Skrining perilaku merokok anak sekolah dilakukan untuk mengurangi konsumsi rokok di kalangan anak sekolah. Survei menunjukkan bahwa konsumsi rokok dan paparan asap rokok di kalangan anak sekolah masih tinggi. Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat edaran untuk melakukan skrining perilaku merokok pada anak sekolah menggunakan kuesioner dan tes kadar karbon monoksida. Skrining bertujuan untuk mengetahui pre
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuansakuramochi
Wacana kenaikan tarif cukai dan harga rokok di Indonesia menjadi isu hangat yang sedang bergulir. Kenaikan harga rokok dianggap sebagai salah satu upaya atau alat kendali untuk menurunkan jumlah perokok. Penurunan jumlah perokok diharapkan dapat mengurangi risiko kesehatan yang dialami masyarakat. Perempuan dan anak- anak termasuk dalam kelompok rentan mengalami bahaya rokok. Selain upaya dari Pemerintah, DPR, dan stakeholders lainnya; dibutuhkan pula peran serta masyarakat dalam mengendalikan jumlah perokok dan bahaya rokok.
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuansakuramochi
Wacana kenaikan tarif cukai dan harga rokok di Indonesia menjadi isu hangat yang sedang bergulir. Kenaikan harga rokok dianggap sebagai salah satu upaya atau alat kendali untuk menurunkan jumlah perokok. Penurunan jumlah perokok diharapkan dapat mengurangi risiko kesehatan yang dialami masyarakat. Perempuan dan anak- anak termasuk dalam kelompok rentan mengalami bahaya rokok. Selain upaya dari Pemerintah, DPR, dan stakeholders lainnya; dibutuhkan pula peran serta masyarakat dalam mengendalikan jumlah perokok dan bahaya rokok.
JHDKJFHHH SH OFH JHHSFHH HSHFJHHK FSHJKHHS F HFHFSH F HFSHFK FF HFHKHKHJHJKSJF FHFSHFH;LFKFHFJKLFHKJFH F JFHHFFNKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKHJHJHJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ
2. SBB_Sosialisasi Skrining Merokok Anak Sekolah.pptx (1).pptx
1. Pengendalian Konsumsi Rokok
Melalui Skrining Perilaku Merokok
Anak Sekolah
Tim Kerja Pengendalian Penyakit Akibat Tembakau
Sosialisasi Skrining Merokok Anak Usia Sekolah
12 Juni 2023
2. 3
Sumber: GATS, 2021
33,5% Pengguna rokok saat ini
1,0%
Pengguna tembakau
kunyah saat ini
0,1%
Pengguna tembakau yang
dipanaskan saat ini
Pengguna rokok elektronik
saat ini
3,0%
Sumber: GATS, 2021
Konsumsi tembakau di Indonesia tinggi
Volume penjualan rokok (miliar batang)
Volume penjualan rokok
pada tahun 2021
meningkat 7,2% dari
tahun 2020
Sumber: CNBC Indonesia, 2021
3. Risiko kesehatan akibat
merokok meningkat
(% stunting pada anak)
Saat ini, 1 dari 4 anak stunting. Jika
kekurangan protein, anak berisiko
stunting kurang cerdas dan mudah sakit.
