SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Akuntansi untuk
Perusahaan
Pemanufakturan
Pengertian Perusahaan
Pemanufakturan
(manufacturing company)
Perusahaan yang mengolah bahan
mentah (bahan baku) menjadi barang
jadi.
Pembeda perusahaan manufaktur dengan perusahaan
dagang
Dalam hal cara memperoleh barang yang akan
dijual.
 Perusahaan dagang, barang yang dijual
diperolehnya dari pemasok
 Perusahaan manufaktur, barang yang dijual
diperoleh dengan cara mengolah lebih dahulu.
Persediaan pada Perusahaan
Manufaktur
 Terdiri atas 3 klasifikasi yaitu persediaan bahan baku,
persediaan barang dalam proses, dan persediaan
barang jadi.
 Persediaan di perusahaan pemanufakturan juga dapat
diselenggarakan dengan sistem periodik dan sistem
perpetual.
 Produksi di perusahaan manufaktur juga dapat
dikelompokkan menjadi 2 sistem yaitu produksi yang
dilakukan berdasar pesanan (job order) dan produksi
yang dilakukan berdasar proses (process).
 Proses produksi dapat terdiri dari banyak unit/
departemen produksi.
 Kegiatan bisnis di perusahaan manufaktur lazimnya
lebih rumit dibanding di perusahaan dagang dan jasa
karena perusahaan manufaktur melakukan proses
produksi.
Persediaan pada Perusahaan
Manufaktur
 Proses produksi di perusahaan manufaktur pada
dasarnya meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Penggunaan bahan baku/ mentah untuk diolah
2. Penggunaan tenaga kerja untuk mengolah bahan baku
3. Penggunaan fasilitas untuk mendukung proses produksi
4. Pengiriman produk jadi/selesai ke gudang atau ke
departemen selanjutnya.
Laporan Keuangan Perusahaan
Manufaktur
Sama seperti dengan perusahaan dagang, perbedaan
utamanya terletak pada bagian aset lancar di neraca dan
beban pokok penjualan di laporan laba rugi.
Neraca
Perusahaan Dagang
Bagian Aset Lancar
31 Desember 2015
Perusahaan Manufaktur
Bagian Aset Lancar
31 Desember 2015
Aset Lancar Aset lancar
Kas 100
Piutang Usaha (bersih) 200
Persediaan Barang Dagangan
500
Kas 500
Piutang Usaha (bersih) 200
Persediaan Barang Jadi 300
Persediaan Barang Dalam Proses 200
Persediaan Bahan Baku 100
Persediaan Bahan Penolong 200
Laporan Laba Rugi
Perusahaan Dagang
Laporan Laba-rugi untuk tahun 2015
Beban Pokok Penjualan Jumlah
Persediaan Barang Dagangan Awal Rp 1.000
Pembelian Bersih Rp 9.925
Tersedia untuk dijual Rp 10.925
Persediaan Barang Dagangan Akhir (Rp 900)
Beban Pokok Penjualan Rp 10.025
Laporan Laba Rugi
Perusahaan Manufaktur
Laporan Laba-rugi untuk tahun 2015
Beban Pokok Penjualan Jumlah
Persediaan Barang Jadi Awal Rp 1.200
Harga Pokok Produksi Rp 68.800
Tersedia untuk dijual Rp 70.000
Persediaan Barang Jadi Akhir (Rp 500)
Beban Pokok Penjualan Rp 69.500
Harga Pokok Produksi
Tahun 2015
Persediaan Barang dalam Proses Awal Rp 1.000
Ditambah:
Bahan Baku
Persediaan Awal Rp 500
Pembelian Rp 10.000
Tersedia untuk dipakai Rp 10.500
Persediaan Akhir Rp (900)
Pemakaian Bahan Baku Rp 9.600
Tenaga Kerja Langsung Rp 20.000
Overhead Pabrik
Tenaga Kerja Tak Langsung Rp 5.000
Listrik dan Air Rp 14.000
Pemakaian Bahan Penolong Rp 3.000
Penyusutan Mesin dan Pabrik Rp 18.000
Total Overhead Pabrik Rp 40.000
Biaya Produksi Tahun ini Rp 69.600
Total Barang Dalam Proses Rp 70.600
Dikurangi
Persediaan Barang Dalam Proses Akhir Rp 1.800
Harga Pokok Produksi Rp 68.800
Harga Pokok Produksi
(Cost of goods manufactured)
Sejumlah kas atau aset lain yang digunakan untuk memperoleh dan mengolah
bahan baku sampai menjadi barang jadi.
Unsur-unsur yang melekat pada harga pokok produksi terdiri atas:
1. Bahan Baku
Bahan dasar yang terdapat pada barang jadi.
2. Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja yang memiliki kinerja langsung terhadap proses pengolahan
barang, baik dengan menggunakan kemampuan fisiknya maupun dengan
bantuan mesin-mesin.
3. Overhead Pabrik
Komponen harga pokok produksi yang timbul dalam proses pengolahan yang
tidak dapat digolongkan dalam bahan baku dan tenaga kerja langsung.
a. Tenaga kerja tak langsung
b. Bahan Penolong
c. Penyusutan Gedung dan Mesin Pabrik
Sistem Penentuan Harga Pokok Produk
A. Penentuan Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing)
Untuk menentukan biaya produk yang spesifikasinya
ditentukan oleh pemesan.
Contoh : Kartu Undangan, brosur
B. Penentuan Harga Pokok Proses (Process Costing)
Untuk menentukan harga pokok produk standar atau produk
massa, yakni produk yang spesifikasinya ditentukan oleh
perusahaan pembuatnya bukan oleh pemesan.
Harga pokok produk baik dalam job order costing ataupun process costing dapat
ditentukan:
a. Sebelum produk dibuat
b. Setelah produk selesai dikerjakan
Sistem Periodik
• Metode ini untuk process costing yang
penentuan biayanya menggunakan
historical costing.
• Historical costing digunakan untuk tujuan
penentuan harga pokok produk semata.
Akun-akun Persediaan pada Perusahaan
