SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Cut Ira Dian Sari SP
Bekasi, 12 Mei 2014
Menciptakan Lingkungan
Bebas Bullying
di Rumah dan Sekolah
MUNGKINKAH..??
LISNANI SUKAIDAWATI, S Sos,. M. Si
PERTAMINA FOUNDATION
Bojonegoro, 3 Agustus 2017
Bullying?
Bulliying?
•Penindasan
(Inggris: Bullying);penggunaan kekerasan,
ancaman, atau paksaan untuk
menyalahgunakan atau mengintimidasi
orang lain.
•Perilaku dapat menjadi suatu kebiasaan
dan melibatkan ketidakseimbangan
kekuasaan sosial atau fisik.
Penindasan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Penindasan
Definisi lain..
• Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur
yang terkandung dalam pengertian bullying
yakni antara lain keinginan untuk menyakiti,
tindakan negatif, ketidakseimbangan
kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan
sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan
yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan
di pihak korban.
Definition of bully
• to frighten, hurt, or threaten (a smaller
or weaker person) : to act like
a bully toward (someone) : to cause
(someone) to do something by making
threats or insults or by using force.
Bully | Definition of Bully by Merriam-Webster
www.merriam-webster.com/dictionary/bully
Definisi lain..
• Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur
yang terkandung dalam pengertian bullying
yakni antara lain keinginan untuk menyakiti,
tindakan negatif, ketidakseimbangan
kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan
sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan
yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan
di pihak korban.
Bullying Key Words
• Intentional (Niat)
• Hurtful (sakit)
• Persistent ( berterusan)
• Imbalance of strength ( tidak seimbang
kekuatan)
Definisi lain..
• Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur
yang terkandung dalam pengertian bullying
yakni antara lain keinginan untuk menyakiti,
tindakan negatif, ketidakseimbangan
kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan
sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan
yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan
di pihak korban.
Bully versi Bahasa Indonesia
• Perundungan artinya suatu perlakuan yang
mengganggu, mengusik terus-menerus dan
juga menyusahkan.
Definisi lain..
• Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur
yang terkandung dalam pengertian bullying
yakni antara lain keinginan untuk menyakiti,
tindakan negatif, ketidakseimbangan
kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan
sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan
yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan
di pihak korban.
• Bullying dimulai sejak ratus ribu tahun yang
lalu, saat manusia Neanderthal digantikan
oleh Homo Sapiens yang lebih kuat dan lebih
berkembang.
• Tema utama yang terekam adalah eksploitasi
yang lemah oleh yang kuat, secara sengaja,
purposif atau bertujuan.
Sejarah Bullying
Definisi lain..
• Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur
yang terkandung dalam pengertian bullying
yakni antara lain keinginan untuk menyakiti,
tindakan negatif, ketidakseimbangan
kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan
sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan
yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan
di pihak korban.
• Bullying tidak menerima perhatian penelitian
signifikan sampai tahun 1970-an (Olweus,
1978).
• Olweus juga menunjukkan bahwa bullying di
sekolah dapat direduksi secara signifikan.
Penelitian tentang Bullying
Definisi lain..
• Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur
yang terkandung dalam pengertian bullying
yakni antara lain keinginan untuk menyakiti,
tindakan negatif, ketidakseimbangan
kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan
sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan
yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan
di pihak korban.
Olweus (1999) memaparkan contoh tindakan
negatif yang termasuk dalam bullying;
1. mengatakan hal yang tidak menyenangkan atau
memanggil seseorang dengan julukan yang buruk;
2. mengabaikan atau mengucilkan seseorang dari
suatu kelompok karena suatu tujuan;
3. memukul, menendang, menjegal atau menyakiti
orang lain secara fisik;
4. mengatakan kebohongan atau rumor yang keliru
mengenai seseorang atau membuat siswa lain
tidak menyukai seseorang dan hal-hal semacam
Perilaku yang Diteliti :
Unsur-unsur yang Terkandung dalam
Pengertian BULLYING
Rigby (2003:51)
• keinginan untuk menyakiti,
• tindakan negatif,
• ketidakseimbangan kekuatan,
• pengulangan atau repetisi,
• bukan sekedar penggunaan kekuatan, tp ada
kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa
tertekan di pihak korban.
Cyber BULLYING
• Jika digunakan melalui media sosial online
