1. Adab dan Akhlak dlm Kesempurnaan Islam
penulis Al Ustadz Abu Usamah bin Rawiyah An Nawawi
Syariah Akhlak 12 - November - 2004 09:46:06
Adab dan akhlak dlm pandangan agama memiliki kedudukan yg tinggi dan mulia. Juga di
hadapan Allah dan Rasul-Nya bahkan di hadapan seluruh makhluk. Namun banyak orang
mengentengkan masalah ini dan menjadikan seakan-akan bagian luar dan jauh dari agama.
Sesungguh tdk demikian. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: َِإنَّكَ َعَلَى خَلَقَ َظِيَّم ٍَ
“Sesungguh kamu berbudi pekerti yg agung.” Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullah berkata:
“Makna adalah engkau berada di atas tabiat yg mulia.” Kata Al-Mawardi: “Ini makna yg
nampak.”
Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Makna adl bahwa pengamalan Al Qur’an perintah dan
larangan telah menjadi tabiat dan akhlak beliau dan beliau meninggalkan tabiat bawaan
sehingga apapun yg Al Qur’an perintahkan mk beliau melaksanakan dan apapun yg
dilarangan beliau meninggalkan hal tersebut. Berikut hal-hal yg telah diberikan oleh Allah
dari akhlak yg agung seperti sifat malu dermawan pemberani pemaaf lemah-lembut dan
semua bentuk akhlak yg baik sebagaimana telah shahih dari Anas bin Malik Mutafaq ‘alaih:
“Aku telah berkhidmat kepada Rasulullah selama sepuluh tahun. Beliau tdk pernah
mengatakan ‘ah’ sama sekali dan tdk pernah berta jika aku melakukan sesuatu kenapa aku
melakukan dan pada sesuatu yg tdk aku lakukan beliau tdk mengatakan kenapa kamu tdk
melakukannya? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adl orang yg paling baik
kelakuannya. Aku tdk pernah menyentuh sutra atau sesuatu pun yg lbh lembut dari tangan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku pun tdk pernah mencium misk dan minyak
wangi yg lbh wangi dari keringat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman: ِإَمِاَ َِْ ةَ َظَّ ِهللاَ ِنَّت هللاَهَمِيََ َّوِلَُِ َفِنَّلَغ ةِكَ َاِاََ ِهللاَ ٍَ ِإَمَ َاِاَّ َّو َنََّت َاَِْ َع ةََّْمَ ِاَّمََِِِْ ٍَ
َِننَّلَََّ َهللاََِْْ َو ََّي َو َِّْم َّو خَلَ ِزَِ َهللاََْ َاِتَلَ َََّ َ َّاِتَهللاِ ِحَّ ِإَِْعٍََّةك ٍَ ِإَمَ “Maka disebabkan rahmat dari Allah
kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. sekira kamu bersikap keras lagi berhati kasar
tentulah mereka menjauh kan dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka.
Mohonkanlah ampun bagi mereka dan musyawarahlah bersama mereka dlm urusan itu .
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad mk bertawakkal-lah. Karena sesungguh
Allah menyukai orang2 yg bertawakkal kepada-Nya.” Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah
mengatakan: “Makna ayat ini adl bahwa Rasulullah ketika bersikap lemah lembut terhadap
orang2 yg lari dari perang Uhud dan tdk memperlakukan mereka dgn kasar Allah
menjelaskan bahwa beliau bisa melakukan hal itu disebabkan taufik dari Allah.” Ibnu Katsir
mengatakan: Al-Hasan Al-Bashri berkata: “Demikianlah akhlak Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam dan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus beliau dengannya.” Abdullah bin
‘Umar radhiallahu ‘anhuma berkata: “Aku menjumpai sifat Rasulullah dlm kitab-kitab
terdahulu bahwa beliau tdk berkata kasar kotor dan tdk pula berteriak-teriak di pasar dan tdk
membalas perbuatan jelek dgn kejelekan tetapi beliau sangat pemaaf.” Syaikh Abdurrahman
As-Sa’di rahimahullah mengatakan: “Akhlak yg baik bila menyertai seorang pemimpin di
dunia akan menarik orang2 utk masuk ke dlm agama dan mendorong mereka utk cinta
kepada dan tentu dia akan mendapatkan pujian dan pahala yg khusus. Apabila akhlak yg jelek
menyertai seorang pemimpin dlm agama hal ini menyebabkan orang2 lari dari agama dan
membenci agama tersebut. Bersamaan dgn itu pelaku mendapatkan cercaan dan adzab yg
khusus. Kalau Allah mengatakan demikian kepada Rasul-Nya mk lebih-lebih kepada orang
lain. Bukankah termasuk dari kewajiban yg wajib dan perkara yg sangat penting adl
mengikuti akhlak-akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallamdan bergaul bersama orang
lain dgn cara meneladani pergaulan beliau berupa sifat kelemahlembutan akhlak yg baik dan
penyayang dlm rangka melaksanakan perintah Allah dan menarik orang ke dlm agama
2. Allah.” Demikian beberapa ayat yg menjelaskan kedudukan adab dan akhlak di dlm agama