Manufaktur
• Persediaan Bahan Baku
Digunakan untuk mencatat nilai bahan baku yang
masih tersisa diawal dan akhir perioda.
• Persediaan Bahan Penolong
Digunakan untuk mencatat nilai bahan penolong
yang masih tersisa diawal dan akhir perioda.
• Persediaan Barang Dalam Proses
Digunakan untuk mencatat nilai barang yang
masih dalam proses diawal dan akhir perioda.
• Persediaan Barang Jadi
Digunakan untuk mencatat nilai barang jadi diawal
dan akhir perioda.
Jurnal Transaksi
Keterangan Pada tanggal 3 Januari, perusahaan membeli secara kredit
bahan baku Rp 10.000 dan bahan penolong Rp 500.
Jurnal
Jan 03 Pembelian Bahan Baku Rp 10.000
Pembelian Bahan
Penolong
Rp 500
Utang Usaha Rp 10.500
Jurnal Transaksi
Keterangan Pada akhir januari 2015, perusahaan melakukan perhitungan
fisik bahan baku. Hasilnya menunjukkan bahwa persediaan
bahan baku pada saat itu adalah Rp 900. Perhitungan
Pemakaian bahan baku :
Persediaan bahan baku awal Rp 500
Pembelian bahan baku Rp 10.000
Bahan baku tersedia untuk digunakan Rp 10.500
Persediaan bahan baku akhir ( Rp 900)
Pemakaian bahan baku Rp 9.600
Jurnal
Jan 31 Persediaan Bahan Baku (Akhir) Rp 900
Pemakaian Bahan Baku Rp 9.600
Pembelian Bahan Baku Rp 10.000
Persediaan Bahan Baku (Awal) Rp 500
Jurnal Transaksi
Keterangan Selama bulan Januari 2015, perusahaan telah mempekerjakan
buruh langsung untuk memproduksi barang. Jumlah yang
menjadi tanggungan perusahaan adalah Rp 20.000.
Perusahaan juga mempekerjakan karyawan dan untuk bagian
umum, administrasi, dan pemasaran dengan gaji dan upah
sebesar Rp 2.000.
Jurnal
Jan 31 Tenaga kerja langsung Rp 20.000
Biaya gaji dan upah Rp 2.000
Kas Rp 22.000
Jurnal Transaksi
Keterangan Pada tanggal 25 januari 2015, perusahaan membayar listrik
dan air sejumlah Rp 13.000.
Jurnal
Jan 25 Biaya listrik dan air Rp 13.000
Kas Rp 13.000
Jurnal Transaksi
Keterangan Selama bulan januari 2015, perusahaan telah mempekerjakan
buruh tak langsung. Jumlah yang menjadi tanggungan
perusahaan adalah Rp 5.000 dan dibayar pada akhir januari
2015.
Jurnal
Jan 31 Tenaga kerja tak langsung Rp 5.000
Kas Rp 5.000
Jurnal Transaksi
Keterangan Pada akhir bulan januari 2015, perusahaan melakukan
perhitungan fisik bahan penolong. Hasilnya menunjukkan
bahwa persediaan bahan penolong pada saat itu adalah
Rp 2.000. Dengan contoh dimuka bahwa pembelian bahan
penolong adalah Rp 500, maka perhitungan pemakaian bahan
penolong adalah:
Persediaan bahan penolong awal Rp 4.500
Pembelian bahan penolong Rp 500
Bahan penolong tersedia untuk digunakan Rp 5.000
Persediaan bahan penolong akhir ( Rp 2.000 )
Pemakaian bahan penolong Rp 3.000
Jurnal
Jan 31 Persediaan Bahan Penolong (Akhir) Rp 2.000
Pemakaian Bahan Penolong Rp 3.000
Pembelian Bahan Penolong Rp 500
Persediaan Bahan Penolong
(awal)
Rp 4.500
PT ABCD
Neraca Saldo (Sebelum Penyesuaian)
Per 31 Januari 2015
No. Rek Rekening Debet Kredit
101 Kas Rp 100
102 Piutang Usaha Rp 200
103 Persediaan Barang Jadi Rp 1.200
201 Persediaan Barang Dalam Proses Rp 1.000
202 Persediaan Bahan Baku Rp 500
203 Persediaan Bahan Penolong Rp 4.500
204 Tanah Rp 13.000
205 Mesin dan Pabrik Rp 180.000
206 Akumulasi Penyusutan Mesin dan Pabrik Rp -
301 Utang Usaha Rp 5.400
302 Utang Listrik dan Air Rp -
401 Modal Saham Biasa Rp 30.000
402 Saldo Laba Rp 19.600
501 Penjualan Rp 200.000
601 Pembelian Bahan Baku Rp 10.000
602 Pembelian Bahan Penolong Rp 500
603 Tenaga Kerja Langsung Rp 20.000
604 Tenaga Kerja Tak Langsung Rp 5.000
605 Listrik dan Air Rp 13.000
606 Beban Gaji dan Upah (Administrasi dan Umum) Rp 2.000
607 Beban Pemasaran Rp 4.000
608 Penyusutan Mesin dan Pabrik Rp -
609 Pemakaian Bahan Baku Rp -
610 Pemakaian Bahan Penolong Rp -
611 Harga Pokok Produksi Rp -
612 Beban Pokok Penjualan Rp -
700 Ikhtisar Laba Rugi Rp -
TOTAL Rp 255.000 Rp 255.000
Jurnal Transaksi
Keterangan Pada akhir bulan januari 2015, perusahaan menjual barang
jadi secara kredit Rp 200.000.
Jurnal
Jan 31 Piutang Usaha Rp 200.000
Penjualan Rp 200.000
Jurnal Penyesuaian
Keterangan Bahan baku yang masih tersisa pada akhir tahun sejumlah
Rp 900
Jurnal (Mencatat pemakaian bahan baku)
Jan 31 Persediaan Bahan Baku (Akhir) Rp 900
Pemakaian Bahan Baku Rp 9.600
Pembelian Bahan Baku Rp 10.000
Persediaan Bahan Baku (Awal) Rp 500
Jurnal Penyesuaian
Keterangan Bahan penolong yang masih tersisa pada akhir tahun Rp
2.000
Jurnal (Mencatat pemakaian bahan penolong)
Jan 31 Persediaan Bahan Penolong (Akhir) Rp 2.000
Pemakaian Bahan Penolong Rp 3.000
Pembelian Bahan Penolong Rp 4.500
Persediaan Bahan Penolong (Awal) Rp 500
Jurnal Penyesuaian
Keterangan Mesin dan pabrik disusut untuk tahun ini sebesar Rp 18.000
Jurnal (Mencatat penyusutan mesin dan pabrik)
Jan 31 Penyusutan Mesin dan Pabrik Rp
18.000
Akumulasi Penyusutan Mesin dan
Pabrik
Rp 18.000
Jurnal Penyesuaian
Keterangan Listrik dan air yang belum dibayar Rp 1.000