• Bisa verbal dan non verbal
Definisi lain..
• Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur
yang terkandung dalam pengertian bullying
yakni antara lain keinginan untuk menyakiti,
tindakan negatif, ketidakseimbangan
kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan
sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan
yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan
di pihak korban.
• Plan Internasional (Grene dkk,2012)
• Merujuk kepada kekerasan seksual, fisik, dan
psikologis yang dilakukan pada anak-anak di
dalam dan di sekitar sekolah, berdasarkan
stereotip dan peran atau norma yang
diatribusikan pada mereka terkait jenis
kelamin atau identitas gendernya
KBGS
Definisi lain..
• Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur
yang terkandung dalam pengertian bullying
yakni antara lain keinginan untuk menyakiti,
tindakan negatif, ketidakseimbangan
kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan
sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan
yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan
di pihak korban.
KBGS, apa tuhh..??
• UNESCO dalam Asia-Pacific Roundtable Meeting on
School-Related Gender-Based Violence di Bangkok.
“all forms of violence (explicit and symbolic forms of violence),
including fear of violence, that occurs in education contexts
(including non-formal and formal contexts such as school
premises, on the journey to and from school, and in
emergency and conflict settings) which result in, or are likely
to result in, physical, sexual or psychological harm of children
(female, male, intersex, and transgender children and youth
of all sexual orientation). KBGS is based on stereotypes, roles,
norms, attibuted to expected of children because of their sex
or gender indentities. It can be compounded by
marginalisation and other vulnerabilities.”
FISIK
Kekerasan Fisik
Hukuman Fisik
PSIKOLOGIS;
Pelecehan
Verbal
Pelecehan
Emosional
Kekerasan &
Pelecehan
seksual
Pemaksaan
Diskriminasi
SEkSUAL
Bentuk-bentuk KBGS
Bagaimana memberi dukungan?
• Tidak memberi stigma negatif
• Tidak mendiskriminasi
• Berempati
• memberikan motivasi
Definisi lain..
• Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur
yang terkandung dalam pengertian bullying
yakni antara lain keinginan untuk menyakiti,
tindakan negatif, ketidakseimbangan
kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan
sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan
yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan
di pihak korban.
Anak di lingkungan satuan pendidikan wajib
mendapatkan perlindungan dari tindak :
(Pasal 54)
Kekerasan Fisik
Kekerasan Psikis
Kejahatan Seksual
Kejahatan lain yang dilakukan
oleh pendidik, tenaga
kependidikan, sesama peserta
didik, dan atau pihak lain
Definisi lain..
• Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur
yang terkandung dalam pengertian bullying
yakni antara lain keinginan untuk menyakiti,
tindakan negatif, ketidakseimbangan
kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan
sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan
yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan
di pihak korban.
GOLDEN RULES :
Sekolah Anti Bullying
• Perlakukanlah teman kita sebagaimana kita ingin
diperlakukan.
• Dilarang melakukan tindak kekerasan di sekolah
• Tidak memanggil teman dengan nama yang
merendahkan
• Tidak memukul, menggigit, dan menendang teman
• Bicaralah dengan CARA yang SOPAN
• Menghargai pendapat orang lain
• SAYANGI yang lebih kecil dan HORMATI yang lebih tua
• Menjaga barang-barang milik orang lain
Definisi lain..
• Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur
yang terkandung dalam pengertian bullying
yakni antara lain keinginan untuk menyakiti,
tindakan negatif, ketidakseimbangan
kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan
sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan
yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan
di pihak korban.
Apa yang PERLU Dilakukan?
• Masyarakat perlu model anti kekerasan dari
para tokoh yang dapat dianggap panutan.
• Perilaku kekerasan perlu mendapat
konsekuensi, tetapi harus bersifat mendidik.
• Kekerasan di sekolah tidak dapat diselesaikan
dengan “zero tolerance”, lebih baik dengan
pendekatan “whole School approach” →
budaya sekolah diubah menjadi ramah, saling
membantu, saling menghargai,dll.
Definisi lain..
• Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur
yang terkandung dalam pengertian bullying
yakni antara lain keinginan untuk menyakiti,
tindakan negatif, ketidakseimbangan
kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan
sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan
yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan
di pihak korban.
Persoalan dalam Penerapan
