Dokumen tersebut membahas tentang budaya kerja yang mendukung efektivitas kepemimpinan, termasuk perbedaan antara manajer dan pemimpin, kepemimpinan yang efektif, dan pengembangan budaya kerja yang kondusif bagi kepemimpinan.
Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi himpunan mahas...Linda Rosita
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi Himpunan Mahasiswa Islam di Universitas Negeri Medan. Secara singkat dibahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka mengenai gaya kepemimpinan, dan rencana metode penelitian."
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sumber daya manusia pada organisasi The Green Scientist Society (GS2) di Universitas Negeri Semarang. Ia menjelaskan bahwa kegiatan makrab digunakan untuk mengidentifikasi potensi anggota dan menyelesaikan masalah, serta kompetensi pengurus ditingkatkan melalui pelatihan dan penugasan.
IPBI
ABKIN
MGBKN
Organisasi adalah suatu wadah perkumpulan orang-orang yang memiliki tujuan bersama.
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut kealian dari para pekerja nya.
Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu.
Sistem pengkaderan IMITR terdiri dari tiga jenis pengkaderan yaitu pengkaderan formal melalui MAPABA dan Lokal Wisdom, pengkaderan informal melalui kegiatan sehari-hari, dan pengkaderan non-formal melalui pelatihan-pelatihan. Ketiga jenis pengkaderan saling mendukung untuk mengembangkan keterampilan dan wawasan anggota.
Power point Bimbingan Konseling sebagai profesianapurnama
Dokumen tersebut membahas tentang bimbingan dan konseling sebagai suatu profesi. Ia menjelaskan pengertian bimbingan dan konseling menurut para ahli, ciri-ciri utama suatu profesi, dan upaya pengembangan profesi bimbingan dan konseling melalui standarisasi penyiapan dan sertifikasi konselor serta pembentukan organisasi profesi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Rencana pembelajaran semester mata kuliah Budaya Organisasi di Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI.
2. Mata kuliah ini membahas tentang konsep dan penerapan budaya organisasi dalam perusahaan, bisnis, dan birokrasi.
3. Pembelajaran dilakukan dengan berbagai metode seperti ceramah, diskusi, dan presentasi untuk mencapai tujuan membekali mahasiswa dengan pengetah
Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi himpunan mahas...Linda Rosita
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota organisasi Himpunan Mahasiswa Islam di Universitas Negeri Medan. Secara singkat dibahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka mengenai gaya kepemimpinan, dan rencana metode penelitian."
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sumber daya manusia pada organisasi The Green Scientist Society (GS2) di Universitas Negeri Semarang. Ia menjelaskan bahwa kegiatan makrab digunakan untuk mengidentifikasi potensi anggota dan menyelesaikan masalah, serta kompetensi pengurus ditingkatkan melalui pelatihan dan penugasan.
IPBI
ABKIN
MGBKN
Organisasi adalah suatu wadah perkumpulan orang-orang yang memiliki tujuan bersama.
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut kealian dari para pekerja nya.
Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu.
Sistem pengkaderan IMITR terdiri dari tiga jenis pengkaderan yaitu pengkaderan formal melalui MAPABA dan Lokal Wisdom, pengkaderan informal melalui kegiatan sehari-hari, dan pengkaderan non-formal melalui pelatihan-pelatihan. Ketiga jenis pengkaderan saling mendukung untuk mengembangkan keterampilan dan wawasan anggota.
Power point Bimbingan Konseling sebagai profesianapurnama
Dokumen tersebut membahas tentang bimbingan dan konseling sebagai suatu profesi. Ia menjelaskan pengertian bimbingan dan konseling menurut para ahli, ciri-ciri utama suatu profesi, dan upaya pengembangan profesi bimbingan dan konseling melalui standarisasi penyiapan dan sertifikasi konselor serta pembentukan organisasi profesi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Rencana pembelajaran semester mata kuliah Budaya Organisasi di Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI.
