SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
Modul 26: 
Spanning-Tree Protocol 
Overview 
Spanning-Tree Protocol digunakan pada jaringan switch untuk menciptakan logical 
topology bebas looping dari physical topology yang memiliki looping. Spanning-Tree 
Protocol memberikan keamanan dari redundant topology tanpa permasalahan resiko yang 
disebabkan oleh switching loop.
2 
Network Tech Support 
Topologi redundancy 
Tujuan dari topologi redundant adalah untuk membatasi outage yang di 
sebabkan oleh titik kegagalan. Semua jaringan memerlukan redundancy untuk 
meningkatkan keandalan. 
Topologi redundant swi tch 
Topologi redundant membatasi titik kegagalan. Jika suatu alur atau alat gagal, 
alur redundant atau alat dapat mengambil alih tugas alat atau alur yang gagal. 
Jika Switch A gagal, lalulintas masih berjalan dari Segment 2 ke Segment 1 dan 
ke router melalui Switch B. 
Tombol mempelajari MAC alamat alat pada port mereka sehingga data dapat 
dengan baik disampaikan kepada tujuan. Switch akan flood frame untuk tujuan 
yang tak dikenal sampai mereka mempelajari MAC alamat alat. Topologi 
redundant switch menyebabkan broadcast storm, menyalin berbagai frame, dan 
menyebabkan masalah ketidak statbilan pada table MAC address. 
Spanning-Tree Protocol CTI-copyright@2005
3 
Network Tech Support 
Broadcast storms 
Broadcasts dan multicasts dapat menyebabkan masalah pada jaringan switch. 
Jika host X mengirimkan broadcast, seperti meminta ARP untuk Lapisan 2 
alamat router, kemudian switch A akan mengirimkan broadcast ke semua port. 
Switch B, pada segmen yang sama, juga mengirimkan semua broadcast. Switch 
B melihat semua broadcast pada switch A yang diteruskan dan switch A melihat 
semua broadcast pada switch B yang diteruskan. Switch A melihat broadcast 
dan mengirimkan broadcast. Switch B melihat broadcast dan mengirimkan 
broadcast. 
Switch melanjutkan penyebaran lalulintas broadcast berulang kali. Ini disebut 
broadcast storm. Broadcast storm akan terus dilakukan sampai salah satu dari 
switch diputus. 
Spanning-Tree Protocol CTI-copyright@2005
4 
Network Tech Support 
Multiple frame transmissions 
Pada jaringan redundant switch, ini memungkinkan peralatan untuk menerima 
berbagai frame. 
Dengan asumsi bahwa MAC address router Y telah diatur time out pada kedua 
switch. Juga berasumsi bahwa host X masih memiliki MAC address router Y 
pada ARP cache dan mengirimkan frame unicast ke router Y. Router menerima 
frame sebab router berada pada segmen yang sama sebagai host X. 
Topologi redundant dan spanning tree 
Topologi jaringan redundant di rancang untuk memastikan jaringan tunggal 
apabila terjadi kegagalan. 
Untuk meningkatkan kehandalan jaringan yaitu dengan menggunakan 
redundancy. Jaringan yang menggunakan switch atau bridge memperkenalkan 
link redundant antara switch atau bridge untuk mengatasi kegagalan hubungan 
tunggal. Bridging loop diciptakan jika satu link gagal dan link yang lain dapat 
mengambil alih fungsi untuk forward traffic. 
Spanning-Tree Protocol CTI-copyright@2005
5 
Network Tech Support 
Spanning-Tree Protocol 
Bridge dan switch dapat menerapkan IEEE 802.1D Spanning-Tree Protocol dan 
menggunakan algoritma spanning-tree untuk membangun suatu jaringan 
terpendek bebas loop. 
Spanning-Tree Protocol CTI-copyright@2005
6 
Network Tech Support 
Spanning-Tree Protocol membentuk titik root, yang disebut root bridge. 
Spanning-Tree Protocol membangun suatu topologi yang memiliki satu alur 
untuk mencapai setiap titik jaringan. Pesan switch dikirimkan, memberikan 
formasi suatu logical topology bebas loop, yang disebut dengan Bridge Protocol 
Data Unit (BPDU). 
BPDUS berisi informasi sehingga semua switch dapat melakukan hal berikut: 
· Memilih switch tunggal yang akan bertindak sebagai root dari spanning 
tree 
· Menghitung jalur terpendek dari dirinya sendiri ke switch root 
· Menunjuk salah satu switch yang terdekat ke root, untuk setiap segmen 
LAN. Penghubung ini disebut "designate switch". Designate switch 
memelihara semua komunikasi dari LAN ke arah root bridge. 
· Milih salah satu port-nya sebagai root port, untuk setiap non-switch. 
Interface ini memberikan alur terbaik ke root switch. 
· Milih port yang menjadi bagian dari spanning tree, port yang ditunjuk. Port 
