SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
DIALISIS
OLEH : DIANA RHISMAWATI D
DEFINISI
• Dialisis adalah proses pembuangan kelebihan
cairan dari tubuh atau limbah dan zat tertentu
dari dalam darah.
ALASAN DILAKUKAN DIALISIS
• Penyakit ginjal kronis.
• Terjadi kegagalan jantung.
• Keasaman darah meningkat yang menyebabkan
darah tidak merespon terhadap pengobatan
lainnya.
• Kalium dalam darah sangat tinggi.
• Untuk pencegahan pada gagal ginjal akut
dimana pembentukan kemih sangat sedikit.
Lanjutan ….
• Keadaan umum buruk dan gejala klinis nyata
• K serum > 6 mEq/L
• Ureum darah > 200 mg/Dl
• pH darah < 7,1
• Anuria berkepanjangan ( > 5 hari )
• Fluid overloaded
• Peningkatan kreatinin  penurunan nilai GFR
(stage IV)
Dialisis bisa berhasil pada penderita
apabila :
• Penderita bisa menjalani hidup dengan normal.
• Penderita bisa menjalani kembali diet dengan
normal.
• Tekanan darah normal kembali.
• Jumlah sel darah merah cukup atau bisa
ditoleransi.
FREKUENSI DIALISIS
• bervariasi tergantung seberapa banyak sisa fungsi
ginjal yang ada
• Biasanya hemodialisis dilakukan 2 -3 kali seminggu
selama masing – masing 4 -5 jam per tindakan
• Pada gagal ginjal kronis, dialisis bisa digunakan
jangka panjang atau ketika sedang menunggu
proses pencangkokan ginjal.
• Pada gagal ginjal akut hanya bersifat sementara,
bisa hanya beberapa hari atau minggu saja sampai
kondisi ginjal pulih
HAL – HAL YG MEMPENGARUHI
LAMANYA WAKTU DIALISIS :
• Berapa baik ginjal penderita bekerja
• Berapa berat kenaikan tubuh penderita diantara
dua tindakan hemodialisa
• Berapa banyak racun yang ada dalam tubuh
pasien
• Berapa besar tubuh penderita
• Tipe dialyzer yang digunakan
JENIS DIALISIS
• Hemodialisis
• Dialisis peritoneal
Hemodialisa
• Darah akan dipompa keluar dari tubuh,
melewati sebuah alat dimana darah dibersihkan
dari zat yang tidak diinginkan, kemudian darah
yang sudah bersih di kembalikan lagi ke tubuh
penderita
Prinsip-prinsip Hemodialisa
• Ada tiga prinsip yang mendasari kerja dari
hemodialisa yaitu difusi, osmosis dan
ultrafiltrasi.
Lanj …
• Toksin dan zat limbah didalam darah dikeluarkan
melaui proses difusi dengan cara bergerak dari
darah, yang memiliki konsentrasi tinggi, kecairan
dialisat dengan konsentrasi yang lebih rendah
• Air yang berlebihan dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui proses osmosis
• Pengeluaran air dapat dikendalikan dengan
menciptakan gradient tekanan, Gradien ini dapat
ditingkatkan melalui penambahan tekanan negatif
yang dikenal sebagai ultrafiltrasi pada mesin
dialisis.
CARA KERJA HEMODIALISIS
• Hemodialisis menggunakan mesin yang dikenal sebagai
hemodialyzer yang bertindak sebagai ginjal buatan.
• Darah harus disaring ke hemodialyzer, sehingga dokter akan
menginstal port akses pada pembuluh darah di lengan atau
kaki.
• Jika seorang pasien tidak memiliki vena yang cukup besar,
dokter akan membuat akses lebih besar yang dikenal sebagai
fistula, dimana pembuluh darah arteri dihubungkan ke
pemubuluh darah vena.
• Namun, jika ukuran pembuluh darah masih belum tepat, dokter
bisa menggunakan tabung plastik untuk menggabungkan pembuluh
darah arteri dan vena.
• Pilihan akhir untuk akses adalah dengan memasukkan kateter ke
dalam vena leher.
• Setelah pasien dihubungkan ke mesin dialisis melalui port akses,
baik melalui satu atau dua jarum yang terpasang ke port, tabung
akan dilekatkan pada jarum, dan darah akan meninggalkan tubuh
melalui jarum dan memasuki hemodialyzer.
• Ketika darah mencapai dialyzer, mesin akan
menghilangkan limbah dan cairan dari darah.
• Selanjutnya darah dikembalikan ke tubuh melalui jarum
