Dokumen tersebut membahas tentang ergonomi dan fisiologi kerja. Secara ringkas, ergonomi adalah ilmu yang mempelajari penyesuaian antara pekerjaan, lingkungan, dan manusia untuk mencapai efisiensi dan kesejahteraan. Prinsip ergonomi mencakup penyesuaian tempat kerja, peralatan, dan pekerjaan sesuai kondisi tubuh manusia untuk mencegah gangguan kesehatan dan meningkatkan produktivitas.
2. Ergonomi/Agust.Doc 2
I. PENGERTIAN
Masalah :
Pekerjaan yang dilakukan manusia.
Peralatan kerja import.
Pekerja tetap sehat dalam bekerja.
Pekerja berproduktivitas tinggi.
Ergonomi:
Ilmu yang mempelajari penserasian antara pekerjaan dengan
lingkungan terhadap orang dan sebaliknya.
Menurut ILO, Ergonomi:
Adalah penerapan ilmu biologi manusia sejalan dengan ilmu rekayasa
untuk mencapai penyesuaian bersama antara pekerjaan dan manusia
secara optimum, dengan tujuan agar bermanfaat demi efisiensi dan
kesejahteraan.
3. Ergonomi/Agust.Doc 3
Segitiga
Ergonomi
Manusia : Dokter dan Paramedis
Mesin : Ahli Teknik
Lingkungan Kerja : Ahli Hiperkes
dan KK
Tujuan :Efisiensi dan kesejahteraan yang berkaitan erat dengan
produktivitas dan kepuasan kerja.
Sasaran : Seluruh tenaga kerja baik sektor formal, informal dan
tradisional.
Pendekatan Ergonomi : Mengacu pada konsep total manusia, mesin dan
lingkungan yang bertujuan agar pekerjaan dalam industri dapat berjalan
secara efisien, selamat dan nyaman.
Caranya adalah menciptakan kondisi optimal bagi pekerja, antara lain:
Mengurangi beban kerja.
Memperbaiki sikap kerja.
Menyediakan saran psikosensoral pada pemakaian instrumen.
Mencegah mengingat informasi yang tidak diperlukan.
Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai.
7. Ergonomi/Agust.Doc 7
II. KELAINAN YANG SERING TERJADI PADA
BERBAGAI PEKERJAAN
Sering pekerja menghadapi desain kondisi pekerjaan yang tidak
ergonomis. Hal ini menyebabkan beberapa kelainan pada
tangan, tungkai, sendi, punggung atau bagian tubuh lainnya,
terutama disebabkan oleh:
Pengulangan pekerjaan yang menggunakan peraratan bergetar.
Peralatan atau tenaga yang membutuhkan memutar tangan.
Menggunakan tenaga pada posisi yang tidak tepat.
Penekanan lebih pada bagian tangan, punggung, kaki atau
sendi.
Bekerja di luar jangkauan tangan atau di atas kepala.
Bekerja dengan kecenderungan memakai punggung.
Mengangkat dan mendorong beban kerja.
8. Ergonomi/Agust.Doc 8
No Kelainan Gejala Penyebab
1. Bursitis.
Pembengkakan bursa antara
kulit dan tulang atau tendon
dan tulang.
Bisa dilutut, siku, bahu
Nyeri dan bengkak
pada tempat yang
sakit
Berlutut, tekukan pada
siku, gerkan bahu yang
berulang.
2. Carpal tunnel syndrome.
Penekanan syaraf yang
melewati pergelangan tangan.
Rasa tertusuk,
nyeri, kaku
Pengulangan pekerjaan
pergelangan tangan
dengan menggunakan
peralatan yang bergetar.
3. Celulitis.
Infeksi telapak tangan karena
mencuci berulang
Nyeri dan bengkak
di telapak tangan
Menggunakan peralatan
tangan, palu.
4. Epicondilitis.
Bengkak di daerah dimana
tendon dan tulang bersatu . Bila
di siku (tennis elbow)
Nyeri dan bengkak
di pinggiran luka
Pengulangan pekerjaan.
5. Ganglion.
Kista di selaput sendi atau
tendon.
Biasanya di punggung, tangan
dan tungkai.
Keras, kecil,
bengkak
sekelilingnya,
biasanya nyeri
Pengulangan gerakan
tangan.
9. Ergonomi/Agust.Doc 9
No Kelainan Gejala Penyebab
6. Osteo arthitis.
Kerusakan sendi akibat
parut di sendi dan
tumbuh tulang.
Kaku dan nyeri tulang
belakang, leher dan sendi
lain.
Beban lebih dalam jangka
lama ar itualng belakang
dan sendi lain.
7. Tendonitis.
Bengkak di area otot
dan sendi bersatu.
Nyeri, bengkak, ngilu dan
bengkak dari tangan,
kaki, lengan, susah
digerakkan.
Gerakan pengulangan.
8. Tenosynovitis.
Bengkak tendon atau
selaputnya.
Nyeri, bengkak, ngilu,
nyeri hebattangan, susah
digerakkan.