yang tidak ditunjuk di block. 
Spanning-Tree Protocol CTI-copyright@2005
7 
Network Tech Support 
Spanning tree 
Operasi spanning- tree 
Ketika jaringan telah stabil, jaringan memiliki pemusatan (converged) dan ada 
satu spanning tree setiap jaringan. Sebagai hasilnya, untuk setiap jaringan 
switch terdapat beberapa elemen deperti dibawah ini: 
· Satu root bridge setiap network 
· Satu root port setiap non root bridge 
· Menunjuk satu port setiap segment 
· Port yang tidak terpilih tidak dipakai 
Root ports dan port yang ditunjuk ports (designate port) digunakan untuk 
meneruskan (Forward-F) lalulintas data. Port tidak dipilih (non-designate port) 
membuang lalu lintas data. Potr ini disebut blocking (B) atau port dibuang. 
Spanning-Tree Protocol CTI-copyright@2005
8 
Network Tech Support 
Memilih root bridge 
Keputusan yang pertama bahwa semua switch dibuat dalam jaringan, adalah 
untuk mengidentifikasi root bridge. Posisi root bridge dalam jaringan akan 
mempengaruhi arus lalu lintas. 
Ketika switch hidup, spanning-tree algoritma digunakan untuk mengidentifikasi 
root bridge. BPDU mengirimkan Bridge ID (BID). BID terdiri dari prioritas bridge 
yang yang secara default adalah 32768 dan berdasarkan MAC address. Secara 
default BPDU dikirim setiap dua detik. 
Bridge ID (BID) 
Ketika switch pertama mulai, switch mengasumsikan ia adalah root switch dan 
mengirimkan nilai BPDU "lebih rendah". BPDU ini berisi MAC address switch 
pada root dan pengirim BID. 
Semua switch memeriksa pengirim BID. Ketika Switch menerima BPDU dengan 
nilai root BID lebih rendah dari nilai root BID diri sendiri, ia akan menggantikan 
Spanning-Tree Protocol CTI-copyright@2005
9 
Network Tech Support 
BPDU dirinya sendiri. Semua bridge melihat root BID dan memutuskan bahwa 
bridge dengan nilai BID yang paling kecil akan menjadi root bridge. 
Pengurus jaringan dapat mempengaruhi keputusan dengan pengaturan prioritas 
switch bagi nilai lebih kecil dibandingkan secara default, yang mana akan 
membuat BID lebih kecil. Ini perlu diterapkan ketika lalu lintas mengalir pada 
jaringan yang baik dipahami. 
Langkah-langkah penentuan port state spanning-tree 
Spanning-Tree Protocol CTI-copyright@2005
10 
Network Tech Support 
Dalam blocking state, port hanya dapat menerima BPDU. Data frame dibuang 
dan tidak ada alamat yang dapat dipelajari. Mungkin membutuhkan waktu 20 
detik untuk merubah dari status ini. Port menuju dari bloked state ke listening 
state. Pada state ini, switch menentukan jika ada alur lain ke root bridge. Alur 
yang besar ke root bridge akan kembali pada blocking state . Periode listening 
disebut penundaan pengiriman dan paling lama 15 detik. Dalam listening state, 
data pemakai tidak disampaikan dan MAC address tidak dipelajari. BPDU masih 
diproses. 
Port beralih dari listening state ke learning state. Pada state ini data pemakai 
tidaklah disampaikan, tetapi MAC alamat dipelajari dari lalu lintas manapun yang 
dilihat. Learning state paling lama 15 detik dan disebut penundaan pengiriman. 
BPDU masih diproses. Port menuju dari learning state ke forward state. Pada 
state ini data pemakai dikirimkan dan MAC address diteruskan untuk dipelajari. 
BPDU masih diproses. 
Port berada pada disable state. Disable state dapat terjadi ketika pengurus 
menutup port atau menggalkan port. Nilai waktu diberikan untuk setiap status 
dengan nilai default. Nilai ini telah dihitung dengan asumsi maksimum tujuh 
cabang switch manapun pada spanning tree dari root bridge. 
Menghi tung ulang spanning tree 
Internetwork switch memiliki converge ketika semua switch dan port bridge 
manapun di dalam forward atau block state. Port menyampaikan pengiriman 
dan menerima lalu lintas data dan BPDU. Port yang di block hanya menerima 
BPDU. Ketika topologi jaringan berubah, switch dan bridge menghitung kembali 
spanning tree dan menyebabkan gangguan lalu lintas pemakai. 
Pemusatan (convergence) pada topologi spanning-tree baru yang menggunakan 
standar IEEE 802.1D membutuhkan waktu 50 detik. Pemusatan ini terdiri dari 
maksimum lamanya 20 detik, ditambah penundaan pengiriman listening state 15 
detik, dan penundaan pengiriman learning state 15 detik. 
Spanning-Tree Protocol CTI-copyright@2005

