05 Kepemimpinan Transformasional RLA XIII (Dr. Haryanto, M.Pd & Dr. Dewi Wahy...Massaputro Delly TP
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kompetensi kepemimpinan transformasional yaitu kemampuan dalam memimpin inovasi melalui pembelajaran menghargai harkat dan martabat manusia, peningkatan mutu pelayanan, menunjukkan kesadaran diri terhadap kekuatan karakter dan kebajikan (virtues) yang dimilikinya, mengenali peluang dan ancaman perubahan lingkungan strategis, dan mengenali langkahlangkah yang tepat untuk memunculkan potensi inovatif suatu organisasi. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode, berbagi pengalaman, studi kasus, diskusi interaktif, dan games. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya menunjukkan kemampuan berinovasi.
#RLA Angkatan XIII
05 Kepemimpinan Transformasional RLA XIII (Dr. Haryanto, M.Pd & Dr. Dewi Wahy...Massaputro Delly TP
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kompetensi kepemimpinan transformasional yaitu kemampuan dalam memimpin inovasi melalui pembelajaran menghargai harkat dan martabat manusia, peningkatan mutu pelayanan, menunjukkan kesadaran diri terhadap kekuatan karakter dan kebajikan (virtues) yang dimilikinya, mengenali peluang dan ancaman perubahan lingkungan strategis, dan mengenali langkahlangkah yang tepat untuk memunculkan potensi inovatif suatu organisasi. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode, berbagi pengalaman, studi kasus, diskusi interaktif, dan games. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya menunjukkan kemampuan berinovasi.
#RLA Angkatan XIII
1. Kepemimpinan Pendidikan
Nama : Yeni Andrianti
Dosen Pembimbing:
1. Dra. Evi Ratna Kartikawati,
M.Pd
2. Drs. Didi Tahyudin, M.Pd
2. Konsep Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan inti dari manajemen
memang demikianlah halnya menurut Sondang P.
Siagin (1985 :6) karena kepemimpinan merupakan
motor pengerak dari semua sumber-sumber dan
alat-alat (resources) yang tersedia bagi suatu
organisasi. Resources ini digolongkan kepada dua
golongan besar yakni :
1.Human resources;
2.Non human resources;
3. Ciri-ciri Kepemimpinan
Pendidikan
Sharplin (1985: 149-150) menyebutkan
kepemimpinan yang baik dicirikan oleh
sifat-sifat sebagai berikut:
1.Manusiawi;
2.Memandang jauh kedepan (visioner);
3.Inspiratif (kaya akan gagasan);
4.Percaya diri.
4. Gaya Kepemimpinan
dalam Pendidikan
Tiga gaya kepemimpinan menurut Bill Woods, yaitu :
1. Otokratis yaitu pemimpin membuat keputusan sendiri,
2. Demokratis (partisipatif) yaitu pemimpin itu
berkonsultasi dengan kelompok mengenai masalah yang
dapat diputuskan secara bersama-sama untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
3. Kendali bebas yaitu pemimpin memberi kekuasaan pada
bawahan untuk mengembangkan sasarannya sendiri dan
memecahkan masalahnya sendiri.
5. Kepemimpinan yang Efektif
dalam Penentuan Kebijakan
Dari perspektif karakteristik kepemimpinan, dapat
ditunjukan bahwa kepemimpinan yang efektif memiliki
ciri yang tidak dimiliki atau hanya sebagian dimiliki
oleh orang lain, termasuk kekuatan dan stamina tubuh,
intelegensia, integritas, kebijaksanaan , dan lain-lain.
Menurut Campbell (1993) menegaskan bahwa
pemimpin-pemimpin yang efektif menyususn tujuan-
tujuan, sasaran-sasaran, mengatur standar-standar
penampilan, menciptakan lingkungan kerja yang
produktif, dan dapat dukungan yang dibutuhkan.
6. Ketetapan Pemimpin dalam
Pemgambilan Keputusan
Pengambilan keputusan menurut Sondang P. Siagian
(1985: 47) adalah suatu pendekatan
yang sistematis terhadap suatu masalah yang dihadapi.
Pengambilan keputusan yang rasional dalam organisasi
menurut Mann (1975) harus dilihat dari:
1. Tujuan organisasi;
2. Sumberdaya yang ada;
3. Informasi yang lengkap tentang fungsi sistem kerja;
4. Pengalokasian sumber dana didasarkan pada prioritas;
5. Harus memahami pengelolaan dana.
7. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam pengambilan keputusan, yaitu :
a.Kemampuan melakukan
pendelegasian.
b.Sikap demokratik yang
dikembangkan pemimpin,
c.Kepemimpinan visioner.
8. Kepedulian Pemimpin Pendidikan
Terhadap Pembaharuan
Kepedulian merupakan gambaran tentang sikap, motivasi,
persepsi, dan perasaan yang dialami seseorang
sehubungan dengan suatu pembaharuan. Sikap kesiapan
bereaksi dan motivasi adalah dorongan yang kuat
melakukan aktivitas dengan rasa tanggung jawab, dengan
reaksi cepat dan perhitungnan yang cermat. Artinya
kepedulian itu memberi ganbaran bahwa seorang
pemimpin cepat bereaksi, tanggap, dan merespon terhadap
hal-hal-hal yang dipandang memberi kontribusi terhadap
kualitas institusi yang dipimpinnya sebagai bagian dari
pembaruan.
9. Kepala Sekolah Sebagai
Pemimpin Pendidikan
Pendidikan sebagai usaha membantu anak didik
mencapai kedewasaan, diselenggarakan dalam
suatu kesatuan organisasi sehingga usaha yang satu
dengan lainnya saling berhubungan dan saling
mengisi. Kepala sekolah berusaha menghubungkan
tujuan sekolah dengan sekolah dan memaksimalkan
kreativitas. Setiap kepala sekolah membawa
pengaruh besar terhadap pengajaran untuk
kebaikan atau keburukan (Sutisna, 1983).
10. Arti dan Makna Wirausaha
Kewirausahaan menurut Hitt, at al (1977 : 384) adalah
seperangkat kemampuan yang dimiliki untuk
menghasilkan atau memperoleh produk baru (barang atau
jasa) serta mengelola proses inovasinya.
Definisi kewirausahaan menurut wirausaha :
1. Mengorganisir peluang dengan sumber-sumber usaha.
2. Mendirikan usaha.
3. Disemua bidang kehidupan.
4. Mempunyai bisnis dengan mendirikan perusahaan
sendiri.
11. Proses Kewirausahaan Kepemimpinan
Sekolah
Kepemimpinan wirausaha menurut Pinchot (1988) adalah
kepemimpinan yang mengintegrasikan bakat para rekayator dan
pemasar dalam menciptakan proses dan produk jasa baru.
Kepemimpinan berjiwa wirausaha perlu mempunyai karakteristik
antara lain :
a. Pemimpin yang kreatif dan inovatif
b. Pemimpin yang mampu mengeksploitasi peluang.
c. Internal locus control
d. Mengambil resiko
e. Perkerja keras
f. Percaya diri
g. Kepemimpinan
12. Apakah kewirausahaan dapat di didik ?
Menurut Bygrave (1994) dengan
berkembangnya seni dan sains
kewirausahaan karakteritik wirausaha
dan proses kewirausahaan dapat
diketahui. Olek karena itu kewirausahaan
dapat di didk. Akan tetapi sekolah bisnis
tidak menjamin akan mampu
memproduksi wirausahawan.