kedua, atau di port yang terletak di fistula atau melalui
kateter.
• Mesin dialisis akan membersihkan sebagian besar darah.
Proses dapat berlangsung antara 4 sampai 5 jam, dan
hanya 200 mL darah di luar tubuh pada satu waktu.
• Waktu yang diperlukan dalam proses dialisis akan
bergantung pada fungsi ginjal saat ini, berat tubuh
dan tinggi badan, serta jumlah cairan yang
menumpuk di antara waktu perawatan.
• Setelah prosedur selesai, jarum akan dilepas dan
pasien diperbolehkan pulang.
Dialisis peritoneal
• Cairan yang mengandung campuran gula dan
garam akan dimasukkan ke dalam perut dan
akan menyerap zat-zat racun dari jaringan.
Kemudian cairan tersebut akan dikeluarkan lagi
dan dibuang.
• Peritoneal dialisis merupakan salah satu tipe
dialisis, dimana darah dibersihkan di dalam tubuh.
Dokter akan melakukan pembedahan untuk
memasang akses berupa catheter di dalam abdomen
penderita.
• Pada saat tindakan, area abdominal pasien akan
secara perlahan diisi oleh cairan dialisat melalui
catheter.
• Ada dua macam peritoneal dialysis yaitu continous
peritoneal dialysis (CAPD) dan Continonus Cycling
Peritoneal Dialysis. (CCPD).
• Untuk Indonesia CAPD lebih lazim digunakan
daripada CCPD. Pada CAPD penderita melakukan
sendiri tindakan medis tanap bantuan mesin dan
biasanya berlangsung 4 kali sehari masing – masing
selama 30 menit.
CARA KERJA PERITONEAL DIALISA
• Peritoneal dialisis melibatkan pembersihan ginjal dalam
tubuh, tujuan membersihkan darah seperti pada
hemodialisis.
• Dokter akan melakukan prosedur pembedahan untuk
menempatkan kateter plastik ke dalam perut, untuk
dijadikan sebagai port akses.
• Rongga peritoneum, yang terletak di daerah perut, diisi
dengan dialisat. Dialisat merupakan cairan yang
digunakan untuk membantu membersihkan darah
dengan menarik limbah keluar dari darah.
• Rongga peritonium bertindak sebagai membran, di mana
darah mengalir dan dibersihkan oleh dialisat, yang kemudian
dikembalikan ke tubuh. Proses ini biasanya membutuhkan
waktu antara 4 dan 6 jam dalam sehari.
• Setelah selesai, solusi cairan (fluid solution) akan dikeringkan
dari perut. Proses pengeringan perut ini membutuhkan waktu
sekitar 30 sampai 40 menit.
• Setelah proses selesai, kateter akan diangkat dan pasien dapat
melanjutkan aktivitas rutin mereka
MASALAH YG MUNGKIN TERJADI PADA
DIALISIS
• Untuk mencegah infeksi dalam aliran darah dan
penyempitan pembuluh darah, akses hemodialisis
permanen lebih disukai daripada penggunaan kateter
jangka pendek.
• Akses permanen ke sistem vaskular pasien bisa
dilakukan dengan dua cara yaitu melalui arteriovenous
fistula dan arteriovenous graft.
•
Arteriovenous Fistula
• Arteriovenous (AV) fistula menghubungkan
pembuluh darah vena secara langsung dengan
pembuluh arteri di bawah kulit.
• Pembuluh darah yang digunakan adalah
pembuluh darah besar, biasanya dari lengan di
pergelangan tangan atau dari lengan dekat siku.
Arteriovenous Graft
• Arteriovenous (AV) graft adalah cangkok sintetis yang
menghubungkan pembuluh darah arteri ke pembuluh darah vena.
• Jika kualitas pembuluh darah vena pasien buruk, artinya terlalu
sempit atau terlalu tipis, maka AV graft akan dipilih sebagai akses
dialisis.
• AV graft juga merupakan pilihan yang biasanya dilakukan pada
pasien dengan riwayat merokok atau diabetes.
Rentang Waktu
• Setelah AV fistula dipasang, dibutuhkan waktu minimal 8 hingga 12
minggu agar cukup besar dan kuat untuk digunakan dalam dialisis.
Sedangkan AV graft bisa digunakan minimal 2 minggu setelah
dilakukan pencangkokan.
• AV fistula lebih tahan lama jika dibandingkan AV graft. Menurut
U.C San Diego Vascular Surgery Department, setengah dari
keseluruhan pencangkokkan AV graft akan menggumpal pada
