Tiga kalimat:
Studi kasus menggunakan balanced scorecard untuk mengukur kinerja manajemen PT Sari Husada. Hasilnya menunjukkan kinerja yang baik dari empat perspektif balanced scorecard yaitu keuangan, konsumen, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan. Kinerja keuangan meningkat dengan peningkatan ROI dan kas, loyalitas konsumen terjaga, inovasi produk terus berlangsung, dan pelatihan karyawan bertambah.
Bisnis pt.adhi karya tbk kelompok 10 13.15-convertedDindaSeptiahArini
1. Manajemen proses bisnis berfokus pada menemukan, mengoptimalkan, memodelkan, memantau dan menganalisis aktivitas bisnis dan proses bisnis perusahaan untuk mencapai tujuan.
2. Studi kasus di PT Adhi Karya menganalisis penerapan manajemen proses bisnis untuk mengukur kinerja perusahaan melalui indikator kinerja proses bisnis dan pembuatan laporan manajerial.
3. Pengukuran kinerja bertujuan meningkatkan
Dokumen tersebut membahas tentang Balanced Scorecard yang merupakan sistem pengukuran kinerja perusahaan yang menilai kinerja dari empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Dokumen ini juga menjelaskan definisi, keunggulan, dan proses penerapan Balanced Scorecard.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Rangkuman penelitian mengukur kinerja rumah sakit umum dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard yang meliputi empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran & pertumbuhan. Penelitian dilakukan dengan kasus RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari selama tiga tahun dari 2009 hingga 2011. Hasilnya menunjukkan kinerja rumah sakit
Bisnis pt.adhi karya tbk kelompok 10 13.15-convertedDindaSeptiahArini
1. Manajemen proses bisnis berfokus pada menemukan, mengoptimalkan, memodelkan, memantau dan menganalisis aktivitas bisnis dan proses bisnis perusahaan untuk mencapai tujuan.
2. Studi kasus di PT Adhi Karya menganalisis penerapan manajemen proses bisnis untuk mengukur kinerja perusahaan melalui indikator kinerja proses bisnis dan pembuatan laporan manajerial.
3. Pengukuran kinerja bertujuan meningkatkan
Dokumen tersebut membahas tentang Balanced Scorecard yang merupakan sistem pengukuran kinerja perusahaan yang menilai kinerja dari empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Dokumen ini juga menjelaskan definisi, keunggulan, dan proses penerapan Balanced Scorecard.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Rangkuman penelitian mengukur kinerja rumah sakit umum dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard yang meliputi empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran & pertumbuhan. Penelitian dilakukan dengan kasus RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari selama tiga tahun dari 2009 hingga 2011. Hasilnya menunjukkan kinerja rumah sakit
balanced scorecard dan manajemen strategikErna NaaNoo
Dokumen tersebut membahas penerapan balanced scorecard dalam manajemen strategik perusahaan, mulai dari perumusan strategi, perencanaan, implementasi, hingga evaluasi kinerja. Balanced scorecard digunakan untuk menerjemahkan strategi perusahaan menjadi kegiatan operasional agar tujuan jangka pendek dan panjang dapat tercapai secara efisien dengan memanfaatkan sumber daya secara bijak."
Dokumen tersebut membahas tentang Balanced Scorecard, yaitu sistem pengukuran kinerja yang menilai kinerja perusahaan dari 4 perspektif yakni pembelajaran dan pertumbuhan, proses bisnis, pelanggan, dan finansial. Balanced Scorecard dikembangkan untuk mengatasi kelemahan sistem pengukuran tradisional yang hanya berfokus pada aspek finansial.
Balanced Scorecard (BSC) merupakan sistem pengukuran kinerja yang mengintegrasikan ukuran keuangan dan nonkeuangan untuk menerjemahkan strategi perusahaan menjadi tujuan dan inisiatif yang dapat diukur pada berbagai perspektif seperti pelanggan, proses internal, pembelajaran dan pertumbuhan, serta keuangan. BSC memungkinkan komunikasi dan eksekusi strategi secara menyeluruh di perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan balanced scorecard pada manajemen kualitas. Secara singkat, balanced scorecard adalah sistem pengelolaan untuk mengimplementasikan strategi, mengukur kinerja secara menyeluruh, dan mengkomunikasikan visi serta sasaran kepada pemangku kepentingan melalui empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran & pertumbuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang Balanced Scorecard (BSC) sebagai metode pengukuran kinerja organisasi secara komprehensif. Ia menjelaskan pengertian, sejarah, konsep dasar, dan langkah-langkah penerapan BSC serta keunggulannya dibanding sistem pengukuran tradisional yang hanya fokus pada perspektif keuangan. BSC dirancang untuk menerjemahkan strategi organisasi menjadi tujuan yang dapat di
Makalah ini membahas tentang Balanced Scorecard, yaitu sistem pengukuran kinerja yang mempertimbangkan empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Balanced Scorecard dikembangkan untuk mengurangi kelemahan pengukuran kinerja konvensional yang hanya berfokus pada aspek keuangan."
Tm 1 analisis manajemen proses bisnis pada pt.adhi karya kelompok 10_senin 13.15giatamaistian1
1. Analisis manajemen proses bisnis pada PT Adhi Karya Tbk meliputi lima lini bisnis perusahaan yaitu konstruksi, EPC, properti, real estat, dan investasi infrastruktur.
2. PT Adhi Karya berupaya meningkatkan kinerja dan daya saing dengan memperkuat kompetensi SDM melalui pelatihan berkelanjutan di ADHI Learning Center.
3. Manajemen proses bisnis bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektiv
Balanced Scorecard (BSC) adalah alat pengukuran kinerja strategis yang seimbang yang mencakup empat perspektif, yaitu finansial, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. BSC dikembangkan pada tahun 1990-an sebagai cara untuk mengukur kinerja perusahaan secara lebih komprehensif dibanding hanya menggunakan ukuran finansial. BSC memungkinkan perusahaan untuk menetapkan sasaran
Teks ini membahas pergeseran peran akuntansi manajemen dari kontrol berbasis angka kearah pemenuhan kepuasan pelanggan dan pemberdayaan pekerja. Akuntansi manajemen yang dahulu hanya berfokus pada informasi keuangan, kini perlu mengintegrasikan informasi non-keuangan seperti proses bisnis, kualitas, dan loyalitas pelanggan untuk mendukung daya saing perusahaan di era globalisasi.
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Internal Environmen...Rudy Harland
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas analisis lingkungan internal perusahaan berdasarkan pendekatan rantai nilai atau value chain analysis.
2. Rantai nilai membagi aktivitas perusahaan menjadi aktivitas primer dan aktivitas pendukung.
3. Analisis rantai nilai digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas mana yang memberikan kontribusi terbesar bagi keunggulan bersaing perusahaan.
