SlideShare a Scribd company logo
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
MODUL 4 : Kepemimpinan dalam Manajemen
Berbasis Sekolah
ANGGOTA KELOMPOK 4
1. AURA BUNGA CANTIKA
2. SABRINA AMALINA SOLIHAT
3. SABRINA NURZHAFARINA
Kgeiatan Belajar 1
Gaya , pendekatan , dan teori kepemimpinan dalam Manajemen Berbasis
Sekolah
A. Apa yang anda pahami tentang gaya kepemimpinan ?
Gaya kepemimpianan merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas
pada saat mempengaruhi anak buahnya,apa yang dipilih pemimpin untuk dikerjakan,
cara pemimpin bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya
kepemimpinannya.
Tuga pendekatan utama dalam memahami gaya kepemimpinan :
1. Pendekatan sifat
Pendekatan sifat menerangkan sifat sifat yang membuat seseorang berhasil.
Pendekatan ini menyarankan beberapa syarat yang harus dimiliki pemimpin yaitu :
1. Kekuatan fisik dan susunan syaraf
2. Penhayatan terhadap arah dan tujuan
3. Antusiasme
4. Keramah tamahan
5. Integritas
6. Keahlian teknis
7. Kemmapuan mengambil keputusan
8. Intelegensi
9. Keterampilan memimpin
10. Kepercayaan
2. Pendekatan perilaku
Pendekatan perilaku menerangkan tentang keefektifan gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh
pemimpin. Beberapa hasil studi mengenai gaya kepemimpinan mengenai gaya perilaku;
A. Study kepemimpinan universitas ohio
Penelitian ini memperoleh gambaran mengenai dua dimensi utama dari perilaku pemimpin yaitu
inisiatif dan perhatian . kombinasi dua dimensi ini dapat dibedakan menjadi empat gaya ;
1. Perhatian rendah, pembuatan inisiatif rendah
2. Perhatian tinggi , pembuatan inisiatif rendah
3. Perhatian tinggi, pembuatan inisiatif tinggi
4. Perhatian rendah, pembuatan inisiatif rendah
B. Study universitas migichan
Studi ini mengidentifikasikan dua konsep yang disebut berorientasi bawahan dan berorientasi
produksi.
C. Jaringan manajemen
Dalam pendekatan ini yang dikembangan oleh Blake dan Mouton manajer berhubungan dengan
dua hal , yakni perhatian pada produksi di satu pihak dan perhatian pada orang orang dipihak
lain.
D. System kepemimpinan Likert
Likert merancang empat system kepemimpinan :
1. System 1
System ini pemimpin sangat otokratis
- Mempunyai sedikit kepercayaan pada bawahannya
- Suka mengeksploitasi bawahan
- Bersikap paternalistic
- Memberikan ketakutan dan hukuman
- Kadang memberikan penghargaan secara kebetulan
- Hanya memperhatikan komunikasi yang turun kebawah
- Hanya membatasi keputusan ditingkat atas saja
2. System 2
System ini pemimpin otokratis yang baik hati
- Mempunyai kepercayaan yang terselubung
- Percaya pada bawahan
- Mau memotivasi dengan hadiah dan ketakutan juga hukuman
- Mempebolehkan adanya komunikasii keatas
- Mendengarkan pendapat dan ide dari bawahan
- Memperbolehkan adanya delegasi wewenang dalam pengambilan keputusan
3. System 3
Sistem ini pemimpin disebut manajer konsultatif
- Pemimpin mempunyai sedikit keprcayaan terhadap bawahan
- Melakukan motivasi dngan penghargaan dan hukuman yang kebetulan
- Berkehendak melakukan partisipasi
- Menetapkan dua pola hubungan komunikasi
4. Sistem 4
Sistem ini dinamakan pemimpin yang bergaya kelompok partisipatif
- Manajer mempunyai kepercayaan yang sempurna terhadap bawahannya
- Selalu mengandalkan bawahan untuk mendapat ide ide dan pendapat
- Mempergunakan pendapat bawahan secara konstruktif
- Memberikan penghargaan yang bersifat ekonomis
- Mendorong bawahan terlibat dalam membuat keputusan
3. Pendekatan situasional
Pendekatan ini menyoroti perilaku kepemimpinan dalam situasi tertentu.ada
beberapa studi yang menggunakan pendekatan ini;
a. Teori kepemimpinan kontingensi
Teori ini dikembangan oleh Fielder dan Chemers. Menurut mereka da 3 faktor yang
perlu dikembangan yaitu ;
1. Hubungan antara pemimpin dan bawahan
2. Struktur tugas
3. Kekuasaan yang berasal dari organisasi
b. Teori kepemimpinan tiga dimensi
Teori ini dikembangan oleh Reddin . gaya kepemimpinan Reddin memiliki empat gaya
dasar kepemimpinan yaitu ; integrated, related, separated, dan dedicated. Keempat
gaya tersebut dapat menjadi efektif atau tidak efektif tergantung situasi.
