1. SPESIFIKASI DIVISI 6, 8 DAN 10
Ir. Jawali Marbun MSc, PhD
Yogyakarta, 5-6 Oktoer 2018
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
2. Nama : DR. Ir. Jawali Marbun MSc
NIP : 195704301987031001
Pendidikan :
- 1982 : S1 Teknik Sipil ITB, Bandung
- 1985 : S2 Jalan Raya ITB, Bandung
- 2000 : PhD Geotechnic, Stratchclyde University, Glasgow, UK
Pekerjaan :
- 1994 : Kasi Standar, Bintek, Bina Marga
- 2003 : Kabag Multilateral, BPKLN, Setjen
- 2005 : Kabag Perencanaan Umum, BPKLN, Setjen
- 2006 : Kasubdit Teknik Jalan, Bintek, Bina Marga
- 2008 : Kasubdit Wil3, Dit. Wiltim, Binamarga
- 2010 : Kapusjatan, Balitbang
- 2013 : Ses Balitbang, PU
- 2015 : Kapus 3, BPSDM
- 2016 : Inspektur 3, ITJEN
- 2017 : Widyaiswara Utama, BPSDM
Penghargaan :
- Satya lencana 10 Tahun
- Satya Lencana 20 Tahun
- Bintang Wira Karya
7. Pedoman Utama dalam Pelaksanaan Pekerjaan
Jalan adalah :
Syarat –syarat Kontrak :
- Umum
- Khusus
SPESIFIKASI :
- UMUM
- KHUSUS
GAMBAR RENCANA
PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN
8.
9. 9
Next
Spesifikasi : Deskripsi dari Persyaratan Teknis (Engineering
Characteristic) dari suatu Produk atau Jasa yang diminta oleh si
Pengguna Jasa (Pemilik) yang harus dipenuhi oleh si Pemberi Jasa
(kontraktor).
Spesifikasi bersifat : ENGINEERING ( TECHNICAL ASPECT)
11. 11
1. End Result (Product) Specification
2. Method Specification
Si Client memberikan Persyaratan :
Karakteristik Teknis PRODUK AKHIR saja
PROSES PELAKSANAAN
Ada 2 Jenis Spesifikasi :
+
Produk Akhir
Si Client memberikan persyaratan :
12. 12
Struktur Penulisan Spesifikasi yang LENGKAP per Item
Pekerjaan adalah berurutan sbb. :
1. UMUM
2. PERSYARATAN
3. PELAKSANAAN
4. PENGENDALIAN MUTU
5. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
13. 13
Uraian Cakupan Pekerjaan
Pekerjaan Seksi yang Lain Berkaitan
Standar Rujukan
Kondisi Cuaca yang di Ijinkan
Mutu Pekerjaan dan perbaikan Pekerjaan yg tdk Memenuhi
Pengajuan Kesiapan Kerja
Pengembalian Kondisi sebagai Akibat Pengujian
Kondisi Tempat Kerja
Pengendalian lalu lintas
DLL
14. 14
Jenis Jenis Bahan yang diperlukan
Persyaratan Mutu Bahan yang diminta :
- Bahan Baku
- Campuran
- Produk Akhir
Jenis dan Persyaratan Peralatan yg
dibutuhkan
18. 18
Pengendalian Mutu mencakup 3
Tahap yaitu :
Tahap Bahan Mentah
Tahap Bahan Campuran
Tahap Bahan Terpasang
3 Tahap
19. 19
Pengendalian Mutu mengatur 5 Unsur
yaitu :
Objek Pengujian
Metoda Pengujian
Target Pengujian (Persyaratan)
Frekwensi Pengujian
Toleransi Hasil Pengujian
5 Hal
20. 20
Pengukuran : bagaimana kita menentukan
nilai mana yang akan dipakai sebagai dasar
perhitungan untuk Pembayaran
Pembayaran : Item yang dianggap sebagai
mata pembayaran termasuk satuan Jumlah
yang akan Dibayar
22. Divisi 9. Pekerjaan Harian dan
pekerjaan Lain-Lain
9.1. Pekerjaan Harian
Uraian kerja :
Mencakup pekerjaan yang semula tidak diperkirakan atau
tidak disediakan sebelumnya.
