Praktikum ini bertujuan untuk mengenali profil tanah secara lengkap melalui penggalian dan pengamatan lapisan-lapisan tanah secara vertikal. Mahasiswa menggali lubang sedalam 1,5 meter dan mengamati 5 lapisan tanah berdasarkan ciri fisik seperti kedalaman dan warna, untuk mempelajari pembentukan dan karakteristik tanah.
Laporan praktikum ini membahas tentang kemantapan agregat tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemantapan agregat antara lain bahan penyemen, bentuk agregat, dan tingkat agregasi. Kemantapan agregat penting bagi tanah pertanian karena dapat menciptakan lingkungan fisik yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Kandungan air tanah sangat penting untuk pertumbuhan tanaman dan stabilitas konstruksi. Praktikum ini mengukur tiga parameter kandungan air tanah yaitu kadar lengas kering angin, kapasitas lapang, dan persediaan air maksimum menggunakan metode gravimetri.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ilmu tanah dan komponen-komponen utama tanah. Ilmu tanah mempelajari berbagai aspek tanah seperti pembentukan, klasifikasi, karakteristik, dan pengelolaannya. Komponen utama tanah terdiri atas padatan yang terbentuk dari mineral dan bahan organik, serta ruang pori yang diisi oleh air dan udara. Tanah berperan penting dalam mendukung tumbuhnya tanaman dan ekosistem
Praktikum ini bertujuan menentukan kerapatan butir tanah, kerapatan massa tanah, dan porositas pada dua jenis tanah, yaitu tanah entisol dan tanah inseptisol. Hasilnya menunjukkan bahwa tanah entisol memiliki kerapatan butir 3,09 g/cm3, kerapatan massa 1,54 g/cm3, dan porositas 50,16%, sedangkan tanah inseptisol memiliki kerapatan butir 0,25 g/cm3, kerapatan massa 1,37 g
Praktikum ini bertujuan untuk mengenali profil tanah secara lengkap melalui penggalian dan pengamatan lapisan-lapisan tanah secara vertikal. Mahasiswa menggali lubang sedalam 1,5 meter dan mengamati 5 lapisan tanah berdasarkan ciri fisik seperti kedalaman dan warna, untuk mempelajari pembentukan dan karakteristik tanah.
Laporan praktikum ini membahas tentang kemantapan agregat tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemantapan agregat antara lain bahan penyemen, bentuk agregat, dan tingkat agregasi. Kemantapan agregat penting bagi tanah pertanian karena dapat menciptakan lingkungan fisik yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Kandungan air tanah sangat penting untuk pertumbuhan tanaman dan stabilitas konstruksi. Praktikum ini mengukur tiga parameter kandungan air tanah yaitu kadar lengas kering angin, kapasitas lapang, dan persediaan air maksimum menggunakan metode gravimetri.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ilmu tanah dan komponen-komponen utama tanah. Ilmu tanah mempelajari berbagai aspek tanah seperti pembentukan, klasifikasi, karakteristik, dan pengelolaannya. Komponen utama tanah terdiri atas padatan yang terbentuk dari mineral dan bahan organik, serta ruang pori yang diisi oleh air dan udara. Tanah berperan penting dalam mendukung tumbuhnya tanaman dan ekosistem
Praktikum ini bertujuan menentukan kerapatan butir tanah, kerapatan massa tanah, dan porositas pada dua jenis tanah, yaitu tanah entisol dan tanah inseptisol. Hasilnya menunjukkan bahwa tanah entisol memiliki kerapatan butir 3,09 g/cm3, kerapatan massa 1,54 g/cm3, dan porositas 50,16%, sedangkan tanah inseptisol memiliki kerapatan butir 0,25 g/cm3, kerapatan massa 1,37 g
Dokumen tersebut membahas tentang stabilisasi tanah ekspansif menggunakan garam anorganik. Tanah ekspansif memiliki daya dukung rendah dan potensi pengembangan besar. Penelitian ini menggunakan campuran garam anorganik natrium silikat dan natrium bikarbonat untuk menstabilkan tanah Cikampek. Hasilnya menunjukkan peningkatan daya dukung sebesar 49,76% untuk uji tekan dan 54,81% untuk uji CBR.
1) Tanah didefinisikan sebagai media alami bagi pertumbuhan tumbuh-tumbuhan yang terbentuk dari hasil interaksi antara iklim, organisme, bahan induk, relief dan waktu;
2) Ilmu tanah mempelajari tanah dari pendekatan pedologi dan edafologi;
3) Erosi tanah dapat menyebabkan kerusakan tanah dan berkurangnya produktivitasnya.
Laporan praktikum ini membahas pengamatan tanah dengan indra. Terdapat 4 jenis tanah yang diamati warna dan teksturnya, yaitu Entisol berwarna dark yellowish brown dengan tekstur lempung berpasir, Vertisol berwarna hitam dengan tekstur liat berdebu, Inseptisol berwarna dark redish brown dengan tekstur liat, dan Andisol berwarna dark red dengan tekstur liat berpasir. Laporan ini juga membahas mengenai latar belak
Studi ini menguji kualitas tanah penutup yang ditimbun di bekas pit tambang PT. Soe Makmur Resources untuk kegiatan reklamasi dengan membandingkannya dengan tanah asli setempat. Hasil pengujian parameter tanah menunjukkan bahwa tanah penutup pit 3 bersifat asam dan pit 5 bersifat sangat asam, sedangkan tanah asli bersifat netral. Kandungan hara organik, nitrogen, fosfor pada tanah penutup dan tanah asli masih termasuk rendah
1. Dokumen membahas tentang dinamika perubahan pedosfer dan berbagai komponen yang mempengaruhinya seperti iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu.
2. Juga dibahas tentang berbagai jenis tanah seperti latosol, grumosol, podsolik, dan lainnya beserta ciri khas masing-masing.
3. Proses pembentukan tanah dan perkembangan horison tanah juga dijelaskan."
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanPurwandaru Widyasunu
Dokumen tersebut membahas tentang kimia tanah, termasuk tentang mineral liat, koloid tanah, reaksi tanah (pH), kapasitas tukar kation (KTK), dan kejenuhan basa (KB). Juga membahas tentang unsur hara esensial yang diperlukan tanaman seperti nitrogen, fosfor, dan kaliumn beserta sumber dan fungsinya.
Laporan ini mendeskripsikan hasil praktikum dasar ilmu tanah yang meliputi pengambilan contoh tanah latosol, analisis morfologi, kadar lengas, bahan organik, kapur, tekstur, struktur, konsistensi dan pH tanah. Tujuan praktikum adalah untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan kimia tanah latosol.
