A20b3_YAHYA_LK Aksi Nyata_Deasain Layanan Bimbingan dan Konseling.pdf
1. Pada sesi ini, Bapak/Ibu telah mempelajari dan membuat rencana aksi nyata
terkait merencanakan kegiatan penyusunan program layanan BK yang sesuai dengan
hasil need assessment di sekolah masing-masing, serta menuangkan hasil pekerjaannya
pada dokumen PDF yang telah disediakan.
Perencanaan BK
1. Menentukan karakteristik siswa.
Karakteristik siswa di SMKN 1 Grati, siswa disini ditekankan kerjasama yang baik
satu sama lain, karena ketarunaan sehingga siswa disini dituntut untuk mampu
beradaptasi dengan baik, mandiri dan bertanggung jawab, serta harus mampu
memberikan feedback bagi sekolah dengan mengedepankan prestasi dan mampu
memenejemen waktu dengan baik sehingga dapat mengikuti seluruh rangkaian yang
ada disekolah dengan baik.
2. Penyusunan program.
Penyusunan program BK dengan berfokus pada 4 bidang layanan yaitu bidang
pribadi,sosial, belajar, karier. Adapun ciri-ciri program layanan yang baik : 1. Program
bimbingan dan konseling itu hendaknya dikembangkan secara bertahap dengan
melibatkan semua unsur atau staf sekolah dalam perencanaannya (guru, wali kelas,
kepala sekolah/wakil kepala sekolah, dan staf sekolah lainnya). 2. Program bimbingan
dan konseling itu hendaknya memiliki tujuan yang ideal, dan realitas dalam
perencanaannya. 3. Program bimbingan dan konseling itu hendaknya mencerminkan
komunikasi yang kontinu antara semua unsur atau staf yang bersangkutan. 4. Program
bimbingan dan konseling itu hendaknya menyediakan atau memiliki fasilitas yang
diperlukan. 5. Program bimbingan dan konseling hendaknya memberikan pelayanan
kepada semua siswa. 6. Program bimbingan dan konseling hendaknya menunjukkan
peranan yang signifikan dalam menghubungkan dan memadukan sekolah dengan
masyarakat. 7. Program bimbingan dan konseling hendaknya memberikan kesempatan
untuk melaksanakan penilaian terhadap diri sendiri.
3. Identifikasi kebutuhan.
Siswa merupakan sasaran kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Oleh sebab itu dalam
penyusunan program unsur siswa perlu dipertimbangkan terutama dalam menentukan jadwal kegiatan,
sehingga kegiatan yang dirancang tidak merugikan proses belajar siswa di sekolah. Dalam hal ini guru
bimbingan konseling dapat bekerja sama dengan unsur sekolah lainnya dalam menentukan jadwal
kegiatan serta kebutuhan apa yang akan diberikan kepada siswa dalam proses perkembangan secara
optimal
4. penyusunan rencana kegiatan yakni bentuk kegiatan yang seperti apa saja yang akan
dilakukan, pelaksanaan kegiatan yang telah disusun serta penilaian kegiatan agar
dapat dijadikan feedback dalam kegiatan layanan berikutnya.
2. RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Berani Menjadi Diri Sendiri
Kelas / Semester : 10 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik dapat mengetahui p
2. Peserta didik dapat menyebutkan
3. Peserta didik dapat mengidentifi
4. Peserta didik dapat mengetahui d
engertian penerimaan diri.
ciri-ciri penerimaan diri.
kasi faktor-faktor yang membentuk penerimaan diri.
ampak penerimaan diri
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ekspositori dan Diskusi Kelompok
2. Alat / Media : Laptop, LCD, Proyektor dan Powerpoint
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1. Konselor menjelaskan langkah-langkah kegiatan menggunakan teknik ekspositori. Kemudian dilanjut
dengan diskusi kelompok.
2. Langkah-langkah tersebut meliputi :
3. menstimulus siswa dengan a konsep.
4. memaparkan informasi terkait dengan tujuan yang telah dipaparkan.
5. Konselor menentukan diskusi yang akan dilakukan adalah diskusi kelompok kecil.
6. Konselor membagi kelompok kecil sesuai deretan bangku sejumalah 5-8 anak.
7. Konselor menjelaskan tujuan dari diskusi tersebut untuk mengetahui lebih lanjut tentang materi yang
telah disampaikan
8. Konselor memimpin proses diskusi dengan baik sehingga siswa dapat berpartisipasi aktif dan
bertanggung jawab dalam melaksanakan setiap tahapnya.
2. Tahap Inti
Kegiatan Konselor :
1. Konselor menyampaikan materi “Berani Jadi Diri Sendiri? Siapa Takut” dengan teknik ekspositori
hingga selesai.
2. Kemudian konselor menayangkan materi diskusi yang akan di diskusikan dengan kelompok kecil
dengan waktu yang telah disediakan.
