SlideShare a Scribd company logo
Pengendalian Konsumsi Rokok
Melalui Skrining Perilaku Merokok
Anak Sekolah
Tim Kerja Pengendalian Penyakit Akibat Tembakau
Sosialisasi Skrining Merokok Anak Usia Sekolah
12 Juni 2023
3
Sumber: GATS, 2021
33,5% Pengguna rokok saat ini
1,0%
Pengguna tembakau
kunyah saat ini
0,1%
Pengguna tembakau yang
dipanaskan saat ini
Pengguna rokok elektronik
saat ini
3,0%
Sumber: GATS, 2021
Konsumsi tembakau di Indonesia tinggi
Volume penjualan rokok (miliar batang)
Volume penjualan rokok
pada tahun 2021
meningkat 7,2% dari
tahun 2020
Sumber: CNBC Indonesia, 2021
Risiko kesehatan akibat
merokok meningkat
(% stunting pada anak)
Saat ini, 1 dari 4 anak stunting. Jika
kekurangan protein, anak berisiko
stunting kurang cerdas dan mudah sakit.
5
Biaya perawatan untuk penyakit akibat merokok 3x lipat lebih tinggi
daripada cukai yang diterima negara
Kerugian ekonomi makro 3x lipat lebih
tinggi dari penerimaan cukai
No
21 Penyakit terkait
Penggunaan Tembakau
Jumlah Kasus
(2017)
Jumlah Kematian
(2017)
1 Kanker bibir dan rongga mulut 5.405 893
2 Kanker oesophagus 1.700 729
3 Kanker lambung 14.834 2.436
4 Kanker kolon dan rektal 18.739 1.803
5 Kanker ginjal 7.406 345
6 Kanker hati 16.506 2.901
7 Kanker pankreas 6.919 1.313
8 Kanker paru, bronchus & trachea 36.174 22.532
9 Kanker larynx 3.634 1.998
10 Kanker mulut rahim 22.497 623
11 Kanker kandung kemih 8.972 2.013
12 Leukemia myeloid akut 2.581 369
13 Penyakit jantung iskemik 186.058 57.193
14 Stroke 350.298 50.657
15 Aneurisma aorta abdominalis 2.089 1.016
16 Penyakit paru obstruktif kronik 462.161 30.813
17 Tuberkulosis 392.311 19.658
18 Asma 2.176.834 4.384
19 Diabetes Melitus 1.090.002 7.323
20 Peptic Ulcer 106.652 393
21 Rheumatoid Arthritis 14.601 37
TOTAL 4.926.373 209.429
4.9 juta kasus dan 209 ribu kematian
akibat rokok yang tercatat di 2017
Sumber: 1. Tarigan, I, et.al. Laporan Studi Biaya Kesehatan dari Penyakit akibat Rokok. 2020
2. Kemenkeu, Laporan Kinerja Direktorat Bea dan Cukai Kemenkeu, 2017
Nilai (triliun)
Penerimaan cukai hasil tembakau (2017)2
147.7
Kerugian ekonomi makro (2017)1
431.8
Kerugian produktifitas (DALYs) 21 jenis
penyakit terkait penggunaan 287.8
tembakau
Biaya medis rawat inap pasien yang
4.8
sakit akibat konsumsi tembakau
Biaya medis rawat jalan pasien yang
17.0
sakit akibat konsumsi tembakau
Total belanja rokok perokok aktif 239.2
Selisih (284.1)
Permasalahan rokok di Indonesia
2
Prioritas Nasional: Revisi PP 109/2012 adalah target
RPJMN 2020-2024 (Perpres 18/2020)
T
arget RPJMN
T
arget RPJMN 2020-2024
2015-2019 8,7%
5,4%
Umur pertama kali merokok pada usia muda semakin meningkat
----------- Estimasi Bappenas
Sumber : Riskesdas 2013, 2018, Sirkesnas 2016
Sumber: GYTS, 2019
75% mulai merokok pada usia <20 tahun
23,1% mulai di usia 10-14 tahun
52,1% mulai di usia 15-19 tahun
usia 13-15 tahun laki-laki pelajar
usia 13-15 tahun
perempuan pelajar
usia 13-15 tahun
Sumber: GYTS, 2014, 2019
Anak-anak terpapar asap rokok
6 dari 10 pelajar usia 13-15 tahun
terpapar asap rokok di dalam rumah
7 dari 10 pelajar usia 13-15 tahun
terpapar asap rokok di tempat umum
1 dari 2 pelajar usia 13-15 tahun
melihat orang merokok di sekolah
Jumlah perokok anak semakin tinggi
perokok pelajar
6
Pengeluaran keluarga untuk
konsumsi rokok 3x lipat lebih tinggi
daripada pengeluaran untuk protein
Sumber: BPS 2021
No Komoditas
Persentase
Pengeluaran per
Kapita Masyarakat
di Perkotaan
Persentase
Pengeluaran per
kapita Masyarakat
di Perdesaan
1 Beras 19,69% 23,79%
2 Rokok Kretek
Filter
11,30% 10,78%
3 Perumahan 8,86% 8,21%
4 Telur Ayam
Ras
4,30% 3,69%
5 Bensin 3,89% 3,38%
6 Listrik 3,38% 1,75%
Belanja rokok terbesar ke-2
di keluarga, 3x lebih tinggi dari telur
Pembelian rokok batangan masih
tinggi
71,3 %
Perokok remaja membeli rokok
eceran (batangan)
60,6 %
Perokok remaja tidak dicegah
karena usia saat membeli rokok
Sumber: GATS, 2021
7
Meningkatnya paparan iklan di media luar ruang dan internet
Persentase paparan iklan rokok di media
papan reklame dan media internet pada
DEWASA
(persentase)
Sumber: GATS 2021
Persentase paparan iklan rokok di media
papan reklame dan media internet pada
ANAK & REMAJA
Sumber: GYTS, 2019
Monitor
konsumsi produk
tembakau&
pencegahannya
Perlindungan
paparan
asap orang
lain
Optimalkan
dukungan
layananUBM
Waspadaka
n
masyarakat
akanbahaya
konsumsi
tembakau
Eliminasi
IPS
produk
tembakau
Raih
kenaikan
hargarokok
melalui cukai
danpajak
rokok
STRATEGI PENGENDALIAN
KONSUMSI TEMBAKAU
9
Monitor penggunaan tembakau dan pencegahannya
Survey GYTS & GATS
• Lemahnya fungsi pengawasan
pengendalian konsumsi tembakau di
Indonesia
• Perlu revitalisasi fungsi dan peran
masing-masing KL.
• Perlu survey rutin penggunaan
tembakau terstandar sebagai evidence
based penyusunan kebijakan
masing-masing K/L oleh Badan Riset dan
Inovasi Nasional
Situasi Indonesia
Skrining Perilaku Merokok
Anak Usia Sekolah
Kab Bone
Kab Pesisir
Selatan
Kab Banyumas
Kab Gianyar
Kota Tarakan
Penjaringan Anak Sekolah Skrining Perilaku Merokok Anak Sekolah
Sistem Yang Ada Saat Ini
Data FR - Usia 15 - 24 tahun
Surat Edaran Skrining Perilaku
Merokok Anak Sekolah Tahun 2023 https://link.kemkes.go.id/SKRININ
GANAKSEKOLAH2023
Sasaran Skrining
Perilaku Merokok Anak
Usia Sekolah
Vestibulum congue
AV
e
ns
a
t
i
b
k
u
l
Su
m
e
k
c
o
on
l
g
a
u
e
h
A
Vn
ea
sk
tib
Tu
id
lu
am
k
S
ce
ok
no
glu
ae
h
Anak dgn
Pendidikan
Diluar
Sekolah
10 - 18
tahun
SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA/SMK
Kelas 4 - 6
Kelas 7 - 9
Kelas 10 - 12
Metode
● Wawancara menggunakan
kuesioner (offline/online)
● Pemeriksaan penunjang
kadar CO pernapasan
(menyesuaikan
ketersediaan)
Waktu pelaksanaan
Minimal 1 kali per
tahun
Pada Kelas tertentu (1, 7,
10) dapat terintegrasi
dengan Penjaringan Anak
Sekolah di Tahun Ajaran
Baru
Pelaksana
● Dinas Kesehatan
Provinsi/Kab/Kota
