berpusat di Asia.  Memiliki endorser yang baik dalam setiap cabang olahraga (Anna Kournikova, Alen Iverson, David Beckham, Kevin Garnet, Lionel Messi, Natalie Gulbis,Sergio Garcia, dan Yao Ming)
  • 9. 2. Weakness  Atas dampak banyaknya akuisisi, terjadi kesulitan integrasi manajemen perusahaan.  Mengalami tingkat kerugian yang sangat besar atas divestasi dari Salomon SA. 3. Opportunity  Akuisisi Reebok membuka chance untuk masuk lebih dalam pada pasar sepatu untuk wanita.  Semakin banyak event olahraga membuat semakin banyaknya atlit yang dapat didorong (endorsement) untuk menggunakan produk Adidas, selain masyarakat umum –non atlit- yang menyukai olahraga juga semakin banyak (increase in market demand).  Adanya kerjasama antara penyedia teknologi seperti Apple dengan Nike (lifestyle fitness), membuka peluang untuk inovasi baru terhadap produk dari Adidas untuk lebih berkembang dan menguatkan positioning –Adidas : "Technologically superior shoe designed for serious athlete" 4. Threats  Mendapat perlawanan ketat dari Nike dalam bidang footwear  Proses akuisisi Adidas dan Reebok yang belum sempurna.  Turunnya peminat dan popularitas dari olahraga Golf di Amerika  Peraturan baru untuk membatasi inovasi teknologi dalam olahraga Golf oleh United States Golf Association (USGA)  Munculnya new entrants yang berpotensi untuk meng-erode brand Adidas. ANALISA FIVE PORTERs… 1. Potential Entrants : MODERATE to HIGH Persaingan dalam industri ini menjadi semakin ketat, salah satunya dikarenakan banyaknya manufaktur lain yang merambah jenis produk sepatu baru, yang akhirnya menjadi persaingan seluruh lini, selain itu, munculnya negara China sebagai emerging economic & manufacture yang dapat memproduksi barang yang murah dan mirip dengan produk Adidas yang sedang trend menjadi tantangan sendiri. Industri sportwears menjadi lebih mudah karena hampir semua proses dalam pembuatannya dilakukan oleh pihak ketiga atau outsources. Dalam hal ini, new entrants dapat dengan mudah mencari pabrik yang kompeten yang dapat membuat produk yang setara kualitasnya dengan produk ternama dengan desain yang mungkin lebih inovatif. Selain itu, outsource memberikan kemudahan kepada new entrants karena mereka tidak perlu modal yang besar untuk membangun pabrik karena proses manufaktur sudah dilakukan oleh pihak ketiga.
  • 10. 2. Buyers : HIGH Dikarenakan jumlah volume dan jenis model sepatu yang semakin banyak membuat konsumen memiliki banyak sekali pilihan produk yang hadir di depan mereka, ini membuat konsumen lebih mudah untuk berganti merk, selain itu perbedaan kualitas sepatu yang satu dengan yang lain semakin sulit dibedakan. Namun ada peluang baru dimana naiknya jumlah kaum hawa yang membeli produk sepatu ini. 3. Substitutes : MODERATE Jika dilihat dari sisi kebutuhan para atlit, maka tidak ada produk substitusi lainnya (footwear yang mereka gunakan adalah khusus untuk atlit, no substitute), namun ketika dilihat dari sudut pandang non-atlit atau sebagai fashion trend, muncul substitusi seperti sandal dan aksesoris lain semacamnya. 4. Suppliers : LOW Adidas dan Reebok sebagai merk global tentu saja memiliki daya tawar yang sangat baik kepada pihak supplier, dimana mereka memproduksi sepatu dalam jumlah yang amat besar dan ini berarti ada tingkat economic of scale yang baik pula. Selain itu, persaingan antara manufaktur sendiri –sebagai pihak outsource- dalam mengefisiensikan cost-nya menjadikan bargaining power mereka rendah. 