Sifat-sifat Allah tidak dapat digambarkan oleh akal manusia karena Allah jauh lebih besar dan mulia. Hanya ciptaan-Nya saja yang dapat dipikirkan untuk mengenal keagungan-Nya. Jika ditanya tentang sifat Allah, yang dapat dikatakan hanyalah apa yang telah dijelaskan dalam al-Quran dan hadis.
3. Hidup Manusia
• Hidup manusia bergantung kepada apa yang
menjadi naungannya
• Jika naungannya
• Komunisme kehidupan ala komunisme yang berjalan
• Liberalisme serba bebas
• Kapitalisme semua diukur dengan materi
• Kelak di akhirat, semua naungan ini tidak ada apa-
apanya bahkan di dunia pun tidak membuat hati
manusia berbahagia
• Mungkin saja berlimpah segala hal yang berbau
duniawi (6:44), tapi tidak bahagia yang sejati
(20:124)
4. Di Bawah Naungan Tauhid
• Hidup di bawah naungan tauhid adalah
nikmat, tidak ada yang mengetahuinya
kecuali yang merasakannya
َمْعِن ِدْي ِحْوَّالت ِل
َ
ال ِظ يِف
ُ
اةَي َح
ْ
ل
َ
ا
َ
َ ْْ ََ
َّ
اِِ اََ
ُ
ُِِْعََ
َ
ا
ٌ
ةاََ
َ
َا
• Lalu bagaimana caranya kita hidup di
bawah naungan tauhid?
RASM
6. Tafakkur Ciptaan Allah
• Allah SWT mempunyai Dzat, tetapi kita tidak
boleh memikirkan Dzat Allah, karena kita tidak
akan mampu mencapainya
• Pikirkanlah ciptaan Allah, bukan Dzat Allah
ِِف اوُرَّكَفَت َالَو ِقلَاْل ِِف اوُرَّكَفَتَق اوُرِدقَت َال مُكَّنِإَف ِقِالَاْلَُُرد
"Berpikirlah tentang ciptaan Allah dan jangan
memikirkan (dzat) Allah, Karena kalian tidak
mungkin akan mampu memperhitungkan
kadarnya.“ (HR Abu Syaikh)
7. Dzat Allah
• Dzat Allah itu jauh lebih besar dari yang bisa digambarkan
oleh akal manusia, dan lebih besar dari apa yang terbersit
dalam pemikiran manusia.
• Karena, betapapun tinggi dan cerdasnya pengetahuan akal
manusia, ia tetap saja terbatas oleh kekuatan dan
kemampuannya.
• Hal itu bukan berarti membatasi kebebasan berpikir, jumud
dalam menganalisa atau penyempitan ruang gerak akal.
• Namun itu merupakan penjagaan bagi akal agar tidak
terjebak kepada jurang kesesatan, menjauhkannya dari
berbagai pembahasan yang tidak memungkinkan ada sarana
ke sana dan tidak akan kuat dalam membahasnya, kendali
sebesar apa pun akal itu
8. Penyebutan Dzat Allah
• Dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah banyak
dijelaskan bahwa Allah memiliki Dzat
• Tangan Allah 5:64, 48:10
• Mata Allah 20:39
• Kaki (hadits Wali Allah)
• Jari-jari ("Hati seorang mukmin itu ada di dua
jari dari jari-jari (Allah) yang Rahman”)
9. Hadits Wali
َمَو ِبرَاْلِب ُهُتنَذآ دَقَف اًّيِلَو ِِل ىَادَع نَمَأ ٍءيَشِب يِدبَع ََِّلِإ َبَّرَقَت اََِّلِإ َّبَح
َقَتَي يِدبَع ُالَزَي اَمَو ِهيَلَع ُتضَرَتاف اَِِّمُِحأ ََّّتَح ِلِافََّوالنِب ََِّلِإ ُبَّراَذِإَف ُهَّب
َبَو ِهِب ُعَمسَي يِذَّلا ُهَع ََس ُتنُكُهُتبَبَحأا َُُدَيَو ِهِب ُرِصبُي يِذَّلا َُُرَصُشِطبَي ِِتَّل
َُل ِِنَلَأَس نِإَو اَ
ِِب يِشََي ِِتَّلا ُهَلجِرَو اَ
ِِبَُل َِذاَعَتاس نَِْلَو َُّهنَيِطعُهَّنَذيِع
Barangsiapa yang memusuhi Waliku maka sesungguhnya Aku telah
menyatakan perang kepadanya, dan tidaklah seorang hambaKu
mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu ibadah yang lebih Aku
cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya, dan senantiasa
seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan
sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya jadilah aku
sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, dan
sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, dan sebagai
tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan sebagai kakinya yang
ia gunakan untuk berjalan. Dan jika ia meminta (sesuatu) kepadaKu
pasti Aku akan memberinya, dan jika ia memohon perlindungan dariKu
pasti Aku akan melindunginya”. (HR Bukhari)
10. Indra Allah
• Dalam hadits tersebut Rasulullah menyebut dua
indra
• Pendengaran: “aku sebagai pendengarannya yang ia
gunakan untuk mendengar”
• Penglihatan: “sebagai penglihatannya yang ia gunakan
untuk melihat”
• Rasulullah juga menyebutkan
• Tangan Allah: “sebagai tangannya yang ia gunakan
untuk berbuat”
• Kaki Allah: “sebagai kakinya yang ia gunakan untuk
berjalan”
11. Jika Ditanya tentang Dzat Allah
Dikatakan kepada Yahya Bin Mu'adz, "Beritahukan
kepadaku tentang Allah!" Beliau menjawab, "Dia adalah
Allah, Ilah yang Maha Esa". Dikatakan kepada beliau lagi,
"Bagaimana Dia (Allah)?" Beliau menjawab, "Dia Sang
Raja diraja Yang Mahakuasa." Beliau ditanya lagi, "Di
mana Dia?" Beliau menjawab, Dia benar-benar mengintai."
Sang penanya tadi berkata, "Saya tidak menanyakan soal
itu," Beliau berkata, 'Apa yang selain itu adalah sifat
makhluk, sedangkan sifat-sifat-Nya adalah apa yang telah
kuberitahukan kepadamu. Maka batasi keinginanmu untuk
mengetahui keagungan Rabbmu dengan cara memikirkan
makhluk-makhluk-Nya dan berpegang teguh kepada
berbagai konsekuensi dari sifat-sifat-Nya.
RASM
13. Sifat-sifat Allah
• Sungguh, jika anda melihat dengan cermat semua
fenomena alam ini, meski tanpa ada dalil atau
argumentasi, tanpa wahyu atau ayat Al-Quran, tentu
anda akan keluar dengan satu pernyataan ideologis
yang tidak bertele-tele bahwa di balik alam ini ada
Pencipta yang menjadikannya ada
• Pencipta dan Pengatur alam ini pastilah memiliki semua
sifat kesempurnaan di atas apa saja yang pernah
tergambar dalam akal manusia yang lemah ini dan
terbebas dari semua sifat kekurangan
• Anda juga akan melihat akidah (keyakinan) ini sebagai
sebuah inspirasi nurani untuk nurani anda dan sebagai
insting jiwa untuk jiwa anda (30:30)
14. Sifat-sifat Allah yang Global
• Ayat-ayat Al-Qur'an telah mengisyaratkan adanya sifat-sifat
wajib bagi Allah dan sifat-sifat itu merupakan tuntutan
kesempurnaan uluhiyah-Nya
• Berikut ini anda bisa melihat ayat-ayat tersebut:
1. Wujud Allah (13:2-4, 23:78-80)
2. Qidam (Dahulu) dan Baqa’ (Kekal) 57:3, 28:88, 55:26-27,
112:1-4, 42:11
3. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri) 35:15, 18:51
4. Wahdaniyat 16:51-53, 5:73-74, 21:21-25, 40:84-92
5. Qudrah (kemahakuasaan) Allah 22:5-7, 24:43-45
6. Iradah Allah 36:82, 17:16, 4:26-28, 18:82
7. Ilmu Allah 34:1-2, 31:16, 7:88-89
8. Hayat (Kemahahidupan) Allah 2:255, 3:1-3, 40:64-65
9. Sama' dan Bashar Allah 5:1, 20:43-46, 40:19-20
10. Kalam Allah 4:164, 2:75
15. Berbagai Cara Mendapatkan Rizki
• Ada hewan udara (burung), rizkinya ada di dalam air
• Ada hewan air, rizkinya ada di udara
• Ada hewan yang buta, tetapi tidak pernah kelaparan
• Bagaimana dengan manusia?