• Minim sosialisasi pada pendidik dan tenaga kependidikan,
orangtua, siswa, dan masyrakat luas.
• Minim kepedulian pendidik dan tenaga kependidikan serta
komite orangtua untuk menciptakan lingkungan aman anak
• Menghidupkan konselor di sekolah untuk mendampingi
anak-anak pelaku maupun korban secara kontinyu.
• Konsisten dalam melakukan pengawasan di sekolah.
• Membangun kebersamaan di kalangan siswa.
• Meminimalisir potensi-potensi penyebab terjadinya
kekerasan.
Definisi lain..
• Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur
yang terkandung dalam pengertian bullying
yakni antara lain keinginan untuk menyakiti,
tindakan negatif, ketidakseimbangan
kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan
sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan
yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan
di pihak korban.
Persoalan dalam Penerapan
• Tidak ada Standar moral dan Etika di sekolah
• Seringnya Guru keluar Masuk
• Tdak ada standar aturan tentang Perilaku boleh dan
tidak boleh
• Penerapan metode Disiplin yang tidak konsisten
• Kelas yang tidak teratur
• Rendahnya pengawasan dari guru-guru
• Kurang penghargaan kepada siswa sebagai Individu
• Tidak cukup fasilitas bermain dan belajar
• Kurangnya dukungan bagi siswa baru
Definisi lain..
• Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur
yang terkandung dalam pengertian bullying
yakni antara lain keinginan untuk menyakiti,
tindakan negatif, ketidakseimbangan
kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan
sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan
yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan
di pihak korban.
Persoalan dalam Penerapan
• Guru sering datang terlambat
• Guru sering berteriak untuk memberikan perintah
• Membiarkan gambar-gambar yang menghina orang lain
• Tidak punya strategi yang jelas untuk menangani perilaku
negatif
• Tidak memiliki prosedur yang jelas ketika terjadi masalah
• Fasilitas halaman sekolah yang sempit
• Memarahi siswa yang melakukan kesalahan di depan
teman-temannya.
• Tidak memiliki ruang/ fasilitas u siswa yang ingin
melakukan aktifitas dengan tenang
Definisi lain..
• Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur
yang terkandung dalam pengertian bullying
yakni antara lain keinginan untuk menyakiti,
tindakan negatif, ketidakseimbangan
kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan
sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan
yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan
di pihak korban.
Apa yang Dapat Dilakukan
untuk Korban
• Korban sering merasa bahwa kesalahan seluruhnya ada
pada dirinya (mis: ia merasa terlalu ‘lemah’
;berpenampilan berbeda dengan teman-temannya,dll)
• PADAHAL pelaku kekerasan yang telah melakukan
kesalahan dan
• Jadi yang sangat penting: TEMANI KORBAN, jangan ikut
menyalahkan.
• Dorong ia agar mau menceritakan pengalamannya
• Cari pertolongan profesional jika masalah tidak teratasi
Definisi lain..
• Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur
yang terkandung dalam pengertian bullying
yakni antara lain keinginan untuk menyakiti,
tindakan negatif, ketidakseimbangan
kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan
sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan
yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan
di pihak korban.
Apa yang Dapat Dilakukan untuk
Pelaku
Dekati PELAKU
Ajak BICARA-TEMANI PELAKU
PAHAMI penyebabnya, apa yang kurang?
Pelaku bisa jadi dulunya korban.
Pelaku tidak menyadari dampak
Butuh ruang untuk menunjukkan eksistensi diri
Merasa tdak dihargai
Skorsing ≠ Pembinaan
Definisi lain..
• Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur
yang terkandung dalam pengertian bullying
yakni antara lain keinginan untuk menyakiti,
tindakan negatif, ketidakseimbangan
kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan
sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan
yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan
di pihak korban.
Perilaku Bullying bisa Berkembang
Bullying bukan aktifitas Normal
Perilaku Bullying perlu diarahkan
Perilaku bullying yang tidak ditangani dengan
baik→menyebabkan gangguan perilaku yang
lebih serius di masa remaja dan dewasa
Definisi lain..
• Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur
yang terkandung dalam pengertian bullying
yakni antara lain keinginan untuk menyakiti,
tindakan negatif, ketidakseimbangan
kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan
sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan
yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan
di pihak korban.
Perilaku Lanjutan dari Bulying
Kenakalan remaja
Keterlibatan dalam geng kriminal
Kekerasan terhadap teman/pacar
Kejahatan seksual
Bullying di tempat kerja
Kekerasan dalam rumah tangga
Pelecehan/kekerasan terhadap anak

