Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dan penilaian berbasis HOTS. Terdapat penjelasan mengenai model-model pembelajaran yang mendukung pembentukan HOTS seperti discovery learning, problem-based learning, dan project-based learning. Juga diuraikan tahapan-tahapan penyusunan soal HOTS mulai dari menganalisis kompetensi dasar, menyusun kisi-kisi soal, hing
Bahan Tayang Penyusunan instrument berbasis HOTS.pptxsribudika
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan instrumen penilaian berbasis HOTS untuk mendukung kurikulum 2013, meliputi penjelasan konsep HOTS, proses penyusunan soal HOTS, dan format kisi-kisi serta contoh kartu soal HOTS.
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar mengupayakan peningkatan pemahaman dan keterampilan guru SD dalam menyusun soal berpikir tingkat tinggi (HOTS) untuk mendukung Kurikulum 2013. Dokumen ini membahas konsep penyusunan soal HOTS dan contoh soal berdasarkan tingkat kognitif siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dan penilaian berbasis HOTS. Terdapat penjelasan mengenai model-model pembelajaran yang mendukung pembentukan HOTS seperti discovery learning, problem-based learning, dan project-based learning. Juga diuraikan tahapan-tahapan penyusunan soal HOTS mulai dari menganalisis kompetensi dasar, menyusun kisi-kisi soal, hing
Bahan Tayang Penyusunan instrument berbasis HOTS.pptxsribudika
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan instrumen penilaian berbasis HOTS untuk mendukung kurikulum 2013, meliputi penjelasan konsep HOTS, proses penyusunan soal HOTS, dan format kisi-kisi serta contoh kartu soal HOTS.
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar mengupayakan peningkatan pemahaman dan keterampilan guru SD dalam menyusun soal berpikir tingkat tinggi (HOTS) untuk mendukung Kurikulum 2013. Dokumen ini membahas konsep penyusunan soal HOTS dan contoh soal berdasarkan tingkat kognitif siswa.
Teks memberikan contoh soal yang menguji kemampuan siswa dalam menganalisis data dan menarik kesimpulan. Soal menanyakan jumlah bangku berkaki tiga dan empat yang dibuat perusahaan furnitur berdasarkan jumlah kaki yang dipesan untuk 100 buah bangku.
Takluknya Raja Habib bin Malik (Salah satu mukjizat Rasulullah S.A.W membelah bulan)
Pada jaman jahiliyah hiduplah seorang raja bernama Habib bin Malik yang berkuasa di negeri Syam. Namanya sangat terkenal hingga ke kota Mekkah dan orang orang kafir sangat menghormatinya. Mereka mengaguminya karena Raja Habib bin Malik itu termasuk penyembah berhala yang sangat fanatik sehingga ia sangat menentang dan membenci setiap agama agama baru yang didakwahkan ke muka bumi.
Kesempatan ini dipergunakan oleh Abu Jahal untuk mengadu domba Raja Habib bin Malik dengan Rasulullah SAW.
Suatu ketika Abu Jahal mengirim surat kepada Raja Habib bin Malik yang isinya menceritakan tentang Rasulullah dan agama baru yang dibawanya. Isinya tentu saja dibuat sedemikian rupa oleh Abu Jahal sehingga membuat Raja Habib bin Malik penasaran dan ingin bertemu langsung dengan Rasulullah SAW.
Ternyata dugaan Abu Jahal tidak meleset, karena begitu Habib bin Malik mendapat suratnya, ia segera mengirim surat balasan melalui seorang utusan bahwa dalam waktu dekat akan berkunjung ke Mekkah untuk bertemu langsung dengan Muhammad SAW dan mengujinya.
Pada hari yang ditentukan, berangkatlah Habib bin Malik menuju kota Mekkah dengan iring iringan sepuluh ribu pengawal. Ketika rombongan Raja Habib sampai di daerah yang bernama Abthah, ia mengirim seorang utusan untuk memberitahukan kepada Abu Jahal bahwa dirinya telah sampai perbatasan kita Mekkah. Maka Abu Jahal mendengar berita tersebut, bersama pemuka pemuka kafir Quraisy lainnya menyambut dengan ramainya dan memberi beraneka macam hadiah.
