Friends of St. Patrick Young Ambassador 2013 Northern IrelandKelsey Kelleher
Kelsey Kelleher, Phoenix Arizona's Young Ambassador to Northern Ireland's St. Patrick Centre. Travel Attractions, photos, and info about the beautiful sights of Ulster.
Friends of St. Patrick Young Ambassador 2013 Northern IrelandKelsey Kelleher
Kelsey Kelleher, Phoenix Arizona's Young Ambassador to Northern Ireland's St. Patrick Centre. Travel Attractions, photos, and info about the beautiful sights of Ulster.
2. Program Pengajaran adalah perangkat
kegiatan belajar mengajar yang direncanakan
untuk mencapai tujuan yang kita sebut
dengan tujuan instruksional.
program pengajaran disusun dalam 2 tahap
yaitu :
Program Semester
Program tatap muka ( Penjabaran dari
program semester)
3. Secara garis besar dapat disimpulkan
funsinya adalah sebagai petunjuk arah
kegiatan dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang dilakukan dan sebagai
pedoman keefektifan kegiatan belajar
mengajar.
4. Pengembangan instruksional adalah cara
yang sistematis dalam
mengidentifikasi, mengembangkan dan
mengevaluasi seperangkat materi dan
strategi yang diarahkan untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
5. Tingkatan Sistem, untuk menghasilkan sistem
pembelajaran yang besar.
Tingkatan Kelas, berupa penilaian tingkat
kemampuan awal siswa.
Tingkatan Produk, untuk memproduksi satu
atau lebih produk pembelajaran tertentu.
Tingkatan Organisasi
6. Teknologi dapat dijadikan alat untuk
pemanfaatan pengetahuan dan ilmu
pengetahuan. Salisbury (2002:7)
mengungkapkan bahwa teknologi adalah
penerapan ilmu atau pengetahuan yang
terorganisir secara sistematis untuk
penyelesaian tugas-tugas secara praktis.
7. CBSA adalah pendekatan pengajaran yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
aktif terlibat secar
fisik, mental, intelektual, dan emosional
dengan harapan siswa memperoleh
pengalaman belajar secara maksimal, baik
dalam ranah kognitif, afektif, maupun
psikomotor.
8. ◦ Indikator CBSA
Indikator CBSA akan dilihat dari 5 komponen
yaitu : Aktivitas belajar anak didik , Aktivitas
Guru Mengajar, Program Belajar, Suasana
Belajar, Sarana Belajar
◦ Prinsip-prinsip CBSA
Bahwa prinsip CBSA adalah tingkah laku
belajar yang mendasarkan pada kegiatan-
kegiatan yang nampak, yang
menggambarkan tingkat keterlibatan siswa
dalam proses belajar-mengajar baik
intelektual-emosional maupun fisik.
9. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku seseorang atau
sekelompok orang untuk mencapai tujuan
tertentu pada situasi tertentu.
Di bidang pengajaran kelas dan
kepemimpinan, mengarah pada terbentuknya
teori dan model-model pengajaran
10. 1. Pandangan ke masa depan dan memiliki visi
2. Berkemampuan bekerja keras.
3. Tekun dan tabah, tak mudah putus asa.
4. Memiliki disiplin
5. Memiliki sikap kepelayanan : Care
(Kepedulian), Courtesy
(Sopan, Berbudi), Concern (Perhatian yang
besar), Friendliness (Sikap bersahabat) dan
Helpfulness (Sedia membantu).
11. Pendekatan kepemimpinan disini adalah
sudut pandang terhadap kepemimpinan, yang
mana pendekatan kepemimpinan ini ada 3
yaitu: Pertama, yaitu pendekatan sifat yang
menfokuskan pada karakteristik pribadi
pemimpin. Kedua, yaitu pendekatan perilaku
dalam hubungannya dengan
bawahannya. Ketiga, Pendekatan
situasional, perilaku seorang pemimpin
dengan karakteristik situasional.
12. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai
cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran
13. Metode Ceramah
Metode Pembelajaran Ceramah Plus
• Metode Tanya Jawab
• Metode Diskusi
• Metode Pemberian Tugas Belajar dan
Resitasi
• Metode Karyawisata
• Metode Role Playing
• Metode Pembelajaran Brainstorming
14. Media pembelajaran adalah suatu yang dapat
diinderai, khususnya penglihatan dan
pendengaran baik yang terdapat di dalam
maupun di luar kelas, yang digunakan
sebagai alat bantu penghubung (medium
komunikasi) dalam proses interaksi belajar-
mengajar untuk meningkatkan efektifitas
hasil belajar siswa.
16. Efektivitas Media Pembelajara
Taraf Berpikir Siswa
Interaktivitas Media Pembelajaran
Ketersediaan Media Pembelajaran
Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran
Kemampuan Guru Menggunakan Media
Pembelajaran
Alokasi Waktu
Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran
Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran
Kualitas Teknis Media Pembelajaran
17. Alat pembelajaran adalah setiap peralatan
yang dapat menunjang efektivitas dan
efisiensi pembelajaran.
Klasifikasi Alat Pembelajaran
Visual
Audio
Audio Visual
18. Pengajaran mikro (micro-teaching)
merupakan salah satu bentuk model praktek
kependidikan atau pelatihan mengajar.
Cooper dan Allen (1971), mendefinisikan
“pengajaran mikro (micro-teaching) adalah
suatu situasi pengajaran yang dilaksanakan
dalam waktu dan jumlah siswa yang
terbatas, yaitu selama 5-20 menit dengan
jumlah siswa sebanyak 3-10 orang”.
