SlideShare a Scribd company logo
8
ALGORITMA NEWTON RAPHSON DENGAN FUNGSI NON-LINIER
I Wayan Santiyasa
Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Ilmu Komputer
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Udayana
Email : santiyasa@ilkom.unud.ac.id
ABSTRAK
Studi tentang karakteristik fungsi non-liier dapat dilakukan secara eksperimental
maupun teoritis. Salah satu bagian dari analisa teoritis adalah dengan melakukan
komputasi. Untuk keperluan komputasi ini, metode numerik dapat dipakai dalam
menyelesaikan persamaan-persamaan yang rumit, misalnya persamaan non-linear. Ada
sejumlah metode numerik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan non-
linear, adalah metode Newton-Raphson.
Kata Kunci : Numerik, Newton Raphson.
Abstact
Studies on the characteristics of non-linear function can be either experimental or
theoretical. One part of the theoretical analysis is to perform computation. For this
purpose computation, numerical methods can be used in the complete equations of the
complex, such as non-linear equation. There are a number of numerical methods that
can be used to complete the non-linear equation, is the Newton-Raphson method.
Key Word : Numeric, Newton Raphson.
PENDAHULUAN
Dalam permasalahan non-linier, terutama permasalahan yang mempunyai
hubungan fungsi eksponensial dalam pembentukan polanya dapat dianalisis secara
eksperimental maupun teoritis. Salah satu bagian dari analisa teoritis adalah dengan
melakukan komputasi dengan metode numerik. Metode numerik dalam komputasi akan
sangat membatu dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang rumit
diselesaikan secara aritmatika. Metode numerik akan sangat membantu setiap
penyelesaian permasalahan apabila secara matematis dapat dibentuk suatu pola
hubungan antar variabel/parameter. Hal ini akan menjadi lebih baik jika pola hubungan
yang terbentuk dapat dijabarkan dalam bentuk fungsi
Ada sejumlah metode numerik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
persamaan non-linear. Dua diantaranya adalah metode Newton-Raphson dan metode
Secant. Pendekatan kedua metode yang berbeda ini dalam menyelesaikan persoalan
yang sama, bisa dikomparasikan terhadap solusi akhir yang diperoleh. Kesesuaian nilai
yang didapat dalam kedua metode ini, menunjukkan bahwa hasil perhitungan yang
diperoleh adalah tepat.
Secara komputasi, disamping ketepatan nilai akhir dari suatu metode juga akan
mempertimbangkan kecepatan iterasi dalam perolehan hasil akhir. Kombinasi antara
ketepatan dan kecepatan iterasi dalam metode numerik merupakan hal yang penting
dalam penyelesaian permasalahan secara komputasi.
9
PRINSIP-PRINSIP METODE NUMERIK
Tidak semua permasalahan matematis atau perhitungan dapat diselesaikan dengan
mudah. Bahkan dalam prinsip matematik, dalam memandang permasalahan yang
terlebih dahulu diperhatikan apakah permasalahan tersebut mempunyai penyelesaian
atau tidak. Hal ini menjelaskan bahwa tidak semua permasalahan dapat diselesaikan
dengan menggunakan perhitungan biasa.
Metode numerik digunakan untuk menyelesaikan persoalan dimana perhitungan
secara analitik tidak dapat digunakan. Metode numerik ini berangkat dari pemikiran
bahwa permasalahan dapat diselesaikan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan
yang dapat dipertanggung-jawabkan secara analitik. Metode numerik ini disajikan
dalam bentuk algoritma-algoritma yang dapat dihitung secara cepat dan mudah.
Pendekatan yang digunakan dalam metode numerik merupakan pendekatan analisis
matematis. Sehingga dasar pemikirannya tidak keluar jauh dari dasar pemikiran analitis,
hanya saja pemakaian grafis dan teknik perhitungan yang mudah merupakan
pertimbangan dalam pemakaian metode numerik. Mengingat bahwa algoritma yang
dikembangkan dalam metode numerik adalah algoritma pendekatan maka dalam
algoritma tersebut akan muncul istilah iterasi yaitu pengulangan proses perhitungan.
Dengan kata lain perhitungan dalam metode numerik adalah perhitungan yang
dilakukan secara berulang-ulang untuk terus-menerus diperoleh hasil yang main
mendekati nilai penyelesaian eksak.
Metode Newton Raphson
Metode Newton Raphson adalah metode pendekatan yang menggunakan satu titik
awal dan mendekatinya dengan memperhatikan slope atau gradien pada titik tersebut.
Titik pendekatan ke n+1 dituliskan dengan :
Algoritma Metode Newton Raphson :
1. Definisikan fungsi f(x) dan fB
1B(x)
2. Tentukan toleransi error (e) dan iterasi maksimum (n)
3. Tentukan nilai pendekatan awal xB
0B
4. Hitung f(xB
0B) dan fB
1B(xB
0B)
5. Untuk iterasi I = 1 s/d n atau |f(xi)| e ≥
Hitung f(xB
iB) dan fB
1B(xB
iB)
6.Akar persamaan adalah nilai xi yang terakhir diperoleh.
Permasalahan pada pemakaian metode Newton Raphson adalah :
10
1. Metode ini tidak dapat digunakan ketika titik pendekatannya berada pada titik
ekstrim atau titik puncak, karena pada titik ini nilai FP
1
P(x) = 0 sehingga nilai
penyebut dari
)(
)(
1
xF
xF sama dengan nol, secara grafis dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 1. Pendekatan pada titik puncak
Bila titik pendekatan berada pada titik puncak, maka titik selanjutnya akan berada
di tak berhingga.
2. Metode ini menjadi sulit atau lama mendapatkan penyelesaian ketika titik