2. Mata kuliah ini membahas tentang konsep dan penerapan budaya organisasi dalam perusahaan, bisnis, dan birokrasi.
3. Pembelajaran dilakukan dengan berbagai metode seperti ceramah, diskusi, dan presentasi untuk mencapai tujuan membekali mahasiswa dengan pengetah
Makalah ini membahas tentang budaya kerja Bank Mandiri. Bank Mandiri merupakan hasil merger empat bank milik pemerintah. Pada tahun 2005, Bank Mandiri mengembangkan budaya kerja baru yaitu TIPCE (Trust, Integrity, Profesionalism, Customer focus, Excellence). Nilai-nilai budaya TIPCE meliputi kepercayaan, integritas, profesionalisme, fokus pelanggan, dan kesempurnaan. Makalah ini menjelaskan pelaksanaan dan tujuan dari
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik profesi guru yang mencakup pengertian, tujuan, dan isi dari kode etik profesi guru sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia."
Model layanan bimbingan dan konseling di SMA ini bertujuan untuk memberikan panduan penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan karakteristik peserta didik SMA. Panduan ini mencakup penjelasan tentang pengertian dan tujuan layanan bimbingan dan konseling di SMA, perencanaan program, komponen layanan, dan model layanan yang disesuaikan dengan kurikulum sekolah penggerak.
Mata Diklat Integritas Tingkat III bertujuan membekali peserta dengan kemampuan mengaktualisasikan integritas dalam mengelola program instansinya melalui pembelajaran akuntabilitas, etika, dan aktualisasi keduanya. Pembelajaran dilakukan secara interaktif dengan metode ceramah, diskusi, studi kasus, simulasi, dan demonstrasi.
panduan bimbingan konseling sekolah menengah atas 2016,Donny kurnianto
Pendidikan adalah senjata yang paling kuat untuk merunah dunia untuk itulah pendidikan yang baik harus tercermin dari sistematika dan tujuan pendidikan itu sendiri
Kepimpinan adalah amat penting bermula daripada sekolah lagi. Atas aspirasi ini, Talent Development Consulting mempersembahkan Eksplorasi Bakat Kepimpinan.
Boleh dianjurkan di tempat anda. Hubungi 012 6672143 atau helmisuhaimi@gmail.com untuk maklumat lanjut
Materi ini membahas regulasi dan implementasi standar pelayanan minimal pendidikan dan standar nasional pendidikan di Indonesia serta manajemen mutu sebagai implementasi manajemen pendidikan. Topik ini mencakup tujuan dan fungsi standar nasional pendidikan, sejarah sistem manajemen mutu ISO, dan unsur-unsur pendukung penerapan total quality management di lembaga pendidikan.
Materi ini membahas tentang etika profesi pendidikan dan tenaga kependidikan. Profesi pendidikan membutuhkan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan jangka panjang dan mendapat pengakuan dari masyarakat. Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kode etik yang mencakup kejujuran, kepedulian terhadap peserta didik, serta pemeliharaan hubungan yang baik dengan organisasi profesi.
Dokumen tersebut membahas tentang operasionalisasi layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok, meliputi tujuan, komponen, asas, pendekatan, teknik, dan tahapan pelaksanaannya seperti perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis, tindak lanjut, dan pelaporan. Layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mengembangkan kepribadian siswa, sedangkan konseling kelompok bertujuan untuk membahas dan
Dokumen tersebut membahas tentang budaya kerja dan manajemen pemerintahan. Secara ringkas, budaya kerja adalah nilai-nilai dan perilaku yang menjadi kebiasaan dalam bekerja, sedangkan manajemen pemerintahan berorientasi pada pelayanan masyarakat sebagai pelanggan dengan prinsip-prinsip seperti partisipatif, fokus pada hasil, dan pencegahan. Dokumen ini juga membahas unsur-unsur budaya kerja seperti komitmen, inte
Makalah ini membahas tentang budaya kerja Bank Mandiri. Bank Mandiri merupakan hasil merger empat bank milik pemerintah. Pada tahun 2005, Bank Mandiri mengembangkan budaya kerja baru yaitu TIPCE (Trust, Integrity, Profesionalism, Customer focus, Excellence). Nilai-nilai budaya TIPCE meliputi kepercayaan, integritas, profesionalisme, fokus pelanggan, dan kesempurnaan. Makalah ini menjelaskan pelaksanaan dan tujuan dari
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik profesi guru yang mencakup pengertian, tujuan, dan isi dari kode etik profesi guru sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia."
Model layanan bimbingan dan konseling di SMA ini bertujuan untuk memberikan panduan penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan karakteristik peserta didik SMA. Panduan ini mencakup penjelasan tentang pengertian dan tujuan layanan bimbingan dan konseling di SMA, perencanaan program, komponen layanan, dan model layanan yang disesuaikan dengan kurikulum sekolah penggerak.
