SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Download to read offline
SHOLAT BERJAMAAH …
DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT
By : AHMAD N
SHOLAT BERJAMAAH
Ulama sepakat bahwa sholat wajib berjamaah
merupakan ibadah yang sangat mulia dan syiar
Islam yang sangat agung. Karena Allah
mensyariatkan agar sholat wajib dilakukan secara
berjamaah dimasjid. Allah berfirman :
ِ
‫ط‬ْ‫ص‬ِ‫ل‬
ْ
‫ةى‬ِ‫ث‬
ّّ
‫ِّب‬َ‫ر‬ َ‫ر‬َ‫م‬
َ
‫أ‬
ْ
‫و‬
ُ
‫ك‬
ۖ
ّّ ُ
‫ُك‬
َ
‫د‬
ْ
ِِ‫غ‬ ًْ
ُ
‫س‬
َ
ُْٔ‫ح‬ُ‫و‬ ‫ٔا‬ٍُ‫ي‬ِ‫ر‬
َ
‫أ‬َ‫و‬
ََ‫ي‬ّّ‫ادل‬ ُ َ
‫َل‬ َ‫ني‬ ِ
‫ص‬ِ‫ي‬
ْ ُ
‫ُم‬ ُ‫ٔه‬ُ‫غ‬
ْ
‫اد‬َ‫و‬ ٍ‫د‬ ِ‫خ‬ْ‫ص‬َ‫م‬
ۖ
ًْ
ُ
‫ك‬
َ
‫أ‬
َ
‫د‬َ‫ث‬ ‫ة‬ٍَ
َ
‫ن‬
َ
‫ون‬
ُ
‫ٔد‬ُ‫ػ‬
َ
‫ت‬
Katakanlah, "Tuhanku menyuruhku berlaku adil.
Hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada
setiap shalat, dan sembahlah Dia dengan
mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya
kepada-Nya. (Q.S. Al-A’raf : 29)
Karena itu Rasulullah saw memberikan
perhatian besar terhadap sholat
berjamaah. Beliau bersabda :
ٍ‫ع‬
ْ
‫ج‬ َ‫ص‬ِ‫ب‬
ّّ
‫ذ‬
َ
‫ف‬
ْ
‫اى‬
َ
‫ة‬
َ
‫َل‬ َ
‫ص‬
ُ
‫و‬ ُ
‫ض‬
ْ
‫ف‬
َ
‫ت‬ ِ‫ح‬َ‫ةغ‬ٍََْ
‫اْل‬ ُ‫ة‬
َ
‫َل‬ َ
‫ص‬
‫ح‬َ‫ح‬َ‫ر‬
َ
‫د‬ ََْ‫ي‬ِ
ْ
‫ْش‬ِ‫غ‬َ‫و‬
“Sholat berjamaah lebih utama
dibandingkan sholat sendirian dengan
27 derajat.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
SHOLAT BERJAMAAH
A. DEFINISI SHOLAT BERJAMAAH
Secara terminology shalat berjamaah
adalah: Apabila dua orang shalat bersama-
sama dan salah seorang di antara mereka
mengikuti yang lain, keduanya dinamakan
shalat berjamaah. Orang yang diikuti (yang
dihadapan) dinamakan imam, dan yang
mengikuti di belakang dinamakan makmum.
B. HUKUM SHOLAT BERJAMAAH
Sebagian ulama mengatakan shalat berjamaah itu adalah fardhu ‘ain (wajib
‘ain), sebagian lagi berpendapat bahwa shalat berjamaah itu fardhu
kifayah, sebagian lagi berpendapat sunat muakkad (sunat istimewa). Yang
akhir inilah hukum yang lebih layak selain shalat jumat. (Muhammad bin
Ali bin Muhammad bin Abdillah bin al Husain. Asy-SyaukanI dalam kitab
Nailul Author)
ADAB DALAM SHOLAT BERJAMAAH
Agar sholat jamaah kita lebih sempurna,
Rasulullah saw mengajarkan berbagai
macam adab. Di antaranya :
Apabila kita telah masuk masjid
dianjurkan mendekat ke sutroh
untuk melaksanakan sholat sunnah
tahiyyatul masjid atau sholat
sunnah qobliyyah. Rasulullah saw
bersabda :
ْ
‫ع‬
َ
‫ن‬ْ َ
‫َي‬
ْ
‫ي‬
َ
‫ف‬
َ
‫د‬ِ‫خ‬ْ‫ص‬ٍَ
ْ
‫ال‬ ًُ
ُ
‫ز‬ُ‫د‬َ‫ذ‬
َ
‫أ‬
َ
‫و‬
َ
‫خ‬
َ
‫د‬ ‫ا‬
َ
‫ذ‬ِ‫إ‬
َ
‫س‬ِ‫ي‬
ْ َ
‫َي‬
ْ
‫ن‬
َ
‫أ‬
َ
‫و‬ْ‫ج‬
َ
‫ر‬ ِ
ْ
‫ني‬َ‫ذ‬َ‫ػ‬
ْ
‫ك‬َ‫ر‬
“Apabila kalian masuk masjid,
lakukanlah sholat dua rokaat
sebelum duduk.” (H.R. Bukhari dan
Muslim)
1
Jika waktu iqomah masih lama
duduklah dengan tenang dan perbanyak
membaca doa, karena doa antara adzan
dan iqomah tidak tertolak. Rasulullah
saw bersabda :
ِ‫ح‬ٌَ‫ة‬
َ
‫ك‬ِ
ْ
‫اْل‬َ‫و‬ ِ‫ان‬
َ
‫ذ‬
َ ْ
‫اْل‬ َ ْ
‫ني‬َ‫ب‬ ُ‫ء‬ َ
‫َع‬ُّ‫ادل‬
ُّ
‫د‬َ‫ر‬ُ‫ي‬
َ
‫َل‬
“Doa antara adzan dan iqomah tidak
tertolak.” (H.R. Abu Daud dan Turmudzi)
2
ADAB DALAM SHOLAT BERJAMAAH
Jika iqomah dikumandangkan sementara anda
sedang sholat sunnah dan tidak memungkin
untuk segera diselesaikan maka batalkan sholat
sunnah dan bergabunglah di shaf untuk
melaksanakan sholat wajib. Rasulullah saw
bersabda :
ُ
‫ح‬َ‫ب‬ُْٔ‫ذ‬
ْ
‫ه‬ٍَ
ْ
‫ال‬
َّ
‫َل‬ِ‫إ‬
َ
‫ة‬
َ
‫َل‬ َ
‫ص‬
َ
‫َل‬
َ
‫ف‬ ُ‫ة‬
َ
‫َل‬ َّ
‫الص‬ ِ
‫خ‬ٍَ
ْ
‫ي‬ِ‫ر‬
ُ
‫أ‬ ‫ا‬
َ
‫ذ‬ِ‫إ‬
“Apabila iqomah telah dikumandangkan
maka tidak ada sholat kecuali sholat wajib.”
(H.R. Muslim)
3
Pastikan semua yang mengganggu telah anda
singkirkan karena kita dituntut untuk khusyu
ketika sholat, di antaranya dengan
mematikan bunyi hp. Nabi saw bersabda :
‫َل‬
ْ
‫غ‬
ُ
‫ش‬
َ
‫ل‬ ِ‫ة‬
َ
‫َل‬ َّ
‫الص‬ ِ
‫ِف‬
َّ
‫ن‬ِ‫إ‬
“Sesungguhnya dalam sholat itu sudah banyak
kesibukan.” (H.R. Bukhori dan Muslim)
4
Orang yang sholat dia disibukkan dengan
merenungi bacaan-bacaan sholat dan
gerakan-gerakannya, karena itu jangan
sampai kesibukan dalam sholat tersebut
ditambah lagi dengan kesibukan yang tidak
bermanfaat.
Pastikan shaf sholat rapat dan lurus.
Merapatkan dan meluruskan shaf sholat
berjamaah hukumnya wajib. Imam
bertanggung jawab memerintahkan
makmum untuk merapatkan dan
meluruskan shaf mereka. Rasulullah saw
hamper tidak pernah lupa mengingatkan
para sahabat akan hal ini setiap sholat
jamaah. Karena lurus dan rapatnya shaf
merupakan salah satu tonggak
kesempurnaan sholat jamaah. Rasulullah
saw pernah memerintahkan para sahabat,
5
ّّ
‫ف‬ َّ
‫الص‬
َ
‫ح‬َ‫ي‬ِٔ ْ‫ص‬
َ
‫ت‬
َّ
‫ن‬ِ‫إ‬
َ
‫ف‬ ًْ
ُ
‫س‬
َ
‫ف‬ْٔ
ُ
‫ف‬ ُ
‫ص‬ ‫ا‬ْ‫و‬َُٔ‫ش‬
ِ‫ة‬
َ
‫َل‬ َّ
‫الص‬ ِ‫ةم‬ٍَ
َ
‫ت‬ ٌَِْ
“Luruskan shaf kalian, karena meluruskan shaf
bagian dari kesempurnaan sholat.” (H.R.
Muslim)
Ikuti semua gerakan imam, tidak boleh mendahului
atau terlalu telat dari gerakan imam. Rasulullah saw
bersabda :
‫ا‬
َ
‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ ّّ
‫َّب‬
َ
‫ه‬
َ
‫ف‬ َ َّ
‫َّب‬
َ
‫ن‬ ‫ا‬
َ
‫ذ‬ِ‫إ‬
َ
‫ف‬ ِِّ‫ث‬ ًَّ
َ
‫ت‬
ْ
‫ؤ‬ُ ِ
‫ِل‬ ُ‫ةم‬ٌَِ
ْ
‫اْل‬
َ
‫و‬ِ‫ػ‬ُ‫ح‬ ‫ة‬ٍَ
َّ
‫ج‬ِ‫إ‬
َُّ‫اَّلل‬ َ‫ع‬ٍَِ‫ش‬
َ
‫ةل‬
َ
‫ك‬ ‫ا‬
َ
‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ٔا‬ُ‫ػ‬
َ
‫ذ‬ْ‫ةر‬
َ
‫ف‬ َ‫ع‬
َ
‫ذ‬َ‫ر‬ ‫ا‬
َ
‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ٔا‬ُ‫ػ‬
َ
‫ن‬ْ‫ةر‬
َ
‫ف‬ َ‫ع‬
َ
‫ك‬َ‫ر‬
ُ‫د‬
ْ
ٍَْ
‫اْل‬
َ
‫م‬
َ
‫ل‬َ‫و‬ ‫ة‬
َ
َِّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ٔا‬
ُ
‫ٔل‬
ُ
‫ل‬
َ
‫ذ‬ ُ‫ه‬
َ
‫د‬ِ
َ
‫َح‬ ٍََِْ‫ل‬
"Sesungguhnya imam diangkat untuk diikuti. Bila ia
telah membaca takbir maka bertakbirlah kalian dan
bila ia telah ruku', ruku'lah kalian dan bila dia telah
bangkit berdiri, bangkitlah kalian dan bila ia berkata,
sami'allahu liman hamidah, ucapkanlah oleh kalian:
rabbanaa wa lakal hamdu". H.R. Bukhori dan Muslim.
6
Rasulullah saw memberikan ancaman
keras bagi orang yang mendahului
gerakan imam. Beliau bersbda :
ِ‫اْلٌةم‬
َ
‫كجو‬ َُّ‫رأش‬ ُ‫ع‬
َ
‫يرذ‬ ‫ي‬
َّ
‫اَّل‬ ‫خيىش‬ ‫أٌة‬
َ
‫رأس‬ َُّ‫رأش‬ َُّ‫َّلل‬‫ا‬
َ
‫ل‬ّّٔ‫حي‬ ‫أن‬ ‫ا‬‫شةحد‬ ‫أو‬ ‫ة‬‫رانػ‬
ٍ‫َحةر‬
َ
‫صٔرة‬ ُّ
َ
‫صٔرد‬ ‫أو‬ ٍ‫َحةر‬
“Tidak takutkah kalian, ketika kalian
mengangkat kepala (bangkit) sebelum
imam, maka akan Allah jadikan kepalanya
seperti kepala keledai atau bentuknya
seperti bentuk keledai.” (H.R. Bukhori dan
Muslim)
Apabila imam lupa gerakan sholat makmum
dianjurkan untuk mengingatkannya dengan
mengucap subhanallah bagi laki-laki dan
menepukkan tangan bagi wanita. Rasulullah saw
bersabda :
‫ا‬
َ
‫ذ‬ِ‫إ‬
َ
‫ف‬ ،
َ
‫ن‬ْٔ َ‫ص‬
ْ
‫ن‬
َ
‫د‬ ‫نٍة‬
َ
‫َس‬
ْ
‫أن‬ ،ًْ
ُ
‫س‬
ُ
‫ي‬
ْ
‫ث‬ٌِ ٌ َ
‫ْش‬َ‫ب‬ ‫ة‬
َ
ُ‫أ‬ ‫ٍة‬
َّ
ُ‫إ‬
ِ
‫وِن‬ُ‫ر‬
ّّ
‫ن‬
َ
‫ذ‬
َ
‫ف‬ ُ
‫يخ‬ ِ‫ص‬
َ
‫ن‬
“Saya hanyalah manusia biasa seperti kalian,
saya lupa sebagaimana kalian lupa. Apabila
saya lupa, ingatkanlah saya.” (H.R. Bukhari
Muslim)
ِ‫َّلل‬‫ا‬
َ
‫ةن‬َ‫ر‬ْ‫ج‬ُ‫ش‬
ْ
‫و‬
ُ
‫ل‬َ‫ي‬
ْ
‫ي‬
َ
‫ف‬ ِِّ‫د‬
َ
‫َل‬ َ
‫ص‬ ْ‫ـي‬ِ‫ف‬ ٌ‫ء‬ْ َ
‫َش‬ َُّ‫ةث‬
َ
ُ ٌََْ
“Siapa yang mengalami sesuatu dalam sholatnya,
hendaknya ia mengucapkan subhanallah.” H.R.
Bukhari dan Muslim
7
KAIFIYAT / TATA CARA SHOLAT BERJAMAAH
KAIFIYAT / TATA CARA SHOLAT BERJAMAAH
KAIFIYAT / TATA CARA SHOLAT BERJAMAAH
KAIFIYAT / TATA CARA SHOLAT BERJAMAAH
SYARAT MENJADI IMAM SHOLAT BERJAMAAH
1. ISLAM
2. BERAKAL
3. BALIGH MUMAYYIZ
4. LAKI-LAKI
5. SUCI DARI HADATS DAN NAJIS
6. BAGUS BACAAN DAN MENYEM-
PURNAKAN RUKUN SHOLAT
7. IMAM TIDAK SEDANG MENJADI
MAKMUM IMAM LAINNYA
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah memberikan petunjuk :
ًْ
ُ
‫س‬
َ
‫ي‬
َ
‫ف‬ ‫ٔا‬ُ‫ةث‬ َ
‫ص‬
َ
‫أ‬
ْ
‫ن‬ِ‫إ‬
َ
‫ف‬ ،ًْ
ُ
‫س‬
َ
‫ى‬
َ
‫ٔن‬
ُّ
‫ي‬ َ
‫ص‬ُ‫ي‬
[
ً‫وهل‬
]
ًِْٓ
ْ
‫ي‬
َ
‫ي‬َ‫غ‬َ‫و‬ ًْ
ُ
‫س‬
َ
‫ي‬
َ
‫ف‬ ‫ٔا‬ُ‫ب‬ َ
‫ع‬
ْ
‫خ‬
َ
‫أ‬
ْ
‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ،
“Jika para imam yang shalat dengan kalian itu benar maka pahala bagi kalian semua, akan
tetapi jika mereka melakukan kesalahan, bagi kalian pahalanya, kesalahannya hanya
ditanggung oleh para imam tersebut”
SYARAT UMUM
SYARAT MENJADI IMAM SHOLAT BERJAMAAH
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyampaikan tentang siapa yang paling berhak menjadi
imam dalam hadist riwayat Imam Muslim dengan nomer 673 dari sahabat Abu Mas’ud Al-Anshari
َ
‫ةل‬
َ
‫ك‬ ، ّّ
‫ي‬ِ‫ةر‬ َ
‫ص‬
ْ
ُ
َ ْ
‫اْل‬ ٍ‫د‬ُٔ‫ػ‬ْ‫ص‬َ‫م‬ ِ
‫ِب‬
َ
‫أ‬ َْ
َ
‫خ‬
:
ًَ
َّ
‫ي‬َ‫ش‬َ‫و‬ ِّ
ْ
‫ي‬
َ
‫ي‬َ‫غ‬ ُ‫اَّلل‬
َّ
‫َّل‬ َ
‫ص‬ ِ‫َّلل‬‫ا‬
ُ
‫ٔل‬ُ‫ش‬َ‫ر‬
َ
‫ةل‬
َ
‫ك‬
:
«
ِ
‫ةب‬َ‫ذ‬ِ‫ه‬ِ‫ى‬ ًْ
ُ
ْ
ُ
‫ؤ‬َ‫ر‬
ْ
‫ك‬
َ
‫أ‬ َ‫م‬ْٔ
َ
‫ل‬
ْ
‫اى‬ ُّ‫م‬ُ‫ؤ‬َ‫ي‬
ُ‫م‬َ‫د‬
ْ
‫ك‬
َ
‫أ‬
َ
‫ف‬ ،‫اء‬ََٔ‫ش‬ ِ‫ح‬