More Related Content

Similar to 8. Bullying.pptx

Bullying 30 November 2021.pptx
Bullying 30 November 2021.pptxBullying 30 November 2021.pptx
Bullying 30 November 2021.pptxZacki4
 
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdfbullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdfningrumbahal
 
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)rina_aldit
 
Sahid jaya kekerasan
Sahid jaya  kekerasanSahid jaya  kekerasan
Sahid jaya kekerasanyaninyut
 
Aksi Nyata Isu Perundungan Di Satuan Pendidikan.pdf
Aksi Nyata Isu Perundungan Di Satuan Pendidikan.pdfAksi Nyata Isu Perundungan Di Satuan Pendidikan.pdf
Aksi Nyata Isu Perundungan Di Satuan Pendidikan.pdfNingsih830351
 
FAKTOR YG MEMPENGARUHI REMAJA DLM MELAKUKAN BULLYING.pdf
FAKTOR YG MEMPENGARUHI REMAJA DLM MELAKUKAN BULLYING.pdfFAKTOR YG MEMPENGARUHI REMAJA DLM MELAKUKAN BULLYING.pdf
FAKTOR YG MEMPENGARUHI REMAJA DLM MELAKUKAN BULLYING.pdfdadangfirdiyanto
 
Definisi bullying
Definisi bullying Definisi bullying
Definisi bullying Dwi Slamat
 
Karya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu KomunikasiKarya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu KomunikasiFinnland
 
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.pptOctaViano5
 
maksud agresif.docx
maksud agresif.docxmaksud agresif.docx
maksud agresif.docxKPMG
 
675602427-Aksi-Nyata-Cegah-Perundungan-Di-Kelas-Riniati-Ok.pptx
675602427-Aksi-Nyata-Cegah-Perundungan-Di-Kelas-Riniati-Ok.pptx675602427-Aksi-Nyata-Cegah-Perundungan-Di-Kelas-Riniati-Ok.pptx
675602427-Aksi-Nyata-Cegah-Perundungan-Di-Kelas-Riniati-Ok.pptxhendrafebrianto3
 
Perkembangan Sosial dan Kepribadian.pptx
Perkembangan Sosial dan Kepribadian.pptxPerkembangan Sosial dan Kepribadian.pptx
Perkembangan Sosial dan Kepribadian.pptxrainscarlet
 
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"rara wibowo
 
PPT Bullying - Power pont untuk belajar Bersama
PPT Bullying - Power pont untuk belajar BersamaPPT Bullying - Power pont untuk belajar Bersama
PPT Bullying - Power pont untuk belajar Bersamapurwaningsihratih65
 
LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdf
LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdfLAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdf
LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdfuswah22
 
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasKebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasCahya
 
Angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa barat
Angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa baratAngka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa barat
Angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa baratFadhilRafi2
 
Angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa barat
Angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa baratAngka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa barat
Angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa baratAprilicoFadhilPanges
 

Similar to 8. Bullying.pptx (20)

Bullying 30 November 2021.pptx
Bullying 30 November 2021.pptxBullying 30 November 2021.pptx
Bullying 30 November 2021.pptx
 
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdfbullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
 
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
 
KDK/LP KeperawatanJiwa - RPK.pdf
KDK/LP KeperawatanJiwa - RPK.pdfKDK/LP KeperawatanJiwa - RPK.pdf
KDK/LP KeperawatanJiwa - RPK.pdf
 
Sahid jaya kekerasan
Sahid jaya  kekerasanSahid jaya  kekerasan
Sahid jaya kekerasan
 
Aksi Nyata Isu Perundungan Di Satuan Pendidikan.pdf
Aksi Nyata Isu Perundungan Di Satuan Pendidikan.pdfAksi Nyata Isu Perundungan Di Satuan Pendidikan.pdf
Aksi Nyata Isu Perundungan Di Satuan Pendidikan.pdf
 
FAKTOR YG MEMPENGARUHI REMAJA DLM MELAKUKAN BULLYING.pdf
FAKTOR YG MEMPENGARUHI REMAJA DLM MELAKUKAN BULLYING.pdfFAKTOR YG MEMPENGARUHI REMAJA DLM MELAKUKAN BULLYING.pdf
FAKTOR YG MEMPENGARUHI REMAJA DLM MELAKUKAN BULLYING.pdf
 
Definisi bullying
Definisi bullying Definisi bullying
Definisi bullying
 
Karya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu KomunikasiKarya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu Komunikasi
 
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
 
maksud agresif.docx
maksud agresif.docxmaksud agresif.docx
maksud agresif.docx
 
675602427-Aksi-Nyata-Cegah-Perundungan-Di-Kelas-Riniati-Ok.pptx
675602427-Aksi-Nyata-Cegah-Perundungan-Di-Kelas-Riniati-Ok.pptx675602427-Aksi-Nyata-Cegah-Perundungan-Di-Kelas-Riniati-Ok.pptx
675602427-Aksi-Nyata-Cegah-Perundungan-Di-Kelas-Riniati-Ok.pptx
 
Perkembangan Sosial dan Kepribadian.pptx
Perkembangan Sosial dan Kepribadian.pptxPerkembangan Sosial dan Kepribadian.pptx
Perkembangan Sosial dan Kepribadian.pptx
 
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"
 
PPT Bullying - Power pont untuk belajar Bersama
PPT Bullying - Power pont untuk belajar BersamaPPT Bullying - Power pont untuk belajar Bersama
PPT Bullying - Power pont untuk belajar Bersama
 
LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdf
LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdfLAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdf
LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdf
 
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
 
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasKebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitas
 
Angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa barat
Angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa baratAngka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa barat
Angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa barat
 
Angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa barat
Angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa baratAngka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa barat
Angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di jawa barat
 

More from NessaAynaZahraDevaFu (14)

Organisasi dan Managemen.pptx
Organisasi dan Managemen.pptxOrganisasi dan Managemen.pptx
Organisasi dan Managemen.pptx
 
Dasar Dasar Organisas.pptx
Dasar Dasar Organisas.pptxDasar Dasar Organisas.pptx
Dasar Dasar Organisas.pptx
 