berikut ucapan beberapa ulama ahli tafsir. Adapun dari Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam terlalu banyak dan kita mencukupkan hadits dari Abu Dzar Jundub bin Junadah
dan Abu Abdirrahman Mu’adz bin Jabal dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau
bersabda: َنَقَ َعَلََُّْ ََةِا َّعَّ َةى ٍَ ةَمَيَِْي َاَاَقَيِ َاَةََّنِق َََّّمِيََ ٍَ َاِاََ ةَت َِِنَ َو َّعِيَّ “Bertakwalah kamu
kepada Allah di mana saja kamu berada dan ikutilah perbuatan jelek dgn perbuatan baik
niscaya perbuatan baik itu akan menghapus perbuatan jelek dan berakhlaklah kamu kepada
manusia dgn akhlak yg baik.” 1 Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin
rahimahullah: “Pergaulilah manusia dgn akhlak yg baik dlm ucapan ataupun perbuatan hal itu
adl sangat baik dan perintah ini bisa menunjukkan wajib atau menunjukkan sunnah dan bisa
diambil faidah dari yaitu disyariatkan bergaul bersama manusia dgn perilaku yg baik
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tdk membatasi bagaimana cara bergaul dgn akhlak
krn penerapan akhlak yg baik itu berbeda sesuai dgn kondisi orang. Ada akhlak di sisi
seseorang baik dan di sisi orang lain jelek dan tiap orang yg berakal mengerti dan menimbang
hal itu.” Begitu pula bila kita melihat kitab-kitab karya para ulama kita akan menemukan
pembahasan tentang adab dan akhlak baik dlm kitab khusus ataupun dlm pembahasan
tersendiri secara global maupun secara terperinci. Contoh Al-Imam Al-Bukhari di dlm kitab
Shahih beliau menulis sebuah judul pembahasan Kitab Adab. Lebih khusus lagi beliau
memiliki kitab Al-Adab Al-Mufrad. Al-Imam Muslim di dlm kitab Shahih beliau menulis
sebuah bab Kitab Al-Birr wash Shilah wal Adab. Al-Imam At-Tirmidzi rahimahullah dlm
Sunan- menulis pembahasan khusus yg terkait dgn adab berjudul Kitab Al-Adab. Al-Imam
Ibnu Majah di dlm Sunan beliau menulis sebuah judul pembasan Kitab Adab. Al-Imam Al-
Ajurri menulis sebuah kitab yg berjudul Akhlak Ulama Ibnu Hazm memiliki karya berjudul
Al-Akhlaq wa As-Sair fi Mudawaati An-Nufus Badruddin Abu Ishaq Ibrahim memiliki karya
berjudul Tadzkiratu As-Sami’ wa Mutakallim fi Adab Al-’Alim wa Al-Muta’allim. Dan
masih banyak kitab ulama terdahulu yg memberikan perhatian tinggi terhadap permasalahan
adab dan akhlak2 yg semua menunjukkan bahwa adab dan akhlak adl perkara yg tdk bisa
lepas dari agama. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: َّنَمِىَهللاِ َْ َّةعَألَت َإَََّْيََّهللا َاََِّقَُ ةَِْيَّم
“Sesungguh aku diutus utk menyempurnakan budi pekerti yg baik.” 3 Begitu pun ulama di
masa kini memberikan perhatian yg besar terhadap akhlak. Ini bisa dilihat pada karya-karya
mereka seperti Asy-Syaikh Jamaluddin Al-Qashimi menulis sebuah kitab Jawami’ul Adab fi
Akhlaq Al-Anjab Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz menulis risalah berjudul Al-Ilmu wa
Akhlaq Ahlihi Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin memiliki risalah berjudul
Makarimul Akhlaq Asy-Syaikh Muqbil di dlm kitab beliau Al-Jami’ush Shahih menulis kitab
Al-Adab
Seorang Da’i dan Akhlak Da’i merupakan manzilah yg tinggi di hadapan Allah. Untuk
mendapatkan gelar tersebut tentu dgn memperbaiki hubungan dgn Allah dan menggali
agama-Nya.4 Kata da’i dlm bahasa syariat memiliki dua makna. Pertama da’i yg berada di
tepi neraka jahannam sebagaimana dlm hadits Hudzaifah Ibnul Yaman radhiallahu ‘anhu yg
dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan juga hadits Abdullah bin Mas’ud radhiallahu
‘anhu dlm riwayat Al-Imam Ahmad dan mafhum dari firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: َُِْ
َّاَِْأل َّيِ ةَُّ َظَََُّع َّزِنَّمَِ خَ َّم “Serulah kepada jalan Rabbmu dgn hikmah..” Kedua da’i ilallah
sebagaimana dlm ayat di atas. Adapun da’i ilallah hendak menjadikan firman Allah di bawah
ini sebagai perhiasan dlm langkah memikul amanat yg besar ini: َاَاَقَ ََ َهللاََِِ َّو َّْ ِهللاَِ َع ِحَّ ِإَألَ َْةََ ِنََُ
ََ ٍَ َا َّنىِ َْ ِهللاَنِ ٍَ َو هللاَوِاَ َْةََ ِنََّْ َِانََََّ َو َاََ “Sungguh telah ada pada diri Rasul suri tauladan yg baik
bagi bagi orang yg mengharap Allah dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. Al-
Imam Asy-Syaukani rahimahullah mengatakan: “Di dlm ayat ini terdapat cercaan bagi
orang2 yg tdk menyertai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dlm peperangan.