Dokumen tersebut membahas sifat kimia dan fisik tanah pada areal bekas tambang bauksit di Pulau Bintan, Riau. Penelitian menunjukkan bahwa kesuburan tanah sangat rendah dengan kandungan unsur karbon dan nitrogen yang sangat kecil, sehingga menghambat pertumbuhan tanaman. Unsur hara lain berada pada kisaran normal kecuali untuk karbon dan nitrogen. Tekstur tanah didominasi oleh liat karena pencucian oleh air
Ringkasan dokumen:
Laporan ini membahas hasil pengenalan lapangan mengenai dasar ilmu tanah. Terdapat penjelasan mengenai minipit dan singkapan yang memberikan informasi tentang karakteristik tanah seperti tekstur, struktur, dan konsistensi setiap horisonnya. Ditemukan 3 horison pada minipit dan 5 horison pada singkapan. Dilaporkan perbedaan antara minipit dan singkapan serta kesimpulan bahwa singkapan me
Dokumen tersebut membahas tentang stabilisasi tanah ekspansif menggunakan garam anorganik. Tanah ekspansif memiliki daya dukung rendah dan potensi pengembangan besar. Penelitian ini menggunakan campuran garam anorganik natrium silikat dan natrium bikarbonat untuk menstabilkan tanah Cikampek. Hasilnya menunjukkan peningkatan daya dukung sebesar 49,76% untuk uji tekan dan 54,81% untuk uji CBR.
1) Tanah didefinisikan sebagai media alami bagi pertumbuhan tumbuh-tumbuhan yang terbentuk dari hasil interaksi antara iklim, organisme, bahan induk, relief dan waktu;
2) Ilmu tanah mempelajari tanah dari pendekatan pedologi dan edafologi;
3) Erosi tanah dapat menyebabkan kerusakan tanah dan berkurangnya produktivitasnya.
Laporan praktikum ini membahas pengamatan tanah dengan indra. Terdapat 4 jenis tanah yang diamati warna dan teksturnya, yaitu Entisol berwarna dark yellowish brown dengan tekstur lempung berpasir, Vertisol berwarna hitam dengan tekstur liat berdebu, Inseptisol berwarna dark redish brown dengan tekstur liat, dan Andisol berwarna dark red dengan tekstur liat berpasir. Laporan ini juga membahas mengenai latar belak
Studi ini menguji kualitas tanah penutup yang ditimbun di bekas pit tambang PT. Soe Makmur Resources untuk kegiatan reklamasi dengan membandingkannya dengan tanah asli setempat. Hasil pengujian parameter tanah menunjukkan bahwa tanah penutup pit 3 bersifat asam dan pit 5 bersifat sangat asam, sedangkan tanah asli bersifat netral. Kandungan hara organik, nitrogen, fosfor pada tanah penutup dan tanah asli masih termasuk rendah
1. Dokumen membahas tentang dinamika perubahan pedosfer dan berbagai komponen yang mempengaruhinya seperti iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu.
2. Juga dibahas tentang berbagai jenis tanah seperti latosol, grumosol, podsolik, dan lainnya beserta ciri khas masing-masing.
3. Proses pembentukan tanah dan perkembangan horison tanah juga dijelaskan."
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanPurwandaru Widyasunu
Dokumen tersebut membahas tentang kimia tanah, termasuk tentang mineral liat, koloid tanah, reaksi tanah (pH), kapasitas tukar kation (KTK), dan kejenuhan basa (KB). Juga membahas tentang unsur hara esensial yang diperlukan tanaman seperti nitrogen, fosfor, dan kaliumn beserta sumber dan fungsinya.
Laporan ini mendeskripsikan hasil praktikum dasar ilmu tanah yang meliputi pengambilan contoh tanah latosol, analisis morfologi, kadar lengas, bahan organik, kapur, tekstur, struktur, konsistensi dan pH tanah. Tujuan praktikum adalah untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan kimia tanah latosol.
Dokumen tersebut membahas sifat kimia dan fisik tanah pada areal bekas tambang bauksit di Pulau Bintan, Riau. Penelitian menunjukkan bahwa kesuburan tanah sangat rendah dengan kandungan unsur karbon dan nitrogen yang sangat kecil, sehingga menghambat pertumbuhan tanaman. Unsur hara lain berada pada kisaran normal kecuali untuk karbon dan nitrogen. Tekstur tanah didominasi oleh liat karena pencucian oleh air
Ringkasan dokumen:
Laporan ini membahas hasil pengenalan lapangan mengenai dasar ilmu tanah. Terdapat penjelasan mengenai minipit dan singkapan yang memberikan informasi tentang karakteristik tanah seperti tekstur, struktur, dan konsistensi setiap horisonnya. Ditemukan 3 horison pada minipit dan 5 horison pada singkapan. Dilaporkan perbedaan antara minipit dan singkapan serta kesimpulan bahwa singkapan me
This short document contains a link and encourages the reader to click on it to access or obtain something. No other context is provided about what would be received by clicking the link or any other details. The document is only promoting clicking a link without any information on what is behind that link.
Brynne Schultz introduces herself as an understanding and compassionate healthcare worker who is dedicated to teamwork, perseverance, and playfulness. She graduated from Lomira High School in 2009 and received her Bachelor's degree in Psychology in 2014. Her work experience includes being a dietary aide from 2006 to 2008 and serving as a line therapist from 2013 to the present. She provides her contact information and invites the reader to discuss how she can help.
The document discusses molecular genetics and mutations. It describes the central dogma of biology where DNA is transcribed into RNA which is then translated into protein. It explains the structure of DNA and RNA, and the three types of RNA involved in protein synthesis. The process of transcription and translation are defined. Mutations can be caused by environmental factors and result in changes to DNA sequence. Point mutations and frameshift mutations are described, and the potential effects of mutations on proteins and diseases are discussed.
Cassany, daniel (1999) la cocina de la escrituraMaribel Meza
Este documento habla sobre la importancia de la privacidad y la seguridad en línea. Explica que los usuarios deben proteger su información personal mediante contraseñas seguras y software antivirus, y tener cuidado con los sitios web fraudulentos o desconocidos. También recomienda configurar las preferencias de privacidad en las redes sociales para limitar quién puede ver los datos personales.
