Dokumen tersebut membahas indikator dan target capaian kesehatan masyarakat pada tahun 2017 yang meliputi prevalensi penyakit seperti tekanan darah tinggi, obesitas, merokok pada anak di bawah 18 tahun, posbindu PTM, deteksi dini kanker serviks dan payudara, serta pelayanan kesehatan pada usia produktif, lanjut, penderita hipertensi, dan diabetes melitus. Terdapat penjelasan rumus perhitungan
Dokumen tersebut merangkum indikator kinerja utama Dinas Kesehatan Kabupaten Batang untuk periode 2017-2022. Indikator-indikator tersebut mencakup angka kematian ibu, bayi, dan balita, angka kematian pasien di rumah sakit, kasus penyakit menular seperti TB dan malaria, serta prevalensi balita gizi buruk. Tujuannya adalah meningkatkan status kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut merangkum indikator kinerja utama Dinas Kesehatan Kabupaten Batang untuk periode 2017-2022. Indikator-indikator tersebut mencakup angka kematian ibu, bayi, dan balita, angka kematian pasien di rumah sakit, kasus penyakit menular seperti TB dan malaria, serta prevalensi balita gizi buruk. Tujuannya adalah meningkatkan status kesehatan masyarakat.
JHDKJFHHH SH OFH JHHSFHH HSHFJHHK FSHJKHHS F HFHFSH F HFSHFK FF HFHKHKHJHJKSJF FHFSHFH;LFKFHFJKLFHKJFH F JFHHFFNKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKHJHJHJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ
Dokumen tersebut membahas mengenai kebijakan dan strategi pencegahan serta pengendalian penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma di Indonesia. Dokumen tersebut menyoroti peningkatan prevalensi berbagai penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas. Dokumen tersebut juga menyoroti bahwa merokok, kurangnya aktivitas fisik, dan diet buruk merupakan faktor risiko utama peny
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptxIrhariandi20
Skrining perilaku merokok anak sekolah dilakukan untuk mengurangi konsumsi rokok di kalangan anak sekolah. Survei menunjukkan bahwa konsumsi rokok dan paparan asap rokok di kalangan anak sekolah masih tinggi. Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat edaran untuk melakukan skrining perilaku merokok pada anak sekolah menggunakan kuesioner dan tes kadar karbon monoksida. Skrining bertujuan untuk mengetahui pre
Dokumen tersebut membahas penyelenggaraan Pandu PTM di fasilitas kesehatan primer termasuk dua kegiatan utama yaitu pengelolaan faktor risiko penyakit tidak menular dan penatalaksanaan penyakit sesuai standar, dengan sasaran usia 15 tahun ke atas. Dibahas pula konsep dasar, ruang lingkup aspek manajemen, dan kegiatan Pandu PTM seperti promosi kesehatan, deteksi dini, peningkatan peran masy
Dokumen tersebut merangkum biografi dan pengalaman kerja Emma Khumairah Hentihu beserta tugas dan tanggung jawabnya di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit. Dokumen tersebut juga menyajikan data dan informasi mengenai beban penyakit tidak menular di Indonesia serta upaya yang dilakukan untuk mengendalikan faktor risiko penyakit tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem surveilans penyakit tidak menular di Indonesia yang meliputi pengumpulan data kesehatan secara terus-menerus untuk perencanaan kesehatan, transformasi sistem informasi kesehatan, sistem pencatatan dan pelaporan penyakit tidak menular, serta monitoring dan evaluasi program deteksi dini penyakit tidak menular.
Dokumen tersebut merupakan rancangan program pengendalian penyakit tidak menular (PTM) pada tahun 2022-2024 yang mencakup indikator, target capaian, dan kegiatan yang meliputi skrining, pelayanan terpadu, pengendalian konsumsi rokok, serta pengendalian tekanan darah dan kadar gula darah pada penyandang hipertensi dan diabetes.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan target dan capaian indikator kinerja kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa tahun 2022-2024 yang meliputi skrining penduduk dewasa dengan risiko gangguan kejiwaan, layanan kesehatan jiwa di fasyankes, dan pelayanan rehabilitasi bagi penyalahguna napza. Capaiannya pada 2022 belum mencapai target yang ditetapkan.