This presentation discusses several operating systems including Ubuntu, Windows XP, Windows 7, and Mac OS. It provides brief descriptions of each system, noting key facts such as their developers, original release dates, and some of their main features. For example, it states that Ubuntu is a Debian-based Linux distribution named after an African philosophy, Windows XP was released in 2001 for mainstream consumer use, and the original Mac OS was introduced in 1984 and was integral to the original Macintosh.
This document provides information about an introductory philosophy course. It outlines the course description, learning objectives, requirements and policies. The course will explore fundamental philosophical questions regarding knowledge, reality, the mind, personal identity, morality and more. Students will complete exams, an essay and participation to be evaluated for a letter grade. Academic integrity, attendance, and participation policies are also outlined.
balanced scorecard dan manajemen strategikErna NaaNoo
Dokumen tersebut membahas penerapan balanced scorecard dalam manajemen strategik perusahaan, mulai dari perumusan strategi, perencanaan, implementasi, hingga evaluasi kinerja. Balanced scorecard digunakan untuk menerjemahkan strategi perusahaan menjadi kegiatan operasional agar tujuan jangka pendek dan panjang dapat tercapai secara efisien dengan memanfaatkan sumber daya secara bijak."
Dokumen tersebut membahas tentang Balanced Scorecard, yaitu sistem pengukuran kinerja yang menilai kinerja perusahaan dari 4 perspektif yakni pembelajaran dan pertumbuhan, proses bisnis, pelanggan, dan finansial. Balanced Scorecard dikembangkan untuk mengatasi kelemahan sistem pengukuran tradisional yang hanya berfokus pada aspek finansial.
Balanced Scorecard (BSC) merupakan sistem pengukuran kinerja yang mengintegrasikan ukuran keuangan dan nonkeuangan untuk menerjemahkan strategi perusahaan menjadi tujuan dan inisiatif yang dapat diukur pada berbagai perspektif seperti pelanggan, proses internal, pembelajaran dan pertumbuhan, serta keuangan. BSC memungkinkan komunikasi dan eksekusi strategi secara menyeluruh di perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan balanced scorecard pada manajemen kualitas. Secara singkat, balanced scorecard adalah sistem pengelolaan untuk mengimplementasikan strategi, mengukur kinerja secara menyeluruh, dan mengkomunikasikan visi serta sasaran kepada pemangku kepentingan melalui empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran & pertumbuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang Balanced Scorecard (BSC) sebagai metode pengukuran kinerja organisasi secara komprehensif. Ia menjelaskan pengertian, sejarah, konsep dasar, dan langkah-langkah penerapan BSC serta keunggulannya dibanding sistem pengukuran tradisional yang hanya fokus pada perspektif keuangan. BSC dirancang untuk menerjemahkan strategi organisasi menjadi tujuan yang dapat di
Makalah ini membahas tentang Balanced Scorecard, yaitu sistem pengukuran kinerja yang mempertimbangkan empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Balanced Scorecard dikembangkan untuk mengurangi kelemahan pengukuran kinerja konvensional yang hanya berfokus pada aspek keuangan."
Tm 1 analisis manajemen proses bisnis pada pt.adhi karya kelompok 10_senin 13.15giatamaistian1
1. Analisis manajemen proses bisnis pada PT Adhi Karya Tbk meliputi lima lini bisnis perusahaan yaitu konstruksi, EPC, properti, real estat, dan investasi infrastruktur.
2. PT Adhi Karya berupaya meningkatkan kinerja dan daya saing dengan memperkuat kompetensi SDM melalui pelatihan berkelanjutan di ADHI Learning Center.
3. Manajemen proses bisnis bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektiv
Balanced Scorecard (BSC) adalah alat pengukuran kinerja strategis yang seimbang yang mencakup empat perspektif, yaitu finansial, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. BSC dikembangkan pada tahun 1990-an sebagai cara untuk mengukur kinerja perusahaan secara lebih komprehensif dibanding hanya menggunakan ukuran finansial. BSC memungkinkan perusahaan untuk menetapkan sasaran
Teks ini membahas pergeseran peran akuntansi manajemen dari kontrol berbasis angka kearah pemenuhan kepuasan pelanggan dan pemberdayaan pekerja. Akuntansi manajemen yang dahulu hanya berfokus pada informasi keuangan, kini perlu mengintegrasikan informasi non-keuangan seperti proses bisnis, kualitas, dan loyalitas pelanggan untuk mendukung daya saing perusahaan di era globalisasi.
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Internal Environmen...Rudy Harland
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas analisis lingkungan internal perusahaan berdasarkan pendekatan rantai nilai atau value chain analysis.
2. Rantai nilai membagi aktivitas perusahaan menjadi aktivitas primer dan aktivitas pendukung.
3. Analisis rantai nilai digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas mana yang memberikan kontribusi terbesar bagi keunggulan bersaing perusahaan.
This presentation discusses several operating systems including Ubuntu, Windows XP, Windows 7, and Mac OS. It provides brief descriptions of each system, noting key facts such as their developers, original release dates, and some of their main features. For example, it states that Ubuntu is a Debian-based Linux distribution named after an African philosophy, Windows XP was released in 2001 for mainstream consumer use, and the original Mac OS was introduced in 1984 and was integral to the original Macintosh.
This document provides information about an introductory philosophy course. It outlines the course description, learning objectives, requirements and policies. The course will explore fundamental philosophical questions regarding knowledge, reality, the mind, personal identity, morality and more. Students will complete exams, an essay and participation to be evaluated for a letter grade. Academic integrity, attendance, and participation policies are also outlined.
The document provides information about EduProz, an education center that offers distance learning courses for management and IT streams. It offers classroom facilities free of cost with experienced faculty and infrastructure to ensure a comfortable learning environment. EduProz helps students prepare for interviews and land jobs through its career counseling and placement cells. It is conveniently located in Dwarka, Delhi near metro stations.
The document provides information about different desktop and mobile operating systems:
- Windows is the most widely used desktop OS, with over 90% market share. It has gone through several versions from Windows XP to Windows 8.
- Mac OS X is also a powerful desktop OS popular among graphic designers. It provides features like Spotlight and Dashboard widgets.
- Linux is a popular open-source alternative to Windows. Google's Chrome OS is based on Linux.
- Virtualization software allows a single computer to run multiple guest operating systems virtually.
- Popular mobile OSes include Android, iOS, Blackberry OS, Windows Phone, and WebOS. Each was developed by different companies like Google, Apple, RIM,
After configuring the boot sequence, the installation process begins by displaying progress bars and loading screens. The installer then prompts the user to select language, time, and keyboard settings before allowing installation to begin. It asks the user to accept the license terms and choose between upgrading and custom installing Windows. The user selects a disk space allocation for Windows and clicks next to begin copying files. The setup process displays ongoing installation tasks and automatically restarts upon completion. It then configures network and user account settings before finalizing and displaying the Windows desktop.
