1. Ilmu yg mempelajari proses-proses pembentukan tanah
mulai dari bahan induk yg disebut genesa tanah.
Banyak faktor yg mempengaruhi proses pembentukan tanah,
tetapi hanya 5 (lima) faktor yg paling penting yaitu al:
1. Iklim
2. Organisme
3. Bahan induk
4. Topografi
5. Waktu
1. Iklim
Iklim merupakan faktor yg sangat penting dlm proses pem-
bentukan tanah. Suhu dan curah hujan sangat berpengaruh
thd intensitas reaksi kimia dan fisika di dalam tanah. Setiap
suhu naik 10 o
C, maka kecepatan reaksi menjadi dua kali
lipat.
2. Iklim merupakan faktor yg mendominasi proses
pembentukan tanah, krn iklim tsb memiliki hubungan dg
kandungan bahan organik di dlm tanah. Jumlah bahan
organik di dlm tanah mewakili keseimbangan yg terjadi
antara penambahan bahan tsb dg jumlah yg
didekomposisikan shg iklim tsb mem-pengaruhi
aktivitas jasad hidup sehingga akan mementukan jumlah
bahan organisme yang terakumulasi.
Cntoh :
Curah hujan yg tinggi, terutama di daerah tropis dpt mencuci
kation-kation basa dari lapisan permukaan tanah (top soil) ke
lapisan tanah yg lebih dalam, akibatnya top soil lebih banyak
didominasi oleh ion Al dan H. sbg akibatnya pH tanah akan
turun pd top soil sampai mencapai nilai pH 4,5 atau lebih
kecil. Dalam suasana pH yg sangat masam tsb, decomposisi
microbiologis bahan organik tanah akan terbatas. Sisa-sisa
tanaman yg ditambahkan ke dalam tanah sangat lambat
lapuk. temperatur rata2 yg tinggi dan curah hujan yg banyak
cenderung menambah kecepatan pelapukan dan pembentuk
an liat. Dg demikian secara reaksi kimia tsb berarti akan
meningkatkan kandungan bahan2 organik maupun
kandungan liat.
3. 2. Organisme/Biosfer/ Jasad Hidup
Pengaruh organisme dlm proses pembentukan tanah
tidaklah kecil. Akumulasi bahan organik, siklus unsur hara
dan pembentukan struktur tanah yg stabil sangat dipengaruhi
oleh kegiatan organisme dlm tanah. Disamping itu unsur
Nitrogen dapat diikat ke dlm tanah dr udara oleh
mikroorganisme baik yg hidup sendiri di dlm tanah, maupun
bersimbiosis dg tanaman. Demikian vegetasi yg tumbuh di
tanah tsb dpt merupakan penghalang utk terjadinya erosi.
Shg mengurangi jumlah tanah permukaan yg hilang.Di daerah
beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika pengaruh jenis
vegetasi thd sifat tanah sangat nyata. Vegetasi hutan
membentuk tanah2 hutan berwarna merah, sedang vegetasi
rumput2an membentuk tanah berwarna hitam karena
banyaknya sisa2 bahan organik yg tertinggal dr akar-akar
dan sisa rumput.
Kandungan unsur2 kimia yg tdp pada tanaman juga
sangat berpengaruh thd sifat-sifat tanah. Jenis-jenis cemara
akan memberi kation-kation logam seperti Ca, Mg dan K yg
rendah.
4.
5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profi tanah padang rumput
mengandung lebih banyak bahan organik, terdistribusi lebih
uniform di dalam tanah (menurut kedalaman) di bandingkan dg
profil tanah hutan seperti gambar dibawah ini :
6.