More Related Content

What's hot

LAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STP
LAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STPLAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STP
LAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STPAhmad Saktia Yunus
 
Expl sw chapter_05_stp_part_ii-rev2.
Expl sw chapter_05_stp_part_ii-rev2.Expl sw chapter_05_stp_part_ii-rev2.
Expl sw chapter_05_stp_part_ii-rev2.aghacrom
 
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)Hairil Rahman
 
Attacker the spanning tree protocol
Attacker the spanning tree protocolAttacker the spanning tree protocol
Attacker the spanning tree protocolKilly Andi
 
Resume circuit dan packet switching
Resume circuit dan packet switchingResume circuit dan packet switching
Resume circuit dan packet switchingDivaWidia
 
Jobsheet 3 basic vlan
Jobsheet 3 basic vlanJobsheet 3 basic vlan
Jobsheet 3 basic vlanVania Refina
 
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMakalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMuhammad Syarif
 
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network ProgrammingNetwork Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network ProgrammingLia Rusdyana Dewi
 
praktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata carapraktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata caraseolangit7
 
Rancang setting-ulang-keamanan-wan
Rancang setting-ulang-keamanan-wanRancang setting-ulang-keamanan-wan
Rancang setting-ulang-keamanan-wanYang Terluka
 
Tij smkn2 tanjung xi tkj
Tij smkn2 tanjung xi tkjTij smkn2 tanjung xi tkj
Tij smkn2 tanjung xi tkjHairil Rahman
 
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wanModul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wanSuroso Kom
 
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamisRouting statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamistribayukusnadi
 
Presentation dasar telkom
Presentation dasar telkomPresentation dasar telkom
Presentation dasar telkomMiftahur Rizqi
 
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)seolangit7
 

What's hot (20)

LAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STP
LAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STPLAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STP
LAN Switching, Mengenal Trunk, VTP, dan STP
 
Expl sw chapter_05_stp_part_ii-rev2.
Expl sw chapter_05_stp_part_ii-rev2.Expl sw chapter_05_stp_part_ii-rev2.
Expl sw chapter_05_stp_part_ii-rev2.
 
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
 
Transport Layer
Transport LayerTransport Layer
Transport Layer
 
Attacker the spanning tree protocol
Attacker the spanning tree protocolAttacker the spanning tree protocol
Attacker the spanning tree protocol
 
Resume circuit dan packet switching
Resume circuit dan packet switchingResume circuit dan packet switching
Resume circuit dan packet switching
 
Routing protokol
Routing protokol Routing protokol
Routing protokol
 
Paket Switching
Paket SwitchingPaket Switching
Paket Switching
 
Jobsheet 3 basic vlan
Jobsheet 3 basic vlanJobsheet 3 basic vlan
Jobsheet 3 basic vlan
 
Kodok ijo 2
Kodok ijo 2Kodok ijo 2
Kodok ijo 2
 
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMakalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
 
Routing Protocol
Routing Protocol Routing Protocol
Routing Protocol
 
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network ProgrammingNetwork Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
 
praktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata carapraktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata cara
 
Rancang setting-ulang-keamanan-wan
Rancang setting-ulang-keamanan-wanRancang setting-ulang-keamanan-wan
Rancang setting-ulang-keamanan-wan
 
Tij smkn2 tanjung xi tkj
Tij smkn2 tanjung xi tkjTij smkn2 tanjung xi tkj
Tij smkn2 tanjung xi tkj
 
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wanModul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
 
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamisRouting statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamis
 
Presentation dasar telkom
Presentation dasar telkomPresentation dasar telkom
Presentation dasar telkom
 
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
 

Viewers also liked

07module 17 troubleshooting
07module 17 troubleshooting07module 17 troubleshooting
07module 17 troubleshootingsetioariwibowo
 
13module 25 switch-devices
13module 25 switch-devices13module 25 switch-devices
13module 25 switch-devicessetioariwibowo
 
08module 18 router-devices-configuration
08module 18 router-devices-configuration08module 18 router-devices-configuration
08module 18 router-devices-configurationsetioariwibowo
 