c. Teori kepemimpinan situasional
Teori ini didasarkan oleh tiga factor yaitu ;
1. Perilaku tugas
2. Perilaku hubungan
3. Kematangan
Gaya kepemimpinan kepala sekolah yang tepat untuk diterapkan dalam
implementasi manajemen berbasis sekolah ;
1. Gaya mendikte ( Telling )
2. Gaya menjual ( Selling )
3. Gaya melibatkan diri ( Participating)
4. Gaya mendelegasikan ( Delegating )
B. Kepemimpinan sekolah yang efektif
Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dalam MBS dapat dilihat berdasarkan
kriteria berikut:
1. Mampu memberdayakan guru guru untuk melaksanakan proses pembelajaran
2. Dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
3. Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakay
4. Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai
5. Bekerja dengan tim manajemen secara efektif
6. Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif
Pidarta (1988) mengemukakan tiga macam keterampilan
yang harus dimiliki kepala sekolah;
1. Keterampilan konseptual
2. Keterampilan manusiiawi
3. Keterampilan Teknik
Kegiatan Belajar 2
kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sekolah Efektif
Sekolah efektif pada dasarnya sekolah yang dapay melaksanakan
tujuan dengan tepat sasaran .
Kepemimpinan kepala sekolah berkaitan erat dengan pengembangan
dan peningkatan kinerja guru dan tenaga pendidik.
A. Fungsi Sekolah
Efektivitas sekolah akan diuji dari sisi sejauh mana sekolah tersebut dapat
merealisasikan fungsinya secara baik. Seperti yang dapat diamati saat ini,
sekolah adalah institusi atau organisasi di masyarakat yang terus berubah
dan dalam konteks masyarakat yang rumit.
1. fungsi teknis atau ekonomi
Fungsi teknis atau ekonomi, merujuk pada sebuah makna
kontribusi sekolah di dalam pembangunan ekonomi bagi individu,
institusi, masyarakat, bangsa, dan dunia antar bangsa.
Pada tingkat individu, sekolah membantu siswa memperoleh
pengetahuan dan keterampilan untuk bekal hidup sebagai
institusi sekolah merupakan organisasi layanan yang
menyediakan produk jasa layanan yang bermutu bagi klien,
tempat bekerja bagi karyawan dan pengelola. Pada tingkat
masyarakat batik lokal maupun nasional, sekolah turut mewarnai
sistem dan gerak ekonomi dengan menyediakan tenaga yang
diperlukan dan sesuai perkembangan ekonomi masyarakat, serta
pada tingkat antar bangsa sekolah mensuplai tenaga terampil
yang mampu bersaing dan diperlukan oleh negara-negara lain.
2. Fungsi manusiawi atau sosial
Fungsi manusiawi atau sosial bisa disebut juga human or social
junction berkaitan dengan sumbangan sekolah terhadap
perkembangan manusia sebagai pribadi dan dalam hubungan
sosial. Bagi individu, sekolah membantu pengembangan pribadi
secara utuh secara psikologis, fisik maupun sikap dan
keterampilan sosial, dengan mengembangkan potensi setiap
anak secara optimal. Bagi tingkat institusi atau lembaga sekolah
merupakan satuan atau unit masyarakat kecil yang mempunyai
sistem sosial yang diharapkan ideal atau sesuai nilai dan norma
tatanan yang dianggap baik sehingga menjadi model hubungan
antar pribadi yang harmonis, antar siswa dan siswa lainnya,
siswa dengan guru sesuai dengan staf administrasi, antar guru
serta hubungan keluarga sekolah dengan masyarakat.
3. Fungsi politik
Fungsi politik mengacu pada kontribusi sekolah kepada pengembangan politik
pada setiap tingkat atau tataran masyarakat. Individual sekolah membantu
siswa mengembangkan sikap kewarganegaraan yang baik serta
perkembangan pengetahuan dan keterampilan merealisasikan hak dan
kewajiban sebagai warga negara. Pada tataran institusi sekolah menjadi
tempat pelaksanaan model pemerintahan, analog atau sejalan dengan tatanan
kenegaraan dan pemerintahan Indonesia, utamanya dalam organisasi intra
kesiswaan komite sekolah, dan unit-unit di dalam organisasi sekolah lainnya
dengan contoh penerapan lembaga yang demokratik.
4. Fungsi budaya atau kultural
Fungsi budaya atau kultural, merujuk pada kontribusi sekolah
dalam pembentukan pemekaran sikap, kesadaran, sosialisasi,
dan praktik hidup budaya baik bagi individu konstitusi maupun