Kegiatan Konseli :
1. Siswa memperhatikan informasi yang disampaikan dari guru BK/Konselor
2. Siswa diharapkan untuk fokus terhadap materi yang dijelaskan oleh Guru BK/Konselor
3. Siswa mendiskusikan materi kemudian melaporkan hasil diskusi
4. Setelah selesai melaporkan hasil diskusi, siswa diberikan waktu untuk bertanya terkait materi yang
belum dipahami.
5. Siswa menjawab pertanyaan refleksi yang diberikan konselor3.
3. Tahap Penutup
1. Konselor mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
2. Konselor memberikan penguatan kepada siswa terhadap pencapaian yang telah dilaksanakan karena
sudah berpartisipasi aktif dalam proses diskusi
3. Konselor merencanakan tindak lanjut pada pertemuan selanjutnya
4. Konselor mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
D. Evaluasi
3. 1. Evaluasi Proses : Mengadakan refleksi, Sikap siswa dalam mengikuti kegiatan: (semangat/ kurang semangat/
tidak semangat), Cara siswa menyampaikan pendapat atau bertanya:
Sesuai topik/ kurang sesuai dengan topik/ tidak sesuai dengan topik, Cara siswa memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan konselor:Mudah dipahami/ tidak mudah/ sulit dipahami.
2. Evaluasi Hasil : Merasakan suasana pertemuan: Menyenangkan/ kurang menyenangkan/ tidak
menyenangkan , Topik yang dibahas:Sangat penting/ kurang penting/ tidak penting, Cara konselor
menyampaikan:Mudah dipahami/ tidak mudah/ sulit dipahami, Kegiatan yang diikuti:Menarik/ kurang
menarik/ tidak menarik , Siswa diminta untuk menulis 5 resolusi dalam dirinya setelah mengetahui tentang
materi “Penerimaan Diri” dan mampu menerapkan penerimaan diri yang positif.
Probolinggo, Juli 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah SMKN 1 Grati Guru BK
Agus Yudiyanto,S.Pd,MM Berlianty Trishaputri, S.Pd
NIP.19691224 200003 1 003 NIP.
Lampiran 1. Uraian Materi
A. Penerimaan Diri
Berani Jadi Diri Sendiri ? Siapa Takut
Hurlock (1974) mendefinisikan self acceptance sebagai “the degree to which an
individual having considered his personal characteristics, is able and willing to live with them”
yaitu derajat dimana seseorang telah mempertimbangkan karakteristik personalnya, merasa
mampu serta bersedia hidup dengan karakteristiknya tersebut.
Sedangkan Aderson (dalam Sugiarti, 2008, p.11) menyatakan bahwa penerimaan diri
berarti kita telah berhasil menerima kelebihan dan kekurangan diri apa adanya. Menerima diri
berarti kita telah menemukan karakter diri dan dasar yang membentuk kerendahan hati dan
intergritas.
Dari definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penerimaan diri adalah
derajat dimana seseorang telah mengetahui karakteristik personalnya baik itu kelebihan maupun
kekurangannya dan dapat menerima karakteristik tersebut dalam kehidupannya sehingga
membentuk integritas pribadinya.
B. Ciri-ciri penerimaan diri
Secara rinci Jersild (dalam Hurlock, 1974), menyebutkan ciri-ciri penerimaan diri adalah
- Orang yang menerima dirinya memiliki harapan yang realistis terhadap keadaannya
dan menghargai dirinya sendiri. Artinya orang tersebut mempunyai harapan yang
sesuai dengan kemampuannya.
- Yakin akan standar-standar dan pengatahuan terhadap dirinya tanpa terpaku pada
pendapat orang lain.
- Memiliki perhitungan akan keterbatasan dirinya dan tidak melihat pada dirinya
sendiri secara irasional. Artinya orang tersebut memahami mengenai keterbatasannya
namun tidak mengeneralisir bahwa dirinya tidak ber-guna.
- Menyadari asset diri yang dimilikinya dan merasa bebas untuk menarik atau
melakukan keinginannya.
4. - Menyadari kekurangan tanpa menyalahkan diri sendiri. Orang yang menerima
dirinya mengetahui apa saja yang menjadi kekurangan yang ada dalam dirinya.
C. Faktor-faktor yang Membentuk Penerimaan Diri
Menurut Hurlock (2008) ada beberapa factor yang membentuk penerimaan diri seseorang,
yaitu :
- Pemahaman diri (self understanding).
Pemahaman diri merupakan persepsi diri yang ditandai oleh genuiness, realita,
dan kejujuran. Semakin seseorang memahami dirinya, semakin baik penerimaan
dirinya.
- Harapan yang realistis.
Ketika seseorang memiliki harapan yang realistis dalam mencapai sesuatu, hal ini
akan mempengaruhi kepuasan diri yang merupakan esensi dari penerimaan diri.
Harapan akan menjadi realistis jika dibuat sendiri oleh diri sendiri.
