SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Dinamika Persatuan dan
Kesatuan dalam Konteks
NKRI
A. Proses Penyelenggaraan Negara dalam
Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Karakteristik
Negara Kesatuan
Republik
Indonesia
1. Konsep
Negara Kesatuan
(Unitarisme)
3. Perkembangan
Proses
Penyelenggaraan
Negara Kesatuan
Republik
Indonesia
C.F Strong dalam
bukunya A History of
Modern Political
Constitution (1963:84),
“Negara kesatuan adalah bentuk
negara yang wewenang legislatif
tertinggi dipusatkan dalam suatu badan
legislatif nasional.”
1. Konsep Negara
Kesatuan (Unitarisme)
Negara kesatuan adalah negara bersusunan tunggal, yakni
kekuasaan untuk mengatur seluruh daerahnya ada di tangan
pemerintah pusat.
▪
Pemerintah pusat memegang kedaulatan sepenuhnya.
Hubungan antara pemerintah pusat dengan rakyat dan daerahnya dapat
dijalankan secara langsung.
Negara Kesatuan
Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara, satu dewan menteri
(kabinet), dan satu parlemen
Demikian pula dengan pemerintahan, yaitu pemerintah pusatlah yang memegang wewenang
tertinggi dalam segala aspek pemerintahan.
Sistem Negara Kesatuan
Negara kesatuan mempunyai dua sistem, yaitu sentralisasi dan desentralisasi.
Sentralisasi
Semua hal diatur dan diurus oleh
pemerintah pusat, sedangkan daerah
hanya menjalankan perintah-perintah
dan peraturan-peraturan dari
pemerintah pusat.
Desentralisasi
Daerah diberi kekuasaan untuk mengatur
rumah tangganya sendiri (otonomi,
swatantra). Untuk menampung aspirasi
rakyat di daerah, terdapat parlemen daerah.
Meskipun demikian, pemerintah pusat tetap
memegang kekuasaan tertinggi.
2. Karakteristik Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Menurut UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
▪
Kesepakatan yang tercermin dalam rapat-
rapat Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) dan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dalam
menyusun konstitusi atau UUD yang tertinggi
dalam negara.
Gambar 1. Sidang PPKI menetapkan UUD 1945 yang
secara langsung menetapkan bentuk negara Indonesia
sebagai negara kesatuan
Soepomo dalam
Sidang BPUPKI,
menghendaki bentuk
negara kesatuan sejalan
dengan paham negara
integralistik yang melihat
bangsa sebagai suatu
organisme.
Hal ini antara lain seperti yang
dikemukakan oleh
Muhammad Yamin,
bahwa kita hanya membutuhkan
negara yang bersifat unitarisme
dan wujud negara kita tidak lain
dan tidak bukan adalah bentuk
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
(NKRI).
Bentuk negara kesatuan
tersebut didasarkan pada 5
(lima) alasan berikut .
a. Unitarisme sudah merupakan cita-cita
gerakan kemerdekaan Indonesia.
b. Negara tidak memberikan tempat hidup
bagi provinsialisme.
c. Tenaga-tenaga terpelajar kebanyakan
berada di Pulau Jawa sehingga tidak ada
tenaga di daerah untuk membentuk negara
federal.
d. Wilayah-wilayah di Indonesia tidak sama
potensi dan kekayaannya.
e. Dari sudut geopolitik, dunia internasional
akan melihat Indonesia kuat apabila
sebagai negara kesatuan.
Pembentukan negara
kesatuan bertujuan untuk
menyatukan seluruh wilayah
nusantara agar menjadi
negara yang besar dan kokoh
dengan kekuasaan negara
yang bersifat sentralistik.
Tekad tersebut sebagaimana
tertuang dalam alinea kedua
Pembukaan UUD Negara RI
Tahun 1945
“ Dan perjuangan pergerakan
kemerdekaan Indonesia telah sampailah
pada saat yang berbahagia dengan
selamat sentausa mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat adil dan
makmur.
Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengukuhkan keberadaan Indonesia sebagai negara kesatuan dan
menghilangkan keraguan terhadap pecahnya Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Pasal-pasal dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
telah memperkukuh prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak ada
keinginan sedikit pun mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi
negara federal.
▪ Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang merupakan naskah asli mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia
ialah negara kesatuan, yang berbentuk Republik.”
Pasal yang dirumuskan oleh PPKI merupakan tekad bangsa Indonesia yang
