Pembahasan ini berkaitan dengan materi-materi teknik dasar listrik yang terdiri dari prinsip dasar listrik, hukum rangkaian listrik, phasor. Untuk prisnsip dasar listrik menjelaskan dasar-dasar pada tenaga listrik yaitu: teori elektron, arus listrik, dan kegunaan listrik. Untuk hukum rangkaian listrik menjelaskan tentang sifat sumber listrik, hukum impedansi, hukum ohm dan hukum kirchoff.
Pembahasan ini berkaitan dengan materi-materi teknik dasar listrik yang terdiri dari prinsip dasar listrik, hukum rangkaian listrik, phasor. Untuk prisnsip dasar listrik menjelaskan dasar-dasar pada tenaga listrik yaitu: teori elektron, arus listrik, dan kegunaan listrik. Untuk hukum rangkaian listrik menjelaskan tentang sifat sumber listrik, hukum impedansi, hukum ohm dan hukum kirchoff.
Sistem Pembangkit Listrik
Generator mengubah energi mekanis pada poros turbin menjadi energi listrik, melalui transformator penaik tegangan (step-up transformer).
Energi listrik dikirim melalui saluran transmisi bertegangan tinggi menuju pusat beban.
Peningkatan tegangan dimaksudkan untuk mengurangi jumlah arus yang mengalir pada saluran transmisi.
Dengan demikian saluran transmisi bertegangan tinggi akan membawa aliran arus yang rendah dan berarti mengurangi rugi panas (heat loss) I² . R yang menyertainya.
Elemen pokok sistem tenaga dapat dilihat pada diagram blok sistem pembangkit dibawah ini :
PRINSIP KERJA LISTRIK TENAGA AIR:
Pembangkitan tenaga air adalah suatu bentuk perubahan tenaga dari tenaga air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik, dengan menggunakan turbin air dan generator. Daya (power) yang dihasilkan dapat dihitung berdasarkan rumus berikut :
Dimana:
P = Tenaga yang dikeluarkan secara teoristis
H= Tinggi jatuh air efektif (m); Q= Debit air (m3/s)
Alat utama yang dibutuhkan pada pembangkit listrik tenaga air adalah:
Turbin, dan
Generator.
Struktur Alat Utama PLTA
CARA KERJA LISTRIK TENAGA AIR:
Air yang telah ditampung di dalam bendungan dialirkan melalui dasar bendungan sehingga membentuk air terjun
Air terjun inilah yang dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin karena air akan menabrak sudu - sudu turbin sehingga membuat turbin menjadi berputar.
Turbin ini terhubung secara langsung dengan generator, sehingga bila turbin bergerak secara berputar, maka secara otomatis generator juga akan ikut bergerak berputar.
Selama bergerak berputar, generator ini akan menghasilkan listrik. Listrik kemudian dialirkan ke rumah-rumah pelanggan.
Sistem Pembangkit Listrik
Generator mengubah energi mekanis pada poros turbin menjadi energi listrik, melalui transformator penaik tegangan (step-up transformer).
Energi listrik dikirim melalui saluran transmisi bertegangan tinggi menuju pusat beban.
Peningkatan tegangan dimaksudkan untuk mengurangi jumlah arus yang mengalir pada saluran transmisi.
Dengan demikian saluran transmisi bertegangan tinggi akan membawa aliran arus yang rendah dan berarti mengurangi rugi panas (heat loss) I² . R yang menyertainya.
Elemen pokok sistem tenaga dapat dilihat pada diagram blok sistem pembangkit dibawah ini :
PRINSIP KERJA LISTRIK TENAGA AIR:
Pembangkitan tenaga air adalah suatu bentuk perubahan tenaga dari tenaga air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik, dengan menggunakan turbin air dan generator. Daya (power) yang dihasilkan dapat dihitung berdasarkan rumus berikut :
Dimana:
P = Tenaga yang dikeluarkan secara teoristis
H= Tinggi jatuh air efektif (m); Q= Debit air (m3/s)
Alat utama yang dibutuhkan pada pembangkit listrik tenaga air adalah:
Turbin, dan
Generator.