pendekatannya berada di antara dua titik stasioner.
Gambar 3. Titik pendekatan diantara 2 titik puncak
Bila titik pendekatan berada pada dua tiitik puncak akan dapat mengakibatkan
hilangnya penyelesaian (divergensi). Hal ini disebabkan titik selanjutnya berada pada
salah satu titik puncak atau arah pendekatannya berbeda. Untuk dapat menyelesaikan
kedua permasalahan pada metode Newton Raphson ini, maka metode Newton Raphson
perlu dimodifikasi dengan :
1. Bila titik pendekatan berada pada titik puncak maka titik pendekatan tersebut harus
di geser sedikit, xB
iB = xB
iB ± δ dimana δadalah konstanta yang ditentukan dengan
demikian FP
1
P (xB
iB) ≠ 0 dan metode Newton Raphson tetap dapat berjalan.
2. Untuk menghindari titik-titik pendekatan yang berada jauh, sebaiknya pemakaian
metode Newton Raphson ini didahului oleh metode tabel, sehingga dapat di jamin
konvergensi dari metode Newton Raphson.
UAlgoritma Metode Newton Raphson dengan modifikasi tabel
11
1. Definisikan fungsi F(x)
2. ambil range nilai x = [a,b], dengan jumlah pembagi n
3. Masukkan torelansi error (e) dan masukkan iterasi n
4.Gunakan algoritma tabel diperoleh titik pendekatan awal xB
0B dari :
F(xB
kB) . F(xB
kB+1)<0 maka xB
0B = xB
kB
5. Hitung F(xB
0B) dan FB
1B(xB
0B)
6.Bila F( abs (FP
1
P(xB
0B))) < e, maka pendekatan awal xB
0B digeser sebesar dx
xB
0B = xB
0B + dx
hitung F(xB
0B) dan F1(xB
0B)
7. Untuk iterasi I= 1 s/d n atau |F(xi)| e ≥
hitung F(xB
iB) dan FB
1B(xi)
bila |FB
1B(xB
iB)| < e maka
xB
iB = xB
iB + dx
hitung F(xB
iB) dan FB
1B(xB
0B)
8.Akar persamaan adalah x terakhir yang diperoleh.
Dengan menggunakan algoritma Newton Raphson yang dimodifikasikan diharapkan
akar yang diperoleh sesuai dengan harapan dan bila terdapat lebih dari satu akar dalam
range ditunjuk, akan ditampilkan semuanya.
METODOLOGI KASUS
Metode perhitungan untuk menentukan tegangan kerja dioda
a. Metode Newton Raphson
Metode Newton Raphson yang dibahas di sini adalah metode untuk menentukan
harga tegangan kerja dioda v pada fungsi f(v)= 0. Metode ini diperoleh dari penurunan
secara geometis seperti
gambar 3.
Gambar 3. Metode Newton Raphson
Dari gambar diatas gradien garis singgung di vB
nB adalah :
m = f’ (vB
nB)
1
0)()(
+−
−
=
Δ
Δ
nn
n
vv
vf
v
vf ............................. (5)
atau
12
f’(vB
nB) =
1
)(
+− nn
n
vv
vf ................................................. (6)
Sehingga metode Newton Raphson untuk keperluan iterasi adalah :
vB
n+1B = vB
nB -
)('
)(
n
n
vf
vf .............................................. (7)
Iterasi dihentikan bila nn vv −+1
< ε, dengan ε adalah tetapan yang harganya
ditentukan.
b. Metode Secant
Permasalahn yang muncul dalam metode Newton-raphson adalah evaluasi turunan
fungsi f’(v). Ada beberapa fungsi yang turunannya terlalu sulit dievaluasi terutama
fungsi yang bentuknya rumit. Turunan fungsi ini dapat dihilangkan dengan cara
menggantinya dengan bentuk lain yang lebih mudah dievaluasi. Metode Newton
Raphson yang diperbaiki ini dinamakan metode Secant. Gradien kurva dapat dihitung
sebagai :
f’(vB
nB) =
1
1 )()()(
−
−
−
−
=
Δ
Δ
nn
nn
vv
vfvf
v
vf
Persamaan di atas jika disubstitusikan ke persamaan sebelumnya akan memberikan
metode Secant secara iterasi.
vB
n+1B = vB
nB -
)()(
))((
1
1
−
−
−
−
nn
nnn
vfvf
vvvf
Iterasi dihentikan bila nn vv −+1 < ε, dimana ε adalah tetapan yang harganya
ditentukan.
Jika pada rangkaian diberikan nilai hambatan R = 50 Ω, arus saturasi Is = 10P
-9
P ampere
dan tegangan sumber searah VB
B B= 1,5 Volt, maka perhitungan tegangan kerja dioda
untuk kedua metode Newton Raphson dan metode Secant ini dapat dilakukan.
Algoritma Program dan Flow Chart
Algoritma program yang dimaksud disini adalah generalisasi langkah-langkah
prosedural untuk pembuatan sebuah program, Sedangkan flow chart merupakan
implementasi yang khusus dari algoritma tersebut. Penyelesaian perhitungan tegangan
kerja dioda menggunakan program C. Algoritma program dan flowchart masing-masing
metode adalah sebagai berikut:
UMetode Newton-Raphson
Pada metode ini algoritma programnya adalah :
1. Fungsi f(v) didefinisikan sebagai
f(v) = IB
sBR(eP
40v
P – 1) + v - VB
bB,
dimana harga- harga R, IB
sB, VB
bB adalah bernilai tetap (konstan).
2. Fungsi f(v) diturunkan yaitu
f’(v) = 40 IB
sBR(eP
40v
P – 1) + 1
3. Range nilai h digunakan sebagai peubah pendekatan nilai vB
nB.
4. Nilai toleransi error (ε) dimasukkan.
5. Tebakan awal vB
TB dimasukkan..
13
6. Dengan vB
kB = vB
TB dan vB
k+1 B= (vB
TB – h), maka masing-masing nilai tersebut dimasukkan
f(vB
kB) dan f(vB
k+1B).
7. Jika nilai 0)()( 1 ≥⋅ +kk vfvf , langkah 6 diulangi sampai diperoleh hasil perkalian
0)()( 1 <⋅ +kk vfvf (salah satu nilai f(v) negatif).
8. Nilai v yang diperoleh dari langkah 7 digunakan untuk perhitungan nilai f(v) dan
f’(v) sehingga bentuknya menjadi f(vB
kB) dan f’(vB
k+1B).
9. Untuk iterasinya, digunakan persamaan :
)('
)(
1
n
n
nn
vf
vf
vv −=+
dimana nilai vB
nB yang dipakai adalah vB
k+1B yang diperoleh dalam langkah 7.
10. Hitung nilai | nn vv −+1 | < ε, jika hasilnya belum memenuhi, ulangi langkah 9 dengan
menggunakan nilai vB
n+1B. Sehingga bentuknya menjadi :
)('
)(
1
1
12
+
+
++ −=
n
n
nn
vf
vf
vv
