Upaya pencapaian swasembada pangan dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yakni peningkatan indeks pertanaman (IP) atau peningkatan produktivitas sawah-sawah eksisting dan penambahan luas baku lahan sawah. Peningkatan produksi padi sawah melalui perluasan sawah atau ekstensifikasi masih sangat dimungkinkan karena potensi lahan yang sesuai untuk perluasan sawah masih cukup luas sehingga pendekatan ini masih sangat memungkinkan untuk dilakukan melalui program perluasan sawah baru. Program ini harus diawali dengan mengetahui spasial status hara tanah pada lahan perluasan percetakan sawah. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Oktober 2016 hingga Maret 2017. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui spasial status hara Nitrogen (N), Fospor (P), Kalium (K), dan pH tanah pada lahan persiapan pencetakan sawah baru di Kabupaten Bombana. Penelitian ini menggunakan metode survei bebas didasarkan pada peta administrasi Kabupaten Bombana dengan luas lahan sawah bukaan baru 840,91 ha yang tersebar di 14 Desa. Analisis tanah dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. Parameter yang diamati meliputi Ntotal, Fospor (P2O5 ekstrak HCl), K-total (K2O ekstrak HCl), dan pH tanah (H2O). Hasil penelitian menunjukan bahwa N-total terbagi atas dua golongan yakni status rendah seluas 316,11 ha dan status sedang dengan luas 524,8 ha. Hara P-potensial tanah dengan dua kategori yaitu status rendah seluas 83,27 ha dan status sedang seluas 757,64 ha. Hara K-total dengan dua kategori yaitu status sedang dengan luas 444,27 ha dan status tinggi seluas 396,64 ha. Kondisi pH tanah dengan tiga kategori yaitu agak masam seluas 334,63 ha; masam seluas 59,84 ha; dan netral seluas 446,44 ha.