JHDKJFHHH SH OFH JHHSFHH HSHFJHHK FSHJKHHS F HFHFSH F HFSHFK FF HFHKHKHJHJKSJF FHFSHFH;LFKFHFJKLFHKJFH F JFHHFFNKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKHJHJHJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ
Dokumen tersebut membahas mengenai kebijakan dan strategi pencegahan serta pengendalian penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma di Indonesia. Dokumen tersebut menyoroti peningkatan prevalensi berbagai penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas. Dokumen tersebut juga menyoroti bahwa merokok, kurangnya aktivitas fisik, dan diet buruk merupakan faktor risiko utama peny
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptxIrhariandi20
Skrining perilaku merokok anak sekolah dilakukan untuk mengurangi konsumsi rokok di kalangan anak sekolah. Survei menunjukkan bahwa konsumsi rokok dan paparan asap rokok di kalangan anak sekolah masih tinggi. Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat edaran untuk melakukan skrining perilaku merokok pada anak sekolah menggunakan kuesioner dan tes kadar karbon monoksida. Skrining bertujuan untuk mengetahui pre
Dokumen tersebut membahas penyelenggaraan Pandu PTM di fasilitas kesehatan primer termasuk dua kegiatan utama yaitu pengelolaan faktor risiko penyakit tidak menular dan penatalaksanaan penyakit sesuai standar, dengan sasaran usia 15 tahun ke atas. Dibahas pula konsep dasar, ruang lingkup aspek manajemen, dan kegiatan Pandu PTM seperti promosi kesehatan, deteksi dini, peningkatan peran masy
Dokumen tersebut merangkum biografi dan pengalaman kerja Emma Khumairah Hentihu beserta tugas dan tanggung jawabnya di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit. Dokumen tersebut juga menyajikan data dan informasi mengenai beban penyakit tidak menular di Indonesia serta upaya yang dilakukan untuk mengendalikan faktor risiko penyakit tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem surveilans penyakit tidak menular di Indonesia yang meliputi pengumpulan data kesehatan secara terus-menerus untuk perencanaan kesehatan, transformasi sistem informasi kesehatan, sistem pencatatan dan pelaporan penyakit tidak menular, serta monitoring dan evaluasi program deteksi dini penyakit tidak menular.
Dokumen tersebut merupakan rancangan program pengendalian penyakit tidak menular (PTM) pada tahun 2022-2024 yang mencakup indikator, target capaian, dan kegiatan yang meliputi skrining, pelayanan terpadu, pengendalian konsumsi rokok, serta pengendalian tekanan darah dan kadar gula darah pada penyandang hipertensi dan diabetes.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan target dan capaian indikator kinerja kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa tahun 2022-2024 yang meliputi skrining penduduk dewasa dengan risiko gangguan kejiwaan, layanan kesehatan jiwa di fasyankes, dan pelayanan rehabilitasi bagi penyalahguna napza. Capaiannya pada 2022 belum mencapai target yang ditetapkan.
1. INDIKATOR Sasaran Target (2017) Capaian Kesenjangan
N % N % N %
Prevalensi
tekanan darah
tinggi
Usia ≥ 18 Tahun
(lihat di estimasi
sasaran
pembangunan)
% (Persentase)
Target : 100 x
Sasaran
24.28 Jumlah Hasil
Capaian
Prevalensi
Tekanan Darah
Tinggi di
Wilayah Kerja
Jumlah Hasil (N)
Capaian :
Sasaran x 100
1. Jika Hasil Capaian Kurang
dari Target Capaian maka
ditulis strip (-)
2. Jika Hasil Capaian Lebih
dari Target Capaian maka
(Jumlah Target dikurangi
Jumlah Capaian)
1. Jika Persentase Capaian Kurang
dari Persentase Target Capaian
maka ditulis strip (-)
2. Jika Persentase Capaian Lebih
dari Persentase Target maka
(Jumlah Persentase Target
dikurangi Jumlah Persentase
Capaian)
Mempertahankan
prevalensi
obesitas
Usia ≥ 18 Tahun
(lihat di estimasi
sasaran
pembangunan)
% (Persentase)
Target : 100 x
Sasaran
15.4 Jumlah Hasil
Capaian
Prevalensi
Obesitas di
Wilayah Kerja
Jumlah Hasil (N)
Capaian :
Sasaran x 100
1. Jika Hasil Capaian Kurang
dari Target Capaian maka
ditulis strip (-)
2. Jika Hasil Capaian Lebih
dari Target Capaian maka
(Jumlah Target dikurangi
Jumlah Capaian)
1. Jika Persentase Capaian
Kurang dari Persentase Target
Capaian maka ditulis strip (-)
2. Jika Persentase Capaian Lebih
