SlideShare a Scribd company logo
BUDAYA KERJA
DALAM EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN
Oleh :
Bambang Hendarsyah
Widyaiswara Ahli Muda pada BPSDM
Kementerian Dalam Negeri
Jakarta, 8 Mei 2019
Kontak :
0813-1723-4823
bambanghendarsyah90@gmail.com
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
disampaikan dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator
di lingkungan Badan Pusat Statistik
Kompetensi yang dibangun..
Kepemimpinan
Manajemen Kinerja
Kompetensi Pejabat Administrator
Bertanggungjawab jawab dalam
memimpin pelaksanaan kegiatan yang
sudah direncanakan dengan baik dan
efisien sesuai standar operasional
prosedur dan terselenggaranya
peningkatan kinerja secara
berkesinambungan.
PP 11/2017 pasal 52 ayat 2 huruf b
Pluralisme budaya Indonesia
Budaya lokal yang relevan dengan
kepemimpinan yang efektif
Hambatan dan tantangan budaya kerja
Mengembangkan budaya kerja yang kondusif bagi
efektivitas kepemimpinan
Materi Bahasan
1.
2.
3.
4.
Tujuan Mata Pelatihan
Peserta mampu :
1. Memahami, berkomitmen
dan mengembangkan
budaya kerja yang
mendukung & didukung
oleh kepemimpinan yang
efektif.
2. Membawa pengikut yang
memilik kompetensi dan
komitmen yang biasa-biasa
saja menjadi sukses luar
biasa menuju high
performance organization.
KEPEMIMPINAN
YANG EFEKTIF
BUDAYA KERJA
Kerangka Pikir :
Budaya Kerja dalam Efektivitas Kepemimpinan
PENGEMBANGAN
BUDAYA KERJA
NILAI-NILAI BUDAYA
(EKSISTING)
TUJUAN
ORGANISASI
AKUNTABILITAS
PEJABAT
ADMINISTRATOR
KEPEMIMPINAN
YANG EFEKTIF
INPUT PROSES OUTCOME
ETOS KERJA
OUTPUT
Ilustrasi
Budaya Kerja yang kondusif dalam
Efektivitas Kepemimpinan
Budaya
(Eksisting)
Intervensi
Kepemimpinan
Intervensi Kepemimpinan
C
A
S
K
C : Culture
A : Attitude
S : Skill
K : Knowledge
Mindset Pengembangan Budaya Kerja
KELOLA
MAU BERUBAH
RESISTEN
TETAP BERTAHAN
KONTRIBUTOR
SOLUSI
KONTRIBUTOR
MASALAH
HADAPI BIARKAN
Pluralisme Budaya Indonesia
1.
Definisi Budaya
 Etimologis :
Kata budaya berasal dari bahasa Sanskerta, Budhayah, yaitu bentuk jamak dari
budhi yang berarti budi atau akal.
 Koentjoroningrat :
Kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat dengan cara belajar.
 Ki Hajar Dewantara :
Kebudayaan adalah hasil perjuangan manusia terhadap alam dan zaman yang
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan
dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan
dan kebahagiaan.
 UU 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan :
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan cipta, rasa, karsa, dan
hasil karya masyarakat.
Unsur Kebudayaan
Latar Belakang
Pembentukan Masyarakat Budaya di Indonesia
Kebiasaan hidup yang
telah melembaga
dalam kehidupan
sehari-hari.
1. Adanya kebutuhan
identitas yang khas dari
suatu kelompok,
golongan & masyarakat.
2.
Proses asimilasi,
adaptasi &
pembelajaran yang
terus menerus.
3.
Kepercayaan terhadap
Sang Pencipta memberi
warna dalam wujud
kebudayaan masyarakat
(religiusitas).
4.
Negara Kesatuan Republik Indonesia
17.508 Pulau
5.193.252 Km2
237.641.326 Orang
Sensus BPS-2010
34 Provinsi
510 Kab/Kota
7.131 Kecamatan
82.707 Desa/Kel.
Tantangan Pluralisme
Koordinasi
Keadilan
Konflik Pengawasan
Disintegrasi
Budaya Lokal Yang Relevan Dengan
Kepemimpinan Yang Efektif
2.
Kearifan Budaya Lokal Pewayangan
Mengandung :
1. Nilai-nilai spiritual.
2. Sarat filosofi & petuah.
3. Kaya nilai-nilai etika & estetika.
4. Sarana komunikasi pengikut
dengan pemimpin.
5. Sarana edukasi masyarakat terkait
pemaknaan sejarah.
6. Media akulturasi budaya.
Ki Hajar Dewantara
1889-1959
Ing Ngarso Sung Tulodo
Ing Madyo Mangun Karso
Tut Wuri Handayani
Teori Kepemimpinan Jawa
1. Watak Matahari : pemberi semangat.
2. Watak Bulan : pemberi terang di kegelapan.
3. Watak Bintang : menjadi pedoman arah dan
keteladanan.
4. Watak Angin : pemberi suasana kesejukan.
5. Watak Mendung : berwibawa & manfaat.
6. Watak Api : pemberi semangat keadilan.
7. Watak Samudera : berpandangan luas dan
cinta.
8. Watak Bumi : memberikan kesentosaan.
Pemaknaan Warna Dalam Filosofi Jawa
Warna kuning: merujuk pada
matahari, ingatan, imajinasi logis,
energi sosial, kerjasama,
kebahagiaan, kegembiraan,
kehangatan, loyalitas, tekanan
mental, persepsi, pemahaman,
kebijaksanaan, penghianatan,
kecemburuan, penipuan,
kelemahan, penakut, aksi,
idealisme, optimisme, imajinasi,
harapan, musim panas, filosofi,
ketidak pastian, resah dan curiga.
1.
3.
Warna Biru: memberikan kesan komunikasi, peruntungan yang baik, kebijakan,
perlindungan, inspirasi spiritual, tenang, kelembutan, dinamis, air, laut,
kreativitas, cinta, kedamaian, kepercayaan, loyalitas, kepandaian, panutan,
kekuatan dari dalam, kesedihan, kestabilan, kepercayaan diri, kesadaran, pesan,
ide, berbagi, idealisme, persahabatan dan harmoni, kasih sayang. jika
digabungkan dengan warna merah dan kuning dapat memberikan kesan
kepercayaan dan kesehatan.
2.
Warna merah: melambangkan
kesan energi, kekuatan, hasrat,
erotisme, keberanian, simbol dari
api, pencapaian tujuan, darah,
resiko, ketenaran, cinta,
perjuangan, perhatian, perang,
bahaya, kecepatan, panas.
Konsep Kepemimpinan Sunda
Silih
Asah
Silih
Asih
Silih
Asuh
Hambatan dan Tantangan
Budaya Kerja dalam Patologi Birokrasi
3.
Budaya Kerja dalam Patologi Birokrasi
1. Pembiaran terhadap potensi masalah.
2. Hanya melakukan rutinitas tidak ada inovasi