masyarakat baik lokal maupun lebih luas bangsa atau antar
bangsa.
Fungsi ini merujuk pada sumbangan sekolah atau lembaga
perkola di dalam memelihara mempertahankan, dan
mengembangkan sistem pendidikan dan apresiasi atau
penghargaan serta komitmen atau sepakat peduli akan
pentingnya pendidikan baik bagi individu maupun lembaga,
masyarakat, bangsa dan antar bangsa internasional.
5. Fungsi pendidikan
6. Fungsi spiritual
Fungsi spiritual merujuk pada kontribusi di sekolah bagi
kehidupan pribadi, kepentingan institusi kehidupan masyarakat
dan bangsa yang lebih bermakna dalam hubungan dengan
saling maha pencipta, serta hubungan antar bangsa dalam
menjalin saling pengertian antar penganut agama sehingga turut
menciptakan perdamaian yang sejati dan lebih tulus karena
landasan kepercayaan yang hakiki.
Rumusan fungsi sekolah itu digabung dengan tujuan pendidikan
nasional yang tertuang dalam undang-undang sistem pendidikan
nasional tahun 2003 bab 2 pasal 3 sebagai berikut.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia sehat dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
B. Kriteria sekolah efektif
1. Go attainment approach
Pendekatan ini disebut juga dengan dua model, dapat dikatakan sebagai pendekatan berdasarkan tujuan. Dalam
pendekatan ini diyakini bahwa tujuan organisasi atau sekolah yang dinyatakan secara formal merupakan
kewajiban bagi sekolah tersebut untuk memenuhi titik Dengan demikian efektivitas sekolah dinilai tergantung
dari derajat tercapainya tujuan dengan kata lain, pendekatan ini menurut efektivitas lebih menekankan pada
hasil daripada proses atau cara mencapai hasil
2. Pendekatan Sistem
Organisasi merupakan sebuah sistem atau satuan keseluruhan yang terdiri atas bagian atau komponen yang
mendukung dengan fungsi masing-masing yang saling tergantung dan melengkapi untuk membentuk kesatuan.
3. Pendekatan konstituen
Konstituen adalah orang atau sekelompok orang yang diharapkan dukungannya karena dukungan tersebut
suatu institusi menjadi kuat titik dalam hal partai politik, konstituen adalah para pemilik partai atau pemilih
tokoh yang bersangkutan. Sekolah memerlukan dukungan orang tua atau masyarakat yang saat ini
direpresentasikan melalui komite sekolah kelompok birokrat tertentu dan persatuan guru setempat.
4. Pendekatan persaingan nilai
Dasar pendekatan ini adalah kriteria yang digunakan seorang untuk menilai efektivitas suatu organisasi
tergantung dari siapa dia, dan kepentingan siapa yang diwakili. Seorang guru menilai efektivitas sekolah dari segi
kepentingan guru, kepala sekolah menilai dari kepentingan kepala sekolah, dan orang tua siswa menilai dari segi
kepentingan mereka titik Dengan demikian pula birokrat pendidikan titik sungguh pun terdapat berbagai
kepentingan yang saling bersaing pendekatan ini berlangsung di bawah berbagai value atau nilai yang
direfleksikan dalam bentuk kepentingan dapat diorganisasikan dengan pola tertentu.
C. Studi tentang sekolah efektif
Para peneliti sekolah efektif lainnya, seperti Gauthier, Shoemaker,Villanova dan lainnya yang terlibat
dalam the Connecticut effectivenesse Project dengan mengemukakan tujuh karakteristik yaitu sebagai
berikut:
1. Keteraturan ketertiban dan keamanan serta lingkungan
2. Misi sekolah yang jelas
3. Kepemimpinan instruksional
4. Harapan yang tinggi
5. Kesempatan untuk belajar dan kesempatan anak untuk memanfaatkan waktu belajar
6. Sering dilakukan monitor atau kemajuan siswa
7. Hubungan positif antara rumah dan sekolah
D. Hubungan antara MBS Dan studi di sekolah efektif
Penentuan standar (tujuan-tujuan) oleh pusat, serta monitoring dan
evaluasinya jelaskan menunjukkan bahwa MPR dimaksudkan untuk
pencapaian mutu (efektivitas). Di sisi lain kok mas studi tentang sekolah
efektif tidak lain bertujuan untuk memperoleh modal karakteristik yang
mendukung dan efektivitas sekolah sehingga dapat digunakan sebagai
strategi peningkatan mutu titik bahkan kriteria yang digunakan adalah quality
and equity atau kualitas dan persamaan.
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to 646912721-MODUL-4-MBaasasasadaegeegS.pptx