5. Competitive Rivalry : HIGH Nike sebagai pemimpin pasar merupakan saingan terdekat dan terkuat dari Adidas, dimana persaingan dalam penjualan produk diantara dua manufaktur raksasa dunia ini sangatlah ketat, jadi hal ini tidak bisa dilihat dari jumlah pesaing, namun dari seberapa intensnya persaingan yang muncul. Selain itu Adidas juga menghadapi tekanan yang sama besarnya dari pesaing kecil lainnya dalam jumlah banyak. Menyimpulkan analisa Five Porters diatas, persaingan di industri cenderung tinggi, sehingga para pemain di industri ini harus memiliki strategi yang tepat untuk mempertahankan pangsa pasar atau justru menambah pangsa pasar. Salah satu yang dilakukan adidas untuk menambah pangsa pasarnya dan meningkatkan nilai sahamnya, adalah dengan melakukan akuisisi. Akuisisi harus memperhatikan apakah akuisisi tersebut mengarah pada strategic fit atau tidak, jika tidak, sebaiknya akusisi tidak dilakukan. Caranya adalah dengan melakukan three test analsis oleh Michael Porter. THREE TEST FOR DIVERSIFICATION Jadi, apa penyebab utama dari kerugian yang dialami oleh Adidas? Penyebab utama kerugian dari yang dialami oleh Adidas dikarenakan kegagalan ketika perusahaan mengakuisisi Solomon SA. Dengan menggunakan tools: three test for diversification, dapat diungkap beberapa hal sebagai penyebab kegagalan tersebut:
  • 11.  The industry attractiveness test Pada saat adidas mengakuisisi Salomon SA, industri winter sports sedang mengalami penurunan dan biaya yang dikeluarkan adidas untuk mengakuisisi Salomon SA cukup besar. Ukuran bisnis dan kinerja Salomon dirasa oleh investor tidak sebanding dengan biaya akuisisi yang harus dikeluarkan adidas, sehingga investor merasa enggan berinvestasi. Akibatnya harga saham adidas menjadi turun.  The cost-of-entry test Biaya akuisisi yang tinggi tersebut berdampak pada turunnya profit perusahaan sehingga tingkat ROI (Return on Investment) menjadi rendah, terutama karena pendapatan setelah dilakukannya akuisisi tidak mengalami peningkatan yang siginifikan.  The better-off-test Bisnis Salomon memiliki nature yang berbeda dengan Adidas. Adidas memfokuskan produk sepatu dan pakaiannya dalam hal inovasi, desain, dan membangun brand image produk mereka serta memasarkannya. Namun tidak begitu dengan Salomon, yang mana memproduksi perlengkapan olahraga, seperti ski, golf, sepeda, dan olahraga musim dingin. Akibatnya, diversifikasi ini tidak memberikan peluang bagi perusahaan untuk melakukan strategic fit. Penggabungan ini tidak lebih menguntungkan kedua-belah pihak. Terlebih lagi, Adidas tidak memiliki keahlian dan pengalaman dalam menangani industri winter sport, sehingga adidas tidak dapat meningkatkan atau memperbaiki core business dari Salomon. Analisa Perkembangan Finansial… Akuisisi yang dilakukan oleh adidas untuk bergabung dengan Salomon AS bertujuan untuk mengalahkan Nike dalam industri perlengkapan olahraga (sporting goods) dan menjadi yang teratas. Tahun 1997, pendapatan Nike mencapai $9.2 milyar, angka yang cukup besar bagi adidas untuk mengejar ketinggalan, dimana pada tahun yang sama pendapatan adidas sepertiga dari Nike. Terlebih lagi, setelah kemunculannya di tahun 1972, Nike berkembang begitu cepat melampaui para pesaing di industrinya. Dengan tujuan itulah, tahun 1998, adidas mengakuisisi Salomon SA. Namun perkembangan finansial di tahun 1998 sampai 2004 tidak mengalami peningkatan yang siginifikan untuk mengejar sang pemimpin industri. Harga saham adidas AG pun tidak meningkat terutama pada sampai pada tahun 2002, cenderung menurun, dan berada di bawah harga saham DAX.
