SlideShare a Scribd company logo
ASUHAN KEPERAWATAN 
KEGAWATDARURATAN 
PADA PASIEN dgn TENGGELAM
Drawning ( Tenggelam ) 
Tenggelam ( Drawning ) 
adalah kematian yang disebabkan oleh aspirasi 
cairan ke dalam pernapasan akibat terbenamnya 
seluruh atau sebagian tubuh ke dalam cairan.
ETIOLOGI 
a. Terganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh 
obat-obatan 
b. Ketidakmampuan akibat hipotermia, syok, 
cedera, atau kelelahan 
c. Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika 
berenang
MANIFESTASI KLINIK 
 a. Koma 
 b. Peningkatan edema paru 
 c. Kolaps sirkulasi 
 d. Hipoksemia 
 e. Asidosis 
 f. Timbulnya hiperkapnia
Kondisi Umum dan Faktor Resiko Pada Kejadian 
Korban Tenggelam 
 a. Pria lebih beresiko untuk mengalami kejadian 
tenggelam terutama dengan usia 18-24 tahun 
 b. Kurang pengawasan terhadap anak terutama yang 
berusia 5 tahun ke bawah 
 c. Tidak memakai pelampung ketika menjadi 
penumpang angkutan air 
 d. Kondisi air melebihi kemampuan perenang, arus 
kuat dan air yang sangat dalam 
 e. Ditenggelamkan dengan paksa oleh orang lain 
dengan tujuan membunuh,kekerasan atau permainan di 
luar batas.
KOMPLIKASI 
 a. Ensefalopati Hipoksik 
 b. Tenggelam sekunder 
 c. Pneumonia aspirasi 
 d. Fibrosis interstisial pulmoner 
 e. Disritmia ventricular 
 f. Gagal Ginjal 
 g. Nekrosis pancreas 
 h. Infeksi
KLASIFIKASI TENGGELAM 
a. Berdasarkan Kondisi Paru-Paru Korban 
1) Typical Drawning 
Keadaan dimana cairan masuk ke dalam saluran 
pernapasan korban saat korban tenggelam. 
2) Atypical Drawning 
a) Dry Drowning 
Keadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada cairan yang 
masuk ke dalam saluran pernapasan. 
b) Immersion Syndrom 
Terjadi terutama pada anak-anak yang tiba-tiba terjun ke 
dalam air dingin ( suhu < 20°C ) yang menyebabkan 
terpicunya reflex vagal yang menyebabkan apneu, 
bradikardia, dan vasokonstriksi dari pembuluh darah kapiler 
dan menyebabkan terhentinya aliran darah koroner dan 
sirkulasi serebaral.
c) Submersion of the Unconscious 
Sering terjadi pada korban yang menderita epilepsy 
atau penyakit jantung khususnya coronary 
atheroma, hipertensi atau peminum yang mengalami 
trauma kepala saat masuk ke air . 
d) Delayed Dead 
Keadaan dimana seorang korban masih hidup 
setelah lebih dari 24 jam setelah diselamatkan dari 
suatu episode tenggelam.
b. Berdasarkan Kondisi Kejadian 
1) Tenggelam 
Suatu keadaan dimana penderita akan meneguk air 
dalam jumlah yang banyak sehingga air masuk ke 
dalam saluran pernapasan dan saluran nafas atas 
tepatnya bagian apiglotis akan mengalami spasme yang 
mengakibatkan saluran nafas menjadi tertutup serta 
hanya dapat dilalui oleh udara yang sangat sedikit. 
2) Hampir Tenggelam 
Suatu keadaan dimana penderita masih bernafas dan 
membatukkan air keluar.
Kegawatdaruratan Pada Korban 
Tenggelam 
1. Perubahan Pada Paru-Paru 
Aspirasi paru terjadi pada sekitar 90% korban 
tenggelam dan 80 – 90% pada korban hamper 
tenggelam. 
 Jumlah dan komposisi aspirat dapat 
mempengaruhi perjalanan klinis penderita, isi 
lambung, organism pathogen, bahan kimia toksisk 
dan bahan asing lain dapat member cedera pada 
paru dan atau menimbulkan obstruksi jalan nafas
2. Perubahan Pada Kardiovaskuler 
 Pada korban hampir tenggelam kadang-kadang 
menunjukkan bradikardi berat. Bradikardi dapat 
timbul karena refleks fisiologis saat berenang di air 
dingin atau karena hipoksia. 
 Perubahan pada fungsi kardiovaskuler yang terjadi 
pada hampir tenggelam sebagian besar akibat 
perubahan tekanan parsial oksigen arterial (PaO2) 
dan gangguan keseimbangan asam-basa
3. Perubahan Pada Susunan Saraf Pusat 
Iskemia terjadi akibat tenggelam dapat mempengaruhi 
semua organ tetapi penyebab kesakitan dan kematian 