- Tidak adanya hambatan dari lingkungan (absence of environment obstacles)
Ketidakmampuan dalam mencapai tujuan yang realistis, dapat terjadi karena
hambatan dari lingkungan yang tidak mampu dikontrol oleh seseorang seperti
diskriminasi ras, jenis kelamin, atau agama. Apabila hambatanhambatan itu dapat
dihilangkan dan jika keluarga, peer atau orang-orang yang berada disekelilingnya
memberikan motivasi dalam mencapai tujuan, maka seseorang akan mampu
memperoleh kepuasan terhadap pencapaiannya.
- Sikap sosial yang positif
Jika seseorang telah memperoleh sikap social yang positif, maka ia lebih mampu
menerima dirinya. Tiga kondisi utama menghasilkan evaluasi positif antara lain
adalah tidak adanya prasangka terhadap seseorang, adanya penghargaan terhadap
kemampuan-kemampuan sosial dan kesediaan individu mengikuti tradisi suatu
kelompok sosial.
- Tidak adanya stress yang berat
Tidak adanya stress atau tekanan emosional yang berat membuat seseorang
bekerja secara optimal dan lebih berorientasi lingkungan daripada berorientasi diri
dan lebih tenang dan bahagia.
- Pengaruh keberhasilan
Pengalaman gagal dapat menyebabkan penolakan diri, sedangkan meraih
kesusksesan akan menghasilkan penerimaan diri.
- Identifikasi dengan orang yang memiliki penyesuaian diri yang baik
Sikap ini akan menghasilkan penilaian diri yang positif dan penerimaan diri.
Proses identifikasi yang paling kuat terjadi pada masa kanak-kanak. Perspektif diri
yang luas. Seseorang yang memandang dirinya sebagaimana orang lain memandang
dirinya akan mampu mengembangkan pemahaman diri daripada seseorang yang
perspektif dirinya sempit.
- Pola asuh yang baik pada masa anak-anak.
Pendidikan di rumah dan sekolah sangat penting, penyesuaian terhadap hidup,
terbentuk pada masa kanak-kanak, karena itulah pelatihan yang baik di rumah
maupun sekolah pada masa kanak-kanak sangatlah penting.
- Konsep diri yang stabil
Hanya konsep diri positif yang mampu mengarahkan seseorang untuk melihat
dirinya secara tidak konsisten.
D. Dampak Penerimaan Diri
Hurlock (1974) membagi dampak penerimaan diri menjadi dua kategori:
- Dalam penyesuaian diri
5. Lampiran 2
Mampu mengenali kelebihan dan kekurangannya, memiliki keyakinan diri (self
confidence) dan harga diri (self esteem), lebih bisa menerima kritik, penerimaan diri
yang disertai dengan rasa aman memungkinkan seseorang untuk menilai dirinya
secara lebih realistis sehingga dapat meng-gunakan potensinya secara efektif.
- Dalam penyesuaian sosial
Orang yang memiliki penerimaan diri akan merasa aman untuk menerima orang
lain, memberikan perhatiannya pada orang lain, menaruh minat terhadap orang lain,
seperti menunjukan rasa empati dan simpati.
Instrumen Evaluasi Hasil Layanan Bimbingan Kelompok
Nama Siswa : Kelas :
No Pertanyaan
Skor
1 2 3 4
1.
Saya memahami dengan baik tujuan yang diharapkan dari materi
bimbingan kelompok yang disampaikan
2.
Saya memperoleh banyak pengetahuandan informasi dari materi
bimbingan kelompok yang disampaikan
3.
Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai dengan materi yang
disampaikan.
4.
Saya meyakini diri saya akan lebih baik, apabila bersikap sesuai
dengan materi yang disampaikan.
5.
Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih positif setelah
mendapatkan materi bimbingan kelompok yang disampaikan.
6.
Saya dapat merubah perilaku sehingga kehidupan saya menjadi
lebih teratur dan bermakna
TOTAL SKOR
Keterangan :
1. Berikan tanda (√) pada skor yang sesuai. Dengan nilai 1 sebagai nilai minimum dan 4 sebagai nilai
maksimal.
2. Rumus akhir untuk menentukan hasil evaluasi tersebut adalah:
3. Kategori Hasil
Sangat baik ( 85% s.d 100%)
Baik (70% s.d 84%)
Cukup ( 55% s.d 69%)
6. Kurang ( Kurang dari 55%)
Lampiran 3
Instrumen Observasi terhadap Proses Layanan Bimbingan Kelompok
No Pertanyaan
Skor
1 2 3 4
1. Siswa terlibat aktif
2. Siswa antusias dalam mengikuti kegiatan
3. Siswa kreatif
4. Siswa saling menghargai
5. Siswa saling mengeluarkan pendapat
6. Layanan terselenggara dengan menyenangkan
7. Layanan sesuai alokasi waktu
TOTAL SKOR
Keterangan :
1) Berikan tanda (√) pada skor yang sesuai. Dengan nilai 1 sebagai nilai minimum dan 4 sebagai nilai
maksimal.
2) Rumus akhir untuk menentukan hasil evaluasi tersebut adalah:
3) Kategori Hasil
Sangat baik ( 85% s.d 100%)
Baik (70% s.d 84%)
Cukup ( 55% s.d 69%)
Kurang ( Kurang dari 55%)