11. Bila langkah 10 sudah dipenuhi, maka diperoleh sebuah nilai v (tegangan kerja
dioda) yang dicari.
1. Hitung nilai absolut |vB
nB - vB
n-1B|, jika nilai ini lebih besar atau sama dengan (≥) nilai
errornya (ε), maka masukkan nilai vB
n+1 B= vB
nB dan vB
n-1B = vB
nB, kemudian ulangi dari
langkah 3 sampai dengan 6. Perulangan ini dihentikan saat nilai absolutnya kurang
(<) dari nilai errornya.
2. Apabila langkah 6 sudah dilewati dimana nilai absolutnya kurang dari errornya,
maka diperoleh nilai tegangan kerja dioda yang dicari.
14
M U L A I
S E L E S A I
B u a t se b u a h file d g n
n a m a “n e w to n .txt”
se b a g a i o u tp u t
K e t.:
F ile “n e w to n .txt” a d a la h
ke lu a ra n d a ri p e rh itu n g a n
n u m e rik, se h in g g a tid a k
a d a ta m p ila n p a d a la ya r
K e t.:
V : T e g a n g a n su m b e r (V o lt)
R : R e sisto r (o h m )
e : b a ta s e rro r
x = ko n tro l ite ra si
y = ko n tro l ite ra si
sim p a n h a sil p e rh itu n g a n :
d lm file n e w to n .txt
In isia lisa si H a rg a -h a rg a
V = 1 .5 , R = 5 0 ,e = 0 .0 0 0 1 ,
x = 1 y= 1
x > = 0 ?
Y a
V a = V – h
fV = R *Is*(e xp (4 0 *V )-1 )+ V -V s;
fV a = R *Is*(e xp (4 0 *V a )-1 )+ V a -V s;
x = fV *fV a ; V = V a ;
fV = R *Is*(e xp (4 0 *V )-1 )+ V -V s;
d V = 4 0 *R *Is*(e xp (4 0 *V ))+ 1 ;
V b = V - (fV /d V );
y = A b s(V b ,V ); V = V b ;
M a su kka n T e b a ka n
a w a l V a
T id a k
y > = e ?
T id a k
Y a
Gambar 4. Flowchart Program metode Newton-Raphson
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pencarian nilai tegangan kerja dioda sama halnya dengan mencari titik-titik akar
pada persamaan non-linear dimana diperlukan nilai awal untuk kedua metode ini.
Apabila nilai v dibuat sedemikian rupa sehingga fungsi f(v) mendekati atau sama dengan
nol, maka pada titik itulah ditemukan tegangan kerja dioda.
Hasil pencarian menggunakan metode Newton-Raphson dengan berbagai nilai awal
dapat dilihat pada tabel 1. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa iterasi terhenti pada
iterasi ke 5. Besarnya tegangan kerja dioda pada titik ini adalah v = 0,422155 dengan
nilai f(0,422155) = 0,000017. Hasil ini telah memenuhi kedua persyaratan yang
ditentukan pada persamaan. Penentuan nilai awal ditentukan secara coba-coba (trial-
error) karena tidak ada aturan tertentu yang mengatur masalah ini.
Tabel 1. Variasi nilai awal tegangan Dalam
15
Metode Newton-Raphson
V 0.5 0.9 1.0 1.2 3.0
v 0.422155 0.422155 0.422155 0.422155 0.422155
N 5 5 5 5 5
f(v) 0.000017 0.000017 0.000017 0.000017 0.000017
Karakteristik Tegangan (v) – Arus (i) Dioda
Karakteristik dioda yaitu bagaimana hubungan tegangan dan arus dioda dalam
rangkaian dapat diketahui dengan melihat besarnya nilai tegangan kerja dioda (v).
Tegangan dan arus dioda dapat dihitung dengan menggunakan metode Newton-
Raphson (grafik 6) maupun metode secant (grafik 7). Perhitungan ini dilakukan untuk
memperoleh besarnya nilai tegangan kerja dioda (v) yang mana akan menjadi masukan
sebagaimana dijelaskan pada persamaan (2). Untuk mendapatkan tegangan kerja dioda
yang bervariasi, ditentukan suatu nilai besaran tegangan sumber yang tetap, yaitu Vs =
1.5 V, sedang hambatan R diubah secara bertahap.
Gambar 5. Hubungan V-I dengan Newton-Raphson
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa perubahan tegangan kerja dioda (v) akan
menyebabkan perubahan arus i yang naik secara eksponensial. Hal ini sesuai dengan
karakteristik dari dioda.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil perhitungan menggunakan metode Newton-Raphson ,dapat disimpulkan
bahwa :
1. Penggunaan metode tersebut untuk mencari tegangan kerja dioda pada rangkaian
dioda, selain penggunaan jenis metode yang dipakai, solusi akhir dari tegangan kerja
dioda yang diperoleh juga akan dipengaruhi oleh nilai awal bagi metode ini.
2. Dengan mensimulasikan nilai hambatan (R) dan tegangan sumber (Vs) dalam
pencarian hubungan tegangan (v) dan arus dioda (i), dapat diperoleh hasil bahwa
Hubungan Tegangan V dan Arus I
0
50
100
150
200
250
0,42 0,42 0,43 0,43 0,43 0,44 0,44 0,45 0,46 0,48
Tegangan Dioda (V)
ArusI(mA)
16
tegangan kerja dioda (v) hanya berubah sedikit yang berkisar antara 0,3 ~ 0,4 Volt,
sedangkan grafik hubungan v-i ini merupakan fungsi eksponensial.
3. Apabila dioda dipasang dengan bias maju (seperti dalam rangkaian dioda ini), maka
besarnya tegangan kerja dioda secara teoritis akan sangat kecil bila dibandingkan
dengan tegangan hambatan (R). Sehingga dalam penerapan praktisnya, rangkaian
dioda dianggap dihubung singkat (hambatan R dioda sangat kecil/dianggap nol).
Saran
Meskipun metode ini dapat digunakan untuk menghitung nilai tegangan kerja
dioda, namun metode ini masih belum bisa memprediksi tegangan untuk semua jenis
dioda (baik dari jenis Germanium maupun Silikon). Hipotesis yang mungkin bisa
diusulkan untuk memperbaiki kelemahan ini adalah melakukan komputasi dengan
pendekatan skala atom.
DAFTAR PUSTAKA
Chapra, Steven C dan Canale, Raymond P, 1994, “Metode Numerik”, Jilid 1,
Erlangga, Jakarta.
Neter, J and Wasserman, W., 1973, “Applied Linear Statistical Models” , John
Willey& Sons, California.
Theraja, B.L., Theraja, A.K, 2004, “A Text Book of Electrical Technology”, Vol. IV,
S.Chand, New Delhi.