Mata Diklat Integritas Tingkat III bertujuan membekali peserta dengan kemampuan mengaktualisasikan integritas dalam mengelola program instansinya melalui pembelajaran akuntabilitas, etika, dan aktualisasi keduanya. Pembelajaran dilakukan secara interaktif dengan metode ceramah, diskusi, studi kasus, simulasi, dan demonstrasi.
panduan bimbingan konseling sekolah menengah atas 2016,Donny kurnianto
Pendidikan adalah senjata yang paling kuat untuk merunah dunia untuk itulah pendidikan yang baik harus tercermin dari sistematika dan tujuan pendidikan itu sendiri
Kepimpinan adalah amat penting bermula daripada sekolah lagi. Atas aspirasi ini, Talent Development Consulting mempersembahkan Eksplorasi Bakat Kepimpinan.
Boleh dianjurkan di tempat anda. Hubungi 012 6672143 atau helmisuhaimi@gmail.com untuk maklumat lanjut
Materi ini membahas regulasi dan implementasi standar pelayanan minimal pendidikan dan standar nasional pendidikan di Indonesia serta manajemen mutu sebagai implementasi manajemen pendidikan. Topik ini mencakup tujuan dan fungsi standar nasional pendidikan, sejarah sistem manajemen mutu ISO, dan unsur-unsur pendukung penerapan total quality management di lembaga pendidikan.
Materi ini membahas tentang etika profesi pendidikan dan tenaga kependidikan. Profesi pendidikan membutuhkan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan jangka panjang dan mendapat pengakuan dari masyarakat. Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kode etik yang mencakup kejujuran, kepedulian terhadap peserta didik, serta pemeliharaan hubungan yang baik dengan organisasi profesi.
Dokumen tersebut membahas tentang operasionalisasi layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok, meliputi tujuan, komponen, asas, pendekatan, teknik, dan tahapan pelaksanaannya seperti perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis, tindak lanjut, dan pelaporan. Layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mengembangkan kepribadian siswa, sedangkan konseling kelompok bertujuan untuk membahas dan
Dokumen tersebut membahas tentang budaya kerja dan manajemen pemerintahan. Secara ringkas, budaya kerja adalah nilai-nilai dan perilaku yang menjadi kebiasaan dalam bekerja, sedangkan manajemen pemerintahan berorientasi pada pelayanan masyarakat sebagai pelanggan dengan prinsip-prinsip seperti partisipatif, fokus pada hasil, dan pencegahan. Dokumen ini juga membahas unsur-unsur budaya kerja seperti komitmen, inte
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, termasuk definisi, komponen penting, faktor penentu, fungsi, dan bagaimana budaya ditanamkan dalam suatu organisasi."
Budaya organisasi berdampak pada kinerja dan kepuasan karyawan. Karyawan membentuk persepsi tentang organisasi berdasarkan faktor-faktor seperti toleransi resiko dan dukungan tim. Persepsi ini membentuk budaya yang mempengaruhi kinerja dan kepuasan secara signifikan, terutama jika budaya kuat.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan psikologi industri. Secara garis besar dibahas tentang hakikat kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan seperti teori sifat, perilaku, situasi, dan kelompok. Juga dibahas fungsi pemimpin dalam organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya kerja organisasi pemerintah. Ia menjelaskan konsep budaya kerja dan unsur-unsur pentingnya seperti komitmen pimpinan, komunikasi, motivasi, dan lingkungan kerja yang kondusif. Dokumen ini juga menganalisis beberapa aspek budaya yang berpengaruh terhadap kinerja aparatur pemerintah dan cara-cara transformasi budaya kerja melalui sosialisasi nilai-nilai dan etika kebijakan
Dokumen tersebut membahas tentang budaya kreativitas dan inovasi di organisasi. Ia menjelaskan pengertian budaya organisasi dan asal-usulnya, karakteristik budaya organisasi, tipologi budaya organisasi, serta hubungan antara kreativitas individu dan tim dengan proses inovasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian budaya kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Budaya kerja merupakan sistem nilai, persepsi, dan perilaku karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Faktor-faktor seperti perilaku pemimpin, budaya organisasi, dan motivasi berperan dalam membentuk budaya kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya menciptakan budaya organisasi yang mendukung kebhinekaan dan inklusif serta beberapa isu terkini terkait budaya organisasi seperti menciptakan budaya beretika, inovatif, dan berorientasi pelanggan."