terutama terjadi karena iskemi otak. 
Iskemi otak dapat berlanjut akibat hipotensi, hipoksia, 
reperfusi dan peningkatan tekanan intra kranial akibat 
edema serebral.Kesadaran korban yang tenggelam dapat 
mengalami penurunan. Biasanya penurunan kesadaran 
terjadi 2 – 3 menit setelah apnoe dan hipoksia. 
Kerusakan otak irreversibel mulai terjadi 4 – 10 menit 
setelah anoksia dan fungsi normotermik otak tidak akan 
kembali setelah 8 – 10 menit anoksia. Penderita yang 
tetap koma selama selang waktu tertentu tapi kemudian 
bangun dalam
4. Perubahan Pada Ginjal 
Fungsi ginjal penderita tenggelam yang 
telah mendapat resusitasi biasanya tidak 
menunjukkan kelainan, tetapi dapat terjadi 
albuminuria, hemoglobonuria, oliguria dan anuria. 
Kerusakan ginjal progresif akan mengakibatkan 
tubular nekrosis akut akibat terjadinya hipoksia 
berat, asidosis laktat dan perubahan aliran darah 
ke ginjal.
5. Perubahan Cairan dan Elektrolit 
Pada korban tenggelam tidak mengaspirasi sebagian 
besar cairan tetapi selalu menelan banyak cairan. Air 
yang tertelan, aspirasi paru, cairan intravena yang 
diberikan selama resusitasi dapat menimbulkan 
perubahan keadaan cairan dan elektrolit. Aspirasi air 
laut dapat menimbulkan perubahan elektrolit 
dan perubahancairan karena tingginya kadar Na dan 
Osmolaritasnya. Hipernatremia dan hipovolemia 
dapat terjadi setelah aspirasi air laut yang banyak. 
Sedangkan aspirasi air tawar yang banyak dapat 
mengakibatkan hipervolemia dan hipernatremia. 
Hiperkalemia dapat terjadi karena kerusakan jaringan 
akibat hipoksia yang luas.
PENANGANAN 
PERTAMA PADA KORBAN TENGGELAM 
1. Prinsip pertolongan di air : 
1) Raih ( dengan atau tanpa alat ). 
2) Lempar ( alat apung ). 
3) Dayung ( atau menggunakan perahu 
mendekati penderita ). 
4) Renang ( upaya terakhir harus terlatih dan 
menggunakan alat apung )
2. Penanganan Korban 
a. Pindahkan penderita secepat mungkin dari air 
dengan cara teraman. 
b. Bila ada kecurigaan cedera spinal satu penolong 
mempertahankan posisi kepala, leher dan tulang 
punggung dalam satu garis lurus. Pertimbangkan untuk 
menggunakan papan spinal dalam air, atau bila tidak 
memungkinkan pasanglah sebelum menaikan penderita 
ke darat. 
c. Buka jalan nafas penderita, periksa nafas. Bila tidak 
ada maka upayakan untuk memberikan nafas awal 
secepat mungkin dan berikan bantuan nafas sepanjang 
perjalanan.
d. Upayakan wajah penderita menghadap ke atas. 
e. Sampai di darat atau perahu lakukan penilaian 
dini dan RJP bila perlu. 
f. Berikan oksigen bila ada sesuai protokol. 
g. Jagalah kehangatan tubuh penderita, ganti 
pakaian basah dan selimuti. 
h. Lakukan pemeriksaan fisik, rawat cedera yang 
ada. 
i. Segera bawa ke fasilitas kesehatan.
DROWNING
BASIC LIFE SUPPORT 
30 : 2
30:2
Penanganan Klinik dan Asuhan 
Keperawatan Pada Korban Tenggelam 
1. Penanganan Klinik 
 Pastikan keadekuatan jalan napas, pernapasan dan 
Sirkulasi. 
 Cedera lain juga harus dipertimbangkan dan perlu 
tidaknya hospitalisasi ditentukan berdasarkan 
keparahan kejadian dan evaluasi klinis. 
 Pasien dengan gejala respiratori, penurunan saturasi 
oksigen dan perubahan tingkat kesadaran perlu untuk 
dihospitalisasi. perhatian harus difokuskan pada 
oksigenasi, ventilasi, dan fungsi jantung. 
 Melindungi sistem saraf pusat dan mengurangi edema 
serebri merupakan hal yang sangat penting dan 
berhubungan langsung dengan hasil akhir
2. Asuhan Keperawatan Pada Korban 
Tenggelam 
a. Pengkajian 
 Airway 
 Breathing 
 Circulation 
 Disability 
 Eksposure
b. Diagnosa Keperawatan 
1) Gangguan pertukaran gas 
2) Bersihan jalan nafas tidak efektif 
3) Perubahan perfusi jaringan otak 
4) Pola nafas tidak efektif 
5) Penurunan curah jantung
Wassalam