berkoordinasi dengan Dinas
Pendidikan dan Kementerian
Agama Provinsi/Kab/Kota
● Skrining perilaku merokok di
sekolah dilaksanakan
bersama-sama Puskesmas
dengan Sekolah/Madrasah
● Skrining Perilaku merokok
diluar sekolah : Dinas
Kesehatan dan Puskesmas
berkoordinasi dengan Dinas
Sosial
Pencatatan & Pelaporan
1
2
MERGING DATA
ONLINE & OFFLINE
kuesioner
Kuesioner Skrining
Perilaku Merokok Anak
Sekolah (Softfile &
Googleform)
1
Formulir Offline Skrining Perilaku
Merokok Anak Sekolah
2
Spreadsheet Hasil Skrining Merokok
Distribusi Merokok Remaja
Distribusii Perokok Remaja
Distribusi Perokok Remaja Berdasarkan Umur
Distribusi Remaja Berdasarkan Umur
Distribusi Remaja Berdasarkan Jenis Kelamin Distribusi Perokok Remaja Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi Remaja Berdasarkan Jenis Rokok Distribusi Remaja Berdasarkan Usia Mulai Merokok
Distribusi Remaja Berdasarkan Alasan Mulai Merokok Distribusi Remaja Berdasarkan Kebiasaan Membeli Rokok
Distribusi Remaja Berdasarkan Keinginan Berhenti Merokok dan Alasannya
Distribusi Remaja Berdasarkan Pengaruh Melihat Orang Merokok di Sekolah
Distribusi Remaja
Berdasarkan Pemeriksaan
Kadar CO Pernapasan
Merokok
Tidak Merokok
KESIMPULAN
Belum semua Puskesmas
memiliki alat penunjang
pemeriksaan kadar CO
analyzer
03
● Pemeriksaan kadar CO pernapasan menyesuaikan ketersediaan alat
● Pemanfaatan dana DAK Fisik tahun 2024
● Pemanfaatan dana BOK tahun 2023-2024
Pencatatan & Pelaporan
kegiatan masih sederhana
● Perlu Sistem Pelaporan yang terintegrasi
Belum semua Puskesmas
melakukan kegiatan skrining
perilaku merokok
01
02
● Meningkatkan koordinasi dengan Lintas Program/Sektor
● Pemanfaatan Dana BOK tahun 2023 -2024
UPAYA BERHENTI
MEROKOK
Data survei berdasarkan Global Adults Tobacco Survey
(GATS) dan Global Youth Tobacco (GYTS) Survei (2019)
0
10
20
30
40
50
60
70
Laki-laki Perempuan Total Prevalensi
65.9
4.2
34.7
66
6.9
36.3
67.4
4.5
34.3
2010 2013 2019
Fakta dilapangan :
1. Rokok mudah
didapatkan/dibeli.
2. Pembelian rokok
tidak dibatasi usia.
3. Rokok dapat dibeli
ecer/ketengan.
Jumlah Perokok di
Indonesia stabil
sekitar 67% dan
perokok
perempuan 4,5%
Riskesdas 2019, GYTS 2021
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024
Merokok
meningkatkan risiko
penyakit PTM yang
seharusnya dapat
dicegah sejak dini
Target
penurunan %
merokok usia
0-18 tahun :
9,1%  8,7%
1.4 1.8
2.4
4.4
6.9
8.6
25.8
34.1
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Riskesdas 2013 Riskesdas 2018
Kanker Stroke DM PJK
• Kesehatan adalah Utama. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024
mewujudkan Indonesia Emas menuntut
pemerintah mempersiapkan generasi
muda berinvestasi pada Kesehatan.
• Ancaman Penyakit Tidak Menular (PTM)
seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner
(PJK) adalah penyakit dampak rokok.
RISIKO
PENYAKIT
TERKAIT
ROKOK
Meningkatkan
risiko penyakit
paru kronik
(PPOK) dan
kanker paru.
Meningkatkan
risiko serangan
jantung.
Meningkatkan
risiko
penyumbatan
pembuluh
darah ke otak
(stroke).
Meningkatkan
kejadian
infertilitas dan
menyebabkan
gangguan
perkembangan
janin dalam
kandungan pada
ibu perokok.
DAMPAK ROKOK TERHADAP LINGKUNGAN
SEKITAR
TSH adalah mereka yang menghirup residu asap pembakaran rokok yang menempel di setiap
permukaan seperti pakaian, permukaan alat rumah tangga, rambut dan kulit. Hal ini meningkat
risiko infeksi saluran napas pada anak dan keluarga.
GYTS 2021
DAMPAK ROKOK TERHADAP LINGKUNGAN
SEKITAR
Metabolit Nikotin
Penelitian oleh
Priska et al (2015)
• Nilai Kotinin Urin
pada anak yang
terpajan asap
rokok lingkungan
rumah 30,1 ng/dl
dibandingkan
yang tidak tepapar
8,45 ng/dl.
0
5
10
15
20
25
30
35
KOTININ URIN
30.1
Terpajan Asap Tidak Terpajan
Metabolit Nikotin dan
kadar CO.
Penelitian oleh Herman et al
(2015).
• Nilai Kotinin Urin pada
perempuan yang
terpajan asap rokok
lingkungan rumah 24,65
ng/dl dibandingkan
yang tidak tepapar 7,3
ng/dl. Nilai CO
ekshalasi 5 ppm
dibandingan dengan
tidak terpapar 3 ppm
0
5
10
15
20
25
KOTININ URIN CO
24.65
5
7.3
3
Terpajan Tidak terpajan
ASPEK BERHENTI
MEROKOK
Apakah perokok Indonesia mau berhenti
merokok?
Berhenti merokok dapat menjadi sulit, hanya 5-10% perokok dapat berhasil stop merokok tanpa bantuan.
Mengapa demikian?
Pada survei GATS (2021) mendapatkan data bahwa :
Perokok yang berniat berhenti ada 49,8% namun yang disarankan untuk berhenti oleh pelayanan Kesehatan hanya 38,9%.
Tidak tahu caranya?
Tidak tahu kemana
mencari bantuan ?
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Ketergantungan Rokok bersifat
multidimensional
 Fisiologis
 Penyebab ketergantungan rokok adalah NIKOTIN
 Aspek fisiologis ( rokok mencetuskan produksi
dopamine yang tinggi) dan terdapat gejala putus
nikotin membuat perokok terus merokok
(withdrawal)
 Psikologis
 Penyabab pengaruh lingkungan / sosial
 Pola perilaku merokok untuk merokok (setelah
makan, kumpul dengan teman, saat bekerja dan
mengisi waktu senggang)
Caggiula AR et al. Psychol Behavior. 2002;77:683–687
MEKANISME ADIKSI NIKOTIN
Skor Ketergantungan Nikotin (FAGESTORM)
• Interpretasi :
• 0-3: Ringan
• 4-6 : Sedang
• 7-10 : Berat
Pertanyaan Jawaban Poin
1. Berapa banyak rokok yang anda hisap
dalam 1 hari?
1-10
11-20
21-30
31 atau lebih
0
1
2
3
2 Seberapa cepat anda menyalakan rokok
pertama setelah bangun pagi
< 5 menit
6-30 menit
31-60 menit
>60 menit
3
2
1
0
3. Jika anda berminat berhenti merokok
manakah rokok yang paling sulit
dihentikan?
Rokok dipagi hari
Lainnya
1
0
4. Apskah anda merokok lebih banyak di pagi
hari ?
Ya
Tidak
1
0
5. Apakah anda kessulitan untuk tidak
merokok ditempat yang dilarang?
Ya
Tidak
1
0
6. Apakah anda tetap merokok walaupun
sakit berat?
Ya
Tidak
1
0
Heatherton TF, Kozlowski LT, Frecker RC, Fagerström KO. The Fagerström test for nicotine dependence: a revision of the Fagerström Tolerance Questionnaire. Br J