َّ
ِ ُّ‫الص‬ ِ
‫ِف‬ ‫ٔا‬
ُ
ُ
َ
‫َك‬
ْ
‫ن‬ِ‫إ‬
َ
‫ف‬ ،ِ‫ح‬
َّ
ِ ُّ‫ةلص‬ِ‫ث‬ ًٍُُْٓ
َ
‫ي‬
ْ
‫غ‬
َ
‫أ‬
َ
‫ف‬ ،‫اء‬ََٔ‫ش‬ ِ‫ة‬َ‫اء‬َ‫ر‬ِ‫ل‬
ْ
‫اى‬ ِ
‫ِف‬ ‫ٔا‬
ُ
ُ
َ
‫َك‬
ْ
‫ن‬ِ‫إ‬
َ
‫ف‬ ،ِ‫َّلل‬‫ا‬
ُٓ
ْ
‫ن‬ِ‫إ‬
َ
‫ف‬ ،‫ة‬َ‫ر‬
ْ
‫خ‬ِْ ًْ
ْ
‫د‬ُ‫ػ‬
ْ
‫ل‬
َ
‫ح‬
َ
‫َل‬َ‫و‬ ،ُِِّ‫ة‬ َ
‫ع‬
ْ
‫ي‬ُ‫ش‬ ِ
‫ِف‬
َ
‫و‬ُ‫ح‬َّ‫الر‬
ُ
‫و‬ُ‫ح‬َّ‫الر‬ ََّ
َّ
ٌُ‫ؤ‬َ‫ي‬
َ
‫َل‬َ‫و‬ ،‫ة‬ٍ
ْ
‫ي‬ِ‫ش‬ ًُُْٓ‫م‬
َ
‫د‬
ْ
‫ك‬
َ
‫أ‬
َ
‫ف‬ ،‫اء‬ََٔ‫ش‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬
ْ
‫خ‬ِٓ
ْ
‫ال‬ ِ
‫ِف‬ ‫ٔا‬
ُ
ُ
َ
‫َك‬
ِ
‫ِف‬
َ َ
َ ِِّ‫ذ‬
ْ
َْ‫ث‬
ُِِّ
ْ
‫ذ‬ِ‫إ‬ِ‫ث‬
َّ
‫َل‬ِ‫إ‬ ِِّ‫ذ‬ٌَِ‫ر‬
ْ
‫س‬
َ
‫د‬
»
ِِّ‫ذ‬َ‫اي‬َ‫و‬ِ‫ر‬ ِ
‫ِف‬ ُّ‫ج‬
َ
‫ش‬
َ ْ
‫اْل‬
َ
‫ةل‬
َ
‫ك‬
:
،‫ة‬
ًّ
ِِ‫ش‬ ‫ة‬ٍ
ْ
‫ي‬ِ‫ش‬
َ
‫ن‬
َ
‫َك‬ٌَ
“Dari Abu Mas’ud Al-Anshari rhadiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertutur : Yang
paling berhak untuk menjadi imam adalah orang yang paling pintar dan paling banyak hafalan Al-
Qur’annya, jika dalam hal itu sama, maka dahulukan yang paling faham dengan sunnah, jika
pengetahuan sunnah (dari para kandidat imam) sama, maka dahulukan orang yang lebih dahulu
berhijrah, jika dalam waktu hijrah juga sama, dahulukan orang yang paling dahulu islamnya, dan
janganlah seorang mengimami seorang yang memiliki kekuasaan, dan jangan seorang duduk dibangku
kemulian milik seseorang kecuali dengan izinnya.” Berkata Al-Asyaj dalam suatu riwayat : kata “lebih
dahulu islamnya” diganti dengan “lebih tua umurnya”.
SYARAT KHUSUS
SYARAT MENJADI IMAM SHOLAT BERJAMAAH
1. KESEMPURNAAN BACAAN AL-
QUR’AN DAN BANYAKNYA
HAFALAN.
2. PENGETAHUAN TERHADAP
SUNNAH (HADITS)
3. WAKTU HIJRAH
4. WAKTU MASUK ISLAM
5. UMUR
SYARAT
KHUSUS
MAKMUM
MASBUK
DAN
MAKMUM
MUWAFIQ
MAKMUM
MASBUK
DAN
MAKMUM
MUWAFIQ
DZIKIR DAN DOA
SETELAH SHOLAT
DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT
ANJURAN BERDZIKIR SETELAH SHOLAT
Setelah selesai mengerjakan shalat, hendaknya tidak langsung beranjak pergi. Karena
dianjurkan untuk berdzikir dengan dzikir-dzikir yang disyariatkan dan diajarkan oleh
Nabi saw. Sebagaimana diperintahkan oleh Allah swt :
ًُْ‫ذ‬
ْ
‫ن‬
َ
ُ
ْ
‫أ‬ٍَ ْ‫اظ‬ ‫ا‬
َ
‫ذ‬ِ‫إ‬
َ
‫ف‬ ًْ
ُ
‫س‬ِ‫ٔب‬ُُِ‫ح‬
َ َ
ََ‫و‬ ‫ا‬‫ٔد‬ُ‫ػ‬
ُ
‫ر‬َ‫و‬ ‫ة‬ٌ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ر‬ ََّ‫َّلل‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ر‬
ُ
‫ن‬
ْ
‫ةذ‬
َ
‫ف‬
َ
‫ة‬
َ
‫َل‬ َّ
‫الص‬ ًُُ‫ذ‬
ْ
‫ي‬
َ
‫ض‬
َ
‫ك‬ ‫ا‬
َ
‫ذ‬ِ‫إ‬
َ
‫ف‬
‫ة‬‫ٔد‬
ُ
‫ك‬َْٔ‫م‬ ‫ة‬‫ةث‬َ‫ذ‬ِ‫ن‬ َ‫ني‬ٌِِِ
ْ
‫ؤ‬ٍُ
ْ
‫ال‬
َ َ
َ
ْ
‫خ‬
َ
ُ
َ
‫َك‬
َ
‫ة‬
َ
‫َل‬ َّ
‫الص‬
َّ
‫ن‬ِ‫إ‬
َ
‫ة‬
َ
‫َل‬ َّ
‫الص‬ ‫ٔا‬ٍُ‫ي‬ِ‫ر‬
َ
‫أ‬
َ
‫ف‬
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), berdzikirlah kepada Allah di
waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah
merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat
itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (QS. An
Nisa: 103).
A. DZIKIR SECARA BERJAMAAH
Sebagaimana yang kita ketuahi bahwa bahwa berdzikir bisa dilakukan secara bersama-sama. Hal ini
sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadits :
ُّ
َّ
ُ
َ
‫أ‬ ًَ
َّ
‫ي‬َ‫ش‬َ‫و‬ ِّْ‫ي‬
َ
‫ي‬َ‫غ‬ ُ‫اَّلل‬
َّ
‫َّل‬ َ
‫ص‬ ّّ
ِ
‫ِب‬َّ‫انل‬
َ َ
َ ‫ا‬َ‫د‬ِٓ
َ
‫ش‬ ‫ة‬ٍَُٓ
َّ
‫ج‬
َ
‫أ‬ ّّ‫ي‬ِ‫ر‬
ْ
‫د‬ُْ
‫اْل‬ ٍ‫يد‬ِ‫ػ‬َ‫ش‬ ِ
‫ِب‬
َ
‫أ‬َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫ر‬
ُ
ْ ِ
‫ِب‬
َ
‫أ‬ َْ
َ
‫خ‬
َ
‫ك‬
َ
‫ةل‬
:
ُ‫د‬ُ‫ػ‬
ْ
‫ل‬
َ
‫ح‬
َ
‫َل‬
‫ا‬ ًِِٓ
ْ
‫ي‬
َ
‫ي‬َ‫غ‬
ْ
‫خ‬
َ
‫ى‬َ‫ز‬
َ
َُ‫و‬ ،
ُ
‫ح‬َ ْ
‫َح‬َّ‫الر‬ ًُُٓ
ْ
‫ذ‬َْ ِ‫ش‬
َ
‫غ‬َ‫و‬ ،
ُ
‫ح‬
َ
‫س‬ِ‫ا‬
َ
‫َل‬ٍَ
ْ
‫ال‬ ًُُٓ
ْ
‫ذ‬
َّ
‫ف‬َ‫ذ‬
َّ
‫َل‬ِ‫إ‬
َّ
‫و‬َ‫ح‬َ‫و‬ َّ‫ز‬َ‫غ‬ َ‫اَّلل‬
َ
‫ون‬ُ‫ر‬
ُ
‫ن‬
ْ
‫ذ‬َ‫ي‬ ٌ‫م‬ْٔ
َ
‫ك‬
َّ‫لص‬
،
ُ
‫ح‬
َ
ِ‫ي‬ِ‫ه‬
ُ‫ه‬
َ
‫د‬
ْ
ِِ‫غ‬ ٍََْ‫ي‬ِ‫ذ‬ ُ‫اَّلل‬ ًُ
ُ
َْ‫ر‬
َ
‫ن‬
َ
‫ذ‬َ‫و‬
(
ً‫مصي‬ ‫رواه‬
)
“Dari Abi Hurairah ra dan Abi Said al-Khudri ra bahwa keduanya telah menyaksikan Nabi saw beliau
bersabda: ‘Tidaklah berkumpul suatu kaum sambil berdzikir kepada Allah ‘azza wa jalla kecuali para
malaikat mengelilingi mereka, rahmat menyelimuti mereka, dan ketenangan hati turun kepada mereka,
dan Allah menyebut (memuji) mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya” (H.R. Muslim)
B. DZIKIR DENGAN SUARA KERAS
dzikir dengan suara keras setelah sahalat fardlu sudah dilakukan para sahabat pada masa Nabi saw. Hal ini
sebagaiman dikemukakan oleh Ibnu Abbas ra:
ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ًِِّ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ،ِ‫ة‬َ‫ب‬‫و‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ف‬ ِ
‫ر‬َ‫ص‬ْ‫ن‬ٌَ َ‫ٌن‬ ِ‫ح‬ ِ
‫ر‬ْ‫ك‬ِّ‫ذ‬‫ال‬ِ‫ب‬ ِ‫ت‬ ْ‫و‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫ع‬ْ‫ف‬ َ‫ر‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬
َ‫ل‬َ‫ع‬
ََ َّ‫ل‬ََ َ‫و‬ ٌِِْ
(
‫رواه‬
َ ‫ومَل‬ ‫البخاري‬
‘Bahwa mengerasakan suara dalam berdzikir ketika orang-orang selesai shalat maktubah itu sudah ada
pada masa Nabi saw” (H.R. Bukhari-Muslim)
C. BERDZIKIR DEGAN SUARA PELAN
Boleh juga berdzikir setelah
dilakukan dengan suara yang
pelan. Hal ini dijelakan dalam
hadits Rasulullah saw :
َ
‫ٔن‬ُ‫غ‬
ْ
‫د‬
َ
‫د‬
َ
‫َل‬ ًْ
ُ
‫س‬
َّ
ُِ‫إ‬
َ
‫ف‬ ،ًْ
ُ
‫س‬ ِ‫ص‬
ُ
‫ف‬
ْ
‫ج‬
َ
‫أ‬
َ َ
َ ‫ٔا‬ُ‫ػ‬َ‫ب‬ْ‫ار‬
‫ة‬‫يػ‬ٍَِ‫ش‬
َ
‫ٔن‬ُ‫غ‬
ْ
‫د‬
َ
‫د‬ َِْ‫س‬
َ
‫ى‬َ‫و‬ ،‫ة‬‫ج‬ِ‫ا‬
َ
‫َغ‬
َ
‫َل‬َ‫و‬ ًَّ َ
‫ص‬
َ
‫أ‬
‫ا‬‫َي‬ ِ
‫ص‬َ‫ث‬
(
‫ابلخةري‬ ‫رواه‬
“Ringankanlan atas diri kalian (jangan
mengerasakan suara secara
berlebihan) karena susunggunya
kalian tidak berdoa kepada Dzat yang
tidak mendengar dan tidak kepada
yang ghaib, akan tetapi kalian berdoa
kepada Dzat Yang Maha Mendengar
dan Maha Melihat” (H.R. Bukhari)
“Imam an-Nawawi memadukan antara
hadits-hadits yang menganjurkan (mustahab)
mengeraskan suara dalam berdzikir dan
hadits-hadits yang menganjurkan
memelankan suara dalam berdzikir; bahwa
memelankan suara dalam berdzikir itu lebih
utama sekiranya dapat menutupi riya dan
mengganggu orang yang shalat atau orang
yang sedang tidur. Sedangkan mengeraskan
suara dalam berdzikir itu lebih utama pada
selain dua kondisi tersebut karena: pebuatan
yang dilakukan lebih banyak, faidah dari
berdzikir dengan suara keras itu bisa
memberikan pengaruh yang mendalam
kepada pendengarnya, bisa mengingatkan
hati orang yang berdzikir, memusatkan
perhatiannya untuk melakukan perenungan
terhadap dzikir tersebut, mengarahkan
pendenganrannya kepada dzikir terebut,
menghilankan kantuk dan menambah
semangatnya”. (Abu al-Fida` Ismail Haqqi,
Ruh al-Bayan, Bairut-Dar al-Fikr, juz, 3, h.
306)
BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT
Bacaan Dzikir Setelah Sholat Wajib
Berikut adalah beberapa bacaan dzikir setelah sholat fardhu yang bisa
kita panjatkan.
1. Membaca Istighfar
2. Membaca Doa Keselamatan
3. Membaca Kalimat Tauhid
4. Membaca Pujian Kepada Allah
5. Membaca Surah Al Fatihah
6. Membaca Ayat Kursi
7. Membaca Surah Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas
8. Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir
9. Membaca Kalimat Tauhid dan Bacaan Hauqolah
BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT
Dari Tsauban radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
‫ة‬‫ث‬
َ
‫َل‬
َ
‫ث‬ َ‫ر‬
َ
‫ف‬
ْ
‫غ‬َ‫ذ‬ْ‫اش‬ ِِّ‫د‬
َ
‫َل‬ َ
‫ص‬ ٌَِ
َ
‫ف‬َ َ
‫َص‬
ْ
ُ‫ا‬ ‫ا‬
َ
‫إذ‬ ،ًَ
َّ
‫وشي‬ ّ‫غيي‬ َُّ‫َّلل‬‫ا‬
َّ
‫َّل‬ َ
‫ص‬ ِ‫َّلل‬‫ا‬
ُ
‫شٔل‬َ‫ر‬
َ
‫َكن‬
َ
‫كةل‬َ‫و‬
:
َ
‫خ‬
ْ
‫ك‬َ‫ةر‬َ‫ج‬
َ
‫ت‬ ،ُ‫م‬
َ
‫َل‬ َّ‫الص‬
َ
‫م‬
ْ
ٌَِِ‫و‬ ُ‫م‬
َ
‫َل‬ َّ‫الص‬ َ
‫خ‬
ْ
ُ
َ
‫أ‬ ًَُّٓ
َّ
‫الي‬
‫ا‬
َ
‫ذ‬ ‫ة‬َ‫ي‬
ِ‫ام‬َ‫ر‬
ْ
‫ن‬ِ‫اْل‬َ‫و‬ ِ‫ل‬
َ
‫َل‬َ‫اْل‬
“
Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam jika selesai shalat, beliau beristighfar 3x, lalu
membaca doa:
/Alloohumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikroom/
(Ya Allah Engkau-lah as salam, dan keselamatan hanya dari-Mu, Maha Suci Engkau wahai
Dzat yang memiliki semua keagungan dan kemulian)” (HR. Muslim no. 591).
ISTIGHFAR 3X DAN MEMBACA ALLOHUMMA ANTAS SALAM
1
BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT
Dari Al Mughirah bin Syu’bah radhiallahu’anhu, ia berkata:
ِ‫ة‬
َ
‫َل‬ َّ
‫الص‬
َ
‫ف‬
ْ
‫ي‬
َ
‫خ‬
ُ
‫يلٔل‬ ًَ
َّ
‫وشي‬ ّ‫غيي‬ ُ‫اَّلل‬
َّ
‫َّل‬ َ
‫ص‬ َّ‫انلِب‬ ُ
‫خ‬
ْ
‫ػ‬ٍَِ‫ش‬
:
‫َل‬ ًَُّٓ
َّ
‫الي‬ ،‫َل‬
َ
‫يم‬ِ
َ
‫َش‬ ‫َل‬ ُ‫ه‬
َ
‫د‬
ْ
‫وذ‬ َُّ‫اَّلل‬
َّ
‫إَل‬ َ َ
‫إَل‬ ‫َل‬
ُّ
‫د‬َ‫اْل‬
َ
‫م‬
ْ
ٌِِ
ّّ
‫د‬َ‫اْل‬ ‫ا‬
َ
‫ذ‬ ُ‫ع‬
َ
‫ف‬
ْ
ِ
َ
‫ح‬
َ
‫وَل‬ ، َ
‫خ‬
ْ
‫ػ‬
َ
ٌَِ ‫ة‬ِ‫ِل‬ َ‫ي‬ِ‫ع‬
ْ
‫ػ‬ٌُ
َ
‫وَل‬ ، َ
‫خ‬
ْ
‫ي‬ َ
‫ع‬
ْ
‫أخ‬ ‫ة‬ِ‫ِل‬ َ‫ع‬ُِ‫ة‬ٌَ
Aku mendengar Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam setelah shalat beliau berdoa:
/laa ilaha illallooh wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli
syai-in qodiir. Alloohumma laa maani’a lima a’thoyta wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa
yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu/
(tiada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Segala
pujian dan kerajaan adalah milik Allah. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak
ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau
cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan (bagi pemiliknya). Dari Engkau-lah semua
kekayaan dan kemuliaan” (HR. Bukhari no.6615, Muslim no.593).
MEMBACA TAHLIL DAN DOA ALLOHUMMA LAA MAANI’A LIMAA A’THOYTA
2
BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT
Sebagaimana riwayat dari Abdullah bin Zubair radhiallahu’anhu:
ُ
‫يلٔل‬ ِ
ْ
‫َي‬َ‫ب‬ُّ‫الز‬ َُ‫اث‬
َ
‫َكن‬
:
َ
َ َْٔ‫و‬
ُ
‫د‬
ْ
ٍَ‫اْل‬ ُ َ
‫َل‬َ‫و‬
ُ
‫م‬
ْ
‫ي‬ٍُ‫ال‬ ‫َل‬ ،‫َل‬
َ
‫يم‬ِ
َ
‫َش‬ ‫َل‬ ُ‫ه‬
َ
‫د‬
ْ
‫ذ‬َ‫و‬ َُّ‫اَّلل‬
َّ
‫إَل‬ َ َ
‫إَل‬ ‫َل‬ ًُ
ّّ
‫ي‬ َ‫ص‬ُ‫ي‬ َ‫ني‬ِ‫ذ‬ ٍ‫ة‬
َ
‫َل‬ َ
‫ص‬
ّّ ُ
‫ُك‬ ِ‫ر‬ُ‫ث‬
ُ
‫د‬ ‫ِف‬
ّّ ُ
‫ُك‬
َ‫و‬
ُ
‫ح‬ٍَ
ْ
‫ػ‬ّّ‫انل‬ ‫َل‬ ،ُ‫ةه‬َّ‫إي‬
َّ
‫إَل‬ ُ‫د‬ُ‫ج‬
ْ
‫ػ‬
َ
‫ج‬
َ
‫َل‬َ‫و‬ ،َُّ‫َّلل‬‫ا‬
َّ
‫إَل‬ َ َ
‫إَل‬ ‫َل‬ ،َِّ‫َّلل‬‫ثة‬
َّ
‫إَل‬ َ‫ة‬َّٔ
ُ
‫ك‬
َ
‫َل‬َ‫و‬
َ
‫ل‬َْٔ‫ذ‬ ‫َل‬ ،ٌ‫ير‬ِ‫د‬
َ
‫ك‬ ٍ‫ء‬‫َش‬
ُ َ
‫َل‬
َّ
‫إَل‬ َ َ
‫إَل‬ ‫َل‬ ، َُ َ‫ص‬َ‫اْل‬ ُ‫ةء‬ََِّ‫اَّث‬ ُ َ
‫َل‬َ‫و‬ ،
ُ
‫و‬
ْ
‫ض‬
َ
‫اىف‬
َ
‫كةل‬َ‫و‬
َ
‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬
َ
‫الَك‬ َ‫ه‬ِ‫ر‬
َ
‫ن‬ ٔ‫ول‬ ََ‫ي‬ّّ‫ادل‬ ‫َل‬ َ‫ني‬ ِ
‫ص‬ِ‫ي‬
ْ ُ
‫ُم‬ َُّ‫اَّلل‬
:
ٍ‫ة‬
َ
‫َل‬ َ
‫ص‬
ّّ ُ
‫ُك‬ َ‫ر‬ُ‫ث‬
ُ
‫د‬ ََِّٓ‫ث‬
ُ
‫و‬
ّّ
‫ي‬َٓ
ُ
‫ح‬ ًَ
َّ
‫وشي‬ ّ‫غيي‬ َُّ‫اَّلل‬
َّ
‫َّل‬ َ
‫ص‬ ِ‫َّلل‬‫ا‬
ُ
‫شٔل‬َ‫ر‬
َ
‫َكن‬
Biasanya (Abdullah) bin Zubair di ujung shalat, ketika selesai salam beliau membaca:
/laa ilaha illalloohu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in
qodiir. Laa haula wa laa quwwata illa billaah. Laa ilaha illallooh wa laa na’budu illa iyyaah. Lahun ni’matu
wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaa-ul hasanu. Laa ilaha illallooh mukhlishiina lahud diin wa lau karihal
kaafiruun/
(Tiada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Segala pujian dan
kerajaan adalah milik Allah. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan upaya kecuali
dengan pertolongan Allah. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali
kepada-Nya. Semua nikmat, anugerah dan pujian yang baik adalah milik Allah. Tiada ilah yang berhak
disembah kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah hanya kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir tidak
menyukainya” (HR. Muslim, no. 594).
MEMBACA DOA LAA ILAAHA ILLALLOHU WAHDAHUU LAA SYARIIKA LAHUU
3
BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT
Sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi saw bersabda:
َ
‫ث‬ َ‫اَّلل‬ َ َّ
‫َّب‬
َ
‫ك‬َ‫و‬ ، َ‫ني‬ِ‫ث‬
َ
‫َل‬
َ
‫ث‬َ‫و‬ ‫ة‬‫ث‬
َ
‫َل‬
َ
‫ث‬ َ‫اَّلل‬
َ
‫د‬ِ
َ
‫َح‬َ‫و‬ ، َ‫ني‬ِ‫ث‬
َ
‫َل‬
َ
‫ث‬َ‫و‬ ‫ة‬‫ث‬
َ
‫َل‬
َ
‫ث‬ ٍ‫ة‬
َ
‫َل‬ َ
‫ص‬
ّّ ُ
‫ُك‬ ِ‫ر‬ُ‫ث‬
ُ
‫د‬ ِ
‫ِف‬ َ‫اَّلل‬ َ‫د‬َّ‫ج‬َ‫ش‬ ٌََْ
َ
‫َل‬
، َ‫ني‬ِ‫ث‬
َ
‫َل‬
َ
‫ث‬َ‫و‬ ‫ة‬‫ث‬
ِ‫ح‬
َ
‫ةا‬ٍِ
ْ
‫ال‬ َ‫ةم‬ٍَ
َ
‫ت‬
َ
‫ةل‬
َ
‫ك‬َ‫و‬ ،
َ
‫ٔن‬ُ‫ػ‬ْ‫ص‬ِ‫ت‬َ‫و‬
ٌ
‫ح‬َ‫ػ‬ْ‫ص‬ِ‫ت‬
َ
‫م‬ِ‫ي‬
ْ
‫ذ‬
َ
‫ذ‬
:
ُ‫د‬
ْ
ٍَْ
‫اْل‬ ُ َ
‫َل‬َ‫و‬
ُ
‫م‬
ْ
‫ي‬ٍُ
ْ
‫ال‬ ُ َ
‫َل‬ ، ُ َ
‫َل‬
َ
‫يم‬ِ
َ
‫َش‬
َ
‫َل‬ ُ‫ه‬
َ
‫د‬
ْ
‫ذ‬َ‫و‬ ُ‫اَّلل‬
َّ
‫َل‬ِ‫إ‬ َ َ
‫َل‬ِ‫إ‬
َ
‫َل‬
ِ‫ر‬
ْ
‫ر‬َ ْ
‫ابل‬ ِ‫د‬َ‫ب‬َ‫ز‬
َ
‫و‬
ْ
‫ث‬ٌِ
ْ
‫خ‬
َ
ُ
َ
‫َك‬
ْ
‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ُ‫ةه‬َ‫ةي‬ َ
‫ع‬
َ
‫خ‬
ْ
‫ت‬َ‫ر‬ِ‫ف‬
ُ
‫غ‬ ٌ‫ير‬ِ‫د‬
َ
‫ك‬ ٍ‫ء‬ْ َ
‫َش‬
ّّ ُ
‫ُك‬
َ َ
َ َٔ
ُ
َْ‫و‬
“Barangsiapa yang berdzikir setelah selesai shalat dengan dzikir berikut:
/Subhanallah wal hamdulillah wallahu akbar (33 x). Laa ilaha illallah wahda, laa syarika lah.
Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir/
(“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar (33 x). Tidak ada ilah yang berhak
disembah kecuali Allah semata. Tidak ada sekutu bagiNya. Semua kerajaan dan pujaan
adalah milik Allah. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu)
Maka akan diampuni semua kesalahannya walaupun sebanyak buih di lautan” (HR. Muslim
no. 597).
MEMBACA TASBIH 33X TAHMID 33X TAKBIR 33X TAHLIL 1X TOTAL 100 DZIKIR
4
BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT
Dari Abu Umamah Al Bahili ra Nabi saw bersabda:
ً‫ل‬ ، ٍ‫ح‬‫ذٔب‬
ْ
‫ه‬ٌَ ٍ‫ة‬‫صَل‬
ّّ
‫ُك‬ َ‫ر‬ُ‫دث‬ ّّ‫الهريس‬
َ
‫آيح‬
َ
‫كرأ‬ ٌََ
ُ
‫اِلٔت‬
َّ
‫إَل‬ ، ِ‫ح‬
َّ
ِ‫اْل‬ ِ‫دخٔل‬ ٌَِ ُّ‫ػ‬
َ
ٍِ‫ي‬
Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai
shalat wajib, maka tidak ada yang bisa
menghalanginya untuk masuk surga kecuali
kematian” (HR. An Nasa-i no. 9928, Ath Thabrani
no.7532, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al
Jami’ no.6464).
MEMBACA AYAT KURSI
5
BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT
Dari Uqbah bin ‘Amir ra, ia berkata:
‫أن‬ ََ َّ‫وَل‬ ٌِِ‫عل‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫صل‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬‫رَو‬ ً‫أمرن‬
‫صالة‬ ِّ‫ل‬‫ك‬ َ‫ر‬ُ‫ب‬ُ‫د‬ ِ‫ت‬‫ذا‬ِّ‫عو‬ُ‫م‬‫بال‬ َ‫أقرأ‬
“Rasulullah saw memerintahkanku untuk membaca
al mu’awwidzar (an naas, al falaq, al ikhlas) di
penghujung setiap shalat” (HR. Abu Daud no. 1523,
dishahikan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).
MEMBACA SURAT AL-IKHLAS, AL-FALAQ, DAN AN-NAS
6
BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT
Dari Ummu Salamah Hindun binti Abi Umayyah ra,
ia berkata:
ّّ
‫إِّن‬ ًَّٓ
َّ
‫الي‬ ًُ
ّّ
‫يصي‬ َ‫ذني‬ َ‫جد‬ ُّ
‫الص‬
َّ
‫صَّل‬ ‫إذا‬
ُ
‫يلٔل‬
َ
‫َكن‬
‫َل‬َّ‫ٌذلج‬ ‫وغٍَل‬ ‫ة‬‫ج‬ّّ‫ظي‬ ‫ة‬‫ورزك‬ ‫ة‬‫ُةفػ‬ ‫ة‬ٍ‫ي‬ِ‫غ‬
َ
‫م‬
ُ
‫أشأل‬
“Biasanya Rasulullah saw jika shalat subuh, ketika
setelah salam beliau membaca:
Alloohumma inni as-aluka ‘ilman naafi’an, wa
rizqon thoyyiban, wa ‘amalan mutaqobbalan
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu
ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan
yang diterima” (HR. Ibnu Majah no. 762,
dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).
MEMBACA DOA ALLOHUMMA INNII AS ALUKA ‘ILMAN NAAFI’AN
7
BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya:
ّّ
‫ب‬َ‫ر‬
ُ
‫ٔل‬
ُ
‫ل‬
َ
‫ح‬ َٔ
ُ
َْ‫و‬ ٍ‫ة‬
َ
‫َل‬ َ
‫ص‬ ِ
‫ِف‬ ًَ
َّ
‫ي‬َ‫ش‬َ‫و‬ ِّ
ْ
‫ي‬
َ
‫ي‬َ‫غ‬ َُّ‫اَّلل‬
َّ
‫َّل‬ َ
‫ص‬ َّ
ِ
‫ِب‬َّ‫انل‬ َ‫ع‬ٍَِ‫ش‬ ُّ
َّ
ُ
َ
‫ا‬ ِ‫ةر‬ َ
‫ص‬
ْ
ُ
َ ْ
‫اَل‬ ٌَِْ
ٌ
‫و‬ُ‫ح‬َ‫ر‬
َ
‫ةل‬
َ
‫ك‬
َّ‫ر‬َ‫م‬
َ
‫ح‬
َ
‫ةا‬ٌِ ُ‫ٔر‬
ُ
‫ف‬
َ
‫غ‬
ْ
‫اى‬ ُ
‫اب‬ََّّٔ‫اتل‬ َ
‫خ‬
ْ
ُ
َ
‫أ‬
َ
‫م‬
َّ
ُِ‫ا‬ َّ َ
‫َل‬َ‫غ‬ ْ
‫ت‬
ُ
‫د‬َ‫و‬ ِ
‫ِل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬
ْ
‫اغ‬ ًَُّٓ
َّ
‫الي‬
َ
‫ةل‬
َ
‫ك‬ ْ‫و‬
َ
‫ا‬
ُ
‫ح‬َ‫ج‬
ْ
‫ػ‬
ُ
‫ش‬
َ
‫ةل‬
َ
‫ك‬ ِ
‫ِل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬
ْ
‫اغ‬
ٍ‫ة‬
“Berkata seorang dari kaum Anshar, bahwa ia mendengar Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
dalam shalat beliau berdoa:
Rabbighfirli (atau: Allahummaghfirli) wa tub ‘alayya innataka antat tawwaabul ghafur
(Wahai Rabbku, terimalah taubatku, sungguh Engkau Dzat yang banyak menerima taubat,
lagi Maha Pengampun)
sebanyak 100x” (HR. Ahmad no.23198, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash
Shahihah no. 2603).
MEMBACA DOA ROBBIGHFIRLII WA TUB ‘ALAYYA …
8
BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT
Dari Mu’adz bin Jabal ra, ia berkata:
‫إِّن‬ ِ‫َّلل‬‫وا‬ ‫م‬ُّ‫ذج‬
ُ َ
‫ْل‬ ‫إِّن‬ ِ‫َّلل‬‫وا‬
ُ
‫ٌػةذ‬ ‫ية‬ ‫وكةل‬ ‫ثيده‬ ‫أخذ‬ ًَ
َّ
‫وشي‬ ِّ‫غيي‬ ُ‫اَّلل‬
َّ
‫صَّل‬ ِ‫َّلل‬‫ا‬
َ
‫رشٔل‬
َّ
‫أن‬
‫ك‬ِ‫ذنر‬ َ ّّ
‫ِّن‬ِ‫غ‬‫أ‬ َّ‫مهلل‬‫ا‬ ‫دلٔل‬ ٍ‫ة‬‫صَل‬
ّّ
‫ُك‬ ِ‫ر‬ُ‫ث‬
ُ
‫د‬ ‫ِف‬ ََّ
َ
‫خ‬
َ
‫د‬
َ
‫د‬ ‫َل‬
ُ
‫ٌػةذ‬ ‫ية‬ ‫أوصيم‬ ‫فلةل‬ ‫م‬ُّ‫ذج‬
ُ َ
‫ْل‬
‫م‬ِ‫د‬‫غجةد‬ ِ
َ‫وذص‬ ‫ك‬ِ‫وشهر‬
“Rasulullah saw menarik tanganku sambil berkata: wahai Mu’adz, Demi Allah aku
mencintaimu sungguh aku mencintaimu. Aku wasiatkan engkau wahai Muadz, hendaknya
jangan engkau tinggalkan di setiap akhir shalat untuk berdoa:
Alloohumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika
(Ya Allah, tolonglah aku agar bisa berdzikir kepada-Mu, dan bersyukur kepada-Mu, serta
beribadah kepada-Mu dengan baik)” (HR. Abu Daud no.1522, dishahihkan Al Albani
dalam Shahih Abi Daud).
MEMBACA DOA ALLOHUMMA AINNII ‘ALAA DZIKRIKA …
9
BACAAN DOA SETELAH SHOLAT
Adapun doa setelah sholat wajib ini terdiri dari :
1. Membaca Tahmid, Pujian dan Bersyukur Kepada