15module 27 virtual-lan-vlan
15module 27 virtual-lan-vlan15module 27 virtual-lan-vlan
15module 27 virtual-lan-vlansetioariwibowo
 
05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devicessetioariwibowo
 
01module 10 -fundamentals-of-networks-2
01module 10 -fundamentals-of-networks-201module 10 -fundamentals-of-networks-2
01module 10 -fundamentals-of-networks-2setioariwibowo
 
18modul 31 server-client-overview
18modul 31 server-client-overview18modul 31 server-client-overview
18modul 31 server-client-overviewsetioariwibowo
 
06module 16 building-lan
06module 16 building-lan06module 16 building-lan
06module 16 building-lansetioariwibowo
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routingsetioariwibowo
 
11module 23 access-control-list-acl
11module 23 access-control-list-acl11module 23 access-control-list-acl
11module 23 access-control-list-aclsetioariwibowo
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-routersetioariwibowo
 
17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wansetioariwibowo
 
5.tki tkj-c3-silb-xi- rancang bangunjaringan
5.tki tkj-c3-silb-xi- rancang bangunjaringan5.tki tkj-c3-silb-xi- rancang bangunjaringan
5.tki tkj-c3-silb-xi- rancang bangunjaringansmooth51
 
Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)PT.INDONESIA MERDEKA
 
Merancang Bangun dan Menganalisa WAN
Merancang Bangun dan Menganalisa WANMerancang Bangun dan Menganalisa WAN
Merancang Bangun dan Menganalisa WANChyka Shandy
 
Modul TKJ Merancang Bangun Dan Menganalisa Wide Area Network
Modul TKJ Merancang Bangun Dan Menganalisa Wide Area NetworkModul TKJ Merancang Bangun Dan Menganalisa Wide Area Network
Modul TKJ Merancang Bangun Dan Menganalisa Wide Area NetworkPT.INDONESIA MERDEKA
 
Materi ke 1 rancang bangun jaringan
Materi ke 1 rancang bangun jaringanMateri ke 1 rancang bangun jaringan
Materi ke 1 rancang bangun jaringanRusdi Jamsoer
 
modul TKJ KK 14 Mendiagnosis permasalahan jaringan berbasis luas
modul TKJ KK 14 Mendiagnosis permasalahan jaringan berbasis luasmodul TKJ KK 14 Mendiagnosis permasalahan jaringan berbasis luas
modul TKJ KK 14 Mendiagnosis permasalahan jaringan berbasis luasIlham Hudori
 
Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas ( wide area network )
Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas ( wide area network )Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas ( wide area network )
Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas ( wide area network )Eko Supriyadi
 

Viewers also liked (20)

07module 17 troubleshooting
07module 17 troubleshooting07module 17 troubleshooting
07module 17 troubleshooting
 
13module 25 switch-devices
13module 25 switch-devices13module 25 switch-devices
13module 25 switch-devices
 
08module 18 router-devices-configuration
08module 18 router-devices-configuration08module 18 router-devices-configuration
08module 18 router-devices-configuration
 
15module 27 virtual-lan-vlan
15module 27 virtual-lan-vlan15module 27 virtual-lan-vlan
15module 27 virtual-lan-vlan
 
05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices
 
01module 10 -fundamentals-of-networks-2
01module 10 -fundamentals-of-networks-201module 10 -fundamentals-of-networks-2
01module 10 -fundamentals-of-networks-2
 
16module 28 dhcp-nat
16module 28 dhcp-nat16module 28 dhcp-nat
16module 28 dhcp-nat
 
18modul 31 server-client-overview
18modul 31 server-client-overview18modul 31 server-client-overview
18modul 31 server-client-overview
 
06module 16 building-lan
06module 16 building-lan06module 16 building-lan
06module 16 building-lan
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing
 
11module 23 access-control-list-acl
11module 23 access-control-list-acl11module 23 access-control-list-acl
11module 23 access-control-list-acl
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
 
17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan
 
5.tki tkj-c3-silb-xi- rancang bangunjaringan
5.tki tkj-c3-silb-xi- rancang bangunjaringan5.tki tkj-c3-silb-xi- rancang bangunjaringan
5.tki tkj-c3-silb-xi- rancang bangunjaringan
 
Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
 
Merancang Bangun dan Menganalisa WAN
Merancang Bangun dan Menganalisa WANMerancang Bangun dan Menganalisa WAN
Merancang Bangun dan Menganalisa WAN
 
Modul TKJ Merancang Bangun Dan Menganalisa Wide Area Network
Modul TKJ Merancang Bangun Dan Menganalisa Wide Area NetworkModul TKJ Merancang Bangun Dan Menganalisa Wide Area Network
Modul TKJ Merancang Bangun Dan Menganalisa Wide Area Network
 