berkesinambungan.
3. Tidak tahu posisi dan peran strategisnya.
4. Setiap instansi/bidang cenderung bekerja sendiri-sendiri
(kompartementalisasi).
5. Cenderung menyalahkan sistem tanpa memperhatikan aspek
manusia-nya.
6. Lebih suka pada simbol-simbol dibanding kualitas yang
sesungguhnya.
7. Masih sering digunakannya manajemen “pemadam
kebakaran”.
8. Sindrom “not my problem” & “not your problem”.
9. Kebiasaan menunda penyelesaian masalah yang sudah ada
didepan mata.
10. Pendekatan lebih pada atribut daripada esensi.
11. Pendekatan jangka pendek daripada menyelesaikan akar
masalah.
Tantangan Revolusi Industri 4.0
INTERNET OF
(EVERY)THINGS
INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0
Mengubah total &
menghancurkan cara
bisnis konvensional
ERA DISRUPTION
Penetrasi
internet di
kehidupan
sehari-hari
Potensi mempermudah
kehidupan sehari-hari
melalui otomasi
ARTIFICIAL INTELLIGENCE
Menghilangkan berbagai
pekerjaan konvensional,
digantikan mesin/robot
TantanganKemajuanTeknologi
Mengembangkan Budaya Kerja
Yang Kondusif Bagi
Efektivitas Kepemimpinan
4.1.
Definisi Kepemimpinan dan Pemimpin
Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan :
 Proses dimana seseorang
mempengaruhi orang lain untuk
meraih suatu tujuan & mengarahkan
sejumlah sumber daya untuk
mencapai visi & misi organisasi.
 Proses ini dilakukan dengan
menerapkan atribut kepemimpinan
seperti nilai, etika, karakter,
pengetahuan, keterampilan & sikap.
Mitos & Fakta tentang Kepemimpinan
No. MITOS FAKTA
1. Mampu memimpin adalah
bakat, bukan hasil dari proses.
Mampu memimpin adalah hasil dari
proses, bukan sekedar bakat.
2. Seseorang harus memiliki
jabatan untuk memimpin.
Dalam level apapun, setiap orang
sebenarnya dapat memberikan kontribusi
signifikan tanpa memiliki jabatan
tertentu.
3. Pemimpin yeng efektif hanya
membutuhkan kharisma.
Kharisma bukanlah satu-satunya andalan
bagi seseorang untuk menjadi pemimpin
efektif.
4. Hanya ada satu gaya
kepemimpinan.
Tiap orang memiliki gaya memimpin yang
unik & berbeda-beda, namun tetap
menghasilkan nilai yang optimal.
5. Cara belajar menjadi pemipin
efektif hanyalah melalui
pengalaman.
Kepemimpinan adalah suatu disiplin yang
dapat diajarkan. Pengalaman akan lebih
mengokohkan apa yang telah dipelajari.
Tipe Pengikut & Gaya Kepemimpinan
No. Tipe Pengikut Gaya Kepemimpinan
1. Kompetensi rendah
Komitmen tinggi
Pengarah
2. Kompetensi rendah
Komitmen rendah
Pembina
3. Kompetensi tinggi
Komitmen bervariasi
Pendukung
4. Kompetensi tinggi
Komitmen tinggi
Pendelegasi
Pemimpin Struktural
1.
Definisi :
Orang yang dipilih, diseleksi,
digaji serta memiliki
tanggungjawab &
kewenangan untuk mengelola
sumber daya tertentu untuk
mencapai tujuan organisasi.
Komponen
Pembentuk :
Kewenangan
formal.
Prinsip Dasar :
Hirarki
menurut
struktur
organisasi
Pemimpin Relasional
Komponen
Pembentuk:
1.Inklusif.
2.Memberdayakan.
3.Bertujuan.
4.Etis.
5.Berorientasi.
6.Proses.
Prinsip Dasar:
1. Rasa saling
percaya.
2. Komunikasi.
2.
Definisi:
Orang yang aktif
terlibat dalam
timnya, memiliki
ide-ide inovatif &
memiliki inisiatif
untuk membuat
perubahan positif.
Gaya Kepemimpinan Lainnya
Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan Transformatif
Kemampuan Dasar Pemimpin yang efektif
1. Kemampuan mendiagnosa
pengikut
2. Fleksibilitas
3. Membuat keputusan tepat
4. Berkomunikasi dengan baik
5. Memberikan teladan & contoh
6. Mampu mempercayai orang
tanpa menghilangkan
kewaspadaan
7. Mampu mengontrol emosi
8. Tahan menghadapi tekanan
9. Bertanggungjawab
10.Mengenali anggota
11.Sigap & penuh inovasi
Pembiasaan Efektif
1. Proaktif.
2. Mulailah dengan menggambarkan
hasil akhir.
3. Prioritaskan hal yang terpenting.
4. Berpikir kemenangan untuk semua
pihak.
5. Berusahalah untuk memahami
terlebih dahulu sebelum dipahami.
6. Sinergitas.
7. Mengasah kemampuan terus
menerus.
Mengembangkan Budaya Kerja
Yang Kondusif Bagi
Efektivitas Kepemimpinan
4.2.
Tes Manager or Leader
who are you?
Manager Leaderor
Perbedaan antara Manajer dengan Pemimpin
No. Aspek Manajer Pemimpin
1. Konsentrasi atau spirit
dalam menjalankan
perannya
“ Stability”
Menjaga stabilitas
“ Change “
Membuat Perubahan
2. Sikap terhadap aturan
organisasi.
“ Make it “
Membuat aturan yang
diperlukan
“ Break it “
Memikirkan revisi regulasi
3. Pendekatan dalam
mengelola organisasi
“ Plan detail “
Merencanakan rinci
“Sets Direction”
Memberikan arahan
penting
4. Sikap terhadap budaya
organisasi
“Execute “
Menjalankan
“ Shape”
Membentuk
5. Perilaku dalam
menghadapi Konflik
“Avoid “
Menghindari
“ Use “
Memanfaatkan
Sumber: Scott Williams (Oct 2011)
Perbedaan antara Manajer dengan Pemimpin
No. Aspek Manajer Pemimpin
6. Bagaimana dalam
memberikan arahan
“ Existing Roads “
Berjalan/cara yang telah
ditentukan.
“New Roads”
Mencari jalan / cara yang baru
7. Dalam hal penghargaan
terhadap prestasi pada
organisasi
“ Take “
Cenderung mengambil
penghargaan atas
keberhasilan / prestasi
“ Give “
Lebih banyak memberikan
penghargaan atas keberhasilan
orang lain.
8. Perilaku dalam proses
pengambilan keputusan
“ Makes “
Mengambil keputusan
“ Facilitates “
Memfasilitasi proses
pengambilan keputusan.
9. Sikap terhadap visi dan
misi organisasi
“ Tell “
Menjelaskan
“ Sell “
Mempromosikan agar orang
lain tergerak
10. Gaya dalam berinteraksi
dengan seluruh
pemangku kepentingan.
“ Transactional “
