Bank syariah di Indonesia memiliki landasan hukum berupa undang-undang dan Al-Quran. Undang-undang yang menjadi dasar antara lain UUD 1945, UU Perbankan, dan UU No. 21/2008 tentang Perbankan Syariah. Al-Quran yang menjadi acuan meliputi QS An-Nisa', Al-Baqarah, dan Al-Maidah tentang larangan riba, menjaga amanah, serta menunaikan akad secara sukarela.
Hukum perbankan (banking law), yakni merupakan seperangkat kaidah hukum dalam bentuk peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, doktrin, dan lain-lain sumber hukum yang mengatur masalah-masalah perbankan sebagai lembaga, dan aspek kegiatannya sehari-hari, rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh suatu bank, perilaku petugas-petugasnya, hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawab para pihak yang tersangkut dengan bisnis perbankan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh bank, eksistensi bank, dan lain-lainnya yang berkenaan dengan dunia perbankan tersebut (Munir Fuady, 1999: 14).
Tindak Pidana Perbankan dan Pertanggungjawabannya
ANALISIS HUKUM TERHADAP KASUS BANK CENTURY BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankancekkembali dotcom
”Bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa keuangan yang paling lengkap, disamping menyalurkan dana atau memberikan pinjaman (kredit) juga melakukan usaha menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan, serta memberikan jasa-jasa keuangan lainnya yang mendukung dan memperlancar kegiatan memberi pinjaman dengan kegiatan menghimpun dana”..
Hukum perbankan (banking law), yakni merupakan seperangkat kaidah hukum dalam bentuk peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, doktrin, dan lain-lain sumber hukum yang mengatur masalah-masalah perbankan sebagai lembaga, dan aspek kegiatannya sehari-hari, rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh suatu bank, perilaku petugas-petugasnya, hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawab para pihak yang tersangkut dengan bisnis perbankan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh bank, eksistensi bank, dan lain-lainnya yang berkenaan dengan dunia perbankan tersebut (Munir Fuady, 1999: 14).
Hukum perbankan (banking law), yakni merupakan seperangkat kaidah hukum dalam bentuk peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, doktrin, dan lain-lain sumber hukum yang mengatur masalah-masalah perbankan sebagai lembaga, dan aspek kegiatannya sehari-hari, rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh suatu bank, perilaku petugas-petugasnya, hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawab para pihak yang tersangkut dengan bisnis perbankan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh bank, eksistensi bank, dan lain-lainnya yang berkenaan dengan dunia perbankan tersebut (Munir Fuady, 1999: 14).
Tindak Pidana Perbankan dan Pertanggungjawabannya
ANALISIS HUKUM TERHADAP KASUS BANK CENTURY BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN
Pengertian bank lengkap dari jenis dan fungsinya hingga undang undang perbankancekkembali dotcom
”Bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa keuangan yang paling lengkap, disamping menyalurkan dana atau memberikan pinjaman (kredit) juga melakukan usaha menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan, serta memberikan jasa-jasa keuangan lainnya yang mendukung dan memperlancar kegiatan memberi pinjaman dengan kegiatan menghimpun dana”..
Hukum perbankan (banking law), yakni merupakan seperangkat kaidah hukum dalam bentuk peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, doktrin, dan lain-lain sumber hukum yang mengatur masalah-masalah perbankan sebagai lembaga, dan aspek kegiatannya sehari-hari, rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh suatu bank, perilaku petugas-petugasnya, hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawab para pihak yang tersangkut dengan bisnis perbankan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh bank, eksistensi bank, dan lain-lainnya yang berkenaan dengan dunia perbankan tersebut (Munir Fuady, 1999: 14).