Addict 1991;86:1119–27
https://pulmo.id/fagerstrom/
UPAYA
BERHENTI
MEROKOK
PENDEKATAN
UBM
PENDEKATAN
UBM
SKALA
MOTIVASI
Berdasarkan penelitian yang ada di Indonesia.
Motivasi > 7 memiliki peluang STOP Merokok lebih BESAR yaitu memiliki
TARGET BERHENTI dalam waktu 1 BULAN
CARA
BERHENTI
MEROKOK
CARA
BERHENTI
MEROKOK
CARA
BERHENTI
MEROKOK
Quit Victoria https://www.youtube.com/watch?v=CcVTnTjAH6Y&t=3s
NRT (NICOTINE REPLACEMENT THERAPY)
KENDALA DALAM
BERHENTI
MEROKOK
HAMBATAN
DALAM
BERHENTI
MEROKOK
1. Gejala Putus Nikotin.
Keluhan yang muncul saat mengurangi atau berhenti merokok
HAMBATAN
DALAM
BERHENTI
MEROKOK
2. Godaan lingkungan perokok
• Kesulitan mempertahankan berhenti merokok di tempat kerja atau
keluarga akibat ajakan merokok lingkungan sekitar.
• Penyesuaian kebiasaan /peralihan dari pola merokok ke tidak
merokok.
• Pengalihan waktu merokok menjadi kegiatan lain berupa
olahraga, hobi dan aktivitas lain yang positif
3. Mempertahankan motivasi dan bertahan saat mengurangi dan
berhenti merokok.
• Penguatan motivasi dengan introspeksi
• Pendekatan kepada keluarga , agama dan orang terdekat
• Pantang menyerah, sabar, yakin dan fokus pada tujuan semula
• Konsultasi berkala terkait keluhan yang dihadapi saat berhenti
merokok
FAKTOR YANG BERPERAN DALAM UPAYA
BERHENTI MEROKOK
1. PASIEN/KLIEN
2. DOKTER/KONSELOR
3. FARMAKOTERAPI
4. SISTEM
1. PASIEN
• 70 % orang yang merokok pernah berpikir untuk berhenti
• Sepertiganya, mencoba berhenti sendiri
• Yang berhasil berhenti ……. 5 - 10%
5-10%berhasil berhenti
1/3 mencoba
berhenti
70% berpikir
berhenti
 Fisiologis
 Sebab utama adalah NIKOTIN 
ADIKSI
 Rewards fisiologis (penghasilan
dopamine yang tinggi) dan tidak
tahan pada gejala putus nikotin
membuat perokok terus merokok
(withdrawal)
 Psikologis
 Disebabkan oleh pengaruh
lingkungan / sosial
 Terbiasa pada Jam / Waktu tertentu
untuk merokok (eg. Setelah makan)
Ketergantungan Rokok
- multidimensional
1. Caggiula AR et al. Psychol Behavior. 2002;77:683–687
2. http://www.tobaccodependence.org/rationale
3. http://www.thestopsmokingguide.com/chapters/cigaretteAddiction.php
Mengapa
susah ?
Key to quitter
DIFFICULT
TO QUIT
WITHDRAWAL
ADDICTION
BEHAVIOUR
ENVIRONMENT
MULTIDICIPLINE APPROACH
Counseling
Motivation support
Psychotherapy
Pharmacotherapy
Counseling
Motivation support
Psychotherapy
Behaviour therapy
Efek putus nikotin (withdrawal effect)
• Berhenti merokok dapat menjadi pengalaman yang menyengsarakan secara
psikologis.
• Withdrawal effect biasanya timbul ketika pasien mulai berhenti merokok.
• Umumnya terjadi 4 (empat) minggu
• Farmakoterapi dapat membantu meringankan gejala withdrawal 
keberhasilan lebih baik
• Gejala
Efek putus nikotin
(Withdrawal effect)
Waktu
(Setelah Berhenti Merokok)
Rasa cemas/ anxietas 1-2 Minggu
Mudah tersinggung, frustasi dan marah ≥ 4 Minggu
Gangguan tidur/ insmonia, tidak sabar, sulit konsentrasi dan depresi ≥ 4 Minggu
Nafsu makan meningkat, berat badan naik ≥ 10 Minggu
• Konseling dalam UBM dapat meningkatkan motivasi dan percaya diri
pasien untuk berhasil berhenti merokok
• Dukungan dari orang terdekat dapat membantu keberhasilan
Motivasi Berhenti Penghalang berhenti merokok
PASIEN I. Peduli terhadap kesehatan diri
II. Harga rokok terlalu mahal
III.Peduli terhadap kesehatan
anggota keluarga dan teman
I. Kecanduan/ adiksi
II. Pernah mencoba berhenti dan sulit/ gagal
III.Produk berhenti merokok sangat mahal
IV.Khawatir merasa makin memburuk jika tidak
merokok
Proceedings of Singapore HealthcareVolume 19Number 22010
2. DOKTER/KONSELOR
ALASAN / KEENGGANAN DISARANKAN UNTUK
DOKTER • Tidak cukup waktu
• Tidak terlatih untuk
memberikan konseling
• Pasien tidak kooperatif
• Dokter yang merokok ??
• Melatih diri sebagai konselor
• Bentuk layanan UBM di lingkungan
kerja
• Rujuk ke fasilitas layanan UBM atau
Quitline
4 T Aktivitas
Tanyakan Tanyakan merokok atau tidak
Telaah Keinginan berhenti merokok atau tidak
Tolong dan Nasehati Tunjukkan cara berhenti merokok
Tindak Lanjut Ikut program UBM atau sarankan ke
layanan UBM
3. FARMAKOTERAPI/
NON FARMAKOTERAPI
Smoking cessation
Farmakoterapi
Nicotine Replacement
Therapy (NRT)
Bupropion
Varenicline
Non Farmakoterapi
Konseling
Self Help
Brief advice
Terapi Prilaku
Terapi tambahan
Berhenti Merokok, PDPI, 2011
Pemilihan terapi
Smoking cessation
Farmakoterapi
Nicotine Replacement
Therapy (NRT)
Bupropion
Varenicline
Non Farmakoterapi
Konseling
Self Help
Brief advice
Terapi Prilaku
Terapi tambahan
Berhenti Merokok, PDPI, 2011
Angka Keberhasilan (success rate)
Intervensi angka keberhasilan
Berhenti merokok tanpa intervensi (self help) 5-10% (7,6 %)
Bantuan Dokter 10,2 %
Farmakoterapi + Psikoterapi + dukungan social 35 % - 50%
Makin banyak modalitas intervensi yang diberikan angka
keberhasilan makin besar.
`
PHS Clinical Practice Guideline: Treating Tobacco Use and Dependence: 2008 Update
4. SISTEM
• Layanan berhenti merokok belum dijamin oleh asuransi kesehatan
• 2019 ICD 10- CM
• Z13.89 (Encounter for screening for other disorder)
• F17.200 - Nicotine dependence, unspecified, uncomplicated
• Beberapa perusahaan asuransi swasta mulai menginginkan layanan
berhenti merokok untuk karyawan.
KESIMPULAN
• Keberhasilan upaya berhenti merokok dipengaruhi oleh faktor pasien,
tenaga kesehatan, ketersediaan terapi dan sistem/ aturan
• Strategi 4T, 5R, Brief advice dapat dilakukan dalam praktek sehari-hari
• Makin banyak modalitas intervensi UBM yang digunakan, angka
keberhasilan akan makin baik.
• Adiksi dan withdrawal effect adalah hambatan yang dirasakan oleh
pasien
• Banyak potensi yang dapat dikembangkan dalam upaya berhenti
merokok di Indonesia.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Materi pelatihan posbindu 25042018
Materi pelatihan posbindu 25042018Materi pelatihan posbindu 25042018
Materi pelatihan posbindu 25042018
AdeliaCynthia
 