menjadi sumpah anak bangsa pada tahun 1928 yang dikenal dengan Sumpah
Pemuda, yaitu satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia.
Wujud Negara Kesatuan
Republik Indonesia
semakin kokoh setelah
dilakukan perubahan Undang-
Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun
1945, yang dimulai dengan
adanya ketetapan Majelis
Permusyarawatan Rakyat.
Salah satunya adalah tidak
mengubah Pembukaan
Undang – Undang Dasar
Negara Indonesia Tahun 1945
dan tetap mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
sebagai bentuk final negara bagi
bangsa Indonesia
Kesepakatan untuk
tetap mempertahankan
bentuk negara kesatuan
Pembukaan
UUD 1945
Pasal – pasal yang
mengukuhkanNKRI
Lembaga –
lembaga dalam
UUD 1945
Pasal – pasal
tentang NKRI
Keberadaan lembaga –
lembaga dalam
Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia
Tahun 1945
Pasal – pasal yang
mengukuhkan
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Pasal 1 Ayat (1),
Pasal 18 Ayat (1),
Pasal 18B Ayat (2),
Pasal 25A, Pasal 37
Ayat (5)
Pembukaan Undang
– Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun
1945
didasari pertimbangan bahwa
negara kesatuan adalah bentuk
yang ditetapkan sejak awal
berdirinya negara Indonesia
dan dipandang paling tepat
untuk mewadahi ide persatuan
sebuah bangsa yang majemuk
ditinjau dari berbagai latar
belakang (dasar pemikiran).
Prinsip
kesatuan
dalam
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia
Dipertegas dalam alinea keempat
Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
“…. dalam upaya membentuk
suatu Pemerintahan negara
Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah
Indonesia”.
Karakteristik
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia
juga dapat
dipandang
dari segi
kewilayahan.
Pasal 25A UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
“Negara Kesatuan Republik
Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan yang berciri nusantara
dengan wilayah yang batas-batas
dan hak-haknya ditetapkan
dengan undang-undang”.
3. Perkembangan Proses Penyelenggaraan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
a. Periode 18 Agustus
1945 sampai dengan 27
Desember 1949
Pada periode ini bentuk
negara Republik
Indonesia adalah
kesatuan, dengan bentuk
pemerintahan adalah
republik dan presiden
berkedudukan sebagai
kepala pemerintahan
sekaligus sebagai kepala
negara. Adapun, sistem
pemerintahan yang
dipakai adalah sistem
pemerintahan
presidensial.
b. Periode 17 Agustus
1950 sampai dengan 5 Juli
1959
Pada periode ini, Indonesia
menggunakan Undang-
Undang Dasar Sementara
Republik Indonesia Tahun
1950 (UUDS 1950) yang
berlaku mulai tanggal 17
Agustus 1950. UUDS RI
1950 merupakan perubahan
dari Konstitusi RIS yang
diselenggarakan sesuai
dengan Piagam Persetujuan
antara Pemerintah RIS dan
Pemerintah RI pada tanggal
19 Mei 1950.
c. Periode 5 Juli 1959
sampai dengan 11 Maret
1966 (Masa Orde Lama)
Dekrit Presiden tanggal 5
Juli 1959 telah membawa
kepastian di negara
Indonesia. Negara kita
kembali menggunakan
UUD 1945 sebagai
konstitusi negara yang
berkedudukan sebagai
asas penyelenggaraan
negara. Sejak berlakunya
kembali UUD 1945,
Presiden berkedudukan
sebagai kepala negara
dan kepala pemerintahan.
3. Perkembangan Proses Penyelenggaraan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
d. Periode 11 Maret 1966
sampai dengan 21 Mei 1998
(masa Orde Baru)
Jatuhnya Soekarno pada tahun
1966 menandai berakhirnya
masa Orde Lama dan
digantikan oleh kekuatan baru,
yang dikenal dengan sebutan
Orde Baru yang dipimpin
Soeharto. Soeharto muncul
sebagai pemimpin Orde Baru
yang siap untuk membangun
kembali pemerintahan yang
berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945
secara murni dan konsekuen.
e. Periode 21 Mei 1998-
sekarang (masa reformasi)
Periode ini disebut juga era
reformasi. Gejolak politik di era
reformasi semakin mendorong
usaha penegakan kedaulatan
rakyat dan bertekad untuk
mewujudkan pemerintahan
yang bersih dari korupsi, kolusi
dan nepotisme yang
menghancurkan kehidupan
bangsa dan negara.
Memasuki masa Reformasi,
bangsa Indonesia bertekad
untuk menciptakan sistem
pemerintahan yang demokratis..
Thanks
!!