Budaya organisasi adalah sistem makna bersama yang membedakan organisasi satu dengan lainnya. Unsur-unsur pembentuk budaya organisasi meliputi lingkungan usaha, nilai-nilai, pahlawan, ritual, dan jaringan budaya. Budaya organisasi dapat dipengaruhi oleh pendiri organisasi dan berdampak terhadap kinerja serta kepuasan karyawan."
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negaraSyaifOer
Makalah ini membahas tentang etika kepemimpinan yang layak untuk melayani publik dalam administrasi negara. Pembahasan mencakup hakikat kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan seperti teori sifat, perilaku, dan situasi, serta hubungan antara kepemimpinan dan kearifan lokal. Tujuannya adalah melatih mahasiswa menulis makalah dan memahami konsep kepemimpinan.
Analisis Isu Strategis merupakan salah satu mata pelatihan bagi Calon PNS bertujuan membangun fundamental pola pikir CPNS dalam mengarungi samudera birokrasi, dimana PNS milenial terbiasa untuk berpikir kritis & menyampaikan gagasan kreatif dalam merespons fenomena kepemerintahan
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...b hendarsyah
PPK dalam hal ini Menteri/Pimpinan LPNK/Gubernur/Wali Kota/Bupati sudah saatnya menerapkan Sistem Merit pada Manajemen ASN dimana penempatan ASN harus didasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan bagi seluruh pegawai ASN. Dan ternyata penerapan itu sangat sederhana, mudah dan menyenangkan bila PPK mau. Kata kuncinya mau
Melalui sertifikasi kompetensi pemerintahan, pegawai ASN harus jadi pelopor meminimalisir meluasnya musibah lima tahunan pasca pilkada dimana tim sukses tampil menjadi pejabat birokrasi pelayan masyarakat di daerah tanpa bekal kompetensi yang memadai
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi dan implementasi kompetensi pemerintahan di Indonesia dari perspektif hukum dan kebutuhan pelayanan masyarakat.
2. Kompetensi pemerintahan dibangun berdasarkan tiga undang-undang yaitu tentang kementerian negara, pemerintahan daerah, dan aparatur sipil negara.
3. Implementasi kompetensi pemerintahan bertujuan untuk men
Bisnis Proses Pembuatan Makalah-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagrib hendarsyah
Dokumen tersebut membahas proses pembuatan makalah yang meliputi identifikasi masalah berdasarkan data sumber daya internal dan kinerja organisasi, perumusan masalah, solusi alternatif terpilih, rencana aksi jangka pendek hingga panjang, serta umpan balik untuk perbaikan.
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Budaya Kerja Dalam Efektivitas Kepemimpinan-Bambang Hendarsyah-BPSDM Kemendagri
1. BUDAYA KERJA
DALAM EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN
Oleh :
Bambang Hendarsyah
Widyaiswara Ahli Muda pada BPSDM
Kementerian Dalam Negeri
Jakarta, 8 Mei 2019
Kontak :
0813-1723-4823
bambanghendarsyah90@gmail.com
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
disampaikan dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator
di lingkungan Badan Pusat Statistik
3. Kompetensi Pejabat Administrator
Bertanggungjawab jawab dalam
memimpin pelaksanaan kegiatan yang
sudah direncanakan dengan baik dan
efisien sesuai standar operasional
prosedur dan terselenggaranya
peningkatan kinerja secara
berkesinambungan.
PP 11/2017 pasal 52 ayat 2 huruf b
4. Pluralisme budaya Indonesia
Budaya lokal yang relevan dengan
kepemimpinan yang efektif
Hambatan dan tantangan budaya kerja
Mengembangkan budaya kerja yang kondusif bagi
efektivitas kepemimpinan
Materi Bahasan
1.
2.
3.
4.
5. Tujuan Mata Pelatihan
Peserta mampu :
1. Memahami, berkomitmen
dan mengembangkan
budaya kerja yang
mendukung & didukung
oleh kepemimpinan yang
efektif.