Jurnal (Mencatat listrik dan air yang belum dibayar)
Jan 31 Listrik dan Air Rp 1.000
Utang listrik dan air Rp 1.000
Jurnal Penyesuaian
Keterangan Barang yang masih dalam proses pada akhir tahun berjumlah
Rp 1.800
Jurnal (Mencatat harga pokok produksi)
Jan 31 Harga Pokok Produksi Rp 68.800
Persediaan Barang dalam Proses (Akhir) Rp 1.800
Pemakaian Bahan Baku Rp 9.600
Tenaga Kerja Langsung Rp 20.000
Tenaga Kerja Tak langsung Rp 5.000
Listrik dan air Rp 14.000
Pemakaian bahan penolong Rp 3.000
Penyusutan Mesin dan Pabrik Rp 18.000
Persediaan Barang dalam Proses (Awal) Rp 1.000
Jurnal Penyesuaian
Keterangan Barang jadi yang ada di gudang bersaldo Rp 500
Jurnal (Mencatat beban pokok penjualan)
Jan 31 Beban Pokok Penjualan Rp- 69.500
Persediaan Barang Jadi (Akhir) Rp 500
Harga Pokok Produksi Rp 68.800
Persediaan Barang jadi (Awal) Rp 1.200
Jurnal Penutup
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Jan 31 Penjualan Rp 200.000
Ikhtisar Laba Rugi Rp 200.000
(Untuk menutup saldo akun penjualan)
31 Ikhtisar Laba Rugi Rp 75.500
Beban Pokok Penjualan Rp 69.500
Beban Gaji dan Upah Rp 2.000
Beban Pemasaran Rp 4.000
(Untuk menutup akun-akun biaya)
31 Ikhtisar Laba Rugi Rp 124.500
Saldo Laba Rp 124.500
(Untuk menutup saldo akun ikhtisar
laba rugi)
Sistem Perpetual
• Metode ini untuk process costing yang
penentuan biayanya menggunakan
historical costing.
• Historical costing digunakan untuk tujuan
penentuan harga pokok produk semata.
Akun-akun Persediaan pada Perusahaan
Manufaktur
• Persediaan Bahan Baku
Digunakan untuk mencatat persediaan awal dan
mutasi bahan baku selama satu perioda.
• Persediaan Bahan Penolong
Digunakan untuk mencatat persediaan awal dan
mutasi bahan penolong selama satu perioda.
• Persediaan Barang Dalam Proses
Digunakan untuk mencatat persediaan awal dan akhir
barang dalam proses selama satu perioda.
• Persediaan Barang Jadi
Digunakan untuk mencatat persediaan awal dan
mutasi barang jadi selama satu perioda.
• Barang dalam proses
Digunakan untuk mencatat bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan overhead pabrik untuk memproses
produk.
Jurnal Transaksi
Keterangan Tanggal 3 januari 2015, perusahaan membeli secara kredit
bahan baku Rp 10.000 dan bahan penolong Rp 500.
Jurnal
Jan 3 Persediaan Bahan Baku Rp 10.000
Persediaan Bahan Penolong Rp 500
Utang Usaha Rp 10.500
Jurnal Transaksi
Keterangan Pada tanggal 25 Januari 2015 digunakan bahan baku
sebanyak Rp 9.600.
Jurnal
Jan 25 Barang Dalam Proses Rp 9.600
Persediaan Bahan Baku Rp 9.600
Jurnal Transaksi
Keterangan Tanggal 31 Januari 2015, perusahaan telah mempekerjakan
buruh langsung untuk memproduksi barang. Jumlah yang
menjadi tanggungan perusahaan adalah Rp 20.000.
Perusahaan juga mempekerjakan karyawan dan untuk bagian
umum, administrasi, dan pemasaran dengan gaji dan upah
sebesar Rp 2.000.
Jurnal
Jan 31 Barang Dalam Proses Rp 20.000
Biaya gaji dan upah Rp 2.000
Kas Rp 22.000
Jurnal Transaksi
Keterangan Pada tanggal 25 januari 2015, perusahaan membayar listrik
dan air sejumlah Rp 13.000.
Jurnal
Jan 25 Barang Dalam Proses Rp 13.000
Kas Rp 13.000
Jurnal Transaksi
Keterangan Selama bulan januari 2015, perusahaan telah mempekerjakan
buruh tak langsung. Jumlah yang menjadi tanggungan
perusahaan adalah Rp 5.000 dan dibayar pada akhir januari
2015.
Jurnal
Jan 31 Barang Dalam Proses Rp 5.000
Kas Rp 5.000
Jurnal Transaksi
Keterangan Pada tanggal 26 Januari 2015 digunakan bahan penolong
sebanyak Rp 3.000.
Jurnal
Jan 25 Barang Dalam Proses Rp 3.000
Persediaan Bahan Penolong Rp 3.000
Jurnal Penyesuaian
Keterangan Mesin dan pabrik disusut untuk tahun ini sebesar Rp 18.000
Jurnal (Mencatat penyusutan mesin dan pabrik)
Jan 31 Barang dalam Proses Rp
18.000
Akumulasi Penyusutan Mesin dan
Pabrik
Rp 18.000
Jurnal Penyesuaian
Keterangan Listrik dan air yang belum dibayar Rp 1.000
Jurnal (Mencatat listrik dan air yang belum dibayar)
Jan 31 Barang dalam Proses Rp 1.000
Utang listrik dan air Rp 1.000
Jurnal Penyesuaian
Keterangan Barang yang masih perlu proses lebih lanjut adalah Rp 1.800
Jurnal (Mencatat Barang yang masih dalam proses)
Jan 31 Persediaan Barang Dalam Proses Rp 1.800
Barang dalam Proses Rp 1.800
Jurnal Penyesuaian
Keterangan Barang yang sudah jadi tersebut harga pokoknya adalah
Rp 68.800
Jurnal (Mencatat pemindahan barang jadi ke gudang)
Jan 31 Persediaan Barang Jadi Rp
68.800
Barang dalam Proses Rp 68.800
Jurnal Penyesuaian
Keterangan Tanggal 31 Januari 2015, perusahaan menjual barang jadi
secara kredit Rp 200.000. Beban pokok barang yang dijual
diketahui sebesar Rp 69.500
Jurnal (Mencatat penjualan barang jadi)
Jan 31 Piutang Usaha Rp 200.000
Penjualan Rp
200.000
Beban Pokok Penjualan Rp 69.500
Persediaan Barang Jadi Rp
69.500
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN LAPORAN

biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP
biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOPbiaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP
biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP
Ownskin
 
Metode harga-pokok-pesanan-full-costing
Metode harga-pokok-pesanan-full-costingMetode harga-pokok-pesanan-full-costing
Metode harga-pokok-pesanan-full-costing
Imam Nor Chamid
 
Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)
jhumanangshare
 
METODE HP PESANAN - BIAYA BAHAN BAKU.pptx
METODE HP PESANAN - BIAYA BAHAN BAKU.pptxMETODE HP PESANAN - BIAYA BAHAN BAKU.pptx
METODE HP PESANAN - BIAYA BAHAN BAKU.pptx
imamhanapi4
 
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docxLat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
sandi217
 

Similar to AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN LAPORAN (20)

Ppt fix
Ppt fix Ppt fix
Ppt fix
 
biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP
biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOPbiaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP
biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP
 
Metode harga-pokok-pesanan-full-costing
Metode harga-pokok-pesanan-full-costingMetode harga-pokok-pesanan-full-costing
Metode harga-pokok-pesanan-full-costing
 
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptxAkuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing.pptx
 
AKUNTNASI BIAYA
AKUNTNASI BIAYAAKUNTNASI BIAYA
AKUNTNASI BIAYA
 
Perusahaan manufaktur
Perusahaan manufakturPerusahaan manufaktur
Perusahaan manufaktur
 
Metode harga pokok proses
Metode harga pokok prosesMetode harga pokok proses
Metode harga pokok proses
 
Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)
 
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemenAkuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
 