َقَلَخ يِذَّلا َوُهمُكَلِِرَال ِِ اَماايعََِ 2:29
• Rizki manusia ada di mana-mana dan berbagai jenis
• Kenapa masih ada manusia yang mati kelaparan?
16. Sifat-sifat Allah Tidak Terhingga
• Sifat-sifat Allah dalam Al-Qur'anul Karim banyak
sekali.
• Kemuliaan-Nya tidak terhingga.
• Akal manusia tidak mampu untuk menyelami
kedalaman hakekat sifat-sifat tadi.
• Mahasuci Allah, kami tidak mampu menghitung
pujian-pujian atas-Nya sebagaimana Ia memuji
diri-Nya.
17. Antara Sifat-sifat Allah dan Sifat-sifat
Makhluk
• Satu hal yang harus dipahami seorang mukmin bahwa
makna yang dimaksudkan dalam kandungan lafal pada
sifat-sifat Allah berbeda secara diametral dengan makna
yang terkandung dalam lafal yang sama pada sifat-sifat
makhluk
• Pahamilah masalah ini dengan baik, karena hal ini
sangat sensitif
• Anda tidak dituntut mengetahui hakekatnya.
• Cukuplah bagi anda mengetahui bekasnya di alam ini
dan hal-hal aksiomatik yang ada pada diri anda (karena
pengaruh dari sifat-sifat tadi).
• Kepada Allah kita memohon sebaik-baik taufik dan
perlindungan dari segala salah dan cela
RASM
19. Asmaul Husna
• Sesungguhnya Sang Maha Pencipta Yang
Mahamulia lagi Mahatinggi, mendeskripsikan
diri kepada makhluk-Nya dengan asma dan
sifat-sifat yang sesuai dengan kemuliaan-Nya.
• Sangat baik bagi seorang mukmin untuk
menghafalnya dalam rangka mengais berkah,
menikmati kelezatan berdzikir, dan sebagai
pengagungan atas kekuasaan-Nya.
• Imam Tirmidzi meriwayatkan hadits asma Allah
yang 99
20. Asma Tambahan
• Yang 99 ini tidaklah mencakup semua yang terkait
dengan asma Allah.
• Bahkan ada hadits-hadits lain yang mengungkap asma
lain selain yang 99 tadi.
• Maka ada hadits lain yang menyebutkan Al-Hannaan
(Mahakasih), Mannaan (Maha Memberi Anugerah), AI-
Badii' (Maha Mencipta yang baru), juga terdapat asma
lain Al-Mughiits (Maha Memberi pertolongan), Al-Kafiil
(Maha Melindungi), Dzut Thaul (Memiliki Kekuasaan),
Dzul Ma'aarij (Memiliki Tempat-tempat yang tinggi),
Dzul FadhI (Yang Memiliki keutamaan), Al-Khallaaq
(Yang Memiliki Balasan).
21. Asma-asma Allah dalam Bentuk Majaz
(Kiasan)
• Sebagian hadits di dalamnya terdapat lafal-lafal yang
menunjukkan asma-asma Allah, tetapi dilihat dari segi yang
melatarbelakangi dan asal mulanya menunjukkan selain itu
• Itu lebih kepada sebuah tinjauan majaz (makna kiasan) dan bukan
hakekat (makna sebenarnya), atau
• Tinjauan menamakan sesuatu dengan nama yang lain (dari
sesuatu itu) karena ada keterkaitan di antara keduanya atau makna
sebenarnya ada pada sebagian kalimat yang tidak disebut.