tahun pertama.
•
Pengkajian Pre HD
• Riwayat penyakit, tahap penyakit
• Usia
• Keseimbangan cairan, elektrolit
• Nilai laboratorium: Hb, ureum, creatinin, PH
• Keluhan subyektif: sesak nafas, pusing, palpitasi
• Respon terhadap dialysis sebelumnya.
• Status emosional
• Pemeriksaan fisik: BB, suara nafas, edema, TTV,
JVP
• Sirkuit pembuluh darah.
Pengkajian Post HD
• Tekanan darah: hipotensi
• Keluhan: pusing, palpitasi
• Komplikasi HD: kejang, mual, muntah, fatigue,
dsb
Evaluasi yang diinginkan
• Kadar ureum, kreatinin berkurang dan
keseimbangan elektrolit dalm keadaan
memuaskan.
• Kelebihan cairan teratasi (menurun)
• Bahan-bahan toksik keluar dan status kesehatan
pasien membaik.
• Sarana hubungan sirkulasi tetap baik dan paten
• Seluruh prosedur dilaksanakan dengan asepsis.
• Pasien mampu merawat diri sendiri.
Diagnosa Keperawatan
Pre Hemodialisa;
• 1) kelebihan volume cairan berhubungan dengan
gangguan regulasi cairan.
• 2) Cemas b.d krisis situasional
Intra Hemodialisa;
• 1) Kelebihan volume cairan berhubungan
dengan kelemahan proses pengaturan.
• 2) Ketidakberdayaan berhubungan dengan
perasaan kurang kontrol, ketergantungan pada
dialysis, sifat kronis penyakit
• 3) Resiko infeksi berhubungan dengan
penurunan sistem imun.
Post Hemodialisa;
• 1) Resiko cedera berhubungan dengan akses
vaskuler dan komplikasi sekunder terhadap
penusukan.
EBN dikaitkan dengan materi
Dialisis
• The Effect of Breathing and Range Of
Motion (ROM) Exercise toward
Intradialysis Fatigue Level in
Hemodialysis Unit of dr. Adjidarmo
Regional Public Hospital, Banten
• https://www.atlantis-
press.com/proceedings/icosihsn-
19/articles
• Patient with kidney failure undergoing
Hemodialysis suffering from fatigue.
PROBLEMS
• To determine the effect of breathing exercise and ROM
exercise towards the decrease of fatigue level
intradialysis in Hemodialysis unit at dr. Adjidarmo
Regional Public Hospital, Banten
PURPOSE of THE STUDY
DESCRIPTION of THE SAMPLE
The measuring instruments used
are Fatigue Severity Scale (FSS).
Pre experimental design, without
control group
Intervention, which are breathing
exercise and range of motion
exercise
Univariate and bivariate
METHODOLOGY
INTERVENSI0N
MAJOR FINDING
there was different fatigue levels
before and after the intervention (p
value = 0.001
5 components mentioned in
instruments : age, sex, education,
occupation, length of
Hemodialysis
sex and occupation show no
correlation effect to patients
fatigue level
age, education and length of
Hemodialysis give correlation effect
towards patients fatigueness. With
alpha 0,05, age gets p value 0.032,
while education gets 0.021 and
length of Hemodialysis 0.035.
CONCLUSION
a significant correlation between breathing exercise and
ROM exercise to decrease the intradialysis fatigue level,
there was different fatigue levels before and after the
intervention (p value = 0.001; α 0.05)
There was a significant correlation between age, education
and length of hemodialysis as the confounding of breathing
exercise and ROM exercise to decrease the intradialysis
fatigue level.
Based on the results of research, there was a significant
correlation between sex and occupation as the
confounding of breathing exercise and ROM exercise to
decrease the intradialysis fatigue level.
The results of the research may become the basis for improving the
quality of hemodialysis nursing care
Breathing exercise and Range of Motion (ROM) exercise can be used
as an alternative nursing treatment in reducing fatigue to a lower
level. However, the procedures for the research should be improved
RECOMMENDATION
DIALISIS EBN.ppt