Menyangkut pekerjaan apa saja, asal berdasarkan
perintah Pengawas Pekerjaan, dapat berupa :
- Tambahan pekerjaan drainase, galian, timbunan,
stabilisasi, pengujian , pekerjaan pengembalian kondisi
sampai pelapisan ulang.
23. Persyaratan :
- Bahan : sesuai dengan ketentuan dalam
spesifikasi Bahan yang berkaitan.
- Peralatan : Memenuhi ketentuan dari
peralatan yang relevan.
25. Pengukuran dan Pembayaran
1.Pengukuran dan Pembayaran Tenaga kerja :
- Upah Tenaga kerja
- Pemakaian & pemeliharaan perkakas tangan
- Biaya transportasi ke dan dari lokasi pekerjaan.
26. 2. Pengukuran dan Pembayaran untuk
Peralatan :
- Upah supir, operator dan pembantunya
- Bahan bakar
- Pemeliharaan Peralatan
- Waktu lowong di lapangan
- Biaya pemindahan peralatan ke dan dari Lapangan
27. 3. Pengukuran dan Pembayaran untuk
Bahan :
- Kuantitas aktual bahan yang dipakai di lapangan
- Pembayaran sesuai dengan Harga satuan yang
relevan
- Bagi Harga satuan yang belum ada sebelumnya
dibayar berdasarkan Bill dari pembelian + 15 %.
28. 9.2 PEKERJAAN LAIN-LAIN
Uraian Pekerjaan meliputi :
- memasok, merakit dan memasang perlengkapan jalan
baru
- penggantian perlengkapan jalan lama seperti :patok
pengarah, patok ki lometer rel pengaman, paku jalan
(reflektif atau non reflektif), dll
29. DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN
PEKERJAAN MINOR
Meliputi :
8.1 Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama
8.2 Pengembalian Kondisi Bahu Lama pada Perkerasan Berpenutup Aspal
8.3 Pengembalian Kondisi Selokan, Saluran Air, Timbunan, Galian &
Penghijauan
8.4 Perlengkapan Jalan dan Pengatur lalu lntas
8.5 Penembalian Kondisi Jembatan
8.6 Kerb Pracetak Pemisah Jalan
8.7 Penerangan jalan dan Pekerjaan Elektrikal
8.8 Pagar Pemisah Pedestrian
30. DIV 8. PENGEMBALIAN KONDISI
DAN PEKERJAAN MINOR (1)
PENGEMBALIAN KONDISI & PEKERJAAN MINOR
1. PENGEMBALIAN KONDISI PERKERASAN LAMA
PATCHING > 40cm x 40cm & TOTAL <10m3/km
SEALING 10 – 30% per 100m & TOTAL ≤40m2
SPOT LEVELLING TOTAL < 10m3/km
GALIAN, PRIME/TACK COAT & PEMADATAN KEMBALI SUB-
GRADE TIDAK DIBAYAR TERPISAH
KERUSAKAN YG MELUAS AKIBAT KETERLAMBATAN
KONTRAKTOR MENJADI BEBAN KONTRAKTOR
1. PENGEMBALIAN KONDISI BAHU LAMA PADA
PERKERASAN BERPENUTUP ASPAL
RE-KONSTRUKSI BAHU JALAN ≤ 50m/km
TEBANG POHON Ø < 15cm DIUKUR 1m DIATAS TANAH
BESERTA AKAR-AKARNYA
31. PENGEMBALIAN KONDISI DAN
PEKERJAAN MINOR (Divisi 8)
PENGEMBALIAN KONDISI PERKERASAN LAMA
(Perbaikan lobang2 besar, keriting/gelombang sedalam > 3 cm, retak2
struktural lebar dan tanah dasar melemah).
Harus dilaksanakan sesegera mungkin dalam program pelaksanaan.
Lokasi ditetapkan dalam Survai Awal Kontraktor lalu dicantumkan
dalam Review Desain.
Klasifikasi: Perbaikan lobang > 40x40 cm dengan total volume setelah
penggalian ≤ 10 m3 per km; dan pelaburan antara 10 – 30 % setiap
100 m2 jalan beraspal dan luas tiap pelaburan ≤ 40 m2.
Pek. yang lebih besar dari Pengembalian Kondisi harus dibayar
dengan Peningkatan/Perbaikan (Divisi 2, 3, 5, atau 6).