2. Membawa pengikut yang
memilik kompetensi dan
komitmen yang biasa-biasa
saja menjadi sukses luar
biasa menuju high
performance organization.
KEPEMIMPINAN
YANG EFEKTIF
BUDAYA KERJA
6. Kerangka Pikir :
Budaya Kerja dalam Efektivitas Kepemimpinan
PENGEMBANGAN
BUDAYA KERJA
NILAI-NILAI BUDAYA
(EKSISTING)
TUJUAN
ORGANISASI
AKUNTABILITAS
PEJABAT
ADMINISTRATOR
KEPEMIMPINAN
YANG EFEKTIF
INPUT PROSES OUTCOME
ETOS KERJA
OUTPUT
7. Ilustrasi
Budaya Kerja yang kondusif dalam
Efektivitas Kepemimpinan
Budaya
(Eksisting)
Intervensi
Kepemimpinan
12. Definisi Budaya
Etimologis :
Kata budaya berasal dari bahasa Sanskerta, Budhayah, yaitu bentuk jamak dari
budhi yang berarti budi atau akal.
Koentjoroningrat :
Kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat dengan cara belajar.
Ki Hajar Dewantara :
Kebudayaan adalah hasil perjuangan manusia terhadap alam dan zaman yang
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan
dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan
dan kebahagiaan.
UU 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan :
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan cipta, rasa, karsa, dan
hasil karya masyarakat.
14. Latar Belakang
Pembentukan Masyarakat Budaya di Indonesia
Kebiasaan hidup yang
telah melembaga
dalam kehidupan
sehari-hari.
1. Adanya kebutuhan
identitas yang khas dari
suatu kelompok,
golongan & masyarakat.
2.
Proses asimilasi,
adaptasi &
pembelajaran yang
terus menerus.
3.
Kepercayaan terhadap
Sang Pencipta memberi
warna dalam wujud
kebudayaan masyarakat
(religiusitas).
4.
15. Negara Kesatuan Republik Indonesia
17.508 Pulau
5.193.252 Km2
237.641.326 Orang
Sensus BPS-2010
34 Provinsi
510 Kab/Kota
7.131 Kecamatan
82.707 Desa/Kel.
18. Kearifan Budaya Lokal Pewayangan
Mengandung :
1. Nilai-nilai spiritual.
2. Sarat filosofi & petuah.
3. Kaya nilai-nilai etika & estetika.
4. Sarana komunikasi pengikut
dengan pemimpin.
5. Sarana edukasi masyarakat terkait
pemaknaan sejarah.
6. Media akulturasi budaya.
20. Teori Kepemimpinan Jawa
1. Watak Matahari : pemberi semangat.
2. Watak Bulan : pemberi terang di kegelapan.
3. Watak Bintang : menjadi pedoman arah dan
keteladanan.
4. Watak Angin : pemberi suasana kesejukan.
5. Watak Mendung : berwibawa & manfaat.
6. Watak Api : pemberi semangat keadilan.
7. Watak Samudera : berpandangan luas dan
cinta.
8. Watak Bumi : memberikan kesentosaan.
21. Pemaknaan Warna Dalam Filosofi Jawa
Warna kuning: merujuk pada
matahari, ingatan, imajinasi logis,
energi sosial, kerjasama,
kebahagiaan, kegembiraan,
kehangatan, loyalitas, tekanan
mental, persepsi, pemahaman,
kebijaksanaan, penghianatan,
kecemburuan, penipuan,
kelemahan, penakut, aksi,
idealisme, optimisme, imajinasi,
harapan, musim panas, filosofi,
ketidak pastian, resah dan curiga.
1.
3.
Warna Biru: memberikan kesan komunikasi, peruntungan yang baik, kebijakan,
perlindungan, inspirasi spiritual, tenang, kelembutan, dinamis, air, laut,
kreativitas, cinta, kedamaian, kepercayaan, loyalitas, kepandaian, panutan,
kekuatan dari dalam, kesedihan, kestabilan, kepercayaan diri, kesadaran, pesan,
ide, berbagi, idealisme, persahabatan dan harmoni, kasih sayang. jika
digabungkan dengan warna merah dan kuning dapat memberikan kesan
kepercayaan dan kesehatan.
2.