Materi ke 1 rancang bangun jaringan
Materi ke 1 rancang bangun jaringanMateri ke 1 rancang bangun jaringan
Materi ke 1 rancang bangun jaringan
 
modul TKJ KK 14 Mendiagnosis permasalahan jaringan berbasis luas
modul TKJ KK 14 Mendiagnosis permasalahan jaringan berbasis luasmodul TKJ KK 14 Mendiagnosis permasalahan jaringan berbasis luas
modul TKJ KK 14 Mendiagnosis permasalahan jaringan berbasis luas
 
Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas ( wide area network )
Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas ( wide area network )Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas ( wide area network )
Melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis luas ( wide area network )
 

Similar to Memahami Kerja Spanning Tree Protocol (STP) untuk Menghindari Looping pada Jaringan Switch

STP (Spanning Tree Protocol)
STP (Spanning Tree Protocol)STP (Spanning Tree Protocol)
STP (Spanning Tree Protocol)efraimnovianto
 
Spanning Tree Protocol (Indonesian Version by Irfandy Thalib))
Spanning Tree Protocol (Indonesian Version by Irfandy Thalib))Spanning Tree Protocol (Indonesian Version by Irfandy Thalib))
Spanning Tree Protocol (Indonesian Version by Irfandy Thalib))irfandythalib
 
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptProtokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptRochmadGSaputra
 
Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)Lusiana Diyan
 
10 hub bridgeswitch
10 hub bridgeswitch10 hub bridgeswitch
10 hub bridgeswitchampas03
 
Jarkom_Dasar_-_w2_-_Peripheral_Topologi_Jaringan.ppt
Jarkom_Dasar_-_w2_-_Peripheral_Topologi_Jaringan.pptJarkom_Dasar_-_w2_-_Peripheral_Topologi_Jaringan.ppt
Jarkom_Dasar_-_w2_-_Peripheral_Topologi_Jaringan.pptkusumosuryanto
 
Pengertian Swicth dan Bridge Beserta Fungsinya
Pengertian Swicth dan Bridge Beserta FungsinyaPengertian Swicth dan Bridge Beserta Fungsinya
Pengertian Swicth dan Bridge Beserta FungsinyaVeriztiarta Begal Tech
 
Teori Jaringan Komputer (Switch)
Teori Jaringan Komputer (Switch)Teori Jaringan Komputer (Switch)
Teori Jaringan Komputer (Switch)Lusiana Diyan
 
Teori Jaringan Komputer (Switch) 2
Teori Jaringan Komputer (Switch) 2Teori Jaringan Komputer (Switch) 2
Teori Jaringan Komputer (Switch) 2Lusiana Diyan
 
Materi jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptxMateri jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptxMusanif Efendi
 
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptxMateri_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptxSMKN 2 Dumai
 
Jaringan Komputer dan sistem distribus
Jaringan Komputer dan sistem distribusJaringan Komputer dan sistem distribus
Jaringan Komputer dan sistem distribusabdul karim
 
Lan (local area network)
Lan (local area network)Lan (local area network)
Lan (local area network)seolangit2
 

Similar to Memahami Kerja Spanning Tree Protocol (STP) untuk Menghindari Looping pada Jaringan Switch (20)

STP (Spanning Tree Protocol)
STP (Spanning Tree Protocol)STP (Spanning Tree Protocol)
STP (Spanning Tree Protocol)
 
Spanning Tree Protocol (Indonesian Version by Irfandy Thalib))
Spanning Tree Protocol (Indonesian Version by Irfandy Thalib))Spanning Tree Protocol (Indonesian Version by Irfandy Thalib))
Spanning Tree Protocol (Indonesian Version by Irfandy Thalib))
 
Spanning tree protocol
Spanning tree protocolSpanning tree protocol
Spanning tree protocol
 
Bridge & switch
Bridge & switchBridge & switch
Bridge & switch
 
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptProtokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
 
12-Protokol_Routing.ppt
12-Protokol_Routing.ppt12-Protokol_Routing.ppt
12-Protokol_Routing.ppt
 
Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)
 
10 hub bridgeswitch
10 hub bridgeswitch10 hub bridgeswitch
10 hub bridgeswitch
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Jarkom_Dasar_-_w2_-_Peripheral_Topologi_Jaringan.ppt
Jarkom_Dasar_-_w2_-_Peripheral_Topologi_Jaringan.pptJarkom_Dasar_-_w2_-_Peripheral_Topologi_Jaringan.ppt
Jarkom_Dasar_-_w2_-_Peripheral_Topologi_Jaringan.ppt
 