Harga pokok pesanan
Harga pokok pesananHarga pokok pesanan
Harga pokok pesanan
 
Materi Metode Harga Pokok Proses & Biaya Bahan Baku dan Pengendaliannya
Materi Metode Harga Pokok Proses & Biaya Bahan Baku dan PengendaliannyaMateri Metode Harga Pokok Proses & Biaya Bahan Baku dan Pengendaliannya
Materi Metode Harga Pokok Proses & Biaya Bahan Baku dan Pengendaliannya
 
2. contoh ini adalah ANGGARAN PERSEDIAAN.ppt
2. contoh ini adalah ANGGARAN PERSEDIAAN.ppt2. contoh ini adalah ANGGARAN PERSEDIAAN.ppt
2. contoh ini adalah ANGGARAN PERSEDIAAN.ppt
 
METODE HP PESANAN - BIAYA BAHAN BAKU.pptx
METODE HP PESANAN - BIAYA BAHAN BAKU.pptxMETODE HP PESANAN - BIAYA BAHAN BAKU.pptx
METODE HP PESANAN - BIAYA BAHAN BAKU.pptx
 
Metode Harga Pokok Proses Tanpa Produk Dalam Proses Awal
Metode Harga Pokok Proses Tanpa Produk Dalam Proses AwalMetode Harga Pokok Proses Tanpa Produk Dalam Proses Awal
Metode Harga Pokok Proses Tanpa Produk Dalam Proses Awal
 
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docxLat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
 
Anggaran Produksi.pptx
Anggaran Produksi.pptxAnggaran Produksi.pptx
Anggaran Produksi.pptx
 
Akuntansi Perusahaan Manufaktur.docx
Akuntansi Perusahaan Manufaktur.docxAkuntansi Perusahaan Manufaktur.docx
Akuntansi Perusahaan Manufaktur.docx
 
Akuntansi Perusahaan Manufaktur.pdf
Akuntansi Perusahaan Manufaktur.pdfAkuntansi Perusahaan Manufaktur.pdf
Akuntansi Perusahaan Manufaktur.pdf
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
 