Allah
2. Membaca Sholawat Nabi
3. Membaca Doa Selamat Dunia dan Akhirat
4. Membaca Doa Bahagia Dunia dan Akherat
5. Membaca Doa Untuk Orang Tua
6. Membaca Doa Penutup
TEKS BACAAN DZIKIR SETELAH SHOLAT
ُ‫ر‬ِ‫ف‬
ْ
‫غ‬َ‫ذ‬ْ‫ش‬
َ
‫أ‬
ُ‫فر‬
ْ
‫غ‬َ‫ذ‬ْ‫ش‬
َ
‫أ‬ َ‫اَّلل‬ ُ‫ر‬ِ‫ف‬
ْ
‫غ‬َ‫ذ‬ْ‫ش‬
َ
‫أ‬ َ‫اَّلل‬
َ‫اَّلل‬
ًَُّٓ‫لي‬
َ
‫ا‬
ِ‫ام‬َ‫ر‬
ْ
‫ن‬ِ
ْ
‫اْل‬َ‫و‬ ِ‫ل‬
َ
‫َل‬َ‫ـخ‬
ْ
‫اى‬ ‫ا‬
َ
‫ذ‬ ‫ة‬َ‫ي‬ َ
‫خ‬
ْ
‫ك‬َ‫ةر‬َ‫ج‬
َ
‫ت‬ ُ‫م‬
َ
‫َل‬ َّ‫الص‬
َ
‫م‬
ْ
ٌَِِ‫و‬ ُ‫م‬
َ
‫َل‬ َّ‫الص‬ َ
‫خ‬
ْ
ُ
َ
‫أ‬
‫َل‬
َ
‫ذ‬ ُ‫ع‬
َ
‫ف‬
ْ
ِ
َ
‫ح‬
َ
‫وَل‬ ، َ
‫خ‬
ْ
‫ػ‬
َ
ٌَِ ‫ة‬ِ‫ِل‬ َ‫ي‬ِ‫ع‬
ْ
‫ػ‬ٌُ
َ
‫وَل‬ ، َ
‫خ‬ْ‫ي‬ َ
‫ع‬
ْ
‫أخ‬ ‫ة‬ِ‫ِل‬ َ‫ع‬ُِ‫ة‬ٌَ ‫َل‬ ًَُّٓ
َّ
‫الي‬ ،‫َل‬
َ
‫يم‬ِ
َ
‫َش‬ ‫َل‬ ُ‫ه‬
َ
‫د‬
ْ
‫وذ‬ ُ
َّ‫اَّلل‬
َّ
‫إَل‬ َ َ
‫إَل‬
‫ا‬
ُّ
‫د‬َ‫اْل‬
َ
‫م‬
ْ
ٌِِ
ّّ
‫د‬َ‫اْل‬
‫َل‬
َ
‫ة‬َّٔ
ُ
‫ك‬
َ
‫َل‬َ‫و‬
َ
‫ل‬َْٔ‫ذ‬ ‫َل‬ ،ٌ‫ير‬ِ‫د‬
َ
‫ك‬ ٍ‫ء‬‫َش‬
ّّ ُ
‫ُك‬
َ
َ َْٔ‫و‬
ُ
‫د‬ٍَْ‫اْل‬ ُ َ
‫َل‬َ‫و‬
ُ
‫م‬
ْ
‫ي‬ٍُ‫ال‬ ‫َل‬ ،‫َل‬
َ
‫يم‬ِ
َ
‫َش‬ ‫َل‬ ُ‫ه‬
َ
‫د‬
ْ
‫ذ‬َ‫و‬ َُّ‫اَّلل‬
َّ
‫إَل‬ َ َ
‫إَل‬
َّ
‫إَل‬
ُ
‫د‬ُ‫ج‬
ْ
‫ػ‬
َ
‫ج‬
َ
‫َل‬َ‫و‬ ،َُّ‫اَّلل‬
َّ
‫إَل‬ َ َ
‫إَل‬ ‫َل‬ ،َِّ‫ثةَّلل‬
ٔ‫ول‬ ََ‫ي‬ّّ‫ادل‬ ‫َل‬ َ‫ني‬ ِ
‫ص‬ِ‫ي‬
ْ ُ
‫ُم‬ ُ
َّ‫اَّلل‬
َّ
‫إَل‬ َ َ
‫إَل‬ ‫َل‬ ، َُ َ‫ص‬َ‫اْل‬ ُ‫ةء‬
َ
َِّ‫اَّث‬ ُ َ
‫َل‬َ‫و‬ ،
ُ
‫و‬
ْ
‫ض‬
َ
‫اىف‬ ُ َ
‫َل‬َ‫و‬
ُ
‫ح‬ٍَ
ْ
‫ػ‬ّّ‫انل‬ ‫َل‬ ،ُ‫ةه‬َّ‫إي‬
َّ
‫إَل‬
َ
‫ن‬
َ
‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬
َ
‫الَك‬ َ‫ه‬ِ‫ر‬
َُّ‫اَّلل‬
ِ
‫ض‬ْ‫ر‬
َ ْ
‫اْل‬ ِ
‫ِف‬ ‫ة‬ٌََ‫و‬ ِ
‫ات‬َ‫ةو‬ٍَ َّ‫الص‬ ِ
‫ِف‬ ‫ة‬ٌَ ُ َ
‫َل‬ ٌ‫م‬ْٔ
َ
ُ
َ
‫َل‬َ‫و‬
ٌ
‫ح‬
َ
ِِ‫ش‬ ُ‫ه‬
ُ
‫ذ‬
ُ
‫خ‬
ْ
‫أ‬
َ
‫د‬
َ
‫َل‬ ُ‫ٔم‬ُّ‫ي‬
َ
‫ل‬
ْ
‫اى‬ ُّ َ
‫ح‬
ْ
‫اى‬ َٔ
ُ
ْ
َّ
‫َل‬ِ‫إ‬ َ َ
‫َل‬ِ‫إ‬
َ
‫َل‬
ٌَ
‫ة‬ٌَ ًُ
َ
‫ي‬
ْ
‫ػ‬
َ
‫ح‬ ُِِّ
ْ
‫ذ‬ِ‫إ‬ِ‫ث‬
َّ
‫َل‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬
َ
‫د‬
ْ
ِِ‫غ‬ ُ‫ع‬
َ
‫ف‬
ْ
‫ش‬َ‫ي‬ ‫ي‬ِ
َّ
‫اَّل‬ ‫ا‬
َ
‫ذ‬ َْ
‫ا‬َ‫ةو‬ٍَ َّ‫الص‬
ُ
ُّّ‫ي‬ِ‫ش‬ْ‫ر‬
ُ
‫ن‬ َ‫ع‬ِ‫ش‬َ‫و‬ َ‫ةء‬
َ
‫ش‬ ‫ة‬ٍَِ‫ث‬
َّ
‫َل‬ِ‫إ‬ ٍِِّ
ْ
‫ي‬ِ‫غ‬ ٌَِْ ٍ‫ء‬ْ َ
‫َش‬ِ‫ب‬
َ
‫ٔن‬ ُ
‫يع‬ِ
ُ
‫حي‬
َ
‫َل‬َ‫و‬ ًُْٓ
َ
‫ف‬
ْ
‫ي‬
َ
‫خ‬ ‫ة‬ٌََ‫و‬ ًِْٓ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫ي‬
َ
‫أ‬ َ ْ
‫ني‬َ‫ب‬
ِ
‫ت‬
َ
‫َل‬َ‫و‬
َ
‫ض‬ْ‫ر‬
َ ْ
‫اْل‬َ‫و‬
ُ‫ه‬
ُ
‫ٔد‬ُ‫ب‬
َ
‫ح‬
ُّ
ِ
‫َل‬َ‫ػ‬
ْ
‫اى‬ َٔ
ُ
َْ‫و‬ ‫ة‬ٍَُٓ
ُ
‫ظ‬
ْ
‫ف‬ِ‫ذ‬
ًُ‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ػ‬
ْ
‫اى‬
‫ِمْسِب‬
ِ
ََ ْ
‫َح‬َّ‫الر‬َّّ‫اَّلل‬
ًِ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫الر‬
َ‫ني‬ٍِ
َ
‫ةل‬َ‫ػ‬
ْ
‫اى‬ ّ
ِ
‫ب‬َ‫ر‬َّّ ِ
‫َّلل‬
ُ
‫د‬ٍَْْ
‫اْل‬
.
ً‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫الر‬ ِ
َ
ََٰ ْ
‫َح‬َّ‫الر‬
.
ِ
َ‫ي‬ّ
ِ‫دل‬‫ا‬ ِ‫م‬َْٔ‫ي‬ ِ
‫م‬ِ‫ل‬‫ة‬ٌَ
.
ُ‫ني‬ِ‫ػ‬َ‫ذ‬ْ‫ص‬
َ
‫ن‬ َ‫ةك‬َّ‫ي‬ِ‫إ‬َ‫و‬
ُ
‫د‬ُ‫ج‬
ْ
‫ػ‬
َ
‫ج‬ َ‫ةك‬َّ‫ي‬ِ‫إ‬
.
ًَ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ْ‫ص‬ٍُ
ْ
‫ال‬ َ
‫اط‬َ ّ
ِ
‫الَص‬ ‫ة‬
َ
ُِ‫د‬
ْ
ْ‫ا‬
.
َ‫ني‬
ّ
ِ‫ى‬‫ة‬
َّ
‫الض‬
َ
‫َل‬َ‫و‬ ًِْْٓ‫ي‬
َ
‫ي‬َ‫غ‬ ِ
‫ٔب‬
ُ
‫ض‬
ْ
‫غ‬ٍَ
ْ
‫ال‬ ِ
ْ
‫َي‬
َ
‫د‬ ًِْْٓ‫ي‬
َ
‫ي‬َ‫غ‬ َ
‫خ‬ٍَْ‫ػ‬
ْ
‫ج‬
َ
‫أ‬ ََ‫ي‬ِ
َّ
‫اَّل‬ َ
‫اط‬َ ِ
‫ِص‬
ًِ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫الر‬ ِ
ََ ْ
‫َح‬َّ‫الر‬َّّ‫اَّلل‬ ‫ِمْسِب‬
ٌ
‫د‬َ‫ذ‬
َ
‫أ‬َُّ‫اَّلل‬ َٔ
ُ
ْ
ْ
‫و‬
ُ
‫ك‬
.
ُ‫د‬ٍَ َّ
‫الص‬َُّ‫اَّلل‬
.
ْ َ
‫ٔدل‬ُ‫ي‬ ًْ
َ
‫ل‬َ‫و‬ ْ
ِ
‫ِل‬َ‫ي‬ ًْ
َ
‫ل‬
.
ٌ
‫د‬َ‫ذ‬
َ
‫أ‬ ‫ا‬ٔ
ُ
‫ف‬
ُ
‫ن‬ ُ َ
‫َل‬ َْ
ُ
‫س‬َ‫ي‬ ًْ
َ
‫ل‬َ‫و‬
TEKS BACAAN DZIKIR SETELAH SHOLAT
ًِ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫الر‬ ِ
ََ ْ
‫َح‬َّ‫الر‬َّّ‫اَّلل‬ ‫ِمْسِب‬
ِ
‫ق‬
َ
‫ي‬
َ
‫ف‬
ْ
‫اى‬
ّ
ِ
‫ب‬َ‫ر‬ِ‫ث‬
ُ
‫ٔذ‬ُ‫غ‬
َ
‫أ‬
ْ
‫و‬
ُ
‫ك‬
.
َ
‫ق‬
َ
‫ي‬
َ
‫خ‬ ‫ة‬ٌَ ّ
ِ
َ
‫َش‬ ٌَِْ
.
َ
‫ت‬
َ
‫ك‬َ‫و‬ ‫ا‬
َ
‫ذ‬ِ‫إ‬ ٍ
‫ق‬ِ‫ش‬
َ
‫َغ‬ ّ
ِ
َ
‫َش‬ ٌََِْ‫و‬
.
ِ‫د‬
َ
‫ل‬ُ‫ػ‬
ْ
‫اى‬ ِ
‫ِف‬ ِ
‫ةت‬
َ
‫ةث‬
َّ
‫ف‬َّ‫انل‬ ّ
ِ
َ
‫َش‬ ٌََِْ‫و‬
.
ّ
ِ
َ
‫َش‬ ٌََِْ‫و‬
َ
‫د‬ َ‫ص‬َ‫ذ‬ ‫ا‬
َ
‫ذ‬ِ‫إ‬ ٍ‫د‬ ِ‫ةش‬َ‫ذ‬
ًِ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫الر‬ ِ
ََ ْ
‫َح‬َّ‫الر‬َّّ‫اَّلل‬ ‫ِمْسِب‬
ِ
‫ةس‬َّ‫انل‬
ّ
ِ
‫ب‬َ‫ر‬ِ‫ث‬
ُ
‫ٔذ‬ُ‫غ‬
َ
‫أ‬
ْ
‫و‬
ُ
‫ك‬
.
ِ
‫ةس‬َّ‫انل‬ ِ
‫م‬ِ‫ي‬َ‫م‬
.
ِ
‫ةس‬َّ‫انل‬ ِ
َ
‫َل‬ِ‫إ‬
.
ِ
‫ةس‬
َّ
َِْ
‫اْل‬ ِ
‫اس‬َٔ
ْ
‫ش‬َٔ
ْ
‫ال‬ ّ
ِ
َ
‫َش‬ ٌَِْ
.
ِ
‫ةس‬َّ‫انل‬ ِ‫ور‬
ُ
‫د‬ ُ
‫ص‬ ِ
‫ِف‬ ُ
‫س‬ِٔ
ْ
‫ش‬َُٔ‫ي‬ ‫ي‬ِ
َّ
‫اَّل‬
.
ِ
‫ةس‬َّ‫انل‬َ‫و‬ ِ‫ح‬
َِِّ
ْ
‫اْل‬ ٌََِ
َ
‫ةن‬َ‫ر‬
ْ
‫ج‬ُ‫ش‬
َِّ‫اَّلل‬
َِّ ِ
‫َّلل‬
ُ
‫د‬
ْ
ٍَْ
‫اْل‬
ُ َ
‫َّب‬
ْ
‫ك‬
َ
‫أ‬ َُّ‫اَّلل‬
ُ‫ه‬
َ‫د‬
ْ
‫ذ‬َ‫و‬ ُ‫اَّلل‬
َّ
‫َل‬ِ‫إ‬ َ َ
‫َل‬ِ‫إ‬
َ
‫َل‬ ،‫َل‬
ْ‫ي‬ ِ
‫ص‬
َ
‫أ‬َ‫و‬ ‫ة‬َ‫ر‬
ْ
‫س‬ُ‫ث‬ ِ‫َّلل‬‫ا‬
َ
‫ةن‬َ‫ر‬
ْ‫ج‬ُ‫ش‬َ‫و‬ ‫ا‬
ْ
‫َي‬ِ‫ث‬
َ
‫ن‬ ِ‫َّلل‬ِ
ُ‫د‬
ٍَْ‫ْل‬
ْ
‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬
ْ
‫َي‬ِ‫ج‬
َ
‫ن‬ ُ َ
‫َّب‬
ْ
‫ك‬
َ
‫أ‬ ُ‫َّلل‬
َ
‫ا‬
َ
‫َل‬
ُ َ
‫َل‬َ‫و‬
ُ
‫م‬
ْ
‫ي‬ٍُ‫ل‬
ْ
‫ا‬ ُ َ
‫َل‬ ،ُ َ
‫َل‬
َ
‫م‬ْ‫ي‬ِ
َ
‫َش‬
ٌ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫د‬
َ
‫ك‬ ٍ‫ء‬ ْ َ
‫َش‬
ّ
ِ
ُ
‫ُك‬
َ َ
َ َٔ
ُ
َْ‫و‬ ُ
‫خ‬
ْ
‫ي‬ٍُِ‫ي‬َ‫و‬ ِ
‫ِي‬
ْ ُ
‫حي‬
ُ
‫د‬
ْ
ٍَ‫ْل‬
ْ
‫ا‬
.
ًِ
ْ
‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ىػ‬
ْ
‫ا‬ ّ
ِ ِ
‫َل‬َ‫ىػ‬
ْ
‫ا‬ ِ‫َّلل‬‫ة‬ِ‫ث‬
َّ
‫َل‬ِ‫إ‬
َ
‫ة‬َّٔ
ُ
‫ك‬
َ
‫َل‬َ‫و‬
َ
‫ل‬َْٔ‫ذ‬
َ
‫َل‬َ‫و‬
TEKS BACAAN DOA SETELAH SHOLAT
‫ا‬
َ ْ
‫ني‬ٍِ
َ
‫ةل‬َ‫ػ‬
ْ
‫اى‬ ّ
ِ
‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫َّلل‬ ُ‫د‬ٍَْْ
‫َْل‬َ
.
ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫ز‬َ‫م‬ ُ‫ئ‬ِ‫ف‬‫ة‬
َ
‫س‬ُ‫ي‬َ‫و‬ ٍََُّ‫ػ‬ُِ ْ
ِ
‫اِف‬َُٔ‫ي‬ ‫ا‬‫د‬ْ َ
‫َح‬
.
ُ‫ر‬
ْ
‫ه‬
ُّ
‫الش‬
َ
‫م‬
َ
‫ل‬َ‫و‬ ُ‫د‬ٍَْْ
‫اْل‬
َ
‫م‬
َ
‫ةل‬ََِّ‫ب‬َ‫ةر‬َ‫ي‬
َ
‫م‬ُِ‫ة‬ َ‫ع‬
ْ
‫ي‬ُ‫ش‬ ًِ
ْ
‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫غ‬َ‫و‬
َ
‫م‬ِٓ
ْ
‫ح‬َ‫و‬ ِ‫ل‬
َ
‫َل‬َ ِ
‫ْل‬ ْ
ِ
‫ِغ‬َ‫ج‬
ْ
‫ن‬َ‫ي‬ ‫ة‬ٍَ
َ
‫ن‬
ٍ‫د‬ٍَّ
َ ُ
‫ُم‬ ‫ة‬
َ
ُِ‫د‬ّ
ِ‫ي‬َ‫ش‬ ِ‫آل‬
َ
ََ‫و‬ ٍ‫د‬ٍَّ
َ ُ
‫ُم‬ ‫ة‬
َ
ُِ‫د‬ّ
ِ‫ي‬َ‫ش‬
َ َ
َ ًْ
ّّ
‫ي‬َ‫ش‬َ‫و‬
ّ
ِ
‫و‬ َ
‫ص‬ ًَُّٓ‫لي‬
َ
‫ا‬
.
ِ‫ال‬َٔ
ْ
ْ
َ
‫َل‬
ْ
‫ا‬ ِ‫ع‬
ْ
‫ي‬ِ
َ
‫َج‬ ٌَِْ ‫ة‬َِٓ‫ةث‬
َ
ِ
ْ
‫ي‬ِ‫خ‬
ْ
ِ
ُ
‫ت‬ ‫ة‬
َ
‫َل‬ َ
‫ص‬
ِ
‫ةت‬
َ
‫آلف‬
ْ
‫ا‬َ‫و‬
.
ِ
‫ةت‬َ‫ةح‬َْ
‫اْل‬ َ‫ع‬
ْ
‫ي‬ِ
َ
‫َج‬ ‫ة‬َِٓ‫ةث‬َ َ
‫نل‬ ْ ِ
‫ِض‬
ْ
‫ل‬
َ
‫ت‬َ‫و‬
.
ِ
‫ةت‬َ‫ب‬
ّ
ِْ َّ‫الص‬ ِ‫ع‬
ْ
‫ي‬ِ
َ
‫َج‬ ٌَِْ ‫ة‬َِٓ‫ث‬ ‫ة‬
َ
ُُ‫ر‬
ّ
ِٓ َ‫ع‬
ُ
‫ت‬َ‫و‬
.
َ‫ك‬
َ
‫د‬
ْ
ِِ‫غ‬ ‫ة‬َِٓ‫ةث‬
َ
ُِ‫ػ‬
َ
‫ذ‬ْ‫ر‬
َ
‫د‬َ‫و‬
ِ
‫ةت‬َ‫ح‬َ‫ر‬َّ‫ادل‬
َ ْ
َ
َ
‫ا‬
.
ُّ
َّ
ُِ‫ا‬ ِ
‫ةت‬ٍٍََ
ْ
‫ال‬
َ‫د‬
ْ
‫ػ‬َ‫ب‬َ‫و‬ ِ‫ة‬‫ة‬َ‫ي‬َْ
‫اْل‬ ِ
‫ِف‬ ِ
‫ات‬َ ْ
‫َي‬َْ
‫اْل‬ ِ‫ع‬
ْ‫ي‬ِ
َ
‫َج‬ ٌَِْ ِ
‫ةت‬َ‫ي‬
َ
‫غ‬
ْ
‫اى‬
َ
‫َص‬
ْ
‫ك‬
َ
‫ا‬ ‫ة‬َِٓ‫ث‬ ‫ة‬
َِ
ُ
‫غ‬
ّ
ِ‫ي‬َ‫ج‬
ُ
‫ت‬َ‫و‬
ِ
‫ةت‬َ‫ةح‬َْ
‫اْل‬ َ ِ
‫ةِض‬
َ
‫ةك‬َ‫ي‬َ‫و‬ ِ
‫ات‬ََٔ‫غ‬َّ‫ادل‬ ُ
‫ت‬
ْ
‫ي‬ِ
ُ
‫ُم‬ ٌ
‫ت‬ْ‫ي‬ِ‫ر‬
َ
‫ك‬ ٌ‫ع‬
ْ
‫ي‬ٍَِ‫ش‬
َ
‫د‬َ ْ
‫ابل‬ ِ
‫ِف‬ ‫ح‬َّ‫ر‬ ِ
‫ص‬َ‫و‬ ِ‫د‬ َ‫ص‬َْ
‫اْل‬ ِ
‫ِف‬ ‫ح‬َ‫ي‬ِ‫ذ‬ َ
‫َع‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫آلخ‬
ْ
‫ا‬َ‫و‬ ‫ة‬َ‫ي‬
ْ
‫ج‬ُّ‫ادل‬َ‫و‬ ِ
َْ‫ي‬ّ
ِ‫دل‬‫ا‬ ِ
‫ِف‬ ‫ح‬ٌَ
َ
‫َل‬َ‫ش‬
َ
‫م‬
ُ
‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ص‬
َ
‫ن‬ ‫ة‬
َّ
ُِ‫ا‬ ًَُّٓ‫لي‬
َ
‫ا‬
ِ‫ن‬
‫ة‬
َ
‫ةد‬َ‫ي‬ِ‫ز‬َ‫و‬
ِ
‫ت‬ٍَْٔ
ْ
‫ال‬
َ
‫د‬
ْ
‫ػ‬َ‫ب‬ ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫ف‬
ْ
‫غ‬ٌََ‫و‬ ِ
‫ت‬ٍَْٔ
ْ
‫ال‬
َ
‫د‬
ْ
ِِ‫غ‬ ‫ح‬َ ْ
‫َح‬َ‫ر‬َ‫و‬ ِ
‫ت‬ٍَْٔ
ْ
‫ال‬
َ
‫و‬
ْ
‫ج‬
َ
‫ر‬ ‫ح‬َ‫ب‬ْٔ
َ
‫د‬َ‫و‬ ِ‫ق‬ْ‫ز‬ّ
ِ‫الر‬ ِ
‫ِف‬ ‫ح‬
َ
‫ك‬َ‫ر‬َ‫ب‬َ‫و‬ ًِ
ْ
‫ي‬ِ‫ػ‬
ْ
‫اى‬ ِ
‫ِف‬
.
ًَُّٓ‫لي‬
َ
‫ا‬
ِ
‫ةب‬ َ‫ص‬ِ
ْ
‫اْل‬
َ
‫د‬
ْ
ِِ‫غ‬ َٔ
ْ
‫ف‬َ‫ػ‬
ْ
‫اى‬َ‫و‬ ِ‫ةر‬َّ‫انل‬ ٌََِ
َ
‫ةة‬َ‫خ‬َّ‫انل‬َ‫و‬ ِ
‫ت‬ٍَْٔ
ْ
‫ال‬ ِ
‫ات‬َ‫ر‬
َ
‫ه‬َ‫ش‬ ْ
ِ
‫ِف‬ ‫ة‬
َ
ِ
ْ
‫ي‬
َ
‫ي‬َ‫غ‬
ْ
‫ن‬ّ
ِٔ
َ
ْ
.
‫ة‬
َ
َِ‫ب‬ْٔ
ُ
‫ي‬
ُ
‫ك‬
ْ
‫غ‬ِ‫ز‬
ُ
‫د‬
َ
‫َل‬ ‫ة‬
َ
َِّ‫ب‬َ‫ر‬
ُ
‫ةب‬
َّ
َْٔ
ْ
‫ال‬ َ
‫خ‬
ْ
ُ
َ
‫ا‬
َ
‫م‬
َّ
ُِ‫ا‬ ‫ح‬َ ْ
‫َح‬َ‫ر‬
َ
‫م‬
ْ
ُُ َ
‫دل‬ ٌَِْ ‫ة‬َ َ
‫نل‬
ْ
‫ت‬
َ
َْ‫و‬ ‫ة‬
َ
ِ
َ
‫ت‬ْ‫ي‬
َ
‫د‬
َ
ْ
ْ
‫ذ‬ِ‫ا‬
َ
‫د‬
ْ
‫ػ‬َ‫ب‬
‫ا‬َ ْ
‫َي‬ِ‫غ‬ َ
‫ص‬ ْ
ِ
‫ةِّن‬َ‫ي‬َّ‫ب‬َ‫ةر‬ٍَ
َ
‫ةن‬ٍَُٓ
ْ َ
‫َح‬ْ‫ار‬َ‫و‬ َّ
‫ي‬َ
ِ
‫ادل‬َِٔ‫ل‬َ‫و‬ ْ
ِ
‫ِل‬ْ‫ر‬ِ‫ف‬
ْ
‫اغ‬ ًَُّٓ
ِّ
‫لي‬
َ
‫ا‬
TEKS BACAAN DOA SETELAH SHOLAT
َ
‫م‬ِ‫د‬
َ
‫ةد‬َ‫ج‬ِ‫غ‬ ِ
َْ‫ص‬ُ‫ذ‬َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫ر‬
ْ
‫ه‬
ُ
‫ش‬َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫ر‬
ْ
‫ن‬ِ‫ذ‬
َ َ
َ ّ
ِ
‫ِّن‬ِ‫غ‬
َ
‫أ‬ ًَُّٓ
ِّ
‫الي‬
ِ‫ةر‬َّ‫انل‬ َ
‫اب‬
َ
‫ذ‬َ‫غ‬ ‫ة‬
َ
ِِ‫ك‬َ‫و‬ ‫ح‬
َ
ِ َ‫ص‬َ‫ذ‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫خ‬
َ
‫ْل‬
ْ
‫ا‬ ِ
‫ِف‬َ‫و‬ ‫ح‬
َ
ِ َ‫ص‬َ‫ذ‬ ‫ة‬َ‫ي‬
ْ
‫ج‬ُّ‫ادل‬ ِ
‫ِف‬ ‫ة‬
َ
ِِ‫د‬
َ
‫أ‬ ‫ة‬
َ
َِّ‫ب‬َ‫ر‬
ّ
ِ
‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫َّلل‬ ُ‫د‬
ْ
ٍَْ
‫اْل‬َ‫و‬ ًَ
َّ
‫ي‬َ‫ش‬َ‫و‬ ِِّ‫ج‬
ْ
‫ر‬ َ
‫ص‬َ‫و‬ ِ ِ
‫آَل‬
َ
ََ‫و‬ ٍ‫د‬ٍَّ
َ ُ
‫ُم‬ ‫ة‬
َ
ُِ‫د‬ّ
ِ‫ي‬َ‫ش‬
َ
َ ُ‫اَّلل‬
َّ
‫َّل‬ َ
‫ص‬َ‫و‬
َ ْ
‫ني‬ٍِ
َ
‫ةل‬َ‫ػ‬
ْ
‫اى‬
DISKUSI
‫الحوار‬
‫الجزاء‬ ‫احسن‬ ‫اهلل‬ ‫جزاكم‬