7. 3. Bahan Induk
Sifat-sifat bahan induk masih tetap terlihat, bahkan pada
tanah daerah humid yg telah mengalami pelapukan sangat
lanjut. Misalnya tanah2 yg bertekstur pasir adalah akibat
kandungan pasir yg tinggi dari bahan induk. Susunan kimia
dan mineral bahan induk tidak hanya mempengaruhi
intensitas pelapukan, tetapi kadang2 menentukan jeneis
vegetasi alami yg tumbuh di atasnya. Terdapatnya batu kapur
di daerah humid akan menghambat tingkat kemasaman tanah
Disamping itu vegetasi yg hidup diatas tanah berasal dari
batu kapur biasanya banyak mengandung basa-basa.
Batu-batuan dimana bahan induk tanah berasal dpt di bedakan
menjadi :
a. Batuan Beku, terbentuknya karena magma yg membeku.
b. Batuan Sedimen (batuan endapan); a) batuan endapan tua,
terdiri dari bahan endapan yg telah diendapkan berjuta
tahun yg lalu shg telah membentuk batuan yg keras.
8. Contoh batuan endapan tua adalah:
- Batu gamping terdiri dari Ca CO3 (kalsit) dan CaMg (Co3)2
(dolomit)
-Batu pasir : banyak mengandung pasir kuarsa (SiO2)
-Batu Liat : ada yg bersifat masam, ada alkalis (shale/napal
dan sbgnya , kadar liat tinggi.
c. Batuan metamorfosa
Berasal dari batuan beku atau sedimen karena tekanan dan
suhu sangat tinggi berubah menjadi jenis batuan lain.
Batuan metamorfosa umumnya bertekstur lembar (foliated
texture) akibat rekristalisasi dr beberapa mineral dan
orientasi mineral menjadi meneral sehingga terbentuk
lembar-lembar. Batuan metamorfosa dg lembar-lembar
halus disebut Scbist (misalnya mika scbist), sedang yg dg
lembar-lembar kasar disebut Gneis (misalnya granit gneis).
Beberapa jenis batuan metamorfosa tidak menunjukkan
foliated tekstur tsb misalnya Kwarsit (dari batu pasir) dan
Marmer (dari batu kapur karbonat)
9. d. Bahan induk organik
di daerah hutan rawa yg selalu tergenang air, proses
penghancuran bahan organik berjalan lebih lambat dari pada
proses penimbunan, maka terjadilah akumulasi bhn organik,
dg demikian maka terbentuklah tanah-tanah organik atau
tanah Gambut banyak , diketemukan di pantai timur Sumatra,
sumatra pantai barat, selatan, timur kalimantan dan pantai
selatan Irian Jaya. Di Indonesia di Jawa dan beberapa tempat
di luar jawa banyak ditemukan tanah-tanah berkembang dari
bahan volkanik. Tanah ini tdp disekitar gunung berapi dan
umumnya merupakan tanah subur karena bahan volkanik
banyak mengandung mineral mudah lapuk yg kaya akan
unsur hara seperti; K, Ca, Mg dsbnya.
Di lain pihak terutama di luar jawa banyak ditemukan
tanah2 berasal dari bahan induk batuan endapan laut yg amat
tua, misalnya batuan liat ( diendapkan pada zaman tertier)
sehingga diketemukan pula tanah-tanah kurus dan masam di
daerah tersebut.
10. 4. Topografi (Relief)
Relief adalah perbedaan tinggi atau bentuk wilayah suatu
daerah tmsk di dalamnya perbedaan kecuraman dan bentuk
lereng. Relief mempengaruhi proses pembentukan tanah dg
cara :
a. Mempengruhi jumlah air hujan yg meresap atau yang
ditahan oleh masa tanah
b. Mempengarhui dalamnya air tanah
c. Mempengaruhi besarnya erosi
d. Mengarahkan gerakan air berikut bahan-bahan yg terlarut
di dalamnya.
Topografi (bentuk wilayah atau relief) suatu daerah dapat
menghambat atau mempercepat pengaruh iklim. Di daerah
yg datar atau cekung dimana air tidak mudah hilang dr
tanah atau menggenang, pengaruh iklim menjadi tidak jelas
dan terbentuklah tanah berwarna kelabu atau banyak
mengandung karatan sebagai akibat genangan air tersebut.