Struktur Alat Utama PLTA
CARA KERJA LISTRIK TENAGA AIR:
Air yang telah ditampung di dalam bendungan dialirkan melalui dasar bendungan sehingga membentuk air terjun
Air terjun inilah yang dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin karena air akan menabrak sudu - sudu turbin sehingga membuat turbin menjadi berputar.
Turbin ini terhubung secara langsung dengan generator, sehingga bila turbin bergerak secara berputar, maka secara otomatis generator juga akan ikut bergerak berputar.
Selama bergerak berputar, generator ini akan menghasilkan listrik. Listrik kemudian dialirkan ke rumah-rumah pelanggan.
1. 1/8
Aguz_cy@yahoo.com
Senin , 08 D E S E M B E R
2 0 1 4
PERENCANAAN FREEZER ROOM
PERENCANAAN FREEZEER ROOM
1 . TUJUAN KHUSUS
Latihan ini mencakup salah satunya seperti,
a. Terampil dalam perenc anaan Freezer Ro o m
b. Mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari terutama y ang
berhubungan dengan
Freezer
c . Menumbuh kembangkan sikap po tensial, untuk memasuki dunia
kerja sesuai bidang y ang
digelutinya
2. KOMPONEN LA TI HA N
A . Perhitungan beban pro duksi (Cooling Load Calculation)
B. Pemilihan ko mponen yang akan dipergunakan, y aitu :
1 . Pemilihan Pipa
2. Pemilihan Katup So leno id
3 . Pemilihan Co ndensing Unit
4. Pemilihan TXV
5 . Pemilihan Ev apo rato r
6. Pemilihan Thermo stat
7 . Pemilihan Filter Drier
8. Pemilihan HP, LP , dan HLP
9. Pemilihan Sigh glass
C. Gambar Perencanaan Freezer Room
D. Gambar Kelistrikan Freezer Room
3 . PETUNJUK / LA NGKAH KERJA
A . Perhitungan beban pro duksi (Co o ling Lo ad Calc ulatio n)
1 . Keadaan Pro duksi dan ruangan y ang di dinginkan
2. Menghitung kapasitas pro duksi
3 . Menghitung peny erapan panas o leg dingin, lantai dan atap
4. Menghitung beban tambahan y aitu,
a.Beban Orang
b. Beban Lampu
c . Beban V entilato r
d. Beban Pemanasan
e. Beban Do o r Opening
B. Menentukan ko mpo nen y ang akan digunakan :
1 . Pemilihan Pipa, Suc tio n, Liquid, Pressure
2. Pemilihan Co ndensing Unit
3 . Pemilihan Jenis Ev apo rato r
4. Pemilihan Filter Drier
2. 5 . Pemilihan Sigh glass
6. Pemilihan Katup So leno id
7 . Pemilihan Thermo stat
8. Pemilihan HLP
9. Pemilihan Katup Ekspansi
C. Table R 5 0 2 Kapasitas Refrigerasi
D. Table R1 2,R22 dan R5 0 2 Kapasitas dala BTU/ Jam
E. Ty pe Ev apo rato r
F. Spesifikasi Katup So leno id
G. Table A lat Co ntro l LP dan HP
H. Kapasitas TXV
I . Gambar Frezer Ro o m Design
J. Diagram Listrik
K. Co nto h Tugas
A . PERHI TUNGA N BEBA N PRODUKSI (COOLI NG LOA D
CA LCULA TI ON)
1 . Keadaan Pro duksi dan Ruangan y ang di Dinginkan.
a. Pro duksi y ang akan didinginkan = Daging (Meat)
b. Bany akny a Pro duksi = 90 0 Kg/ hari
c . Temperatur luar ruangan = 26ºC
d. Temperatur y ang di inginkan = -20 ºC
e. Ukuran Ruangan = 9 x 5 x 4 meter
f. V o lume ruangan (tanpa insulasi) = 1 80 m³
2. Menghitung Kapasitas Pro duksi
Untuk menghitung Kapasitas Pro duksi, dipergunakan rumus sbb :
Q1 = m x Co x Δ t (Kkal/ hari)
Q2 = m x Cl (Kkal/ hari)
Q3 = m x Cu x Δ t (Kkal/ hari)
Qto tal = Q1 +Q2+Q3 (Kkal/ hari)
Keterangan m = massa pro duksi (Kg)
Co = Ov er Heat Freezing Po int (Kg/ Kg ºC)
Cl = Latent Freezing Po int (Kg/ Kg ºC)
Cu = Under Freezing Po int (Kg/ Kg ºC)
Δ t = Selisih temperature ( ºC )
Lihat Daftar Data Karakteristik untuk Pendingn dan Pembekuan y
ang baik.
