1. UJI KOMPETENSI
FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /
KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
FOTO ASESI
Skema Sertifikasi : Ahli Madya Teknik Jalan
Kualifikasi : Ahli Jenjang 8
Nama Asesi : M. Chanip
NIK Asesi :
Tgl. Asesmen :
TUK :
Nama Asesor :
2. PETUNJUK / INSTRUKSI
• Buatlah presentasi berdasarkan pengalaman anda dalam
melaksanakan pekerjaan di Proyek Konstruksi sebagai Ahli Madya
Teknik Jalan
• Materi yang disampaikan singkat dan padat
• Lampirkan foto/dokumen/gambar dalam slide presentasi ini sebagai
pendukung dalam presentasi anda
• Waktu untuk presentasi di hadapan Asesor ± 15 Menit
• Asesor akan menggali Kompetensi Asesi melalui pertanyaan untuk
Mendukung Tugas Praktik Demonstrasi
3. SUBSTANSI PRESENTASI
• Substansi yang harus disampaikan antara lain:
• Project Overview/Project Charter
• Survei Pendahuluan (Reconnaissance Survey)
• Data Primet dan Sekunder
• Rekayasa Lalu Lintas, Analisis Geometik Jalan dan Rekayasa Geoteknik
• RAB, Skedul Pekerjaan, Gambar Kerja dan Metode Kerja
• Struktur bawah dan atas jalan
• Bangunan pelengkap jalan
• Pre Construction Meeting (PCM)
• Pelaksanaan K3
• Justifikasi Teknis
• Laporan-laporan Pelaksanaan Kegiatan
• Hal-hal lain-lain yang anda anggap perlu untuk dipresentasikan
4. Nama Proyek : Peningkatan Jalan Malo - Selogabus
Lokasi : Bojonegoro, Jawa Timur
Kontraktor : PT. Gala Karya
Konsultan Pengawas : CV. Mulia Karya
Cara Pembayaran : Termyn
Nilai Kontrak Awal : Rp. 20.608.218.821,00
Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran 2021
Waktu Pelaksanaan : 210 Hari Kalender
Masa Pemeliharaan : 180 Hari Kalender
Panjang Jalan : 4.616 M
5. Survei Pendahuluan
Pekerjaan Peningkatan Jalan Malo – Selogabus di Bojonegoro meliputi
pekerjaan strouss, pengecoran jalan rigid beton bertulang, pembuatan
TPT dan bangunan penunjang lainnya yang sesuai dengan prosedur dan
metode kerja yang ada.
6. Data Primer Dan Data Sekunder
Divisi 1 Umum:
- Mobilisasi
- Manajemen dan Keselamatan
Lalu Lintas
- Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
- Manajemen Mutu
Divisi III. Pekerjaan Tanah dan
Geosintetik
- Galian Biasa (Dinding Penahan Tanah)
- Timbunan Biasa Bekas Galian
- Timbunan Pilihan Dari Sumber Galian
- Galian Pembingkaran Paving Block
dan kerb Pracetak
Divisi V. Perkerasan Berbutir dan
Perkerasan Beton Semen
- Lapis Pondasi Agregat Kelas A
- Lapis Pondasi Agregat Kelas S
Divisi VI. Perkerasan Jalan Beraspal
- Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair
/ Emulsi
- Laston Lapis Aus (AC-WC)
Divisi VII. Perkerasan Struktur
- Pembongkaran Aspal
- Beton Struktur Fc 10 Mpa
- Beton Struktur Fc 30 Mpa
- Anyaman Kawat Yang Di Las
- Baja Tulangan Polos 280
- Baja Tulangan Sirip 280
- Beton Struktur Fc 20 Mpa (TPT)
- Tiang Bor Beton, Dia 250 mm
7. Rekayasa Lalu Lintas
Pekerjaan Peningkatan Jalan dilakukan
dengan metode buka tutup / zig –zag antar
300 – 500 m menyesuaikan kondisi lain
seperti jembatan / opritan dengan dijaga
oleh flagman.