PPT STRATEGI PEMBELAJARAN PD.pptx
PPT STRATEGI PEMBELAJARAN PD.pptxPPT STRATEGI PEMBELAJARAN PD.pptx
PPT STRATEGI PEMBELAJARAN PD.pptx
Kurikulum2020
 
TKebijakan Dan Kepemimpinan Lembaga Pendidikan
TKebijakan Dan Kepemimpinan Lembaga PendidikanTKebijakan Dan Kepemimpinan Lembaga Pendidikan
TKebijakan Dan Kepemimpinan Lembaga Pendidikan
dadanglukmanulhakim1
 
Kepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolahKepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolah
irmaerviana99
 
Ppt kepemimpinan dalam konteks manajemen sekolah
Ppt kepemimpinan dalam konteks manajemen sekolahPpt kepemimpinan dalam konteks manajemen sekolah
Ppt kepemimpinan dalam konteks manajemen sekolah
UNIMUS
 
SISTEM KONTROL PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DAN KELUARGA
SISTEM KONTROL PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DAN KELUARGASISTEM KONTROL PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DAN KELUARGA
SISTEM KONTROL PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DAN KELUARGA
Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH 2023 (2).pptx
PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH 2023 (2).pptxPENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH 2023 (2).pptx
PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH 2023 (2).pptx
JoeIsmail2
 
Slide profesi
Slide profesiSlide profesi
Slide profesi
Thuu Wien Ewie
 
Pendekatan Moral KSSR
Pendekatan Moral KSSRPendekatan Moral KSSR
Pendekatan Moral KSSRlichuen2885
 
Makalah Problematika pengelolan kelas
Makalah Problematika pengelolan kelasMakalah Problematika pengelolan kelas
Makalah Problematika pengelolan kelas
نور الفوز
 
3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan
asepnur4
 
guru profesional.pptx
guru profesional.pptxguru profesional.pptx
guru profesional.pptx
Bundajaisy
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi200912
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi200810
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi200810
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum  Agung  SuryadiKurikulum  Agung  Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi200912
 
Makalah manajemen pendidikan
Makalah manajemen pendidikanMakalah manajemen pendidikan
Makalah manajemen pendidikanisalsand
 
Kod etika profesion keguruan
Kod etika profesion keguruanKod etika profesion keguruan
Kod etika profesion keguruan
Izzat Najmi
 
Materi Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Materi Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxMateri Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Materi Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Andi Asrifan
 
4. Materi Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
4. Materi Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx4. Materi Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
4. Materi Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Must Yuz
 
Mulai Dari Diri Modul 2.docx
Mulai Dari Diri Modul 2.docxMulai Dari Diri Modul 2.docx
Mulai Dari Diri Modul 2.docx
mahudi1
 

Similar to 646912721-MODUL-4-MBaasasasadaegeegS.pptx (20)

PPT STRATEGI PEMBELAJARAN PD.pptx
PPT STRATEGI PEMBELAJARAN PD.pptxPPT STRATEGI PEMBELAJARAN PD.pptx
PPT STRATEGI PEMBELAJARAN PD.pptx
 
TKebijakan Dan Kepemimpinan Lembaga Pendidikan
TKebijakan Dan Kepemimpinan Lembaga PendidikanTKebijakan Dan Kepemimpinan Lembaga Pendidikan
TKebijakan Dan Kepemimpinan Lembaga Pendidikan
 
Kepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolahKepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolah
 
Ppt kepemimpinan dalam konteks manajemen sekolah
Ppt kepemimpinan dalam konteks manajemen sekolahPpt kepemimpinan dalam konteks manajemen sekolah
Ppt kepemimpinan dalam konteks manajemen sekolah
 
SISTEM KONTROL PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DAN KELUARGA
SISTEM KONTROL PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DAN KELUARGASISTEM KONTROL PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DAN KELUARGA
SISTEM KONTROL PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DAN KELUARGA
 
PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH 2023 (2).pptx
PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH 2023 (2).pptxPENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH 2023 (2).pptx
PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH 2023 (2).pptx
 
Slide profesi
Slide profesiSlide profesi
Slide profesi
 
Pendekatan Moral KSSR
Pendekatan Moral KSSRPendekatan Moral KSSR
Pendekatan Moral KSSR
 
Makalah Problematika pengelolan kelas
Makalah Problematika pengelolan kelasMakalah Problematika pengelolan kelas
Makalah Problematika pengelolan kelas
 
3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan
 
guru profesional.pptx
guru profesional.pptxguru profesional.pptx
guru profesional.pptx
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum  Agung  SuryadiKurikulum  Agung  Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi
 
Makalah manajemen pendidikan
Makalah manajemen pendidikanMakalah manajemen pendidikan
Makalah manajemen pendidikan
 
Kod etika profesion keguruan
Kod etika profesion keguruanKod etika profesion keguruan
Kod etika profesion keguruan
 