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)Fenti Anita Sari
Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan minat masyarakat mengenai ekonomi syariah semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan layanan syariah, maka berdasarkan akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, .PT.Bank Central Asia, Tbk (BCA) mengakuisisi PT Bank Utama Internasional Bank (Bank UIB) yang nantinya menjadi PT. Bank BCA Syariah. Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Perseroan Terbatas PT Bank UIB No. 49 yang dibuat dihadapan Notaris Pudji Rezeki Irawati, S.H., tanggal 16 Desember 2009, tentang perubahan kegiatan usaha dan perubahan nama dari PT Bank UIB menjadi PT Bank BCA Syariah. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-01929. AH.01.02 tanggal 14 Januari 2010. Pada tanggal yang sama telah dilakukan penjualan 1 lembar saham ke BCA Finance, sehingga kepemilikan saham sebesar 99,9997% dimiliki oleh PT Bank Central Asia Tbk, dan 0,0003% dimiliki oleh PT BCA Finance.Perubahan kegiatan usaha Bank dari bank konvensional menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur BI No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret 2010. Dengan memperoleh izin tersebut, pada tanggal 5 April 2010, BCA Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum syariah.
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)Fenti Anita Sari
Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan minat masyarakat mengenai ekonomi syariah semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan layanan syariah, maka berdasarkan akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, .PT.Bank Central Asia, Tbk (BCA) mengakuisisi PT Bank Utama Internasional Bank (Bank UIB) yang nantinya menjadi PT. Bank BCA Syariah. Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Perseroan Terbatas PT Bank UIB No. 49 yang dibuat dihadapan Notaris Pudji Rezeki Irawati, S.H., tanggal 16 Desember 2009, tentang perubahan kegiatan usaha dan perubahan nama dari PT Bank UIB menjadi PT Bank BCA Syariah. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-01929. AH.01.02 tanggal 14 Januari 2010. Pada tanggal yang sama telah dilakukan penjualan 1 lembar saham ke BCA Finance, sehingga kepemilikan saham sebesar 99,9997% dimiliki oleh PT Bank Central Asia Tbk, dan 0,0003% dimiliki oleh PT BCA Finance.Perubahan kegiatan usaha Bank dari bank konvensional menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur BI No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret 2010. Dengan memperoleh izin tersebut, pada tanggal 5 April 2010, BCA Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum syariah.
DEFINISI
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya (Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan).
Bank ialah berupa badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Pasal 1 angka 2).
AN NISA RIZKI YULIANTI
UNIVERSITAS MERCU BUANA (mercu buana university) 2019 JAKARTA, INDONESIA
Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA (Dosen Pengampu)
HUKUM BISNIS dan LINGKUNGAN
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. DASAR HUKUM BANK SYARIAH – UNDANG
UNDANG DAN AL QURAN
Berdirinya Bank syariah di
Indonesia tentunya memiliki
landasan atau dasar hukum yang
melindungi dan menjadi dasar
menjalankan segala aktivitas
perekonomian yang meliputi
kegiatan perbankan.
3. DASAR HUKUM BANK SYARIAH – UNDANG
UNDANG DAN AL QURAN
Dalam berjalannya segala aktivitas
perbankan, bank syariah memiliki dua
dasar hukum berdasarkan peraturan
negara dan berdasarkan Al-Qur’an
dan hukum islam yang lainnya. Inilah
yang membedakan antara Bank
syariah dan Bank konvensional
4. SUMBER HUKUM YANG ADA DI INDONESIA
Landasan atau peraturan perundang-undangan yang
dijadikan sebagai sumber hukum yang telah diatur
dalam UU no 10 tahun 2004 pasal 7 ayat 1 tentang
pembentukan peraturan perundang-undangan, antara
lain :
Undang –undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945
Undang-undang atau Peraturan Pemerintahan
pengganti Undang-undang.
Peraturan Pemerintah (Permen)
Peraturan Presiden (Perpres)
Peraturan Daerah (Perda)
5. LANDASAN HUKUM YANG MELINDUNGI BANK
SYARIAH DI INDONESIA
1. Undang-undang dasar 1945 pasal 33
Hukum pertama yang menjadi asas kegiatan
perbankan baik konvensional maupun syariah
harus memenuhi beberapa kriteria yang telah
ditetapkan dalam undang-undang dasar 1945
pasal 33, antara lain :
Segala bentuk perekonomian disusun sebagai sebuah
usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Semua cabang produksi yang vital atau penting bagi
negara serta menjadi hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh negara.
6. 1. Undang-undang dasar 1945 pasal 33
Bumi dan air serta kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara
dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat.
Perekonomian nasional diselenggarakan
berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi, keadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, menjaga keseimbangan antara
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
7. LANDASAN HUKUM YANG MELINDUNGI BANK
SYARIAH DI INDONESIA
2. Undang-undang no 7 tahun 1992
tentang Perbankan.