FLAG MAN 1
FLAG MAN 2
FLAG MAN 3
19. Metode Kerja
PEKERJAAN OPRIT
Pek. Persiapan
Pek. Lapis Pondasi Agregat A
Lapis Resap Pengikat - Aspal
Cair / Emulsi
Laston Lapis Aus (AC-WC)
Finishing
20. Pre Construction Meeting (PCM)
PCM atau Pre Construction Meeting merupakan rapat pra pelaksanaan
pekerjaan yang diselenggarakan oleh pemilik pekerjaan yang dihadiri oleh
direksi pekerjaan sebagai unsur pengendalian, direksi teknis sebagai
pengawas teknis dan penyedia jasa sebagai pelaksana pekerjaan.
PCM dilakukan paling lambat 7 (tujuh ) hari sejak diterbitkannya SPMK /
Surat Perintah Mulai kerja dan dituangkan dapat Berita Acara dan
ditandatangani oleh Direksi pekerjaan, wakil direksi pekerjaan dan penyedia
Jasa.
Hal – hal yang dibahas dalam PCM meliputi : struktur organisasi,
penyamaan presepsi dalam dokumen kontrak, usulan usulan perubahasn,
pembahasan prosedur administrasi, presentasi penyedia jasa, presentasi
konsultan pengawas, pembahasan kendala yang akan timbul dan rencana
penyelesaiannya, masalah terkait metode, dan hal – hal yang belum
tertuang dalam kontrak
21. Rancangan Keselamatan Kerja (RKK)
1. Menjamin keselamatan kerja sesuai deng
an persyaratan yang ditentukan dalam perat
uran kerja atau persyaratan yang diwajibkan
untuk setiap bidang pekerjaan
2. Menggunakan segala kapasitas dan komp
etensi individual untuk kenihilan kecelakaan
konstruksi
3. Menyediakan kotak obat pelengkap untuk
pertongan pertama pada kecelakaan (PPPK)
4. Menyediakan Alat keselamatan kerja, sepatu
proyek , sarung tangan, helm, dan alat alat lain
yang diperlukan untuk menjamin keselamatan
kerja
5. Menyediakan alat transportasi yang siap
sewaktu – waktu diperlukan untuk angkutan
pertolongan pertama
6. Menyiapkan petugas untuk mengawasi se
tiap pekerjaan dari kelalaian pada kondisi lin
gkungan kerja sehingga memperkecil resiko
kecelakaan
22. Program Mutu
Untuk mendapatkan hasil tepat waktu, tepat mutu
serta tepat sasaran, maka pelaksanaan pekerjaan
dikerjakan tenaga ahli masing – masing bagian
pekerjaan, dengan material/bahan sesuai spesifikasi
teknik serta berkoordinasi dengan pengawas
lapangan dan direksi serta dinas terkait.
Setelah menerima Surat Perintah Mulai kerja,
mengajukan surat permohonan untuk memulai
melaksanakan pekerjaan, dengan tujuan agar
nantinya tidak ada suatu masalah apapun terhadap
pelaksanaan Pekerjaan.
Untuk mencapai tujuan pekerjaan tersebut adalah
meningkatkan prasarana jalan untuk pelayanan
kepada masyarakat. Sehingga di dalam melaksanakan
pekerjaan berusaha semaksimal mungkin untuk
mendapatkan hasil pekerjaan yang baik.
Sosialisasi pekerjaan kepada masyarakat setempat
dengan pihak pengguna jasa, konsultan pengawas,
dan pihak-pihak yang terkait dalam proyek tersebut
agar nantinya proyek dapat berjalan dengan lancar.
Sebelum memulai pekerjaan, melakukan koordinasi
secara intern, antara lain membahas tentang
kendala pekerjaan, personil yang tepat, spesifikasi
teknis, dan yang lainnya, agar nantinya dapat
bekerja secara professional, saling bekerja sama
dengan baik dan satu pemahaman tentang
pekerjaan tersebut sehingga dicapai satu hasil yang
baik.
24. Justifikasi Teknis
Justifikasi Teknis disusun berdasarkan hasil rekayasa lapangan (field
engineer) yang dilaksanakan Bersama ketiga pihak yaitu pengelola
teknis kegiatan , kontraktor pelaksana dan direksi teknis.
Pada justifikasi teknis memerlukan data – data sebagai berikut :
a. Data perencanaan awal (origin design)
b. Survey ulang pengukuran , antara lain :
- Pengukuran situasi (polygon)
- Pengukuran cross section ( potongan melintang)
- Pengukuran long section (potongan memanhang)
a. Kegiatan perencanaan Teknik
b. Pokok – pokok permasalahan
c. kesimpulan