More Related Content

Similar to 415640976-PPT-Materi-Dinamika-Persatuan-Dan-Kesatuan-Bangsa-s (1).pptx

Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7eli priyatna laidan
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi Umi Azizah
 
Makalah pancasila matakuliah mku
Makalah pancasila matakuliah mkuMakalah pancasila matakuliah mku
Makalah pancasila matakuliah mkurydestopper
 
Bab XII pancasila dan amandemen undang undang dasar tahun 1945
Bab XII pancasila dan amandemen undang undang dasar tahun 1945Bab XII pancasila dan amandemen undang undang dasar tahun 1945
Bab XII pancasila dan amandemen undang undang dasar tahun 1945yudikrismen1
 
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 2Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 2eli priyatna laidan
 
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Konteks Negara fixed.pptx
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Konteks Negara fixed.pptxDinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Konteks Negara fixed.pptx
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Konteks Negara fixed.pptxTinsi3
 
Dinamika / Proses Penyelenggaran NKRI
Dinamika / Proses Penyelenggaran NKRIDinamika / Proses Penyelenggaran NKRI
Dinamika / Proses Penyelenggaran NKRIVina Widya Putri
 
Makalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesia
Makalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesiaMakalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesia
Makalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesiaRekha Zahari
 
Konstitusi uud 1945
Konstitusi uud 1945Konstitusi uud 1945
Konstitusi uud 1945Min Salimin
 
PANCASILA_DALAM_KONTEKS_KETATANEGARAAN_R.pptx
PANCASILA_DALAM_KONTEKS_KETATANEGARAAN_R.pptxPANCASILA_DALAM_KONTEKS_KETATANEGARAAN_R.pptx
PANCASILA_DALAM_KONTEKS_KETATANEGARAAN_R.pptxivanagusta1
 
Wawasan pembukaan uud 1945
Wawasan pembukaan uud 1945Wawasan pembukaan uud 1945
Wawasan pembukaan uud 1945Stanford15_
 
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik IndonesiaPancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik IndonesiaLestari Moerdijat
 
Pokok kaidah fundamental bangsaku
Pokok kaidah fundamental bangsakuPokok kaidah fundamental bangsaku
Pokok kaidah fundamental bangsakuIra Maulidya
 

Similar to 415640976-PPT-Materi-Dinamika-Persatuan-Dan-Kesatuan-Bangsa-s (1).pptx (20)

Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik IndonesiaNegara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia
 
NKRI Harga Mati PPT
NKRI Harga Mati PPTNKRI Harga Mati PPT
NKRI Harga Mati PPT
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi
 
Makalah pancasila matakuliah mku
Makalah pancasila matakuliah mkuMakalah pancasila matakuliah mku
Makalah pancasila matakuliah mku
 
Pkn bab 3
Pkn bab 3Pkn bab 3
Pkn bab 3
 
Bab XII pancasila dan amandemen undang undang dasar tahun 1945
Bab XII pancasila dan amandemen undang undang dasar tahun 1945Bab XII pancasila dan amandemen undang undang dasar tahun 1945
Bab XII pancasila dan amandemen undang undang dasar tahun 1945
 
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 2Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 2
 
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Konteks Negara fixed.pptx
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Konteks Negara fixed.pptxDinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Konteks Negara fixed.pptx
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Konteks Negara fixed.pptx
 
PKN Kd. 4.3
PKN Kd. 4.3PKN Kd. 4.3
PKN Kd. 4.3
 
Dinamika / Proses Penyelenggaran NKRI
Dinamika / Proses Penyelenggaran NKRIDinamika / Proses Penyelenggaran NKRI
Dinamika / Proses Penyelenggaran NKRI
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Makalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesia
Makalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesiaMakalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesia
Makalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesia
 