Pada pertemuan sambutan tersebut, Habib bin Malik bertanya : ”Seperti apa kepribadian Muhammad?”
“Sebaiknya itu tuan tanyakan saja kepada keluarga dari Bani Hasyim” jawab Abu Jahal.
Kemudian Habib bin Malik bertanya kepada kaum kerabat Muhammad dari Bani Hasyim. Apa jawabannya?? “Kami mengetahui masa kecil Muhammad. Ia adalah seorang anak yang bisa dipercaya, jujur serta baik budi pekertinya. Tetapi, sejak usianya menginjak 40 tahun, ia mulai menyiarkan agama baru, dengan menghina dan menyepelekan tuhan tuhan yang kami sembah. Ia menyiarkan agama selain dari agama warisan nenek moyang kami” kata salah seorang keluarga bani Hasyim.
Setelah mendengar penjelasan dari Bani Hasyim, Habib bin Malik lalu menyuruh utusan untuk memanggil Muhammad. “Bila ia tidak mau dipanggil dengan cara yang sopan, maka paksalah ia supaya datang kemari!”
Rasulullah SAW yang mendapat panggilan tersebut, langsung menuju ke tempat Raja Habib bin Malik berada dengan ditemani sahabat Abu Bakar dan Khadijah, isteri beliau.
Sepanjang perjalanan, Khadijah tidak henti hentinya meneteskan air mata karena khawatir atas keselamatan suaminya di hadapan raja zalim itu.
Perasaan yang serupa juga tampak dari raut muka sahabat Abu Bakar yang penuh kecemasan, hanya ia diam saja mendampingi langkah langkah Rasulullah SAW yang berjalan cepat di depannya. Khadijah yang semakin cemas itu, dari belakang kemudian berkata : ”Wahai Rasulullah, sesungg
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang penyusunan kisi-kisi dan soal ujian sekolah. Termasuk di dalamnya adalah pengertian kisi-kisi, syarat-syarat kisi-kisi, jenis soal dan indikator soal, langkah-langkah penyusunan soal pilihan ganda.
Dokumen tersebut membahas tentang kisi-kisi soal yang digunakan sebagai pedoman dalam menyusun soal ujian. Kisi-kisi soal mencakup materi pelajaran, indikator soal, dan spesifikasi lainnya untuk memastikan soal ujian yang dikembangkan sesuai dengan kurikulum dan dapat diandalkan hasil penilaiannya.
Berdasarkan deskripsi di atas, aktivitas yang terjadi adalah:
1. Seorang pemain penyerang melakukan serangan ke gawang lawan.
2. Pemain bertahan berupaya mempertahankan daerah pertahanan dan merebut bola dari pemain penyerang.
3. Penjaga gawang berusaha agar bola yang diserang ke gawang tidak masuk ke dalam gawangnya.
Ini merupakan contoh aktivitas dalam permainan sepak bola dimana terjadi interaksi antara
Link asalnya:
http://cmgan-ppc.blogs.smjk.edu.my/files/2015/04/w-Pengenalan-KBAT.pdf
Tokoh-tokoh akademik mempunyai pendapat yang berbeza-beza tentang tafsiran yang sesuai untuk kemahiran berfikir. Sungguhpun begitu, kebanyakan tokoh bersetuju bahawa pemikiran dapat dikaitkan dengan proses menggunakan minda untuk membuat keputusan dan menyelesaikan masalah.
Benjamin Bloom membangunkan taksonomi beliau pada tahun 1950an. Taksonomi ini adalah suatu hierarki enam peringkat perkembangan pemikiran yang menjadi semakin kompleks dan mencabar. Tahap pemikiran boleh digunakan untuk membina soalan yang merentasi semua peringkat persekolahan dan dalam semua bidang pembelajaran. Semasa 1990an, anak murid beliau, Lorin Andersen telah membuat penambahbaikkan pada taksonomi asal. Beikut adalah perbandingan di antara kedua-dua taksonomi:
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) untuk Ujian Nasional tahun 2019 di Kota Bekasi. Dokumen tersebut menjelaskan dasar hukum, materi esensial, contoh soal HOTS, dan langkah-langkah penyusunan soal HOTS."