Warna merah: melambangkan
kesan energi, kekuatan, hasrat,
erotisme, keberanian, simbol dari
api, pencapaian tujuan, darah,
resiko, ketenaran, cinta,
perjuangan, perhatian, perang,
bahaya, kecepatan, panas.
24. Budaya Kerja dalam Patologi Birokrasi
1. Pembiaran terhadap potensi masalah.
2. Hanya melakukan rutinitas tidak ada inovasi
berkesinambungan.
3. Tidak tahu posisi dan peran strategisnya.
4. Setiap instansi/bidang cenderung bekerja sendiri-sendiri
(kompartementalisasi).
5. Cenderung menyalahkan sistem tanpa memperhatikan aspek
manusia-nya.
6. Lebih suka pada simbol-simbol dibanding kualitas yang
sesungguhnya.
7. Masih sering digunakannya manajemen “pemadam
kebakaran”.
8. Sindrom “not my problem” & “not your problem”.
9. Kebiasaan menunda penyelesaian masalah yang sudah ada
didepan mata.
10. Pendekatan lebih pada atribut daripada esensi.
11. Pendekatan jangka pendek daripada menyelesaikan akar
masalah.
26. INTERNET OF
(EVERY)THINGS
INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0
Mengubah total &
menghancurkan cara
bisnis konvensional
ERA DISRUPTION
Penetrasi
internet di
kehidupan
sehari-hari
Potensi mempermudah
kehidupan sehari-hari
melalui otomasi
ARTIFICIAL INTELLIGENCE
Menghilangkan berbagai
pekerjaan konvensional,
digantikan mesin/robot
TantanganKemajuanTeknologi
28. Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan :
Proses dimana seseorang
mempengaruhi orang lain untuk
meraih suatu tujuan & mengarahkan
sejumlah sumber daya untuk
mencapai visi & misi organisasi.
Proses ini dilakukan dengan
menerapkan atribut kepemimpinan
seperti nilai, etika, karakter,
pengetahuan, keterampilan & sikap.
29. Mitos & Fakta tentang Kepemimpinan
No. MITOS FAKTA
1. Mampu memimpin adalah
bakat, bukan hasil dari proses.
Mampu memimpin adalah hasil dari
proses, bukan sekedar bakat.
2. Seseorang harus memiliki
jabatan untuk memimpin.
Dalam level apapun, setiap orang
sebenarnya dapat memberikan kontribusi
signifikan tanpa memiliki jabatan
tertentu.
3. Pemimpin yeng efektif hanya
membutuhkan kharisma.
Kharisma bukanlah satu-satunya andalan
bagi seseorang untuk menjadi pemimpin
efektif.
4. Hanya ada satu gaya
kepemimpinan.
Tiap orang memiliki gaya memimpin yang
unik & berbeda-beda, namun tetap
menghasilkan nilai yang optimal.
5. Cara belajar menjadi pemipin
efektif hanyalah melalui
pengalaman.
Kepemimpinan adalah suatu disiplin yang
dapat diajarkan. Pengalaman akan lebih
mengokohkan apa yang telah dipelajari.
30. Tipe Pengikut & Gaya Kepemimpinan
No. Tipe Pengikut Gaya Kepemimpinan
1. Kompetensi rendah
Komitmen tinggi
Pengarah
2. Kompetensi rendah
Komitmen rendah
Pembina
3. Kompetensi tinggi
Komitmen bervariasi
Pendukung
4. Kompetensi tinggi
Komitmen tinggi
Pendelegasi
31. Pemimpin Struktural
1.
Definisi :
Orang yang dipilih, diseleksi,
digaji serta memiliki
tanggungjawab &
kewenangan untuk mengelola
sumber daya tertentu untuk
mencapai tujuan organisasi.
Komponen
Pembentuk :
Kewenangan
formal.
Prinsip Dasar :
Hirarki
menurut
struktur
organisasi
34. Kemampuan Dasar Pemimpin yang efektif
1. Kemampuan mendiagnosa
pengikut
2. Fleksibilitas
3. Membuat keputusan tepat
4. Berkomunikasi dengan baik
5. Memberikan teladan & contoh
6. Mampu mempercayai orang
tanpa menghilangkan
kewaspadaan
7. Mampu mengontrol emosi
8. Tahan menghadapi tekanan
9. Bertanggungjawab
10.Mengenali anggota
11.Sigap & penuh inovasi
35. Pembiasaan Efektif
1. Proaktif.
2. Mulailah dengan menggambarkan
hasil akhir.