Dalam undang-undang ini bank syariah diposisikan
sebagai bank umum serta bank pengkreditan rakyat,
dimana pemerintah telah memberikan izin atas
keberadaan bank syariah atau bank yang berasaskan
islam untuk melakukan segala tindakan atau kegiatan
perbankan layaknya seperti bank konvensional.
8. LANDASAN HUKUM YANG MELINDUNGI BANK
SYARIAH DI INDONESIA
3. Undang-undang no 10 tahun 1998
tentang Perbankan.
Undang-undang ini berisikan tentang
penyempurnaan dan penjelasan dari undang-
undang no 7 tahun 1992, yakni penjelasan tentang
bagaimana bank syariah sebagai bank umum dan
bank pengkreditan rakyat khususnya berada di
pasal 6 serta berisi juga tentang penjabaran dari
prinsip syariah yang terdapat dalam pasal 1 ayat
13 :
9. PENJABARAN DARI PRINSIP SYARIAH YANG
TERDAPAT DALAM PASAL 1 AYAT 13 :
Bank Umum adalah sebuah bank yang bertugas
untuk menyelesaikan seluruh kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah yang dimana setiap kegiatan usahanya
memberikan jasa dalam lalu lintas atau perjalanan
suatu pembayaran.
Bank Pengkreditan Rakyat sebuah bank yang
bertugas untuk menyelesaikan seluruh kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan
prinsip syariah yang dimana setiap kegiatan
usahanya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
atau perjalanan suatu pembayaran.
10. PENJABARAN DARI PRINSIP SYARIAH YANG
TERDAPAT DALAM PASAL 1 AYAT 13 :
Prinsip syariah adalah sebuah
aturan perjanjian atau ketetapan
yang berdasarkan hukum serta
ajaran islam antara Bank dan
pihak nasabah untuk
penyimpanan dana maupun
pembiayaan segala bentuk
kegiatan usaha.
11. Kegiatan tersebut antara lain :
Pembiayaan yang berasaskan bagi hasil
(mudharabah),
Pembiayaan yang berprinsip pada penyertaan
modal (musyakarah),
Prinsip jual beli suatu produk mendapatkan sebuah
keuntungan (murabahah),
Pembiayaan barang modal didasarkan atas prinsip
sewa murni tanpa adanya sebuah pilihan (ijarah),
Pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa
dari pihak bank dengan pihak lain (ijarah wa iqtina).
12. 4. Undang- undang no 23 tahun 2003
Dalam undang-undang ini berisi tentang
perlindungan dari keberadaan Bank berbasis
syariah, dimana perlindungan tersebut berbentuk
penugasan kepada Bank Indonesia untuk
mempersiapkan segala bentuk perangkat anturan
serta fasilitas-fasilitas yang mampu menunjang
segala bnetuk kegiatan yang imbasnya akan
mendukung kelancaran dan keefektifan jalannya
operasional Bank syariah.
13. 5. Undang-undang no 21 tahun 2008
Undang-undang inilah yang lebih spesifik diantara
peraturan yang lainnya, dalam undang-undang no
21 tahun 2008 ini sebenarnya muncul ketika
memang di Indonesia perkembangan Bank syariah
semakin pesat untuk itulah ketentuan dan
peraturan yang ada dalam undang-undang ini
sangat lengkap. Dalam bab 1 pasal 1 bahkan
sudahh disebutkan secara jelas tentang
perbedaan bank konvensional dan bank syariah di
mana diberikan beberapa pengertian serta jenis-
jenis yang dimiliki oleh masing-masing Bank.
14. Tidak hanya itu dalam undang-undang ini
juga dijelaskan bahwasannya dalam usaha
menjalankan fungsinya Bank syariah
melakukan penghimpunan dana dari
nasabah dan akan menyalurkan
pembiayaan tersebut berdasarkan akad-
akad yang telah diatur dalam ekonomi
islam, seperti mudharabah, wadi’ah,
masyarakah, dan akad-akad lain yang
tentunya sesuai dengan jaran serta nilai-
nilai islam.