More Related Content

Similar to SHOLAT

powerpointshalat-141203010044-conversion-gate01.pdf
powerpointshalat-141203010044-conversion-gate01.pdfpowerpointshalat-141203010044-conversion-gate01.pdf
powerpointshalat-141203010044-conversion-gate01.pdfNGAJIYOKTV
 
Kesalahan dalam Shalat.pptx
Kesalahan dalam Shalat.pptxKesalahan dalam Shalat.pptx
Kesalahan dalam Shalat.pptxferysaputro10
 
28_fiqh dan adab khutbah jumat.pptx
28_fiqh dan adab khutbah jumat.pptx28_fiqh dan adab khutbah jumat.pptx
28_fiqh dan adab khutbah jumat.pptxbadri muhammad
 
Shalat sunnah rawatib
Shalat sunnah rawatibShalat sunnah rawatib
Shalat sunnah rawatibmochdahlan
 
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]badruzaman82
 
Menjadi imam shalat jamaah
Menjadi imam shalat jamaahMenjadi imam shalat jamaah
Menjadi imam shalat jamaahNovia Sumanti
 
Powerpointshalat 141203010044-conversion-gate01
Powerpointshalat 141203010044-conversion-gate01Powerpointshalat 141203010044-conversion-gate01
Powerpointshalat 141203010044-conversion-gate01huzayfah sulong
 
ppt-SHOLAT.pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
ppt-SHOLAT.pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmppt-SHOLAT.pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
ppt-SHOLAT.pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmIlhamFahmi33
 
tata cara shala tarawih dan witir
tata cara shala tarawih dan witirtata cara shala tarawih dan witir
tata cara shala tarawih dan witirTeguh Prasetyo
 
tata cara shalat tarawih dan witir
tata cara shalat tarawih dan witirtata cara shalat tarawih dan witir
tata cara shalat tarawih dan witirTeguh Prasetyo
 
Buletin 7 catatan dzikir
Buletin 7 catatan dzikirBuletin 7 catatan dzikir
Buletin 7 catatan dzikirNurulAfifah133
 

Similar to SHOLAT (20)

Kitab salat
Kitab salatKitab salat
Kitab salat
 
powerpointshalat-141203010044-conversion-gate01.pdf
powerpointshalat-141203010044-conversion-gate01.pdfpowerpointshalat-141203010044-conversion-gate01.pdf
powerpointshalat-141203010044-conversion-gate01.pdf
 
Kesalahan dalam Shalat.pptx
Kesalahan dalam Shalat.pptxKesalahan dalam Shalat.pptx
Kesalahan dalam Shalat.pptx
 
Sifat shalat nabi 2
Sifat shalat nabi 2Sifat shalat nabi 2
Sifat shalat nabi 2
 
28_fiqh dan adab khutbah jumat.pptx
28_fiqh dan adab khutbah jumat.pptx28_fiqh dan adab khutbah jumat.pptx
28_fiqh dan adab khutbah jumat.pptx
 
Shalat sunnah rawatib
Shalat sunnah rawatibShalat sunnah rawatib
Shalat sunnah rawatib
 
Power_point_shalat.pptx
Power_point_shalat.pptxPower_point_shalat.pptx
Power_point_shalat.pptx
 
SOLAT.pptx
SOLAT.pptxSOLAT.pptx
SOLAT.pptx
 
Istiqomah dan iman
Istiqomah dan imanIstiqomah dan iman
Istiqomah dan iman
 
BAGAIMANA RASULULLAH SAW BERPUASA 11 April 2023 - Kapt Dr. Adib.pdf
BAGAIMANA RASULULLAH SAW BERPUASA 11 April 2023 - Kapt Dr. Adib.pdfBAGAIMANA RASULULLAH SAW BERPUASA 11 April 2023 - Kapt Dr. Adib.pdf
BAGAIMANA RASULULLAH SAW BERPUASA 11 April 2023 - Kapt Dr. Adib.pdf
 
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]
 
Menjadi imam shalat jamaah
Menjadi imam shalat jamaahMenjadi imam shalat jamaah
Menjadi imam shalat jamaah
 
Tata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjudTata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjud
 
Tata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjudTata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjud
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Powerpointshalat 141203010044-conversion-gate01
Powerpointshalat 141203010044-conversion-gate01Powerpointshalat 141203010044-conversion-gate01
Powerpointshalat 141203010044-conversion-gate01
 
ppt-SHOLAT.pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
ppt-SHOLAT.pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmppt-SHOLAT.pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
ppt-SHOLAT.pptxmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
 
tata cara shala tarawih dan witir
tata cara shala tarawih dan witirtata cara shala tarawih dan witir
tata cara shala tarawih dan witir
 
tata cara shalat tarawih dan witir
tata cara shalat tarawih dan witirtata cara shalat tarawih dan witir
tata cara shalat tarawih dan witir
 
Buletin 7 catatan dzikir
Buletin 7 catatan dzikirBuletin 7 catatan dzikir
Buletin 7 catatan dzikir
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 