3. Prioritaskan hal yang terpenting.
4. Berpikir kemenangan untuk semua
pihak.
5. Berusahalah untuk memahami
terlebih dahulu sebelum dipahami.
6. Sinergitas.
7. Mengasah kemampuan terus
menerus.
38. Perbedaan antara Manajer dengan Pemimpin
No. Aspek Manajer Pemimpin
1. Konsentrasi atau spirit
dalam menjalankan
perannya
“ Stability”
Menjaga stabilitas
“ Change “
Membuat Perubahan
2. Sikap terhadap aturan
organisasi.
“ Make it “
Membuat aturan yang
diperlukan
“ Break it “
Memikirkan revisi regulasi
3. Pendekatan dalam
mengelola organisasi
“ Plan detail “
Merencanakan rinci
“Sets Direction”
Memberikan arahan
penting
4. Sikap terhadap budaya
organisasi
“Execute “
Menjalankan
“ Shape”
Membentuk
5. Perilaku dalam
menghadapi Konflik
“Avoid “
Menghindari
“ Use “
Memanfaatkan
Sumber: Scott Williams (Oct 2011)
39. Perbedaan antara Manajer dengan Pemimpin
No. Aspek Manajer Pemimpin
6. Bagaimana dalam
memberikan arahan
“ Existing Roads “
Berjalan/cara yang telah
ditentukan.
“New Roads”
Mencari jalan / cara yang baru
7. Dalam hal penghargaan
terhadap prestasi pada
organisasi
“ Take “
Cenderung mengambil
penghargaan atas
keberhasilan / prestasi
“ Give “
Lebih banyak memberikan
penghargaan atas keberhasilan
orang lain.
8. Perilaku dalam proses
pengambilan keputusan
“ Makes “
Mengambil keputusan
“ Facilitates “
Memfasilitasi proses
pengambilan keputusan.
9. Sikap terhadap visi dan
misi organisasi
“ Tell “
Menjelaskan
“ Sell “
Mempromosikan agar orang
lain tergerak
10. Gaya dalam berinteraksi
dengan seluruh
pemangku kepentingan.
“ Transactional “
Mempertimbangkan apa
yang akan diperoleh untuk
mendapatkan apa.
“ Transformative”
Mentransformasi nilai -nilai
positif kepada seluruh
pemangku kepentingan.
Sumber: Scott Williams (Oct 2011)
43. Langkah-Langkah
Mengembangkan Budaya Kerja
Merumuskan nilai-nilai
organisasi:
perencanaan, identifikasi
nilai, area sensitif,
menetapkan perilaku
utama, merumuskan
ukuran.
1. Implementasi:
deklarasi, sosialisasi
(media komunikasi, TQM,
membentuk kelompok
budaya kerja, role model,
agen perubahan,
kelompok integritas.
2.
Monitoring & Evaluasi:
melihat kemajuan penerapan:
nilai dasar budaya kerja
dalam kepemimpinan &
manajemen, pola pikir & cara
kerja serta perilaku kerja.
3.
44. Perumusan Nilai
Nilai-nilai baru adalah nilai-nilai yang
dipercaya akan membawa organisasi
mencapai visi dan menuntaskan misinya.
Hal penting yang harus diingat dalam
merumuskan nilai-nilai organisasi,
adalah bahwa nilai-nilai harus
didasarkan pada praktik yang dikenal
dan dapat dilaksanakan setiap pegawai
di lingkungan kerja.
Nilai-nilai tersebut harus berakar pada
apa yang sesungguhnya berlaku dalam
organisasi dari hari ke hari untuk
menjadi lebih baik
46. Sumber Nilai
Ajaran agama.
Falsafah negara.
Kebiasaan yang berkembang
baik dalam masyarakat/adat.
Amanat regulasi.
Arahan pimpinan organisasi.
47. Nilai-nilai Budaya Kerja
1. INTEGRITAS,
yaitu mengutamakan perilaku
terpuji, disiplin dan penuh
pengabdian;
2. PROFESIONAL,
yaitu menyelesaikan tugas dengan
baik dan tuntas sesuai dengan
kompetensinya (keahlian);
3. AKUNTABEL,
yaitu mempertanggungjawabkan
tugas dengan baik dan benar dari
segi proses maupun hasil.