Dokumen tersebut membahas merancang pembelajaran berdasarkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Tujuannya adalah menganalisis struktur keterampilan berpikir tingkat tinggi, menjabarkan standar kompetensi ke indikator capaian dan tujuan pembelajaran, serta mendesain pembelajaran yang mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik.
Higher-Order Thinking Skills (HOTS) merupakan kemampuan berpikir di tingkat tinggi yang mencakup kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menekankan pentingnya pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi ini melalui kurikulum pendidikan dan sistem evaluasi nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi yang diharapkan dari guru setelah mengikuti pelatihan menyusun soal HOTS, yaitu meningkatnya pemahaman dan keterampilan guru dalam menyusun butir soal HOTS. Dokumen ini juga menjelaskan tentang level kognitif menurut Bloom, proses kognitif Bloom, HOTS dan MOTS, karakteristik instrumen untuk mengukur HOTS, serta langkah-langkah menyusun soal
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Teks memberikan contoh soal yang menguji kemampuan siswa dalam menganalisis data dan menarik kesimpulan. Soal menanyakan jumlah bangku berkaki tiga dan empat yang dibuat perusahaan furnitur berdasarkan jumlah kaki yang dipesan untuk 100 buah bangku.
Takluknya Raja Habib bin Malik (Salah satu mukjizat Rasulullah S.A.W membelah bulan)
Pada jaman jahiliyah hiduplah seorang raja bernama Habib bin Malik yang berkuasa di negeri Syam. Namanya sangat terkenal hingga ke kota Mekkah dan orang orang kafir sangat menghormatinya. Mereka mengaguminya karena Raja Habib bin Malik itu termasuk penyembah berhala yang sangat fanatik sehingga ia sangat menentang dan membenci setiap agama agama baru yang didakwahkan ke muka bumi.
Kesempatan ini dipergunakan oleh Abu Jahal untuk mengadu domba Raja Habib bin Malik dengan Rasulullah SAW.
Suatu ketika Abu Jahal mengirim surat kepada Raja Habib bin Malik yang isinya menceritakan tentang Rasulullah dan agama baru yang dibawanya. Isinya tentu saja dibuat sedemikian rupa oleh Abu Jahal sehingga membuat Raja Habib bin Malik penasaran dan ingin bertemu langsung dengan Rasulullah SAW.
Ternyata dugaan Abu Jahal tidak meleset, karena begitu Habib bin Malik mendapat suratnya, ia segera mengirim surat balasan melalui seorang utusan bahwa dalam waktu dekat akan berkunjung ke Mekkah untuk bertemu langsung dengan Muhammad SAW dan mengujinya.
Pada hari yang ditentukan, berangkatlah Habib bin Malik menuju kota Mekkah dengan iring iringan sepuluh ribu pengawal. Ketika rombongan Raja Habib sampai di daerah yang bernama Abthah, ia mengirim seorang utusan untuk memberitahukan kepada Abu Jahal bahwa dirinya telah sampai perbatasan kita Mekkah. Maka Abu Jahal mendengar berita tersebut, bersama pemuka pemuka kafir Quraisy lainnya menyambut dengan ramainya dan memberi beraneka macam hadiah.
Pada pertemuan sambutan tersebut, Habib bin Malik bertanya : ”Seperti apa kepribadian Muhammad?”
“Sebaiknya itu tuan tanyakan saja kepada keluarga dari Bani Hasyim” jawab Abu Jahal.
Kemudian Habib bin Malik bertanya kepada kaum kerabat Muhammad dari Bani Hasyim. Apa jawabannya?? “Kami mengetahui masa kecil Muhammad. Ia adalah seorang anak yang bisa dipercaya, jujur serta baik budi pekertinya. Tetapi, sejak usianya menginjak 40 tahun, ia mulai menyiarkan agama baru, dengan menghina dan menyepelekan tuhan tuhan yang kami sembah. Ia menyiarkan agama selain dari agama warisan nenek moyang kami” kata salah seorang keluarga bani Hasyim.