dari Persentase Target maka
(Jumlah Persentase Target
dikurangi Jumlah Persentase
Capaian)
Prevalensi
merokok pada
penduduk usia ≤
18 tahun
Usia ≤ 18 tahun
(lihat di estimasi
sasaran
pembangunan)
% (Persentase)
Target : 100 x
Sasaran
5.9 Jumlah Hasil
Capaian
Prevalensi
merokok pada
usia ≤ 18 tahun
di Wilayah Kerja
Jumlah Hasil (N)
Capaian :
Sasaran x 100
1. Jika Hasil Capaian Kurang
dari Target Capaian maka
ditulis strip (-)
2. Jika Hasil Capaian Lebih
dari Target Capaian maka
(Jumlah Target dikurangi
Jumlah Capaian)
1. Jika Persentase Capaian
Kurang dari Persentase Target
Capaian maka ditulis strip (-)
2. Jika Persentase Capaian Lebih
dari Persentase Target maka
(Jumlah Persentase Target
dikurangi Jumlah Persentase
Capaian)
Persentase desa /
kelurahan yang
melaksanakan
kegiatan
Posbindu PTM
Jumlah Desa di
Wilayah Kerja
% (Persentase)
Target : 100 x
Sasaran
30 Jumlah Hasil
Capaian
Prevalensi
Obesitas di
Wilayah Kerja
Jumlah Hasil (N)
Capaian :
Sasaran x 100
1. Jika Hasil Capaian Kurang
dari Target Capaian maka
(Jumlah Target dikurangi
Jumlah Capaian)
2. Jika Hasil Capaian Lebih
dari Target Capaian maka
ditulis strip (-)
1. Jika Persentase Capaian
Kurang dari Persentase Target
maka (Jumlah Persentase
Target dikurangi Jumlah
Persentase Capaian)
2. Jika Persentase Capaian Lebih
dari Persentase Target maka
ditulis strip (-)
2. Persentase
perempuan usia
30- 50 tahun
yang dideteksi
dini kanker
serviks dan
payudara
Perempuan Usia
(15 -30 Tahun)
(lihat di estimasi
sasaran
pembangunan)
% (Persentase)
Target : 100 x
Sasaran
30 Jumlah hasil
capaian diteksi
kanker serviks
dan payudara di
wilayah kerja
Jumlah Hasil (N)
Capaian :
Sasaran x 100
1. Jika Hasil Capaian Kurang
dari Target Capaian maka
(Jumlah Target dikurangi
Jumlah Capaian)
2. Jika Hasil Capaian Lebih
dari Target Capaian maka
ditulis strip (-)
1. Jika Persentase Capaian
Kurang dari Persentase Target
maka (Jumlah Persentase
Target dikurangi Jumlah
Persentase Capaian)
2. Jika Persentase Capaian Lebih
dari Persentase Target maka
ditulis strip (-)
SPM BIDANG KESEHATAN (PERMENKES 43 TAHUN 2016)
INDIKATOR Sasaran Target (2017) Capaian Kesenjangan
N % N % N %
Pelayanan
kesehatan pada
usia produktif
Jumlah warga negara usia 15–59
tahun yang ada di wilayah kerja
= Sasaran 100 Jumlah pengunjung usia 15–59 tahun
mendapat pelayanan skrining
kesehatan sesuai standar dalam kurun
waktu satu tahun
Jumlah Hasil
(N) Capaian
: Sasaran x
100
1. Jika Hasil
Capaian Kurang
dari Target
Capaian maka
(Jumlah Target
dikurangi
Jumlah Capaian)
2. Jika Hasil
Capaian Lebih
dari Target
Capaian maka
ditulis strip (-)
1. Jika Persentase
Capaian
Kurang dari
Persentase
Target maka
(Jumlah
Persentase
Target
dikurangi
Jumlah
Persentase
Capaian)
2. Jika Persentase
Capaian Lebih
dari Persentase
Target maka
ditulis strip (-)
Pelayanan
kesehatan pada
usia lanjut
Jumlah warga negara usia 60 tahun
ke atas yang ada di wilayah kerja
= Sasaran 100 Jumlah pengunjung berusia 60 tahun
ke atas yang mendapat skrining
kesehatansesuai standar minimal 1 kali
dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah Hasil
(N) Capaian
: Sasaran x
100
Pelayanan
kesehatan
penderita
hipertensi
Jumlah estimasi penderita hipertensi
berdasarkan angka prevalensi
kab/kota dalam kurun waktu satu
tahun pada tahun yang sama
= Sasaran 100 Jumlah penderita hipertensi yang
mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar dalam kurun waktu satu
tahun
Jumlah Hasil
(N) Capaian
: Sasaran x
100
Pelayanan
kesehatan
penderita
Diabetes Melitus
Jumlah penyandang DM
berdasarkan angka prevalensi DM
nasional di wilayah kerja dalam
kurun waktu satu tahun pada tahun
yang sama
= Sasaran 100 Jumlah penyandang DM yang
mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar dalam kurun waktu satu
tahun
Jumlah Hasil
(N) Capaian
: Sasaran x
100
3. Rumus Perhitungan
1. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
Persentase warga negara usia
15–59 tahun mendapatkan
skrining kesehatan sesuai
standar
= Jumlah pengunjung usia 15–59 tahun
mendapat pelayanan skrining kesehatan
sesuai standar dalam kurun waktu satu
tahun
x 100 %
Jumlah warga negara usia 15–59 tahun
yang ada di wilayah kerja dalam kurun
waktu satu tahun yang sama.