This document outlines a competency-based curriculum for a Computer Hardware Servicing NC II qualification in the Information and Communication Technology sector. The course is designed to develop the knowledge, skills, and attitudes of a computer service technician according to industry standards. The course covers 392 hours of instruction organized into modules addressing basic, common, and core competencies related to installing, maintaining, configuring, and diagnosing computer systems and networks. Assessment methods include hands-on demonstration, direct observation, oral/written exams, and practical testing.
AN APPLICATION OF SOLAR DRYER IN ORDER TO REMOVE MOISTURE AND DIFFERENCIATING...Anugrah Soy
Due to the current trends towards higher cost of fossil fuels and uncertainty regarding future cost
and availability, use of solar energy in food processing will probably increase and become more
economically feasible in the near future.The solar dryer is one of them which help to preserve our food and many eatable things like vegetable fruits and many more things . In this experiment we find that how much moisture removed from the sample which is present in solar dryer and the sample which is present in ordinary air and we compare both of them by mathematical calculation. In this paper we took green chili, some of the chili we put inside the dryer and some in the ordinary air and then compare their moisture removed with respect to time and temperature.
The document summarizes the history and classification of different types of computers. It discusses pre-mechanical, mechanical, electronic, optical and biological computers. It then describes the two basic kinds - analog and digital computers. The rest of the document focuses on generations of computers from first to fourth generation, describing their components, capabilities and sizes. It concludes with widely accepted classifications based on size, power and other criteria.
This document describes a solar dryer created by a student named Amit Kumar. It discusses what a solar dryer is, the need for solar drying, the construction of the student's solar dryer project, how it works, and its advantages and limitations. The student's solar dryer uses a solar panel to power a motor that rotates a rod inside a black wooden chamber with a glass cover to dry substances efficiently using solar energy. It also functions as a filter. The document concludes that solar drying can help reduce food waste and losses for farmers in India where sunlight is abundant.
Drying is the oldest preservation technique of agricultural products and it is an energy intensive process. High prices and shortages of fossil fuels have increased the emphasis on using alternative renewable energy resources. Drying of agricultural products using renewable energy such as solar energy is environmental friendly and has less environmental impact.
This document provides a module plan for teaching the competency of installing and configuring computer systems. It outlines 5 learning outcomes including assembling computer hardware, preparing installers, installing operating systems and device drivers, installing application software, and conducting testing and documentation. For each outcome, it describes the learning activities, assessment plans, and the teacher's self-reflection. It also includes an introduction to the module, the learning outcomes, sample session plans, and module content details.
This document describes solar food drying methods and provides details on a study comparing solar-assisted spouted bed drying to open-air drying of peas. Key points include:
1) Solar-assisted spouted bed drying uses hot air from a solar collector to dry peas inside a column, allowing for continuous particle-air contact and faster drying rates compared to open-air drying.
2) An experiment was conducted to evaluate the drying rates, quality parameters, shrinkage and rehydration of peas dried using the solar spouted bed dryer versus open-air drying.
3) Peas were dried in the solar spouted bed dryer and open-air using a mesh cage, and
This document is a daily lesson log for a teacher teaching 11th grade students about online safety, security, ethics and etiquette standards related to their professional fields. The lesson uses indigenous concepts from the local culture like "Mansagawsaw" and "Manjalus" which refer to proper standards for cleaning rice fields. Over five sessions, students learn about ICT security concepts, discuss examples, complete activities, and visit a rice field to take photos illustrating proper cleaning techniques according to local standards. The teacher reflects on using contextualized lessons that actively engage students in learning.
This document provides information about different types of computers:
- Digital computers operate using binary digits (0s and 1s) and can be classified by purpose (special vs general) and size/performance (microcomputers, minicomputers, mainframes, supercomputers).
- Analog computers use continuously variable physical quantities like voltage to model problems. Hybrid computers have features of both analog and digital computers.
- The document describes characteristics of microcomputers, minicomputers, mainframes, and supercomputers and provides examples of computers in each category. It also briefly discusses analog, hybrid, and personal computers.
This document provides learning materials for maintaining computer systems and networks, including:
1. Information on planning maintenance procedures such as designing systematic plans for hardware and software, and workplace safety procedures.
2. Details on the tools, materials, and equipment needed for maintenance including protective gear, wiring tools, and testing devices.
3. Instructions for how to use the module and lists the learning outcomes of planning and preparing maintenance procedures, maintaining systems and networks, and inspecting and testing them.
Installing computer systems and networks ModuleMyra Ramos
This document appears to be a training module for the competency-based qualification of Computer Hardware Servicing NC II. It outlines the learning outcomes and assessments trainees must complete to achieve certification. The module provides information sheets, task sheets, and other learning activities to help trainees independently develop the required knowledge and skills to diagnose and troubleshoot computer systems. It emphasizes independent and self-paced learning with trainer assistance available.
The document provides information on planning and preparing for the installation of computer systems and networks. It outlines the necessary tools, equipment, materials and references needed for the installation. Safety policies and procedures for working with computer equipment are also discussed to ensure personal safety while performing installations.
The document discusses key concepts about the solar system including:
- The mass of the solar system is concentrated in the gas giant planets like Jupiter due to their large sizes, not densities.
- The planets orbit the sun on elliptical paths and revolve in the same direction counter-clockwise when viewed from above the north pole.
- Planets revolve around the sun at different rates, with inner planets revolving faster, and rotate at different rates, with inner planets rotating slower.
- Prograde motion is counter-clockwise rotation when viewed from above the north pole, while retrograde motion is clockwise.
Media and Information Literacy (MIL) 4.MIL Media Literacy (Part 2)- Key Conce...Arniel Ping
Learners will be able to…
1. identify and explain the key concepts in media analysis (SSHS);
2. discuss key questions to ask when analyzing media messages (SSHS); and
3. apply the discussed strategies in analyzing and deconstructing media messages (SSHS).
I- Media Literacy
A. Key Concepts In Media Analysis
B. Key Questions to Ask When Analyzing Media Messages
C. Class Activities
Formative Assessment: Analyzing and Deconstructing Media Messages
Penerapan balanced scorecard dalam pengukuran sistem kinerja organisasi dan...Daniel Panuturi Marbun
Dokumen tersebut membahas penerapan Balanced Scorecard dalam pengukuran sistem kinerja organisasi. Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen strategik yang menerjemahkan visi dan strategi organisasi menjadi tujuan operasional dan ukuran kinerja. Balanced Scorecard mengukur kinerja dari empat perspektif yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Dokumen ini juga membahas langkah-langkah implementasi
Dokumen tersebut membahas pengukuran kinerja menggunakan Balanced Scorecard (BSC) dan bagaimana BSC dapat diterapkan di fungsi Teknologi Informasi (TI). BSC menggunakan empat perspektif untuk mengukur kinerja yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. BSC dapat membantu TI merencanakan, memfokuskan, dan mengelola strateginya serta menyelaraskan kinerja
Tm2 pemetaan konsep mpb pt.adhi karya tbk_kelompok 10_13.15giatamaistian1
1. Manajemen proses bisnis berfokus pada menemukan, mengoptimalkan, memodelkan, memantau dan menganalisis aktivitas bisnis dan proses bisnis perusahaan untuk mencapai tujuan.