Setelah mendengar penjelasan dari Bani Hasyim, Habib bin Malik lalu menyuruh utusan untuk memanggil Muhammad. “Bila ia tidak mau dipanggil dengan cara yang sopan, maka paksalah ia supaya datang kemari!”
Rasulullah SAW yang mendapat panggilan tersebut, langsung menuju ke tempat Raja Habib bin Malik berada dengan ditemani sahabat Abu Bakar dan Khadijah, isteri beliau.
Sepanjang perjalanan, Khadijah tidak henti hentinya meneteskan air mata karena khawatir atas keselamatan suaminya di hadapan raja zalim itu.
Perasaan yang serupa juga tampak dari raut muka sahabat Abu Bakar yang penuh kecemasan, hanya ia diam saja mendampingi langkah langkah Rasulullah SAW yang berjalan cepat di depannya. Khadijah yang semakin cemas itu, dari belakang kemudian berkata : ”Wahai Rasulullah, sesungg
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang penyusunan kisi-kisi dan soal ujian sekolah. Termasuk di dalamnya adalah pengertian kisi-kisi, syarat-syarat kisi-kisi, jenis soal dan indikator soal, langkah-langkah penyusunan soal pilihan ganda.
Dokumen tersebut membahas tentang kisi-kisi soal yang digunakan sebagai pedoman dalam menyusun soal ujian. Kisi-kisi soal mencakup materi pelajaran, indikator soal, dan spesifikasi lainnya untuk memastikan soal ujian yang dikembangkan sesuai dengan kurikulum dan dapat diandalkan hasil penilaiannya.
Berdasarkan deskripsi di atas, aktivitas yang terjadi adalah:
1. Seorang pemain penyerang melakukan serangan ke gawang lawan.
2. Pemain bertahan berupaya mempertahankan daerah pertahanan dan merebut bola dari pemain penyerang.
3. Penjaga gawang berusaha agar bola yang diserang ke gawang tidak masuk ke dalam gawangnya.
Ini merupakan contoh aktivitas dalam permainan sepak bola dimana terjadi interaksi antara
Link asalnya:
http://cmgan-ppc.blogs.smjk.edu.my/files/2015/04/w-Pengenalan-KBAT.pdf
Tokoh-tokoh akademik mempunyai pendapat yang berbeza-beza tentang tafsiran yang sesuai untuk kemahiran berfikir. Sungguhpun begitu, kebanyakan tokoh bersetuju bahawa pemikiran dapat dikaitkan dengan proses menggunakan minda untuk membuat keputusan dan menyelesaikan masalah.
Benjamin Bloom membangunkan taksonomi beliau pada tahun 1950an. Taksonomi ini adalah suatu hierarki enam peringkat perkembangan pemikiran yang menjadi semakin kompleks dan mencabar. Tahap pemikiran boleh digunakan untuk membina soalan yang merentasi semua peringkat persekolahan dan dalam semua bidang pembelajaran. Semasa 1990an, anak murid beliau, Lorin Andersen telah membuat penambahbaikkan pada taksonomi asal. Beikut adalah perbandingan di antara kedua-dua taksonomi:
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) untuk Ujian Nasional tahun 2019 di Kota Bekasi. Dokumen tersebut menjelaskan dasar hukum, materi esensial, contoh soal HOTS, dan langkah-langkah penyusunan soal HOTS."
Dokumen tersebut membahas merancang pembelajaran berdasarkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Tujuannya adalah menganalisis struktur keterampilan berpikir tingkat tinggi, menjabarkan standar kompetensi ke indikator capaian dan tujuan pembelajaran, serta mendesain pembelajaran yang mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik.