Buku pedoman, modul dan pmateri dokter kecil
Buku pedoman, modul dan pmateri dokter kecilBuku pedoman, modul dan pmateri dokter kecil
Buku pedoman, modul dan pmateri dokter kecil
PuskesmasMungkid
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Muh Saleh
 
EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptx
EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptxEDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptx
EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptx
Dian Kurnia Rabbani
 
ALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdf
RizkaDana
 
PIS-PK
PIS-PKPIS-PK
Pedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispaPedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispa
Mi Mie
 
Kespro bagi catin
Kespro bagi catinKespro bagi catin
Kespro bagi catin
wawanhermawan72
 
5. program lansia (1)
5. program lansia (1)5. program lansia (1)
5. program lansia (1)
BidangTFBBPKCiloto
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tb
Nurul Atika
 
360267698-INDIKATOR-MUTU-UKM-docx.docx
360267698-INDIKATOR-MUTU-UKM-docx.docx360267698-INDIKATOR-MUTU-UKM-docx.docx
360267698-INDIKATOR-MUTU-UKM-docx.docx
erna606977
 
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 okPemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
LilyBanonah
 
"Perilaku Hidup Bersih dan Sehat" by Risno, S.Km
"Perilaku Hidup Bersih dan Sehat" by Risno, S.Km"Perilaku Hidup Bersih dan Sehat" by Risno, S.Km
"Perilaku Hidup Bersih dan Sehat" by Risno, S.KmjajarM
 
PPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptxPPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptx
CindyElvinaRatnaDewa
 
SOP KESLING.docx
SOP KESLING.docxSOP KESLING.docx
SOP KESLING.docx
dayatali1
 
3. program usia sekolah dan remaja (1)
3. program usia sekolah dan remaja (1)3. program usia sekolah dan remaja (1)
3. program usia sekolah dan remaja (1)
BidangTFBBPKCiloto
 
Makalah permasalahan puskesmas
Makalah permasalahan puskesmasMakalah permasalahan puskesmas
Makalah permasalahan puskesmas
Septian Muna Barakati
 

What's hot (20)

Materi pelatihan posbindu 25042018
Materi pelatihan posbindu 25042018Materi pelatihan posbindu 25042018
Materi pelatihan posbindu 25042018
 
Buku pedoman, modul dan pmateri dokter kecil
Buku pedoman, modul dan pmateri dokter kecilBuku pedoman, modul dan pmateri dokter kecil
Buku pedoman, modul dan pmateri dokter kecil
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
 
EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptx
EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptxEDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptx
EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptx
 
Lokmin puskesmas
Lokmin puskesmasLokmin puskesmas
Lokmin puskesmas
 
ALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdf
 
PIS-PK
PIS-PKPIS-PK
PIS-PK
 
Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
Pedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispaPedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispa
 
Kespro bagi catin
Kespro bagi catinKespro bagi catin
Kespro bagi catin
 
5. program lansia (1)
5. program lansia (1)5. program lansia (1)
5. program lansia (1)
 
Bab 4.pdf
Bab 4.pdfBab 4.pdf
Bab 4.pdf
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tb
 
360267698-INDIKATOR-MUTU-UKM-docx.docx
360267698-INDIKATOR-MUTU-UKM-docx.docx360267698-INDIKATOR-MUTU-UKM-docx.docx
360267698-INDIKATOR-MUTU-UKM-docx.docx
 
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 okPemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
Pemeriksaan pengukuran fr ns 2020 ok
 
"Perilaku Hidup Bersih dan Sehat" by Risno, S.Km
"Perilaku Hidup Bersih dan Sehat" by Risno, S.Km"Perilaku Hidup Bersih dan Sehat" by Risno, S.Km
"Perilaku Hidup Bersih dan Sehat" by Risno, S.Km
 
PPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptxPPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptx
 
SOP KESLING.docx
SOP KESLING.docxSOP KESLING.docx
SOP KESLING.docx
 
3. program usia sekolah dan remaja (1)
3. program usia sekolah dan remaja (1)3. program usia sekolah dan remaja (1)
3. program usia sekolah dan remaja (1)
 
Makalah permasalahan puskesmas
Makalah permasalahan puskesmasMakalah permasalahan puskesmas
Makalah permasalahan puskesmas
 

Similar to 2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx

2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
Irhariandi20
 
JHSKDJGOK.pptx
JHSKDJGOK.pptxJHSKDJGOK.pptx
JHSKDJGOK.pptx
Irhariandi20
 
Jurnal Persepsi Merokok.pdf
Jurnal Persepsi Merokok.pdfJurnal Persepsi Merokok.pdf
Jurnal Persepsi Merokok.pdf
suzanna12
 
Jurnal Persepsi Merokok.pdf
Jurnal Persepsi Merokok.pdfJurnal Persepsi Merokok.pdf
Jurnal Persepsi Merokok.pdf
suzanna12
 
penjaringan kesehatan siswa baru untuk umum
penjaringan kesehatan siswa baru untuk umumpenjaringan kesehatan siswa baru untuk umum
penjaringan kesehatan siswa baru untuk umum
dewi527379
 
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
Irhariandi20
 
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdfKemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
hendrigunawan69
 
fc3587f6-a98e-4efc-97b7-1cf20415f2e5_PKP 2023 PTM DAN KESWA.pptx
fc3587f6-a98e-4efc-97b7-1cf20415f2e5_PKP 2023 PTM DAN KESWA.pptxfc3587f6-a98e-4efc-97b7-1cf20415f2e5_PKP 2023 PTM DAN KESWA.pptx
fc3587f6-a98e-4efc-97b7-1cf20415f2e5_PKP 2023 PTM DAN KESWA.pptx
AchmadMubaroq1
 