More Related Content

What's hot

Asuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan MeningitisAsuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan Meningitis
Fransiska Oktafiani
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
Adam Muhammad
 
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Sabam Simanjuntak
 
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
rickygunawan84
 
Restrain
RestrainRestrain
Restrain
Darsana Wayan
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
masantian
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
budi-waluyo25
 
Pathways diabetes
Pathways diabetesPathways diabetes
Pathways diabetes
Yabniel Lit Jingga
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Mitha Khair
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikCahya
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
HenriantoKarolusSire
 
Konsep dan prinsip gawat darurat
Konsep dan prinsip gawat darurat Konsep dan prinsip gawat darurat
Konsep dan prinsip gawat darurat
Anissa Cindy
 
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienPenghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
pjj_kemenkes
 
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Fhyter DrifacHy DrimeTana
 
Askep Kolitis Ulseratif
Askep Kolitis UlseratifAskep Kolitis Ulseratif
Askep Kolitis Ulseratif
Sri Nala
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Fransiska Oktafiani
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
Cahya
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
Hiiendry Pangestu
 
Penanganan Luka Bakar untuk Umum
Penanganan Luka Bakar untuk UmumPenanganan Luka Bakar untuk Umum
Penanganan Luka Bakar untuk Umum
Robertus Arian Datusanantyo
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
Riski Eka
 

What's hot (20)

Asuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan MeningitisAsuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan Meningitis
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
 
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
 
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
 
Restrain
RestrainRestrain
Restrain
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Pathways diabetes
Pathways diabetesPathways diabetes
Pathways diabetes
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
 
Konsep dan prinsip gawat darurat
Konsep dan prinsip gawat darurat Konsep dan prinsip gawat darurat
Konsep dan prinsip gawat darurat
 
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienPenghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
 
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
 
Askep Kolitis Ulseratif
Askep Kolitis UlseratifAskep Kolitis Ulseratif
Askep Kolitis Ulseratif
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Penanganan Luka Bakar untuk Umum
Penanganan Luka Bakar untuk UmumPenanganan Luka Bakar untuk Umum
Penanganan Luka Bakar untuk Umum
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
 

Viewers also liked

Kti ni made rika
Kti ni made rikaKti ni made rika
Kti ni made rika
Nimaderika
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas.
ari saputra
 
Hipospadia; Fimosis; Parafimosis
Hipospadia; Fimosis; ParafimosisHipospadia; Fimosis; Parafimosis
Hipospadia; Fimosis; Parafimosis
Ana Villota
 
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar danPertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Dessy Adeliana
 
Riskesdas 2013
Riskesdas 2013Riskesdas 2013
Riskesdas 2013
Muh Saleh
 

Viewers also liked (6)

Askep penyakit dekompresi
Askep penyakit dekompresiAskep penyakit dekompresi
Askep penyakit dekompresi
 
Kti ni made rika
Kti ni made rikaKti ni made rika
Kti ni made rika
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas.
 