Penerapan POAC.pptx
Penerapan POAC.pptxPenerapan POAC.pptx
Penerapan POAC.pptx
 
Kepemimpinan.pptx
Kepemimpinan.pptxKepemimpinan.pptx
Kepemimpinan.pptx
 
SWOT dan POAC.pptx
SWOT dan POAC.pptxSWOT dan POAC.pptx
SWOT dan POAC.pptx
 
PPT POAC.pptx
PPT POAC.pptxPPT POAC.pptx
PPT POAC.pptx
 
new book.pptx
new book.pptxnew book.pptx
new book.pptx
 
Contoh IEP TK.docx
Contoh IEP TK.docxContoh IEP TK.docx
Contoh IEP TK.docx
 
9.b. Pubertas Perempuan.pptx
9.b. Pubertas Perempuan.pptx9.b. Pubertas Perempuan.pptx
9.b. Pubertas Perempuan.pptx
 
11. Disiplin SRA.ppt
11. Disiplin SRA.ppt11. Disiplin SRA.ppt
11. Disiplin SRA.ppt
 
9.a. Pubertas laki-laki.pptx
9.a. Pubertas laki-laki.pptx9.a. Pubertas laki-laki.pptx
9.a. Pubertas laki-laki.pptx
 
10. Management Tantrum.pptx
10. Management Tantrum.pptx10. Management Tantrum.pptx
10. Management Tantrum.pptx
 
2. Jangan Berhenti Mencintai Ananda - Bojonegoro #20170801.pptx
2. Jangan Berhenti Mencintai Ananda - Bojonegoro #20170801.pptx2. Jangan Berhenti Mencintai Ananda - Bojonegoro #20170801.pptx
2. Jangan Berhenti Mencintai Ananda - Bojonegoro #20170801.pptx
 