More Related Content

Similar to DIALISIS EBN.ppt

Makalah penggunaan hemodialisis pada bidang kesehatan yang memakai prinsip il...
Makalah penggunaan hemodialisis pada bidang kesehatan yang memakai prinsip il...Makalah penggunaan hemodialisis pada bidang kesehatan yang memakai prinsip il...
Makalah penggunaan hemodialisis pada bidang kesehatan yang memakai prinsip il...Septian Muna Barakati
 
Guideline dr. Eva Putri,Sp.An.ppt
Guideline dr. Eva Putri,Sp.An.pptGuideline dr. Eva Putri,Sp.An.ppt
Guideline dr. Eva Putri,Sp.An.pptHerryYudiskara2
 
Persiapan Hemodialisis.pptx
Persiapan Hemodialisis.pptxPersiapan Hemodialisis.pptx
Persiapan Hemodialisis.pptxYuyunRasulong1
 
Anestesia pd operasi laparoscopy
Anestesia pd operasi laparoscopyAnestesia pd operasi laparoscopy
Anestesia pd operasi laparoscopyNur Hajriya
 
Makalah penggunaan hemodialisis pada bidang kesehatan yang memakai prinsip il...
Makalah penggunaan hemodialisis pada bidang kesehatan yang memakai prinsip il...Makalah penggunaan hemodialisis pada bidang kesehatan yang memakai prinsip il...
Makalah penggunaan hemodialisis pada bidang kesehatan yang memakai prinsip il...Warnet Raha
 
slide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptxslide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptxSarahShadiqa
 
3 MATERI HD UNTUK MAHASISWA.pdf
3 MATERI HD UNTUK MAHASISWA.pdf3 MATERI HD UNTUK MAHASISWA.pdf
3 MATERI HD UNTUK MAHASISWA.pdfValdisaWaraWiri
 
REFARAT_MUH. RISWANDA YAR YARA.pptx
REFARAT_MUH. RISWANDA YAR YARA.pptxREFARAT_MUH. RISWANDA YAR YARA.pptx
REFARAT_MUH. RISWANDA YAR YARA.pptxAnggaOfficial1
 
4.-Materi-dr.-Bagyo-1.ppt
4.-Materi-dr.-Bagyo-1.ppt4.-Materi-dr.-Bagyo-1.ppt
4.-Materi-dr.-Bagyo-1.pptTATI101677
 
KOMPREHENSIF 1 KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PASIEN OPERASI, MONITORING KE...
KOMPREHENSIF 1 KEBUTUHAN CAIRAN  DAN ELEKTROLIT PASIEN OPERASI, MONITORING KE...KOMPREHENSIF 1 KEBUTUHAN CAIRAN  DAN ELEKTROLIT PASIEN OPERASI, MONITORING KE...
KOMPREHENSIF 1 KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PASIEN OPERASI, MONITORING KE...Reza J
 

Similar to DIALISIS EBN.ppt (20)

Makalah penggunaan hemodialisis pada bidang kesehatan yang memakai prinsip il...
Makalah penggunaan hemodialisis pada bidang kesehatan yang memakai prinsip il...Makalah penggunaan hemodialisis pada bidang kesehatan yang memakai prinsip il...
Makalah penggunaan hemodialisis pada bidang kesehatan yang memakai prinsip il...
 