Hipospadia; Fimosis; Parafimosis
Hipospadia; Fimosis; ParafimosisHipospadia; Fimosis; Parafimosis
Hipospadia; Fimosis; Parafimosis
 
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar danPertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
 
Riskesdas 2013
Riskesdas 2013Riskesdas 2013
Riskesdas 2013
 

Similar to 7. askep-kgd-tenggelam

Water Emergencies - Hampir Lemas dan Lemas
Water Emergencies - Hampir Lemas dan LemasWater Emergencies - Hampir Lemas dan Lemas
Water Emergencies - Hampir Lemas dan Lemas
Muhammad Nasrullah
 
Pengkajian tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian tenggelam AKPER PEMKAB MUNA Pengkajian tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Drowning.pdf
Drowning.pdfDrowning.pdf
Drowning.pdf
GustinaMaryantiMooy
 
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Water Rescu/Penyelamatan orang Tenggelam.ppt
Water Rescu/Penyelamatan orang Tenggelam.pptWater Rescu/Penyelamatan orang Tenggelam.ppt
Water Rescu/Penyelamatan orang Tenggelam.ppt
ssuser8d944f
 
near-drowning-rabu.ppt
near-drowning-rabu.pptnear-drowning-rabu.ppt
near-drowning-rabu.ppt
IkrimahNisaUtami1
 
Asfiksia_ppt.pptx
Asfiksia_ppt.pptxAsfiksia_ppt.pptx
Asfiksia_ppt.pptx
WylieMedwinLulan
 
Tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam AKPER PEMKAB MUNA Tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Tenggelam
TenggelamTenggelam
Tenggelam
fahrisyah
 
Tenggelam
TenggelamTenggelam
Tenggelam
Lathifanura
 
Tenggelam
TenggelamTenggelam
Tenggelam
ciksuwani
 
TTTT.pptx
TTTT.pptxTTTT.pptx
TTTT.pptx
NengAnnisFathia
 
PPT Tenggelam.pptx
PPT Tenggelam.pptxPPT Tenggelam.pptx
PPT Tenggelam.pptx
sylviaharyanto2
 
4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi
Muhammad Khoirul Zed
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docxSeptian Muna Barakati
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
Warnet Raha
 
Gagal nafas
Gagal nafasGagal nafas
Gagal nafas
Ign Agung Putrayana
 

Similar to 7. askep-kgd-tenggelam (20)

Water Emergencies - Hampir Lemas dan Lemas
Water Emergencies - Hampir Lemas dan LemasWater Emergencies - Hampir Lemas dan Lemas
Water Emergencies - Hampir Lemas dan Lemas
 
Pengkajian tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian tenggelam AKPER PEMKAB MUNA Pengkajian tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
 
Drowning.pdf
Drowning.pdfDrowning.pdf
Drowning.pdf
 
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
 
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
 
Water Rescu/Penyelamatan orang Tenggelam.ppt
Water Rescu/Penyelamatan orang Tenggelam.pptWater Rescu/Penyelamatan orang Tenggelam.ppt
Water Rescu/Penyelamatan orang Tenggelam.ppt
 
near-drowning-rabu.ppt
near-drowning-rabu.pptnear-drowning-rabu.ppt
near-drowning-rabu.ppt
 
5345 8484-1-sm
5345 8484-1-sm5345 8484-1-sm
5345 8484-1-sm
 
Ards
ArdsArds
Ards
 
Asfiksia_ppt.pptx
Asfiksia_ppt.pptxAsfiksia_ppt.pptx
Asfiksia_ppt.pptx
 
Tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam AKPER PEMKAB MUNA Tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam AKPER PEMKAB MUNA
 
Tenggelam
TenggelamTenggelam
Tenggelam
 
Tenggelam
TenggelamTenggelam
Tenggelam
 
Tenggelam
TenggelamTenggelam
Tenggelam
 
TTTT.pptx
TTTT.pptxTTTT.pptx
TTTT.pptx
 
PPT Tenggelam.pptx
PPT Tenggelam.pptxPPT Tenggelam.pptx
PPT Tenggelam.pptx
 
4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 
Gagal nafas
Gagal nafasGagal nafas
Gagal nafas
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Herry Prasetyo
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
BAHTIARMUHAMAD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptxREAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
ianchin0007
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
AdeSutisna19
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
NurHasyim22
 
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdfCP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
andimagfirahwati1
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptxPEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
dwiwahyuningsih74
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
xtemplat
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
RizkiArdhan
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptxREAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
 
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdfCP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptxPEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 