6. Autisme.pptx
6. Autisme.pptx6. Autisme.pptx
6. Autisme.pptx
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

8. Bullying.pptx

  • 1. Cut Ira Dian Sari SP Bekasi, 12 Mei 2014 Menciptakan Lingkungan Bebas Bullying di Rumah dan Sekolah MUNGKINKAH..?? LISNANI SUKAIDAWATI, S Sos,. M. Si PERTAMINA FOUNDATION Bojonegoro, 3 Agustus 2017
  • 3. Bulliying? •Penindasan (Inggris: Bullying);penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. •Perilaku dapat menjadi suatu kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik. Penindasan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Penindasan
  • 4. Definisi lain.. • Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian bullying yakni antara lain keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif, ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban. Definition of bully • to frighten, hurt, or threaten (a smaller or weaker person) : to act like a bully toward (someone) : to cause (someone) to do something by making threats or insults or by using force. Bully | Definition of Bully by Merriam-Webster www.merriam-webster.com/dictionary/bully
  • 5. Definisi lain.. • Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian bullying yakni antara lain keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif, ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban. Bullying Key Words • Intentional (Niat) • Hurtful (sakit) • Persistent ( berterusan) • Imbalance of strength ( tidak seimbang kekuatan)
  • 6. Definisi lain.. • Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian bullying yakni antara lain keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif, ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban. Bully versi Bahasa Indonesia • Perundungan artinya suatu perlakuan yang mengganggu, mengusik terus-menerus dan juga menyusahkan.
  • 7. Definisi lain.. • Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian bullying yakni antara lain keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif, ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban. • Bullying dimulai sejak ratus ribu tahun yang lalu, saat manusia Neanderthal digantikan oleh Homo Sapiens yang lebih kuat dan lebih berkembang. • Tema utama yang terekam adalah eksploitasi yang lemah oleh yang kuat, secara sengaja, purposif atau bertujuan. Sejarah Bullying
  • 8. Definisi lain.. • Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian bullying yakni antara lain keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif, ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban. • Bullying tidak menerima perhatian penelitian signifikan sampai tahun 1970-an (Olweus, 1978). • Olweus juga menunjukkan bahwa bullying di sekolah dapat direduksi secara signifikan. Penelitian tentang Bullying
  • 9. Definisi lain.. • Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian bullying yakni antara lain keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif, ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban. Olweus (1999) memaparkan contoh tindakan negatif yang termasuk dalam bullying; 1. mengatakan hal yang tidak menyenangkan atau memanggil seseorang dengan julukan yang buruk; 2. mengabaikan atau mengucilkan seseorang dari suatu kelompok karena suatu tujuan; 3. memukul, menendang, menjegal atau menyakiti orang lain secara fisik; 4. mengatakan kebohongan atau rumor yang keliru mengenai seseorang atau membuat siswa lain tidak menyukai seseorang dan hal-hal semacam Perilaku yang Diteliti :
  • 10. Unsur-unsur yang Terkandung dalam Pengertian BULLYING Rigby (2003:51) • keinginan untuk menyakiti, • tindakan negatif, • ketidakseimbangan kekuatan, • pengulangan atau repetisi, • bukan sekedar penggunaan kekuatan, tp ada kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban.
  • 11. Cyber BULLYING • Jika digunakan melalui media sosial online • Bisa verbal dan non verbal
  • 12. Definisi lain.. • Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian bullying yakni antara lain keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif, ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban. • Plan Internasional (Grene dkk,2012) • Merujuk kepada kekerasan seksual, fisik, dan psikologis yang dilakukan pada anak-anak di dalam dan di sekitar sekolah, berdasarkan stereotip dan peran atau norma yang diatribusikan pada mereka terkait jenis kelamin atau identitas gendernya KBGS
  • 13. Definisi lain.. • Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian bullying yakni antara lain keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif, ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban. KBGS, apa tuhh..?? • UNESCO dalam Asia-Pacific Roundtable Meeting on School-Related Gender-Based Violence di Bangkok. “all forms of violence (explicit and symbolic forms of violence), including fear of violence, that occurs in education contexts (including non-formal and formal contexts such as school premises, on the journey to and from school, and in emergency and conflict settings) which result in, or are likely to result in, physical, sexual or psychological harm of children (female, male, intersex, and transgender children and youth of all sexual orientation). KBGS is based on stereotypes, roles, norms, attibuted to expected of children because of their sex or gender indentities. It can be compounded by marginalisation and other vulnerabilities.”
  • 14. FISIK Kekerasan Fisik Hukuman Fisik PSIKOLOGIS; Pelecehan Verbal Pelecehan Emosional Kekerasan & Pelecehan seksual Pemaksaan Diskriminasi SEkSUAL Bentuk-bentuk KBGS
  • 15. Bagaimana memberi dukungan? • Tidak memberi stigma negatif • Tidak mendiskriminasi • Berempati • memberikan motivasi
