Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...Muh Saleh
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) di Kabupaten/Kota
AMP merupakan proses yang perlu dan penting dilakukan dalam upaya
menurunkan AKI/AKN, baik di tingkat fasilitas (audit medik kematian dan near
miss audit) maupun di tingkat kabupaten. Dengan demikian perlu dipastikan
proses AMP dilaksanakan dengan benar dan berkualitas sesuai Pedoman AMP
2010.
Pedoman AMP 2010 telah disosialisasikan ke seluruh INDONESIA sejak tahun
2010 ke tingkat KABUPATEN/ KOTA oleh Dinas Kesehatan Provinsi secara
berjenjang dan berkesinambungan tergantung ketersediaan anggaran di
daerah.
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...Muh Saleh
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) di Kabupaten/Kota
AMP merupakan proses yang perlu dan penting dilakukan dalam upaya
menurunkan AKI/AKN, baik di tingkat fasilitas (audit medik kematian dan near
miss audit) maupun di tingkat kabupaten. Dengan demikian perlu dipastikan
proses AMP dilaksanakan dengan benar dan berkualitas sesuai Pedoman AMP
2010.
Pedoman AMP 2010 telah disosialisasikan ke seluruh INDONESIA sejak tahun
2010 ke tingkat KABUPATEN/ KOTA oleh Dinas Kesehatan Provinsi secara
berjenjang dan berkesinambungan tergantung ketersediaan anggaran di
daerah.
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
GHME 2013 Conference
Session: Verbal autopsy
Date: June 18 2013
Presenter: Peter Serina
Institution:
Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME),
University of Washington
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
GHME 2013 Conference
Session: Verbal autopsy
Date: June 18 2013
Presenter: Peter Serina
Institution:
Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME),
University of Washington
GHME 2013 Conference
Session: Verbal Autopsy
Date: June 18 2013
Presenter: Andrea Stewart
Institute:
Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), University of Washington
Laporan tahunan program AIPMNH ini menguraikan desain dan pendekatan program, pencapaian program, kendala dan tantangan yang dihadapi, pembelajaran (lesson learned) dan analisis situsi serta rencana program di tahun transisi.
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial Kementrian Kesehatan RI 2010, Perawatan Bayi Baru Lahir, Langkah KMC, Penanganan Bayi Baru Lahir dari Ibu TB
Audit medis adalah salah satu bagian dari manajemen mutu pelayanan medis. Dengan audit medis, kita bisa mengetahui apakah pelayanan medis dilakukan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dalam melakukan proses akreditasi tahun 2009/2010 di RS Panti Rapih dan selama menemani teman-teman berproses dalam persiapan akreditasi di RS Panti Rini, RS Panti Nugroho, dan RS St. Elisabet Ganjuran, penulis berkali-kali menekankan perlunya menetapkan standar pelayanan medis sebelum melakukan audit medis. Dalam perkembangannya, ternyata pendapat ini tidak selalu benar. Oleh karena itu, tulisan ini dibuat untuk “menebus” dosa penulis atas pernyataan tersebut. Lewat tulisan ini, saya berharap audit medis dapat lebih dimengerti dan menjadi kebiasaan baik yang dikembangkan terus menerus.
Pelaporan dan audit kesehatan merupakan dua proses penting dalam pengelolaan informasi kesehatan yang bertujuan untuk memastikan kepatuhan, kualitas, dan keamanan layanan kesehatan. Kedua proses ini seringkali saling terkait dan dapat bekerja bersama untuk memastikan integritas dan keamanan informasi kesehatan, serta meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh lembaga atau profesi kesehatan. Implementasi pelaporan dan audit kesehatan yang efektif dapat membantu meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan perbaikan berkelanjutan dalam sektor kesehatan
2. Salah satu upaya untuk mendokumentasikan
penurunan AKI dan sekaligus untuk
mencegah berulangnya kejadian
kesakitan/kematian yang seharusnya dapat
dicegah yaitu dengan menggunakan AUDIT
MATERNAL PERINATAL (AMP)
AMP penting untuk dapat memberikan informasi
tentang standar pelayanan dan pedoman baku yang
sudah disepakati. Kegiatan AMP harus dilandasi satu
idealisme untuk perbaikan kualitas pelayanan
maternal-perinatal.