Pek. Yang lebih kecil dari Pengembalian Kondisi harus dibayar dengan
Pemeliharaan Rutin (Divisi 10).
32. Divisi 8. PENGEMBALIAN KONDISI & PEK MINOR
Seksi 8.1 Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama
PATCHING < 40cm x 40cm & TOTAL <10m3/km
SEALING 10 – 30% per 100m & TOTAL ≤40m2
SPOT LEVELLING TOTAL < 10m3/km
GALIAN, PRIME/TACK COAT & PEMADATAN KEMBALI
SUB-GRADE TIDAK DIBAYAR TERPISAH
KERUSAKAN YG MELUAS AKIBAT KETERLAMBATAN
KONTRAKTOR MENJADI BEBAN KONTRAKTOR
Seksi 8.2 Pengembalian Kondisi Bahu Jalan lama pada
Perkerasan
Berpenutup Aspal
RE-KONSTRUKSI BAHU JALAN ≤ 50m/km
TEBANG POHON Ø < 15cm DIUKUR 1 m DIATAS TANAH
BESERTA AKAR-AKARNYA
34. Divisi 8. PENGEMBALIAN KONDISI & PEK MINOR
Seksi 8.1 Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama
PATCHING < 40cm x 40cm & TOTAL <10m3/km
SEALING 10 – 30% per 100m & TOTAL ≤40m2
SPOT LEVELLING TOTAL < 10m3/km
GALIAN, PRIME/TACK COAT & PEMADATAN KEMBALI
SUB-GRADE TIDAK DIBAYAR TERPISAH
KERUSAKAN YG MELUAS AKIBAT KETERLAMBATAN
KONTRAKTOR MENJADI BEBAN KONTRAKTOR
Seksi 8.2 Pengembalian Kondisi Bahu Jalan lama pada
Perkerasan
Berpenutup Aspal
RE-KONSTRUKSI BAHU JALAN ≤ 50m/km
TEBANG POHON Ø < 15cm DIUKUR 1 m DIATAS TANAH
BESERTA AKAR-AKARNYA
35. Permukaan jalan yang rusak dibongkar dengan jack hammer setelah batas-
batasnya dipotong dengan pavement cutter.
36. Kalau dasar galian lapis pertama masih menunjukkan retak-retak atau tidak
kokoh, perlu digali lebih dalam.
37. Penyemprotan Tack Coat perlu dilakukan merata ke seluruh bidang, termasuk
bidang tegak. Tack Coat yang baik adalah dari Aspal Emulsi.
38. • Hindari Tack Coat yang berlebihan / tergenangan, karena akan berpotensi
menimbulkan bleeding.
• Bagian perkerasan yang tidak kokoh harus dibongkar kembali.
49. Pada pemadatan awal, ¼ lebar roda pemadat sebaiknya berada di atas hamparan yang
belum dipadatkan, guna memudahkan diperolehnya kerataan sambungan memanjang.
51. Pembasahan roda tyre roller tidak boleh berlebihan; cukup dengan lap basah, tidak boleh
dengan minyak/solar; kalau perlu, boleh dengan air ditambah sedikit detergen. Roda tyre
roller perlu dipasang keset agar campuran aspal tidak menempel.
52. • Pada penggalian untuk pothole patching, harus diperiksa apakah bidang dasar
dan bidang-bidang tegak galian masih utuh. Apabila tidak, atau terdapat retak-
retak, maka harus digali lagi sampai bagian yang utuh.
• Ujung-ujung galian yang dilakukan menggunakan cold-milling machine harus
dibuat tegak dengan menggunakan jack hammer atau alat manual, jangan
dibiarkan berbentuk lengkung ¼ lingkaran karena akan menjadi tempat yang
lemah setelah pemadatan.
• Pergunakan aspal emulsi sebagai material tack coat. Jangan menggunakan MC.
• Tack Coat harus disemprotkan secara merata dengan jumlah / ketebalan
sesuai ketentuan Spesifikasi.
• Tack coating pada dasar galian yang permukaannya tidak rata tidak boleh
menimbulkan genangan pada bagian-bagian yang rendahnya, karena akan
mengakibatkan kelebihan tack coat, dan nantinya akan naik ke atas akibat
beban lalu lintas sehingga menimbulkan bleeding di permukaan jalan.