2. Studi kasus di PT Adhi Karya menganalisis penerapan manajemen proses bisnis untuk mengukur kinerja perusahaan melalui pengukuran kinerja proses bisnis dan pembuatan laporan manajerial.
3. Output utama meliputi laporan penjualan,
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya manajemen kinerja yang efektif bagi perusahaan untuk mencapai visi dan misinya. Manajemen kinerja efektif perlu memenuhi kriteria seperti relevansi, sensitivitas, keandalan, dapat diterima, dan praktis. Balanced Scorecard digunakan sebagai salah satu sistem manajemen kinerja yang menghubungkan strategi dengan kinerja melalui empat perspektif.
Dokumen tersebut membahas pendekatan Balanced Scorecard untuk sektor publik dengan menjelaskan pengertian, komponen, dan proses penerapannya pada organisasi pemerintahan daerah di Indonesia dengan contoh Pemprov Kalimantan Timur."
Dokumen tersebut merupakan laporan kinerja penjualan triwulan I dari Baron Ruswandi, agen asuransi PT. X Cabang Jakarta Timur, yang mencakup indikator kinerja penjualan polis asuransi jiwa berkala, sekaligus, total premi, dan jumlah polis untuk masing-masing produk asuransi jiwa berkala dan sekaligus beserta target yang ditetapkan perusahaan.
Balanced scorecard merupakan alat pengukuran kinerja yang menilai kinerja perusahaan dari empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Balanced scorecard memungkinkan perusahaan untuk menetapkan sasaran strategis dan mengukur kinerja berdasarkan empat perspektif tersebut. Balanced scorecard juga digunakan sebagai alat perencanaan strategis dan pengelolaan kinerja karyawan.
Balanced scorecard merupakan metode pengukuran kinerja modern yang menggunakan ukuran strategis yang seimbang antara keuangan dan non-keuangan, jangka pendek dan panjang, serta internal dan eksternal untuk menterjemahkan strategi perusahaan menjadi tujuan dan ukuran kinerja yang dapat menilai kinerja saat ini dan masa depan perusahaan. Metode ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990-an dan sejak itu banyak diimplementasikan
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar evaluasi kinerja, pengukuran kinerja, motivasi, kepuasan kerja, kompensasi, dan audit kinerja. Secara khusus membahas teori-teori terkait, tujuan, metode pengukuran, dan langkah-langkah penerapannya dalam konteks sumber daya manusia dan organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi kinerja sumber daya manusia, termasuk pengertian evaluasi kinerja, fungsi evaluasi, pengukuran kinerja (HR scorecard), dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja. Secara khusus, dokumen tersebut menjelaskan bahwa evaluasi kinerja digunakan untuk menilai kinerja karyawan, menentukan kebutuhan pelatihan, dan sebagai dasar untuk kebijakan promosi dan kompens
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
833 2803-1-sm
1. JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA
Vol. III No. 1 – Tahun 2004
Hal. 40 - 50
BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN
KINERJA MANAJEMEN ( Studi Kasus Pada PT Sari Husada)
Irwan Susanto
Abdullah Taman
Sukirno
Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur kinerja manajemen PT Sari Husada dengan
metode balanced scorecard, yaitu pada empat perspektif kinerja balanced scorecard, dan hubungan antar
perspektif dalam membentuk kinerja manajemen secara komprehensif.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan metode survei dengan teknik
ex post facto, yakni hanya mencari data yang ada tanpa memberi perlakuan atau manipulasi variabel
maupun subjek yang diteliti. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan sasaran dari
penelitian ini adalah mencari atau menggambarkan fakta secara faktual tentang pengendalian
manajemen dan efektivitas kinerja dengan menggunakan metode balanced scorecard.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari strategi PT Sari Husada dengan dua strategi
yaitu strategi produksi dan strategi pemasaran cukup berhasil dalam meningkatkan kinerja
perusahaan dalam empat perspektif balanced scorecard. Ukuran kinerja balanced scorecard tahun 2000
dan 2001 dari perspektif keuangan cukup baik dengan meningkatnya nilai ROI sebesar 2,41 %
(tumbuh 7,7 %) dan ROE sebesar 4,3 % (tumbuh 15 %). Peningkatan tersebut dipicu
pertumbuhan pendapatan yang lebih besar daripada pertumbuhan biaya. Demikian pula
pertumbuhan nilai kas perusahaan meningkat pada tahun 2001 daripada tahun 2000 sebagai wujud
peningkatan kinerja keuangan perusahaan dalam pengelolaan kas. Dari perspektif konsumen,
kinerja PT Sari Husada cukup baik dengan sedikitnya keluhan yang masuk dan banyak umpan
balik serta hubungan baik dengan konsumen terbukti adanya konsultasi dari konsumen kepada
perusahaan. Loyalitas konsumen cukup baik dengan dipertahankannya pangsa pasar 50 – 60 % dari
total produsen makanan bayi di Indonesia. Perspektif proses bisnis internal cukup baik dengan
adanya inovasi produk baru walaupun intensitas untuk tahun 2001 lebih kecil daripada tahun 2000.
Peralatan baru juga mengalami pertumbuhan dengan meningkatnya jumlah anggaran yang
dihabiskan yang lebih besar di banding tahun 2000. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
mengemukakan kinerja yang cukup baik tercermin dari berkurangnya jumlah karyawan pada tahun
2001 yang diindikasikan bahwa terjadi pengoptimalan terhadap sumber daya yang ada. Jumlah
pelatihan yang diselenggarakan bertambah dari 91 buah pelatihan menjadi 98 pelatihan walaupun
jumlah peserta menurun dari tahun.2000.
Kata Kunci : Balanced scorecaard, Keuangan, Konsumen, Proses Bisnis, Pembelajaran dan Pertumbuhan.