Mempertimbangkan apa
yang akan diperoleh untuk
mendapatkan apa.
“ Transformative”
Mentransformasi nilai -nilai
positif kepada seluruh
pemangku kepentingan.
Sumber: Scott Williams (Oct 2011)
Mengembangkan Budaya Kerja
Yang Kondusif Bagi
Efektivitas Kepemimpinan
4.3.
Langkah-langkah
mengembangkan budaya kerja
II
III
IV
- V
- Pelaksana
I
KEPEMIMPINAN
VISIONER
KEPEMIMPINAN
STRATEGIK
KEPEMIMPINAN
OPERASIONAL
KEPEMIMPINAN
TAKTIKAL
Renstra: Visi,Misi,
Core Values, Tujuan, Sasaran
Strategi, Kebijakan
Program,
Tusi
Kegiatan,
Uraian Tugas
PIMTI UTAMA/MADYA
PIMTI PRATAMA
ADMINISTRATOR
PENGAWAS
PELAKSANA
Ruang Lingkup Area Perubahan Budaya Kerja
Tingkat Kemudahan Area Pengembangan Budaya Kerja
Langkah-Langkah
Mengembangkan Budaya Kerja
Merumuskan nilai-nilai
organisasi:
perencanaan, identifikasi
nilai, area sensitif,
menetapkan perilaku
utama, merumuskan
ukuran.
1. Implementasi:
deklarasi, sosialisasi
(media komunikasi, TQM,
membentuk kelompok
budaya kerja, role model,
agen perubahan,
kelompok integritas.
2.
Monitoring & Evaluasi:
melihat kemajuan penerapan:
nilai dasar budaya kerja
dalam kepemimpinan &
manajemen, pola pikir & cara
kerja serta perilaku kerja.
3.
Perumusan Nilai
 Nilai-nilai baru adalah nilai-nilai yang
dipercaya akan membawa organisasi
mencapai visi dan menuntaskan misinya.
 Hal penting yang harus diingat dalam
merumuskan nilai-nilai organisasi,
adalah bahwa nilai-nilai harus
didasarkan pada praktik yang dikenal
dan dapat dilaksanakan setiap pegawai
di lingkungan kerja.
 Nilai-nilai tersebut harus berakar pada
apa yang sesungguhnya berlaku dalam
organisasi dari hari ke hari untuk
menjadi lebih baik
Tahapan Perumusan Nilai
Permen PAN & RB Nomor 39 Tahun 2012
Sumber Nilai
 Ajaran agama.
 Falsafah negara.
 Kebiasaan yang berkembang
baik dalam masyarakat/adat.
 Amanat regulasi.
 Arahan pimpinan organisasi.
Nilai-nilai Budaya Kerja
1. INTEGRITAS,
yaitu mengutamakan perilaku
terpuji, disiplin dan penuh
pengabdian;
2. PROFESIONAL,
yaitu menyelesaikan tugas dengan
baik dan tuntas sesuai dengan
kompetensinya (keahlian);
3. AKUNTABEL,
yaitu mempertanggungjawabkan
tugas dengan baik dan benar dari
segi proses maupun hasil.
Implementasi
 Setelah nilai-nilai beserta cara
pengukurannya selesai didefinisikan, tahap
selanjutnya mendeklarasikan nilai-nilai dan
membangun komitmen untuk menerapkan
budaya kerja dilanjutkan menyosialisasikan
dan menginternalisasikan.
 Mendeklarasikan budaya kerja merupakan
tahapan penting, menandakan proses
pembangunan/pengembangan budaya
kerja dimulai. Secara umum tujuan
pendeklarasian ini adalah untuk
membangun komitmen.
 Olehkarena itu deklarasi harus dilakukan
oleh Pimpinan Organisasi yang dihadiri
oleh jajaran pimpinan lainnya serta seluruh
pegawai.
Sosialisasi
 Proses mengomunikasikan apa yang
telah disepakati, hal ini dimaksudkan
untuk membangun penerimaan dan
keterlibatan seluruh pegawai.
 Proses sosialisasi adalah proses yang
terus menerus. Pimpinan tertinggi
harus terlibat penuh dalam proses ini.
 Kepemimpinannya secara simbolis
sangat penting dan sangat diperlukan
untuk membangun kepemilikan nilai-
nilai pada setiap unit kerja
Mengembangkan Budaya Kerja
Yang Kondusif Bagi
Efektivitas Kepemimpinan
4.4.
Latihan mengembangkan budaya kerja
pada unit kerja peserta
Instrumen Latihan 1:
Membuat Kerangka Pikir Pengembangan Budaya Kerja sesuai
dengan Unit Kerja peserta pelatihan.
PENGEMBANGAN
BUDAYA KERJA
IDENTIFIKASI MASALAH:
DATA KUALITATIF/
KUANTITATIF
NILAI-NILAI
BUDAYA
(EKSISTING)
PERUMUSAN MASALAH:
BUDAYA KERJA YANG TIDAK
KONDUSIF
ISU STRATEGIS
ORGANISASI
NILAI-NILAI ORGANISASI
TUJUAN
ORGANISASI
ETOS KERJA
AKUNTABILITAS
PEJABAT
ADMINISTRATOR
KEPEMIMPINAN
YANG EFEKTIF
KONDISI AKTUAL
KONDISI IDEAL
INTERVENSI
INPUT PROSES OUTCOME
GAP KINERJA
BUDAYA KERJA
KONDUSIF
DALAM
EFEKTIVITAS
KEPEMIMPINAN
OUTPUT
Instrumen Latihan 2:
Melengkapi Form Identifikasi Pengembangan Budaya Kerja pada Unit
Kerja peserta pelatihan.
(item identifikasi disesuaikan dengan kebutuhan unit kerja peserta
pelatihan), antara lain:
1. Latar Belakang Masalah/ isu strategis :
2. Penggalian Nilai-nilai dari Visi & Misi Organisasi :
3. Nama Budaya Kerja Organisasi “…………….”
4. Bentuk / Kegiatan :
5. Sasaran :
6. Manfaat :
7. Deskripsi pembiasaan di tempat kerja:
8. Cara Sosialisasi :
9. Cara Mengevaluasi :
Oleh:
____________
Pembulatan & Kesimpulan
1. Pengembangan budaya kerja merupakan bagian dari manajemen
perubahan & inovasi yang berkelanjutan berupa pembiasaan positif di
tempat kerja dalam lingkup kewenangan jabatan struktural.
2. Perubahan dibangun mulai dari mindset individu pemimpin dan
pengikut berupa komitmen yang kuat untuk mendukung perubahan
dan kemajuan.
3. Nilai-nilai budaya lokal asli Indonesia banyak mengandung kearifan
yang dapat dijadikan rujukan & dipedomani dalam pengembangan
budaya kerja.
4. Semangat kerjasama tim lebih memudahkan pencapaian tujuan
organisasi (high performance organization) dengan cara memupuk
rasa percaya dan komunikasi efektif antara pemimpin dan pengikut.
5. Pengembangan budaya kerja dapat dimulai dari pembiasaan efektif
yang berulang-ulang, konsisten dan terus menerus secara bersama-
sama dengan keteladanan pemimpin diikuti oleh pengikut.
6. Pengembangan budaya kerja harus mendukung dan didukung oleh
kepemimpinan yang efektif .
Terimakasih
Salam NKRI
62