11. DI daerah bergelombang, drainase tanah menjadi
menjadi lebih baik shg pengaruh iklim (curah hujan suhu)
lebih jelas dan pelapukan serta pencucian berjalan lebih
cepat. Di daerah daerah yg berlereng curam kadang-kadang
terjadi terus menerus erosi permukaan shg terbentuklah
tanah-tanah dangkal, sebaliknya pada kaki-kaki lereng tsb
sering ditemukan tanah dg profil dalam, akibat penimbunan
bahan-bahan yg dihanyutkan dari lereng atas tsb.
Sifat-sifat tanah yg umunya berhubungan dg relief
adalah: tebal solum, tebal dan kandungan bahan organik
Horizon A, kandungan air tanah relative wetness, warna
tanah, tingkat perkembangan horizon, reaksi tanah (pH),
kejenuhan basa dan kandungan garam mudah larut.
5. Waktu
Tanah merupakan benda alam yg terus menerus berubah
shg akibat pelapukan dan pencucian yg terus menerus, maka
tanah-tanah semakin tua juga semakin kurus. Dimana
mineral unsur hara lama kelamaan habis karena mengalami
pelapukan.
12. Profil tanah juga mengalami perkembangan sejalan dengan
meningkatnya umur atau waktu. Karena proses pembentukan
tanah yg terus berjalan, maka bahan induk tanah berubah
berturut turut menjadi:Tanah Muda (Immture atau Young soil)
dan Tanah Tua (Old Soil).
Tanah Muda: pada tingkat ini proses pembentukan tanah,
turutama berupa proses pelapukan bahan organik dan bahan
mineral. Pencampuran bahan organik dan bahan mineral di
permukaan tanah dan pembentukan struktur tanah karena
pengaruh bahan organik tsb. Hasilnya adalah pembentukan
horizon A dari horizon C. sifat tanah masih didominasi oleh
sifat-sifat bahan induknya, contohnya Tanah Entisol (Aluvial,
Regosol).
Tanah Dewasa : dg proses yg lebih lanjut, maka tanah2 muda
dpt berubah menjadi tanah dewasa, yaitu dengan proses
pembentukan horizon B. pada tingkat ini tanah mempunyai
kemampuan berproduksi tertinggi, krn unsur hara di dalam
tanah cukup tersedia, akibat pelapukan mineral dan
pencucian unsur hara belum lanjut.
13. Jenis tanah yg termasuk dlm tingkat ini antara lain jenis
Inceptisol (Latosol coklat, Andosol ), Vertisol , Mollisol dsb
Tanah Tua : Dengan meningkatnya umur, maka proses pem-
bentukan tanah berjalan lebih lanjut, shg terjadi perubahan-
perubahan yg lebih nyata pada horizon A dan B dan ter-
bentuklah horizon-horizon A1, A2, A3, B1, B2, B3 dll.
Pelapukan mineral dan pencucian basa-basa makin me-
ningkat shg tinggal mineral-mineral yg sukar lapuk di dalam
tanah dan tanah menjadi kurus dan masam.
jenis tanah tua antara lain adalah; tanah Ultisol (Podsolik
merah kuning) dan Oxisol (laterit).
Waktu yg diperlukan utk pembentukan tanah berbeda2, tanah
yg berkembang dr batuan yg keras memerlukan waktu yg
lebih lama utk pembentukan tanah dibanding dg berasal dr
bahan induk yg lunak dan lepas.
-bahan induk volkanik jadi tanah muda : sekitar 100 th
-bahan induk volkanik jadi tanah dewasa : sekitar 1000 th
-Tanah dr Gunung Krakatau letusan th 1883 membentuk
horizon A setebal 25 cm butuh waktu 100 tahun