Model pembelajaran berbasis masalah melibatkan peserta didik dalam memecahkan masalah dunia nyata secara kolaboratif. Pendekatan ini memberikan manfaat seperti pembelajaran yang bermakna, integrasi pengetahuan dan keterampilan, serta peningkatan kemampuan berpikir kritis. Prosesnya meliputi orientasi masalah, penyelidikan mandiri dan kelompok, pertukaran pengetahuan, serta evaluasi proses dan hasil pemecahan masalah.
Pembelajaran berbasis masalah (PBM) merupakan pendekatan yang menyajikan masalah kontekstual untuk memotivasi siswa belajar secara berkelompok dalam menyelesaikan masalah nyata. Penilaian dilakukan dengan melihat penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui berbagai metode seperti UAS, UTS, kuis, laporan, dan penilaian mandiri maupun antar teman.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dimana peserta didik diajak untuk memecahkan masalah nyata secara kolaboratif. PBL memiliki kelebihan seperti membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna, memungkinkan integrasi pengetahuan dan keterampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Proses PBL terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, pendefinis
Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning/PBL). PBL adalah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar dengan bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah nyata. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, kelebihan, langkah operasional, contoh penerapan, sistem penilaian, dan peran guru dalam PBL.
Pembelajaran berbasis masalah (PBM) merupakan pendekatan yang menyajikan masalah kontekstual untuk memotivasi siswa belajar secara berkelompok dalam menyelesaikan masalah nyata. Penilaian dilakukan dengan melihat penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui berbagai metode seperti UAS, UTS, kuis, laporan, dan penilaian mandiri maupun antar teman.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dimana peserta didik diajak untuk memecahkan masalah nyata secara kolaboratif. PBL memiliki kelebihan seperti membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna, memungkinkan integrasi pengetahuan dan keterampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Proses PBL terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, pendefinis
Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning/PBL). PBL adalah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar dengan bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah nyata. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, kelebihan, langkah operasional, contoh penerapan, sistem penilaian, dan peran guru dalam PBL.
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahDesy Aryanti
Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) melibatkan peserta didik dalam pemecahan masalah dunia nyata dalam kelompok kecil. PBL terdiri dari lima fase: orientasi masalah, pendefinisian masalah, penyelidikan mandiri, pengembangan hasil, dan penilaian. Penilaian PBL mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta dilakukan secara autentik seperti portofolio dan penilaian peer.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PjBL) yang merupakan metode pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai media untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. PjBL menggunakan masalah sebagai awal untuk mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah operasional PjBL dan manfaat serta tantangan d
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar. Model ini memiliki kelebihan seperti pembelajaran menjadi lebih bermakna, peserta didik dapat mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Proses pembelajarannya meliputi orientasi masalah, pengorganisasian tugas, penyel
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW IIdina suci
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang mempelajari sub konsep ciri-ciri makhluk hidup menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan tipe jigsaw II.
2. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran (group investigation dan jigsaw II) sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.
3. Populasinya adal
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa secara terpadu dan bermakna.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar. Pembelajaran berbasis masalah memiliki kelebihan seperti membuat pembelajaran menjadi bermakna, mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah operasional model pembelajaran
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar. Pembelajaran berbasis masalah memiliki kelebihan seperti membuat pembelajaran menjadi bermakna, mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah operasional model pembelajaran
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahDesy Aryanti
Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) melibatkan peserta didik dalam pemecahan masalah dunia nyata dalam kelompok kecil. PBL terdiri dari lima fase: orientasi masalah, pendefinisian masalah, penyelidikan mandiri, pengembangan hasil, dan penilaian. Penilaian PBL mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta dilakukan secara autentik seperti portofolio dan penilaian peer.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PjBL) yang merupakan metode pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai media untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. PjBL menggunakan masalah sebagai awal untuk mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah operasional PjBL dan manfaat serta tantangan d
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar. Model ini memiliki kelebihan seperti pembelajaran menjadi lebih bermakna, peserta didik dapat mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Proses pembelajarannya meliputi orientasi masalah, pengorganisasian tugas, penyel
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN JIGSAW IIdina suci
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang mempelajari sub konsep ciri-ciri makhluk hidup menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan tipe jigsaw II.
2. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran (group investigation dan jigsaw II) sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.
3. Populasinya adal
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa secara terpadu dan bermakna.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar. Pembelajaran berbasis masalah memiliki kelebihan seperti membuat pembelajaran menjadi bermakna, mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah operasional model pembelajaran
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar. Pembelajaran berbasis masalah memiliki kelebihan seperti membuat pembelajaran menjadi bermakna, mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah operasional model pembelajaran
Modul ini membahas model-model pembelajaran berbasis SCL dan riset yang terdiri dari 10 model pembelajaran SCL dan pembelajaran berbasis riset. Metode yang digunakan dalam pelatihan adalah diskusi kelompok dan pembelajaran kolaboratif dengan menilai peserta melalui pre-test dan post-test serta observasi keaktifan."
Dokumen tersebut merangkum pengertian dan karakteristik pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Model pembelajaran ini berfokus pada penyajian masalah nyata yang memecahkan masalah tersebut membutuhkan kerja sama antar siswa. Tujuannya adalah membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah secara mandiri.
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar pembelajaran dan model pembelajaran PAIKEM. PAIKEM adalah model pembelajaran berbasis kompetensi yang bertujuan membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif melalui kegiatan belajar yang aktif, inspiratif, interaktif, kritis, efektif dan menyenangkan. Model ini menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis kompetensi dan memiliki karakter
Model pembelajaran berbasis portofolio melibatkan siswa secara aktif dalam seluruh proses pembelajaran melalui kegiatan kelompok, pengumpulan informasi, dan penyajian hasil karya. Metode ini bertujuan meningkatkan keterampilan siswa dan pemahaman tentang masalah di lingkungan sekitar melalui pengalaman belajar nyata. Model ini memiliki kelebihan seperti mendorong kolaborasi antarsiswa dan meningkatkan keterampilan ber
Buku panduan ini membahas model pembelajaran berbasis kompetensi (CBL) yang merupakan kombinasi dari model pembelajaran berbasis masalah dan kolaboratif jigsaw. CBL bertujuan untuk mengembangkan kompetensi siswa secara individual dengan menggunakan masalah nyata sebagai trigger pembelajaran serta menekankan kerja sama tim."
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel revsadiman dimas
Dokumen ini memberikan panduan untuk menganalisis buku guru dan buku siswa untuk mata pelajaran tertentu. Terdapat format untuk menganalisis kesesuaian buku dengan standar kompetensi, indikator, dan materi pelajaran. Analisis ini bertujuan untuk mengevaluasi kecukupan dan kedalaman materi serta rekomendasi tindak lanjut.
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil revsadiman dimas
Dokumen tersebut membahas konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar peserta didik menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penilaian autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Penilaian autentik lebih bermakna dibandingkan tes pilihan ganda dan sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
Model pembelajaran penemuan (discovery learning) adalah metode di mana siswa belajar secara aktif dengan menemukan konsep atau prinsip melalui eksplorasi dan penyelidikan mandiri daripada diberitahu secara langsung oleh guru. Metode ini memberikan manfaat seperti meningkatkan pemahaman siswa dan motivasi belajar, namun juga memiliki tantangan seperti kurang efisien untuk kelas besar. Model ini melibatkan langkah-langkah se
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis proyek, yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media untuk membantu siswa belajar melalui eksplorasi, evaluasi, interpretasi, dan sintesis informasi. Metode ini dirancang untuk memecahkan masalah kompleks dan mengintegrasikan berbagai materi pelajaran. Dokumen tersebut juga membahas keuntungan dan tantangan model pembelajaran ini serta cara menilai hasil proyek siswa
2.1 konsep pendekatan scientific rev finalsadiman dimas
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan ilmiah dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Pendekatan ilmiah mencakup 5 langkah yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran dengan tujuan membentuk peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas rasional pengembangan Kurikulum 2013 di Indonesia. Kurikulum 2013 dirancang untuk mengatasi tantangan internal dan eksternal pendidikan, seperti tuntutan standar nasional pendidikan dan perkembangan peserta didik, serta persaingan global. Kurikulum 2013 mengubah pola pikir perumusan kurikulum, memperkuat proses pembelajaran, dan menyesuaikan beban belajar guru dan siswa dibandingkan kurikulum sebelumnya.