More Related Content

What's hot

Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Kelinci Coklat
 
Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2
Arin Ayundhita
 
Matlab 5
Matlab 5Matlab 5
Matlab 5
Hastih Leo
 
Matlab 8
Matlab 8Matlab 8
Matlab 8
Hastih Leo
 
Met num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linierMet num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linierAlvin Setiawan
 
Aljabar linier-matriks (1)
Aljabar linier-matriks (1)Aljabar linier-matriks (1)
Aljabar linier-matriks (1)
Muhammad Gazali
 
Aljabar linier-matriks (1)
Aljabar linier-matriks (1)Aljabar linier-matriks (1)
Aljabar linier-matriks (1)
iimpunya3
 
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearBab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Kelinci Coklat
 
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-bBuku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Tri Budi Santoso
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galat
Kelinci Coklat
 
LIMIT TAK HINGGA
LIMIT TAK HINGGALIMIT TAK HINGGA
LIMIT TAK HINGGA
Hanifa Zulfitri
 
materi dan soal limit (lks)
materi dan soal limit (lks)materi dan soal limit (lks)
materi dan soal limit (lks)Lam RoNna
 
PPT INTERPOLASI POLINOMIAL
PPT INTERPOLASI POLINOMIALPPT INTERPOLASI POLINOMIAL
PPT INTERPOLASI POLINOMIAL
Hastih Leo
 
Algoritma dan pemograman
Algoritma dan pemogramanAlgoritma dan pemograman
Algoritma dan pemogramanSyahran Mohamed
 
Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan)
Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan)Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan)
Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan)
Debora Elluisa Manurung
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 02
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 02Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 02
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 02
KuliahKita
 

What's hot (20)

Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
 
Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2
 
Matlab 5
Matlab 5Matlab 5
Matlab 5
 
Matlab 8
Matlab 8Matlab 8
Matlab 8
 
Aljabar linier-matriks1
Aljabar linier-matriks1Aljabar linier-matriks1
Aljabar linier-matriks1
 
Met num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linierMet num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linier
 
Aljabar linier-matriks (1)
Aljabar linier-matriks (1)Aljabar linier-matriks (1)
Aljabar linier-matriks (1)
 
Aljabar linier-matriks (1)
Aljabar linier-matriks (1)Aljabar linier-matriks (1)
Aljabar linier-matriks (1)
 
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearBab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
 
Interpolasi
InterpolasiInterpolasi
Interpolasi
 
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-bBuku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galat
 
Metnum 2006
Metnum 2006Metnum 2006
Metnum 2006
 
LIMIT TAK HINGGA
LIMIT TAK HINGGALIMIT TAK HINGGA
LIMIT TAK HINGGA
 
materi dan soal limit (lks)
materi dan soal limit (lks)materi dan soal limit (lks)
materi dan soal limit (lks)
 
PPT INTERPOLASI POLINOMIAL
PPT INTERPOLASI POLINOMIALPPT INTERPOLASI POLINOMIAL
PPT INTERPOLASI POLINOMIAL
 
Algoritma dan pemograman
Algoritma dan pemogramanAlgoritma dan pemograman
Algoritma dan pemograman
 
Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan)
Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan)Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan)
Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan)
 
R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 02
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 02Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 02
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 02
 

Similar to 2679 3639-1-sm

Makalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompok
Makalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompokMakalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompok
Makalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompokRahmank Sana-sini
 
Pert 3 Persamaan Non Linier .ppt
Pert 3 Persamaan Non Linier .pptPert 3 Persamaan Non Linier .ppt
Pert 3 Persamaan Non Linier .ppt
NafisClassic
 
6A_Kelompok 3_PPT.pptx
6A_Kelompok 3_PPT.pptx6A_Kelompok 3_PPT.pptx
6A_Kelompok 3_PPT.pptx
KhorsyidPasya1
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
Izhan Nassuha
 
Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01
Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01
Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01Alvin Setiawan
 
Aturan trapesium
Aturan trapesiumAturan trapesium
Aturan trapesium
Linda Rosita
 
Bab 3 penyl numerik aljabar tunggal
Bab 3 penyl numerik aljabar tunggalBab 3 penyl numerik aljabar tunggal
Bab 3 penyl numerik aljabar tunggalwahyuddin S.T
 
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Indah Fitri Hapsari
 
materi matkul MetNum3-PersNonLInier (1).ppt
materi matkul MetNum3-PersNonLInier (1).pptmateri matkul MetNum3-PersNonLInier (1).ppt
materi matkul MetNum3-PersNonLInier (1).ppt
asmaun4
 
Momen inersia
Momen inersiaMomen inersia
Momen inersiaNia Rahma
 
Eliminasi gauss
Eliminasi gaussEliminasi gauss
Eliminasi gauss
M Randi Rj VoreCastle
 