Yang harus dan tidak boleh dilakukan
dalam pekerjaan scrapping and filling :
53. Scrapping & Filling
Scrapping dengan Cold Milling Machine :
Sampai kedalaman yang dasarnya kokoh.
Sisi-sisi samping dan ujung harus tegak.
Filling :
Tack Coating yang baik menggunakan Aspal Emulsi.
Tack Coat diusahakan merata dengan jumlah /
ketebalan yang benar, meliputi bidang dasar dan
bidang tegak galian.
Filling material baru dihampar setelah Aspal
Emulsi break (ditandai dengan perubahan warna
dari coklat ke hitam), dan air di permukaan
menguap.
54. Seksi 8.3 Pengembalian Kondisi Selokan, Saluran Air,
galian,
Timbunan & Penghijauan
MENCAKUP DRAINASE, LERENG & PENGHIJAUAN
DIBAYAR MENURUT MASING-MASING PAY ITEM,
KECUALI : STABILISASI LERENG DNG TANAMAN &
PENANAMAN POHON/SEMAK BARU
Seksi 8.4 Perlengkapan Jalan & Pengatur LL, Marka,
Rambu,
Patok Pengarah, Mata Kucing, Kerb
Divisi 8. PENGEMBALIAN KONDISI & PEK MINOR
(lanjutan)
55. DIV 8. PENGEMBALIAN KONDISI
DAN PEKERJAAN MINOR (2)
3. PENGEMBALIAN KONDISI SELOKAN, SALURAN AIR,
TIMBUNAN, GALIAN & PENGHIJAUAN
MENCAKUP DRAINASE, LERENG & PENGHIJAUAN
DIBAYAR MENURUT MASING-MASING PAY ITEM, KECUALI :
STABILISASI LERENG DNG TANAMAN & PENANAMAN
POHON/SEMAK BARU
4. PERLENGKAPAN JALAN & PENGATUR LALU LINTAS
(pekerjaan minor yang sebenarnya)
Pengecatan tidak boleh dilaksanakan pada suatu permukaan yg
baru diaspal kurang dari 1 bulan setelah pelaksanaan lapis
permukaan, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan
Tebal basah min.0,38 milimeter untuk “cat bukan termoplastik”
dan tebal min. 1,50 mm untuk “cat termoplastik”
56. Seksi 8.5 Pengembalian Kondisi Jembatan
LANTAI JEMBATAN : BETON & KAYU
PELAPISAN PERMUKAAN BAJA STRUKTUR
Divisi 8. PENGEMBALIAN KONDISI & PEK MINOR
(lanjutan)
57. Keretakan akibat Gaya
Lintang pada Balok
Tebal Lapisan Aspal
diatas lantai jembatan
sekitar 20 cm
memberikan kontribusi
Dead Load yang
sangat significant
59. Inspeksi Keberadaan Lateral
Stop di Pilar Jembatan
Pembuatan Stopper Beton
Baru untuk menahan
perherakan horizontal
Lateral Stop yang akan
dilengkapi
STOPPER BETON BARU
60. Tidak ada Lateral Stop &
Lubang untuk Lateral Stop
pada Balok Melintang Ujung
Jembatan Rangka
Lateral Stop menggantung
di bawah Balok Melintang
Ujung Jembatan Rangka.