Guideline dr. Eva Putri,Sp.An.ppt
Guideline dr. Eva Putri,Sp.An.pptGuideline dr. Eva Putri,Sp.An.ppt
Guideline dr. Eva Putri,Sp.An.ppt
 
Hemodialisa
HemodialisaHemodialisa
Hemodialisa
 
Persiapan Hemodialisis.pptx
Persiapan Hemodialisis.pptxPersiapan Hemodialisis.pptx
Persiapan Hemodialisis.pptx
 
Askep dic
Askep dicAskep dic
Askep dic
 
Anestesia pd operasi laparoscopy
Anestesia pd operasi laparoscopyAnestesia pd operasi laparoscopy
Anestesia pd operasi laparoscopy
 
Aksinomikosissss
AksinomikosissssAksinomikosissss
Aksinomikosissss
 
Makalah penggunaan hemodialisis pada bidang kesehatan yang memakai prinsip il...
Makalah penggunaan hemodialisis pada bidang kesehatan yang memakai prinsip il...Makalah penggunaan hemodialisis pada bidang kesehatan yang memakai prinsip il...
Makalah penggunaan hemodialisis pada bidang kesehatan yang memakai prinsip il...
 
slide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptxslide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptx
 
3 MATERI HD UNTUK MAHASISWA.pdf
3 MATERI HD UNTUK MAHASISWA.pdf3 MATERI HD UNTUK MAHASISWA.pdf
3 MATERI HD UNTUK MAHASISWA.pdf
 
REFARAT_MUH. RISWANDA YAR YARA.pptx
REFARAT_MUH. RISWANDA YAR YARA.pptxREFARAT_MUH. RISWANDA YAR YARA.pptx
REFARAT_MUH. RISWANDA YAR YARA.pptx
 
Hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA
Hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA Hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA
Hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA
Askep hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA Askep hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA
Askep hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA
Askep hemodialisis AKPER PEMKAB MUNAAskep hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA
Askep hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA
 
Lp hemodialisa
Lp hemodialisaLp hemodialisa
Lp hemodialisa
 
Artikel tentang hemodialisis
Artikel tentang hemodialisisArtikel tentang hemodialisis
Artikel tentang hemodialisis
 
Thuty
ThutyThuty
Thuty
 
Hemodialisis
HemodialisisHemodialisis
Hemodialisis
 
4.-Materi-dr.-Bagyo-1.ppt
4.-Materi-dr.-Bagyo-1.ppt4.-Materi-dr.-Bagyo-1.ppt
4.-Materi-dr.-Bagyo-1.ppt
 
KOMPREHENSIF 1 KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PASIEN OPERASI, MONITORING KE...
KOMPREHENSIF 1 KEBUTUHAN CAIRAN  DAN ELEKTROLIT PASIEN OPERASI, MONITORING KE...KOMPREHENSIF 1 KEBUTUHAN CAIRAN  DAN ELEKTROLIT PASIEN OPERASI, MONITORING KE...
KOMPREHENSIF 1 KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PASIEN OPERASI, MONITORING KE...
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 