3. Audit medic (British Government dalam Working
for patient) adalah analisis yang sistematik dan
kritis tentang kualitas pelayanan medic termasuk:
Kualitas hidup & luaran untk pasien (outcome)
Prosedur yg dipakai utk mendiagnosa & mengobati
Pengunaan sumber2 dgn tujuan plynan yg diberikn
kepda pasien
Beberapa dinas kesehatan kabupaten/kota telah
menggantikan kata ini dgn terminology lain,
misalnya assessment.
4. Tujuan Audit Maternal Perinatal
Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan KIA di seluruh
wilayah kabupaten dalam rangka mempercepat
penurunan angka kematian ibu & perinatal.
Tujuan Khusus
Menerpkan pembahasan analitik mengenai kasus
kebidanan & perinatal yg dilakukan oleh DinKes
Kota, RS Kab, & Puskesmas
5. Menentukan intervensi untuk mengatasi
masalah2 yg ditemukan dlm suatu kasus
Mengembangkan mekanisme koordinasi anatara
DKK, RS Kab, & Puskesmas dlm perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, & evaluasi trhdp
intervensi yg disepakati
6. Ada 3 persyaratan AMP yg perlu diketahui:
1. Audit Medik adalah komponen penting dlm quality
assurance & merupkan bagian dasar dalam proses
pengolahan.
1. Sistematik Tidak semua kegiatan dapat diaudit
scara bersamaan sekaligus. Subyek yg akan diaudit
harus dipelajari scra cermat, seperti halnya
melakukan penelitian klinis.
7. 3. Kritis Perlu dilakukan scr kritis sehingga sering
diperlukan review oleh peer group. Agar dapat
dibahas secara cermat, audit seyogyanya hanya
membicarakan hal-hal yg relevan agar semua yg
mengikuti & menyutujui kegiatan ini dapat
mempersiapkan diri.
8. Metode AMP
Pertemuan TIM AMP Kabupaten, Kec melakukan
analisis data/laporan & menentukan kasus yg akan
dibahas
Pertemuan pembahasan kasus untuk pemecahan
masalah (problem sorving) Diikuti semua TIM
AMP Pusksmas (dr & Bidan)
9. Mengkaji kasus yg menarik: pembeljrn gjala,
pengelolaan, rujukn, siapa & cr menolong,
hmbtn/kekurangan/masalah, kasus dilaporkan tim
Puskesmas diikuti penolong
Alternatif pemecahan, kesimpulan & rencana tindak
lanjut
Pencacatan & pelaporan
10. Persiapan
Pembentukan Tim AMP
Penyebarluasan info & petunjuk teknis AMP
Menyusun rencana kegiatan AMP
Orientsi pengelola prgrm KIA dlm plksnn AMP
Pelaksanaan AMP
Persiapan pelaksanaan
- kasus yg menarik
- lokasi ditentukan AMP
- format pencatat & pelaporan
11. Pelaksanaan Kegiatan AMP
Penyusunan rencana tindak lanjut trhdp temuan dr kegiatan AMP
Pencatatan & Pelaporan
Pencatatan
Puskesmas : Rekam medis, Formulir R (rujukan maternal &
perinatal), Formulir OM & OP (Otopsi maternal & otopsi
perinatal)
RSUD Kabupaten: Formulir MP (semua ibu bersalin & BBL masuk
RS, pengisian silakukan bidan /perawat
12. Pelaporan
RSUD Kab
Laporan jumlah persalinan normal & patologis, rujukan & kematian
Pd tahap awal dilakukan pelaporan komplikasi yg paling sering trjd pd ibu &
BBL
Dinas Kesehatan Kab
Pelaporan yan kesehatan maternal & perinatal
Pemantauan & Evaluasi
Pemantauan
Pemantauan mlli laporan masalh yg ditemukan dlm
pembangunan AMP
Pemantauan kegiatan tindak lanjut kegiatan AMP
Supervisi (dilkukan scr acak sesuai mslh)
Evaluasi