Dokumen tersebut membahas tentang iman kepada malaikat sebagai salah satu rukun iman. Ia menjelaskan bahwa malaikat adalah makhluk ghaib Allah yang diciptakan untuk melaksanakan perintah-Nya, serta perbedaan antara manusia dan malaikat dalam asal kejadian dan sifat-sifatnya. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa malaikat terkemuka seperti Jibril dan sifat-sifat mala
1. BAB II
Iman Kepada Malaikat
Oleh
: Aris Yusuf Maulana (02)
Bima Raka Wijaya (05)
M. Aminun Asykur (10)
2. A.Fungsi Iman Kepada Malaikat Allah
Iman kepada malaikat adalah meyakini dengan seyakin-yakinnya
bahwa Allah SWT . telah menciptakan malaikat sebagai pesuruh untuk
melaksanakan perintah-Nya.
Malaikat adalah makhluk Allah SWT . Yang ghaib dan harus
diyakini keberadaannya, sesuai dengan firman Allah SWT. Q.S Al Baqarah
: 2-3
3.
yang artinya : “kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (yaitu
mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan
shalat, dan menafkahkan sebagaian rezeki yang kami
anugerahkan kepada mereka.” (Al Baqarah : 2-3)
4. Ghaib
Ghaib = Segala sesuatu yang diyakini adanya, tetapi tidak kelihatan
oleh mata dan kepala serta tidak dapat ditangkap panca indra yang
lainnya.
Sebagai makhluk “ghaib” malaikat tentu berbeda dengan dimensi
manusia.
Abu Ja’far Ar Razi menceritakan, dari Ar Rabi’ bin Anas, dari Abu Al
Aliyah, ia mengatakan : “Meeka berfirman kepada Allah, Malaikatmalaikatnya, kitab-kitabnya, Rasul-rasulnya, Hari akhir, surge dan
neraka, serta pertemian dengan Allah, dan juga beriman akan adanya
kehidupan seelah kematian, serta adanya kebangkitan. Dan semua itu
adalah hal yang ghaib”
5. Beriman kepada malaikat adalah bagian dari rukun iman yang menjadi tanda
seseorang itu beriman kepada Allah, Allah berfirman dalam surah Al Baqarah ayat
177 yang berbunyi :
6. Artinya : “bukanlah mengahadapkan wajahmu ke arah timur dan barat
itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah
beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta, dan (mendengarkan)
hamba sahaya, mendirikan shalat, menuanikan zakat, dan orang-orang
yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar
dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang
bertaqwa.” (QS Al Baqarah : 177)
7. Manfaat beriman kepada malaikat
Semakin meyakini kebesaran, kekuatan, dan kemahakuasaan Allah SWT.
Bersyukur kepada-Nya, karena telah menciptakan malaikat untuk
membantu kehidupan dan kepentingan manusia dan jin.
Menumbuhkan cinta kepada amal shalih, karena mengetahui ibadah para
malaikat.
Meraasa takut bermaksiat karena meyakini berbagai tugas malaikat seperti
mencatat perbuatannya, mencabut nyawa dan menyiksa di naar.
Cinta kepada malaikat karena kedekatan ibadahnya kepada Allah SWT, dan
karena mereka selalu membantu dan mendo’akan kita.
8. Jumlah malaikat yang diciptakan oleh Allah SWT
sangatlah banyak, dijelaskan Rasulullah SAW dalam
hadits berikut :
Nabi SAW bersabda : “Sesungguhnya aku mendengar langit
berkeriut dan bergemeretak, dan tidaklah ada satu
tempat sebesar sejengkal kecuali ada seorang malaikat
meletakkan dahinya sedang bersujud atay berdiri shalat.”
Nabi SAW bersabda : “ Masuk kedalam baitul Ma’mur
pada setiap harinya 70.000 malaikat dan tidak pernah
krluar lagi sampai hari kiamat.”
9. Jumlah malaikat yang patut diketahui hanya 10 nama
Jibril, sesuai dengan firman Allah dalam surat Al Baqarah
ayat 98 :
artinya : “Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikatmalaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan mikail, Maka
sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.”
Mikail
Israfil
10.