DIALISIS EBN.ppt

  • 1. DIALISIS OLEH : DIANA RHISMAWATI D
  • 2. DEFINISI • Dialisis adalah proses pembuangan kelebihan cairan dari tubuh atau limbah dan zat tertentu dari dalam darah.
  • 3. ALASAN DILAKUKAN DIALISIS • Penyakit ginjal kronis. • Terjadi kegagalan jantung. • Keasaman darah meningkat yang menyebabkan darah tidak merespon terhadap pengobatan lainnya. • Kalium dalam darah sangat tinggi. • Untuk pencegahan pada gagal ginjal akut dimana pembentukan kemih sangat sedikit.
  • 4. Lanjutan …. • Keadaan umum buruk dan gejala klinis nyata • K serum > 6 mEq/L • Ureum darah > 200 mg/Dl • pH darah < 7,1 • Anuria berkepanjangan ( > 5 hari ) • Fluid overloaded • Peningkatan kreatinin  penurunan nilai GFR (stage IV)
  • 5. Dialisis bisa berhasil pada penderita apabila : • Penderita bisa menjalani hidup dengan normal. • Penderita bisa menjalani kembali diet dengan normal. • Tekanan darah normal kembali. • Jumlah sel darah merah cukup atau bisa ditoleransi.
  • 6. FREKUENSI DIALISIS • bervariasi tergantung seberapa banyak sisa fungsi ginjal yang ada • Biasanya hemodialisis dilakukan 2 -3 kali seminggu selama masing – masing 4 -5 jam per tindakan • Pada gagal ginjal kronis, dialisis bisa digunakan jangka panjang atau ketika sedang menunggu proses pencangkokan ginjal. • Pada gagal ginjal akut hanya bersifat sementara, bisa hanya beberapa hari atau minggu saja sampai kondisi ginjal pulih
  • 7. HAL – HAL YG MEMPENGARUHI LAMANYA WAKTU DIALISIS : • Berapa baik ginjal penderita bekerja • Berapa berat kenaikan tubuh penderita diantara dua tindakan hemodialisa • Berapa banyak racun yang ada dalam tubuh pasien • Berapa besar tubuh penderita • Tipe dialyzer yang digunakan
  • 9. Hemodialisa • Darah akan dipompa keluar dari tubuh, melewati sebuah alat dimana darah dibersihkan dari zat yang tidak diinginkan, kemudian darah yang sudah bersih di kembalikan lagi ke tubuh penderita
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13. Prinsip-prinsip Hemodialisa • Ada tiga prinsip yang mendasari kerja dari hemodialisa yaitu difusi, osmosis dan ultrafiltrasi.
  • 14. Lanj … • Toksin dan zat limbah didalam darah dikeluarkan melaui proses difusi dengan cara bergerak dari darah, yang memiliki konsentrasi tinggi, kecairan dialisat dengan konsentrasi yang lebih rendah • Air yang berlebihan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses osmosis • Pengeluaran air dapat dikendalikan dengan menciptakan gradient tekanan, Gradien ini dapat ditingkatkan melalui penambahan tekanan negatif yang dikenal sebagai ultrafiltrasi pada mesin dialisis.
  • 15.
  • 16. CARA KERJA HEMODIALISIS • Hemodialisis menggunakan mesin yang dikenal sebagai hemodialyzer yang bertindak sebagai ginjal buatan. • Darah harus disaring ke hemodialyzer, sehingga dokter akan menginstal port akses pada pembuluh darah di lengan atau kaki. • Jika seorang pasien tidak memiliki vena yang cukup besar, dokter akan membuat akses lebih besar yang dikenal sebagai fistula, dimana pembuluh darah arteri dihubungkan ke pemubuluh darah vena.
  • 17. • Namun, jika ukuran pembuluh darah masih belum tepat, dokter bisa menggunakan tabung plastik untuk menggabungkan pembuluh darah arteri dan vena. • Pilihan akhir untuk akses adalah dengan memasukkan kateter ke dalam vena leher. • Setelah pasien dihubungkan ke mesin dialisis melalui port akses, baik melalui satu atau dua jarum yang terpasang ke port, tabung akan dilekatkan pada jarum, dan darah akan meninggalkan tubuh melalui jarum dan memasuki hemodialyzer.
  • 18. • Ketika darah mencapai dialyzer, mesin akan menghilangkan limbah dan cairan dari darah. • Selanjutnya darah dikembalikan ke tubuh melalui jarum kedua, atau di port yang terletak di fistula atau melalui kateter. • Mesin dialisis akan membersihkan sebagian besar darah. Proses dapat berlangsung antara 4 sampai 5 jam, dan hanya 200 mL darah di luar tubuh pada satu waktu.