This document describes a contest between Lowe's stores to promote Stanley Black & Decker brands like DEWALT, Bostitch, and Porter Cable. The contest runs from November 11th to December 6th, with stores competing based on the percentage sales lift of focus products versus the same period last year. The first and second place winners will each receive two tickets to a Seahawks football game. Stores must meet merchandising requirements to qualify, and the store with the best football-themed display can win DEWALT shirts.
The Philipswing can be considered the last part of the extensive renovation of The New Rijksmuseum (excluding the recently expressed ambitions of Wim Pijbes regarding the Extension for the XXth Century of course!). It will mostly house all... temporary expositions that the Museum has at stake. In the Amsterdam Office, we have been working on the execution of the project since the Opening of The Rijks, last April 2013. The progress is clearly visible: the new atrium is there, the light shimmers in and old a new merge in a natural way. The ground floor houses mixed public uses, including high end restaurant and exhibition areas. The first floor is close to finishing. At the end of this year the 1st temporary exhibition will be hosted. The 27th of May a press meeting will be organized.
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...NurdinUng
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi, sifat fisik dan kimia dua pedon tanah Inceptisol yang berasal dari endapan lakustrin di Paguyaman, Gorontalo. Kedua pedon tanah memiliki warna coklat dan tekstur bervariasi antara lempung dan liat. Sifat-sifat tanah menunjukkan telah terbentuk horison kambik namun belum horison argilik. Kedua pedon diklasifikasikan sebagai Typic Eutrudept dan
Pemupukan merupakan tindakan penting untuk menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Beberapa faktor yang mempengaruhi pemupukan antara lain jenis tanah, iklim, dan jenis tanaman. Analisis tanah dan daun perlu dilakukan untuk mengetahui kebutuhan hara tanaman. Pemupukan harus dilakukan secara tepat sesuai hasil analisis dan gejala defisiensi.
Dokumen tersebut membahas tentang bahan organik tanah dan pengaruhnya terhadap sifat tanah. Bahan organik tanah mempengaruhi struktur, porositas, kemampuan menahan air, dan sifat kimia tanah seperti pH dan kapasitas pertukaran kation. Bahan organik berperan penting dalam pembentukan agregat tanah dan meningkatkan aerasi serta kemampuan tanah menyimpan air.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen utama tanah yaitu bahan mineral, bahan organik, air tanah, dan udara tanah. Juga membahas faktor-faktor pembentuk tanah seperti iklim, jasad hidup, topografi, bahan induk, dan waktu yang mempengaruhi proses pembentukan tanah.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
Pembahasan kandungan ca co3, mn, dan laju infiltrasidynar tyas
Dokumen ini membahas tentang kandungan CaCO3, Mn, dan laju infiltrasi pada dua lokasi. Uji kandungan CaCO3 dan Mn menunjukkan bahwa kedua lokasi tidak mengandung zat-zat tersebut, kemungkinan karena pengaruh perlindian air hujan. Uji laju infiltrasi menunjukkan hasil yang berbeda antara dua lokasi, dengan laju infiltrasi lebih tinggi pada lokasi jarang terjamah yang memiliki tekstur tanah geluh
Tanah Andisol merupakan tanah vulkanik yang terbentuk dari abu gunung api dan memiliki sifat fisik dan kimia yang baik untuk pertanian, seperti kandungan hara yang tinggi dan retensi air yang baik. Tanah Andisol umumnya ditemukan di dataran tinggi dengan curah hujan tinggi dan memiliki berbagai macam penggunaan untuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
Fantastic tutorial, shared with us by Dario Ilardi, of Grafica2d3d.com, I recommend to see.
The website is in Italian, but it is full of excellent tutorials, understandable in any language.
This great tutorial, explain, step by step, how to obtain, by using vray 2.0 for sketchup, a render, clear and clean as what we see in the picture below.
Dario say : " I'm experimenting with the use of brute force as a substitute of irradiance map and I must say that in terms of speed and quality impressed me positively "
Thanks so much Dario for this one, the result is really good !
KESESUAIAN TANAH DAN PENGURUSAN PEMBAJAANAyda.N Mazlan
Dokumen tersebut membahas tentang kesesuaian tanah dan pengurusan pembajaan tanaman. Ia menjelaskan definisi tanah, klasifikasi tanah, faktor-faktor yang mempengaruhi kesesuaian tanah untuk tanaman tertentu, dan kaedah pengapuran tanah dan pembajaan.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pembentukan tanah, sifat fisik dan kimia tanah, klasifikasi tanah, erosi tanah, dan konservasi tanah melalui metode vegetatif, mekanik, dan kimia.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan tanah dan lahan, termasuk jenis-jenis tanah, pengelolaan tanah, dan cara mempertahankan bahan organik di tanah seperti pengembalian hasil panen, mulsa, dan agroforestri.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor abiotik tanah dan topografi. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian tanah, faktor-faktor yang mempengaruhi tanah seperti tekstur, suhu, udara, dan air, pengaruh tanah terhadap makhluk hidup, serta pengaruh topografi terhadap pembentukan tanah.
Teks tersebut membahas tentang konsep dasar fisika tanah, termasuk definisi, komponen, dan sifat-sifat fisik tanah seperti tekstur, struktur, porositas, kandungan air, dan bobot isi. Teks tersebut juga menjelaskan proses pembentukan agregat tanah dan peran bahan pengikat dalam memperkuat struktur tanah.
Analisis kelas kemampuan lahan sebagai penentu kesesuaianjufrikarim
Penelitian ini menganalisis kelas kemampuan lahan dan tingkat kesesuaian penggunaan lahan di Kabupaten Sidoarjo. Analisis dilakukan dengan membandingkan kondisi saat ini dan rencana tata ruang wilayah. Hasilnya menunjukkan peningkatan laju erosi dan penurunan luas lahan yang sesuai digunakan. Hal ini mengindikasikan perkembangan daerah belum memperhatikan kelas kemampuan lahan.
Dokumen tersebut merupakan panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan pendanaan internal Universitas Halu Oleo tahun 2019. Panduan ini memuat penjelasan mengenai program-program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Halu Oleo beserta tata cara pengajuan proposal, seleksi, pelaksanaan, dan pelaporan kegi
Peta ini menunjukkan lokasi daerah irigasi di Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara yang terdiri dari delapan lokasi yaitu D.I. Lampeapi, D.I. Wawousu, D.I. Mosolo, D.I. Ladianta, D.I. Tekonea, D.I. Kekea, D.I. Lasilowo I, dan D.I. Labeau. Peta ini juga menampilkan batas administratif kabupaten dan kecamatan serta jaringan
Identifikasi lahan potensial untuk pengembangan pariwisata di kabupaten buton...jufrikarim
Pemerintah mengumumkan paket stimulus ekonomi baru untuk menyelamatkan bisnis dan pekerjaan. Paket ini memberi insentif pajak dan bantuan tunai untuk UMKM serta memperpanjang program pengaman sosial. Langkah ini diambil untuk mendorong pemulihan ekonomi selama pandemi Covid-19.