15. 6. Peraturan Bank Indonesia
Bank Indonesia memiliki peranan
penting dalam dunia perbankan
Indonesia karena Bank ini menjadi
Bank central atau Bank utama di
Indonesia. Dalam hal ini Bank
Indonesia juga memiliki wewenang
untuk mengatur perjalanan Bank
syariah di Indonesia.
16. Ada beberapa peraturan yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia dalam mengatur kinerja Bank syariah di
Indonesia, antara lain :
PBI No. 9/19/PBI/2007 yang berisi tentang
pelaksanaan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan
penghimpunanan dana dan penyaluran dana serta
pelayanan jasa dari Bank syariah.
PBI No.6/24/PBI/2004 yang membicarakan tentang
bank umum yang menjalankan kegiatan usaha atau
tugasnya berdasarkan atas prinsip-prinsip syariah.
17. DASAR HUKUM UTAMA YANG MENJADI
LANDASAN BERDIRINYA BANK SYARIAH
QS An-Nisa’ ayat 29 “hai orang-
orang beriman ! janganlah kalian
saling memakan (mengambil)
harta sesamamu dengan jalan
yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan
sukarela diantara kalian.”
18. DASAR HUKUM UTAMA YANG MENJADI
LANDASAN BERDIRINYA BANK SYARIAH
Dalam artian ini bisa ditafsirkan bahwasannya bank
syariah dalam melaksanakan tugasnya tidak boleh
menyeleweng dari ajaran islam (batil) namun harus
selalu tolong menolong demi menciptakan suatu
kesejahteraan.
Kita tahu banyak sekali tindakan-tindakan ekonomi
yang tidak sesuai dengan ajaran islam hal ini terjadi
karena beberapa pihak tidak tahan dengan godaan
uang serta mungkin mereka memiliki tekanan baik
kekurangan dalam hal ekonomi atau yang lain,
maka bank syariah harus membentengi mereka
untuk tidak berbuat sesuatau yang menyeleweng
dari islam.
19. QS Al-Baqarah ayat 238
“Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian
yang lain maka hendaknya yang kamu percayai itu
menunaikan amanatnya dan hendaklah bertaqwa
kepada Allah SWT.”
Dari ayat ini bisa diambil salah satu poin penting
yakni menyampaikan amanat. Dalam bank syariah
baik pihak Bank maupun nasabah harus menjaga
amanah yang telah disepakati dalam akad
sebelumnya hal ini bertujuan untuk menjaga
kepercayaan dan tetap berkegiatan ekonomi tanpa
kecurangan atau kebohongan sedikitpun. Bisa
dibilang harus terbuka dan transparan.
20. QS Al-Maidah ayat 1-2
“ Hai orang-orang beriman !
penuhilah akad-akad itu.” (ayat
1)
“ dan tolong menolonglah
kamu dalam hal kebajikan.”
(ayat 2)
21. Bank syariah hadir untuk melaksanakan dan
menjaga akad-akad yang telah disepakati
diantara dua pihak tidak boleh terjadi sebuah
penyelewengan namun harus tetap baik dan
benar sesuai dengan ajaran islam serta
kesepakatan yang ada. Akad inilah yang
menjadi perbedaan utama anatara bank
syariah dan bank konvensional, dalam bank
syariah akad yang diberlakukan adalah
memakai sistem bagi hasil.
22. Selain itu prinsip yang digunakan
dalam bank syariah adalah sistem
tolong menolong untuk mengerjakan
sebuah kebajikan, dengan hal ini
maka selain melakukan kegiatan
perbankan atau perniagaan mereka
juga beribadah, dari sinilah nilai plus
yang dimiliki oleh bank syariah
23. Itulah beberapa landasan hukum dari bank syariah,
meski bisa dibilang sebagai bank yang bernafaskan
islam yakni berdasarkan Al-Qur’an , sunnah dan
ijtihad sebagai pelengkap, namun bank ini tidak
menutup diri untuk mendasarkan kegiatan atau
aktivitasnya berdasarkan atau sesuai peraturan
perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah, hal ini terjadi karena kita tahu sendiri
Indonesia merupakan negara kesatuan dan
berlandaskan atas Pancasila tentu tidak etis jika
hukum tertinggu di negara ini yakni Undang-undang
maupun pemerintah tidak dijadikan sebuah
landasan hukum.