2. Kreativitas menurut Gallagher merupakan
berhubungan dengan kemampuan untuk
menciptakan, mengadakan, menemukan sesuatu
yang baru dan atau untuk menghasilkan sesuatu
melalui keterampilan imajinatif. Hal ini berarti
kreativitas berhubungan dengan pengalaman
mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas
individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan
dengan diri sendiri, dengan alam dan orang.
3. Hasil penelitian Samples (1997), menyimpulkan
bahwa proses dan fungsi belahan otak kanan
ditingkatkan maka kualitas diri seseorang juga akan
meningkat, seperti berbagai keterampilan kinerja
pun bertambah dan peserta didik memperlihatkan
kecenderungan mengeksplorasi materi berbagai
bidang dengan lebih mendalam, serta lebih tekun.
Hal ini juga ditegaskan dengan hasil penelitian Jung,
yang menyimpulkan bahwa ada kaitan antara
kreativitas dengan fungsi dasar manusia, yaitu
berpikir (thinking), merasa (feeling), menginderakan
(sensing) dan intuisi (intuiting).
4. Menurut tahapan kognitif dalam teori Piaget, pada
saat anak berusia 4-6 tahun merupakan masa
perkembangan kognitif yang berada pada fase pra-
operasional. Tahap ini ditandai dengan kemampuan
anak dalam menghadirkan benda, objek, serta orang
secara mental.
5. Anak telah memiliki kemampuan untuk membayangkan benda,
objek, orang serta peristiwa di dalam pikirannya walaupun
semuanya tidak hadir secara empirik atau secara fisik di hadapan
anak. Anak yang berada pada fase pra-operasional berpikir secara
simbolik yang dihadirkan dalam berbagai bentuk fantasi maka
kemampuan ini merupakan pintu untuk menumbuhkan kreativitas
anak. Hal ini sejalan dengan hakikat dari kreativitas dimana
kreativitas merupakan hasil dari belahan otak bagian kanan.
Operasi otak pada bagian kanan ini menyebabkan orang dapat
melakukan berbagai imajinasi atau fantasi sehingga dapat
menciptakan berbagai hal yang unik. Fantasi atau imajinasi yang
hadir pada fase pra-operasional tampil dalam berbagai berbagai
aktivitas anak seperti ketika anak berbicara, bermain atau
melakukan suatu kegiatan yang lain. Semua hal tersebut adalah
refleksi dan kreativitas anak.
6. Periode Kreativitas Anak
Perkembangan Kreativitas Anak Usia 1 Tahun
Kreativitas anak usia dini ini menjadi pengalaman anak untuk memakai
seluruh anggota tubuhnya. Anak akan lebih tertarik untuk mengunyah,
menggenggam, meremas dan juga menghentak ketika ingin menciptakan
sesuatu.
Perkembangan Kreativitas Anak Usia 2 Tahun
Perkembangan kreativitas anak usia dini khususnya 2 tahun biasanya
sedang menyukai mencoret coret sesuatu. Coretan yang dihasilkan anak
usia ini biasanya juga masih tidak teratur dan acak.
7. Periode Kreativitas Anak
Perkembangan Kreativitas Anak Usia 3 Tahun
Kreativitas anak usia dini yakni 3 tahun masih serupa dengan usia dua tahun
yakni menggambar di berbagai tempat.
Sedangkan untuk pergerakan tangan ketika menggambar sudah mulai
memakai pergelangan tangan serta bahu. Selain itu, fokus anak saat sedang
menggambar juga sudah mulai bertambah.
Perkembangan Kreativitas Anak Usia 4 Tahun
Memasuki usia 4 tahun, perkembangan kreativitas anak usia dini yang terjadi
punya peran untuk proses belajar dan perkembangan masa prasekolah.
Anak di masa prasekolah umumnya lebih senang mengungkapkan ide serta
menjelajah dunianya dengan lagu. Selain itu, anak juga senang berekspresi
lewat pakaian, bahasa, seni dan juga gerakan.
Anak juga sering mengekspresikan dii mereka memakai adonan, cat, krayon,
kertas, lem serta gunting. Bersamaan dengan perkembangan anak, maka
karya seni yang dihasilkan mulai terlihat memiliki banyak detail.
8. Periode Kreativitas Anak
Perkembangan Kreativitas Anak Usia 5 Tahun
Memasuki usia 5 tahun, maka perkembangan kreativitas anak usia dini
memasuki tahap pembelajaran serta perkembangan kreativitas anak.
Berbagai kegiatan kreatif ini nantinya akan membantu menambah
imajinasi serta mengembangkan keterampilan anak untuk memecahkan
masalah. Selain itu, anak juga akan semakin terlatih untuk berpikir
sekaligus mengembangkan keterampilan motoriknya.
Perkembangan Kreativitas Anak Usia 6 Tahun
Anak akan menghabiskan banyak waktu untuk mengembangkan serta
memperbaiki keterampilan sekaligus minat akan seni kreatif yang sudah
dipelajari.
Bahkan, anak sudah bisa menambahkan beberapa detail di karya seni
yang mungkin belum diselesaikan seperti pakaian, jari tangan dan
lainnya. Anak sudh mulai dapat bercerita lewat karya untuk menceritakan
perasaan, teman, lingkungan sekitar serta keluarga.