  • 19. • Waktu yang diperlukan dalam proses dialisis akan bergantung pada fungsi ginjal saat ini, berat tubuh dan tinggi badan, serta jumlah cairan yang menumpuk di antara waktu perawatan. • Setelah prosedur selesai, jarum akan dilepas dan pasien diperbolehkan pulang.
  • 20. Dialisis peritoneal • Cairan yang mengandung campuran gula dan garam akan dimasukkan ke dalam perut dan akan menyerap zat-zat racun dari jaringan. Kemudian cairan tersebut akan dikeluarkan lagi dan dibuang.
  • 21. • Peritoneal dialisis merupakan salah satu tipe dialisis, dimana darah dibersihkan di dalam tubuh. Dokter akan melakukan pembedahan untuk memasang akses berupa catheter di dalam abdomen penderita. • Pada saat tindakan, area abdominal pasien akan secara perlahan diisi oleh cairan dialisat melalui catheter. • Ada dua macam peritoneal dialysis yaitu continous peritoneal dialysis (CAPD) dan Continonus Cycling Peritoneal Dialysis. (CCPD). • Untuk Indonesia CAPD lebih lazim digunakan daripada CCPD. Pada CAPD penderita melakukan sendiri tindakan medis tanap bantuan mesin dan biasanya berlangsung 4 kali sehari masing – masing selama 30 menit.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25. CARA KERJA PERITONEAL DIALISA • Peritoneal dialisis melibatkan pembersihan ginjal dalam tubuh, tujuan membersihkan darah seperti pada hemodialisis. • Dokter akan melakukan prosedur pembedahan untuk menempatkan kateter plastik ke dalam perut, untuk dijadikan sebagai port akses. • Rongga peritoneum, yang terletak di daerah perut, diisi dengan dialisat. Dialisat merupakan cairan yang digunakan untuk membantu membersihkan darah dengan menarik limbah keluar dari darah.
  • 26. • Rongga peritonium bertindak sebagai membran, di mana darah mengalir dan dibersihkan oleh dialisat, yang kemudian dikembalikan ke tubuh. Proses ini biasanya membutuhkan waktu antara 4 dan 6 jam dalam sehari. • Setelah selesai, solusi cairan (fluid solution) akan dikeringkan dari perut. Proses pengeringan perut ini membutuhkan waktu sekitar 30 sampai 40 menit. • Setelah proses selesai, kateter akan diangkat dan pasien dapat melanjutkan aktivitas rutin mereka
  • 27. MASALAH YG MUNGKIN TERJADI PADA DIALISIS • Untuk mencegah infeksi dalam aliran darah dan penyempitan pembuluh darah, akses hemodialisis permanen lebih disukai daripada penggunaan kateter jangka pendek. • Akses permanen ke sistem vaskular pasien bisa dilakukan dengan dua cara yaitu melalui arteriovenous fistula dan arteriovenous graft. •
  • 28.
  • 29.
  • 30. Arteriovenous Fistula • Arteriovenous (AV) fistula menghubungkan pembuluh darah vena secara langsung dengan pembuluh arteri di bawah kulit. • Pembuluh darah yang digunakan adalah pembuluh darah besar, biasanya dari lengan di pergelangan tangan atau dari lengan dekat siku.
  • 31.
  • 32.
  • 33. Arteriovenous Graft • Arteriovenous (AV) graft adalah cangkok sintetis yang menghubungkan pembuluh darah arteri ke pembuluh darah vena. • Jika kualitas pembuluh darah vena pasien buruk, artinya terlalu sempit atau terlalu tipis, maka AV graft akan dipilih sebagai akses dialisis. • AV graft juga merupakan pilihan yang biasanya dilakukan pada pasien dengan riwayat merokok atau diabetes.
  • 34.
  • 35. Rentang Waktu • Setelah AV fistula dipasang, dibutuhkan waktu minimal 8 hingga 12 minggu agar cukup besar dan kuat untuk digunakan dalam dialisis. Sedangkan AV graft bisa digunakan minimal 2 minggu setelah dilakukan pencangkokan. • AV fistula lebih tahan lama jika dibandingkan AV graft. Menurut U.C San Diego Vascular Surgery Department, setengah dari keseluruhan pencangkokkan AV graft akan menggumpal pada tahun pertama. •