Analisis spasial status hara tanah pada lahan persiapan percetakan sawah di k...jufrikarim
Upaya pencapaian swasembada pangan dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yakni
peningkatan indeks pertanaman (IP) atau peningkatan produktivitas sawah-sawah
eksisting dan penambahan luas baku lahan sawah. Peningkatan produksi padi sawah
melalui perluasan sawah atau ekstensifikasi masih sangat dimungkinkan karena potensi
lahan yang sesuai untuk perluasan sawah masih cukup luas sehingga pendekatan ini
masih sangat memungkinkan untuk dilakukan melalui program perluasan sawah baru.
Program ini harus diawali dengan mengetahui spasial status hara tanah pada lahan
perluasan percetakan sawah. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Oktober 2016
hingga Maret 2017. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui spasial status hara Nitrogen
(N), Fospor (P), Kalium (K), dan pH tanah pada lahan persiapan pencetakan sawah baru
di Kabupaten Bombana. Penelitian ini menggunakan metode survei bebas didasarkan
pada peta administrasi Kabupaten Bombana dengan luas lahan sawah bukaan baru 840,91
ha yang tersebar di 14 Desa. Analisis tanah dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Ilmu
Tanah Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. Parameter yang diamati meliputi Ntotal,
Fospor (P2O5 ekstrak HCl), K-total (K2O ekstrak HCl), dan pH tanah (H2O). Hasil
penelitian menunjukan bahwa N-total terbagi atas dua golongan yakni status rendah
seluas 316,11 ha dan status sedang dengan luas 524,8 ha. Hara P-potensial tanah dengan
dua kategori yaitu status rendah seluas 83,27 ha dan status sedang seluas 757,64 ha. Hara
K-total dengan dua kategori yaitu status sedang dengan luas 444,27 ha dan status tinggi
seluas 396,64 ha. Kondisi pH tanah dengan tiga kategori yaitu agak masam seluas 334,63
ha; masam seluas 59,84 ha; dan netral seluas 446,44 ha.
Peraturan Daerah ini mengatur tentang retribusi penjualan produksi usaha daerah di Kabupaten Konawe Selatan. Dokumen ini menjelaskan definisi istilah, ketentuan umum, dan dasar hukum yang menjadi acuan penetapan peraturan ini.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
1. EMBRYO VOL. 4 NO. 2 DESEMBER 2007 ISSN 0216-0188
124
KESUBURAN TANAH DI LAHAN KERING MADURA
Slamet Supriyadi
Dosen Jurusan Budidaya Pertanian Fak.s Pertanian Unijoyo
Abstract
The objective of this study was to examine physichochemical conditions of the soils in
Madura’s dry land that show their fertility and problems in managing the soils of the area.
Soil samples were taken from 0-20cm depth from dry land of all regency in Madura. The
samples were then air dried and sieved to pass 2 mm. The samples were then treated to analyse
their physichochemical characteristics that were soil pH, soil C content, N total, Available P,
exchangeable Potassium (K), CEC, Base saturation, and soil texture.
Results showed that soil pH was dominated by moderate acid to moderate alkali (pH 6-
7,5) with ∆pH was negative;the content of soil C, N total, and exchangable K were very low to
low; Available P was low especially soils with low pH; base saturation and CEC were high except
for the soil in Pamekasan. The dominant soil texture was fine followed by medium. The low
content of soil C, N total, available P, and exchangeable K had to be the main consideration in
managing the soils of Madura’s dryland.
Key words: Madura’s dry land, physichochemical, fertility.
Pendahuluan
Kesuburan tanah adalah
kemampuan tanah untuk menyediakan
hara, air dan oksigen dalam keadaan yang
seimbang bagi tanaman. Kemampuan ini
dipengaruhi oleh sifat fisika, kimia dan
biologi tanah. Dari sudut kimia, kesuburan
tanah diartikan kemampuan tanah untuk
menyediakan hara yang cukup bagi
tanaman (Setijono,1986, White, 1987).
Kesuburan tanah dievaluasi
dengan analisis tanah dan tanaman baik
total maupun parsial, yang ditujukan untuk
menentukan manajemen yang diperlukan
untuk rekomendasi pemupukan dan
meningkatkan kesuburan suatu tanah
(FAO, 1988). Penilaian status kesuburan
tanah biasanya didasarkan kandungan
Nitrogen, Fosfor, dan Kalium, karena
nutrien makro ini dibutuhkan dalam
jumlah banyak (Gillman, 1983).
Selanjutnya ketersediaan suatu unsur hara
dipengaruhi oleh faktor tanah seperti:
tekstur, kapasitas tukar kation, kandungan
bahan organik, dan pH tanah(FAO, 1988).
Tanah di Madura umumnya
terbentuk dari bahan induk batu kapur di
bawah pengaruh iklim (curah hujan) yang
tegas antara bulan basah dan kering.
Sehingga tanah yang terbentuk berbeda
karakteristiknya dengan tanah yang ada di
daerah yang tidak mengenal bulan kering.
Sebaran jenis tanah menurut klasifikasi
tanah tinjau (Pusat Penelitian Tanah, 1966)
di empat kabupaten di Madura tersebut
terlihat bahwa tanah dominan di setiap
kabupaten di Madura adalah kompleks
Mediteran Merah dan Litosol berbahan
induk batu kapur dan Kompleks
Mediteran Grumusol, Regosol dan Litosol
berbahan induk batu pasir. Tanah-tanah di
Madura mempunyai reaksi tanah netral
hingga alkalis, kandungan bahan organik
dan nitrogen total rendah, P total sedang
hingga tinggi dan basa kalsium tinggi
(Supriyadi, 1996). Masih tingginya
kandungan unsur basa, terutama kalsium
(Ca), karena bahan induknya yang berasal
adri endapan batu kapur kaya akan unsur
tersebut dan pencucian basa-basa tidak
seintensif sebagaimana dengan daerah
bercurah hujan tinggi, sehingga tanah
masih kaya akan unsur basa tersebut.