Materi Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Materi Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxMateri Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Materi Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
 
4. Materi Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
4. Materi Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx4. Materi Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
4. Materi Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
 
Mulai Dari Diri Modul 2.docx
Mulai Dari Diri Modul 2.docxMulai Dari Diri Modul 2.docx
Mulai Dari Diri Modul 2.docx
 

More from ahmadirhamni

7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx
7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx
7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx
ahmadirhamni
 
M.6 KOMsasasaasasasasasasasasasPUTER.pptx
M.6 KOMsasasaasasasasasasasasasPUTER.pptxM.6 KOMsasasaasasasasasasasasasPUTER.pptx
M.6 KOMsasasaasasasasasasasasasPUTER.pptx
ahmadirhamni
 
PPT MODUL 3 PENDIDIKhuhgudhgushshuAN IPS.pptx
PPT MODUL 3 PENDIDIKhuhgudhgushshuAN  IPS.pptxPPT MODUL 3 PENDIDIKhuhgudhgushshuAN  IPS.pptx
PPT MODUL 3 PENDIDIKhuhgudhgushshuAN IPS.pptx
ahmadirhamni
 
Modul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptx
Modul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptxModul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptx
Modul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptx
ahmadirhamni
 
perkalian Modul 1 Pendidikan IPS di SD.pptx
perkalian Modul 1 Pendidikan IPS di SD.pptxperkalian Modul 1 Pendidikan IPS di SD.pptx
perkalian Modul 1 Pendidikan IPS di SD.pptx
ahmadirhamni
 
modul 08 kelompok sepuluh pokjar jenggawah Inisiasi 2.ppt
modul 08 kelompok sepuluh pokjar jenggawah Inisiasi 2.pptmodul 08 kelompok sepuluh pokjar jenggawah Inisiasi 2.ppt
modul 08 kelompok sepuluh pokjar jenggawah Inisiasi 2.ppt
ahmadirhamni
 
persentasi kelompok lima modul sepuluh kelas 3aModul-5-Pdgk-4101.pptx
persentasi kelompok lima modul sepuluh kelas 3aModul-5-Pdgk-4101.pptxpersentasi kelompok lima modul sepuluh kelas 3aModul-5-Pdgk-4101.pptx
persentasi kelompok lima modul sepuluh kelas 3aModul-5-Pdgk-4101.pptx
ahmadirhamni
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
ahmadirhamni
 

More from ahmadirhamni (8)

7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx
7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx
7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx
 
M.6 KOMsasasaasasasasasasasasasPUTER.pptx
M.6 KOMsasasaasasasasasasasasasPUTER.pptxM.6 KOMsasasaasasasasasasasasasPUTER.pptx
M.6 KOMsasasaasasasasasasasasasPUTER.pptx
 
PPT MODUL 3 PENDIDIKhuhgudhgushshuAN IPS.pptx
PPT MODUL 3 PENDIDIKhuhgudhgushshuAN  IPS.pptxPPT MODUL 3 PENDIDIKhuhgudhgushshuAN  IPS.pptx
PPT MODUL 3 PENDIDIKhuhgudhgushshuAN IPS.pptx
 
Modul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptx
Modul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptxModul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptx
Modul-5-Pdgk-4101 jhfgfgfgfkelompok 3.pptx
 
perkalian Modul 1 Pendidikan IPS di SD.pptx
perkalian Modul 1 Pendidikan IPS di SD.pptxperkalian Modul 1 Pendidikan IPS di SD.pptx
perkalian Modul 1 Pendidikan IPS di SD.pptx
 
modul 08 kelompok sepuluh pokjar jenggawah Inisiasi 2.ppt
modul 08 kelompok sepuluh pokjar jenggawah Inisiasi 2.pptmodul 08 kelompok sepuluh pokjar jenggawah Inisiasi 2.ppt
modul 08 kelompok sepuluh pokjar jenggawah Inisiasi 2.ppt
 
persentasi kelompok lima modul sepuluh kelas 3aModul-5-Pdgk-4101.pptx
persentasi kelompok lima modul sepuluh kelas 3aModul-5-Pdgk-4101.pptxpersentasi kelompok lima modul sepuluh kelas 3aModul-5-Pdgk-4101.pptx
persentasi kelompok lima modul sepuluh kelas 3aModul-5-Pdgk-4101.pptx
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
 

Recently uploaded

WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COdWA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
ajongshopp
 
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Akhyar33
 
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket BAksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
renysavitri
 
aksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptx
aksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptxaksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptx
aksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptx
HerlinaHelnayanti
 
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptxMATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
abbazpesulap
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
sayangkamuu240203
 
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdfSpanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
PURNAWANYB1
 
