Hemodialisis adalah terapi pengganti ginjal yang menggunakan mesin dan membran khusus untuk membersihkan darah pasien gagal ginjal dari zat-zat beracun dan cairan berlebih. Prosesnya melibatkan aliran darah pasien keluar dan masuk ke dalam membran dialiser sambil berdifusi dengan cairan dialisat, membersihkan darah secara terus-menerus selama beberapa jam. Terapi ini dilakukan berkala untuk menjaga kesehatan
15. Konsep Dasar Dialisis
• Proses pergerakan molekul melewati
membran semipermeabel
• Proses difusi pada HD; pergerakan
molekul keluar atau masuk ke dalam
darah melewati suatu membran
semipermeabel
16. Dialisis
Difinisi
Dialisis adalah dibersihkannya zat-zat (toksik)
hasil metabolisme dan kelebihan cairan
dari darah melalui membran semi-permeabel
Proses merubah komposisi darah dengan
memberikan cairan lain yang dipisahkan
oleh membran semi permeabel
18. Difusi
• Terjadi bila dua larutan dengan
konsentrasi yang berbeda terpisah oleh
suatu membran semipermeabel, maka
akan terjadi pergerakan solut dari
konsentrasi yang tinggi ke yang lebih
rendah.
• Disebabkan oleh pergerakan acak dari
molekul melewati membran.
22. Difusi
• Hal yang mempengaruhi kecepatan
transport membran:
– Besar molekul secara relatif terhadap pori dari
membran
– Muatan listrik & bentuk molekul
29. Membrane
Membrane
t = 0
t = 0
t = seimbang
t = sesudah
Difusi
Ultrafiltrasi
Proses difusi (atas) dan ultrafiltrasi (bawah)
A A
A A
B B
B B
Difusi vs Ultrafiltrasi
31. DIALYSIS
CLEARANCE
• Molekul kecil: BM < 500 daltons.
Difusi secara mudah
• Molekul menengah: BM 300-2000 daltons.
Terdifusi buruk pada membran konvensional
( Daugirdas, 1994)
• Dipengaruhi oleh status solut yg intra-inter-
cellular atau intravaskular: post-dialysis
rebound
32. CLEARANCE
Faktor mempengaruhi clearances:
• Tipe membran dialiser
• Luas permukaan dialiser
• Laju aliran darah
• Laju aliran dialisat
• UF- konvektif intradialitik membersihkan solut
• temperatur
33. DIALYSERS
Clearance molekul kecil
- diffusion
Clearance molekul sedang
(contoh: Beta-2-microglobulin)
- Transport konvektif/permeabilitas
hidrolik
(ultrafiltration coefficient, Kuf)
40. Hemodialisis
• Hemo : darah
• Dialisis :
✓ Memisahkan dari yang lain
✓ Proses pemisahan zat-zat tertentu yang tidak
berguna bagi darah melalui membrane semi
permeable
• Hemodialisis :
Dialisis melalui semi permeable ginjal buatan
(dialyzer) dengan bantuan mesin HD
41. Indikasi Hemodialisis
1. Klinis
▪ Sindroma Uremia
▪ Penurunan kesadaran
▪ Kelebihan caira / overload
▪ Anuria (lebih dari 3 hari)
2. Biokimia
▪ Uremia (>200mg/dl)
▪ Hiperkalemia (>6,5 mEq/L)
▪ Asidosis Metabolik berulang
▪ Gagal ginjal kronik (CCT < 15 ml/menit)
Pasien dengan penurunan / gangguan fungsi ginjal dengan salah satu
dari tanda atau gejala berikut:
42. Tujuan
• Membuang hasil akhir metabolisme tubuh (toksin)
seperti ureum dan creatinin
• Mempertahankan konsentrasi elektrolit serum
• Memperbaiki asidosis metabolic berulang
• Mengeluarkan cairan berlebih dari tubuh
43. Komponen Hemodialisis
1. Peralatan
• Khusus : mesin HD, dialiser, selang darah (ABL dan
VBL), AVF/IV catheter
• Umum : Infus set, spuit 1 cc dan 3 cc, timbangan
BB, perlak atau pengelas
2. Dialisat : Acetat, Bikarbonat
3. Blood Akses : Cimino Fistula, CDL, Vena femoralis
4. Obat-obatan : NaCl 0,9 %, lidocaine 2 %, heparin injeksi,
protamin, alcohol 70 %, betadine, kain kasa steril, plaster,
dan obat emergency
44. Cara Kerja Hemodialisis
• Menggunakan mesin HD yang sudah siap pakai
• Darah dialirkan keluar tubuh dan dimasukkan ke ginjal
buatan (dializer)
• Menggunakan akses vaskuler (AVF/Cimino fistula, CDL)
• Darah dibersihkan dengan menggunakan cairan
pembersih (dialisat) dalam dialyzer
• Diberikan antikoagulansia pada sirkuit darah untuk
mencegah pembekuan terutama pada dialyzer
• Darah bersih dikembalikan lagi ke tubuh
• Diperlukan aliran darah yang cukup 200-300 cc / menit
• Dilakukan 2-3 kali perminggu lamanya 3-5 jam di unit
dialisis
47. Peritonial Dialisis
• Merupakan bentuk intrakorporeal dialysis
• Menggunakan peritonium klien sendiri sebagai
membran semi permeable
• Tipe PD :
• PD akut
• PD kronik : CAPD
48. Cara Kerja PD
• Cairan dialisat dimasukkan ke dalam rongga
abdomen sebanyak 2-2,5 L melalui kateter yang
dipasang secara permanen
• Dialisat ditahan di rongga abdomen selama 4-5
jam (dwell time)
• Cairan dikeluarkan kembali ke dalam kantong
pembuangan setelah masa waktu tertentu
(mengandung racun)
49. • Pertukaran cairan (siklus) umumnya 4-5 / 24 jam
• Teknik pertukaran cairan bervariasi (closed
system)
• Cairan terus-menerus berada di dalam rongga
abdomen
• Dilakukan sendiri oleh pasien / penolong di
rumah, di kantor, atau di tempat lain dalam
kondisi bersih
• Dilakukan training terhadap pasien / penolong
Lanjutan :
50. KOMPLIKASI PD
• Peningkatan tekanan intra abdomen
• Peritonitis
• Pembentukan fibrin (reaksi inflamasi)
• Nyeri bahu
• Hiperglikemi
• Hipoalbuminemia
• Hipokalemi
• Masalah pada pemasukkan dan pengeluaran
cairan (aliran tidak lancar)