Irwan Susanto Alumni Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
Abdullah Taman Staff pengajar Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
Sukirno adalah Staff pengajar Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
40
2. 41
JPAI Vol. III No.1 Tahun 2004
I. PENDAHULUAN
Globalisasi telah digulirkan dengan dibukanya perdagangan bebas tingkat Asean
tahun 2003 atau Asean Free Trade Area (AFTA) dan ke depan telah menghadang
perdagangan bebas tingkat dunia yang direncanakan berlaku pada tahun 2020 menuntut
perusahaan agar mampu bersaing dan berkompetisi di pasar bebas. Di masa yang disebut
sebagai abad informasi, informasi menjadi hal penting. Perusahaan yang ingin terus maju
harus memiliki kemampuan menajerial yang tinggi dengan tuntutan membuat keputusan
secara cepat dan tepat. Kecepatan dan ketepatan memerlukan dukungan informasi yang
berupa data dan analisis terhadap situasi internal maupun situasi eksternal perusahaan.
Keakuratan data merupakan kunci yang akan mempermudah manajemen dalam
mengambil keputusan yang tepat. Manajemen tidak lagi hanya mengandalkan intuisi
dalam mengambil keputusan, namun harus didukung data dan fakta. Terdapat banyak
metode dan teknik pengambilan keputusan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif
untuk memecahkan masalah bisnis dan membuat estimasi terhadap kecenderungan
lingkungan bisnis di masa depan.
Demikian pula dalam pengukuran kinerja perusahaan terus berkembang sampai
mencapai hasil yang optimal. Hasil yang optimal dalam pengukuran tersebut akan dapat
memberikan informasi strategis bagi manajemen untuk mengambil keputusan.
Kebutuhan informasi internal tidak hanya terfokus pada informasi keuangan, informasi
lain juga dibutuhkan sebagai indikator ukuran yang lebih komprehensif. Perspektif
pengendalian dalam pengukuran kinerja dapat berubah sejalan dengan kebutuhan
manajemen pada keputusan informasi tersebut.
Antisipasi manajemen terhadap segala tantangan yang selalu datang memerlukan
alat ukur yang lebih lengkap dan lebih komprehensif. Perubahan dunia bisnis
menyebabkan kinerja keuangan tidak lagi memadai dalam mengukur kinerja manajemen.
Kekuatan menajerial perusahaan memerlukan keputusan finansial dan non finansial
dalam mengatasi permasalahan yang muncul, Kebutuhan informasi yang lebih baik
merupakan awal munculnya metode Balanced scorecard sebagai salah satu metode
pengendalian yang menitikberatkan pada kelengkapan. Pengukuran kinerja selain pada
aspek keuangan juga pada aspek kepuasan konsumen, aspek proses bisnis internal, dan
aspek pembelajaran dan pertumbuhan.
Mengingat luasnya masalah yang dapat dimunculkan dalam penelitian ini maka
penelitian ini hanya menitikberatkan pada pengukuran kinerja perusahaan dengan
metode balance scorecard, yaitu pada empat perspektif kinerja balanced scorecard, dan
hubungan antar perspektif dalam membentuk kinerja manajemen secara komprehensif.
Masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : “bagaimana kinerja PT Sari Husada
Tbk. dari perspektif keuangan, konsumen, proses bisnis internal., dan pembelajaran dan
pertumbuhan serta hubungan masing-masing kinerja ?”.
II. KAJIAN TEORI
1. Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem yang digunakan untuk
merencanakan berbagai kegiatan perwujudan visi perusahaan melalui misi yang telah
dipilih dan untuk mengimplementasikan dan mengendalikan pelaksanaan rencana
kegiatan tersebut (Mulyadi,1999:214).
2. Sistem pengukuran kinerja
a. Definisi Kinerja
Kinerja atau performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang
atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan
3. Irwan Susanto, Abdullah Taman, Sukirno
42
tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum sesuai dengan moral dan etika.
(Suyadi Pawirosentono,1999:2)
b. Sistem pengukuran kinerja
Menurut Mulyadi (1999:227) pengukuran kinerja adalah penentuan secara
periodik efektivitas operasional suatu organisasi dan personelnya berdasarkan
sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan utama
pengukuran kinerja adalah memotivasi personel dalam mencapai sasaran organisasi
dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar
membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi.
3. Balanced scorecard
a. Sejarah Balanced Scorecard
Pada tahun 1990, Nolan Norton Institute bagian riset Kantor Akuntan
Publik KPMG di USA yang dipimpin oleh David P Norton menyeponsori studi
tentang pengukuran kinerja dalam organisasi masa depan. Studi ini didorong oleh
kesadaran bahwa pada waktu itu ukuran kinerja keuangan yang digunakan
perusahaan sudah tidak memadai. Balanced scorecard digunakan untuk
menyeimbangkan usaha dan perhatian manajemen kepada kinerja keuangan dan non
keuangan, serta kinerja jangka pendek dan kinerja jangka panjang. Balanced scorecard
ditujukan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja manajemen. Balanced
scorecard merupakan ukuran kinerja manajemen dengan ukuran aspek keuangan dan
non keuangan. Berdasarkan pendekatan balance scorecard, kinerja keuangan yang
dihasilkan oleh manajemen harus merupakan akibat diwujudkannya kinerja dalam
pemuasan kebutuhan konsumen, pelaksanaan proses bisnis internal yang produktif
dan efektivitas biaya dan pembangunan personel yang produktif dan berkomitmen.
Tabel 1. Contoh Pendekatan Balanced Scorecard Untuk Perluasan Ukuran Kinerja
Perspektif
Sasaran
dan
Ukuran kinerja eksekutif
strategi
Keuangan
Share holder value
Economic value added
Bauran pendapatan
Arus kas
Asset turn over
biaya
Konsumen
Firm equity
Kepuasan konsumen harga dan kualitas
Konsumen baru
kenaikan pangsa pasar
Kualitas hubungan konsumen
Kecepatan waktu layanan
Proses
bisnis Organizational
Jumlah aplikasi baru
internal
capital
Cycle time
On time delivery
Cycle effectivenes
Pembelajaran dan. Human capital
Skill coverage (kapabilitas karyawan)
Pertumbuhan
Komitmen karyawan
(Sumber : Mulyadi , 2001 : 133)
Ukuran kinerja non keuangan yang ditambahkan akan membuat eksekutif
manajemen terpacu untuk memperhatikan dan melaksanakan usaha-usaha yang
merupakan pemacu sesungguhnya bagi perwujudan kinerja keuangan. Kinerja
keuangan dalam jangka panjang tidak dapat dihasilkan melalui usaha-usaha semu,
4. 43
JPAI Vol. III No.1 Tahun 2004
tetapi harus diwujudkan melalui usaha-usaha nyata dengan menghasilkan value bagi
konsumen, meningkatkan produktivitas, cost effectiveness, proses bisnis, dan
meningkatkan kapabilitas dan komitmen karyawan.
b. Konsep Balanced Scorecard
Balanced Scorecard terdiri dari dua kata, kartu skor (scorecard) dan berimbang
(balance). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja
seseorang, kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak
diwujudkan oleh seseorang di masa depan. Melalui kartu skor, skor yang hendak
diwujudkan di masa depan dibandingkan hasilnya dengan hasil kinerja
sesungguhnya. Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap
kinerja personel yang bersangkutan. (Mulyadi,2000:2).