Desain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-Litbang
Desain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-LitbangDesain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-Litbang
Desain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-Litbang
ahmadsyahril26
 

Recently uploaded (8)

WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COdWA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
 
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
 
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket BAksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
 
aksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptx
aksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptxaksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptx
aksi nyata refleksi awal-tengah dan akhir pembelajaranpptx
 
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptxMATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
 
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdfSpanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
 
Desain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-Litbang
Desain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-LitbangDesain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-Litbang
Desain Pekerjaan Interior Kantor Bappeda-Litbang
 

646912721-MODUL-4-MBaasasasadaegeegS.pptx

  • 1. MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH MODUL 4 : Kepemimpinan dalam Manajemen Berbasis Sekolah
  • 2. ANGGOTA KELOMPOK 4 1. AURA BUNGA CANTIKA 2. SABRINA AMALINA SOLIHAT 3. SABRINA NURZHAFARINA
  • 3. Kgeiatan Belajar 1 Gaya , pendekatan , dan teori kepemimpinan dalam Manajemen Berbasis Sekolah A. Apa yang anda pahami tentang gaya kepemimpinan ? Gaya kepemimpianan merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada saat mempengaruhi anak buahnya,apa yang dipilih pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya. Tuga pendekatan utama dalam memahami gaya kepemimpinan :
  • 4. 1. Pendekatan sifat Pendekatan sifat menerangkan sifat sifat yang membuat seseorang berhasil. Pendekatan ini menyarankan beberapa syarat yang harus dimiliki pemimpin yaitu : 1. Kekuatan fisik dan susunan syaraf 2. Penhayatan terhadap arah dan tujuan 3. Antusiasme 4. Keramah tamahan 5. Integritas 6. Keahlian teknis 7. Kemmapuan mengambil keputusan 8. Intelegensi 9. Keterampilan memimpin 10. Kepercayaan
  • 5. 2. Pendekatan perilaku Pendekatan perilaku menerangkan tentang keefektifan gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh pemimpin. Beberapa hasil studi mengenai gaya kepemimpinan mengenai gaya perilaku; A. Study kepemimpinan universitas ohio Penelitian ini memperoleh gambaran mengenai dua dimensi utama dari perilaku pemimpin yaitu inisiatif dan perhatian . kombinasi dua dimensi ini dapat dibedakan menjadi empat gaya ; 1. Perhatian rendah, pembuatan inisiatif rendah 2. Perhatian tinggi , pembuatan inisiatif rendah 3. Perhatian tinggi, pembuatan inisiatif tinggi 4. Perhatian rendah, pembuatan inisiatif rendah B. Study universitas migichan Studi ini mengidentifikasikan dua konsep yang disebut berorientasi bawahan dan berorientasi produksi. C. Jaringan manajemen Dalam pendekatan ini yang dikembangan oleh Blake dan Mouton manajer berhubungan dengan dua hal , yakni perhatian pada produksi di satu pihak dan perhatian pada orang orang dipihak lain.
  • 6. D. System kepemimpinan Likert Likert merancang empat system kepemimpinan : 1. System 1 System ini pemimpin sangat otokratis - Mempunyai sedikit kepercayaan pada bawahannya - Suka mengeksploitasi bawahan - Bersikap paternalistic - Memberikan ketakutan dan hukuman - Kadang memberikan penghargaan secara kebetulan - Hanya memperhatikan komunikasi yang turun kebawah - Hanya membatasi keputusan ditingkat atas saja 2. System 2 System ini pemimpin otokratis yang baik hati - Mempunyai kepercayaan yang terselubung - Percaya pada bawahan - Mau memotivasi dengan hadiah dan ketakutan juga hukuman - Mempebolehkan adanya komunikasii keatas - Mendengarkan pendapat dan ide dari bawahan - Memperbolehkan adanya delegasi wewenang dalam pengambilan keputusan
  • 7. 3. System 3 Sistem ini pemimpin disebut manajer konsultatif - Pemimpin mempunyai sedikit keprcayaan terhadap bawahan - Melakukan motivasi dngan penghargaan dan hukuman yang kebetulan - Berkehendak melakukan partisipasi - Menetapkan dua pola hubungan komunikasi 4. Sistem 4 Sistem ini dinamakan pemimpin yang bergaya kelompok partisipatif - Manajer mempunyai kepercayaan yang sempurna terhadap bawahannya - Selalu mengandalkan bawahan untuk mendapat ide ide dan pendapat - Mempergunakan pendapat bawahan secara konstruktif - Memberikan penghargaan yang bersifat ekonomis - Mendorong bawahan terlibat dalam membuat keputusan