CA RA MENGHI T UNG
Untuk menc ari Q to tal harus menc ari dulu Q1 ,Q2 dan Q3
· Menghitung Q1
Untuk menghitung Q1 , kita rata-ratakan dahulu Co daging karena
freezer ro o m ini
diperuntukan untuk bermac am jenis daging y ang memiliki Co y ang
berbeda-beda.
1 . Lamb = 0 ,67
3. 2. Beef (grease) = 0 ,60
3 . Beef (Lean) = 0 ,7 7
4. Po rk = 0 ,60
5 . Po ultry = 0 ,7 9
6. Ham = 0 ,68
7 . Fresh Sausages = 0 ,89
8. Calf = 0 ,7 1
J u m l a h = 5 ,7 1
Nilai rata-rata (Co ) = 5 ,7 1 :8=0 ,7 1 87 5 dibulatkan menjadi (0 ,7 )
Q1 = m x Co x Δ t
= 90 0 x 0 ,7 x 26
= 1 6.3 80 Kkal/ hari
· Menghitung Q2
Untuk mghitung Q2 , kita rata-ratakan dahulu Cl daging karena
freezer ro o m ini
diperuntukan untuk bermac am jenis daging y ang memiliki Cl y ang
berbeda-beda.
1 . Lamb = 47
2. Beef (grease) = 44
3 . Beef (Lean) = 5 6
4. Po rk = 3 6
5 . Po ultry = 5 9
6. Ham = 40
7 . Fresh Sausages = 5 2
8. Calf = 5 1
J u m l a h = 3 85
Nilai Cl rata-rata = 3 85 :8 =48,1 25 , maka diambil Cl= 48 atau 5 0
Q2 = m x Cl
= 90 0 x 48 o r 90 0 x 5 0 = 45 .0 0 0 Kkal/ hari
= 43 .20 0 Kkkal/ hari
· Menghitung Q3
Seperti menghitung Q1 , sebelum menc ari Q3 kita harus merata-
ratakan dahulu Cu
dari pro duksi.
1 . Lamb = 0 ,3 0
2. Beef ( grease ) = 0 ,3 5
3 . Beef (lean ) = 0 ,40
4. Po rk = 0 ,3 8
5 . Po ultry = 0 ,42
6. Ham = 0 ,3 8
7 . Fresh Sausages = 0 ,5 6
8. Calf = 0 ,3 9
J u m l a h = 3 ,1 8
Maka Cu rata-rata=3 ,1 8 :8 = 0 ,3 9 dibulatkan (0 ,4)
Q3 = m x Cu x Δ t
= 90 0 x 0 ,4x
20
= 7 .20 0 Kkal/ hari
4. Qto tal = Q1 +Q2+Q3
= 1 6.3 80 +43 .20 0 +7 .20 0 o r 1 6.3 80 +45 .0 0 0 +7 .20 0
= 66.7 80 Kkal/ hari = 68.5 80 Kkal/ hari
3 . Menghitung Peny erapan Panas o leh dinding, lantai dan ata
OBJEK UKURA N I NSULA SI SUHU Q = A x K x Δ t x 24
Luas(m) Kkal/ m²ºC Δ t(ºC) 1 hari Q
Lantai 9 x 5 20 c m 22ºC 45 0 ,1 5 42 24 j 6.80 4
A tap 9 x 5 20 c m 28ºC 45 0 ,1 5 48 24 j 7 .7 7 6
Dinding 1 9 x 4 20 c m 28ºC 3 6 0 ,1 5 48 24 j 6.220
Dinding 2 5 x 4 20 c m 28ºC 20 0 ,1 5 48 24 j 3 .45 6
Dinding 3 9 x 4 20 c m 28ºC 3 6 0 ,1 5 48 24 j 6.220
Dinding 4 5 x 4 20 c m 28ºC 20 0 ,1 5 48 24 j 3 .45 6
To tal Heat Transfer (Kkal/ hari) = 3 3 .93 2
4. Menghitung Beban Tambahan
a. Menghitung Beban Orang
- Bany ak Orang = 1 ( 20 0 kkal/ j )
- Lama waktu = 2 jam / hari
Maka To tal Beban = 1 x 20 0 x 2 = 40 0 Kkal/ hari
b. Menghitung Beban Lampu
- Bany ak Lampu =1 0 buah
- Day a Lampu = 60 watt
- Lama pemakaian = 2 jam/ hari
- Fakto r lampu = 0 ,86
Maka to tal beban lampu = 1 0 x 60 x 2x 0 ,86 = 1 .0 3 2 Kkal/ hari