Iterasi jacobi
Iterasi jacobiIterasi jacobi
Iterasi jacobi
Angga Debby Frayudha
 
aNUM
aNUMaNUM
Bab1 mata kuliah metode numerik
Bab1 mata kuliah metode numerik Bab1 mata kuliah metode numerik
Bab1 mata kuliah metode numerik
Izhan Nassuha
 
Modul maple untuk metnum 2014
Modul maple untuk metnum 2014Modul maple untuk metnum 2014
Modul maple untuk metnum 2014
Samuel Pinto'o
 
362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik
Chevi Rahayu
 
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreMetode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreAlvin Setiawan
 
T Optimization Mg 3.pdf
T Optimization Mg 3.pdfT Optimization Mg 3.pdf
T Optimization Mg 3.pdf
TOINEPAN
 
pengantar metode numerik
 pengantar metode numerik pengantar metode numerik
pengantar metode numerik
softscients
 

Similar to 2679 3639-1-sm (20)

Makalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompok
Makalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompokMakalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompok
Makalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompok
 
Pert 3 Persamaan Non Linier .ppt
Pert 3 Persamaan Non Linier .pptPert 3 Persamaan Non Linier .ppt
Pert 3 Persamaan Non Linier .ppt
 
6A_Kelompok 3_PPT.pptx
6A_Kelompok 3_PPT.pptx6A_Kelompok 3_PPT.pptx
6A_Kelompok 3_PPT.pptx
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01
Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01
Metnum3 persnonlinierbaru2-140216091500-phpapp01
 
Aturan trapesium
Aturan trapesiumAturan trapesium
Aturan trapesium
 
Bab 3 penyl numerik aljabar tunggal
Bab 3 penyl numerik aljabar tunggalBab 3 penyl numerik aljabar tunggal
Bab 3 penyl numerik aljabar tunggal
 
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
 
materi matkul MetNum3-PersNonLInier (1).ppt
materi matkul MetNum3-PersNonLInier (1).pptmateri matkul MetNum3-PersNonLInier (1).ppt
materi matkul MetNum3-PersNonLInier (1).ppt
 
Momen inersia
Momen inersiaMomen inersia
Momen inersia
 
Eliminasi gauss
Eliminasi gaussEliminasi gauss
Eliminasi gauss
 
Iterasi jacobi
Iterasi jacobiIterasi jacobi
Iterasi jacobi
 
aNUM
aNUMaNUM
aNUM
 
Bisection-Newton-Secant
Bisection-Newton-SecantBisection-Newton-Secant
Bisection-Newton-Secant
 
Bab1 mata kuliah metode numerik
Bab1 mata kuliah metode numerik Bab1 mata kuliah metode numerik
Bab1 mata kuliah metode numerik
 
Modul maple untuk metnum 2014
Modul maple untuk metnum 2014Modul maple untuk metnum 2014
Modul maple untuk metnum 2014
 
362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik
 
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreMetode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
 
T Optimization Mg 3.pdf
T Optimization Mg 3.pdfT Optimization Mg 3.pdf
T Optimization Mg 3.pdf
 
pengantar metode numerik
 pengantar metode numerik pengantar metode numerik
pengantar metode numerik
 

More from Alvin Setiawan

Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13Alvin Setiawan
 
Penyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linearPenyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linearAlvin Setiawan
 
Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2Alvin Setiawan
 
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2colsModul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2colsAlvin Setiawan
 
Metode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaMetode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaAlvin Setiawan
 
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3Alvin Setiawan
 
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sqlMembangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sqlAlvin Setiawan
 
M8 perancangan terinci
M8 perancangan terinciM8 perancangan terinci
M8 perancangan terinciAlvin Setiawan
 
Lyx tutorial-for-dummies
Lyx tutorial-for-dummiesLyx tutorial-for-dummies
Lyx tutorial-for-dummiesAlvin Setiawan
 

More from Alvin Setiawan (20)

Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13
 
Penyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linearPenyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linear
 
Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2
 
Pedoman ta2008
Pedoman ta2008Pedoman ta2008
Pedoman ta2008
 
Pbw week 01 basics
Pbw week 01   basicsPbw week 01   basics
Pbw week 01 basics
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
Nl eqn lab
Nl eqn labNl eqn lab
Nl eqn lab
 
Modul6
Modul6Modul6
Modul6
 
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2colsModul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
 
Ml2 f304213
Ml2 f304213Ml2 f304213
Ml2 f304213
 
Micro sim template_2
Micro sim template_2Micro sim template_2
Micro sim template_2
 
Metode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaMetode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unila
 
Metode regula falsi
Metode regula falsiMetode regula falsi
Metode regula falsi
 
Metode biseksi
Metode biseksiMetode biseksi
Metode biseksi
 
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3
 
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sqlMembangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
 
M8 perancangan terinci
M8 perancangan terinciM8 perancangan terinci
M8 perancangan terinci
 
Lyx tutorial-for-dummies
Lyx tutorial-for-dummiesLyx tutorial-for-dummies
Lyx tutorial-for-dummies
 