Higher-Order Thinking Skills (HOTS) merupakan kemampuan berpikir di tingkat tinggi yang mencakup kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menekankan pentingnya pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi ini melalui kurikulum pendidikan dan sistem evaluasi nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi yang diharapkan dari guru setelah mengikuti pelatihan menyusun soal HOTS, yaitu meningkatnya pemahaman dan keterampilan guru dalam menyusun butir soal HOTS. Dokumen ini juga menjelaskan tentang level kognitif menurut Bloom, proses kognitif Bloom, HOTS dan MOTS, karakteristik instrumen untuk mengukur HOTS, serta langkah-langkah menyusun soal
Similar to 8. Kaidah Penulisan Soal HOTS.pptx (20)
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
2. Apa itu HOTS?
• Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi merupakan
kemampuan menghubungkan, memanipulasi,
dan mentransformasi pengetahuan serta
pengalaman yang sudah dimiliki untuk bepikir
secara kritis dan kreatif dalam upaya
menentukan keputusan dan memecahkan
masalah pada situasi baru
2
4. 1. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 bertujuan
mengembangkan bakat, minat, dan potensi peserta didik agar
berkarakter, kompeten dan literat.
2. Setiap mata pelajaran terkait dengan kompetensi dan konteks
yang dapat memacu peserta didik untuk memiliki ketrampilan
berpikir dari yang sederhana (LOTS) menuju proses berpikir
tingkat tinggi (HOTS).
3. Kegiatan pembelajaran harus ada perubahan, dari kapasitas
LOTS yang banyak sedikit demi sedikit menjadi kapasitas HOTS,
sehingga pada akhirnya kapasitas HOTS menjadi karakter
peserta didik.
4. Melalui pembelajaran pada akhirnya harus dapat
mengahasilkan lulusan yang berkarakter, kompeten dan literat
untuk siap menghadapi tantangan Abad 21.
Langkah Pembelajaran dari LOTS menuju HOTS
5. Pengertian Berfikir Tingkat Tinggi
Berfikir tingkat tinggi merupakan
kemampuan berpikir yang tidak
sekadar mengingat (recall),
menyatakan kembali (restate), atau
merujuk tanpa melakukan
pengolahan (recite)
6. • Higher-order thinking termasuk menunjukkan pemahaman
akan informasi dan bernalar bukan sekedar mengingat
kembali/recall informasi.
• Higher order thinking tidak berarti soal yang lebih sulit
daripada soal recall.
• Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh
para penulis soal untuk menulis butir soal yang menuntut
berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan ditanyakan
diukur dengan perilaku sesuai dengan ranah kognitif Bloom
pada level analisis, evaluasi dan mengkreasi, setiap
pertanyaan diberikan dasar pertanyaan (stimulus) dan soal
mengukur kemampuan berpikir kritis.
Apakah Higher-Order Thinking?
9. Proses Kognitif Bloom
(Anderson & Krathwohl, 2001)
Proses Kognitif Definisi
Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
Memahami Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi lisan,
tertulis, dan gambar
Menerapkan Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak
biasa
Menganalisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan
bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur
atau tujuan keseluruhan
Menilai Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar
Mengkreasi Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk
keseluruhan secara koheren atau fungsional; menyusun kembali unsur-
unsur ke dalam pola atau struktur baru
10. Sumber: Anderson&Krathwohl (2001) & Puspendik
HOTS
Mengkreasi
Penalaran
(Level Kognitif 3)
• Mengkreasi ide/gagasan sendiri.
• Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi,
mengembangkan, menulis, memformulasikan, dll.
Mengevaluasi
• Mengambil keputusan sendiri.
• Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah,
memutuskan, memilih, mendukung, dll.
Menganalisis
• Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
• Kata kerja: membandingkan, memeriksa, ,
mengkritisi, menguji, dll.
MOTS
Mengaplikasi
Aplikasi
(Level Kognitif 2)
• Menggunakan informasi pada domain berbeda
• Kata kerja: menggunakan, mendemonstrasikan,
mengilustrasikan, mengoperasikan, dll.
Memahami
Pengetahuan &
Pemahaman (Level
Kognitif 1)
• Menjelaskan ide/konsep.
• Kata kerja: menjelaskan, mengklasifikasi,
menerima, melaporkan, dll.