  • 8. 3. Pendekatan situasional Pendekatan ini menyoroti perilaku kepemimpinan dalam situasi tertentu.ada beberapa studi yang menggunakan pendekatan ini; a. Teori kepemimpinan kontingensi Teori ini dikembangan oleh Fielder dan Chemers. Menurut mereka da 3 faktor yang perlu dikembangan yaitu ; 1. Hubungan antara pemimpin dan bawahan 2. Struktur tugas 3. Kekuasaan yang berasal dari organisasi b. Teori kepemimpinan tiga dimensi Teori ini dikembangan oleh Reddin . gaya kepemimpinan Reddin memiliki empat gaya dasar kepemimpinan yaitu ; integrated, related, separated, dan dedicated. Keempat gaya tersebut dapat menjadi efektif atau tidak efektif tergantung situasi. c. Teori kepemimpinan situasional Teori ini didasarkan oleh tiga factor yaitu ; 1. Perilaku tugas 2. Perilaku hubungan 3. Kematangan
  • 9. Gaya kepemimpinan kepala sekolah yang tepat untuk diterapkan dalam implementasi manajemen berbasis sekolah ; 1. Gaya mendikte ( Telling ) 2. Gaya menjual ( Selling ) 3. Gaya melibatkan diri ( Participating) 4. Gaya mendelegasikan ( Delegating )
  • 10. B. Kepemimpinan sekolah yang efektif Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dalam MBS dapat dilihat berdasarkan kriteria berikut: 1. Mampu memberdayakan guru guru untuk melaksanakan proses pembelajaran 2. Dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan 3. Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakay 4. Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai 5. Bekerja dengan tim manajemen secara efektif 6. Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif Pidarta (1988) mengemukakan tiga macam keterampilan yang harus dimiliki kepala sekolah; 1. Keterampilan konseptual 2. Keterampilan manusiiawi 3. Keterampilan Teknik
  • 11. Kegiatan Belajar 2 kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sekolah Efektif Sekolah efektif pada dasarnya sekolah yang dapay melaksanakan tujuan dengan tepat sasaran . Kepemimpinan kepala sekolah berkaitan erat dengan pengembangan dan peningkatan kinerja guru dan tenaga pendidik.
  • 12. A. Fungsi Sekolah Efektivitas sekolah akan diuji dari sisi sejauh mana sekolah tersebut dapat merealisasikan fungsinya secara baik. Seperti yang dapat diamati saat ini, sekolah adalah institusi atau organisasi di masyarakat yang terus berubah dan dalam konteks masyarakat yang rumit.
  • 13. 1. fungsi teknis atau ekonomi Fungsi teknis atau ekonomi, merujuk pada sebuah makna kontribusi sekolah di dalam pembangunan ekonomi bagi individu, institusi, masyarakat, bangsa, dan dunia antar bangsa. Pada tingkat individu, sekolah membantu siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk bekal hidup sebagai institusi sekolah merupakan organisasi layanan yang menyediakan produk jasa layanan yang bermutu bagi klien, tempat bekerja bagi karyawan dan pengelola. Pada tingkat masyarakat batik lokal maupun nasional, sekolah turut mewarnai sistem dan gerak ekonomi dengan menyediakan tenaga yang diperlukan dan sesuai perkembangan ekonomi masyarakat, serta pada tingkat antar bangsa sekolah mensuplai tenaga terampil yang mampu bersaing dan diperlukan oleh negara-negara lain.
  • 14. 2. Fungsi manusiawi atau sosial Fungsi manusiawi atau sosial bisa disebut juga human or social junction berkaitan dengan sumbangan sekolah terhadap perkembangan manusia sebagai pribadi dan dalam hubungan sosial. Bagi individu, sekolah membantu pengembangan pribadi secara utuh secara psikologis, fisik maupun sikap dan keterampilan sosial, dengan mengembangkan potensi setiap anak secara optimal. Bagi tingkat institusi atau lembaga sekolah merupakan satuan atau unit masyarakat kecil yang mempunyai sistem sosial yang diharapkan ideal atau sesuai nilai dan norma tatanan yang dianggap baik sehingga menjadi model hubungan antar pribadi yang harmonis, antar siswa dan siswa lainnya, siswa dengan guru sesuai dengan staf administrasi, antar guru serta hubungan keluarga sekolah dengan masyarakat.
  • 15. 3. Fungsi politik Fungsi politik mengacu pada kontribusi sekolah kepada pengembangan politik pada setiap tingkat atau tataran masyarakat. Individual sekolah membantu siswa mengembangkan sikap kewarganegaraan yang baik serta perkembangan pengetahuan dan keterampilan merealisasikan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Pada tataran institusi sekolah menjadi tempat pelaksanaan model pemerintahan, analog atau sejalan dengan tatanan kenegaraan dan pemerintahan Indonesia, utamanya dalam organisasi intra kesiswaan komite sekolah, dan unit-unit di dalam organisasi sekolah lainnya dengan contoh penerapan lembaga yang demokratik.