Hanissss
HanissssHanissss
Hanissss
 

Recently uploaded

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 

AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN LAPORAN

  • 2. Pengertian Perusahaan Pemanufakturan (manufacturing company) Perusahaan yang mengolah bahan mentah (bahan baku) menjadi barang jadi.
  • 3. Pembeda perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang Dalam hal cara memperoleh barang yang akan dijual.  Perusahaan dagang, barang yang dijual diperolehnya dari pemasok  Perusahaan manufaktur, barang yang dijual diperoleh dengan cara mengolah lebih dahulu.
  • 4. Persediaan pada Perusahaan Manufaktur  Terdiri atas 3 klasifikasi yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.  Persediaan di perusahaan pemanufakturan juga dapat diselenggarakan dengan sistem periodik dan sistem perpetual.  Produksi di perusahaan manufaktur juga dapat dikelompokkan menjadi 2 sistem yaitu produksi yang dilakukan berdasar pesanan (job order) dan produksi yang dilakukan berdasar proses (process).  Proses produksi dapat terdiri dari banyak unit/ departemen produksi.  Kegiatan bisnis di perusahaan manufaktur lazimnya lebih rumit dibanding di perusahaan dagang dan jasa karena perusahaan manufaktur melakukan proses produksi.
  • 5. Persediaan pada Perusahaan Manufaktur  Proses produksi di perusahaan manufaktur pada dasarnya meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Penggunaan bahan baku/ mentah untuk diolah 2. Penggunaan tenaga kerja untuk mengolah bahan baku 3. Penggunaan fasilitas untuk mendukung proses produksi 4. Pengiriman produk jadi/selesai ke gudang atau ke departemen selanjutnya.
  • 6. Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Sama seperti dengan perusahaan dagang, perbedaan utamanya terletak pada bagian aset lancar di neraca dan beban pokok penjualan di laporan laba rugi.
  • 7. Neraca Perusahaan Dagang Bagian Aset Lancar 31 Desember 2015 Perusahaan Manufaktur Bagian Aset Lancar 31 Desember 2015 Aset Lancar Aset lancar Kas 100 Piutang Usaha (bersih) 200 Persediaan Barang Dagangan 500 Kas 500 Piutang Usaha (bersih) 200 Persediaan Barang Jadi 300 Persediaan Barang Dalam Proses 200 Persediaan Bahan Baku 100 Persediaan Bahan Penolong 200
  • 8. Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang Laporan Laba-rugi untuk tahun 2015 Beban Pokok Penjualan Jumlah Persediaan Barang Dagangan Awal Rp 1.000 Pembelian Bersih Rp 9.925 Tersedia untuk dijual Rp 10.925 Persediaan Barang Dagangan Akhir (Rp 900) Beban Pokok Penjualan Rp 10.025
  • 9. Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur Laporan Laba-rugi untuk tahun 2015 Beban Pokok Penjualan Jumlah Persediaan Barang Jadi Awal Rp 1.200 Harga Pokok Produksi Rp 68.800 Tersedia untuk dijual Rp 70.000 Persediaan Barang Jadi Akhir (Rp 500) Beban Pokok Penjualan Rp 69.500
  • 10. Harga Pokok Produksi Tahun 2015 Persediaan Barang dalam Proses Awal Rp 1.000 Ditambah: Bahan Baku Persediaan Awal Rp 500 Pembelian Rp 10.000 Tersedia untuk dipakai Rp 10.500 Persediaan Akhir Rp (900) Pemakaian Bahan Baku Rp 9.600 Tenaga Kerja Langsung Rp 20.000 Overhead Pabrik Tenaga Kerja Tak Langsung Rp 5.000 Listrik dan Air Rp 14.000 Pemakaian Bahan Penolong Rp 3.000 Penyusutan Mesin dan Pabrik Rp 18.000 Total Overhead Pabrik Rp 40.000 Biaya Produksi Tahun ini Rp 69.600 Total Barang Dalam Proses Rp 70.600 Dikurangi Persediaan Barang Dalam Proses Akhir Rp 1.800 Harga Pokok Produksi Rp 68.800
  • 11. Harga Pokok Produksi (Cost of goods manufactured) Sejumlah kas atau aset lain yang digunakan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi. Unsur-unsur yang melekat pada harga pokok produksi terdiri atas: 1. Bahan Baku Bahan dasar yang terdapat pada barang jadi. 2. Tenaga Kerja Langsung Tenaga kerja yang memiliki kinerja langsung terhadap proses pengolahan barang, baik dengan menggunakan kemampuan fisiknya maupun dengan bantuan mesin-mesin. 3. Overhead Pabrik Komponen harga pokok produksi yang timbul dalam proses pengolahan yang tidak dapat digolongkan dalam bahan baku dan tenaga kerja langsung. a. Tenaga kerja tak langsung b. Bahan Penolong c. Penyusutan Gedung dan Mesin Pabrik
  • 12. Sistem Penentuan Harga Pokok Produk A. Penentuan Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing) Untuk menentukan biaya produk yang spesifikasinya ditentukan oleh pemesan. Contoh : Kartu Undangan, brosur B. Penentuan Harga Pokok Proses (Process Costing) Untuk menentukan harga pokok produk standar atau produk massa, yakni produk yang spesifikasinya ditentukan oleh perusahaan pembuatnya bukan oleh pemesan. Harga pokok produk baik dalam job order costing ataupun process costing dapat ditentukan: a. Sebelum produk dibuat b. Setelah produk selesai dikerjakan
  • 13. Sistem Periodik • Metode ini untuk process costing yang penentuan biayanya menggunakan historical costing. • Historical costing digunakan untuk tujuan penentuan harga pokok produk semata.