c . Menghitung beban v entilato r
- Day a v entilato r = 80 0 watt
- Lama kerja = 1 6 jam / hari
- Fakto r v entilato r = 0 ,86
Maka to tal beban v entilato r = 80 0 x 1 6x 0 ,86 = 1 1 .0 0 8 Kkal/
hari d. Menghitung beban pemanas
- Day a pemanas = 4.5 0 0 watt
- Lama kerja = 1 jam/ hari
- Fakto r pemanas = 0 ,86x 0 ,5
Maka to tal beban pemanas = 45 0 0 x 1 x 0 ,86x 0 ,5 = 1 .93 5 Kkal/
hari e. Menghitung beban do o r o pening
1 2 % dari transfer panas = 1 2%x 3 3 .93 2 = 4.0 7 2 Kkal/ hari
To tal beban tambahan = 40 0 +1 .0 3 2+1 1 .0 0 8+1 .93 5 +4.0 7 2 =
1 8.447 Kkal/ hari
To tal beban :
1 . Beban Pro duksi = 68.5 80 Kkal/ hari
2. Beban Pro duksi = 3 3 .93 2 Kkal/ hari
3 . Beban Pro duksi = 1 8.447 Kkal/ hari +
5. T o t a l = 1 20 .95 9 Kkal/ hari
Waktu kerja sistim ini 1 6 jam,
Maka c o o ling lo ad – ny a : 1 20 .95 9 : 1 6 = 7 .5 60 Kkal/ hari
Dengan adany a c o o ling lo ad ini, kita dapat menentukan ko mpo nen
y ang akan dipergunakan untuk membuat FREEZER ROOM y ang di-
inginkan
B. MENENTUKA N KOMPONEN Y A NG A KA N DI GUNA KA N
1 . Pemilihan Pipa
a. Pipa Suc tio n
Untuk menentukan diameter pipa suc tio n, kita perhatikan table
refrigerasi halaman 1 3 buku ini ( untuk Freezer kita menggunakan R
5 0 2 ). Carany a, c ari temperatur Ev apo rato r - 3 0 ºC, kemudian
tarik garis kekanan dan c ari kapasitas pendinginan y ang mendekati
7 .5 60 Kkal/ hari. Pada table, kapasitas y ang mendekati adalah
8.0 1 1 , lalu tarik garis keatas dan dipero leh ukuran diameter pipa suc
tio n sebesar 1 3 / 8 inc hi dengan diameter dalam 3 2,1 3 mm,
diameter luar 3 4,92 mm luas 8,1 mm² dan flo w v o lume 29,2 m³/ h
b. Pipa Liquid
Untuk menentukan ukuran diameter pipa liquid, perhatikan table
refrigerasi pada halaman 1 4 buku ini. Carany a, c ari temperatur ev
apo rato r -3 0 ºC, kemudian tarik garis kekanan dan c ari
kapasitas pendinginan y ang mendekati 7 .5 60 Kkal/ hari ( lebih baik
jika lebih ). Pada table angka y ang mendekati adalah 9.996
Kkal/ hari, lalu tarik garis keatas maka dipero leh ukuran diameter
pipa liquid sebesar ½ inc hi dengan diameter luar 1 2,7 mm,
diameter dalam 1 0 .92 mm, luas 0 ,94 mm² dan flo w v o lume 0 ,3 4
m³/ h.
c . Pipa Pressure
Untuk menentukan diameter pipa pressure, kita perhatikan table
refrigerasi pada halaman 1 5 buku ini. Carany a, c ari temperatur Ev
apo rato r - 3 0 ºC, kemudian tarik garis kekanan, dan c ari kapasitas
pendinginan y ang mendekati 7 .5 60 Kkal/ hari (lebih baik jika lebih).