Implementasi KTR dan larangan iklan rokok utk mencapai target RPJMN.pdf
Implementasi KTR dan larangan iklan rokok utk mencapai target  RPJMN.pdfImplementasi KTR dan larangan iklan rokok utk mencapai target  RPJMN.pdf
Implementasi KTR dan larangan iklan rokok utk mencapai target RPJMN.pdf
ssuser8abdef
 
Germas Sumut-Bappenas.pdf
Germas Sumut-Bappenas.pdfGermas Sumut-Bappenas.pdf
Germas Sumut-Bappenas.pdf
mangarahon
 
KB.pdf
KB.pdfKB.pdf
KB.pdf
YulitaDjail
 
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan perilaku merokok
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan  perilaku merokokJurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan  perilaku merokok
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan perilaku merokok
nrukmana rukmana
 
Kebijakan Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja(1).pptx
Kebijakan Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja(1).pptxKebijakan Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja(1).pptx
Kebijakan Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja(1).pptx
HazimiWati
 
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
deniridwan5
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaJoni Iswanto
 
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptxKEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
PuskesmasTajauPecah
 
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptxKEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
siskaafriana
 
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptxKEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
YogaHans
 
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptxKEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
fadila47
 
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptxKEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
SuliHarto1
 

Similar to 2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx (20)

2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
 
JHSKDJGOK.pptx
JHSKDJGOK.pptxJHSKDJGOK.pptx
JHSKDJGOK.pptx
 
Jurnal Persepsi Merokok.pdf
Jurnal Persepsi Merokok.pdfJurnal Persepsi Merokok.pdf
Jurnal Persepsi Merokok.pdf
 
Jurnal Persepsi Merokok.pdf
Jurnal Persepsi Merokok.pdfJurnal Persepsi Merokok.pdf
Jurnal Persepsi Merokok.pdf
 
penjaringan kesehatan siswa baru untuk umum
penjaringan kesehatan siswa baru untuk umumpenjaringan kesehatan siswa baru untuk umum
penjaringan kesehatan siswa baru untuk umum
 
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
 
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdfKemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
 
fc3587f6-a98e-4efc-97b7-1cf20415f2e5_PKP 2023 PTM DAN KESWA.pptx
fc3587f6-a98e-4efc-97b7-1cf20415f2e5_PKP 2023 PTM DAN KESWA.pptxfc3587f6-a98e-4efc-97b7-1cf20415f2e5_PKP 2023 PTM DAN KESWA.pptx
fc3587f6-a98e-4efc-97b7-1cf20415f2e5_PKP 2023 PTM DAN KESWA.pptx
 
Implementasi KTR dan larangan iklan rokok utk mencapai target RPJMN.pdf
Implementasi KTR dan larangan iklan rokok utk mencapai target  RPJMN.pdfImplementasi KTR dan larangan iklan rokok utk mencapai target  RPJMN.pdf
Implementasi KTR dan larangan iklan rokok utk mencapai target RPJMN.pdf
 
Germas Sumut-Bappenas.pdf
Germas Sumut-Bappenas.pdfGermas Sumut-Bappenas.pdf
Germas Sumut-Bappenas.pdf
 
KB.pdf
KB.pdfKB.pdf
KB.pdf
 
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan perilaku merokok
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan  perilaku merokokJurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan  perilaku merokok
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan perilaku merokok
 
Kebijakan Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja(1).pptx
Kebijakan Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja(1).pptxKebijakan Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja(1).pptx
Kebijakan Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja(1).pptx
 
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remaja
 
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptxKEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
 
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptxKEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
 
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptxKEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
 
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptxKEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
 
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptxKEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
KEBIJAKAN-PEMBINAAN-KESEHATAN-ANAK-USIA-SEKOLAH-DAN-REMAJA.pptx
 

More from Irhariandi20

2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx
2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx
2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx
Irhariandi20
 
17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc
17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc
17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc
Irhariandi20
 
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptxKTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx
Irhariandi20
 
bANSSSSSSSSSSSSSM.pptx
bANSSSSSSSSSSSSSM.pptxbANSSSSSSSSSSSSSM.pptx
bANSSSSSSSSSSSSSM.pptx
Irhariandi20
 
SBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptx
SBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptxSBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptx
SBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptx
Irhariandi20
 
PPT KEBIJAKAN KANKER.pdf
PPT KEBIJAKAN KANKER.pdfPPT KEBIJAKAN KANKER.pdf
PPT KEBIJAKAN KANKER.pdf
Irhariandi20
 
KABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptx
KABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptxKABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptx
KABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptx
Irhariandi20
 
BURU_CAPOR PTM _PPOK.pdf
BURU_CAPOR PTM  _PPOK.pdfBURU_CAPOR PTM  _PPOK.pdf
BURU_CAPOR PTM _PPOK.pdf
Irhariandi20
 
SBB_BESOK PTM.pptx
SBB_BESOK PTM.pptxSBB_BESOK PTM.pptx
SBB_BESOK PTM.pptx
Irhariandi20
 
deteksi dini indikator.pptx
deteksi dini indikator.pptxdeteksi dini indikator.pptx
deteksi dini indikator.pptx
Irhariandi20
 
JHKHKKLJ.pptx
JHKHKKLJ.pptxJHKHKKLJ.pptx
JHKHKKLJ.pptx
Irhariandi20
 
INDIKATIR PTM 2020-2024.pdf
INDIKATIR PTM 2020-2024.pdfINDIKATIR PTM 2020-2024.pdf
INDIKATIR PTM 2020-2024.pdf
Irhariandi20
 
Presentation2 [Autosaved].pptx
Presentation2 [Autosaved].pptxPresentation2 [Autosaved].pptx
Presentation2 [Autosaved].pptx
Irhariandi20
 
jhsdmm
jhsdmmjhsdmm
jhsdmm
Irhariandi20
 

More from Irhariandi20 (14)

2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx
2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx
2. ira_Cara Menggunnnnnnnnnnnnnnnakan ASSIST dan Skoring.pptx
 
17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc
17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc
17. Instrumen Portofolio_Epidkes_Muda ke Madya_Dinas Kesehatan 090222.doc
 
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptxKTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx
KTR MASOHNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNI.pptx
 
bANSSSSSSSSSSSSSM.pptx
bANSSSSSSSSSSSSSM.pptxbANSSSSSSSSSSSSSM.pptx
bANSSSSSSSSSSSSSM.pptx
 
SBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptx
SBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptxSBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptx
SBB_MANAJEMEN PANDU PTM 2023.pptx
 
PPT KEBIJAKAN KANKER.pdf
PPT KEBIJAKAN KANKER.pdfPPT KEBIJAKAN KANKER.pdf
PPT KEBIJAKAN KANKER.pdf
 
KABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptx
KABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptxKABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptx
KABID_KEBIJAKAN KANKER 23.pptx
 
BURU_CAPOR PTM _PPOK.pdf
BURU_CAPOR PTM  _PPOK.pdfBURU_CAPOR PTM  _PPOK.pdf
BURU_CAPOR PTM _PPOK.pdf
 
SBB_BESOK PTM.pptx
SBB_BESOK PTM.pptxSBB_BESOK PTM.pptx
SBB_BESOK PTM.pptx
 
deteksi dini indikator.pptx
deteksi dini indikator.pptxdeteksi dini indikator.pptx
deteksi dini indikator.pptx
 