  • 14. Akun-akun Persediaan pada Perusahaan Manufaktur • Persediaan Bahan Baku Digunakan untuk mencatat nilai bahan baku yang masih tersisa diawal dan akhir perioda. • Persediaan Bahan Penolong Digunakan untuk mencatat nilai bahan penolong yang masih tersisa diawal dan akhir perioda. • Persediaan Barang Dalam Proses Digunakan untuk mencatat nilai barang yang masih dalam proses diawal dan akhir perioda. • Persediaan Barang Jadi Digunakan untuk mencatat nilai barang jadi diawal dan akhir perioda.
  • 15. Jurnal Transaksi Keterangan Pada tanggal 3 Januari, perusahaan membeli secara kredit bahan baku Rp 10.000 dan bahan penolong Rp 500. Jurnal Jan 03 Pembelian Bahan Baku Rp 10.000 Pembelian Bahan Penolong Rp 500 Utang Usaha Rp 10.500
  • 16. Jurnal Transaksi Keterangan Pada akhir januari 2015, perusahaan melakukan perhitungan fisik bahan baku. Hasilnya menunjukkan bahwa persediaan bahan baku pada saat itu adalah Rp 900. Perhitungan Pemakaian bahan baku : Persediaan bahan baku awal Rp 500 Pembelian bahan baku Rp 10.000 Bahan baku tersedia untuk digunakan Rp 10.500 Persediaan bahan baku akhir ( Rp 900) Pemakaian bahan baku Rp 9.600 Jurnal Jan 31 Persediaan Bahan Baku (Akhir) Rp 900 Pemakaian Bahan Baku Rp 9.600 Pembelian Bahan Baku Rp 10.000 Persediaan Bahan Baku (Awal) Rp 500
  • 17. Jurnal Transaksi Keterangan Selama bulan Januari 2015, perusahaan telah mempekerjakan buruh langsung untuk memproduksi barang. Jumlah yang menjadi tanggungan perusahaan adalah Rp 20.000. Perusahaan juga mempekerjakan karyawan dan untuk bagian umum, administrasi, dan pemasaran dengan gaji dan upah sebesar Rp 2.000. Jurnal Jan 31 Tenaga kerja langsung Rp 20.000 Biaya gaji dan upah Rp 2.000 Kas Rp 22.000
  • 18. Jurnal Transaksi Keterangan Pada tanggal 25 januari 2015, perusahaan membayar listrik dan air sejumlah Rp 13.000. Jurnal Jan 25 Biaya listrik dan air Rp 13.000 Kas Rp 13.000
  • 19. Jurnal Transaksi Keterangan Selama bulan januari 2015, perusahaan telah mempekerjakan buruh tak langsung. Jumlah yang menjadi tanggungan perusahaan adalah Rp 5.000 dan dibayar pada akhir januari 2015. Jurnal Jan 31 Tenaga kerja tak langsung Rp 5.000 Kas Rp 5.000
  • 20. Jurnal Transaksi Keterangan Pada akhir bulan januari 2015, perusahaan melakukan perhitungan fisik bahan penolong. Hasilnya menunjukkan bahwa persediaan bahan penolong pada saat itu adalah Rp 2.000. Dengan contoh dimuka bahwa pembelian bahan penolong adalah Rp 500, maka perhitungan pemakaian bahan penolong adalah: Persediaan bahan penolong awal Rp 4.500 Pembelian bahan penolong Rp 500 Bahan penolong tersedia untuk digunakan Rp 5.000 Persediaan bahan penolong akhir ( Rp 2.000 ) Pemakaian bahan penolong Rp 3.000 Jurnal Jan 31 Persediaan Bahan Penolong (Akhir) Rp 2.000 Pemakaian Bahan Penolong Rp 3.000 Pembelian Bahan Penolong Rp 500 Persediaan Bahan Penolong (awal) Rp 4.500
  • 21. PT ABCD Neraca Saldo (Sebelum Penyesuaian) Per 31 Januari 2015 No. Rek Rekening Debet Kredit 101 Kas Rp 100 102 Piutang Usaha Rp 200 103 Persediaan Barang Jadi Rp 1.200 201 Persediaan Barang Dalam Proses Rp 1.000 202 Persediaan Bahan Baku Rp 500 203 Persediaan Bahan Penolong Rp 4.500 204 Tanah Rp 13.000 205 Mesin dan Pabrik Rp 180.000 206 Akumulasi Penyusutan Mesin dan Pabrik Rp - 301 Utang Usaha Rp 5.400 302 Utang Listrik dan Air Rp - 401 Modal Saham Biasa Rp 30.000 402 Saldo Laba Rp 19.600 501 Penjualan Rp 200.000 601 Pembelian Bahan Baku Rp 10.000 602 Pembelian Bahan Penolong Rp 500 603 Tenaga Kerja Langsung Rp 20.000 604 Tenaga Kerja Tak Langsung Rp 5.000 605 Listrik dan Air Rp 13.000 606 Beban Gaji dan Upah (Administrasi dan Umum) Rp 2.000 607 Beban Pemasaran Rp 4.000 608 Penyusutan Mesin dan Pabrik Rp - 609 Pemakaian Bahan Baku Rp - 610 Pemakaian Bahan Penolong Rp - 611 Harga Pokok Produksi Rp - 612 Beban Pokok Penjualan Rp - 700 Ikhtisar Laba Rugi Rp - TOTAL Rp 255.000 Rp 255.000
  • 22. Jurnal Transaksi Keterangan Pada akhir bulan januari 2015, perusahaan menjual barang jadi secara kredit Rp 200.000. Jurnal Jan 31 Piutang Usaha Rp 200.000 Penjualan Rp 200.000
  • 23. Jurnal Penyesuaian Keterangan Bahan baku yang masih tersisa pada akhir tahun sejumlah Rp 900 Jurnal (Mencatat pemakaian bahan baku) Jan 31 Persediaan Bahan Baku (Akhir) Rp 900 Pemakaian Bahan Baku Rp 9.600 Pembelian Bahan Baku Rp 10.000 Persediaan Bahan Baku (Awal) Rp 500
  • 24. Jurnal Penyesuaian Keterangan Bahan penolong yang masih tersisa pada akhir tahun Rp 2.000 Jurnal (Mencatat pemakaian bahan penolong) Jan 31 Persediaan Bahan Penolong (Akhir) Rp 2.000 Pemakaian Bahan Penolong Rp 3.000 Pembelian Bahan Penolong Rp 4.500 Persediaan Bahan Penolong (Awal) Rp 500
  • 25. Jurnal Penyesuaian Keterangan Mesin dan pabrik disusut untuk tahun ini sebesar Rp 18.000 Jurnal (Mencatat penyusutan mesin dan pabrik) Jan 31 Penyusutan Mesin dan Pabrik Rp 18.000 Akumulasi Penyusutan Mesin dan Pabrik Rp 18.000