Pada table, kapasitas y ang mendekati adalah 6.21 2
Kkal/ hari, lalu tarik garis keatas maka dipero leh ukuran diameter
pipa pressure sebesar ½ inc hi, dengan diameter luar 1 2,7 mm,
diameter dalam 1 0 ,92 mm, luas 0 ,94 mm² dan flo w v o lume 3 ,4
m³/ h.
2. Pemilihan Co ndensing Unit
Untuk menentukan jenis Co ndensing Unit, perhatikan table
refrigerasi halama 24 buku ini. Dalam menentukan jenis Co
ndensing Unit, kita harus mengetahui kapasitas pendinginan,
temperatur Ev apo rato r dan jenis refrigerant y ang digunakan.
Satuan y ang digunakan untuk kapasitas pendinginan dalam
memilih Co ndensing Unit adalah BTU/ h, maka satuan Kkal/ hari
6. harus diubah dahulu menjadi BTU/ h. BTU
= 7 .5 60 x 3 .90 8 = 29.5 44,48 Kkal/ h
Dari table halaman 24 buku ini, pada ko lo m temperatur dic ari
temperatur y ang mendekati -3 0 ºC. Pada ko lo m refrigerant, untuk
Freezer Ro o m digunakan refrigerant R5 0 2. dari ko lo m R5 0 2, tarik
garis lurus kebawah, lalu c ari kapasitas pendinginan y ang mendekati
29.5 44,48 BTU/ h. Dan didapat 3 1 .7 1 0 BTU/ h, lalu tarik garis
kekiri, maka dapatlah ty pe Co ndensing Unit Bitzer Ty pe EH
66 / 5 7 5 dengan day a 1 0 ,92 HP.
3 . Pemilihan Jenis Ev apo rato r
Untuk menemukan jenis Ev apo rato r y ang digunakan, perhatikan
table refrigerasi halaman 25 buku ini. Dalam pemilihan Ev apo rato r
ini, kapasitas pendinginanny a menggunakan satuan Kkal/ hari. Cari
letak angka y ang mendekati nilai 7 .5 60 pada table, dan didapat
8.5 0 0 Kkal/ hari.
Tarik garis keatas dan didapat jenis Searle K4L-1 80 . / K4H-1 80
4. Pemilihan Filter Drier
Untuk menentukan Filter Drier, lihat table refrigerasi halaman 26
buku ini. Lakukan pengko nv ersian satuan dari SI ke To n Refrigerasi
1 0 0 0 Kkal = 0 ,3 3 To n Refrigerasi
Maka 7 .5 60 Kkal/ h = (7 .5 60 :1 0 0 0 )x 0 ,3 3
= 2,4948 To n Refrigerasi
Pada table, c ari letak kapasitas refrigerasi y ang mendekati 2,4948
TR pada ko lo m Refrigerasi. Didapat 2-5 TR, lalu tarik garis lurus
kekiri. Perhatikan ko lo m Co nnec tio n size, lalu c ari nilai y ang sesuai
dengan ukuran pipa liquid y ang digunakan (1 / 2 inc hi ). Lalu tarik
garis kekiri lagi, maka didapat jenis Filter Drier SA E C-3 0 4 dan ODF
So lder C-3 0 4-S pada perenc anaan ini digunakan SA E Flare C-3 0 4
5 . Pemilihan Sight Glass
Untuk menentukan Sight Glass, perhatikan table refrigerasi halaman
27 buku ini. Dalam hal ini kita harus mengetahui diameter pipa y ang
keluar dari Filter Drier serta c ara peny ambunganny a. Pada table ko lo
m Co nnec tio n size, c ari diameter pipa y ang sesuai dengan diametr
pipa liquid, y akni ½ inc hi, kemudian tarik garis lurus kekanan y ang
pada ko lo mny a terdapat 7 jenis Sight Glass. Karena dalam perenc
anaan ini Filter Drier y ang digunakan menggunakan sistim Flaring,
maka Sight Glass y ang digunakan disesuaikan dengan Filter Drier y
ang digunakan karena berkaitan dengan c ara peny ambunganny a.