Tujuan dan pengukuran Balanced scorecard bukan hanya penggabungan dari
ukuran keuangan dan non keuangan melainkan merupakan hasil dari suatu proses
atas bawah (top-down) berdasarkan misi dan strategi dari suatu unit usaha. Misi dan
strategi tersebut harus dapat diterjemahkan dalam tujuan dan pengukuran yang lebih
nyata. Dalam proses perumusan misi dan visi organisasi harus dilakukan secara
bersama-sama dengan budaya dan tujuan (goal) organisasi sehingga dapat memberi
motivasi kepada organisasi itu sendiri guna mencapai tujuan organisasi
c. Perspektif Pengukuran Kinerja
Kumpulan kinerja tersebut terangkum dalam empat perspektif sebagai berikut :
1. Ukuran kinerja dari perspektif keuangan
Balanced scorecard mempertahankan pengukuran keuangan, dengan tujuan
melihat kontribusi penetapan suatu strategi pada laba perusahaan. Pada
pengukuran kinerja keuangan maka perusahaan harus mendeteksi keberadaan
industri yang dimilikinya. Menurut Kaplan ada tiga tahap perkembangan industri
yaitu growth, sustain, dan harvest (Kaplan:1996 : 48). Tahapan bisnis growth
merupakan tahap awal dalam kehidupan perusahaan. Ciri-cirinya produk atau jasa
yang diproduksi memiliki pertumbuhan potensial yang signifikan. Bisnis dalam
tahapan ini mungkin memiliki cash flow yang negatif dan return on invest capital yang
rendah. Investasi yang dibuat untuk masa depan mungkin menghabiskan lebih
banyak kas daripada hasil yang rata-rata dapat dihasilkan. Tujuan keuangan
secara menyeluruh akan berupa persentase tingkat pertumbuhan dalam
pendapatan dan tingkat pertumbuhan penjualan.
Perusahaan secara umum berada dalam tahapan sustain, dimana mereka
masih tetap menarik investasi dan reinvestasi tetapi dengan catatan mampu
menghasilkan pengembalian investasi modal yang baik. Bisnis dalam tahap ini
diharapkan untuk dapat mempertahankan market share yang sudah ada dan
mungkin menumbuhkan dari tahun ke tahun. Tujuan keuangan secara umum
dalam tahapan ini berhubungan dengan profitabilitas. Dalam tahap harvest,
merupakan tahap kematangan bisnis dimana perusahaan ingin memanen investasi
yang telah ditanamkan. Tujuan keuangan menyediakan fokus pada tujuan dan
ukuran dalam seluruh perspektif ukuran kinerja. Semua ukuran harus merupakan
sebuah hubungan sebab akibat yang berakhir pada peningkatan kinerja keuangan.
Kartu skor haruslah menceritakan strategi, yang dimulai dengan tujuan keuangan
jangka panjang, dan kemudian dihubungkan dengan proses keuangan, konsumen,
proses internal, dan pada akhirnya pekerja dan sistem yang dibutuhkan dalam
tujuan ekonomi jangka panjang.
5. Irwan Susanto, Abdullah Taman, Sukirno
44
Ukuran keuangan dan non keuangan bukanlah hubungan yang saling
menggantikan, namun merupakan hubungan timbal balik yang saling
mempengaruhi. Ukuran kinerja keuangan menunjukkan apakah strategi dan
implementasinya mampu memberikan nilai tambah dan meghasilkan laba bagi
perusahaan serta peningkatan share holder value. Aspek keuangan kemudian
dipengaruhi oleh aspek non keuangan, demikian pula sisi nonkeuangan
dipengaruhi oleh sisi keuangan. Ukuran keuangan diwujudkan dalam profitabilitas,
nilai tambah ekonomis, pertumbuhan penjualan atau kas yang dihasilkan, efisiensi
biaya, dan share holder value. (Garrison dan Noreen., 2000: 214). Aspek yang
diukur dalam perspektif ini yaitu : pangsa pasar, pertumbuhan dan bauran
pendapatan, asset turn over, return on investment, dan penurunan biaya. Ukuran yang
digunakan di dalam perusahaan secara umum adalah return on investment (ROI).
Dari aspek ROI ini kemudian bisa ditelusuri aspek ukuran yang lain berupa
peningkatan pendapatan dan penurunan modal.
2. Ukuran kinerja dari perspektif konsumen
Kepentingan konsumen digolongkan dalam hal berikut : waktu, kualitas,
kinerja dan layanan. Aspek yang diukur dalam perspektif ini yaitu : kepuasan
konsumen, bertambahnya konsumen baru, pertumbuhan pangsa pasar, kecepatan
respon terhadap permintaan konsumen, dan kualitas hubungan dengan
konsumen. Baiknya hubungan dengan konsumen memberi indikasi tingkat
loyalitas konsumen terhadap produk perusahaan, loyalitas meningkat apabila
tingkat kepuasan tinggi, kepercayaan konsumen dipicu dari meningkatnya
pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen.
3. Ukuran kinerja dari perspektif proses bisnis internal
Kinerja perusahaan dari perspektif proses bisnis internal yang
diselenggarakan oleh perusahaan adalah segala sesuatu yang dilakukan
perusahaan dalam usahanya memuaskan konsumen. Perusahaan harus memilih
proses dan kompetensi yang menjadi unggulan dan menentukan ukuran untuk
menilai kinerja proses dan kompetensi tersebut. Sistem pengukuran kinerja
proses bisnis internal didefinisikan secara komplet sebagai rantai nilai yang
dimulai dari proses inovasi, dilanjutkan waktu produksi (throughput) dan diakhiri
dengan pelayanan purna jual. (Kaplan,1996 : 93). Aspek yang diukur dalam
perspektif ini yaitu : kualitas, throughput, waktu, dan biaya. Ukuran kualitas
dilihat dari ukuran berikut : proses per satu juta tingkat produk cacat, yields (rasio
produksi produk bagus dengan produk yang dimasukkan dalam proses), limbah,
sisa, pengolahan kembali, dan pengembalian (return), serta persentase proses di
bawah metode statistik. Waktu dilihat dengan menggunakan throughput time yaitu
processing time ditambah inspection time, ditambah movement time, ditambah
waiting/storage time. Sedangkan ukuran biaya dengan melihat biaya di setiap level
proses produksi, untuk itu perusahaan perlu menggunakan sistem ABC (activity
based costing. (Kaplan, 1996 : 122). Ukuran yang digunakan dalam proses produksi
produk yaitu sejauh mana tingkat waktu produksi barang sampai ke tangan
konsumen atau agen. Selain itu diukur dari jumlah mesin atau teknologi baru
yang diterapkan oleh perusahaan, sebab penerapan teknologi baru
mengindikasikan adanya peningkatan dalam proses produksi sehingga bisa lebih
efektif dan efisien. Sedangkan dalam pengembangan produk baru diukur dari
jumlah inovasi terhadap produk yang berarti dua hal : pertama pengembangan
dasar produk dan kedua adalah pemunculan produk hasil inovasi yang benarbenar baru dalam produksi perusahaan.