4. Permasalahan rokok di Indonesia
2
Prioritas Nasional: Revisi PP 109/2012 adalah target
RPJMN 2020-2024 (Perpres 18/2020)
T
arget RPJMN
T
arget RPJMN 2020-2024
2015-2019 8,7%
5,4%
Umur pertama kali merokok pada usia muda semakin meningkat
----------- Estimasi Bappenas
Sumber : Riskesdas 2013, 2018, Sirkesnas 2016
Sumber: GYTS, 2019
75% mulai merokok pada usia <20 tahun
23,1% mulai di usia 10-14 tahun
52,1% mulai di usia 15-19 tahun
usia 13-15 tahun laki-laki pelajar
usia 13-15 tahun
perempuan pelajar
usia 13-15 tahun
Sumber: GYTS, 2014, 2019
Anak-anak terpapar asap rokok
6 dari 10 pelajar usia 13-15 tahun
terpapar asap rokok di dalam rumah
7 dari 10 pelajar usia 13-15 tahun
terpapar asap rokok di tempat umum
1 dari 2 pelajar usia 13-15 tahun
melihat orang merokok di sekolah
Jumlah perokok anak semakin tinggi
perokok pelajar
5. 6
Pengeluaran keluarga untuk
konsumsi rokok 3x lipat lebih tinggi
daripada pengeluaran untuk protein
Sumber: BPS 2021
No Komoditas
Persentase
Pengeluaran per
Kapita Masyarakat
di Perkotaan
Persentase
Pengeluaran per
kapita Masyarakat
di Perdesaan
1 Beras 19,69% 23,79%
2 Rokok Kretek
Filter
11,30% 10,78%
3 Perumahan 8,86% 8,21%
4 Telur Ayam
Ras
4,30% 3,69%
5 Bensin 3,89% 3,38%
6 Listrik 3,38% 1,75%
Belanja rokok terbesar ke-2
di keluarga, 3x lebih tinggi dari telur
Pembelian rokok batangan masih
tinggi
71,3 %
Perokok remaja membeli rokok
eceran (batangan)
60,6 %
Perokok remaja tidak dicegah
karena usia saat membeli rokok
Sumber: GATS, 2021
6. 7
Meningkatnya paparan iklan di media luar ruang dan internet
Persentase paparan iklan rokok di media
papan reklame dan media internet pada
DEWASA
(persentase)
Sumber: GATS 2021
Persentase paparan iklan rokok di media
papan reklame dan media internet pada
ANAK & REMAJA
Sumber: GYTS, 2019
8. 9
Monitor penggunaan tembakau dan pencegahannya
Survey GYTS & GATS
• Lemahnya fungsi pengawasan
pengendalian konsumsi tembakau di
Indonesia
• Perlu revitalisasi fungsi dan peran
masing-masing KL.
• Perlu survey rutin penggunaan
tembakau terstandar sebagai evidence
based penyusunan kebijakan
masing-masing K/L oleh Badan Riset dan
Inovasi Nasional
Situasi Indonesia
14. Surat Edaran Skrining Perilaku
Merokok Anak Sekolah Tahun 2023 https://link.kemkes.go.id/SKRININ
GANAKSEKOLAH2023
15. Sasaran Skrining
Perilaku Merokok Anak
Usia Sekolah
Vestibulum congue
AV
e
ns
a
t
i
b
k
u
l
Su
m
e
k
c
o
on
l
g
a
u
e
h
A
Vn
ea
sk
tib
Tu
id
lu
am
k
S
ce
ok
no
glu
ae
h
Anak dgn
Pendidikan
Diluar
Sekolah
10 - 18
tahun
SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA/SMK
Kelas 4 - 6
Kelas 7 - 9
Kelas 10 - 12
16. Metode
● Wawancara menggunakan
kuesioner (offline/online)
● Pemeriksaan penunjang
kadar CO pernapasan
(menyesuaikan
ketersediaan)
Waktu pelaksanaan
Minimal 1 kali per
tahun
Pada Kelas tertentu (1, 7,
10) dapat terintegrasi
dengan Penjaringan Anak
Sekolah di Tahun Ajaran
Baru
Pelaksana
● Dinas Kesehatan
Provinsi/Kab/Kota
berkoordinasi dengan Dinas
Pendidikan dan Kementerian
Agama Provinsi/Kab/Kota
● Skrining perilaku merokok di
sekolah dilaksanakan
bersama-sama Puskesmas
dengan Sekolah/Madrasah
● Skrining Perilaku merokok
diluar sekolah : Dinas
Kesehatan dan Puskesmas
berkoordinasi dengan Dinas
Sosial
22. Distribusi Merokok Remaja
Distribusii Perokok Remaja
Distribusi Perokok Remaja Berdasarkan Umur
Distribusi Remaja Berdasarkan Umur
Distribusi Remaja Berdasarkan Jenis Kelamin Distribusi Perokok Remaja Berdasarkan Jenis Kelamin
23. Distribusi Remaja Berdasarkan Jenis Rokok Distribusi Remaja Berdasarkan Usia Mulai Merokok
Distribusi Remaja Berdasarkan Alasan Mulai Merokok Distribusi Remaja Berdasarkan Kebiasaan Membeli Rokok
24. KESIMPULAN
Belum semua Puskesmas
memiliki alat penunjang
pemeriksaan kadar CO
analyzer
03
● Pemeriksaan kadar CO pernapasan menyesuaikan ketersediaan alat
● Pemanfaatan dana DAK Fisik tahun 2024
● Pemanfaatan dana BOK tahun 2023-2024
Pencatatan & Pelaporan
kegiatan masih sederhana
● Perlu Sistem Pelaporan yang terintegrasi
Belum semua Puskesmas
melakukan kegiatan skrining
perilaku merokok
01
02
● Meningkatkan koordinasi dengan Lintas Program/Sektor
● Pemanfaatan Dana BOK tahun 2023 -2024
26. RISIKO
PENYAKIT
TERKAIT
ROKOK
Meningkatkan
risiko penyakit
paru kronik
(PPOK) dan
kanker paru.