Tanah di Madura umumnya
didominasi oleh Kompleks Mediteran
Merah dan Litosol yang berbahan induk
Batu Kapur dan Batu Pasir. Tanah-tanah
Mediteran Merah dan Litosol di Madura
berkembang pada kondisi iklim kering.
Tanah dengan bahan induk Batu kapur
mempunyai nilai pH tanah yang lebih
tinggi dibanding yang berasal dari bahan
2. Kesuburan Tanah di Lahan Kering Madura……124 - 131 (Slamet Supriyadi)
125
induk Batu Pasir, hal ini karena rendahnya
pencucian basa-basa, terutama jika tanah
bertekstur halus. Permasalahan utama jenis
tanah ini adalah pada ketersediaan air dan
tingginya pH tanah yang seringkali di atas
7 (reaksi tanah cenderung akalis). Reaksi
tanah yang cenderung alkalis akan
memunculkan permasalahan secara
langsung yaitu kecocokan untuk tanaman
dan ketersediaan unsur hara, yaitu
rendahnya ketersediaan unsur mikro dan
juga fosfat karena terikat oleh Ca2+.
Selanjutnya tanah utama penting lainnya
adalah Kompleks Mediteran, Grumusol,
Regosol dan Litosol. Tanah ini dicirikan
oleh rekahan tanah yang lebar pada musim
kemarau akibat mengerutnya liat tanah,
dan pengolahan tanah yang berat di musim
hujan. Tanah-tanah semacam ini
mempunyai kadar liat yang cukup tinggi,
dan dengan pengelolaan yang baik dapat
diarahkan untuk mempunyai produktivitas
tanah yang tinggi. Kandungan bahan
organik dan nitrogen sangat rendah,
sehingga dalam pengelolaan tanah kedua
hal tersebut menjadi perhatian
utama.Permasalahan fisik dan kimia ini
menjadi permasalahan untuk utama dalam
pengelolaan tanah ini. Tanah-tanah ini
dapat disejajarkan dalam Ordo Vertisol
(Chromustert) (Supriyadi, 1992).
Tujuan penelitian ini adalah
mengkaji kondisi fisikokimia tanah di
lahan kering Madura sehingga dapat
diperkirakan kondisi kesuburan dan
permasalahan yang ada dalam pengelolaan
tanah di wilayah tersebut.
Metode Penelitian
Sampel tanah diambil secara
komposit dari sekitar 5 titik pengambilan
sample di setiap lahan yang umumnya
ditanamai umbi-umbian. Kedalam
pengambilan sample tanah pada kedalaman
0-20 cm. Sampel tanah lalu
dikeringudarakan sampli diperkecil
ukurannya dan diayak sehingga diperoleh
sample tanah yang akan digunakan untuk
analisis berukuran 0,5 dan 2 mm.
Selanjutnya sample tanah dianalisis sesuai
dengan karakteristik tanah dan hasilnya di
masukkan dalam criteria. Pengamatan
sample tanah meliputi tekstur, pH(H2O),
pH (H2O), KTK, KB, C organik, N total,
kandungan basa-basa meliputi Na, K, Ca
dan Mg. Selain itu juga ditentukan nilai
SAR dan Kejenuhan Na berdasarkan data
yang diperoleh. Tekstur tanah ditentukan
berdasarkan metode hidrometer.
Sedangkan untuk pH ditentukan 2 macam,
yaitu pH (H2O) atau pH aktif untuk
menentukan konsentrasi hydrogen dalam
larutan tanah dan pH (KCl) atau pH
potensial untuk menentukan konsentrasi
hidrogen di tapak jerapan. Untuk
menentukan KTK (Kapasitas Tukar
Kation) digunakan metode penjenuhan.
1. Tekstur Tanah (Metode Hidrometer).
Tanah (ukuran butir < 2mm)
kering udara sebanyak 50 gram didestruksi
secara fisik dan kimiawi. H2O2 (30%)
sebanyak 20 ml ditambahkan untuk
menghilangkan bahan organik dan
dibiarkan dingin llau ditambahkan 2,0g
hexametafosfat dan ditambah air hingga
volumenya 250ml, selanjutnya dikocok
selama 18jam. Sampel tanah lalu
dipindahkan ke dalam gelas ukur 1000ml
dan ditambah air hingga garis batas. Untuk
blangko dibuat dari 2,0g hexametafosfat
ditambah air hingga garis batas gelas ukur
1000 ml. Larutan tanah dan balnko
dikocok merata, setelah 40 detik (bacaan
1) dan 5 jam (Bacaan 2) diadakan
pembacaan dengan Hidrometer
Bouyoucos. Hasil bacaan dikalibrasi
dengan suhu saat pengukuran dan
selanjutnya ditentukan prosentase masing-
masing fraksi liat, debu dan pasir dari
sampel tanah.
2. Reaksi Tanah (pH Tanah);
Tanah (ukuran butir < 2mm) kering
udara sebanyak 20 gram, ditambah 50 ml
H2O (pH H2O) dan 50 ml KCl (pH KCl),
dikocok selama 10 menit dan dibiarkan
selama 30 menit, lalu dikocok selama 2
menit lalu ditentukan pH (H2O) dan
pH(KCl) dengan pHmeter elektrik.
3. Kapasitas Tukar Kation (KTK) dan
K tanah.
3. EMBRYO VOL. 4 NO. 2 DESEMBER 2007 ISSN 0216-0188
126
Tanah kering udara sebanyak
2,5±0,01g lalu dimasukkan ke dalam
tabung sentrifuge. Ke dalam masing-
masing tabung ditambahkan 33ml KCl 1M
dan dikocok selama 5 menit lalu
disentrifuge hingga diperoleh larutan
bening; pekerjaan ini diulangi 2-4 kali.
Selanjutnya ditambahkan 20ml etanol 95%
dan dikocok selama 5 menit, lalu
disentrifuge hinga diperoleh larutan bening
dan larutan ini dibuang (diulang 2kali).
Amonium asetat 33 ml ditambahkan ke
sampel dan dikocok selama 5 menit lalu
disentrifuge hingga diperoleh larutan
bening (diulang dua kali). Larutan bening
lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 100
ml dan ditambah amonium asetat hingga
garis batas, selanjutnya digunakan untuk
menentukan K+
dengan Spektroskopi
emisi. Penentuan KTK didasarkan pada
hasil pengukuran K+
yang didapat.