SHOLAT

  • 1. SHOLAT BERJAMAAH … DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT By : AHMAD N
  • 2. SHOLAT BERJAMAAH Ulama sepakat bahwa sholat wajib berjamaah merupakan ibadah yang sangat mulia dan syiar Islam yang sangat agung. Karena Allah mensyariatkan agar sholat wajib dilakukan secara berjamaah dimasjid. Allah berfirman : ِ ‫ط‬ْ‫ص‬ِ‫ل‬ ْ ‫ةى‬ِ‫ث‬ ّّ ‫ِّب‬َ‫ر‬ َ‫ر‬َ‫م‬ َ ‫أ‬ ْ ‫و‬ ُ ‫ك‬ ۖ ّّ ُ ‫ُك‬ َ ‫د‬ ْ ِِ‫غ‬ ًْ ُ ‫س‬ َ ُْٔ‫ح‬ُ‫و‬ ‫ٔا‬ٍُ‫ي‬ِ‫ر‬ َ ‫أ‬َ‫و‬ ََ‫ي‬ّّ‫ادل‬ ُ َ ‫َل‬ َ‫ني‬ ِ ‫ص‬ِ‫ي‬ ْ ُ ‫ُم‬ ُ‫ٔه‬ُ‫غ‬ ْ ‫اد‬َ‫و‬ ٍ‫د‬ ِ‫خ‬ْ‫ص‬َ‫م‬ ۖ ًْ ُ ‫ك‬ َ ‫أ‬ َ ‫د‬َ‫ث‬ ‫ة‬ٍَ َ ‫ن‬ َ ‫ون‬ ُ ‫ٔد‬ُ‫ػ‬ َ ‫ت‬ Katakanlah, "Tuhanku menyuruhku berlaku adil. Hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap shalat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. (Q.S. Al-A’raf : 29) Karena itu Rasulullah saw memberikan perhatian besar terhadap sholat berjamaah. Beliau bersabda : ٍ‫ع‬ ْ ‫ج‬ َ‫ص‬ِ‫ب‬ ّّ ‫ذ‬ َ ‫ف‬ ْ ‫اى‬ َ ‫ة‬ َ ‫َل‬ َ ‫ص‬ ُ ‫و‬ ُ ‫ض‬ ْ ‫ف‬ َ ‫ت‬ ِ‫ح‬َ‫ةغ‬ٍََْ ‫اْل‬ ُ‫ة‬ َ ‫َل‬ َ ‫ص‬ ‫ح‬َ‫ح‬َ‫ر‬ َ ‫د‬ ََْ‫ي‬ِ ْ ‫ْش‬ِ‫غ‬َ‫و‬ “Sholat berjamaah lebih utama dibandingkan sholat sendirian dengan 27 derajat.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
  • 3. SHOLAT BERJAMAAH A. DEFINISI SHOLAT BERJAMAAH Secara terminology shalat berjamaah adalah: Apabila dua orang shalat bersama- sama dan salah seorang di antara mereka mengikuti yang lain, keduanya dinamakan shalat berjamaah. Orang yang diikuti (yang dihadapan) dinamakan imam, dan yang mengikuti di belakang dinamakan makmum. B. HUKUM SHOLAT BERJAMAAH Sebagian ulama mengatakan shalat berjamaah itu adalah fardhu ‘ain (wajib ‘ain), sebagian lagi berpendapat bahwa shalat berjamaah itu fardhu kifayah, sebagian lagi berpendapat sunat muakkad (sunat istimewa). Yang akhir inilah hukum yang lebih layak selain shalat jumat. (Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Abdillah bin al Husain. Asy-SyaukanI dalam kitab Nailul Author)
  • 4. ADAB DALAM SHOLAT BERJAMAAH Agar sholat jamaah kita lebih sempurna, Rasulullah saw mengajarkan berbagai macam adab. Di antaranya : Apabila kita telah masuk masjid dianjurkan mendekat ke sutroh untuk melaksanakan sholat sunnah tahiyyatul masjid atau sholat sunnah qobliyyah. Rasulullah saw bersabda : ْ ‫ع‬ َ ‫ن‬ْ َ ‫َي‬ ْ ‫ي‬ َ ‫ف‬ َ ‫د‬ِ‫خ‬ْ‫ص‬ٍَ ْ ‫ال‬ ًُ ُ ‫ز‬ُ‫د‬َ‫ذ‬ َ ‫أ‬ َ ‫و‬ َ ‫خ‬ َ ‫د‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ ‫س‬ِ‫ي‬ ْ َ ‫َي‬ ْ ‫ن‬ َ ‫أ‬ َ ‫و‬ْ‫ج‬ َ ‫ر‬ ِ ْ ‫ني‬َ‫ذ‬َ‫ػ‬ ْ ‫ك‬َ‫ر‬ “Apabila kalian masuk masjid, lakukanlah sholat dua rokaat sebelum duduk.” (H.R. Bukhari dan Muslim) 1 Jika waktu iqomah masih lama duduklah dengan tenang dan perbanyak membaca doa, karena doa antara adzan dan iqomah tidak tertolak. Rasulullah saw bersabda : ِ‫ح‬ٌَ‫ة‬ َ ‫ك‬ِ ْ ‫اْل‬َ‫و‬ ِ‫ان‬ َ ‫ذ‬ َ ْ ‫اْل‬ َ ْ ‫ني‬َ‫ب‬ ُ‫ء‬ َ ‫َع‬ُّ‫ادل‬ ُّ ‫د‬َ‫ر‬ُ‫ي‬ َ ‫َل‬ “Doa antara adzan dan iqomah tidak tertolak.” (H.R. Abu Daud dan Turmudzi) 2
  • 5. ADAB DALAM SHOLAT BERJAMAAH Jika iqomah dikumandangkan sementara anda sedang sholat sunnah dan tidak memungkin untuk segera diselesaikan maka batalkan sholat sunnah dan bergabunglah di shaf untuk melaksanakan sholat wajib. Rasulullah saw bersabda : ُ ‫ح‬َ‫ب‬ُْٔ‫ذ‬ ْ ‫ه‬ٍَ ْ ‫ال‬ َّ ‫َل‬ِ‫إ‬ َ ‫ة‬ َ ‫َل‬ َ ‫ص‬ َ ‫َل‬ َ ‫ف‬ ُ‫ة‬ َ ‫َل‬ َّ ‫الص‬ ِ ‫خ‬ٍَ ْ ‫ي‬ِ‫ر‬ ُ ‫أ‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬ِ‫إ‬ “Apabila iqomah telah dikumandangkan maka tidak ada sholat kecuali sholat wajib.” (H.R. Muslim) 3 Pastikan semua yang mengganggu telah anda singkirkan karena kita dituntut untuk khusyu ketika sholat, di antaranya dengan mematikan bunyi hp. Nabi saw bersabda : ‫َل‬ ْ ‫غ‬ ُ ‫ش‬ َ ‫ل‬ ِ‫ة‬ َ ‫َل‬ َّ ‫الص‬ ِ ‫ِف‬ َّ ‫ن‬ِ‫إ‬ “Sesungguhnya dalam sholat itu sudah banyak kesibukan.” (H.R. Bukhori dan Muslim) 4 Orang yang sholat dia disibukkan dengan merenungi bacaan-bacaan sholat dan gerakan-gerakannya, karena itu jangan sampai kesibukan dalam sholat tersebut ditambah lagi dengan kesibukan yang tidak bermanfaat.
  • 6. Pastikan shaf sholat rapat dan lurus. Merapatkan dan meluruskan shaf sholat berjamaah hukumnya wajib. Imam bertanggung jawab memerintahkan makmum untuk merapatkan dan meluruskan shaf mereka. Rasulullah saw hamper tidak pernah lupa mengingatkan para sahabat akan hal ini setiap sholat jamaah. Karena lurus dan rapatnya shaf merupakan salah satu tonggak kesempurnaan sholat jamaah. Rasulullah saw pernah memerintahkan para sahabat, 5 ّّ ‫ف‬ َّ ‫الص‬ َ ‫ح‬َ‫ي‬ِٔ ْ‫ص‬ َ ‫ت‬ َّ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ ‫ف‬ ًْ ُ ‫س‬ َ ‫ف‬ْٔ ُ ‫ف‬ ُ ‫ص‬ ‫ا‬ْ‫و‬َُٔ‫ش‬ ِ‫ة‬ َ ‫َل‬ َّ ‫الص‬ ِ‫ةم‬ٍَ َ ‫ت‬ ٌَِْ “Luruskan shaf kalian, karena meluruskan shaf bagian dari kesempurnaan sholat.” (H.R. Muslim) Ikuti semua gerakan imam, tidak boleh mendahului atau terlalu telat dari gerakan imam. Rasulullah saw bersabda : ‫ا‬ َ ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ ّّ ‫َّب‬ َ ‫ه‬ َ ‫ف‬ َ َّ ‫َّب‬ َ ‫ن‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ ‫ف‬ ِِّ‫ث‬ ًَّ َ ‫ت‬ ْ ‫ؤ‬ُ ِ ‫ِل‬ ُ‫ةم‬ٌَِ ْ ‫اْل‬ َ ‫و‬ِ‫ػ‬ُ‫ح‬ ‫ة‬ٍَ َّ ‫ج‬ِ‫إ‬ َُّ‫اَّلل‬ َ‫ع‬ٍَِ‫ش‬ َ ‫ةل‬ َ ‫ك‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ٔا‬ُ‫ػ‬ َ ‫ذ‬ْ‫ةر‬ َ ‫ف‬ َ‫ع‬ َ ‫ذ‬َ‫ر‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ٔا‬ُ‫ػ‬ َ ‫ن‬ْ‫ةر‬ َ ‫ف‬ َ‫ع‬ َ ‫ك‬َ‫ر‬ ُ‫د‬ ْ ٍَْ ‫اْل‬ َ ‫م‬ َ ‫ل‬َ‫و‬ ‫ة‬ َ َِّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ٔا‬ ُ ‫ٔل‬ ُ ‫ل‬ َ ‫ذ‬ ُ‫ه‬ َ ‫د‬ِ َ ‫َح‬ ٍََِْ‫ل‬ "Sesungguhnya imam diangkat untuk diikuti. Bila ia telah membaca takbir maka bertakbirlah kalian dan bila ia telah ruku', ruku'lah kalian dan bila dia telah bangkit berdiri, bangkitlah kalian dan bila ia berkata, sami'allahu liman hamidah, ucapkanlah oleh kalian: rabbanaa wa lakal hamdu". H.R. Bukhori dan Muslim. 6
  • 7. Rasulullah saw memberikan ancaman keras bagi orang yang mendahului gerakan imam. Beliau bersbda : ِ‫اْلٌةم‬ َ ‫كجو‬ َُّ‫رأش‬ ُ‫ع‬ َ ‫يرذ‬ ‫ي‬ َّ ‫اَّل‬ ‫خيىش‬ ‫أٌة‬ َ ‫رأس‬ َُّ‫رأش‬ َُّ‫َّلل‬‫ا‬ َ ‫ل‬ّّٔ‫حي‬ ‫أن‬ ‫ا‬‫شةحد‬ ‫أو‬ ‫ة‬‫رانػ‬ ٍ‫َحةر‬ َ ‫صٔرة‬ ُّ َ ‫صٔرد‬ ‫أو‬ ٍ‫َحةر‬ “Tidak takutkah kalian, ketika kalian mengangkat kepala (bangkit) sebelum imam, maka akan Allah jadikan kepalanya seperti kepala keledai atau bentuknya seperti bentuk keledai.” (H.R. Bukhori dan Muslim) Apabila imam lupa gerakan sholat makmum dianjurkan untuk mengingatkannya dengan mengucap subhanallah bagi laki-laki dan menepukkan tangan bagi wanita. Rasulullah saw bersabda : ‫ا‬ َ ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ ‫ف‬ ، َ ‫ن‬ْٔ َ‫ص‬ ْ ‫ن‬ َ ‫د‬ ‫نٍة‬ َ ‫َس‬ ْ ‫أن‬ ،ًْ ُ ‫س‬ ُ ‫ي‬ ْ ‫ث‬ٌِ ٌ َ ‫ْش‬َ‫ب‬ ‫ة‬ َ ُ‫أ‬ ‫ٍة‬ َّ ُ‫إ‬ ِ ‫وِن‬ُ‫ر‬ ّّ ‫ن‬ َ ‫ذ‬ َ ‫ف‬ ُ ‫يخ‬ ِ‫ص‬ َ ‫ن‬ “Saya hanyalah manusia biasa seperti kalian, saya lupa sebagaimana kalian lupa. Apabila saya lupa, ingatkanlah saya.” (H.R. Bukhari Muslim) ِ‫َّلل‬‫ا‬ َ ‫ةن‬َ‫ر‬ْ‫ج‬ُ‫ش‬ ْ ‫و‬ ُ ‫ل‬َ‫ي‬ ْ ‫ي‬ َ ‫ف‬ ِِّ‫د‬ َ ‫َل‬ َ ‫ص‬ ْ‫ـي‬ِ‫ف‬ ٌ‫ء‬ْ َ ‫َش‬ َُّ‫ةث‬ َ ُ ٌََْ “Siapa yang mengalami sesuatu dalam sholatnya, hendaknya ia mengucapkan subhanallah.” H.R. Bukhari dan Muslim 7
  • 8. KAIFIYAT / TATA CARA SHOLAT BERJAMAAH
  • 9. KAIFIYAT / TATA CARA SHOLAT BERJAMAAH
  • 10. KAIFIYAT / TATA CARA SHOLAT BERJAMAAH
  • 11. KAIFIYAT / TATA CARA SHOLAT BERJAMAAH
  • 12.
  • 13. SYARAT MENJADI IMAM SHOLAT BERJAMAAH 1. ISLAM 2. BERAKAL 3. BALIGH MUMAYYIZ 4. LAKI-LAKI 5. SUCI DARI HADATS DAN NAJIS 6. BAGUS BACAAN DAN MENYEM- PURNAKAN RUKUN SHOLAT 7. IMAM TIDAK SEDANG MENJADI MAKMUM IMAM LAINNYA Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah memberikan petunjuk : ًْ ُ ‫س‬ َ ‫ي‬ َ ‫ف‬ ‫ٔا‬ُ‫ةث‬ َ ‫ص‬ َ ‫أ‬ ْ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ ‫ف‬ ،ًْ ُ ‫س‬ َ ‫ى‬ َ ‫ٔن‬ ُّ ‫ي‬ َ ‫ص‬ُ‫ي‬ [ ً‫وهل‬ ] ًِْٓ ْ ‫ي‬ َ ‫ي‬َ‫غ‬َ‫و‬ ًْ ُ ‫س‬ َ ‫ي‬ َ ‫ف‬ ‫ٔا‬ُ‫ب‬ َ ‫ع‬ ْ ‫خ‬ َ ‫أ‬ ْ ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ، “Jika para imam yang shalat dengan kalian itu benar maka pahala bagi kalian semua, akan tetapi jika mereka melakukan kesalahan, bagi kalian pahalanya, kesalahannya hanya ditanggung oleh para imam tersebut” SYARAT UMUM
  • 14. SYARAT MENJADI IMAM SHOLAT BERJAMAAH Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyampaikan tentang siapa yang paling berhak menjadi imam dalam hadist riwayat Imam Muslim dengan nomer 673 dari sahabat Abu Mas’ud Al-Anshari َ ‫ةل‬ َ ‫ك‬ ، ّّ ‫ي‬ِ‫ةر‬ َ ‫ص‬ ْ ُ َ ْ ‫اْل‬ ٍ‫د‬ُٔ‫ػ‬ْ‫ص‬َ‫م‬ ِ ‫ِب‬ َ ‫أ‬ َْ َ ‫خ‬ : ًَ َّ ‫ي‬َ‫ش‬َ‫و‬ ِّ ْ ‫ي‬ َ ‫ي‬َ‫غ‬ ُ‫اَّلل‬ َّ ‫َّل‬ َ ‫ص‬ ِ‫َّلل‬‫ا‬ ُ ‫ٔل‬ُ‫ش‬َ‫ر‬ َ ‫ةل‬ َ ‫ك‬ : « ِ ‫ةب‬َ‫ذ‬ِ‫ه‬ِ‫ى‬ ًْ ُ ْ ُ ‫ؤ‬َ‫ر‬ ْ ‫ك‬ َ ‫أ‬ َ‫م‬ْٔ َ ‫ل‬ ْ ‫اى‬ ُّ‫م‬ُ‫ؤ‬َ‫ي‬ ُ‫م‬َ‫د‬ ْ ‫ك‬ َ ‫أ‬ َ ‫ف‬ ،‫اء‬ََٔ‫ش‬ ِ‫ح‬ َّ ِ ُّ‫الص‬ ِ ‫ِف‬ ‫ٔا‬ ُ ُ َ ‫َك‬ ْ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ ‫ف‬ ،ِ‫ح‬ َّ ِ ُّ‫ةلص‬ِ‫ث‬ ًٍُُْٓ َ ‫ي‬ ْ ‫غ‬ َ ‫أ‬ َ ‫ف‬ ،‫اء‬ََٔ‫ش‬ ِ‫ة‬َ‫اء‬َ‫ر‬ِ‫ل‬ ْ ‫اى‬ ِ ‫ِف‬ ‫ٔا‬ ُ ُ َ ‫َك‬ ْ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ ‫ف‬ ،ِ‫َّلل‬‫ا‬ ُٓ ْ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ ‫ف‬ ،‫ة‬َ‫ر‬ ْ ‫خ‬ِْ ًْ ْ ‫د‬ُ‫ػ‬ ْ ‫ل‬ َ ‫ح‬ َ ‫َل‬َ‫و‬ ،ُِِّ‫ة‬ َ ‫ع‬ ْ ‫ي‬ُ‫ش‬ ِ ‫ِف‬ َ ‫و‬ُ‫ح‬َّ‫الر‬ ُ ‫و‬ُ‫ح‬َّ‫الر‬ ََّ َّ ٌُ‫ؤ‬َ‫ي‬ َ ‫َل‬َ‫و‬ ،‫ة‬ٍ ْ ‫ي‬ِ‫ش‬ ًُُْٓ‫م‬ َ ‫د‬ ْ ‫ك‬ َ ‫أ‬ َ ‫ف‬ ،‫اء‬ََٔ‫ش‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ ْ ‫خ‬ِٓ ْ ‫ال‬ ِ ‫ِف‬ ‫ٔا‬ ُ ُ َ ‫َك‬ ِ ‫ِف‬ َ َ َ ِِّ‫ذ‬ ْ َْ‫ث‬ ُِِّ ْ ‫ذ‬ِ‫إ‬ِ‫ث‬ َّ ‫َل‬ِ‫إ‬ ِِّ‫ذ‬ٌَِ‫ر‬ ْ ‫س‬ َ ‫د‬ » ِِّ‫ذ‬َ‫اي‬َ‫و‬ِ‫ر‬ ِ ‫ِف‬ ُّ‫ج‬ َ ‫ش‬ َ ْ ‫اْل‬ َ ‫ةل‬ َ ‫ك‬ : ،‫ة‬ ًّ ِِ‫ش‬ ‫ة‬ٍ ْ ‫ي‬ِ‫ش‬ َ ‫ن‬ َ ‫َك‬ٌَ “Dari Abu Mas’ud Al-Anshari rhadiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertutur : Yang paling berhak untuk menjadi imam adalah orang yang paling pintar dan paling banyak hafalan Al- Qur’annya, jika dalam hal itu sama, maka dahulukan yang paling faham dengan sunnah, jika pengetahuan sunnah (dari para kandidat imam) sama, maka dahulukan orang yang lebih dahulu berhijrah, jika dalam waktu hijrah juga sama, dahulukan orang yang paling dahulu islamnya, dan janganlah seorang mengimami seorang yang memiliki kekuasaan, dan jangan seorang duduk dibangku kemulian milik seseorang kecuali dengan izinnya.” Berkata Al-Asyaj dalam suatu riwayat : kata “lebih dahulu islamnya” diganti dengan “lebih tua umurnya”. SYARAT KHUSUS
  • 15. SYARAT MENJADI IMAM SHOLAT BERJAMAAH 1. KESEMPURNAAN BACAAN AL- QUR’AN DAN BANYAKNYA HAFALAN. 2. PENGETAHUAN TERHADAP SUNNAH (HADITS) 3. WAKTU HIJRAH 4. WAKTU MASUK ISLAM 5. UMUR SYARAT KHUSUS
  • 19. DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT ANJURAN BERDZIKIR SETELAH SHOLAT Setelah selesai mengerjakan shalat, hendaknya tidak langsung beranjak pergi. Karena dianjurkan untuk berdzikir dengan dzikir-dzikir yang disyariatkan dan diajarkan oleh Nabi saw. Sebagaimana diperintahkan oleh Allah swt : ًُْ‫ذ‬ ْ ‫ن‬ َ ُ ْ ‫أ‬ٍَ ْ‫اظ‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ ‫ف‬ ًْ ُ ‫س‬ِ‫ٔب‬ُُِ‫ح‬ َ َ ََ‫و‬ ‫ا‬‫ٔد‬ُ‫ػ‬ ُ ‫ر‬َ‫و‬ ‫ة‬ٌ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ر‬ ََّ‫َّلل‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ ُ ‫ن‬ ْ ‫ةذ‬ َ ‫ف‬ َ ‫ة‬ َ ‫َل‬ َّ ‫الص‬ ًُُ‫ذ‬ ْ ‫ي‬ َ ‫ض‬ َ ‫ك‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ ‫ف‬ ‫ة‬‫ٔد‬ ُ ‫ك‬َْٔ‫م‬ ‫ة‬‫ةث‬َ‫ذ‬ِ‫ن‬ َ‫ني‬ٌِِِ ْ ‫ؤ‬ٍُ ْ ‫ال‬ َ َ َ ْ ‫خ‬ َ ُ َ ‫َك‬ َ ‫ة‬ َ ‫َل‬ َّ ‫الص‬ َّ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ ‫ة‬ َ ‫َل‬ َّ ‫الص‬ ‫ٔا‬ٍُ‫ي‬ِ‫ر‬ َ ‫أ‬ َ ‫ف‬ “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), berdzikirlah kepada Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (QS. An Nisa: 103).