More Related Content

What's hot

Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
tito rolast
 
KODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURUKODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURU
sukrino
 
3. model layanan bk sma psp
3. model layanan bk sma psp3. model layanan bk sma psp
3. model layanan bk sma psp
TengkuNielHafni
 
Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaipada bagian s...
Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaipada bagian s...Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaipada bagian s...
Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaipada bagian s...
Linda Rosita
 
INTEGRITAS
INTEGRITASINTEGRITAS
INTEGRITAS
programweb
 
panduan bimbingan konseling sekolah menengah atas 2016,
panduan bimbingan konseling sekolah menengah atas 2016,panduan bimbingan konseling sekolah menengah atas 2016,
panduan bimbingan konseling sekolah menengah atas 2016,
Donny kurnianto
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluanLulu Nurul
 
Tugas Makalah
Tugas MakalahTugas Makalah
Tugas Makalah
Tiray Winandasari
 
Makalah kode etik guru
Makalah kode etik guruMakalah kode etik guru
Makalah kode etik guru
Septian Muna Barakati
 
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanManajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Ukhty Nicken
 
Konsep profesi keguruan
Konsep profesi keguruanKonsep profesi keguruan
Konsep profesi keguruan
Igik
 
Kode Etik Guru
Kode Etik GuruKode Etik Guru
Kode Etik Guruiskawia
 
karakteristik Bimbingan dan konseling
karakteristik Bimbingan dan konselingkarakteristik Bimbingan dan konseling
karakteristik Bimbingan dan konseling
Ana Onana
 
Otonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyono
Otonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyonoOtonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyono
Otonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyono
AGUS SETIYONO
 
Kertas Kerja Kursus Eksplorasi Bakat Kepimpinan Sekolah
Kertas Kerja Kursus Eksplorasi Bakat Kepimpinan SekolahKertas Kerja Kursus Eksplorasi Bakat Kepimpinan Sekolah
Kertas Kerja Kursus Eksplorasi Bakat Kepimpinan Sekolah
Mohd Helmi Md Suhaimi
 
Inisiasi 11
Inisiasi 11Inisiasi 11
Inisiasi 11
Rhini Fatmasari
 
Inisiasi 12 baru
Inisiasi 12 baruInisiasi 12 baru
Inisiasi 12 baru
Rhini Fatmasari
 
Makalah bkp dan kkp
Makalah bkp dan kkpMakalah bkp dan kkp
Makalah bkp dan kkp
PENJAGA HATI
 
Budaya organisasi wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebas
Budaya organisasi   wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebasBudaya organisasi   wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebas
Budaya organisasi wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebasSupat Minah
 

What's hot (19)

Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
KODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURUKODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURU
 
3. model layanan bk sma psp
3. model layanan bk sma psp3. model layanan bk sma psp
3. model layanan bk sma psp
 
Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaipada bagian s...
Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaipada bagian s...Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaipada bagian s...
Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaipada bagian s...
 
INTEGRITAS
INTEGRITASINTEGRITAS
INTEGRITAS
 
panduan bimbingan konseling sekolah menengah atas 2016,
panduan bimbingan konseling sekolah menengah atas 2016,panduan bimbingan konseling sekolah menengah atas 2016,
panduan bimbingan konseling sekolah menengah atas 2016,
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Tugas Makalah
Tugas MakalahTugas Makalah
Tugas Makalah
 
Makalah kode etik guru
Makalah kode etik guruMakalah kode etik guru
Makalah kode etik guru
 
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanManajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
 
Konsep profesi keguruan
Konsep profesi keguruanKonsep profesi keguruan
Konsep profesi keguruan
 
Kode Etik Guru
Kode Etik GuruKode Etik Guru
Kode Etik Guru
 
karakteristik Bimbingan dan konseling
karakteristik Bimbingan dan konselingkarakteristik Bimbingan dan konseling
karakteristik Bimbingan dan konseling
 
Otonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyono
Otonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyonoOtonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyono
Otonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyono
 
Kertas Kerja Kursus Eksplorasi Bakat Kepimpinan Sekolah
Kertas Kerja Kursus Eksplorasi Bakat Kepimpinan SekolahKertas Kerja Kursus Eksplorasi Bakat Kepimpinan Sekolah
Kertas Kerja Kursus Eksplorasi Bakat Kepimpinan Sekolah
 
Inisiasi 11
Inisiasi 11Inisiasi 11
Inisiasi 11
 
Inisiasi 12 baru
Inisiasi 12 baruInisiasi 12 baru
Inisiasi 12 baru
 
Makalah bkp dan kkp
Makalah bkp dan kkpMakalah bkp dan kkp
Makalah bkp dan kkp
 
Budaya organisasi wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebas
Budaya organisasi   wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebasBudaya organisasi   wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebas
Budaya organisasi wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebas
 

Similar to Budaya Kerja Dalam Efektivitas Kepemimpinan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri

Budaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintahBudaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintah
Martin Darmasetiawan
 
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKATKEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
ArdiSeptyanto1
 
Vira Naharis M.D
Vira Naharis M.DVira Naharis M.D
Vira Naharis M.D
ViraNaharis
 
646912721-MODUL-4-MBaasasasadaegeegS.pptx
646912721-MODUL-4-MBaasasasadaegeegS.pptx646912721-MODUL-4-MBaasasasadaegeegS.pptx
646912721-MODUL-4-MBaasasasadaegeegS.pptx
ahmadirhamni
 
BUDAYA ORGANISASI
BUDAYA ORGANISASIBUDAYA ORGANISASI
BUDAYA ORGANISASI
Mira Veranita
 
Ob2013 chapter 16 budaya organisasi
Ob2013   chapter 16 budaya organisasiOb2013   chapter 16 budaya organisasi
Ob2013 chapter 16 budaya organisasi
Andi Iswoyo
 
Peran Budaya Organisasi dalam Mewujudkan Kinerja Organisasi
Peran Budaya Organisasi dalam Mewujudkan Kinerja OrganisasiPeran Budaya Organisasi dalam Mewujudkan Kinerja Organisasi
Peran Budaya Organisasi dalam Mewujudkan Kinerja Organisasi
Mira Veranita
 