48. Implementasi
Setelah nilai-nilai beserta cara
pengukurannya selesai didefinisikan, tahap
selanjutnya mendeklarasikan nilai-nilai dan
membangun komitmen untuk menerapkan
budaya kerja dilanjutkan menyosialisasikan
dan menginternalisasikan.
Mendeklarasikan budaya kerja merupakan
tahapan penting, menandakan proses
pembangunan/pengembangan budaya
kerja dimulai. Secara umum tujuan
pendeklarasian ini adalah untuk
membangun komitmen.
Olehkarena itu deklarasi harus dilakukan
oleh Pimpinan Organisasi yang dihadiri
oleh jajaran pimpinan lainnya serta seluruh
pegawai.
49. Sosialisasi
Proses mengomunikasikan apa yang
telah disepakati, hal ini dimaksudkan
untuk membangun penerimaan dan
keterlibatan seluruh pegawai.
Proses sosialisasi adalah proses yang
terus menerus. Pimpinan tertinggi
harus terlibat penuh dalam proses ini.
Kepemimpinannya secara simbolis
sangat penting dan sangat diperlukan
untuk membangun kepemilikan nilai-
nilai pada setiap unit kerja
50. Mengembangkan Budaya Kerja
Yang Kondusif Bagi
Efektivitas Kepemimpinan
4.4.
Latihan mengembangkan budaya kerja
pada unit kerja peserta
51. Instrumen Latihan 1:
Membuat Kerangka Pikir Pengembangan Budaya Kerja sesuai
dengan Unit Kerja peserta pelatihan.
PENGEMBANGAN
BUDAYA KERJA
IDENTIFIKASI MASALAH:
DATA KUALITATIF/
KUANTITATIF
NILAI-NILAI
BUDAYA
(EKSISTING)
PERUMUSAN MASALAH:
BUDAYA KERJA YANG TIDAK
KONDUSIF
ISU STRATEGIS
ORGANISASI
NILAI-NILAI ORGANISASI
TUJUAN
ORGANISASI
ETOS KERJA
AKUNTABILITAS
PEJABAT
ADMINISTRATOR
KEPEMIMPINAN
YANG EFEKTIF
KONDISI AKTUAL
KONDISI IDEAL
INTERVENSI
INPUT PROSES OUTCOME
GAP KINERJA
BUDAYA KERJA
KONDUSIF
DALAM
EFEKTIVITAS
KEPEMIMPINAN
OUTPUT
52. Instrumen Latihan 2:
Melengkapi Form Identifikasi Pengembangan Budaya Kerja pada Unit
Kerja peserta pelatihan.
(item identifikasi disesuaikan dengan kebutuhan unit kerja peserta
pelatihan), antara lain:
1. Latar Belakang Masalah/ isu strategis :
2. Penggalian Nilai-nilai dari Visi & Misi Organisasi :
3. Nama Budaya Kerja Organisasi “…………….”
4. Bentuk / Kegiatan :
5. Sasaran :
6. Manfaat :
7. Deskripsi pembiasaan di tempat kerja:
8. Cara Sosialisasi :
9. Cara Mengevaluasi :
Oleh:
____________
53. Pembulatan & Kesimpulan
1. Pengembangan budaya kerja merupakan bagian dari manajemen
perubahan & inovasi yang berkelanjutan berupa pembiasaan positif di
tempat kerja dalam lingkup kewenangan jabatan struktural.
2. Perubahan dibangun mulai dari mindset individu pemimpin dan
pengikut berupa komitmen yang kuat untuk mendukung perubahan
dan kemajuan.
3. Nilai-nilai budaya lokal asli Indonesia banyak mengandung kearifan
yang dapat dijadikan rujukan & dipedomani dalam pengembangan
budaya kerja.
4. Semangat kerjasama tim lebih memudahkan pencapaian tujuan
organisasi (high performance organization) dengan cara memupuk
rasa percaya dan komunikasi efektif antara pemimpin dan pengikut.
5. Pengembangan budaya kerja dapat dimulai dari pembiasaan efektif
yang berulang-ulang, konsisten dan terus menerus secara bersama-
sama dengan keteladanan pemimpin diikuti oleh pengikut.
6. Pengembangan budaya kerja harus mendukung dan didukung oleh
kepemimpinan yang efektif .