LOTS Mengingat
• Mengingat kembali.
• Kata kerja: mengingat, mendaftar, mengulang,
menirukan, menentukan, dll.
11. NO. LEVEL KOGNITIF KARAKTERISTIK SOAL
1. Pengetahuan dan
Pemahaman
Mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan
prosedural.
2. Aplikasi Menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan
prosedural tertentu pada konsep lain dalam
mapel yang sama atau mapel lainnya;
Menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan
prosedural tertentu untuk menyelesaikan
masalah kontekstual (situasi lain).
3. Penalaran Menggunakan penalaran dan logika untuk:
Mengambil keputusan (evaluasi)
Memprediksi & Refleksi
Menyusun strategi baru untuk memecahkan
masalah
Sumber: Puspendik
12. 1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi,
meminimalkan aspek mengingat dan memahami
2. Berbasis permasalahan kontekstual
3. Stimulus menarik
4. Tidak Familiar
5. Kebaruan
13. ‘Difficulty’ is NOT the same as high-order
thinking.
Mengetahui arti dari kata yang jarang digunakan
mungkin sulit, tetapi ini bukanlah High Order
Thinking kecuali melibatkan proses bernalar
(seperti mencari arti dari konteks/stimulus).
14. 1. Menjabarkan KD Menjadi IPK dan Indikator Soal
Esensi IPK:
Menentukan tujuan pembelajaran
Menentukan materi pelajaran (faktual, konseptual,
prosedural, metakognitif)
Menentukan langkah-langkah pembelajaran
Menentukan media dan sumber belajar
Menentukan bentuk instrumen penilaian
15. 2. Menyusun stimulus HOTS
a. Pilihlah beberapa informasi dapat berupa gambar, grafik,
tabel, wacana, dll yang memiliki keterkaitan dalam sebuah
kasus.
b. Stimulus hendaknya menuntut kemampuan
menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis,
menyimpulkan, atau menciptakan.
c. Pilihlah kasus/permasalahan konstekstual dan menarik
(terkini) memotivasi peserta didik untuk membaca.
Pengecualian untuk mapel Bahasa, Sejarah boleh tidak
kontekstual.
d. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal),
berfungsi.
16. 1. Menganalisis KD yang dapat dibuatkan soal HOTS.
2. Menyusun kisi-kisi soal.
3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual;
4. Menulis butir pertanyaan pada kartu soal sesuai
dengan kisi-kisi soal. Butir-butir pertanyaan ditulis
agar sesuai dengan kaidah penulisan butir soal.
5. Membuat pedoman penskoran atau kunci jawaban.
Langkah Menyusun Soal HOTS
17. o Transfer satu konsep ke konsep lainnya
o Memproses dan menerapkan informasi
o Mencari kaitan dari berbagai informasi yang
berbeda-beda
o Menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah
o Menelaah ide dan informasi secara kritis
Berfikir tingkat tinggi ===== meminimalkan aspek
ingatan atau pengetahuan
Penekanannya :
Ciri Soal HOTS
19. Bagaimana jika?
Perhatikan sembilan kartu di samping.
Ari mengambil empat kartu bilangan
bernilai 31, 5, 9 dan 10. Berapakah
total nilai kartu-kartu bilangan
tersebut?
5 25
9
3
17
10 11
31
15
Bagaimana jika Ari mengambil empat kartu dengan
total nilai 55? Kartu bilangan manakah yang
diambilnya?
20. Bagaimana jika kartu bilangan 10
dibuang? Jika Yani mengambil empat
kartu dengan total nilai 55, Kartu-
kartu manakah yang diambilnya?
Apa komentar Anda tentang soal tersebut?
5 25
9
3
17
10 11
31
15
Dengan mengajukan pertanyaan Bagaimana jika
…? Masalah rutin dapat diubah menjadi suatu
kegiatan yang menarik untuk memberi
kesempatan menggunakan berfikir kritisnya.