Makalah anna
Makalah annaMakalah anna
Makalah anna
ANna Hwang Ji Ni
 
Budaya Kerja Organisasi Pemerintah
Budaya Kerja Organisasi PemerintahBudaya Kerja Organisasi Pemerintah
Budaya Kerja Organisasi Pemerintah
setiadi_th
 
MANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptx
MANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptxMANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptx
MANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptx
AndraNarsal
 
Budaya Kreativitas dan Inovasi
Budaya Kreativitas dan InovasiBudaya Kreativitas dan Inovasi
Budaya Kreativitas dan Inovasi
Ridho D'vhavoline
 
PERILAKU_ORGANISASI_ppt.ppt
PERILAKU_ORGANISASI_ppt.pptPERILAKU_ORGANISASI_ppt.ppt
PERILAKU_ORGANISASI_ppt.ppt
Lisandri2
 
Bud kerja-org-pemerintah-gol-iii
Bud kerja-org-pemerintah-gol-iiiBud kerja-org-pemerintah-gol-iii
Bud kerja-org-pemerintah-gol-iii
rifsal
 
Budaya kerja
Budaya kerjaBudaya kerja
Budaya kerja
Hafiza .h
 
Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)
Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)
Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)
Arif Winahyu
 
Menciptakan Budaya Kebhinekaan .pdf
Menciptakan Budaya Kebhinekaan .pdfMenciptakan Budaya Kebhinekaan .pdf
Menciptakan Budaya Kebhinekaan .pdf
Mira Veranita
 
kuliah kepemimpinan.pptx
kuliah kepemimpinan.pptxkuliah kepemimpinan.pptx
kuliah kepemimpinan.pptx
ABDULAZIZ1003
 
10 culture
10   culture10   culture
10 culture
Astadi Pangarso
 
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negaraEtika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
SyaifOer
 
B1_KS_ Pengembangan Karakter-KS-Jateng.pptx
B1_KS_ Pengembangan Karakter-KS-Jateng.pptxB1_KS_ Pengembangan Karakter-KS-Jateng.pptx
B1_KS_ Pengembangan Karakter-KS-Jateng.pptx
AminSuripto
 

Similar to Budaya Kerja Dalam Efektivitas Kepemimpinan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri (20)

Budaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintahBudaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintah
 
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKATKEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
 
Vira Naharis M.D
Vira Naharis M.DVira Naharis M.D
Vira Naharis M.D
 
646912721-MODUL-4-MBaasasasadaegeegS.pptx
646912721-MODUL-4-MBaasasasadaegeegS.pptx646912721-MODUL-4-MBaasasasadaegeegS.pptx
646912721-MODUL-4-MBaasasasadaegeegS.pptx
 
BUDAYA ORGANISASI
BUDAYA ORGANISASIBUDAYA ORGANISASI
BUDAYA ORGANISASI
 
Ob2013 chapter 16 budaya organisasi
Ob2013   chapter 16 budaya organisasiOb2013   chapter 16 budaya organisasi
Ob2013 chapter 16 budaya organisasi
 
Peran Budaya Organisasi dalam Mewujudkan Kinerja Organisasi
Peran Budaya Organisasi dalam Mewujudkan Kinerja OrganisasiPeran Budaya Organisasi dalam Mewujudkan Kinerja Organisasi
Peran Budaya Organisasi dalam Mewujudkan Kinerja Organisasi
 
Makalah anna
Makalah annaMakalah anna
Makalah anna
 
Budaya Kerja Organisasi Pemerintah
Budaya Kerja Organisasi PemerintahBudaya Kerja Organisasi Pemerintah
Budaya Kerja Organisasi Pemerintah
 
MANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptx
MANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptxMANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptx
MANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptx
 
Budaya Kreativitas dan Inovasi
Budaya Kreativitas dan InovasiBudaya Kreativitas dan Inovasi
Budaya Kreativitas dan Inovasi
 
PERILAKU_ORGANISASI_ppt.ppt
PERILAKU_ORGANISASI_ppt.pptPERILAKU_ORGANISASI_ppt.ppt
PERILAKU_ORGANISASI_ppt.ppt
 
Bud kerja-org-pemerintah-gol-iii
Bud kerja-org-pemerintah-gol-iiiBud kerja-org-pemerintah-gol-iii
Bud kerja-org-pemerintah-gol-iii
 
Budaya kerja
Budaya kerjaBudaya kerja
Budaya kerja
 
Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)
Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)
Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)
 
Menciptakan Budaya Kebhinekaan .pdf
Menciptakan Budaya Kebhinekaan .pdfMenciptakan Budaya Kebhinekaan .pdf
Menciptakan Budaya Kebhinekaan .pdf
 
kuliah kepemimpinan.pptx
kuliah kepemimpinan.pptxkuliah kepemimpinan.pptx
kuliah kepemimpinan.pptx
 
10 culture
10   culture10   culture
10 culture
 
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negaraEtika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
 
B1_KS_ Pengembangan Karakter-KS-Jateng.pptx
B1_KS_ Pengembangan Karakter-KS-Jateng.pptxB1_KS_ Pengembangan Karakter-KS-Jateng.pptx
B1_KS_ Pengembangan Karakter-KS-Jateng.pptx
 

More from b hendarsyah

Proses Bisnis Analisis Isu Strategis
Proses Bisnis Analisis Isu StrategisProses Bisnis Analisis Isu Strategis
Proses Bisnis Analisis Isu Strategis
b hendarsyah
 
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
b hendarsyah
 
Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM KemendagriWawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
b hendarsyah
 
Etika Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Etika Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM KemendagriEtika Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Etika Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
b hendarsyah
 
Kompetensi Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kompetensi Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM KemendagriKompetensi Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kompetensi Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
b hendarsyah
 
Kti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM KemendagriKti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM Kemendagri
b hendarsyah
 
Bisnis Proses Pembuatan Makalah-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Bisnis Proses Pembuatan Makalah-Bambang Hendarsyah-BPSDM KemendagriBisnis Proses Pembuatan Makalah-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Bisnis Proses Pembuatan Makalah-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
b hendarsyah
 

More from b hendarsyah (7)

Proses Bisnis Analisis Isu Strategis
Proses Bisnis Analisis Isu StrategisProses Bisnis Analisis Isu Strategis
Proses Bisnis Analisis Isu Strategis
 
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
 
Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM KemendagriWawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
 
Etika Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Etika Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM KemendagriEtika Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Etika Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
 
Kompetensi Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kompetensi Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM KemendagriKompetensi Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kompetensi Pemerintahan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
 
Kti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM KemendagriKti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM Kemendagri
 