JHKHKKLJ.pptx
JHKHKKLJ.pptxJHKHKKLJ.pptx
JHKHKKLJ.pptx
 
INDIKATIR PTM 2020-2024.pdf
INDIKATIR PTM 2020-2024.pdfINDIKATIR PTM 2020-2024.pdf
INDIKATIR PTM 2020-2024.pdf
 
Presentation2 [Autosaved].pptx
Presentation2 [Autosaved].pptxPresentation2 [Autosaved].pptx
Presentation2 [Autosaved].pptx
 
jhsdmm
jhsdmmjhsdmm
jhsdmm
 

Recently uploaded

FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 

Recently uploaded (20)

FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 

2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx

  • 1. Pengendalian Konsumsi Rokok Melalui Skrining Perilaku Merokok Anak Sekolah Tim Kerja Pengendalian Penyakit Akibat Tembakau Sosialisasi Skrining Merokok Anak Usia Sekolah 12 Juni 2023
  • 2. 3 Sumber: GATS, 2021 33,5% Pengguna rokok saat ini 1,0% Pengguna tembakau kunyah saat ini 0,1% Pengguna tembakau yang dipanaskan saat ini Pengguna rokok elektronik saat ini 3,0% Sumber: GATS, 2021 Konsumsi tembakau di Indonesia tinggi Volume penjualan rokok (miliar batang) Volume penjualan rokok pada tahun 2021 meningkat 7,2% dari tahun 2020 Sumber: CNBC Indonesia, 2021
  • 3. Risiko kesehatan akibat merokok meningkat (% stunting pada anak) Saat ini, 1 dari 4 anak stunting. Jika kekurangan protein, anak berisiko stunting kurang cerdas dan mudah sakit.
  • 4. 5 Biaya perawatan untuk penyakit akibat merokok 3x lipat lebih tinggi daripada cukai yang diterima negara Kerugian ekonomi makro 3x lipat lebih tinggi dari penerimaan cukai No 21 Penyakit terkait Penggunaan Tembakau Jumlah Kasus (2017) Jumlah Kematian (2017) 1 Kanker bibir dan rongga mulut 5.405 893 2 Kanker oesophagus 1.700 729 3 Kanker lambung 14.834 2.436 4 Kanker kolon dan rektal 18.739 1.803 5 Kanker ginjal 7.406 345 6 Kanker hati 16.506 2.901 7 Kanker pankreas 6.919 1.313 8 Kanker paru, bronchus & trachea 36.174 22.532 9 Kanker larynx 3.634 1.998 10 Kanker mulut rahim 22.497 623 11 Kanker kandung kemih 8.972 2.013 12 Leukemia myeloid akut 2.581 369 13 Penyakit jantung iskemik 186.058 57.193 14 Stroke 350.298 50.657 15 Aneurisma aorta abdominalis 2.089 1.016 16 Penyakit paru obstruktif kronik 462.161 30.813 17 Tuberkulosis 392.311 19.658 18 Asma 2.176.834 4.384 19 Diabetes Melitus 1.090.002 7.323 20 Peptic Ulcer 106.652 393 21 Rheumatoid Arthritis 14.601 37 TOTAL 4.926.373 209.429 4.9 juta kasus dan 209 ribu kematian akibat rokok yang tercatat di 2017 Sumber: 1. Tarigan, I, et.al. Laporan Studi Biaya Kesehatan dari Penyakit akibat Rokok. 2020 2. Kemenkeu, Laporan Kinerja Direktorat Bea dan Cukai Kemenkeu, 2017 Nilai (triliun) Penerimaan cukai hasil tembakau (2017)2 147.7 Kerugian ekonomi makro (2017)1 431.8 Kerugian produktifitas (DALYs) 21 jenis penyakit terkait penggunaan 287.8 tembakau Biaya medis rawat inap pasien yang 4.8 sakit akibat konsumsi tembakau Biaya medis rawat jalan pasien yang 17.0 sakit akibat konsumsi tembakau Total belanja rokok perokok aktif 239.2 Selisih (284.1)
  • 5. Permasalahan rokok di Indonesia 2 Prioritas Nasional: Revisi PP 109/2012 adalah target RPJMN 2020-2024 (Perpres 18/2020) T arget RPJMN T arget RPJMN 2020-2024 2015-2019 8,7% 5,4% Umur pertama kali merokok pada usia muda semakin meningkat ----------- Estimasi Bappenas Sumber : Riskesdas 2013, 2018, Sirkesnas 2016 Sumber: GYTS, 2019 75% mulai merokok pada usia <20 tahun 23,1% mulai di usia 10-14 tahun 52,1% mulai di usia 15-19 tahun usia 13-15 tahun laki-laki pelajar usia 13-15 tahun perempuan pelajar usia 13-15 tahun Sumber: GYTS, 2014, 2019 Anak-anak terpapar asap rokok 6 dari 10 pelajar usia 13-15 tahun terpapar asap rokok di dalam rumah 7 dari 10 pelajar usia 13-15 tahun terpapar asap rokok di tempat umum 1 dari 2 pelajar usia 13-15 tahun melihat orang merokok di sekolah Jumlah perokok anak semakin tinggi perokok pelajar
  • 6. 6 Pengeluaran keluarga untuk konsumsi rokok 3x lipat lebih tinggi daripada pengeluaran untuk protein Sumber: BPS 2021 No Komoditas Persentase Pengeluaran per Kapita Masyarakat di Perkotaan Persentase Pengeluaran per kapita Masyarakat di Perdesaan 1 Beras 19,69% 23,79% 2 Rokok Kretek Filter 11,30% 10,78% 3 Perumahan 8,86% 8,21% 4 Telur Ayam Ras 4,30% 3,69% 5 Bensin 3,89% 3,38% 6 Listrik 3,38% 1,75% Belanja rokok terbesar ke-2 di keluarga, 3x lebih tinggi dari telur Pembelian rokok batangan masih tinggi 71,3 % Perokok remaja membeli rokok eceran (batangan) 60,6 % Perokok remaja tidak dicegah karena usia saat membeli rokok Sumber: GATS, 2021
  • 7. 7 Meningkatnya paparan iklan di media luar ruang dan internet Persentase paparan iklan rokok di media papan reklame dan media internet pada DEWASA (persentase) Sumber: GATS 2021 Persentase paparan iklan rokok di media papan reklame dan media internet pada ANAK & REMAJA Sumber: GYTS, 2019
  • 9. 9 Monitor penggunaan tembakau dan pencegahannya Survey GYTS & GATS • Lemahnya fungsi pengawasan pengendalian konsumsi tembakau di Indonesia • Perlu revitalisasi fungsi dan peran masing-masing KL. • Perlu survey rutin penggunaan tembakau terstandar sebagai evidence based penyusunan kebijakan masing-masing K/L oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional Situasi Indonesia
  • 14.
  • 15.
  • 16. Penjaringan Anak Sekolah Skrining Perilaku Merokok Anak Sekolah
  • 17. Sistem Yang Ada Saat Ini
  • 18. Data FR - Usia 15 - 24 tahun
  • 19. Surat Edaran Skrining Perilaku Merokok Anak Sekolah Tahun 2023 https://link.kemkes.go.id/SKRININ GANAKSEKOLAH2023
  • 20. Sasaran Skrining Perilaku Merokok Anak Usia Sekolah Vestibulum congue AV e ns a t i b k u l Su m e k c o on l g a u e h A Vn ea sk tib Tu id lu am k S ce ok no glu ae h Anak dgn Pendidikan Diluar Sekolah 10 - 18 tahun SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK Kelas 4 - 6 Kelas 7 - 9 Kelas 10 - 12