4. Kandungan Bahan Organik
Tanah kering udara sebanyak
1±0,001 g (<0,15mm) dimasukkan ke labu
pembakaran, lalu di tambahkan 10 ml
Kalium dikromat (5%) dan 20 ml Asam
sulfat pekat, dikocok pelan agar terjadi
percampuran yang sempurna (dilakukan di
almari asam). Setelah dibiarkan semalam
diperoleh cairan bening, yang selanjutnya
dipindahkan ke dalam cuvet kolorimetri,
lalu dibaca absorbansinya pada gelombang
600nm. Hasil bacaan absorbansi sampel
tanah dimasukkan kurva standar hubungan
absorbansi dengan konsentrasi karbon
(sukrosa) untuk menghitung kandungan
karbon organik.
5. Nitrogen dan Fosfor Total
Tanah kering udara sebanyak 0,2
±0,001 g (>0,15 mm) dimasukkan labu
pembakaran ukuran 75 ml lalu
ditambahkan larutan pengoksidasi kuat
(campuran selenium, lithium fosfat, H2O2
dan H2SO4) sebanyak 4,4 ml. Campuran
sampel tanah dan larutan pengoksidasi
kuat dipanaskan hingga suhu 360oC
selama 2 jam di (almari asam) sampai
tidak berwarna, jika masih berwarna
pemanasan dilanjutkan hingga 1 jam lalu
dibiarkan dingin. Ke dalam sampel tanah
yang sudah dibakar ditambahkan aquades
50 ml hingga bercampur sempurna lalu
dipindahkan ke dalam labu ukur 100 ml.
Selanjutnya aquades ditambahkan hingga
garis batas, dan dibiarkan agar diperoleh
cairan jernih untuk analisis N total dan P
total.
Dengan pipet mikro diambil cairan
sampel sebanyak 0,100 ml lalu ditambah
5,00 ml reagen N1 dan dibiarkan selama 15
menit. Selanjutnya ditambahkan reagen N2
sebanyak 5,00 ml sehingga muncul warna
setelah dibiarkan selama 1 jam (warna
hanya tahan 1 hari). Sampel lalu dibaca
absorbansinya pada warna panjang
gelombang 655 nm. Konsentrasi N total
ditentukan dengan memasukkan hasil
bacaan absorbansi ke dalam kurva standar
(yg dibuat sebelumnya) absorbansi dengan
konsentrasi nitrogen yang dibuat
sebelumnya.
6. Fosfor (P) tersedia
Tanah kering udara sebanyak 2,5 ±
0,01g (2 mm) dimasukkan ke dalam
tabung polyetilen, lalu ditambahkan 50 ml
larutan Na bikarbonat (0,5 M, pH 8,5).
Larutan sampel tanah dikocok selama 30
menit, kemudian disaring dengan kertas
Whatman no 42 sehingga diperoleh filtrat
yang jernih. Larutan jernih sebanyak 1 ml
dimasukkan cuvet lalu ditambahkan 4,0 ml
larutan asam askorbat dan 3,0 ml larutan
molibdat, dibiarkan selama 1 jam hingga
muncul warna. Sampel lalu dibaca
absorbansinya pada panjang gelombang
880 nm. Konsentrasi ortofosfat (fosfat)
ditentukan berdasarkan hasil bacaan
absorbansi dalam kurva standar antara
absorbansi dengan konsentrasi (yang telah
dibuat sebelumnya).
Hasil dan Pembahasan
Kesuburan disini adalah lebih pada
gambaran kondisi kualitas tanah dari segi
fisikokimia di kedalamam 0-20 cm seperti
kondisi tekstur tanah, pH tanah, kandungan
bahan organik, kapasitas tukar kation tanah
dan kejenuhan basa (KB).
4. Kesuburan Tanah di Lahan Kering Madura……124 - 131 (Slamet Supriyadi)
127
3,1, Tekstur
Tekstur tanah adalah perbandingan
relatif dari fraksi pasir, debu dan liat dalam
satu bagian tanah. Dari hasil penelitian
didapatkan bahwa tekstur tanah di Madura
terkelompok pada tiga klas tekstur yaitu
halus, meliputi liat dan lempung berliat
dengan kandungan liat >35%, sedang,
meliputi lempung dan lempng berpasir,
dan kasar tersuusn atas pasir berlempung
dengan kandungan pasir > 70%. Secara
umum tanah bertekstur halus 43%, sedang
26% dan kasar 31%. Jika dibandingkan
tekstur tanah antar kabupaten maka tanah
di Kabupaten Bangkalan didominasi oleh
tekstur kasar (50%), halus (40%) dan
sedang (10%). Untuk Kabupaten Sampang
halus 56% dan sedang 44%, dan di
kabupaten Pamekasan didominasi tekstur
kasar dan halus serta untuk tanah di
Kabupaten Sumenep tekstur halus dan
sedang dominan.
Tabel 1. Persentase Klas Tekstur Tanah Permukaan di Madura
No Klas Tekstur Madura Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep
1 Halus 0.43 0.40 0.56 0.38 0.38
2 Sedang 0.26 0.10 0.44 0.13 0.38
3 Kasar 0.31 0.50 - 0.49 0.25
Tekstur tanah penting dalam kaitannya
dengan pergerakan udar dan air dalam
tanah dan proses pelapukan bahan organik.
Tanah dengan tekstur halus cenderung
dominan dengan pori halus (mikro) dan
sehingga pergerakan air dan udara lambat
kecuali tanah beragregasi baik. Dengan
demikian secara tidak langsung tekstur
tanah akan berpengaruh pada pertumbuhan
tanaman (White, 1987).
3.2. pH tanah
pH tanah merupakan sifat kimia
tanah yang penting karena akan
menentukan berbagai sifat tanah lainnya
seperti ketersediaan unsur hara,
mikroorganisma yang dominant dalam
tanah, dan kecepatan proses perombakan
bahan organik dalam tanah.
Tabel 2. Kondisi pH tanah dan ∆pH tanah permukaan Lahan Kering di Madura
No
Sampel Tanah
Jumlah
Sampel pH (H2O) pH (KCL)
∆pH
1 Sumenep 8 6.2-7.8 5.2-6.8 -0,9 - (-1)
2 Pamekasan 8 5.6-7.8 4.5-6.8 -0,9 - (-1,1)
3 Sampang 9 6,4-7,8 5.4-6.8 -1 - (-1,1)
4 Bangkalan 10 6.2-7,8 5.3-6.7 -0,9 - (-1)
Hasil pengamatan memperlihatkan
bahwa kisaran pH (H2O) di tanah lahan
kering Madura dari kondisi agak asam
hingga agak alkalis, sebagaimana
dicantumkan pada Tabel 2. Hanya di
daerah Pamekasan dijumpai tanah asam
khususnya di Kecamatan Pakong, dengan
pH (H2O) berkisar 5,6-5,8. Selanjutnya
terlihat bahwa pH (KCl) di tanah lahan
kering Madura lebih tinggi dari pH(KCl),
yang berarti delta pH tanah negatip. Delta
pH yang berkisar 0,9 – 1,1, hal ini berarti
tanah mempunyai muatan negatip
permanen sehingga mampu menjerap
kation-kation yang dapat dipertukarkan,
suatu sifat penting dalam kaitannya dengan
ketersediaan hara dan konservasi hara
terutama unsure hara yang berupa kation.