Izrail (malakul maut), dijelaskan dalam surah As Sajadah ayat 11 :
Artinya : Katakanlah : “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut
nyawa) mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah
kamu akan dikembalikan.” (QS As Sajadah : 11)
Munkar
Nakir
Raqib (mencatat amal baik manusia)
Atid (mencatat amal jelek manusia)
Malik/Zabaniyah
Ridwan
11. B.Kedudukan Manusia dan Malaikat
Kedudukan Manusia dan Malaikat di sisi Allah
Manusia adalah makhluk sebaik-baik kejadian disbanding makhluk
lain. Karena itu Allah mengangkat manusia sebagai khalifah.
Keterkaitan antara manusia dan malaikat terletak dalam kedudukan
dan tugasnya. Manusia sebagai hamba Allah SWT. dan khalifah-Nya di
muka bumi, wajib percaya sepenuhnya terhadap keberadaan malaikat
sebagai hamba Allah SWT. yang bertugas antara lain mengawasi semua
perbuatan manusia. Manusia bertugas memakmurkan bumi dengan
sebaik-baiknya, sedangkan malaikat bertugas sebagai pengawas terhadap
tugas kekhalifahan manusia di muka bumi.
12. C. Perbedaan Manusia dan Malaikat
Berbeda dalam asal kejadiannya
Di dalam Al Qur’an diterangkan bahwa manusia diciptakan dari tana liat,
sebagaimana disebutkan dalam surah Al hijr ayat 26 :
Artinya : “Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia (Adam)
dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk”. (QS Al Hijr : 26)
Nabi menerangkan bahwa malaikat itu dijadikan dari cahaya,
sebagaimana sabdanya : “Malaikat itu diciptakan dari cahaya
sedangkan jin dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah
diterangkan pada semua (dari tanah)”. (HR Muslim dari Aisyah)
13.
Berbeda dalam sifat-sifatnya :
a.
Manusia mempunyai akal, nafsu, dan perasaan sedangkan malaikat
tidak.
b.
Manusia merupakan makhluk kasar (nyata) yang perlu makan dan
minum, berlainan jenis, serta melakukan perkawinan, sedangkan
malaikat merupakan makhluk halus (ghaib) yang tidak dapat dilihat
dengan mata biasa. Malaikat itu bukan laki-laki dan bukan
perempuan. Malaikat tidak makan minum.
c.
Manusia ada yang taat dan ada yang durhaka kepada Allah SWT
sedangkan malaikat tidak berbuat maksiat (durhaka) kepada Allah
SWT dan selalu taat melaksanakan segala perintah-Nya.
d.
Manusia tidak dapat berubah wujud, sedangkan malaikat dapat
berubah wujud dan menjelma sebagai manusia atas qudrat dan iradat
Allah SWT
Nabi SAW bersabda : “Kadang-kadang malaikat (Jibril) itu menjelma
dihadapanku sebagai seoran laki-laki, kemudian berbicara kepadaku,
sedangkan aku juga paham (mengerti) apa-apa yang ia katakana.” (HR
Bukhari)
14. D. Sifat-Sifat dan keutamaan Malaikat
Para Ulama mengatakan bahwa malaikat adalah jawahir basithah yang
diberi akal, tidak memerlukan tempat, ada yang berhubungan dengan
benda konkret seperti otak, ada pula yang berhubungan dengan yang
abstrak seperti jiwa. Malaikat memiliki kemampuan logika.
a.
Tidak memiliki akal, nafsu, dan perasaan
b.
Merupakan makhluk ghaib
c.
Bukan perempuan dan bukan laki laki
d.
Tidak makan minum
e.
Selalu taat melaksanakan perintah Allah SWT
f.
Dapat berubah wujud dan menjelma sebagai manusia atas izin Allah.
g.
Memiliki kemampuan yang luar biasa.
15. E. Kedudukan Malaikat
Para ulama berbeda pendapat dalam hal menjadikan
manusia lebih utama daripada malaikat. Ada yang
berpendapat bahwa para rasul dari golonggan
manusia lebih utama dari para rasul dari golongan
malaikat dan para wali dari golongan manusia lebih
utama dari wali golongan malaikat. Sementara yang
lain berpendapat bahwa malaikat lebih utama dari
manusia selain para rasul.