Pengertian Swicth dan Bridge Beserta Fungsinya
Pengertian Swicth dan Bridge Beserta FungsinyaPengertian Swicth dan Bridge Beserta Fungsinya
Pengertian Swicth dan Bridge Beserta Fungsinya
 
Teori Jaringan Komputer (Switch)
Teori Jaringan Komputer (Switch)Teori Jaringan Komputer (Switch)
Teori Jaringan Komputer (Switch)
 
Teori Jaringan Komputer (Switch) 2
Teori Jaringan Komputer (Switch) 2Teori Jaringan Komputer (Switch) 2
Teori Jaringan Komputer (Switch) 2
 
Materi jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptxMateri jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptx
 
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptxMateri_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
 
Jaringan Komputer dan sistem distribus
Jaringan Komputer dan sistem distribusJaringan Komputer dan sistem distribus
Jaringan Komputer dan sistem distribus
 
Lan (local area network)
Lan (local area network)Lan (local area network)
Lan (local area network)
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 

More from setioariwibowo

28modul 41 maintenance-disaster-recovery
28modul 41 maintenance-disaster-recovery28modul 41 maintenance-disaster-recovery
28modul 41 maintenance-disaster-recoverysetioariwibowo
 
27modul 40 mail-server-administrator
27modul 40 mail-server-administrator27modul 40 mail-server-administrator
27modul 40 mail-server-administratorsetioariwibowo
 
26modul 39 file-server-administrator
26modul 39 file-server-administrator26modul 39 file-server-administrator
26modul 39 file-server-administratorsetioariwibowo
 
21modul 34 ftp-server-administrator
21modul 34 ftp-server-administrator21modul 34 ftp-server-administrator
21modul 34 ftp-server-administratorsetioariwibowo
 
25modul 38 wins-server-administrator
25modul 38 wins-server-administrator25modul 38 wins-server-administrator
25modul 38 wins-server-administratorsetioariwibowo
 
22modul 35 dns-server-administrator
22modul 35 dns-server-administrator22modul 35 dns-server-administrator
22modul 35 dns-server-administratorsetioariwibowo
 
21modul 34 ftp-server-administrator
21modul 34 ftp-server-administrator21modul 34 ftp-server-administrator
21modul 34 ftp-server-administratorsetioariwibowo
 
23modul 36 dhcp-server-administrator
23modul 36 dhcp-server-administrator23modul 36 dhcp-server-administrator
23modul 36 dhcp-server-administratorsetioariwibowo
 
20modul 33 web-server-administrator
20modul 33 web-server-administrator20modul 33 web-server-administrator
20modul 33 web-server-administratorsetioariwibowo
 
19modul 32 routing-gateway
19modul 32 routing-gateway19modul 32 routing-gateway
19modul 32 routing-gatewaysetioariwibowo
 

More from setioariwibowo (11)

29modul 42 security
29modul 42 security29modul 42 security
29modul 42 security
 
28modul 41 maintenance-disaster-recovery
28modul 41 maintenance-disaster-recovery28modul 41 maintenance-disaster-recovery
28modul 41 maintenance-disaster-recovery
 
27modul 40 mail-server-administrator
27modul 40 mail-server-administrator27modul 40 mail-server-administrator
27modul 40 mail-server-administrator
 
26modul 39 file-server-administrator
26modul 39 file-server-administrator26modul 39 file-server-administrator
26modul 39 file-server-administrator
 
21modul 34 ftp-server-administrator
21modul 34 ftp-server-administrator21modul 34 ftp-server-administrator
21modul 34 ftp-server-administrator
 
25modul 38 wins-server-administrator
25modul 38 wins-server-administrator25modul 38 wins-server-administrator
25modul 38 wins-server-administrator
 
22modul 35 dns-server-administrator
22modul 35 dns-server-administrator22modul 35 dns-server-administrator
22modul 35 dns-server-administrator
 
21modul 34 ftp-server-administrator
21modul 34 ftp-server-administrator21modul 34 ftp-server-administrator
21modul 34 ftp-server-administrator
 
23modul 36 dhcp-server-administrator
23modul 36 dhcp-server-administrator23modul 36 dhcp-server-administrator
23modul 36 dhcp-server-administrator
 
20modul 33 web-server-administrator
20modul 33 web-server-administrator20modul 33 web-server-administrator
20modul 33 web-server-administrator
 
19modul 32 routing-gateway
19modul 32 routing-gateway19modul 32 routing-gateway
19modul 32 routing-gateway
 

Recently uploaded

PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 

Recently uploaded (7)

PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 

Memahami Kerja Spanning Tree Protocol (STP) untuk Menghindari Looping pada Jaringan Switch

  • 1. Modul 26: Spanning-Tree Protocol Overview Spanning-Tree Protocol digunakan pada jaringan switch untuk menciptakan logical topology bebas looping dari physical topology yang memiliki looping. Spanning-Tree Protocol memberikan keamanan dari redundant topology tanpa permasalahan resiko yang disebabkan oleh switching loop.
  • 2. 2 Network Tech Support Topologi redundancy Tujuan dari topologi redundant adalah untuk membatasi outage yang di sebabkan oleh titik kegagalan. Semua jaringan memerlukan redundancy untuk meningkatkan keandalan. Topologi redundant swi tch Topologi redundant membatasi titik kegagalan. Jika suatu alur atau alat gagal, alur redundant atau alat dapat mengambil alih tugas alat atau alur yang gagal. Jika Switch A gagal, lalulintas masih berjalan dari Segment 2 ke Segment 1 dan ke router melalui Switch B. Tombol mempelajari MAC alamat alat pada port mereka sehingga data dapat dengan baik disampaikan kepada tujuan. Switch akan flood frame untuk tujuan yang tak dikenal sampai mereka mempelajari MAC alamat alat. Topologi redundant switch menyebabkan broadcast storm, menyalin berbagai frame, dan menyebabkan masalah ketidak statbilan pada table MAC address. Spanning-Tree Protocol CTI-copyright@2005
  • 3. 3 Network Tech Support Broadcast storms Broadcasts dan multicasts dapat menyebabkan masalah pada jaringan switch. Jika host X mengirimkan broadcast, seperti meminta ARP untuk Lapisan 2 alamat router, kemudian switch A akan mengirimkan broadcast ke semua port. Switch B, pada segmen yang sama, juga mengirimkan semua broadcast. Switch B melihat semua broadcast pada switch A yang diteruskan dan switch A melihat semua broadcast pada switch B yang diteruskan. Switch A melihat broadcast dan mengirimkan broadcast. Switch B melihat broadcast dan mengirimkan broadcast. Switch melanjutkan penyebaran lalulintas broadcast berulang kali. Ini disebut broadcast storm. Broadcast storm akan terus dilakukan sampai salah satu dari switch diputus. Spanning-Tree Protocol CTI-copyright@2005
  • 4. 4 Network Tech Support Multiple frame transmissions Pada jaringan redundant switch, ini memungkinkan peralatan untuk menerima berbagai frame. Dengan asumsi bahwa MAC address router Y telah diatur time out pada kedua switch. Juga berasumsi bahwa host X masih memiliki MAC address router Y pada ARP cache dan mengirimkan frame unicast ke router Y. Router menerima frame sebab router berada pada segmen yang sama sebagai host X. Topologi redundant dan spanning tree Topologi jaringan redundant di rancang untuk memastikan jaringan tunggal apabila terjadi kegagalan. Untuk meningkatkan kehandalan jaringan yaitu dengan menggunakan redundancy. Jaringan yang menggunakan switch atau bridge memperkenalkan link redundant antara switch atau bridge untuk mengatasi kegagalan hubungan tunggal. Bridging loop diciptakan jika satu link gagal dan link yang lain dapat mengambil alih fungsi untuk forward traffic. Spanning-Tree Protocol CTI-copyright@2005
  • 5. 5 Network Tech Support Spanning-Tree Protocol Bridge dan switch dapat menerapkan IEEE 802.1D Spanning-Tree Protocol dan menggunakan algoritma spanning-tree untuk membangun suatu jaringan terpendek bebas loop. Spanning-Tree Protocol CTI-copyright@2005
  • 6. 6 Network Tech Support Spanning-Tree Protocol membentuk titik root, yang disebut root bridge. Spanning-Tree Protocol membangun suatu topologi yang memiliki satu alur untuk mencapai setiap titik jaringan. Pesan switch dikirimkan, memberikan formasi suatu logical topology bebas loop, yang disebut dengan Bridge Protocol Data Unit (BPDU). BPDUS berisi informasi sehingga semua switch dapat melakukan hal berikut: · Memilih switch tunggal yang akan bertindak sebagai root dari spanning tree · Menghitung jalur terpendek dari dirinya sendiri ke switch root · Menunjuk salah satu switch yang terdekat ke root, untuk setiap segmen LAN. Penghubung ini disebut "designate switch". Designate switch memelihara semua komunikasi dari LAN ke arah root bridge. · Milih salah satu port-nya sebagai root port, untuk setiap non-switch. Interface ini memberikan alur terbaik ke root switch. · Milih port yang menjadi bagian dari spanning tree, port yang ditunjuk. Port yang tidak ditunjuk di block. Spanning-Tree Protocol CTI-copyright@2005