Bisnis Proses Pembuatan Makalah-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Bisnis Proses Pembuatan Makalah-Bambang Hendarsyah-BPSDM KemendagriBisnis Proses Pembuatan Makalah-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Bisnis Proses Pembuatan Makalah-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
 

Recently uploaded

Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
ApriyandiIyan1
 
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contohslip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
projecttomarss
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
DwiSuprianto2
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
Zainul Ulum
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
adminguntur
 
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdfBerita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
DenniPratama2
 
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptxHari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
 

Recently uploaded (7)

Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
 
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contohslip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
 
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdfBerita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
 
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptxHari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
 

Budaya Kerja Dalam Efektivitas Kepemimpinan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri

  • 1. BUDAYA KERJA DALAM EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN Oleh : Bambang Hendarsyah Widyaiswara Ahli Muda pada BPSDM Kementerian Dalam Negeri Jakarta, 8 Mei 2019 Kontak : 0813-1723-4823 bambanghendarsyah90@gmail.com KEMENTERIAN DALAM NEGERI disampaikan dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator di lingkungan Badan Pusat Statistik
  • 3. Kompetensi Pejabat Administrator Bertanggungjawab jawab dalam memimpin pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan dengan baik dan efisien sesuai standar operasional prosedur dan terselenggaranya peningkatan kinerja secara berkesinambungan. PP 11/2017 pasal 52 ayat 2 huruf b
  • 4. Pluralisme budaya Indonesia Budaya lokal yang relevan dengan kepemimpinan yang efektif Hambatan dan tantangan budaya kerja Mengembangkan budaya kerja yang kondusif bagi efektivitas kepemimpinan Materi Bahasan 1. 2. 3. 4.
  • 5. Tujuan Mata Pelatihan Peserta mampu : 1. Memahami, berkomitmen dan mengembangkan budaya kerja yang mendukung & didukung oleh kepemimpinan yang efektif. 2. Membawa pengikut yang memilik kompetensi dan komitmen yang biasa-biasa saja menjadi sukses luar biasa menuju high performance organization. KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF BUDAYA KERJA
  • 6. Kerangka Pikir : Budaya Kerja dalam Efektivitas Kepemimpinan PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA NILAI-NILAI BUDAYA (EKSISTING) TUJUAN ORGANISASI AKUNTABILITAS PEJABAT ADMINISTRATOR KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF INPUT PROSES OUTCOME ETOS KERJA OUTPUT
  • 7. Ilustrasi Budaya Kerja yang kondusif dalam Efektivitas Kepemimpinan Budaya (Eksisting) Intervensi Kepemimpinan
  • 8. Intervensi Kepemimpinan C A S K C : Culture A : Attitude S : Skill K : Knowledge
  • 9. Mindset Pengembangan Budaya Kerja KELOLA MAU BERUBAH RESISTEN TETAP BERTAHAN KONTRIBUTOR SOLUSI KONTRIBUTOR MASALAH HADAPI BIARKAN
  • 10.
  • 12. Definisi Budaya  Etimologis : Kata budaya berasal dari bahasa Sanskerta, Budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.  Koentjoroningrat : Kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat dengan cara belajar.  Ki Hajar Dewantara : Kebudayaan adalah hasil perjuangan manusia terhadap alam dan zaman yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan.  UU 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan : Kebudayaan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan cipta, rasa, karsa, dan hasil karya masyarakat.
  • 14. Latar Belakang Pembentukan Masyarakat Budaya di Indonesia Kebiasaan hidup yang telah melembaga dalam kehidupan sehari-hari. 1. Adanya kebutuhan identitas yang khas dari suatu kelompok, golongan & masyarakat. 2. Proses asimilasi, adaptasi & pembelajaran yang terus menerus. 3. Kepercayaan terhadap Sang Pencipta memberi warna dalam wujud kebudayaan masyarakat (religiusitas). 4.
  • 15. Negara Kesatuan Republik Indonesia 17.508 Pulau 5.193.252 Km2 237.641.326 Orang Sensus BPS-2010 34 Provinsi 510 Kab/Kota 7.131 Kecamatan 82.707 Desa/Kel.
  • 17. Budaya Lokal Yang Relevan Dengan Kepemimpinan Yang Efektif 2.
  • 18. Kearifan Budaya Lokal Pewayangan Mengandung : 1. Nilai-nilai spiritual. 2. Sarat filosofi & petuah. 3. Kaya nilai-nilai etika & estetika. 4. Sarana komunikasi pengikut dengan pemimpin. 5. Sarana edukasi masyarakat terkait pemaknaan sejarah. 6. Media akulturasi budaya.
  • 19. Ki Hajar Dewantara 1889-1959 Ing Ngarso Sung Tulodo Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani
  • 20. Teori Kepemimpinan Jawa 1. Watak Matahari : pemberi semangat. 2. Watak Bulan : pemberi terang di kegelapan. 3. Watak Bintang : menjadi pedoman arah dan keteladanan. 4. Watak Angin : pemberi suasana kesejukan. 5. Watak Mendung : berwibawa & manfaat. 6. Watak Api : pemberi semangat keadilan. 7. Watak Samudera : berpandangan luas dan cinta. 8. Watak Bumi : memberikan kesentosaan.