Pengulangan gerakn,
Mengangkat beban yang
tiba-tiba meningkat atau
pengenalan proses baru.
9. Tenson neck.
Bengkak di otot dan
tendon di leher bahu.
Nyeri terlokalsir di leher
atau bahu.
Harus mempertahankan
posisi tegak.
10. Triger finger.
Bengkak di tendon atau
selaput dari jari
Tidak bisa menggerakkan
jari secara pelan tanpa
rasa nyeri.
Pengulangan gerakan,
pegangan terlalu lama,
terlalu keras, terlalu
sering.
10. Ergonomi/Agust.Doc 10
No Kelainan Gejala
11. Algias Penyakit pada juru ketik, sekretaris, pekerja yang
posturnya membungkuk ke depan, vertebral syndrome
pada pembawa barang, pengantar barang dan penerjun
payung.
12. Osteo articular
deviations
Scoliosis pada pemain violin dan operator kerja bangku,
bungkuk (kifosis) pada buruh pelabuhan dan pemikul
keranjang, datarnya telapak kaki pada penunggu,
pembuat roti dan pemangkas rambut.
13. Rasa nyeri pada otot
dan tendon
Rusaknya tendon avhiles bagi para penari, tendon
paada ekstensor panjang bagi para drummer,
tenosyinvitis pada pemoles kaca, pemain piano dan
tukang kayu.
14. Iritasi pada cabang
saraf tepi
Saraf ulnar bagi para pengemudi kendaraan, tukang
kunci, tukang pandai besi, reparasi arloji, penjilidan
buku, pemotong kaca dan pengendara sepeda.
15. Hernia Nucleus
Pulposus/ HNP
Mengangkat tidak ergonomis
16 Low Back Pain Cara kerja tidak ergonomis
17. Repetition Strain
Injury (RSI)
Semua rasa nyeri akibat pekerjaan
11. Faktor Risiko
Faktor risiko berkaitan dengan CTD yang
terjadi di perkantoran adalah:
Repetition
Postur Janggal
Pressure yang berlebihan dan lama
Vibrasi
11
12. Risk Factors: Repetition
Pengetikan yang berulang-ulang
Data entry yang berjam-jam, dan
hari ke hari.
Pen-stempelan yang banyak.
Angkat angkut yang sering.
Pergerakan / penggunaan mouse
yang berulang-ulang.
12
13. Risk Factors:
Posisi Janggal
Membungkuk
Mengetik dengan posture pergelangan tangan pada sisi /
sendi alas yang tidak baik.
Bahu terangkat ketika mengetik
Pencapaian / posisi mouse yang jauh
Perputaran leher karena sering mengambil benda lain.
Mengangkat benda yang terlalu rendah, atau diatas bahu.
13
16. Ergonomi/Agust.Doc 16
III. PRINSIP DASAR ERGONOMI
Penerapan prinsip ergonomi dapat meningkatkan kenyamanan pekerja
secara signifikan, kesehatan, keselamatan dan produktivitas.
Contoh:
Pada posisi berdiri, pekerjaan yang teliti dataran kerja 10 – 20 cm di
atas tinggi siku dan pekerjaan berat dataran kerja 10 – 20 cm di
bawah tinggi siku.
Untuk pekerjaan rakitan, material ditempatkan di posisi otot pekerja
terkuat berkontraksi.
Peralatan yang menggunakan tangan yang tidak enak harus
dimodifikasi / diganti.
Tenaga tidak perlu dikeluarkan pada posisi canggung.
Pekerja perlu mendapat pendidikan teknik mangangkat
yang benar.
Bekerja sambil berdiri hendaknya dihindari.
Rotasi pekerjaan untuk menghindari pengulangan
yang tinggi.
Alat – alat ditempatkan didaerah jangkauan tangan.
17. Ergonomi/Agust.Doc 17
IDENTIFIKASI FAKTOR RESIKO
• Tempat Kerja
Masalah :
Nyeri punggung
Cedera karena peregangan otot
berulang
Peredaran darah di kaki
Sebab :
Desain tempat duduk yang salah
Berdiri sepanjang hari
Jangkauan yang terlalu jauh
Cahaya yang tidak memadai
2. Desain tempat duduk
Pekerja harus dapat
menjangkau pekerjaan
Posisi duduk di depan
pekerjaan
Punggung tegak dan bahu
rileks
Perlu pemahaman pada
siku, lengan atau tangan
3. Tempat Kerja Berdiri
Masalah :
Nyeri pinggang
Kaki bengkak
Permasalahan peredaran
darah
Kelelahan otot kaki
Action :
Penyediaan kursi
Alas kaki yang sesuai
Pekerja dapat
mempertahankan lengan
dan
18. Ergonomi/Agust.Doc 18
4. Peralatan Yang Menggunakan Tangan
Desain tombol, pengungkit, stir dll.