7. askep-kgd-tenggelam

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN PADA PASIEN dgn TENGGELAM
  • 2. Drawning ( Tenggelam ) Tenggelam ( Drawning ) adalah kematian yang disebabkan oleh aspirasi cairan ke dalam pernapasan akibat terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh ke dalam cairan.
  • 3. ETIOLOGI a. Terganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-obatan b. Ketidakmampuan akibat hipotermia, syok, cedera, atau kelelahan c. Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenang
  • 4. MANIFESTASI KLINIK  a. Koma  b. Peningkatan edema paru  c. Kolaps sirkulasi  d. Hipoksemia  e. Asidosis  f. Timbulnya hiperkapnia
  • 5. Kondisi Umum dan Faktor Resiko Pada Kejadian Korban Tenggelam  a. Pria lebih beresiko untuk mengalami kejadian tenggelam terutama dengan usia 18-24 tahun  b. Kurang pengawasan terhadap anak terutama yang berusia 5 tahun ke bawah  c. Tidak memakai pelampung ketika menjadi penumpang angkutan air  d. Kondisi air melebihi kemampuan perenang, arus kuat dan air yang sangat dalam  e. Ditenggelamkan dengan paksa oleh orang lain dengan tujuan membunuh,kekerasan atau permainan di luar batas.
  • 6. KOMPLIKASI  a. Ensefalopati Hipoksik  b. Tenggelam sekunder  c. Pneumonia aspirasi  d. Fibrosis interstisial pulmoner  e. Disritmia ventricular  f. Gagal Ginjal  g. Nekrosis pancreas  h. Infeksi
  • 7. KLASIFIKASI TENGGELAM a. Berdasarkan Kondisi Paru-Paru Korban 1) Typical Drawning Keadaan dimana cairan masuk ke dalam saluran pernapasan korban saat korban tenggelam. 2) Atypical Drawning a) Dry Drowning Keadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada cairan yang masuk ke dalam saluran pernapasan. b) Immersion Syndrom Terjadi terutama pada anak-anak yang tiba-tiba terjun ke dalam air dingin ( suhu < 20°C ) yang menyebabkan terpicunya reflex vagal yang menyebabkan apneu, bradikardia, dan vasokonstriksi dari pembuluh darah kapiler dan menyebabkan terhentinya aliran darah koroner dan sirkulasi serebaral.
  • 8. c) Submersion of the Unconscious Sering terjadi pada korban yang menderita epilepsy atau penyakit jantung khususnya coronary atheroma, hipertensi atau peminum yang mengalami trauma kepala saat masuk ke air . d) Delayed Dead Keadaan dimana seorang korban masih hidup setelah lebih dari 24 jam setelah diselamatkan dari suatu episode tenggelam.
  • 9. b. Berdasarkan Kondisi Kejadian 1) Tenggelam Suatu keadaan dimana penderita akan meneguk air dalam jumlah yang banyak sehingga air masuk ke dalam saluran pernapasan dan saluran nafas atas tepatnya bagian apiglotis akan mengalami spasme yang mengakibatkan saluran nafas menjadi tertutup serta hanya dapat dilalui oleh udara yang sangat sedikit. 2) Hampir Tenggelam Suatu keadaan dimana penderita masih bernafas dan membatukkan air keluar.
  • 10. Kegawatdaruratan Pada Korban Tenggelam 1. Perubahan Pada Paru-Paru Aspirasi paru terjadi pada sekitar 90% korban tenggelam dan 80 – 90% pada korban hamper tenggelam.  Jumlah dan komposisi aspirat dapat mempengaruhi perjalanan klinis penderita, isi lambung, organism pathogen, bahan kimia toksisk dan bahan asing lain dapat member cedera pada paru dan atau menimbulkan obstruksi jalan nafas
  • 11. 2. Perubahan Pada Kardiovaskuler  Pada korban hampir tenggelam kadang-kadang menunjukkan bradikardi berat. Bradikardi dapat timbul karena refleks fisiologis saat berenang di air dingin atau karena hipoksia.  Perubahan pada fungsi kardiovaskuler yang terjadi pada hampir tenggelam sebagian besar akibat perubahan tekanan parsial oksigen arterial (PaO2) dan gangguan keseimbangan asam-basa