Lec13s transaction
Lec13s transactionLec13s transaction
Lec13s transaction
 
Kisi2+met num
Kisi2+met numKisi2+met num
Kisi2+met num
 

Recently uploaded

Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 

2679 3639-1-sm

  • 1. 8 ALGORITMA NEWTON RAPHSON DENGAN FUNGSI NON-LINIER I Wayan Santiyasa Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Email : santiyasa@ilkom.unud.ac.id ABSTRAK Studi tentang karakteristik fungsi non-liier dapat dilakukan secara eksperimental maupun teoritis. Salah satu bagian dari analisa teoritis adalah dengan melakukan komputasi. Untuk keperluan komputasi ini, metode numerik dapat dipakai dalam menyelesaikan persamaan-persamaan yang rumit, misalnya persamaan non-linear. Ada sejumlah metode numerik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan non- linear, adalah metode Newton-Raphson. Kata Kunci : Numerik, Newton Raphson. Abstact Studies on the characteristics of non-linear function can be either experimental or theoretical. One part of the theoretical analysis is to perform computation. For this purpose computation, numerical methods can be used in the complete equations of the complex, such as non-linear equation. There are a number of numerical methods that can be used to complete the non-linear equation, is the Newton-Raphson method. Key Word : Numeric, Newton Raphson. PENDAHULUAN Dalam permasalahan non-linier, terutama permasalahan yang mempunyai hubungan fungsi eksponensial dalam pembentukan polanya dapat dianalisis secara eksperimental maupun teoritis. Salah satu bagian dari analisa teoritis adalah dengan melakukan komputasi dengan metode numerik. Metode numerik dalam komputasi akan sangat membatu dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang rumit diselesaikan secara aritmatika. Metode numerik akan sangat membantu setiap penyelesaian permasalahan apabila secara matematis dapat dibentuk suatu pola hubungan antar variabel/parameter. Hal ini akan menjadi lebih baik jika pola hubungan yang terbentuk dapat dijabarkan dalam bentuk fungsi Ada sejumlah metode numerik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan non-linear. Dua diantaranya adalah metode Newton-Raphson dan metode Secant. Pendekatan kedua metode yang berbeda ini dalam menyelesaikan persoalan yang sama, bisa dikomparasikan terhadap solusi akhir yang diperoleh. Kesesuaian nilai yang didapat dalam kedua metode ini, menunjukkan bahwa hasil perhitungan yang diperoleh adalah tepat. Secara komputasi, disamping ketepatan nilai akhir dari suatu metode juga akan mempertimbangkan kecepatan iterasi dalam perolehan hasil akhir. Kombinasi antara ketepatan dan kecepatan iterasi dalam metode numerik merupakan hal yang penting dalam penyelesaian permasalahan secara komputasi.
  • 2. 9 PRINSIP-PRINSIP METODE NUMERIK Tidak semua permasalahan matematis atau perhitungan dapat diselesaikan dengan mudah. Bahkan dalam prinsip matematik, dalam memandang permasalahan yang terlebih dahulu diperhatikan apakah permasalahan tersebut mempunyai penyelesaian atau tidak. Hal ini menjelaskan bahwa tidak semua permasalahan dapat diselesaikan dengan menggunakan perhitungan biasa. Metode numerik digunakan untuk menyelesaikan persoalan dimana perhitungan secara analitik tidak dapat digunakan. Metode numerik ini berangkat dari pemikiran bahwa permasalahan dapat diselesaikan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang dapat dipertanggung-jawabkan secara analitik. Metode numerik ini disajikan dalam bentuk algoritma-algoritma yang dapat dihitung secara cepat dan mudah. Pendekatan yang digunakan dalam metode numerik merupakan pendekatan analisis matematis. Sehingga dasar pemikirannya tidak keluar jauh dari dasar pemikiran analitis, hanya saja pemakaian grafis dan teknik perhitungan yang mudah merupakan pertimbangan dalam pemakaian metode numerik. Mengingat bahwa algoritma yang dikembangkan dalam metode numerik adalah algoritma pendekatan maka dalam algoritma tersebut akan muncul istilah iterasi yaitu pengulangan proses perhitungan. Dengan kata lain perhitungan dalam metode numerik adalah perhitungan yang dilakukan secara berulang-ulang untuk terus-menerus diperoleh hasil yang main mendekati nilai penyelesaian eksak. Metode Newton Raphson Metode Newton Raphson adalah metode pendekatan yang menggunakan satu titik awal dan mendekatinya dengan memperhatikan slope atau gradien pada titik tersebut. Titik pendekatan ke n+1 dituliskan dengan : Algoritma Metode Newton Raphson : 1. Definisikan fungsi f(x) dan fB 1B(x) 2. Tentukan toleransi error (e) dan iterasi maksimum (n) 3. Tentukan nilai pendekatan awal xB 0B 4. Hitung f(xB 0B) dan fB 1B(xB 0B) 5. Untuk iterasi I = 1 s/d n atau |f(xi)| e ≥ Hitung f(xB iB) dan fB 1B(xB iB) 6.Akar persamaan adalah nilai xi yang terakhir diperoleh. Permasalahan pada pemakaian metode Newton Raphson adalah :