Konstitusi uud 1945
Konstitusi uud 1945Konstitusi uud 1945
Konstitusi uud 1945
 
PANCASILA_DALAM_KONTEKS_KETATANEGARAAN_R.pptx
PANCASILA_DALAM_KONTEKS_KETATANEGARAAN_R.pptxPANCASILA_DALAM_KONTEKS_KETATANEGARAAN_R.pptx
PANCASILA_DALAM_KONTEKS_KETATANEGARAAN_R.pptx
 
Wawasan pembukaan uud 1945
Wawasan pembukaan uud 1945Wawasan pembukaan uud 1945
Wawasan pembukaan uud 1945
 
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik IndonesiaPancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
 
Pokok kaidah fundamental bangsaku
Pokok kaidah fundamental bangsakuPokok kaidah fundamental bangsaku
Pokok kaidah fundamental bangsaku
 

Recently uploaded

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 

Recently uploaded (20)

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

415640976-PPT-Materi-Dinamika-Persatuan-Dan-Kesatuan-Bangsa-s (1).pptx

  • 1. Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks NKRI
  • 2. A. Proses Penyelenggaraan Negara dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia 2. Karakteristik Negara Kesatuan Republik Indonesia 1. Konsep Negara Kesatuan (Unitarisme) 3. Perkembangan Proses Penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • 3. C.F Strong dalam bukunya A History of Modern Political Constitution (1963:84), “Negara kesatuan adalah bentuk negara yang wewenang legislatif tertinggi dipusatkan dalam suatu badan legislatif nasional.”
  • 4. 1. Konsep Negara Kesatuan (Unitarisme) Negara kesatuan adalah negara bersusunan tunggal, yakni kekuasaan untuk mengatur seluruh daerahnya ada di tangan pemerintah pusat. ▪ Pemerintah pusat memegang kedaulatan sepenuhnya. Hubungan antara pemerintah pusat dengan rakyat dan daerahnya dapat dijalankan secara langsung. Negara Kesatuan Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara, satu dewan menteri (kabinet), dan satu parlemen Demikian pula dengan pemerintahan, yaitu pemerintah pusatlah yang memegang wewenang tertinggi dalam segala aspek pemerintahan.
  • 5. Sistem Negara Kesatuan Negara kesatuan mempunyai dua sistem, yaitu sentralisasi dan desentralisasi. Sentralisasi Semua hal diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya menjalankan perintah-perintah dan peraturan-peraturan dari pemerintah pusat. Desentralisasi Daerah diberi kekuasaan untuk mengatur rumah tangganya sendiri (otonomi, swatantra). Untuk menampung aspirasi rakyat di daerah, terdapat parlemen daerah. Meskipun demikian, pemerintah pusat tetap memegang kekuasaan tertinggi.
  • 6. 2. Karakteristik Negara Kesatuan Republik Indonesia Menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. ▪ Kesepakatan yang tercermin dalam rapat- rapat Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dalam menyusun konstitusi atau UUD yang tertinggi dalam negara. Gambar 1. Sidang PPKI menetapkan UUD 1945 yang secara langsung menetapkan bentuk negara Indonesia sebagai negara kesatuan
  • 7. Soepomo dalam Sidang BPUPKI, menghendaki bentuk negara kesatuan sejalan dengan paham negara integralistik yang melihat bangsa sebagai suatu organisme. Hal ini antara lain seperti yang dikemukakan oleh Muhammad Yamin, bahwa kita hanya membutuhkan negara yang bersifat unitarisme dan wujud negara kita tidak lain dan tidak bukan adalah bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
  • 8. Bentuk negara kesatuan tersebut didasarkan pada 5 (lima) alasan berikut . a. Unitarisme sudah merupakan cita-cita gerakan kemerdekaan Indonesia. b. Negara tidak memberikan tempat hidup bagi provinsialisme. c. Tenaga-tenaga terpelajar kebanyakan berada di Pulau Jawa sehingga tidak ada tenaga di daerah untuk membentuk negara federal. d. Wilayah-wilayah di Indonesia tidak sama potensi dan kekayaannya. e. Dari sudut geopolitik, dunia internasional akan melihat Indonesia kuat apabila sebagai negara kesatuan. Pembentukan negara kesatuan bertujuan untuk menyatukan seluruh wilayah nusantara agar menjadi negara yang besar dan kokoh dengan kekuasaan negara yang bersifat sentralistik. Tekad tersebut sebagaimana tertuang dalam alinea kedua Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945
  • 9. “ Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.