Dokumen ini membahas tentang perubahan mindset guru untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan melalui pelatihan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas implementasi kurikulum dan tingkat keberterimaan siswa melalui lima tahapan yaitu menerima, merespon, menghargai, mengorganisasi, dan mengkarakterisasi. Guru dituntut memiliki kemauan dan kegigihan untuk melatih diri selama pelatihan dengan
Penerapan manajemen berbasis sekolah di man pangkalan balai kabupaten banyua...sadiman dimas
1. MAN Pangkalan Balai menerapkan manajemen sumber daya manusia untuk mencapai visi dan misi sekolah dengan mengelola tenaga pendidik dan tenaga kependidikan agar sesuai dengan kebutuhan sekolah. 2. Sekolah mengambil langkah teknis seperti mengukur kinerja guru dengan absensi sidik jari dan memberikan teladan kepada guru untuk datang dan pulang tepat waktu. 3. MAN Pangkalan Balai juga menerap
Dokumen tersebut membahas tentang peran guru dalam mendidik siswa untuk membentuk karakter yang baik seperti kerja keras, mandiri, dan memiliki rasa malu. Dokumen juga menyinggung pentingnya guru dapat menjadi teladan yang baik bagi siswa untuk meniru hal-hal positif. Selain itu, dokumen menyarankan agar guru dapat berinovasi dalam proses pembelajaran dan menghindari penyakit seperti kurang rapi,
Dokumen tersebut berisi kuesioner untuk mengetahui tipe gaya belajar seseorang yaitu auditif, visual, atau kinestetik melalui 30 pernyataan yang dijawab dengan skala 1-4. Setelah dijawab, skor tiap tipe dihitung lalu dibandingkan persentasenya untuk menentukan tipe dominan.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan pendidikan dan program untuk generasi muda di sekolah, termasuk mengenai tanda-tanda kehancuran bangsa, fungsi kegiatan ekstrakurikuler, jenis kegiatan ekstrakurikuler, prinsip kegiatan ekstrakurikuler, daftar ekstrakurikuler di SMAN 2 Banyuasin, dan pentingnya pembentukan karakter pada anak melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Teks ini membahas tentang pentingnya mengaktifkan otak kanan dan kiri secara seimbang. Otak kanan dan kiri memiliki peran yang berbeda, di mana otak kiri lebih bersifat logis, analitis, dan fokus sementara otak kanan lebih bersifat kreatif, imajinatif, dan holistik. Teks ini memberikan tips untuk mengaktifkan otak kanan dengan melakukan aktivitas yang berbeda dari biasanya seperti bermain, mendengarkan
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
1. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH
(PROBLEM BASED LEARNING)
2. Definisi/Konsep
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah
pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah
kontekstual sehingga merangsang peserta didik
untuk belajar.
Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran
berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim
untuk memecahkan masalah dunia nyata (real
world)
2
3. KELEBIHAN PBL
1) Dengan PBL akan terjadi pembelajaran
bermakna. Peserta didik/mahapeserta didik yang
belajar memecahkan suatu masalah maka mereka
akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya
atau berusaha mengetahui pengetahuan yang
diperlukan. Belajar dapat semakin bermakna dan
dapat diperluas ketika peserta didik/mahapeserta
didik berhadapan dengan situasi di mana konsep
diterapkan
3
4. KELEBIHAN PBL
(2) Dalam situasi PBL, peserta didik/mahapeserta
didik mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan
secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks
yang relevan
(3) PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis,
menumbuhkan inisiatif peserta didik/mahapeserta didik
dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan
dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam
bekerja kelompok.