  • 20. A. DZIKIR SECARA BERJAMAAH Sebagaimana yang kita ketuahi bahwa bahwa berdzikir bisa dilakukan secara bersama-sama. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadits : ُّ َّ ُ َ ‫أ‬ ًَ َّ ‫ي‬َ‫ش‬َ‫و‬ ِّْ‫ي‬ َ ‫ي‬َ‫غ‬ ُ‫اَّلل‬ َّ ‫َّل‬ َ ‫ص‬ ّّ ِ ‫ِب‬َّ‫انل‬ َ َ َ ‫ا‬َ‫د‬ِٓ َ ‫ش‬ ‫ة‬ٍَُٓ َّ ‫ج‬ َ ‫أ‬ ّّ‫ي‬ِ‫ر‬ ْ ‫د‬ُْ ‫اْل‬ ٍ‫يد‬ِ‫ػ‬َ‫ش‬ ِ ‫ِب‬ َ ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫ر‬ ُ ْ ِ ‫ِب‬ َ ‫أ‬ َْ َ ‫خ‬ َ ‫ك‬ َ ‫ةل‬ : ُ‫د‬ُ‫ػ‬ ْ ‫ل‬ َ ‫ح‬ َ ‫َل‬ ‫ا‬ ًِِٓ ْ ‫ي‬ َ ‫ي‬َ‫غ‬ ْ ‫خ‬ َ ‫ى‬َ‫ز‬ َ َُ‫و‬ ، ُ ‫ح‬َ ْ ‫َح‬َّ‫الر‬ ًُُٓ ْ ‫ذ‬َْ ِ‫ش‬ َ ‫غ‬َ‫و‬ ، ُ ‫ح‬ َ ‫س‬ِ‫ا‬ َ ‫َل‬ٍَ ْ ‫ال‬ ًُُٓ ْ ‫ذ‬ َّ ‫ف‬َ‫ذ‬ َّ ‫َل‬ِ‫إ‬ َّ ‫و‬َ‫ح‬َ‫و‬ َّ‫ز‬َ‫غ‬ َ‫اَّلل‬ َ ‫ون‬ُ‫ر‬ ُ ‫ن‬ ْ ‫ذ‬َ‫ي‬ ٌ‫م‬ْٔ َ ‫ك‬ َّ‫لص‬ ، ُ ‫ح‬ َ ِ‫ي‬ِ‫ه‬ ُ‫ه‬ َ ‫د‬ ْ ِِ‫غ‬ ٍََْ‫ي‬ِ‫ذ‬ ُ‫اَّلل‬ ًُ ُ َْ‫ر‬ َ ‫ن‬ َ ‫ذ‬َ‫و‬ ( ً‫مصي‬ ‫رواه‬ ) “Dari Abi Hurairah ra dan Abi Said al-Khudri ra bahwa keduanya telah menyaksikan Nabi saw beliau bersabda: ‘Tidaklah berkumpul suatu kaum sambil berdzikir kepada Allah ‘azza wa jalla kecuali para malaikat mengelilingi mereka, rahmat menyelimuti mereka, dan ketenangan hati turun kepada mereka, dan Allah menyebut (memuji) mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya” (H.R. Muslim) B. DZIKIR DENGAN SUARA KERAS dzikir dengan suara keras setelah sahalat fardlu sudah dilakukan para sahabat pada masa Nabi saw. Hal ini sebagaiman dikemukakan oleh Ibnu Abbas ra: ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ًِِّ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ،ِ‫ة‬َ‫ب‬‫و‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ف‬ ِ ‫ر‬َ‫ص‬ْ‫ن‬ٌَ َ‫ٌن‬ ِ‫ح‬ ِ ‫ر‬ْ‫ك‬ِّ‫ذ‬‫ال‬ِ‫ب‬ ِ‫ت‬ ْ‫و‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫ع‬ْ‫ف‬ َ‫ر‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ل‬َ‫ع‬ ََ َّ‫ل‬ََ َ‫و‬ ٌِِْ ( ‫رواه‬ َ ‫ومَل‬ ‫البخاري‬ ‘Bahwa mengerasakan suara dalam berdzikir ketika orang-orang selesai shalat maktubah itu sudah ada pada masa Nabi saw” (H.R. Bukhari-Muslim)
  • 21. C. BERDZIKIR DEGAN SUARA PELAN Boleh juga berdzikir setelah dilakukan dengan suara yang pelan. Hal ini dijelakan dalam hadits Rasulullah saw : َ ‫ٔن‬ُ‫غ‬ ْ ‫د‬ َ ‫د‬ َ ‫َل‬ ًْ ُ ‫س‬ َّ ُِ‫إ‬ َ ‫ف‬ ،ًْ ُ ‫س‬ ِ‫ص‬ ُ ‫ف‬ ْ ‫ج‬ َ ‫أ‬ َ َ َ ‫ٔا‬ُ‫ػ‬َ‫ب‬ْ‫ار‬ ‫ة‬‫يػ‬ٍَِ‫ش‬ َ ‫ٔن‬ُ‫غ‬ ْ ‫د‬ َ ‫د‬ َِْ‫س‬ َ ‫ى‬َ‫و‬ ،‫ة‬‫ج‬ِ‫ا‬ َ ‫َغ‬ َ ‫َل‬َ‫و‬ ًَّ َ ‫ص‬ َ ‫أ‬ ‫ا‬‫َي‬ ِ ‫ص‬َ‫ث‬ ( ‫ابلخةري‬ ‫رواه‬ “Ringankanlan atas diri kalian (jangan mengerasakan suara secara berlebihan) karena susunggunya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tidak mendengar dan tidak kepada yang ghaib, akan tetapi kalian berdoa kepada Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat” (H.R. Bukhari) “Imam an-Nawawi memadukan antara hadits-hadits yang menganjurkan (mustahab) mengeraskan suara dalam berdzikir dan hadits-hadits yang menganjurkan memelankan suara dalam berdzikir; bahwa memelankan suara dalam berdzikir itu lebih utama sekiranya dapat menutupi riya dan mengganggu orang yang shalat atau orang yang sedang tidur. Sedangkan mengeraskan suara dalam berdzikir itu lebih utama pada selain dua kondisi tersebut karena: pebuatan yang dilakukan lebih banyak, faidah dari berdzikir dengan suara keras itu bisa memberikan pengaruh yang mendalam kepada pendengarnya, bisa mengingatkan hati orang yang berdzikir, memusatkan perhatiannya untuk melakukan perenungan terhadap dzikir tersebut, mengarahkan pendenganrannya kepada dzikir terebut, menghilankan kantuk dan menambah semangatnya”. (Abu al-Fida` Ismail Haqqi, Ruh al-Bayan, Bairut-Dar al-Fikr, juz, 3, h. 306)
  • 22. BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT Bacaan Dzikir Setelah Sholat Wajib Berikut adalah beberapa bacaan dzikir setelah sholat fardhu yang bisa kita panjatkan. 1. Membaca Istighfar 2. Membaca Doa Keselamatan 3. Membaca Kalimat Tauhid 4. Membaca Pujian Kepada Allah 5. Membaca Surah Al Fatihah 6. Membaca Ayat Kursi 7. Membaca Surah Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas 8. Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir 9. Membaca Kalimat Tauhid dan Bacaan Hauqolah
  • 23. BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT Dari Tsauban radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‫ة‬‫ث‬ َ ‫َل‬ َ ‫ث‬ َ‫ر‬ َ ‫ف‬ ْ ‫غ‬َ‫ذ‬ْ‫اش‬ ِِّ‫د‬ َ ‫َل‬ َ ‫ص‬ ٌَِ َ ‫ف‬َ َ ‫َص‬ ْ ُ‫ا‬ ‫ا‬ َ ‫إذ‬ ،ًَ َّ ‫وشي‬ ّ‫غيي‬ َُّ‫َّلل‬‫ا‬ َّ ‫َّل‬ َ ‫ص‬ ِ‫َّلل‬‫ا‬ ُ ‫شٔل‬َ‫ر‬ َ ‫َكن‬ َ ‫كةل‬َ‫و‬ : َ ‫خ‬ ْ ‫ك‬َ‫ةر‬َ‫ج‬ َ ‫ت‬ ،ُ‫م‬ َ ‫َل‬ َّ‫الص‬ َ ‫م‬ ْ ٌَِِ‫و‬ ُ‫م‬ َ ‫َل‬ َّ‫الص‬ َ ‫خ‬ ْ ُ َ ‫أ‬ ًَُّٓ َّ ‫الي‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬ ‫ة‬َ‫ي‬ ِ‫ام‬َ‫ر‬ ْ ‫ن‬ِ‫اْل‬َ‫و‬ ِ‫ل‬ َ ‫َل‬َ‫اْل‬ “ Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam jika selesai shalat, beliau beristighfar 3x, lalu membaca doa: /Alloohumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikroom/ (Ya Allah Engkau-lah as salam, dan keselamatan hanya dari-Mu, Maha Suci Engkau wahai Dzat yang memiliki semua keagungan dan kemulian)” (HR. Muslim no. 591). ISTIGHFAR 3X DAN MEMBACA ALLOHUMMA ANTAS SALAM 1
  • 24. BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT Dari Al Mughirah bin Syu’bah radhiallahu’anhu, ia berkata: ِ‫ة‬ َ ‫َل‬ َّ ‫الص‬ َ ‫ف‬ ْ ‫ي‬ َ ‫خ‬ ُ ‫يلٔل‬ ًَ َّ ‫وشي‬ ّ‫غيي‬ ُ‫اَّلل‬ َّ ‫َّل‬ َ ‫ص‬ َّ‫انلِب‬ ُ ‫خ‬ ْ ‫ػ‬ٍَِ‫ش‬ : ‫َل‬ ًَُّٓ َّ ‫الي‬ ،‫َل‬ َ ‫يم‬ِ َ ‫َش‬ ‫َل‬ ُ‫ه‬ َ ‫د‬ ْ ‫وذ‬ َُّ‫اَّلل‬ َّ ‫إَل‬ َ َ ‫إَل‬ ‫َل‬ ُّ ‫د‬َ‫اْل‬ َ ‫م‬ ْ ٌِِ ّّ ‫د‬َ‫اْل‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬ ُ‫ع‬ َ ‫ف‬ ْ ِ َ ‫ح‬ َ ‫وَل‬ ، َ ‫خ‬ ْ ‫ػ‬ َ ٌَِ ‫ة‬ِ‫ِل‬ َ‫ي‬ِ‫ع‬ ْ ‫ػ‬ٌُ َ ‫وَل‬ ، َ ‫خ‬ ْ ‫ي‬ َ ‫ع‬ ْ ‫أخ‬ ‫ة‬ِ‫ِل‬ َ‫ع‬ُِ‫ة‬ٌَ Aku mendengar Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam setelah shalat beliau berdoa: /laa ilaha illallooh wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir. Alloohumma laa maani’a lima a’thoyta wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu/ (tiada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Segala pujian dan kerajaan adalah milik Allah. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan (bagi pemiliknya). Dari Engkau-lah semua kekayaan dan kemuliaan” (HR. Bukhari no.6615, Muslim no.593). MEMBACA TAHLIL DAN DOA ALLOHUMMA LAA MAANI’A LIMAA A’THOYTA 2
  • 25. BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT Sebagaimana riwayat dari Abdullah bin Zubair radhiallahu’anhu: ُ ‫يلٔل‬ ِ ْ ‫َي‬َ‫ب‬ُّ‫الز‬ َُ‫اث‬ َ ‫َكن‬ : َ َ َْٔ‫و‬ ُ ‫د‬ ْ ٍَ‫اْل‬ ُ َ ‫َل‬َ‫و‬ ُ ‫م‬ ْ ‫ي‬ٍُ‫ال‬ ‫َل‬ ،‫َل‬ َ ‫يم‬ِ َ ‫َش‬ ‫َل‬ ُ‫ه‬ َ ‫د‬ ْ ‫ذ‬َ‫و‬ َُّ‫اَّلل‬ َّ ‫إَل‬ َ َ ‫إَل‬ ‫َل‬ ًُ ّّ ‫ي‬ َ‫ص‬ُ‫ي‬ َ‫ني‬ِ‫ذ‬ ٍ‫ة‬ َ ‫َل‬ َ ‫ص‬ ّّ ُ ‫ُك‬ ِ‫ر‬ُ‫ث‬ ُ ‫د‬ ‫ِف‬ ّّ ُ ‫ُك‬ َ‫و‬ ُ ‫ح‬ٍَ ْ ‫ػ‬ّّ‫انل‬ ‫َل‬ ،ُ‫ةه‬َّ‫إي‬ َّ ‫إَل‬ ُ‫د‬ُ‫ج‬ ْ ‫ػ‬ َ ‫ج‬ َ ‫َل‬َ‫و‬ ،َُّ‫َّلل‬‫ا‬ َّ ‫إَل‬ َ َ ‫إَل‬ ‫َل‬ ،َِّ‫َّلل‬‫ثة‬ َّ ‫إَل‬ َ‫ة‬َّٔ ُ ‫ك‬ َ ‫َل‬َ‫و‬ َ ‫ل‬َْٔ‫ذ‬ ‫َل‬ ،ٌ‫ير‬ِ‫د‬ َ ‫ك‬ ٍ‫ء‬‫َش‬ ُ َ ‫َل‬ َّ ‫إَل‬ َ َ ‫إَل‬ ‫َل‬ ، َُ َ‫ص‬َ‫اْل‬ ُ‫ةء‬ََِّ‫اَّث‬ ُ َ ‫َل‬َ‫و‬ ، ُ ‫و‬ ْ ‫ض‬ َ ‫اىف‬ َ ‫كةل‬َ‫و‬ َ ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬ َ ‫الَك‬ َ‫ه‬ِ‫ر‬ َ ‫ن‬ ٔ‫ول‬ ََ‫ي‬ّّ‫ادل‬ ‫َل‬ َ‫ني‬ ِ ‫ص‬ِ‫ي‬ ْ ُ ‫ُم‬ َُّ‫اَّلل‬ : ٍ‫ة‬ َ ‫َل‬ َ ‫ص‬ ّّ ُ ‫ُك‬ َ‫ر‬ُ‫ث‬ ُ ‫د‬ ََِّٓ‫ث‬ ُ ‫و‬ ّّ ‫ي‬َٓ ُ ‫ح‬ ًَ َّ ‫وشي‬ ّ‫غيي‬ َُّ‫اَّلل‬ َّ ‫َّل‬ َ ‫ص‬ ِ‫َّلل‬‫ا‬ ُ ‫شٔل‬َ‫ر‬ َ ‫َكن‬ Biasanya (Abdullah) bin Zubair di ujung shalat, ketika selesai salam beliau membaca: /laa ilaha illalloohu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir. Laa haula wa laa quwwata illa billaah. Laa ilaha illallooh wa laa na’budu illa iyyaah. Lahun ni’matu wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaa-ul hasanu. Laa ilaha illallooh mukhlishiina lahud diin wa lau karihal kaafiruun/ (Tiada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Segala pujian dan kerajaan adalah milik Allah. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Semua nikmat, anugerah dan pujian yang baik adalah milik Allah. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah hanya kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir tidak menyukainya” (HR. Muslim, no. 594). MEMBACA DOA LAA ILAAHA ILLALLOHU WAHDAHUU LAA SYARIIKA LAHUU 3
  • 26. BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT Sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi saw bersabda: َ ‫ث‬ َ‫اَّلل‬ َ َّ ‫َّب‬ َ ‫ك‬َ‫و‬ ، َ‫ني‬ِ‫ث‬ َ ‫َل‬ َ ‫ث‬َ‫و‬ ‫ة‬‫ث‬ َ ‫َل‬ َ ‫ث‬ َ‫اَّلل‬ َ ‫د‬ِ َ ‫َح‬َ‫و‬ ، َ‫ني‬ِ‫ث‬ َ ‫َل‬ َ ‫ث‬َ‫و‬ ‫ة‬‫ث‬ َ ‫َل‬ َ ‫ث‬ ٍ‫ة‬ َ ‫َل‬ َ ‫ص‬ ّّ ُ ‫ُك‬ ِ‫ر‬ُ‫ث‬ ُ ‫د‬ ِ ‫ِف‬ َ‫اَّلل‬ َ‫د‬َّ‫ج‬َ‫ش‬ ٌََْ َ ‫َل‬ ، َ‫ني‬ِ‫ث‬ َ ‫َل‬ َ ‫ث‬َ‫و‬ ‫ة‬‫ث‬ ِ‫ح‬ َ ‫ةا‬ٍِ ْ ‫ال‬ َ‫ةم‬ٍَ َ ‫ت‬ َ ‫ةل‬ َ ‫ك‬َ‫و‬ ، َ ‫ٔن‬ُ‫ػ‬ْ‫ص‬ِ‫ت‬َ‫و‬ ٌ ‫ح‬َ‫ػ‬ْ‫ص‬ِ‫ت‬ َ ‫م‬ِ‫ي‬ ْ ‫ذ‬ َ ‫ذ‬ : ُ‫د‬ ْ ٍَْ ‫اْل‬ ُ َ ‫َل‬َ‫و‬ ُ ‫م‬ ْ ‫ي‬ٍُ ْ ‫ال‬ ُ َ ‫َل‬ ، ُ َ ‫َل‬ َ ‫يم‬ِ َ ‫َش‬ َ ‫َل‬ ُ‫ه‬ َ ‫د‬ ْ ‫ذ‬َ‫و‬ ُ‫اَّلل‬ َّ ‫َل‬ِ‫إ‬ َ َ ‫َل‬ِ‫إ‬ َ ‫َل‬ ِ‫ر‬ ْ ‫ر‬َ ْ ‫ابل‬ ِ‫د‬َ‫ب‬َ‫ز‬ َ ‫و‬ ْ ‫ث‬ٌِ ْ ‫خ‬ َ ُ َ ‫َك‬ ْ ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ُ‫ةه‬َ‫ةي‬ َ ‫ع‬ َ ‫خ‬ ْ ‫ت‬َ‫ر‬ِ‫ف‬ ُ ‫غ‬ ٌ‫ير‬ِ‫د‬ َ ‫ك‬ ٍ‫ء‬ْ َ ‫َش‬ ّّ ُ ‫ُك‬ َ َ َ َٔ ُ َْ‫و‬ “Barangsiapa yang berdzikir setelah selesai shalat dengan dzikir berikut: /Subhanallah wal hamdulillah wallahu akbar (33 x). Laa ilaha illallah wahda, laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir/ (“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar (33 x). Tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah semata. Tidak ada sekutu bagiNya. Semua kerajaan dan pujaan adalah milik Allah. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu) Maka akan diampuni semua kesalahannya walaupun sebanyak buih di lautan” (HR. Muslim no. 597). MEMBACA TASBIH 33X TAHMID 33X TAKBIR 33X TAHLIL 1X TOTAL 100 DZIKIR 4
  • 27. BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT Dari Abu Umamah Al Bahili ra Nabi saw bersabda: ً‫ل‬ ، ٍ‫ح‬‫ذٔب‬ ْ ‫ه‬ٌَ ٍ‫ة‬‫صَل‬ ّّ ‫ُك‬ َ‫ر‬ُ‫دث‬ ّّ‫الهريس‬ َ ‫آيح‬ َ ‫كرأ‬ ٌََ ُ ‫اِلٔت‬ َّ ‫إَل‬ ، ِ‫ح‬ َّ ِ‫اْل‬ ِ‫دخٔل‬ ٌَِ ُّ‫ػ‬ َ ٍِ‫ي‬ Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat wajib, maka tidak ada yang bisa menghalanginya untuk masuk surga kecuali kematian” (HR. An Nasa-i no. 9928, Ath Thabrani no.7532, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no.6464). MEMBACA AYAT KURSI 5
  • 28. BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT Dari Uqbah bin ‘Amir ra, ia berkata: ‫أن‬ ََ َّ‫وَل‬ ٌِِ‫عل‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫صل‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬‫رَو‬ ً‫أمرن‬ ‫صالة‬ ِّ‫ل‬‫ك‬ َ‫ر‬ُ‫ب‬ُ‫د‬ ِ‫ت‬‫ذا‬ِّ‫عو‬ُ‫م‬‫بال‬ َ‫أقرأ‬ “Rasulullah saw memerintahkanku untuk membaca al mu’awwidzar (an naas, al falaq, al ikhlas) di penghujung setiap shalat” (HR. Abu Daud no. 1523, dishahikan Al Albani dalam Shahih Abu Daud). MEMBACA SURAT AL-IKHLAS, AL-FALAQ, DAN AN-NAS 6