21. Apa yang dilakukan?
Di suatu kota terdapat dua sistem tarif
taksi, tarif lama dan tarif baru. Biaya tarif
lama adalah Rp4000,00 + Rp250,00/km,
sedangkan tarif baru adalah Rp5000,00 +
Rp200,00/km. Apabila anda memerlukan
taksi, taksi manakah yang akan dipilih?
Mengapa?
22. Tabel berikut mengklasifikasi instruksi-instruksi
yang umum digunakan dalam soal/pertanyaan sesuai
kategori Bloom taxonomy
Pengetahuan
(Knowledge)
Pemahaman
(Comprehension)
Aplikasi
(Application)
Analisa
(Analysis)
Evaluasi
(Evaluation)
Kreasi
(Create)
Uraikan
Identifikasi
Urutkan
Sebutkan
Ingat kembali
Kenali
Catat
Hubungkan
Ulangi
Garis bawahi
Berikan contoh Uraikan
Tentukan
Jelaskan Ekspresikan
Jelaskan dengan kata-
kata sendiri Identifikasi
Temukan
Ulangi
Pilih
Sebutkan
Terjemahkan
Aplikasikan
Tunjukkan
Gunakan
Manfaatkan
Ilustrasikan
Operasikan
Terapkan
Analisa
Kategorikan
Bandingkan
Simpulkan
Bedakan
Temukan
Gambarkan
Artikan
Telaah
Prediksi
Susun
Rakit
Kumpulkan
Buat
Bangun
Rancang
Kembangkan
Rumuskan
Kelola
Modifikasi
Mengubah
Hasilkan
Bentuk
Sintesa
generalisasi
merencanakan
Menyusun
Mengembangkan
Mengkreasi
mengorganisasi
Mengontruksi
Memproduksi
Mendesain
menyarankan
23. Tabel berikut menyajikan waktu lari dalam menit dan detik untuk
pemenang medali Emas pada Olimpiade tahun 2008 dalam lomba lari 100
m, 200 m, 400 m dan 800 m.
Lomba Pria Wanita
100 m 9,69 10,78
200 m 19,30 21,74
400 m 43,75 49,62
800 m 1:44,65 ?
Manakah berikut ini yang paling mungkin merupakan waktu lari bagi
pemenang medali emas untuk lomba lari wanita 800 m?
A. 1:00,18
B. 1:20,43
C. 1:48,02
D. 1:54,87
24. Soal 2
Pernyataan Benar atau Salah?
Untuk lomba lari Olimpiade dengan jarak yang sama,
umumnya, pria berlari lebih cepat daripada wanita. Benar / Salah
Perbedaan waktu antara lomba pria dan wanita kira-kira
sama seberapa pun jarak lomba.
Benar / Salah
Hitunglah waktu lari dalam detik untuk pemenang medali emas lomba lari
pria 800 m. Tuliskan dengan langkah penyelesaian.
Soal 3
25. Soal 4
Berikut ini merupakan waktu lari dari peraih medali emas pada lomba lari 100 m
di tahun 1896, 1956 dan 2008.
Tahun Waktu dalam detik
1896 12,0
1956 10,5
2008 9,69
Berikan dua alasan mengapa kamu berpikir bahwa waktu lari semakin pendek dari
tahun ke tahun.
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
27. Indikator : Peserta didik dapat menjumlahkan dua
bilangan bulat
Level kognitif: Pengetahuan dan pemahaman
53+147= ….
A. 677
B. 207
C. 200
D. 197
28. Indikator : Peserta didik dapat menyelesaikan
masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan penjumlahan dua bilangan bulat
Level kognitif: Aplikasi
Pada acara pameran sehari pengunjung pada
siang hari adalah 137 sedangkan pada malam
hari 236 orang. Jumlah pengunjung pameran
itu adalah ….
A. 363 orang
B. 373 orang
C. 463 orang
D. 473 orang
29. Indikator : Peserta didik dapat menyelesaikan masalah sehari-hari
yang berkaitan dengan penjumlahan dua bilangan bulat
Level kognitif : Aplikasi
Mira telah membaca 23 halaman sebuah buku. Untuk
menyelesaikan membaca buku tersebut, Mira masih
harus membaca 58 halaman lagi. Banyak halaman
buku yang dibaca Mira adalah ....