Meningkatkan
risiko serangan
jantung.
Meningkatkan
risiko
penyumbatan
pembuluh
darah ke otak
(stroke).
Meningkatkan
kejadian
infertilitas dan
menyebabkan
gangguan
perkembangan
janin dalam
kandungan pada
ibu perokok.
27. Apakah perokok Indonesia mau berhenti
merokok?
Berhenti merokok dapat menjadi sulit, hanya 5-10% perokok dapat berhasil stop merokok tanpa bantuan.
Mengapa demikian?
Pada survei GATS (2021) mendapatkan data bahwa :
Perokok yang berniat berhenti ada 49,8% namun yang disarankan untuk berhenti oleh pelayanan Kesehatan hanya 38,9%.
Tidak tahu caranya?
Tidak tahu kemana
mencari bantuan ?
28. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Ketergantungan Rokok bersifat
multidimensional
Fisiologis
Penyebab ketergantungan rokok adalah NIKOTIN
Aspek fisiologis ( rokok mencetuskan produksi
dopamine yang tinggi) dan terdapat gejala putus
nikotin membuat perokok terus merokok
(withdrawal)
Psikologis
Penyabab pengaruh lingkungan / sosial
Pola perilaku merokok untuk merokok (setelah
makan, kumpul dengan teman, saat bekerja dan
mengisi waktu senggang)
Caggiula AR et al. Psychol Behavior. 2002;77:683–687
30. Skor Ketergantungan Nikotin (FAGESTORM)
• Interpretasi :
• 0-3: Ringan
• 4-6 : Sedang
• 7-10 : Berat
Pertanyaan Jawaban Poin
1. Berapa banyak rokok yang anda hisap
dalam 1 hari?
1-10
11-20
21-30
31 atau lebih
0
1
2
3
2 Seberapa cepat anda menyalakan rokok
pertama setelah bangun pagi
< 5 menit
6-30 menit
31-60 menit
>60 menit
3
2
1
0
3. Jika anda berminat berhenti merokok
manakah rokok yang paling sulit
dihentikan?
Rokok dipagi hari
Lainnya
1
0
4. Apskah anda merokok lebih banyak di pagi
hari ?
Ya
Tidak
1
0
5. Apakah anda kessulitan untuk tidak
merokok ditempat yang dilarang?
Ya
Tidak
1
0
6. Apakah anda tetap merokok walaupun
sakit berat?
Ya
Tidak
1
0
Heatherton TF, Kozlowski LT, Frecker RC, Fagerström KO. The Fagerström test for nicotine dependence: a revision of the Fagerström Tolerance Questionnaire. Br J
Addict 1991;86:1119–27
https://pulmo.id/fagerstrom/
41. HAMBATAN
DALAM
BERHENTI
MEROKOK
2. Godaan lingkungan perokok
• Kesulitan mempertahankan berhenti merokok di tempat kerja atau
keluarga akibat ajakan merokok lingkungan sekitar.
• Penyesuaian kebiasaan /peralihan dari pola merokok ke tidak
merokok.
• Pengalihan waktu merokok menjadi kegiatan lain berupa
olahraga, hobi dan aktivitas lain yang positif
3. Mempertahankan motivasi dan bertahan saat mengurangi dan
berhenti merokok.
• Penguatan motivasi dengan introspeksi
• Pendekatan kepada keluarga , agama dan orang terdekat
• Pantang menyerah, sabar, yakin dan fokus pada tujuan semula
• Konsultasi berkala terkait keluhan yang dihadapi saat berhenti
merokok
42.
43. KESIMPULAN
• Keberhasilan upaya berhenti merokok dipengaruhi oleh faktor pasien,
tenaga kesehatan, ketersediaan terapi dan sistem/ aturan
• Strategi 4T, 5R, Brief advice dapat dilakukan dalam praktek sehari-hari
• Makin banyak modalitas intervensi UBM yang digunakan, angka
keberhasilan akan makin baik.
• Adiksi dan withdrawal effect adalah hambatan yang dirasakan oleh
pasien
• Banyak potensi yang dapat dikembangkan dalam upaya berhenti
merokok di Indonesia.