  • 3. 10 1. Metode ini tidak dapat digunakan ketika titik pendekatannya berada pada titik ekstrim atau titik puncak, karena pada titik ini nilai FP 1 P(x) = 0 sehingga nilai penyebut dari )( )( 1 xF xF sama dengan nol, secara grafis dapat dilihat sebagai berikut: Gambar 1. Pendekatan pada titik puncak Bila titik pendekatan berada pada titik puncak, maka titik selanjutnya akan berada di tak berhingga. 2. Metode ini menjadi sulit atau lama mendapatkan penyelesaian ketika titik pendekatannya berada di antara dua titik stasioner. Gambar 3. Titik pendekatan diantara 2 titik puncak Bila titik pendekatan berada pada dua tiitik puncak akan dapat mengakibatkan hilangnya penyelesaian (divergensi). Hal ini disebabkan titik selanjutnya berada pada salah satu titik puncak atau arah pendekatannya berbeda. Untuk dapat menyelesaikan kedua permasalahan pada metode Newton Raphson ini, maka metode Newton Raphson perlu dimodifikasi dengan : 1. Bila titik pendekatan berada pada titik puncak maka titik pendekatan tersebut harus di geser sedikit, xB iB = xB iB ± δ dimana δadalah konstanta yang ditentukan dengan demikian FP 1 P (xB iB) ≠ 0 dan metode Newton Raphson tetap dapat berjalan. 2. Untuk menghindari titik-titik pendekatan yang berada jauh, sebaiknya pemakaian metode Newton Raphson ini didahului oleh metode tabel, sehingga dapat di jamin konvergensi dari metode Newton Raphson. UAlgoritma Metode Newton Raphson dengan modifikasi tabel
  • 4. 11 1. Definisikan fungsi F(x) 2. ambil range nilai x = [a,b], dengan jumlah pembagi n 3. Masukkan torelansi error (e) dan masukkan iterasi n 4.Gunakan algoritma tabel diperoleh titik pendekatan awal xB 0B dari : F(xB kB) . F(xB kB+1)<0 maka xB 0B = xB kB 5. Hitung F(xB 0B) dan FB 1B(xB 0B) 6.Bila F( abs (FP 1 P(xB 0B))) < e, maka pendekatan awal xB 0B digeser sebesar dx xB 0B = xB 0B + dx hitung F(xB 0B) dan F1(xB 0B) 7. Untuk iterasi I= 1 s/d n atau |F(xi)| e ≥ hitung F(xB iB) dan FB 1B(xi) bila |FB 1B(xB iB)| < e maka xB iB = xB iB + dx hitung F(xB iB) dan FB 1B(xB 0B) 8.Akar persamaan adalah x terakhir yang diperoleh. Dengan menggunakan algoritma Newton Raphson yang dimodifikasikan diharapkan akar yang diperoleh sesuai dengan harapan dan bila terdapat lebih dari satu akar dalam range ditunjuk, akan ditampilkan semuanya. METODOLOGI KASUS Metode perhitungan untuk menentukan tegangan kerja dioda a. Metode Newton Raphson Metode Newton Raphson yang dibahas di sini adalah metode untuk menentukan harga tegangan kerja dioda v pada fungsi f(v)= 0. Metode ini diperoleh dari penurunan secara geometis seperti gambar 3. Gambar 3. Metode Newton Raphson Dari gambar diatas gradien garis singgung di vB nB adalah : m = f’ (vB nB) 1 0)()( +− − = Δ Δ nn n vv vf v vf ............................. (5) atau
  • 5. 12 f’(vB nB) = 1 )( +− nn n vv vf ................................................. (6) Sehingga metode Newton Raphson untuk keperluan iterasi adalah : vB n+1B = vB nB - )(' )( n n vf vf .............................................. (7) Iterasi dihentikan bila nn vv −+1 < ε, dengan ε adalah tetapan yang harganya ditentukan. b. Metode Secant Permasalahn yang muncul dalam metode Newton-raphson adalah evaluasi turunan fungsi f’(v). Ada beberapa fungsi yang turunannya terlalu sulit dievaluasi terutama fungsi yang bentuknya rumit. Turunan fungsi ini dapat dihilangkan dengan cara menggantinya dengan bentuk lain yang lebih mudah dievaluasi. Metode Newton Raphson yang diperbaiki ini dinamakan metode Secant. Gradien kurva dapat dihitung sebagai : f’(vB nB) = 1 1 )()()( − − − − = Δ Δ nn nn vv vfvf v vf Persamaan di atas jika disubstitusikan ke persamaan sebelumnya akan memberikan metode Secant secara iterasi. vB n+1B = vB nB - )()( ))(( 1 1 − − − − nn nnn vfvf vvvf Iterasi dihentikan bila nn vv −+1 < ε, dimana ε adalah tetapan yang harganya ditentukan. Jika pada rangkaian diberikan nilai hambatan R = 50 Ω, arus saturasi Is = 10P -9 P ampere dan tegangan sumber searah VB B B= 1,5 Volt, maka perhitungan tegangan kerja dioda untuk kedua metode Newton Raphson dan metode Secant ini dapat dilakukan. Algoritma Program dan Flow Chart Algoritma program yang dimaksud disini adalah generalisasi langkah-langkah prosedural untuk pembuatan sebuah program, Sedangkan flow chart merupakan implementasi yang khusus dari algoritma tersebut. Penyelesaian perhitungan tegangan kerja dioda menggunakan program C. Algoritma program dan flowchart masing-masing metode adalah sebagai berikut: UMetode Newton-Raphson Pada metode ini algoritma programnya adalah : 1. Fungsi f(v) didefinisikan sebagai f(v) = IB sBR(eP 40v P – 1) + v - VB bB, dimana harga- harga R, IB sB, VB bB adalah bernilai tetap (konstan). 2. Fungsi f(v) diturunkan yaitu f’(v) = 40 IB sBR(eP 40v P – 1) + 1 3. Range nilai h digunakan sebagai peubah pendekatan nilai vB nB. 4. Nilai toleransi error (ε) dimasukkan. 5. Tebakan awal vB TB dimasukkan..
  • 6. 13 6. Dengan vB kB = vB TB dan vB k+1 B= (vB TB – h), maka masing-masing nilai tersebut dimasukkan f(vB kB) dan f(vB k+1B). 7. Jika nilai 0)()( 1 ≥⋅ +kk vfvf , langkah 6 diulangi sampai diperoleh hasil perkalian 0)()( 1 <⋅ +kk vfvf (salah satu nilai f(v) negatif). 8. Nilai v yang diperoleh dari langkah 7 digunakan untuk perhitungan nilai f(v) dan f’(v) sehingga bentuknya menjadi f(vB kB) dan f’(vB k+1B). 9. Untuk iterasinya, digunakan persamaan : )(' )( 1 n n nn vf vf vv −=+ dimana nilai vB nB yang dipakai adalah vB k+1B yang diperoleh dalam langkah 7. 10. Hitung nilai | nn vv −+1 | < ε, jika hasilnya belum memenuhi, ulangi langkah 9 dengan menggunakan nilai vB n+1B. Sehingga bentuknya menjadi : )(' )( 1 1 12 + + ++ −= n n nn vf vf vv 11. Bila langkah 10 sudah dipenuhi, maka diperoleh sebuah nilai v (tegangan kerja dioda) yang dicari. 1. Hitung nilai absolut |vB nB - vB n-1B|, jika nilai ini lebih besar atau sama dengan (≥) nilai errornya (ε), maka masukkan nilai vB n+1 B= vB nB dan vB n-1B = vB nB, kemudian ulangi dari langkah 3 sampai dengan 6. Perulangan ini dihentikan saat nilai absolutnya kurang (<) dari nilai errornya. 2. Apabila langkah 6 sudah dilewati dimana nilai absolutnya kurang dari errornya, maka diperoleh nilai tegangan kerja dioda yang dicari.