Dengan adanya muatan negatip unsur-
unsur bermuatan positip akan dijerap di
misel sehingga terhindar dari pencucian.
5. EMBRYO VOL. 4 NO. 2 DESEMBER 2007 ISSN 0216-0188
128
3.3. Bahan Organik
Kandungan bahan organik tanah
didominasi oleh klas sangat rendah (< 2%)
88,57% dan rendah (>2%)11,43%
umumnya terdapat di tanah daerah
Sumenep. Selanjutnya dari hasil analisis
korelasi terlihat bahwa kandungan bahan
organik tanah dipengaruhi oleh kandungan
liat.
Tabel 3. % Karbon, Bahan Organik, N total dan C/N di tanah Permukaan di Madura
No Lokasi Jumlah
Sampel Corganik
Bahan
organik
N total
C/N
1 Sumenep 8 0,25-1,68 0,43-2,90 0.04 – 0,2 6.-10
2 Pamekasan 8 0.18-0,82 0,31-1,41 0,06 – 0,11 4.-10
3 Sampang 9 0,38 - 1.13 0,66-1,59 0,06 – 0,22 4.-46
4 Bangkalan 10 0,36-1.32 0,62-2,28 0,06 - 0,17 6-11
Meskipun kandungan bahan
organik dalam tanah rendah tetapi
tingginya kandungan bahan organik tanah
berkorelasi erat dengan jumlah nitrogen
dalam tanah. Hasil analisis regresi
menunjukkan bahwa % N total = 0,014 +
0,115 (% Corganik) dengan r = 0,86 (r2 =
0,75). Hasil analisis juga menunjukkan
bahwa nitrogen total berada pada klas
sangat rendah hingga rendah. Dengan
demikian sangat penting artinya dalam
pengelolaan tanah di lahan kering Madura
perlu ada alternatif input bahan organik
untuk menggantikan bahan organik yang
terdekomposisi selama pengusahaan lahan
baik yang alami maupun yang dipercepat
karena pemupukan nitrogen yang
menurunkan C/N . Nilai C/N di lahan
pertanian umumnya stabil, berkisar 7-26
(White, 1987). Langkah peningkatan bahan
organic dalam tanah juga berarti
konservasi karbon dalam tanah, sehingga
waktu tinggal karbon meningkat, yang
akhirnya bermanfaat dalam pengurangan
emisi CO2 ke udara (Jastrow et al., 2007).
3.4. Kapasitas Tukar Kation (KTK) dan
Kejenuhan Basa (KB)
Kapasitas tukar kation
memperlihatkan kemampuan tanah
menukarkan sejumlah kation. Kemampuan
ini dipengaruhi oleh pH tanah, kandungan
bahan organik, macam mineral liat dan
kandungan liat. Hasil penelitian
memperlihatkan kapasitas tukar kation
tanah terbagai dalam klas yaitu 11% sangat
rendah, 40% rendah, 14% sedang dan 17
% tinggi dan 17% sangat tinggi.
Hasil analisis korelasi bahwa KTK
tanah berkorelasi dengan sifat tanah
lainnya seperti liat, pasir, kandungan bahan
organik ataupun C organik dan pH tanah.
Biasanya tanah dengan tekstur liat, bahan
organik tinggi pH tanah tinggi tanah
mempunyai KTK tinggi, karena banyaknya
muatan negatip tapak jerapan meningkat
6. Kesuburan Tanah di Lahan Kering Madura……124 - 131 (Slamet Supriyadi)
129
terutama dari muatan tergantung pH
sedangkan tanah pada tanah dengan tekstur
kasar cenderung rendah KTKnya.
Hubungan antara KTK dengan komponen
tanah lainnya dinyatakan dengan
persamaan regresi KTK = - 5,37 + 15,03 (
% Corganik) + 0,31 ( % liat) dan koefiisen
regresi R = 0,69 (R2 = 0,47). Selanjutnya
juga terlihat bahwa tanah lahan kering di
Pamekasan umumnya mempunyai KTK
sangat rendah – rendah hal ini disebabkan
oleh tanah di daerah ini kandungan bahan
organiknya terendah.
Tabel 4. Rerata Konsentrasi basa, KTK, Jumlah Basa (me/100g) dan % Kejenuhan Basa
Kode
K Na Ca Mg KTK Jumlah
Basa K BNH4OAC 1 N pH 7
Sumenep 0.29 0.23 20.41 1.23 26.38 22.16 75.38
Pamekasan 0.07 0.12 4.30 0.70 7.86 5.20 73.88
Sampang 0.32 0.17 17.60 2.59 26.85 20.68 76.56
Bangkalan 0.19 0.21 10.63 2.00 22.42 13.03 61.00
Kejenuhan basa menggambarkan
banyaknya unsur hara basa dalam tapak
jerapan tanah. Dari hasil penelitian rata-
rata kejenuhan basa di tanah laha kering
Madura agak tinggi. Kejenuhan basa
tertinggi terjadi ditanah daerah Sampang
dan terendah di Kabupaten Bangkalan.
Tingginya kejenuhan basa ditentukan oleh
unsur basa yang ada dalam tanahterutama
Ca. Dari data pada Tabel 4 terlihat bahwa
tanah di Pameksan kandungan basanyanya
terendah. Hal ini kemungkinan disebabkan
adanya pencucian basa-basa tersebut oleh
air hujan. Dengan adanya pencucian basa
juga akan berpengaru pada pH tanah, yaitu
reaksi tanah cenderung asam. Tanah di
Pamekasan memberikan gambaran yang
berbeda dibandingkan tanah dari
kabupaten lainnya, yaitu KTK rendah
tetapi KB tinggi, yang berarti untuk
penyangga rendah, yang kelihatan ada
masalah adalah kalium rendah demikian
juga dengan kalsium.