4. Ukuran kinerja dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
6. 45
JPAI Vol. III No.1 Tahun 2004
Kemampuan perusahaan dalam lingkungan bisnis yang selalu berubah
sangat ditentukan oleh kompetensi dan komitmen sumber daya manusia dan
ketersediaan sarana, prasarana, dan teknologi yang memadai. Kompetensi dan
komitmen personel ditentukan oleh kualitas organisasi dalam mengorganisasi
sumber daya manusia. Menurut Kaplan (1996 : 127) suatu organisasi bisnis
sangat penting untuk memperhatikan karyawan, memberi kesejahteraanya, dan
memeprhatikan pengetahuan mereka karena hal ini akan meningkatkan kinerja
perusahaan dari perspektif balanced scorecard yang lain.ada tiga dimensi yang perlu
diperhatikan untuk melakukan pengukuran dalam perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan yaitu : kemampuan karyawan, kemampuan sistem informasi, dan
motivasi,pemberian wewenang, dan penempatan karyawan.
d. Ukuran Hasil dan Faktor Pemicu Kinerja
Sasaran perusahaan yang dirumuskan dari penjabaran misi dan visi perlu
menetapkan adanya ukuran untuk menentukan keberhasilan pencapaian sasaran.
Ada dua ukuran yang digunakan yaitu : ukuran hasil dan ukuran pemacu kinerja.
Keberhasilan pencapaian sasaran ditunjukkan dengan ukuran hasil, sedang untuk
mencapai hasil diperlukan pemacu kinerja yaitu ukuran yang menyebabkan hasil
dicapai. Contoh kedua ukuran tersebut bisa dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 2. Contoh Ukuran Hasil Dan Ukuran Pemacu Kinerja Dalam Empat
Perspektif Balance Scorecard.
Sasaran
Ukuran hasil
Pertumbuhan ROI
Pertumbuhan
pendapatan
Berkurangnya biaya
Meningkatnya
kepercayaan
konsumen
Kecepatan layanan
ROI
Pertumbuhan
pendapatan
Penurunan biaya
Persentase pendapatan
Quality relationship
Meningkatnya
hubungan
dengan
kensumen
State of the art
technology
Costumer retention
Service error rate
Meningkatnya
kapabilitas personel
Menigkatnya
komitmen personel
Revenue per employee
Throughput time
Ukuran
kinerja
pemacu
Revenue mix
Cycle effectiveness
Bertambahnya konsumen
baru
Berkurangnya non value
added time
Depth of relationship
Berkurangnya service error
Investasi dalam peralatan
Perbandingan peralatan baru
mutakhir
dengan
peralatan lama
Strategic of job coverage
Survai kepuasan personel
Kepuasan personel
(Mulyadi : 2001 : 139)
III. METODE PENELITIAN
7. Irwan Susanto, Abdullah Taman, Sukirno
46
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan metode studi kasus
menggunakan metode survai ex post facto dengan pertimbangan permasalahan yang
diungkap lebih banyak bersifat deskriptif..Cara untuk memperoleh data dalam penelitian
ini yaitu : dokumentasi, wawancara, dan observasi.
i.
Teknik Analisis Data Penelitian
1. Analisis strategi
2. Pengukuran kinerja dalam Balanced scorecard mencakup empat aspek yang diteliti :
aspek keuangan, konsumen, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan
pertumbuhan.
3. Analisis hubungan ke-empat perspektif Balanced scorecard
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pembahasan
1. Analisis Strategi
PT Sari Husada, Tbk memiliki misi sebagai berikut : “Ikut mengembangkan
kesehatan dan kecerdasan bangsa Indonesia dengan makanan bergizi”. Visi PT Sari
Husada, Tbk yakni : “Menjadi pemimpin pasar di pasar susu formula dan makanan
bayi (PT Sari Husada, Tbk menyusui dunia)” dan Budaya yang dikembangkan oleh
PT Sari Husada, Tbk adalah : “ Sehat, kuat, dan terus berkembang “.
PT Sari Husada, Tbk menerapkan dua strategi yaitu strategi produksi dan
strategi pemasaran. Secara umum strategi PT Sari Husada, Tbk terangkum dalam
kunci sukses berikut :
Tabel 3 Kunci Sukses PT Sari Husada, Tbk
No Bidang
Keterangan
1
Nama Baik
2
3
Sumberdaya manusia
Produk dan harga
4
R&D
5
Penjualan
6
Keuangan
Perintis produsen susu dan makanan bergizi di
Indonesia
Reputasi dan image yang baik
Berkualitas, team work, integritas dan dedikasi
Produk kesehatan untuk mencerdaskan generasi
bangsa
Berkualitas tinggi dengan harga terjangkau
Kemampuan pengembangan produk
Akses bahan baku terjamin
Kemampuan pengembangan mesin dan teknologi
Kinerja produksi yang produktif dan efisien
Kerjasama dengan pihak luar
Marketing dan distribusi yang handal
Kemampuan bersaing
Keuangan yang sehat dan terjamin
( Sumber : Marketing )
2. Analasis Balanced Scorecard
Penelitian dalam setiap perspektif memberikan hasil sebagai berikut :
Tabel 4 Hasil Pengukuran Empat Perspektif Balanced Scorecard Di PT Sari Husada,
Tbk.
8. 47
JPAI Vol. III No.1 Tahun 2004
Perspektif
Keuangan
Ukuran hasil
ROI
ROE
Pertumbuhan pendapatan
Penurunan biaya
Pertumbuhan kas
Kepercayaan konsumen
Pertumbuhan penjualan
Komplain
Pangsa pasar
Konsumen
Proses
internal
Hasil
Meningkat 2,41 %
tumbuh 7,7 %
Meningkat 4,3 %
tumbuh 15 %
Meningkat 71,04 %
Meningkat 38,425 %
Meningkat 23,46 %
atau
atau
Meningkat 33,4 %
1-2 kali per bulan
50 – 60 %
bisnis
Peningkatan aktivitas
Dana peralatan dan 3 unit peralatan baru
teknologi baru
nilai alokasi dana meningkat
10 kali lipat.
Kontribusi produk baru
21,2 %
Cyle time
+ 3 minggu
Kualitas layanan
Peningkatan mutu dengan
penerapan standar mutu ISO
9001 dan ISO 9002
Pelayanan langsung tidak
tampak karena menggunakan
sistem
distribusi
tidak
langsung.