  • 12. 12,000 10,000 856 8,000 2,473 6,000 4,000 2,000 263 487 327 587 441 703 545 714 707 684 637 658 633 653 804 Taylor Madeadidas Golf 2,333 Salomon 709 5,861 5,105 4,950 5,174 4,316 4,427 4,672 4,825 Reebok 6,626 7,133 Adidas 0 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 1999 Adidas Reebok Salomon TaylorMade 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2,57% 20,53% 24,33% 5,53% 19,76% 34,86% 3,27% 1,56% 23,58% 5,80% -4,20% 29,72% -3,04% -3,80% -9,90% 4,53% -0,76% -0,63% 13,28% 12,01% 13,05% 20,73% 7,65% -5,66% -6,07% Melihat kondisi itu, pada tahun 2005 adidas memutuskan untuk melepaskan bisnis unit Salomon, kecuali TaylorMade Golf. Akuisisi kedua dilakukan dengan menggandeng Reebok International Ltd. Akuisisi kedua ini merupakan perubahan besar untuk adidas AG, pendapatan adidas sendiri meningkat cukup tinggi, didukung dengan pendapatan dari Reebok dan TaylorMade Golf dari akuisisi sebelumnya. Pada 6 bulan pertama di 2008. Pendapatan perusahaan tumbuh sebesar 12% (adidas 16%, TaylorMade Golf 16%, dan Reebok -2%). Harga saham juga melonjak cukup signifikan hingga tahun 2008 dan cukup tinggi melampaui harga saham DAX. Jadi, apakah restrukturisasi perusahaan dapat meningkatkan nilai shareholder? POTENSI BAGI PENINGKATAN DAN KEUNTUNGAN YANG TINGGI DENGAN MENGAKUISISI REEBOK Pendapatan penjualan meningkat Kinerja keuangan membaik Nilai saham terus meningkat dan berada di atas nilai saham DAX Jaringan distribusi makin meluas dan makin kuat (merambah ke benua lain)  Peningkatan inovasi produk  Menambah dan memperluas target market, khususnya untuk perempuan  Meningkatkan dan mempertajam brand positioning bagi masingmasing unit bisnis    
  • 13. Mengapa Salomon gagal dan Reebok berhasil? Akuisisi yang dilakukan oleh adidas dengan Salomon memang mengalami kegagalan, karena sejumlah hal yang telah diungkap sebelumnya. Namun berbeda dengan Reebok, akuisisi Reebok membawa peningkatan pendapatan, terlebih lagi peningkatan nilai saham yang cukup signifikan. Penyebab keberhasilan tersebut, dapat dikatakan seperti berikut: “Reebok memiliki core bisnis yang sama dengan adidas, sehingga adidas sebagai parent company dapat melakukan perbaikan terhadap kinerja yang kurang baik dari Reebok dan sebaliknya reebok dapat bersinergi dengan adidas untuk mendapatkan economic of scale misalnya dengan menurunkan cost setelah terjadi akusisi.” The Inner and Outer 4Ps Four Inner P Product Core: Basketball Golf Football Running Training Tennis Women Outdoor Others: Bodycare Eyewear Watches Place Price Premium: Adidas Sports Performance Taylor's Made Golf Equipment Implementing World Class SCM by outsource 95% of its production phase Mid Range: Reebok Adidas Sports Style Penetrate to US and emerging markets Promotion Mass media Television and Internet Sponsorship of sport event Inner 4Ps ini akan lebih kuat apabila didukung oleh Outer 4Ps, sebagai berikut: Four Outer P People Understand of product's feature Rewarding point of sales experience Work Environment : stimulates innovation team spirit strong leadership employee engagement Partnership Major sporting events Notable athletes partnership Process Innovation of product per year in every business unit Following a distinctive but coordinated channel approach. Shared information of supply chain nodes. Shorten creation and product lead times Physical Evidence Store: 1.003 retailers 288 factory outlets 142 concept stores
  • 14. COMPETITIVE STRATEGY… Jadi, mengapa diferensiasi?  Adidas memiliki kaitan yang erat dengan olahraga sepakbola, olahraga ini membutuhkan inovasi yang terus menerus untuk dapat meningkatnya performa dari atlit sepakbola.  Nike sebagai market leader mengutamakan style dan teknologi merupakan produk dengan harga premium. Artinya, dalam industry sportswear, differensiasi adalah hal yang penting dilakukan untuk masuk ke dalam pasar karena perkembangan teknologi yang sangat pesat dan kebutuhan model yang cepat lifecycle-nya.  Emerging market yang mempunyai sales growth yang besar menjadi opportunites bagi adidas untuk penetrasi pasar. Dengan mengutamakan prinsip think globally, act locally, adidas dapat melakukan differensiasi untuk lebih mendekatkan adidas ke konsumen local.  Nike telah menjadi market leader sportswear di U.S. dalam jangka waktu yang lama sehingga brand equity akan produk Nike di sana sudah terbentuk dengan baik. Adidas harus hadir dengan strategi differensiasi yang lebih baik melalui inovasi dan perbaikan style yang dimiliki oleh mereka untuk meng-“erosi” Nike secara perlahan hingga dapat mengambil lebih banyak pangsa pasar di U.S. Dengan strategi diferensiasi ini, adidas diharapkan terus melebarkan sayapnya keluar, serta memenangkan pangsa pasar dunia, terutama di US dan emerging market seperti Russia dan China. ----FIN----