Hitung Sasaran Pelayanan kesehatan pada usia produktif : Jelas
2. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
Persentase warga negara usia 60
tahun Keatas mendapatkan
skrining kesehatan sesuai
standar
= Jumlah pengunjung berusia 60 tahun ke
atas yang mendapat skrining
kesehatansesuai standar minimal 1 kali
dalam kurun waktu satu tahun
x 100 %
Jumlah semua penduduk berusia usia 60
tahun ke atas yang ada di wilayah
dalam kurun waktu satu tahun
perhitungan
Hitung Sasaran Pelayanan kesehatan pada usia lanjut : Jelas
4. 3. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
Persentase penderita hipertensi
mendapat pelayanan kesehatan
sesuai standar
= Jumlah penderita hipertensi yang
mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar dalam kurun waktu satu
tahun x 100 %
Jumlah estimasi penderita hipertensi
berdasarkan angka prevalensi kab/kota
dalam kurun waktu satu tahun pada
tahun yang sama
Contoh Penghitungan
Prevalensi kasus hipertensi di Kab/Kota “H” adalah 25,61% berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar, dan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas di Kab/Kota “H” pada
tahun 2015 adalah 2,3 juta orang. Jumlah estimasi penderita hipertensi yang berumur 15 tahun ke atas di Kab/Kota “H” tahun 2015 adalah (25,61 x 2,3 juta)/100= 589.030
penderita hipertensi. Jumlah penderita hipertensi yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar 345 ribu. Jadi % penderita hipertensi yang mendapat pelayanan
kesehatan standar adalah:
= (345.000/589.030) x 100 %
= 58,57 %
Hitung Sasaran Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
Ket : 29.4 % (Persentase Hipertensi dari Data Riskesdas di Jawa Barat Tahun 2013)
Jumlah usia 15 tahun ke atas x 29,4 % : 100 = Sasaran
5. 4. Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus
Persentase penyandang DM
yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
= Jumlah penyandang DM yang
mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar dalam kurun waktu satu
tahun x 100 %
Jumlah penyandang DM berdasarkan
angka prevalensi DM nasional di
wilayah kerja dalam kurun waktu satu
tahun pada tahun yang sama
Penghitungan
Kota “I” mempunyai jumlah penduduk sebesar 10.000 jiwa. Berdasarkan prevalensi DM nasional sebesar 6,9% maka estimasi jumlah penyandang DM di kota tersebut
adalah sebesar 690 orang. Dari laporan yang ada kasus yang sudah ditangani di FKTP sesuai standar sebesar 50 orang, dari upaya penjaringan skrining kesehatan sesuai
standar ditemukan 300 kasus DM baru. Kasus ini dipantau akses ke pelayanan kesehatan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota agar mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar di fasilitas kesehatan yang mampu menangani.
Dari hasil pemantauan di akhir tahun diketahui 290 kasus DM mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar, 10 orang penyandang DM menolak untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar, sehingga capaian kinerja pemerintah Kota “I” dalam pencapaian pelayanan kesehatan penyandang DM adalah :
50+290
_______ x 100% = 49%
690
Cara Hitung Sasaran :
Jumlah penduduk di wilayah kerja x 6.9 % = Sasaran