2. Pendahuluan
Hemodialisis (HD) adalah salah satu terapi
pengganti ginjal yang menggunakan alat khusus
dengan tujuan mengatasi gejala dan tanda akibat
LFG yang rendah sehingga diharapkan dapat
memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas
hidup pasien.
Pelayanan hemodialisis sudah banyak dilakukan
diseluruh Indonesia mulai dari Rumah Sakit Besar
type A, B, C, hingga Klinik Pratama.
3. Hemodialisis
Adalah Metode pencucian darah dengan membuang
cairan berlebih dan zat berbahaya melalui membran
semi permeabel untuk menggantikan fungsi ginjal
yang rusak
4. Transplantasi ginjal Peritoneal dialysis (PD) Hemodialysis (HD)
RRT ideal
Sulit mencari donor,
imunosupresan, risiko
infeksi.
First Choice, Praktis,
Risiko peritonitis, harus ganti
dialisat 3-5 kali dalam sehari.
Dilayani petugas kesehatan,
sosialisasi di pusat HD,
Risiko infeksi bloodstream,
trombosis, 2-3x seminggu, sulit
bekerja, hemodinamik unstable.
TERAPI PENGGANTI
GINJAL
6. PROSES PEMISAHAN SOLUT DAN SOLVENT DARI
DARAH MELALUI MEMBRAN SEMIPERMEABEL
HEMO
“DARAH”
DIALISIS
“PROSES”
HEMODIALISI
S
HD
(Hemodialisis)
DIALISER
DARAH
250 ml/menit
500ml
/menit
DIALISAT
FRESH
DIALISAT
SPENT
High-flux
(fasilitas pilihan resirkulasi)
Keluar
DARAH
8. Proses Difusi
Merupakan proses berpindahnya suatu zat terlarut yang
disebabkan karena adanya perbedaan konsentrasi zat-
zat terlarut dalam darah dan dialisat. Perpindahan
molekul terjadi dari zat yang berkonsentrasi tinggi ke
yang berkonsentrasi lebih rendah.
Proses difusi dipengaruhi oleh:
Perbedaan konsentrasi
Berat molekul (makin kecil BM suatu zat, makin cepat zat itu
keluar)
QB (Blood Pump)
Luas permukaan membrane
Temperatur cairan
Proses konvektik
Tahanan / resistensi membrane
Besar dan banyaknya pori pada membrane
Ketebalan / permeabilitas dari membrane
9.
10. Proses Ultrafiltrasi
Berpindahnya zat pelarut (air) melalui
membrane semi permeable akibat perbedaan
tekanan hidrostatik pada kompartemen darah
dan kompartemen dialisat.
Tekanan hidrostatik / ultrafiltrasi adalah yang
memaksa air keluar dari kompartemen darah ke
kompartemen dialisat. Besar tekanan ini
ditentukan oleh tekanan positif dalam
kompartemen darah (positive pressure) dan
tekanan negative dalam kompartemen dialisat
(negative pressure) yang disebut TMP (trans
membrane pressure) dalam mmHg.
11.
12. Komponen Utama pada Hemodialisis
Sirkulasi darah
Sirkulasi dialisat
Dializer
13. Sirkulasi Darah
Bagian yang termasuk dalam sirkulasi darah
adalah mulai dari jarum / kanula arteri (inlet),
arteri blood line (ABL), kompartemen darah
pada dializer, venus blood line (VBL), sampai
jarum / kanula vena (outlet).
Sirkulasi darah ada 2 :
Di dalam tubuh pasien (sirkulasi sistemik)
Di luar tubuh pasien (sirkulasi ekstrakorporeal)
Dimana kedua sirkulasi tersebut berhubungan
langsung melalui akses vascular.
14. Sirkulasi Dialisat
Dialisat adalah cairan yang digunakan untuk prosedur
HD. Berada dalam kompartemen dialisat berseberangan
dengan kompartemen darah yang dipisahkan oleh
selaput semi permeable dalam dializer.
Ada 2 dialisat :
Dialisat pekat (concentrate)
Ialah dialisat yang tersedia dalam kemasan gallon, merupakan
cairan pekat yang belum dicampur atau diencerkan dengan air.
Dialisat pekat ada yang berisi Acetate (acid) pada port A dan ada
yang berisi Bicarbonat (port B).
Air
Jumlah air yang dibutuhkan untuk 1 kali HD + 150 liter
selama 5 jam HD. Kualitas air yang dibutuhkan harus
memenuhi standar untuk proses HD yang sudah diolah
melalui pengolahan air (water treatment).
15. Membrane Semi permeable
Membrane semi permeable adalah suatu selaput atau
lapisan yang sangat tipis dan mempunyai lubang (pori)
sub mikroskopis. Dimana partikel dengan BM kecil &
sedang (small dan middle molekuler) dapat melewati
pori membrane, sedangkan partikel dengan BM besar
(large molekuler) tidak dapat melalui pori membrane
tersebut.
Dializer merupakan suatu tabung yang terdiri dari 2
ruangan (2 kompartemen) yang dipisahkan oleh selaput
semi permeable. Darah mengalir di 1 sisi membrane dan
dialisat pada membrane lainya.
Di dalam dializer ini terjadi proses difusi, osmosis, dan
ultrafiltrasi.
16.
17. Dializer atau ginjal buatan 2 tipe :
1. Flat plate dialyzer
2. Hollow fiber dialyzer
Hollow fiber dialyzer 10.000 – 15.000 serat
dalam satu berkas. Satu serat diameter 200 –
300 mikron, tebal dinding 10 – 40 mikron.
Darah mengalir di dalam serat , sedang dialisat di
luarnya.
Jenis Dializer
21. Consumable :
• Dialisat (powder/cair)
• Dialiser berbagai
ukuran
• Bloodlines
• Arterio – Venous
fistula needle (AVF)
Obat - obat dan alat
kesehatan
22.
23.
24.
25. Berbagai sifat dializer :
Luas permukaan dializer
Ukuran besar pori atau permeabilitas ketipisanya
Koefisien ultrafiltrasi
Volume dializer
Kebocoran darah tidak boleh terjadi
Dapat di re-use tanpa merubah kemampuan
klirens dan ultrafiltrasinya.
Harga
26. Preskripsi Hemodialisis
Sebelum pasien dilakukan HD, sebelumnya harus
direncanakan dahulu hal-hal sebagai berikut:
Lama & frekwensi dialysis
Tipe dializer
Kecepatan aliran darah
Dosis antikoagulan / heparin
Banyaknya UF & UFR
Vaskulerisasi yang dipakai.
27. Implementasi (prosedur HD) :
Teknik streril
Hand Hygiene ( 5 moment)
Gunakan APD yang standar ( Gogle, apron,
masker, sarung tangan)
Teknik Punksi dan kanulasi diperhatikan (
memberikan rasa aman dan nyaman bagi
pasien)
Pemberian antikoagulansia
Dokumentasi
Konsep Pelayanan HD
28. Tindakan inisiasi HD (HD pertama) dilakukan setelah
melalui pemeriksaan / konsultasi dengan Dokter
SpPD yang telah bersertifikat HD dan dimonitor
secara ketat oleh perawat dialisis yang kompeten.
Setiap tindakan HD terdiri dari :
Persiapan pelaksanaan HD : ± 30 menit
Pelaksanaan HD : 3-5 jam
Evaluasi pasca HD : ± 30 menit
Prosedur Pelayanan HD