  • 7. 7 Network Tech Support Spanning tree Operasi spanning- tree Ketika jaringan telah stabil, jaringan memiliki pemusatan (converged) dan ada satu spanning tree setiap jaringan. Sebagai hasilnya, untuk setiap jaringan switch terdapat beberapa elemen deperti dibawah ini: · Satu root bridge setiap network · Satu root port setiap non root bridge · Menunjuk satu port setiap segment · Port yang tidak terpilih tidak dipakai Root ports dan port yang ditunjuk ports (designate port) digunakan untuk meneruskan (Forward-F) lalulintas data. Port tidak dipilih (non-designate port) membuang lalu lintas data. Potr ini disebut blocking (B) atau port dibuang. Spanning-Tree Protocol CTI-copyright@2005
  • 8. 8 Network Tech Support Memilih root bridge Keputusan yang pertama bahwa semua switch dibuat dalam jaringan, adalah untuk mengidentifikasi root bridge. Posisi root bridge dalam jaringan akan mempengaruhi arus lalu lintas. Ketika switch hidup, spanning-tree algoritma digunakan untuk mengidentifikasi root bridge. BPDU mengirimkan Bridge ID (BID). BID terdiri dari prioritas bridge yang yang secara default adalah 32768 dan berdasarkan MAC address. Secara default BPDU dikirim setiap dua detik. Bridge ID (BID) Ketika switch pertama mulai, switch mengasumsikan ia adalah root switch dan mengirimkan nilai BPDU "lebih rendah". BPDU ini berisi MAC address switch pada root dan pengirim BID. Semua switch memeriksa pengirim BID. Ketika Switch menerima BPDU dengan nilai root BID lebih rendah dari nilai root BID diri sendiri, ia akan menggantikan Spanning-Tree Protocol CTI-copyright@2005
  • 9. 9 Network Tech Support BPDU dirinya sendiri. Semua bridge melihat root BID dan memutuskan bahwa bridge dengan nilai BID yang paling kecil akan menjadi root bridge. Pengurus jaringan dapat mempengaruhi keputusan dengan pengaturan prioritas switch bagi nilai lebih kecil dibandingkan secara default, yang mana akan membuat BID lebih kecil. Ini perlu diterapkan ketika lalu lintas mengalir pada jaringan yang baik dipahami. Langkah-langkah penentuan port state spanning-tree Spanning-Tree Protocol CTI-copyright@2005
  • 10. 10 Network Tech Support Dalam blocking state, port hanya dapat menerima BPDU. Data frame dibuang dan tidak ada alamat yang dapat dipelajari. Mungkin membutuhkan waktu 20 detik untuk merubah dari status ini. Port menuju dari bloked state ke listening state. Pada state ini, switch menentukan jika ada alur lain ke root bridge. Alur yang besar ke root bridge akan kembali pada blocking state . Periode listening disebut penundaan pengiriman dan paling lama 15 detik. Dalam listening state, data pemakai tidak disampaikan dan MAC address tidak dipelajari. BPDU masih diproses. Port beralih dari listening state ke learning state. Pada state ini data pemakai tidaklah disampaikan, tetapi MAC alamat dipelajari dari lalu lintas manapun yang dilihat. Learning state paling lama 15 detik dan disebut penundaan pengiriman. BPDU masih diproses. Port menuju dari learning state ke forward state. Pada state ini data pemakai dikirimkan dan MAC address diteruskan untuk dipelajari. BPDU masih diproses. Port berada pada disable state. Disable state dapat terjadi ketika pengurus menutup port atau menggalkan port. Nilai waktu diberikan untuk setiap status dengan nilai default. Nilai ini telah dihitung dengan asumsi maksimum tujuh cabang switch manapun pada spanning tree dari root bridge. Menghi tung ulang spanning tree Internetwork switch memiliki converge ketika semua switch dan port bridge manapun di dalam forward atau block state. Port menyampaikan pengiriman dan menerima lalu lintas data dan BPDU. Port yang di block hanya menerima BPDU. Ketika topologi jaringan berubah, switch dan bridge menghitung kembali spanning tree dan menyebabkan gangguan lalu lintas pemakai. Pemusatan (convergence) pada topologi spanning-tree baru yang menggunakan standar IEEE 802.1D membutuhkan waktu 50 detik. Pemusatan ini terdiri dari maksimum lamanya 20 detik, ditambah penundaan pengiriman listening state 15 detik, dan penundaan pengiriman learning state 15 detik. Spanning-Tree Protocol CTI-copyright@2005