  • 16. 4. Fungsi budaya atau kultural Fungsi budaya atau kultural, merujuk pada kontribusi sekolah dalam pembentukan pemekaran sikap, kesadaran, sosialisasi, dan praktik hidup budaya baik bagi individu konstitusi maupun masyarakat baik lokal maupun lebih luas bangsa atau antar bangsa. Fungsi ini merujuk pada sumbangan sekolah atau lembaga perkola di dalam memelihara mempertahankan, dan mengembangkan sistem pendidikan dan apresiasi atau penghargaan serta komitmen atau sepakat peduli akan pentingnya pendidikan baik bagi individu maupun lembaga, masyarakat, bangsa dan antar bangsa internasional. 5. Fungsi pendidikan
  • 17. 6. Fungsi spiritual Fungsi spiritual merujuk pada kontribusi di sekolah bagi kehidupan pribadi, kepentingan institusi kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih bermakna dalam hubungan dengan saling maha pencipta, serta hubungan antar bangsa dalam menjalin saling pengertian antar penganut agama sehingga turut menciptakan perdamaian yang sejati dan lebih tulus karena landasan kepercayaan yang hakiki.
  • 18. Rumusan fungsi sekolah itu digabung dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam undang-undang sistem pendidikan nasional tahun 2003 bab 2 pasal 3 sebagai berikut. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia sehat dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
  • 19. B. Kriteria sekolah efektif 1. Go attainment approach Pendekatan ini disebut juga dengan dua model, dapat dikatakan sebagai pendekatan berdasarkan tujuan. Dalam pendekatan ini diyakini bahwa tujuan organisasi atau sekolah yang dinyatakan secara formal merupakan kewajiban bagi sekolah tersebut untuk memenuhi titik Dengan demikian efektivitas sekolah dinilai tergantung dari derajat tercapainya tujuan dengan kata lain, pendekatan ini menurut efektivitas lebih menekankan pada hasil daripada proses atau cara mencapai hasil 2. Pendekatan Sistem Organisasi merupakan sebuah sistem atau satuan keseluruhan yang terdiri atas bagian atau komponen yang mendukung dengan fungsi masing-masing yang saling tergantung dan melengkapi untuk membentuk kesatuan. 3. Pendekatan konstituen Konstituen adalah orang atau sekelompok orang yang diharapkan dukungannya karena dukungan tersebut suatu institusi menjadi kuat titik dalam hal partai politik, konstituen adalah para pemilik partai atau pemilih tokoh yang bersangkutan. Sekolah memerlukan dukungan orang tua atau masyarakat yang saat ini direpresentasikan melalui komite sekolah kelompok birokrat tertentu dan persatuan guru setempat. 4. Pendekatan persaingan nilai Dasar pendekatan ini adalah kriteria yang digunakan seorang untuk menilai efektivitas suatu organisasi tergantung dari siapa dia, dan kepentingan siapa yang diwakili. Seorang guru menilai efektivitas sekolah dari segi kepentingan guru, kepala sekolah menilai dari kepentingan kepala sekolah, dan orang tua siswa menilai dari segi kepentingan mereka titik Dengan demikian pula birokrat pendidikan titik sungguh pun terdapat berbagai kepentingan yang saling bersaing pendekatan ini berlangsung di bawah berbagai value atau nilai yang direfleksikan dalam bentuk kepentingan dapat diorganisasikan dengan pola tertentu.
  • 20. C. Studi tentang sekolah efektif Para peneliti sekolah efektif lainnya, seperti Gauthier, Shoemaker,Villanova dan lainnya yang terlibat dalam the Connecticut effectivenesse Project dengan mengemukakan tujuh karakteristik yaitu sebagai berikut: 1. Keteraturan ketertiban dan keamanan serta lingkungan 2. Misi sekolah yang jelas 3. Kepemimpinan instruksional 4. Harapan yang tinggi 5. Kesempatan untuk belajar dan kesempatan anak untuk memanfaatkan waktu belajar 6. Sering dilakukan monitor atau kemajuan siswa 7. Hubungan positif antara rumah dan sekolah
  • 21. D. Hubungan antara MBS Dan studi di sekolah efektif Penentuan standar (tujuan-tujuan) oleh pusat, serta monitoring dan evaluasinya jelaskan menunjukkan bahwa MPR dimaksudkan untuk pencapaian mutu (efektivitas). Di sisi lain kok mas studi tentang sekolah efektif tidak lain bertujuan untuk memperoleh modal karakteristik yang mendukung dan efektivitas sekolah sehingga dapat digunakan sebagai strategi peningkatan mutu titik bahkan kriteria yang digunakan adalah quality and equity atau kualitas dan persamaan.