Pergerakan horizontal kedua
bantalan karet ditahan oleh
Stopper Beton
LATERAL STOP
BALOK MELINTANG UJUNG
BANTALAN KARET
STOPPER BETON
61. DIVISI 10 PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN
Meliputi :
10.1 Pemeliharaan Rutin Perkerasan, Bahu Jalan,
Drainase, Perlengkapan Jalan dan Jembatan
10.2. Pemeliharaan Jalan Samping dan Jembatan
62. DIV 10. PEKERJAAN
PEMELIHARAAN RUTIN (1)
10.1 PEMELIHARAAN RUTIN PERKERASAN, BAHU
JALAN, DRAINASE, PERLENGKAPAN JALAN DAN
JEMBATAN
PEMELIHARAAN RUTIN PERKERASAN
PATCHING < 40cm x 40cm
SEALING < 10% per 100m
PEMELIHARAAN RUTIN BAHU JALAN
PENGISIAN LUBANG, BUKAN RE-KONSTRUKSI
PEMOTONGAN RUMPUT (TINGGI MAKS. 5cm) PADA RUANG
MILIK JALAN
PEMELIHARAAN RUTIN SELOKAN, SALURAN AIR,
GALIAN DAN TIMBUNAN
PEMBERSIHAN SALURAN & GORONG-GORONG
63. DIV 10. PEKERJAAN
PEMELIHARAAN RUTIN (2)
PEMELIHARAAN RUTIN PERLENGKAPAN JALAN LAMA
YANG ADA (Road Furniture)
PEMBERSIHAN PERLENGKAPAN JALAN,
PENGECATAN HURUF YANG TIDAK TERBACA
PEMELIHARAAN RUTIN JEMBATAN
PEMERIKSAAN KOMPONEN UTAMA JEMBATAN
PEMBERSIHAN KOMPENEN JEMBATAN
PEMERIKSAAN KONDISI SEMUA SALURAN AIR YG BERDEKATAN
DNG JEMBATAN SELAMA & SETELAH BANJIR
2. PEMELIHARAAN JALAN SAMPING DAN
JEMBATAN
JALAN DAN JEMBATANDI LUAR RUAS PROYEK YG DIGUNAKAN
OLEH KONTRAKTOR
64. PEMELIHARAAN RUTIN (Divisi 10)
PEMELIHARAAN RUTIN PERKERASAN, BAHU JALAN,
DRAINASE, PERLENGKAPAN JALAN DAN JEMBATAN
Dibayar secara bulanan dari Harga Penawaran LUMP SUM
(bukan berdasarkan kuantitas bahan aktual yang digunakan).
Kontraktor harus dianggap telah melakukan pemeriksaan
lapangan secara teliti sebelum mengajukan Penawaran dan telah
mengetahui dengan jelas kondisi aktual lapangan, sehingga
Harga Penawarannya telah mencakup pekerjaan yang diperlukan
selama Periode kontrak, dengan memperhitungkan kondisi lalu
lintas, perkerasan lama dan cuaca, serta kerusakan yang mungkin
terjadi antara saat penawaran dan saat lapangan diserahkan.
Kegiatan harus dimulai saat serah-terima lapangan sampai
berakhirnya Periode Kontrak.
65. Divisi 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN
Seksi 10.1 Pemeliharaan Rutin Perkerasan, Bahu Jalan,
Drainase, Perlengkapan Jalan
PATCHING > 40cm x 40cm
SEALING > 10% per 100 m
PEMELIHARAAN RUTIN BAHU JALAN
PENGISIAN LUBANG, BUKAN RE-KONSTRUKSI
PEMELIHARAAN PEKERJAAN BAHU JALAN YANG SUDAH
DITERIMA
PEMOTONGAN RUMPUT (TINGGI MAKS. 5 cm)
PEMELIHARAAN RUTIN DRAINASE
PEMBERSIHAN SALURAN & GORONG-GORONG
PEMELIHARAAN RUTIN PERLENGKAPAN JALAN
PEMBERSIHAN PERLENGKAPAN JALAN,
PENGECATAN HURUF YANG TIDAK TERBACA
66. Divisi 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN (lanjutan)
PEMELIHARAAN RUTIN JEMBATAN
PEMERIKSAAN KOMPONEN UTAMA JEMBATAN
PEMBERSIHAN KOMPENEN JEMBATAN
PEMERIKSAAN KONDISI SEMUA SALURAN AIR YG
BERDEKATAN DNG JEMBATAN SELAMA & SETELAH BANJIR
Seksi 10.2 Pemeliharaan Jalan Samping & Jembatan
JALAN DAN JEMBATAN DI LUAR RUAS PROYEK YG
DIGUNAKAN OLEH KONTRAKTOR
JIKA KONTRAKTOR GAGAL MENGERJAKAN MAKA
PEKERJAAN DAPAT DIAMBIL ALIH DIREKSI PEKERJAAN
DNG BIAYA AKTUAL + DENDA 10%
67. Keretakan akibat Gaya
Lintang pada Balok
67
Tebal Lapisan Aspal
diatas lantai jembatan
sekitar 20 cm
memberikan kontribusi
Dead Load yang
sangat significant