  • 10. Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengukuhkan keberadaan Indonesia sebagai negara kesatuan dan menghilangkan keraguan terhadap pecahnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal-pasal dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah memperkukuh prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak ada keinginan sedikit pun mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi negara federal. ▪ Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan naskah asli mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk Republik.” Pasal yang dirumuskan oleh PPKI merupakan tekad bangsa Indonesia yang menjadi sumpah anak bangsa pada tahun 1928 yang dikenal dengan Sumpah Pemuda, yaitu satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia.
  • 11. Wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kokoh setelah dilakukan perubahan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang dimulai dengan adanya ketetapan Majelis Permusyarawatan Rakyat. Salah satunya adalah tidak mengubah Pembukaan Undang – Undang Dasar Negara Indonesia Tahun 1945 dan tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk final negara bagi bangsa Indonesia
  • 12. Kesepakatan untuk tetap mempertahankan bentuk negara kesatuan Pembukaan UUD 1945 Pasal – pasal yang mengukuhkanNKRI Lembaga – lembaga dalam UUD 1945 Pasal – pasal tentang NKRI Keberadaan lembaga – lembaga dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal – pasal yang mengukuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia Pasal 1 Ayat (1), Pasal 18 Ayat (1), Pasal 18B Ayat (2), Pasal 25A, Pasal 37 Ayat (5) Pembukaan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 didasari pertimbangan bahwa negara kesatuan adalah bentuk yang ditetapkan sejak awal berdirinya negara Indonesia dan dipandang paling tepat untuk mewadahi ide persatuan sebuah bangsa yang majemuk ditinjau dari berbagai latar belakang (dasar pemikiran).
  • 13. Prinsip kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Dipertegas dalam alinea keempat Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 “…. dalam upaya membentuk suatu Pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”.
  • 14. Karakteristik Negara Kesatuan Republik Indonesia juga dapat dipandang dari segi kewilayahan. Pasal 25A UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang”.
  • 15. 3. Perkembangan Proses Penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia a. Periode 18 Agustus 1945 sampai dengan 27 Desember 1949 Pada periode ini bentuk negara Republik Indonesia adalah kesatuan, dengan bentuk pemerintahan adalah republik dan presiden berkedudukan sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara. Adapun, sistem pemerintahan yang dipakai adalah sistem pemerintahan presidensial. b. Periode 17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959 Pada periode ini, Indonesia menggunakan Undang- Undang Dasar Sementara Republik Indonesia Tahun 1950 (UUDS 1950) yang berlaku mulai tanggal 17 Agustus 1950. UUDS RI 1950 merupakan perubahan dari Konstitusi RIS yang diselenggarakan sesuai dengan Piagam Persetujuan antara Pemerintah RIS dan Pemerintah RI pada tanggal 19 Mei 1950. c. Periode 5 Juli 1959 sampai dengan 11 Maret 1966 (Masa Orde Lama) Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 telah membawa kepastian di negara Indonesia. Negara kita kembali menggunakan UUD 1945 sebagai konstitusi negara yang berkedudukan sebagai asas penyelenggaraan negara. Sejak berlakunya kembali UUD 1945, Presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
  • 16. 3. Perkembangan Proses Penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia d. Periode 11 Maret 1966 sampai dengan 21 Mei 1998 (masa Orde Baru) Jatuhnya Soekarno pada tahun 1966 menandai berakhirnya masa Orde Lama dan digantikan oleh kekuatan baru, yang dikenal dengan sebutan Orde Baru yang dipimpin Soeharto. Soeharto muncul sebagai pemimpin Orde Baru yang siap untuk membangun kembali pemerintahan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen. e. Periode 21 Mei 1998- sekarang (masa reformasi) Periode ini disebut juga era reformasi. Gejolak politik di era reformasi semakin mendorong usaha penegakan kedaulatan rakyat dan bertekad untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme yang menghancurkan kehidupan bangsa dan negara. Memasuki masa Reformasi, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan sistem pemerintahan yang demokratis..