Masalah:
Peningkatan frekuensi pernapasan dan denyut jantung
Cepat lelah
Action:
• Pekerjaan berat disesuaikan dengan kapasitas kerja pekerja
• Variasi kerja berat dan ringan dalam satu hari
• Pengaturan waktu istirahat yang tepat
• Pengaturan beban angkat, frekuensi, jarak dan waktu.
5. Pekerjaan yang Memerlukan Tenaga Fisik Berat
19. Ergonomi/Agust.Doc 19
Jenis pekerjaan yang perlu dikerjakan
Bagaimana pekerjaan harus dikerjakan
Berapa macam pekerjaan yang akan dikerjakan
Perintah dalam pekerjaan yang perlu
Jenis Peralatan yang diperlukan
Fungsi Desain:
Mengizinkan pekerja dalam posisi bervariasi
Mengizinkan pekerja diberikan rangsangan mental
Mengizinkan pekerja mengambil keputusan dalam
pekerjaannya
Kesempatan menyelesaikan pekerjaan
Tersedianya pelatihan tentang pekerjaan
Tersedianya jadwal kerja dan istirahat
Kesempatan menyesuaikan dengan pekerjaan baru
Desain Pekerjaan
Desain:
20. Ergonomi/Agust.Doc 20
IV. NORMA ERGONOMI
Norma ergonomi yang telah disepakati meliputi
A. Pembebanan kerja fisik
B. Sikap tubuh dalam bekerja
C. Mengangkat dan mengangkut
D. Olah raga dan kesegaran jasmani
E. Musik dan dekorasi
F. Lingkungan kerja
Pembebanan kerja fisik
1. Bagi tenaga kerja
Penentuan beban kerja fisik perlu memperhatikan kondisi iklim tropis dan
sosial ekonomi
2. Kriteria pembebanan
Tidak lebih dari 30 – 40 % kemampuan kerja maksimum dalam waktu
8 jam/hari
3. Rekomendasi kuantitatif
Beban angkat maksimum 40 kg
21. Ergonomi/Agust.Doc 21
Sikap Tubuh dalam Bekerja
Agar diupayakan kerja dengan sikap duduk atau duduk dan berdiri
secara bergantian
Beban statis seminimal mungkin
Posisi dan sikap tubuh menghindari upaya yang tidak perlu
Tempat duduk dan meja Ergonomis
Mengangkat dan Mengangkut
Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang kuat dan sebanyak
mungkin otot tulang belakang yang lemah dibebaskan dari pembebanan
Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk mengawali gerakan
Olah Raga Dan Kesegaran Jasmani
Pembinaan kesegaran jasmani khusus maupun kegiatan olah raga
Tes kesegaran jasmani pada seleksi karyawan
Penyediaan fasilitas olah raga
22. Ergonomi/Agust.Doc 22
Musik dan dekorasi
Penggunaan musik yang tepat jenis, saat, lama, intensitas dan sifat
pekerjaan meningkatkan kegairahan dan produktivitas.
(Pekerjaan repetitif, tidak perlu konsentrasi tinggi, musik tempo sedang)
Dekorasi dan tata warna memberikan kesan jarak psikis dan suhu
23. Ergonomi/Agust.Doc 23
No Warna Efek
Jarak Suhu Psikis
1
2
3
4
5
6
7
Biru
Hijau
Merah
Oranye
Kuning
Sawo matang
Ungu
Jauh
Jauh
Dekat
Sangat dekat
Dekat
Sangat dekat
Sangat dekat
Sejuk
Sangat
sejuk/netral
Hangat
Sangat hangat
Sangat hangat
Netral
Sejuk
Menyejukan
Menyegarkan
Sangat mengganggu
Merangsang
Merangsang
Merangsang
Agresif
V. PERAN HEALTH AND SAFETY REPRESENTATIVE
(P2K3 / PK3RS (Panitia Pembina K3 Rumah Sakit)
Menjamin bahwa Ergonomi diterapkan di tempat kerja
24. Ergonomi/Agust.Doc 24
Cara Mengenal Permasalahan Ergonomi
Morbiditas keluhan yang terkait dengan pekerjaan
Peristiwa kecelakaan kerja
Terhentinya pekerjaan karena gangguan mesin atau pekerja
Pindahnya pekerja ke perusahaan lain ( Turn Over )
Absensi sakit pekerja
Kesulitan pemeliharaan masin atau alat
Strategi penerapan ergonomi di tempat kerja
1. Menjangkau pekerja
a. Sebarkan leafet atau bosur ergonomi
b. Cari masalah ergonomi yang perlu perhatian
c. Tulis nama dan tempat kerja yang tidak menerapkan ergonomi
2. Mengumpulkan informasi untuk mengidentifikasi masalah
3. Mempelajari daerah yang diduga terdapat problem
Lakukan Walk Trough inspection dan catat hal penting
Kemungkinan pemecahan masalah
25. 25
4. Mengumpulkan rekomendasi dari :
Pekerja yang tepapar
Pekerja maitenance
Departemen K3
Health and Safety Specialis
5. Mendorong Perubahan Penting
Berdasarkan dokumen diajukan ke manajemen
6. Informasian ke Pekerja
Komunikasi dua arah