  • 36. Pengkajian Pre HD • Riwayat penyakit, tahap penyakit • Usia • Keseimbangan cairan, elektrolit • Nilai laboratorium: Hb, ureum, creatinin, PH • Keluhan subyektif: sesak nafas, pusing, palpitasi • Respon terhadap dialysis sebelumnya. • Status emosional • Pemeriksaan fisik: BB, suara nafas, edema, TTV, JVP • Sirkuit pembuluh darah.
  • 37. Pengkajian Post HD • Tekanan darah: hipotensi • Keluhan: pusing, palpitasi • Komplikasi HD: kejang, mual, muntah, fatigue, dsb
  • 38. Evaluasi yang diinginkan • Kadar ureum, kreatinin berkurang dan keseimbangan elektrolit dalm keadaan memuaskan. • Kelebihan cairan teratasi (menurun) • Bahan-bahan toksik keluar dan status kesehatan pasien membaik. • Sarana hubungan sirkulasi tetap baik dan paten • Seluruh prosedur dilaksanakan dengan asepsis. • Pasien mampu merawat diri sendiri.
  • 39. Diagnosa Keperawatan Pre Hemodialisa; • 1) kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan regulasi cairan. • 2) Cemas b.d krisis situasional
  • 40. Intra Hemodialisa; • 1) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kelemahan proses pengaturan. • 2) Ketidakberdayaan berhubungan dengan perasaan kurang kontrol, ketergantungan pada dialysis, sifat kronis penyakit • 3) Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan sistem imun.
  • 41. Post Hemodialisa; • 1) Resiko cedera berhubungan dengan akses vaskuler dan komplikasi sekunder terhadap penusukan.
  • 42. EBN dikaitkan dengan materi Dialisis • The Effect of Breathing and Range Of Motion (ROM) Exercise toward Intradialysis Fatigue Level in Hemodialysis Unit of dr. Adjidarmo Regional Public Hospital, Banten • https://www.atlantis- press.com/proceedings/icosihsn- 19/articles
  • 43. • Patient with kidney failure undergoing Hemodialysis suffering from fatigue. PROBLEMS
  • 44. • To determine the effect of breathing exercise and ROM exercise towards the decrease of fatigue level intradialysis in Hemodialysis unit at dr. Adjidarmo Regional Public Hospital, Banten PURPOSE of THE STUDY
  • 46. The measuring instruments used are Fatigue Severity Scale (FSS). Pre experimental design, without control group Intervention, which are breathing exercise and range of motion exercise Univariate and bivariate METHODOLOGY
  • 48.
  • 50. there was different fatigue levels before and after the intervention (p value = 0.001 5 components mentioned in instruments : age, sex, education, occupation, length of Hemodialysis sex and occupation show no correlation effect to patients fatigue level age, education and length of Hemodialysis give correlation effect towards patients fatigueness. With alpha 0,05, age gets p value 0.032, while education gets 0.021 and length of Hemodialysis 0.035.
  • 51. CONCLUSION a significant correlation between breathing exercise and ROM exercise to decrease the intradialysis fatigue level, there was different fatigue levels before and after the intervention (p value = 0.001; α 0.05) There was a significant correlation between age, education and length of hemodialysis as the confounding of breathing exercise and ROM exercise to decrease the intradialysis fatigue level. Based on the results of research, there was a significant correlation between sex and occupation as the confounding of breathing exercise and ROM exercise to decrease the intradialysis fatigue level.
  • 52. The results of the research may become the basis for improving the quality of hemodialysis nursing care Breathing exercise and Range of Motion (ROM) exercise can be used as an alternative nursing treatment in reducing fatigue to a lower level. However, the procedures for the research should be improved RECOMMENDATION