  • 29. BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT Dari Ummu Salamah Hindun binti Abi Umayyah ra, ia berkata: ّّ ‫إِّن‬ ًَّٓ َّ ‫الي‬ ًُ ّّ ‫يصي‬ َ‫ذني‬ َ‫جد‬ ُّ ‫الص‬ َّ ‫صَّل‬ ‫إذا‬ ُ ‫يلٔل‬ َ ‫َكن‬ ‫َل‬َّ‫ٌذلج‬ ‫وغٍَل‬ ‫ة‬‫ج‬ّّ‫ظي‬ ‫ة‬‫ورزك‬ ‫ة‬‫ُةفػ‬ ‫ة‬ٍ‫ي‬ِ‫غ‬ َ ‫م‬ ُ ‫أشأل‬ “Biasanya Rasulullah saw jika shalat subuh, ketika setelah salam beliau membaca: Alloohumma inni as-aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqon thoyyiban, wa ‘amalan mutaqobbalan “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima” (HR. Ibnu Majah no. 762, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah). MEMBACA DOA ALLOHUMMA INNII AS ALUKA ‘ILMAN NAAFI’AN 7
  • 30. BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya: ّّ ‫ب‬َ‫ر‬ ُ ‫ٔل‬ ُ ‫ل‬ َ ‫ح‬ َٔ ُ َْ‫و‬ ٍ‫ة‬ َ ‫َل‬ َ ‫ص‬ ِ ‫ِف‬ ًَ َّ ‫ي‬َ‫ش‬َ‫و‬ ِّ ْ ‫ي‬ َ ‫ي‬َ‫غ‬ َُّ‫اَّلل‬ َّ ‫َّل‬ َ ‫ص‬ َّ ِ ‫ِب‬َّ‫انل‬ َ‫ع‬ٍَِ‫ش‬ ُّ َّ ُ َ ‫ا‬ ِ‫ةر‬ َ ‫ص‬ ْ ُ َ ْ ‫اَل‬ ٌَِْ ٌ ‫و‬ُ‫ح‬َ‫ر‬ َ ‫ةل‬ َ ‫ك‬ َّ‫ر‬َ‫م‬ َ ‫ح‬ َ ‫ةا‬ٌِ ُ‫ٔر‬ ُ ‫ف‬ َ ‫غ‬ ْ ‫اى‬ ُ ‫اب‬ََّّٔ‫اتل‬ َ ‫خ‬ ْ ُ َ ‫أ‬ َ ‫م‬ َّ ُِ‫ا‬ َّ َ ‫َل‬َ‫غ‬ ْ ‫ت‬ ُ ‫د‬َ‫و‬ ِ ‫ِل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ ْ ‫اغ‬ ًَُّٓ َّ ‫الي‬ َ ‫ةل‬ َ ‫ك‬ ْ‫و‬ َ ‫ا‬ ُ ‫ح‬َ‫ج‬ ْ ‫ػ‬ ُ ‫ش‬ َ ‫ةل‬ َ ‫ك‬ ِ ‫ِل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ ْ ‫اغ‬ ٍ‫ة‬ “Berkata seorang dari kaum Anshar, bahwa ia mendengar Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dalam shalat beliau berdoa: Rabbighfirli (atau: Allahummaghfirli) wa tub ‘alayya innataka antat tawwaabul ghafur (Wahai Rabbku, terimalah taubatku, sungguh Engkau Dzat yang banyak menerima taubat, lagi Maha Pengampun) sebanyak 100x” (HR. Ahmad no.23198, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 2603). MEMBACA DOA ROBBIGHFIRLII WA TUB ‘ALAYYA … 8
  • 31. BACAAN DZIKIR DAN DOA SETELAH SHOLAT Dari Mu’adz bin Jabal ra, ia berkata: ‫إِّن‬ ِ‫َّلل‬‫وا‬ ‫م‬ُّ‫ذج‬ ُ َ ‫ْل‬ ‫إِّن‬ ِ‫َّلل‬‫وا‬ ُ ‫ٌػةذ‬ ‫ية‬ ‫وكةل‬ ‫ثيده‬ ‫أخذ‬ ًَ َّ ‫وشي‬ ِّ‫غيي‬ ُ‫اَّلل‬ َّ ‫صَّل‬ ِ‫َّلل‬‫ا‬ َ ‫رشٔل‬ َّ ‫أن‬ ‫ك‬ِ‫ذنر‬ َ ّّ ‫ِّن‬ِ‫غ‬‫أ‬ َّ‫مهلل‬‫ا‬ ‫دلٔل‬ ٍ‫ة‬‫صَل‬ ّّ ‫ُك‬ ِ‫ر‬ُ‫ث‬ ُ ‫د‬ ‫ِف‬ ََّ َ ‫خ‬ َ ‫د‬ َ ‫د‬ ‫َل‬ ُ ‫ٌػةذ‬ ‫ية‬ ‫أوصيم‬ ‫فلةل‬ ‫م‬ُّ‫ذج‬ ُ َ ‫ْل‬ ‫م‬ِ‫د‬‫غجةد‬ ِ َ‫وذص‬ ‫ك‬ِ‫وشهر‬ “Rasulullah saw menarik tanganku sambil berkata: wahai Mu’adz, Demi Allah aku mencintaimu sungguh aku mencintaimu. Aku wasiatkan engkau wahai Muadz, hendaknya jangan engkau tinggalkan di setiap akhir shalat untuk berdoa: Alloohumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika (Ya Allah, tolonglah aku agar bisa berdzikir kepada-Mu, dan bersyukur kepada-Mu, serta beribadah kepada-Mu dengan baik)” (HR. Abu Daud no.1522, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud). MEMBACA DOA ALLOHUMMA AINNII ‘ALAA DZIKRIKA … 9
  • 32. BACAAN DOA SETELAH SHOLAT Adapun doa setelah sholat wajib ini terdiri dari : 1. Membaca Tahmid, Pujian dan Bersyukur Kepada Allah 2. Membaca Sholawat Nabi 3. Membaca Doa Selamat Dunia dan Akhirat 4. Membaca Doa Bahagia Dunia dan Akherat 5. Membaca Doa Untuk Orang Tua 6. Membaca Doa Penutup
  • 33. TEKS BACAAN DZIKIR SETELAH SHOLAT ُ‫ر‬ِ‫ف‬ ْ ‫غ‬َ‫ذ‬ْ‫ش‬ َ ‫أ‬ ُ‫فر‬ ْ ‫غ‬َ‫ذ‬ْ‫ش‬ َ ‫أ‬ َ‫اَّلل‬ ُ‫ر‬ِ‫ف‬ ْ ‫غ‬َ‫ذ‬ْ‫ش‬ َ ‫أ‬ َ‫اَّلل‬ َ‫اَّلل‬ ًَُّٓ‫لي‬ َ ‫ا‬ ِ‫ام‬َ‫ر‬ ْ ‫ن‬ِ ْ ‫اْل‬َ‫و‬ ِ‫ل‬ َ ‫َل‬َ‫ـخ‬ ْ ‫اى‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬ ‫ة‬َ‫ي‬ َ ‫خ‬ ْ ‫ك‬َ‫ةر‬َ‫ج‬ َ ‫ت‬ ُ‫م‬ َ ‫َل‬ َّ‫الص‬ َ ‫م‬ ْ ٌَِِ‫و‬ ُ‫م‬ َ ‫َل‬ َّ‫الص‬ َ ‫خ‬ ْ ُ َ ‫أ‬ ‫َل‬ َ ‫ذ‬ ُ‫ع‬ َ ‫ف‬ ْ ِ َ ‫ح‬ َ ‫وَل‬ ، َ ‫خ‬ ْ ‫ػ‬ َ ٌَِ ‫ة‬ِ‫ِل‬ َ‫ي‬ِ‫ع‬ ْ ‫ػ‬ٌُ َ ‫وَل‬ ، َ ‫خ‬ْ‫ي‬ َ ‫ع‬ ْ ‫أخ‬ ‫ة‬ِ‫ِل‬ َ‫ع‬ُِ‫ة‬ٌَ ‫َل‬ ًَُّٓ َّ ‫الي‬ ،‫َل‬ َ ‫يم‬ِ َ ‫َش‬ ‫َل‬ ُ‫ه‬ َ ‫د‬ ْ ‫وذ‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َّ ‫إَل‬ َ َ ‫إَل‬ ‫ا‬ ُّ ‫د‬َ‫اْل‬ َ ‫م‬ ْ ٌِِ ّّ ‫د‬َ‫اْل‬ ‫َل‬ َ ‫ة‬َّٔ ُ ‫ك‬ َ ‫َل‬َ‫و‬ َ ‫ل‬َْٔ‫ذ‬ ‫َل‬ ،ٌ‫ير‬ِ‫د‬ َ ‫ك‬ ٍ‫ء‬‫َش‬ ّّ ُ ‫ُك‬ َ َ َْٔ‫و‬ ُ ‫د‬ٍَْ‫اْل‬ ُ َ ‫َل‬َ‫و‬ ُ ‫م‬ ْ ‫ي‬ٍُ‫ال‬ ‫َل‬ ،‫َل‬ َ ‫يم‬ِ َ ‫َش‬ ‫َل‬ ُ‫ه‬ َ ‫د‬ ْ ‫ذ‬َ‫و‬ َُّ‫اَّلل‬ َّ ‫إَل‬ َ َ ‫إَل‬ َّ ‫إَل‬ ُ ‫د‬ُ‫ج‬ ْ ‫ػ‬ َ ‫ج‬ َ ‫َل‬َ‫و‬ ،َُّ‫اَّلل‬ َّ ‫إَل‬ َ َ ‫إَل‬ ‫َل‬ ،َِّ‫ثةَّلل‬ ٔ‫ول‬ ََ‫ي‬ّّ‫ادل‬ ‫َل‬ َ‫ني‬ ِ ‫ص‬ِ‫ي‬ ْ ُ ‫ُم‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َّ ‫إَل‬ َ َ ‫إَل‬ ‫َل‬ ، َُ َ‫ص‬َ‫اْل‬ ُ‫ةء‬ َ َِّ‫اَّث‬ ُ َ ‫َل‬َ‫و‬ ، ُ ‫و‬ ْ ‫ض‬ َ ‫اىف‬ ُ َ ‫َل‬َ‫و‬ ُ ‫ح‬ٍَ ْ ‫ػ‬ّّ‫انل‬ ‫َل‬ ،ُ‫ةه‬َّ‫إي‬ َّ ‫إَل‬ َ ‫ن‬ َ ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬ َ ‫الَك‬ َ‫ه‬ِ‫ر‬ َُّ‫اَّلل‬ ِ ‫ض‬ْ‫ر‬ َ ْ ‫اْل‬ ِ ‫ِف‬ ‫ة‬ٌََ‫و‬ ِ ‫ات‬َ‫ةو‬ٍَ َّ‫الص‬ ِ ‫ِف‬ ‫ة‬ٌَ ُ َ ‫َل‬ ٌ‫م‬ْٔ َ ُ َ ‫َل‬َ‫و‬ ٌ ‫ح‬ َ ِِ‫ش‬ ُ‫ه‬ ُ ‫ذ‬ ُ ‫خ‬ ْ ‫أ‬ َ ‫د‬ َ ‫َل‬ ُ‫ٔم‬ُّ‫ي‬ َ ‫ل‬ ْ ‫اى‬ ُّ َ ‫ح‬ ْ ‫اى‬ َٔ ُ ْ َّ ‫َل‬ِ‫إ‬ َ َ ‫َل‬ِ‫إ‬ َ ‫َل‬ ٌَ ‫ة‬ٌَ ًُ َ ‫ي‬ ْ ‫ػ‬ َ ‫ح‬ ُِِّ ْ ‫ذ‬ِ‫إ‬ِ‫ث‬ َّ ‫َل‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬ َ ‫د‬ ْ ِِ‫غ‬ ُ‫ع‬ َ ‫ف‬ ْ ‫ش‬َ‫ي‬ ‫ي‬ِ َّ ‫اَّل‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬ َْ ‫ا‬َ‫ةو‬ٍَ َّ‫الص‬ ُ ُّّ‫ي‬ِ‫ش‬ْ‫ر‬ ُ ‫ن‬ َ‫ع‬ِ‫ش‬َ‫و‬ َ‫ةء‬ َ ‫ش‬ ‫ة‬ٍَِ‫ث‬ َّ ‫َل‬ِ‫إ‬ ٍِِّ ْ ‫ي‬ِ‫غ‬ ٌَِْ ٍ‫ء‬ْ َ ‫َش‬ِ‫ب‬ َ ‫ٔن‬ ُ ‫يع‬ِ ُ ‫حي‬ َ ‫َل‬َ‫و‬ ًُْٓ َ ‫ف‬ ْ ‫ي‬ َ ‫خ‬ ‫ة‬ٌََ‫و‬ ًِْٓ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫ي‬ َ ‫أ‬ َ ْ ‫ني‬َ‫ب‬ ِ ‫ت‬ َ ‫َل‬َ‫و‬ َ ‫ض‬ْ‫ر‬ َ ْ ‫اْل‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ ُ ‫ٔد‬ُ‫ب‬ َ ‫ح‬ ُّ ِ ‫َل‬َ‫ػ‬ ْ ‫اى‬ َٔ ُ َْ‫و‬ ‫ة‬ٍَُٓ ُ ‫ظ‬ ْ ‫ف‬ِ‫ذ‬ ًُ‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ػ‬ ْ ‫اى‬ ‫ِمْسِب‬ ِ ََ ْ ‫َح‬َّ‫الر‬َّّ‫اَّلل‬ ًِ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫الر‬ َ‫ني‬ٍِ َ ‫ةل‬َ‫ػ‬ ْ ‫اى‬ ّ ِ ‫ب‬َ‫ر‬َّّ ِ ‫َّلل‬ ُ ‫د‬ٍَْْ ‫اْل‬ . ً‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫الر‬ ِ َ ََٰ ْ ‫َح‬َّ‫الر‬ . ِ َ‫ي‬ّ ِ‫دل‬‫ا‬ ِ‫م‬َْٔ‫ي‬ ِ ‫م‬ِ‫ل‬‫ة‬ٌَ . ُ‫ني‬ِ‫ػ‬َ‫ذ‬ْ‫ص‬ َ ‫ن‬ َ‫ةك‬َّ‫ي‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ُ ‫د‬ُ‫ج‬ ْ ‫ػ‬ َ ‫ج‬ َ‫ةك‬َّ‫ي‬ِ‫إ‬ . ًَ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ْ‫ص‬ٍُ ْ ‫ال‬ َ ‫اط‬َ ّ ِ ‫الَص‬ ‫ة‬ َ ُِ‫د‬ ْ ْ‫ا‬ . َ‫ني‬ ّ ِ‫ى‬‫ة‬ َّ ‫الض‬ َ ‫َل‬َ‫و‬ ًِْْٓ‫ي‬ َ ‫ي‬َ‫غ‬ ِ ‫ٔب‬ ُ ‫ض‬ ْ ‫غ‬ٍَ ْ ‫ال‬ ِ ْ ‫َي‬ َ ‫د‬ ًِْْٓ‫ي‬ َ ‫ي‬َ‫غ‬ َ ‫خ‬ٍَْ‫ػ‬ ْ ‫ج‬ َ ‫أ‬ ََ‫ي‬ِ َّ ‫اَّل‬ َ ‫اط‬َ ِ ‫ِص‬ ًِ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫الر‬ ِ ََ ْ ‫َح‬َّ‫الر‬َّّ‫اَّلل‬ ‫ِمْسِب‬ ٌ ‫د‬َ‫ذ‬ َ ‫أ‬َُّ‫اَّلل‬ َٔ ُ ْ ْ ‫و‬ ُ ‫ك‬ . ُ‫د‬ٍَ َّ ‫الص‬َُّ‫اَّلل‬ . ْ َ ‫ٔدل‬ُ‫ي‬ ًْ َ ‫ل‬َ‫و‬ ْ ِ ‫ِل‬َ‫ي‬ ًْ َ ‫ل‬ . ٌ ‫د‬َ‫ذ‬ َ ‫أ‬ ‫ا‬ٔ ُ ‫ف‬ ُ ‫ن‬ ُ َ ‫َل‬ َْ ُ ‫س‬َ‫ي‬ ًْ َ ‫ل‬َ‫و‬
  • 34. TEKS BACAAN DZIKIR SETELAH SHOLAT ًِ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫الر‬ ِ ََ ْ ‫َح‬َّ‫الر‬َّّ‫اَّلل‬ ‫ِمْسِب‬ ِ ‫ق‬ َ ‫ي‬ َ ‫ف‬ ْ ‫اى‬ ّ ِ ‫ب‬َ‫ر‬ِ‫ث‬ ُ ‫ٔذ‬ُ‫غ‬ َ ‫أ‬ ْ ‫و‬ ُ ‫ك‬ . َ ‫ق‬ َ ‫ي‬ َ ‫خ‬ ‫ة‬ٌَ ّ ِ َ ‫َش‬ ٌَِْ . َ ‫ت‬ َ ‫ك‬َ‫و‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬ِ‫إ‬ ٍ ‫ق‬ِ‫ش‬ َ ‫َغ‬ ّ ِ َ ‫َش‬ ٌََِْ‫و‬ . ِ‫د‬ َ ‫ل‬ُ‫ػ‬ ْ ‫اى‬ ِ ‫ِف‬ ِ ‫ةت‬ َ ‫ةث‬ َّ ‫ف‬َّ‫انل‬ ّ ِ َ ‫َش‬ ٌََِْ‫و‬ . ّ ِ َ ‫َش‬ ٌََِْ‫و‬ َ ‫د‬ َ‫ص‬َ‫ذ‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬ِ‫إ‬ ٍ‫د‬ ِ‫ةش‬َ‫ذ‬ ًِ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫الر‬ ِ ََ ْ ‫َح‬َّ‫الر‬َّّ‫اَّلل‬ ‫ِمْسِب‬ ِ ‫ةس‬َّ‫انل‬ ّ ِ ‫ب‬َ‫ر‬ِ‫ث‬ ُ ‫ٔذ‬ُ‫غ‬ َ ‫أ‬ ْ ‫و‬ ُ ‫ك‬ . ِ ‫ةس‬َّ‫انل‬ ِ ‫م‬ِ‫ي‬َ‫م‬ . ِ ‫ةس‬َّ‫انل‬ ِ َ ‫َل‬ِ‫إ‬ . ِ ‫ةس‬ َّ َِْ ‫اْل‬ ِ ‫اس‬َٔ ْ ‫ش‬َٔ ْ ‫ال‬ ّ ِ َ ‫َش‬ ٌَِْ . ِ ‫ةس‬َّ‫انل‬ ِ‫ور‬ ُ ‫د‬ ُ ‫ص‬ ِ ‫ِف‬ ُ ‫س‬ِٔ ْ ‫ش‬َُٔ‫ي‬ ‫ي‬ِ َّ ‫اَّل‬ . ِ ‫ةس‬َّ‫انل‬َ‫و‬ ِ‫ح‬ َِِّ ْ ‫اْل‬ ٌََِ َ ‫ةن‬َ‫ر‬ ْ ‫ج‬ُ‫ش‬ َِّ‫اَّلل‬ َِّ ِ ‫َّلل‬ ُ ‫د‬ ْ ٍَْ ‫اْل‬ ُ َ ‫َّب‬ ْ ‫ك‬ َ ‫أ‬ َُّ‫اَّلل‬ ُ‫ه‬ َ‫د‬ ْ ‫ذ‬َ‫و‬ ُ‫اَّلل‬ َّ ‫َل‬ِ‫إ‬ َ َ ‫َل‬ِ‫إ‬ َ ‫َل‬ ،‫َل‬ ْ‫ي‬ ِ ‫ص‬ َ ‫أ‬َ‫و‬ ‫ة‬َ‫ر‬ ْ ‫س‬ُ‫ث‬ ِ‫َّلل‬‫ا‬ َ ‫ةن‬َ‫ر‬ ْ‫ج‬ُ‫ش‬َ‫و‬ ‫ا‬ ْ ‫َي‬ِ‫ث‬ َ ‫ن‬ ِ‫َّلل‬ِ ُ‫د‬ ٍَْ‫ْل‬ ْ ‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬ ْ ‫َي‬ِ‫ج‬ َ ‫ن‬ ُ َ ‫َّب‬ ْ ‫ك‬ َ ‫أ‬ ُ‫َّلل‬ َ ‫ا‬ َ ‫َل‬ ُ َ ‫َل‬َ‫و‬ ُ ‫م‬ ْ ‫ي‬ٍُ‫ل‬ ْ ‫ا‬ ُ َ ‫َل‬ ،ُ َ ‫َل‬ َ ‫م‬ْ‫ي‬ِ َ ‫َش‬ ٌ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ َ ‫ك‬ ٍ‫ء‬ ْ َ ‫َش‬ ّ ِ ُ ‫ُك‬ َ َ َ َٔ ُ َْ‫و‬ ُ ‫خ‬ ْ ‫ي‬ٍُِ‫ي‬َ‫و‬ ِ ‫ِي‬ ْ ُ ‫حي‬ ُ ‫د‬ ْ ٍَ‫ْل‬ ْ ‫ا‬ . ًِ ْ ‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ىػ‬ ْ ‫ا‬ ّ ِ ِ ‫َل‬َ‫ىػ‬ ْ ‫ا‬ ِ‫َّلل‬‫ة‬ِ‫ث‬ َّ ‫َل‬ِ‫إ‬ َ ‫ة‬َّٔ ُ ‫ك‬ َ ‫َل‬َ‫و‬ َ ‫ل‬َْٔ‫ذ‬ َ ‫َل‬َ‫و‬
  • 35. TEKS BACAAN DOA SETELAH SHOLAT ‫ا‬ َ ْ ‫ني‬ٍِ َ ‫ةل‬َ‫ػ‬ ْ ‫اى‬ ّ ِ ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫َّلل‬ ُ‫د‬ٍَْْ ‫َْل‬َ . ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫ز‬َ‫م‬ ُ‫ئ‬ِ‫ف‬‫ة‬ َ ‫س‬ُ‫ي‬َ‫و‬ ٍََُّ‫ػ‬ُِ ْ ِ ‫اِف‬َُٔ‫ي‬ ‫ا‬‫د‬ْ َ ‫َح‬ . ُ‫ر‬ ْ ‫ه‬ ُّ ‫الش‬ َ ‫م‬ َ ‫ل‬َ‫و‬ ُ‫د‬ٍَْْ ‫اْل‬ َ ‫م‬ َ ‫ةل‬ََِّ‫ب‬َ‫ةر‬َ‫ي‬ َ ‫م‬ُِ‫ة‬ َ‫ع‬ ْ ‫ي‬ُ‫ش‬ ًِ ْ ‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫غ‬َ‫و‬ َ ‫م‬ِٓ ْ ‫ح‬َ‫و‬ ِ‫ل‬ َ ‫َل‬َ ِ ‫ْل‬ ْ ِ ‫ِغ‬َ‫ج‬ ْ ‫ن‬َ‫ي‬ ‫ة‬ٍَ َ ‫ن‬ ٍ‫د‬ٍَّ َ ُ ‫ُم‬ ‫ة‬ َ ُِ‫د‬ّ ِ‫ي‬َ‫ش‬ ِ‫آل‬ َ ََ‫و‬ ٍ‫د‬ٍَّ َ ُ ‫ُم‬ ‫ة‬ َ ُِ‫د‬ّ ِ‫ي‬َ‫ش‬ َ َ َ ًْ ّّ ‫ي‬َ‫ش‬َ‫و‬ ّ ِ ‫و‬ َ ‫ص‬ ًَُّٓ‫لي‬ َ ‫ا‬ . ِ‫ال‬َٔ ْ ْ َ ‫َل‬ ْ ‫ا‬ ِ‫ع‬ ْ ‫ي‬ِ َ ‫َج‬ ٌَِْ ‫ة‬َِٓ‫ةث‬ َ ِ ْ ‫ي‬ِ‫خ‬ ْ ِ ُ ‫ت‬ ‫ة‬ َ ‫َل‬ َ ‫ص‬ ِ ‫ةت‬ َ ‫آلف‬ ْ ‫ا‬َ‫و‬ . ِ ‫ةت‬َ‫ةح‬َْ ‫اْل‬ َ‫ع‬ ْ ‫ي‬ِ َ ‫َج‬ ‫ة‬َِٓ‫ةث‬َ َ ‫نل‬ ْ ِ ‫ِض‬ ْ ‫ل‬ َ ‫ت‬َ‫و‬ . ِ ‫ةت‬َ‫ب‬ ّ ِْ َّ‫الص‬ ِ‫ع‬ ْ ‫ي‬ِ َ ‫َج‬ ٌَِْ ‫ة‬َِٓ‫ث‬ ‫ة‬ َ ُُ‫ر‬ ّ ِٓ َ‫ع‬ ُ ‫ت‬َ‫و‬ . َ‫ك‬ َ ‫د‬ ْ ِِ‫غ‬ ‫ة‬َِٓ‫ةث‬ َ ُِ‫ػ‬ َ ‫ذ‬ْ‫ر‬ َ ‫د‬َ‫و‬ ِ ‫ةت‬َ‫ح‬َ‫ر‬َّ‫ادل‬ َ ْ َ َ ‫ا‬ . ُّ َّ ُِ‫ا‬ ِ ‫ةت‬ٍٍََ ْ ‫ال‬ َ‫د‬ ْ ‫ػ‬َ‫ب‬َ‫و‬ ِ‫ة‬‫ة‬َ‫ي‬َْ ‫اْل‬ ِ ‫ِف‬ ِ ‫ات‬َ ْ ‫َي‬َْ ‫اْل‬ ِ‫ع‬ ْ‫ي‬ِ َ ‫َج‬ ٌَِْ ِ ‫ةت‬َ‫ي‬ َ ‫غ‬ ْ ‫اى‬ َ ‫َص‬ ْ ‫ك‬ َ ‫ا‬ ‫ة‬َِٓ‫ث‬ ‫ة‬ َِ ُ ‫غ‬ ّ ِ‫ي‬َ‫ج‬ ُ ‫ت‬َ‫و‬ ِ ‫ةت‬َ‫ةح‬َْ ‫اْل‬ َ ِ ‫ةِض‬ َ ‫ةك‬َ‫ي‬َ‫و‬ ِ ‫ات‬ََٔ‫غ‬َّ‫ادل‬ ُ ‫ت‬ ْ ‫ي‬ِ ُ ‫ُم‬ ٌ ‫ت‬ْ‫ي‬ِ‫ر‬ َ ‫ك‬ ٌ‫ع‬ ْ ‫ي‬ٍَِ‫ش‬ َ ‫د‬َ ْ ‫ابل‬ ِ ‫ِف‬ ‫ح‬َّ‫ر‬ ِ ‫ص‬َ‫و‬ ِ‫د‬ َ‫ص‬َْ ‫اْل‬ ِ ‫ِف‬ ‫ح‬َ‫ي‬ِ‫ذ‬ َ ‫َع‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫آلخ‬ ْ ‫ا‬َ‫و‬ ‫ة‬َ‫ي‬ ْ ‫ج‬ُّ‫ادل‬َ‫و‬ ِ َْ‫ي‬ّ ِ‫دل‬‫ا‬ ِ ‫ِف‬ ‫ح‬ٌَ َ ‫َل‬َ‫ش‬ َ ‫م‬ ُ ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ص‬ َ ‫ن‬ ‫ة‬ َّ ُِ‫ا‬ ًَُّٓ‫لي‬ َ ‫ا‬ ِ‫ن‬ ‫ة‬ َ ‫ةد‬َ‫ي‬ِ‫ز‬َ‫و‬ ِ ‫ت‬ٍَْٔ ْ ‫ال‬ َ ‫د‬ ْ ‫ػ‬َ‫ب‬ ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫ف‬ ْ ‫غ‬ٌََ‫و‬ ِ ‫ت‬ٍَْٔ ْ ‫ال‬ َ ‫د‬ ْ ِِ‫غ‬ ‫ح‬َ ْ ‫َح‬َ‫ر‬َ‫و‬ ِ ‫ت‬ٍَْٔ ْ ‫ال‬ َ ‫و‬ ْ ‫ج‬ َ ‫ر‬ ‫ح‬َ‫ب‬ْٔ َ ‫د‬َ‫و‬ ِ‫ق‬ْ‫ز‬ّ ِ‫الر‬ ِ ‫ِف‬ ‫ح‬ َ ‫ك‬َ‫ر‬َ‫ب‬َ‫و‬ ًِ ْ ‫ي‬ِ‫ػ‬ ْ ‫اى‬ ِ ‫ِف‬ . ًَُّٓ‫لي‬ َ ‫ا‬ ِ ‫ةب‬ َ‫ص‬ِ ْ ‫اْل‬ َ ‫د‬ ْ ِِ‫غ‬ َٔ ْ ‫ف‬َ‫ػ‬ ْ ‫اى‬َ‫و‬ ِ‫ةر‬َّ‫انل‬ ٌََِ َ ‫ةة‬َ‫خ‬َّ‫انل‬َ‫و‬ ِ ‫ت‬ٍَْٔ ْ ‫ال‬ ِ ‫ات‬َ‫ر‬ َ ‫ه‬َ‫ش‬ ْ ِ ‫ِف‬ ‫ة‬ َ ِ ْ ‫ي‬ َ ‫ي‬َ‫غ‬ ْ ‫ن‬ّ ِٔ َ ْ . ‫ة‬ َ َِ‫ب‬ْٔ ُ ‫ي‬ ُ ‫ك‬ ْ ‫غ‬ِ‫ز‬ ُ ‫د‬ َ ‫َل‬ ‫ة‬ َ َِّ‫ب‬َ‫ر‬ ُ ‫ةب‬ َّ َْٔ ْ ‫ال‬ َ ‫خ‬ ْ ُ َ ‫ا‬ َ ‫م‬ َّ ُِ‫ا‬ ‫ح‬َ ْ ‫َح‬َ‫ر‬ َ ‫م‬ ْ ُُ َ ‫دل‬ ٌَِْ ‫ة‬َ َ ‫نل‬ ْ ‫ت‬ َ َْ‫و‬ ‫ة‬ َ ِ َ ‫ت‬ْ‫ي‬ َ ‫د‬ َ ْ ْ ‫ذ‬ِ‫ا‬ َ ‫د‬ ْ ‫ػ‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ ْ ‫َي‬ِ‫غ‬ َ ‫ص‬ ْ ِ ‫ةِّن‬َ‫ي‬َّ‫ب‬َ‫ةر‬ٍَ َ ‫ةن‬ٍَُٓ ْ َ ‫َح‬ْ‫ار‬َ‫و‬ َّ ‫ي‬َ ِ ‫ادل‬َِٔ‫ل‬َ‫و‬ ْ ِ ‫ِل‬ْ‫ر‬ِ‫ف‬ ْ ‫اغ‬ ًَُّٓ ِّ ‫لي‬ َ ‫ا‬
  • 36. TEKS BACAAN DOA SETELAH SHOLAT َ ‫م‬ِ‫د‬ َ ‫ةد‬َ‫ج‬ِ‫غ‬ ِ َْ‫ص‬ُ‫ذ‬َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫ر‬ ْ ‫ه‬ ُ ‫ش‬َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫ر‬ ْ ‫ن‬ِ‫ذ‬ َ َ َ ّ ِ ‫ِّن‬ِ‫غ‬ َ ‫أ‬ ًَُّٓ ِّ ‫الي‬ ِ‫ةر‬َّ‫انل‬ َ ‫اب‬ َ ‫ذ‬َ‫غ‬ ‫ة‬ َ ِِ‫ك‬َ‫و‬ ‫ح‬ َ ِ َ‫ص‬َ‫ذ‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫خ‬ َ ‫ْل‬ ْ ‫ا‬ ِ ‫ِف‬َ‫و‬ ‫ح‬ َ ِ َ‫ص‬َ‫ذ‬ ‫ة‬َ‫ي‬ ْ ‫ج‬ُّ‫ادل‬ ِ ‫ِف‬ ‫ة‬ َ ِِ‫د‬ َ ‫أ‬ ‫ة‬ َ َِّ‫ب‬َ‫ر‬ ّ ِ ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫َّلل‬ ُ‫د‬ ْ ٍَْ ‫اْل‬َ‫و‬ ًَ َّ ‫ي‬َ‫ش‬َ‫و‬ ِِّ‫ج‬ ْ ‫ر‬ َ ‫ص‬َ‫و‬ ِ ِ ‫آَل‬ َ ََ‫و‬ ٍ‫د‬ٍَّ َ ُ ‫ُم‬ ‫ة‬ َ ُِ‫د‬ّ ِ‫ي‬َ‫ش‬ َ َ ُ‫اَّلل‬ َّ ‫َّل‬ َ ‫ص‬َ‫و‬ َ ْ ‫ني‬ٍِ َ ‫ةل‬َ‫ػ‬ ْ ‫اى‬