Sight Glass y ang digunakan
adalah jenis Spo rlan Male Flare Ty pe SA -1 4 / ½ inc hi
7. 6. Pemilihan So leno id V alv e
Untuk menentukan So leno id V alv e y ang digunakan, perhatikan
table halaman 28 buku ini. Dengan menggunakan satuan TR y akni
2,4948 TR. Dro p tekanan y ang terjadi sesuai dengan data y aitu
0 ,1 4 pada table, c ari ko lo m dro p tekanan, lalu tarik garis kebawah
kemudian c ari kapasitas pendinginan y ang mendekati 2,4948 TR dan
didapat 2,5 TR. Setelah itu tarik garis ke kir. Pada perenc anaan ini
menggunakan pipa ½ inc hi maka Ty pe So leno id y ang
digunakan sebaikny a B6SI Wtho ut Manual Lift Stem, dengan
Co nnec tio n ½ inc hi ODF So lder.
7 . Pemilihan Thermo stat
Untuk menentukan jenis thermo stat, lihat table refrigerasi pada
halaman 29 buku ini. Untuk menentukanny a bisa langsung
melakukan pemilihan jenis y ang sesuai dengan sistem. Dalam
perenc anaan ini digunakan ty pe remo v e bulb. Karena suhu y ang
diinginkan adalah -3 0 ºC, maka range high ev enny a dipakai y ang
berkemampuan -3 5 ºC sampai -7 ºC. Lalu tarik garis lurus ke kiri,
maka didapat Thermo stat ty pe REMOV E BULB 0 1 6-695 0 .
8. Pemilihan HLP
Untuk menentukan jenis HLP, kita menggunakan table halaman 3 0
dengan menggunakan Dual Pressure Co ntro l dan HLP o to matis y
ang dipilih berdasarkan ko ndisi sistim, maka jenis HLP y ang
digunakan y aitu HLP 0 1 7 -67 0 1
9. Pemilihan Katup Ekspansi (TXV )
Dalam hal ini diperlukan data besarny a fakto r y ang dihitung
dengan c ara membagi Co o ling Lo ad dengan To n Refrigerasi.
1 TR = 1 2.0 0 0 BTU = 3 .0 24 Kkal/ h ( lihat table hal. 3 1 ) terlebih
dahulu menentukan dro p tekanan y aitu 1 5 ,8 Kg/ c m², lihat table
hal. 1 45 . Pada table terdapat angka y ang mendekati 2,5 TR y akni
2,5 5 TR. Kemudian tarik garis ke kiri, maka didapat jenis katup
ekspansi TXV G-C dengan kapasitas 3 To n
1 TR = 20 0 BTU/ mnt 1 po und = o ,45 46 kg
1 BTU = 0 ,25 2 kkal 1 o ns = 28,3 5 gr
1 gr = 0 ,0 0 3 5 3 o ns
1 kg = 2,20 46 lbs
C – FA KTOR UNTUK BA HA N I NSULA SI ( KKA L/ JA M M² ºC )
Tebal I nsulasi (c m) Gabus (Co rk) Ex panded Po ly stiro l Fo amet
Urethan
( λ 0 ,0 0 24) ( λ 0 ,0 2 )
4 0 ,3 0 1 ,1 5 0 ,84
6 0 ,95 0 ,83 0 ,60
8 0 ,7 5 0 ,65 0 ,46
1 0 0 ,62 0 ,5 4 0 ,3 8
8. 1 2 0 ,5 3 0 ,46 0 ,3
2
1 4 0 ,47 0 ,40 0 ,28
1 6 0 ,42 0 ,3 5 0 ,
24
1 8 0 ,3 8 0 ,3 1 0 ,
21
20 0 ,3 4 0 ,28 0 ,1
9
24 0 ,28 0 ,21 0 ,1 6
Catatan : Untuk data y ang lebih lengkap atau semua bagian diatas
diambil dari
buku-buku teknik
Ex panded = bertambah, melebar, membesar
Fo amed = mulutny a berbuih
Co rk = gabus (meny umbat dengan gabus)