4
5. Langkah-langkah Operasional dalam
Proses Pembelajaran
1. Konsep Dasar (Basic Concept)
Fasilitator memberikan konsep dasar, petunjuk,
referensi, atau link dan skill yang diperlukan dalam
pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar
peserta didik lebih cepat masuk dalam atmosfer
pembelajaran dan mendapatkan ‘peta’ yang akurat
tentang arah dan tujuan pembelajaran
5
6. Langkah-langkah Operasional dalam
Proses Pembelajaran
2. Pendefinisian Masalah (Defining the
Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario
atau permasalahan dan peserta didik melakukan
berbagai kegiatan brainstorming dan semua anggota
kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan
tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga
dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif
pendapat
6
7. . Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat
memperjelas isu yang sedang diinvestigasi. Sumber yang
dimaksud dapat dalam bentuk artikel tertulis yang tersimpan
di perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam
bidang yang relevan.
Tahap investigasi memiliki dua tujuan utama, yaitu: (1) agar
peserta didik mencari informasi dan mengembangkan
pemahaman yang relevan dengan permasalahan yang telah
didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan dengan
satu tujuan yaitu dipresentasikan di kelas dan informasi
tersebut haruslah relevan dan dapat dipahami.
7
8. 4. Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan
pendalaman materi dalam langkah pembelajaran
mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya
peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk
mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi dari
permasalahan kelompok. Pertukaran pengetahuan ini
dapat dilakukan dengan cara peserrta didik berkumpul
sesuai kelompok dan fasilitatornya.
8
9. 5. Penilaian (Assessment)
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek
pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap
(attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan
yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dengan ujian akhir semester (UAS), ujian
tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen, dan laporan.
Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari
penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software,
hardware, maupun kemampuan perancangan dan
pengujian. 9
10. Contoh Penerapan
Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam kelas,
peserta didik terlebih dahulu diminta untuk
mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu.
Kemudian peserta didik diminta mencatat masalah-
masalah yang muncul.
Setelah itu tugas guru adalah meransang peserta didik
untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang
ada. Tugas guru adalah mengarahkan peserta didik
untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan
mendengarkan pendapat yang berbeda dari mereka.
10
11. Contoh Penerapan
Memanfaatkan lingkungan peserta didik untuk memperoleh
pengalaman belajar. Guru memberikan penugasan yang
dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta
didik, antara lain di sekolah, keluarga dan masyarakat.
Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan kesempatan
bagi peserta didik untuk belajar diluar kelas. Peserta didik
diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung
tentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar
merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan peserta
didik dalam rangka mencapai penguasaan standar
kompetensi, kemampuan dasar dan materi pembelajaran.
11
12. Contoh Penerapan
12
Tahapan-Tahapan Model PBL
FASE-FASE PERILAKU GURU
Fase 1
Orientasi peserta didik kepada
masalah
Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
logistik yg dibutuhkan
Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif
dalam pemecahan masalah yang dipilih
Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik
Membantu peserta didik mendefinisikan
danmengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu
dan kelompok
Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
Membantu peserta didik dalam merencanakan
dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan, model dan berbagi tugas dengan teman
Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah dipelajari /meminta kelompok presentasi
hasil kerja
13. SISTEM PENILAIAN
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan
(knowledge), kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian
terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir
semester (UAS), ujian tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen,
dan laporan.
Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat
bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun
kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkan penilaian
terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu
keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerjasama
dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran. Bobot penilaian
untuk ketiga aspek tersebut ditentukan oleh guru mata pelajaran
yang bersangkutan.
13
14. SISTEM PENILAIAN
Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan
authentic assesment. Penilaian dapat dilakukan dengan
portfolio yang merupakan kumpulan yang sistematis pekerjaan-pekerjaan
peserta didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam
kurun waktu tertentu dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran.
Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan cara evaluasi diri (self-
assessment) dan peer-assessment.
Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri
terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada
tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh pebelajar itu sendiri dalam
belajar.
Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk
memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-
tugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam
kelompoknya
14