  • 21. Metode ● Wawancara menggunakan kuesioner (offline/online) ● Pemeriksaan penunjang kadar CO pernapasan (menyesuaikan ketersediaan) Waktu pelaksanaan Minimal 1 kali per tahun Pada Kelas tertentu (1, 7, 10) dapat terintegrasi dengan Penjaringan Anak Sekolah di Tahun Ajaran Baru Pelaksana ● Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Provinsi/Kab/Kota ● Skrining perilaku merokok di sekolah dilaksanakan bersama-sama Puskesmas dengan Sekolah/Madrasah ● Skrining Perilaku merokok diluar sekolah : Dinas Kesehatan dan Puskesmas berkoordinasi dengan Dinas Sosial
  • 22. Pencatatan & Pelaporan 1 2 MERGING DATA ONLINE & OFFLINE
  • 23. kuesioner Kuesioner Skrining Perilaku Merokok Anak Sekolah (Softfile & Googleform) 1
  • 24. Formulir Offline Skrining Perilaku Merokok Anak Sekolah 2
  • 26.
  • 27. Distribusi Merokok Remaja Distribusii Perokok Remaja Distribusi Perokok Remaja Berdasarkan Umur Distribusi Remaja Berdasarkan Umur Distribusi Remaja Berdasarkan Jenis Kelamin Distribusi Perokok Remaja Berdasarkan Jenis Kelamin
  • 28. Distribusi Remaja Berdasarkan Jenis Rokok Distribusi Remaja Berdasarkan Usia Mulai Merokok Distribusi Remaja Berdasarkan Alasan Mulai Merokok Distribusi Remaja Berdasarkan Kebiasaan Membeli Rokok
  • 29. Distribusi Remaja Berdasarkan Keinginan Berhenti Merokok dan Alasannya Distribusi Remaja Berdasarkan Pengaruh Melihat Orang Merokok di Sekolah Distribusi Remaja Berdasarkan Pemeriksaan Kadar CO Pernapasan Merokok Tidak Merokok
  • 30. KESIMPULAN Belum semua Puskesmas memiliki alat penunjang pemeriksaan kadar CO analyzer 03 ● Pemeriksaan kadar CO pernapasan menyesuaikan ketersediaan alat ● Pemanfaatan dana DAK Fisik tahun 2024 ● Pemanfaatan dana BOK tahun 2023-2024 Pencatatan & Pelaporan kegiatan masih sederhana ● Perlu Sistem Pelaporan yang terintegrasi Belum semua Puskesmas melakukan kegiatan skrining perilaku merokok 01 02 ● Meningkatkan koordinasi dengan Lintas Program/Sektor ● Pemanfaatan Dana BOK tahun 2023 -2024
  • 32. Data survei berdasarkan Global Adults Tobacco Survey (GATS) dan Global Youth Tobacco (GYTS) Survei (2019) 0 10 20 30 40 50 60 70 Laki-laki Perempuan Total Prevalensi 65.9 4.2 34.7 66 6.9 36.3 67.4 4.5 34.3 2010 2013 2019 Fakta dilapangan : 1. Rokok mudah didapatkan/dibeli. 2. Pembelian rokok tidak dibatasi usia. 3. Rokok dapat dibeli ecer/ketengan. Jumlah Perokok di Indonesia stabil sekitar 67% dan perokok perempuan 4,5% Riskesdas 2019, GYTS 2021
  • 33. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 Merokok meningkatkan risiko penyakit PTM yang seharusnya dapat dicegah sejak dini Target penurunan % merokok usia 0-18 tahun : 9,1%  8,7% 1.4 1.8 2.4 4.4 6.9 8.6 25.8 34.1 0 5 10 15 20 25 30 35 40 Riskesdas 2013 Riskesdas 2018 Kanker Stroke DM PJK • Kesehatan adalah Utama. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 mewujudkan Indonesia Emas menuntut pemerintah mempersiapkan generasi muda berinvestasi pada Kesehatan. • Ancaman Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit dampak rokok.
  • 34. RISIKO PENYAKIT TERKAIT ROKOK Meningkatkan risiko penyakit paru kronik (PPOK) dan kanker paru. Meningkatkan risiko serangan jantung. Meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah ke otak (stroke). Meningkatkan kejadian infertilitas dan menyebabkan gangguan perkembangan janin dalam kandungan pada ibu perokok.
  • 35. DAMPAK ROKOK TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR TSH adalah mereka yang menghirup residu asap pembakaran rokok yang menempel di setiap permukaan seperti pakaian, permukaan alat rumah tangga, rambut dan kulit. Hal ini meningkat risiko infeksi saluran napas pada anak dan keluarga. GYTS 2021
  • 36. DAMPAK ROKOK TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR Metabolit Nikotin Penelitian oleh Priska et al (2015) • Nilai Kotinin Urin pada anak yang terpajan asap rokok lingkungan rumah 30,1 ng/dl dibandingkan yang tidak tepapar 8,45 ng/dl. 0 5 10 15 20 25 30 35 KOTININ URIN 30.1 Terpajan Asap Tidak Terpajan Metabolit Nikotin dan kadar CO. Penelitian oleh Herman et al (2015). • Nilai Kotinin Urin pada perempuan yang terpajan asap rokok lingkungan rumah 24,65 ng/dl dibandingkan yang tidak tepapar 7,3 ng/dl. Nilai CO ekshalasi 5 ppm dibandingan dengan tidak terpapar 3 ppm 0 5 10 15 20 25 KOTININ URIN CO 24.65 5 7.3 3 Terpajan Tidak terpajan
  • 38. Apakah perokok Indonesia mau berhenti merokok? Berhenti merokok dapat menjadi sulit, hanya 5-10% perokok dapat berhasil stop merokok tanpa bantuan. Mengapa demikian? Pada survei GATS (2021) mendapatkan data bahwa : Perokok yang berniat berhenti ada 49,8% namun yang disarankan untuk berhenti oleh pelayanan Kesehatan hanya 38,9%. Tidak tahu caranya? Tidak tahu kemana mencari bantuan ?
  • 39. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Ketergantungan Rokok bersifat multidimensional  Fisiologis  Penyebab ketergantungan rokok adalah NIKOTIN  Aspek fisiologis ( rokok mencetuskan produksi dopamine yang tinggi) dan terdapat gejala putus nikotin membuat perokok terus merokok (withdrawal)  Psikologis  Penyabab pengaruh lingkungan / sosial  Pola perilaku merokok untuk merokok (setelah makan, kumpul dengan teman, saat bekerja dan mengisi waktu senggang) Caggiula AR et al. Psychol Behavior. 2002;77:683–687
  • 41. Skor Ketergantungan Nikotin (FAGESTORM) • Interpretasi : • 0-3: Ringan • 4-6 : Sedang • 7-10 : Berat Pertanyaan Jawaban Poin 1. Berapa banyak rokok yang anda hisap dalam 1 hari? 1-10 11-20 21-30 31 atau lebih 0 1 2 3 2 Seberapa cepat anda menyalakan rokok pertama setelah bangun pagi < 5 menit 6-30 menit 31-60 menit >60 menit 3 2 1 0 3. Jika anda berminat berhenti merokok manakah rokok yang paling sulit dihentikan? Rokok dipagi hari Lainnya 1 0 4. Apskah anda merokok lebih banyak di pagi hari ? Ya Tidak 1 0 5. Apakah anda kessulitan untuk tidak merokok ditempat yang dilarang? Ya Tidak 1 0 6. Apakah anda tetap merokok walaupun sakit berat? Ya Tidak 1 0 Heatherton TF, Kozlowski LT, Frecker RC, Fagerström KO. The Fagerström test for nicotine dependence: a revision of the Fagerström Tolerance Questionnaire. Br J Addict 1991;86:1119–27 https://pulmo.id/fagerstrom/