• Contoh hadits:
• "Janganlah kalian mencela masa, karena sesungguhnya
Allah itu masa." (HR. Muslim)
• "Biarkan dia merintih, karena sesungguhnya rintihan itu
adalah asma Allah yang membuat orang sakit lega
karenanya."
22. Asma Allah yang Agung
Dari Buraidah ra. berkata, Nabi Muhammad mendengar
seorang laki-laki berdoa seraya. berkata, "Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon kepada-Mu bahwa aku
bersaksi bahwa Engkau adalah Allah yang tiada ilah selain
Engkau, Yang Mahaesa dan tempat bergantung, Yang
tidak berputera dan tidak diputerakan, Dan tidak ada
seorang pun yang menyamai-Nya," Buraidah berkata,
"Maka Rasulullah bersabda, 'Dan demi Dzat yang Jiwaku
ada di tangan-Nya, sungguh orang itu lelah memohon
kepada Allah dengan asma-Nya yang agung. Yang Jika
(seseorang) berdoa dengannya Allah akan mengabulkan;
dan jika memohon dengannya, Allah akan memberi.’ (HR.
Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, dan lbnu Majah)
RASM
24. Perbuatan Allah
• Allah berbuat sesuai dengan KehendakNya (85:16)
• Apa yang Dia lakukan tidak akan ditanya (siapa yang
lebih tinggi dari Allah sehingga berani
mempertanyakan perbuatan Allah?)
• Bahkan merekalah yang akan ditanya oleh Allah
terhadap perbuatan yang telah mereka lakukan 21:23
• Allah Ta’ala memberi, mencabut, menguji, memilih,
membinasakan suatu kaum, meninggikan kaum
lainnya, dan lain sebagainya, semua itu sesuai dengan
kehendak Allah sendiri
25. Ridho
• Ridho, inilah kata kunci terhadap semua yang
telah perbuat terhadap kita atau di alam ini
• Dengan ridho, kita akan bersabar terhadap
musibah dan bersyukur terhadap nikmat
• Tetapi Allah menyuruh kita untuk berbuat (9:105)
bukan duduk-duduk, mencari bagian akhirat dan
dunia (28:77), dan mencela orang yang menyerah
dan berputus asa, bahkan menjadikan putus asa
itu sebagai sifat kafir (12:87)
RASM
27. Tauhid
• Dzat, sifat-sifat, nama-nama, dan perbuatan-
perbuatan Allah itu tidak sama dengan yang
lainnya
• Allah ESA dalam Dzat, sifat-sifat, nama-nama,
dan perbuatan-perbuatanNya
• Kita harus membersihkan hal-hal yang
mengotori kesucian ini
• Ini adalah tuntutan tauhid kita kepada Allah
28. Tauhid Asma dan Sifat
• Kita membatasi diri pada makna yang apa adanya:
• Tidak dita’wil, misalnya Tangan Allah = kekuasaan Allah
• Tidak dita’thil (ditolak) sehingga menolak bahwa Allah memiliki
tangan, mata, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an
• Tidak tamtsil (menyamakanNya dengan makhluk) 42:11
• Tidak takyiif (menanyakan bagaimana Allah)
• Bersamaan dengan itu, kami juga meyakini bahwa ta'wil-
ta'wil kaum khalaf tidak mengharuskan jatuhnya vonis
kekafiran dan kefasikan atas mereka dan tidak pula
menjadikan munculnya pertikaian berlarut-larut antara
mereka dan selainnya, dahulu maupun sekarang. 'Dada'
lslam sesungguhnya lebih lapang dari pada ini semua.
RASM
29. Penyatuan Barisan
• Ulama khalaf dan salaf telah sepakat bahwa
• Kandungan maksud itu bukan lahirnya lafal sebagaimana yang
dikenal untuk disandarkan kepada makhluk (ta'wil secara
global)
• Semua bentuk ta'wil, jika bertentangan dengan ushul syari'ah itu
tidak boleh
• Perbedaan hanya terbatas pada perbedaan lafal yang
masih dibenarkan oleh syara'; dan itu sederhana saja
sebagaimana engkau lihat, juga hal yang para salaf
sendiri sering merujuk kepadanya,
• Persoalan penting yang semestinya harus ditegakkan
oleh kaum muslimin sekarang adalah tauhidush shufuf
(penyatuan barisan) dan jam'ul kalimah (menghimpun
kata) sedapat yang bisa kita lakukan.