Kalium dapat dipertukar di tanah
lahan kering Pamekasan umumnya sangat
rendah dengan nilai rerata 0,07 (0,03-0,1)
me/100 g demekian juga dengan tanah di
Bangkalan (0,04-0,68) me/100 g dengan
rerata 0,19 me/100 g. Untuk tanah di
Sumenep dan Sampang rerata kandungan
Kalium dapat dipertukar masing-masing
adalah 0,29 dan 0,32 me/100g atau berada
dalam klas rendah dan sedang. Dari
gambaran hasil penelitian ini nampak
bahwa kalium juga merupakan salah satu
permasalahan di tanah lahan kering
Madura. Rendahnya kalium di tanah
tropika ada kaitannya dengan intensifnya
pencucian yang terjadi difasilitasi oleh
tingginya curah hujan di wilayah tersebut
(Mengel dan Kirkby, 1982).
Rata-rata kejenuhan natrium (Na
saturation) adalah 1,47%, jadi dari
gambaran ini kandungan natrium yang ada
dalam tanah bukan menjadi problem
utama. Natrium baru dianggap
berpengaruh pada salinitas jika Na dapat
dipertukar>12%. Selanjutnya dari
perhitungan SAR (Sodium adsorption
Ratio) didapatkan nilai rerata 0.081. Nilai
ini menunjukkan bahwa pengaruh natrium
pada sodisitas tanah tidak ada,
sebagaimana diketahui jika SAR > 15
maka tanah dimasukkan pada tanah sodik
yang mempunyai problem dengan struktur
tanah (White, 1987).
Selanjutnya rata-rata rasio kalsium
terhadap magnesium adalah 19,19, yang
berarti konsentrasi Mg dalam tanah
7. EMBRYO VOL. 4 NO. 2 DESEMBER 2007 ISSN 0216-0188
130
umumnya adalah 20% dari konsentrasi
kalsium yang ada dalam tanah.
3.5. Kandungan Fosfat
Hasil analisis menunjukkan bahwa
kandungan P tersedia dengan metode
Olsen (tanah pH > 7) dan Bray 1 (tanah
dengan pH < 7) menunjukkan bahwa untuk
tanah dengan pH > 7 P tersedia berada
pada klas rendah (tanah Bangkalan dan
Sumenep) dan tinggi (tanah daerah
Pamekasan dan Sampang), sedangkan
tanah dengan pH < 7 kandungan P tersedia
berada pada klas sangat rendah
(Pamekasan dan Bangkalan) dan rendah (
Sumenep dan Sampang).
Tabel 5 Rerata dan Kisaran P tersedia ditentukan dengan Metode Olsen dan Bray 1
No
Sampel
Tanah
Jumlah
Sampel
P olsen
(ppm)
P Bray 1
(ppm)
Rerata Kisaran Rerata Kisaran
1 Sumenep 8 7.90 (0,96 –22,48) 15.35 (7,34 – 28,17)
2 Pamekasan 8 14.51 ( 2,6 – 24,79) 3.97 (1,42 – 10,33)
3 Sampang 9 13.54 (2,62 –24,27) 14.59 (2,74 – 28,27)
4 Bangkalan 10 8.72 (2,03 - 23,18) 5.76 (0,87 – 14,64)
Hasil ini menunjukkan bahwa ketersediaan
P pada tanah dengan pH netral hingga agak
basa lebih baik daripada pada kondisi
masam (pH <7). Hal ini kemungkinan
disebabkan pada pH tinggi P dijerap hanya
oleh kation Ca2 sedang pada pH rendah
(asam) ada kemungkinan fiksasi oleh Fe,
Mn dan Al sebagimana terjadi pada tanah
di daerah tropika basah (Sanchez, 1976;
Soepardi, 1983).sehingga ketersediaannya
menjadi lebih rendah. Diantara tanah
masam yang ada maka tanah daerah
Sumenep dan Sampang lebih baik
dibandingkan dengan tanah masam di
Bangkalan dan Pamekasan jika dilihat dari
ketersediaan fosfatnya, mengingat P
merupakan salah satu unsur makroprimer.
Simpulan dan Saran
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pH tanah umumnya berkisar asam
hingga agak basa (6-7,5) dengan ∆pH
negatip, kandungan bahan organik, N total,
Kdd sangat rendah hingga rendah, P
tersedia rendah terutama pada tanah yang
bereaksi asam, kejenuhan basa tinggi, dan
KTK tanah sedang hingga tinggi kecuali
untuk tanah di Pamekasan rendah
KTKnya. Tekstur tanah yang dominant
adalah tekstur halus disusul sedang dan
persentase terendah adalah pada tekstur
kasar. Rendahnya C organic, N total, P
tersedia, dan K dd harus menjadi perhatian
utama dalam pengelolaan tanah di lahan
kering Madura
Daftar Pustaka.
FAO, 1988. Soil and Plant Analysis. FAO
Soil Bulletin 38/1. Roma. 241p.
Gillman, G P. 1983. Nutrient Availability
in Acid Soils of the Tropics
Following Clearing and
Cultivation. Proceedings of the
International Workshop on Soils.
Research to resolve selected
problems of soils in the
tropics.Townsville,
Queensland.Australia. 12-16
September. 189p.
Jastrow, J.D, Amonette, J.E., and Bailey,
V.L., 2007. Mechanism controlling
soil carbon turnover and their
potential application for
enhancing carbon sequestration.
Climatic Change 80:5-23.
Mengel, K and Kirkby, E.A., 1982.
Principles of Plant Nutrition.
International Potash Institute. Bern.
Switzerland.
8. Kesuburan Tanah di Lahan Kering Madura……124 - 131 (Slamet Supriyadi)
131
Sanchez, P. 1976. Properties and
Management of Soils in the
Tropics. A Wiley-Interscience
Publications. John Wiley and Sons.
New York. London, Sydney.
Setijono, S. 1986. Kesuburan Tanah dan
Nutrisi Tanaman. Lecture Note of 1
sks Course Presented of S2
Programme.Pendidikan Pasca
Sarjana KPK UGM-UNIBRAW.
72p.
Soepardi, G. 1985. Sifat dan Ciri Tanah.
IPB. Bogor.
Supriyadi, S., 1996. Status Kesuburan
Tanah Lahan Kering Kabupaten
Bangkalan. Laporan Penelitian.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Univeritas
Bangkalan
White, R.E. 1987. Introduction to the
Principles and practice of Soil
Science.2nd
. Blackwell scientific
publications