  • 45. SKALA MOTIVASI Berdasarkan penelitian yang ada di Indonesia. Motivasi > 7 memiliki peluang STOP Merokok lebih BESAR yaitu memiliki TARGET BERHENTI dalam waktu 1 BULAN
  • 50.
  • 52. HAMBATAN DALAM BERHENTI MEROKOK 1. Gejala Putus Nikotin. Keluhan yang muncul saat mengurangi atau berhenti merokok
  • 53. HAMBATAN DALAM BERHENTI MEROKOK 2. Godaan lingkungan perokok • Kesulitan mempertahankan berhenti merokok di tempat kerja atau keluarga akibat ajakan merokok lingkungan sekitar. • Penyesuaian kebiasaan /peralihan dari pola merokok ke tidak merokok. • Pengalihan waktu merokok menjadi kegiatan lain berupa olahraga, hobi dan aktivitas lain yang positif 3. Mempertahankan motivasi dan bertahan saat mengurangi dan berhenti merokok. • Penguatan motivasi dengan introspeksi • Pendekatan kepada keluarga , agama dan orang terdekat • Pantang menyerah, sabar, yakin dan fokus pada tujuan semula • Konsultasi berkala terkait keluhan yang dihadapi saat berhenti merokok
  • 54.
  • 55. FAKTOR YANG BERPERAN DALAM UPAYA BERHENTI MEROKOK 1. PASIEN/KLIEN 2. DOKTER/KONSELOR 3. FARMAKOTERAPI 4. SISTEM
  • 56. 1. PASIEN • 70 % orang yang merokok pernah berpikir untuk berhenti • Sepertiganya, mencoba berhenti sendiri • Yang berhasil berhenti ……. 5 - 10% 5-10%berhasil berhenti 1/3 mencoba berhenti 70% berpikir berhenti
  • 57.  Fisiologis  Sebab utama adalah NIKOTIN  ADIKSI  Rewards fisiologis (penghasilan dopamine yang tinggi) dan tidak tahan pada gejala putus nikotin membuat perokok terus merokok (withdrawal)  Psikologis  Disebabkan oleh pengaruh lingkungan / sosial  Terbiasa pada Jam / Waktu tertentu untuk merokok (eg. Setelah makan) Ketergantungan Rokok - multidimensional 1. Caggiula AR et al. Psychol Behavior. 2002;77:683–687 2. http://www.tobaccodependence.org/rationale 3. http://www.thestopsmokingguide.com/chapters/cigaretteAddiction.php Mengapa susah ?
  • 58. Key to quitter DIFFICULT TO QUIT WITHDRAWAL ADDICTION BEHAVIOUR ENVIRONMENT MULTIDICIPLINE APPROACH Counseling Motivation support Psychotherapy Pharmacotherapy Counseling Motivation support Psychotherapy Behaviour therapy
  • 59. Efek putus nikotin (withdrawal effect) • Berhenti merokok dapat menjadi pengalaman yang menyengsarakan secara psikologis. • Withdrawal effect biasanya timbul ketika pasien mulai berhenti merokok. • Umumnya terjadi 4 (empat) minggu • Farmakoterapi dapat membantu meringankan gejala withdrawal  keberhasilan lebih baik • Gejala Efek putus nikotin (Withdrawal effect) Waktu (Setelah Berhenti Merokok) Rasa cemas/ anxietas 1-2 Minggu Mudah tersinggung, frustasi dan marah ≥ 4 Minggu Gangguan tidur/ insmonia, tidak sabar, sulit konsentrasi dan depresi ≥ 4 Minggu Nafsu makan meningkat, berat badan naik ≥ 10 Minggu
  • 60. • Konseling dalam UBM dapat meningkatkan motivasi dan percaya diri pasien untuk berhasil berhenti merokok • Dukungan dari orang terdekat dapat membantu keberhasilan Motivasi Berhenti Penghalang berhenti merokok PASIEN I. Peduli terhadap kesehatan diri II. Harga rokok terlalu mahal III.Peduli terhadap kesehatan anggota keluarga dan teman I. Kecanduan/ adiksi II. Pernah mencoba berhenti dan sulit/ gagal III.Produk berhenti merokok sangat mahal IV.Khawatir merasa makin memburuk jika tidak merokok Proceedings of Singapore HealthcareVolume 19Number 22010
  • 61. 2. DOKTER/KONSELOR ALASAN / KEENGGANAN DISARANKAN UNTUK DOKTER • Tidak cukup waktu • Tidak terlatih untuk memberikan konseling • Pasien tidak kooperatif • Dokter yang merokok ?? • Melatih diri sebagai konselor • Bentuk layanan UBM di lingkungan kerja • Rujuk ke fasilitas layanan UBM atau Quitline
  • 62. 4 T Aktivitas Tanyakan Tanyakan merokok atau tidak Telaah Keinginan berhenti merokok atau tidak Tolong dan Nasehati Tunjukkan cara berhenti merokok Tindak Lanjut Ikut program UBM atau sarankan ke layanan UBM
  • 63. 3. FARMAKOTERAPI/ NON FARMAKOTERAPI Smoking cessation Farmakoterapi Nicotine Replacement Therapy (NRT) Bupropion Varenicline Non Farmakoterapi Konseling Self Help Brief advice Terapi Prilaku Terapi tambahan Berhenti Merokok, PDPI, 2011
  • 64. Pemilihan terapi Smoking cessation Farmakoterapi Nicotine Replacement Therapy (NRT) Bupropion Varenicline Non Farmakoterapi Konseling Self Help Brief advice Terapi Prilaku Terapi tambahan Berhenti Merokok, PDPI, 2011
  • 65. Angka Keberhasilan (success rate) Intervensi angka keberhasilan Berhenti merokok tanpa intervensi (self help) 5-10% (7,6 %) Bantuan Dokter 10,2 % Farmakoterapi + Psikoterapi + dukungan social 35 % - 50% Makin banyak modalitas intervensi yang diberikan angka keberhasilan makin besar. ` PHS Clinical Practice Guideline: Treating Tobacco Use and Dependence: 2008 Update
  • 66. 4. SISTEM • Layanan berhenti merokok belum dijamin oleh asuransi kesehatan • 2019 ICD 10- CM • Z13.89 (Encounter for screening for other disorder) • F17.200 - Nicotine dependence, unspecified, uncomplicated • Beberapa perusahaan asuransi swasta mulai menginginkan layanan berhenti merokok untuk karyawan.
  • 67. KESIMPULAN • Keberhasilan upaya berhenti merokok dipengaruhi oleh faktor pasien, tenaga kesehatan, ketersediaan terapi dan sistem/ aturan • Strategi 4T, 5R, Brief advice dapat dilakukan dalam praktek sehari-hari • Makin banyak modalitas intervensi UBM yang digunakan, angka keberhasilan akan makin baik. • Adiksi dan withdrawal effect adalah hambatan yang dirasakan oleh pasien • Banyak potensi yang dapat dikembangkan dalam upaya berhenti merokok di Indonesia.
  • 68.