Sesungguh pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yg baik arti bahwa Rasulullah telah
mengorbankan diri utk berperang dan keluar menuju Khandaq utk membela agama Allah.
3. Dan ayat ini walaupun sebab khusus namun yg dimaksud adl umum dlm segala hal.” Ada
beberapa perkara penting yg terkait dgn akhlak seorang alim dan da’i ilallah. Dibawakan oleh
Al-Imam Al-Ajurri rahimahullah di dlm kitab beliau Akhlaq Ulama : “Apabila Allah
mengangkat seseorang di hadapan orang2 yg beriman sebagai sosok yg berilmu dan sosok yg
ilmu dibutuhkan oleh tiap orang mk ia berusaha menjadi orang yg tawadhu’ terhadap orang
alim seperti diri atau orang di bawahnya. Adapun ketawadhu’an terhadap orang yg sederajat
dengan muncul dlm bentuk rasa cinta kasih kepada mereka dan sangat berharap utk dekat
dengan dan bila orang tersebut tdk ada di samping mk hati mereka selalu berkait dengannya.”
Kemudian beliau mengatakan termasuk dari sifat seorang alim adl tdk pernah mencari
kedudukan di sisi para raja dan tdk menghinakan diri di hadapan mereka menjaga ilmu
kecuali kepada pemilik tdk pernah mengambil upah atas ilmu dan tdk pula dijadikan
jembatan utk terpenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Dia tdk mendekat kepada pemilik dunia
dan menjauhi orang2 fakir bahkan dia menjauhi ahli dunia dan merendah diri di hadapan
orang fakir dan orang shalih utk menyampaikan ilmu kepada mereka. Kalau dia memiliki
sebuah majelis ilmu mk dia berperilaku baik kepada tiap orang yg duduk di majelis lemah-
lembut kepada orang yg berta dan senantiasa menampilkan akhlak yg baik dan menjauhi
akhlak yg rendah
Dari uraian di atas mk jelas bahwa Islam dgn kesempurnaan dan keluasan cakupan dlm
bentuk aqidah manhaj ibadah akhlak mk tdk boleh utk dipisah-pisah dan kita dituntut utk
mengamalkan Islam sesempurna mungkin. Akhlak tdk bisa dipisahkan dari manhaj aqidah
atau ibadah. Arti dlm bermanhaj beraqidah dan beribadah butuh kepada akhlak yg baik yg
mencerminkan pembawa bendera ilmu Al Kitab dan As Sunnah di atas pemahaman As-
Salafus Shalih.Wallahu a’lam
1 Dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dlm Shahihul Jami’ no. 97 2 Seperti Al-Imam An-
Nawawi di dlm Kitab Riyadhus Shalihin dan Al-Hafidz Ibnu Hajar menulis sebuah judul di
dlm kitab Bulughul Maram Kitab Al-Jami’ bab Al-Adab dsb
3 Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dlm Silsilah Ash-Shahihah no. 45 4 Sebagaimana
firman Allah: َِانَّمَى َْ ِهللاَلَِْقَي ةََُّْ َو ٍَ َكةَوَعَُ َإِلَّقِ هللاَيٍََ َِن َّمِ ٍَ ِإَألِاَّت ِهللاَاَت َِن َّمِ َو َََّ ِاَ Allah akan
mengangkat orang2 yg beriman dan orang2 yg diberi ilmu beberapa derajat.