  • 16. Definisi lain.. • Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian bullying yakni antara lain keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif, ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban. Anak di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindak : (Pasal 54) Kekerasan Fisik Kekerasan Psikis Kejahatan Seksual Kejahatan lain yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan atau pihak lain
  • 17. Definisi lain.. • Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian bullying yakni antara lain keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif, ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban. GOLDEN RULES : Sekolah Anti Bullying • Perlakukanlah teman kita sebagaimana kita ingin diperlakukan. • Dilarang melakukan tindak kekerasan di sekolah • Tidak memanggil teman dengan nama yang merendahkan • Tidak memukul, menggigit, dan menendang teman • Bicaralah dengan CARA yang SOPAN • Menghargai pendapat orang lain • SAYANGI yang lebih kecil dan HORMATI yang lebih tua • Menjaga barang-barang milik orang lain
  • 18. Definisi lain.. • Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian bullying yakni antara lain keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif, ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban. Apa yang PERLU Dilakukan? • Masyarakat perlu model anti kekerasan dari para tokoh yang dapat dianggap panutan. • Perilaku kekerasan perlu mendapat konsekuensi, tetapi harus bersifat mendidik. • Kekerasan di sekolah tidak dapat diselesaikan dengan “zero tolerance”, lebih baik dengan pendekatan “whole School approach” → budaya sekolah diubah menjadi ramah, saling membantu, saling menghargai,dll.
  • 19. Definisi lain.. • Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian bullying yakni antara lain keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif, ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban. Persoalan dalam Penerapan • Minim sosialisasi pada pendidik dan tenaga kependidikan, orangtua, siswa, dan masyrakat luas. • Minim kepedulian pendidik dan tenaga kependidikan serta komite orangtua untuk menciptakan lingkungan aman anak • Menghidupkan konselor di sekolah untuk mendampingi anak-anak pelaku maupun korban secara kontinyu. • Konsisten dalam melakukan pengawasan di sekolah. • Membangun kebersamaan di kalangan siswa. • Meminimalisir potensi-potensi penyebab terjadinya kekerasan.
  • 20. Definisi lain.. • Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian bullying yakni antara lain keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif, ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban. Persoalan dalam Penerapan • Tidak ada Standar moral dan Etika di sekolah • Seringnya Guru keluar Masuk • Tdak ada standar aturan tentang Perilaku boleh dan tidak boleh • Penerapan metode Disiplin yang tidak konsisten • Kelas yang tidak teratur • Rendahnya pengawasan dari guru-guru • Kurang penghargaan kepada siswa sebagai Individu • Tidak cukup fasilitas bermain dan belajar • Kurangnya dukungan bagi siswa baru
  • 21. Definisi lain.. • Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian bullying yakni antara lain keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif, ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban. Persoalan dalam Penerapan • Guru sering datang terlambat • Guru sering berteriak untuk memberikan perintah • Membiarkan gambar-gambar yang menghina orang lain • Tidak punya strategi yang jelas untuk menangani perilaku negatif • Tidak memiliki prosedur yang jelas ketika terjadi masalah • Fasilitas halaman sekolah yang sempit • Memarahi siswa yang melakukan kesalahan di depan teman-temannya. • Tidak memiliki ruang/ fasilitas u siswa yang ingin melakukan aktifitas dengan tenang
  • 22. Definisi lain.. • Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian bullying yakni antara lain keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif, ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban. Apa yang Dapat Dilakukan untuk Korban • Korban sering merasa bahwa kesalahan seluruhnya ada pada dirinya (mis: ia merasa terlalu ‘lemah’ ;berpenampilan berbeda dengan teman-temannya,dll) • PADAHAL pelaku kekerasan yang telah melakukan kesalahan dan • Jadi yang sangat penting: TEMANI KORBAN, jangan ikut menyalahkan. • Dorong ia agar mau menceritakan pengalamannya • Cari pertolongan profesional jika masalah tidak teratasi
  • 23. Definisi lain.. • Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian bullying yakni antara lain keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif, ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban. Apa yang Dapat Dilakukan untuk Pelaku Dekati PELAKU Ajak BICARA-TEMANI PELAKU PAHAMI penyebabnya, apa yang kurang? Pelaku bisa jadi dulunya korban. Pelaku tidak menyadari dampak Butuh ruang untuk menunjukkan eksistensi diri Merasa tdak dihargai Skorsing ≠ Pembinaan
  • 24. Definisi lain.. • Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian bullying yakni antara lain keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif, ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban. Perilaku Bullying bisa Berkembang Bullying bukan aktifitas Normal Perilaku Bullying perlu diarahkan Perilaku bullying yang tidak ditangani dengan baik→menyebabkan gangguan perilaku yang lebih serius di masa remaja dan dewasa
  • 25. Definisi lain.. • Rigby (2003:51) menguraikan unsur-unsur yang terkandung dalam pengertian bullying yakni antara lain keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif, ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan di pihak korban. Perilaku Lanjutan dari Bulying Kenakalan remaja Keterlibatan dalam geng kriminal Kekerasan terhadap teman/pacar Kejahatan seksual Bullying di tempat kerja Kekerasan dalam rumah tangga Pelecehan/kekerasan terhadap anak