  • 26. Jurnal Penyesuaian Keterangan Listrik dan air yang belum dibayar Rp 1.000 Jurnal (Mencatat listrik dan air yang belum dibayar) Jan 31 Listrik dan Air Rp 1.000 Utang listrik dan air Rp 1.000
  • 27. Jurnal Penyesuaian Keterangan Barang yang masih dalam proses pada akhir tahun berjumlah Rp 1.800 Jurnal (Mencatat harga pokok produksi) Jan 31 Harga Pokok Produksi Rp 68.800 Persediaan Barang dalam Proses (Akhir) Rp 1.800 Pemakaian Bahan Baku Rp 9.600 Tenaga Kerja Langsung Rp 20.000 Tenaga Kerja Tak langsung Rp 5.000 Listrik dan air Rp 14.000 Pemakaian bahan penolong Rp 3.000 Penyusutan Mesin dan Pabrik Rp 18.000 Persediaan Barang dalam Proses (Awal) Rp 1.000
  • 28. Jurnal Penyesuaian Keterangan Barang jadi yang ada di gudang bersaldo Rp 500 Jurnal (Mencatat beban pokok penjualan) Jan 31 Beban Pokok Penjualan Rp- 69.500 Persediaan Barang Jadi (Akhir) Rp 500 Harga Pokok Produksi Rp 68.800 Persediaan Barang jadi (Awal) Rp 1.200
  • 29. Jurnal Penutup Tanggal Keterangan Debet Kredit Jan 31 Penjualan Rp 200.000 Ikhtisar Laba Rugi Rp 200.000 (Untuk menutup saldo akun penjualan) 31 Ikhtisar Laba Rugi Rp 75.500 Beban Pokok Penjualan Rp 69.500 Beban Gaji dan Upah Rp 2.000 Beban Pemasaran Rp 4.000 (Untuk menutup akun-akun biaya) 31 Ikhtisar Laba Rugi Rp 124.500 Saldo Laba Rp 124.500 (Untuk menutup saldo akun ikhtisar laba rugi)
  • 30. Sistem Perpetual • Metode ini untuk process costing yang penentuan biayanya menggunakan historical costing. • Historical costing digunakan untuk tujuan penentuan harga pokok produk semata.
  • 31. Akun-akun Persediaan pada Perusahaan Manufaktur • Persediaan Bahan Baku Digunakan untuk mencatat persediaan awal dan mutasi bahan baku selama satu perioda. • Persediaan Bahan Penolong Digunakan untuk mencatat persediaan awal dan mutasi bahan penolong selama satu perioda. • Persediaan Barang Dalam Proses Digunakan untuk mencatat persediaan awal dan akhir barang dalam proses selama satu perioda. • Persediaan Barang Jadi Digunakan untuk mencatat persediaan awal dan mutasi barang jadi selama satu perioda. • Barang dalam proses Digunakan untuk mencatat bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik untuk memproses produk.
  • 32. Jurnal Transaksi Keterangan Tanggal 3 januari 2015, perusahaan membeli secara kredit bahan baku Rp 10.000 dan bahan penolong Rp 500. Jurnal Jan 3 Persediaan Bahan Baku Rp 10.000 Persediaan Bahan Penolong Rp 500 Utang Usaha Rp 10.500
  • 33. Jurnal Transaksi Keterangan Pada tanggal 25 Januari 2015 digunakan bahan baku sebanyak Rp 9.600. Jurnal Jan 25 Barang Dalam Proses Rp 9.600 Persediaan Bahan Baku Rp 9.600
  • 34. Jurnal Transaksi Keterangan Tanggal 31 Januari 2015, perusahaan telah mempekerjakan buruh langsung untuk memproduksi barang. Jumlah yang menjadi tanggungan perusahaan adalah Rp 20.000. Perusahaan juga mempekerjakan karyawan dan untuk bagian umum, administrasi, dan pemasaran dengan gaji dan upah sebesar Rp 2.000. Jurnal Jan 31 Barang Dalam Proses Rp 20.000 Biaya gaji dan upah Rp 2.000 Kas Rp 22.000
  • 35. Jurnal Transaksi Keterangan Pada tanggal 25 januari 2015, perusahaan membayar listrik dan air sejumlah Rp 13.000. Jurnal Jan 25 Barang Dalam Proses Rp 13.000 Kas Rp 13.000
  • 36. Jurnal Transaksi Keterangan Selama bulan januari 2015, perusahaan telah mempekerjakan buruh tak langsung. Jumlah yang menjadi tanggungan perusahaan adalah Rp 5.000 dan dibayar pada akhir januari 2015. Jurnal Jan 31 Barang Dalam Proses Rp 5.000 Kas Rp 5.000
  • 37. Jurnal Transaksi Keterangan Pada tanggal 26 Januari 2015 digunakan bahan penolong sebanyak Rp 3.000. Jurnal Jan 25 Barang Dalam Proses Rp 3.000 Persediaan Bahan Penolong Rp 3.000
  • 38. Jurnal Penyesuaian Keterangan Mesin dan pabrik disusut untuk tahun ini sebesar Rp 18.000 Jurnal (Mencatat penyusutan mesin dan pabrik) Jan 31 Barang dalam Proses Rp 18.000 Akumulasi Penyusutan Mesin dan Pabrik Rp 18.000
  • 39. Jurnal Penyesuaian Keterangan Listrik dan air yang belum dibayar Rp 1.000 Jurnal (Mencatat listrik dan air yang belum dibayar) Jan 31 Barang dalam Proses Rp 1.000 Utang listrik dan air Rp 1.000
  • 40. Jurnal Penyesuaian Keterangan Barang yang masih perlu proses lebih lanjut adalah Rp 1.800 Jurnal (Mencatat Barang yang masih dalam proses) Jan 31 Persediaan Barang Dalam Proses Rp 1.800 Barang dalam Proses Rp 1.800
  • 41. Jurnal Penyesuaian Keterangan Barang yang sudah jadi tersebut harga pokoknya adalah Rp 68.800 Jurnal (Mencatat pemindahan barang jadi ke gudang) Jan 31 Persediaan Barang Jadi Rp 68.800 Barang dalam Proses Rp 68.800
  • 42. Jurnal Penyesuaian Keterangan Tanggal 31 Januari 2015, perusahaan menjual barang jadi secara kredit Rp 200.000. Beban pokok barang yang dijual diketahui sebesar Rp 69.500 Jurnal (Mencatat penjualan barang jadi) Jan 31 Piutang Usaha Rp 200.000 Penjualan Rp 200.000 Beban Pokok Penjualan Rp 69.500 Persediaan Barang Jadi Rp 69.500