  • 7. 14 M U L A I S E L E S A I B u a t se b u a h file d g n n a m a “n e w to n .txt” se b a g a i o u tp u t K e t.: F ile “n e w to n .txt” a d a la h ke lu a ra n d a ri p e rh itu n g a n n u m e rik, se h in g g a tid a k a d a ta m p ila n p a d a la ya r K e t.: V : T e g a n g a n su m b e r (V o lt) R : R e sisto r (o h m ) e : b a ta s e rro r x = ko n tro l ite ra si y = ko n tro l ite ra si sim p a n h a sil p e rh itu n g a n : d lm file n e w to n .txt In isia lisa si H a rg a -h a rg a V = 1 .5 , R = 5 0 ,e = 0 .0 0 0 1 , x = 1 y= 1 x > = 0 ? Y a V a = V – h fV = R *Is*(e xp (4 0 *V )-1 )+ V -V s; fV a = R *Is*(e xp (4 0 *V a )-1 )+ V a -V s; x = fV *fV a ; V = V a ; fV = R *Is*(e xp (4 0 *V )-1 )+ V -V s; d V = 4 0 *R *Is*(e xp (4 0 *V ))+ 1 ; V b = V - (fV /d V ); y = A b s(V b ,V ); V = V b ; M a su kka n T e b a ka n a w a l V a T id a k y > = e ? T id a k Y a Gambar 4. Flowchart Program metode Newton-Raphson HASIL DAN PEMBAHASAN Pencarian nilai tegangan kerja dioda sama halnya dengan mencari titik-titik akar pada persamaan non-linear dimana diperlukan nilai awal untuk kedua metode ini. Apabila nilai v dibuat sedemikian rupa sehingga fungsi f(v) mendekati atau sama dengan nol, maka pada titik itulah ditemukan tegangan kerja dioda. Hasil pencarian menggunakan metode Newton-Raphson dengan berbagai nilai awal dapat dilihat pada tabel 1. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa iterasi terhenti pada iterasi ke 5. Besarnya tegangan kerja dioda pada titik ini adalah v = 0,422155 dengan nilai f(0,422155) = 0,000017. Hasil ini telah memenuhi kedua persyaratan yang ditentukan pada persamaan. Penentuan nilai awal ditentukan secara coba-coba (trial- error) karena tidak ada aturan tertentu yang mengatur masalah ini. Tabel 1. Variasi nilai awal tegangan Dalam
  • 8. 15 Metode Newton-Raphson V 0.5 0.9 1.0 1.2 3.0 v 0.422155 0.422155 0.422155 0.422155 0.422155 N 5 5 5 5 5 f(v) 0.000017 0.000017 0.000017 0.000017 0.000017 Karakteristik Tegangan (v) – Arus (i) Dioda Karakteristik dioda yaitu bagaimana hubungan tegangan dan arus dioda dalam rangkaian dapat diketahui dengan melihat besarnya nilai tegangan kerja dioda (v). Tegangan dan arus dioda dapat dihitung dengan menggunakan metode Newton- Raphson (grafik 6) maupun metode secant (grafik 7). Perhitungan ini dilakukan untuk memperoleh besarnya nilai tegangan kerja dioda (v) yang mana akan menjadi masukan sebagaimana dijelaskan pada persamaan (2). Untuk mendapatkan tegangan kerja dioda yang bervariasi, ditentukan suatu nilai besaran tegangan sumber yang tetap, yaitu Vs = 1.5 V, sedang hambatan R diubah secara bertahap. Gambar 5. Hubungan V-I dengan Newton-Raphson Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa perubahan tegangan kerja dioda (v) akan menyebabkan perubahan arus i yang naik secara eksponensial. Hal ini sesuai dengan karakteristik dari dioda. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil perhitungan menggunakan metode Newton-Raphson ,dapat disimpulkan bahwa : 1. Penggunaan metode tersebut untuk mencari tegangan kerja dioda pada rangkaian dioda, selain penggunaan jenis metode yang dipakai, solusi akhir dari tegangan kerja dioda yang diperoleh juga akan dipengaruhi oleh nilai awal bagi metode ini. 2. Dengan mensimulasikan nilai hambatan (R) dan tegangan sumber (Vs) dalam pencarian hubungan tegangan (v) dan arus dioda (i), dapat diperoleh hasil bahwa Hubungan Tegangan V dan Arus I 0 50 100 150 200 250 0,42 0,42 0,43 0,43 0,43 0,44 0,44 0,45 0,46 0,48 Tegangan Dioda (V) ArusI(mA)
  • 9. 16 tegangan kerja dioda (v) hanya berubah sedikit yang berkisar antara 0,3 ~ 0,4 Volt, sedangkan grafik hubungan v-i ini merupakan fungsi eksponensial. 3. Apabila dioda dipasang dengan bias maju (seperti dalam rangkaian dioda ini), maka besarnya tegangan kerja dioda secara teoritis akan sangat kecil bila dibandingkan dengan tegangan hambatan (R). Sehingga dalam penerapan praktisnya, rangkaian dioda dianggap dihubung singkat (hambatan R dioda sangat kecil/dianggap nol). Saran Meskipun metode ini dapat digunakan untuk menghitung nilai tegangan kerja dioda, namun metode ini masih belum bisa memprediksi tegangan untuk semua jenis dioda (baik dari jenis Germanium maupun Silikon). Hipotesis yang mungkin bisa diusulkan untuk memperbaiki kelemahan ini adalah melakukan komputasi dengan pendekatan skala atom. DAFTAR PUSTAKA Chapra, Steven C dan Canale, Raymond P, 1994, “Metode Numerik”, Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Neter, J and Wasserman, W., 1973, “Applied Linear Statistical Models” , John Willey& Sons, California. Theraja, B.L., Theraja, A.K, 2004, “A Text Book of Electrical Technology”, Vol. IV, S.Chand, New Delhi.