Pembelajaran
Kapabilitas karyawan
dan
Employee satisfaction
Gaji lebih tinggi dari UMR
pertumbuhan
Tunjangan - tunjangan
Komitmen karyawan
Employee retention
Rasionalisasi karyawan 42
orang
Employee productivity
Jumlah pelatihan meningkat
sebanyak 7 pelatihan sedang
peserta menurun sebanyak 30
0rang peserta
Revenue per employee meningkat
sebesar 23,5 %
Sistem informasi
Aliran
informasi
belum
menyeluruh hanya sampai
tingkat manajer atas.
(Sumber PT Sari Husada , diolah)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
1. Strategi PT Sari Husada Tbk guna meningkatkan kinerja dengan dua strategi yaitu
strategi produksi dan strategi pemasaran cukup berhasil dalam meningkatkan
kinerja perusahaan dalam empat perspektif balanced scorecard..
9. Irwan Susanto, Abdullah Taman, Sukirno
48
2. Ukuran kinerja balanced scorecard dari perspektif keuangan, konsumen, proses bisnis
internal dan pembelajaran dan pertumbuhan cukup baik, namun perlu
memperhatikan perspektif proses bisnis dan pembelajaran.
3. Dari ke-empat perspektif yang diteliti dan diukur dengan balanced scorecard
didapatkan adanya hubungan antara kinerja keuangan dengan kinerja proses bisnis
internal, konsumen, dan kinerja pembelajaran dan pertumbuhan, walaupun
intensitas hubungan tidak kelihatan secara eksplisit.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini banyak dibatasi oleh kebijakan perusahaan yang merahasiakan
sebagian data yang merupakan rahasia perusahaan dan waktu penelitian tidak sama
dengan waktu pelakasanaan sehingga tidak dapat menggunakan metode survai.
C. Saran
1. Ukuran yang digunakan baru merupakan model oleh karena itu apabila PT Sari
Husada Tbk, akan menggunakan balanced scorecard sebagai ukuran kinerjanya
memerlukan perencanaan strategi yang tepat.
2. PT Sari Husada Tbk. perlu lebih mengembangkan loyalitas konsumen misalnya
melalui kerja sama dengan rumah sakit dan organisasi kesehatan lainnya.
3. Perlu adanya komitmen dari seluruh karyawan dari seluruh jenjang untuk
memahami strategi yang dilakukan perusahaan.
REFERENSI
Abdul Halim dan Bambang Supomo, (1999). Akuntansi Manajemen. Yogyakarta : BPFE
Yogyakarta
Abdul Halim, dkk., (2000) Sistem Pengendalian Manajemen. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.
Ali Mutasowifin, (Mei 2002). “ Balance Scorecard Tolok Ukur Penilaian Pada Badan Usaha
Berbentuk Koperasi.” Jurnal Universitas Paramadina. Jakarta. Vol. 1. no.3.
Ancella Hermawan, (11 September 1996). “Balance scorecard sebagai sarana akuntansi
manajemen strategik.” Makalah dalam Pendidikan Profesi Berkelanjutan.
Semarang.
Anthony, Robert N., (1992). Sistem Pengendalian Manajemen. (ab. Agus Maulana). Jakarta :
Bina Rupa Aksara.
Bambang Riyanto, (1995). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFEYogyakarta.
Bambang Sudibyo, (1997). “Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balance Scorecard :
Bentuk, Mekanisme, dan Prospek Aplikasinya pada BUMN. Jurnal Ekonomi
Dan Bisnis Indonesia. Yogyakarta. vol.12, no. 2.
Brigham, Eugene F., (2001). Manajemen Keuangan. (ab. Dodo Sukarto, dkk.). Jakarta :
Erlangga.
10. 49
JPAI Vol. III No.1 Tahun 2004
Epstein, Mark J., dan Jean-Francois Manzoni. (1997). “The Balanced Scorecard. Translating
strategi Into Action.” Management Accounting, edisi Agustus
Garrison, Ray H. dan Noreen, (2000). Managerial Accounting. Chicago : Irwin.
Griffin, Ricky W. dan R. J. Ebert, (1997). Bisnis. (ab. Edina C. Tarmidzi). Jakarta :
Prenhallindo.
Grant, Robert M., (2000). Analisis Strategi Kontemporer : Konsep, Teknik, dan Aplikasi. (ab.
Thomas Secokusumo). Jakarta : Prenhalindo.
Henry Simamora, (1999). Akuntansi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat.
Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. (1996). The Balanced Scorecard. Boston : Harvard
Business School Press.
Kotler, Philip, (1997). Manajemen Pemasaran. Analisis Perencanaan,Implementasi, dan kontrol.
(ab. Hendra). Prenhalindo : Jakarta.
Monika Kussetya Ciptani, (2000). “Balanced Sorecard sebagai Pengukuran Kinerja Masa
Depan : Suatu Pengantar.” Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Yogyakarta. Vol. 2
No. 1.
Mulyadi, (1999). “Strategic Management System dengan Pendekatan Balanced Scorecard. “
Usahawan. Yogyakarta. No. 02 dan 03 TH XXVIII.
------------, (2001) Balanced Scorecard. Jakarta : Salemba Empat.
Mulyadi dan Johny Setyawan, (1999). Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen.
Yogyakarta : Aditya Medya.
Ridwan S. Sundjaya dan Inge Barliani, (2002). Manajemen Keuangan. Jakarta : Prenhallindo.
Sidiq Ashari, (1999). “Performance Measures And Activity Based Systems”.
Wahana.Yogyakarta. Vol 2 no. 2.
Sri Pujiningsih, (2002). “Pengukuran Kinerja Perguruan Tinggi Berdasarkan Pendekatan
Balanced scorecard (Studi di Universitas Negeri Yogyakarta).” Tesis. Universitas
Gadjah Mada.
Sutrisno Hadi, (1989). Metodologi Research. Jilid 3. Yogyakarta: Andi Offset.
Sutrisno, M., (1991). Pengantar Bisnis. BP FE UII Yogyakarta : Yogyakarta.
Sugiyono, (2001). Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Suyadi Prawirosentono, (1999). Manajemen Sumber daya manusia, Kebijakan Kinerja
Karyawan. Yogyakarta : BPFE .
11. Irwan Susanto, Abdullah Taman, Sukirno
50
Tyran, Michael R., (1994). Tools For Executive : Rasio Bisnis. (ab. Felicia Garda). Jakarta :
Elex Media Komputindo.
Ulrich, Karl T. dan Steven D. Eppinger, (2001). Perancangan dan Pengembangan Produk.
(ab. Nora Azmi dan Iveline). Jakarta : Salemba Teknika.