  • 21. Pemaknaan Warna Dalam Filosofi Jawa Warna kuning: merujuk pada matahari, ingatan, imajinasi logis, energi sosial, kerjasama, kebahagiaan, kegembiraan, kehangatan, loyalitas, tekanan mental, persepsi, pemahaman, kebijaksanaan, penghianatan, kecemburuan, penipuan, kelemahan, penakut, aksi, idealisme, optimisme, imajinasi, harapan, musim panas, filosofi, ketidak pastian, resah dan curiga. 1. 3. Warna Biru: memberikan kesan komunikasi, peruntungan yang baik, kebijakan, perlindungan, inspirasi spiritual, tenang, kelembutan, dinamis, air, laut, kreativitas, cinta, kedamaian, kepercayaan, loyalitas, kepandaian, panutan, kekuatan dari dalam, kesedihan, kestabilan, kepercayaan diri, kesadaran, pesan, ide, berbagi, idealisme, persahabatan dan harmoni, kasih sayang. jika digabungkan dengan warna merah dan kuning dapat memberikan kesan kepercayaan dan kesehatan. 2. Warna merah: melambangkan kesan energi, kekuatan, hasrat, erotisme, keberanian, simbol dari api, pencapaian tujuan, darah, resiko, ketenaran, cinta, perjuangan, perhatian, perang, bahaya, kecepatan, panas.
  • 23. Hambatan dan Tantangan Budaya Kerja dalam Patologi Birokrasi 3.
  • 24. Budaya Kerja dalam Patologi Birokrasi 1. Pembiaran terhadap potensi masalah. 2. Hanya melakukan rutinitas tidak ada inovasi berkesinambungan. 3. Tidak tahu posisi dan peran strategisnya. 4. Setiap instansi/bidang cenderung bekerja sendiri-sendiri (kompartementalisasi). 5. Cenderung menyalahkan sistem tanpa memperhatikan aspek manusia-nya. 6. Lebih suka pada simbol-simbol dibanding kualitas yang sesungguhnya. 7. Masih sering digunakannya manajemen “pemadam kebakaran”. 8. Sindrom “not my problem” & “not your problem”. 9. Kebiasaan menunda penyelesaian masalah yang sudah ada didepan mata. 10. Pendekatan lebih pada atribut daripada esensi. 11. Pendekatan jangka pendek daripada menyelesaikan akar masalah.
  • 26. INTERNET OF (EVERY)THINGS INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0 Mengubah total & menghancurkan cara bisnis konvensional ERA DISRUPTION Penetrasi internet di kehidupan sehari-hari Potensi mempermudah kehidupan sehari-hari melalui otomasi ARTIFICIAL INTELLIGENCE Menghilangkan berbagai pekerjaan konvensional, digantikan mesin/robot TantanganKemajuanTeknologi
  • 27. Mengembangkan Budaya Kerja Yang Kondusif Bagi Efektivitas Kepemimpinan 4.1. Definisi Kepemimpinan dan Pemimpin
  • 28. Definisi Kepemimpinan Kepemimpinan :  Proses dimana seseorang mempengaruhi orang lain untuk meraih suatu tujuan & mengarahkan sejumlah sumber daya untuk mencapai visi & misi organisasi.  Proses ini dilakukan dengan menerapkan atribut kepemimpinan seperti nilai, etika, karakter, pengetahuan, keterampilan & sikap.
  • 29. Mitos & Fakta tentang Kepemimpinan No. MITOS FAKTA 1. Mampu memimpin adalah bakat, bukan hasil dari proses. Mampu memimpin adalah hasil dari proses, bukan sekedar bakat. 2. Seseorang harus memiliki jabatan untuk memimpin. Dalam level apapun, setiap orang sebenarnya dapat memberikan kontribusi signifikan tanpa memiliki jabatan tertentu. 3. Pemimpin yeng efektif hanya membutuhkan kharisma. Kharisma bukanlah satu-satunya andalan bagi seseorang untuk menjadi pemimpin efektif. 4. Hanya ada satu gaya kepemimpinan. Tiap orang memiliki gaya memimpin yang unik & berbeda-beda, namun tetap menghasilkan nilai yang optimal. 5. Cara belajar menjadi pemipin efektif hanyalah melalui pengalaman. Kepemimpinan adalah suatu disiplin yang dapat diajarkan. Pengalaman akan lebih mengokohkan apa yang telah dipelajari.
  • 30. Tipe Pengikut & Gaya Kepemimpinan No. Tipe Pengikut Gaya Kepemimpinan 1. Kompetensi rendah Komitmen tinggi Pengarah 2. Kompetensi rendah Komitmen rendah Pembina 3. Kompetensi tinggi Komitmen bervariasi Pendukung 4. Kompetensi tinggi Komitmen tinggi Pendelegasi
  • 31. Pemimpin Struktural 1. Definisi : Orang yang dipilih, diseleksi, digaji serta memiliki tanggungjawab & kewenangan untuk mengelola sumber daya tertentu untuk mencapai tujuan organisasi. Komponen Pembentuk : Kewenangan formal. Prinsip Dasar : Hirarki menurut struktur organisasi
  • 32. Pemimpin Relasional Komponen Pembentuk: 1.Inklusif. 2.Memberdayakan. 3.Bertujuan. 4.Etis. 5.Berorientasi. 6.Proses. Prinsip Dasar: 1. Rasa saling percaya. 2. Komunikasi. 2. Definisi: Orang yang aktif terlibat dalam timnya, memiliki ide-ide inovatif & memiliki inisiatif untuk membuat perubahan positif.
  • 33. Gaya Kepemimpinan Lainnya Kepemimpinan Transaksional Kepemimpinan Transformatif
  • 34. Kemampuan Dasar Pemimpin yang efektif 1. Kemampuan mendiagnosa pengikut 2. Fleksibilitas 3. Membuat keputusan tepat 4. Berkomunikasi dengan baik 5. Memberikan teladan & contoh 6. Mampu mempercayai orang tanpa menghilangkan kewaspadaan 7. Mampu mengontrol emosi 8. Tahan menghadapi tekanan 9. Bertanggungjawab 10.Mengenali anggota 11.Sigap & penuh inovasi
  • 35. Pembiasaan Efektif 1. Proaktif. 2. Mulailah dengan menggambarkan hasil akhir. 3. Prioritaskan hal yang terpenting. 4. Berpikir kemenangan untuk semua pihak. 5. Berusahalah untuk memahami terlebih dahulu sebelum dipahami. 6. Sinergitas. 7. Mengasah kemampuan terus menerus.
  • 36. Mengembangkan Budaya Kerja Yang Kondusif Bagi Efektivitas Kepemimpinan 4.2. Tes Manager or Leader
  • 38. Perbedaan antara Manajer dengan Pemimpin No. Aspek Manajer Pemimpin 1. Konsentrasi atau spirit dalam menjalankan perannya “ Stability” Menjaga stabilitas “ Change “ Membuat Perubahan 2. Sikap terhadap aturan organisasi. “ Make it “ Membuat aturan yang diperlukan “ Break it “ Memikirkan revisi regulasi 3. Pendekatan dalam mengelola organisasi “ Plan detail “ Merencanakan rinci “Sets Direction” Memberikan arahan penting 4. Sikap terhadap budaya organisasi “Execute “ Menjalankan “ Shape” Membentuk 5. Perilaku dalam menghadapi Konflik “Avoid “ Menghindari “ Use “ Memanfaatkan Sumber: Scott Williams (Oct 2011)