  • 12. 3. Perubahan Pada Susunan Saraf Pusat Iskemia terjadi akibat tenggelam dapat mempengaruhi semua organ tetapi penyebab kesakitan dan kematian terutama terjadi karena iskemi otak. Iskemi otak dapat berlanjut akibat hipotensi, hipoksia, reperfusi dan peningkatan tekanan intra kranial akibat edema serebral.Kesadaran korban yang tenggelam dapat mengalami penurunan. Biasanya penurunan kesadaran terjadi 2 – 3 menit setelah apnoe dan hipoksia. Kerusakan otak irreversibel mulai terjadi 4 – 10 menit setelah anoksia dan fungsi normotermik otak tidak akan kembali setelah 8 – 10 menit anoksia. Penderita yang tetap koma selama selang waktu tertentu tapi kemudian bangun dalam
  • 13. 4. Perubahan Pada Ginjal Fungsi ginjal penderita tenggelam yang telah mendapat resusitasi biasanya tidak menunjukkan kelainan, tetapi dapat terjadi albuminuria, hemoglobonuria, oliguria dan anuria. Kerusakan ginjal progresif akan mengakibatkan tubular nekrosis akut akibat terjadinya hipoksia berat, asidosis laktat dan perubahan aliran darah ke ginjal.
  • 14. 5. Perubahan Cairan dan Elektrolit Pada korban tenggelam tidak mengaspirasi sebagian besar cairan tetapi selalu menelan banyak cairan. Air yang tertelan, aspirasi paru, cairan intravena yang diberikan selama resusitasi dapat menimbulkan perubahan keadaan cairan dan elektrolit. Aspirasi air laut dapat menimbulkan perubahan elektrolit dan perubahancairan karena tingginya kadar Na dan Osmolaritasnya. Hipernatremia dan hipovolemia dapat terjadi setelah aspirasi air laut yang banyak. Sedangkan aspirasi air tawar yang banyak dapat mengakibatkan hipervolemia dan hipernatremia. Hiperkalemia dapat terjadi karena kerusakan jaringan akibat hipoksia yang luas.
  • 15. PENANGANAN PERTAMA PADA KORBAN TENGGELAM 1. Prinsip pertolongan di air : 1) Raih ( dengan atau tanpa alat ). 2) Lempar ( alat apung ). 3) Dayung ( atau menggunakan perahu mendekati penderita ). 4) Renang ( upaya terakhir harus terlatih dan menggunakan alat apung )
  • 16. 2. Penanganan Korban a. Pindahkan penderita secepat mungkin dari air dengan cara teraman. b. Bila ada kecurigaan cedera spinal satu penolong mempertahankan posisi kepala, leher dan tulang punggung dalam satu garis lurus. Pertimbangkan untuk menggunakan papan spinal dalam air, atau bila tidak memungkinkan pasanglah sebelum menaikan penderita ke darat. c. Buka jalan nafas penderita, periksa nafas. Bila tidak ada maka upayakan untuk memberikan nafas awal secepat mungkin dan berikan bantuan nafas sepanjang perjalanan.
  • 17. d. Upayakan wajah penderita menghadap ke atas. e. Sampai di darat atau perahu lakukan penilaian dini dan RJP bila perlu. f. Berikan oksigen bila ada sesuai protokol. g. Jagalah kehangatan tubuh penderita, ganti pakaian basah dan selimuti. h. Lakukan pemeriksaan fisik, rawat cedera yang ada. i. Segera bawa ke fasilitas kesehatan.
  • 20. 30:2
  • 21. Penanganan Klinik dan Asuhan Keperawatan Pada Korban Tenggelam 1. Penanganan Klinik  Pastikan keadekuatan jalan napas, pernapasan dan Sirkulasi.  Cedera lain juga harus dipertimbangkan dan perlu tidaknya hospitalisasi ditentukan berdasarkan keparahan kejadian dan evaluasi klinis.  Pasien dengan gejala respiratori, penurunan saturasi oksigen dan perubahan tingkat kesadaran perlu untuk dihospitalisasi. perhatian harus difokuskan pada oksigenasi, ventilasi, dan fungsi jantung.  Melindungi sistem saraf pusat dan mengurangi edema serebri merupakan hal yang sangat penting dan berhubungan langsung dengan hasil akhir
  • 22. 2. Asuhan Keperawatan Pada Korban Tenggelam a. Pengkajian  Airway  Breathing  Circulation  Disability  Eksposure
  • 23. b. Diagnosa Keperawatan 1) Gangguan pertukaran gas 2) Bersihan jalan nafas tidak efektif 3) Perubahan perfusi jaringan otak 4) Pola nafas tidak efektif 5) Penurunan curah jantung