19. Tujuan umum pengajaran mikro (micro
teaching) adalah untuk memberikan kesempatan
kepada mahasiswa (calon guru atau dosen untuk
berlatih mempraktikan beberapa keterampilan
dasar mengajar di depan teman-temannya dalam
suasana yang
Constructive, supportive, dan bersahabat.
Sehingga mendukung kesiapan
mental, keterampilan dan kemampuan
performance yang ter-integrasi untuk belajar
praktik mengajar Sesungguhnya di
sekolah/institusi pendidikan.
20. Pengajaran
No Komponen Real Micro
1
2
3
4
5
6
Siswa / audience
Kompetensi dasar
Indikator hasil belajar
Materi
Waktu
Keterampilan mengajar
30 – 40 orang
2 – 4 kd
1-9 ihb
Luas
30 – 50 menit
Terintegrasi
10 – 15 orang
1 kd
1 – 3 ihb
Terbatas
10 – 15 menit
Terisolasi
Perbandingan Micro Teaching dengan Real Teaching
21. Desain pembelajaran lazimnya dimulai dari
kegiatan analisis yang digunakan untuk
menggambarkan masalah pembelajaran
sesungguhnya yang perlu dicari solusinya.
Setelah dapat menentukan masalah yang
sesungguhnya maka langkah selanjutnya
adalah menentukan alternaif solusi yang akan
digunakan untuk mengatasi masalah
pembelajaran.
22. Terdapat lima variable pembelajaran yang
utama, yakni:
a. Tujuan Pembelajaranb.Isi Ajaran
c.Rancangan Pembelajaran
d.CaraMengajar
e.EvaluasiHasil Belajar
24. Analisis Hari Efektif dan Analisis Program
Pembelajaran
Membuat Program Tahunan, Program
Semester, Program Tagihan
Menyusun Silabus
Menyusun Rencana Pembelajaran
Penilaian Pembelajaran
25. Secara umum strategi diartikan sebagai suatu
garis haluan untuk bertindak dalam usaha
mencapai sasaran yang telah ditentukan.
26. 4 Strategi dasar dalam proses belajar-
mengajar, yaitu :
Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi
dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan
kepribadian anak didik sebagaimana yang
diharapkan.
Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar
berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup
masyarakat.
Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan
tehnik belajar mengajar yang dianggap paling
tepat dan efektif sehingga bisa menjadi
pegangan guru dalam kegiatan mengajarnya.
Menetapkan norma-norma dan batas-batas
keberhasilan serta standar keberhasilan hingga
dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam proses
evaluasi hasil belajar-mengajar.
27. Belajar mengajar memiliki tujuan
Ada suatu prosedur telah ditetapkan
Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan
penggarapan materi yang khusus.
Ditandai dengan aktifitas anak didik
Dalam kegiatan belajar mengajar guru
sebagai pembimbing
Dalam kegiatan belajar diperlukan disiplin.
Ada batas waktu.
Evaluasi
28. Pendidikan oang dewasa adalah apa yang
dipelajari pelajar, bukan apa yang diajarkan
pengajar. Artinya, hasil akhir yang dinilai
adalah apa yang diperoleh orang dewasa
dan pertemuan pendidikan/pelatihan, bukan
apa yang dilalukukan pengajar, pelatih atau
penceramah dalam pertemuannya.
29. Konsep diri
Orang dewasa memiliki sejumlah pengalaman
dan pemahaman
Kebutuhan untuk belajar akan lebih banyak
berorientasi pada tugas perkembangan dari
peran social
Perspektif orang dewasa dalam menggunakan
pengetahuan berubah dari penerapan yang
tertunda menjadi penerapan segera
30. Dalam pembelajaran orang dewasa, banyak
metode yang diterapkan. Secara garis besar
metode yang paling sering digunakan dalam
pembelajaran orang dewasa adalah metode
Ceramah tanyajawab, Demonstrasi, Diskusi
kasus, Percobaan, Keterampilan, seminar dan
lain-lain.
31. pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan
upaya-upaya untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar (pembinaan
rapport, penghentian perilaku peserta didik
yang menyelewengkan perhatian
kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian
tugas oleh peserta didik secara tepat
waktu, penetapan norma kelompok yang
produktif), didalamnya mencakup pengaturan
orang (peserta didik) dan fasilitas.
32. Dasar dari pendekatan yaitu bahwa perilaku
yang baik dikelas sebagian dapat dibentuk
dengan cara memberikan ganjaran atau tidak.
Teknik mendekati.
Teknik memberikan isyarat.
Teknik mengadakan humor.
Teknik tidak mengacuhkan.
Teknik yang keras.
Teknik mengadakan diskusi secara terbuka.
Teknik memberikan penjelasan tentang
prosedur
Mengadakan analisis.
Mengadakan perubahan kegiatan.
Teknik menghimbau.
33. Mengenali secara tepat berbagai jenis
masalah pengelolaan kelas baik yang bersifat
perorangan maupun kelompok
Memahami pendekatan mana yang cocok dan
tidak cocok untuk jenis masalah tertentu
Memilih dan menetapkan pendekatan yang
paling tepat untuk memecahkan masalah
yang dimaksud.
34. Behavior-Modification Approach (Behaviorism
Approach)
Socio-Emotional Climate Approach
(Humanistic Approach)
Group Process Approach