A. 25
B. 35
C. 71
D. 81
30. Indikator : Peserta didik dapat menyelesaikan
masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan penjumlahan dua bilangan bulat
Level kognitif: Penalaran
Mira membuka sebuah buku. Ternyata nomor
halaman yang tampak jika dijumlah hasilnya
73. Kedua halaman buku yang dimaksud
adalah ....
A. 33 dan 40
B. 42 dan 31
C. 36 dan 37
D. 45 dan 28
31. Indikator : Peserta didik dapat menyelesaikan
masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan penjumlahan dua bilangan bulat
Level kognitif: Penalaran
Mira membuka sebuah buku. Ia membuka di bagian
awal, halaman sisi kiri adalah daftar isi dan sisi kanan
adalah halaman 1. Saat membuka di bagian lain,
nomor halaman yang tampak jika dijumlah hasilnya
185. Kemungkinan nomor halaman yang dimaksud
adalah ….
A. Sisi kiri 91
B. Sisi kiri 93
C. Sisi kanan 92
D. Sisi kanan 93
32. 76 x 34 = ....
A.2574
B.2584
C.2754
D.2854
Indikator : Peserta didik dapat menentukan hasil
perkalian dua bilangan bulat
Level kognitif: Pengetahuan dan pemahaman
33. Ayam-ayam Pak Toni setiap hari bertelur 29 butir.
Selama seminggu jumlah telur ayamnya adalah ....
A. 203 butir
B. 213 butir
C. 303 butir
D. 313 butir
Indikator : Peserta didik dapat menentukan hasil
perkalian dua bilangan bulat
Level kognitif: Aplikasi
34. Meja-meja belajar di kelasku disusun dalam banyak
baris yang sama. Mejaku berada pada baris keempat
dari depan dan baris ketiga dari belakang. Ada 4 buah
meja disebelah kanan mejaku dan sebuah meja di
sebelah kiri mejaku. Banyak seluruh meja di kelasku
adalah ....
A. 30
B. 36
C. 42
D. 49
Indikator : Peserta didik dapat menentukan hasil
perkalian dua bilangan bulat
Level kognitif: Penalaran
35. Pola gambar
diulang dalam barisan berikut.
,
,
,
,
,
,
,
, , ,…,…,…
Gambar ke-124 dalam barisan itu adalah….
A. .
B. .
C. .
D. .
Indikator : Peserta didik dapat menentukan suku ke-n dari
konfigurasi objek
Level kognitif: Penalaran
36. Perhatikan pola gambar berikut
,
,
,
,
,
,
,
, , ,…, …, …
Gambar ke-124 dalam barisan itu adalah….
A. .
B. .
C. .
D. .
Indikator : Peserta didik dapat menentukan suku ke-n dari
konfigurasi objek
Level kognitif: Penalaran
37. 37
Budi mempunyai kotak besar berbentuk kubus
yang di dalamnya dikemas kubus-kubus kecil
dengan panjang rusuk 2 cm sebanyak 8 buah.
Ukuran kotak besar milik Budi adalah….
A. 2 cm × 2 cm × 2 cm
B. 4 cm × 4 cm × 4 cm
C. 16 cm × 16 cm × 16 cm
D. 32 cm × 32 cm × 32 cm
38. 38
Budi mempunyai kotak besar berbentuk kubus
yang di dalamnya dikemas kubus-kubus kecil
dengan panjang rusuk 2 cm sebanyak 8 buah.
Jika seluruh permukaan kubus besar dicat
warna hijau, maka banyak kubus kecil yang
kena cat di tiga sisi adalah….
A. 3
B. 4
C. 6
D. 8
39. 39
Gambar di samping
terdiri dari empat
persegi. Keliling
persegi I adalah 16
cm dan keliling persegi
II adalah 24 cm.
Keliling persegi IV
adalah …
IV
III
II
I
A.40 cm
B.48 cm
C.64 cm
D.80 cm