31. Tauhid Rububiyyah
• Tauhid Rubuiyyah menuntut kita agar menjadikan Allah
sebagai satu-satunya
1. Pencipta alam semesta
2. Pemelihara dan Pemberi rizki alam semesta
3. Pemilik alam semesta
• Sehingga kita meyakini bahwa alam ini tidak terjadi
secara kebetulan, tapi Allah-lah yang telah
menciptakannya
• Permintaan rizki hanya ditujukan kepada Allah, bukan
kepada selainnya
• Menafkahkan harta pemberian Allah itu sesuai dengan
kehendak Pemiliknya
RASM
33. Tauhid Mulkiyyah
• Tauhid mulkiyyah menuntut kita agar
menjadikan Allah sebagai satu-satunya
1. Pelindung, penolong dan pemimpin
2. Pembuat hukum
3. Pemerintah
• Semua manusia tidak boleh
• menjadikan orang kafir sebagai pemimpin
• Membuat hukum yang bertentangan dengan hukum Allah
• Melanggar perintah dan laranganNya
RASM
35. Tauhid Uluhiyyah
• Tauhid Uluhiyyah menuntut kita agar menjadikan
Allah sebagai ilah kita
• Tidak menyembah thaghut dalam segala
maknanya
• Menghadap diri kita kepada Wajah Allah saja
• Menghinakan diri hanya di hadapanNya
• Mentaqdiskan Allah saja
RASM
37. هللا إال الاله
• Keempat tauhid tersebut merupakan
konsekuensi dari kalimat إال الالههللا
• Inti kalimat ini adalah ikhlas, yakni
• Melepaskan diri dan menjauhi thaghut
• Beribadah hanya kepada Allah saja
• Dalam istilah akidah disebut al-wala wal-
bara’
38. Allah yang Dicintai
• Ada tiga sikap manusia dalam masalah cinta
kepada Allah
1. Mencintai Allah < mencintai selainNya 9:24
2. Mencintai Allah = mencintai selainNya 2:165
3. Mencintai Allah >>> mencintai selainNya 2:165
• Yang pertama dan yang kedua adalah cinta
yang dilarang
• Yang ketiga adalah tuntutan cinta kepada Allah
RASM
40. Rabb yang Dituju
• Sudah selayaknya kita hanya menuju
kepada Allah saja, karena Dialah satu-
satunya yang mencipta, mememilara dan
memberi rizki serta memiliki segala hal
• Dialah yang Menghidupkan dan
Mematikan
• Dialah yang mengabulkan doa kita (40:60)
RASM
42. Raja yang Ditaati
• Karena Allah adalah pemegang otoritas dalam
kepemimpinan, hukum, dan pemerintahan di
alam semesta ini
• Ketaatan kepada Allah adalah ketaatan yang
mutlak
• Ketaatan kepada Rasul pun mutlak, karena
mentaati Rasul berarti mentaati Allah (4:80)
• Siapa yang melanggar akan menanggung
akibatnya
RASM
44. Ilah yang Disembah
• Menjadikan Allah sebagai Ilah yang
disembah
• Inilah puncak tauhid
RASM
45. Kehidupan yang Baik
• Kehidupan yang baik ini di dunia dan di akhirat
• Di dunia mendapatkan kenikmatan dan kebahagiaan
• Di akhirat mendapatkan sorga, ridho Allah, dan melihat
Allah
• Contoh
• Di masa Umar bin Khattab semua bayi yang lahir dalam Islam
mendapatkan santunan dari negara
• Di masa Umar bin Abdul Aziz sukar mendapatkan mustahiq (orang
yang berhak menerima zakat)
• Dengan hidup di bawah naungan tauhid ini, umat Islam
yang dewasa ini dalam kondisi yang paling rendah akan
berhasil mendapatkan kembali kekuasaan yang telah
dijanjikan Allah (24:55)