  • 39. Perbedaan antara Manajer dengan Pemimpin No. Aspek Manajer Pemimpin 6. Bagaimana dalam memberikan arahan “ Existing Roads “ Berjalan/cara yang telah ditentukan. “New Roads” Mencari jalan / cara yang baru 7. Dalam hal penghargaan terhadap prestasi pada organisasi “ Take “ Cenderung mengambil penghargaan atas keberhasilan / prestasi “ Give “ Lebih banyak memberikan penghargaan atas keberhasilan orang lain. 8. Perilaku dalam proses pengambilan keputusan “ Makes “ Mengambil keputusan “ Facilitates “ Memfasilitasi proses pengambilan keputusan. 9. Sikap terhadap visi dan misi organisasi “ Tell “ Menjelaskan “ Sell “ Mempromosikan agar orang lain tergerak 10. Gaya dalam berinteraksi dengan seluruh pemangku kepentingan. “ Transactional “ Mempertimbangkan apa yang akan diperoleh untuk mendapatkan apa. “ Transformative” Mentransformasi nilai -nilai positif kepada seluruh pemangku kepentingan. Sumber: Scott Williams (Oct 2011)
  • 40. Mengembangkan Budaya Kerja Yang Kondusif Bagi Efektivitas Kepemimpinan 4.3. Langkah-langkah mengembangkan budaya kerja
  • 41. II III IV - V - Pelaksana I KEPEMIMPINAN VISIONER KEPEMIMPINAN STRATEGIK KEPEMIMPINAN OPERASIONAL KEPEMIMPINAN TAKTIKAL Renstra: Visi,Misi, Core Values, Tujuan, Sasaran Strategi, Kebijakan Program, Tusi Kegiatan, Uraian Tugas PIMTI UTAMA/MADYA PIMTI PRATAMA ADMINISTRATOR PENGAWAS PELAKSANA Ruang Lingkup Area Perubahan Budaya Kerja
  • 42. Tingkat Kemudahan Area Pengembangan Budaya Kerja
  • 43. Langkah-Langkah Mengembangkan Budaya Kerja Merumuskan nilai-nilai organisasi: perencanaan, identifikasi nilai, area sensitif, menetapkan perilaku utama, merumuskan ukuran. 1. Implementasi: deklarasi, sosialisasi (media komunikasi, TQM, membentuk kelompok budaya kerja, role model, agen perubahan, kelompok integritas. 2. Monitoring & Evaluasi: melihat kemajuan penerapan: nilai dasar budaya kerja dalam kepemimpinan & manajemen, pola pikir & cara kerja serta perilaku kerja. 3.
  • 44. Perumusan Nilai  Nilai-nilai baru adalah nilai-nilai yang dipercaya akan membawa organisasi mencapai visi dan menuntaskan misinya.  Hal penting yang harus diingat dalam merumuskan nilai-nilai organisasi, adalah bahwa nilai-nilai harus didasarkan pada praktik yang dikenal dan dapat dilaksanakan setiap pegawai di lingkungan kerja.  Nilai-nilai tersebut harus berakar pada apa yang sesungguhnya berlaku dalam organisasi dari hari ke hari untuk menjadi lebih baik
  • 45. Tahapan Perumusan Nilai Permen PAN & RB Nomor 39 Tahun 2012
  • 46. Sumber Nilai  Ajaran agama.  Falsafah negara.  Kebiasaan yang berkembang baik dalam masyarakat/adat.  Amanat regulasi.  Arahan pimpinan organisasi.
  • 47. Nilai-nilai Budaya Kerja 1. INTEGRITAS, yaitu mengutamakan perilaku terpuji, disiplin dan penuh pengabdian; 2. PROFESIONAL, yaitu menyelesaikan tugas dengan baik dan tuntas sesuai dengan kompetensinya (keahlian); 3. AKUNTABEL, yaitu mempertanggungjawabkan tugas dengan baik dan benar dari segi proses maupun hasil.
  • 48. Implementasi  Setelah nilai-nilai beserta cara pengukurannya selesai didefinisikan, tahap selanjutnya mendeklarasikan nilai-nilai dan membangun komitmen untuk menerapkan budaya kerja dilanjutkan menyosialisasikan dan menginternalisasikan.  Mendeklarasikan budaya kerja merupakan tahapan penting, menandakan proses pembangunan/pengembangan budaya kerja dimulai. Secara umum tujuan pendeklarasian ini adalah untuk membangun komitmen.  Olehkarena itu deklarasi harus dilakukan oleh Pimpinan Organisasi yang dihadiri oleh jajaran pimpinan lainnya serta seluruh pegawai.
  • 49. Sosialisasi  Proses mengomunikasikan apa yang telah disepakati, hal ini dimaksudkan untuk membangun penerimaan dan keterlibatan seluruh pegawai.  Proses sosialisasi adalah proses yang terus menerus. Pimpinan tertinggi harus terlibat penuh dalam proses ini.  Kepemimpinannya secara simbolis sangat penting dan sangat diperlukan untuk membangun kepemilikan nilai- nilai pada setiap unit kerja
  • 50. Mengembangkan Budaya Kerja Yang Kondusif Bagi Efektivitas Kepemimpinan 4.4. Latihan mengembangkan budaya kerja pada unit kerja peserta
  • 51. Instrumen Latihan 1: Membuat Kerangka Pikir Pengembangan Budaya Kerja sesuai dengan Unit Kerja peserta pelatihan. PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA IDENTIFIKASI MASALAH: DATA KUALITATIF/ KUANTITATIF NILAI-NILAI BUDAYA (EKSISTING) PERUMUSAN MASALAH: BUDAYA KERJA YANG TIDAK KONDUSIF ISU STRATEGIS ORGANISASI NILAI-NILAI ORGANISASI TUJUAN ORGANISASI ETOS KERJA AKUNTABILITAS PEJABAT ADMINISTRATOR KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF KONDISI AKTUAL KONDISI IDEAL INTERVENSI INPUT PROSES OUTCOME GAP KINERJA BUDAYA KERJA KONDUSIF DALAM EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN OUTPUT
  • 52. Instrumen Latihan 2: Melengkapi Form Identifikasi Pengembangan Budaya Kerja pada Unit Kerja peserta pelatihan. (item identifikasi disesuaikan dengan kebutuhan unit kerja peserta pelatihan), antara lain: 1. Latar Belakang Masalah/ isu strategis : 2. Penggalian Nilai-nilai dari Visi & Misi Organisasi : 3. Nama Budaya Kerja Organisasi “…………….” 4. Bentuk / Kegiatan : 5. Sasaran : 6. Manfaat : 7. Deskripsi pembiasaan di tempat kerja: 8. Cara Sosialisasi : 9. Cara Mengevaluasi : Oleh: ____________
  • 53. Pembulatan & Kesimpulan 1. Pengembangan budaya kerja merupakan bagian dari manajemen perubahan & inovasi yang berkelanjutan berupa pembiasaan positif di tempat kerja dalam lingkup kewenangan jabatan struktural. 2. Perubahan dibangun mulai dari mindset individu pemimpin dan pengikut berupa komitmen yang kuat untuk mendukung perubahan dan kemajuan. 3. Nilai-nilai budaya lokal asli Indonesia banyak mengandung kearifan yang dapat dijadikan rujukan & dipedomani dalam pengembangan budaya kerja. 4. Semangat kerjasama tim lebih memudahkan pencapaian tujuan organisasi (high performance organization) dengan cara memupuk rasa percaya dan komunikasi efektif antara pemimpin dan pengikut. 5. Pengembangan budaya kerja dapat dimulai dari pembiasaan efektif yang berulang-ulang, konsisten dan terus menerus secara bersama- sama dengan keteladanan pemimpin diikuti oleh pengikut. 6. Pengembangan budaya kerja harus mendukung dan didukung oleh kepemimpinan yang efektif .